bab i pendahuluan - kemendesa.go.id · satu unit kerja eselon i di lingkungan kementerian desa,...
TRANSCRIPT
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ORGANISASI.
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi
berdasarkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
R.I. Nomor 6 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, adalah sebagai berikut :
1. Kedudukan
Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi berkedudukan sebagai salah
satu unit kerja eselon I di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi yang menangani sebagian dari sub sistem penyelenggaraan
transmigrasi dan mempunyai peranan strategis dalam mewujudkan tujuan pembangunan
nasional dari aspek pemerataan serta penciptaan kawasan-kawasan pertumbuhan
ekonomi baru.
2. Tugas
Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi mempunyai tugas
merumuskan dan melaksanakan kebijakan di bidang pengembangan kawasan
transmigrasi.
3. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut di atas, Direktorat Jenderal
Pengembangan Kawasan Transmigrasi menyelenggarakan fungsi :
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 2
a. Perumusan kebijakan di bidang pembangunan dan pengembangan
kawasan transmigrasi meliputi pembangunan dan pengembangan
kawasan, pengembangan usaha, pengembangan sosial budaya,
pelayanan pertanahan, serta promosi dan kemitraan;
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang pembangunan dan pengembangan
kawasan transmigrasi meliputi pembangunan dan pengembangan
kawasan, pengembangan usaha, pengembangan sosial budaya,
pelayanan pertanahan, serta promosi dan kemitraan;
c. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang
pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi meliputi
pembangunan dan pengembangan kawasan, pengembangan usaha,
pengembangan sosial budaya, pelayanan pertanahan, serta promosi dan
kemitraan;
d. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pembangunan dan
pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi meliputi
pembangunan dan pengembangan kawasan, pengembangan usaha,
pengembangan sosial budaya, pelayanan pertanahan, serta promosi dan
kemitraan;
e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang promosi dan kerja sama
kelembagaan, pembangunan dan pengembangan kawasan,
pengembangan usaha, pengembangan sosial budaya, dan pelayanan
pertanahan transmigrasi
f. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan
Transmigrasi
g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 3
B. STRUKTUR ORGANISASI.
Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi terdiri dari :
a. Sekretariat Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi;
b. Direktorat Pembangunan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana
Kawasan Transmigrasi;
c. Direktorat Pengembangan Usaha Transmigrasi;
d. Direktorat Pengembangan Sosial Budaya Transmigrasi;
e. Direktorat Pelayanan Pertanahan Transmigrasi;
f. Direktorat Promosi dan Kemitraan.
Struktur organisasi Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi dapat dilihat
sebagaimana lampiran 1 (Struktur Organisasi Ditjen PKTrans)
C. SISTEMATIKA PENYAJIAN.
Laporan Kinerja ini memberikan penjelasan mengenai pencapaian kinerja Direktorat Jenderal
Pengembangan Kawasan Transmigrasi selama Tahun 2016. Capaian kinerja (performance
results) Tahun 2016 tersebut diperbandingkan dengan Penetapan Kinerja (performance
agreement) Tahun 2016 sebagai tolok ukur keberhasilan akuntabilitas organisasi. Analisis
atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini dapat mengidentifikasi adanya deviasi
kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja tahun berikutnya.
Sistematika penyajian Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan
Transmigrasi Tahun 2016 berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Pedoman
Penyusunan Penetapan Kinerja dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, sebagai
berikut :
Bab I – Pendahuluan,
Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi dengan penekanan pada aspek strategis
organisasi.
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 4
Bab II – Perencanaan Kinerja,
Pada bab ini diuraikan ringkasan / ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan.
Bab III – Akuntabilitas Kinerja Tahun 2016,
A. Capaian Kinerja Organisasi
Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja
sasaran strategis Organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk
setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja
sebagai berikut:
1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
2. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka
menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;
3. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika ada);
4. Analisis penyebab keberhasilan / kegagalan atau peningkatan . penurunan kinerja
serta alternative solusi yang telah dilakukan;
5. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;
6. Analisis program / kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan
pencapaian pernyataan kinerja.
B. Realisasi Anggaran
Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan untuk mewujudkan kinerja
organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja.
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 5
Bab IV – Penutup,
Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah yang
akan dilakukan dimasa mendatang untuk meningkatkan kinerja.
Lampiran:
1. Struktur Organisasi
2. Perjanjian Kinerja
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 6
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015 – 2019
Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi
2015-2019 merupakan perencanaan jangka menengah Direktorat Jenderal Pengembangan
Kawasan Transmigrasi yang berisi tentang gambaran sasaran atau kondisi hasil yang akan
dicapai dalam kurun waktu lima tahun oleh Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan
Transmigrasi beserta strategi yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran sesuai dengan
tugas, fungsi dan peran yang diamanahkan.
Secara ringkas subtansi Renstra Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi
sebagai berikut :
1. Visi dan Misi
Sebagaimana yang diamanatkan dalam Visi dan Misi Presiden, yaitu:
TERWUJUDNYA INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI, DAN BERKEPRIBADIAN
BERLANDASKAN GOTONG ROYONG
Maka sebagai upaya dalam pencapaian visi tersebut, dirumuskan misi pembangunan
sebagai berikut :
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang
kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan
kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 7
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis berlandaskan negara
hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara
maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan
berbasiskan kepentingan nasional.
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Untuk menunjukkan prioritas dalam jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat
secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan,
dirumuskan sembilan agenda prioritas dalam pemerintahan ke depan. Kesembilan agenda
prioritas itu disebut NAWA CITA.
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa
aman kepada seluruh warga negara.
2. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang
bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa
dalam kerangka negara kesatuan.
4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan
hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional sehingga
bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis
ekonomi domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa.
9. Memperteguh kebhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 8
Penjabaran NAWACITA terkait dengan program prioritas bidang Ketransmigrasian yaitu
meningkatkan kesejahteraan masyarakat transmigrasi, mengurangi kesenjangan antar
wilayah, dan menciptakan embrio pusat pertumbuhan baru adalah CITA ke-3, ke-5 dan ke-7.
2. Tujuan Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi.
a. Peningkatan pembangunan dan pengembangan satuan permukiman dan desa di
kawasan transmigrasi dan kawasan perdesaan menjadi desa berkembang dan desa
mandiri di daerah perbatasan, daerah tertinggal, daerah strategis dan cepat tumbuh.
b. Peningkatan pembangunan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan baru di
kawasan transmigrasi pada daerah perbatasan, daerah tertinggal, daerah strategis
dan cepat tumbuh serta kawasan perdesaan yang terkoneksi dengan pusat kegiatan
ekonomi wilayah.
c. Percepatan pembangunan dan pengembangan kawasan perkotaan baru yang
terintegrasi dalam suatu kesatuan pengembangan ekonomi wilayah untuk
mewujudkan keterkaitan desa dan kota.
3. Sasaran Strategis Ketransmigrasian
a. Terbangunnya 144 kawasan untuk mendukung redistribusi lahan terkait program
reforma agraria, dan berkembangnya 72 Satuan Permukiman (SP) menjadi pusat
Satuan Kawasan Pengembangan (SKP) yang merupakan pusat pengolahan hasil
pertanian/perikanan dan mendukung sasaran kemandirian pangan nasional.
b. Berkembangnya 20 Kawasan Perkotaan Baru (KPB) menjadi kota-kota kecil yang
berfungsi sebagai pusat industri pengolahan sekunder dan perdagangan serta
sebagai pusat pelayanan kawasan transmigrasi
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 9
B. RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2016
Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi
disusun untuk mengatasi permasalahan utama yang sedang dihadapi oleh organisasi
yang tertuang dalam Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja yang akan dicapai secara
tahunan selama periode Renstra. Adapun Rencana Kinerja Direktorat Jenderal
Pengembangan Kawasan Transmigrasi tahun 2016 adalah sebagai berikut :
Sasaran Indikator Kinerja Utama Target
(1) (2) (3)
Terbangun dan berkembangnya
144 kawasan yang berfokus pada
72 Satuan Permukiman (SP)
menjadi pusat Satuan Kawasan
Pengembangan (SKP) dan
Berkembangnya 20 Kawasan
Perkotaan Baru (KPB) menjadi
Embrio kota kecil/kota kecamatan
Jumlah Satuan Permukiman (SP)
Mandiri
27 SP
Kawasan yang berkembang sebagai
embrio Pusat Pertumbuhan
6 KPB
Indikator Kinerja Utama tersebut dapat dicapai melalui melalui indikator-indikator kinerja kegiatan sebagai berikut
Berikut :
Sasaran Indikator Kinerja Target
(1) (2) (3)
1. Terlaksananya Pelayanan Teknis
dan Administratif Ditjen PKTrans
Jumlah pelayanan teknis dan
administratif Ditjen PKTrans
12 Bulan
2. Tersedianya Satuan Permukiman
(SP)/Kawasan Transmigrasi yang
Sarana dan Prasarananya
Berkembang dan Berfungsi
Jumlah Satuan Permukiman
(SP)/KPB/Kawasan yang
dikembangkan sarana dan
prasarananya
52 SP/6 KPB
Jumlah Satuan Permukiman
(SP)/KPB/Kawasan transmigrasi
yang menerapkan rencana aksi
pengelolaan lingkungan
4SP/KPB
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 10
Jumlah Satuan Permukiman (SP)
yang difasilitasi pengalihan
pengembangannya
27 SP
Jumlah Kawasan Perkotaan Baru
(KPB) sesuai dengan tingkat
perkembangannya
6 KPB
3. Tersedianya Kimtrans yang
Pendapatan Transmigrasinya
Sesuai dengan Tahapan
Pengembangannya
Jumlah produksi primer yang
mendukung kemandirian pangan
Jumlah Satuan Permukiman
(SP)/KPB/Kawasan transmigrasi
yang dikembangkan usaha
ekonominya
6.493.8 Ha
103SP/14KPB
4. Tersedianya Satuan Permukiman
(SP), KPB, Kawasan yang
Mencapai Tingkat Perkembangan
Sosial Budaya Sesuai dengan
Tahapan Pengembangannya
Jumlah keluarga yang mendapat
bantuan pangan di Satuan
Permukiman
11.532 KK
Jumlah Satuan Permukiman
(SP)/KPB/Kawasan yang mendapat
layanan sosial budaya
221
SP/KPB/KWS
Jumlah SP/KPB/Kawasan yang
lembaga sosial budayanya
terbentuk dan berfungsi
549 Lembaga
5. Terfasilitasinya Pelayanan
Pertanahan Transmigrasi
Jumlah bidang tanah transmigrasi
yang difasilitasi pengurusan
sertifikatnya
32.816 Bidang
Jumlah masalah pertanahan
transmigrasi yang difasilitasi
penanganannya
20 Kasus
6. Tersedianya Satuan Permukiman
(SP)/Kawasan Transmigrasi yang
Berkembang Melalui Kemitraan
Jumlah lembaga dan kelompok
masyarakat yang bersedia
berpartisipasi sebagai mitra dalam
pengembangan kawasan
transmigrasi
12 Lembaga/
Kelompok
Masyarakat
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 11
C. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2016
Penetapan Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan
tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu
tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan
khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas,
transparansi, dan kinerja aparatur sebagai wujud nyata komitmen antara penerima
amanah dengan pemberi amanah sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar
evaluasi kinerja aparatur, dan sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan
sanksi.
Dengan mempertimbangkan alokasi anggaran tahun 2016, Rencana Pembangunan
Permukiman Transmigrasi Baru (PTB) dan Rencana Penempatan Transmigran di PTB,
Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi telah membuat penetapan
kinerja tahun 2016 secara berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas, dan fungsi yang
ada. Penetapan kinerja ini tetap mengacu pada Renstra Direktorat Jenderal
Pengembangan Kawasan Transmigrasi serta RPJMN tahun 2015-2019, namun dengan
target sebagamana dalam tabel berikut :
Sasaran Indikator Kinerja Utama Target
(1) (2) (3)
1. Terbangun dan berkembangnya
144 kawasan yang berfokus pada
72 Satuan Permukiman (SP)
menjadi pusat Satuan Kawasan
Pengembangan (SKP) dan
Berkembangnya 20 Kawasan
Perkotaan Baru (KPB) menjadi
Embrio kota kecil/kota kecamatan
Jumlah Satuan Permukiman (SP)
Mandiri
27 SP
Kawasan yang berkembang sebagai
embrio Pusat Pertumbuhan
6 KPB
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 12
Indikator Kinerja Utama tersebut dapat dicapai melalui melalui indikator-indikator kinerja kegiatan sebagai berikut
Berikut :
Sasaran Indikator Kinerja Target
(1) (2) (3)
1. Terlaksananya Pelayanan Teknis
dan Administratif Ditjen PKTrans
Jumlah pelayanan teknis dan
administratif Ditjen PKTrans
12 Bulan
2. Tersedianya Satuan Permukiman
(SP)/Kawasan Transmigrasi yang
Sarana dan Prasarananya
Berkembang dan Berfungsi
Jumlah Satuan Permukiman
(SP)/KPB/Kawasan yang
dikembangkan sarana dan
prasarananya
114 SP/28KPB
Jumlah Satuan Permukiman
(SP)/KPB/Kawasan transmigrasi yang
menerapkan rencana aksi
pengelolaan lingkungan
6SP/2KPB
Jumlah Satuan Permukiman (SP)
yang difasilitasi pengalihan
pengembangannya
27 SP
Jumlah Kawasan Perkotaan Baru
(KPB) sesuai dengan tingkat
perkembangannya
9 KPB
3. Tersedianya Kimtrans yang
Pendapatan Transmigrannya
Sesuai dengan Tahapan
Pengembangannya
Jumlah produksi primer yang
mendukung kemandirian pangan
Jumlah Satuan Permukiman
(SP)/KPB/Kawasan transmigrasi yang
dikembangkan usaha ekonominya
6.493.8 Ha
103SP/14KPB
4. Tersedianya Satuan Permukiman
(SP), KPB, Kawasan yang
Mencapai Tingkat Perkembangan
Sosial Budaya Sesuai dengan
Tahapan Pengembangannya
Jumlah keluarga yang mendapat
bantuan pangan di Satuan
Permukiman
11.532 KK
Jumlah Satuan Permukiman
(SP)/KPB/Kawasan yang mendapat
layanan sosial budaya
221
SP/KPB/KWS
Jumlah SP/KPB/Kawasan yang
lembaga sosial budayanya terbentuk
549 Lembaga
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 13
dan berfungsi
5. Terfasilitasinya Pelayanan
Pertanahan Transmigrasi
Jumlah bidang tanah transmigrasi
yang difasilitasi pengurusan
sertifikatnya
32.816 Bidang
Jumlah masalah pertanahan
transmigrasi yang difasilitasi
penanganannya
20 Kasus
6. Tersedianya Satuan Permukiman
(SP)/Kawasan Transmigrasi yang
Berkembang Melalui Kemitraan
Jumlah lembaga dan kelompok
masyarakat yang bersedia
berpartisipasi sebagai mitra dalam
pengembangan kawasan transmigrasi
12 Lembaga/
Kelompok
Masyarakat
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 14
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA.
1. Pengukuran tingkat capaian kinerja tahun 2016
Pengukuran tingkat capaian kinerja Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan
Transmigrasi (Ditjen PKTrans) tahun 2016 dilakukan dengan cara membandingkan
antara target pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam Perjanjian
Kinerja Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi tahun 2016 dengan
realisasinya. Tingkat capaian kinerja Ditjen PKTrans tahun 2016 berdasarkan hasil
pengukuran sebagai berikut :
SASARAN 1
Terlaksananya Pelayanan Teknis dan Administratif Ditjen PKTrans
Indikator Kinerja Target Realisasi Prosentase
Jumlah pelayanan teknis dan administratif Ditjen
PKTrans
12 Bln
12 Bln
100 %
SASARAN 2
Tersedianya Satuan Permukiman (SP)/Kawasan Transmigrasi yang Sarana dan Prasarananya
Berkembang dan Berfungsi
Indikator Kinerja Target Realisasi Prosentase
Jumlah Satuan Permukiman (SP)/KPB/Kawasan yang
dikembangkan sarana dan prasarananya
114 SP/28 KPB
108 SP/ 27
KPB
94,73 %
Jumlah Satuan Permukiman (SP)/KPB/Kawasan
transmigrasi yang menerapkan rencana aksi
pengelolaan lingkungan
6 SP/2KPB/KWS
6 SP/ 2 KPB
100 %
Jumlah Satuan Permukiman (SP) yang difasilitasi
pengalihan pengembangannya
27 SP
27 SP
100 %
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 15
Jumlah Kawasan Perkotaan Baru (KPB) sesuai
dengan tingkat perkembangannya
9 KPB 9 KPB 100 %
SASARAN 3
Tersedianya Kimtrans yang Pendapatan Transmigrannya Sesuai dengan Tahapan
Pengembangannya
Indikator Kinerja Target Realisasi Prosentase
Jumlah produksi primer yang mendukung kemandirian
pangan
6.493,8 Ha
4.388 Ha
67,58 %
Jumlah Satuan Permukiman (SP)/KPB/Kawasan
transmigrasi yang dikembangkan usaha ekonominya
103 SP/ 14KPB 91 SP/KPB 75,83 %
SASARAN 4
Tersedianya Satuan Permukiman (SP), KPB, Kawasan yang Mencapai Tingkat Perkembangan
Sosial Budaya Sesuai dengan Tahapan Pengembangannya
Indikator Kinerja Target Realisasi Prosentase
Jumlah keluarga yang mendapat bantuan pangan di
Satuan Permukiman
11.532 KK
11.399 KK
97.22 %
Jumlah Satuan Permukiman (SP)/KPB/Kawasan yang
mendapat layanan sosial budaya
221SP/KPB/KWS
207SP/KPB/KWS
93.66 %
Jumlah SP/KPB/Kawasan yang lembaga sosial
budayanya terbentuk dan berfungsi
549 Lembaga
522 Lembaga
95.08 %
SASARAN 5
Terfasilitasinya Pelayanan Pertanahan Transmigrasi
Indikator Kinerja Target Realisasi Prosentase
Jumlah bidang tanah transmigrasi yang difasilitasi
pengurusan sertifikatnya
32.816 bidang 36.706bidang 111,85 %
Jumlah masalah pertanahan transmigrasi yang
difasilitasi penanganannya
20 Kasus
6 Kasus 30 %
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 16
SASARAN 6
Tersedianya Satuan Permukiman (SP)/Kawasan Transmigrasi yang Berkembang Melalui
Kemitraan
Indikator Kinerja Target Realisasi Prosentase
Jumlah lembaga dan kelompok masyarakat yang
bersedia berpartisipasi sebagai mitra dalam
pengembangan kawasan transmigrasi
12 Lembaga/
Kelompok
Masyarakat
8 Lembaga/
Kelompok
Masyarakat
66.67%
2. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2016 dengan
tahun 2015.
SASARAN 1
Terlaksananya Pelayanan Teknis dan Administratif Ditjen PKTrans
Indikator Kinerja Target Realisasi
2015 2016 2015 2016
Jumlah pelayanan teknis dan administratif Ditjen PKTrans
12 Bln
12 Bln 12 Bln 12 Bln
SASARAN 2
Tersedianya Satuan Permukiman (SP)/Kawasan Transmigrasi yang Sarana dan Prasarananya Berkembang dan Berfungsi
Indikator Kinerja Target Realisasi
2015 2016 2015 2016
Jumlah Satuan Permukiman (SP)/KPB/Kawasan yang dikembangkan sarana dan prasarananya
46 SP/6 KPB
114 SP/28 KPB
105 SP/ 15 KPB
108 SP/ 27 KPB
Jumlah Satuan Permukiman (SP)/KPB/Kawasan transmigrasi yang menerapkan rencana aksi
4 SP/KPB
6 SP/2 KPB
1 SP/ 2 KPB
6 SP/ 2 KPB
Jumlah Satuan Permukiman (SP) yang difasilitasi pengalihan pengembangannya
19 SP
27 SP
19 SP
27 SP
Jumlah Kawasan Perkotaan Baru (KPB) sesuai dengan tingkat perkembangannya
6 KPB 9 KPB 7 KPB 9 KPB
SASARAN 3
Tersedianya Kimtrans yang Pendapatan Transmigrasinya Sesuai dengan Tahapan Pengembangannya
Indikator Kinerja Target Realisasi
2015 2016 2015 2016
Jumlah produksi primer yang mendukung kemandirian pangan
6.375 Ha
6.493,8 Ha
6.658 Ha
4.388 Ha
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 17
Jumlah Satuan Permukiman (SP)/KPB/Kawasan transmigrasi yang dikembangkan usaha ekonominya
116 SP/KPB/ KWS
103 SP/ 14KPB
131 SP/KPB/KWS
77 SP/14 KPB
SASARAN 4
Tersedianya Satuan Permukiman (SP), KPB, Kawasan yang Mencapai Tingkat Perkembangan Sosial Budaya Sesuai dengan Tahapan Pengembangannya
Indikator Kinerja Target Realisasi
2015 2016 2015 2016
Jumlah keluarga yang mendapat bantuan
pangan di Satuan Permukiman
11.278 KK
11.532 KK
8.225 KK
11.339 KK
Jumlah Satuan Permukiman (SP)/KPB/Kawasan
yang mendapat layanan sosial budaya
96SP/KPB/
KWS
221SP/KPB
/KWS
170SP/KPB/
KWS
207SP/KPB/
KWS
Jumlah SP/KPB/Kawasan yang lembaga sosial
budayanya terbentuk dan berfungsi
179Lembaga
549Lembaga
340 Lembaga
522 Lembaga
SASARAN 5
Terfasilitasinya Pelayanan Pertanahan Transmigrasi
Indikator Kinerja Target Realisasi
2015 2016 2015 2016
Jumlah bidang tanah transmigrasi yang
difasilitasi pengurusan sertifikatnya
24.889 Bidang
32.816 bidang
25.266 Bidang
36.706 bidang
Jumlah masalah pertanahan transmigrasi yang
difasilitasi penanganannya
20 Kasus 20 Kasus 22 Kasus 6 Kasus
SASARAN 6
Tersedianya Satuan Permukiman (SP)/Kawasan Transmigrasi yang Berkembang Melalui Kemitraan
Indikator Kinerja Target Realisasi
2015 2016 2015 2016
Jumlah lembaga dan kelompok masyarakat yang
bersedia berpartisipasi sebagai mitra dalam
pengembangan kawasan transmigrasi
12 Lembaga/
Kelompok
Masyarakat
12 Lembaga/
Kelompok
Masyarakat
59 Lembaga/
Kelompok
Masyarakat
8 Lembaga/
Kelompok
Masyarakat
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 18
3. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja sampai dengan tahun
2016 dengan dengan target kumulatif Renstra
SASARAN 1
Terlaksananya Pelayanan Teknis dan Administratif Ditjen PKTrans
Indikator Kinerja Target Rentra
2015-2016 Realisasi
Jumlah pelayanan teknis dan administratif Ditjen PKTrans
24 Bln
24 Bln
SASARAN 2
Tersedianya Satuan Permukiman (SP)/Kawasan Transmigrasi yang Sarana dan Prasarananya
Berkembang dan Berfungsi
Indikator Kinerja Target Rentra
2015-2016 Realisasi
Jumlah Satuan Permukiman (SP)/KPB/Kawasan yang dikembangkan
sarana dan prasarananya
93 SP/21 KPB 213 SP/ 42 KPB
Jumlah Satuan Permukiman (SP)/KPB/Kawasan transmigrasi yang
menerapkan rencana aksi pengelolaan lingkungan
8 SP/KPB
11 SP/KPB
Jumlah Satuan Permukiman (SP) yang difasilitasi pengalihan
pengembangannya
46 SP
46 SP
Jumlah Kawasan Perkotaan Baru (KPB) sesuai dengan tingkat
perkembangannya
12 KPB 15 KPB
SASARAN 3
Tersedianya Kimtrans yang Pendapatan Transmigrannya Sesuai dengan Tahapan
Pengembangannya
Indikator Kinerja Target Rentra
2015-2016 Realisasi
Jumlah produksi primer yang mendukung kemandirian pangan
30.948 Ha
11.046 Ha
Jumlah Satuan Permukiman (SP)/KPB/Kawasan transmigrasi yang
dikembangkan usaha ekonominya
394
SP/15KPB/21KWS
222 SP/ KPB
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 19
SASARAN 4
Tersedianya Satuan Permukiman (SP), KPB, Kawasan yang Mencapai Tingkat Perkembangan
Sosial Budaya Sesuai dengan Tahapan Pengembangannya
Indikator Kinerja Target Rentra
2015-2016 Realisasi
Jumlah keluarga yang mendapat bantuan pangan di Satuan
Permukiman
20.524 KK
20.585 KK
Jumlah Satuan Permukiman (SP)/KPB/Kawasan yang mendapat
layanan sosial budaya
724SP/KPB/KWS
428SP/KPB/KWS
Jumlah SP/KPB/Kawasan yang lembaga sosial budayanya terbentuk
dan berfungsi
950 Lembaga
1.071Lembaga
SASARAN 5
Terfasilitasinya Pelayanan Pertanahan Transmigrasi
Indikator Kinerja Target Rentra
2015-2016 Realisasi
Jumlah bidang tanah transmigrasi yang difasilitasi pengurusan
sertifikatnya 57.297 Bidang 61.278 Bidang
Jumlah masalah pertanahan transmigrasi yang difasilitasi
penanganannya
40 Kasus
28 Kasus
SASARAN 6
Tersedianya Satuan Permukiman (SP)/Kawasan Transmigrasi yang Berkembang Melalui
Kemitraan
Indikator Kinerja Target Rentra
2015-2016 Realisasi
Jumlah lembaga dan kelompok masyarakat yang bersedia
berpartisipasi sebagai mitra dalam pengembangan kawasan
transmigrasi
26 Lembaga/
Kelompok
Masyarakat
67 Lembaga/
Kelompok
Masyarakat
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 20
4. Analisis capaian kinerja
A. Analisis Sasaran 1.
SASARAN 1
Terlaksananya Pelayanan Teknis dan Administratif Ditjen PKTrans
Indikator Kinerja Target Realisasi Prosentas
e
Jumlah pelayanan teknis dan administratif Ditjen PKTrans
12 Bln
12 Bln
100 %
SASARAN 1
Terlaksananya Pelayanan Teknis dan Administratif Ditjen PKTrans
Indikator Kinerja Target Realisasi
2015 2016 2015 2016
Jumlah pelayanan teknis dan administratif Ditjen PKTrans
12 Bln
12 Bln 12 Bln 12 Bln
SASARAN 1
Terlaksananya Pelayanan Teknis dan Administratif Ditjen PKTrans
Indikator Kinerja Target Rentra
2015-2016 Realisasi
Jumlah pelayanan teknis dan administratif Ditjen PKTrans
24 Bln
24 Bln
Kegiatan ini merupakan kegiatan layanan untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan dalam
mendukung tercapainya sasaran program pengembangan masyarakat dan kawasan
transmigrasi, realisasinya berdasarkan Indikator dihitung dari jumlah layanan dalam satu
tahun Anggaran, Adapun Indikator Kinerja tahun 2016 tersebut dicapai melalui output
utama sebagai berikut :
Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran. (162 Dokumen, terealisai
162 Dokumen).
Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran merupakan pedoman dalam
pelaksanaan kegiatan baik Satker Pusat maupun Satker Daerah yang mendapat
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 21
alokasi Dana Tugas Pembantuan dari Ditjen PKTrans Output Utama berupa
Dokumen RKA-KL yang diwujudkan melalui tahapan-tahapan secara berjenjang
yang harus dilaksanakan.
Dokumen Pelaksanaan dan pelaporan Berbasis Kinerja (155 Dokumen,
Terealisasi 155 Dokumen).
Dokumen laporan pelaksanaan anggaran merupakan wujud pertanggungjawaban
pelaksanaan anggaran yang telah dialokasikan ke Satker baik Pusat maupun
Daerah yang mendapat alokasi Dana Tugas Pembantuan dari Ditjen PKTrans
Tahun 2016. Penyusunan dokumen pelaporan ini merupakan kewajiban yang
harus dilaksanakan dengan mengacu kepada Peraturan Pemerintah dan
Peraturan Menteri Keuangan RI serta peraturan lain yang terkait dengan laporan
keuangan.
Peningkatan Kompetensi Pegawai.
Sumberdaya Manusia merupakan unsur yang paling penting dalam menjalankan
roda organisasi. Dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasarannya, Ditjen
PKTrans perlu didukung oleh SDM yang handal dan kompeten sesuai dengan
bidangnya masing-masing serta harus memenuhi kuantitas yang diperlukan.
Untuk itu selama tahun 2016 Ditjen PKTrans telah melakukan langkah-langkah
yang diperlukan dalam upaya memenuhi target yang telah ditetapkan. Strategi
untuk memenuhi target tersebut dilakukan melalui peningkatan Kompetensi
Pegawai. Peningkatan Kompetensi Pegawai ditargetkan 324 orang, capaiannya
324 orang, atau dapat dikatakan capaian outputnya sebesar 100 % .
Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) Ditjen PKTrans
Pada tahun 2016 telah dilakukan berbagai upaya demi lancarnya operasional
pelayanan Hukum di lingkungan Ditjen PKTrans . Norma, Standar, Prosedur dan
Kriteria target 6 NSPK dengan capaian 6 NSPK.
Layanan Perkantoran.
Dalam rangka menunjang kelancaran pegawai dalam bekerja maka Ditjen
PKTrans berupaya untuk selalu meningkatkan kenyamanan sehingga diharapkan
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 22
mendapat hasil yang maksimal, dan secara capaian outputnya dilaksanakan
secara penuh 12 Bulan, atau realisasinya 100 %.
Dari hasil capaian baik secara Indikator maupun Outputnya, secara garis besar
dapat dikatakan berhasil dan sesuai target
Sedangkan secara garis besar apabila dibandingkan dengan Capaian Tahun
Sebelumnya, maupun Rencana Strategis kegiatan Dukungan Manajemen dan
Dukungan Teknis Lainnya tidak ada perbedaan capaian dengan Target yang
ditetapkan
B. Analisis Sasaran 2.
SASARAN 2
Tersedianya Satuan Permukiman (SP)/Kawasan Transmigrasi yang Sarana dan Prasarananya
Berkembang dan Berfungsi
Indikator Kinerja Target Realisasi Prosentase
Jumlah Satuan Permukiman
(SP)/KPB/Kawasan yang dikembangkan
sarana dan prasarananya
114 SP/28 KPB
105 SP/ 27
KPB 94,73 %
Jumlah Satuan Permukiman
(SP)/KPB/Kawasan transmigrasi yang
menerapkan rencana aksi pengelolaan
lingkungan
6SP/2KPB
6 SP/2 KPB 100 %
Jumlah Satuan Permukiman (SP) yang
difasilitasi pengalihan pengembangannya
27 SP 27 SP 100 %
Jumlah Kawasan Perkotaan Baru (KPB)
sesuai dengan tingkat perkembangannya
6 KPB 6 KPB 110 %
SASARAN 2
Tersedianya Satuan Permukiman (SP)/Kawasan Transmigrasi yang Sarana dan Prasarananya Berkembang dan Berfungsi
Indikator Kinerja Target Realisasi
2015 2016 2015 2016
Jumlah Satuan Permukiman (SP)/KPB/Kawasan yang dikembangkan sarana dan prasarananya
46 SP/6 KPB
114SP/28 KPB
105 SP/ 15 KPB
108 SP/ 27 KPB
Jumlah Satuan Permukiman (SP)/KPB/Kawasan transmigrasi yang menerapkan rencana aksi
4 SP/KPB
6 SP/2KPB
1 SP/ 2 KPB
6 SP/ 2KPB
Jumlah Satuan Permukiman (SP) yang difasilitasi pengalihan pengembangannya
19 SP
27 SP
19 SP
27 SP
Jumlah Kawasan Perkotaan Baru (KPB) sesuai dengan tingkat perkembangan
6 KPB 9 KPB 7 KPB 9 KPB
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 23
SASARAN 2
Tersedianya Satuan Permukiman (SP)/Kawasan Transmigrasi yang Sarana dan Prasarananya
Berkembang dan Berfungsi
Indikator Kinerja Target Rentra
2015-2016 Realisasi
Jumlah Satuan Permukiman (SP)/KPB/Kawasan yang dikembangkan
sarana dan prasarananya
93 SP/21 KPB 213 SP/ 42 KPB
Jumlah Satuan Permukiman (SP)/KPB/Kawasan transmigrasi yang
menerapkan rencana aksi pengelolaan lingkungan
12 SP/KPB/KWS
11 SP/KPB
Jumlah Satuan Permukiman (SP) yang difasilitasi pengalihan
pengembangannya
46 SP
46 SP
Jumlah Kawasan Perkotaan Baru (KPB) sesuai dengan tingkat
perkembangannya
12 KPB 15 KPB
Analisis Capaian Kinerja
Untuk mencapai target kinerja tahun 2016 kegiatan Direktorat PPSPKT
didukung oleh Output sebagai berikut :
a. Output Jalan
Pengembangan jalan di permukiman transmigrasi dan kawasan 1,5 km
(DIPA/Dana Pusat) dan 299.5 km di 62 SP/25 KPB, dengan realisasi 302 Km.
Output Pengembangan Drainase
Pengembangan Drainase di permukiman transmigrasi 1 unit yaitu pekerjaan
pembangunan saluran jaringan irigasi dilaksanakan di Desa Pemangkat
Kecamatan Simpang Hilir Kabupaten Kayong Utara Provinsi Kalimantan
Barat dengan volume 3,3 km dan nilai kontrak Rp. 198.489.000,- (seratus
sembilan puluh delapan juta empat ratus delapan puluh sembilan ribu rupiah).
Sedangkan untuk pengembangan drainase dengan Dana Tugas Pembantuan
volume 22 km dari 14 Satker Daerah, total di 9 SP/6 KPB
c. Output Pengembangan Sarana Air Bersih
Pengembangan Sarana Air Bersih di permukiman transmigrasi dan kawasan
sebanyak 13 unit di 1 SP/6 KPB
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 24
d. Output Sarana Penerangan dan Energi Terbarukan
Pembangunan dan Pengembangan Energi Terbarukan dilaksanakan oleh
Satker Pusat dan Daerah (Dana Tugas Pembantuan). Pembangunan PLTS
Komunal dengan dukungan dana Satker Dit. PPSPKT untuk 10 lokasi/ 1.916
KK di 10 SP :
(a). Tumbang Jutuh, Kab. Gunung Mas, Prov. Kalimantan Tengah Kapasitas
25 Kwp dengan jumlah KK sebanyak 300 KK
(b). Sei mata- mata SP.4, Kab. Kayong Utara, Prov. Kalimantan Barat
Kapasitas 10 Kwp dengan jumlah KK sebanyak 142 KK
(c). Huaulu, Kab. Maluku Tengah, Prov. Maluku Kapasitas 15 Kwp dengan
jumlah KK sebanyak 228 KK
(d). Amahola, Kab. Konawe Selatan, Prov. Sulawesi Tenggara Kapasitas 15
Kwp dengan jumlah KK sebanyak 197 KK
(e). Laeya, Kab. Buton Utara, Prov. Sulawesi Tenggara Kapasitas 15 Kwp
dengan jumlah KK sebanyak 155 KK
(f). Lengkong Nyadom, Kab. Melawi, Prov. Kalimantan Barat Kapasitas 15
Kwp dengan jumlah KK sebanyak 200 KK
(g). Mahalona SP.3, Kab. Luwu Timur, Prov. Sulawesi Selatan Kapasitas 20
Kwp dengan jumlah KK sebanyak 260 KK
(h). Mahalona SP.4, Kab. Luwu Timur, Prov. Sulawesi Selatan Kapasitas 20
Kwp dengan jumlah KK sebanyak 200 KK
(i). Mahalona Garkim, Kab. Luwu Timur, Prov. Sulawesi Selatan Kapasitas
10 Kwp dengan jumlah KK sebanyak 100 KK
(j). Kolikapa, Kab. Ende, Prov. Nusa Tenggara Timur Kapasitas 15 Kwp
dengan jumlah KK sebanyak 134KK
Sedangkan Pembangunan PLTS SHS untuk mendukung aktivitas lembaga
ekonomi online system sejumlah 3 KTM/ 14 titik :
(a). KTM Mesuji, Kab. Lampung, Prov. Mesuji kapasitas 1 Kwp sebanyak 5
titik
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 25
(b). KTM Rawapitu, Kab. Tulang Bawang, Prov. Lampung kapasitas 1 Kwp
sebanyak 8 titik
(c). KTM Gerbang Kayong, Kab. Kayong Utara, Prov. Kalimantan Barat
kapasitas 1 Kwp sebanyak 1 titik
Pembangunan PLTS komunal dukungan Dana Tugas Pembantuan sejumlah
7 lokasi sebagai berikut:
(a). UPT Kedataran, Kab. Kaur, Prov. Bengkulu
(b). Simpang tiga SP.3, Kab. Ogan Komering Ilir, Prov. Sumatera Selatan
(c). Botteng Pasembuk, Kab. Mamasa, Prov.Sulawesi Barat
(d). Werianggi, Kab. Teluk Wondama, Prov. Papua Barat
(e). Halituku, Kab. Bellu, Prov. Tenggara Timur
(f). Kaipera, Kab. Alor, Prov. Nusa Tenggara Timur
(g). Lidor, Kab. Rote Ndao, Prov. Nusa Tenggara Timur
Selain itu terdapat pemasangan jaringan listrik di lokasi KTM Labangka
Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Pembangunan/Rehab PLTS/ PJU
Pekerjaan Rehab PLTS dilaksanakan di 2 lokasi yaitu di UPT. Sinyonyoi,
Kab. Mamuju, Prov. Sulawesi Barat dan UPT. Kamboja, Kab. Kayong Utara,
Prov. Kalimantan Barat. Sedangkan untuk pekerjaan Pembangunan PJU
dilaksanakan di KTM Ponu, Kab. Timor Tengah Utara, Prov. NTT.
b. Output Bangunan Fasilitas Umum
Rehabilitasi Bangunan Fasilitas Umum sebanyak 192 unit tersebar di 49 SP/16
KPB
c. Output Rehab Rumah Transmigran
Rehabilitasi Rumah Transmigran sebanyak 532 unit di 9 SP
d. Output Rencana Aksi Pengelolaan Lingkungan dan Pemantauan Lingkungan
(a). Penghijauan di UPT. Kedataran, Kab. Kaur, Prov. Bengkulu
(b). Penghijauan di UPT. Bandar Agung, Kab. Lebong, Prov. Bengkulu
(c). Penghijauan di lokasi Nanna Sp. 2-Lagamara, Kab. Wajo, Prov. Sulawesi
Selatan
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 26
(d). Pembuatan embung-embung dan penghijauan di KTM Ponu, Kab. Timor
Tengah Utara, Prov. Nusa Tenggara Timur
(e). Penghijauan di lokasi Daruba Sp. 3, Kab.Pulau Morotai, Prov. Maluku
Utara
(f). Penghijauan di jalan dan fasilitas umum di UPT. Arongo dan Tolihe Kab.
Konawe Selatan Prov. Sulawesi Tenggara
e. Output Pengalihan Pengembangan Satuan Permukiman
Evaluasi Pengalihan Pengembangan Permukiman Transmigrasi Tahun 2016
dilaksanakan di 28 kimtrans. Namun karena masih adanya permasalahan di lokasi
Rante Karua, Kab. Toraja Utara, Prov. Sulawesi Selatan, maka lokasi tersebut
ditangguhkan pengalihannya. Sehingga pengalihan pengembangan permukiman
transmigrasi menjadi 27 Kimtrans. Sampai dengan bulan Desember 2016 telah
terealisasi 100%
f. Output Evaluasi Tingkat Perkembangan KPB
Evaluasi Tingkat Perkembangan Kawasan Perkotaan Baru Tahun 2016
dilaksanakan di 9 KPB.
Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Penetapan Kinerja Direktorat Pembangunan
dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Kawasan Transmigrasi Tahun Anggaran
2016 dapat dilihat bahwa terdapat penurunan realisasi pada indikator jumlah
permukiman transmigrasi (kimtrans)/ KPB/ Kawasan yang dikembangkan sarana dan
prasaranya sebanyak 6 kimtrans/ 1 KPB. Beberapa hal yang menyebabkan terjadinya
perubahan realisasi kinerja adalah sebagai berikut:
a. Inpres Nomor 4 Tahun 2016 tentang Langkah- Langkah Penghematan dan
Pemotongan Belanja Kementerian/ Lembaga dalam Rangka Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2016.
b. Inpres Nomor 8 Tahun 2016 tentang Langkah- Langkah Penghematan dan
Pemotongan Belanja Kementerian/ Lembaga dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 27
Pendapatan Belanja Kementerian/ Lembaga dalam Rangka Pelaksanaan Pendapatan
dan Belanja Negara Perubahan Tahun 2016
Sebagai tindak lanjut dari Instruksi Presiden tersebut di atas, maka Direktorat
Pembangunan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Kawasan Transmigrasi
melakukan penghematan dan pemotongan terhadap Satker sebagai berikut:
a. UPT Jalung, Kab. Bener Meriah, Prov. Aceh
b. UPT Tondasi, Kab. Muna Barat, Prov. Sulawesi Tenggara
c. UPT Pakanangi, Kab. Tojo Una Una, Prov. Sulawesi Tengah
d. UPT Telang Siong, Kab. Barito Timur, Prov. Kalimantan Tengah
e. UPT Tumbang Jutuh, Kab. Gunung Mas, Prov. Kalimantan Tengah
f. UPT Maidi, Kab. Kota Tidore Kepulauan serta
g. KTM Way Tuba, Kab. Way Kanan, Lampung
Sesuai Indikator Kinerja Direktorat Pembangunan dan Pengembangan Sarana Prasarana
Kawasan Transmigrasi, pada tahun 2016 capaian kinerja sudah target yang ditetapkan,
begitu pula apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya ada sedikit peningkatan
terhadap capaian kinerja yang ada, sedangkan apabila dibandingkan dengan Renstra
Ditjen PKTrans realisasi kegiatan pembangunan dan pengembangan sarana prasarana
kawasan transmigrasi lebih besar dari Target yang ada, hal ini dikarenanakan adanya
recofusing Tahun 2016, yang dialokasikan untuk mendukung kebutuhan Sarana dan
Prasarana di Permukiman dan Kawasan Transmigrasi.
Secara garis besar dapat dilihat bahwa capaian kinerja maupun capaian keuangan
kegiatan Pembangunan Sarana Prasarana Kawasan Transmigrasi dapat dikatagorikan
Baik atau Berhasil
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 28
C. Analisis Sasaran 3
SASARAN 3
Tersedianya Kimtrans yang Pendapatan Transmigrasinya Sesuai dengan Tahapan
Pengembangannya
Indikator Kinerja Target Realisasi Prosentase
Jumlah produksi primer yang mendukung kemandirian
pangan
6.493 Ha
4.388 Ha
67,58 %
Jumlah Satuan Permukiman (SP)/KPB/Kawasan
transmigrasi yang dikembangkan usaha ekonominya
103 SP/14KPB 77 SP/14
KPB
75,83 %
SASARAN 3
Tersedianya Kimtrans yang Pendapatan Transmigrasinya Sesuai dengan Tahapan Pengembangannya
Indikator Kinerja Target Realisasi
2015 2016 2015 2016
Jumlah produksi primer yang mendukung kemandirian pangan
6.375 Ha
6.493 Ha
6.658 Ha
4.388 Ha
Jumlah Satuan Permukiman (SP)/KPB/Kawasan transmigrasi yang dikembangkan usaha ekonominya
106 SP/10KPB/
KWS
120 SP/ KPB/KW
S
99 SP/10 KPB/12KWS
77 SP/14 KPB
SASARAN 3
Tersedianya Kimtrans yang Pendapatan Transmigrasinya Sesuai dengan Tahapan
Pengembangannya
Indikator Kinerja Target Rentra
2015-2016 Realisasi
Jumlah produksi primer yang mendukung kemandirian pangan
30.948 Ha
11.046 Ha
Jumlah Satuan Permukiman (SP)/KPB/Kawasan transmigrasi yang
dikembangkan usaha ekonominya
394
SP/15KPB/21KWS
222 S/ KPB
Analisis Capaian Kinerja
IKK Jumlah produksi primer yang mendukung kemandirian pangan
Diperoleh dari Output sebagai berikut :
Pengembangan Tanaman Pangan (padi) mendukung RMP di 8 KTM seluas 775
Ha/2.325 Ton :
KTM Lunang Silaut Kab. Pesisir Selatan Prov. Sumatra Barat: 100 Ha
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 29
KTM Gerbang Kayong Kab. Kayong Utara Prov. Kalimantan Barat
: 100 Ha
KTM Rasau Jaya Kab. Kubu raya Prov. Kalimantan Barat: 200 Ha
KTM Ponu Kab. Timor Tengah Utara Prov. NTT: 100 Ha
KTM Kobisonta Kab. Maluku Tengah Prov. Maluku : 200 Ha
KTM Tobadak Kab .Mamuju Tengah Prov.Mamuju: 75 Ha
Pengembangan Tanaman Pangan (Jagung) mendukung pengolahan pakan
ternak di 5 KTM seluas 500 Ha/4.000 Ton :
KTM Lunang Silaut Kab. Pesisir Selatan Prov. Sumatra Barat: 100 Ha
KTM Labangka Kab. Sumbawa Prov. NTB: 100 Ha
KTM Tambora Kab.Bima Prov. NTB: 100 Ha
KTM Ponu Kab. Timor Tengah Utara Prov. NTT: 100 Ha
KTM Tobadak Kab. Mamuju Tengah Prov. Mamuju: 100 Ha
Intensifikasi lahan pekarangan dan lahan usaha (T+2).
Pengadaan sarana produksi ILP dan ILU 1 sebanyak 3.568 KK
dengan target capaian luasan lahan 3.390 Ha/1.784 Ton.
Intensifikasi lahan usaha 1 (T+3).
Pengadaan sarana produski ILU 1 sebanyak 2.115 KK dengan target
capaian luasan lahan 1.058 Ha/1.058 Ton.
Pengembangan tanaman pangan mendukung luasan lahan di satuan
permukiman/kawasan transmigrasi seluas 345, 83 Ha :
KTM Telang Kab. Banyuasin Prov. Sumsel (Islamic Cenetr) seluas
12,5 Ha
KTM Mesuji KAb. Mesuji Prov. Lampung (Seed center) seluas 25 Ha
KTM Way Tuba Kab. Way Kanan Prov. Lampung (Seed center)
seluas 25 Ha
KTM Belitang Kab. OKUT Prov. Sumsel (Islamic center) seluas 25 Ha
Kimtrans Lampasio KAb. Toli-Toli Prov. Sulawesi Tengah (Jagung)
seluas 90 Ha
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 30
Kimtrans Anjir Pulang Pisang Kab. Pulang Pisau Prov. Kalteng (Padi)
seluas 18,33 Ha
Kimtrans Boteng Pasembuk Kab. Mamasa Prov. Sulawesi Barat (Padi)
seluas 50 Ha
Kimtrans Balingara Kab. Tojo Una-una Prov. Sulawesi Tengah
(Kedelai dan Jagung) seluas 100 Ha.
Pengembangan tanaman tahunan mendukung luasan lahan di satuan
permukiman/kawasan transmigrasi seluas 871 Ha :
KTM Geragai Kab. Tanjung Jabung Timur Prov. Jambi (Buah) seluas
10 Ha
KTM Batu Betumpang Kab. Bangka Selatan Prov. Babel (lada) seluas
100 Ha
KTM Ponu Kab. TTU Prov. NTT (horti) seluas 50 Ha
KTM Pawonsari Kab. Boalemo Prov. Gorontalo (Buah) seluas 10 Ha
KTM Wosu Kab. Morowali Prov. Sulteng (Buah) seluas 10 Ha
Tumbang Jutuh Kab.Gunung Mas Prov. Kalteng (karet) seluas 151 Ha
Langkoroni Kab. Muna Prov. Sultera (Cengkeh) seluas 75 Ha
Sumulata IV Kab. Gorontalo Utara Prov. Gorontalo (Cengkeh) seluas
75 Ha
Hualu SP.1 Kab. Maluku Tengah Prov. Maluku (pala) seluas 100 Ha
Fida SP.6 Kab. Hal. Tengah Prov. Maluku Utara (pala) seluas 75 Ha
Waleh SP.2 Kab. Hal. Tengah Prov. Maluku Utara (pala) seluas 100
Ha
Maidi SP.2 Kab. Tidore Kepulauan Prov. Maluku Utara (jeruk) seluas
50 Ha
UPT Padalere Kab.Konawe Utara Prov. Sultera (Sawit) seluas 75 Ha
IKK Jumlah Satuan Permukiman (SP)/KPB/Kawasan transmigrasi yang
dikembangkan usaha ekonominya
Secara rinci Indikator tersebut dicapai melalui ouput sebagai berikut :
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 31
1) Layanan Penerapan Teknologi Pengolahan Hasil dan Pemasaran
Kegiatan ini diterapkan di 10 Satuan Permukiman, dan 7 KPB pada 8
Kabupaten dan 8 Provinsi, kegiatan ini adalah bantuan peralatan pengolahan
hasil (peralatan teknologi tepat guna/TTG), Pendampingan Teknis dan
Manajemen Pengelolaan Industri RMP di 3 KTM, Industri Jagung/Pakan ternak
di 4 KTM, Pengembangan industri pupuk organik granular di KTM Ketapang
Nusantara Kabupaten Aceh Tengah Provinsi Aceh
2) Lembaga Ekonomi di Satuan Permukiman/ KPB/ Kawasan Transmigrasi
Pembentukan/Penumbuhan Kelompoktani.
Kegiatan ini bertujuan untuk melaksanakan penumbuhan dan
pengembangan kelompoktani agar menjadi lembaga petani yang kuat
dan mandiri dalam menjalankan fungsinya mengembangkan usaha
tani di satuan permukiman transmigrasi sebanyak 15 kelompok
(lembaga) di 15 SP
Pembentukan Koperasi/LKM BMT-Trans.
Kegiatan ini bertujuan untuk melaksanakan pembentukan
Koperasi/LKM BMT-Trans di satuan permukiman transmigrasi guna
mewujudkan lembaga ekonomi (Koperasi/LKM BMT-Trans yang dapat
berfungsi membantu usaha anggota khususnya dan mendukung
masyarakat transmigrasi pada umumnya. Kegiatan ini telah terealisasi
sebanyak 11 lembaga di 11 SP
Penguatan dan Pengembangan Koperasi/LKM BMT-Trans
Kegiatan ini bertujuan untuk melaksanakan penguatan dan
pengembangan Koperasi/LKM BMT-Trans di satuan permukiman
transmigrasi guna mewujudkan lembaga ekonomi (Koperasi/LKM
BMT-Trans) yang fungsional dan berkembang sebagai lembaga
ekonomi yang dapat membantu usaha anggotanya khususnya dan
masyarakat transmigrasi pada umumnya. Kegiatan ini telah terealisasi
pada 28 lembaga di 28 SP
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 32
3) Pendampingan Teknis dan Manajemen Lembaga Ekonomi dengan
Aplikasi Sistem Online pada 80 Lembaga di 10 KTM, serta Pengadaan
Sarana Lembaga Ekonomi melalui Sistem Online pada 80 Lembaga di 10
KTM.
Kegiatan ini bertujuan untuk melaksanakan pendampingan operasionalisasi
teknis dan manajemen lembaga ekonomi pada 80 lembaga di 10 Kawasan
Transmigrasi Kota Terpadu Mandiri (KTM) melalui pengembangan teknologi
informasi/sistem online sehingga secara bertahap dapat mandiri dan memiliki
daya saing untuk meningkatkan peran dan fungsi 80 lembaga ekonomi di 10
KTM.
Kegiatan ini dilaksanakan pada 80 lembaga di 10 KTM (masing–masing KTM
sebanyak 8 lembaga), yaitu di :
- KTM Lunang Silaut Kab. Pesisir Selatan Prov. Sumatera Barat
- KTM Telang Kab. Banyuasin Prov. Sumatera Selatan
- KTM Belitang Kab. Ogan Komering Ulu Timur Prov. Sumatera Selatan
- KTM Batu Betumpang Kab. Bangka Selatan Prov. Bangka Belitung
- KTM Mesuji Kab. Mesuji Prov. Lampung
- KTM Rawa Pitu Kab. Tulang Bawang Prov. Lampung
- KTM Rasau Jaya Kab. Kubu Raya Prov. Kalimantan Barat
- KTM Gerbang Kayong Kab. Kayong Utara Prov. Kalimantan Barat
- KTM Lamunti Kab. Kapuas Prov. Kalimantan Tengah
- KTM Tobadak Kab. Mamuju Tengah Prov. Sulawesi Barat.
3. Jumlah Kewirausahaan yang Berkembang di Satuan Permukiman
Transmigrasi
Telah terealisasi sebesar 510 orang dengan rincian pusat 370 orang dan
daerah 140 Orang, berupa :
Peningkatan Teknis Kewirausahaan) pada kimtrans bina T+3 yaitu :
- Provinsi Aceh (30 orang dari 5 kimtrans)
- Provinsi Bengkulu (30 orang dari 3 Kimtrans)
- Provinsi Sumatera Selatan ( 25 orang dari 3 kimtrans)
- Provinsi Kalimantan Barat ( 30 orang )
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 33
- Provinsi Kalimantan Utara ( 30 orang dari 2 kimtrans )
- Provinsi Sulawesi Selatan (30 Orang dari 4 kimtrans)
- Provinsi Sulawesi Utara ( 20 orang dari 2 kimtrans)
- Provinsi Sulawesi Tengah ( 30 orang dari 5 kimtrans)
- Provinsi Gorontalo ( 30 orang dari 3 kimtrans)
- Provinsi Sulawesi Tenggara (30 orang dari 5 kimtrans)
- Provinsi Nusa Tenggara Barat (30 orang dari 1 kimtrans)
- Provinsi Nusa Tenggara Timur (30 orang dari 5 kimtrans)
- Provinsi Maluku Utara (30 orang dari 3 kimtrans)
- Provinsi Papua (30 orang dari 2 kimtrans)
- Provinsi Papua Barat (48 orang dari 2 kimtrans)
Penumbuhan dan Pengembangan Kewirausahaan
Dilaksanakan di 19 kimtrans T+4 / di 12 Kabupaten dan 1 Kabupaten di
kawasan Transmigrasi Kota Terpadu Mandiri. Yaitu di Kabupaten Mesuji.
Adapun lokasi kegiatan sebagai berikut :
- Kimtrans Simpang Teumaron Kabupaten Aceh Barat Prov Aceh
- Kimtrans Air Balui SP. Kabupaten Banyuasin Prov Sumsel
- Tanabang SP.2 Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumsel
- Kimtrans Satai Lestari SP.2 Kab Kayong Utara Prov. Kalbar
- Kimtrans Seimata-mata SP.3 Kab Kayong Utara Prov. Kalbar
- Kimtrans Seimata-mata SP.4 Kab Kayong Utara Prov. Kalbar
- Kimtrans Tanjung Buka SP.8 Kabupaten Bulungan Prov Kaltara
- Kimtrans Tanjung Buka SP.5*) Kabupaten Bulungan Prov Kaltara
- Kimtrans Tanjung Buka SP.5A Kabupaten Bulungan Prov Kaltara
- Kimtrans Bekkae SP.1 Kabupaten Wajo Prov. Sulsel
- Kimtrans Bekkae SP.2 Kabupaten Wajo Prov. Sulsel
- Kimtrans Rante Karua SP.1 Kab Toraja Utara Provinsi Sulsel
- Kimtrans Rante Karua SP.2 Kab Toraja Utara Provinsi Sulsel
- Kimtrans watu-watu Kabupaten Poso Prov Sulteng
- Kimtrans Kancuu Kabupaten Poso Prov. Sulteng
- Kimtrans Lengkora Pantai Kabupaten Bombana Prov. Sulteng.
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 34
- Kimtrans Brang Lamar Kab. Sumbawa Prov. Nusa Tenggara Barat
- Kimtrans Fida SP.6 Kab. Halmahera Selatan Prov Maluku Utara
- Kimtrans Daruba SP.3 Tambahan Kabupaten Morotae Prov. Maluku
Utara
Pengembangan Penumbuhan Wirausaha Transmigrasi di 7 Kawasan
Transmigrasi
Kegiatan ini dilaksanakan di 7 kawasan transmigrasi kota Terpadu Mandiri
KTM).
Adapun ke 7 kawasan transmigrasi kota Terpadu Mandiri tersebut adalah :
- KTM Lunang Silaut Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat;
- KTM Batu Betumpang Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Bangka Belitung;
- KTM Belitang Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Provinsi Sumatera Selatan;
- KTM Telang Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan;
- KTM Mesuji Kabupaten Mesuji Provinsi Lampung;
- KTM Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat;
- KTM Tobadak Kabupaten Mamuju Tengah Provinsi Sulawesi Barat
Capaian kinerja Direktorat Pengembangan Usaha Transmigrasi tahun 2016,
dapat dikatakan Tidak dapat terpenuhinya, hal ini disebabkan adanya
perubahan program penempatan dan pembangunan permukiman yang
berdampak terhadap capaian kinerja kegiatan Pengembangan Usaha
Transmigrasi khususnya pada jumlah KK yang mendapat stimulan untuk luasan
lahan produktif mereka yang berdampak akan Jumlah produksi primer yang
mendukung kemandirian pangan, begitu pula adanya penghematan
anggaran yang akhirnya berdampak pada capaian Indikator dan Tidak dapat
terpenuhinya target yang ditetapkan pada tahun 2016, sedangkan apabila
dibandingkan dengan tahun sebelumnya maupun dengan Renstra juga
mengalami penurunan dalam capaian, dikarenakan karena baik secara
anggaran juga mengalami penurunan maupun dampak penghematan
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 35
anggaran yang berdampak pada Tidak dapat terpenuhinya target yang
ditetapkan.
D. Analisis Sasaran 4
SASARAN 4
Tersedianya Satuan Permukiman (SP), KPB, Kawasan yang Mencapai Tingkat Perkembangan
Sosial Budaya Sesuai dengan Tahapan Pengembangannya
Indikator Kinerja Target Realisasi Prosentase
Jumlah keluarga yang mendapat bantuan pangan di
Satuan Permukiman
11.532 KK
11.399 KK
97.22 %
Jumlah Satuan Permukiman (SP)/KPB/Kawasan yang
mendapat layanan sosial budaya
221SP/KPB/KWS
207SP/KPB/ KWS
93.66 %
SASARAN 4
Tersedianya Satuan Permukiman (SP), KPB, Kawasan yang Mencapai Tingkat Perkembangan Sosial Budaya Sesuai dengan Tahapan Pengembangannya
Indikator Kinerja Target Realisasi
2015 2016 2015 2016
Jumlah keluarga yang mendapat bantuan pangan di
Satuan Permukiman
11.278 KK
9.246 KK
11.532 KK
11.339 KK
Jumlah Satuan Permukiman (SP)/KPB/Kawasan
yang mendapat layanan sosial budaya
96SP/KPB/
KWS
221SP/KPB
/KWS
170SP/KPB/
KWS
207SP/KP
B/KWS
Jumlah SP/KPB/Kawasan yang lembaga sosial
budayanya terbentuk dan berfungsi
179
Lembaga
549
Lembaga
340
Lembaga
552
Lembaga
SASARAN 4
Tersedianya Satuan Permukiman (SP), KPB, Kawasan yang Mencapai Tingkat Perkembangan
Sosial Budaya Sesuai dengan Tahapan Pengembangannya
Indikator Kinerja Target Rentra
2015-2016 Realisasi
Jumlah keluarga yang mendapat bantuan pangan di Satuan Permukiman
20.524 KK
20.585 KK
Jumlah Satuan Permukiman (SP)/KPB/Kawasan yang mendapat layanan
sosial budaya
724SP/KPB/KWS
428SP/KPB/K
WS
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 36
Analisis AAnalisis Capaian Kinerja
Pengembangan Sosial Budaya Transmigrasi tahun 2016 didasarkan capaian
indikator kinerja kegiatan tersebut didasarkan pada:
IKK I : Jumlah keluarga yang mendapat bantuan pangan di Satuan Permukiman
Jumlah Transmigran yang Mendapat Bantuan Pangan di Kimtrans Sebanyak 11.399
KK, dicapai melalui Output sebagai berikut :
Bantuan Pangan
Sisa Stok Beras Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi yang dititipkan di Perum Bulog Pusat sejumlah : 692.707,99 kg
dengan rincian sebagai berikut :
Stock beras per 31 Desember 2015 : 692.707,99 Kg
Total persediaan beras pusat sejumlah: 692.707,99 Kg telah
didistribusikan ke daerah melalui penerbitan prinlog sejumlah 121.736.26
Kg (Sulawesi Tengah: 38.579 Kg, Kalimantan Selatan: 12.750 Kg dan
NTT: 25.075 Kg), Papua : 26.558 kg)sehingga masih terdapat sisa stock
beras per 31 Desember 2016 sejumlah: 570.971,73 Kg (692.707,99 Kg –
121.736,26 Kg).
Fasilitasi Pengadaan dan Penyaluran Bantuan Pangan 5 Provinsi.
Pembinaan dan Pengendalian Pangan (9 Provinsi daerah penempatan, dan 2
Provinsi daerah asal).
Koordinasi Bidang Pangan (12 Paket).
Penyaluran Beras (Prinlog) ke 4 Provinsi (Sulawesi Tengah, Kalimantan
Selatan, NTT dan Papua) sejumlah 121.736,26
- Penyediaan dan penyaluran bantuan pangan, pengadaan beras sebesar
2.020.789,11 Kg telah terealisasi sebesar 2.264.120 Kg (10.514 KK) sehingga
masih terdapat sisa stock beras per 31 Desember 2016: sebesar 1.221.379,55
Kg dan realisasi non beras 50.536 Paket (10.514 KK).
Jumlah SP/KPB/Kawasan yang lembaga sosial budayanya terbentuk dan
berfungsi
950 Lembaga
1071
Lembaga
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 37
IKK II : Jumlah Satuan Permukiman (SP)/KPB/Kawasan yang mendapat layanan
sosial budaya, dicapai melalui kegiatan sebagai berikut :
Bantuan Kesehatan
Fasilitasi Peningkatan Gizi dan Kemandirian Pangan (2 SP) di Kimtrans
Kedataran Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu, dan di kimtrans Tanjung Buka
SP5 Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara.
Rujukan Pasien dan Dukungan Operasionalnya (2 orang) dari Sulawesi Tengah
dan Sulawesi Tenggara
Pengadaan Peralatan/Perlengkapan Untuk SP/Kimtrans Kesehatan (5 SP) yaitu
Kimtrans Jatisari Kab. Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan, Kimtrans Bekkae
SP2 Kab. Wajo Provinsi Sulawesi Selatan, Kimtrans Longgi/Pangea SP4 Kab.
Boalemo Provinsi Gorontalo, Kimtrans Sei Mata-mata kab. Kayong Utara
Provinsi Kalimantan Barat, Kimtrans Dadahup C3 Kab. Kapuas Provinsi
Kalimantan Tengah.
Insentif Tenaga Kesehatan (Dokter 114 orang, Paramedis 135 orang).
Pengadaan obat-obatan (OSSE, OSE dan OE) sejumlah 44.295 paket dan
angkutannya 245 paket.
Jumlah Kimtrans yang mendapat layanan Pendidikan sebanyak 174 Kimtrans
Pendidikan
Fasilitasi Pendidikan berupa :
Perlengkapan Gedung SD 4 Paket di 4 Kabupaten 3 Provinsi yaitu kimtrans
Tanjung Agung Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu, Kimtrans Simpang 3 SP3
Kabupaten OKI Provinsi Sumatera Selatan, Kimtrans Longgi/Pangea SP4
Kabupaten Boalemo dan Desa Puncak Kabupaten Gorontalo Provinsi
Gorontalo.
Pengadaan perlengkapan PAUD di 2 Kabupaten dan 2 Provinsi yaitu Kimtrans
Tongo 2 SP2 Kabupaten Sumbawa Barat Provinsi NTB dan Kimtrans Tolihe
Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara.
Pengadaan bantuan pengembangan pendidikan (buku pendidikan SD) untuk
Kimtrans Air Balui SP2 dan Kimtrans Jud Nganti Kabupaten Musi banyuasin
Provinsi Sumatera Selatan.
Pendistribusian bantuan pendidikan (buku tulis anak Indonesia Cinta Tanah Air)
tersebar di 21 Kimtrans 7 kabupaten 2 Provinsi (Kimtrans Simpang 3
SP3/Lumpur, Simpang 3 SP2, Gajah Mati SP7, Simpang 3 SP5 Kabupaten OKI
Sumatera Selatan, Kimtrans jati Sari Tabala jaya, Kimtrans Majuriah, Kimtrans
Sri Agung kabupaten banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. Kimtran Air Balui
SP2, Kimtrans Jud Nganti Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera
Selatan. Kimtrans Parit Rambutan SP3, Kimtrans Tanabang SP2 Kabupaten
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 38
Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan. Kimtrans Cecar Bunga Mas V/F/SP10
Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan. Kimtrans Kaban Agung
Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan. Kimtrans Huaulu SP1, Karlutu
SP2 (revitalisasi), Kimtrans Sari Putih SP2 (revitalisasi), Karlutu SP1
(revitalisasi), Tanah Merah, Sari Putih SP4, Besi SP2 Kabupaten Maluku
Tengah Provinsi Maluku.
Pendistribusian bantuan pendidikan (buku bacaan masyarakat) di 5 Kimtrans 5
Kabupaten 5 Provinsi (Kimtrans Simpang 3 SP5 Kabupaten OKI Provinsi
Sumatera Selatan, Kimtrans Kedataran Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu,
Kimtrans Sei Radak I SP2 Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan barat,
Kimtrans Hiyang Bana SP1 Kabupaten Katingan provinsi Kalimantan Tengah,
Kimtrans Tanjung Buka SP5A Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara.
Dukungan pendidikan mahasiswa PPSBDT Universitas Jenderal Soedirman
Purwokerto sejumlah: 105 orang dan dukungan pendidikan beasiswa
Universitas Islam Negeri Raden Patah Palembang: sejumlah 33 orang.
Fasilitasi Rekruitmen tenaga Pendidikan PAUD.
Kegiatan ini untuk menyertakan tenaga guru PAUD Kimtrans sejumlah 4 orang
yang berasal dari Kimtrans Tongo II SP2 Kabupaten Sumbawa Barat Provinsi
NTB dan Kimtrans Tolihe Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi
Tenggara yang dilaksanakan di Balai Pelatihan Makasar dan balai Pelatihan
NTB (Mataram)
Insentif Tenaga Pengasuh/Dai Pusat Pendidikan
Pengembangan agama sejumlah 6 KTM (72 orang) yaitu KTM Telang, KTM
Lunang Silaut, dan KTM Rasau Jaya, KTM Batu Batumpang, KTM Mesuji dan
KTM Parit Rambutan masing-masing KTM sebanyak 12 orang.
Fasilitasi Insentif Rohaniawan pada satker daerah di Satuan Permukiman
Transmigrasi (SP) yang dibina Tahun anggaran 2016 tersebar pada 21 Provinsi
antara lain di :
1. Provinsi Aceh (Kabupaten Bener Maria, Aceh Barat, Subulussalam,
Bireun, Aceh Tengah, Nagan Raya, Aceh Jaya, Simeuluwe, Aceh
Selatan, Aceh Timur, Pidie Jaya);
2. Provinsi Sumatera Barat (Kabupaten Sijunjung);
3. Provinsi Riau (Kabupaten Bengkalis);
4. Provinsi Jambi (Kabupaten Sarolangun, dan Krinci);
5. Provinsi Bengkulu (Kabupaten Bengkulu Selatan, Kawur, Rejang Lebong,
dan Bengkulu Utara);
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 39
6. Provinsi Sumatera Selatan (Kabupaten Ogan Komering Ilir, Banyuasin,
Musi Banyuasin, Ogan Ilir, Musi Rawas, dan Lahat);
7. Provinsi Kalimantan Barat (Kabupaten Kubu Raya, Sambas, Kayong
Utara, Kapuas Hulu, Ketapang, dan Melawi);
8. Provinsi Kalimantan Tengah (Kabupaten Lamandau, Pulang Pisau,
Katingan, Seruyan, Barito Utara, Gunung Mas, Sukamara, dan Barito
Timur);
9. Provinsi Kalimantan Utara (Kabupaten Nunukan, dan Bulungan);
10. Provinsi Sulawesi Utara (Kabupaten Minahasa Selatan);
11. Provinsi Gorontalo (Kabupaten Bowalemo, Gorontalo, dan Gorontalo
Utara);
12. Provinsi Sulawesi Tengah (Kabupaten Toli – Toli, Buwol, Poso, Morowali,
Donggala, Sigi, dan Paribimaoutong);
13. Provinsi Sulawesi Selatan (Kabupaten Luwu Timur, Toraja Utara, Wajo,
Soppeng, dan Takalar);
14. Provinsi Sulawesi Barat (Kabupaten Majene, dan Mamuju);
15. Provinsi Sulawesi Tenggara (Kabupaten Konawe Utara, konawe Selatan,
Buton Utara, dan Kolaka);
16. Provinsi Maluku (Kabupaten Maluku Tengah, dan Seram Bagian Timur);
17. Provinsi Maluku Utara (Kabupaten Halmahera Selatan, Halmahera Timur,
Halmahera Tengah, Kota Tidore Kepulauan dan Kepulauan Morotai);
18. Provinsi Nusa Tenggara Barat (Kabupaten Bima, Sumbawa Barat, dan
Sumbawa);
19. Provinsi Nusa Tenggara Timur (Kabupaten Sumba Timur, Ende, Sikka,
Alor, Bellu, Sumba Barat Daya, Timor Tengah Selatan, Sumba Barat, dan
Malaka);
20. Provinsi Papua (Kabupaten Keerong, dan Merauke);
21. Provinsi Papua Barat (Kabupaten Teluk Wondama, Manokwari, dan Fak –
Fak).
Fasilitasi Pembinaan Mental Spiritual pada Satker Daerah di Satuan
Permukiman Transmigrasi (SP) yang dibina Tahun Anggaran 2016 tersebar
pada 21 Provinsi Secara rinci dapat diinformasikan di:
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 40
1. Provinsi Aceh (Kabupaten Bener Meriah, Aceh Barat, Subulussalam,
Aceh Utara, Bireun, Nagan Raya, Aceh Jaya, Simeuluwe, Aceh Selatan,
Aceh Timur, dan Pidie Jaya);
2. Provinsi Sumatera Barat (Kabupaten sijunjung);
3. Provinsi Riau (Kabupaten Bengkalis);
4. Provinsi Jambi (Kabupaten sarolangun dan Kerinci);
5. Provinsi Bengkulu (Kabupaten Bengkulu Selatan, Kawur, Rejang Lebong,
dan Bengkulu Utara);
6. Provinsi Sumatera Selatan (Kabupaten Ogan Komering Ilir, Banyuasin,
Musi Banyuasin, Ogan Ilir, Musi Rawas, dan Lahat);
7. Provinsi Kalimantan Barat (Kabupaten Kubu Raya, Sambas, Kayong
Utara, Kapuas Hulu, Ketapang, dan Melawi);
8. Provinsi Kalimantan Tengah (Kabupaten Lamandau, Pulang Pisau,
Katingan, Seruyan, Barito Utara, Gunung Mas, Sukamara, dan Barito
Timur);
9. Provinsi Kalimantan Utara (Kabupaten Nunukan dan Bulungan);
10. Provinsi Sulawesi Utara (Kabupaten Minahasa Selatan);
11. Provinsi Gorontalo (Kabupaten Bowa Lemo, Gorontalo, dan Gorontalo
Utara);
12. Provinsi Sulawesi Tengah (Kabupaten Toli – Toli, Buwol, Poso, Morowali,
Tojo Una – Una, Donggala, Siggi, dan Parigimautong);
13. Provinsi Sulawesi Selatan (Kabupaten Luwu Timur, Toraja Utara, Wajo,
Soppeng, dan Takalar);
14. Provinsi Sulawesi Barat (Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju);
15. Provinsi Sulawesi Tenggara (Kabupaten Konawe Utara, Konawe selatan,
Buton Utara dan Kolaka);
16. Provinsi Maluku (Kabupaten Maluku Tengah, dan Seram Bagian Timur);
17. Provinsi Maluku Utara (Kabupaten Halmahera Selatan, Halmahera Timur,
Halmahera Tengah, Kota Tidore Kepulauan, dan Kepulauan Morotai);
18. Provinsi Nusa Tenggara Barat (Kabupaten Bima, Sumbawa Brat, dan
Sumbawa);
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 41
19. Provinsi Nusa Tenggara Timur (Kabupaten Bima, Sumbawa Barat,
Sumbawa, Sumba Timur, Ende, Sikka, Alor, Bellu, Sumba Barat Daya,
Rote Endau, Sumba Barat, dan Malaka);
20. Provinsi Papua (Kabupaten Keerom dan Merauke);
21. Provinsi Papua Barat (Kabupaten Teluk Wondama, Manokwari dan Fak –
Fak).
Bantuan Stimulan di Satuan Permukiman Transmigrasi (SP) yang dibina Tahun
2016 tersebar pada 1 secara rinci dapat diinformasikan di: Provinsi Aceh
(Kabupaten Aceh Utara dan Aceh Besar).
Fasilitasi Pembinaan Seni Budaya di Satuan Permukiman Transmigrasi (SP)
yang dibina Tahun 2016 tersebar pada 9 Provinsi Secara rinci dapat
diinformasikan:
1. Provinsi Aceh (Kabupaten Aceh Besar);
2. Provinsi Kalimantan Barat (Kabupaten Kubu Raya, Sambas, Kayong
Utara, Kapuas Hulu, Ketapang dan Melawi);
3. Provinsi Kalimantan Tengah (Kabupaten Lamandau, Pulang Pisau,
Katingan, Seruyan, Barito Utara, Gunung Mas, Sukamara, dan Barito
Timur);
4. Provinsi Kalimantan Utara (Kabupaten Nunukan dan Bulungan);
5. Provinsi Maluku (Kabupaten Maluku Tengah, Maluku Utara, Halmahera
Timur, Halmahera Tengah, Kota Tidore Kepulauan, dan Kepulauan
Morotai);
6. Provinsi Nusa Tenggara Barat (Kabupaten Bima, Sumbawa barat, dan
Sumbawa);
7. Provinsi Nusa Tenggara Timur (Kabupaten Sumba Timur, Ende, Sikka,
Alor, Bellu, Sumba Barat Daya, Timor Tengah Selatan, Rote Endau, dan
Sumba Barat);
8. Provinsi Papua (Kabupaten Kerrom dan Merauke);
9. Provinsi Papua (Kabupaten Teluk Wondama, Manokwari, dan Fak – Fak).
Fasilitasi pembentukan Seni Budaya di Satuan Permukiman Transmigrasi (SP)
yang dibina Tahun 2016 tersebar pada 20 Provinsi yaitu:
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 42
1. Provinsi Aceh (Kabupaten Bener Meria, Aceh Barat, Subulussalam, Aceh
Utara, Bireun, Aceh Tengah, Nagan Raya, Aceh Jaya, Simeuluwe, Aceh
Selatan, Aceh Timur, Pidiedan Pidi Jaya);
2. Provinsi Sumatera Barat (Kabupaten Sijunjung);
3. Provinsi Jambi (Kabupaten Sarolangun);
4. Provinsi Riau(Kabupaten Bengkalis);
5. Provinsi Bengkulu (Kabupaten Bengkulu Selatan, Kawur, Rejang Lebong,
dan Bengkulu Utara);
6. Provinsi Sumatera Selatan (Kabupaten Ogan Komering Ilir, Banyuasin,
Musi Banyuasin, Ogan Ilir, Musi Rawas, dan Lahat);
7. Provinsi Kalimantan Barat (Kabupaten Kubu Raya, Sambas, Kayong
Utara, Kapuas Hulu, Ketapang, dan Melawi);
8. Provinsi Kalimantan Tengah (Kabupaten Lamandau, Pulang Pisau,
Katingan, Seruyan, Barito Utara, Gunung Mas, Sukamara, dan Barito
Timur);
9. Provinsi Kalimantan Utara (Kabupaten Nunukan dan Bulungan);
10. Provinsi Sulawesi Utara (Kabupaten Minahasa Selatan);
11. Provinsi Gorontalo (Kabupaten Bowalemo, dan Gorontalo Utara);
12. Provinsi Sulawesi Tengah (Kabupaten Toli – Toli, Buwol, Poso, Morowali,
dan Donggala);
13. Provinsi Sulawesi Selatan (Kabupaten Luwu Timur, Toraja Utara, Wajo,
Soppeng, dan Takalar);
14. Provinsi Sulawesi Tenggara (Kabupaten Konawe Utara, Konawe Selatan,
Buton Utara, dan Kolaka);
15. Provinsi Maluku (Kabupaten Maluku Tengah);
16. Provinsi Maluku Utara (Kabupaten Halmahera Selatan, Halmahera Timur,
Halmahera Tengah, Kota Tidore Kepulauan, dan Kepulauan Morotai);
17. Provinsi Nusa Tenggara Barat (Kabupaten Bima, dan Sumbawa);
18. Provinsi Nusa Tenggara Timur (Kabupaten Sumba Timur, Ende, Sikka,
Alor, Bellu, Sumba Barat Daya, Timor Tengah Selatan, Rote Endau, dan
Sumba Barat);
19. Provinsi Papua (Kabupaten Kerrom, dan Merauke);
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 43
20. Provinsi Papua Barat (Kabnupaten Teluk Wondama, Manokwari, dan Fak
– Fak).
Mental Spritual (Daerah)
Peningkatan Kapasitas Mental Spiritual/Rohaniawan sebanyak 210 orang Dai
110 orang (Provinsi Aceh dan Provinsi maluku) dan daiyah 100 orang (Provinsi
NTB, Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Sumatera Selatan), Rohaniawan
40 orang/Protestan/Katholik di 1 Provinsi NTT.
IKK III : Jumlah SP/KPB/Kawasan yang lembaga sosial budayanya terbentuk dan
berfungsi
Pemberian honor dan opearasional (34 paket/34 UPT) di 27 Kabupaten 14
Provinsi
Fasilitasi Bintek Manajemen Kelembagaan Kimtrans (9 Provinsi) yaitu provinsi
Aceh, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat,
Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara
Timur
Pemilihan Transmigran dan Pembina Permukiman Transmigrasi Teladan
Tingkat Nasional Tahun 2016 sebanyak 42 Orang. (21 Transmigran Teladan
dan 21 Pembina Permukiman Transmigrasi Teladan)
Pendampingan Pengembangan Kelembagaan di SP dilaksanakan di 3
Permukiman Transmigrasi ; Kimtrans Bayat Kabupaten Lamandau dan
Kimtrans Dadahub C4 Kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah dan
Kimtrans Ayumolingo Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo.
Operasional pengelolaan permukiman transmigrasi (96 kimtrans).
Penguatan dan pengembangan lembaga desa (96 Kimtrans)
Penguatan dan pengembangan lembaga masyarakat (4 Kimtrans).
Pembentukan, Penguatan dan Pengembangan Kelembagaan Pemerintah dan
Masyarakat (348 Lembaga di 174 Kimtrans)
Dukungan dana Pemilihan Transmigran Teladan dan Pembina UPT Teladan
61 Kabupaten 21 Provinsi.
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 44
Pengadaan Sarana Kelembagaan di KTM (6 Paket) sebagai berikut :
Provinsi Sumatera Selatan Kabupaten Ogan Ilir (KTM Parit Rambutan),
Provinsi Sumatera Selatan Kabupaten Banyuasin (KTM Telang), Provinsi
Sumatera Selatan Kabupaten OKUT (KTM Belitang), Provinsi Kalimantan
Barat Kabupaten Kubu Raya (KTM Rasau Jaya), Provinsi Sulawesi Barat
Kabupaten Mamuju Tengah (KTM Tobadak) dan Provinsi Bangka Belitung
Kabupaten Bangka Selatan (KTM Batu Betumpang).
Capaian Direktorat Pengembangan Sosial Budaya Transmigrasi tidak bisa mencapai
100 % dari target yang ditetapkan dikarenakan adanya perubahan program
penempatan dan pembangunan permukiman yang berdampak terhadap capaian kinerja
kegiatan Pengembangan Sosial Budaya Transmigrasi khusunya pada jumlah KK yang
mendapat bantuan pangan dan layanan sosial budaya transmigrasi, begitu pula dampak
penghematan yang mengakibatkan tidak tercapainya realisasi Indikator sesuai target
yang ditetapkan
Walaupun tidak dapat mencapai 100 % Capaian kinerja Direktorat Pengembangan
Sosial Budaya Transmigrasi tahun 2016, dapat dikatakan berhasil, secara capaian
kinerja baik di capaian kinerja pada tahun berjalan, dibandingkan dengan tahun
sebelumnya maupun dengan rencana strategis Ditjen PKTrans, walaupun tidak
mencapai realisasi 100 %
E. Analisis Sasaran 5
SASARAN 5
Terfasilitasinya Pelayanan Pertanahan Transmigrasi
Indikator Kinerja Target Realisasi Prosentase
Jumlah bidang tanah transmigrasi yang difasilitasi
pengurusan sertifikatnya
32.816 bidang 36.706 bidang 115,15 %
Jumlah masalah pertanahan transmigrasi yang
difasilitasi penanganannya
20 Kasus
6 Kasus 30 %
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 45
SASARAN 5
Terfasilitasinya Pelayanan Pertanahan Transmigrasi
Indikator Kinerja Target Realisasi
2015 2016 2015 2016
Jumlah bidang tanah transmigrasi yang
difasilitasi pengurusan sertifikatnya
24.889 Bidang
32.816 bidang
25.266 Bidang
36.706 bidang
Jumlah masalah pertanahan transmigrasi yang
difasilitasi penanganannya
20 Kasus 20 Kasus 22 Kasus 6 Kasus
SASARAN 5
Terfasilitasinya Pelayanan Pertanahan Transmigrasi
Indikator Kinerja Target Rentra
2015-2016 Realisasi
Jumlah bidang tanah transmigrasi yang difasilitasi pengurusan
sertifikatnya 57.297 Bidang 61.972 Bidang
Jumlah masalah pertanahan transmigrasi yang difasilitasi
penanganannya
40 Kasus
28 Kasus
Analisis Capaian Kinerja
Pelayanan Pertanahan Transmigrasi tahun 2016 untuk mencapai indicator kinerja
diatas didasarkan pada :
Indikator Jumlah bidang tanah transmigrasi yang difasilitasi pengurusan
sertifikatnya
Capaian Outputnya dapat dicapai melalui :
a. Jumlah bidang tanah transmigrasi yang difasilitasi pengurusan sertifikatnya dari
targaet 32.816 bidangl dapat tercapai sebanyak 36.706 bidang atau sebesar
111.85% terdiri dari :
- Pengukuran dan Pembagian LP dan LU I dari target sejumlah 4.531
bidang tereliasasi 3.751 bidang. Hal ini dikarenakan :
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 46
Realisasi Permukiman Transmigrasi Baru (PTB) lebih kecil dari target
yang ditetapkan sehingga berpengaruh pada realisasi kegiatan
pengukuran dan pembagian LP dan LU I.
- Pengukuran dan Pembagian LU II dari target sejumlah 6.323 bidang
terealisasi 4.146 bidang. Tidak tercapainya target di atas antara lain
disebabkan oleh :
Lahan di okupasi oleh warga setempat
Lahan tumpang tindih dengan peruntukan lain
Lahan belum tersedia
- Inventarisasi Kepemilikan Lahan dari target 32.356 bidang terealisasi
36.706 bidang, disebabkan :
Adanya beban di tahun 2015 yang masih tertinggal maka
dimasukkan ke dalam program tahun 2016.
- Pengurusan Penerbitan SHM dari target 3.478 bidang terealisasi 3.478
bidang
Indikator Jumlah masalah pertanahan transmigrasi yang difasilitasi
penanganannya
Jumlah masalah pertanahan transmigrasi yang difasailitasi penanganannya dari
target 20 kasus dapat direalisasikan sebanyak 6 kasus, terdiri dari:
1) Pemberian Kompensasi Lahan Usaha sebanyak 5 kasus, di UPT Tebing
Jaya I – IV, Kab. Batang Hari, Prov. Jambi dan UPT Arongo, Kab. Konawe
Selatan, Prov. Sulawesi Tenggara
2) Penyelesaian Permasalahan Pertanahan Transmigrasi sebanyak 1 kasus
di UPT. Rante Karua Sulawesi Tenggara
Berdasarkan capaian kinerja di atas terlihat bahwa dengan adanya optimalisasi
anggaran maka satu indikator kinerja dapat tercapai dan bahkan lebih dari target
yang telah ditetapkan baik pada tahun berjalan, dibandingkan dengan capaian tahun
sebelumnya maupun dibandingkan dengan rencana jangka menengah (renstra),
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 47
tetapi untuk masalah pertanahan transmigrasi yang difasilitasi penangannya antara
target dan realisasi tidak dapat tercapai dikarenakan adanya penghematan anggaran,
sehingga secara keseluruhan capaian kinerja Direktorat Pertanahan Transmigrasi
dapat dikatakan berhasil.
Analisis Sasaran 6
SASARAN 6
Tersedianya Satuan Permukiman (SP)/Kawasan Transmigrasi yang Berkembang Melalui
Kemitraan
Indikator Kinerja Target Realisasi Prosentase
Jumlah lembaga dan kelompok
masyarakat yang bersedia
berpartisipasi sebagai mitra
dalam pengembangan kawasan
transmigras
12 Lembaga/
Kelompok
Masyarakat
8 Lembaga/
Kelompok
Masyarakat
66.67 %
SASARAN 6
Tersedianya Satuan Permukiman (SP)/Kawasan Transmigrasi yang Berkembang Melalui Kemitraan
Indikator Kinerja Target Realisasi
2015 2016 2015 2016
Jumlah lembaga dan kelompok masyarakat
yang bersedia berpartisipasi sebagai mitra
dalam pengembangan kawasan transmigrasi
12 Lembaga/
Kelompok
Masyarakat
12 Lembaga/
Kelompok
Masyarakat
59 Lembaga/
Kelompok
Masyarakat
8 Lembaga/
Kelompok
Masyarakat
SASARAN 6
Tersedianya Satuan Permukiman (SP)/Kawasan Transmigrasi yang Berkembang Melalui
Kemitraan
Indikator Kinerja Target Rentra
2015-2016 Realisasi
Jumlah lembaga dan kelompok masyarakat yang bersedia
berpartisipasi sebagai mitra dalam pengembangan kawasan
transmigrasi
26 Lembaga/
Kelompok
Masyarakat
67 Lembaga/
Kelompok
Masyarakat
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 48
Analisis Capaian Kinerja
Realisasi kinerja Direktorat Promosi dan Kemitraan dicapai melalui kegiatan sebagai
berikut :
a. Kemitraan Masyarakat dengan rincian :
1) Perjanjian Kerjasama antara Ditjen PKTrans, Kemendes, PDT dan
Transmigrasi R.I dengan Himpunan Alumni Santri Lirboyo (Himasal) tentang
Pengembangan Masyarakat Melalui Pendampingan di Satuan Permukiman
dan Kawasan Transmigrasi
2) Perjanjian Kerjasama antara Ditjen PKTrans, Kemendes, PDT dan
Transmigrasi R.I dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah
Palembang tentang Pemberian Beasiswa Peningkatan Kapasitas Sumber
Daya Manusia Di Kawasan Transmigrasi
3) Perjanjian Kerjasama antara Ditenen PKTrans, Kemendes, PDT dan
Transmigrasi R.I. dengan Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI
NU) tentang Pengembangan Masyarakat Melalui Pendampingan Di Satuan
Permukiman dan Kawasan Transmigrasi
b. Kemitraan Kelembagaan Pemerintah dengan rincian :
1) Kesepahaman Bersama antara Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi R.I
dengan Kemenerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah R.I tentang
Pembangunan dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa, PDT dan
Transmigrasi melalui Sinergi Koperasi dan Badan Usaha Milik Desa
2) Kesepahaman Bersama antara Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi RI
dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional tentang
Upaya Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pembangunan
Keluarga di Desa, PDT dan Transmigrasi
3) Kesepahaman Bersama antara Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi
dengan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) tbk tentang Penyediaan dan
Penggunaan Layanan Jasa Perbankan Serta Dukungan Program Dalam
Rangka Percepatan Kemandirian Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 49
4) Perjanjian Kerjasama antara Ditjen PKTrans dengan Ditjen Penyelenggaraan
Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika tentang
Penyediaan Akses Internet di Kawasan Transmigrasi tentang Penyediaan
Akses Internet di Kawasan Transmigrasi
5) Perjanjian Kerjasama antara Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan
Usaha Mikro Kecil dan Menengah dengan Kementerian Desa, PDT dan
Transmigrasi R.I tentang Fasilitasi Permodalan Dalam Bentuk
Pinjaman/Pembiayaan Kepada Koperasi Usaha, Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah di Kawasan Transmigrasi
c. Kemitraan Badan Usaha dengan rincian :
1) Evaluasi perpanjangan Ijin Pelaksanaan Transmigrasi (IPT), sebanyak 5 IPT
(dalam proses) yaitu :
- Proses pada tahap akhir 2 IPT (menunggu persetujuan Ditjen terkait)
- Proses pada tahap rekomendasi Pemda Kabupaten 3 IPT
2) Evaluasi IPT Baru, sebanyak 8 IPT (dalam proses) yaitu :
- 6 IPT rekomendasi Pemda Kabupaten dan hasil kajian PKTrans
- 2 IPT dalam proses tinjau lapangan
Realisasi kinerja Direktorat Promosi dan Kemitraan tahun 2016 hanya dapat
mencapai 66,67%, dikarenakan adanya penghematan anggaranyang
menyebabkan beberapa kegiatan belum bisa terealisasikan di tahun ini,
sedangkan apabila dibandingkan dengan perencanaan jangka menengah (renstra)
secara keseluruhan capaian kinerja masih diatas target yang ada, atau dikatakan
berhasil.
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 50
Analisis Direktorat Pengembangan Kawasan Transmigrasi
Nilai capaian kinerja Direktorat Jenderal Pengembangan Masyarakat dan
Kawasan Transmigrasi pada tahun 2016 dapat dicapai 100,00%,
sebagaimana dalam tabel berikut :
Terbangun dan berkembangnya 144 kawasan yang berfokus pada 72 Satuan Permukiman (SP)
menjadi pusat Satuan Kawasan Pengembangan (SKP) dan Berkembangnya 20 Kawasan
Perkotaan Baru (KPB) menjadi Embrio kota kecil/kota kecamatan
Indikator Kinerja Target Realisasi Prosentase
Jumlah Satuan Permukiman (SP)
Mandiri
27 SP 27 SP 100 %
Kawasan yang berkembang sebagai
embrio Pusat Pertumbuhan
6 KPB 6 KPB 100 %
Capaian Indikator Kinerja Kegiatan diatas adalah Indikator Kinerja Utama Ditjen
PKTrans yang didapat dan didukung dari hasil capaian Indikator Kinerja Kegiatan
yang ada di Ditjen PKtrans. Adapun Satuan Permukiman Mandiri adalah
Pengembangan Satuan Permukiman menjadi satu kesatuan dengan pelayanan
Pemerintah dan Pelaksanaanya sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pemerintah
Daerah, berikut adalah 27 Kimtrans Mandiri tersebut :
1. S. Bermas 200 KK, Kab. Kerinci, Prov. Jambi
2. Simpang Tiga SP.3/S.Lumpur, 350 KK, Kab. OKI, Prov. Sumsel
3. Parit Rambutan SP.3, 100 KK, Kab. OI, Prov. Sumsel
4. Terentang Hulu SP.1, 250 KK, Kab. Kubu Raya, Prov. Kalbar
5. Sabung SP.1, 250 KK, Kab. Sambas, Prov. Kalbar
6. Kamboja/ P.Maya, 250 KK, Kab. Kayong Utara, Prov. Kalbar
7. Sei Mata-Mata SP.3, 100 KK, Kab. Kayong Utara, Prov. Kalbar
8. Nanga Kalis SP.1, 220 KK, Kab. Kapuas Hulu, Prov. Kalbar
9. Sungai Besar SP.1, 350 KK, Kab. Ketapang, Prov. Kalbar
10. Dadahup C/3 (PLG), 210 KK, Kab. Kapuas, Prov. Kalteng
11. Anjir Pulang Pisau, 70 KK, Kab. Pulang Pisau, Prov. Kalteng
12. Sei Rahayu, 80 KK, Kab. Barito Timur, Prov. Kalteng
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 51
13. Longgi/Pangea SP.4, 200 KK, Kab. Boalemo, Prov. Gorontralo
14. Puncak, 275 KK, Kab. Gorontalo, Prov. Gorontralo
15. Marissa V/B. 100 KK, Kab. Pahowatu, Prov. Gorontralo
16. Sumulata IV/Bulantio Timur, 75 KK, Kab. Gorontalo Utara, Prov. Gorontalo
17. Talabosa, 200 KK, Kab. Poso, Prov. Sulteng
18. Watuawu SP.2, 160 KK, Kab. Poso, Prov. Sulteng
19. Tinauka SP.1, 200 KK, Kab. Donggala, Prov. Sulteng
20. Mahalona SP.2 (KTM M.Lona), 300 KK, Kab. Luwu Timur, Prov. Sulsel
21. Bekkae SP.2, 340 KK, Kab. Wajo, Prov. Sulsel
22. Lengora Pantai, 100 KK, Kab. Bombana, Prov. Sultera
23. Tondasi, 150 KK, Kab. Muna, Prov. Sultera
24. Sari Putih SP.2 (Revitalisasi), 50 KK, Maluku Tengah, Prov.Maluku
25. Dahegila SP.3, 50 KK, Kab. Kepulauan Morotai, Prov.Malut
26. Tanah Miring SP.1, 200 KK, Kab. Merauke, Prov.Papua
27. Warikon (Distrik Masni), 200 KK, Kab. Manokwari, Prov. Papua Barat
Sedangkan Kawasan Perkotaan Baru yang mendapatkan prioritas pengembangan
kawasan baik secara insfrastuktur, pengembangan usaha ekonomi, agroindustri dan
agrobisnisnya, sosial budayanya dan diharapkan tumbuh menjadi embrio pusat
pertumbuhan adalah :
1. KTM Telang Kab.Banyuasin Sumsel
2. KTM Belitang Kab. OKU Timur Sumsel
3. KTM Lunang Silaut Kab. Pesisir Selatan Sumbar
4. KTM Mesuji Kab. Mesuji Lampung
5. KTM Rasau Jaya Kab. Kubu Raya Kalbar
6. KTM Tobadak Kab.Mamuju Tengah Sulbar
B. REALISASI ANGGARAN
Dukungan anggaran Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi
semula sebesar Rp. 1.005.937.841.000,- (Satu trilyun lima milyar sembilan ratus tiga
puluh tujuh juta delapan ratus empat puluh satu ribu rupiah) kemudian setelah
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 52
penghematan berdasarkan Inpres No.4/2016 dan Inpres No.8/2016 menjadi Rp.
850.708.542.000,- (Delapan ratus lima puluh milyar tujuh ratus delapan juta lima ratus
empat puluh dua ribu rupiah.) untuk mendukung kegiatan di Pusat sebesar Rp.
137.924.205.000,- (Seratus tiga puluh tujuh milyar sembilan ratus dua puluh empat
juta dua ratus lima ribu rupiah) dan untuk mendukung kegiatan di daerah sebesar Rp.
712.784.337.000,- (Tujuh ratus dua belas milyar tujuh ratus delapan puluh empat juta
tiga ratus tiga puluh tujuh ribu rupiah). Sampai dengan posisi 31 Desember 2016,
realisasi anggaran sebesar Rp. 834.051.392.579 (98,05 %) dan realisasi fisik
sebesar 99,10 % secara rinci sebagaimana tabel berikut :
Tabel Realisasi Keuangan dan Fisik Ditjen. PKTrans Tahun 2016 (Pusat Daerah)
NO URAIAN PAGU (Rp.)
REALISASI
KEUANGAN (Rp.) % FISIK (%)
1. Pusat 137.924.205.000 136.435.203.602 98,92 99.11
2. Daerah 712.784.337.000 697,646,265,977 97,87 98.75
TOTAL 850.708.542.000 834.081.469.579 98.05 99.10
Tabel Realisasi Keuangan dan Fisik Ditjen. PKTrans Tahun 2016 (Per Kegiatan)
NO URAIAN PAGU (Rp.)
REALISASI
KEUANGAN (Rp.) % FISIK (%)
1.
Dukungan Manajemen dan
Teknis Lainya Ditjen
PKTrans
87,955,134,000 83,188,364,185 94,55 98.68
2. Dit. PPSPK 514,873,878,000 511,025,020,046 99,25 99.36
3. Dit PUT 72,939,023,000 71,955,133,404 98,65 99.27
4. Dit PSBT 126,192,517,000 120,895,550,871 95.79 98.82
5.. Dit PPT 36,502,681,000 34,910,804,788 95.64 99.14
6. Dit Promosi dan Kemitraan 12,245,309,000 12,106,596,285 98.87 99.34
TOTAL 850.708.542.000 834.081.469.579 98.05 99.10
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 53
Berdasarkan capaian realisasi keuangan yang ada, ada beberapa kegiatan yang
masih kurang bagus, tetapi secara keseluruhan berdasarkan apa yang telah dicapai
maka bisa dikatakan dengan capaian 98,05 adalah capaian baik dan berhasil
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 54
BAB IV
P E N U T U P
A. TINJAUAN UMUM
Secara umum pelaksanaan program Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan
Transmigrasi tahun 2016 tidak mengalami hambatan yang berarti. Hal tersebut dapat dilihat
dari pengukuran pencapaian sasaran maupun dari akuntabilitas keuangan.
Dilihat dari pengukuran kinerja dapat dikatakan bahwa pelaksanaan kinerja adalah berhasil.
Namun demikian keberhasilan itu akan lebih berarti apabila permasalahan yang muncul
dalam pelaksanaan pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi dapat
diselesaikan secara signifikan. Oleh karena itu program yang telah disusun masih
memerlukan penyempurnaan mengingat masih banyaknya permasalahan pengembangan
masyarakat dan kawasan transmigrasi.
B. TINJAUAN KHUSUS
Permasalahan yang belum dapat diatasi khususnya permasalahan di tingkat lapangan
(daerah) akan diselesaikan di dalam penyusunan program tahun anggaran 2016 yang lebih
dititik beratkan kepada peningkatan kerjasama dengan lembaga terkait khususnya
pemerintah daerah setempat. Langkah yang dilakukan melalui koordinasi dan jejaring yang
kolaboratif baik di bidang pembangunan dan pengembangan kawasan tarnsmigrasi,
peningkatan kapasitas sumberdaya manusia dan masyarakat, pengembangan usaha,
pengembangan sarana dan prasarana kawasan maupun promosi dan kemitraan.
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2016 55
C. SARAN DAN TINDAKLANJUT
Di bidang pengumpulan data dan penyusunan laporan peningkatan koordinasi akan sangat
membantu dalam upaya kerjasama dengan pemerintah daerah setempat disamping perlu
dilakukan peningkatan kompetensi SDM (Tim Pelaksana) sesuai dengan kegiatan yang akan
dilaksanakan ;
Agar meningkatkan koordinasi dan jejaring yang kolaboratif akan sangat membantu dalam
upaya kerjasama dengan pemerintah daerah setempat, meningkatkan pemantauan dan
pengendalian dan apabila dipandang perlu melakukan tindakan turun tangan dari Pusat
untuk melakukan kerjasama/memfasilitasi dengan instansi/lembaga di tingkat daerah, serta
meningkatkan sosialisasi dan bimbingan teknis dalam rangka mempercepat peningkatan
sumber daya manusia dan persamaan persepsi pembangunan dan pengembangan di
kawasan transmigrasi.
Sistem informasi di kawasan transmigrasi perlu disempurnakan, agar mekanisme kerja dan
jejaring antara pusat dan daerah dapat terbangun secara optimal, sehingga masyarakat di
kawasan transmigrasi ketika menghadapi permasalahan segera mengetahui akses dengan
cepat untuk mendapatkan informasi diantara stakeholder .
Direktorat Jenderal
Pengembangan Kawasan Transmigrasi
Roosari Tyas Wardani