bab i pendahuluan -...

125
RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan ketentuan Pasal 260 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah menyebutkan bahwa Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun Rencana Pembangunan Daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. Rencana Pembangunan Daerah dikoordinasikan, disinergikan, dan diharmonisasikan oleh Perangkat Daerah yang membidangi perencanaan pembangunan daerah. Selanjutnya pada Pasal 263 ditegaskan bahwa Dokumen Perencanaan Daerah terdiri dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangungan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD). Pada Pasal 263 ayat (3) menyebutkan RKPD merupakan penjabaran RPJMD yang memuat rancangan kerangka ekonomi Daerah, prioritas pembangunan Daerah, serta rencana kerja dan pendanaan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang disusun dengan mempedomani Arah Kebijakan dalam Rencana Kerja Pemerintah dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Penyusunan RKPD Kabupaten Demak tahun 2018 berpedoman pada RPJPD Kabupaten Demak tahun 2006-2025, Prioritas Kebijakan Nasional 2018, Prioritas Kebijakan Provinsi Jawa Tengah 2018 dan RPJMD Kabupaten Demak Tahun 2016 – 2021. RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 merupakan pedoman dalam penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) yang menjadi Dasar Penyusunan Rancangan APBD Kabupaten Demak Tahun 2018. RKPD memuat kerangka ekonomi daerah, program prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya serta prakiraan maju dengan kerangka pendanaan dan pagu indikatif yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja

Upload: others

Post on 14-Mar-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan ketentuan Pasal 260 Undang-Undang Nomor

23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah menyebutkan

bahwa Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun Rencana

Pembangunan Daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem

perencanaan pembangunan nasional. Rencana Pembangunan

Daerah dikoordinasikan, disinergikan, dan diharmonisasikan oleh

Perangkat Daerah yang membidangi perencanaan pembangunan

daerah. Selanjutnya pada Pasal 263 ditegaskan bahwa Dokumen

Perencanaan Daerah terdiri dari Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangungan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pembangunan

Daerah (RKPD).

Pada Pasal 263 ayat (3) menyebutkan RKPD merupakan

penjabaran RPJMD yang memuat rancangan kerangka ekonomi

Daerah, prioritas pembangunan Daerah, serta rencana kerja dan

pendanaan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang disusun

dengan mempedomani Arah Kebijakan dalam Rencana Kerja

Pemerintah dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Penyusunan

RKPD Kabupaten Demak tahun 2018 berpedoman pada RPJPD

Kabupaten Demak tahun 2006-2025, Prioritas Kebijakan Nasional

2018, Prioritas Kebijakan Provinsi Jawa Tengah 2018 dan RPJMD

Kabupaten Demak Tahun 2016 – 2021.

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 merupakan

pedoman dalam penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA)

serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) yang

menjadi Dasar Penyusunan Rancangan APBD Kabupaten Demak

Tahun 2018. RKPD memuat kerangka ekonomi daerah, program

prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya

serta prakiraan maju dengan kerangka pendanaan dan pagu

indikatif yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 2

Daerah, maupun sumber - sumber lain yang ditempuh dengan

mendorong partisipasi masyarakat.

Penyusunan RKPD dilaksanakan dengan pendekatan

teknokratik, perencanaan dari bawah (bottom up planning),

arahan kebijakan Pemerintah (top down planning), pendekatan

politik dan partisipatif sebagai kerangka landasan filosofi, serta

dilakukan melalui pentahapan yaitu : persiapan penyusunan,

penyusunan rancangan awal RKPD, penyusunan rancangan

RKPD, Pelaksanaan Musrenbang RKPD 2018 yang sebelumnya

didahului dengan kegiatan Pra Musrenbang, perumusan

rancangan akhir, dan Penetapan RKPD Kabupaten Demak.

Persiapan penyusunan RKPD Kabupaten Demak tahun

2018 diawali dengan pembentukan tim penyusun RKPD, dan

penyiapan data serta informasi perencanaan pembangunan

daerah. Selanjutnya penyusunan rancangan awal RKPD 2018

mencakup antara lain gambaran umum kondisi daerah, analisis

perekonomian dan keuangan daerah, evaluasi kerja

pembangunan tahun 2015, pokok- pokok pikiran DPRD,

pelaksanaan pembangunan daerah, kerangka ekonomi dan

kebijakan keuangan daerah. Perumusan prioritas dan sasaran

pembangunan daerah serta pagu indikatif, penyelarasan

rencana program prioritas dan pagu indikatif.

Tahapan selanjutnya adalah penyusunan rancangan

RKPD yang merupakan penyempurnaan dari rancangan awal

RKPD berdasarkan masukan dan rancangan Rencana Kerja

Perangkat Daerah (Renja PD) dan harmonisasi serta sinergitas

terhadap prioritas dan sasaran pembangunan Provinsi Jawa

Tengah dan Nasional Tahun 2018. Setelah rancangan RKPD

tersusun selanjutnya dibahas dalam Forum Musrenbang RKPD

Tahun 2018 yang merupakan perwujudan proses perencanaan

pembangunan yang partisipatif dan akuntabel.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 3

1.2 Dasar Hukum

Dasar hukum penyusunan Rencana Kerja Pemerintah

Daerah Kabupaten Demak Tahun 2018, itu sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa

Tengah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang

Nomor 9 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II

Batang dengan Mengubah Undang–Undang Nomor 13 Tahun

1950 tentang Pembentukan Daerah–daerah Kabupaten dalam

Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara;

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional;

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan Antara pemerintah Pusat dan

Pemerintahan Daerah;

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-

2025;

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan;

7. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur

Sipil Negara;

8. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;

9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang

Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1976 tentang

Perluasan Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang

Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah;

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 4

12. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata

Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan;

13. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata

Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional;

14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang

Perangkat Daerah;

16. Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2015 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2015 – 2019;

17. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 8 Tahun

2006 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan

Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah

Perencanaan Pembangunan Provinsi Jawa Tengah.

18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2013

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Tahun 2013 – 2018;

19. Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 6 Tahun 2006

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

Kabupaten Demak Tahun 2006-2025;

20. Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 3 Tahun 2008

tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah

dan Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan

Daerah Kabupaten Demak;

21. Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 6 Tahun 2011

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Demak

2011 – 2031.

22. Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 11 Tahun 2016

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Kabupaten Demak 2016 – 2021.

23. Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 5 Tahun 2016

tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah

Kabupaten Demak.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 5

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018

adalah tersusunnya dokumen perencanaan pembangunan

tahunan yang merupakan penjabaran dari perencanaan jangka

menengah dan perencanaan jangka panjang daerah.

Sedangkan tujuan penyusunan RKPD Kabupaten Demak

Tahun 2018 adalah :

1. Menyusun pedoman pembangunan tahun 2018 yang akan

menjadi acuan bagi Perangkat Daerah dalam menyusun

Rencana Kerja (Renja) Perangkat Daerah;

2. Menjadi landasan penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA)

dan prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun

Anggaran 2018, sebagai dasar penyusunan Rancangan APBD

Kabupaten Demak Tahun Anggaran 2018;

3. Menjadi pedoman dalam rangka menjamin keterkaitan

perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan

pembangunan daerah.

1.4 Hubungan Antar Dokumen

RPJMD Kabupaten Demak Tahun 2016-2021 merupakan

pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis Perangkat Daerah

(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD

merupakan penjabaran teknis RPJMD yang berfungsi sebagai

dokumen perencanaan teknis operasional dalam menentukan arah

kebijakan serta indikasi program dan kegiatan setiap urusan

bidang dan/atau fungsi pemerintahan untuk jangka waktu 5

(lima) tahunan, yang disusun oleh setiap Perangkat Daerah.

Renstra Perangkat Daerah sebagaimana Ketentuan Pasal 93

Peraturan Menteri Dalam Negeri 54 Tahun 2010 memuat

pendahuluan, gambaran pelayanan PD, isu-isu strategis

berdasarkan tugas pokok dan fungsi, visi, misi, tujuan dan

sasaran, strategi dan kebijakan; rencana program, kegiatan,

indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif; dan

indikator kinerja PD yang mengacu pada tujuan dan sasaran

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 6

RPJMD. Pada Bab 6 Renstra PD yaitu berisi indikator kinerja PD

yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD, dimana pada

Bab 6 renstra harus sama dengan Bab 9 RPJMD Penetapan

Indikator Kinerja Daerah.

Hubungan antara perencanaan dan anggaran adalah

sebagai berikut :

RPJPNASIONAL

RPJMNASIONAL

RKP RAPBNAPBN

RPJPDAERAH

RPJMDAERAH

RKPD RAPBD APBD

RENSTRASKPD

RENJA

SKPDRKA –SKPD

PENJABARANAPBD

RENSTRAKL

RENJAKL

RKA - KL RINCIANAPBN

Pedoman dijabarkan

Pedoman

Pedoman

Pedoman dijabarkan

diacu

Pedoman

PedomanPedoman

Pedoman

Pe

me

rinta

h

Pu

sa

t

Pe

me

rinta

h

Dae

rah

RENCANA

KERJA ANGGARAN

diacu diperhatikan Diserasikan melalui MUSRENBANGDA

Pedoman

Pedoman

KUA

Pedoman

Hubungan Antara RPJMD dengan Rencana Kerja Pemerintah

Daerah (RKPD)

Selanjutnya hubungan antara Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Demak Tahun 2016-2021

dan RKPD yaitu RPJMD dijabarkan ke dalam Rencana Kerja

Pemerintah Daerah (RKPD) yang merupakan suatu dokumen

perencanaan tahunan. RKPD sebagaimana dimaksud dalam

Permendagri 54 Tahun 2010 Pasal 99 huruf d, adalah dokumen

yang didalamnya memuat rancangan kerangka ekonomi daerah;

program prioritas pembangunan daerah; dan rencana kerja,

pendanaan dan prakiraan maju.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 7

Rencana kerja, pendanaan dan prakiraan maju tersebut

mempertimbangkan kerangka pendanaan dan pagu indikatif, yang

bersumber dari APBD maupun sumber-sumber lain yang

ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

Rancangan kerangka ekonomi daerah memuat gambaran

kondisi ekonomi, kemampuan pendanaan dan pembiayaan

pembangunan daerah paling sedikit 2 (dua) tahun sebelumnya,

dan perkiraan untuk tahun yang direncanakan. Program prioritas

pembangunan daerah memuat program-program yang berorientasi

pada pemenuhan hak-hak dasar masyarakat dan pencapaian

keadilan yang berkelanjutan sebagai penjabaran dari RPJMD pada

tahun yang direncanakan.

Rencana kerja dan pendanaan serta prakiraan maju dengan

mempertimbangkan kerangka pendanaan dan pagu indikatif yang

bersumber dari APBD memuat program dan kegiatan

pembangunan yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah

daerah, disertai perhitungan kebutuhan dana bersumber dari

APBD untuk tahun-tahun berikutnya dari tahun anggaran yang

direncanakan. Dengan demikian RPKD yang disusun merupakan

implementasi dari target-target tahunan yang tercantum dalam

RPJMD.

Selanjutnya RKPD merupakan bahan utama pelaksanaan

Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang)

Kabupaten Demak yang dilaksanakan secara berjenjang mulai dari

tingkat Desa/Kelurahan, Kecamatan, dan Kabupaten.

Untuk penyusunan RKPD tahun 2018 yang merupakan

tahun kedua pelaksanaan RPJMD Kabupaten Demak Tahun

2016–2021. Dalam rangka pengintegrasian perencanaan

pembangunan secara nasional, maka dalam proses penyusunan

ini berpedoman dan memperhatikan arahan :

1. Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah Nomor :

050.23/0020975 tanggal 27 Desember 2016 tentang Arah

Kebijakan Penyusunan RKPD Tahun 2018;

2. Surat Edaran Bupati Demak tentang Arah Kebijakan

Pembangunan Untuk Penyusunan RKPD Tahun 2018.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 8

Penyusunan RKPD Tahun 2018 yang merupakan tahun kedua

pelaksanaan RPJMD, diprioritaskan pada “Perwujudan good governance

dan reformasi birokrasi”, yang difokuskan pada pelaksanaan dan

penataan pemerintahan demi terwujudnya good governance,

mempermudah pelayanan pada masyarakat, pembangunan e goverment

melalui e-planning, e-budgedting dan e-monev, peningkatan kapasitas

Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagaimana amanat dalam Undang-

undang ASN.

1.5 Sistematika RKPD

Rencana Pembangunan Pemerintah Daerah (RKPD)

Kabupaten Demak Tahun 2018 ini disusun berdasarkan

Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan

Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah secara sistematis disusun sebagai berikut :

BAB I

Pendahuluan.

Memuat latar belakang, dasar hukum penyusunan,

maksud dan tujuan, hubungan antar dokumen

perencanaan dan sistematika RKPD.

BAB II Evaluasi Pelaksanaan RKPD Tahun 2017 dan Capaian

Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

Menguraikan tentang kondisi eksisting Kabupaten

Demak; berdasarkan aspek geografi dan demografi,

Evaluasi pelaksanaan RKP Daerah Tahun 2017, dan isu-

isu strategis pembangunan daerah.

BAB III Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah Beserta

Kerangka Pendanaan.

Memuat tentang arah kebijakan ekonomi daerah yang

menguraikan tentang kondisi perekonomian regional dan

daerah tahun 2018 serta perkiraan untuk tahun 2019,

dan arah kebijakan keuangan daerah (berisi arah

kebijakan pendapatan daerah, arah kebijakan belanja

daerah, dan arah kebijakan pembiayaan daerah).

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 9

BAB IV Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah.

Memuat prioritas pembangunan daerah tahun 2018

berdasarkan isu strategis dan hasil evaluasi dokumen

perencanaan serta prioritas Nasional dan Provinsi Jawa

Tengah.

BAB V Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah.

Memuat Rencana Program dan fokus Kegiatan

Pemerintah Daerah Kabupaten Demak Tahun 2018, yang

meliputi Urusan Wajib dan Urusan Pilihan.

BAB VI Penutup.

Memuat harapan dukungan dari seluruh pemangku

kepentingan pembangunan daerah dalam rangka

pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di

Kabupaten Demak.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 10

BAB II

EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2016 DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN

PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK

2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.1.1. Posisi Strategis Kabupaten Demak Dalam Pembangunan

Nasional

1. Dalam kebijakan pembangunan nacional, Kabupaten

Demak termasuk kawasan Pusat Pengembangan

Nasional (PKN) Kedungsapur yang meliputi wilayah

Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak, Kota Semarang,

Kabupaten Semarang, Kota Salatiga dan Kabupaten

Grobogan. PKN Kedungsapur merupakan kawasan

strategis pengembangan industri, perdagangan dan

jasa. Di kawasan tersebut terdapat beberapa proyek

vital dan strategis nasional, yaitu Pelabuhan

Internasional Tanjung Emas, Bandara Internasional

Ahmad Yani, jalur kereta api, komplek industri di

Tanjung Emas, dan PLTU Tambaklorok, kawasan

industri di Kecamatan Sayung dan sekitarnya. Selain

itu, letak Kabupaten Demak di jalur perekonomian

utama nasional (Jakarta – Surabaya) dan jalur tengah

(Semarang – Grobogan), kemudahan aksesibilitas, jalur

ganda kereta api Jakarta – Surabaya yang mempercepat

transportasi orang dan barang dalam pengembangan

sistem logistik nasional (Silognas).

2. Dalam pengembangan pusat-pusat perekonomian

Kabupaten Demak, terbagi menjadi lima satuan

wilayah pembangunan (SWP) strategis sebagaimana

diamanatkan Perda Nomor 6 Tahun 2011 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Demak,

sebagai berikut :

a. SWP I : kawasan perkotaan Demak, meliputi

wilayah Kecamatan Demak, Kecamatan Sayung,

Kecamatan Karangtengah dan Kecamatan

Wonosalam.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 11

b. SWP II : kawasan perkotaan Mranggen, meliputi

wilayah Kecamatan Mranggen, Kecamatan

Karangawen dan Kecamatan Guntur.

c. SWP III : kawasan Wedung, meliputi wilayah

pengembangan Kecamatan Wedung dan Kecamatan

Bonang.

d. SWP IV : kawasan pusat pengembangan Kecamatan

Gajah, meliputi wilayah Kecamatan Gajah,

Kecamatan Karanganyar dan Kecamatan Mijen.

e. SWP V : pusat pengembangan Kecamatan Dempet,

meliputi wilayah pengembangan Kecamatan

Dempet dan Kecamatan Kebonagung.

Pengembangan wilayah di Kabupaten Demak

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari tata

ruang wilayah Provinsi Jawa Tengah memerlukan

sinergitas dan kondusivitas daerah bagi peningkatan

penanaman modal, promosi daerah dan kerjasama

antar daerah (KAD).

3. Dalam peningkatan penanaman modal di Provinsi Jawa

Tengah, wilayah Kabupaten Demak termasuk kawasan

strategis Kedungsapur. Berdasarkan amanat

Peraturan Gubernur Nomor 51 Tahun 2012 tentang

Rencana Umum Penanaman Modal di Provinsi Jawa

Tengah diarahkan pada : (1). Peningkatan Iklim

Penanaman Modal; (2). Persebaran Penanaman Modal;

(3). Fokus Pengembangan Pangan, Infrastruktur, dan

Energi; (4). Penanaman Modal yang Berwawasan

Lingkungan (Green Investment); (5). Pemberdayaan

Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi; (6).

Kemudahan dan/atau Insentif Penanaman Modal; dan

(7). Promosi dan Kerjasama Penanaman Modal. Prioritas

penanaman modal pada peningkatan bidang industri

pengolahan, hotel dan restoran, perdagangan,

pengangkutan, jasa perbankan serta listrik, air dan gas

termasuk yang dapat dikembangkan di Kabupaten

Demak.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 12

4. Potensi sumberdaya manusia di Kabupaten Demak

cukup besar dengan jumlah penduduk (2015) sebanyak

1.117.901 jiwa dari aspek sosial budaya dan agama,

sebagian besar memeluk Agama Islam (sebanyak

1.109.489 orang), Agama Kristen (sebanyak 4.799

orang), Agama Katolik (sebanyak 3.297 orang) dan

agama lainnya (sebanyak 316 orang). Potensi ini dapat

dikembangkan agar kearifan lokal dapat menjadi

penopang berkembangnya keswadayaan dalam

penanggulangan kemiskinan, peningkatan UMKM dan

pengembangan wirausaha berbasis masyarakat.

5. Wilayah Kabupaten Demak memiliki lahan pertanian

yang luas yaitu 50.773 Ha dan berpotensi untuk

pengembangan lahan persawahan lestari dengan

sistem pengairan yang baik, kawasan industri,

perdagangan dan pusat bisnis, perumahan-

pemukiman menjadi pendukung bagi pengembangan

berbagai aktivitas perekonomian, perdagangan, hotel

dan restoran, perbankan dan jasa dari Kota Semarang

dan sekitarnya.

6. Kabupaten Demak memiliki obyek wisata budaya-religi

Masjid Demak dan Makam Sunan Kalijaga yang

merupakan obyek wisata dengan jumlah wisatawan

nusantara terbesar kedua setelah Candi Borobudur

dan sekitarnya. Selain itu, kaya potensi wisata alam,

desa wisata, desa kerajinan dan wisata bahari

berbasis masyarakat yang dapat dikembangkan.

7. Kabupaten Demak menjadi salah satu penyangga

lumbung beras di Jawa Tengah, penyedia bahan

pangan (beras dan jagung), hortikultura, hasil

perikanan dan komoditas unggul lainnya bagi kota-

kota besar di Jawa Tengah dan sekitarnya.

8. Terdapat sentra-sentra usaha mikro, kecil dan

menengah (UMKM) berbasis keterampilan, garmen dan

kerajinan masyarakat di Kecamatan Wedung, Mijen,

Kecamatan Demak dan sekitarnya. Pada kegiatan

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 13

UMKM tersebut terdapat bakat-bakat dan talenta

kewirausahaan dalam masyarakat Kabupaten Demak,

perlu pembinaan dan pemberdayaan agar UMKM dan

keterampilan tenaga kerja tidak tersedot dan

merantau di kota-kota besar, luar Pulau Jawa dan

luar negeri.

2.1.2. Aspek Geografis

a. Geografis

Wilayah Kabupaten Demak dalam pelayanan

pemerintahan terbagi menjadi 14 kecamatan yang

terdiri dari 243 desa dan 6 kelurahan. Kemudian

terbagi menjadi 786 dusun,1.324 RW dan 6.940 RT.

Batas-batas administrasi Kabupaten Demak adalah

sebagai berikut :

Disebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten

Jepara dan Laut Jawa;

Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten

Kudus dan Kabupaten Grobogan;

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten

Grobogan dan Kabupaten Semarang,

Serta sebelah Barat berbatasan dengan Kota

Semarang.

Jarak terjauh dari B arat ke Timur sepanjang 49

km, sedangkan dari Utara ke Selatan terbentang

sepanjang 41 km. Semua wilayah kecamatan di

Kabupaten Demak mudah dijangkau dan memiliki

akses transportasi umum dengan mudah, terutama

pusat-pusat perkembangan perekonomian daerah.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 14

Peta 2.1 Peta Administrasi Kab. Demak

b. Topografi

Wilayah Kabupaten Demak terdiri atas dataran

rendah, kawasan pantai/pesisir serta perbukitan,

dengan rata-rata ketinggian permukaan antara 0 -

100 meter di atas permukaan air laut (DPL).

Berdasarkan letak ketinggian dari permukaan air

laut, wilayah Kabupaten Demak dibatasi atas 3

region, sebagai berikut :

a. Region A : 0-3 meter, meliputi sebagian besar

Kecamatan Bonang, Demak, Karang tengah, Mijen,

Sayung dan Wedung.

b. Region B : 3-10 meter, meliputi sebagian besar

di tiap-tiap kecamatan yang ada di Kabupaten

Demak; 10-25 meter, meliputi sebagian besar

Kecamatan Dempet, Karangawen dan Mranggen;

5-100 meter, meliputi sebagian besar Kec.

Karangawen dan Mranggen

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 15

c. Region C : lebih dari 100 meter, meliputi

sebagian kecil Kecamatan Karangawen dan

Mranggen. Kemiringan Lahan di Kabupaten

Demak sebagian besar relatif datar, yaitu berada

pada lahan dengan kemiringan 0 – 8%.

Sedangkan pada bagian selatan Kabupaten Demak

memiliki kemiringan lahan yang sangat bervariasi

terutama di wilayah Desa Banyumeneng dan

Sumberejo. Kedua desa ini memiliki lahan dengan

kemiringan 0 – 2%, 2 – 8%, 8 – 15%, 15 – 40%,

dan lebih besar dari 40%.

Adapun dibawah ini adalah tabel luas

lahan berdasarkan kelas kelerengan dengan

perincian sebagai berikut :

Tabel 2.1

Luas Lahan Berdasarkan Kelas Lereng Kabupaten Demak

Luas Lahan Berdasarkan Kelas

Lereng

Luas (Ha)

Datar (0-2 derajat) 88.765

Bergelombang (2-15 derajat) 834

Curam (15-40 derajat) 408

Sangat curam (> 40 derajat) 136

Sumber: Demak Dalam Angka Tahun 2016

c. Geologi

Ada beberapa jenis tanah yang ada di

Kabupaten Demak, yaitu: (1) Alluvial hidromorf, terdapat

di sepanjang pantai; (2) Regosol, terdapat di sebagian

besar Kecamatan Karangawen dan Kecamatan

Mranggen; (3) Gromosol kelabu tua, terdapat di

Kecamatan Bonang, Kecamatan Wedung, Kecamatan

Kebonagung, Kecamatan Mijen, Kecamatan Kecamatan

Karanganyar, Kecamatan Gajah, Kecamatan Demak,

Kecamatan Wonosalam, Kecamatan Dempet dan

Kecamatan Sayung, dan (4) Mediteran, terdapat di

sebagian besar Kecamatan Karangawen dan Kecamatan

Mranggen.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 16

Sebagian besar kondisi tanah yang ada di

Kabupaten Demak pada musim kemarau menjadi keras

dan retak-retak, sehingga tidak dapat ditanami

secara intensif untuk pertanian. Pada musim

penghujan tanahnya bersifat lekat sekali dan volumenya

membesar, serta lembab sehingga agak sulit untuk

ditanami dan memerlukan sistem drainase yang

memadai. Pada beberapa daerah tertentu kondisi air

tanah yang asin dapat mempengaruhi usaha-usaha

petani. Gejala- gejala yang disebabkan oleh air tanah

yang asin terutama nampak pada dekat pantai dan

sungai/saluran pembuangan yang pada musim kemarau

dimasuki air laut.

Struktur Geologi Kabupaten Demak terdiri dari:

(1) Struktur Aluvium terdapat hampir semua

Kecamatan di Kabupaten Demak yaitu di

Kecamatan Mijen, Bonang, Demak, Gajah,

Karanganyar, Wonosalam, Karangtengah, Dempet,

Sayung, Guntur, Mranggen dan Karangawen; (2) Miosen,

fasies sedimen terdapat di sebagian Kecamatan

Karangawen yaitu di Desa Jragung dan sebagian

di Kecamatan Mranggen; (3) Pliosen, fasies sedimen

terdapat di sebagian kecamatan Karangawen yaitu di

Desa Jragung dan sebagian di Kecamatan Mranggen; (4)

Plistosen, fasies gunung api terdapat di sebagian

Kecamatan Karangawen (Desa Margohayu dan

Wonosekar) dan terdapat di Kecamatan Mranggen (Desa

Sumberejo); dan (5) Pliosen, fasies batu gamping yaitu

hanya terdapat di Kecamatan Mranggen.

d. Hidrologi/Hidrogeologi (Keairan)

Sumber-sumber air di wilayah Demak berupa

sumber air di permukaan tanah dan air tanah. Sumber

air di permukaan tanah berasal dari sungai-sungai,

laut dan pantai. Sungai-sungai yang tergolong besar dan

bermuara ke Laut Jawa, antara lain : sungai Serang,

Tuntang, Jragung, Wulan, Jajar, Onggorawe dan

Page 17: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 17

beberapa anak sungai. Sungai- sungai tersebut bersifat

multifungsi, yaitu dipergunakan sebagai sarana

transportasi air, perikanan darat dan penyedia air

baku dan serta sumber air bagi usaha pertanian dan

industri. Potensi tersebut akan dikembangkan menjadi

sumber pengairan, sumber air bersih bagi rumah

tangga, industri dan pengembangan wisata air. Selain

itu, Demak juga memiliki potensi cekungan air tanah

yang tinggi yakni air tanah dangkal sebesar 166,2

juta m3/th dan air tanah dalam sebesar 4,1 juta

m3/th yang pengelolaannya perlu memperhatikan

kelestarian lingkungan dan daerah tangkapan air

(catmnt area) agar tetap hijau.

Kabupaten Demak memiliki wilayah pesisir yaitu

yang berada di Kecamatan Sayung, Kecamatan

Karangtengah, Kecamatan Bonang dan Kecamatan

Wedung dengan panjang garis pantai lebih kurang 74,20

Km. Hal ini merupakan sumberdaya yang potensial bagi

pengembangan bidang perikanan tangkap, perikanan

budidaya dan hasil laut, pengembangan mangrove dan

vegetasi pantai lainnya serta potensi wisata bahari.

Untuk memberdayakan potensi wilayah dan masyarakat

nelayan/pesisir perlu ditingkatkan dan dikembangkan

sarana dan prasarana perikanan tangkap, perikanan

budidaya dan pelestarian sumber daya hayati di wilayah

pesisir sejalan dengan kebijakan nasional. Kawasan

pesisir menghadapi permasalahan abrasi/ sedimentasi,

menurunnya permukaan tanah, berkurangnya luasan

mangrove dan vegetasi pantai lainnya, polusi dan sampah

serta naiknya batas air laut akibat pemanasan global

(global warming).

e. Penggunaan Lahan

Secara administrasi luas wilayah Kabupaten

Demak adalah : 89.743 Ha, terdiri atas 14 kecamatan,

243 desa dan 6 kelurahan. Sebagian besar wilayah

Page 18: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 18

Kabupaten Demak merupakan lahan persawahan yang

subur yang mencapai seluas 50.773 Ha (sebesar 56,58%

dari luas wilayah) dan selebihnya seluas 38.970 Ha

(sebesar 43,42%) merupakan lahan kering yang

dipergunakan untuk perumahan-pemukiman, industri,

perdagangan dan perkantoran serta prasarana umum

lainnya.

Berdasarkan data penggunaan lahan sebagian

besar lahan persawahan merupakan sawah berpengairan

teknis 37,25% dan tadah hujan 19,33% sehingga

Kabupaten Demak merupakan salah satu sektor basis

beras di Jawa Tengah. Sedangkan untuk lahan kering 14,

93% digunakan untuk tegal/kebun, 17,12% digunakan

untuk bangunan dan halaman, serta 10,63% digunakan

untuk tambak.

f. Bencana Alam dan Permasalahan Lingkungan

Wilayah Kabupaten Demak secara relatif bukan

merupakan kawasan bencana alam yang besar seperti

gunung berapi, pergeseran tanah/tanah longsor.

Permasalahan lingkungan yang berkaitan dengan kondisi

topografi dan geologi adalah adanya potensi bencana

angin topan/puting beliung, banjir di musim penghujan,

kekeringan di musim kemarau, abrasi/ sedimentasi dan

naiknya batas air laut sebagai akibat pemanasan global di

kawasan pesisir dan pengaruh anomali musim yang

berdampak bagi usaha pertanian (dalam arti luas).

Banjir terjadi dikarenakan berbagai aktivitas

manusia, pesatnya perkembangan pembangunan yang

mengakibatkan berkurangnya ruang terbuka hijau,

samalah sampah dan menurunnya serapan air tanah.

Perubahan pemanfaatan lahan dari lahan pertanian,

persawahan dan ruang terbuka hijau menjadi

perumahan-pemukiman dan kawasan industri

berpengaruh pada berkurangnya tingkat peresapan air ke

dalam tanah yang menyebabkan banjir pada musim

hujan dan menurunnya permukaan air tanah di musim

Page 19: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 19

kemarau. Rawan banjir di musim penghujan berada di

sebagian Kecamatan Sayung, Kecamatan Karangtengah,

Kecamatan Bonang, Kecamatan Karanganyar, Kecamatan

Guntur dan Kecamatan Mranggen.

Abrasi di kawasan pesisir yang diakibatkan oleh

aktivitas manusia (penebangan mangrove dan vegetasi

pantai lainnya, konversi habitat mangrove menjadi

lahan pertambakan dan proses alami (terpaan gelombang

laut yang terjadi secara terus-menerus serta perubahan

pola arus yang menyusur pantai), meningkatnya

pemafaatan lahan pesisir. Konfigurasi daratan pantai

yang berupa tonjolan (tanjung) memiliki kontribusi utama

sebagai penyebab terjadinya pembelokan arus menyusur

pantai (AMP) dan defraksi gelombang yang menuju

pantai, sehingga berakibat terjadinya abrasi (erosi) di

pantai tertentu. Sebagai imbangan terjadinya fenomena

abrasi, akan terjadi pula fenomena akresi (sedimentasi),

yang mengakibatkan terjadinya tanah timbul di tempat

lain. Dari hasil pengamatan terlihat beberapa tempat

yang mengalami abrasi antara lain: sebagian daerah

pantai utara yaitu Kecamatan Sayung, Kecamatan

Bonang dan Kecamatan Wedung. Hal tersebut

disebabkan kurang mantapnya sistem penyangga pantai,

terutama sebagai akibat struktur tanah yang rapuh

(dispers) serta kurangnya tanaman pelindung pantai,

baik mangrove an vegetasi pantai lainnya terutama di

tiga kecamatan pesisir.

2.1.2 Aspek Demografis

a. Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk tahun 2015 di Kabupaten

Demak sebanyak 1.117.901 jiwa. Jumlah tersebut

meningkat dibandingkan tahun 2014 sebanyak

1.106.328 jiwa, atau terjadi peningkatan sebanyak

11.573 jiwa (1,04%). Jumlah penduduk perempuan lebih

banyak daripada laki-laki. Penduduk perempuan

Page 20: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 20

sebanyak 564.025 jiwa (50,97%) dan laki-laki sebanyak

548.195 jiwa (49,03%). Rasio penduduk berdasarkan

jenis kelamin adalah sebesar 98,20 lebih tinggi daripada

rata-rata Jawa Tengah (2015) sebesar 98. Sedangkan

jumlah rumah tangga (RT) sebanyak 294.120 RT, dengan

rata-rata anggota keluarga sebanyak 3,8 (4 jiwa per RT)

termasuk keluarga kecil. Rata-rata anggota RT sama

dengan rata-rata anggota RT di Jawa Tengah sebesar 3,7

per RT. Penyebaran penduduk Kabupaten Demak

berdasarkan wilayah kecamatan (2015) dapat

dikemukakan sebagai berikut :

Table 2.2

Penyebaran Penduduk dan Kepadatan Penduduk di Kab. Demak Tahun 2015

Kecamatan

Luas (Km²)

Jumlah Penduduk

(jiwa)

Kepadatan

(jiwa/Km2)

1. Mranggen 72.22 180.152 2,494

2. Karangawen 66.95 88.132 1,316

3. Guntur 57.53 76.163 1,324

4. Sayung 78.69 103.932 1,321

5. Karangtengah 51.55 62.110 1,205

6. Bonang 83.24 100.727 1,210

7. Demak 61.13 100.831 1,649

8. Wonosalam 57.88 75.240 1,300

9. Dempet 61.61 53.009 860

10. Kebonagung 41.99 39.767 947

11. Gajah 47.83 43.658 913

12. Karanganyar 67.76 70.209 1,036

13. Mijen 50.29 51.107 1,016

14. Wedung 98.76 72.864 738

Jumlah (2015) 897.43 1.117.901 1,246

2014 897.43 1.106.328 1.233

2013 897.43 1.094.472 1.220

2012 897.43 1.082.472 1.206

2011 897.43 1.070.278 1.193 Sumber: Demak Dalam Angka Tahun 2016

Kepadatan penduduk di Kabupaten Demak (2015)

mencapai sebesar 1.246 jiwa/Km2. Tingkat kepadatan

penduduk tersebut lebih tinggi dari rata-rata Jawa

Tengah sebesar 1.030 jiwa per Km2. Kecamatan terpadat

terdapat di Kecamatan Mranggen dengan tingkat

kepadatan 2.494 jiwa/km2. sedangkan wilayah

k e c a m a t a n d e n g a n t i n g k a t k e p a d a t a n

terendah adalah Kecamatan Wedung sebesar 738

jiwa/Km2.

Page 21: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 21

b. Struktur Umur Penduduk

Berdasarkan kelompok umur penduduk Kabupaten

Demak diketahui sebagian besar penduduk termasuk

kelompok usia produktif (usia 15-64 th) sebanyak

811.254 jiwa (72,56%) dan kelompok belum produktif

(usia 0 – 14 tahun) sebanyak 244.570 jiwa (21.87%) dan

kelompok tidak produktif (usia > 65 tahun) sebanyak

62.077 jiwa (5.5%) dari keseluruhan penduduk (2016)

sebanyak 1.129.402 jiwa. Pada kelompok umur >65

tahun perempuan lebih banyak daripada laki-laki yaitu

35.739 orang perempuan dan 26.338 orang laki-laki.

Distribusi penduduk Kabupaten Demak berdasarkan

jenis kelamin dan kelompok umur dapat dilihat sebagai

berikut:

48,737

50,718

52,375

53,569

49,897

43,160

39,868

39,487

38,796

35,848

29,839

23,945

16,714

25,242

45,403

48,597

51,233

51,800

48,078

44,049

43,489

42,017

39,929

37,222

30,709

23,709

17,291

34,607

60,000 40,000 20,000 0 20,000 40,000 60,000

0 - 4

5 - 9

10 - 14

15 - 19

20 - 24

25 - 29

30 - 34

35 - 39

40 - 44

45 - 49

50 - 54

55 - 59

60 - 64

65+

Perempuan Laki-Laki

Sumber : BPS Kab. Demak, 2017.

Gambar 2.2 Penduduk Kabupaten Demak Berdasarkan

Kelompok Umur

Sedangkan besarnya angka ketergantungan

(dependency ratio) adalah sebesar 377,9 hal ini berarti

setiap 1000 orang penduduk usia produktif menanggung

sekitar 378 orang penduduk belum/tidak produktif (di

bawah 15 tahun dan diatas 65 tahun). Penduduk

Page 22: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 22

kelompok usia produktif adalah termasuk generasi

millenia (penduduk lahir sesudah tahun 1980-an) secara

relatif berpendidikan baik dan memanfaatkan teknologi

informatika (TI) dalam berbagai aktivitasnya.

c. Pe r tumbuhan Penduduk

Perkembangan pendidikan Kabupaten Demak dari

tahun ke tahun menunjukkan peningkatan jumlah

penduduk. Perkembangan penduduk tahun 2012-2016

dapat dikemukakan sebagai berikut :

Tabel 2.3

Perkembangan Penduduk Kabupaten Demak Tahun 2012 – 2016

No Tahun Laki-Laki Perempuan Jumlah

(jiwa)

1 2012 536.367 546.105

1.082.472

2 2013 542.310 552.162

1.094.472

3 2014 548.195 558.133

1.106.328

4 2015 553.876 564.025

1.117.901

5 2016 557.906 571.496

1.129.402

Sumber : BPS Kab Demak, 2017

Penduduk Kabupaten Demak tahun 2012 sebanyak

1.082.472 jiwa meningkat menjadi sebanyak 1.129.402 jiwa

pada tahun 2016 atau selama empat tahun meningkat

sebanyak 46.930 jiwa. Jumlah penduduk perempuan di

Kabupaten Demak (2016) lebih banyak daripada laki-laki

yaitu perempuan sebanyak 571.496 jiwa dan laki-laki

sebanyak 557.906 jiwa.

2.1.3 Aspek Kesejahteraan Masyarakat

a. P e r e k o n o mi a n D a e ra h

Selama Tahun 2012 – 2016 nilai PDRB di

Kabupaten Demak mengalami peningkatan yang

signifikan. Hal tersebut terlihat pada tahun 2012 nilai

PDRB (Atas Dasar Harga Berlaku) sebesar Rp. 14,2

trilyun meningkat menjadi sebesar Rp. 20,84 trilyun

Page 23: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 23

pada tahun 2016. Hal ini menunjukkan peningkatan

sebesar Rp. 6,64 trilyun selama empat tahun.

Sedangkan nilai PDRB atas Dasar Harga Konstan

tahun 2012 (ADH Konstan 2010) sebesar Rp. 12,82

trilyun meningkat menjadi sebesar Rp 15,66 trilyun pada

tahun 2016 atau selama empat tahun meningkat sebesar

Rp. 2,84 trilyun. Hal ini menunjukkan peningkatan yang

cukup baik.

Gambaran perkembangan perekonomian Kabupaten

Demak dari tahun 2012 - 2016 meningkat secara positif

dan disajikan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 2.4

Perkembangan PDRB Kabupaten Demak Tahun 2012 – 2016

No Tahun PDRB (ADHB)

(milyar Rp)

PDRB (ADH Konstan

2010 ) (milyar Rp)

1 2012 14.207.562,06 12.823.227,04

2 2013 15.770.997,22 13.499.226,47

3 2014 17.381.397,08 14.078.419,80

4 2015 19.330.295,28 14.913.837,51

5 2016 20.843.920,87 15.665.204,77

Sumber : BPS Kab. Demak 2017

Perkembangan dari tahun 2012 – 2016

pertumbuhan PDRB (ADHB) dan PDRB (ADH Konstan

2010) dapat dikemukakan sebagai berikut :

Sumber : BPS Kab. Demak, 2017

Grafik 2.3. Persandingan pertumbuhan PDRB (ADHB) dan PDRB

(ADH Konstan 2010) Kabupaten Demak Tahun 2012 - 2016

Page 24: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 24

Dengan melihat tabel di atas, persandingan pertumbuhan

PDRB (ADHB) dan PDRB (ADH Konstan 2010) Kabupaten

Demak menunjukkan perkembangan yang positif.

b. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan perekonomian daerah sering

menjadi indikator utama untuk melihat

perkembangan sektor-sektor ekonomi makro daerah.

Hal ini menggambarkan bahwa semakin tinggi

pertumbuhan ekonomi daerah, maka semakin

berkembang aktivitas produksi barang dan jasa dalam

masyarakat, baik perkembangan produksi, investasi

perdagangan dan penanaman modal di daerah. Dalam

era perekonomian global, maka pertumbuhan ekonomi di

Kabupaten Demak tidak dapat terlepas dari

perkembangan regional dan nasional, terutama pengaruh

melambatnya pertumbuhan perekonomian nasional dan

Jawa Tengah berpengaruh terhadap pertummbuhan

ekonomi Kabupaten Demak.

Padahal meningkatnya pertumbuhan perekonomian

daerah dan sektor-sektor pendukungnya akan

berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja dan

kesejahteraan masyarakat pada umumnya. Gambaran

perkembangan pertumbuhan ekonomi berdasarkan

lapangan usaha di Kabupaten Demak dari tahun 2013 –

2016 dapat dikemukakan sebagai berikut :

Tabel 2.5

Pertumbuhan PDRB (ADHB) Berdasarkan Lapangan Usaha

Kab. Demak Tahun 2013 - 2016

No. Lapangan Usaha 2013 2014 2015 2016

a Pertanian Kehutanan, dan Perikanan 27,71 25,39 25,65 24,28

b Pertambangan dan Penggalian 0,40 0,41 0,41 0,40

c Industri Pengolahan 27,05 28,49 28,54 29,63

d Pengadaan Listrik dan Gas 0,09 0,09 0,09 0,09

e Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang

0,07 0,07 0,07 0,07

f Konstruksi 8,12 8,38 8,39 8,37

g Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

15,47 15,50 15,47 15,65

Page 25: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 25

No. Lapangan Usaha 2013 2014 2015 2016 h Transportasi dan Pergudangan 2,52 2,65 2,69 2,65

i Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

2,26 2,28 2,20 2,16

j Informasi dan Komunikasi 1,67 1,62 1,57 1,61

k Jasa Keuangan dan Asuransi 2,44 2,50 2,51 2,59

l Real Estate 1,14 1,20 1,19 1,22

m,n Jasa Perusahaan 0,22 0,23 0,24 0,25

o Administrasi Pemerintahan,

Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

3,75 3,77 3,68 3,59

p Jasa Pendidikan 3,98 4,16 4,09 4,19

q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,69 0,72 0,71 0,72

r,s,t, u

Jasa Lainnya 2,42 2

2,55

2,50 2,54

Perkembangan PDRB (ADHB) (%) 10.76 11,00 10,21 11,19

Sumber : BPS Kab. Demak, 2017

Pertumbuhan PDRB (ADHB) Kabupaten Demak

menunjukkan perkembangan yang baik, yaitu tahun 2013

tumbuh sebesar 10,76% dan tahun 2016 tumbuh sebesar

11,19%. Apabila melihat distribusi prosentase PDRB

menurut Lapangan Usaha berdasar Harga Dasar Berlaku,

terdapat tiga sektor ekonomi terbesar adalah (1) industri

pengolahan (dengan sumbangan sebesar 29,63%, (2) sektor

pertanian, kehutanan dan perikanan (sumbangan sebesar

24,28%) dan (3) sektor perdagangan besar dan eceran,

reparasi mobil dan sepeda motor (sumbangan sebesar

15,65%).

Sedangkan data laju pertumbuhan ekonomi

berdasarkan lapangan usaha (ADH Konstan 2010) di

Kabupaten Demak dalam kurun waktu tahun 2013 – 2016

menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik, secara

berturut-turut sebagai berikut :

Tabel 2.6

Laju Pertumbuhan PDRB (ADH Konstan 2010) Berdasarkan Lapangan Usaha Kab. Demak Tahun 2013 - 2016

No. Lapangan Usaha 2013 2014 2015 2016

a Pertanian Kehutanan, dan Perikanan 1,51 -3,31 5,98 -1,03

b Pertambangan dan Penggalian 1,92 3,62 2,17 3,32

c Industri Pengolahan 8,52 7,69 6,01 8,61

d Pengadaan Listrik dan Gas 9,53 5,93 6,37 5,92

e Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, 3,45 3,30 4,01 3,18

Page 26: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 26

No. Lapangan Usaha 2013 2014 2015 2016 dan Daur Ulang

f Konstruksi 5,22 5,26 5,45 6,02

g Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

5,27 5,66 6,02 5,93

h Transportasi dan Pergudangan 7,22 7,74 7,81 5,57

i Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 3,36 5,77 4,40 4,53

j Informasi dan Komunikasi 10,22 10,99 9,42 9,30

k Jasa Keuangan dan Asuransi 4,03 6,29 5,98 8,11

l Real Estate 6,23 9,37 6,33 6,74

m,n Jasa Perusahaan 8,63 9,72 8,06 8,27

o Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan

Jaminan Sosial Wajib 1,78 4,12 2,39 2,23

p Jasa Pendidikan 8,38 9,83 7,97 6,93

q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 6,15 11,23 7,33 7,29

r,s,t,

u

Jasa Lainnya 9,31 8,19 4,08 6,75

Perkembangan PDRB (ADH Konstan 2010) 5.27 4.27 5,93 5,04

Sumber : BPS Kab. Demak, 2017

Berdasarkan data distribusi prosentase PDRB

menurut lapangan usaha (ADH konstan tahun 2010),

terdapat tiga lapangan usaha yang memiliki

pertumbuhan paling tinggi di tahun 2016, yaitu : (1)

sektor informasi komunikasi (tumbuh sebesar 9,30%), (2)

sektor industri pengolahan (sebesar 8,60%) dan (3) jasa

perusahaan (tumbuh sebesar 8,27%)

Perkembangan tiga lapangan usaha tersebut

menunjukkan bahwa penggerak perekonomian daerah

Kabupaten Demak adalah sektor sekunder dan tersier.

Lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan

pada tahun 2015 menunjukkan pertumbuhan positif

sebesar 5,96% akan tetapi pada tahun 2016 menjadi

-1,03% dikarenakan faktor cuaca yang berpengaruh

terhadap hasil panen.

d. Kesejahteraan Masyarakat

Gambaran kesejahteraan masyarakat dapat diketahui dari

besarnya nilai PDRB per kapita. Semakin besar nilai

PDRB per kapita maka secara relatif dapat menunjukkan

secara relatif kesejahteraan masyarakat di daerah

tersebut. Besarnya PDRB per kapita di Kabupaten Demak

Page 27: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 27

dari tahun 2012 – 2016 dapat dikemukakan sebagai

berikut :

10.000

12.000

14.000

16.000

18.000

20.000

2012 2013 2014 2015 2016

Sumber : BPS Kab. Demak, 2017

Grafik 2.4 PDRB Per Kapita Kab. Demak Tahun 2012 – 2016

Perkembangan tingkat kesejahteraan masyarakat

Kabupaten Demak menunjukkan peningkatan yang positif,

yaitu pada tahun 2012 sebesar Rp. 13,125 juta, meningkat

menjadi sebesar Rp. 18,445 juta pada tahun 2016 atau

meningkat sebesar Rp 5,32 juta. Hal ini menunjukkan

perkembangan yang cukup baik.

Namun jika dipersandingkan data 2011 dan 2015

(data 2016 Provinsi dan Pusat belum rilis) dengan rata-rata

pendapatan per kapita Jawa Tengah dan rata-rata nasional

adalah sebagai berikut :

Sumber : Prov. Jateng Dalam Angka, 2016 Grafik 2.5 Persandingan PDRB Per Kapita Kab. Demak,

Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2011 – 2015

13.125

14.409

15.712

17.287

18.445

Page 28: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 28

Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa besarnya

PDRB Kabupaten Demak Tahun 2011 – 2015 masih lebih

rendah daripada rata-rata Jawa Tengah dan rata-rata

PDRB per kapita nasional. Perbedaan tersebut dapat

dikemukakan (2015) PDRB per kapita Kabupaten Demak

sebesar Rp. 17,287 juta dan rata-rata Jawa Tengah

sebesar Rp. 30 juta serta rata-rata nasional sebesar Rp.

45,176 juta per tahun. Hal ini menunjukkan

perkembangan perekonomian Kabupaten Demak perlu

ditingkatkan dan mendapatkan perhatian dengan

mendorong perkembangan sekor unggulan dan potensi

daerah pada umumnya.

e. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Gambaran peningkatan kualitas sumberdaya

manusia suatu daerah dapat diketahui dari besarnya nilai

Indek Pembangunan Manusia (IPM). Capaian IPM

diketahui dapat menggambarkan kondisi kesehatan (usia

harapan hidup/tahun), tingkat pendidikan masyarakat

(lama sekolah dan harapan lama sekolah) dan tingkat

kesejahteraan (diketahui dari daya beli masyarakat). IPM

dibangun melalui pendekatan tiga (3) dimensi dasar,

dimensi tersebut mencakup umur panjang dan sehat

(kesehatan); lama sekolah dan harapan lama sekolah

(pendidikan) dan kehidupan yang layak (ekonomi).

Untuk mengukur dimensi kesehatan, digunakan

angka umur harapan hidup (UHH), untuk mengukur

dimensi pengetahuan digunakan gabungan indikator

(rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah) dan

mengukur dimensi hidup layak digunakan indikator

kemampuan daya beli (purchasing power parity). Besarnya

IPM diketahui dari terendah 0 dan tertinggi 100.

Perkembangan IPM Kabupaten Demak Tahun 2014 –

2016 (berdasarkan metode baru/disesuaikan)

dikemukakan sebagai berikut :

Page 29: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 29

Tabel 2.7

Perkembangan Nilai IPM Kabupaten Demak

Tahun 2014 – 2016

No Indikator 2014 2015 2016

1 Angka harapan hidup (tahun) 75,18 75,21 75,27

2 Rata-rata lama sekolah (tahun) 7,44 7,45 7,46

3 Harapan lama sekolah (tahun) 11,84 12,43 12,44

4 Pengeluaran (Ribu Rp) 9.003,50 9.118 9.377

Nilai IPM 68,95 69,75 70,10

Sumber : BPS Kab. Demak, 2017

Berdasarkan data IPM Kabupaten Demak

menunjukkan peningkatan dari sebesar 68,95 pada tahun

2014 menjadi sebesar 70,10 pada tahun 2016. Sedangkan

kondisi IPM Kabupaten Demak dipersandingkan dengan

rata-rata IPM Jawa Tengah (dengan metode baru) tahun

2011 – 2015 (data Provinsi 2016 belum rilis), dikemukakan

sebagai berikut :

Tabel 2.8

Persandingan Nilai IPM Kabupaten Demak dan Jawa Tengah Tahun 2011 – 2015

No Tahun IPM Kab. Demak IPM Prov.

Jawa Tengah

1 2011 66,84 66,64

2 2012 67,55 67,21

3 2013 68,38 68,02

4 2014 68,95 68,78

5 2015 69,75 69,49

6 2016 70,10 Sumber : BPS Kab. Demak, 2017

Data IPM Kabupaten Demak tahun 2011 – 2015

dipersandingkan dengan rata-rata IPM Jawa Tengah

menunjukkan kondisi IPM Kabupaten Demak lebih tinggi

daripada rata-rata Jawa Tengah. Kondisi ini menggambarkan

bahwa perkembangan kualitas sumberdaya manusia baik

pendidikan, kesehatan dan daya beli masyarakat di

Kabupaten Demak lebih tinggi daripada Jawa Tengah.

Page 30: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 30

f. Indeks Pembangunan Gender (IPG)

Peningkatan kesejahteraan masyarakat sangat

terkait erat dengan peningkatan kesetaraan gender, yaitu

laki-laki dan perempuan dalam berbagai bidang

pembangunan. Tingkat pencapaian kesetaraan dan

keadilan gender diukur dengan indikator Indek

Pembangunan Gender (IPG). Indeks Pemberdayaan

Gender (IDG) merupakan nilai IPM yang dipilah laki-laki

dan perempuan, sehingga diketahui disparitas gender

berdasarkan indikator kualitas kesehatan, pendidikan

dan daya beli atau pengeluaran per kapita / tahun.

Besarnya nilai IPG terendah 0 sampai dengan tertinggi

100 dan untuk mengetahui kesenjangan gender dapat

dibandingkan nilai IPG dengan nilai 100, semakin dekat

nilai IPG di suatu daerah maka semakin baik nilai-nilai

pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender.

Besarnya nilai IPG Kabupaten Demak (dengan motode

baru) tahun 2014 – 2015 dapat dikemukakan sebagai

berikut :

Tabel 2.9 Perkembangan Nilai IPG Kabupaten Demak

Tahun 2014 – 2015

No Indikator 2014 2015

1 Angka harapan hidup (tahun)

Laki-laki

Perempuan

73,17 77,06

73,17 77,16

2 Rata-rata lama sekolah (th)

Laki-laki

Perempuan

8,21 6,18

8,23 6,27

3 Harapan lama sekolah (th)

Laki-laki

Perempuan

11,58

11,98

12,31

12,45

4 Pengeluaran (ribu Rp)

Laki-laki

Perempuan

13.109.257

7.890.838

13,166

7.938

5 Nilai IPG 89,28 89,16

Sumber : Kab. Demak Dalam Angka, 2016

Besarnya nilai IPG Kabupaten Demak cenderung

semakin meningkat dari tahun 2011 sebesar 88,49

meningkat menjadi sebesar 89,16 tahun 2015. Hal ini

menunjukkan peningkatan yang cukup baik, terutama

Page 31: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 31

meningkatnya angka harapan hidup perempuan

(kesehatan) dan meningkatnya pendidikan (harapan lama

sekolah). Besarnya nilai IPG Kabupaten Demak

dipersandingkan dengan Jawa Tengah dapat dikemukakan

sebagai berikut :

Tabel 2.10

Persandingan Nilai IPG Kabupaten Demak dan Jawa Tengah

Tahun 2011 – 2015

No Tahun IPG Kab. Demak IPG Prov.

Jawa Tengah

1 2011 88,49 90,92

2 2012 88,90 91,12

3 2013 88,98 91,50

4 2014 89,28 91,89

5 2015 89,16 92,21 Sumber : Kab. Demak Dalam Angka, 2016

Besarnya nilai IPG Kabupaten Demak menunjukan

peningkatan dari tahun 2011 – 2015 (data Provinsi 2016

belum rilis), namun masih lebih rendah daripada rata-rata

Jawa Tengah. Dengan demikian maka diketahui

peningkatan pemberdayaan perempuan dan kesetaraan

gender di Kabupaten Demak perlu mendapatkan perhatian

dalam pembangunan jangka menengah ke depan, agar dapat

setara ataupun melebihi perkembangan di Jawa Tengah.

g. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)

Nilai Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) merupakan

ukuran yang bersifat makro untuk mengetahui capaian hasil

pemberdayaan perempuan, dengan tolok ukur meliputi : (1)

keterwakilan perempuan di parlemen (DPRD), (2) persentase

tenaga kerja perempuan yang bekerja dalam bidang teknis

dan manajemen (%) dan (3) sumbangan perempuan dalam

pendapatan kerja (%). Besarnya IDG di Kabupaten Demak

menggambarkan tentang keberhasilan pemberdayaan kaum

perempuan dalam berbagai bidang pembangunan.

Page 32: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 32

Tabel 2.11

Perkembangan Nilai IDG Kabupaten Demak Tahun 2014 – 2015

No Indikator 2014 2015

1 Keterlibatan perempuan di

parlemen (%)

14

14

2 Perempuan yang bekerja sebagai tenaga manajer, profesional dan teknisi (%)

38,85

48,07

3 Sumbangan ekonomi dari kaum

perempuan (%)

38,33

38,68

Nilai IDG 66,60 68,27

Sumber : BPS Kab. Demak, 2016

Perkembangan dan capaian pemberdayaan

perempuan yang diukur dengan besarnya IDG Kabupaten

Demak menunjukkan nilai yang menurun, yaitu dari tahun

2014 sebesar 66,60 menjadi sebesar 68,27 pada tahun 2015

atau naik sebesar 2,5. Kenaikan ini terjadi karena

perempuan yang bekerja sebagai tenaga manajer, profesional

dan teknisi dan. Jika perkembangan IDG di Kabupaten

Demak dipersandingkan dengan Jawa Tengah dari tahun

2011 – 2015 (data Provinsi 2016 belum rilis), dapat

dikemukakan sebagai berikut :

Tabel 2.11

Persandingan Nilai IDG Kabupaten Demak dan

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011 – 2015

No Tahun IDG Kab. Demak IDG Prov. Jawa

Tengah

1 2011 70,84 68,99

2 2012 69,68 70,82

3 2013 69,33 71,22

4 2014 66,60 74,46

5 2015 68,27 74,80 Sumber : BPS Kab. Demak, 2016

Berdasarkan nilai tersebut maka besarnya nilai IDG

Kabupaten Demak masih berada di bawah rata-rata nilai IDG

Jawa Tengah, terutama tahun 2012 - 2014. Hal ini perlu

mendapatkan perhatian dalam pembangunan daerah,

dengan mengingat jumlah penduduk perempuan lebih tinggi

daripada laki-laki.

Page 33: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 33

f . G a mb a ra n Kemiskinan dan Pengangguran

Pembangunan daerah dalam era otonomi pada

hakekatnya adalah meningkatkan kualitas hidup masyarakat,

terutama menanggulangi kemiskinan, penanggungan,

peningkatan pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.

Berbagai program penanggulangan kemiskinan telah

dilaksnaakan baik bersifat nasional dan program dari

Kabupaten Demak sendiri. Masalah kemiskinan terkait erat

dengan pemenuhan kebutuhan pokok (pangan, sandang dan

tempat tinggal yang layak serta akses memperoleh pelayanan

dasar. Garis kemiskinan yang ditetapkan oleh Badan Pusat

Statistik (BPS) menggambarkan tentang besarnya

pengeluaran untuk pemenuhan kebutuhan makanan dan non

makanan per kapita dalam waktu satu bulan yang

dinyatakan dengan nilai Rupiah tertentu. BPS menetapkan

indek garis kemiskinan (poverty line) setiap daerah setiap

tahun untuk menentukan proposi jumlah penduduk miskin

pada tahun tertentu.

Gambaran jumlah penduduk miskin perkembangan

garis kemiskinan, jumlah penduduk miskin di Kabupaten

Demak dikemukakan sebagai berikut :

Tabel 2.12 Perkembangan Penduduk Miskin di Kabupaten Demak

Tahun 2013 - 2016

No Kriteria 2013 2014 2015 2016

1 Garis Kemiskinan (Rp/Bln) 299.773 299.774 328.529 356,919

2 Jumlah Penduduk Miskin (ribu

jiwa)

172,5 161,9 160,89 158,8

3 Persentase Penduduk Miskin

(%)

15,72 14,6 14,44 14,10

Sumberdata : BPS Kab. Demak, 2017

Perkembangan kemiskinan di Kabupaten

Demak selama kurun waktu 2013 – 2016 cenderung

mengalami penurunan. Penurunan tersebut berturut-

turut yaitu 15,72%; 14,6% d a n 1 4 , 4 % serta pada

tahun 2016 menurun menjadi sebesar 14,1%. Hal ini

menunjukkan penurunan kemiskinan yang cukup baik.

Page 34: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 34

Persandingan jumlah penduduk miskin Kabupaten

Demak dengan Provinsi Jawa Tengah dan Nasional tahun

2011 – 2015 (data Provinsi dan Pusat 2016 belum rilis),

adalah sebagai berikut :

Sumber : BPS Prov. Jateng 2016

Grafik 2.7 Persandingan Kemiskinan Kab. Demak dengan

Jawa Tengah dan Nasional

Berdasarkan data persandingan tersebut diketahui

angka kemiskinan di Kabupaten Demak tahun 2016 yaitu

(14,1%) masih lebih tinggi dibanding rata-rata Jawa

Tengah (13,27%) dan nasional (sebesar 11,13%) untuk

tahun 2015.

Permasalahan kemiskinan erat kaitannya dengan

jumlah pengangguran yang terdapat di suatu daerah.

Jumlah penduduk Kabupaten Demak berusia 15 tahun

ke atas pada tahun 2016 sebanyak 811.254 jiwa

(72,56%) yang termasuk angkatan kerja adalah 552.014

orang (67,27%) dan bukan angkatan kerja sebanyak

276.953 orang (34,13%). Kondisi ketenagakerjaan di

Kabupaten Demak Tahun 2012 – 2016 dapat

dikemukakan sebagai berikut :

Tabel 2.12 Kondisi Ketenagakerjaan di Kabupaten Demak

Tahun 2012- 2016 (%)

No Kriteria

2012 2013 2014 2015 2016

Page 35: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 35

1 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

70,13 68,11 67,86 68,84 72,83

2 Tingkat Pengangguran

Terbuka (TPT)

8,40 7,08 5,17 6,02 5,45

Sumberdata : BPS Kab. Demak, 2017

Penurunan jumlah pengangguran tersebut cukup baik

terkait dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Lapangan pekerjaan utama di Kabupaten Demak (2016)

dapat dikemukakan terbesar yang menyerap tenaga kerja

adalah sektor pertanian (dalam arti luas) sebesar 26,5%

terutama di perdesaan; kedua adalah sektor perdagangan

(besar dan eceran) sebesar 23,03% dan sektor industri

19,01 % sektor jasa-jasa sebesar 10,8%. Sedangkan

pekerjaan lain-lain sebanyak 20,66% termasuk mereka

yang bekerja di sektor informal yang memerlukan

fasilitasi dan jaminan keberlanjutan usaha.

2.2. Evaluasi Pelaksanaan Program RKPD Kabupaten Demak Tahun 2016 dan Realisasi RPJMD Kabupaten Demak

2011- 2016

2.2.1.Urusan Wajib

1) Urusan Pendidikan

Keberhasilan pembangunan suatu wilayah ditentukan oleh

sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan merupakan

salah satu cara meningkatkan kualitas SDM tersebut. Angka

partisipasi sekolah merupakan ukuran daya serap lembaga

pendidikan terhadap penduduk usia sekolah. Berdasarkan data

capaian kinerja, terlihat Angka Partisipasi Sekolah

P e n d i d i k a n D a s a r Kabupaten Demak Tahun

Pelajaran 2015/2016 cukup tinggi dan sudah mengalami

kenaikan dari tahun sebelumnya. Angka Partisipasi Sekolah

SD di Kabupaten Demak sudah di atas Standar Pelayanan

Minimal (SPM) yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi

Jawa Tengah yaitu APM SD/MI sebesar 96,1%. Pada

pendidikan menengah semua indikator kinerja sudah

mencapai target yang dicanangkan. Capaian kinerja pelayanan

Page 36: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 36

umum urusan pendidikan di Kabupaten Demak Tahun 2015 -

2016 dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 2.13

Capaian Kinerja Urusan Pendidikan di Kabupaten Demak Tahun 2015 – 2016

NO BIDANG

URUSAN/INDIKATOR OPD

Tahun

KET 2015 2016

Target Realisas

i % Target

Realisasi

%

1. Pendidikan

1.1. Angka rata-rata lama sekolah

7,9 7,59 96,08 7,95 7,65 96,23 ☻

1.2. Angka partisipasi kasar Dindikpora ☻

1.2.1. - APK SD/MI Dindikpora 100,16 106,37 106,20 100,17 107,69 107,51 ☻

1.2.2. - APK SMP/MTS Dindikpora 79,88 98,76 123,63 79,88 100,81 126,19 ☻

1.2.3. - APK SMA/MA/SMK Dindikpora 55,75 71,14 127,60 60,75 97,8 161,14 ☻

Angka pendidikan yang ditamatkan

Dindikpora 95,53 97,75 102,32 95,65 97,76 102,21

1.3. Angka Partisipasi Murni

1.3.1. - APM SD/MI/Paket A Dindikpora 84,19 85,42 101,46 84,2 92,4957 109,85 ☻

1.3.2. - APM SMP/MTS/Paket B

Dindikpora 67,24 77,84 115,76 67,24 70,4906 104,83 ☻

1.3.3. - APM SMA/SMK/MA/Paket B

Dindikpora 35,57 56,91 159,99 35,34 67,9691 192,33 ☻

1.4. Pendidikan dasar:

1.4.1. Angka partisipasi sekolah Dindikpora 90,46 90,42 99,96 90,48 102,132 112,88 ☻

1.4.2.

Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah

Dindikpora 0,09 0,05 55,56 0,09 0,09 100 ☻

1.4.3. Rasio guru/murid Dindikpora 0,07 0,06 85,71 0,07 0,07 100 ☻

1.5. Pendidikan menengah: Dindikpora

1.5.1. Angka partisipasi sekolah Dindikpora 35,21 35,15 99,83 35,23 102,13 289,89 ☻

1.5.2.

Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah

Dindikpora 0,02 0,02 100,00 0,02 0,02 100,00 ☻

1.5.3. Penduduk yang berusia >15 Tahun melek huruf (tidak buta aksara) (%)

Dindikpora 100 95,98 95,98 100 100 100 ☻

1.6. Fasilitas Pendidikan:

1.6.1. Ruang kelas kondisi baik (%):

Dindikpora 60,25 65,52 108,75 75,25 75,3 100,7 ☻

1.6.2. Pendidikan Anak Usia Dini (Formal) (%)

Dindikpora 40,1 40,52 101,05 34,5 89,8 260,29 ☻

1.7. Angka Putus Sekolah:

1.7.1. Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI

Dindikpora 0,7 0,08 114,29 0,7 0,1 142,86 ☻

1.7.2.

Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs

Dindikpora 0,6 0,05 8,33 0,6 0,42 70 ▼

1.7.3. Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA

Dindikpora 0,58 0,07 12,07 0,68 0,05 136 ☻

1.8. AngkaKelulusan:

1.8.1. Angka Kelulusan (AL) SD/MI

Dindikpora 99,55 100 100,45 99,55 100 100,45 ☻

1.8.2. Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs

Dindikpora 99,86 99,98 100,12 99,86 100 100,14 ☻

1.8.3. Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA

Dindikpora 98,63 99,98 101,37 98,63 100 101,39 ☻

1.8.4.

Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs

Dindikpora 99% 99,99 10100,00

100 96,97 96,97 ☻

1.8.5.

Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA

Dindikpora 74,86 85,51 114,23 75 85,74 114,32 ☻

1.8.6. Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV

Dindikpora 85% 95,00% 111,76 95 94,24 99,21 ☻

Sumber :Evaluasi Indikator Kinerja Daerah, Bappeda 2017 Keterangan: ☻ : Telah tercapai

▼ : Tidak Tercapai

Page 37: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 37

2) Kesehatan

Masyarakat yang sehat merupakan suatu hal yang ingin

diwujudkan dalam penyelenggaraan pembangunan dalam

bidang kesehatan, yaitu kondisi dimana individu, keluarga,

masyarakat Kabupaten Demak tidak mengalami gangguan

penyakit yang mengakibatkan terganggunya aktivitas sehari-

hari baik secara jasmani, rohani dan sosial.

Selain memiliki masyarakat yang sehat, diharapkan

masyarakat Kabupaten Demak juga mandiri dalam arti

individu, keluarga, dan masyarakat Kabupaten Demak

mampu untuk mencukupi kebutuhan dirinya sendiri,

keluarga, dan masyarakat baik dalam pembiayaan kesehatan

maupun pemanfaatan fasilitas kesehatan. Dalam mencapai

tujuan tersebut adapun capaian kinerja pelayanan umum

urusan kesehatan sebagaimana tabel berikut:

Tabel 2.14 Capaian Kinerja Urusan Kesehatan

di Kabupaten Demak Tahun 2015 – 2016

NO BIDANG

URUSAN/INDIKATOR OPD

TAHUN

KET 2015 2016

Target Realisasi % Target Realisasi %

2. Kesehatan

2.1. Angka kelangsungan hidup bayi

DINKES 0,99 0,9953 101,01 0,99 0,9938 100,38 ☻

2.2. Angka usia harapan hidup

DINKES 72,4 75,21 106,78 72,4 75,21 106,78 ☻

2.3. Persentase balita gizi buruk

DINKES < 1 % 1,38 % 72,46 < 1 % 0,91 % 100 ☻

2.4. Rasio posyandu per satuan balita

DINKES 13,27 1,26 9,495102 13,27 1,29 9,721176 ▼

2.5. Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk

DINKES 0,000228345 6,710 2938536 0,0002268 6,710 2958554 ☻

2.6. Rasio rumah sakit per satuan penduduk

0,0000036 0,250000 6944444 0,250000 0,25684 102,736 ☻

2.7. Rasio dokter per satuan penduduk

DINKES 0,0003362 11,470 3411660 0,0003362 11,47 3411660 ☻

2.8. Rasio tenaga paramedic per satuan penduduk

DINKES 0,0007068 58,55 8283814 0,0007068 58,66 8299377 ☻

2.9. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani (%)

DINKES 94,98 100 105,2853 100 100 100 ☻

2.10. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan (%)

DINKES 95,30 100 104,9318 100 100 100 ☻

Page 38: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 38

2.11. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization /UCI (%)

DINKES 100 100 100 100 100 100 ☻

2.12. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan

DINKES 100 100 100 100 100 100 ☻

2.13. Cakupan penemuan dan penanganan penderita TBC BTA

DINKES 100 100 100 100 100 100 ☻

2.14. Cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD

78 100 128,2051 100 100 100 ☻

2.15. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin

DINKES 100 100 100 100 100 100 ☻

2.16. Cakupan kunjungan bayi

100 86,52% 0,8652 99,8 98,41 98,60721 ☻

2.17. Cakupan puskesmas DINKES 99,6 100 100,4016 100 100 100 ☻

2.18 Cakupan pembantu puskesmas

DINKES 100 100 100 100 100 100 ☻

2.19. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 (%)

DINKES 99 82,67 83,50505 93 97,26 104,5806 ☻

2.20. Cakupan peleyanan nifas (%)

DINKES 100 84,02 84,02 100 99,94 99,94 ☻

2.21. Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani (%)

DINKES 98,99 100 101,0203 100 88,11 88,11 ☻

2.22. Cakupan pelayanan anak balita (%)

DINKES 90 78 86,66667 90 100 111,1111 ☻

2.23. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin (%)

DINKES 100 100 100 100 100 100 ☻

2.24. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat (%)

DINKES 100 100 100 100 100 100 ☻

2.25. Cakupan peserta KB aktif (%)

DINKES 80 70 87,5 70 84,07 120,1 ☻

2.26. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit (%)

DINKES 100 100 100 100 100 100 ☻

2.27. Cakupan yankesdas masyarakat miskin (%)

DINKES 100 100 100 100 100 100 ☻

2.28. Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam (%)

DINKES 100 100 100 100 100 100 ☻

2.29. Cakupan desa siaga aktif (%)

DINKES 100 100 100 70 100 142,8571 ☻

2.31. Cakupan penderita HIV/AIDS yang ditangani (%)

DINKES 100 100 100 100 100 100 ☻

2.32. Penderita DBD yang ditangani (%)

DINKES 100 100 100 100 100 100 ☻

2.33. Kasus malaria yang ditemukan dan diobati sesuai prosedur (%)

DINKES 100 100 100 100 100 100 ☻

Sumber: Evaluasi Indikator Kinerja Daerah, Bappeda 2017

Keterangan: ☻ : Telah tercapai ▼ : Tidak Tercapai

Page 39: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 39

3) Pekerjaan Umum

Urusan sarana-prasarana (infrastruktur/pekerjaan umum)

memiliki peranan yang sangat penting dalam mendukung

aktivitas ekonomi, sosial, budaya, serta dalam memfasilitasi

interaksi dan komunikasi antar kelompok masyarakat.

Peningkatan kualitas infrastruktur, terutama jalan,

jembatan, irigasi dan pasar memiliki fungsi sebagai penggerak

pertumbuhan ekonomi daerah yang memungkinkan orang,

barang dan jasa bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain,

serta mendorong produksi dan distribusi komoditi ekonomi,

sehingga sangat mendukung daya saing ekonomi daerah. Selain

itu penyediaan air bersih dan pembangunan sanitasi yang

memadai sangat diperlukan mengingat wilayah Kabupaten

Demak masih sangat potensial rawan kekeringan.

Capaian kinerja urusan pekerjaan umum di Kabupaten

Demak Tahun 2015 - 2016 dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 2.15

Capaian Kinerja Urusan Pekerjaan Umum

di Kabupaten Demak Tahun 2015 – 2016

NO BIDANG

URUSAN/INDIKATOR OPD

TAHUN

KET 2015 2016

Target Realisasi % Target Realisasi %

3. Pekerjaan Umum

3.1. Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik

DPUPPE 88,33 90,54 102,50 95,33 94,69 99,33 ☻

3.2. Rasio Jaringan Irigasi DPUPPE 0,602 0,648 107,64 0,6063 0,648 106,88 ☻

3.3. Rasio tempat ibadah per satuan penduduk

Setda - Bag. Kesra

0,00481 0,00481 100,00 0,00486 0,00452 93 ☻

3.4 Drainase dalam kondisi baik/ pembuangan aliran air tidak tersumbat (%)

DPUPPE 49,92 52,26 104,69 51,85 52,26 100,79 ☻

3.5 Jml pembangunan infrastruktur kelurahan (paket)

Kelurahan 6 6 100,00 6 6 100,00 ☻

3.6 Jml pembangunan infrastruktur antar desa (paket)

Kecamatan 14 14 100,00 14 14 100,00 ☻

Sumber: Evaluasi Indikator Kinerja Daerah, Bappeda 2017

Keterangan: ☻ : Telah tercapai

▼ : Tidak Tercapai

Page 40: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 40

4) Perumahan

Pembangunan urusan perumahan rakyat diarahkan agar

masyarakat dapat menempati rumah yang layak huni dan

terjangkau dalam lingkungan yang sehat dan aman yang

didukung dengan prasarana, sarana dan utilitas umum.

Untuk itu pemerintah daerah memberikan prioritas kepada

program bedah rumah bagi kelompok masyarakat miskin

serta program air bersih dan sanitasi yang memadai untuk

masyarakat. Capaian kinerja urusan perumahan di

Kabupaten Demak Tahun 2015 - 2016 dapat dilihat dari tabel

berikut:

Tabel 2.16 Capaian Kinerja Urusan Perumahan

di Kabupaten Demak Tahun 2015 – 2016

NO BIDANG

URUSAN/INDIKATOR OPD

TAHUN

KET 2015 2016

Target Realisasi % Target Realisasi %

4. Perumahan

4.1. Rumah tangga pengguna air bersih (%)

DPUPPE 20,4 65,68 321,96 21,66 69,45 320,64 ☻

4.2. Rumah tangga pengguna listrik (%)

DPUPPE 51,5 51,5 100,00 53,56 53,56 100,00 ☻

4.3. Rumah tangga ber-Sanitasi (%)

DPUPPE 27,42 65,68 239,53 28,52 75,42 264,45 ☻

4.4. Lingkungan pemukiman kumuh (%)

DPUPPE 2,19 7,45 340,18 2,09 4,1 196,17 ☻

4.5. Rumah layak huni (%) DPUPPE 42,35 89,6 211,57 44,04 92,32 209,63 ☻

Sumber: Evaluasi Indikator Kinerja Daerah, Bappeda 2017

Keterangan: ☻ : Telah tercapai

▼ : Tidak Tercapai

5) Penataan Ruang

Rencana Tata Ruang merupakan landasan atau acuan

kebijakan bagi pembangunan lintas sektor maupun wilayah

agar pemanfaatan ruang dapat sinergis dan berkelanjutan.

Program Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan ini

bertujuan: menyerasikan peraturan penataan ruang dengan

peraturan lain yang terkait, harmonisasi pembangunan

penataan ruang antar wilayah, mengendalikan pemanfaatan

ruang yang efektif dengan menerapkan prinsip pembangunan

Page 41: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 41

berkelanjutan dan keseimbangan antar fungsi, meningkatkan

partisipasi masyarakat dalam pengendalian pemanfaatan

ruang, mewujudkan sistem kelembagaan penataan ruang

yang dapat meningkatkan koordinasi dan konsultasi antar

pihak, meningkatkan kepastian hukum hak atas tanah

kepada masyarakat melalui pengakuan hukum pertanahan

yang adil dan transparan secara konsisten, melanjutkan

penataan kembali penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan

pemanfaatan tanah secara berkelanjutan sesuai dengan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan dengan

memperhatikan kepentingan rakyat. Capaian kinerja urusan

penataan ruang sebagaimana tabel berikut:

Tabel 2.17

Capaian Kinerja Urusan Penataan Ruang di Kabupaten Demak Tahun 2015 – 2016

NO BIDANG

URUSAN/INDIKATOR OPD

TAHUN

KET 2015 2016

Target Realisasi % Target Realisasi %

5. Penataan Ruang

5.1. Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB

DPUPPE 0,0224 0,0194 86,61 0,0233 0,11075 475,32 ☻

5.2. Rasio bangunan ber- IMB per satuan bangunan

DPUPPE 0,922 6,954 754,25 1,054 9,350 887,08 ☻

5.3. Ruang publik yang berubah peruntukannya (%)

DPUPPE - -

5,4 Tingkat ketersediaan dokumen rencana tata ruang (%)

Bappeda 78,26 78,26 100,00 91,3 91,3 100,00 ☻

5,5 Tingkat ketersediaan dokumen pengendalian tata ruang (%)

Bappeda 100 100 100,00 100 100 100,00 ☻

Sumber: Evaluasi Indikator Kinerja Daerah, Bappeda 2017 Keterangan: ☻ : Telah tercapai

▼ : Tidak Tercapai

6) Perencanaan Pembangunan

Perencanaan Pembangunan ini bertujuan untuk

mengembangan pola perencanaan pembangunan daerah yang

mampu menjawab prioritas daerah, mengantisipasi

perubahan yang ada dengan melibatkan para pemangku

Page 42: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 42

kepentingan (stakeholders) melalui mekanisme Musrenbang

sebagaimana diatur oleh peraturan perundang-undangan,

utamanya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional berikut

peraturan turunannya. Capaian kinerja urusan perencanaan

pembangunan sebagaimana tabel berikut:

Tabel 2.18 Capaian Kinerja Urusan Perencanaan Pembangunan

di Kabupaten Demak Tahun 2015 – 2016

NO BIDANG

URUSAN/INDIKATOR OPD

TAHUN

KET 2015 2016

Target Realisasi % Target Realisasi %

6. Perencanaan Pembangunan

6.1. Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yg telah ditetapkan dgn PERDA

Bappeda Ada Ada 100 Ada Ada 100 ☻

6.2. Tersedianya Dokumen Perencanaan : RPJMD yg telah ditetapkan dgn PERDA/PERKADA

Bappeda Ada Ada 100 Ada Ada 100

6.3. Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yg telah ditetapkan dgn PERKADA

Bappeda Ada Ada 100 Ada Ada 100 ☻

6.4. Tingkat ketersediaan dokumen kerjasama pembangunan daerah (%)

Bappeda 78,57 78,57 100,00 100 100 100 ☻

6.5. Tingkat ketersediaan dokumen rencana pembangunan perkotaan (%)

Bappeda 81,25 81,25 100,00 100 100 100,00 ☻

6.6. Tingkat ketersediaan dokumen rencana pembangunan prasarana wilayah & SDA (%)

Bappeda 85,71 85,71 100,00 100 100 100,00 ☻

Sumber: Evaluasi Indikator Kinerja Daerah, Bappeda 2017 Keterangan: ☻ : Telah tercapai

▼ : Tidak Tercapai

Page 43: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 43

7) Perhubungan

Pembangunan di bidang perhubungan diarahkan pada

upaya untuk menjamin peningkatan penyediaan aksesibilitas

transportasi angkutan jalan, terutama terkait dengan jaringan

pelayanan, jaringan prasarana, keselamatan, dan sumber

daya manusia. Pembangunan sarana dan prasarana

transportasi diprioritaskan dalam rangka menopang peran

perkotaan sebagai pusat-pusat pertumbuhan ekonomi, serta

meningkatkan kualitas dan kapasitas pelayanan transportasi

untuk mendukung kelancaran distribusi barang dan jasa,

terutama mendukung pengembangan sektor unggulan daerah,

yaitu sentra-sentra produksi pertanian, sentra-sentra produksi

perikanan, sentra-sentra industri dan UMKM, serta daerah

wisata.

Tabel 2.19

Capaian Kinerja Urusan Perhubugan di Kabupaten Demak Tahun 2015 – 2016

NO BIDANG

URUSAN/INDIKATOR

OPD

TAHUN

KET 2015 2016

Target Realisasi % Target Realisasi %

7.

Perhubungan

7.1.

Jumlah arus penumpang angkutan umum

Dishubkominfo 5.235.951 2.458.150 46,95 5.256.895 1.208.675 22,99 ▼

7.2.

Rasio ijin trayek Dishubkominfo 0,00038 0,00038 100,00 0,00038 0,00035 92,11 ☻

7.3.

Jumlah uji kir angkutan umum

Dishubkominfo 7.601 10,2 0,13 7.898 7.898 100,00 ☻

7.4.

Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis

Dishubkominfo 3 3 100,00 3 3 100,00 ☻

7.5.

Angkutan darat (%)

Dishubkominfo 0,15 0,13 86,67 0,15 0,1 66,67 ▼

7.6.

Kepemilikan KIR angkutan umum (%)

Dishubkominfo 4,17 3,62 86,81 5,27 5,27 100,00 ☻

Sumber: Evaluasi Indikator Kinerja Daerah, Bappeda 2017

Keterangan: ☻ : Telah tercapai

▼ : Tidak Tercapai

Page 44: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 44

8) Lingkungan Hidup

Pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah

Daerah Kabupaten Demak harus memperhatikan aspek

keberlanjutan (sustainability). Di antara faktor penting bagi

adanya keberlanjutan adalah berkaitan dengan lingkungan

hidup. Di Kabupaten Demak masalah lingkungan hidup

menjadi isu yang sangat penting karena berkaitan langsung

dengan aktivitas ekonomi masyarakat yang sebagian besar

memanfaatkan sumber-sumber alam yang ada. Sektor yang

berkaitan dengan pertanian, seperti perkebunan,

pertambangan, dan perikanan, misalnya, jelas sangat

tergantung padamasalah lingkungan. Ketika kualitas

lingkungan mengalami penurunan, kegiatan ekonomi yang

berkaitan dengan sumber daya alam itu juga akan mengalami

penurunan.

Lingkungan juga terkait dengan kepentingan ekologi,

seperti ketersediaan air, kelestarian keanekaragaman hayati

dan mempengaruhi perubahan cuaca. Dengan demikian,

pemanfaatan sumber daya alam itu tidak hanya untuk

kepentingan sesaat dan jangka pendek, melainkan untuk

kelangsunganalam itu sendiri dan kelangsungan

pemanfaatannya oleh gerenasi berikutnya.

Dalam rangka penanganan pelestarian lingkungan dan

upaya rencana pengelolaan Lingkungan Hidup disesuaikan

dengan jenis kebijakan yang harus ditempuh. Program dan

kegiatan pada Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Demak

dalam usaha melestarikan Lingkungan sebagai perwujudan

pelayanan kepada masyarakat menunjukkan hasil - hasil

yang dicapai, realisasi fisik tahun anggaran 2016 sebesar

100%. Hanya saja dalam bidang penanganan sampah

masih menunjukkan capaian yang rendah di tahun

2016 yaitu sebesar 6,34%. Adapun capaian kinerja

urusan lingkungan hidup sebagaimana tabel berikut:

Page 45: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 45

Tabel 2.20 Capaian Kinerja Urusan Lingkungan Hidup

di Kabupaten Demak Tahun 2015 – 2016

NO BIDANG

URUSAN/INDIKATOR OPD

TAHUN

2015 2016

Target Realisasi % Target Realisasi % KET

8. Lingkungan Hidup

8.1. Persentase penanganan sampah (%)

DPUPPE 72,43 4,6 6,35 72,56 4,6 6,34 ▼

8.2. Pencemaran status mutu air (%)

KLH 20 93,75 468,75 20 20 100,00 ☻

8.3. Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan Sumber Mata Air (%)

KLH 21,83 21,83 100,00 22,62 22,62 100,00 ☻

8.4. Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal. (%)

KLH 20 8,9 44,50 20 20 100,00 ☻

8.5. Penegakan hukum lingkungan (%)

KLH 20 16 80,00 20 20 100,00 ☻

Sumber: Evaluasi Indikator Kinerja Daerah, Bappeda 2017

Keterangan: ☻ : Telah tercapai

▼ : Tidak Tercapai

9) Pertanahan

Tanah merupakan sumber daya yang penting dan

strategis karena menyangkut hajat hidup seluruh masyarakat

Indonesia yang sangat mendasar. Pengelolaan pertanahan

yang adil dan memperhatikan kearifan lokal diperlukan untuk

mendukung keseluruhan elemen pelaksanaan pembangunan

wilayah yang berkelanjutan. Undang-Undang Dasar 1945

menyatakan bahwa bumi, air dan kekayaan alam yang

terkandung di dalamnya digunakan untuk sebesar-besar

kemakmuran rakyat.

Pembangunan di bidang pertanahan dimaksudkan untuk

meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap peraturan

pertanahan, meningkatkan bidang-bidang tanah yang

didaftarkan/ disertifikatkan, mewujudkan pengembangan

cakupan dan penerapan penatagunaan pertanahan yang

mendasarkan pada RTRW dalam rangka meningkatkan

efisiensi dan efektifitas pemanfaatan lahan, meningkatkan

Page 46: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 46

kualitas dan kuantitas tertib administrasi pertanahan yang

sesuai dengan prinsip-prinsip pelayanan publik dalam rangka

mengendalikan pemanfaatan lahan secara merata dan

berkeadilan, mengendalikan konversi lahan pertanian ke non

pertanian. Capaian kinerja urusan pertanahan sebagaimana

tabel berikut:

Tabel 2.21 Capaian Kinerja Urusan Pertanahan

di Kabupaten Demak Tahun 2015 – 2016

NO BIDANG

URUSAN/INDIKATOR OPD

TAHUN

2015 2016

Target Realisasi % Target Realisasi % KET

9. Pertanahan

9.1. Persentase luas lahan bersertifikat (%)

Setda - Pemum

- -

9.2. Penyelesaian kasus tanah Negara (%)

Setda - Pemum

100 100 100,00 100 100 100,00 ☻

9.3. Penyelesaian izin lokasi (%)

BPPTPM 98,25 0,00 98,5 98,5 100,00 ☻

Sumber: Evaluasi Indikator Kinerja Daerah, Bappeda 2017

Keterangan: ☻ : Telah tercapai ▼ : Tidak Tercapai

.

10) Kependudukan dan Catatan Sipil

Pembangunan di bidang kependudukan dan catatan sipil

dilaksanakan dalam rangka meningkatnya keterpaduan dan

sinkronisasi kebijakan penyelenggaraan adminitrasi

kependudukan dan catatan sipil, serta mewujudkan

pengelolaan Sistem Informasi Adminitrasi Kependudukan

(SIAK) / e-KTP.

Tahun 2016 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

melaksanakan 5 program 27 kegiatan dengan alokasi

anggaran sebesar Rp. 2.666.310.000,- dapat terealisasi sebesar

Rp.2.662.577,- atau 99,86%. Adapun capaian kinerja urusan

kependudukan dan catatan sipil sebagaimana tabel berikut:

Page 47: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 47

Tabel 2.22 Capaian Kinerja Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil

di Kabupaten Demak Tahun 2015 – 2016

NO BIDANG

URUSAN/INDIKATOR OPD

TAHUN KET

2015 2016

Target Realisasi % Target Realisasi %

10. Kependudukan dan Catatan Sipil

10.1. Rasio penduduk berKTP per satuan penduduk

Dindukcapil 0,994 0,88 88,53 0,993 0,97 97,68 ☻

10.2. Rasio bayi berakte kelahiran

Dindukcapil 1,405 0,87 61,92 1.424 0,89 62,50 ▼

10.3. Rasio pasangan berakte nikah

Dindukcapil 0,617 1 162,07 0,619 1 161,55 ☻

10.4. Kepemilikan KTP (%) Dindukcapil 99,98 87,80 87,82 99,99 96,82 96,83 ☻

10.5. Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk (%)

Dindukcapil 62,55 86,71 138,63 62,56 89,50 143,06 ☻

10.6. Ketersediaan database kependudukan skala kabupaten

Dindukcapil Ada Ada 100 Ada Ada 100 ☻

10.7. Penerapan KTP Nasional berbasis NIK

Dindukcapil Ada Ada 100 Ada Ada 100 ☻

Sumber: Evaluasi Indikator Kinerja Daerah, Bappeda 2017

Keterangan: ☻ : Telah tercapai

▼ : Tidak Tercapai

11) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Pembangunan di bidang pemberdayaan perempuan dan

perlindungan anak diarahkan pada upaya agar perempuan dan

anak korban kekerasan mendapatkan layanan minimal yang

dibutuhkan, yang meliputi; penanganan pengaduan/ laporan

korban kekerasan terhadap perempuan dan anak, pelayanan

kesehatan bagi perempuan dan anak korban kekerasan,

rehabilitasi sosial bagi perempuan dan anak korban

kekerasan, penegakan dan bantuan hukum bagi perempuan

dan anak korban kekerasan, pemulangan dan reintegrasi

sosial bagi perempuan dan anak korban kekerasan.

Disamping itu juga diarahkan pada upaya peningkatan

pelayanan terhadap saksi dan/atau korban tindak pidana

perdagangan orang dan penghapusan ekploitasi seksual

pada anak dan remaja.

Page 48: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 48

Capaian kinerja urusan pemberdayaan perempuan dan

perlindungan anak sebagaimana tabel berikut:

Tabel 2.23 Capaian Kinerja Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak di Kabupaten Demak Tahun 2015 – 2016

NO BIDANG

URUSAN/INDIKATOR OPD

TAHUN KET

2015 2016

Target Realisasi % Target Realisasi %

11. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

11.1. Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah (%)

KP2PA 2,4 2,4 100,00 2,5 1,9 76,00 ▼

11.2. Partisipasi perempuan di lembaga swasta (%)

KP2PA 60 58,7 97,83 61 70,6 115,74 ☻

11.3. Persentase jumlah tenaga kerja dibawah umur (%)

KP2PA, Dinsosnaker trans

6,00 1,6 375,00 5,5 1,66 331,33 ☻

11.4. Partisipasi angkatan kerja perempuan (%)

KP2PA 59 93,8 158,98 60 93,7 156,17 ☻

11.5 Rasio melek huruf perempuan terhadap laki-laki pada kelompok usia 15-24 tahun (%)

KP2PA 100,2 100 99,80 100 100 100 ☻

11.6 Rasio kekerasan terhadap anak (%)

KP2PA 0,006 0,01 166,67 0,005 0,018 27,78 ▼

Sumber: Evaluasi Indikator Kinerja Daerah, Bappeda 2017

Keterangan: ☻ : Telah tercapai ▼ : Tidak Tercapai

12) Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Pembangunan di bidang keluarga berencana dan

keluarga sejahtera dilaksanakan melalui pengendalian

kuantitas penduduk, terutama berfokus pada revitalisasi

program KB melalui: (a) pengembangan dan sosialisasi

kebijakan pengendalian penduduk yang responsif gender; (b)

pembinaan dan peningkatan kemandirian keluarga

berencana; (c) promosi dan penggerakan masyarakat; (d)

peningkatan dan pemanfaatan sistem informasi manajemen

(SIM) berbasis teknologi informasi; (e) pelatihan dan

pengembangan program kependudukan dan KB; dan (f )

peningkatan kualitas manajemen program.

Page 49: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 49

Capaian kinerja urusan keluarga berencana dan

keluarga sejahtera sebagaimana tabel berikut:

Tabel 2.24

Capaian Kinerja Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera diKabupaten Demak Tahun 2015 – 2016

NO BIDANG

URUSAN/INDIKATOR OPD

TAHUN KET

2015 2016

Target Realisasi % Target Realisasi %

12. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

12.1. Cakupan peserta KB aktif (%)

Bapermas KB 75,53 75,64 100,15 75,68 80,38 103,94 ☻

12.2. Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I (%)

Bapermas KB 57,86 59,22 102,35 57,24 57,24 100,00 ☻

12.3. Rata-rata jumlah anak per keluarga

Bapermas KB 2,11 2,20 104,27 2,1 2,1 100,00 ☻

12.4. Rasio akseptor KB (%)

Bapermas KB 75,53 75,64 100,15 75,68 78,66 103,94 ☻

12.5. Persentase Pasangan Usia Subur (PUS) Keluarga Miskin dan Rentan (%)

Bapermas KB 75,24 75,28 100,05 75,35 75,29 99,92 ☻

12.6. Menurunnya TFR Bapermas KB 2,11 2,12 100,47 2,1 2,1 100,00 ☻

12.7. Meningkatnya partisipasi peserta KB mandiri terhadap peserta aktif (%)

Bapermas KB 45,57 58,2 127,72 45,62 47,28 103,64 ☻

12.8. Meningkatnya peserta KB Pria (%)

Bapermas KB 1,94 2 100,52 1,98 2,63 132,83 ☻

12.9. Menurunnya persentase Unmeetneed (%)

Bapermas KB 9,53 9,32 97,80 9,32 8,05 86,37 ☻

12.10. Terbentuknya PIK - KRR

Bapermas KB 24 24 100,00 24 26 108,33 ☻

12.11. Cakupan Catur Bina (%):

- BKB Bapermas KB 58,26 56,36 96,74 58,94 60,11 101,99 ☻

- BKR Bapermas KB 24,01 42,57 177,30 24,46 24,87 101,68 ☻

- BKL Bapermas KB 24,01 31,6 131,61 24,46 24,83 101,51 ☻

- BLK Bapermas KB 15,26 9,87 64,68 16,87 16,9 100,18 ☻

12.12. Drop Out Keluarga Berencana (DO KB) - %

Bapermas KB 11,42 13,72 120,14 9,96 9,9 99,00 ☻

Sumber: Evaluasi Indikator Kinerja Daerah, Bappeda 2017 Keterangan: ☻ : Telah tercapai

▼ : Tidak Tercapai

Page 50: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 50

13) Sosial

Pembangunan di bidang sosial diarahkan pada upaya

menjamin akses penyandang masalah kesejahteraan sosial

(PMKS) untuk mendapatkan pelayanan dasar bidang sosial

antara lain berupa: pemberian bantuan sosial bagi PMKS,

pelaksanaan kegiatan pemberdayaan sosial, penyediaan

sarana prasarana panti sosial, penyediaan sarana prasarana

pelayanan luar panti, bantuan sosial bagi korban bencana,

pelaksanaan dan pengembangan jaminan sosial bagi

penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak

potensial, dan penyelenggaraan jaminan sosial.

Capaian kinerja urusan sosial sebagaimana tabel

berikut:

Tabel 2.25 Capaian Kinerja Urusan Sosial

di Kabupaten Demak Tahun 2015 – 2016

NO BIDANG

URUSAN/INDIKATOR OPD

TAHUN KET

2015 2016

Target Realisasi % Target Realisasi %

13. Sosial

13.1. Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial (%)

Dinsosnakertrans 9,96% 18,53% 186,01 10,24% 28,96% 282,81 ☻

Sumber: Evaluasi Indikator Kinerja Daerah, Bappeda 2017 Keterangan: ☻ : Telah tercapai

▼ : Tidak Tercapai

14) Ketenagakerjaan

Pembangunan di bidang ketenagakerjaan diarahkan

pada upaya peningkatan pelayanan pelatihan kerja,

pelayanan penempatan tenaga kerja, pelayanan penyelesaian

perselisihan hubungan industrial, pelayanan kepesertaan

jamsostek, pelayanan pengawasan ketenagakerjaan. Capaian

kinerja urusan ketenagakerjaan sebagaimana tabel berikut:

Page 51: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 51

Tabel 2.26

Capaian Kinerja Urusan Ketenagakerjaan di Kabupaten Demak Tahun 2015 – 2016

NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR OPD

TAHUN KET

2015 2016

Target Realisasi % Target Realisasi %

14. Sosial

14.1. Angka partisipasi angkatan kerja (%) Dinsosnaker trans 73,28 66,43 90,65 74,04 73,65 99,48 ☻

14.2. Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun (%)

Dinsosnaker trans 0,64 0,50 78,33 0,43 1,76 414,10 ☻

14.3. Tingkat partisipasi angkatan kerja (%) Dinsosnaker trans 72,69% 67,86% 93,35 73,72% 72,83% 98,80 ☻

14.4. Pencari kerja yang ditempatkan (%) Dinsosnaker trans 38,92% 42,70% 109,71 39,98% 32,53% 81,37 ☻

14.5. Tingkat pengangguran terbuka (%) Dinsosnaker trans 5,26% 5,17% 98,33 5,19% 5,45% 105,09 ☻

14.1. Keselamatan dan perlindungan (%) Dinsosnaker trans 45,11% 44,54% 98,75 45,74% 44,27% 96,78 ☻

14.2. Perselisihan buruh dan pengusaha terhadap kebijakan pemerintah daerah (%)

Dinsosnaker trans 66,67% 20,00% 30,00 50,00% 25,00% 50,00 ▼

14.3. Besaran tenaga kerja yang mendapat pelatihan berbasis kompetensi/ masyarakat

Dinsosnaker trans 85,75% 71,35% 83,21 85,99% 82,02% 95,38 ☻

14.4. Besaran pekerja/buruh yang menjadi program Jamsostek

Dinsosnaker trans 51,19% 89,14% 174,14 53,75% 64,23% 119,51 ☻

14.5. Pengawasan Ketenagakerjaan Besaran pemeriksaan Perusahaan

Dinsosnaker trans 29,79% 26,73% 89,72 32,98% 31,72% 96,18 ☻

14.6. Upah Minimum Kabupaten / UMK (Rp ribu)

Dinsosnaker trans 1.020.383,14 1.280.000,00 125 1.075.426,80 1.535.000,00 143 ☻

14.7. Kebutuhan Hidup Layak / KHL (Rp ribu) Dinsosnaker trans 1.075.426,80 1.463.358,00 136 1.130.470,47 1.679.693,00 149 ☻

14.8. Rasio pencapaian KHL (%) Dinsosnaker trans 100,00% 100,10% 100,10 100,00% 104,90% 104,90 ☻

Sumber: Evaluasi Indikator Kinerja Daerah, Bappeda 2017

Keterangan: ☻ : Telah tercapai

▼ : Tidak Tercapai

Page 52: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 52

15) Koperasi dan UKM

Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah (UMKM) merupakan bagian integral dari

pembangunan daerah dan pembangunan nasional yang

bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan

makmur. Dalam pembangunan di bidang ekonomi secara

eksplisit UUD 1945 menekankan implementasi azas

kekeluargaan (pasal 33 ayat 1) dan penyelenggaraan

perekonomian nasional yang berdasar demokrasi ekonomi

(pasal 33 ayat 4).

Selaras dengan itu, kebijakan yang berpihak (affirmative

policy) terhadap Koperasi dan UMKM, telah menjadi harapan

yang berkembang luas di tengah tumbuhnya kesadaran dan

perhatian masyarakat terhadap nasib ekonomi rakyat. Oleh

karena itu, selain pertumbuhan dan stabilitas ekonomi,

aspek penting yang menjadi agenda besar dalam proses

pembangunan ekonomi di Kabupaten Demak adalah

kemandirian ekonomi dan pemerataan pembangunan yang

berkeadilan.

Dalam hal ini pemberdayaan Koperasi dan UMKM

berkaitan langsung dengan kehidupan dan diarahkan bagi

peningkatan kesejahteraan masyarakat (pro poor). Selain itu,

potensi dan peran strategisnya telah terbukti menjadi

penopang kekuatan dan pertumbuhan ekonomi daerah (pro

growth), terutama pada masa-masa terjadinya goncangan

ekonomi regional, nasional dan global koperasi dan UMKM

telah terbukti memperlihatkan immunitasnya.

Pendekatan pembangunan di Kabupaten Demak yang

menempatkan industri, koperasi dan UMKM sebagai salah

satu sektor unggulan daerah mempertegas penataan struktur

pelaku ekonomi daerah lebih padu dan seimbang, baik

dalam skala usaha, strata dan sektoral, sehingga

berkembang struktur pelaku ekonomi daerah yang kokoh dan

mandiri.

Dengan memperhatikan peran dan potensinya dalam

perekonomian daerah, keberadaan Koperasi dan UMKM

Page 53: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 53

terbukti merupakan pelaku usaha yang mandiri, kukuh dan

fleksibel, dalam kondisi normal maupun krisis sekalipun.

Bahkan tidak dapat disangkal bahwa Koperasi dan UMKM

merupakan pelopor (leader) tumbuhnya ekonomi kerakyatan.

Keberadaan Koperasi dan UMKM yang dominan sebagai

pelaku ekonomi daerah juga merupakan subyek vital dalam

pembangunan, khususnya dalam rangka perluasan

kesempatan berusaha bagi wirausaha baru dan penyerapan

tenaga kerja serta menekan angka pengangguran (pro job).

Capaian kinerja urusan koperasi dan UKM sebagaimana

tabel berikut:

Tabel 2.27

Capaian Kinerja Urusan Koperasi dan UKM di Kabupaten Demak Tahun 2015 – 2016

NO BIDANG

URUSAN/INDIKATOR OPD

TAHUN KET

2015 2016

Target Realisasi % Target Realisasi %

15. Koperasi dan UKM

15.1. Persentase Koperasi Aktif (%)

Disperindagkop UMKM

72,00 79,08 109,83 74 79,55 107,50 ☻

15.2. Usaha Mikro dan Kecil (%)

Disperindagkop UMKM

318,00 303,49 95,44 319 319 100 ☻

Sumber: Evaluasi Indikator Kinerja Daerah, Bappeda 2017

Keterangan: ☻ : Telah tercapai ▼ : Tidak Tercapai

16) Penanaman Modal

Pembangunan di bidang penanaman modal diarahkan

pada upaya untuk peningkatan pelayanan terkait dengan

kebijakan penanaman modal, kerjasama penanaman modal,

promosi penanaman modal, pelayanan penanaman modal,

pengendalian pelaksanaan penanaman modal, pengelolaan data

dan sistem informasi penanaman modal dan penyebarluasan,

pendidikan dan pelatihan penanaman modal kepada

masyarakat dan dunia usaha.

Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman

Modal Kabupaten Demak secara terus menerus berupaya

meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat, BPPTPM

Kabupaten Demak pada bulan April dan bulan Juli 2014

telah melaksanakan surveilance audit internal dan di bulan

Page 54: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 54

September 2014 telah memperoleh Surat Keterangan

perpanjangan berkala tahunan sertifikat sistem Manajemen

Mutu ISO 9001 : 2008 pada tanggal 23 November 2014

dan dinyatakan lulus Sertifikat tersebut menunjukkan

adanya pengakuan penerapan pelayanan perizinan di BPPTPM

Kabupaten Demak telah memenuhi standar internasional.

Sertifikat ISO 9001:2008 dikeluarkan Worldwide Quality

Assurance Limited-United Kingdom (WQA- UK). Adapun

capaian kinerja urusan penanaman modal sebagaimana tabel

berikut:

Tabel 2.28

Capaian Kinerja Urusan Penanaman Modal di Kabupaten Demak Tahun 2015 – 2016

NO BIDANG

URUSAN/INDIKATOR OPD

TAHUN KET

2015 2016

Target Realisasi % Target Realisasi %

16. Koperasi dan UKM

16.1. Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA)

BPPTPM 50 3 6,00 55 28 50,91 ▼

16.2. Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) (Rp 000.000)

BPPTPM 1.048.581 0,00 1.183.862 1.697.972,8 143,43 ☻

Sumber: Evaluasi Indikator Kinerja Daerah, Bappeda 2017

Keterangan: ☻ : Telah tercapai

▼ : Tidak Tercapai

17) Kebudayaan

Pembangunan di bidang kebudayaan diarahkan pada

upaya perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan seni

budaya berupa kajian seni budaya, fasilitasi seni budaya,

gelar seni seni budaya dan misi kebudayaan. Di samping itu

pembangunan kebudayaan juga diarahkan pada upaya

peningkatan sarana dan prasarana seni budaya yang

mencakup aspek sumber daya manusia, tempat, dan

organisasi. Capaian kinerja urusan kebudayaan sebagaimana

tabel berikut:

Page 55: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 55

Tabel 2.29 Capaian Kinerja Urusan Kebudayaan

di Kabupaten Demak Tahun 2015 – 2016

NO BIDANG

URUSAN/INDIKATOR OPD

TAHUN KET

2015 2016

Target Realisasi % Target Realisasi %

17. Kebudayaan

17.1. Penyelenggaraan festival seni dan budaya

Disparbud 8 0,00 8 14 175 ☻

17.2. Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan (%)

Disparbud 100 100 100,00 100 100 100,00 ☻

Jumlah grup kesenian

Dinparbud 0,0178 0,0134 75,28 ▼

Sumber: Evaluasi Indikator Kinerja Daerah, Bappeda 2017 Keterangan: ☻ : Telah tercapai

▼ : Tidak Tercapai

18) Kepemudaan dan Olahraga

Pembangunan di bidang kepemudaan diarahkan untuk

meningkatkan partisipasi generasi muda dalam

pembangunan daerah, meningkatkan rasa kebangsaan

generasi muda, meningkatkan daya tangkal pemuda terhadap

pengaruh destruktif, meningkatkan kapasitas dan kualitas

kelembagaan/ organisasi kepemudaan. Sedang pembangunan

di bidang olahraga diarahkan untuk meningkatkan motivasi

dan partisipasi masyarakat dalam kegiatan olahraga, baik

olahraga prestasi maupun olahraga rekreasi. Dalam rangka

peningkatan layanan pendidikan perlu adanya manajemen

pelayanan pendidikan berorientasi pada upaya peningkatan

layanan pendidikan kepada pengguna layanan (client) dengan

menerapkan prinsip-prinsip tata layanan yang baik (good

governance).

Maka penyelenggaraan layanan pendidikan perlu

dilaksanakan secara transparan dan dapat dipertanggung-

jawabkan (akuntabel, accountable) di tingkat pengelola

layanan pendidikan yaitu Dinas Pendidikan Pemuda dan

olahraga.

Secara khusus, manajemen pelayanan pendidikan di

tingkat Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga mengacu

pada hasil kajian Rencana Pengembangan Kapasitas

Page 56: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 56

(Capacity Development Plan) Dinas Pendidikan Pemuda dan

Olahraga Kabupaten Demak dari 5 bidang urusan pelayanan

diantaranya yaitu mempunyai tugas merumuskan

kebijaksanaan teknis pemberian bimbingan fasilitas dan

pengembangan generasi .

Strategi yang diperlukan guna meningkatnya kinerja

Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga di masa mendatang

antara lain dengan Peningkatkan pemerataan akses Olahraga

terhadap generasi muda,Pelajar dan masyarakat. Capaian

kinerja urusan kepemudaan dan olahraga sebagaimana tabel

berikut:

Tabel 2.30

Capaian Kinerja Urusan Kepemudaan dan Olahraga di Kabupaten Demak Tahun 2015 – 2016

NO BIDANG

URUSAN/INDIKATOR OPD

TAHUN KET

2015 2016

Target Realisasi % Target Realisasi %

18. Kepemudaan dan Olahraga

18.1. Jumlah klub olahraga Dindikpora 48 48 100,00 ☻

18.2. Jumlah kegiatan kepemudaan

Dindikpora 20 20 100,00 23 23 100,00 ☻

18.3. Jumlah kegiatan olahraga

Dindikpora 20 20 100,00 25 25 100,00 ☻

18.4. Prosentase remaja bebas narkoba (%)

Kecamatan 100 100 100,00 100 100 100,00 ☻

Sumber: Evaluasi Indikator Kinerja Daerah, Bappeda 2017

Keterangan: ☻ : Telah tercapai

▼ : Tidak Tercapai

19) Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Pembangunan di bidang kesatuan bangsa dan politik

dalam negeri diarahkan untuk meningkatkan keamanan dan

kenyamanan lingkungan, ketenteraman dan ketertiban

masyarakat, serta pencegahan tindak kriminal, meningkatkan

wawasan kebangsaan dan persatuan dan kesatuan bangsa,

meningkatkan upaya pemberantasan penyalahgunaan napza,

miras, dan penyakit masyarakat (pekat) lainnya,

meningkatkan kemampuan Linmas dan Ratih terhadap

bahaya/ancaman gangguan kamtibmas, serta meningkatkan

pendidikan politik dan demokrasi masyarakat.

Page 57: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 57

Capaian kinerja urusan kesatuan bangsa dan politik

dalam negeri sebagaimana tabel berikut:

Tabel 2.31

Capaian Kinerja Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri di Kabupaten Demak Tahun 2015 – 2016

NO BIDANG

URUSAN/INDIKATOR OPD

TAHUN KET

2015 2016

Target Realisasi % Target Realisasi %

19 Kesatuan bangsa dan Politik Dalam Negeri

19.1. Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP

Kesbangpolinmas 35 35 100,00 40 40 100,00 ☻

19.2. Jumlah parpol yang mendapat kursi di DPR per jumlah Parpol peserta Pemilu (%)

Kesbangpolinmas 43,00% 75% 174,42 42,86 75 174,99 ☻

19.3. Prosentase Bencana yang tertangani dengan baik (%)

BPBD 100 100 100,00 100 100 100,00 ☻

Sumber: Evaluasi Indikator Kinerja Daerah, Bappeda 2017

Keterangan: ☻ : Telah tercapai

▼ : Tidak Tercapai

20) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi

Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan

Persandian

Tujuan utama pembangunan di bidang otonomi daerah,

pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah,

perangkat daerah, kepegawaian dan persandian adalah

terwujudnya tatakelola pemerintahan yang baik (good

governance) di daerah. Tatakelola pemerintahan yang baik

merupakan tatanan pengelolaan manajemen yang ditandai

dengan penerapan prinsip-prinsip tertentu, antara lain:

keterbukaan, akuntabilitas, efektivitas dan efisiensi,

supremasi hukum, keadilan, dan partisipasi.

Penerapan tata kelola pemerintahan yang baik secara

konsisten dan berkelanjutan sangat berperan bagi tercapainya

sasaran pembangunan daerah, dan dapat menyelesaikan

berbagai masalah yang dihadapi secara efektif dan efisien.

Page 58: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 58

Penerapan tata kelola pemerintah yang baik tersebut

harus dilakukan pada seluruh aspek manajemen

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, mulai

dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengendaliannya.

Penerapan tata kelola pemerintahan yang baik diharapkan

terwujud dalam pemerintahan yang bersih dan bebas KKN,

pelayanan publik yang berkualitas, dan kapasitas dan

akuntabilitas kinerja bikrokrasi yang tinggi. Ketiganya

merupakan prasyarat keberhasilan pembangunan daerah.

Tanpa pemerintahan yang bersih akan sulit dicapai

pengelolaan sumber daya pembangunan secara akuntabel,

yang akan berakibat langsung pada menurunnya kualitas

pelayanan publik, serta menghilangnya kepercayaan

masyarakat terhadap pemerintah.

Tabel 2.32 Capaian Kinerja Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,

Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

di Kabupaten Demak Tahun 2015 – 2016

NO BIDANG

URUSAN/INDIKATOR OPD

TAHUN KET

2015 2016

Target Realisasi % Target Realisasi %

20 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

20.1. Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk

Satpol PP 1,87 0,45 24,06 1,85 0,43 23,24 ▼

20.2. Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk

Kesbangpolinmas 68,48 67,76 98,95 68,03 66,96 98,43 ☻

20.3. Pertumbuhan ekonomi (%)

Bappeda 6,27 5,2 82,93 5,44 5,93 109,01 ☻

20.4. Persentase Penduduk di atas gris Kemiskinan (%)

Lintas OPD 87,53 0,00 88,51 85,56 96,67 ☻

20.5. Sistem informasi Pelayanan Perijinan dan adiministrasi pemerintah (ada/Tidak ada)

BPPTPM Ada Ada 100 Ada Ada 100 ☻

Page 59: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 59

NO BIDANG

URUSAN/INDIKATOR OPD

TAHUN KET

2015 2016

Target Realisasi % Target Realisasi %

20 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

20.6. Cakupan patroli petugas Satpol PP (kali)

Satpol PP 156 120 76,92 72 120 166,67 ☻

20.7. Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten (%)

Satpol PP 100 78 78,00 100 100 100 ☻

20.8. Sistim Informasi Manajemen Pemda

Dinhubkominfo 2 2 100,00 2 2 100 ☻

20.9. Meningkatnya jumlah PAD (Rp.000.000)

DPKKD 115.963 192.643 166,12 115.963 287.457 247,89 ☻

20.10. Rasio PNS Lulusan S1 (‰)

BKD 639.887 593,974 0,09 695.887 594.629 85.45 ☻

20.11. Rasio PNS Lulusan S2/S3 (‰)

BKD 88.225 80,314 0,09 99.606 79.371 79.68 ▼

20.12. Prosentase Hasil Pelaksanaan Pembinaan dan Pengawasan APIP

Inspektorat 81,30 80,72 99,29 90 75 83.33 ☻

Sumber: Evaluasi Indikator Kinerja Daerah, Bappeda 2017

Keterangan: ☻ : Telah tercapai

▼ : Tidak Tercapai

21) Ketahanan Pangan

Pembangunan di bidang ketahanan pangan diarahkan

pada upaya pelayanan pemerintah daerah dalam menjamin

ketersediaan dan cadangan pangan, distribusi dan akses

pangan, penganekaragaman dan keamanan pangan; dan

penanganan kerawanan pangan.

Capaian kinerja urusan ketahanan pangan sebagaimana

tabel berikut:

Page 60: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 60

Tabel 2.33 Capaian Kinerja Urusan Ketahanan Pangan

di Kabupaten Demak Tahun 2015 – 2016

NO BIDANG

URUSAN/INDIKATOR OPD

TAHUN KET

2015 2016

Target Realisasi % Target Realisasi %

21 Ketahanan Pangan

21.1. Ketersediaan pangan utama (ton)

Bappeluh KP 352,49 356,53 101,15 362,64 362,676 100,01 ☻

Sumber: Evaluasi Indikator Kinerja Daerah, Bappeda 2017

Keterangan: ☻ : Telah tercapai

▼ : Tidak Tercapai

22) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Pembangunan tidak hanya bertujuan untuk

meningkatkan produksi dan pendapatan daerah, tetapi juga

meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil

pembangunan ke seluruh lapisan masyarakat. Pertumbuhan

ekonomi yang akan dicapai adalah pertumbuhan yang lebih

berkualitas yang disertai dengan pengurangan kemiskinan

dan pengangguran. Oleh sebab itu, manajemen pembangunan

harus diarahkan untuk memacu pembangunan kerakyatan

dan pemberdayaan masyarakat. Dengan demikian, strategi,

kebijakan dan program pembangunan diarahkan untuk

mendorong partisipasi masyarakat secara penuh dalam

perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi

pembangunan. Capaian kinerja urusan pemberdayaan

masyarakat dan desa sebagaimana tabel berikut :

Tabel 2.34

Capaian Kinerja Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa di Kabupaten Demak Tahun 2015 – 2016

NO BIDANG

URUSAN/INDIKATOR OPD

TAHUN KET

2015 2016

Target Realisasi % Target Realisasi %

22 Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

22.1. Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM)

Bapermas KB 106 106 100,00 115 115 100,00 ☻

Page 61: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 61

NO BIDANG

URUSAN/INDIKATOR OPD

TAHUN KET

2015 2016

Target Realisasi % Target Realisasi %

22 Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

22.2. LPM Berprestasi (%) Bapermas KB 14 14 100,00 14 14 100,00 ☻

22.3. PKK aktif (%) Bapermas KB 100 100 100,00 100 100 100,00 ☻

22.4. Posyandu aktif (%) Bapermas KB 100 100 100,00 100 104 104,00 ☻

22.5. Swadaya Masyarakat terhadap Program pemberdayaan masyarakat (%)

Bapermas KB 14 15 107,14 15 17,5 116,67 ☻

Sumber: Evaluasi Indikator Kinerja Daerah, Bappeda 2017

Keterangan: ☻ : Telah tercapai

▼ : Tidak Tercapai

23) Statistik

Dalam rangka tertib penyelenggaraan pemerintahan

didaerah dan terwujudnya keserasian serta keberhasilan

pembangunan, perlu memantapkan penyelenggaraan

koordinasi kegiatan semua instansi vertikal didaerah. Hal ini

selaras dengan Pasal 259 Undang-Undang Nomor 23 Tahun

2014 tentang Pemerintahan Daerah. Dengan koordinasi akan

dicapai keselarasan dan keterpaduan baik dari perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi pelaksanaan tugas. Serta dalam

rangka membantu perencanaan pembangunan didaerah dan

juga mendukung kebijakan pembangunan maka fungsi

statistik memegang peranan yang sangat penting. Kebijakan

pemerintah dapat diambil secara tepat apabila berdasarkan

pada informasi statistik tersebut, selain menunjukan

perkembangan hasil pembangunan juga menunjukan

masalah dan tantangan yang dihadapi. Dengan demikian

berdasarkan informasi tersebut maka dapat diupayakan

langkah-langkah pemecahan permasalahan-permasalahan

secara terarah dan tepat guna. Oleh karena itu, Bappeda

Litbang sebagai wakil dari Pemerintah Daerah bekerja sama

dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Demak sebagai

instansi vertikal di daerah, dalam rangka memenuhi

kebutuhan data statistik di Kabupaten Demak. Capaian

kinerja urusan statistik sebagaimana tabel berikut:

Page 62: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 62

Tabel 2.35

Capaian Kinerja Urusan Statistik

di Kabupaten Demak Tahun 2015 – 2016

NO BIDANG

URUSAN/INDIKATOR OPD

TAHUN KET

2015 2016

Target Realisasi % Target Realisasi %

23 Statistik

23.1. Buku ”kabupaten dalam angka”

Bappeda Ada Ada 100 Ada Ada 100.00 ☻

Laju Inflasi Kabupaten Bappeda 4,5 2,8 160,71 4 2,27 109,01 ☻

PDRB per kapita Bappeda 8,97 17,287 192,72 ☻

23.2. Buku ”PDRB kabupaten”

Bappeda Ada Ada Ada Ada Ada 100.00 ☻

23.3. Tingkat ketersediaan data/informasi/statistik (%)

Bappeda, Dishumkominfo

60 60 100.00 80 80 100.00 ☻

Sumber: Evaluasi Indikator Kinerja Daerah, Bappeda 2017

Keterangan: ☻ : Telah tercapai

▼ : Tidak Tercapai

24) Kearsipan

Pembangunan di bidang kearsipan diarahkan untuk

meningkatkan kualitas pengelolaan kearsipan,

mengembangkan layanan arsip berbasis teknologi informasi

untuk menjamin kemudahan akses informasi kearsipan,

meningkatkan sarana prasarana kearsipan khususnya yang

menunjang kapasitas dan kualitas penyimpanan arsip sesuai

standar, meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM

kearsipan dalam melaksanakan tugas, meningkatkan jumlah

OPD/UKPD yang terlayani dalam kearsipan, meningkatkan

jumlah masyarakat yang terlayani dalam kearsipan.Capaian

kinerja urusan kearsipan sebagaimana tabel berikut:

Tabel 2.36

Capaian Kinerja Urusan Kearsipan di Kabupaten Demak Tahun 2015 – 2016

NO BIDANG

URUSAN/INDIKATOR OPD

TAHUN KET

2015 2016

Target Realisasi % Target Realisasi %

23 Kearsipan

24.1. Pengelolaan arsip secara baku (OPD / Desa / Kelurahan) (%)

KPA 80 80 100.00 100 30 30 ▼

24.2. Peningkatan SDM pengelola kearsipan (orang)

KPA 90 90 100.00 95 95 100.00 ☻

24.3 Persentase pening-katan kemampuan SDM pengelola kearsipan (%)

KPA 80 80 100.00 80 80 100.00 ☻

Sumber: Evaluasi Indikator Kinerja Daerah, Bappeda 2017 Keterangan: ☻ : Telah tercapai

▼ : Tidak Tercapai

Page 63: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 63

25) Komunikasi dan Informatika

Pembangunan di bidang kominfo diarahkan pada upaya

peningkatan pelaksanaan diseminasi informasi daerah

melalui berbagai media, serta pengembangan dan

pemberdayaan kelompok informasi masyarakat.

Capaian kinerja urusan komunikasi dan informatika

sebagaimana tabel berikut:

Tabel 2.37

Capaian Kinerja Urusan Komunikasi dan Informatika di Kabupaten Demak Tahun 2015 – 2016

NO BIDANG

URUSAN/INDIKATOR OPD

TAHUN KET

2015 2016

Target Realisasi % Target Realisasi %

25 Komunikasi dan Informatika

25.1. Jumlah jaringan komunikasi

Dishubkominfo 0,11 0,081 73.64 0,11 0,086 78.18 ▼

25.2. Rasio wartel/warnet terhadap penduduk

Dishubkominfo 0,067293344 0,062 92.13 0,067293334 0,014 20.80 ▼

25.3. Jumlah surat kabar nasional/lokal

Setda - Humas 55 55 100.00 55 55 100.00 ☻

25.4. Jumlah penyiaran radio/TV lokal

Setda - Humas 15 15 100.00 15 15 100.00 ☻

25.5. Web site milik pemerintah daerah (Ada/Tidak)

Dishubkominfo Ada Ada 100.00 Ada Ada 100.00 ☻

25.6. Pameran/expo (kali) Dishubkominfo, Setda - Perek.

4 4 100.00 4 4 100.00 ☻

Sumber: Evaluasi Indikator Kinerja Daerah, Bappeda 2017 Keterangan: ☻ : Telah tercapai

▼ : Tidak Tercapai

26) Perpustakaan

Pembangunan di bidang perpustakaan diarahkan untuk

meningkatkan kuantitas dan kualitas perpustakan,

meningkatkan layanan informasi perpustakaan berbasis

teknologi informasi, meningkatkan minat baca masyarakat

dengan mengoptimalkan fungsi Taman Bacaan Masyarakat

(TBM), perpustakaan di sekolah, meningkatkan kualitas dan

kuantitas sarana prasarana perpustakaan melalui

operasionalisasi perpustakan keliling.

Capaian kinerja urusan perpustakaan sebagaimana tabel

berikut.

Page 64: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 64

Tabel 2.38 Capaian Kinerja Urusan Perpustakaan

di Kabupaten Demak Tahun 2015 – 2016

NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR OPD

TAHUN KET

2015 2016

Target Realisasi % Target Realisasi %

26. Perpustakaan

26.1. Jumlah perpustakaan (Unit) KPA 80 70 87.50 90 75 83.33 ☻

26.2. Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun (Org)

KPA 60 55 92.09 65 54 83.16 ☻

26.3. Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah (eks)

KPA 30 27 89.29 33 30 90.47 ☻

Sumber: Evaluasi Indikator Kinerja Daerah, Bappeda 2017

Keterangan: ☻ : Telah tercapai

▼ : Tidak Tercapai

2.2.2. Urusan Pilihan

1) Pertanian

Sektor pertanian merupakan penyumbang kedua

terbesar bagi PDRB di Kabupaten Demak setelah sektor

industri pengolahan. Pada tahun 2015 sumbangan sektor

pertanian kepada PDRB mencapai 25,76%.

Pembangunan di bidang pertanian dilaksanakan

melalui revitalisasi pertanian, selain untuk lebih

meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi pertanian,

juga dalam rangka mengupayakan keterkaitan (linkage)

produk-produk pertanian dengan produk-produk industri

olahan. Hal ini akan meningkatkan pendapatan para

petani. Pada akhirnya, kesejahteraan para petani juga

akan mengalami peningkatan. Capaian kinerja urusan

pertanian sebagaimana tabel berikut:

Page 65: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 65

Tabel 2.39 Capaian Kinerja Urusan Pertanian

di Kabupaten Demak Tahun 2015 – 2016

NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR OPD

TAHUN KET

2015 2016

Target Realisasi % Target Realisasi %

1. Pertanian

1.1. Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar (ku/hektar)

Dinpertan 59,99 66,25 110.44 60,25 66,27 109,99 ☻

1.2. Kontribusi sektor pertanian/perkebunan/peternakan/kehutanan terhadap PDRB (%)

Dinpertan 39,12 36,73 93.89 38,95 25,76 66,14 ▼

1.3. Kontribusi sektor pertanian (padi, palawija, hortikultura) terhadap PDRB (%)

Dinpertan 36,5 33,80 92.60 36,43 19,94 54,74 ▼

1.4. Kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB (%)

Dinpertan 0,45 0,76 168.89 0,37 0,19 51,35 ▼

1.5. Kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB (%)

Dinpertan 2,15 2,15 100.00 2,14 2,2 102,8 ☻

Sumber: Evaluasi Indikator Kinerja Daerah, Bappeda 2017

Keterangan: ☻ : Telah tercapai ▼ : Tidak Tercapai

2) Kehutanan

Urusan kehutanan di Kabupaten Demak dilaksanakan

oleh Dinas Pertanian, yang salah satu programnya yaitu

Rehabilitasi Hutan dan Lahan. Kegiatan yang mendukung

program ini antara lain kegiatan reboisasi dan penghijauan

hutan yang berupa penyelenggaraan Hari Menanam Pohon

Indonesia dan Penanaman Pohon di Lahan Kritis yang

dipusatkan di Desa Pilangwetan Kecamatan Kebonagung

berupa penanaman 2.000 bibit tanaman kehutanan.

Pelaksanaan rehabilitasi hutan mangrove di Kecamatan

Sayung, Kec. Karangtengah, Kec. Bonang dan Kec.

Wedung, pengembangan tanaman bambu penghasil

rebung di Ds. Banyumeneng Kec. Mranggen sebanyak

5.000 bibit bambu, bantuan alat perajang rebung bambu 6

unit. Capaian kinerja urusan kehutanan sebagaimana

tabel berikut:

Page 66: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 66

Tabel 2.40 Capaian Kinerja Urusan Kehutanan

di Kabupaten Demak Tahun 2015 – 2016

NO BIDANG

URUSAN/INDIKATOR OPD

TAHUN KET

2015 2016

Target Realisasi % Target Realisasi %

2 Kehutanan

2.1. Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB (%)

Dinpertan 0,012 0.01 83.33 0,012 0,012 100,00 ☻

2.2. Rehabilitasi hutan dan lahan kritis (Ha)

Dinpertan 9.92 11.999 120.96 9,935 12.410 120,96 ☻

2.3. Kerusakan Kawasan Hutan(Ha)

Dinpertan 156 65 41.67 - - 100,00 ☻

Sumber: Evaluasi Indikator Kinerja Daerah, Bappeda 2017

Keterangan: ☻ : Telah tercapai ▼ : Tidak Tercapai

3) Energi dan Sumber Daya Mineral

Capaian kinerja urusan energi dan sumberdaya

mineral sebagaimana tabel berikut:

Tabel 2.41

Capaian Kinerja Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral di Kabupaten Demak Tahun 2015 – 2016

NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR OPD

TAHUN KET

2015 2016

Target Realisasi % Target Realisasi %

3 ESDM

3.1. Pertambangan tanpa ijin DPUPPE 0 0 0 0 0 0

3.2. Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB

DPUPPE 0 0 0 0 0 0

Sumber: Evaluasi Indikator Kinerja Daerah, Bappeda 2014 Keterangan: ☻ : Telah tercapai

▼ : Tidak Tercapai

4) Pariwisata

Pariwisata merupakan salah satu potensi utama di

Kabupaten Demak. Keberadaan Masjid Demak dan Makam

Sunan Kalijaga sebagai situs sejarah penyebaran agama islam

di Pulau Jawa telah menjadi salah satu daerah tujuan wisata

utama di Jawa Tengah. Setiap tahun wisatawan dari berbagai

daerah di Indonesia datang berkunjung baik dalam rangka

liburan maupun ziarah.

Page 67: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 67

Dengan potensi yang cukup besar, pengembangan

pariwisata menjadi prioritas pembangunan daerah di

Kabupaten Demak. Hal ini disebabkan bidang ini mampu

memberikan multiplier effect yang besar bagi masyarakat

sekitarnya. Terciptanya obyek wisata yang besar secara tidak

langsung akan mengangkat perekonomian masyarakat

sekitarnya. Beberapa obyek wisata di Kabupaten Demak

dapat dikembangkan menjadi salah satu icon wisata di Pulau

Jawa. Hal ini dapat dilaksanakan jika obyek wisata Demak

dapat dikembangkan menjadi sebuah obyek wisata yang

berkarakter yaitu obyek wisata religi. Selain itu

dikembangkan pula wisata bahari di Surodadi Kec. Sayung

dan Morodemak di Kec. Bonang.

Wisata Religi merupakan unggulan Kabupaten Demak

yang telah dikenal baik wisatawan domestik dan internasional

yaitu Masjid Agung Demak dengan Makam Sultan–Sultan

Demak dan Makam Sunan Kalijaga di Kadilangu. Disamping

itu masih ada destinasi pendukung yang lain seperti Wisata

Bahari, Agrowisata dan Kampung Jambu Lele serta Tempat

Pengasapan Ikan.

Memperhatikan besarnya potensi wisata yang ada di

Kabupaten Demak, mendorong Pemerintah Daerah

melakukan upaya pengembangan, pemeliharaan,

pembangunan, perbaikan hal-hal yang terkait dengan

peningkatan kualitas pelayanan pengunjung. Disamping itu,

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Demak

memprogramkan Tahun Kunjungan Wisata Religi Kabupaten

Demak Tahun 2015-2016. Berikut capaian kinerja

urusan pariwisata :

Page 68: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 68

Tabel 2.42 Capaian Kinerja Urusan Pariwisata

di Kabupaten Demak Tahun 2015 – 2016

NO BIDANG

URUSAN/INDIKATOR OPD

TAHUN KET

2015 2016

Target Realisasi % Target Realisasi %

4. Pariwisata

4.1. Kunjungan wisata (%) Dinparbud 70% 60% 85.71 70% 80% 114,86 ☻

- Jumlah Wisatawan Mancanegara (org)

Dinparbud 1.087 268 24655.01 500 571 114,2 ☻

- Jumlah Wisatawan Nusantara (org)

Dinparbud 1.155.000 1.076.585 93.21 1.488.000 1.234.735 82,98 ☻

4.2. Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB (Rp Ribu)

Dinparbud 1.490.000 1.450.000 97.32 1.540.000 1.492.604 96,92 ☻

4.3. Lama tinggal wisatawan (hari)

Dinparbud 1.5 jam 2 jam 133,33 2 jam 2,5 jam 125,00 ☻

Sumber: Evaluasi Indikator Kinerja Daerah, Bappeda 2017

Keterangan: ☻ : Telah tercapai

▼ : Tidak Tercapai

5) Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Demak memiliki panjang pantai 34,1 km

yang merupakan potensi kelautan dan perikanan yang cukup

besar mencakup perikanan laut dan perikanan darat. Daerah

perikanan laut tersebar di 4 kecamatan yaitu Sayung, Karang

Tengah, Bonang dan Wedung. Sepanjang pantai utara

Kabupaten Demak terdapat permukiman atau desa-desa

nelayan yang konsentrasi menggantungkan pada laut sebagai

mata pencahariannya. Jumlah nelayan di Kabupaten Demak

sebanyak 14.562 orang dan petani ikan sebanyak 5.939

orang. Kabupaten Demak terdapat 2 buah TPI yang masih

aktif yaitu di Morodemak dan Wedung dengan produksi ikan

pada tahun 2015 sebanyak 2.178.688 kg dengan nilai Rp.

32.088.089.000,00. Nilai ini meningkat dibanding tahun 2014

yaitu sebesar 2.006.762 kg. Umlah nelayan di Kabupaten

Demak terdapat 10.038 pendega yang terdapat di 4

kecamatan.

Kondisi lingkungan pantai di wilayah Kabupaten Demak

mengalami degradasi yang cukup memprihatinkan.

Kerusakan yang cukup serius akibat abrasi air laut dan

Page 69: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 69

mengakibatkan kerusakan serta banyak hilangnya areal

pertambakan yang dimiliki petani tambak di Kabupaten

Demak. Hingga tahun 2015 wilayah pantai yang terkena

abrasi seluas 495,08 Ha. Untuk mengantisipasi diantaranya

telah dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Demak menanam 150.000 batang mangrove.

Potensi perairan umum Kabupaten Demak seluas 915,66 Ha.

Total luas tambak 7.946,97 Ha dan luas kolam air tawar

sebesar 83,03 Ha. Jumlah RTP tambak sebanyak 4.040 RTP

dan perikanan kolam sebanyak 1.899 RTP. Berikut tabel

capaian kinerja urusan kelautan dan perikanan Kabupaten

Demak Tahun 2015 – 2016

Tabel 2.43 Capaian Kinerja Urusan Kelautan dan Perikanan

di Kabupaten Demak Tahun 2015 – 2016

NO BIDANG

URUSAN/INDIKATOR OPD

TAHUN KET

2014 2015

Target Realisasi % Target Realisasi %

5 Perikanan

5.1.

Produksi perikanan (ton):

Dinlutkan 36,508.64 35,582.13 97.46 39.333,79 37.466,69 95,25 ☻

Produksi Perairan Umum (% - ton)

Dinlutkan 20.39 14.76 72.39 20,8 19,76 95,00 ☻

Dinlutkan 1786.78 1,293.36 72.38 1.822,51 1.799,51 98,74 ☻

Produksi Perikanan tangkap (% - ton)

Dinlutkan 20.39 12.54 61.50 20,8 24,22 116,44 ☻

Dinlutkan 1979.89 1,217.65 61.50 2.019,49 2.420,20 119,84 ☻

Produksi tambak (% - ton)

Dinlutkan 20.95 20.96 100.05 22 21,24 96,55 ☻

Dinlutkan 10,938.56 10,943.68 100.05 11.485,48 11.089,29 96,55 ☻

Produksi kolam (% - ton)

Dinlutkan 21.8 21.84 100.18 23,98 21,87 91,20 ☻

Dinlutkan 22,085.36 22,127.44 100.19 24.293,89 22.157,69 91,21 ☻

5.2. Konsumsi ikan (% - ton)

Dinlutkan 97.07 100.54 103.57 100 131,38 131,38 ☻

Dinlutkan 24.87 25.76 103.58 25,62 33,66 131,38 ☻

5.3. Cakupan bina kelompok nelayan

Dinlutkan 13 104 800.00 15 150 1000,00 ☻

5.4. Produksi perikanan kelompok nelayan

Dinlutkan 2,139.90 974.121 45.52 2.204,15 2.420,20 109,80 ☻

5.5 Penanaman mangrove (Ha)

Dinlutkan 262.2 60,000 22883.30 276 75 27,17 ▼

Sumber: Evaluasi Indikator Kinerja Daerah, Bappeda 2017 Keterangan: ☻ : Telah tercapai

▼ : Tidak Tercapai

Page 70: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 70

6) Perdagangan

Peran sektor perdagangan yang akan bertambah penting,

ditandai dengan munculnya keunggulan Ekonomi Kreatif

sebagai pemicu inovasi perdagangan tanpa batas, kontribusi

subsektor perdagangan eceran yang semakin signifikan dalam

pembentukan PDRB Kabupaten Demak, dan penciptaan

lapangan kerja secara luas. Hal ini terjadi karena:

terbentuknya integrasi domestik di sektor perdagangan;

terciptanya intensitas mutual partnership dan linkage antara

perdagangan eceran dengan perdagangan besar; terciptanya

transaksi domestik dan ekspor dari UKM maupun

perusahaan skala besar, terciptanya intensitas koordinasi

dalam pengembangan perdagangan eceran, perdagangan

besar, dan pembinaan sektor informal; dan tingginya tingkat

penerapan manajemen dan teknologi perdagangan, termasuk

yang terkait dengan jaringan.

Sektor Perdagangan merupakan bagian dalam

menggerakkan Perekonomian Daerah karena pelaku usaha

selain dapat menciptakan lapangan kerja dan menyerap

tenaga kerja juga memberikan kontribusi terhadap

Pendapatan Daerah Regional Bruto (PDRB) sehingga

mempengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah di Kabupaten

Demak. Peran sistem logistik, intermediasi perdagangan,

jaringan koleksi, pengumpul, pengecer, grosir, dan

distribusi umumnya semakin berkembang dan meningkat,

yang didorong oleh meningkatnya penggunaan teknologi dan

transportasi yang memadai, dan meningkatnya indeks

kepercayaan bisnis di semua lini perdagangan dan

perekonomian. Daya beli konsumen dan tingkat tabungan

masyarakat semakin baik, hal ini ditunjukkan dari tingkat

upah minimum dan realisasinya yang semakin baik serta

terciptanya semangat kewirausahaan baru.

Adapun kondisi capaian kinerja urusan perdagangan

sebagai berikut :

Page 71: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 71

Tabel 2.44 Capaian Kinerja Urusan Perdagangan

di Kabupaten Demak Tahun 2015 – 2016

NO BIDANG

URUSAN/INDIKATOR OPD

TAHUN KET

2015 2016

Target Realisasi % Target Realisasi %

6. Perdagangan

6.1. Kontribusi Sektor Perdagangan terhadap PDRB (%)

Disperindagkop UMKM

18,95 16,58 87,49 18,98 18,51 97,52 ☻

6.2. Ekspor Bersih Perdagangan (Juta Rp)

Disperindagkop UMKM

57.470,60 126,021.22 219.28 57.840,20 15.175.058,15 262,36 ☻

6.3. Cakupan Bina Kelompok Pedagang/Usaha Informal (%)

Disperindagkop UMKM

45,00 31 68.89 47,00 38,00 80,85 ☻

6.4. Meningkatnya Sarana Prasarana Perdagangan:

Disperindagkop UMKM

Peningkatan jumlah kios yg dibangun (unit)

Disperindagkop UMKM

30 33 110.00 35,00 60,00 171,42 ☻

Peningkatan jumlah los yg dibangun (unit)

Disperindagkop UMKM

550 344 62.55 600 328 54,66 ▼

Peningkatan jumlah fasilitas umum yg dibangun (unit)

Disperindagkop UMKM

2 2 100.00 2 2 100 ☻

6.5. Meningkatnya Masyarakat dalam Penggunaan Barang sesuai Standar yang Berlaku (%)

Disperindagkop UMKM

100 100 100.00 100 100 100.00 ☻

Sumber: Evaluasi Indikator Kinerja Daerah, Bappeda 2017

Keterangan: ☻ : Telah tercapai

▼ : Tidak Tercapai

7) Perindustrian

Program pembangunan bidang industri di Kabupaten

Demak diarahkan untuk memberikan sumbangan nyata

dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. dengan

memilih produk-produk unggulan daerah untuk diolah dan

didorong agar tumbuh dan berkembang menjadi kompetensi

inti industri daerah. Sebagai salah satu tulang punggung

kebangkitan (prime mover) ekonomi daerah, industri daerah

dikembangkan terpadu dengan pembangunan sektor-

sektor lainnya, utamanya sektor-sektor unggulan daerah

(sektor pertanian, perikanan dan kelautan, dan pariwisata,

Page 72: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 72

koperasi dan UMKM, sehingga secara simultan dapat

berperan dalam pembentukan devisa, pengentasan

kemiskinan, penyediaan lapangan kerja, dan peningkatan

pendapatan masyarakat.

Kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Demak di

Bidang Industri Kecil dan Menengah dilaksanakan dengan

mengembangkan Industri Kecil dan Kerajinan sebagai pilihan

yang sangat strategis karena sektor ini merupakan kegiatan

yang banyak menggunakan bahan baku lokal maupun

menyerap banyak tenaga kerja yaitu umumnya bersifat padat

tenaga kerja serta merupakan industri rumah tangga dengan

kapasitas produksi yang rendah.

Industri Kecil dan Menengah yang ada di Kabupaten

Demak antara lain berupa Industri Aneka makanan dan

minuman, Pengolahan Ikan, Konveksi, Garam Rakyat, Kulit

Sepatu dan Tas, Mainan anak-anak, Mebel dan Furniture,

Rokok serta lainnya. Capaian kinerja urusan perindustrian

sebagaimana tabel berikut:

Tabel 2.45 Capaian Kinerja Urusan Perindustrian

di Kabupaten Demak Tahun 2015 – 2016

NO BIDANG

URUSAN/INDIKATOR OPD

TAHUN KET

2015 2016

Target Realisasi % Target Realisasi %

7. Perindustrian

7.1. Kontribusi Sektor Industri terhadap PDRB (%)

Disperindagkop UMKM

10,92 0.00 11,05 27,25 246,61 ☻

7.2. Pertumbuhan Industri (%) Disperindagkop UMKM

8,00 0.10 1.25 10 5,8 58 ▼

7.3. Cakupan Bina Kelompok Pengrajin (%)

Disperindagkop UMKM

40,00 80 200.00 45,00 80 177.78 ☻

7.4. Meningkatnya Nilai Produksi Industri Kecil dan Menengah (%)

Disperindagkop UMKM

8,00 3.08 38.50 10,00 3.5 35.00 ▼

7.5. Meningkatnya Kualitas Produksi Industri Kecil dan Menengah (unit)

Disperindagkop UMKM

23 20 86.96 24 20 83.33 ☻

Sumber: Evaluasi Indikator Kinerja Daerah, Bappeda 2017 Keterangan: ☻ : Telah tercapai

▼ : Tidak Tercapai

Page 73: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 73

8) Ketransmigrasian

Memperhatikan kondisi demografi jumlah penduduk di

Kabupaten Demak pada tahun 2015 adalag 1.117.905

terutama kepadatan penduduk yang mencapai + 1.246

orang/Km2 maka wilayah Kabupaten Demak termasuk

kategori yang padat penduduknya. Kecamatan Mranggen

merupakan kecamatan terdapat dengan tingkat kepadatan

2.494 orang/Km2. Keberhasilan pembangunan penduduk

akan mengakibatkan efek positif bagi pelaksanaan

pembangunan lainnya dalam mengatasi masalah

kependudukan ini, maka salah satu alternatif pemecahannya

adalah melalui program Transmigrasi. Penyelenggaraan

Transmigrasi bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan dan

meningkat kesejahteraan masyarakat yang ditempatkan/

diberangkatkan agar dapat hidup layak sesuai dengan

harapannya. Penyelenggaraan program Transmigrasi

sebagai salah satu upaya perluasan kesempatan kerja belum

berjalan optimal. Salah satunya tercermin dari realisasi

penempatan transmigran. Pada tahun 2016 realisasi

penempatan transmigran sebanyak 12 KK dari target 35 KK

dengan jumlah 41 jiwa. Tidak terpenuhinya target tersebut

dikarenakan belum siapnya lahan Transmigran di Luar

Jawa dan tidak adanya SPP (Surat Perintah Pemberangkatan)

Transmigrasi dari Pusat (Kementerian). Tujuan transmigrasi

untuk tahun 2016 hanya ke Sulawesi Tengah. Capaian

kinerja urusan perindustrian sebagaimana tabel berikut:

Tabel 2.46 Capaian Kinerja Urusan Ketransmigrasian di Kabupaten Demak Tahun 2015 – 2016

NO BIDANG

URUSAN/INDIKATOR OPD

TAHUN KET

2015 2016

Target Realisasi % Target Realisasi %

8. Transmigrasi

8.1. Transmigran swakarsa (KK) (%)

DInsosnakertrans 35 20 57.14 35 12 34.29 ▼

Sumber: Evaluasi Indikator Kinerja Daerah, Bappeda 2017

Keterangan: ☻ : Telah tercapai

▼ : Tidak Tercapai

Page 74: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 74

BAB III

RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah

Perkembangan ekonomi makro Kabupaten Demak tidak

terlepas dari pertumbuhan perekonomian nasional dan Provinsi

Jawa Tengah pada umumnya. Pada tahun 2014 – 2015

pertumbuhan ekonomi nasional mengalami pelambatan dan juga

penurunan, yaitu 2014 tumbuh 5,02 % menurun pada tahun

2015 menjadi 4,79 %. Sedangkan pertumbuhan ekonomi Jawa

Tengah pada tahun 2015 yaitu sebesar 5,4 % atau naik dari 5,3%

pada tahun 2014. Hal ini disebabkan antara lain : melambatnya

perekonomian dunia, naiknya kurs valuta asing terhadap Rupiah,

naiknya bahan modal dan mesin-mesin yang tergantung dari luar

negeri dan naiknya harga kebutuhan pokok di dalam negeri

(terutama beras dan daging). Meskipun aspek positif pendorong

perekonomian secara nasional membaik terutama dengan

menurunnya suku bunga kredit, insentif perpajakan, pelayanan

perizinan semakin baik dan stabilitas politik di dalam negeri.

Sementara perkembangan perekonomian di Kabupaten

Demak tidak lepas dari perkembangan nasional. Pertumbuhan

ekonomi tahun 2015 sebesar 5,93% dan tahun 2016 turun tipis

menjadi 5,04%. Besarnya nilai PDRB (ADHB) tahun 2016 sebesar

Rp. 20,843 triliun lebih tinggi dari tahun 2015 yaitu Rp. 19,325

trilyun. Sedangkan untuk besarnya PDRB (ADH Konstan 2010)

tahun 2016 sebesar Rp. 15,66 triliun meningkat dari pada tahun

2015 yaitu Rp. 14,91 trilyun.

Perekonomian Kabupaten Demak digerakkan oleh tiga

sektor utama (sektor dominan) yaitu (1) industri pengolahan

(sumbangan sebesar 29,63%), (2) sektor pertanian, kehutanan

dan perikanan (dengan sumbangan sebesar 24,28% dan

menampung tenaga kerja terbesar di perdesaan) dan (3) sektor

perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor

(sumbangan sebesar 15,65%). Dengan demikian perekonomian

Page 75: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 75

Kabupaten Demak lebih banyak digerakkan oleh sektor sekunder

dan tersier daripada sektor primer.

Dalam rangka mendorong pertumbuhan perekonomian yang

berkualitas sebagaimana arahan kebijakan nasional maka

peningkatan perekonomian daerah didorong agar

mengembangkan potensi unggulan daerah yang menjadi basis

ekonomi kerakyatan, menciptakan kondusifitas daerah dan

keserasian pertumbuhan ekonomi antar sektor dan antara pusat

pertumbuhan perekonomian Kabupaten Demak. Kebijakan

peningkatan promosi penanaman modal, peningkatan pariwisata,

percepatan penanggulangan kemiskinan dan pengangguran dan

pengembangan ekonomi kreatif berbasis unggulan daerah.

3.1.1. Kondisi Perekonomian Daerah

a. Pertumbuhan Ekonomi

Perkembangan perekonomian Kabupaten Demak

dari perhitungan tahun 2012–2016 menunjukkan

pertumbuhan yang positif meskipun pada tahun

2012 dan tahun 2014 angka pertumbuhan ekonomi

lebih rendah dibanding tahun 2013, 2015 dan tahun

2016. Untuk tahun 2013, 2015 dan tahun 2016

pertumbuhan ekonomi berada dikisaran 5 % yaitu

5,27%,5,93 dan 5,04%, sedangkan tahun 2012 dan

2014 pertumbuhan ekonominya sebesar 4,46% dan

4,29%.

Dengan demikian dalam kurun waktu 5 tahun,

untuk tahun 2015 pertumbuhan ekonominya adalah

yang tertinggi. Gambaran pertumbuhan perekonomian

Kabupaten Demak dari Tahun 2012 – 2016 dapat

dilihat pada diagram sebagai berikut :

Page 76: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 76

Sumber: BPS Kab. Demak 2017.

.

Gambar 3.1

Pertumbuhan Ekonomi

Apabila dibandingkan pertumbuhan ekonomi

Kabupaten Demak, Jawa Tengah dan Nasional selama

lima tahun terakhir (2011-2015) dapat dilihat pada

gambar 3.2 di bawah ini. Dari gambar tersebut dapat

dilihat bahwa pada tahun 2015 pertumbuhan ekonomi

Kabupaten Demak relatif lebih tinggi dibanding Jawa

Tengah dan Nasional, padahal tahun 2014

pertumbuhan ekonomi Kabupaten Demak relatif lebih

rendah. Hal ini tidak terlepas dari fluktuasinya

pertumbuhan lapangan usaha pertanian yang

memberikan andil cukup besar terhadap pertumbuhan

ekonomi agregat Kabupaten Demak. Dibanding tahun

sebelumnya, Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten

Demak mengalami pertumbuhan lebih tinggi dari tahun

sebelumnya, sedangkan nasional pertumbuhannya

lebih rendah dibanding tahun 2014, bahkan paling

kecil selama periode lima tahun terakhir. Adapaun

pertumbuhan ekonomi 2011-2015 dapat dilihat pada

Gambar 3.2 berikut ini :

Page 77: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 77

Gambar 3.2

b. Struktur Ekonomi Daerah

Perkembangan perekonomian suatu daerah dapat

diketahui dari perkembangan Produk Domestik Regional

Bruto (PDRB) dari waktu ke waktu agar diketahui arah

kebijakan pembangunan perekonomian secara jelas.

Perkembangan perekonomian Kabupaten Demak dapat

diketahui berdasarkan PDRB ADHB dan PDRB ADH

Konstan tahun 2010 dari tahun 2012 – 2016 dapat

dikemukakan sebagai berikut :

Tabel 3.1

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Demak

(Atas Dasar Harga Berlaku) Tahun 2012 – 2016 (milyar Rp)

No. Lapangan Usaha 2012 2013 2014 2015 2016

a Pertanian Kehutanan, dan Perikanan

3,592,325.62 3,929,184.74 4,370,166.61 5.060.735,28

4,977,602,64

b Pertambangan dan Penggalian 56,969.59 59,730.55 62,930.19 84.059,09 84,025,08

c Industri Pengolahan 3,301,805.16 3,792,965.98 4,265,324.32 6.176.952,27 5,508,749,62

d Pengadaan Listrik dan Gas 12,095.34 13,194.58 13,816.71 18.238,22 15,078,78

e Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang

9,915.44

10,213.29

11,094.57 13.631,63

13,153,88

f Konstruksi 1,064,864.10 1,163,129.90 1,280,982.24 1.744.622,12 1,622,519,66

g Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

2,109,704.86

2,216,099.47

2,439,795.18 3.261.932,98

2,930,795,78

h Transportasi dan Pergudangan 343,940.63 365,176.93 397,694.41 553.330,23 518,091,05

i Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

327,973.08 340,585.63 356,768.93 449.396,82

425,546,93

j Informasi dan Komunikasi

230,363.53 247,395.33 263,519.98 334.601,23 312,126,38

k Jasa Keuangan dan Asuransi

303,489.93 346,143.63 385,467.75 538.876,30 483,886,60

l Real Estate

160,634.92 167,714.30 179,753.10 253.342,35 230,186,48

Page 78: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 78

No. Lapangan Usaha 2012 2013 2014 2015 2016

m,n Jasa Perusahaan

28,092.94 30,998.44 35,438.89 51.405,11 45,551,79

o Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

503,943.84

549,211.19

591,676.56 748.672,16

718,773,04

p Jasa Pendidikan

447,668.08 542,163.76 627,183.18 873.415,24 814,889,38

q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

82,698.26 97,498.50 108,108.67 150.765,47

140,762,35

r,s,t,u Jasa Lainnya 324,077.89 336,155.85 381,276.47 529.944,37 483,854,78

Jumlah (milyar Rp)

12,900,563.22

14,207,562.06

15,770,997.22

17,381,259.34

20.843.920,87

Sumber data : Buku Perkembangan Perekonomian Kab. Demak (2016)

Berdasarkan data PDRB (atas dasar harga berlaku)

Kabupaten Demak menunjukkan perkembangan yang

positif dari tahun 2011 sebesar Rp. 12,900 trilyun

meningkat menjadi sebesar Rp 19,325 trilyun pada tahun

2015. Hal ini menunjukkan kemajuan sejalan dengan

meningkatnya penanaman modal dalam sektor industri

pengolahan, perdagangan besar dan eceran, serta reparasi

mobil dan sepeda motor. Hal yang tetap menonjol adalah

pertumbuhan sektor pertanian (tanaman pangan),

kehutanan dan perikanan yang banyak menyerap tenaga

kerja di perdesaan.

Sedangkan perkembangan PDRB (atas dasar harga

konstan tahun 2010) Kabupaten Demak menunjukkan

pertumbuhan yang cukup baik. Perkembangan dari tahun

2011 – 2015 adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Demak (Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010) Tahun 2012 – 2016 (milyar Rp)

No. Lapangan Usaha 2012 2013 2014 2015 2016 a Pertanian Kehutanan, dan

Perikanan 3,430,569.19 3,482,389.26 3,367,148.91 3,567,713.91 3.531.701,43

b Pertambangan dan Penggalian 56,031.98 57,107.20 59,176.76 60,463.56 62.471,25

c Industri Pengolahan 3,345,669.57 3,630,720.10 3,909,987.58 4,139,046.31 4.501.770,24

d Pengadaan Listrik dan Gas 13,231.38 14,492.90 15,366.91 14,941.82 17.297,72

e Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang 10,028.90 10,375.10 10,847.34 11,070.57

11.501,73

f Konstruksi 1,080,689.30 1,137,070.55 1,196,920.82 1,262,142.93 1.338.123,93

g Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 2,103,259.55 2,214,102.43 2,339,527.94 2,472,422.72

2.627.538,97

h Transportasi dan Pergudangan 362,243.42 388,412.21 418,490.31 451,423.42 476.281,59

i Penyediaan Akomodasi dan

Makan Minum 330,921.42 342,056.26 361,233.23 378,021.70 394.811,63

j Informasi dan Komunikasi 252,131.41 277,891.51 316,233.23 346,007.83 368.856,74

k Jasa Keuangan dan Asuransi 295,973.96 307,907.38 327,280.18 345,888.23 374.982,19

l Real Estate 163,396.36 173,574.23 189,842.48 201,861.38 215.466,84

Page 79: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 79

No. Lapangan Usaha 2012 2013 2014 2015 2016 m,n

Jasa Perusahaan 27,871.11 30,277.70 33,220.76 35,899.62 38.868,52

o Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jam. Sos Wajib 494,070.19 502,858.40 508,577.64 531,239.93

548.061,96

p Jasa Pendidikan 453,446.14 491,425.33 547,292.43 595,554.71 623.152,28

q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 85,593.16 90,860.63 101,060.88 108,464.32

116.371,37

r,s,t,u Jasa Lainnya 318,100.00 347,705.30 383,169.82 391,518.87 417.946,39

Jumlah (milyar Rp) 12.823.227,04

13.499.226,47 14.078.419,80 14.913.837,51 15.665.204,77

Sumber data : BPS Kab. Demak, 2017

Berdasarkan data tersebut di atas, PDRB (atas

dasar harga konstan tahun 2010) Kabupaten Demak

pada tahun 2012 sebesar Rp. 12,82 trilyun meningkat

menjadi sebesar Rp 15,66 trilyun pada tahun 2016. Hal

ini menunjukkan bahwa kemajuan perekonomian

Kabupaten Demak terjadi kenaikan yang baik.

Perkembangan PDRB ini ditopang oleh perkembangan

sektor industri pengolahan, perdagangan besar dan

eceran, serta reparasi mobil dan sepeda motor yang

semakin berkembang serta pertumbuhan sektor

pertanian (tanaman pangan), kehutanan dan perikanan

baik skala kecil dan menengah yang menjadi tumpuan

lapangan pekerjaan di masyarakat perdesaan.

Perkembangan perekonomian Kabupaten Demak

secara strategis harus memperhatikan hal-hal sebagai

berikut, yaitu :

(1) Berlakunya Pasar Bersama ASEAN yang telah

dimulai tahun 2016 yang mengakibatkan

masuknya barang dan jasa dengan mudah dari

negara-negara ASEAN ke pasar lokal (bisa jadi

lebih murah) dan bersaing dengan produk UMKM

lokal. Pemerintah Kabupaten Demak harus

melindungi kerajinan tradisional dan produk

UMKM dari persaingan dengan produk luar negeri

melalui peningkatan mutu produk.

(2) Meningkatnya konsumsi barang dan jasa

masyarakat perkotaan dan kelompok menengah ke

atas yang berpotensi menjadi peluang pasar

produk lokal, kerajinan dan berbasis organik bagi

Page 80: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 80

masyarakat perdesaan. Hal ini menjadi peluang

bagi pelaku usaha pertanian, peternakan dan

perikanan di Kabupaten Demak.

(3) Meningkatnya harga bahan pangan pokok,

kebutuhan pangan olahan maka potensi lokal

dapat dikembangkan memenuhi kebutuhan pasar

regional dan eksport.

(4) Menurunnya suku bunga kredit memberikan

peluang usaha dan penanaman modal di sektor

UMKM di Kabupaten Demak.

c. Laju Inflasi

Angka inflasi di Kabupaten Demak tahun 2011 –

2015 menunjukkan dinamika yang bersifat fluktuatif,

yaitu tahun 2012 sebesar 4,1% naik menjadi 8,22%

pada tahun 2013 dan kemudian naik lagi tahun 2014

menjadi 8,69%. Untuk tahun 2015 dan 2016 tingkat

inflasi turun drastis ke level 2,80% dan 2,27%.

Perkembangan laju inflasi Kabupaten Demak dari tahun

2012 – 2016 dapat dikemukakan sebagai berikut:

4,1

8,228,69

2,82,27

0

2

4

6

8

10

2012 2013 2014 2015 2016

Inflasi

Inflasi

Sumber: BPS Kabupaten Demak; 2017

Gambar 3.3

Laju Inflasi Kabupaten Demak Tahun 2012-2016

Inflasi tersebut dipengaruhi oleh faktor eksternal

dan faktor internal dalam masyarakat di Kabupaten

Demak. Faktor eksternal yang mengakibatkan inflasi naik

antara lain: melambatnya perekonomian dunia yang

Page 81: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 81

berpengaruh terhadap perekonomian nasional; naiknya

kurs valuta asing terhadap rupiah yang mengakibatkan

harga-harga bahan baku, barang modal dan mesin-mesin

dari luar negeri semakin meningkat. Hal ini berdampak

pada naiknya barang dan jasa di dalam negeri. Demikian

pula naiknya bahan bakar minyak (BBM) dan tarif dasar

listrik (tahun 2013) berpengaruh terhadap harga

komoditas lainnya, naiknya harga kebutuhan pokok

terutama beras dan daging telah meningkatkan inflasi

sampai dengan akhir tahun 2014. Dan untuk tahun 2015

dan tahun 2016 tingkat inflasi dikisaran 2 % dan hal ini

juga tidak berbeda jauh dengan tingkat nasional dan

Propinsi Jawa Tengah.

3.1.2. Tantangan dan Prospek Pengembangan Perekonomian

Daerah

Beberapa hal yang menjadi tantangan dan prospek

p e mb a n gun an ekonomi Kabupaten Demak pada tahun

2018 adalah sejalan dengan visi dan misi pembangunan

daerah, adalah sebagai berikut :

a. Pertumbuhan ekonomi masih kurang optimal, lebih

rendah dibandingkan dengan rata-rata Jawa Tengah.

b. Masih rendahnya kualitas tenaga kerja yang

memasuki pasar kerja, baik pendidikan dan

keterampilan di sektor industri sehingga

mengakibatkan daya saing yang rendah di pasar

kerja. Hal ini berdampak pada cukup tingginya

pengangguran (2016) yaitu sebesar 5,45%.

c. Meningkatnya permintaan produk yang berkualitas

menuntut peningkatan standar kualitas bagi produk

barang dan jasa termasuk hasil industri dari UMKM

dan kerajinan.

d. Belum terpadunya pelaksanaan penanggulangan

kemiskinan (angka kemiskinan tahun 2016 sebesar

14,10% lebih besar dari Jawa Tengah 13,55%), tingkat

Page 82: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 82

pengangguran terbuka (TPT) sebesar 5,45% dan

setengah penganggur serta perlindungan sosial

melalui program terpadu dan berkelanjutan.

e. Belum meratanya sarana dan prasarana pendukung

(jalan, jembatan, jaringan irigasi, pemenuhan air baku/

irigasi, sekolah dan sarana kesehatan) yang dapat

menunjang perkembangan perekonomian daerah secara

merata dan pertumbuhan penanaman modal yang

berkualitas.

f. Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik belum

optimal dalam rangka pelayanan perizinan penanaman

modal, promosi potensi unggulan daerah dan

pengembangan pariwisata serta pengembangan ”city

branding” dalam rangka peningkatan ekonomi kreatif .

3.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah

3.2.1. Gambaran APBD Tahun Sebelumnya

3.2.1.1. Pendapatan

Evaluasi terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (APBD) Kabupaten Demak periode 2012 sampai dengan

2016 apabila dilihat dari berbagai sudut pandang diuraikan

berikut ini.

Besarnya pendapatan daerah selama tahun 2012 hingga

tahun 2016 selalu mengalami peningkatan. Pada Tahun 2012

Anggaran Pendapatan Kabupaten Demak sebesar Rp

1.109.449.784.000,00,-. Selanjutnya mengalami peningkatan

hingga pada tahun 2016 menjadi Rp 1.530.744.804.000,- atau

mengalami peningkatan sebesar 37,33%. Perkembangan

pendapatan daerah selama tahun 2012-2016 dapat dilihat pada

grafik berikut ini.

Page 83: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 83

-

200.000.000.000,00

400.000.000.000,00

600.000.000.000,00

800.000.000.000,00

1.000.000.000.000,00

1.200.000.000.000,00

1.400.000.000.000,00

1.600.000.000.000,00

1.800.000.000.000,00

2.000.000.000.000,00

Pendapatan1

.19

2.1

66

.05

9.0

00

,00

1.3

44

.89

3.7

42

.51

2,0

0

1.4

70

.02

2.4

92

.00

0,0

0

1.5

03

.74

4.8

04

.00

0,0

0

1.9

52

.45

9.9

22

.20

0,0

0

2012 2013 2014 2015 2016

Gambar 3.3

Besarnya Pendapatan Daerah Tahun 2012-2016

Apabila dilihat dari masing-masing unsur pendapatan yang

ada di dalam APBD, maka selama lima tahun terakhir

menunjukkan bahwa sejak tahun 2012 sampai dengan tahun

2016 proporsi terbesar masih didominasi oleh Dana Perimbangan.

Untuk tahun 2016 proporsinya sebesar 64,8%. Diikuti oleh dana

dari lain-lain pendapatan yang sah dan pendapatan asli daerah.

Gambar 3.3 juga menunjukkan bahwa terjadi peningkatan

pendapatan asli daerah dari tahun 2012 hingga tahun 2016

sebesar 200% diikuti dengan peningkatan prosentase Dana

Perimbangan sebesar 47,74%% dan lain-lain pendapatan yang

sah mengalami kenaikan 7,95%. Kondisi ini menunjukkan bahwa

selama lima tahun terakhir Kabupaten Demak telah menunjukkan

ada kemampuan dalam memanfaatkan potensi yang ada.

Meskipun tidak tertutup kemungkinan bahwa potensi tersebut

masih bisa ditingkatkan lagi di masa yang akan datang.

Perkembangan masing-masing unsur pendapatan daerah selama

tahun 2012-2016 dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Page 84: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 84

-

200.000.000.000

400.000.000.000

600.000.000.000

800.000.000.000

1.000.000.000.000

1.200.000.000.000

1.400.000.000.000

2012 2013 2014 2015 2016Pendapatan Asli Daerah 84.110.986.00 118.719.459.0 189.921.165.0 206.243.460.0 287.422.500.5

Dana Perimbangan 789.510.280.0 853.923.136.0 919.285.897.0 969.294.252.0 1.266.900.747

Lain-Lain Pendapatan Yang Sah 318.544.793.0 372.251.147.5 360.815.430.0 355.207.092.0 398.136.674.4

Gambar 3.4

Besarnya Masing-Masing Unsur Pendapatan Tahun 2012-2016

Secara rinci perkembangan realisasi pendapatan daerah

Kabupaten Demak tahun 2012-2016 disajikan pada Tabel 3.3

berikut ini.

Page 85: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 85

Tabel 3.3

Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Demak Tahun 2012-2016

No Uraian Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Penetapan

2012 2013 2014 2015 2016

2 BELANJA

2.1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 763.861.789.250,00 832.702.759.612,00 843.591.766.000,00 966.060.104.000 1.074.076.693.553,00

2.1.1 Belanja Pegawai 619.452.619.250,00 661.624.398.612,00 756.364.613.000,00 801.685.527.000 752.842.435.733,00

2.1.2 Belanja Bunga - 0

2.1.3 Belanja Subsidi 596.024.000,00 -

2.1.4 Belanja Hibah 79.584.405.000,00 108.504.170.000,00 22.296.450.000,00 11.972.200.000 15.450.795.900,00

2.1.5 Belanja Bantuan Sosial 6.211.300.000,00 3.570.275.000,00 4.357.275.000,00 0 3.195.000.000,00

2.1.6 Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa

715.165.000,00 235.666.000,00 250.000.000,00 8.100.146.000

9.452.400.630,00

2.1.7 Belanja Bantuan Keuangan kpd Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa

54.302.276.000,00 56.768.250,00 58.323.428.000,00 142.302.231.000

292.507.936.040,00

2.1.8 Belanja Tidak Terduga 3.000.000.000,00 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 2.000.000.000 628.125.250,00

2.2 BELANJA LANGSUNG 536.708.269.750,00 613.064.431.900,00 780.611.945.000,00 679.671.594.000 991.279.622.113,00

2.2.1 Belanja Pegawai 29.917.061.500,00 40.287.493.100,00 64.146.730.200,00 71.528.943.000 87.694.960.358,00

2.2.2 Belanja Barang dan Jasa 151.945.534.750,00 192.887.270.150,00 232.051.163.150,00 226.057.397.000 268.181.913.803,00

2.2.3 Belanja Modal 356.845.673.500,00 379.889.668.650,00 484.414.051.650,00 382.085.254.000 635.402.747.952,00

Jumlah 1.302.570.059.000,00 1.445.767.191.512,00 1.624.203.711.000,00 1.645.731.698.000 2.065.356.315.666,00

Surplus/ (Defisit) (110.404.000.000,00) (100.873.449.000,00) (154.181.219.000,00) (114.986.894.000,00) (4.017.816.237.866,00)

Page 86: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 86

Terhadap pendapatan secara keseluruhan, proporsi

pendapatan selama lima tahun terakhir di Kabupaten Demak

menunjukkan bahwa ada penurunan proporsi dana perimbangan

terhadap total pendapatan. Proporsi dana perimbangan tahun

2012 dengan prosentase sebesar 66,22 % , tahun 2013 dan tahun

2014 turun menjadi sebesar 63,49% dan 62,53 %. Sedangkan

untuk tahun 2015 sebesar 63,32 % dan naik di tahun 2016 yaitu

64,88 %. Dan kalau dirata-rata proporsi Dana Penimbangan

selama lima tahun terakhir adalah sebesar 64,08%.

Proporsi lain-lain pendapatan yang sah menunjukkan tren

penurunan dari tahun 2012 – 2016. Pada tahun 2012 proporsi

lain-lain pendapatan yang sah sebesar 26,72% menurun pada

tahun 2016 menjadi 20,5%. Rata-rata per tahun proporsi lain-lain

pendapatan yang sah adalah sebesar 24,5%.

Proporsi Pendapatan Asli Daerah (PAD) mengalami

peningkatan dari tahun 2012 - 2016. Proporsi PAD di Kabupaten

Demak meningkat dari 7,06% pada tahun 2012 menjadi 14,7%

pada tahun 2015. Rata-rata selama lima tahun proposri PAD di

Kabupaten Demak adalah sebesar 11,37%. Peningkatan proporsi

PAD terhadap total pendapatan ini menunjukkan kondisi

perekonomian yang semakin baik di Kabupaten Demak.

Secara rinci perkembangan proporsi masing-masing unsur

pendapatan selama tahun 2012-2016 dapat dilihat pada gambar

berikut ini.

Page 87: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 87

0

10

20

30

40

50

60

70

2012 2013 2014 2015 2016

7.06 8.8312.92 13.47 14.7

66.2263.49 62.54 63.32 64.8

26.7227.68

24.54 23.220.5

PENDAPATAN ASLI DAERAH DANA PERIMBANGAN LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH

Gambar 3.5

Proporsi Masing-Masing Unsur Pendapatan Terhadap Total Pendapatan

Daerah Tahun 2012-2016

Hasil evaluasi menunjukkan bahwa Pendapatan Asli

Daerah (PAD) Kabupaten Demak mengalami peningkatan selama

lima tahun terakhir. Dalam kesempatan ini, komponen

Pendapatan Asli Daerah terdiri dari (1) Pendapatan Pajak Daerah,

(2) Pendapatan Retribusi Daerah, (3) Pendapatan Hasil Pengeloaan

Kekayaan Daerah yang dipisahkan dan (4) Lain-lain Pendapatan

Asli Daerah yang sah. Hingga saat ini PAD Kabupaten Demak

sangat dipengaruhi oleh komponen Lain-lain PAD yang sah. Rata-

rata proporsi Lain-lain PAD yang sah selama lima tahun sebesar

50,62% dari PAD. Selanjutnya diikuti oleh komponen Pendapatan

Pajak Daerah. Proporsi Pajak Daerah di Kabupaten Demak selama

lima tahun mengalami peningkatan dengan rata-rata per tahun

sebesar 30,7% dari PAD. Komponen ketiga yang memberikan

kontribusi terhadap PAD adalah Retribusi Daerah.

Selama lima tahun terakhir, proporsi Pendapatan Pajak

Daerah terhadap PAD fluktuatif. Pada tahun 2012 proporsi Pajak

Daerah 28,5% naik menjadi 36,4% di tahun 2013. Selanjutnya di

tahun 2014 menurun menjadi 29,01%, di tahun 2015 sebesar

28,6% dan di tahun 2016 naik menjadi 31%. Proporsi Pendapatan

Page 88: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 88

Retribusi tahun 2012 sebesar 15,7% menurun pada tahun 2016

menjadi 6,46%. Proporsi Pendapatan hasil pengelolaan kekayaan

daerah yang dipisahkan juga mengalami penurunan dari 12,7%

tahun 2012 menjadi 4,43% di tahun 2016. Sedangkan proporsi

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah dari tahun 2012 –

2016 mengalami peningkatan dari 42,5% menjadi 57,7%.

0

10

20

30

40

50

60

2012 2013 2014 2015 2016

28.99

36.35

29.19 29.01

36.4

15.71 14.05 15.26

9.066.46

12.79

4.81 4.68 4.69 4.43

42.5144.79

50.87

57.24 57.7

Pendapatan Pajak Daerah

Pendapatan Retribusi Daerah

Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

Gambar 3.6

Proporsi Masing-Masing Unsur PAD Tahun 2012-2016

3.2.1.2. Belanja Daerah

Anggaran Belanja Daerah akan mempunyai peran riil dalam

peningkatan kualitas layanan publik dan sekaligus menjadi

stimulus bagi perekonomian daerah apabila terealisasi dengan

baik. Dengan demikian, secara ideal seharusnya Belanja Daerah

dapat menjadi komponen yang cukup berperan dalam

peningkatan akses masyarakat terhadap sumber-sumber daya

ekonomi yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat. Pada

gilirannya, apabila kesejahteraan masyarakat telah meningkat

maka diharapkan akan berdampak kepada perekonomian daerah

secara luas. Untuk menggambarkan seberapa besar belanja

pemerintah daerah yang digunakan dalam upaya untuk

menyejahterakan penduduk di suatu daerah.

Page 89: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 89

Besarnya belanja daerah di Kabupaten Demak selama lima

tahun terakhir juga mengalami peningkatan. Pada tahun 2012

besarnya belanja sebesar Rp 1.302.570.059.000,00,- meningkat

pada tahun 2016 menjadi sebesar Rp 2.065.356.315.666,-.

Secara rinci perkembangan belanja daerah Kabupaten

Demak tahun 2012-2016 dapat dilihat pada Tabel 3.4.

Page 90: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 90

Tabel 3.4

Realisasi Pembiayaan Daerah Kabupaten Demak Tahun 2012-2016

No Uraian Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi

2012 2013 2014 2015 2016

3.1 PENERIMAAN DAERAH

3.1.1 Penggunaan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) 116.577.000.000,00 111.373.449.000,00 161.231.219.000,00 123.486.894.000 207.633.750.741,00

3.1.2 Pencairan Dana Cadangan -

3.1.3 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan -

3.1.4 Penerimaan Pinjaman Daerah - - 17.758.064

3.1.5 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah -

3.1.6 Penerimaan Piutang Daerah -

Jumlah 116.577.000.000,00 111.373.449.000,00 161.231.219.000,00 123.486.894.000,00 207.651.508.805,00

3.2 PENGELUARAN DAERAH

3.2.1 Pembentukan Dana Cadangan - -

3.2.2 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 6.173.000.000,00 10.500.000.000,00 7.050.000.000,00 8.500.000.000 27.796.000.000,00

3.2.3 Pembayaran Pokok Utang - -

3.2.4 Pemberian Pinjaman Daerah - -

3.2.5 Pemberian Kembali Pinjaman Daerah

3.2.6 Pengembalian Kelebihan Dana Transfer TPP Guru

3.2.7 Pembayaran Kekurangan Pajak Penghasilan

3.2.8 Pembayaran Hutang Pihak Ketiga

Jumlah 6.173.000.000,00 10.500.000.000,00 7.050.000.000,00 8.500.000.000,00 27.796.000.000,00

Pembiayaan Neto 110.404.000.000,00 100.873.449.000,00 154.181.219.000,00 114.986.894.000,00 179.837.750.741,00

3.3 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL 66.941.357.275,00

Page 91: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 91

Selama lima tahun terakhir besarnya belanja tidak

langsung dan belanja langsung selalu mengalami peningkatan.

Apabila dilihat dari besarnya belanja maka belanja tidak langsung

relatif lebih besar apabila dibandingkan dengan belanja langsung.

Namun apabila dianalisis lebih dalam maka secara rata-rata

pertumbuhan belanja tidak langsung sebesar 9,4% sedangkan

belanja langsung secara rata-rata mengalami pertumbuhan

sebesar 8,8%.

-

200.000.000.000

400.000.000.000

600.000.000.000

800.000.000.000

1.000.000.000.000

1.200.000.000.000

2012 2013 2014 2015 2016

76

3.8

61

.78

9.2

50

83

2.7

02

.75

9.6

12

84

3.5

91

.76

6.0

00

90

6.6

55

.92

8.4

79

1.0

74

.07

6.6

93

.55

3

53

6.7

08

.26

9.7

50

61

3.0

64

.43

1.9

00

78

0.6

11

.94

5.0

00

88

4.9

27

.41

0.2

89

99

1.2

79

.62

2.1

13

BELANJA TIDAK LANGSUNG BELANJA LANGSUNG

Gambar 3.8 Besarnya Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung

Tahun 2012-2016

Dilihat dari proporsinya, selama kurun waktu tahun 2012-

2016 terjadi fluktuasi proporsi masing-masing unsur belanja

terhadap total belaja daerah. Ada kecenderungan peningkatan

proporsi belanja langsung terhadap total belanja daerah dari

sebesar 41,2% menjadi sebesar 47,9%. Kecenderungan

peningkatan proporsi belanja langsung menunjukkan adanya

komitmen pemerintah Kabupaten Demak untuk meningkatkan

kemajuan pembangunan daerah. Secara rinci proporsi masing-

masing unsur belanja daerah terhadap total pendapatan daerah

dapat dilihat pada Tabel 3.9.

Page 92: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 92

58,64 57,6

51,94

58,7

52,1

41,2 42,4

48,06

41,3

47,9

0

10

20

30

40

50

60

70

2012 2013 2014 2015 2016

Chart Title

BELANJA TIDAK LANGSUNG

BELANJA LANGSUNG

Gambar 3.9

Proporsi Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung

terhadap Total Belanja Daerah Tahun 2012-2016

Berikut ini diuraikan mengenai rasio belanja pegawai

terhadap belanja daerah. Semakin tinggi angka rasionya maka

semakin besar proporsi APBD yang dialokasikan untuk belanja

pegawai dan begitu sebaliknya semakin kecil angka rasio belanja

pegawai maka semakin kecil pula proporsi APBD yang

dialokasikan untuk belanja pegawai. Semakin menurunnya porsi

belanja pegawai tidak langsung dalam APBD menunjukkan bahwa

semakin sedikit porsi APBD yang digunakan untuk belanja

aparatur, sehingga APBD bisa lebih terkonsentrasi pada belanja

yang langsung terkait dengan layanan publik. Asumsinya belanja

ini semakin berkurang maka akan direalokasikan ke belanja

modal dan belanja barang dan jasa yang lebih efektif dalam

mendorong roda perekonomian daerah.

Page 93: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 93

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

2012 2013 2014 2015 2016

81,0985,26

89,6682,99

70,09

BELANJA PEGAWAI

Gambar 3.10 Rasio Belanja Pegawai pada Belanja Tidak Langsung

Terhadap Belanja Daerah Tahun 2012-2016

Kondisi yang terjadi di Kabupaten Demak menunjukkan

bahwa selama lima tahun terakhir Rasio Belanja Pegawai pada

Belanja Tidak Langsung terhadap Belanja Daerah relatif stabil

meskipun pada tahun 2012 sebesar 81,09% dan menjadi 70,09%

pada tahun 2016. Dengan demikian maka Kabupaten Demak

mempunyai kesempatan dalam mendorong roda perekonomian

melalui perbaikan dan peningkatan kualitas dan kuantitas

layanan publik.

Salah satu ukuran kualitas belanja yang baik adalah

dengan semakin besarnya porsi belanja modal sebagai bagian dari

total belanja daerah. Belanja modal yang besar diharapkan akan

memberikan dampak yang positif bagi pertumbuhan ekonomi di

daerah dan pada akhirnya akan meningkatkan potensi-potensi

penerimaan daerah yang baru. Rasio belanja modal terhadap total

belanja daerah mencerminkan porsi belanja daerah yang

dibelanjakan untuk belanja modal. Belanja Modal sendiri

ditambah belanja barang dan jasa, merupakan belanja pemerintah

yang memiliki pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan

ekonomi suatu daerah selain dari sektor swasta, rumah tangga,

dan luar negeri. Oleh karena itu, semakin tinggi angka rasionya,

semakin baik pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi.

Page 94: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 94

Sebaliknya, semakin rendah angkanya, semakin buruk

pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi.

Kondisi yang terjadi di Kabupaten Demak selama lima

tahun terakhir ini menunjukkan bahwa proporsi Belanja Modal

terhadap total belanja maupun proporsi belanja modal terhadap

belanja langsung kondisinya fluktuatif. Apabila dianalisa

menunjukkan bahwa rasio belanja modal terhadap total belanja

daerah dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 berada

dikisaran 25% dan di tahun 2016 telah terjadi kenaikan (30,76%).

0

10

20

30

40

50

60

70

2012 2013 2014 2015 2016

66,4961,97 62,06

56,22

64,09

27 25 2623

30,76

Belanja Modal Terhadap Belanja Langsung

Proporsi Belanja Modal Terhadap Total Belanja

Gambar 3.11 Rasio Belanja Modal Terhadap Belanja Daerah dan Terhadap Belanja

Langsung Tahun 2010-2014

3.2.1.1. Pembiayaan Daerah

Pembiayaan daerah adalah seluruh transaksi keuangan

pemerintah daerah, baik penerimaan maupun pengeluaran, yang

perlu dibayar atau akan diterima kembali. Dalam penganggaran

pemerintah daerah pembiayaan daerah terutama dimaksudkan

untuk menutup defisit dan atau memanfaatkan surplus anggaran.

Penerimaan pembiayaan antara lain dapat berasal dari pinjaman

dan hasil divestasi. Sementara itu pengeluaran pembiayaan antara

lain digunakan untuk pembayaran kembali pokok pinjaman,

pemberian pinjaman kepada entitas lain dan penyertaan modal

oleh pemerintah daerah.

Page 95: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 95

Dalam kurun waktu tahun 2012-2016 penerimaan

pembiayaan daerah menunjukkan peningkatan dari sebesar Rp

116.577.000.000,00 pada tahun 2012 menjadi Rp

207.651.508.805,00 pada tahun 2016. Pengeluaran pembiayaan

daerah juga cenderung meningkat dari sebesar Rp

6.173.000.000,00 pada tahun 2012 menjadi sebesar Rp

27.796.000.000,00 pada tahun 2016. Selisih pembiayaan netto

meningkat dari sebesar Rp 110.404.000.000,00 pada tahun 2012

menjadi Rp 179.837.750.741,00 pada tahun 2016. Secara rinci

perkembangan realisasi pembiayaan daerah Kabupaten Demak

tahun 2012-2016 dapat dilihat pada Tabel 3.5.

Page 96: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 96

Tabel 3.5

Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Demak Tahun 2018

No Uraian APBD RAPBD Bertambah/ Prosentase

2017 2018 Berkurang %

1 PENDAPATAN

1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 256.033.200.000 257.076.427.000 1.043.227.000 100,41

1.1.1 Pendapatan Pajak Daerah 82.907.000.000 85.357.000.000.000 2.450.000.000 102,96

1.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah 22.541.200.000 21.700.677.000 (840.523.000) 96,27

1.1.3 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

14.525.000.000 13.193.750.000 (1.331.250.000) 90,83

1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

136.060.000.000 136.825.000.000 765.000.000 100,56

1.2 DANA PERIMBANGAN 1.280.995.759.000 1.131.796.827.000 (149.198.932.000) 88,35

1.2.1 Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak

48.681.693.000 45.499.570.000 (3.182.123.000) 93,46

1.2.2 Dana Alokasi Umum 958.000.609.000 908.643.744.000 (49.356.865.000) 94,85

1.2.3 Dana Alokasi Khusus 274.313.457.000 177.653.513.000 (96.659.944.000) 64.76

1.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG

SAH 322.491.389.000 316.657.734.000 (5.833.655.000) 98,19

1.3.1 Pendapatan Hibah 1.186.098.000,00 - -

1.3.2 Pendapatan Dana Darurat - -

1.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi 110.895.896.000 105.062.241.000 (5.833.655.000) 94,74

1.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

211.595.493.000 211.595.493.000 - 100

1.3.5 Bantuan Keuangan dari Provinsi - - - -

Jumlah 1.859.520.348.000 1.705.530.988.000 (153.989.360.000) 91,72

Page 97: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 97

Surplus/defisit menunjukkan selisih antara pendapatan

dan belanja daerah. Jika pendapatan lebih besar daripada belanja,

maka terjadi surplus, kalau sebaliknya maka terjadi defisit.

Besaran defisit menunjukkan tingkat belanja yang tidak dapat

dipenuhi oleh pendapatan daerah. Dalam kurun tahun 2011-2015

Kabupaten Demak mengalami defisit anggaran seperti terlihat

pada gambar berikut.

-

20.000.000.000

40.000.000.000

60.000.000.000

80.000.000.000

100.000.000.000

120.000.000.000

140.000.000.000

160.000.000.000

2012 2013 2014 2015 2016

11

0.4

04

.00

0.0

00

10

0.8

73

.44

9.0

00

15

4.1

81

.21

9.0

00

11

4.9

86

.89

4.0

00

14

5.6

74

.00

5.1

34

DEFISIT

Gambar 3.12

Defisit Kabupaten Demak Tahun 2012-2016

Selanjutnya menyangkut SiLPA yaitu pelampauan

pendapatan atau penghematan belanja pada realisasi APBD

sebelumnya akan menghasilkan sisa dana. Mengingat bahwa

APBD dibuat sebelum berakhirnya tahun anggaran maka SiLPA

yang terdapat di APBD merupakan nilai estimasi. Semakin besar

SiLPA pada dasarnya menunjukkan semakin besarnya dana

publik yang belum atau tidak digunakan dalam belanja atau

pengeluaran pembiayaan lain sehingga mengendap di kas daerah

sebagai dana idle. Kondisi yang terjadi di Kabupaten Demak

selama periode tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 SiLPA

cenderung meningkat. Pada tahun 2012 SiLPA sebesar Rp

116.577.000,00 dan meningkat menjadi sebesar Rp

179.837.750.741,00 di tahun 2016. Kondisi ini menunjukkan

bahwa secara rata-rata selama lima tahun terakhir terjadi

pertumbuhan sebesar 17,66%. Hal ini menunjukkan bahwa di

Kabupaten Demak masih banyak dana publik yang belum

Page 98: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 98

digunakan dalam belanja maupun pengeluaran yang lain.

Sehingga masih ada dana yang mengendap di kas daerah atau

tidak terserap.

-

20.000.000.000

40.000.000.000

60.000.000.000

80.000.000.000

100.000.000.000

120.000.000.000

140.000.000.000

160.000.000.000

180.000.000.000

2012 2013 2014 2015 2016

11

6.5

77

.00

0.0

00

11

1.3

73

.44

9.0

00

16

1.2

31

.21

9.0

00

12

3.4

86

.89

4.0

00

17

9.8

37

.75

0.7

41

SiLPA

Gambar 3.13 Besarnya Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA)

Tahun 2012-2016

Besarnya SiLPA pada akhir tahun tentunya menjadi salah

satu sumber pembiayaan pada tahun berikutnya untuk mendanai

belanja daerah. Rasio ini diharapkan akan semakin turun

mengingat tingginya SiLPA yang terjadi bisa ditengarai oleh karena

rendahnya penyerapan belanja daerah, yang pada dasarnya

mengindikasikan tidak efisien dan efektifnya perencanaan

kegiatan di daerah. Sumber SiLPA selain itu adanya dana dari

pusat yang tidak terserap. Sehingga rasio ini juga perlu dicermati

oleh pemerintah pusat dalam melakukan kebijakan transfer ke

daerah yang efisien dan efektif.

Kondisi yang terjadi di Kabupaten Demak menunjukkan

bahwa Rasio SiLPA terhadap Anggaran Belanja menunjukkan ada

peningkatan. Dengan kondisi ini maka dapat disampaikan bahwa

terjadi penyerapan belanja yang belum masksimal dari tahun

2012 hingga tahun 2015. Khusus tahun 2016, SiLPA turun

menjadi 3,24%, hal ini berarti penyerapan belanja benar-benar

bisa dimaksimalkan. Dan hal ini merupakan moment untuk terus

Page 99: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 99

meminimalisir besaran SiLPA. Meningkatnya rasio SiLPA terhadap

anggaran belanja ini menyebabkan Pemerintah Kabupaten Demak

harus siap dalam membiayai belanjanya. Hal ini disebabkan, ada

kemungkinan pemerintah pusat akan lebih mencermati dalam

melakukan kebijakan transfer ke Kabupaten Demak.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

2012 2013 2014 2015 2016

8,95

7,7

9,93

7,5

3,24

Rasio SiLPA Terhadap Total Belanja

Gambar 3.14

Rasio SiLPA terhadap Anggaran Belanja Tahun 2012-2016

3.2.2. Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan

3.2.2.1. Pendapatan

Proyeksi Pendapatan di tahun 2018 ditarget

sebesar Rp. 1.705.530.988.000,00 dan hal ini menurun

dibanding penetapan APBD Tahun 2017 yaitu sebesar Rp.

1.859.520.348.000,00 atau terjadi penurunan Rp.

153.989.360.000,00. Penurunan ini dikarenakan untuk

proyeksi dana perimbangan yang akan diterima

berkurang Rp. 149.198.932.000,00, juga untuk Lain-lain

Pendapatan yang Sah juga diproyeksi juga mengalami

penurunan. Lebih lanjut dapat dilihat pada tabel berikut

ini :

Page 100: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 100

Tabel 3.6

Rencana Belanja Daerah Kabupaten Demak Tahun 2018

No Uraian APBD RAPBD Bertambah/ Prosentase

2017 2018 Berkurang %

2 BELANJA

2.1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 1.163.653.424.000 832.702.759.612,00 843.591.766.000,00 966.060.104.000

2.1.1 Belanja Pegawai 779.203.851.000 806.285.437.000 27.081.586.000 103,48

2.1.3 Belanja Subsidi - - - -

2.1.4 Belanja Hibah 7.600.000.000 7.600.000.000 0 100

2.1.5 Belanja Bantuan Sosial 1.461.200.000 1.461.200.000 0 100

2.1.6 Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa

10.032.200.000 10.550.000.000 517.800.000 105.16

2.1.7 Belanja Bantuan Keuangan kpd Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa

363.356.173.000 356.048.734.000 (7.307.439.000) 97,99

2.1.8 Belanja Tidak Terduga 2.000.000.000, 2.000.000.000,00 0 100

2.2 BELANJA LANGSUNG 771.566.924.000 - = -

2.2.1 Belanja Pegawai 114.732.786.000 - - -

2.2.2 Belanja Barang dan Jasa 290.924.720.700 - - -

2.2.3 Belanja Modal 365.909.417.300 - - -

Jumlah 1.935.220.348.000 1.183.945.371.000 (751.274.977.000) 61,18

Surplus/ (Defisit) (75.700.000.000) 521.585.617.000 597.285.617.000 689,02

Page 101: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 101

Terhadap pendapatan secara keseluruhan, proporsi dana

perimbangan terhadap total pendapatan masih menjadi porsi

terbesar yaitu mencapai 66,36 %. Untuk PAD diproyeksikan naik

tipis sebesar Rp.1.043.227.000 dari Rp.256.033.200.000 di tahun

2017 menjadi Rp.257.076.427.000 di tahun 2018.

3.2.2.2. Belanja Daerah

Anggaran Belanja Daerah di tahun 2018 dengan

memperhitungkan proyeksi pendapatan, digunakan untuk Belanja

Tidak Langsung dan Belanja Langsung. Untuk Belanja Langsung

pengalokasiannya akan ditentukan melalui mekanisme

perencanaan yaitu diawali Musrenbangdes/Kec, Forum OPD,

Musrenbangkab, yang selanjutnya disusun KUA PPAS.

Sedangkan untuk alokasi rencana Belanja Tidak Langsung

dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Page 102: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 102

Tabel 3.7

Realisasi Pembiayaan Daerah Kabupaten Demak Tahun 2012-2016

No Uraian

APBD

R-APBD

Bertambah/

Prosentase

2017 2018 Berkurang %

3.1 PENERIMAAN DAERAH

3.1.1 Penggunaan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) 90.000.000.000 20.000.000.000 (70.000.000.000) 22,22

3.1.2 Pencairan Dana Cadangan - -

3.1.3 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan - -

3.1.4 Penerimaan Pinjaman Daerah - -

3.1.5 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah -

3.1.6 Penerimaan Piutang Daerah -

Jumlah 90.000.000.000 90.000.000.000 (70.000.000.000) 22,22

3.2 PENGELUARAN DAERAH

3.2.1 Pembentukan Dana Cadangan - -

3.2.2 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 14.300.000.000 14.300.000.000 - 100

- PT. Bank Jateng 5.000.000.000 5.000.000.000 -

- PD. BPR BKK 865.000.000 865.000.000 -

- PD. BKK 1.400.000.000 1.400.000.000 -

- PT. LKM (Bank Pasar) 2.000.000.000 2.000.000.000 -

- PD. Apotik Sari Husada 1.535.000.000 1.535.000.000 -

- PDAM Kab. Demak 3.500.000.000 3.500.000.000 -

3.2.3 Pembayaran Pokok Utang - - -

3.2.4 Pemberian Pinjaman Daerah - - -

Jumlah 14.300.000.000 14.300.000.000 - 100

Pembiayaan Neto 75.700.000.000 5.700.000.000 (70.000.000.000) 7,53

3.3 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenan - 527.285.617.000 527.285.617.000

Page 103: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 103

3.2.1.1. Pembiayaan Daerah

Pembiayaan daerah adalah seluruh transaksi keuangan

pemerintah daerah, baik penerimaan maupun pengeluaran, yang

perlu dibayar atau akan diterima kembali. Dalam penganggaran

pemerintah daerah pembiayaan daerah terutama dimaksudkan

untuk menutup defisit dan atau memanfaatkan surplus anggaran.

Penerimaan pembiayaan antara lain dapat berasal dari pinjaman

dan hasil divestasi. Sementara itu pengeluaran pembiayaan antara

lain digunakan untuk pembayaran kembali pokok pinjaman,

pemberian pinjaman kepada entitas lain dan penyertaan modal

oleh pemerintah daerah.

Untuk tahun 2018 penerimaan pembiayaan daerah

diproyeksikan sebesar Rp. 20.000.000.000, lebih kecil dari tahun

2017 yaitu sebesar Rp. 90.000.000.000,-. Hal ini mempunyai arti

bahwa untuk serapan anggaran APBD Tahun 2017 diharapkan

dapat maksimal. Sehingga SiLPA ditarget menurun. Sedangkan

untuk pengeluaran pembiayaan daerah diproyeksikan sama

dengan tahun 2017 yaitu sebesar Rp 14.300.000.000,00.

Secara rinci pembiayaan daerah Kabupaten Demak tahun

2017 dan proyeksi 2018 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Page 104: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 104

Tabel 3.8

Realisasi Pembiayaan Daerah Kabupaten Demak Tahun 2012-2016

No Uraian

APBD

R-APBD

Bertambah/

Prosentase

2017 2018 Berkurang %

3.1 PENERIMAAN DAERAH

3.1.1 Penggunaan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) 90.000.000.000 20.000.000.000 (70.000.000.000) 22,22

3.1.2 Pencairan Dana Cadangan - -

3.1.3 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan - -

3.1.4 Penerimaan Pinjaman Daerah - -

3.1.5 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah -

3.1.6 Penerimaan Piutang Daerah -

Jumlah 90.000.000.000 90.000.000.000 (70.000.000.000) 22,22

3.2 PENGELUARAN DAERAH

3.2.1 Pembentukan Dana Cadangan - -

3.2.2 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 14.300.000.000 14.300.000.000 - 100

- PT. Bank Jateng 5.000.000.000 5.000.000.000 -

- PD. BPR BKK 865.000.000 865.000.000 -

- PD. BKK 1.400.000.000 1.400.000.000 -

- PT. LKM (Bank Pasar) 2.000.000.000 2.000.000.000 -

- PD. Apotik Sari Husada 1.535.000.000 1.535.000.000 -

- PDAM Kab. Demak 3.500.000.000 3.500.000.000 -

3.2.3 Pembayaran Pokok Utang - - -

3.2.4 Pemberian Pinjaman Daerah - - -

Jumlah 14.300.000.000 14.300.000.000 - 100

Pembiayaan Neto 75.700.000.000 5.700.000.000 (70.000.000.000) 7,53

3.3 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenan - 527.285.617.000 527.285.617.000

Page 105: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 105

BAB IV

PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 2018

4.1. VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan sesuai

ketentuan Pasal 260 Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan, bahwa dalam

rangka penyelenggaraan Pemerintahan, Pemerintah Daerah

berkewajiban menyusun perencanaan pembangunan daerah

sebagai satu kesatuan sistem perencanaan pembangunan

nasional. Perencanaan pembangunan daerah tersebut meliputi

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk

jangka waktu 20 tahun, Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) untuk jangka waktu 5 tahun, dan

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) untuk jangka waktu 1

tahun.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Kabupaten Demak 2016-2021 telah ditetapkan dengan

Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016. Visi yang akan dicapai

dalam kurun waktu 5 (lima) tahun yaitu :

“Terwujudnya Masyarakat Demak Yang Agamis lebih Sejahtera,

Mandiri, Maju, Kompetitif, Kondusif, Berkepribadian dan

Demokratis”

Visi tersebut di atas terdiri dari 8 frase (bagian), yaitu

Masyarakat Demak yang Agamis, Sejahtera, Mandiri, Maju,

Kompetitif, Berkepribadian dan Demokratis.

1. Masyarakat Demak yang Agamis

Kondisi masyarakat yang didalamnya tertanam nilai-nilai agama

yang melekat pada setiap perilaku warga, ditambah dengan

simbol-simbol keagamaan secara substansial yang melekat pada

setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Page 106: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 106

2. Masyarakat Demak yang Sejahtera

Terpenuhinya dua kriteria hidup masyarakat :

Pertama, terpenuhinya kebutuhan pokok setiap individu

rakyat; baik pangan, sandang, papan, pendidikan, maupun

kesehatan.

Kedua, terjaga dan terlidunginya agama, harta, jiwa, akal,

dan kehormatan manusia. Dengan demikian, kesejahteraan

tidak hanya buah sistem ekonomi semata; melainkan juga

buah sistem hukum, sistem politik, sistem budaya, dan

sistem sosial.

3. Masyarakat Demak yang Mandiri

Meningkatnya kemampuan pemerintah dalam

menyelenggarakan kewenangannya, serta menciptakan kondisi

masyarakat yang memiliki kemampuan mengelola potensi

dirinya sendiri (sesuai dengan kapasitasnya masing-

masing)untuk mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi.

Masyarakat diposisikan sebagai subyek bukan obyek,

masyarakat turut berperan aktif dalam pembangunan serta

menjadikan masyarakat itu sendiri sebagai agent of change bagi

masyarakat lainnya. Kemandirian lebih dititik beratkan pada

perubahan pola pikir, pemerintah berperan sebagai inisiator,

fasilitator program pemberdayaan masyarakat, sehingga pada

saatnya meminimalisir ketergantungan dan harapan bantuan

pihak lain.

4. Masyarakat Demak yang Maju

MasyarakatDemak yang mampu membawa daerahnya berada di

depan dibanding daerah-daerah lain dilihat dari aspek

pendidikan, kesehatan, perekonomian, infrastruktur, tata

kelola pemerintahan, keagamaan dan berbagai sendi

kehidupan lainnya dengan tetap memperhatikan aspek-aspek

pembangunan berkelanjutan serta mengedepankan potensi dan

kearifan lokal;

5. Masyarakat Demak yang Kompetitif

Fokus pada pengelolaan potensi sumber daya alam, didukung

oeh kemampuan sumberdaya manusia yang baik, sehingga

Page 107: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 107

mampu menghasilkan dan mengembangkan potensi daerah

yang berkualitas serta memiliki daya saing tinggi sekaligus

dapat memberikan kontribusi dalam pembangunan dan

peningkatan kesejahteraan rakyat.

6. Masyarakat Demak yang Kondusif

Masyarakat Demak yang memiliki Daerah dengan situasi aman,

nyaman yang mendukung untuk berinvestasi, disertai kualitas

pelayanan aparatur yang bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme

(KKN)agar tercipta pembangunan yang seimbang di berbagai

sektor.

7. Masyarakat Demak yang Berkepribadian

Kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang

tampak dan dapat dilihat dalam bentuk perilaku. Perilaku

tersebut secara keseluruhan didasarkan pada nilai-nilai yang

berlaku ditengah-tengah masyarakat. Nilai-nilai yang mendasari

kepribadian tersebut antara lain nilai–nilai agama yang diyakini,

nilai sosial, moral, etika dan estetika sehingga menjadi karakter

atau kepribadian masyarakat.

8. Masyarakat Demak yang Demokratis

Mengutamakan persamaan hak, kewajiban, dan perlakuan bagi

semua warga masyarakat. Dengan demikian dapat disimpulkan

dalam penyelenggaraan pemerintahan lebih mengedepankan

pada pelayanan yang didasarkan pada prinsip dan nilai-nilai

demokrasi yang berupa persamaan hak dan kewajiban, serta

mengedepankan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi

atau golongan.

Untuk mewujudkan visi pembangunan jangka menengah

Kabupaten Demak tersebut, maka Misi Pembangunan Kabupaten

Demak Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut:

1. Menjadikan nilai-nilai agama melekat pada setiap kebijakan

pemerintah dan perilaku masyarakat.

Misi pertama ini mengandung pengertian bahwa seluruh

pelaksanaan pembangunan baik oleh pemerintah daerah

maupun masyarakat, nilai-nilai agam menjadi dasar dalam

pelaksanaannya. Keberhasilan misi yang pertama ini ditandai

dengan berkurangnya kasus konflik antar umat beragama dan

Page 108: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 108

Tidak adanya Keberadaaan aliran yang menyimpang dari nilai

nilai agama

2. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih bersih,

efektif, efisien, dan akuntabel.

3. Mewujudkakan tata kelola pemerintahan yang lebih bersih,

efektif, efesien dan akuntabel mengandung arti bahwa

pelaksanaan tata kelola dimulai dengan melakukan penataan

reformasi birokrasi, penyusunan perencanaan dan

penganggaran yang transparan dan akuntabel, memberikan

pelayanan yang mudah.

4. Meningkatkan kedaulatan pangan dan ekonomi kerakyatan

berbasis potensi lokal serta mengurangi tingkat pengangguran

5. Meningkatkan kedaulan pangan dan ekonomi kerakyatan

dengan mengoptimalkan sumberdaya pertanian, perikanan,

usaha kecil menengah, mengembangkan industri pengolahan,

perdagangan dan jasa yang mampu menyerap tenaga kerja.

6. Mengakselerasi pembangunan infrastruktur strategis,

kewilayahan dan meningkatkan keterpaduan perkembangan

kota dan desa. Melakukan pembangunan infrastruktur secara

merata baik kota maupun desa sehingga semua masyarakat

mampu mengakses semua tempat tempat pelayanan umum.

7. Meningkatkan kualitas Pendidikan dan kesehatan sesuai

standar serta perlindungan sosial dan penanggulangan

kemiskinan. Melaksanakan pembangunan pendidikan dasar

sehingga semua anak usia sekolah dasar dapat menikmati

bangku sekolah, melaksanakan pelayanan kesehatan secara

adil dan merata, melaksanakan rehabilitasi, perlindungan dan

pemberdayaan bagi PMKS dan penduduk miskin.

8. Menciptakan keamanan ketertiban dan lingkungan masyarakat

yang kondusif.

9. Mewujudkan Kabupaten Demak yang aman, tertib yang mampu

manangani permasalahan penyakit masyarakat dan mampu

melakukan penanganan dan antisipasi bencana baik bencana

alam maupun bencana sosial.

Page 109: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 109

10. Mengembangkan kapasitas pemuda, olahraga, seni-budaya,

meningkatkan keberdayaan perempuan, perlindungan anak dan

mengendalikan pertumbuhan penduduk. Meningkatkan peran

pemuda dalam pembangunan, mengembangkan prestasi

olahraga, meningatkan peran perempuan dalam pembangunan,

mengurangi kasus kekerasan perempuan dan anak, menjaga

kelestarian seni dan budaya serta mampu mengendalikan

jumlah pendudk dengan menekan jumlah kelahiran.

11. Mewujudkan kualitas pelayanan Investasi dan meningkatkan

kualitas pelayanan publik. Meningkatkan investasi dengan

mempermudah pelayanan perijinan, mewujudkan kota pintar

dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

12. Mewujudkan kelestarian lingkungan hidup dalam pengelolaan

sumberdaya alam. Mengurangi pencemaran lingkungan,

menjaga kelestarian lingkungan, kebersihan kota dan

melakukan pengawasan terhadap pembangunan yang

memberikan dampak terhadap lingkungan.

RKPD adalah penjabaran Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD), dan RKPD Tahun 2018 merupakan

tahun kedua RPJMD Kabupaten Demak Tahun 2016-2021 yang

diprioritaskan pada “Perwujudan good governance dan

reformasi birokrasi”. Hal ini difokuskan pada pelaksanaan dan

penataan pemerintahan demi terwujudnya good governance,

mempermudah pelayanan pada masyarakat, pembangunan e

goverment melalui e-planning, e-budgedting dan e-monev,

peningkatan kapasitas ASN sebagaimana amanat dalam Undang-

Undang Aparatur Sipil Negara (ASN).

4.2. ARAH PEMBANGUNAN DAERAH

Untuk mencapai visi dan misi yang diinginkan, maka

pembangunan daerah diarahkan sebagai berikut :

A. Mewujudkan Pertumbuhan dan Pemerataan Ekonomi

Pertumbuhan dan pemerataan ekonomi merupakan salah

satu indikator utama dari kemajuan daerah dan kesejahteraan

lahiriah masyarakat. Untuk mewujudkan pertumbuhan dan

pemerataan ekonomi, pembangunan Kabupaten Demak dalam

jangka panjang diarahkan untuk:

Page 110: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 110

1. Perekonomian dikembangkan dengan fokus utama untuk

memperkuat perekonomian daerah namun tetap

berorientasi pada penguatan daya saing ekonomi daerah

baik pada tingkat regional maupun dalam percaturan

ekonomi nasional. Perlu dilakukan reorientasi daya saing

ekonomi daerah dari keunggulan komparatif menjadi

keunggulan kompetitif mengingat adanya persaingan yang

semakin terbuka antar daerah bahkan pada tingkat global

seiring dengan dimulainya era pasar bebas. Untuk itu perlu

dilakukan upaya-upaya pengelolaan sumbersumber ekonomi

(baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam)

secara profesional dan berkelanjutan dengan dibarengi

peningkatan kualitas dan produktivitas SDM, aplikasi dan

pengembangan IPTEK serta meningkatkan produk/hasil

industri yang berkualitas, berdaya saing dan berbahan baku

lokal.

2. Struktur ekonomi diperkuat dengan memposisikan sektor

industri sebagai sektor unggulan yang memberikan

kontribusi yang signifikan terhadap PDRB, seimbang dengan

sektor pertanian dalam arti luas, jasa dan perdagangan.

Produktivitas hasil pertanian yang memberikan nilai tambah

kepada petani perlu ditingkatkan serta diberikan

rangsangan penyediaan infrastruktur pendukung di sektor

pertanian. Sumber-sumber ekonomi yang selama ini belum

digali dan dimanfaatkan secara optimal seperti sungai,

potensi laut dan kawasan pesisir perlu dikelola secara

optimal dengan cara melakukan intensifikasi maupun

ekstensifikasi serta dipelihara daya dukungnya sehingga

bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat. UKM dan

Koperasi diarahkan agar menjadi pelaku ekonomi yang

memainkan peran yang signifikan dalam percaturan

ekonomi daerah baik dalam hal kontribusinya terhadap

PDRB maupun penyerapan tenaga kerja, serta menghasilkan

produk yang berkualitas dan mampu bersaing pada tingkat

nasional. Untuk itu perlu dilakukan upaya-upaya untuk

meningkatkan ketrampilan, pengetahuan dan keahlian

Page 111: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 111

kewirausahaan UKM dan koperasi sehingga UKM dan

koperasi betul-betul dapat memperkuat struktur ekonomi

daerah dan memiliki daya saing.

3. Perlu adanya peningkatan investasi daerah dalam taraf yang

berarti sehingga dapat mendorong tingkat pertumbuhan

ekonomi yang tinggi. Untuk itu perlu dilakukan upaya-

upaya untuk menarik investor baik investor asing maupun

domestik dengan cara menciptakan iklim investasi daerah

yang kondusif maupun dengan promosi yang lebih gencar.

Peran Pemerintah Kabupaten Demak perlu diarahkan pada

penyediaan dan peningkatan infrastruktur dan

suprastruktur fisik pendukung investasi daerah, penerapan

prinsip-prinsip tata kelola pemerintah yang baik (good

governance) dalam menyusun kerangka regulasi dan

perijinan yang efisien, tidak berbelit-belit, tidak diskriminatif

dan efektif, menjaga dan mengembangkan ilkim persaingan

usaha secara sehat. Hal ini perlu dibarengi dengan upaya

untuk mengembangkan mekanisme pasar yang sehat dalam

memfasilitasi perdagangan dan jasa produksi lokal dengan

prinsip persaingan sehat dan memperhatikan pertumbuhan

ekonomi masyarakat.

4. Sektor pariwisata perlu dikembangkan secara lebih

profesional sehingga mampu mendorong kegiatan ekonomi

daerah, meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar,

perluasan kesempatan kerja serta menjaga kelestarian

budaya.

5. Kebijakan sektor ketenagakerjaan diarahkan pada

penciptaan kesempatan kerja yang seluas-luasnya di

lapangan kerja formal serta peningkatan kesejahteraan

pekerja di sektor informal. Untuk itu pengembangan industri

diarahkan pada industri yang padat tenaga kerja dalam

upaya untuk mengatasi pengangguran dan kemiskinan

dengan tetap memperhatikan keselamatan dan kesehatan

kerja, hubungan industrial yang harmonis, tingkat upah

yang layak serta hak-hak pekerja.

Page 112: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 112

6. Peningkatan nilai tambah di sektor pertanian dalam arti luas

dalam upaya untuk pembangunan perdesaan, pengentasan

kemiskinan, pemerataan ekonomi untuk masyarakat miskin

sekaligus untuk memperkuat ketahanan dan swasembada

pangan. Upaya itu perlu didukung dengan peningkatan

pengetahuan dan ketrampilan petani dan nelayan dalam

penerapan IPTEK serta dengan pengembangan industri hilir

sektor pertanian (industri pengolahan hasil pertanian).

7. Penyediaan dan peningkatan sarana dan prasarana

transportasi, telekomunikasi, perumahan/permukiman,

persampahan dan drainase, energi serta air bersih/air

minum sebagai penunjang aktivitas ekonomi daerah serta

menumbuhkan sumber-sumber pembiayaan yang tangguh

guna mendukung perekonomian daerah.

B. Mewujudkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Arah pembangunan jangka panjang dalam rangka

mewujudkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat adalah

sebagai berikut:

1. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan upaya

kesehatan, pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan, obat

dan perbekalan kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan

manajemen kesehatan. Upaya tersebut dilakukan dengan

memperhatikan dinamika kependudukan, epidemiologi

globalisasi dengan semangat kemitraan dan kerjasama lintas

sektor. Perhatian khusus diberikan pada peningkatan

perilaku dan kemandirian masyarakat serta pada upaya

promotif dan preventif.

2. Pembangunan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat

diarahkan pada pengembangan sistem layanan kesehatan

dengan indikator adanya kemudahan mendapatkan

pelayanan kesehatan dan obat-obatan yang berkualitas

dengan harga terjangkau, adanya komunikasi kepada

masyarakat berkaitan dengan semua persoalan kesehatan

masyarakat, adanya pelayanan kesehatan oleh tenaga dokter

Page 113: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 113

dan paramedis yang profesional, adanya proses pelayanan

kesehatan yang tepat, cepat, ramah dan nyaman, serta

adanya prasarana kesehatan yang memadahi dan

representatif.

C. Mewujudkan Kualitas Pelayanan Pendidikan

Arah pembangunan jangka panjang dalam rangka

mewujudkan kualitas pelayanan pendidikan adalah sebagai

berikut:

1. Peningkatan perbaikan sarana dan menambah prasarana

pendidikan. Keberhasilan pendidikan sangat dipengaruhi

oleh tersedianya sarana dan prasarana pendidikan seperti

sekolah dan tenaga pendidik (guru) yang memadai. Untuk

peningkatan kualitas persekolahan dapat dilakukan dengan

pembangunan ruang kelas baru, ruang perpustakaan, ruang

laboratotium dan ruang administrasi.

2. Peningkatan mutu dan perluasan kesempatan belajar

khususnya pendidikan dasar 9 tahun dengan prioritas

meningkatkan daya tampung dan bantuan kepada anak-

anak dari keluarga kurang mampu, cacat ataupun

bertempat tinggal terpencil kurang dapat memanfaatkan

fasilitas pendidikan agar mendapatkan kesempatan belajar

dan kesempatan meningkatkan ketrampilan. Demikian pula

perhatian khusus perlu diberikan kepada anak-anak yang

berbakat istimewa agar mereka dapat mengembangkan

kemampuannya secara maksimal.

3. Perlu adanya pengembangan pendidikan yang berorientasi

kesepadanan dan kesetaraan melalui pengembangan

kurikulum lokal pada sekolah umum dengan pengembangan

sekolah kejuruan, sesuai pasar kerja yang dibutuhkan dan

pengintegrasian proses pendidikan SMK dengan dunia kerja

dan dunia industri

4. Pengembangan budaya baca di kalangan masyarakat

khususnya jajaran pendidikan melalui optimalisasi

perpustakaan, menyediakan bahan bacaan bermutu dan

Page 114: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 114

pengembangan metode pengajaran yang merangsang anak

didik untuk memiliki kultur baca.

D. Mewujudkan Kehidupan Sosial Budaya dan Kemasyarakatan

yang Agamis dan Demokratis

Arah kebijakan pembangunan Kabupaten Demak selama 20

tahun ke depan untuk mewujudkan kehidupan sosial budaya

dan kemasyarakatan yang agamis dan demokratis adalah

sebagai berikut:

1. Pengendalian jumlah dan laju pertumbuhan penduduk yang

diarahkan pada peningkatan pelayanan KB dan kesehatan

reproduksi yang terjangkau.

2. Penanggulangan kemiskinan yang diarahkan pada

penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak

dasar rakyat secara bertahap dengan mengutamakan prinsip

kesetaraan.

3. Peningkatan pelayanan pendidikan yang mencakup semua

jalur, jenis dan jenjang pendidikan secara bermutu dan

terjangkau disertai dengan pembebasan biaya pendidikan

pada jenjang pendidikan dasar

4. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui

peningkatan upaya kesehatan, pembiayaan kesehatan, SDM

kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan, pemberdayaan

masyarakat dan manajemen kesehatan. Perhatian khusus

diberikan pada peningkatan perilaku dan kemandirian

masyarakat, serta pada upaya promotif dan preventif

5. Pemantapan fungsi dan peran agama sebagai landasan

moral dan etika dalam pembangunan

6. Peningkatan kerukunan hidup beragama dengan

meningkatkan rasa saling percaya dan harmonisasi antar

kelompok masyarakat sehingga tercipta suasana kehidupan

masyarakat yang penuh toleransi, tenggang rasa dan

harmonis

Page 115: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 115

E. Mewujudkan Penyelenggaraan Tata Pemerintahan yang Baik

Arah kebijakan pembangunan Kabupaten Demak untuk 20

tahun ke depan dalam rangka untuk mewujudkan

penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik adalah sebagai

berikut :

1. Peningkatan tingkat pendidikan aparatur Pemerintah

Kabupaten Demak, baik pendidikan formal maupun

informal.

2. Peningkatan sarana prasarana pelayanan melalui

program e-government. Untuk 20 tahun ke depan pelayanan

melalui program ini harus sudah berjalan dengan lancar

3. Peningkatan kapasitas pemerintah daerah melalui

peningkatan kapasitas aparatur pemerintah daerah dan

peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah

4. Peningkatan kepastian hukum, perlindungan hukum,

kesadaran hukum serta pelayanan hukum berdasarkan

keadilan, kebenaran, ketertiban dan kesejahteraan dalam

rangka penyelenggaraan pemerintahan yang tertib, teratur,

lancar serta berdaya saing.

Page 116: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 116

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

TAHUN 2018

5.1. Rencana Program Prioritas Daerah Tahun 2018

Dengan memperhatikan prioritas program nasional dan

provinsi Jawa Tengah, serta mengacu RPJMD Kabupaten Demak

Tahun 2016-2021 dan dengan mempertimbangkan isu strategis

yang dihadapi, maka Rencana Program Prioritas Daerah Tahun

2018 sebagai berikut:

a. Perwujudan good governance dan reformasi birokrasi, melalui :

a. Sinkronisasi Penyusunan E Planning, E Budgeting dan E

Evaluasi;

b. Peningkatan Kinerja dan Kapasitas Aparatur Sipil Negara;

c. Peningkatan sarana prasarana pelayanan Publik;

d. Sistem Perencanaan dan Penganggaran berbasis IT.

b. Percepatan penanggulangan kemiskinan berbasis kewilayahan

secara terpadu melalui :

Penanganan rumah tidak layak huni berdasarkan data PBDT

2015.

c. Peningkatan nilai tambah di sektor pertanian dalam arti luas

meliputi :

a. Pembangunan embung di wilayah selatan dan jaringan;

b. Pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi tersier;

c. Peningkatan kualitas dan Pendampingan petani;

d. Pembangunan kapasitas petani budidaya dalam mencapai

sertifikasi CBIB;

e. Peningkatan kualitas dan ketrampilan nelayan budidaya

dan tangkap.

d. Pertumbuhan dan pemerataan ekonomi diarahkan untuk :

a. Pembangunan Pasar/Rehabilitasi;

b. Pelatihan dan pendampingan pada usaha mikro;

c. Peningkatan kapasitas pelaku perdagangan dalam rangka

peningkatan ekspor;

d. Pembangunan sarana prasarana dalam rangka penataan

PKL;

Page 117: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 117

e. Pembangunan dan rehabilitasi destinasi pariwisata.

e. Pelayanan kesehatan masyarakat

a. Pembangunan RS di wilayah selatan;

b. Peningkatan akses sanitasi.

f. Pelayanan Pendidikan

a. Peningkatan kualitas ruang kelas;

b. Peningkatan sekolah memiliki laboratorium dan

perpustakaan;

c. Pemberian beasiswa melalui beasiswa miskin daerah.

g. Pembinaan kehidupan sosial budaya dan kepemudaan,

meliputi :

a. Penanganan korban kekerasan perempuan dan anak

b. Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga

c. Pembinaan Pemuda dan atletik

h. Penyediaan dan peningkatan infrastruktur penunjang kawasan

perkotaan dan kawasan perdesaan, kawasan cepat tumbuh

dan wilayah perbatasan, peningkatan kapasitas jalan dan

jembatan, serta peningkatan sarana dan prasarana irigasi

(embung), air baku, transportasi, telekomunikasi, perumahan/

permukiman, persampahan dan drainase, energi serta air

bersih/air minum sebagai penunjang aktivitas ekonomi daerah

dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampung

lingkungan, pengembangan program lingkungan hidup serta

pencegahan dan penanggulangan bencana.

5.2. Rencana Kegiatan Prioritas Daerah Tahun 2018

Program – program prioritas tersebut selanjutnya dijabarkan

dalam Rencana Kegiatan Prioritas sebagaimana Tabel Rencana

Program dan Kegiatan OPD Tahun 2018 dan Perkiraan Maju

Tahun 2019. Terlampir.

Page 118: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 118

BAB VI

PENUTUP

Penyusunan Rencana Kerja Pemerintahan Daerah (RKPD)

Kabupaten Demak Tahun 2018 mengacu Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Demak Tahun 2016 –

2021, memperhatikan arahan kebijakan Nasional dan Surat Gubernur

Jawa Tengah Nomor : 050.23/0020975 tentang Arah Kebijakan

Penyusunan RKPD Tahun 2018 serta Surat Bupati Demak Nomor

050/0122 tentang Arah Kebijakan Pembangunan Untuk Penyusunan

RKPD Tahun 2018 merupakan pengintegrasian dan sinergitas

perencanaan pembangunan secara nasional.

Sehubungan hal tersebut untuk menjaga kesinambungan

Pembangunan Daerah, maka RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018

harus menjadi pedoman oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD)

dalam melaksanakan program/ kegiatan pembangunan tahun 2018

dan menjadi landasan bagi Penyusunan KUA-PPAS dan RAPBD

Kabupaten Demak tahun 2018.

RKPD sebagai pedoman bagi SKPD untuk melakukan

pemantauan dan evaluasi terutama berkaitan dengan pencapaian

prioritas, menangani permasalahan dan kendala serta pelaporan

pencapaian sasaran pembangunan daerah. RKPD Kabupaten Demak

Tahun 2018 juga menjadi wadah seluruh pemangku kepentingan

pembangunan daerah termasuk dunia usaha/dunia industri dan

masyarakat dalam pelaksanaan program/ kegiatan partisipasi dan

swadaya dalam pembangunan daerah.

Selain itu, program dan kegiatan pembangunan dalam

pelaksanaannya, mempertimbangkan seluruh potensi dan pembiayaan

yang tersedia baik dari Pemerintah Pusat, anggaran Provinsi Jawa

Tengah dan APBD Kabupaten Demak melalui sinkronisasi dan

sinergitas dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan.

Page 119: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2018 Hal - 119

Pelaksanaan program/kegiatan RKPD Kabupaten Demak 2018

adalah pelaksanaan Visi Pembangunan : “Terwujudnya Masyarakat

Demak Yang Agamis Lebih Sejahtera, Mandiri, Maju, Kompetitif,

Kondusif, Berkepribadian dan Demokratis”.

Page 120: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

BUPATI DEMAK

PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN BUPATI DEMAK

NOMOR 24 TAHUN 2017

TENTANG

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH

KABUPATEN DEMAK TAHUN 2018

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI DEMAK,

Menimbang : a. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 263 ayat (4) Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

merupakan dokumen perencanaan pembangunan

Pemerintah Daerah yang memuat rancangan kerangka

ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, serta

rencana kerja dan pendanaan untuk jangka waktu 1 (satu)

tahun yang disusun dengan berpedoman pada Rencana

Kerja Pemerintah dan program strategis nasional yang

ditetapkan oleh Pemerintah Pusat;

b. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 25 ayat (2) dan Pasal

26 ayat (2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Rencana Kerja

Pemerintah Daerah dijadikan sebagai pedoman penyusunan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD);

c. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 264 ayat (2) Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan

Peraturan Bupati tentang Rencana Kerja Pemerintah

Daerah Kabupaten Demak Tahun 2018;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang

Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam

Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;

Page 121: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang

Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari

Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003

Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang

Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4400);

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor

33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4700);

9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5657) sebagaimana telah

diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang

Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1976 tentang

Perluasan Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor

25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

3079);

Page 122: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang

Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 1988 Nomor 10,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

3373);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang

Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan

Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4593);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata

Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara republik

Indonesia Nomor 4663);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata

Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor

97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4664);

16. Peraturan Pemerintahan Nomor 18 Tahun 2016 tentang

Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5887);

17. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-

2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015

Nomor 3);

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011

tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah;

19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010

tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun

2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);

Page 123: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

20. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun

2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Daerah Provinsi Jawa Tengah tahun 2005-2025 (Lembaran

Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 3,

Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor

9);

21. Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 6 Tahun 2006

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten

Demak Tahun 2006-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten

Demak Tahun 2006 Nomor 8 Seri E Nomor 6);

22. Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 3 Tahun 2008

tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan

Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan

Pembangunan Daerah Kabupaten Demak (Lembaran

Daerah Kabupaten Demak Tahun 2008 Nomor 3,

Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Demak Nomor 3);

23. Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 5 Tahun 2016

tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah

Kabupaten Demak (Lembaran Daerah Kabupaten Demak

Tahun 2016 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah

Kabupaten Demak Nomor 5);

24. Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 12 Tahun 2016

tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Kabupaten Demak Tahun Anggaran 2017 (Lembaran

Daerah Kabupaten Demak Tahun 2016 Nomor 12,

Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Demak Nomor 12);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG RENCANA KERJA

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN DEMAK TAHUN 2018.

Pasal 1

(1) Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Demak

Tahun 2018, yang selanjutnya disingkat RKPD Tahun

2018, adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah

untuk jangka waktu 1 (satu) tahun terhitung mulai

tanggal 1 Januari 2018 dan berakhir tanggal 31 Desember

2018.

(2) RKPD Tahun 2018 sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

disusun dengan sistematika sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan;

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016

dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah;

Bab III Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan

Kebijakan Keuangan Daerah ;

Page 124: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

Bab IV Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

Tahun 2018;

Bab V Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah

Tahun 2018;

Bab VI Penutup.

Pasal 2

(1) RKPD Tahun 2018 merupakan penjabaran tahun kedua

dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Tahun 2016-2021.

(2) RKPD Tahun 2018 sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

menjadi:

a. pedoman bagi Organisasi Pemerintah Daerah (OPD)

dalam menyusun Rencana Kerja OPD Tahun 2018; dan

b. pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam menyusun

Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(RAPBD) Tahun Anggaran 2018.

Pasal 3

Dalam menyusun RAPBD Tahun Anggaran 2018, Pemerintah

Daerah menggunakan RKPD Tahun Anggaran 2018 sebagai

bahan pembahasan kebijakan umum dan prioritas anggaran

di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Pasal 4

Pelaksanaan lebih lanjut dari RKPD Tahun 2018 dituangkan

dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

Kabupaten Demak Tahun Anggaran 2018.

Pasal 5

Rincian lebih lanjut RKPD Tahun 2018 adalah sebagaimana

tercantum dalam Lampiran I sampai dengan Lampiran V yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati

ini.

Page 125: BAB I PENDAHULUAN - demakkab.go.idppid.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/06/RKPD-2018.pdf(Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis

Pasal 6

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal

diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya

dalam Berita Daerah Kabupaten Demak.

Ditetapkan di Demak

pada tanggal 29 Mei 2017

BUPATI DEMAK,

TTD

HM. NATSIR

Diundangkan di Demak

pada tanggal 30 Mei 2017

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN DEMAK,

TTD

SINGGIH SETYONO

BERITA DAERAH KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017 NOMOR 24

NO JABATAN PARAF 1 SEKDA

2 ASISTEN I

3 KABAG HUKUM

4 Plt. KA BAPPEDA

LITBANG