bab i proposal sma pgri.doc
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Beberapa siswa kelas satu sering mengeluh pada guru matematika bahwa mereka
selama ini merasa cemas selama mengikuti pelajaran sistem persamaan linier 2 variabel.
Rasa cemas ini kadang-kadang mengakibatkan mereka tidak tertarik, bosan, tidak
konsentrasi, dan lebih memilih bergurau dengan teman daripada memperhatikan materi
yang diberikan oleh seorang guru. Padahal sebagai seorang pendidik, guru harus bisa
meningkatkan rasa percaya diri siswa.
Pengalaman belajar dari tahun kemarin menunjukkan bahwa hasil ujian siswa,
ulangan harian, maupun tugas rumah menunjukkan nilai siswa pada materi ini ternyata di
bawah rata-rata dari standart yang telah ditentukan guru. Padahal guru selama ini sudah
memberikan tugas di kelas, pekerjaan rumah dan ulangan harian yang diberikan sesuai
dengan tingkat kemampuan berpikir siswa pada SMU PGRI Kasiyan, dari level knowledge
(pengetahuan), comprehention (pemahaman), dan application (penerapan). Namun pada
kenyataannya, kemampuan siswa selama proses belajar mengajar maupun ujian sangat
tidak memuaskan, bahkan keluhan-keluhan di atas tetap terjadi pada siswa. Ini bukanlah
hal yang remeh karenanya guru harus bisa mengurangi kecemasan siswa dalam belajar
materi persamaan linier dengan dua variabel.
1.2 Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah yang terkait dengan latar belakang diatas adalah :
1. Siapa yang di rugikan dengan adanya masalah diatas ?
2. Apa yang menyebabkan mereka merasa cemas ?
3. Bagaimana cara guru mengatasi sikap cemas siswa ?
1.3 Tujuan
Mengurangi kecemasan siswa dalam belajar materi persamaan linier dengan 2 variabel
melalui metode positive message.
1.4 Manfaat
Adapun menfaat hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
10
1. Menambah wawasan guru mengenai sensitivity science terkait dengan
pengembangan diri siswa.
2. Memahami permasalahan siswa dalam ranah efektif.
3. Membuat siswa lebih berminat dan percaya diri dalam belajar matematika.
4. Menciptakan lingkungan belajar yang lebih kondusif bagi sekolah.
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN RENCANA TINDAKAN
2.1 Kajian Pustaka
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa banyak siswa memiliki perasaan cemas
ketika belajar matematika. Salah satu yang terjadi pada sekolah kami adalah pada pokok
materi persamaan linier 2 variabel. Riset oleh Jackson dan Leffingwell (1999)
menunjukkan bahwa hanya ada sekitar 7 % siswa di Amerika yang memiliki pengalaman
positif dengan matematika dari TK hingga Perguruan Tinggi. Begitu pula yang di
kemukakan oleh Burns 1988, yang menyatakan dua dari tiga SMU di Amerika yang
mengalami kecemasan pada pelajaran Matematika. Jika kecemasan dalam belajar
matematika adalah sebuah problem, mengapa hal itu tidak diatasi ? Hanya anak-anak baik
yang memiliki disabilities dan tanpa disabilities terutama usia remaja akhir, tidak percaya
diri dalam kemampuan untuk mengerjakan matematika.
(http://www.Idonline.org/Id*Indepth/math skillss/equity for all students.html.)
Dalam penelitian akhir-akhir ini Jackson dan Leffingwell (1999) mengemukakan
bahwa perilaku nampak maupun tidak nampak ditemui guru bahwa permasalahan yang
menyebabkan kecemasan belajar matematika meliputi :
1. Hambatan bahasa dan komunikasi
2. Kualitas penyampaian materi
3. Metode evaluasi
4. Kesulitan materi.
Oberlin (1982) menemukan bahwa beberapa teknik pengajaran yang umum
dilakukan menyebabkan kecemasan belajar matematika, karenanya perlu ada penciptaan
lingkungan belajar yang lebih menarik. Selain itu siswa yang kurang sukses dalam
matematika disebabkan oleh beberapa faktor seperti cara penyampaian materi yang kurang
menarik, kesalahan informasi mengenai matematika, what math is ? and what it is not ?.
Berdasarkan pada materi dari principles and standards for school mathematics by
National Council of Teachers of Mathematics, 2000 Reston merekomendasikan usaha
pencegahan kecemasan belajar matematika meliputi :
10
1. membuat gaya belajar yang berbeda – beda
2. menciptakan lingkungan testing yang bervariasi
3. merancang pengalaman positif dalam kelas matematika
4. menitik beratkan bahwa setiap orang membuat kesalahan matematika
5. membuat matematika menjadi relevan
6. mengajak siswa memiliki beberapa masukan dalam mengevaluasi dirinya sendiri
7. menerapkan pendekatan sosial yang berbeda-beda untuk belajar matematika
8. menitikberatkan pentingnya berpikir dengan kualitas original daripada hanya
menggantungkan diri pada manipulasi rumus.
Dengan adanya positive message, diharapkan mampu mengembangkan penilaian
diri yang positif pada diri siswa. Menurut teori belajar Skinners mengenai prinsip
penguatan yang positif akan meningkatkan perilaku siswa, sedangkan penguatan negatif
akan menyebabkan memperlemah perilaku siswa.
2.2 Rencana Tindakan
1. Mempersiapkan proposal penelitian tindakan kelas.
2. Melakukan observasi awal mengenai perilaku cemas siswa sewaktu belajar
matematika.
3. Melakukan wawancara dengan beberapa siswa tentang perasaan mereka pada saat
belajar matematika.
4. Membuat blanko isian untuk siswa yang berisi data diri serta latar belakang
keluarga.
5. Membuat jadwal mengajar sekaligus menentukan gaya belajar siswa.
6. Mempersiapkan diri dalam menentukan bentuk positive message yang fleksibel.
7. Pelaksanaan positive message dilakukan sesuai kebutuhan.
8. Penyusunan lembar penilaian.
10
BAB III
METODE PENELITIAN
Seting Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMU PGRI Kasiyan Jember, di kelas I mata pelajaran
matematika pada materi persamaan linier 2 variabel. Sebagai sekolah swasta dimana
sebagian besar siswa berasal dari golongan menengah, jarak rumah mereka dengan lokasi
sekolah jauh, transportasi yang sering digunakan sebagian besar siswa adalah sepeda
motor. Setiap hari siswa yang hadir dalam pelajaran matematika adalah 80% dari jumlah
total siswa. Melihat dari latar belakang orang tua siswa adalah petani dan pedagang yang
kemungkinan tingkat pendidikan orang tua siswa adalah tamatan SMP atau SD. Anak-anak
yang bersekolah disini adalah mereka yang cukup bermasalah ketika bersekolah di SMA
Negeri, sehingga rata-rata ada yang siswa pindahan, selain itu mereka tergolong siswa
yang bandel dan sukar untuk dikendalikan. Fasilitator seperti guru BK juga masih belum
ada.
Persiapan Penelitian
1. Melakukan observasi dengan menggunakan check list yang memuat perilaku-
perilaku tertentu yang mencerminkan kecemasan.
2. Membagikan daftar isian kepada siswa yang memuat antara lain : pekerjaan orang
tua, jumlah penghasilan, jumlah saudara.
3. Membuat standart penilaian siswa tentang :
a. tes prestasi / ulangan harian
b. absensi siswa dalam pelajaran matematika terutama materi sistem persamaan
linier 2 variabel
4. Menentukan jumlah pertemuan yakni 2 kali dalam seminggu dan dilakukan selama
4 minggu.
5. Membuat draft wawancara dengan siswa tentang perasaan mereka saat belajar
matematika.
6. Mempersiapkan sarana dan bentuk positive message yang dibutuhkan ketika
mengajar sistem persamaan linier 2 variabel.
10
Siklus Penelitian
Adapun siklus awal penelitian adalah tertera dalam tabel berikut ini yang di dalamnya
memuat perencanaan, pelaksanaan, dan pengamatan.
10
Materi pokok Indikator Penilaian Penilaian Penilaian Sumber bahan dan alat
Positive message
Jenis tagihan Bentuk instrumen
Alokasi waktu
Persamaan linier 2 variabel
1. Menjelaskan arti penyelesaian suatu sistem persamaan
Pertanyaan lisan
Jawaban singkat
45” Buku matematika Erlangga dan buku Matematika yang lain
Insidental pemberiannya, fleksibel sesuai kebutuhan
2. Menentukan penyelesaian system persamaan linier 2 variabel. Meliputi :
a. substitusi
b. eliminasi
c. gabungan substitusi dan eliminasi
d. determinan
1. Diskusi kelompok tapi berupa objective Quiz
2. Question response
3. Tugas rumah
4. Tugas sekolah
Kartu berisi uraian objective
Jawaban singkat
Uraian subjektif
Uraian subjektif dan objektif
Substitusi dan Eliminasi 135’
Gabungan substitusi dan eliminasi 90’
Determinan 90’
1. LKS, Buku Matematika
2. Kartu tercetak, kertas HVS
1. Insidental
2. Baca aturan main positive games
3. Guru membuat lembar soal, paling banyak 5 soal, dalam blanko tersebut guru menganjurkan siswa untuk menuliskan kesan-kesannya setelah mengerjakan soal secara jujur, apa adanya. Guru disini bisa juga memberi positive message untuk tiap-tiap siswa (bila mungkin tugas rumah)
4. Mengerjakan ke depan secara urut sesuai tempat duduk (tugas
10
sekolah)
Materi pokok Indikator Penilaian Penilaian Penilaian Sumber bahan dan alat
Positive message
Jenis tagihan Bentuk instrumen
Alokasi waktu
3. Memberikan tafsiran geometri dari penyelesaian system persamaan linier 2 variabel
1. Tugas rumah dan menjelaskan rumus.
2. Tugas sekolah
ULANGAN HARIAN
Jawaban uraian singkat
Jawaban uraian subjektif dan objektif
Uraian objektif
90’
90’
90’
1. Kartu tercetak, kertas HVS
2. LKS, Buku Matematika
1. Insidental
2. Guru membuat lembar soal paling banyak 5 soal dan dalam blangko tersebut guru menganjurkan siswa untuk menuliskan kesan-kesannya setelah mengerjakan soal secara jujur apa adanya. Guru disini bisa juga memberi positive message untuk tiap-tiap siswa (bila mungkin)
Guru wajib memberikan positive message di lembar jawaban siswa yang sudah dikoreksi. Hal ini berlaku untuk semua siswa.
10
ATURAN MAIN POSITIVE GAMES
UNTUK KELOMPOK :
1. Guru membagikan kartu hasil kocokan kepada masing-masing
kelompok (hijau, merah, dll)
2. Masing-masing kelompok diberi waktu 15 menit untuk
mengerjakan soal yang ada pada kartu
3. Jawaban tiap kelompok diperiksa dan diberi nilai, nilai terbaik
berhak mendapatkan positive message dari kelompok yang salah.
Jika yang kalah tak bisa, maka kelompok yang menang berhak
memberikan satu soal matematika kepada kelompok yang kalah
4. Yang perlu diperhatikan : guru tidak memberitahukan besok ada
quiz atau tidak
Positive message bisa berupa : ungkapan, peribahasa, kata-kata
mutiara, rangkaian kata-kata yang indah dalam puisi.
UNTUK INDIVIDUAL :
1. Guru mengambil kartu hasil kocokan, misal yang keluar no. 3
maka siswa dengan nomor absen 3 yang mengerjakan soal.
2. Jika siswa menjawab benar atau salah, guru wajib menuliskan
positive message pada buku catatan siswa tersebut karena mau
berusaha mengerjakan soal.
3. Sedangkan untuk siswa yang lain mengerjakan tugas sekolah
yang sebelumnya telah diberikan oleh guru
4. Catatan : positive games dilakukan disela-sela pemberian materi
oleh guru kecuali untuk games kelompok.
10
Pembuatan Instrumen
Instrumen yang dipakai disini meliputi :
1. Pekerjaan siswa
2. Arsip
3. Observasi sebelum dan sesudah pelaksanaan PTK untuk materi
sistem persamaan linier 2 variabel
4. Draft wawancara
Sebelum melakukan pelaksanaan PTK untuk sikluas 1, guru
mulai untuk menentukan definisi konseptual dan definisi operasional dari
konsep kecemasan itu sendiri, sehingga nantinya akan didapatkan
indikator yang menjadi isi pedoman observasi, misal :
Menurut teori kecemasan ialah perasaan yang tidak nyaman
terhadap suatu obyek yang mana obyek tersebut tidak real
keberadaannya. Adapun karakteristik yang menunjukkan sikap cemas
siswa adalah sebagai berikut :
1. Tidak tertarik pada materi yang diajarkan.
2. Mengganggu teman daripada memperhatikan materi yang
diberikan guru.
3. Bosan dengan materi yang diajarkan.
Setelah menentukan hal yang diatas maka guru membuat draft
observasi dengan metode check list yang memuat perilaku-perilaku
tertentu yang lebih spesifik yang menggambarkan indikator kecemasan.
Draft observasi yang telah selesai ini bisa digunakan sebelum dan di
akhir pokok bahasan.
Arsip diperoleh dengan cara :
1. Memfotokopi lembar soal pekerjaan rumah yang telah dikerjakan
siswa dan telah dikoreksi guru. Standart penilaian untuk ini
dilakukan dengan cara koding yaitu melihat kecenderungan sikap
siswa apakah positif ataukah negatif terhadap pemberian
pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru.
10
2. Dilihat dari kumpulan daftar hadir siswa dengan standart yang
telah ditentukan.
3. Hasil quiz yang diberikan.
Sedangkan hasil wawancara berupa verbatim, dimana sebelum
melakukan wawancara peneliti terlebih dahulu membuat kisi-kisi
pertanyaan yang akan ditanyakan pada siswanya.
Analisis dan Refleksi
Hasil penelitian tindakan kelas bisa diamati berdasarkan
observasi yang guru lakukan saat proses pembelajaran sistem persamaan
linier 2 variabel. Selain itu juga berdasarkan arsip, pekerjaan siswa,
daftar absensi maupun hasil quiz yang diberikan oleh guru. Dari beberapa
instrumen untuk pengamatan PTK tersebut, guru bisa mengamati
mengenai sikap cemas mereka ketika belajar sistem persamaan linier 2
variabel. Adapun di posisi yang menunjukkan kalau siswa bisa
mengurangi dan mengendalikan kecemasannya saat belajar sistem
persamaan linier 2 variabel adalah sebagai berikut :
1. Kepercayaan diri dalam menggunakan matematika khususnya
sistem persamaan linier 2 variabel untuk menyelesaikan masalah,
mengkomunikasikan ide-ide serta alasan.
2. Fleksibilitas dalam mengeksplorasi ide-ide matematik dan
mencoba beragam metode penyelesaian sistem persamaan linier 2
variabel.
3. Harapan untuk tekun dalam tugas-tugas matematika terutama
untuk tugas-tugas sistem persamaan linier 2 variabel.
4. Minat, rasa ingin tahu, dan daya cipta dalam mengerjakan soal-
soal sistem persamaan linier 2 variabel.
5. Nilai dan penghargaan terhadap matematika khususnya sistem
persamaan linier 2 variabel untuk aplikasi dalam kehidupan nyata
serta menghubungkan dengan disiplin lainnya.
10
Bila hasil pengamatan melalui instrumen yang ada masih
menunjukkan ketidakberhasilan maka guru membuat perencanaan
kembali untuk siklus ke-2.
Adapun perencanaan untuk siklus ke-2 PTK ini adalah :
1. Memperbaiki teknik-teknik positive message yang guru berikan
pada siklus I dengan cara penggunaan teknik-teknik tambahan
yakni :
a. Bibliotherapy
Metode ini sangat sederhana, biasanya digunakan pada literature
yang didalamnya berisikan diskusi perasaan murid untuk
membantunya dalam mancari akar permasalahan mengenai
kecemasannya ketika belajar matematika. Adapun bentuknya
berupa buku diare siswa untuk mengekspresikan perasaannya
mengenai konsep-konsep matematik ataupun curahan tentang
perasaannya dan pengalamannya dengan matematika. Dengan
menggunakan teknik ini guru bisa mendapatkan pemahaman
perasaan dan frustasi siswa dengan lebih baik.
2. Mencoba menggunakan teknik praktek yang lebih menarik untuk
menghadapi masalah ini seperti perbaikan teknologi media
mengajar sistem persamaan linier 2 variabel, misalnya dengan
menggunakan display-display yang menarik saat menerangkan
konsep sistem persamaan linier 2 variabel.
Jadwal Penelitian
Jadwal PTK ini sementara sifatnya, fleksibel sesuai dengan
silabus yang ada :
Bulan Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
Agustus
September
Oktober Ulangan Harian
10
Rencana Anggaran Biaya
Kartu untuk objective quiz Rp. 5.000,-
Lembar soal untuk tugas rumah yang dibuat guru
Rp. 50.000,-
Buku-buku berisi kata-kata mutiara, peribahasa untuk guru
Rp. 50.000,-
Bolpoint warna-warni untuk guru Rp. 20.000,-
Kertas HVS warna, lem Rp. 25.000,-
Biaya printout warna dan printout biasa serta fotokopi
Rp. 150.000,-
TOTAL Rp. 300.000,-
Daftar Pustaka/Rujukan
(http://www.Idonline.org/Id*Indepth/math skillss/equity for all
students.html . )
Pedoman Khusus Pengembangan Instrumen dan Penilaian Ranah
Psikomotor.
Direktur Menengah Umum tidak diterbitkan
Pedoman Khusus Pengembangan Istrumen dan Penilaian Ranah Afektif.
Direktur Menengah Umum tidak diterbitkan
http://www.swlearning.com/marketing/gitm/gitm17-3.html.
Biodata Peneliti
Nama : Ninik Sugiati
Tempat/tanggal lahir : Lumajang, 30 April 1972
Pendidikan : S1 Pendidikan Matematika
Bidang Studi Mengajar : Matematika
Asal Sekolah Tempat Mengajar : SMU PGRI Kasiyan Jember
10