bab i proposal sma pgri.doc

22
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa siswa kelas satu sering mengeluh pada guru matematika bahwa mereka selama ini merasa cemas selama mengikuti pelajaran sistem persamaan linier 2 variabel. Rasa cemas ini kadang-kadang mengakibatkan mereka tidak tertarik, bosan, tidak konsentrasi, dan lebih memilih bergurau dengan teman daripada memperhatikan materi yang diberikan oleh seorang guru. Padahal sebagai seorang pendidik, guru harus bisa meningkatkan rasa percaya diri siswa. Pengalaman belajar dari tahun kemarin menunjukkan bahwa hasil ujian siswa, ulangan harian, maupun tugas rumah menunjukkan nilai siswa pada materi ini ternyata di bawah rata-rata dari standart yang telah ditentukan guru. Padahal guru selama ini sudah memberikan tugas di kelas, pekerjaan rumah dan ulangan harian yang diberikan sesuai dengan tingkat kemampuan berpikir siswa pada SMU PGRI Kasiyan, dari level knowledge (pengetahuan), comprehention (pemahaman), dan application (penerapan). Namun pada kenyataannya, kemampuan siswa selama proses belajar mengajar maupun ujian sangat tidak memuaskan, bahkan keluhan-keluhan di atas tetap terjadi pada siswa. Ini bukanlah hal yang remeh karenanya guru harus bisa mengurangi kecemasan siswa dalam belajar materi persamaan linier dengan dua variabel. 1.2 Rumusan masalah 10

Upload: taufiq-pur

Post on 31-Dec-2015

21 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PROPOSAL SMA PGRI.doc

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Beberapa siswa kelas satu sering mengeluh pada guru matematika bahwa mereka

selama ini merasa cemas selama mengikuti pelajaran sistem persamaan linier 2 variabel.

Rasa cemas ini kadang-kadang mengakibatkan mereka tidak tertarik, bosan, tidak

konsentrasi, dan lebih memilih bergurau dengan teman daripada memperhatikan materi

yang diberikan oleh seorang guru. Padahal sebagai seorang pendidik, guru harus bisa

meningkatkan rasa percaya diri siswa.

Pengalaman belajar dari tahun kemarin menunjukkan bahwa hasil ujian siswa,

ulangan harian, maupun tugas rumah menunjukkan nilai siswa pada materi ini ternyata di

bawah rata-rata dari standart yang telah ditentukan guru. Padahal guru selama ini sudah

memberikan tugas di kelas, pekerjaan rumah dan ulangan harian yang diberikan sesuai

dengan tingkat kemampuan berpikir siswa pada SMU PGRI Kasiyan, dari level knowledge

(pengetahuan), comprehention (pemahaman), dan application (penerapan). Namun pada

kenyataannya, kemampuan siswa selama proses belajar mengajar maupun ujian sangat

tidak memuaskan, bahkan keluhan-keluhan di atas tetap terjadi pada siswa. Ini bukanlah

hal yang remeh karenanya guru harus bisa mengurangi kecemasan siswa dalam belajar

materi persamaan linier dengan dua variabel.

1.2 Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah yang terkait dengan latar belakang diatas adalah :

1. Siapa yang di rugikan dengan adanya masalah diatas ?

2. Apa yang menyebabkan mereka merasa cemas ?

3. Bagaimana cara guru mengatasi sikap cemas siswa ?

1.3 Tujuan

Mengurangi kecemasan siswa dalam belajar materi persamaan linier dengan 2 variabel

melalui metode positive message.

1.4 Manfaat

Adapun menfaat hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

10

Page 2: BAB I PROPOSAL SMA PGRI.doc

1. Menambah wawasan guru mengenai sensitivity science terkait dengan

pengembangan diri siswa.

2. Memahami permasalahan siswa dalam ranah efektif.

3. Membuat siswa lebih berminat dan percaya diri dalam belajar matematika.

4. Menciptakan lingkungan belajar yang lebih kondusif bagi sekolah.

10

Page 3: BAB I PROPOSAL SMA PGRI.doc

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN RENCANA TINDAKAN

2.1 Kajian Pustaka

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa banyak siswa memiliki perasaan cemas

ketika belajar matematika. Salah satu yang terjadi pada sekolah kami adalah pada pokok

materi persamaan linier 2 variabel. Riset oleh Jackson dan Leffingwell (1999)

menunjukkan bahwa hanya ada sekitar 7 % siswa di Amerika yang memiliki pengalaman

positif dengan matematika dari TK hingga Perguruan Tinggi. Begitu pula yang di

kemukakan oleh Burns 1988, yang menyatakan dua dari tiga SMU di Amerika yang

mengalami kecemasan pada pelajaran Matematika. Jika kecemasan dalam belajar

matematika adalah sebuah problem, mengapa hal itu tidak diatasi ? Hanya anak-anak baik

yang memiliki disabilities dan tanpa disabilities terutama usia remaja akhir, tidak percaya

diri dalam kemampuan untuk mengerjakan matematika.

(http://www.Idonline.org/Id*Indepth/math skillss/equity for all students.html.)

Dalam penelitian akhir-akhir ini Jackson dan Leffingwell (1999) mengemukakan

bahwa perilaku nampak maupun tidak nampak ditemui guru bahwa permasalahan yang

menyebabkan kecemasan belajar matematika meliputi :

1. Hambatan bahasa dan komunikasi

2. Kualitas penyampaian materi

3. Metode evaluasi

4. Kesulitan materi.

Oberlin (1982) menemukan bahwa beberapa teknik pengajaran yang umum

dilakukan menyebabkan kecemasan belajar matematika, karenanya perlu ada penciptaan

lingkungan belajar yang lebih menarik. Selain itu siswa yang kurang sukses dalam

matematika disebabkan oleh beberapa faktor seperti cara penyampaian materi yang kurang

menarik, kesalahan informasi mengenai matematika, what math is ? and what it is not ?.

Berdasarkan pada materi dari principles and standards for school mathematics by

National Council of Teachers of Mathematics, 2000 Reston merekomendasikan usaha

pencegahan kecemasan belajar matematika meliputi :

10

Page 4: BAB I PROPOSAL SMA PGRI.doc

1. membuat gaya belajar yang berbeda – beda

2. menciptakan lingkungan testing yang bervariasi

3. merancang pengalaman positif dalam kelas matematika

4. menitik beratkan bahwa setiap orang membuat kesalahan matematika

5. membuat matematika menjadi relevan

6. mengajak siswa memiliki beberapa masukan dalam mengevaluasi dirinya sendiri

7. menerapkan pendekatan sosial yang berbeda-beda untuk belajar matematika

8. menitikberatkan pentingnya berpikir dengan kualitas original daripada hanya

menggantungkan diri pada manipulasi rumus.

Dengan adanya positive message, diharapkan mampu mengembangkan penilaian

diri yang positif pada diri siswa. Menurut teori belajar Skinners mengenai prinsip

penguatan yang positif akan meningkatkan perilaku siswa, sedangkan penguatan negatif

akan menyebabkan memperlemah perilaku siswa.

2.2 Rencana Tindakan

1. Mempersiapkan proposal penelitian tindakan kelas.

2. Melakukan observasi awal mengenai perilaku cemas siswa sewaktu belajar

matematika.

3. Melakukan wawancara dengan beberapa siswa tentang perasaan mereka pada saat

belajar matematika.

4. Membuat blanko isian untuk siswa yang berisi data diri serta latar belakang

keluarga.

5. Membuat jadwal mengajar sekaligus menentukan gaya belajar siswa.

6. Mempersiapkan diri dalam menentukan bentuk positive message yang fleksibel.

7. Pelaksanaan positive message dilakukan sesuai kebutuhan.

8. Penyusunan lembar penilaian.

10

Page 5: BAB I PROPOSAL SMA PGRI.doc

BAB III

METODE PENELITIAN

Seting Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMU PGRI Kasiyan Jember, di kelas I mata pelajaran

matematika pada materi persamaan linier 2 variabel. Sebagai sekolah swasta dimana

sebagian besar siswa berasal dari golongan menengah, jarak rumah mereka dengan lokasi

sekolah jauh, transportasi yang sering digunakan sebagian besar siswa adalah sepeda

motor. Setiap hari siswa yang hadir dalam pelajaran matematika adalah 80% dari jumlah

total siswa. Melihat dari latar belakang orang tua siswa adalah petani dan pedagang yang

kemungkinan tingkat pendidikan orang tua siswa adalah tamatan SMP atau SD. Anak-anak

yang bersekolah disini adalah mereka yang cukup bermasalah ketika bersekolah di SMA

Negeri, sehingga rata-rata ada yang siswa pindahan, selain itu mereka tergolong siswa

yang bandel dan sukar untuk dikendalikan. Fasilitator seperti guru BK juga masih belum

ada.

Persiapan Penelitian

1. Melakukan observasi dengan menggunakan check list yang memuat perilaku-

perilaku tertentu yang mencerminkan kecemasan.

2. Membagikan daftar isian kepada siswa yang memuat antara lain : pekerjaan orang

tua, jumlah penghasilan, jumlah saudara.

3. Membuat standart penilaian siswa tentang :

a. tes prestasi / ulangan harian

b. absensi siswa dalam pelajaran matematika terutama materi sistem persamaan

linier 2 variabel

4. Menentukan jumlah pertemuan yakni 2 kali dalam seminggu dan dilakukan selama

4 minggu.

5. Membuat draft wawancara dengan siswa tentang perasaan mereka saat belajar

matematika.

6. Mempersiapkan sarana dan bentuk positive message yang dibutuhkan ketika

mengajar sistem persamaan linier 2 variabel.

10

Page 6: BAB I PROPOSAL SMA PGRI.doc

Siklus Penelitian

Adapun siklus awal penelitian adalah tertera dalam tabel berikut ini yang di dalamnya

memuat perencanaan, pelaksanaan, dan pengamatan.

10

Page 7: BAB I PROPOSAL SMA PGRI.doc

Materi pokok Indikator Penilaian Penilaian Penilaian Sumber bahan dan alat

Positive message

Jenis tagihan Bentuk instrumen

Alokasi waktu

Persamaan linier 2 variabel

1. Menjelaskan arti penyelesaian suatu sistem persamaan

Pertanyaan lisan

Jawaban singkat

45” Buku matematika Erlangga dan buku Matematika yang lain

Insidental pemberiannya, fleksibel sesuai kebutuhan

2. Menentukan penyelesaian system persamaan linier 2 variabel. Meliputi :

a. substitusi

b. eliminasi

c. gabungan substitusi dan eliminasi

d. determinan

1. Diskusi kelompok tapi berupa objective Quiz

2. Question response

3. Tugas rumah

4. Tugas sekolah

Kartu berisi uraian objective

Jawaban singkat

Uraian subjektif

Uraian subjektif dan objektif

Substitusi dan Eliminasi 135’

Gabungan substitusi dan eliminasi 90’

Determinan 90’

1. LKS, Buku Matematika

2. Kartu tercetak, kertas HVS

1. Insidental

2. Baca aturan main positive games

3. Guru membuat lembar soal, paling banyak 5 soal, dalam blanko tersebut guru menganjurkan siswa untuk menuliskan kesan-kesannya setelah mengerjakan soal secara jujur, apa adanya. Guru disini bisa juga memberi positive message untuk tiap-tiap siswa (bila mungkin tugas rumah)

4. Mengerjakan ke depan secara urut sesuai tempat duduk (tugas

10

Page 8: BAB I PROPOSAL SMA PGRI.doc

sekolah)

Materi pokok Indikator Penilaian Penilaian Penilaian Sumber bahan dan alat

Positive message

Jenis tagihan Bentuk instrumen

Alokasi waktu

3. Memberikan tafsiran geometri dari penyelesaian system persamaan linier 2 variabel

1. Tugas rumah dan menjelaskan rumus.

2. Tugas sekolah

ULANGAN HARIAN

Jawaban uraian singkat

Jawaban uraian subjektif dan objektif

Uraian objektif

90’

90’

90’

1. Kartu tercetak, kertas HVS

2. LKS, Buku Matematika

1. Insidental

2. Guru membuat lembar soal paling banyak 5 soal dan dalam blangko tersebut guru menganjurkan siswa untuk menuliskan kesan-kesannya setelah mengerjakan soal secara jujur apa adanya. Guru disini bisa juga memberi positive message untuk tiap-tiap siswa (bila mungkin)

Guru wajib memberikan positive message di lembar jawaban siswa yang sudah dikoreksi. Hal ini berlaku untuk semua siswa.

10

Page 9: BAB I PROPOSAL SMA PGRI.doc

ATURAN MAIN POSITIVE GAMES

UNTUK KELOMPOK :

1. Guru membagikan kartu hasil kocokan kepada masing-masing

kelompok (hijau, merah, dll)

2. Masing-masing kelompok diberi waktu 15 menit untuk

mengerjakan soal yang ada pada kartu

3. Jawaban tiap kelompok diperiksa dan diberi nilai, nilai terbaik

berhak mendapatkan positive message dari kelompok yang salah.

Jika yang kalah tak bisa, maka kelompok yang menang berhak

memberikan satu soal matematika kepada kelompok yang kalah

4. Yang perlu diperhatikan : guru tidak memberitahukan besok ada

quiz atau tidak

Positive message bisa berupa : ungkapan, peribahasa, kata-kata

mutiara, rangkaian kata-kata yang indah dalam puisi.

UNTUK INDIVIDUAL :

1. Guru mengambil kartu hasil kocokan, misal yang keluar no. 3

maka siswa dengan nomor absen 3 yang mengerjakan soal.

2. Jika siswa menjawab benar atau salah, guru wajib menuliskan

positive message pada buku catatan siswa tersebut karena mau

berusaha mengerjakan soal.

3. Sedangkan untuk siswa yang lain mengerjakan tugas sekolah

yang sebelumnya telah diberikan oleh guru

4. Catatan : positive games dilakukan disela-sela pemberian materi

oleh guru kecuali untuk games kelompok.

10

Page 10: BAB I PROPOSAL SMA PGRI.doc

Pembuatan Instrumen

Instrumen yang dipakai disini meliputi :

1. Pekerjaan siswa

2. Arsip

3. Observasi sebelum dan sesudah pelaksanaan PTK untuk materi

sistem persamaan linier 2 variabel

4. Draft wawancara

Sebelum melakukan pelaksanaan PTK untuk sikluas 1, guru

mulai untuk menentukan definisi konseptual dan definisi operasional dari

konsep kecemasan itu sendiri, sehingga nantinya akan didapatkan

indikator yang menjadi isi pedoman observasi, misal :

Menurut teori kecemasan ialah perasaan yang tidak nyaman

terhadap suatu obyek yang mana obyek tersebut tidak real

keberadaannya. Adapun karakteristik yang menunjukkan sikap cemas

siswa adalah sebagai berikut :

1. Tidak tertarik pada materi yang diajarkan.

2. Mengganggu teman daripada memperhatikan materi yang

diberikan guru.

3. Bosan dengan materi yang diajarkan.

Setelah menentukan hal yang diatas maka guru membuat draft

observasi dengan metode check list yang memuat perilaku-perilaku

tertentu yang lebih spesifik yang menggambarkan indikator kecemasan.

Draft observasi yang telah selesai ini bisa digunakan sebelum dan di

akhir pokok bahasan.

Arsip diperoleh dengan cara :

1. Memfotokopi lembar soal pekerjaan rumah yang telah dikerjakan

siswa dan telah dikoreksi guru. Standart penilaian untuk ini

dilakukan dengan cara koding yaitu melihat kecenderungan sikap

siswa apakah positif ataukah negatif terhadap pemberian

pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru.

10

Page 11: BAB I PROPOSAL SMA PGRI.doc

2. Dilihat dari kumpulan daftar hadir siswa dengan standart yang

telah ditentukan.

3. Hasil quiz yang diberikan.

Sedangkan hasil wawancara berupa verbatim, dimana sebelum

melakukan wawancara peneliti terlebih dahulu membuat kisi-kisi

pertanyaan yang akan ditanyakan pada siswanya.

Analisis dan Refleksi

Hasil penelitian tindakan kelas bisa diamati berdasarkan

observasi yang guru lakukan saat proses pembelajaran sistem persamaan

linier 2 variabel. Selain itu juga berdasarkan arsip, pekerjaan siswa,

daftar absensi maupun hasil quiz yang diberikan oleh guru. Dari beberapa

instrumen untuk pengamatan PTK tersebut, guru bisa mengamati

mengenai sikap cemas mereka ketika belajar sistem persamaan linier 2

variabel. Adapun di posisi yang menunjukkan kalau siswa bisa

mengurangi dan mengendalikan kecemasannya saat belajar sistem

persamaan linier 2 variabel adalah sebagai berikut :

1. Kepercayaan diri dalam menggunakan matematika khususnya

sistem persamaan linier 2 variabel untuk menyelesaikan masalah,

mengkomunikasikan ide-ide serta alasan.

2. Fleksibilitas dalam mengeksplorasi ide-ide matematik dan

mencoba beragam metode penyelesaian sistem persamaan linier 2

variabel.

3. Harapan untuk tekun dalam tugas-tugas matematika terutama

untuk tugas-tugas sistem persamaan linier 2 variabel.

4. Minat, rasa ingin tahu, dan daya cipta dalam mengerjakan soal-

soal sistem persamaan linier 2 variabel.

5. Nilai dan penghargaan terhadap matematika khususnya sistem

persamaan linier 2 variabel untuk aplikasi dalam kehidupan nyata

serta menghubungkan dengan disiplin lainnya.

10

Page 12: BAB I PROPOSAL SMA PGRI.doc

Bila hasil pengamatan melalui instrumen yang ada masih

menunjukkan ketidakberhasilan maka guru membuat perencanaan

kembali untuk siklus ke-2.

Adapun perencanaan untuk siklus ke-2 PTK ini adalah :

1. Memperbaiki teknik-teknik positive message yang guru berikan

pada siklus I dengan cara penggunaan teknik-teknik tambahan

yakni :

a. Bibliotherapy

Metode ini sangat sederhana, biasanya digunakan pada literature

yang didalamnya berisikan diskusi perasaan murid untuk

membantunya dalam mancari akar permasalahan mengenai

kecemasannya ketika belajar matematika. Adapun bentuknya

berupa buku diare siswa untuk mengekspresikan perasaannya

mengenai konsep-konsep matematik ataupun curahan tentang

perasaannya dan pengalamannya dengan matematika. Dengan

menggunakan teknik ini guru bisa mendapatkan pemahaman

perasaan dan frustasi siswa dengan lebih baik.

2. Mencoba menggunakan teknik praktek yang lebih menarik untuk

menghadapi masalah ini seperti perbaikan teknologi media

mengajar sistem persamaan linier 2 variabel, misalnya dengan

menggunakan display-display yang menarik saat menerangkan

konsep sistem persamaan linier 2 variabel.

Jadwal Penelitian

Jadwal PTK ini sementara sifatnya, fleksibel sesuai dengan

silabus yang ada :

Bulan Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4

Agustus

September

Oktober Ulangan Harian

10

Page 13: BAB I PROPOSAL SMA PGRI.doc

Rencana Anggaran Biaya

Kartu untuk objective quiz Rp. 5.000,-

Lembar soal untuk tugas rumah yang dibuat guru

Rp. 50.000,-

Buku-buku berisi kata-kata mutiara, peribahasa untuk guru

Rp. 50.000,-

Bolpoint warna-warni untuk guru Rp. 20.000,-

Kertas HVS warna, lem Rp. 25.000,-

Biaya printout warna dan printout biasa serta fotokopi

Rp. 150.000,-

TOTAL Rp. 300.000,-

Daftar Pustaka/Rujukan

(http://www.Idonline.org/Id*Indepth/math skillss/equity for all

students.html . )

Pedoman Khusus Pengembangan Instrumen dan Penilaian Ranah

Psikomotor.

Direktur Menengah Umum tidak diterbitkan

Pedoman Khusus Pengembangan Istrumen dan Penilaian Ranah Afektif.

Direktur Menengah Umum tidak diterbitkan

http://www.swlearning.com/marketing/gitm/gitm17-3.html.

Biodata Peneliti

Nama : Ninik Sugiati

Tempat/tanggal lahir : Lumajang, 30 April 1972

Pendidikan : S1 Pendidikan Matematika

Bidang Studi Mengajar : Matematika

Asal Sekolah Tempat Mengajar : SMU PGRI Kasiyan Jember

10