bab i pendahuluan -...
TRANSCRIPT
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Page 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangSatuan Kerja Perangkat Daerah atau SKPD merupakan lembaga penyelenggara
pemerintahan yang pembentukannya melalui Peraturan Daerah memiliki tugas pokok dan
fungsi masing-masing yang secara khusus telah di tetapkan, demikian pula dengan Badan
Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten
Tanah Bumbu adalah SKPD yang dibentuk mengemban amanah untuk melaksanakan
program dan kegiatan menyangkut bidang Keluarga Berencana, Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak.
Sebagai pengemban amanah, BKBP3A berkewajiban menyusun Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ), sebagai perwujudan langkah untuk
menguatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja dalam mempertanggungjawabkan
pelaksanaan program dan kegiatan pada tahun ketiga untuk mencapai visi dan dan misi
yang telah ditetapkan, baik itu keberhasilan yang mampu diraih maupun kegagalan yang di
temui dalam bidang keluarga berencana, pemberdayaan perempuan dan perlindungan
anak.
Dasar penyusunan LAKIP ini adalah dengan melaksanakan pengukuran kinerja yang
telah dicapai atas pelaksanaan program dan kegiatan sesuai penetapan kinerja tahun 2016
yang telah disepakati.
B. Gambaran Umum SKPD
Badan Keluarga Berencana adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menjalankan
sebagian kewenangan Bupati Kepala Daerah Kabupaten Tanah Bumbu dalam urusan
Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Dasar
terbentuknya SKPD Badan Keluarga Berncana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Page 2
Anak ini yaitu dengan dikeluarkannya Peraturan Bupati Tanah Bumbu Nomor 30 Tahun
2012 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas dan Tata Kerja Unsur-Unsur
Organisasi Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kabupaten Tanah Bumbu.
C. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Satuan Kerja Perangkat Daerah merupakan mekanisme formal
dengan meyebutkan nama-nama organisasi yang dikelola oleh setiap individu atau kelompok,
disamping juga struktur organisasi ini dapat menunjukkan suatu keadaan dari pola susunan
dan perwujudan tetap hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi
serta wewenang dan tanggungjawab yang jelas dan berbeda dalam suatu organisasi. Setiap
organisasi pasti memiliki struktur organisasi, demikian pula Satuan Kerja Perangkat Daerah
Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, struktur
organisasinya disusun berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 20
Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 17 tahun 2007 tentang
pembentukan, kedudukan, Tugas Pokok dan Sususna Organisasi Lembaga Teknis Daerah
Kabupaten Tanah Bumbu, sebagai berikut:
1. Kepala Badan2. Sekretariat, terdiri dari :
a. Subbag Umum dan Kepegawaianb. Subbag Perencanaan dan Keuanganc. Subbag Evaluasi Dokumentasi dan Pelaporan
3. Bidang Keluarga Berencana, terdiri dari :a. Sub Bidang Gerakan Keluarga Berencanab. Sub Bidang Kesehatan Reproduksi
4. Bidang Bina Peran Serta Masyarakat dan Keluarga Sejahtera, terdiri dari :a. Sub Bidang Peran Serta Masyarakat
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Page 3
b. Sub Bidang Pemberdayaan dan Ketahanan Keluarga5. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, terdiri dari :
a. Sub Bidang Pemberdayaan Perempuan
b. Sub Bidang Perlindungan Anak
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Page 4
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Page 5
Sumber daya Manusia/Personel SKPD
Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan danPerlindungan Anak
memiliki Sumber Daya Manusia yang cukup besar, tercatat secara keseluruhan
berjumlah 123 orang ( Pegawai Badan + PLKB ), secara rinci dapat kita lihat pada
tabel-tabel berikut :
Pejabat Struktural pada Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak
NO N A M A GOL JABATAN ESSELON
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Basuni, S.Pd., MM
dr. H. Janu Wibowo,M.Si
Narni, SKM. M.Kes
Hj. Sumarni, S.Sos
Normawaty, S.Sos
M. Irfanie, S.Pd, MM
Ida Romundang Lubis,
S.Kep
Efferilliani
M. Maksun, S.Sos, MM
IV/c
IV/b
IV/b
IV.a
IV.b
IV.a
III.b
III.d
III.c
Kepala Badan
Sekretaris
Kabid. Bina Peran Serta
Masyarakat dan Keluarga
Sejahtera
Kabid. Keluarga Berencana
Kabid. Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan
Anak
Kasubbid.Peran Serta
Masyarakat
Kasubbid. Pemberdayaan &
Ketahanan Keluarga
Kasubbid. Gerakan Keluarga
Berencana
Kasubbid Kesehatan
Reproduksi
II.b
III.a
III.b
III.b
III.b
III.b
IV.a
IV.a
IV.a
IV.a
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Page 6
10
11
12
13
14
Dida Rodiah
EM.Indriyani Dwi WP,SH
Mursidah, SH
Hamka, S.Sos
Fitriyani, S.AB
III.d
III.d
III.c
III.c
III.b
Kasubbid. Pemberdayaan
Perempuan
Kasubbid. Perlindungan Anak
Kasubbag.Evaluasi,Dok.&
Pelaporan
Kasubbag. Perencanaan
Keuangan
Kasubbag. Umum dan
Kepegawaian
IV.a
IV.a
IV.a
IV.a
IV.a
Staf-staf pada Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak, tugasnya membantu para Kepala Sub Bidang dan Kepala
Subbag yang jumlahnya bervariasi yaitu 22 orang dengan rincian sebagai berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Page 7
Jumlah Staf/Karyawan pada Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak
No BIDANG/BAGIAN SUB BAGIAN/SUB
BIDANG
PNS PTT TENAGAKONTRAK
JUMLAH
1
2
3
4
Sekretariat
Bidang Keluarga
Berencana
Bidang Bina
Peran Serta
Masyarakat dan
Keluarga
Sejahtera
Bidang
Pemberdayaan
Perempuan dan
Perlindungan
Anak
a. Subbag Umum &
Kepegawaian
b. Subbag Perencanaan
dan Keuangan
c. Subbag Evaluasi,
Dokumentasi dan
Pelaporan
a. Sub Bidang Gerakan
Keluarga Berencana
b. Sub Bidang
Kesehatan
Reproduksi
a. Sub Bidang Peran
Serta Masyarakat
b. Sub Bidang
Pemberdayaan dan
Ketahanan Keluarga
a. Sub Bidang
Pemberdayaan
Perempuan
b. Sub Bidang
Perlindungan Anak
2
2
1
1
-
2
-
1
2
1
1
-
1
1
1
6
-
-
-
-
-
-
9
4
1
2
1
2
1
1
1
Untuk efektifnya pelaksanaan tugas Program Keluarga Berencana Nasional dan
Keluarga Sejahtera perlu adanya Petugas yang handal di lapangan guna melakukan
penyuluhan KB pada masyarakat, dengan nama Penyuluh Keluraga Berencana
( PKB ) bagi PNS atau Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) bagi PTT.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Page 8
Oleh karena itu maka di bentuk UPT di Kecamatan yang di kepalai seorang
Koordinator PKB yang bertugas mengkoordinir PLKB yang berada di wilayah
kerjanya dan sekaligus memberikan laporan kepada Kepala Badan melalui Kepala
Bidang Keluarga Berencana dan Kepala Bidang Bina Peran serta Masyarakat dan
Keluarga Sejahtera.
Untuk mengetahui lebih jauh keadaan jumlah Pegawai Petugas Penyuluh
Keluarga Berencana pada masing-masing Kecamatan, berikut kami sampaikan data
seperti di bawah ini :
Jumlah PLKB
NO KECAMATAN PKB PNS PLKB PTT JUMLAH
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Batulicin
Simpang Empat
Mantewe
Karang Bintang
Kusan Hulu
Kusan Hilir
Sungai Loban
Angsana
Satui
Kuranji
4
2
1
1
2
3
4
-
5
1
4
8
3
7
14
16
3
4
1
4
8
10
4
8
16
19
7
4
6
5
J U M L A H 23 64 87
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Page 9
D. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika daripada penulisan LAKIP Tahun 2014 adalah sebagai berikut :
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. GAMBARAN UMUM SKPD
C. STRUKTUR ORGANISASI
D. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
A. RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
1. VISI DAN MISI
2. TUJUAN DAN SASARAN
3. STRATEGI DAN KEBIJAKAN
B. RENCANA KERJA SKPD TAHUN 2016
C. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2016
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA
B. REALISASI ANGGARAN
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. PENGUKURAN KINERJA
2. LAPORAN CAPAIAN KEUANGAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Page 10
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
A. RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA )1. VISI DAN MISI
a. VisiVisi Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak adalah “ Terwujudnya Keluarga Berkualitas,Kesetaraan Gender dan Perlindungan Anak “.
Untuk mengwujudkan visi tersebut, Badan Keluarga Berencana
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Tanah
Bumbu mempunyai misi yang merupakan serangkaian tindakan nyata
yang harus diemban dan dilaksanakan.
b. MisiMisi Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak, adalah sebagai berikut :
b.1. Mewujudkan kualitas hidup manusia yang maju dan sejahtera,
masyarakat berkepribadian dalam berkebudayaan.
b.2. Mengarusutamakan Pembangunan yang berwawasan
kependudukan.
b.3. Menyelenggarakan pembangunan Keluarga Sejahtera, Keluarga
Berencana dan Kesehatan Reproduksi.
2. TUJUAN DAN SASARAN
a. Tujuan
Berdasarkan misi Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak Kabupaten Tanah Bumbu, maka di tetapkan
tujuan sebagai berikut :
a.1. Meningkatkan Kesetaraan dan keadilan gender
a.2. Meningkatkan perlindungan perempuan dan anak
a.3. Meningkatkan pemenuhan hak anak
a.4. Menguatkan akses pelayanan KB dan KR yang merata dan
berkualitas
a.5 Peningkatan pembinaan peserta KB baik menggunakan MKJP
maupun non MKJP
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Page 11
b. Sasaran
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan yaitu sesuatu yang akan
dicapai atau dihasilkan oleh organisasi dalam jangka waktu tahunan,
semesteran, triwulanan atau bulanan. Sasaran menggambarkan hal yang
ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk
mencapai tujuan, sasaran memberikan fokus pada penyusunan
kegiatanan sehingga bersifat spesifik, terinci, dapat dicapai dan
diupayakan dalam bentuk kuantitatif dan dapat diukur.
Sasaran Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kabupaten Tanah Bumbu adalah suatu dasar didalam
penilaian dan pemantauan kinerja sehingga merupakan alat pemicu agar
seluruh organisasi sadar akan sesuatu yang akan dicapai, dan untuk
itulah Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kabupaten Tanah Bumbu telah merumuskan sasaran
berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan, sebagai berikut :
1. Sasaran dari tujuan pertama “Meningkatnya kesetaraan dan keadilan
gender”, adalah :
Meningkatnya capaian komposit indeks pembangungan gender (IPG)
dan indeks pemberdayaan gender (IDG).
2. Sasaran dari tujuan kedua “Meningkatkan perlindungan perempuan
dan anak” adalah :
Meningkatnya perlindungan perempuan dan anak dari tindak
kekerasan
3. Sasaran dari tujuan ketiga “Meningkatkan pemenuhan hak anak”
adalah:
Terbentuknya Kecamatan layak anak
4. Sasaran dari tujuan keempat “Menguatkan akses pelayanan KB dan
KR yang merata dan berkualitas” adalah :
a. Menurunnya Angka kelahiran total (TFR) per WUS (15 - 49
tahun)
b. Meningkatnya pemakaian kontrasepsi (CPR)
5. Sasaran dari tujuan kelima “Peningkatan pembinaan peserta KB baik
menggunakan MKJP maupun Non MKJP” adalah:
Menurunnya kebutuhan ber KB yang tidak terpenuhi (unmet need)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Page 12
3. STRATEGI DAN KEBIJAKAN
a. Strategis
Pencapaian tujuan dan sasaran dilengkapi dengan penetapan
strategi untuk pencapaianya. Strategi harus dibangun dan dilandasi
kepada informasi maupun data-data yang diperoleh dari hasil analisis
lingkungan, nilai-nilai yang ada dan faktor-faktor kunci keberhasilan.
Cara mencapai tujuan dan sasaran ini merupakan rencana yang
menyeluruh dan terpadu mengenai upaya-upaya organisasi yang meliputi
penetapan kebijakan dan program operasional dengan memperhatikan
sumber daya organisasi serta keadaan lingkungan yang dihadapi.
b. Kebijakan
Kebijakan adalah pedoman pelaksanaan tindak-tindakan tertentu.
Elemen-elemen penting dalam menyiapkan kebijakan adalah kemampuan
untuk menjabarkan strategi ke dalam kebijakan-kebijakan yang cocok dan
dapat dilaksanakan.
Serangkaian kebijakan ditetapkan dalam rangka memberikan batasan
dan petunjuk bagi seluruh jajaran staf Inspektorat Kabupaten Tanah
Bumbu untuk melangkah.
Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan
VISI : Terwujudnya keluarga berkualitas, kesetaraan gender dan perlindungan anak
MISI I : Mewujudkan kualitas hidup manusia yang maju dan sejahtera, masyarakat berkepribadiandalam berkebudayaan
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
meningkatkan
kesetaraan dan
keadilan gender
1. meningkatnya
capaian komposit
indeks
pembangungan
gender (IPG) dan
indeks
pemberdayaan
gender (IDG)
1. Meningkatkan anggaran
responsif gender
meningkatkan peran vocal
point PUG
meningkatkan
perlindungan
perempuan dan
anak
1. meningkatnya
perlindungan
perempuan dan
anak dari tindak
kekerasan
1. meningkatkan dan
mengembangkan SDM
sebagai fasilitator PPRG
disetiap skpd
melaksanakan pelatihan
sdm fasilitator PPRG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Page 13
2. meningkatkan jumlah
perempuan pelaku usaha
rumahan
melaksanakan pelatihan
usaha rumahan
3. menyusun kebijakan/regulasi
terkait pencegahan dan
penanganan perlindungan
terhadap tindak kekerasan
1. menyusun peraturan atau
regulasi pencegahan dan
penanganan
perlindungan perempuan
dan anak terhadap tindak
kekrasan.
2. Mensosialisasikan
kebijakan/regulasi yang
berkaitan dengan
pencegahan dan
penanganan terhadap
tindak kekerasan
4. Meningkatkan layanan
pelayanan P2TP2A
Meningkatkan sarana dan
pra saranan P2TP2A
5. Meningkatkan kapasitas
sdm petugas yang terlatih
dalam pencegahan dan
penanganan perlindungan
terhadap tindak kekerasan
dan TPPO
Melakukan
sosialisasi/workshop
pencegahan dan
penanganan perlindungan
perempuan dan anak
terhadap tindak kekerasan
Meningkatkan
pemenuhan hak
anak
Kecamatan layak anak 1. Menyusun kebijakan atau
regulasi tumbuh kembang
anak
Menyusun kebijakan/regulasi
yang terkait tumbuh
kembang anak
2. Meningkatkan koordinasi
gugus tugas kota layak anak
1. Melaksanakan
sosialisasi dan
koordinasi KLA pada
kluster pendidikan
2. Melakukan sosialisasi
dan koordinasi KLA pada
kluster kesehatan
3. Menyusun dan
melaksanakan aksi
daerah mengenai KLA
3. Mengembangkan kota layak
anak
Mengembangkan sarana
dan pra sarana penunjang
KLA
4. Meningkatkan kapasitas
sumber daya manusia
1. Melaksanakan
sosialisasi/workshop
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Page 14
gugus tugas KLA peningkatan kapasitas
sumber daya manusia
2. Melaksanakan
peningkatan sumber
daya manusia forum
anak daerah
3. Melaksanakan workshop
bahaya narkotika dan
penanaman nilai-nilai
luhur dalam karakter
anak yang berkualitas
5. Meningkatkan dan
mengembangkan lembaga
pengarusutamaan hak
Melaksanakan pelatihan
sumber daya manusia
lembaga PHA
VISI : Terwujudnya keluarga berkualitas, kesetaraan gender dan perlindungan anak
MISI II : Mengarusutamakan pembangunan yang berwawasan kependudukan
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Menguatkan akses
pelayanan KB dan
KR yang merata
dan berkualitas
Menurunnya angka
kelahiran total (TFR)
per WUS (15-49 tahun)
Penguatan dan pemaduan
pelayanan KB yang merata dan
berkualitasMeningkatkan akses
pelayanan KB yang merata
dan berkualitas didalam
system Jaminan Kesehatan
Nasional
Meningkatnya
pemakaian kontrasepsi
(CPR)
Penyediaan sarana dan pra
sarana serta alat kontrasepsi
yang memadai disetiap faskes
KB
VISI : Terwujudnya keluarga berkualitas, kesetaraan gender dan perlindungan anak
MISI III : Menyelenggarakan pembangunan keluarga sejahtera, keluarga berencana dan kesehatanreproduksi
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Peningkatan
pembinaan
peserta KB baik
menggunakan
MKJP maupun
Non MKJP
Menurunnya kebutuhan
ber KB yang tidak
terpenuhi (unmet need)
Peningkatan intensitas
pelayanan KB secara statis
diwilayah perkotaan dan
pelayanan KB secara mobil
diwilayah sulitMeningkatkan akses
pelayanan KB yang merata
dan berkualitas didalam
system Jaminan Kesehatan
NasionalMenurunnya kehamilan
yang tidak diinginkan
dari WUS (15-49 tahun)
1. Peningkatan jumlah
penguatan kapasitas KB
(PLKB) dan tenaga medis
pelayanan KB serta
penguatan lembaga di
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Page 15
tingkat masyarakat ntuk
mendukung pergerakan dan
penyuluhan KB
2. Penguatan konsep
kemandirian ber KB,
pengembangan Advokasi
dan KIE KB mandiri.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Page 16
B. RENCANA KERJA SKPD TAHUN 2016
Dalam rangka penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja SKPD, setiap SKPD
terlebih dahulu wajib menyusun Rencana Kerja SKPD yang merupakan penjabaran dari
RPJMD dengan menggunakan bahan dari Renja SKPD untuk jangka waktu 1 (satu) tahun
yang mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah Daerah. Rencana Kerja Pemerintah
Daerah dimaksud memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan
dan kewajiban daerah, rencana kerja yang terukur dan pendanaannya, baik yang
dilaksanakan langsung oleh pemerintah, pemerintah daerahmaupun ditempuh dengan
mendorong partisipasi masyarakat.
Sedangkan rencana kerja SKPD ini merupakan dokumen rencana yang memuat
program dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran pembangunan, diwujudkan
dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka anggaran, Sehinggan rencana kerja Badan
Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun 2016 dapat
dikatakan sebagai wadah untuk menampung semua rencana program dan rencana
kegiatan Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
pada Tahun 2016 yang merupakan acuan bagi SKPD untuk melaksanakan kegiatan
selama satu tahun anggaran dan didalam rencana kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah ini
sekurang-kurangnya memuat program dan kegiatan,lokasi kegiatan, indikator kinerja,
kelompok sasaran kegiatan, dan pendanaan indikatif.
Adapun program dan kegiatan yang terdapat dalam rencana kerja Badan Keluarga
Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk Tahun 2015 adalah
sebagai berikut:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Page 17
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
- Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
- Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional
- Penyediaan jasa administrasi keuangan
- Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
- Penyediaan alat tulis kantor
- Penyediaan barang cetakan dan penggadaan
- Penyediaan komponen instalasi listrik / penerangan bangunan kantor
- Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
- Penyediaan makanan dan minuman
- Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah
- Penyediaan jasa Non PNS
- Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
- Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
- Pengadaan pakaian khusus hari – hari tertentu
4. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
- Pengembangan materi dan pelaksanaan KIE tentang kesetaraan dan Keadilan
Gender (KKG)
5. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
- Pelaksanaan kebijakan perlindungan perempuan di daerah
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Page 18
- Fasilitasi Upaya Perlindungan Perempuan Terhadap Tindak Kekerasan
6. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender Dalam Pembangunan
- Kegiatan Bimbingan Manajemen Usaha Bagi Perempuan Dalam Mengelola Usaha
7. Program Keluarga Berencana
- Pembinaan Keluarga Berencana
8. Program Pelayanan Kontrasepsi
- Pelayanan pemasangan kontrasepsi KB
9. Program Kesehatan Reproduksi Remaja
- Kegiatan memperkuat dukungan dan partisipasi masyarakat
10. Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan KB/KR yang
Mandiri
- Pembinaan Kelompok Pembina Keluarga
11. Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR
- Fasilitasi forum pelayanan KRR Bagi Kelompok Remaja dan Kelompok Sebaya
Diluar Sekolah.
C. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
Indikator Kinerja Utama yang telah ditetapkan sebagai tolak ukur penilaian kinerja
Badan Keluarga Berencana , Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kabupaten Tanah Bumbu adalah :
1. Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan IDG
2. Persentase Penyelesaian Perkara Tindak Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak
3. Meningkatnya Persentase Kecamatan Layak Anak
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Page 19
4. Angka Kelahiran Total (Total Fertility Rate/TFR) per WUS (15-49 tahun)
5. Persentase Pemakaian Kontrasepsi (Contraceptive Prevalence rate/CFR)
6. Persentase kebutuhan ber KB yang tidak terpenuhi (Unmet need)
D. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2016
Menggambarkan capaian kinerja yang akan diwujudkan oleh suatu instansi
pemerintah/unit kerja dalam suatu tahun dan tertentunya dengan mempertimbangkan sumber
daya yang dikelolanya. Dokumen penetapan kinerja merupakan suatu dokumen pernyataan
kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan yaitu antara Bupati
Tanah Bumbu selaku kepala daerah dengan Kepala Badan Keluarga Berencana
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak selaku Pengguna Anggaran SKPD
untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki SKPD.
Kepala Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
selaku pengguna anggaran wajib menyusun penetapan kinerja dimaksud setelah menerima
dokumen pelaksanaan anggaran dan ditandatangani oleh kedua belah pihak. Dan dalam
menyusun dokumen penetapan kinerja ini Kepala SKPD agar memperhatikan sekurangnya
hal berikut, yaitu :
1). dokumen perencanaan jangka menengah;
2). dokumen perencanaan kinerja tahunan; dan
3). dokumen penganggaran dan atau pelaksanaan anggaran, serta memuat pernyataan dan
lampiran formulir yang mencantumkan sasaran strategis, indikator kinerja utama SKPD,
serta target kinerja dan pagu anggaran.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Page 20
Sedangkan maksud dari disusunnya dokumen penetapan kinerja agar pimpinan
SKPD dalam hal ini Kepala Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kabupaten Tanah Bumbu dapat melaksanakan fungsinya seperti:
1. Melaksanakan pemantauan dan mengendalikan pencapaian kinerja SKPD selama
jangka waktu satu tahun anggaran;
2. Melaksanakan pelaporan capaian realisasi kinerja SKPD-nya dalam LAKIP atau Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tahun yang bersangkutan;
3. Melaksanakan penilaian keberhasilan SKPD selama kurun waktu satu tahun anggaran.
Dengan demikian perbaikan-perbaikan yang mungkin diperlukan akan mudah dilakukan serta
pelaksanaan tindakan dimasa yang akan datang (Penetapan Kinerja SKPD tahun 2016
terlampir).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Page 21
PENETAPAN KINERJA TAHUN 2016BADAN KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
KABUPATEN TANAH BUMBU
No
Sasaran Strategis (Sesuai RENSTRA SKPD2016-2021)
Indikator Kinerja(SesuaiRENSTRA SKPD 2016-2021)
Target(SesuaiRENSTRA SKPD2016-2021)
Program/ Kegiatan Anggaran
1 2 3 4 5 6
1Meningkatnya Capaian Komposit IndeksPembangunan Gender (IPG) dan IndeksPemberdayaan Gender
Indeks Pembangunan Gender(IPG) dan IndeksPemberdayaan Gender (IDG)
85.25 %Program Penguatan KelembagaanPengarusutamaan Gender danAnak
1
Pengembangan Materi danpelaksanaan KIE tentangkesetaraan dan keadilan gender(KKG) Rp. 15,205,000
Program Peningkatan Peran sertadan Kesetaraan Gender dalamPembangunan
1
Kegiatan BimbinganManajemen Usaha BagiPerempuan dalam MengelolaUsaha Rp. 27,269,000
2 Meningkatkan Perlindungan Perempuan danAnak dari Tindak Kekerasan
Persentase PenyelesaianPerkara Tindak KekerasanTerhadap Perempuan danAnak 100%
Program Peningkatan KualitasHidup Anak dan Perempuan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Page 22
1Pelaksanaan KebijakanPerlindungan Permpuan diDaerah Rp39,370,000
2Fasilitasi Upaya PerlindunganPerempuan Terhadap TindakKekerasan Rp 87,450,000
3 Kecamatan Layak AnakMeningkatnya persentase
Kecamatan Layak Anak 0
4 Menurunnya Angka Kelahiran Total (TFR) perWUS (15-49 tahun)
Angka kelahiran Total (TFR)per WUS (15-49 tahun) 2.47% Program Kesehatan Reproduksi
Remaja
1 Memperkuat Dukungan danPartisipasi Masyarakat Rp 288,785,000
Program Pengembangan PusatPelayanan Informasi dan KonselingKRR
1Fasilitasi forum pelayanan KKRbagi kelompok Remaja dankelompok Sebaya diluar Sekolah Rp 110,952,750
5 Meningkatnya Pemakaian Kontrasepsi (CPR) Persentase pemakaianKontrasepsi (CFR) 77,6% Program Pelayanan Kontrasepsi
1 Pelayanan PemasanganKontrasepsi Rp 47,960,000
Menurunnya Kebutuhan ber KB yang Tidakterpenuhi (Unmet Need)
Persentase kebutuhan ber KByang tidak terpenuhi (UnmetNeed)
11,34%Program Pembinaan Peran SertaMasyarakat Dalam PelayananKB/KR yang Mandiri
1 Pembinaan Kelompok PembinaKeluarga Rp41,075,000
6 Program Keluarga Berencana
1 Pembinaan Keluarga BerencanaRp62,025,000
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Page 23
Jumlah Anggaran Rp. 3,890,088,750,-
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Rp. 3,708,197,000,-2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Rp. 11,000,000,-3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur Rp. 50,800,000,-4. Program Penguatan Kelembagaan
Pengarusutamaan Gender dan Anak Rp. 15,205,000,-
5. Program Peningkatan Peran Serta danKesetaraan Gender Dalam Pembangunan Rp. 27,269,000,-
6. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan Rp. 126,820,000,-7. Program Kesehatan Reproduksi Remaja Rp. 288,785,000,-8. Program Pengembangan Pusat Informasi
dan Konseling KRR Rp. 110,952,750,-
9. Program Keluarga Berencana Rp. 62,025,000,-10. Program Pembinaan Peran Serta dan
Kesetaraan Gender dalam PelayananKB/KR yang Mandiri Rp. 41,075,000,-
11. Program Pelayanan Kontrasepsi Rp. 47,960,000,-
Batulicin, 2016Penjabat Bupati Tanah Bumbu Kepala BKBP3A
Drs. H. Wahyuddin, M.AP Basuni, S.Pd., MM
Nip. 19640116 198305 1 002
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Page 24
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA
Kinerja adalah keluaran/hasil dari kegiatan/program yang akan atau telah
dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas
yang terukur (Peraturan Menteri Dalam Negeri 21:2011).
Sedangkan pengukuran kinerja merupakan proses yang sistematis dan
berkesinambungan untuk menilai atau mengukur pencapaian target kinerja yang telah
ditetapkan SKPD pada awal tahun dalam dokumen penetapan kinerja dimana
pengukuran kinerja ini dilakukan oleh setiap SKPD pada akhir periode anggaran yaitu
dengan cara membandingkan antara target kinerja SKPD dengan realisasi kinerja yang
telah dicapai oleh SKPD.
Tujuan dari pengukuran kinerja ini adalah untuk melihat dan menilai
sejauhmana perwujudan visi dan misi SKPD dapat mereka capai, sedangkan manfaat
dilakukannya pengukuran kinerja diantaranya adalah:
1. Memperbaiki perencanaan strategis dan penetapan target kinerja;
2. Meningkatkan akuntabilitas;
3. Memperkuat pengambilan keputusan;
4. Memperbaiki layanan kepada masyarakat; dan
5. Membantu dalam mewujudkan efektivitas penggunaan sumberdaya.
Evaluasi kinerja bertujuan untuk mengetahui pencapaian realisasi, kemajuan dan
kendala yang di jumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan di
pelajari guna perbaikan pelaksanaan program di masa yang akan datang.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Page 25
Dalam melakukan evaluasi kinerja digunakan perbandingan-perbandingan antara
lain kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan dan kinerja nyata dengan tahun-
tahun sebelumnya.
Analisis pencapaian kinerja meliputi uraian keterkaitan pencapaian kinerja
kegiatan dengan program dan kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan misi dan
visi, sebagaimana yang ditetapkan dalam rencana strategi.
Disamping itu juga, sebagai bahan pembanding untuk melakukan evaluasi kinerja
dan analisis pencapaian kinerja kami akan menyajikan dalam bentuk form Pengukur
Kinerja.
Form Pengukur Kinerja ini mempunyai alat pengukur yaitu berupa indikator-
indikator kinerja, antara lain :
1. Indikator Input / masukan
2. Indikator Output / keluaran
3. Indikator Outcome / hasil
Pengukur tersebut diatas dapat di hitung dengan angka-angka sehingga jelas
terukur dengan analisis kualitatifnya.
Berdasarkan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dilakukan selama
satu tahun, dan dilakukan pengukuran kinerja, maka dapat digambarkan evaluasi
capaian kinerja dari Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Tahun 2016, sebagai berikut :
1. Meningkatnya Capaian Komposit Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
Untuk mencapai sasaran ini dilaksanakan Program Penguatan Kelembagaan
Pengarusutamaan Gender dan Anak yang operasionalnya di dukung oleh
kegiatan :
- Pelatihan Kelompok Usaha
- Penyuluhan bagi Ibu Rumah Tangga
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Page 26
- Pelatihan Organisasi Perempuan tentang Kebijakan Gender
Adapun pencapaian sasaran tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut :
Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi %
Meningkatnya
capaian
komposit Indeks
Penbangunan
Gender (IPG)
dan Indeks
Pemberdayaan
Gender
Indeks
Pembangunan
Gender (IPG)
dan Indeks
Pemberdayaan
Gender (IDG)
85,25% 85,25 % 100 %
2. Persentase Penyelesaian Perkara Tindak Kekerasan Terhadap Perempuan
Untuk mencapai sasaran ini dilaksanakan Program Peningkatan Kualitas Hidup
Anak dan Perempuan yang operasionalnya di dukung oleh kegiatan-kegiatan
- Pembinaan Kelompok Pemberdayaan Perempuan
- Fasilitasi Pengembangan Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan
Perempuan dan Anak ( P2TP2A )
- Revitalisasi Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat
Sejahtera ( P2WKSS )
Adapun pencapaian sasaran tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Page 27
Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi %
Meningkatkan
Perlindungan
Perempuan dan
Anak dari
Tindak
Kekerasan
Persentase
Penyelesaian
Perkara Tindak
Kekerasan
Terhadap
Perempuan
100 % 100 % 100
Dari tabel diatas dapat di uraikan bahwa penyelesaian kasus kekerasan yang di
adukan oleh masyarakat, hal tersebut bukanlah semata – mata adanya kenaikan
tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak, tetapi apabila dikaji lebih
mendalam banyaknya terjadi kasus kekerasan, tetapi banyak yang tidak di
adukan. Dari sisi positifnya adanya pengaduan tindak kekerasan ini menunjukan
semakin meningkatnya pengetahuan masyarakat dalam bidang hokum dan
berjuang untuk melindungi diri dan memperjuangkan hak-haknya.
3. Menurunnya Angka Kelahiran Total ( TFR ) per WUS ( 15-49 tahun )
Untuk mencapai sasaran ini dilaksanakan Program Kesehatan Reproduksi
Remaja dan Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling
KRR, yang operasionalnya berupa kegiatan-kegiatan :
- Memperkuat Dukungan dan Partisipasi Masyarakat
- Fasilitasi Forum Pelayanan KKR bagi Kelompok Remaja dan Kelompok
Sebaya di luar
Adapun pencapaian sasaran tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Page 28
Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi %
Menurunnya
Angka
Kelahiran Total
( TFR ) per
WUS (15-49
tahun)
Angka kelahiran
Total ( TFR )
per WUS (15-49
tahun)
2.47 % 2.47 % 100
4. Meningkatnya Pemakaian Kontrasepsi (CPR)
Untuk mencapai sasaran ini dilaksanakan program Pelayanan Kontrasepsi yang
operasional kegiatannya di dukung oleh Pelayanan pemasangan Kontrasepsi.
Adapun pencapaian sasaran tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut :
Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi %
Meningkatnya
pemakaian
Kontrasepsi (
CPR)
Persentase
pemakaian
Kontrasepsi (
CFR )
77.6 % 77.14 100
5. Menurunnya Kebutuhan ber KB yang Tidak terpenuhi (Unmet Need)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Page 29
Untuk mencapai sasaran ini dilaksanakan program Pembinaan Peran serta
Masyarakat Dalam Pelayanan KB/KR yang Mandiri dan Program Keluarga
Berencana yang operasional kegiatannya di dukung oleh Pembinaan kelompok
Pembina Keluarga dan Pembinaan Keluarga Berencana.
Adapun pencapaian sasaran tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut :
Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi %
Menurunnya
Kebutuhan ber
KB yang Tidak
terpenuhi (
Unmet Need)
Persentase
kebutuhan ber
KB yang Tidak
terpenuhi (
Unmet Need)
11,34 % 22,85 % 201
Dari tabel diatas dapat disimpulkan pencapaian dapat melebihi target yang telah
di tetapkan. Hal ini dilihat dari Jumlah PUS yang tak ber KB sebanyak 14.625 di
bandingkan dengan Jumlah PUS sebanyak 63.993.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Page 30
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN1. Dengan melihat dari pengukuran kinerja yang telah dilakukan, pencapaian
pelaksanaan program dan kegiatan yang menjadi urusan wajib Badan Keluarga
Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten
Tanah Bumbu Tahun 2016 tentang pencapaian kesertaan ber KB masyarakat
telah tercapai, yang telah mencerminkan telah adanya kesadaran masyarakat
dalam merencanakan keluarganya.
2. Masih kurangnya partisipasi keluarga dalam program BKB, BKR, BKL, dan
UPPKS
3. Dengan bertambahnya pengaduan kasus-kasus kekerasan dan eksploitasi
terhadap perempuan dan anak, menunjukkan semakin dipahaminya hak-hak
perempuan dan anak.
B. SARANNamun demikian, untuk mengantisipasi permasalahan atau tantangan yang dihadapi
maka perlu mengambil langkah-langkah :
1. Melakukan pembinaan yang intensif kepada peserta KB agar tetap terjaga
kelestariannya
2. Menjalin dan menjaga kerjasama dengan mitra kerja dalam pelaksanaan program
dan kegiatan di semua lini dan tingkatan.
3. Melaksanakan sosialisasi tentang pencegahan kekerasan dalam Rumah Tangga
dan Perlindungan Anak