bab i pendahuluan a. latar belakangbkp1semarang.ppid.pertanian.go.id/doc/137/kinerja/laporan...
TRANSCRIPT
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan perkarantinaan pertanian bertujuan untuk mendukung
tercapainya swasembada, swasembada berkelanjutan, serta mewujudkan
pelestarian sumber daya hayati hewani dan hayati nabati. Terkait dengan upaya
tersebut, maka peranan karantina meliputi aspek pencegahan masuk dan
tersebarnya HPHK dan OPTK, pengamanan sumber alam hayati, keamanan
pangan dan kelestarian lingkungan hidup.
Dalam hal peningkatan daya saing produk pertanian dan pemberdayaan
ekonomi rakyat, Karantina Pertanian juga dituntut harus mampu berperan
membantu para pelaku usaha pertanian dalam memenuhi persyaratan teknis
Sanitary and Phytosanitary dari Negara tujuan ekspor.
Dalam upaya mendukung program pembangunan pertanian di Indonesia, Balai
Karantina Pertanian Pertanian Kelas I Semarang senantiasa melakukan
pembenahan secara internal maupun eksternal dalam rangka tercapainya tugas
dan fungsinya. Adapun capaian kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas I
Semarang adalah sebagai berikut:
1. Capain serapan anggaran Tahun 2013 sebesar 75,14%
2. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) meningkat sebesar 157,87%
a. Terselenggaranya kegiatan pelaksanaan pelayanan karantina
hewandengan rincian frekuensi sebagai berikut: Frekuensi tindakan
pemeriksaan karantina hewan impor sebanyak 1.300 kali, ekspor
sebanyak 2.853 kali, domestik masuk sebanyak 5.717 kali, domestik
keluar sebanyak 3.635 kali.
b. Terselenggaranya kegiatan pelaksanaan pelayanan karantina tumbuhan
dengan rincian frekuensi sebagai berikut: sertifikasi karantina tumbuhan
terhadap media pembawa OPTK dari luar negeri sebanyak 6.047 kali,
ekspor sebanyak 8.385 kali, antar area masuk sebanyak 93 kali, dan
antar area keluar sebanyak 2.550 kali.
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 2
3. Mendapat nilai predikat baik mengenai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
dari penilian pengguna jasa yaitu sebesar 79.13, dibanding dengan Tahun
2012 nilai IKM 77,99.
4. Mendapat nilai predikat baik mengenai Indeks Prestasi Nilai Budaya Kerja
(IPNBK) periode Tahun 2013 sebesar 77,67 (BAIK).
B. TUJUAN
Penyusunan Laporan Tahunan, Tahun Anggaran 2013 bertujuan sebagai laporan
pertanggungjawaban atas kinerja yang telah dicapai dan bahan evaluasi serta
sebagai bahan informasi kegiatan Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang
yang telah dilakukan selama Tahun 2013.
C. KEADAAN UMUM UPT
1. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang adalah
sebagaimana disajikan dalam Gambar 1.
Gambar 1
Struktur Organisasi Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang
Kepala Balai
Sub Bagian Tata Usaha
Seksi Pengawasan dan Penindakan
Seksi Karantina Hewan
Kelompok Jabatan Fungsional
Seksi Karantina Tumbuhan
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 3
Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang mempunyai tugas pokok
melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan,
serta pengawasan keamanan hayati hewan dan nabati.
Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut Balai Karantina Pertanian Kelas I
Semarang menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. penyusunan rencana, evaluasi dan pelaporan.
b. pelaksanaan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan,
penahanan, penolakan, pemusnahan, pembebasan media pembawa hama
penyakit hewan karantina (HPHK) dan organisme pengganggu tumbuhan
karantina (OPTK);
c. pelaksaaan pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK;
d. pelaksanaan pembuatan koleksi HPHK dan OPTK;
e. pelaksanaan pengawasan keamanan hayati hewan dan nabati;
f. pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina hewan dan
tumbuhan;
g. pelaksanaan pemberian pelayanan operasional pengawasan keamanan
hayati hewan dan nabati;
h. pengelolaan system informasi, dokumentasi, sarana teknik karantina
hewan dan tumbuhan;
i. pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan
perundang-undangan di bidang karantina hewan karantina tumbuhan dan
keamanan hayati hewan dan nabati;
j. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga kantor.
2. Sumber daya (SDM, Sarana/Prasarana dan Anggaran )
Sampai dengan Tahun Anggaran 2013 Balai Karantina Pertanian Kelas I
Semarang mempunyai Gedung Kantor yang terletak di Jl. M. Pardi No.7
Pelabuhan Tanjung Emas seluas 1.080 M2, Gedung Laboratorium yang
terletak di Jl. Benoa No.1 Pelabuhan Tanjung Emas seluas 810 M2, Gedung
Kantor Wilker Tegal seluas 50 M2, Gedung Wilker Bandara Ahmad Yani
Semarang seluas 120 M2, Instalasi Karantina Tumbuhan dan mess/rumah
dinas seluas 930 M2 yang terletak di Kecamatan Ungaran Timur Semarang,
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 4
Instalasi Karantina Hewan seluas 2.798 M2 yang terletak di Kecamatan Genuk
Semarang,
Mess/rumah dinas 5 (lima) unit dengan rincian 1 (satu) unit Type 70, dan 4
(empat) unit Type 36 yang terletak di Kelurahan Gedang Anak Kecamatan
Ungaran Timur Semarang, 2 (dua) unit rumah dinas yang terletak di
Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Ungaran Timur Semarang dengan rincian
Type D seluas 36 M2 dan Type E seluas 50 M2, dan 1 (satu) unit Rumah
Jabatan yang terletak di Kecamatan Ungaran Barat Semarang seluas 120
M2.
Untuk kegiatan mobilitas di Balai maupun di Wilker telah dilengkapi dengan 14
(empat belas) unit kendaraan dinas roda 4 (empat) dan 31 (tiga puluh satu)
unit kendaraan dinas roda 2 (dua). Sumber Daya Manusia BKP Kelas I
Semarang sampai dengan Tahun Anggaran 2013 berjumlah 95 orang, dan 17
(tujuh belas) orang Tenaga Harian Lepas (THL).
Perolehan pagu anggaran pada kurun waktu lima tahun terakhir, secara
umum menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat. Hal tersebut
merupakan wujud dari semakin bertambahnya jumlah pegawai baik fungsional
teknis maupun non teknis, perubahan dasar perhitungan harga satuan yang
terus mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya harga barang dan
jasa, bertambahnya sarana dan prasarana sehingga biaya pemeliharaannya
juga mengalami peningkatan, serta meningkatnya kegiatan pelayanan
operasional dan tindakan karantina pertanian.
3. Peta Wilayah Kerja UPT
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor:
22/Permentan/OT.140/4/2008 Tanggal 03 April 2008 pada Lampiran VIII
bahwa Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang mempunyai wilayah kerja
meliputi Pelabuhan Laut Tanjung Emas Semarang, Bandara Ahmad Yani
Semarang, Kantor Pos Besar Semarang, Pelabuhan Laut Tegal, dan
Pelabuhan Laut Juwana.
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 5
BAB II
KEGIATAN UMUM (3 M)
A. PERENCANAAN DAN KEUANGAN
1. Pengelolaan Anggaran Tahun2013
Laporan Keuangan Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang Tahun 2013
merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola
oleh entitas akuntansi Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang. Seluruh
aspek yang saling berkaitan meliputi perencanaan, pelaksanaan monitoring
dan evaluasi dan pelaporan keuangan. Setiap aspek telah didukung oleh
ketersediaan anggaran yang tertuang dalam DIPA 2013.
Dalam perencanaan anggaran kebijakan strategis yang akan dilaksanakan
adalah menjaga setiap kegiatan masing-masing Seksi Karantina Hewan,
Seksi Karantina Tumbuhan, Seksi Pengawasan dan Penindakan serta
Subbag Tata Usaha dapat berjalan sebagaimana yang direncanakan sesuai
dengan anggaran DIPA TA 2013. Setiap perencanaan kegiatan didahului
dengan analisa kegiatan yang dituangkan dalam Kerangka Acuan Kegiatan
(Term of Reference). Dalam pelaksanaan anggaran setiap kegiatan dalam
KAK di breakdown dalam time table pelaksanaan atau Rencana Operasional
Kegiatan (ROK) .
Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang Tahun 2013 memperoleh
anggaran yang berasal dari APBN sebesar Rp. 26.214.172.000,00 terdiri dari
Rp. 24.464.172.000,00 (Rupiah Murni) dan sebesar Rp. 1.750.000,00
(PNBP). Jika dibandingkan dengan pagu anggaran TA . 2012 maka anggaran
tersebut naik dari Rp 12.548.564.000,00 menjadi sebesar Rp.
26.214.172.000,00 atau naik 15,33 %. Selama Tahun 2013 DIPA mengalami
5 (lima) kali revisi yaitu 4 kali revisi tanpa mengubah pagu anggaran dan 1 kali
revisi dengan mengubah pagu anggaran pada revisi IV, dikarenakan adanya
penghematan anggaran sebesar Rp. 11.741.300.000,00 sehingga mengubah
pagu anggaran APBN dari Rp. 26.214.172.000,00 menjadi
Rp.14.472.872.000,00. Kegiatan yang mengalami penghematan sebesar Rp.
11.741.300.000,00 terdiri dari pengadaan peralatan laboratorium sebesar Rp
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 6
6.332.350.000,00 dan pengadaan tanah sebesar Rp. 5.408.950.000,00.
Setelah dikurangi biaya tersebut maka jumlah DIPA Balai Karantina Pertanian
Kelas I Semarang Tahun 2013 sebesar Rp. 14.472.872.000,00 yang terdiri
dari Rp. 12.722.872.000,00 (Rupiah Murni) dan Rp. 1.750.000,00 (PNBP).
Realisasi Belanja Tahun 2013 mencapai Rp. 10.874.580.559,00 (75,14%)
dari Pagu Anggaran Rp. 14.472.872.000,00 dengan rincian realisasi : Belanja
Pegawai Rp. 4.862.707.799,00 (95,00%), Belanja Barang Rp.
5.479.770.560,00 (62,32%) dan Belanja Modal Rp. 532.102.200,00 (94,82%).
Data selengkapnya tentang realisasi anggaran per kegiatan disajikan pada
Tabel 2.1, Tabel 2.2, Grafik 2.1.
Tabel 2.1
Perbandingan Anggaran Belanja DIPA
Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang TA 2012 dan TA 2013
No Uraian Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Modal
Jumlah
1 TA 2012 4.748.437.000 7.290.127.000 510.000.000 12.548.564.000
2 TA 2013 5.118.715.000 8.792.957.000 561.200.000 14.472.872.000
Tabel 2.2
Realisasi Anggaran Belanja DIPA
Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang TA 2013
No Uraian Pagu Realisasi % Saldo
1 Belanja Pegawai 5.118.715.000 4.862.707.799 94,94 259.136.298
2 Belanja Barang 8.792.957.000 5.479.770.560 62,32 3.313.186.440
3 Belanja Modal 561.200.000 532.102.200 94,82 29.097.800
Jumlah 14.472.872.000 10.874.580.559 75,14 3.601.420.538
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 7
Grafik 2.1
Komposisi Anggaran Belanja
Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang Tahun 2013
a. Belanja Pegawai
Anggaran Tahun 2013 untuk Belanja Pegawai Balai Karantina Pertanian
Kelas I Semarang terealisasi sebesar Rp. 4.862.707.799,00 atau sebesar
94,94% dari pagu anggaran Rp. 5.118.715.000,00. Adapun rinciannya
terdiri dari pagu belanja Gaji Pokok Pegawai dan Tunjangan sebesar Rp.
5.038.715.000,00, realisasi sebesar Rp. 4.799.165.799,00, pagu belanja
Tunjangan Kompensasi Kerja (TKK) Rp. 118.365.000,00 realisasi Rp.
109.025.000,00, dan Pagu Tunjangan Lembur Rp. 80.000.000,00 realisasi
sebesar Rp. 63.542.000,00, yang digunakan untuk membayar gaji 96
(sembilan puluh enam) pegawai. Anggaran Tahun 2013 untuk belanja
pegawai mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan Tahun Anggaran
lalu sebesar Rp. 370.278.000,00 atau 7,80%. Rincian realisasi belanja
pegawai dapat dilihat pada Grafik 2.2.
0
1.000.000.000
2.000.000.000
3.000.000.000
4.000.000.000
5.000.000.000
6.000.000.000
7.000.000.000
8.000.000.000
9.000.000.000
Pegawai Barang Modal
Belanja Pegawai 94,94%
Belanja Barang 62,32%
Belanja Modal 94,82%
DIPA 2013
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 8
Grafik 2.2
Komposisi Anggaran Belanja Pegawai
Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang Tahun 2013
b. Belanja Barang
Anggaran Tahun 2013 untuk Belanja Barang Balai Karantina Pertanian
Kelas I Semarang terealisasi sebesar Rp. 5.479.770.560,00 atau sebesar
62,32% dari pagu anggaran Rp. 8.792.957.000,00 dengan rincian sebagai
berikut: Belanja Barang Operasional dengan pagu anggaran
Rp. 1.885.940.000,00 terealisasi sebesar Rp. 1.275.737.113,00 atau
sebesar 67,64%; Belanja Barang Non Operasional dengan pagu anggaran
Rp. 1.771.116.000,00 terealisasi sebesar Rp. 849.841.200,00 atau
sebesar 47,98%; Belanja Jasa dengan pagu anggaran Rp. 887.185.000,00
terealisasi sebesar Rp. 500.113.980,00 atau sebesar 56,37%; Belanja
Pemeliharaan dengan pagu anggaran Rp. 1.703.436.000,00 terealisasi
sebesar Rp. 1.131.311.917,00 atau sebesar 66,41% dan Belanja
Perjalanan dengan pagu anggaran Rp. 2.545.280.000,00 terealisasi
sebesar Rp. 1.722.766.350,00 atau sebesar 67,68%.
-
1.000.000.000
2.000.000.000
3.000.000.000
4.000.000.000
5.000.000.000
6.000.000.000
Belanja Pegawai & Tunjangan
96,21%
Belanja TKK 2,26%
Belanja Lembur 1,53%
Belanja Pegawai
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 9
Anggaran Tahun 2013 untuk belanja Barang mengalami kenaikan bila
dibandingkan dengan Tahun Anggaran 2012 yang lalu sebesar Rp.
1.502.830.000,00 atau 20,61%. Rincian realisasi Belanja Barang
ditunjukkan dalam Grafik 2.3.
Grafik 2.3
Komposisi Anggaran Belanja Barang
Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang Tahun 2013
c. Belanja Modal
Anggaran Tahun 2013 ini untuk Belanja Modal Balai Karantina Pertanian
Kelas I Semarang terealisasi sebesar Rp. 532.102.200,00 atau sebesar
94,82% dari pagu anggaran Rp. 561.200.000,00. Kegiatan tersebut terdiri
dari belanja modal Kendaraan dengan pagu anggaran Rp. 320.000.000,-
terealisasi sebesar Rp. 302.619.200,00 atau sebesar 94,57%; Pengolah
Data dan Komunikasi dengan pagu anggaran Rp. 101.100.000,00
terealisasi sebesar Rp. 95.089.000,00 atau sebesar 94,05% dan Peralatan
dan Fasilitas Perkantoran dengan pagu anggaran Rp. 140.100.000,00
terealisasi sebesar Rp. 134.394.000,00 atau sebesar 95,93%. Anggaran
Tahun 2013 untuk belanja modal mengalami kenaikan bila dibandingkan
dengan Tahun Anggaran 2012 sebesar Rp. 51.200.000,00 atau 10,04%.
Realisasi belanja modal dapat dilihat dalam Grafik 2.4 di bawah ini.
67,64%
47,98%
56,37&
66,41%
67,68%
Belanja Barang Operasional
Belanja Barang NonOperasional
Belanja Jasa
Belanja Pemeliharaan
Belanja Perjalanan
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 10
Grafik 2.4
Komposisi Anggaran Belanja Modal
Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang Tahun 2013
2 Pendapatan Negara Bukan Bajak (PNBP)
Pendapatan adalah semua penerimaan Negara dalam satu periode tahun
yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah pusat dan tidak perlu
dibayar kembali oleh pemerintah pusat. Pendapatan diakui pada saat kas
diterima pada kas umum negara. Akuntansi pendapatan dilaksanakan
berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan
tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan
pengeluaran).
Pendapatan disajikan sesuai dengan jenis akun pendapatan. Balai Karantina
Pertanian Kelas I Semarang merupakan Satuan Kerja yang memungut
Pendapatan Bukan Pajak (PNBP) dan menggunakan kembali sebagian
pendapatan tersebut. Penerimaan PNBP di BKP Kelas I Semarang terdiri dari:
Penerimaan umum PNBP berasal dari penerimaan jasa karantina
pertanian pemeriksaan dan pengawasan.
Penerimaan dari pendapatan sewa aset satuan kerja.
Penerimaan lain lain berasal dari pengembalian belanja.
57,02%
18,02%
24,96% Modal Kendaraan
Modal Pengolah Data danKomunikasi
Perlatan dan FasilitasPerkantoran
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 11
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 2013 Balai Karantina
Pertanian Kelas I Semarang memungut PNBP jasa tindakan karantina hewan
dan karantina tumbuhan dengan kode akun 423215 (Pendapatan karantina,
Pemeriksaan/pengawasan) dan Penerimaan lain-lain berasal dari
pengembalian belanja 423911 (Penerimaan kembali belanja pegawai pusat
TAYL )
Realisasi pendapatan dari jasa karantina, pemeriksaan/pengawasan (423215)
Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang Tahun 2013 sebesar Rp.
5.525.473.179,00 (157,87%) dari target sebesar Rp. 3.500.000.000,00.
Dengan demikian dibandingkan dengan Tahun 2012 sebesar Rp.
5.290.524.858,00 mengalami kenaikan sebesar Rp. 228.352.694,00 atau
sebesar 4,32%. Kenaikan pendapatan ini selain meningkatnya frekuensi
sertifikasi karantina hewan dan tumbuhan juga disebabkan naiknya tarif
beberapa jenis kegiatan sesuai Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 2013
tentang Jenis Dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang
berlaku pada Kementerian Pertanian. Data selengkapnya mengenai Target
dan Realisasi Penerimaaan Negara Bukan Pajak di Balai Karantina Pertanian
Kelas I Semarang seperti terlihat dalam Tabel 2.3 dan Grafik 2.5.
Tabel 2.3
Target dan Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Balai Karantina Pertanian Kelas I SemarangTahun 2013
No Uraian Pagu Realisasi %
1 TA 2009 1.980.000.000,00 3.096.882.039,00 156,41
2 TA 2010 2.300.000.000,00 3.561.703.570,00 154,86
3 TA 2011 3.000.000.000,00 4.702.548.498,00 156,75
4 TA 2012 3.000.000.000,00 5.290.524.858,00 176,35
5 TA 2013 3.500.000.000,00 5.525.473.179,00 157,87
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 12
Grafik 2.5
Target Penerimaan PNBP
Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang Tahun 2008 s.d 2013
3 Usulan Anggaran dan Kegiatan 2014
Anggaran kegiatan yang diusulkan untuk Tahun 2014 merupakan usulan dari
rangkaian kegiatan dalam jangka waktu 5 tahun sampai dengan 2014.
Program prioritas masih melanjutkan Program Peningkatan Kualitas
Perkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Hayati. Indikator Kerja Utama
Program dijabarkan sebagai berikut:
a. Efektifitas pengendalian resiko masuk dan menyebarnya HPHK dan OPTK
serta pangan yang tidak sesuai dengan standar keamanan pangan.
b. Efektifitas pelayanan ekspor komoditas pertanian dan produk tertentu.
c. Tingkat kepatuhan dan kepuasan pengguna jasa karantina pertanian.
d. Program utama ini dijabarkan dalam kegiatan peningkatan kualitas
pelayanan karantina pertanian dan pengawasan keamanan hayati dengan
indikator kinerja kegiatan sebagai berikut:
0,00500.000,00
1.000.000,001.500.000,002.000.000,002.500.000,003.000.000,003.500.000,004.000.000,00
20092010
2011
2012
2013
10,33%
19,65%
0%
9,45%
Target PNBP
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 13
Realisasi target operasional sertifikasi karantina dan pengawasan
keamanan hayati.
Tingkat kesesuaian operasional tindakan karantina dan pengawasan
keamanan hayati terhadap kebijakan, standar, teknik dan metode yang
diberlakukan.
Prosentase penolakan kiriman barang ekspor yang disertifikasi
karantina pertanian.
Peningkatan Indeks Kepuasan dan Kepatuhan Pengguna Jasa.
Pelaksanaan program kegiatan ini dijabarkan daftar Rincian Belanja
Satuan Kerja. Pada Tahun 2014 Balai Karantina Pertanian Kelas I
Semarang mengusulkan anggaran sebesar Rp. 19.034.183.000,00 yang
bersumber dari Rupiah Murni dan PNBP yang ada pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4
Usulan Kegiatan
Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang Tahun 2014
No Uraian Nominal
Sumber Dana dari Rupiah Murni
1 Belanja Pegawai 5.358.757.000
2 Belanja Barang 4.825.426.000
3 Belanja Modal 6.850.000.000
Sumber Dana dari PNBP
1 Belanja Barang 2.000.000.000
Jumlah 19.034.183.000
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 14
B. KEPEGAWAIAN DAN TATA USAHA
1. Kondisi Umum Kepegawaian
Sampai dengan TA 2013, pegawai pada Balai Karantina Pertanian Kelas I
Semarang seluruhnya berjumlah 112 (seratus dua belas) orang, terdiri dari
95 (Sembilan puluh lima) orang Pegawai Negeri Sipil (PNS), 17 (tujuh belas)
orang Tenaga Kontrak (Outsorsing), data selengkapnya tentang Pegawai
Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang, dapat dilihat pada Tabel
dibawah ini:
Tabel 2.5
Komposisi Pegawai Negeri (PNS/CPNS) menurut kualifikasi Golongan
Golongan IV : 8 (delapan) Orang
Golongan III : 54 (limapuluh empat) Orang
Golongan II : 31 (tigapuluh satu) Orang
Golongan I : 2 (dua) Orang
THL/TenagaBantu Fungsional : 17(tujuh belas) Orang
Tabel 2.6
Distribusi Pegawai menurut lokasi/ Wilayah Kerja:
Wilker Pelabuhan Tanjung Emas : 89 (delapan puluh sembilan)
Orang
Wilker Bandara Ahmad Yani : 3(tiga) Orang
Wilker Kantor Pos Semarang : 1(satu) Orang
Wilker Pelabuhan Laut Tegal : 1(satu) Orang
Wilker Pelabuhan Laut Juwana : 1(satu) Orang
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 15
Tabel 2.7
Komposisi Pegawai menurut kualifikasi Pendidikan
S-2 Megister Secien : 2(dua) Orang
S-2 Magister Manajemen : 2(dua) Orang
S-2 Kedokteran Hewan : 15(lima belas) Orang
S-1 Pertanian Jurusan HPT : 10(sepuluh) Orang
S-1 Pertanian Jurusan Budi Daya : 3(tiga) Orang
S-1 Pertanian Jurusan SOSEK : 1(satu) Orang
S-1 MIPA : 1(satu) Orang
S-1 Peternakan : 1(satu) Orang
S-1 H u k u m : 3(tiga) Orang
S-1 Ekonomi : 9(sembilan) Orang
S-1 Sosial / Politik : 2(dua) Orang
D-3 Pertanian : 1(satu) Orang
D-3 Hewan : 3(satu) Orang
D-3 Akuntansi : 2(dua) Orang
SLTA Pertanian/SPP-SPMA : 6(enam) Orang
SLTA /SNAKMA : 4(empat) Orang
SLTA IPA : 7(tujuh) Orang
SLTA Umum : 12(dua belas) Orang
SMEA : 4(empat) Orang
SMP : - Orang
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 16
Tabel 2.8
Komposisi Pegawai menurut kualifikasi Jabatan Struktural, Fungsional dan
Non Fungsional
Pejabat Struktural
Kepala Balai : 1 (satu) Orang
Kepala Sub Bagian Tata Usaha : 1 (satu) Orang
Kepala Pengawasan dan Penindakan
(Wasdak)
: 1 (satu) Orang
Kepala Seksi Karantina Hewan : 1 (satu) Orang
Kepala Seksi Karantina Tumbuhan : 1 (satu) Orang
Pejabat Fungsional
M V Madya : 1 (satu) Orang
M V Muda : 3 (tiga) Orang
M V Pertama : 7 (tujuh) Orang
Calon Medik Veteriner : 2 (dua) Orang
Paramedik Veteriner Penyelia : 2 (dua) Orang
Paramedik Veteriner Lanjutan : 2 (dua) Orang
Paramedik Veteriner Pelaksana : 5 (lima) Orang
Calon Paramedik Veteriner : 5 (lima) Orang
POPT Madya : 1 (satu) Orang
POPT Muda : 3 (tiga) Orang
POPT Pertama : 8 (delapan) Orang
POPT Penyelia : 6 (enam) Orang
POPT Pelaksana Lanjutan : 2 (dua) Orang
POPT Pelaksana : 7 (tujuh) Orang
POPT Pemula : 1 (orang) Orang
Fungsional Umum : 34 (tiga puluh empat) Orang
THL / Tenaga Bantu Fungsional : 17 (tujuh belas) Orang
Jumlah : 112 (seratus
duabelas)
Orang
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 17
5
29
11 5
21
4
SrukturalPOPTStaf AdministrasiStaf Teknis Non FungsionalMedik ParamedikTenaga Harian Lepas
4
53 23
6 10
Gol 4 Gol 3 Gol 2 Gol 1 Honorer
Grafik 2.6
Klasifikasi Pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang
berdasarkan Jabatan dan Golongan
Tabel 2.9
Proporsi Pegawai Menurut Bidang Tugas & Golongan
a (orang)
b (orang)
c (orang)
d (orang)
Jumlah
Jumlah PNS Gol IV 6 2 - - 8
Gol III 9 23 9 13 54
Gol II 4 6 11 10 31
Gol I - - 2 - 2
Jumlah CPNS Gol III - - - -
Gol II - - - -
Gol I - - - -
Jumlah seluruhnya 95
Tabel 2.10 Akumulasi Pejabat Eselon
Eselon II/a/b III a/b IV a/b V a/b
- 1 4 -
Jumlah : 1 + 4 = 5
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 18
Tabel 2.11 Akumulasi Pejabat Fungsional
Medik Veteriner (Orang)
Paramedik Veteriner (Orang)
Calon MV/PV
Madya Muda Pertama Penyelia P. lanjutan Pelaksana
1 3 7 2 2 5 7
Jumlah : 11 + 9 + 7 = 27
POPT Ahli (Orang)
POPT Terampil (Orang)
Madya Muda Pertama Penyelia P. lanjutan Pelaksana Pemula
1 3 8 6 2 7 1
Jumlah : 12 + 16 = 28
Tabel 2.12 Akumulasi Fungsional Umum
1. Penyusun Perencanaan : 1(satu)
2. Bendahara Pengeluaran : 1 (satu)
3. Bendahara Penerima : 1 (satu)
4. Bendahara Gaji : 1 (satu)
5. Sekretaris Pimpinan : 1 (satu)
6. Pengadministrasi Keuangan : 4 (empat)
7. Verifikator Keuangan : 4 (empat)
8. Pengadministrasi dan Penyaji Data : 3 (tiga)
9. Petugas SIMAK-SABMN : 1 (satu)
10. Petugas SAK : 1 (satu)
11. Penata Usaha BMN : 2 (dua)
12. Pengadministrasi Kepegawaian : 2 (dua)
13. Pengadministrasi Umum : 5 (lima)
14. Pemegang Uang Muka Kegiatan : 1 (satu)
15. Petugas Perpustakaan : 1 (satu)
16. Penata Usaha Dokumen : 2 (dua)
17. Pramu Protokol : 1 (satu)
18. Caraka : 1 (satu)
19. Pramu Bhakti : 3 (tiga)
Tabel 2.13 Akumulasi Tenaga Honorer/ THL Pembantu Pejabat Fungsional
1. Satuan Pengamanan BKP : 9(Sembilan)
2. Satuan Pengamanan IKH Karangroto : 1 (satu) orang
3. Satuan Pengamanan IKT Polaman : 2 (dua) orang
4. Satuan Pengamanan Mes Ungaran : 1 (satu) orang
5. Sopir : 1(satu) orang
6. Tenaga Bantu Fungsional Hewan : 2 (dua) orang
7. Tenaga Bantu Fungsional Tumbuhan : 2 (dua) orang
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 19
a. Mutasi Pegawai
Kegiatan kepegawaian Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang baik
Jabatan Fungsional Medik / Paramedik Veteriner dan Pengendali
Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) maupun Non Fungsional telah
berjalan dan mengikuti ketentuan yang berlaku. Sampai akhir Tahun 2013,
terdapat mutasi Pejabat struktural dan fungsional yaitu Kepala Balai,
Kepala Sub Bag Tata Usaha, Kepala Seksi Karantina Hewan, Kepala Seksi
Pengawasan dan Penindakan dan Medik/Paramedik Veteriner maupun
POPT pada Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang, disamping itu
terdapat Kenaikan Pangkat Struktural, Fungsional dan Kenaikan Pangkat
Penyesuaian Ijasah maupun kenaikan Jabatan dan Pangkat Pejabat
Fungsional, serta Kenaikan Gaji berkala.
b. Pendidikan dan Pelatihan
Pada Tahun 2013 terdapat berbagai Pelatihan, Seminar, Workshopdan
kegiatan lainnya yang dilaksanakan oleh Badan Karantina Pertanian dan
Unit Pelaksana Teknis lainnya yang diikuti oleh pegawai Balai Karantina
Pertanian Kelas I Semarang sebagaimana diuraikan dalam Tabel 2.12
sebagai berikut.
c. Pelaksanaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner/ Paramedik dan
Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT)
Hingga Tahun 2013, pelaksanaan kegiatan teknis operasional dilakukan
oleh para pejabat fungsional sesuai dengan bidang tugasnya masing-
masing, disamping itu terdapat mutasi alih tugas dan kenaikan jabatan
POPT, yaitu :
1) 1 (satu) orang POPT Mutasi alih tugas ke UPT lain;
2) 3 (tiga) orang Medik/Paramedik Veteriner mutasi ke Balai Karantina
Pertanian Kelas I Semarang
3) Pengangkatan 2 (dua) orang Medik Veteriner Pertama, dan 1(satu)
orang POPT Ahli Pertama
4) Pengangkatan 1(satu) orang Paramedik Veteriner Pelaksana dan 1
(satu) orang POPT Pemula.
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 20
5) Kenaikan Jabatan 1 (satu) orang yaitu menjadi Medik Veteriner Muda,
dan POPT Pelaksana.
Tabel 2.14
Realisasi Pengangkatan Pertama dan Kenaikan Jabatan Medik/Paramedik
Veteriner dan Fungsional Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan
(POPT)
No
Nama/Nip
Kenaikan Jabatan Funsional /Pengangkatan Pertama
( Popt )
Pejabat Penerbit Sk,
No,Tanggal
LAMA/ TMT BARU/TMT
1 drh. Samiyono Calon Medik Veteriner 01-12-2009
Medik Veteriner Pertama 01-01-2013
SK Mentan Nomor: 52/Kpts/Kp.460/A.2.4/1/2013, Tanggal 23 Januari 2013
2 drh. Sulistyawati Muharomah
Calon Medik Veteriner 01-12-2009
Medik Veteriner Pertama 01-01-2013
SK Mentan Nomor: 1608/Kpts/Kp.460/A.2.4/1/2013, Tanggal 23 Januari 2013
3 Sri Handayani, SP
Calon POPT 01-12-2009
POPT Pertama 01-01-2013
SK Mentan Nomor: 976/Kpts/Kp.460/A.2.4/V/2013, Tanggal 28 Mei 2013
4 Estu Priyo Wibowo, A.Md
Calon Paramedik Veteriner 01-12-2009
Paramedik Veteriner Pelaksana 01-01-2013
SK Mentan Nomor: 56/Kpts/Kp.460/A.2.4/1/2013, Tanggal 23 Januari 2013
5 Anik Puji Lestari Calon POPT 01-12-2009
POPT Pemula 01-11-2013
SK Mentan Nomor: 01995/Kpts/Kp.460/A.2.4/XI/ 2013, Tanggal 4 Nopember 2013
6 drh. Anjar Maryati Medik Veteriner Pertama 01-01-2008
Medik Veteriner Muda 01-03-2013
SK Mentan Nomor: 480/Kpts/Kp.460/A.2.4/3/ 2013, Tanggal 18 Januari 2013
7 Stifani Desmalina Putri
POPT Pemula 01-01-2012
POPT Pelaksana 01-03-2013
SK Mentan Nomor: 514/Kpts/Kp.460/A.2.4/III/ 2013, Tanggal 18 Maret 2013
2. Ketatausahaan (Surat-Menyurat, Pengagendaandan Pengarsipan)
Kegiatan Surat-menyurat, pengagendaan dan pengarsipan pada BKP Kelas I
Semarang telah dilaksanakan mengacu pada Tata Naskah Dinas yang
dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian Tahun 2010. Pada Balai Karantina
Pertanian Kelas I Semarang jumlah surat masuk pada Tahun 2013 selama bulan
Januari s/d Desember sejumlah 1.364 surat dan untuk surat keluar sebanyak
8.316 surat. Pengarsipan surat dilakukan secara manual menyesuaikan dengan
jenis surat dengan kode surat.
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 21
3. Indeks Kepuasan Masyarakat ( IKM)
Pada Tahun 2013 ini penilaian indeks kepuasan masyarakat atas kinerja Balai
Karantina Pertanian Kelas I Semarang sebesar 79.13 dimana menunjukkan
bahwa terdapat peningkatan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan jasa
BKP Kelas I Semarang, karena pada Tahun 2012 indeks kepuasan masyarakat
adalah sebesar 77,99. Hal ini mungkin terjadi karena secara berkelanjutan BKP
Kelas I Semarang berusaha untuk meningkatkan pelayanan seperti dengan
melaksanakan in-hause training kepada petugas karantina, evaluasi secara
berkala, sehingga mampu untuk unsur pelayanan, baik dari unsur prosedur,
persyaratan, kejelasan, kedisiplinan, tanggungjawab, kemampuan, kecepatan,
keadilan, kesopanan, keramahan, kewajaran, kepastian, kenyamanan dan
keamanan dalam memberikan pelayanan jasa maupun tarif karantina sudah
sesuai dengan prosedur yang berlaku.
C. SARANA DAN PRASARANA
a. Kondisi Sarana dan Prasarana
Dalam Tahun 2013 kondisi sarana dan prasarana yang ada pada Balai
Karantina Pertanian Kelas I Semarang pada umumnya dalam kondisi baik dan
dapat digunakan dalam rangka mendukung pelaksanaan administrasi
perkantoran maupun untuk pelaksanaan tindakan perkarantinaan, walaupun
terdapat beberapa jenis dan prasarana yang harus diperbaiki, direnovasi dan
untuk memperbaiki fungsinya, dikarenakan telah dimakan usia, kena rob air
laut dan suku cadangnya sudah tidak tersedia.
Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang memiliki beberapa sarana
gedung penunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, yang terdiri dari
bangunan gedung kantor pelayanan dan Laboratorium Balai Karantina
Pertanian Kelas I Semarang masih berdiri diatas tanah milik Pelabuhan
Indonesia III dan PT Persero Angkasa Pura I dengan status tanah sewa.
Untuk itu diharapkan pada Tahun 2014 pengadaan tanah bisa terealisasi
sehingga nantinya gedung kantor Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang
baik pelayanan dan laboratorium bisa berdiri diatas tanah sendiri sehingga
pada akhirnya bisa menghemat biaya anggaran sewa.
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 22
Pada Tahun 2013 sarana dan prasarana yang dikelola Balai Karantina
Pertanian Kelas I Semarang sudah mulai banyak yang rusak berat dan
ketinggalan jaman, akibat dari faktor alam lingkungan kantor yang berada
dipinggir pantai dan rob. Namun Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang
pada Tahun 2013 belum bisa mengusulkan penghapusan barang – barang
inventaris yang sudah rusak berat dikarenakan terkendala dengan belum
ditetapkanya penggunaan asset Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang
oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan dalam hal
ini Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Semarang. Pada Tahun
2013 sebenarnya Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang sudah
mengusulkan penetapan asset di KPKNL Semarang tetapi berkas
dikembalikan dikarenakan pada Tahun 2013 adanya kekosongan
kepemimpinan, dan yang menjabat sebagai pelaksana tugas pada Kantor
KPKNL Semarang tidak berhak untuk menandatangani sebuah surat
keputusan penetapan asset.
Disamping itu untuk melengkapi kekurangan sarana dan prasarana yang
masih terlihat disana sini sebagai akibat dari kerusakan dan untuk menunjang
kegiatan tugas pokok dan fungsi Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang
sampai saat ini masih terus berbenah.
Sampai dengan Tahun Anggaran 2013 Balai Karantina Pertanian Kelas I
Semarang masih tetap mengelola 2 (dua) unit Gedung Kantor yang lokasinya
terpisah yaitu Gedung Kantor yang terletak di Jl. M. Pardi No.7 Pelabuhan
Tanjung Emas seluas 1.080 M2 dan Gedung Kantor yang terletak di Jl. Benoa
No.1 Pelabuhan Tanjung Emas seluas 810 M2.
Perlu diketahui dengan meningkatnya jumlah pegawai pada Balai Karantina
Pertanian Kelas I Semarang sudah barang tentu akan selalu muncul masalah
sarana dan prasarana untuk menunjang tugas pokok dan fungsi Balai
Karantina Pertanian Kelas I Semarang.
Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang sampai dengan akhir Tahun 2013
mengelola aset tanah untuk Instalasi Karantina Tumbuhan seluas 1.737 M2
yang terletak di Kecamatan Mijen Semarang, tanah untuk mess/rumah dinas
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 23
seluas 502 M2 yang terletak di Kecamatan Ungaran Timur Semarang, tanah
untuk mess/rumah dinas seluas 322 M2 yang terletak di Kecamatan Ungaran
Barat Semarang, tanah untuk Instalasi Karantina Hewan seluas 2.798 M2
yang terletak di Kecamatan Genuk Semarang, 2 (dua) Unit Gedung Kantor
Tanjung Emas 2 (dua) Unit Instalasi Laboratorium Tanjung Emas, 1 (satu) Unit
Instalasi Rumah Kasa (Screen House) seluas 30 M2, 1 (satu) Unit Gedung
Kantor Wilker Tegal seluas 50 M2, 1 (satu) Unit Gedung Khusus Bandara
Ahmad Yani Semarang seluas 120 M2 serta sarana dan prasarana lingkungan
Kantor Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang.
Selain itu Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang juga mengelola 1
(satu) Unit Instalasi Karantina Tumbuhan yang terletak di Kecamatan Mijen
Semarang seluas kurang lebih 930 M2 serta sarana dan prasarana lingkungan
gedung Instalasi Karantina Tumbuhan, Instalasi Karantina Hewan yang
terletak di Kelurahan Karangroto Kecamatan Genuk Semarang mess/rumah
dinas 5 (lima) unit dengan rincian 1 (satu) unit Type 70, dan 4 (empat) unit
Type 36 yang terletak di Kelurahan Gedang Anak Kecamatan Ungaran Timur
Semarang, 2 (dua) unit rumah dinas yang terletak di Kelurahan Sidomulyo
Kecamatan Ungaran Timur Semarang dengan rincian Type D seluas 36 M2
dan Type E seluas 50 M2, dan 1 (satu) unit Rumah Jabatan yang terletak di
Kecamatan Ungaran Barat Semarang seluas 120 M2.
Pada dasarnya sarana dan prasarana yang sudah direalisasikan Balai
Karantina Pertanian Kelas I Semarang dengan anggaran DIPA Tahun 2013
sudah sesuai dengan kebutuhan untuk menunjang tugas pokok dan fungsi
Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang. Namun dirasa masih sangat
kurang seiring dengan makin meningkatnya volume kegiatan dan dengan
adanya kemajuan tehnologi serta adanya barang – barang inventaris yang
sudah rusak namun belum dihapus.
Untuk itu kedepan masih sangat diperlukan pengadaan sarana dan prasarana
Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang baik dari segi kuantitas maupun
kualitas.
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 24
b. Pengadaan Sarana dan Prasarana
Pada Tahun 2013 Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang tidak banyak
ada perubahan pada segi sarana dan prasarana yang bertambah, hanya saja
ada perubahan sedikit pada sarana dan prasarana peralatan dan mesin yang
bertambah guna melanjutkan tujuan untuk mewujudkan pelayanan prima
serta untuk menunjang akreditasi laboratorium Karantina Pertanian, pada
Tahun 2013 Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang telah merealisasikan
pengadaan peralatan dan mesin tetapi untuk penambahan dan perubahan
gedung dan bangunan pada Tahun 2013 tidak banyak ada perubahan .
Adapun pengadaan Sarana dan prasarana inventaris yang sudah
direalisasikan Kantor Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang yang
bersumber dari anggaran DIPA Tahun 2013 adalah sebagai berikut :
Tabel 2.15
Barang – Barang Inventaris Yang Sudah Direalisasikan Melalui Anggaran
DIPA Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang Tahun 2013
No Nama Barang Jumlah Harga Total ( Rp )
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15
Scanner ( Universal Tester )
Locker
Lemari Besi Metal
Rak Besi
Mesin Absensi
Meja Kerja
Kursi
AC Split
Meja Komputer
LCD Proyector
Camera Digital
Camera Conference
PC Unit
Printer
Filling Cabinet Bes
1 Buah
4 Buah
7 Buah
11 Buah
3 Buah
12 Buah
51 Buah
7 Buah
5 Buah
1 Buah
1 Buah
1 Buah
6 Buah
7 Buah
5 Buah
830.000
6.360.000
19.690.000
17.985.000
11.730.000
14.370.000
23.660.000
35.754.000
5.200.000
4.200.000
390.000
2.750.000
46.869.000
25.070.000
11.375.000
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 25
Tabel 2.16
Barang – Barang Inventaris Yang Sudah Direalisasikan
Melalui Tranfer Masuk Dari Badan Karantina Pertanian
No Nama Barang Jumlah Harga Total ( Rp )
1.
2.
3.
4.
5.
6.
UPS
Mesin Barcode
PC Unit
Laptop
Server
Rak Server
1 Buah
1 Buah
1 Buah
2 Buah
1 Buah
1 Buah
11.733.462
6.013.901
17.734.362
35.375.692
31.218.794
7.678.862
c. Aset Tetap
Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 2
Tahun untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan atau dimanfaatkan oleh
masyarakat umum, untuk Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang
nilai Aset tetap per 31 Desember 2013 sebesar Rp. 10.619.642.810,00.
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 26
BAB III
KEGIATAN OPERASIONAL
A. KEGIATAN KARANTINA HEWAN
1. Teknis Operasional Perkarantinaan
Pelaksanaan kegiatan teknis operasional perkarantinaan terhadap media
pembawa hama penyakit hewan karantina (HPHK) yang dilalulintaskan
melalui Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang selama Tahun Anggaran
2013 adalah sebagai berikut :
a. Pemeriksaan
Tindakan karantina pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui kelengkapan,
kebenaran dan keabsahan isi dokumen, mendeteksi hama penyakit hewan
karantina, status kesehatan dan sanitasi media pembawa, dan/atau
kelayakan sarana alat angkut. Selama Tahun Anggaran 2013 frekuensi
pemeriksaan terhadap media pembawa HPHK sebanyak 13.505 kali yang
meliputi impor, ekspor, domestik keluar dan domestik masuk. Data tindakan
pemeriksaan MP HPHK di Tahun 2013 tertuang dalam Grafik 3.1
Grafik 3.1
Frekuensi Tindakan Pemeriksaan MP HPHK Tahun 2013
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
Impor Ekspor DomestikKeluar
DomestikMasuk
1300
2853
5717
3635
Frekuensi Tindakan Pemeriksaan MP HPHK Tahun 2013
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 27
Sedangkan media pembawa HPHK yang dikenakan tindakan pemeriksaan
meliputi :
1) Impor
Frekuensi tindakan pemeriksaan sebanyak 1.300 kali yang terdiri atas:
1. Bahan Asal Hewan bukan pangan sebanyak 378.717 lembar dan
21.990 kg dengan frekuensi 45 sertifikasi.
2. Hasil Bahan Asal Hewan pangan sebanyak 44.181.880 kg dengan
633 sertifikasi.
3. Hasil Bahan Asal Hewan bukan pangan sebanyak 39.004.585,7 kg
dengan 423 sertifikasi.
4. Benda lain sebanyak 4.945.895 kg dengan 199 sertifikasi.
Data secara jelas dapat terlihat pada Grafik 3.2 :
Grafik 3.2
Frekuensi Tindakan Pemeriksaan MP HPHK Impor Tahun 2013
-
100
200
300
400
500
600
700
BAH BukanPangan
HBAH Pangan HBAH BukanPangan
Benda Lain
45
633
423
199
Frekuensi Tindakan Pemeriksaan MP HPHK Impor Tahun 2013
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 28
2) Ekspor
Frekuensi tindakan pemeriksaan sebanyak 2.853 kali yang terdiri atas :
1. Bahan Asal Hewan Pangan sebanyak 269.003,1 kg dengan 2.790
sertifikasi.
2. Hasil Bahan Asal Hewan bukan pangan sebanyak 238.276,1 kg
dan 2.500 lembar dengan 54 sertifikasi.
3. Benda lain sebanyak 3 kg dengan 1 sertifikasi.
4. Media Pembawa lain sebanyak 119.016,9 kg dengan 8 sertifikasi.
Data secara jelas dapat terlihat pada Grafik 3.3 berikut :
Grafik 3.3
Frekuensi Tindakan Pemeriksaan MP HPHK Ekspor Tahun 2013
3) Domestik Keluar
Frekuensi tindakan pemeriksaan sebanyak 5.717 kali yang terdiri dari :
1. Hewan sebanyak 25.957 ekor dengan 4.840 sertifikasi.
2. Bahan Asal Hewan pangan sebanyak 479.621,2 kg dengan
781sertifikasi.
3. Bahan Asal Hewan bukan pangan sebanyak 38.637 kg dengan 20
sertifikasi.
4. Hasil Bahan Asal Hewan pangan sebanyak 81,5 kg dengan 8
sertifikasi.
5. Benda lain sebanyak 651 botol dengan 7 sertifikasi.
-
500
1.000
1.500
2.000
2.500
3.000
BAH Pangan HBAH BukanPangan
Benda Lain MediaPembawa Lain
2.790
54 1 8
Frekuensi Tindakan Pemeriksaan MP HPHK Ekspor Tahun 2013
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 29
6. Media Pembawa lain sebanyak 1.806.400 kg dengan 51 sertifikasi.
Data secara rinci dapat dilihat dalam Grafik 3.4.
Grafik 3.4
Frekuensi Tindakan Pemeriksaan
MP HPHK Domestik Keluar Tahun 2013
4) Domestik Masuk
Frekuensi tindakan pemeriksaan sebanyak 3.635 kali yang terdiri dari :
1. Hewan sebanyak 8.298 ekor dengan 2.860 sertifikasi.
2. Bahan Asal Hewan Pangan sebanyak 41.790,8 kg dengan 738
sertifikasi.
3. Bahan Asal Hewan bukan pangan sebanyak 3.747 lembar dengan
17 sertifikasi.
4. Benda lain sebanyak 3.864 botol kg dengan 20 sertifikasi.
Data secara rinci tertuang dalam Grafik 3.5
0
1000
2000
3000
4000
5000
Hewan BAHPangan
BAHBukan
Pangan
HBAHPangan
BendaLain
MediaPembawa
Lain
4840
781
20 8 17 51
Frekuensi Tindakan Pemeriksaan MP HPHK Domestik Keluar Tahun 2013
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 30
Grafik 3.5
Frekuensi Tindakan Pemeriksaan
MP HPHK Domestik Masuk Tahun 2013
b. Pengasingan
Tindakan karantina pengasingan dilakukan untuk pengamatan,
pemeriksaan dan perlakuan dengan tujuan untuk mencegah kemungkinan
penularan hama penyakit hewan karantina.
Pada Tahun Anggaran 2013 Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang
Seksi Karantina Hewan telah melakukan tindakan pengasingan terhadap
sapi, kerbau, kuda dan kambing terhitung sejak bulan Januari sampai
dengan Desember 2013 sebanyak 6.662 ekor dengan frekuensi 82 kali
kegiatan.
c. Pengamatan
Tindakan pengamatan dilakukan untuk mendeteksi lebih lanjut terhadap
hama penyakit hewan karantina dengan cara mengamati timbulnya gejala
penyakit hewan karantina selama pengasingan. Tindakan pengamatan
sebagai tindak lanjut tindakan pengasingan sehingga jumlah media
pembawa dan frekuensi kegiatannya sama dengan tindakan pengasingan
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
Hewan BAH Pangan BAH BukanPangan
Benda Lain
2860
738
17 20
Frekuensi Tindakan Pemeriksaa MP HPHK Domestik Masuk Tahun 2013
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 31
d. Perlakuan
Tindakan perlakuan dilakukan untuk membebaskan dan atau
mensucihamakan media pembawa HPHK, baik yang yang berupa hewan
maupun produk hewan. Tidakan perlakuan dapat berupa penyemprotan
desinfektan, pengambilan spesimen untuk pemeriksaan laboratorium,
pengobatan, vaksinasi, dan sebagainya. Tindakan perlakuan dilakukan
terhadap MP yang dikenakan tindakan pengasingan, atau terhadap sarana
prasarana yang akan digunakan untuk tindakan pengasingan.
e. Penahanan
Tindakan penahanan dilakukan terhadap media pembawa HPHK yang
belum memenuhi persyaratan karantina, dan dijamin oleh pemiliknya
bahwa yang bersangkutan dapat memenuhi persyaratan tersebut dalam
jangka waktu yang telah diatur dalam PP No. 82 Tahun 2000. Penahanan
dilakukan setelah terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan fisik terhadap
media pembawa dan diduga tidak berpotensi membawa dan menyebarkan
hama penyakit hewan karantina, tidak dilarang pemasukkannya serta tidak
berasal dari daerah yang dilarang pemasukannya.
f. Penolakan
Tindakan penolakan dilakukan terhadap media pembawa yang tidak
memenuhi persyaratan karantina, atau dokumen lain yang dipersyaratkan
Menteri lain yang terkait.
g. Pemusnahan
Sesuai dengan Undang-Undang No. 16 Tahun 1992 tentang Karantina
Hewan, Ikan dan Tumbuhan, PP No. 82 Tahun 2000 tentang Karantina
Hewan, dan Keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian Nomor
316.a/Kpts/PD.670.320/L/11/06 tentang Petunjuk Teknis Tindakan
Karantina Hewan Terhadap Media Pembawa Highly Pathogenic Avian
Influenza (HPAI), maka terhadap media pembawa yang masuk dari
daerah/area lain, yang setelah dilakukan perlakuan tidak dapat
disembuhkan, menunjukkan gejala penyakit hewan karantina Golongan I,
dan tidak dilengkapi dokumen karantina dilakukan tindakan karantina
pemusnahan.
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 32
Selama Tahun Anggaran 2013 Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang
telah melakukan beberapa kali tindakan pemusnahan.
h. Pembebasan / Pelepasan
Tindakan karantina pembebasan / pelepasan dilakukan terhadap media
pembawa yang setelah dilakukan pemeriksaan tidak tertular HPHK (Hama
Penyakit Hewan Karantina), setelah dilakukan pengamatan dalam
pengasingan tidak tertular HPHK, setelah dilakukan perlakuan dapat
disembuhkan dari HPHK, atau setelah dilakukan penahanan seluruh
persyaratan yang diwajibkan dapat disembuhkan.
Frekuensi kegiatan tindakan pembebasan pelepasan terhadap media
pembawa selama Tahun Anggaran 2013 adalah sebanyak 13.505 kali.
Secara detil media pembawa HPHK yang dilalulintaskan melalui BKP
Kelas I Semarang tersaji dalam Grafik 3.6.
Grafik 3.6
Grafik Lalu Lintas Komoditi Impor, Ekspor, Domestik Keluar Dan Domestik
Masuk Tahun 2013
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
Impor Ekspor DomestikKeluar
DomestikMasuk
2010
2011
2012
2013
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 33
2. Penggunaan Formulir
Dalam pelaksanaan kegiatan teknis operasional perkarantinaan, formulir
karantina hewan merupakan perangkat dokumentasi, yang berfungsi sebagai
alat bukti keabsahan suatu proses kegiatan tindakan karantina dalam bentuk
tertulis.
Penggunaan formulir karantina hewan berpedoman pada Keputusan Menteri
Pertanian Nomor 475 Tahun 2002. Selama Tahun Anggaran 2013 Balai
Karantina Pertanian Kelas I Semarang telah menggunakan formulir karantina
sebanyak 13.505 set.
3. Pemantauan Daerah Sebar - HPHK
Dalam Tahun Anggaran 2013 Seksi Karantina Hewan Balai Karantina
Pertanian Kelas I Semarang telah melaksanaan pemantauan daerah sebar
HPHK terhadap Avian Influenza. Pemantauan Daerah Sebar Penyakit Avian
Influenza di Wilayah Pemantauan Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang
Tahun 2013 dilaksanakan di 20 Kota/Kabupaten yaitu Kota Semarang,
Kabupaten Semarang, Kabupaten Kudus, Kabupaten Jepara, Kabupaten Pati,
Kabupaten Grobogan, Kabupaten Klaten, Kabupaten Kendal, Kabupaten
Boyolali, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Tegal,
Kabupaten Temanggung, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Magelang,
Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen, Kota
Pekalongan dan Kota Tegal.
Dari hasil pengambilan spesimen swab kloaka diperoleh sampel unggas
(ayam) sebanyak 574 spesimen. Dari hasil kuesioner sebanyak 574 ekor
unggas yang diambil spesimen swab kloaka berasal dari Jawa Tengah.
Jumlah unggas yang berasal dari anakan sendiri sebanyak 366 ekor (63,7%),
diberi 50 ekor (8,8%) dan diperoleh dengan membeli sebanyak 158 ekor
(27,5%). Cara pemeliharaan dengan dikandangkan sebanyak 484 ekor
(84,3%) dan secara liar sebanyak 90 ekor (15,7%).
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 34
Berdasarkan hasil kuesioner menyatakan bahwa unggas miliknya belum
pernah di vaksin dan sebanyak 87,2% dan unggas miliknya sudah dilakukan
vaksinasi sebanyak 12,8% dan jenis vaksin yang digunakan AI (Avian
Influenza). Dari pemilik unggas diperoleh informasi bahwa sebanyak 4,6%
unggas yang diambil spesimennya tidak pernah dibersihkan kandang, tempat
pakan dan tempat minum . Dan 95,4% unggas, dibersihkan kandang, tempat
pakan dan tempat minumnya. Umur unggas yang diambil spesimennya, yang
kurang dari 1 Tahun sebanyak 331 ekor (57,6%) dan umur lebih dari 1 tahun
243 ekor (42,4%).
Pengujian spesimen swab kloaka dilakukan di Balai Besar Veteriner Wates,
Yogyakarta. Dengan Uji Polymerase Chain Reaction (PCR) H5 dan yang
positif dilanjutkan dengan PCR N1.
Hasil Pengujian Laboratorium Spesimen Swab kloaka Unggas Pada 20
Kota/Kabupaten di Jawa Tengah didapatkan positif 2 pool, masing-masing
pool berisi 5 spesimen swab kloaka. Satu pool yang diduga positif H5N1
berasal dari Kabupaten Boyolali dan satunya dari Kabupaten Sragen.
4. Monitoring Keamanan Pangan
Tupoksi dari Badan Karantina Pertanian adalah mencegah masuk dan
tersebarnya HPHK dengan melakukan tindakan karantina terhadap media
pembawa HPHK yang dilalulintaskan. Disamping itu juga berperan dalam
pengawasan bahan pangan asal hewan yang dilalulintaskan dari bahaya yang
berasal dari hewan dan adanya kontaminasi fisik, kimia, maupun biologik.
Di Tahun 2013 tercatat lalu lintas media pembawa Hama Penyakit Hewan
Karantina (HPHK) bahan pangan yang melalui BKP Kelas I Semarang meliputi
pangan segar asal hewan dan bahan baku susu. Pangan segar asal hewan
berupa Sarang Burung Walet (frek 2.397) merupakan komoditi ekspor dengan
negara tujuan Hongkong, Taiwan, Kanada dan Singapura, daging ular beku
(frek 25) merupakan komoditi ekspor dengan negara tujuan Hongkong dan
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 35
Vietnam. Untuk media pembawa HPHK bahan baku susu (frek 675) berasal
dari Perancis, Irlandia, New Zealand, Belanda, Jerman, USA dan Australia.
Merujuk hal tersebut diatas, dalam rangka menjalankan tugas pokok karantina
mencegah masuk dan tersebarnya hama penyakit hewan karantina pada
bahan pangan asal hewan maka Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang
pada Tahun 2013 mengadakan monitoring pengawasan keamanan hayati
terhadap bahan baku susu, sarang burung walet, dan daging ular beku.
Kegiatan monitoring Pengawasan Keamanan Hayati dilakukan dengan
maksud untuk mendapatkan jaminan keamanan pangan terhadap bahan
baku susu, sarang burung walet, dan daging ular beku yang dilalulintaskan
melalui BKP Kelas I Semarang.
Tujuan dari Monitoring Pengawasan Keamanan Hayati adalah untuk
mencegah keluar-masuknya bahan pangan asal hewan melalui BKP Kelas I
Semarang dari kemungkinan adanya kontaminasi fisik, biologik dan kimiawi
yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan
manusia. Dari pelaksanaan monitoring diperoleh hasil uji laboratorium yang
masih berada dalam batas aman sehingga bisa digunakan untuk proses lebih
lanjut.
5. Pengelolaan Laboratorium Karantina Hewan
Pengelolaan laboratorium sebagai penunjang/pendukung kegiatan teknis
operasional perkarantinaan sudah berjalan dengan baik. Selama Tahun
Anggaran 2013 Laboratorium Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian
Kelas I Semarang telah melakukan pemeriksaan contoh (spesimen) media
pembawa HPHK yaitu pemeriksaan terhadap serum darah, swab cloaca,
MBM, feather meal dan poultry by products meal, kulit mentah garaman,
bahan baku susu, tepung telur, bahan asal hewan seperti sosis dan daging.
Metode pemeriksaan yang digunakan berbeda terhadap masing masing jenis
sampel, dan metode pemeriksaan yang telah dapat dilaksanakan adalah
secara Elisa, Uji Cemaran Mikroba seperti TPC, E.Coli, Coliform, Natif
Mikroskopis, Rapid Test AI, Feed Check, RBT dan Uji PH.
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 36
Selain pelaksanaan pengujian laboratorium guna meningkatkan kompetensi
petugas labortorium maka dilakukan kegitan magang dari petugas
laboratorium di Laboratorium Karantina Hewan Balai Besar Soekarno Hatta
dan Laboratorium Karantina Hewan Balai Besar Surabaya. Dibanding dengan
Tahun 2012 ada perkembangan pengujian di Tahun 2013 yaitu adanya
pengujian pengujian Cemaran Mikroba. Pengujian cemaran mikroba di Tahun
2012 baru tahap monitoring pada beberapa sampel bahan baku susu, dan di
Tahun 2013 telah dilakukan pengujian secara continue terhadap sampel
bahan baku susu.
6. Sarana dan Prasarana
Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang memiliki Instalasi Karantina
Hewan (IKH) sebanyak 1 unit, Instalasi Karantina Produk Hewan (IKPH)
sebanyak 20 unit, Tempat Pemeriksaan Karantina Hewan (TPKH) sebanyak
43 unit. Secara detil daftar IKH, IKHS dan TPKH BKP Kelas I Semarang.
7. Permasalahan dan Penyelesaian Masalah
Seksi Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang dalam
menjalankan tugas pokok dan fungsi menghadapi permasalahan-
permasalahan sebagai berikut :
a. Komposisi pegawai seksi karantina hewan saat ini cukup memadai yang
terdiri 11 medik veteriner, 12 paramedik veteriner, 1 calon medik veteriner
dan 3 calon paramedik veteriner, selama Tahun 2013 tenaga tersebut
sudah dapat didayagunakan namun perlu peningkatan kompetensi yang
meliputi : Peraturan Perundang-undangan, Pengambilan Sampel ( PPC ),
Update Ilmu Kedokteran Hewan, Uji Serologi terhadap Media Pembawa
dan PCR, penilai / auditor instalasi.
b. Data timpang pada lalulintas media pembawa antar area, seringkali
ditemukan ketidaksesuaian antara data yang terekam pada SIKAWAN
dengan data pemasukan, masih cukup banyak media pembawa yang
dilalulintaskan secara interinsulair yang belum terlaporkan di pelabuhan
pemasukan.
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 37
c. Pengguna jasa karantina antar area belum sepenuhnya patuh terhadap
perundang-undangan di bidang karantina hewan
Seksi Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang telah
berupaya mengatasi permasalahan - permasalahan yang dihadapi sebagai
berikut :
1. Pelaksanaan tindakan karantina telah didorong untuk lebih mengoptimalkan
peralatan yang dimiliki, sehingga telah dapat dilakukan pemeriksaan pH
terhadap kulit mentah garaman, uji RBT pada sapi yang akan dikirim ke
Kalimantan dan uji cepat AI untuk unggas yang akan dikirim ke luar Prov.
Jawa Tengah melalui Pel. Tanjung Emas dan Bandara Ahmad Yani.
2. Data timpang telah dapat dikurangi dengan melibatkan petugas teknis baru
dalam pelaksanaan tindakan karantina hewan antar area dan sosialisasi
dengan pengguna jasa.
3. Telah dilakukan pemasangan spanduk di terminal penumpang Pelabuhan
Tanjung Emas dan Bandara Ahmad Yani sebagai upaya public awareness
B. KEGIATAN OPERASIONAL KARANTINA TUMBUHAN
1. Pemeriksaan
Salah satu tugas pokok Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang adalah
melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan tumbuhan tanaman
pangan, hortikultura dan tanaman perkebunan yang meliputi penyelenggaraan
fungsi-fungsi pelaksanaan tindakan karantina tumbuhan (pemeriksaan,
penahanan, pengasingan, pengamatan, perlakuan, penolakan, pemusnahan
dan pembebasan), pemantauan daerah sebar organisme pengganggu
tumbuhan karantina (OPTK), pembuatan koleksi media pembawa OPT/OPTK
dan koleksi OPT/OPTK serta pengelolaan laboratorium. Pelaksanaan tugas
tersebut langsung dilaksanakan oleh tenaga fungsional Pengendali
Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT).
Dalam melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan, interaksi dengan
komoditas tanaman pangan, hortikultura dan tanaman perkebunan di Balai
Karantina Pertanian Kelas I Semarang tidak bisa dilepaskan. Pelaksanaan
tindakan karantina tumbuhan sebagai salah satu tugas pokok dan fungsi
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 38
senantiasa diterapkan. Pelaksanaan tindakan karantina meliputi pemeriksaan,
penahanan, pengasingan, pengamatan, perlakuan, penolakan, pemusnahan
dan pembebasan atau yang lebih dikenal dengan sebutan P8. Tindakan yang
telah dilakukan yaitu pemeriksaan, perlakuan, penahanan, penolakan,
pemusnahan dan pembebasan telah secara optimal dilakukan dalam upaya
mencegah masuk dan tersebarnya OPTK dari luar negeri dan dari suatu area
ke area lain di dalam wilayah negara Republik Indonesia. Selain itu, beberapa
kegiatan yang juga dilaksanakan adalah pemantauan daerah sebar organisme
pengganggu tumbuhan karantina (OPTK), pembuatan koleksi media
pembawa OPT/OPTK dankoleksi OPT/OPTK serta pengelolaan laboratorium
yang langsung dilaksanakan oleh tenaga fungsional Pengendali Organisme
Pengganggu Tumbuhan (POPT).
Secara keseluruhan, dalam Tahun 2013 BKP Kelas I Semarang telah
melaksanakan tindakan karantina tumbuhan dengan frekuensi sebanyak
17.075 kali, yang berarti terjadi peningkatan sebesar 8,67% dibanding Tahun
2012 yang mencapai frekuensi 15.713 kali. Frekuensi pelaksanaan tindakan
karantina tumbuhan tersebut di atas dilakukan terhadap media pembawa OPT
impor, ekspor dan antar area sejumlah 468.449,53 batang, 1.321.241.822,93
kilogram, 419.517,00 packages/kemasan, 99.362,92 koli dan 1.487.146,08
meterkubik. Grafik di bawah menggambarkan perkembangan realisasi
pemeriksaan media pembawa OPT dalam 5 Tahun terakhir.
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 39
Grafik 3.7
Perkembangan Pemeriksaan Media Pembawa OPT Tahun 2009 - 2013 (Ton)
Grafik 3.8
Perkembangan Frekuensi Pemeriksaan Media Pembawa OPT
Th. 2009- 2013
Ditinjau dari golongan pemeriksaan media pembawa OPT selama Tahun 2013
dapat dilihat pada Grafik sebagai berikut:
2009 2010 2011 2012 2013
IMPOR 621.946 1.089.686 2.108.651 798.448 1.155.044
EKSPOR 29.128 38.606 55.894 55.060 93.942
AA Keluar 11.451 2.308 15.526 86.795 67.669
AA Masuk 0 6 2 1 4.588
0
500.000
1.000.000
1.500.000
2.000.000
2.500.000
2009 2010 2011 2012 2013
IMPOR
EKSPOR
AA Keluar
AA Masuk
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 40
0
200000000
400000000
600000000
800000000
1000000000
1200000000
1400000000
Volume KGM3
BTGKoli
Pkg
KG
M3
BTG
Koli
Pkg
Grafik 3.9
Prosentase Volume Pemeriksaan MP OPT/OPTK
BKP Kelas I Semarang Tahun 2013
Grafik 3.10 Prosentase Frekuensi Pemeriksaan MP OPT/OPTK
BKP Kelas I Semarang Tahun 2013
Grafik 3.11
Proporsi Pemeriksaan Media Pembawa OPT/PTK Tahun 2013
(dalam satuan Kg,M3, Batang, Koli, Pkg)
87,42%
7,11%
0,35%5,12%
Impor Ekspor AA Keluar AA Masuk
35,41%49,11%
14,93%
0,54%
Impor Ekspor AA Keluar AA Masuk
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 41
Tabel 3.1
Rekapitulasi Kegiatan Tindakan Karantina Tumbuhan
BKP Kelas I Semarang Tahun 2013
SAT IMPOR EKSPOR
ANTAR AREA MASUK
ANTAR AREA KELUAR JUMLAH
FREK VOL FREK VOL FREK VOL FREK VOL FREK VOL
6047 8.385 93 2550 17.075
KG 1.155.043.270,11 93.941.242,67 4.587.879 67.669.420,15 1.321.241.811,93
M3 202.678,52 1.284.467,56 - - 1.487.146,08
BATANG
283 9.677,53 - 447.298,00 468.449,53
KMS 22.998,00 396.440,00 - 79 419.517,00
KOLI 3.629,97 94.680,95 - 1.052,00 99.362,92
Sumber data: BKP Kelas I Semarang, 2013
Dari tindakan karantina tumbuhan yang telah dilaksanakan, Balai Karantina
Pertanian Kelas I Semarang memperoleh penerimaan negara bukan pajak
yang perkembangan dari Tahun 2009 hingga Tahun 2013 dapat dilihat pada
Grafik 3.12.
Grafik 3.12
Perkembangan Penerimaan Fungsional (PNBP)
dari Pelaksanaan Tindakan Karantina Tumbuhan Tahun 2009 – 2013 (Rp.)
Adapun data rekapitulasi frekuensi dan volume berdasarkan pembagian
golongan bibit dan non bibit dapat dilihat dalam uraian data pada tabel berikut
ini:
0
200.000.000
400.000.000
600.000.000
800.000.000
1.000.000.000
1.200.000.000
1.400.000.000
1.600.000.000
1.800.000.000
2009 2010 2011 2012 2013
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 42
Tabel 3.2 Rekapitulasi Frekuensi Dan Volume
Berdasarkan Pembagian Golongan Bibit Dan Non Bibit
a. Bibit Tanaman
NO KEGIATAN FREKUENSI VOLUME SATUAN
1 IMPOR 1 3 BATANG
5 482.018 KGS
2 EKSPOR 5 4.911 BATANG
1 13.000 PKG
8 224.007 KGS
3 DOMAS 8 2.307 BATANG
4 DOKEL 68 426.030 BATANG
5 79 PKG
103 282.425 KGS
JUMLAH 205
433.251 BATANG
988.450 KGS
13.079 PKG
b. Hasil Tanaman Hidup
NO KEGIATAN FREKUENSI VOLUME SATUAN
1 IMPOR 7 204 BATANG
7 124 PKG
692 773.192.286 KGS
68 5.739 M3
2 EKSPOR 3 4.505 BATANG
362 11.095.923 KGS
197 117.536 M3
3 DOMAS 70 657.121 KGS
4 DOKEL 31 21.167 BATANG
883 5.569.467 KGS
1 1.052 COL
JUMLAH 2321
25.876 BATANG
1.052 KOLI
790.514.797 KGS
123.275 M3
124 PKG
c. Hasil Tanaman Mati
NO KEGIATAN FREKUENSI VOLUME SATUAN
1 IMPOR 257 8.114 BATANG
1 15 GRM
585 20.966 PKG
2.367,00 368.005.540 KGS
8 80 COL
1.842,00 196.309 M3
2 EKSPOR 4 261 BATANG
20 11.601 GRM
3 248.280 PKG
1.692,00 69.326.840 KGS
53 21.617 COL
5.739,00 1.150.285 M3
3 DOMAS 15 3.930.758 KGS
4 DOKEL 2 101 BATANG
824 60.913.529 KGS
JUMLAH 13.312
8.476 BATANG
21.697 KOLI
11.616 GRM
502.176.667 KGS
1.346.594 M3
269.246 PKG
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 43
d. Benda Lain
NO KEGIATAN FREKUENSI VOLUME SATUAN
1 IMPOR 21 902 BATANG
43 1.527 PKG
3 317.599 KGS
114 3.550 COL
11 463 M3
2 EKSPOR 5 135.160 PKG
19 11.129.780 KGS
166 73.064 COL
18 940 M3
3 DOMAS
4 DOKEL
JUMLAH 400
76.614 KOLI
11.447.379 KGS
1403 M3
136.687 PKG
a) Impor
Dalam Tahun 2013 telah dilakukan tindakan karantina tumbuhan terhadap
media pembawa OPTK dari luar negeri yang melalui BKP Kelas I
Semarang sebanyak 6.047 kali pemeriksaan dengan volume sebanyak
1.155.043.270,11 kg, 202.678,52 m3, 9.167,00 batang, 15 grm, 22.998,00
pckg dan 3.629,97 koli. Hal ini berarti terjadi penurunan sebesar 6,24%
dibanding Tahun 2012 yang berjumlah 6.449 kali.
Tindakan karantina tumbuhan yang dilaksanakan terhadap 217 jenis
komoditas yang berasal dari 64 negara, dengan China, Amerika Serikat dan
India sebagai negara pengimpor dengan frekuensi paling tinggi.
Sebagaimana Tahun sebelumnya, kayu merupakan komoditas impor
dengan frekuensi tertinggi (sebanyak 2.056 kali), diikuti kapas (1.054 kali),
dan tembakau (439 kali).
Media pembawa dari kelompok hasil tanaman terdiri dari tanaman pangan,
hortikultura dan perkebunan antara lain berupa : kedele, jagung, gandum,
cabe, tembakau, kapas, dll. Selain tanaman pangan dan hortikultura media
pembawa yang diperiksa juga termasuk hasil hutan berupa kayu seperti
white oak, ash, beech, cherry, iroko, oak, dll. Dari sejumlah media
pembawa OPT/OPTK impor yang terbanyak frekuensi masuknya adalah
dari jenis kayu bentuk glondongan/log maupun olahan sebanyak 2.160 kali
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 44
dengan volume 129.665 m3, kapas 1.076 kali dengan volume
120.303.693,90 kg, tembakau 280 kali dengan volume 21.424.283,32 kg.
Data jumlah media pembawa OPT Impor Tahun 2013 dari frekuensi dan
volume dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.3
Rincian Jumlah Pemeriksaan Media Pembawa OPT Impor Tahun 2013
NO BULAN GOL FREK VOLUME
M3 Kg Batang
1 Januari Hidup/Hasil Tanaman
428 83.816,59 98.176.158,91 126
2 Pebruari Hidup/Hasil Tanaman
354 9.213,02 94.881.243,35 273
3 Maret Hidup/Hasil Tanaman
397 93.06,43 39.186.480,15 1.106
4 April Hidup/Hasil Tanaman
522 17.495,05 93.658.442,82 928
5 Mei Hidup/Hasil Tanaman
543 13.875,59 167.281.283,51 949
6 Juni Hidup/Hasil Tanaman
428 9.622,31 79.406.740,86 515
7 Juli Hidup/Hasil Tanaman
576 12.253,93 79.646.640,61 1.038
8 Agustus Hidup/Hasil Tanaman
303 8.048,13 90.438.232,95 651
9 September Hidup/Hasil Tanaman
358 10.399,24 107.101.798,32 380
10 Oktober Hidup/Hasil Tanaman
430 10.860,31 86.283.307,25 1.952
11 Nopember Hidup/Hasil Tanaman
418 8424,04 102.515.258,93 189
12 Desember Hidup/Hasil Tanaman
403 9.273,97 104.533.315,75 2.966
Jumlah 5.160 100.252,57 1.143.108.903 11.073
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 45
Grafik 3.13
Frekuensi Media Pembawa OPT Impor Tahun 2013
Grafik 3.14
Volume Media Pembawa OPT Impor selama Tahun 2013 (Meter Kubik)
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 46
Grafik 3.15
Volume Media Pembawa OPT Impor selama Tahun 2013 (Kilogram)
Grafik 3.16
Volume Media Pembawa OPT Impor selama Tahun 2013 (Batang)
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 47
b) Ekspor
Tabel 3.4
Rincian Jumlah Pemeriksaan Media Pembawa OPT Impor Tahun 2013
Tindakan karantina tumbuhan terhadap media pembawa OPT ekspor
sesuai pengeluaran sertifikat kesehatan tanaman dalam Tahun 2013
adalah sebanyak 8.385 kali yang dilakukan terhadap sejumlah
93.941.242,67 kg, 1.284.467,56 M3, 9.677,53 batang, 11.601,40 grm,
396.440,00 pckg, dan 94.680,95 kolimedia pembawa OPT yang dikirim ke
88 negara tujuan. Dari sejumlah komoditas yang diekspor, frekuensi
terbanyak adalah ekspor berbagai jenis kayu 4.346 kali, kopi 434 kali dan
kacang tanah 117 kali.
Frekuensi pemeriksaan media pembawa OPT ekspor Tahun 2013
sebanyak 8.385 kali yang berarti terjadi peningkatan sebesar 19,72%
dibanding Tahun sebelumnya yang mencapai 7.004 kali. Berikut data
jumlah dan volume MP OPT/OPTK ekspor selama Tahun 2013.
NO BULAN GOL FREK JUMLAH
M3 BATANG KG
1 Januari Hidup/Hasil Tanaman
498 83.816,59 126 12.251.143,04
2 Pebruari Hidup/Hasil Tanaman
591 67.829,95 2972 2681626,74
3 Maret Hidup/Hasil Tanaman
586 83623,04 1058 3231026,68
4 April Hidup/Hasil Tanaman
731 175699,34 115,43 3014182,15
5 Mei Hidup/Hasil Tanaman
703 113552,66 - 3720655,78
6 Juni Hidup/Hasil Tanaman
644 92700,42 - 2756608,01
7 Juli Hidup/Hasil Tanaman
865 111985,41 1038 79646640,61
8 Agustus Hidup/Hasil Tanaman
465 58378,33 100,32 3767104,48
9 September Hidup/Hasil Tanaman
754 121645,17 - 5404552,84
10 Oktober Hidup/Hasil Tanaman
812 128865,04 121,1 21311723,51
11 Nopember Hidup/Hasil Tanaman
704 126479,11 - 4639370,77
12 Desember Hidup/Hasil Tanaman
860 136811,3 - 24249203,52
Jumlah 8.385 1.284.467,56 9.677,53 93.941.242,67
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 48
Grafik 3.17
Volume Media Pembawa OPT Ekspor Tahun 2013
Grafik 3.18
Jumlah Volume Media Pembawa OPT Ekspor Tahun 2013 (KGS)
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 49
Grafik 3.19
Jumlah Volume Media Pembawa OPT Ekspor Tahun 2013 (M3)
Grafik 3.20
Jumlah Volume Media Pembawa OPT Ekspor Tahun 2013 (BATANG)
Berikut kami sajikan data perkembangan volume dan frekuensi
pemeriksaan komoditas ekspor selama 5 Tahun terakhir.
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 50
Tabel 3.5
Frekuensi pemeriksaan Media Pembawa OPT Ekspor 2009 – 2013
NO TAHUN FREKUENSI VOLUME (TON)
1 2009 3.879 53.582
2 2010 2.950 38.605
3 2011 6.100 68.587
4 2012 7.004 156.382
5 2013 8.385 93.941
Grafik 3.21
Perkembangan Frekuensi Media Pembawa OPT Ekspor Tahun 2009 – 2013
Grafik 3.22 Perkembangan Volume Media Pembawa OPT Ekspor Tahun 2009 - 2013
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 51
c) Antar Area Masuk
Kegiatan tindakan karantina tumbuhan Tahun 2013 untuk antar area masuk
di Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang mengalami kenaikan yang
cukup signifikan. Kegiatan pemeriksaan media pembawa OPT antar area
masuk dalam Tahun 2013 dilakukan terhadap media pembawa OPT yang
melalui Pelabuhan Tanjung Emas sebanyak 93 kali dengan uraian volume
sejumlah 2.307 batang dan 4.587.879 kg. Berikut disajikan Tabel Volume
dan Grafik Frekuensi Pemeriksaan Kegiatan Antar Area Masuk.
Tabel 3.6
Frekuensi dan Volume Pemeriksaan Media Pembawa OPT Antar Area Masuk Tahun 2013
NO BULAN GOL FREK JUMLAH
BATANG KG
1 Januari Hidup/Hasil Tanaman
66 - 533.100,00
2 Pebruari Hidup/Hasil Tanaman
7 22 55.000
3 Maret Hidup/Hasil Tanaman
- - -
4 April Hidup/Hasil Tanaman
4 2000 127.699
5 Mei Hidup/Hasil Tanaman
1 - 20
6 Juni Hidup/Hasil Tanaman
- - -
7 Juli Hidup/Hasil Tanaman
2 - 3.869.252
8 Agustus Hidup/Hasil Tanaman
3 - 3.025
9 September Hidup/Hasil Tanaman
2 159 -
10 Oktober Hidup/Hasil Tanaman
1 - 20
11 Nopember Hidup/Hasil Tanaman
4 103 49
12 Desember Hidup/Hasil Tanaman
2 2 408
Jumlah 26 110 33.625
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 52
Grafik 3.23
Frekuensi Pemeriksaan Media Pembawa OPT Antar Area Masuk
Tahun 2013
Grafik 3.24 Volume Pemeriksaan Media Pembawa OPT Antar Area Masuk Tahun 2013
(Batang)
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
5
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nop Des
2
1 1
4
1
5
3
2 2
4
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 53
Grafik 3.25 Volume Pemeriksaan Media Pembawa OPT Antar Area Masuk Tahun 2013
(KG)
d) Antar Area Keluar
Tindakan karantina tumbuhan yang dilakukan terhadap media pembawa
yang dikeluarkan antar area dalam Tahun 2013 sebanyak 2.550 kali
dengan rincian volume 67.669.420,15 kg dan 447.298 batang. Dengan hasil
ini terjadi peningkatan frekuensi pemeriksaan sebesar 5 % dibanding Tahun
2012 yang sebanyak 2.262 kali. Berikut disajikan tabel kegiatan antar area
keluar dalam frekuensi dan volume.
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 54
Tabel 3.7 Perkembangan Frekuensi dan Volume Pemeriksaan Media Pembawa OPT
Antar Area Keluar selama Tahun 2013
NO BULAN GOL FREK JUMLAH
BATANG KG
1 Januari Hidup/Hasil Tanaman
218 36.712 2.952.686
2 Pebruari Hidup/Hasil Tanaman
181 48.591 10.825.319
3 Maret Hidup/Hasil Tanaman
230 51.357 8.906.493,15
4 April Hidup/Hasil Tanaman
278 43.684 3.738.216
5 Mei Hidup/Hasil Tanaman
234 45.826 5.416.129,5
6 Juni Hidup/Hasil Tanaman
202 31.051 3.136.816
7 Juli Hidup/Hasil Tanaman
197 11.204 3.250.831
8 Agustus Hidup/Hasil Tanaman
172 25.131 1.969.315,5
9 September Hidup/Hasil Tanaman
207 55.007 8.029.034
10 Oktober Hidup/Hasil Tanaman
215 8.895 3.039.707
11 Nopember Hidup/Hasil Tanaman
215 70.526 8.433.909
12 Desember Hidup/Hasil Tanaman
203 19.314 7.970.964
Jumlah 2.552 447.298 67.669.420
Grafik 3.26 Frekuensi Pemeriksaan Media Pembawa OPT Antar Area Keluar
Tahun 2013
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 55
Grafik 3.27
Volume Media Pembawa OPT Antar Area Keluar Tahun 2013 (BATANG)
Grafik 3.28
Volume Media Pembawa OPT Antar Area Keluar Tahun 2013 (KGS)
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 56
2. Kegiatan Intersepsi
Pada Tahun 2013 kegiatan intersepsi dalam rangka determinasi organisme
pengganggu tumbuhan pada media pembawa yang dilalulintaskan telah
dilaksanakan dengan hasil sebanyak 1.158 kali kegiatan yang terdiri atas 115
jenis OPT (99 jenis OPT diidentifikasi dari media pembawa impor, 29 jenis OPT
dari media pembawa ekspor dan 1 jenis OPT dari media pembawa domestik
masuk). Rincian hasil Jenis OPT yang Ditemukan dari Hasil Identifikasi tahun
2013 terdapat pada Lampiran 16.
3. Penggunaan Formulir
Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang pada Tahun 2013 telah
melaksanakan tindakan karantina tumbuhan sebanyak 17.075 kali dengan
menerbitkan Surat Pelepasan Karantina Tumbuhan (KT-9) sebanyak 6.140
eksemplar, Sertifikat Kesehatan Karantina Tumbuhan Antar Area (KT-12)
sebanyak 2.550 eksemplar, Phytosanitary Certificate (KT-10) sebanyak 8.385
eksemplar. Sementara itu, untuk dokumen utama tindakan karantina
tumbuhan lainnya, yaitu Fumigation Certificate (KT-4a), Sertifikat Fumigasi
(KT-4b), CoD/D (KT-5a), Sertifikat Perlakuan (KT-5b) dan PC for Re-Export
(KT-11) tidak diterbitkan dalam Tahun 2013. Hal ini karena kegiatan yang
berkenaan dengan sertifikat dimaksud tidak dilaksanakan dalam Tahun 2013.
Apabila kita perhatikan data frekuensi kegiatan pemeriksaan media pembawa
OPT/OPTK dengan data penerbitan dokumen utama di atas terdapat
perbedaan yang disebabkan terjadinya pembatalan penerbitan dokumen.
Pembatalan terpaksa dilakukan apabila terdapat kesalahan atau perbaikan
dalam penulisan data, kesalahan teknis pada alat cetak saat pencetakan yang
dapat menimbulkan keraguan atas keabsahan dokumen. Perlu diketahui
bersama bahwa saldo formulir KT-9 sebanyak 750 eksemplar, dan KT.10
sebanyak 500 eksemplar.
4. Pengasingan, Pengamatan, Perlakuan, Penahanan, Penolakan dan
Pemusnahan
a. Pengasingan dan Pengamatan
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 57
Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang dalam Tahun 2013 tidak
melaksanakan tindakan karantina tumbuhan pengasingan dan
pengamatan.
b. Perlakuan
Pelaksanaan tindakan karantina tumbuhan perlakuan terhadap media
pembawa, khususnya perlakuan fumigasi menggunakan Metil Bromida,
namun sejak diberlakukannya SKIM Audit Barantan, maka pelaksanaan
fumigasi sepenuhnya dilaksanakan oleh perusahaan fumigasi yang telah
diregistrasi oleh Badan Karantina Pertanian dengan menggunakan Metil
Bromida sesuai standar yang ditetapkan oleh Badan Karantina Pertanian.
c. Penahanan
Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang pada Tahun 2013 telah
melaksanakan 8 (delapan) kali tindakan penahanan, diantaranya adalah
komoditas tembakau kering, kapas serat sebanyak 2 (dua) kali, karet
lembaran, furniture, beberapa bibit dan benih tanaman dalam satu
permohonan diantaranya anthurium, benih sawi, benih kangkung, bayam,
nunga kol dan kacang panjang. Alasan penahanan komoditas yang dibawa
tidak dilengkapi dengan dokumen persyaratan dan Phytosanitary
Certificate. Pemilik dan/atau kuasanya telah diberikan kesempatan untuk
memenuhi persyaratan dimaksud dalam waktu 14 hari sebagaimana telah
diatur dalam peraturan perundangan yang berlaku.
d. Penolakan
Tindakan karantina tumbuhan selanjutnya, yaitu penolakan, dikenakan
terhadap media pembawa tersebut di atas karena ternyata hingga
berakhirnya batas waktu yang diberikan, pemilik dan/atau kuasanya tidak
dapat menyerahkan Phytosanitary Certificate terkait dari negara asal.
Media pembawa tersebut diminta segera dilakukan re-ekspor ke negara
asal dalam waktu selambat-lambatnya 14 hari. Dan ketentuan ini telah
dilaksanakan oleh pemilik komoditas tembakau kering, kapas serat, dan
furniture. Adapun ketiga komoditas yang lain tidak memenuhi ketentuan
yang telah dipersyaratkan.
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 58
e. Pemusnahan
Mengingat sampai dengan akhir batas waktu yang ditetapkan, terhadap
media pembawa yang dikenai tindakan penahanan dan penolakan belum
juga dikeluarkan dari wilayah Negara Republik Indonesia setelah diterbitkan
surat penolakan, maka Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang segera
melaksanakan pemusnahan atas media pembawa tersebut, diantaranya
Karet lembaran sebanyak 3 kilogram, bibit Anthurium sebanyak 3 pohon,
dan beberapa benih sebanyak 6, 5 kilogram.
5. Kegiatan Uji Coba
Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang sampai dengan saat belum
pernah melakukan kegiatan kegiatan uji coba, karena anggaran untuk
kegiatan ujicoba tidak disediakan dalam DIPA Balai Karantina Tumbuhan
Kelas I Semarang Tahun Anggaran 2013.
6. Skim Audit Barantan (SAB)
a. Skim Audit Fumigasi
Berdasarkan data dari Badan Karantina Pertanian bahwa perusahaan
fumigasi di wilayah Balai Karantina Kelas I Semarang sampai dengan
Tahun 2013 yang telah meregistrasi sebanyak 10 perusahaan. Selanjutnya
perusahaan fumigasi tersebut sebagai pelaksana perlakuan fumigasi di
wilayah layanan BKP Kelas I Semarang.
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 59
Tabel 3.9
Daftar Perusahaan Fumigasi, Kegiatan dan Status dalam Tahun 2013
NO. NO.
REG. NAMA PERUSAHAAN STATUS
1. 0008 Sucofindo, PT Aktif
( 6 Agts 2013 s/d 6 Agts 2015)
2. 0132 Pancanaka Jaya Utama, CV
Aktif (10 April 2013 s/d 10 April 2015 )
3. 0034 Junitierra Muda Tama, CV Aktif
(6 Sept 2011 s/d 6 Sept 2013)
4. 0055 Jasindo, CV Aktif
( 6 Agts 2013 s/d 6 Agts 2015 )
5. 0061 Waringin Internusa JP, PT Aktif
(27 Agt 2013 s/d 27 Agt 2015 )
6. 0063 Beckjorindo Paryaweksana, PT
Aktif ( 6 Sept 2013 s/d 6 Sept 2015)
7. 0067 Louis Pratama Sejati, PT Suspend
( 17 Desember 2013 )
8. 0108 Mega Benafindo, CV Aktif
(09 Jan 2014 s/d 09 Jan 2016)
9. 0126 KPRI Sejahtera Bersama Aktif
(26 April 2012 s/d 26 April 2014)
10. 0127 PT. Jessindotama Lintas Bahari
Withdrawn ( 08 Nopember 2013 )
Sumber data : BKP Kelas I Semarang, 2013
Personil auditor yang berkompeten melakukan audit dan penilaian terhadap
perusahaan fumigasi sebanyak 3 orang.
b. Pelaksana Perlakuan dan Sertifikasi Kemasan Kayu Sesuai ISPM No.15
Berdasarkan data dari Badan Karantina Pertanian bahwa perusahaan
provider ISPM No 15 di wilayah Balai Karantina Kelas I Semarang sampai
dengan Tahun 2013 yang telah diregistrasi sebanyak 15 perusahaan.
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 60
Tabel 3.10 Daftar Provider ISPM No.15, Kegiatan dan Status dalam Tahun 2013
NO KEGIATAN TANGGAL AUDITEE
1. Audit Ulang 11 s/d 14 Pebruari 2013 PT. Yasa Bali Sujati Surabaya
2. Audit Ulang 26 s/d 28 Pebruari 2013 CV. Arjuna Securitas Abadi Surabaya
3. Audit Survailen 05 s/d 06 April 2013 PT. Safeway Semarang
4. Audit Survailen 07,08 dan 10 Mei 2013 PT. Equality Indonesia Semarang
5. Audit Ulang 27 s/d 29 Mei 2013 PT. Murni Jaya Sentosa, Srby
6. Audit Survailen 17 s/d 19 Juni 2013 PT. Pacific Indo Packing Semarang
7. Audit Survailen 20 s/d 22 Juni 2013 PT. Meka Cipta Karyatama Srby
8. Uji KD 03 s/d 04 Juli 2013 CV. Arjuna di PT. Cebong
9. Uji KD 17 s/d 18 Juli 2013 CV.MDP di PT. Pinako
10. Audit Survailen 22 s/d 24 Juli 2013 CV. Inarista Inspectama
11. Audit Survailen 23 s/d 25 Juli 2013 PT. Kemasan Jaya Indah
12. Uji KD 11 s/d 12 September 2013
CV. Arjuna Securitas Abadi
13. Audit Ulang 12 s/d 14 Nopember 2013
CV. Arjuna Securitas Abadi
14. Audit Survailen 21 s/d 22 Nopember 2013
PT. Gaya Sukses Mandiri Kaseindo
15. Audit Ulang 17 s/d 19 Desember 2013
PT. Equality Indonesia
Sumber dataSumber : BKP Kelas I Semarang, 2013
Personil auditor yang berkompeten melakukan audit dan penilaian terhadap
provider ISPM 15 sebayak 5 orang.
c. Instalasi Karantina Tumbuhan
Hingga akhir Tahun 2013 di wilayah layanan Balai Karantina Pertanian
Kelas I Semarang terdapat 6 (enam) perusahaan yang ditunjuk oleh Kepala
Badan Karantina Pertanian sebagai pengelola Instalasi Karantina
Tumbuhan. Kelima perusahaan tersebut terbagi dalam dua kelompok
instalasi yaitu :
1. Instalasi Karantina Tumbuhan untuk perlakuan karantina tumbuhan,
dalam hal ini depo perlakuan (fumigasi) yaitu PT. MSA Cargo dan
PT. Garbantara Depo.
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 61
2. Instalasi Karantina Tumbuhan untuk tindakan karantina pemeriksaan
yaitu PT. Java Agritech, PT. Taman Delta Indonesia, PT. Kem Farm
Indonesia dan Depo Sentra Jasa Logistik.
Instalasi Karantina Tumbuhan sebagai tempat pelaksanaan perlakuan,
sejauh ini kedua perusahaan tersebut telah mampu menyediakan fasilitas
yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan perlakuan fumigasi sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan. Meskipun, masih terdapat beberapa
kondisi yang harus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan untuk dapat
memenuhi persyaratan kelayakan sebagai tempat pelaksanaan fumigasi.
7. Kegiatan Pemantauan OPT dan OPTK
Sesuai surat edaran dari Kepala Pusat Karantina Tumbuhan Nomor
131/KT.210/L.3/1/2013 Tanggal 06 Januari 2013 tentang Pelaksanaan
Pemantauan Daerah Sebar OPT/OPTK Tahun Anggaran 2013 maka tujuan
pemantauan pada Tahun 2013 adalah untuk memantau keberadaan bakteri
Pantoea stewartii (Pstew), memverifikasi keberadaan bakteri Erwinia
carotovora subsp. atroseptica dan memantau keberadaan Erwinia
chrysanthemi pada komoditas unggulan di Jawa Tengah. Selain itu terkait
dengan notifikasi bahwa Indonesia bebas kumbang khapra (Trogoderma
granarium) maka perlu dilaksanakan pemantauan terhadap OPTK dimaksud.
Sasaran pemantauan adalah bakteri Pantoea stewartii (Pstew) pada tanaman
jagung; Erwinia carotovora subsp. atroseptica pada tanaman kentang,
brassica (kobis, kembang kol, sawi, selada), jagung, bawang, cabe,
mentimun, tomat, dan Trogoderma granarium (kumbang khapra) pada
gudang penyimpanan biji-bijian, serealia, gandum, jawawut, beras, jagung,
padi, tepung; serta Erwinia chrysanthemi pada tanaman cabe.
a. Lokasi Pemantauan
Pemantauan OPTK dilaksanakan di Propinsi Jawa Tengah yang menjadi
wilayah pemantauan unit kerja Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang.
Penetapan wilayahnya didasarkan atas Keputusan Kepala Badan Karantina
Pertanian.
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 62
Tabel 3.11 Lokasi Wilayah Pemantauan Daerah Sebar OPT/OPTK Tahun 2013
No Lokasi Kecamatan Desa
1. Kabupaten Tegal Adiwerna Lumingser Bersoleh
Dukuhturi Sidapurna
Bojong Tuwel
Bumijawa Batu Mirah Gunung Agung Bumijawa
2. Kabupaten Brebes Larangan Larangan Pamulihan
Ketanggungan Tawangsari Cikesal Utara Sindangjaya
Bulukamba Bulusari Rancawuluh
Wanasari Wanasari
3. Kabupaten Grobogan Geyer Ledok Dawan Juworo
Toroh Boloh
4. Kabupaten Klaten Klaten Utara Belang Wetan
Pedan Dlimas
Karanganom Kadirejo Karangan Soropaten
Jatinom Pandeyan Bonyokan
Ngawen Miri
Tulung Majegan Dewo
Manisrenggo Bapang
Ceper Jambu
Pandeyan Pereng
Trucuk Jatipura
5. Kabupaten Wonogiri Wonogiri Timang
Baturetno Setrorejo
Pacimantoro Tubokarto
Ngadirejo Ngadirejo
Giriwoyo Dringo
Eromoko Eromoko
Giritontro Pucanganom
6. Semarang Bergas Mundong
Bandungan Candi
Kenteng
Sidomukti
Sumowono Losari
Bumen
Jimbaran
Jubelan
Jimbaran
Sumber : Rangkuman hasil pemantauan masing-masing Tim 2013
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 63
Tabel 3.12
Keadaan Umum Lokasi Pemantauan Tiap Kabupaten
No Kabupaten Lintang dan Bujur Ketinggian Keadaan
Cuaca Tanaman
1. Tegal
108°57'6"-109°21'30" BT dan 6°02'41"-7°15'30" LS
0 - 2.300 Cerah
bawang merah, bawang putih, cabe merah,
kentang, tomat, kubis, jagung
2. Brebes
108° 41′37,7″-109°11′28,92″ BT dan 6° 44′56′5″-7° 20′51,48 LS
0 - 800 Cerah bawang merah,
jagung
3. Grobogan
110°15'-111°25' BT
dan 7° LS-7°30’ LS
0 - 500 Cerah jagung, cabe
4. Klaten
110°30'-110°45' BT
dan 7°30'-7°45' LS
0 - 160 Cerah jagung, cabe,
tomat
5. Wonogiri
7°0’32”-8°0’15” LS dan
110°0’41”-111°0’18” BT
0 - 235 Cerah jagung
6. Semarang
7o3’57’’-7
o30’0’’
LS dan 110
o14’54,74’’-
110o39’3’’ BT
500-2000 Cerah jagung, bawang
daun, kubis, cabe, tomat
Sampel hasil pengamatan dan pemantauan di lapangan, dilakukan
identifikasi di laboratorium dan selanjutnya dianalisis dan diambil
kesimpulan. Analisis dilaksanakan di laboratorium Balai Karantina
Pertanian Kelas I Semarang oleh tim yang ditetapkan untuk masing-masing
wilayah pemantauan. Pengujian dilakukan terhadap sampel media
pembawa yang bergejala. Sampel yang berupa spesimen dilakukan
identifikasi dengan menggunakan kunci identifikasi maupun dengan
mencocokan dengan spesimen koleksi yang terdapat di laboratorium.
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 64
C. KEGIATAN PENGAWASAN DAN PENINDAKAN
Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang berdasarkan Peraturan Menteri
Pertanian No. 22/Permentan/OT.140/4/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian (UPT KP) memiliki tugas
melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan serta
pengawasan keamanan hayati hewani dan hayati nabati dan memiliki fungsi –
salah satunya-melaksanakan pengawasan dan penindakan pelanggaran
peraturan perundang-undangan perkarantinaan di bidang karantina hewan,
karantina tumbuhan serta keamanan hayati hewani dan hayati nabati.
Dalam melaksanakan fungsi pengawasan dan penindakan pelanggaran
peraturan perundang-undangan perkarantinaan di bidang karantina hewan,
karantina tumbuhan serta keamanan hayati hewani dan hayati nabati ada 3
kegiatan :
1. Tindakan Pre-emtif
Kegiatan/tindakan Pre-emtif, yang bertujuan memberikan pembinaan
kesadaran masyarakat untuk meniadakan niat melanggar peraturan
perundang-undangan perkarantiaan antara lain melalui :
a. Sosialisasi kepada semua pihak yang terkait, baik internal maupun
eksternal tentang pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan
perundang-undangan perkarantinaan di bidang karantina hewan, karantina
tumbuhan dan pengawasan keamanan hayati hewani dan hayati nabati.
Kegiatan yang telah dilaksanakan :
1) Sosialisasi Kebijakan Kepala Pusat Kepatuhan, Kerjasama Informasi
Perkarantinaan
2) PP No. 46 tahun 2010 dan Materi SKP dengan peserta Pegawai BKP
Kl I Semarang
3) Sosialisasi Tata cara Penetapan IKT milik perorangan dan Badan
Hukum dengan peserta Pegawai BKP Kl I Semarang
4) Sosialisasi Tindakan karantina Sarang Burung wallet dengan peserta
Pegawai BKP Kl I Semarang
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 65
5) Sosialisasi Persyaratan dan Tindakan Karantina Hewan terhadap
pengeluaran sarang burung walet ke Negara Cina dengan peserta
pengguna jasa (eksportir ) sarang burung walet
6) Peran masyarakat sebagai mitra karantina dengan peserta kelompok
masyarakat pelabuhan (PAOT & PAPES)
7) Sosialisasi Persyaratan Lalu lintas Media pembawa HPHK impor,
ekspor dan antar area dengan peserta pengguna jasa karantina
hewan
8) Sosialisasi Persyaratan Lalu lintas Media pembawa OPTK ekspor,
impor dan antar area dengan peserta pengguna jasa karantina
tumbuhan.
b. Melakukan koordinasi dan kerjasama internal maupun eksternal dengan
instansi terkait dalam pelaksanaan dan evaluasi kegiatan pre-emtif.
Kegiatan yang telah dilaksanakan:
1) Rapat Koordinasi Kewasdakan Antar UPT Karantina Terkait Jawa-
Madura, Kalimantan
2) Rapat Koordinasi Pengawasan Lalulintas MP HPHK/OPTK Dengan
Instansi Terkait
c. Melakukan kompilasi dan mengelola peraturan perundang-undangan yang
terkait dengan pengawasan dan penindakan di bidang karantina hewan,
karantina tumbuhan dan pengawasan keamanan hayati. Kegiatan yang :
1) Peraturan Menteri Pertanian No. 41/Permentan.OT.140/3/2013 tentang
Tindakan Karantina Hewan Terhadap Pemasukan Atau Pengeluaran
Sarang Burung Walet Ke Dan Dari Dalam Wilayah Negara Republik
Indonesia
2) Peraturan Menteri Pertanian No. 113/Permentan/PD.410/10/2013
tentang Tindakan Karantina Hewan Terhadap Pemasukan Sapi
Indukan, Sapi Bakalan Dan Sapi Siap Potong Ke Dalam Wilayah
Negara Republik Indonesia.
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 66
2. Tindakan Preventif.
Tindakan preventif telah dilaksanakan melalui kegiatan patroli dan intelijen,
dengan melakukan pengawasan pelaksanaan peraturan perundang-undangan
bidang karantina hewan, karantina tumbuhan serta keamanan hayati
dengan pemenuhan persyaratan karantina saat melalulintaskan media
pembawa hama penyakit hewan karantina (HPHK) dan organisme
pengganggu tumbuhan karantina (OPTK).
Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang telah melakukan pengawasan
lalu lintas pembawa HPHK dan OPTK yang meliputi kegiatan impor, ekspor,
pengeluaran domestik maupun pemasukan domestik. Pengawasan lalu lintas
media pembawa HPHK sebanyak 13.505 kali (volume: 919.927.114) yang
terdiri dari: impor 1.300 kali (volume: 88.533.068); ekspor 2.853 kali (volume:
628.799); pemasukan domestik 3.635 kali (volume: 401.439) dan pengeluaran
domestik 5.717 kali (volume: 2.363.808). Untuk pengawasan lalu lintas media
pembawa OPTK sebanyak 8.062 kali (volume: 1.305.027.291) yang terdiri dari
impor 3.353 kali (volume: 1.141.997.443); ekspor 2.093 kali (91.776.549);
domestik 2.616 kali (volume: 71.353.299).
Dibandingkan dengan Tahun 2012 pengawasan media pembawa HPHK
mengalami kenaikan sebanyak 29,11 % (tahun 2012 sebanyak 10.460 kali)
sedang untuk media pembawa OPTK mengalami penurunan 94,9 % (tahun
2012 sebanyak 15.713 kali).
Pengawasan keamanan hayati hewani dan hayati nabati telah dilakukan
dengan pemenuhan persyaratan dokumen dan pemeriksaan residu/cemaran
antibiotik atau cemaran kimia.
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 67
3. Tindakan Represif.
Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang mempunyai Penyidik Pegawai
Negeri Sipil (PPNS) sebanyak 7 (tujuh) orang yang terdiri da 1 (satu)
pejabat struktural (Kasi karantina hewan); 1 (satu) paramedik dan 5 (lima)
POPT.
Pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan perkarantinaan
sebagian besar berupa bawaan penumpang pesawat dan kapal/fery dimana
media pembawa HPHK maupun OPTK tidak dilengkapi dengan dokumen
yang dipersyaratkan. Jumlah pelanggaran sebanyak 44 kali dengan perincian
pembawa HPHK 32 kali dan pembawa OPTK 12 kali.
Pelanggaran karantina yang terjadi belum termasuk tindak pidana (non
yusticia) sehingga tindakan yang dilakukan berupa penahanan, penolakan
dan pemusnahan.
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 68
BAB IV
KEGIATAN LAIN LAIN
Untuk kegiatan lain-lain Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang pada Tahun
2013 ini adalah:
a. Kunjungan Wakil Menteri Pertanian Tanggal 09 Januari 2013 melakukan
Kunjungan Kerja ke Propinsi Jawa Timur dalam rangka Panen Kedelai dan Temu
Wicara di Desa Sidolayu, Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur
b. Kunjungan Menteri Pertanian Tanggal 12 Januari s/d 14 Januari 2013melakukan
Kunjungan Kerja ke Propinsi Jawa Timur dalam rangka Mendampingi Kunjungan
Kerja Presiden RI , Menteri Pertanian beserta ibu Hj. Mieke Suswono, Dr.Ir.
Haryono, M.Sc Kepala Balai Penelitian Pengembangan Pertanian, Prof. Dr. Ir
Achmad Suryana, M.S Kepala Badan Ketahanan Pangan, Ir Dedi Junaedi
Tenaga Ahli Mentan Bid Informasi dan komunikasi.
c. Kunjungan Menteri Pertanian Tanggal 10 Juli 2013 melakukan Kunjungan Kerja
ke Propinsi DIY dalam rangka Joint Committe Indonesia-Malaysia On
Commodities di Sheraton Mustika Hotel Semarang.
d. Koasistensi Mahasiswa Koas pada pendidikan profesi dokter hewan Fakultas
Kedokteran Hewan UGM, untuk koasistensi Kesehatan Masyarakat Veteriner
dan Administrasi Dinas melaksanakan koasistensi di Balai Karantina Pertanian
Kelas I Semarang, pada Tanggal 02 April s/d 06 April 2013 dengan jumlah 12
mahasiswa.
e. Pada Tanggal 08 Oktober s/d 13 Oktober 2013 ada 4 mahasiswa yang
melaksanakan koasistensi di Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang.
f. Sementara pada Tanggal 24 September s/d 29 September 2013 terdapat 9
mahasiswa yang melaksanakan koasistensi di Balai Karantina Pertanian Kelas I
Semarang.
g. Pratek Kerja Lapangan (PKL) dan Magang Mahasiswa ini untuk menambah
wawasan calon dokter hewan sebelum memasuki dunia kerja, yakni pada
Tanggal 11 Juni 2013 mengajukan ijin untuk praktek kerja lapangan di Balai
Karantina Pertanian Kelas I Semarang, ada 8 mahasiswa UGM Fakultas
Kedokteran Hewan, yang akan dimulai pada Tanggal 25 Juni s/d 29 Juni 2013.
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 69
h. Coffee Morning PT. Angkasa Pura I Semarang dengan Mitra Kerja dan Instasi
terkait di Bandara Adisucipto Semarang untuk mempererat hubungan Silaturahmi
dan koordinasi di lapangan, yang secara rutin digelar pada setiap bulannya.
i. Kegiatan Olah Raga di Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang secara rutin
dilaksanakan pada setiap hari Jum’at dan diikuti seluruh pegawai .
j. Kegiatan Sosial yang dilaksanakan di Balai Karantina Pertanian Kelas I
Semarang bersamaan dengan kegiatan bulan Bakti Karantina dimana dalam
acara tersebut banyak kegiatan yang bersangkutan dengan masyarakat baik
yang berkaitan dengan karantina maupun yang tidak berkaitan yaitu kegiatan
sosial yang memberi bantuan ke panti asuhan di Semarang.
Laporan Tahunan BKP Kelas I Semarang TA 2013 Page 70
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Perencanaan kinerja dan penganggaran masih belum dilakukan secara baik
sehingga harus dilakukan penyesuaian (revisi) dokumen anggaran (SP-
RKAKL, DIPA, POK) yang berdampak pada keterlambatan dalam penyerapan
anggaran.
2. Masih terbatasnya jumlah dan kapasitas sumber daya manusia (SDM) untuk
mendukung pelaksanaan kegiatan.
3. Sarana dan prasarana untuk mendukung pelaksanaan kegiatan belum
sepenuhnya terpenuhi.
B. Saran
1. Perencanaan kinerja dan anggaran dilakukan secara lebih cermat dan revisi
anggaran dan kegiatan dilakukan secara sangat selektif sehingga tidak
menghambat pelaksanaan kegiatan.
2. Peningkatan dan pengembangan kapasitas SDM dilakukan lebih intensif
melalui pengadaan PNS, pembinaan, pendidikan dan pelatihan.
3. Pemenuhan terhadap sarana dan prasarana perkantoran perlu diprioritaskan
terutama penambahan daya listrik agar tidak sering mati/anjlok karena
kelebihan beban.