proposal ptk (ike yuliarni sma n 13 muaro jambi)
TRANSCRIPT
PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN EVERYONE IS A
TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR
SISWA PADA MATERI EKSPONEN DI KELAS X SMA N 13 MUARO
JAMBI TAHUN AJARAN 2017/2018
Laporan Penelitian Tindakan Kelas
Oleh :
IKE YULIARNI
SMA N 13 MUARO JAMBI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Belajar adalah sebuah proses yang pasti telah dialami oleh setiap individu.
Baik itu belajar yang berawal dari rumah, lingkungan masyarakat dan sekolah.
Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan
perilakunya. Tingkah laku belajar ini yang biasanya terjadi di lingkungan sekolah
adalah perubahan baik berupa sikap, cara berpikir dan hasil belajar. Hasil belajar akan
dapat dilihat setelah siswa melaksanakan proses pembelajaran. Hasil belajar di
sekolah khususnya di kelas biasanya ditunjukkan dari nilai yang diperoleh siswa baik
diukur melalui nilai akhir atau ketuntasan nilai. Ada beberapa mata pelajaran yang
sukar untuk siswa menyenangi bahkan dapat memahaminya, misalnya saja pelajaran
matematika.
Matematika merupakan ilmu yang abstrak dan terstruktur, pembelajaran
matematika selalu mengedepankan pemikiran yang eksak. Dengan sifat yang
demikian, banyak anggapan yang muncul terhadap pelajaran matematika bahwa
pelajaran matematika itu sulit. terkadang kesulitan tersebut timbul saat proses
pembelajaran berlangsung, misalnya siswa sulit memahami pelajaran yang
disampaikan oleh guru. Guru adalah sosok pendidik yang memiliki peran penting
dalam proses pembelajaran di kelas. Penyampaian materi yang baik oleh guru akan
memberikan dampak terhadap keberhasilan siswa didikya.
Pembelajaran dikelas memiliki berbagai permasalahan, baik itu permasalahan
yang berasal dari guru, siswa atau lingkungan belajar. Hal semacam ini sudah sering
di jumpai oleh guru di kelas saat mengajar. Contoh masalah yang sering signifikan
terlihat adalah hasil belajar siswa. Cenderung berbagai faktor sering dihadapi oleh
siswa yang mendapat hasil belajar yang kurang baik, contohnya seperti faktor
kesiapan belajar, hubungan siswa dengan keluarga yang kurang harmonis, hubungan
siswa dengan teman di sekolah, hubungan siswa dengan guru, cara mengajar yang
dilakukan oleh guru dikelas, dan sebagainya.
Penerapan dan penggunaan metode pembelajaran yang tepat juga sangat
penting mempengaruhi hasil prestasi belajar siswa dalam kelas. Langkah-langkah
yang harus ditempuh oleh seorang guru sebelum pembuatan metode adalah
memperhatikan persiapan mengajar (lesson plan) yang meliputi pemahaman terhadap
tujuan pendidikan, penguasaan materi pelajaran, dan pemahaman teori-teori
pendidikan selain teori-teori pengajaran. Disamping itu, seorang guru harus
memahami prinsip-prinsip mengajar dan model-model serta prinsip evaluasinya,
sehingga pada akhirnya pendidikan berlangsung secara cepat dan tepat.
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang
melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar sesama peserta didik,
peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka
pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud
melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada
peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai
peserta didik.
Metode everyone is a teacher here yaitu metode yang dapat digunakan untuk
meningkatkan proses pembelajaran siswa, dan dapat disesuaikan dengan tujuan yang
ingin dicapai oleh pembelajaran pada berbagai mata pelajaran, khususnya mencapaian
tujuan yaitu meliputi aspek : kemampuan mengemukakan pendapat, kemampuan
menganalisa masalah, kemampuan menuliskan pendapat-pendapatnya (kelompoknya)
setelah melakukan pengamatan, kemampuan menyimpulkan, dan lain-lain.
Dengan pengunaan metode ini dapat memberikan dampak perubahan terhadap
prestasi belajar siswa di Kelas X SMA N 13 Muaro Jambi pada materi Eksponen.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan ini adalah :
Apakah penggunaan metode pembelajaran everyone is a teacher here dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi eksponen di kelas X SMA N 13
Muaro Jambi Tahun Ajaran 2017/2018?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan adalah sebagai berikut :
Untuk mengetahui Apakah penggunaan metode pembelajaran everyone is a teacher
here dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi eksponen di kelas X SMA
N 13 Muaro Jambi Tahun Ajaran 2016/2017.
1.4 Manfaat Penelitian
a. Untuk Guru
Meningkatkan kemampuan pendidik dalam upaya menjabarkan kurikulum
atau program pembelajaran sesuai dengan tuntutan dan konteks lokal, sekolah,
dan kelas. Hal ini turut memperkuat relevansi pembelajaran bagi kebutuhan
peserta didik.
Mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang menarik, menantang,
nyaman, menyenangkan, serta melibatkan siswa karena strategi, metode,
teknik, dan atau media yang digunakan dalam pembelajaran demikian
bervariasi dan dipilih secara sungguh-sungguh.
b. Untuk Siswa
Meningkatan atau perbaikan kinerja siswa di sekolah.
Peningkatan atau perbaikan masalah-masalah pendidikan anak di sekolah.
Peningkatan dan perbaikan kualitas dalam penerapan kurikulum dan
pengembangan kompetensi siswa di sekolah.
Memupuk dan meningkatkan keterlibatan, kegairahan, ketertarikan,
kenyamanan, kesenangan dalam diri siswa untuk mengikuti proses
pembelajaran di kelas. Di samping itu, hasil belajar siswa pun dapat
meningkat.
c. Untuk Sekolah
Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, dan hasil pendidikan dan
pembelajaran di sekolah.
Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam mengatasi masalah
pembelajaran dan pendidikan di dalam dan luar kelas.
Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hakikat Belajar
Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku
sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya
interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat
menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini, dalam belajar yang penting adalah
input yang berupa stimulus dan output yang berupa respons.
Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pelajar, sedangkan respons
berupa reaksi atau tanggapan pelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut.
Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena tidak
dapat diamati dan tidak dapat diukur, yang dapat diamati adalah stimulus dan respons. Oleh
karena itu, apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh pelajar
(respons) harus dapat diamati dan diukur.
2.2 Pembelajaran Matematika
Matematika yang diajarkan di jenjang persekolahan seperti SekolahDasar, Sekolah
Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas disebut matematika sekolah. Penyajian
matematika sekolah disesuaikan dengan karakteristik siswa. Pola pikir matematika sebagai
ilmu adalah deduktif, sifat atau teorema yang ditemukan secara induktif, selanjutnya harus
dibuktikan secara deduktif. Namun dalam matematika sekolah pola pikir induktif
dapatdigunakan dengan maksud menyesuaikan dengan tahap perkembangan intelektual siswa.Dalam
National Council of Teachers of Mathematics
(2000: 11) terdapat enam prinsip matematika sekolah mencakup lingkup:
1. Keunggulan dalam pendidikan matematika memerlukan kejujuran, harapan, dan
dukungan yang kuat bagi siswa.
2. Kurikulum bukan hanya sekedar kumpulan aktivitas,kurikulum harus koheren,
berpusat pada pentingnya matematika, dandijabarkan dengan baik pada tiap kelas.
3. Pengajaran matematika yang efektif membutuhkan pemahaman tentang apa yang
diketahui siswa dan apa yang diperlukansiswa serta mendukung siswa
mempelajarinya dengan baik.
4. Pembelajaran siswa harus belajar matematika dengan pemahaman, membangun
pengetahuannya dari pengalaman.
5. Penilaian harus mendukung belajar dan memberi informasibagi guru dan siswa.
6. Teknologi mempengaruhi matematika yang diajarkan dan meningkatkan belajar
siswa.
Banyak ahli yang mengartikan pengertian matematika baik secara umum maupun
secara khusus. Herman Hudojo menyatakan bahwa: “matematika merupaka ide-ide
abstrak yang diberi simbol-simbol itu tersusun secara hirarkis dan penalarannya dedukti,
sehingga belajar matematika itu merupakan kegiatan mental yang tinggi.”.
Sedangkan James dalam kamus matematkanya menyatakan bahwa “Matematika
adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep
berhubungan lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang,
yaitu aljaar, analisis dan goemetri.”
Paling dalam Mulyono Abdurahman mengemukakan bahwa matematika adalah
suatu ara untuk menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi manusia; suatu cara
menggunakan informasi, menggunakan pengetahuan tentang betuk dan ukuran,
menggunakan pengetahuan tentang menghitung, dan yang paling penting adalah
memikirkan dalam diri manusia itu sendiri dalam melihat dan menggunakan hubungan-
hubungan.
Matematika dikenal sebagai ilmu dedukatif, karena setiap metode yang digunakan
dalam mencari kebenaran adalah dengan menggunakan metode deduktif, sedang dalam
ilmu alam menggunakan metode induktif atau eksprimen. Namun dalam matematika
mencari kebenaran itu bisa dimulai dengan cara deduktif, tapi seterusnya yang benar
untuk semua keadaan hars bisa dibuktikan secara deduktif, karena dalam matematika
sifat, teori/dalil belum dapat diterima kebenarannya sebelum dapat dibuktikan secara
deduktif. Matematika mempelajari tentang keteraturan, tentang struktur yang
terorganisasikan, konsep-konsep matematika tersusun secara hirarkis, berstruktur dan
sistematika, mulai dari konsep yang paling sederhana sampai pada konsep paling
kompleks. Dalam matematika objek dasar yang dipelajari adalah abtrak, sehingg disebut
objek mental, objek itu merupakan objek pikiran. Objek dasar itu meliputi:
Konsep, merupakan suatu ide abstrak yang digunakan untuk menggolongkan sekumpulan
obejk. Misalnya, segitiga merupakan nama suatu konsep abstrak. Dalam matematika
terdapat suatu konsep yang penting yaitu “fungsi”, “variabel”, dan “konstanta”. Konsep
berhubungan erat dengan definisi, definisi adalah ungkapan suatu konsep, dengan adanya
definisi ornag dapat membuat ilustrasi atau gambar atau lambing dari konsep yang
dimaksud. Prinsip, merupakan objek matematika yang komplek. Prinsip dapat terdiri atas
beberapa konsep yang dikaitkan oleh suatu relasi/operasi, dengan kata lain prinsip adalah
hubungan antara berbagai objek dasar matematika. Prisip dapat berupa aksioma, teorema
dan sifat. Operasi, merupakan pengerjaan hitung, pengerjaan aljabar, dan pengerjaan
matematika lainnya, seperti penjumlahan, perkalian, gabungan, irisan. Dalam matematika
dikenal macam-macam operasi yaitu operasi unair, biner, dan terner tergantungd ari
banyaknya elemen yang dioperasikan. Penjumlahan adalah operasi biner karena elemen
yang dioperasikan ada dua, tetapi tambahan bilangan adalah merupakan operasi unair
karena elemen yang dipoerasika hanya satu.
2.3 Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah suatu cara atau upaya yang dilakukan oleh para pendidik
agar proses belajar-mengajar pada siswa tercapai sesuai dengan tujuan. Metode pembelajaran
ini sangat penting di lakukan agar proses belajar mengajar tersebut nampak menyenangkan
dan tidak membuat para siswa tersebut suntuk, dan juga para siswa tersebut dapat menangkap
ilmu dari tenaga pendidik tersebut dengan mudah.
2.4 Metode Everyone Is A Teacher Here
Metode everyone is a teacher here yaitu metode yang dapat digunakan untuk
meningkatkan proses pembelajaran siswa, dan dapat disesuaikan dengan tujuan yang ingin
dicapai oleh pembelajaran pada berbagai mata pelajaran, khususnya mencapaian tujuan yaitu
meliputi aspek : kemampuan mengemukakan pendapat, kemampuan menganalisa masalah,
kemampuan menuliskan pendapat-pendapatnya (kelompoknya) setelah melakukan
pengamatan, kemampuan menyimpulkan, dan lain-lain.
2.4.1 Prinsip Pokok Metode Everyone Is A Teacher Here
Dalam hal metode every one is a teacher here, dikemukakan oleh Asy
Syaibany yang dikutip oleh Muhamad Nurdin (2004 : 111), menjelasakan bahwa
terdapat tujuh prinsip pokok yang harus diterapkan oleh seorang guru dalam hal
metode pengajaran, yaitu (1) mengetahui motivasi, kebutuhan, dan minat anak
didiknya; (2) mengetahui tujuan pendidikan yang sudah diterapkan sebelum
pelaksanaan pendidikan; (3) mengetahui tahap kematangan (maturity),
perkembangan, serta perubahan anak didik; (4) mengetahui perbedaan-perbedaan
individu anak didik; (5) memperhatikan pemahaman dan mengetahui hubungan-
hubungan, dan kebebasan berfikir; (6) menjadikan proses pendidikan sebagai
pengalaman yang menggembirakan bagi anak didik; dan (7) menegakkan contoh yang
baik (uswatun hasanah).
Penjelasan tersebut diperkuat dengan pendapat Muhaimin dan Mujib (1993 :
232), menyatakan bahwa : tujuan diadakannya metode adalah menjadikan proses dan
hasil belajar mengajar menjadi lebih baik berdaya guna dan meningkatkan hasil
belajar siswa. Uraian tersebut di atas, menunjukkan bahwa fungsi metode pendidikan
adalah mengarahkan keberhasilan belajar dan memberikan kemudahan kepada anak
didik. Sedangkan, tugas utamanya adalah mengadakan aplikasi prinsip-prinsip
psikologis dan pedagogis agar anak didik dapat menghayati, mengetahui, dan
mengerti materi yang diajarkan. Selain itu, tugas utama dalam metode tersebut adalah
membuat perubahan prestasi anak didik kepada perubahan yang lebih baik dan
meningkat.
Metode pembelajaran Everyone Is A Teacher Here adalah salah satu metode
dalam model pembelajaran aktif (Active Learning). “Metode pembelajaran Everyone
Is A Teacher Here adalah metode pembelajaran yang digunakan oleh pendidik dengan
maksud meminta peserta didik untuk semuanya berperan menjadi narasumber
terhadap semua temannya di kelas belajar”. (Sudjana, 1989).
2.4.2 Langkah-Langkah Metode Everyone Is A Teacher Here
Langkah-langkah penerapan metode every one is a teacher here,menurut
Hisyam (2008:60) yaitu:
a. Berikan bahan bacaan dan minta peserta didik untuk membaca bahan tersebut.
b. Bagikan secarik kertas kepada seluruh peserta didik.
c. Mintalah peserta didik untuk membuat pertanyaan dari bahan tersebut dan ditulis
dikertas.
d.Mintalah peserta didik mengumpulkan pertanyaan yang ditulis.
e. Kocoklah kertas pertanyaan tersebut, lalu bagikan kembali kepada semua peserta
didik.
f. Mintalah peserta didik membaca dalam hati sambil memikirkan jawaban dari
pertanyaan tersebut.
g. Panggil secara bergantian setiap peserta didik untuk membaca pertanyaan dan
jawaban masing-masing.
h. Minta peserta didik lain untuk memberikan tanggapan.
2.5 Materi Eksponen
Eksponen merupakan perkalian bilangan yang sama secara berulang. Sebagai contoh,
jika kita mengalikan angka 7 secara berulang sebanyak 4 kali, yaitu ,
kita dapat menuliskannya dengan 7^4 = 2401 atau .
Secara umum, dengan sebanyak n kali. Artinya, kita mengalikan secara berulang sebanyak kali. ( dibaca “x pangkat n”). Eksponen biasa juga disebut dengan pangkat. Pada perpangkatan , x disebut sebagai basis bilangan pokok dan y disebut sebagai pangkat.
Sifat-sifat eksponen:
Misalkan , dan adalah bilangan real, dengan , maka:1. Jika suatu bilangan dipangkatkan dengan 0, maka hasilnya adalah 1.
Sebagai contoh, , , dan .Jadi, semua bilangan real ( jika dipangkatkan dengan 0, hasilnya adalah 1.
2. Jika suatu bilangan dipangkatkan dengan 1, maka hasilnya adalah bilangan itu sendiri. Sedangkan jika 1 dipangkatkan dengan bilangan berapa pun, hasilnya adalah 1.Contoh: , Jadi, dan , berapa pun nilai x, dengan syarat x adalah bilangan real.
3. Jika suatu bilangan dipangkatkan dengan bilangan negatif, berlaku sifat: (sifat eksponen untuk pangkat negatif)
Contoh: 4. Contoh: atau
5. Contoh:
6. Contoh:
7. (Sifat eksponen untuk pangkat pecahan)Contoh:
8. Contoh:
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
3.1 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah kelas X SMA N 13 Muaro Jambi dengan jumlah
siswanya sebanyak 29 orang dengan rincian laki-laki berjumlah 8 orang dan perempuan
sebanyak 21 orang.
3.2 Seting Penelitian Tempat Dan Waktu
3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini di laksanakan di kelas X SMA N 13 Muaro Jambi. yang beralamat
Jl. Tempino-Bajubang KM. 35 Desa Tanjung Pauh Kec. Mestong Kab. Muaro
Jambi yang didirikan dan beroperasi tahun 2014 dengan luas tanah 10.120 m2.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan dari Agustus - November 2017
No Uraian Kegiatan Agustus September Oktober November
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Perencanaan siklus
1
V v
2 Pelaksanaan siklus
1
V V
3 Observasi siklus 1 V V
4 Refleksi siklus 1 V
5 Perencanaan siklus
2
v v
6 Pelaksanaan siklus
2
v v
7 Observasi siklus 2 v V
8 Refleksi siklus 2 V
9 Penyusunan
laporan penelitian
V V
10 Seminar hasil ptk V
11 Revisi laporan ptk V
3.3 prosedur penelitian
Pelaksanaan penelitian ini diadakan sebanyak tiga siklus, yaitu siklus I, siklus II, dan
siklus III. Waktu yang digunakan dalam setiap siklus adalah 4 jam pelajaran. Pada setiap
siklus memiliki beberapa tahapan dalam penelitian tindakan kelas. Tahapan-tahapan dalam
penelitian tindakan kelas dimaksud adalah : (1) Perencanaan (Planing), (2) Pelaksanaan
Tindakan (Acting), (3) Pengamatan (Obseving), (4) Evaluasi (Evaluating), (5) Refleksi
(Reflecting).
1. Perencanaan (Planning)
Sebelum dilaksanakannya tindakan, perlu membuat perencanaan terlebih dahulu.
Bentuk kegiatan yang dimaksud dalam perencanaan adalah:
a. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan standar
kompetensi yang akan dicapai.
b. Menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan di kelas sesuai dengan RPP yang
telah disiapkan.
c. Menyiapkan alat pengambilan data berupa lembar observasi dan evaluasi berbentuk
unduhan status teman di media social.
2. Pelaksanaan tindakan (Acting))
Dalam melaksanakan tindakan perlu dilakukan kegiatan-kegiatan, berupa :
a. Memberikan motivasi sebelum pembelajaran dimulai.
b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan yang telah direncanakan..
c. Membuat suasana kondusif, sehingga dapat memperlancar kegiatan pembelajaran
yang sedang berlangsung.
d. Memperhatikan tinngkahlaku siswa baik secara individu maupun dalam
kelompoknya.
3. Pengamatan ( Observing)
Pengamatan atau observing merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memantau
kegiatan pembelajaran atau proses belajar mengajar yang berlangsung di kelas dengan
menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan berdasarkan hasil unduhan yang di
kembangkan dalam bentuk cerpen. Kemudian, hasilnya digunakan untuk memperbaiki
kegiatan pembelajaran pada siklus berikutnya.
4. Evaluasi (evaluating)
Evaluasi dilaksanakan dengan memberikan tes pada setiap akhir siklus . Pemberian
evaluasi bertujuan untuk mengetahui ketercapaian proses belajar menggajar yang telah
dilakukan)
5. Refleksi (Reflecting
Agar dapat menarik kesimpulan , data yang diperoleh baik data kualitatif maupun data
kuantitatif dari siswa harus dianalisa terlebih dahulu. Data kanitatif dianalisis dengan mencari
nilai rata-rata kelas dan jumlah siswa yang telah berhasil dalam pembelajaran. Sedangkan
data kualitatif dianalisa dengan cara mencari rata-rata keaktifan siswa dalam proses belajar
mengajar.
Berdasarkan kesimpulan yang dihasilkan, guru dapat menentukan apakah tindakan
yang dilakukan sudah dapat mengantisipasi masalah yang dihadapi. Jika didapatkan
kenyataan yang belum sesuai, maka guru dapat merencanakan kegiatan berikutnya untuk
mengatasi masalah tersebut.
3.3.2. Pelaksanaan
Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus, satu siklus dilaksanakan untuk 2 kali
pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
penelitian ini dilakasanakan untuk dua siklus, satu siklus dua pertemuan yang
dilaksanakan dari tanggal … sampai tanggal …
pelaksanaan ini terususun atas:
Kegiatan Awal :
Guru menjelaskan Tujuan Pembelajaran hari ini.
Kegiatan Inti :
Eksplorasi. Dalam kegiatan eksplorasi :
Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi :
Konfirmasi. Dalam kegiatan konfirmasi :
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.
Kegiatan Akhir :
Refleksi: Guru menyimpulkan pembelajaran hari ini
3.4 Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan teknik deskriptif-kualitatif.
Data yang akan diambil dalam penelitian ini berupa data yang bersifat kualitatif dan
kuantitatif. Data kualitatif adalah data mengenai situasi pada saat dilaksanakannya tindakan.
Sedangkan data kuantitatif adalah data yang berupa nilai atau skor dari hasil belajar siswa
pada setiap akhir siklusnya.
Cara pengumpulan data
Kedua data yang diperlukan diambil dengan cara berbeda. Data kualitatif berupa data
situasi pembelajaran pada saat dilaksanakannya tindakan, diambil dengan menggunakan
lembar observasi. Sedangkan data kuantitatif berupa nilai atau skor dari hasil belajar siswa
dilaksanakan dengan melaksanakan ulangan formatif yang diadakan pada akhir siklus
pembelajaran
3.4.2 Teknik Analisis Data
Data yang terdapat dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan beberapa
teknik analisa data, sesuai dengan jenis datanya.
1. Data Kuantitatif
Data kuantitatif yang didapat dalam penelitian berupa skor mentah siswa pada
pelaksanaan tes formatif disetiap akhir siklus. Data berupa skor mentah ini, kemudian diolah
menjadi nilai dan persentase penguasaan siswa terhadap kompetensi yang diajarkan.
Dalam mengolah hasil tes yang didapatkan, peneliti menggunakan penskoran yang
tanpa hukuman, di mana angka skor dihitung dari banyaknya jawaban yang cocok dengan
kunci jawaban. Selanjutnya untuk mengubah skor mentah menjadi nilai menggunakan rumus
standar 10 yang dikemukakan oleh Arikunto (2001) Sebagai Berikut :
Nilai = skor mentah X 10%
Banyak soal
Untuk mencari persentase pengasaan kompetensi dasar menggunakan rumus sebagai
berikut :
Persentase = skor mentah X 100 %
Skor maksimum
Seorang siswa dianggap telah berhasil jika ia memperoleh persentase penguasaan
kompetensi dasar 70%. Keberhasilan keseluruhan dihitung menggunakan rumus berikut ini :
P1 = Jt x 100%
Js
Keterangan :
Pt = Persentase total keberhasilan siswa
Jt = Jumlah total siswa yang berhasil belajar
Js = Jumlah total siswa yang ikut tes pada setiap siklus
3.5 Indikator Keberhasilan
Indikator yang digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan tindakan yang dilakukan
adalah tahap keberhasilan belajar yang diperoleh siswa. Tahap keberhasilan ini dihitung
berdasarkankemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal mengenai materi tersebut.
Tindakan yang diberikan dinyatakan berhasil jika memenuhi kriteria berikut ini :
1. Perhitungan rata-rata nilai hasil tes formatif pada masinng-masing siklus terdapat
peningkatan secara signifikan.
2. Bila terjadi peningkatan pada jumlah atau presentase siswa yang mencapai keberhasilan
dalam belajar (memperoleh nilai minimal 75). Secara klasikal persentase siswa yang
berhasil dalam belajar diharapkan sebesar 85%.
Jika kedua kriteria ini terpenuhi, maka pemantapan penguasaan materi pelajaran dengan
memakai pembelajaran metode tutor sebaya dan diskusi berbasis media social dapat dijadikan
usaha untuk meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia, khususnya pada kompetensi dasar
menulis karangan berdasarkan kehidupan diri sendiri dalam cerpen (pelaku, peristiwa, latar).
Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Belajar
Sumber:http://id.shvoong.com/exact-sciences/mathematics/2148428-hakikat-matematika/
#ixzz2Cs2kIpFY
http://id.shvoong.com/exact-sciences/mathematics/2148428-hakikat-matematika/
http://seputarpendidikan003.blogspot.co.id/2013/06/pengertian-metode-pembelajaran.html
https://nazwadzulfa.wordpress.com/2009/09/30/pembelajaran-every-one-is-a-teacher-here/
http://thesun-nani.blogspot.co.id/2012/10/metode-pembelajaran-everyone-is-teacher.html
http://thesun-nani.blogspot.co.id/2012/10/metode-pembelajaran-everyone-is-teacher.html