bab i pendahuluan a. latar belakangeprints.umm.ac.id/53000/2/bab i.pdf1 bab i pendahuluan a. latar...

22
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia memiliki sejuta pesona yang menyebabkan orang asing berkeinginan mengunjungi dan tinggal di Indonesia. Apalagi di era perdagangan bebas ini, banyak orang asing yang ingin mengembangkan bisnis di wilyah Indonesia, mereka menganggap Indonesia adalah Negara yang kaya akan sumber daya, dan menurut mereka masih banyak peluang untuk mengeksporasi kekayaan Indonesia menjadi sebuah bisnis yang menjanjikan bagi mereka. Sumber daya alam yang melimpah mempunyai nilai ekonomi serta keindahan panoramanya menjadi daya tarik tersendiri bagi setiap orang. Tidak mengherankan apabila Indonesia merupakan salah satu titik sentral perhatian negara-negara lain baik bidang politik maupun bidang lain seperti sosial, ekonomi dan keamanan. Hal ini lah yang kemudian membuat orang asing ingin tinggal di Indonesia. 1 Imigrasi adalah hal ihwal mengenai orang-orang yang masuk atau keluar di wilayah indoneisa sekaligus mengawasi terhadap orang asing tersebut. Ada dua hal yang sangat mendasar dalam hal pengertian keimigrasian indonesia yaitu pertama adalah aspek lalu lintas orang antar negara, sedangkan yang kedua adalah menyangkut pengawasan orang asing yang meliputi pengawasan terhadap masuk dan keluar, pengawasan keberadaan serta pengawasan terhadap kegiatan orang asing di indonesia. Penegertian pengawasan dalam fungsi keimigrasian adalah keseluruahan proses kegiatan untuk mengontrol atau mengawasi apakah proses 1 Dwidjowijoto, R. N. 2007. Analisis Kebijakan. Jakarta: Elek Media Komputindo, hlm 24

Upload: others

Post on 13-Oct-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/53000/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia memiliki sejuta pesona yang menyebabkan orang asing berkeinginan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara Indonesia memiliki sejuta pesona yang menyebabkan orang asing

berkeinginan mengunjungi dan tinggal di Indonesia. Apalagi di era perdagangan

bebas ini, banyak orang asing yang ingin mengembangkan bisnis di wilyah

Indonesia, mereka menganggap Indonesia adalah Negara yang kaya akan sumber

daya, dan menurut mereka masih banyak peluang untuk mengeksporasi kekayaan

Indonesia menjadi sebuah bisnis yang menjanjikan bagi mereka. Sumber daya alam

yang melimpah mempunyai nilai ekonomi serta keindahan panoramanya menjadi

daya tarik tersendiri bagi setiap orang. Tidak mengherankan apabila Indonesia

merupakan salah satu titik sentral perhatian negara-negara lain baik bidang politik

maupun bidang lain seperti sosial, ekonomi dan keamanan. Hal ini lah yang

kemudian membuat orang asing ingin tinggal di Indonesia.1

Imigrasi adalah hal ihwal mengenai orang-orang yang masuk atau keluar di

wilayah indoneisa sekaligus mengawasi terhadap orang asing tersebut. Ada dua hal

yang sangat mendasar dalam hal pengertian keimigrasian indonesia yaitu pertama

adalah aspek lalu lintas orang antar negara, sedangkan yang kedua adalah

menyangkut pengawasan orang asing yang meliputi pengawasan terhadap masuk

dan keluar, pengawasan keberadaan serta pengawasan terhadap kegiatan orang

asing di indonesia. Penegertian pengawasan dalam fungsi keimigrasian adalah

keseluruahan proses kegiatan untuk mengontrol atau mengawasi apakah proses

1 Dwidjowijoto, R. N. 2007. Analisis Kebijakan. Jakarta: Elek Media Komputindo, hlm 24

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/53000/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia memiliki sejuta pesona yang menyebabkan orang asing berkeinginan

2

pelaksanaan pengawasan tugas telah sesuai dengan aturan yang telah ditentukan.

Pada awalnya pelaksanaan pengawasan hanya dilakukan terhadap orang asing saja,

akan tetapi mengingat perkembangan dan dinamika masyarakat yang semakin

komplek, hal tersebut dilakukan secra menyeluruh, termasuk juga warga negara

Indonesia. khusunya dalam hal penyalahngunaan dan pemalsuan dokumen

perjalanan. Pengawasan orang asing dilakukan mulai saat memasuki, berada dan

sampai meninggalkan Indonesia. Aspek pelayanan dan pengawasan ini tidak

terlepas dari sifat wilayah Indonesia yang berpulau-pulau dengan yang terbentang

dari Sabang samapai Marauke, terletak diantara dua benua yaitu benua Asia dan

benua Australia, serta mempunyai jarak yang dekat bahkan berbatasan langsung

dengan beberapa negara tetangga. Pengawasan keimigrasian mencakup

penengakan hukum keimigrasian baik yang bersifat administratif maupun tindak

pidana keimigrasian. 2

Banyaknya terjadi arus imigran gelap, penyelundupan orang, perdagangan

anak dan wanita yang dapat mencapai tingkat internasional dan meningkatkan

sindikat-sindikat internasional di bidang terorisme, narkoba, pencucian

penyelundupan dan lain-lain, kantor imigrasi memiliki prinsip pelayanan dan

pengawasan di bidang keimigrasian dilansakan prinsip yang “selektif “ (selective

policy). 3

Berdasakan prinsip tersebut, hanya warga negara asing dan tenaga kerja

asing yang dapat memberikan manfaat bagi kesejahteraan bangsa dan Negara

2 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Keimigrasian 3 Hasanin. 2014. Efektifitas PengawasanTerhadap Izin tinggal Tenaga Kerja Asing di Wilayah

Kerja Kantor Imigrasi Kelas 1 Pontianak.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/53000/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia memiliki sejuta pesona yang menyebabkan orang asing berkeinginan

3

Republik Indonesia baik terhadap keamanan dan ketertiban juga tidak bermusuhan

baik terhadap rakyat, maupun Negara Republik Indonesia yang berdasarkan pada

Pancasilah dan Undang-Undang Dasar 1945 yang diizinkan masuk wilayah

Indonesia. Oleh karena itu pembangunan hukum harus mendapat prioritas utama

agar dapat menekan jumlah pelanggaran maupun kejahatan yang terjadi, baik

pelanggaran atau kejahatan yang dilakukan oleh warga negara asing yang masuk ke

wilayah Indoneis baik secara legal atau ilegal.4 Berbagai macam warga negara asing

yang keluar dan masuk ke wilayah indonesia, diatur dalam kebijakan pemerintah di

bidang Keimigrasia dalam hal ini selective policy yaitu suatu kebijakan berdasarkan

prinsip selektif. Kebijakan ini mengatur orang-orang asing yang dapat memberikan

manfaat bagi kesejahteraan rakyat, bangsa dan Negara Republik Indonesia.

Berdasarkan ketentuan Keimigrasian yang berisifat universal, setiap negara

berwenang untuk mengizinkan atau melarang seseorang untuk masuk maupun

keluar suatu negara. Berdasarkan pengakuan universal tersebut, keberadan

peraturan keimigrasian merupakan atribut yang sangat penting dalam menegakan

kedaulatan hukum suatu negara di dalam wilayah teritorial negara yang

bersangkutan, dan setiap orang asing memasuki wilayah suatu negara akan tunduk

pada hukum negara tersebut sebagaimana halnya warga negara itu sendiri.5

Indonesia sebagai negara yang berdaulat mempunyai tujuan untuk

mensejahterahkan rakyatnya, hal ini harus diwujudkan dengan adanya

perlindungan sengenap kepentingan bangsa, keikutsertaan dalam melaksanakan

ketertiban dunia dalam hubungannya dengan dunia internasional, semua aspek

4 Ibid 5 Yudha Bhakti. 2013. hukum Internasional: Bunga Rampai. Bandung: Alumni, hlm 19-17.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/53000/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia memiliki sejuta pesona yang menyebabkan orang asing berkeinginan

4

keimigrasian harus didasarkan pada apa yang telah digariskan dalam Undang-

Undang Dasar Tahun 1945 sebagai hukum dasar untuk pengaturan implementasi

tugas-tugas Keimigrasian secara operasional. Jika dikaji dasar perimbangan

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasia, maka pengaturan dan

pelayanan di bidang kemimigrasian merupakan hak dan kedaulatan negara

Republik Indonesia sebagai negara hukum.

Negara Indonesia untuk menjaga keamanan dalam negerinya terhadap orang

asing yang masuk atau datang ke Indonesia dan keluar dari Indonesia wajib

memiliki dokumen perjalanan yang sah dan masih berlaku. Warga Negara Asing

yang memasuki wilayah yurisdiksi Indonesia, wajib memenuhi beberapa ketentuan

peraturan perundang-undangan di bidang keimigrasian, yaitu:

a. Setiap orang asing yang masuk Wilayah Indonesia wajib memiliki visa

yang sah dan masih berlaku, kecuali ditentukan lain berdasakan Undang-

Undang ini dan perjanjian Internasional, sebagaimana dimaksud pasal 8

Undang-Undang Nomor 6 tahun 2011 tentang Keimigrasian, pada pasal 9

ayat 1 setiap orang asing yang masuk atau keluar wilayah Indonesia wajib

melalui pemeriksaan yang dilakukan oleh pejabat Imigrasi di tempat

pemeriksaan Imigrasi.

b. Pasal 39 Undang-Undang nomor 6 Tahun 2011 tentang keimigrasian

menjelaskan visa tinggal terbatas diberikan kepada orang asing: a, sebagai

rohaniawan, tenaga ahli, pekerja, peneliti, pelajar, invertor, lanjut usia dan

keluarganya, serta orang asing yang kawin secara sah dengan warga negara

Indonesia, yang melakukan perjalaan ke wilayah Indonesia untuk bertepat

tinggal dalam jangka waktu yang terbatas; atau b, dalam rangka bergabung

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/53000/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia memiliki sejuta pesona yang menyebabkan orang asing berkeinginan

5

untuk berkerja di atas kapal, alat apung, atau instalasi yang beroperasi di

wilayah perairan nusantara, laut teritorial, landas kontinen dan/ atau zona

ekonomi eksklusif Indonesia.

Kebutuhan akan tenaga ahli yang professional membuat perusahaan-

perusahaan, baik itu swasta asing maupun swasta nasional yang menggunakan

tenaga-tenaga kerja asing. Dalam rangka tertib administrasi dan kelancaran

pelayanan kepada orang asing yang berkepastian hukum terhadap pemberian Izin

Tinggal Keimigrasian sebagai tenaga kerja asing dipandang sangatlah penting peran

pihak Imigrasi. Sebagai mana dalam pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 6

Tahun 2011 Tentang Kemimigrasian, dimana Keimigrasian berperan dalam hal lalu

lintas orang-oarang yang masuk atau keluar wilayah Negara Republik Indonesia

dan Pengawasan terhadap orang asing di wilayah Negara Republik Indonesia.

Kota Pontianak merupakan Ibu Kota Kalimantan barat yang merupakan

bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri dari beberapa

wilayah kabupaten dan kota adalah sebagai daerah yang memiliki Sumber Daya

Alam (SDA) yang potensial untuk berinvestasi yang saat ini sedang dikembangkan

adalah dalam bidang inastruktur, pertambangan dan perkebunan hal ini yang

menjadikan salah satu tujuan Orang Asing untuk datang ke Kota Pontianak dengan

berbagai kepentingan. Disisi lain sebanyak 5 (lima) kabupaten berbatasan langsung

dengan Negara Malaysia yaitu, Kabupaten Sambas, Kabupeten Sanggau,

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/53000/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia memiliki sejuta pesona yang menyebabkan orang asing berkeinginan

6

Kabupaten Kapuas Hulu, Kabupaten Bengkayang dan Kabupaten Sintang yang

semuanya berbatasan langsung dengan Negara bagian Serawak Malaysia.

Gambar 1.1 Peta Wilayah Kerja Kantor Imigrasi Kelas 1 Pontianak

Sumber : ( Simtarusingkawang, 2008)

Wilayah kerja kantor Imigrasi Kelas 1 Pontianak meliputi Kota Pontianak,

Kabupaten Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, Kabupaten Landak, Kabupaten

Ketapang dan Kabupaten Kayong Utara. Tidak dipungkirin lagi keluar masuknya

orang antar Negara sering terjadi hal ini dengan dibukanya pintu-pintu masuk antar

Negara (Boarder) disejumlah wilayah di Kalimantan Barat dengan beralihnya

fungsi Bandara Supadio Pontianak dari Domestik ke Bandara Internasional dan

Terminal Bus Antar Negara. Hal ini lantas jadi tugas Imigrasi untuk melakukan

pengawasan terhadap keberadan dan kegiatan orang asing selama berada di wilayah

Kalimantan Barat.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/53000/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia memiliki sejuta pesona yang menyebabkan orang asing berkeinginan

7

Berdasarkan data di Keimigrasian Kelas I Pontianak menunjukan

keberadaan dan kegiatan Orang Asiag dari berbagai Negara di Wilayah Hukum

Keimigrasian Kelas I Pontianak. Orang asing yang melakukan pelanggaran tindak

administrai di wilayah hukum Kantor imigrasi kelas 1 Pontianak dan wilayah

sekitarnya sebagai berikut :

1.1 Tabel Statistik Tindakan Administratif Keimigrasian Kantor Imigrasi

Kelasa 1 Pontianak dari Tahun 2015-2017

Tahun Tindakan Administratif Keimigrasian

Overstay Penyerahan

ke

Rundenim

Deportasi Pro Justisia

2015 99 334 33 1

2016 36 299 113 47

2017 16 202 65 36

Sumber: Data Wasdakim Kantor Imigrasi Kelas 1 Pontianak6

Berdasakan data diatas tindak pelanggaran administrasi yang di lakukan

orang asing di wilayah hukum kantor Imigrasi kelas 1 Pontianak dari tahun 2015-

2017 dapat dilahat jumlah pelanggaran yang dilakuan oleh orang asing. Pada tahun

2015 orang asing yang melanggar overstay sebanyak 99 WNA, lalu 334 WNA di

serahkan ke Rundenim untuk menunggu proses hukum dan 33 WNA di deportasi

ke negara asalnya, lalu 1 WNA di lakuakn tindakan pro justisia. Sedangkan pada

tahun 2016 jumlah WNA yang overstay sebanyak 36 WNA, dan 113 WNA di

deportasi ke negara asalnya, 47 WNA dalam pro justisia dan 299 WNA di

6 Dokumentasi Kantor Imigrasi Kelas 1 Pontianak Tahun 2015,2016, 2017

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/53000/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia memiliki sejuta pesona yang menyebabkan orang asing berkeinginan

8

Rundenim. Pada tahun 2017 sebanyak 16 WNA overstay, 65 WNA di deportasi, 36

WNA pro justisia dan 202 WNA di lakukan penyerahan ke rundenim.

Berdasakan data di atas Imigrasi Kelas 1 Kota Pontianak memiliki suatu

peran penting. Tugas pokok dan fungsi kantor Imigrasi Kelas 1 Kota Pontianak

adalah untuk melaksanakan sebagai tugas dan fungsi Kepala Kantor Wilayah

Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Barat di bidang Keimigrasian di

wilayah Kabupaten dan Kota Pontianak. Terlebih lagi dalam hal pelayanan kepada

masyarakat atau pengawasan dalam hal pengusuran hal-hal seperti dukumen

perjalanan, visa dan fasilitas, izin tinggal dan setatus, intelejen, penyidikan,

penindakan, lintas batas, dan kerjasama luar negeri serta sistem informasi

keimigrasian.

Berdasarkan dari uraian tersebut, penulisan akan melihat dan lebih fokus

melaksanakan penelitian yang berjudul “Collaborative Governance Pada

Pengawasan Keimigrasian Terhadap Keberadaan dan Kegiatan Orang Asing

di Wilayah Yurisdiksi Kantor Imigrasi Kelas 1 Pontianak”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalahnya adalah:

a. Bagaimana mekanisme Collaborative governance pada pengawasan dan

tindakan Imigrasi terhadap keberadaan dan kegiatan orang asing di wilayah

kantor Imigrasi Kelas 1 Kota Pontianak ?

b. Apa saja kendala yang dihadapi Kantor Imigrasi Kelas I Pontianak dalam

pengawasan terhadap keberadaan dan kegiatan orang asing di wilayah

hukum Kantor Imigrasi kelas 1 Pontianak?

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/53000/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia memiliki sejuta pesona yang menyebabkan orang asing berkeinginan

9

C. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian yang terencana tentutnya sudah mempunyai tujuan

tertentu, demikian pula halnya dengan penelitian yang penulis lakukan ini.

Berdasarkan perumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian ini diharapkan

mampu menjawab pertanyaan- peratanyaan yang telah di uraikan. Adapun tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahuai mekanisme prosedur pengawasan terhadap

keberadan dan kegiatan orang asing di wilayah kantor Imigrasi Kelas 1 Kota

Pontianak.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, baik, secara teoritis

maupun secara praktis

a. Manfaat Teoritis

Adapun manfaat teoritis yang akan di peroleh dari penelitian ini adalah

dapat dijadikan sebagai pengembangan ilmu yang berkaitan dengan

kebijakan pelayanan pengawasan terhadap keberadan dan kegiatan orang

asing, selain itu juga penelitian ini dapat di jadikan sebagai dasar untuk

informasi penelitian lainya yang berkaitan dengan kebijakan Direktorat

Jenderal Imigrasi di bidang pengawasan dan penindakan keimigrasian

terhadap orang asing di lingkugan Kantor Imigrasi Kelas 1 Pontianak.

b. Manfaat Praktis

Secara praktis, manfaat penelitian ini adalah sebagai bahan rujukan dalam

implementasi pengawasan dan penindakan keimigrasian terhadap kegiatan

dan keberadaan orang asing. Diharapkan tidak hanya memberikan manfaat

bagi pemerintah khusunya instansi yang terkait Kantor Imigrasi Kelas 1

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/53000/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia memiliki sejuta pesona yang menyebabkan orang asing berkeinginan

10

Pontianak, tetapi juga untuk masyarakat selaku pihak yang juga terkena

dampak atas keberadaan dan kegiatan orang asing. Sedangkan manfaat yang

didapatkan bagi penulis yaitu pengetahuan tentang pengawasan dan

penindakan keimigrasian sesuai peraturan perundang-undangan yang

berlakuk.

E. Definisi Konseptual

Definisi konseptual pada dasarnya merupakan penjelasan secara umum

tentang beberapa istilah atau konsep yang terkait dengan penelitian dan merupakan

definisi yang dipakai oleh para peneliti untuk menggambarkan secara abstrak suatu

fenomena.7 Definisi konsep dari penelitian ini antara lain:

a. Collaborative Governance

Menurut Ansell dan Gash collaborative governance muncul sebagai

respon kegagalan implementasi dan tingginya biaya dan politisasi regulasi.

Hal ini dikembangkan sebangai sebuah alternatif adversarrialism untuk

pluralisme kelompok kepentinga dan kegagalan akuntabilitas

manajerialisme tertuntuk otoritas ahli yang ditantang. Lebih positif, orang

mungkin berpendapat bahwa kecenderungan kearah kolaborasi juga muncul

dari perkembangan ilmu pengetahuan dan kapasitas intitusi. Sebuah

pengetahuan menjadi labih komplek dan saling tergantung, permintaan

untuk meningkatkan kolaborasi.8

7 Masri Sangarimbun dan Sofyan Efendi, 2008. dalam Metode Penelitian Survei, LP3ES, Jakarta.

Hlm. 34 8 Balogh, Stephen, dkk. 2011. An Intergrative Framework for Collaborative Governance Journal of

Public Administration Research and Teory

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/53000/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia memiliki sejuta pesona yang menyebabkan orang asing berkeinginan

11

Sedangkan secara umum collaborative governance muncul secara

adaptasi atau dengan sengaja diciptakan secara sadar alasan sebangai

berikut; 1) kompleksitas dan saling ketergantungan antara institusi, 2)

konflik antara kelompok kepentingan yang bersifat laten dan sulit diredam

dan yang ke 3) ada upaya mencari cara baru untuk mencapai legitimasi

publik. Fragmentasi hukum dan pemecahan masalah yang bersifat multi

yuridiksi merupakan dua sumber utama atau symptom adanya kompleksitas

institusi dan interdependensi. Konflik antar kelompok kepentingan yang

bersifat laten dan sulit diredam seringkali merugikan berbangai pihak dan

memerlukan tenaga dan perhatian yang cukup besar. Sehingga tanpa

melakukan collaborative governance dalam pemecahan masalah, konflik

antar kelompok akan sulit diatasi, serta berbagai upaya telah dilakukan dan

belum melakukan hasilnya, maka kolaborasi bisa dilakukan sebangai upaya

pemecahan maslah yang memiliki legitimasi kuat karena melibantkan

berbangai kelompok kepentingan untuk secara aktif berpartisipasi dan

mengambil keputusan secara bersama-sama untuk bisa diserujukan

bersama-sama9

Kolabirasi pun juga bisa dikatakan sebangai aspek perkembangan dari

ilmu pemerintahan, terutama dengan munculnya konsep governance yang

menekankan kerlibatan beberapa aktor seperti pemerintah, swasta, dan

masyarakat dalam penyerlengaraan pemerintah. Kolaborasi juga dapat

sebangai alternatif dalam mengembangkan kerertiban klompok kepeningan

9 Balogh, Stephen, dkk. 2011. Ibid.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/53000/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia memiliki sejuta pesona yang menyebabkan orang asing berkeinginan

12

b. Pengawasan

Pengawasan adalah segenap kegiatan untuk meyakinkan dan

menjamin bahwatugas/pekerjaan telah dilakukan sesuai dengan rencana

yang telah ditetapkan.Kebijaksanaan yang telah digariskan dan perintah

atau aturan yang diberikan 10

Kartini kartono memberi pengertian pengawasan adalah pada

umumnya parapengikut dapat bekerja sama dengan baik kearah pencapaian

sasaran dan tujuan umum organisasi pengawasan untuk mengukur hasil

pekerjaan dan menghindari penyimpangan-penyimpangan jika perlu segera

melakukan tindakan korektif terhadap penyimpanganpenyimpangan

tertsebut.11 mengatakan pengawasan merupakan proses pengamatan dari

pelaksanaan seluruh organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang

sedang dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan

sebelumnya.12

Pengawasan warga negara asing yang dilakukan meliputi aspek

keberadaan dan aspek kegiatannya, adalah suatu proses kegiatan dibidang

keimigrasian yang mengumpulkan data dan menetukan apakah keberadaan

orang asing sejak masuknya ke wilayah Indonesia dan kegiatannya selama

berada di wilayah Indonesia telah sesuai dengan norma-norma yang

diberlaku baginya. Norma-norma yang berlaku bagi orang asing antara lain

norma hukum yang berupa peraturan perundang-undangan yang berlaku

10 Siagian, P. Sondang. 2010. Teori dan Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta. 11 Kartono, Kartini. 2002. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 12 Siagian, P. Sondang. 2010. Teori dan Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/53000/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia memiliki sejuta pesona yang menyebabkan orang asing berkeinginan

13

menyakut izin keberadaanya, izin kegiatannya seperti yang menyangkut

ketenagakerjaan, pendidikan, penelitian, sewasta dan lain sebagainya.

Selain itu norma agama, adat istiadat, kebudayaan yang berlaku di

Indonesia. Jika terjadi penyimpangan terhadap norma tersebut, terhadap

orang asing tersebut diambil tindakan sesuai dengan peraturan yang berlaku,

baik yang berupa tindakan hukum ataupun tidakan keimigrasian.

c. Keimigrasian

Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 Tentang keimigrasian

Imigrasi adalah hal ihwal lalu lintas orang yang masuk atau keluar wilayah

Indonesia serta Pengawasannya dalam rangaka menjaga tegaknya

kedaulatan negara. Menurut Undang-Undang No 6 Tahun 2011 fungsi

keimigrasian adalah bagian dari urusan pemerintah negara dalam

memberikan pelayanan keimigrasian penegakan hukum, keamanan negara,

dan fasilitator pembangunan kesejahteraan Masyarakat.13

Upaya melaksanakan fungsi keimigrasian, pemerintah menetapkan

kebijakan keimigrasian yang dilakukan oleh menteri. Sementara fungsi

keimigrasian di sepanjang garis perbatasan wilayah Indonesia dilaksanakan

oleh pejabat Imigrasi yang meliputi tempat pemeriksaan imigrasi. Setiap

wilayah kerja kantor Imigrasi dapat dibentuk tempat pemeriksaan imigrasi

yang ditetapkan berdasarkan keputusan Menteri. Kantor imigrasi kelas 1

Pontianak membawahi satu tempat pemeriksaan imigrasi yang berada di

13 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian Bab 1 Pasal 1ayat 1

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/53000/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia memiliki sejuta pesona yang menyebabkan orang asing berkeinginan

14

Bandara Udara Internasiona Supadi Pontianak, Pelabuhan Dewi Kora dan

Terminal Bus Antar negara di Pontianak.

d. Orang Asing

Didalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1992 Tentang Keimigrasian

menjelaskan pengerian orang asing adalah orang yang bukan warga negara

Indonesia. Menurut Starke mengemukahkan bahwa ada 4 pendapat terpenting

mengenai penerimaan orang asing ke negara-negara yang bukan negaranya:

Semua negara wajib menerima semua orang asing, Semua negara wajib

menerima semua orang asing, berhak menolak golongan tertentu, misanya

pecandu obat bius, orang yang mengidap penyakit tertentu dan orang-orang

yang tak diingini lainya. Suatu negara terikat untuk menerima orang asing

tapi mengenakan syarat-syarat tertentu atas penerimaan mereka. Suatu negara

berhak sepenuhnya melarang masuk orang asing sesuka hatinya.14

Negara juga mempunyai kekuasaan terhadap orang asing atau warga

negara laian yang ingin memasuki wilayah suatu negara termasuk diantaranya

memasuki wilayah Indonesia. hal ini dimaksudkan agar supaya lebih

menjamin kepastian hukum indonesia.

e. Keberadaan dan Kegiatan Orang Asing

Setiap keberadaan dan kegiatan orang asing diwilayah Indonesia wajib

memiliki izin keimigrasian. Izin keimigrasian tersebut dalam prakteknya

adalah izin masuk dan izin tinggal yang diatur menurut kepentingan ataupun

tujuan masuknya orang asing kewilayah Indonesia dan dari izin masuk

14 Koerniatmo Soetoprawiro, 1996. Hukum Kewarganegaraan dan Keimigrasian Indonesia.

Jakarta : Gramedia

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/53000/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia memiliki sejuta pesona yang menyebabkan orang asing berkeinginan

15

diberikan izin masuk maka akan diberikan izin tinggalnya, izin terseut terdiri

dari:

1. Izin Tinggal

Pengertian izin tinggal menurut Undang-Undang Nomor 6 tahun 2011

izin tinggal adalah izin yang diberikan kepada orang asing oleh pejabat

Imigrasi atau pejabat dinas luar negeri untuk berada di wilayah Indonesia.

Izin tinggal diberikan kepada orang asing sesuai dengan visa yang

dimilikinya. 15

2. Jenis Izin Tinggal

Dalam mengatur keberdaan dan kegiatan orang asing pemerintah

mengatur kebijkan keimigrasian berdasarkan Undang-Undang Nomor 6

Tahun 2011 Izin Tinggal Kunjungan terdiri atas:

a. Izin Tinggal Diplomatik diberikan kepada orang asing yang masuk

wilayah indonesia dengan visa diplomatik. Izin tinggal diplomatik

diberikan oleh menteri luar negeri.

b. Izin Tinggal Dinas diberikan kepada orang asing yang masuk wilayah

indonesia dengan visa dinas.

c. Izin Tinggal Kunjungan diberikan kepada orang asing yang massuk

wilayah Indonesia dengan visa kunjungan atau anak yang baru lahir

diwilayah Indonesia dan pada saat lahir ayah dan / atau ibunya

pemegang izin tinggal kunjungan.

15 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Keimigrasian BAB 1 Pasal 1 ayat 21

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/53000/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia memiliki sejuta pesona yang menyebabkan orang asing berkeinginan

16

d. Izin Tinggal Terbatas diberikan kepada orang asing yang masuk

wilayah indonesia dengan visa tinggal terbatas, anak yang pada saat

lahir di wilayah indonesia dan / atau ibunya pemegang izin tinggal

terbatas,orang asing yang diberikan alih status dari izin tinggal

kunjungan, nahkoda, awak kapal, atau tenaga ahli asing diatas kapal

laut, alat apung, atau instalasi yang beroperasi di wilayah perairan dan

wilayah yurisdiksi indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan, orang asing yang kawin secara sah dengan

warga negara indonesia atau anak dari orang asing yang kawin secara

sah dengan warga negara indonesia.

e. Izin Tinggal Tetap dapat diberikan kepada orang asing pemegang izin

tinggal terbatas sebagai rohaniawan, pekerja, investor dan lanjut usia;

keluarga karena perkawinan campuran; suami, istri dan/atau anak dari

orang asing pemegang izin tinggal tetap dan orang asing eks warga

negara indonesia dan eks subjek anak berkewarganegaraan ganda

Republik Indonesia.

F. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah menyatakan bagaimana operasional atau

kegiatan yang harus dilakukan untuk memeperoleh data atau indikator yang

menunjuk konsep yang dimaksud.16 Definisi operasional perlu menetapkan bentuk

indikator lainya, hal ini bertujuan untuk memperoleh data yang relevan dapat diolah

dengan baik.

16 Soehartono, Irawan, 2002, Metode Penelitian Sosial: Suatu Tekni Penelitain Bidang

Kesejahteraan Sosial Lainnya, bandung: PT Remaja Rosdakarya, hlm 35

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/53000/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia memiliki sejuta pesona yang menyebabkan orang asing berkeinginan

17

Adapun indikator yang berhubungan dengan pengawasan terhadap

keberadan dan kegiatan orang asing adalah sebagai berikut:

A. Collaborative Governance Pada Pengawasan Keimigrasian

1) Starting Condition (kondisi awal) Pengawasan Orang Asing

2) Facilitative Leadership (Kepemimpinan Fasilitatif) Pengawasan

Orang Asing

3) Institutional Desing (Desai Institutional) dalam Pengawasan Orang

Asing

4) Collaborative Proses (Proses Kolaborasi) Pengawasan Orang Asing

B. Faktor penghambat dalam pengawasan terhadap keberadaan dan

kegiatan Orang Asing

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini, metode yang di gunakan adalah deskriptif. Penelitian

deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk membuat

penyadaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan

sifat-sifat populasi tertentu. Melalui penelitin ini deskriptif peneliti juga

bermaksud untuk memberikan gambaran terhadap fenomena sosial yang

terjadi, menjelaskan berbagai hubungan/korelasi yang terbentuk, serta dapat

memberikan makna atau implikasi pada suatu permasalahan yang teliti,

terutama dalam proses pengawasan imigrasi terhadap keberadaan dan kegitan

orang asing.17

17 Masyhuri & M. Zainuddin.2011. Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dan Aplikatif.

Malang: Refika Aditama, hlm. 34

Page 18: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/53000/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia memiliki sejuta pesona yang menyebabkan orang asing berkeinginan

18

Dengan menggunakan penelitian deskriptif, maka data mengenai

keadaan yang sedang berlangsung dari subjek penelitian akan lebih kaya dan

beragam. Karena pada hakikatnya penelitian deskriptif kualitatif adalah suatu

metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek dengan tujuan

membuat medeskripsikan gambaran atau melukiskan secara sistematis, faktual

dan akurat mengenai fakta-fakta atau fenomena yang di sediliki.18

2. Sumber Data

Dalam penyusunan tugas akhir ini, sumber data yang digunakan adalah

data primer dan data sekunder:

a. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari nara sumber. Dalam

hal ini sumber data primer berasal dari Kantor Imigrasi Kelas I Pontianak,

yaitu dengan melakukan observasi tentang prosedur pengawasan kebeadaan

dan kegiatan orang asing.

b. Data sekunder yaitu data-data yang diperoleh dari studi kepustakaan seperti

buku-buku, internet, karangan ilmiah dan bacaan lainnya yang ada

kaitannya dengan pembahasan dan penulisan tugas akhir.

3. Teknik Pengumpulan Data

Metoden pengumpulan data atau teknisi pengumpulan data adalah

dengan cara apa dan bagaimana data yang diperlukan dikumpulkan sehingga

hasil akhir penelitian mamapu menyajikan informasi yang valid dan teriabel.19

Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada kondisi yang

alamiah yang lebih mengutamakan sumber data primer dan lebih lebih

18 Convelo G. Cevilla, dkk. 1993. Pengantar Metode Penelitian.Jakarta : Universitas Indonesia.

hlm 73 19 Bungi, Burhan 2003. Analisa Data Penelitian Kualitatif, Pemahaman Filosofis dan Metodelogis

ke Arah Penguasa Model Aplikasi. Jakarta : PT. Raja Orafindo Persada, hlm 42

Page 19: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/53000/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia memiliki sejuta pesona yang menyebabkan orang asing berkeinginan

19

mengunakan teknik pengumpulan data boservasi, wawancara yang sangat

mendalam, dan dokumentasi.

a. Observasi

Observasi merupskan kegiatan secara langsung di lapangan dalam upayah

memahami apa diketahui oleh subjek penelitian yang berkaitan dengan

tema yang di angkat dalam penelitian. Istilah metode observasi atau

pengamatan merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang

mengahruskan peneliti turunn lapang mengamati hal-hal yang berkaitan

dengan runag, tempat, pelaku, kegiatan, benda-benda, waktu, peristiwa,

tujuan, dan perasaan.20 Dalam arti yang lebih luas observasi sebenaranya

tidak hanya terbatas pada pengamatan yang dilakukan baik secara langsung

maupun tidak langsung dengan mengunakan metode ini dapat memberikan

informasi kepada peneliti mengenai fakta yang terjadi pada suatu intansi

atau ornganisai dalam menjalankan kinerja yang kemudian melakukan

pencatatan mengenai fakta tersebut. Dalam mealukan observasi tersebut,

peneliti menggunakan obesrvasi penelitian pasif, penelitian menepatkan

diri hanya sebagai peneliti/pengamat situasi sosial, sehingga peneliti tidak

melakukan intervensi terhadap obyek penelitian.

b. Wawancara

Teknik pengumpulan data secara wawancara yaitu pengumpulan data yang

dilakukan dengan melakukan tanya jawab, mengajukan beberapa

pertanyaan terkait permasalahan kepada narasumber, serta untuk

20 Ghony Djunaidi M dan Almanshur Fauzan. 2012. Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-

ruzz media, hlm 163

Page 20: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/53000/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia memiliki sejuta pesona yang menyebabkan orang asing berkeinginan

20

melengkapi kebutuha data yang di peroleh secara observasi. Wawancara

dapat dilaksanakan denga secara terstruktur (peneliti telah mengetahui

dengan pasti tentang informasi yang akan di peroleh karena kegiat

wawancara sesuai dengan intrumen pertanyaan) maupun tidak terstruktur

(penelitian tidak menggunakan pedoman waancara yang yelah tersusun

secara sistematis dan lengkap dengan pengumpul datanya) dan dapat di

lakukan secara langsung (tatap muka) maupun secara tidak langsung

(melalui media seperti telepon).21 Wawancara dilakukan dengan Pejabat

atau Kepala Bidang Kantor Imigrasi Kelas 1 Pontianak.

c. Dokumentasi

Merupakan pengumpulan data dengan melakukan pencatatan terhadap

dokumentasi yang di lapangan yang fungsi sebagai data pelengkap dan

pendukung teknis, sejauh data tersebut masih berhubungan dengan masalah

yang diteliti, seperti arsip, catatan-catatan, buku laporan, monografi,

stastistik dan sebagainya. Adapun dokumentasi yang dikamksud dalam

penelitian ini adalah hasil dari observasi dan wawancara di Kontor Imigrasi

Kelas 1 Pontianak.

4. Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian ini merupakan tempat yang digunkan oleh peneliti

untuk mendapatakan keadaan sebenaranya dari objek yang diteliti guna

memperoleh data yang akurat. Pada penelitian ini penulis melakukan

penelitian di Kantor Imigrasi Kelas I Pontianak.

21 Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta, hlm 137

Page 21: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/53000/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia memiliki sejuta pesona yang menyebabkan orang asing berkeinginan

21

5. Analisi Data

Teknis analisa data yang dingunakan dalam penelitian ini adalah analisa

dengan menggunakan model interaksi ( interactive models of analysis) yang

di kembang kan oleh Miles dan Humberman (1992). Analisis data kualitatif

adalah bersifat induktif, yaitu analisa berdasarkan data yang diperoleh,

selanjutnya di kembangkan menjadi hipotesis.22 Kegunaan analisi data ialah

mereduksi data menjadi perwujudan yang dapat di pahami dan di tafsir

dengan cara tertentu hingga relasi masalah penelitian dapat ditelaah serta

diuji. Kegiatan analisis terdiri dari reduksi data, penyajian data/display, dan

penarikan data kesimpulan/ verifikasi.

a. Reduksi Data

Reduksi data adalah kegiatan merangkum, memilih hal-hal yang pokok

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema, dan polanya.23

Rangkuman catatan lapangan tersebut disusun secara sistematis agar

memberikan gambaran yang lebih tanjam tentang halis yang di peroleh bilah

diperlukan. Dalam hal reduksi, peneliti akan memilah data-data penting atau

prioritas bahan pengawasan Izin Tinggal Warga Negara Asing yang

dilakukan Imigrasi Kelas 1 Pontianak.

b. Penyajian Data/Display

Penyajian data menyajikan sekumpulan informasi tersebut yang memberi

kemudahan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan dengan

melakukan penyajian data atau display, maka akan memudahkan dan

22 lbid 23 Sugiyono.2010. Metode Penelitian & pengembangan (Research and Delevopment). Bandung:

Alfabeta, hlm 140

Page 22: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/53000/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia memiliki sejuta pesona yang menyebabkan orang asing berkeinginan

22

menyederhanakan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja

melakukan penyederhanakan data yang kompleks menjadi narasi pendek

sesuai kriteria dan klasifikasi data berdasarkan rumusan masalah sehingga

mudah di pahami.

c. Penarikan Kesimpulan/Verivikasi

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang

sebelumnya belum pernah ada.24 Temuan dapat berupa deskriftif atau

gambaran suatu objek yang sebelumnya masih belum jelas, sehingga setelah

ditelitikan akan menjadi lebih jelas. Kegiatan ini dilakukan secara terus

menerus selama proses penelitian dilakukan. Sejak pertama memasuki

lapangan dan selama peroses pengumpulan data, penelitian berusaha untuk

menganalisi dan mencari makna dari data yang dikumpulkan sehingga data

yang dihasilkan merupakan jawaban atas permasalahan yang ada.

Setelah melakukan verivikasi maka dapat melakukan penarikan kesimpulan

akhir tidak perlu hanya terjadi pada waktu proses pengumpulan data saja

namun akan tetapi perlu diverifikasikan agar benar-benar dapat

dipertanggungjawabkan. Secara skematis proses analisi data menggunakan

model analisis data interktif.

24 Sugiyono.2010. Metode Penelitian & pengembangan (Research and Delevopment). Bandung:

Alfabeta, hlm 140