bab i pendahuluan a. latar belakang masalahrepository.ump.ac.id/1661/2/wiwid bab i.pdf · sangat...

13
15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif, menuntut setiap organisasi dan perusahaan untuk bersikap lebih responsif agar sanggup bertahan dan terus berkembang. Untuk mendukung perubahan organisasi tersebut, maka diperlukan adanya perubahan individu. Proses menyelaraskan perubahan organisasi dengan perubahan individu ini tidaklah mudah. Pemimpin sebagai panutan dalam organisasi, sehingga perubahan harus dimulai dari tingkat yang paling atas yaitu pemimpin itu sendiri. Organisasi memerlukan pemimpin reformis yang mampu menjadi motor penggerak yang mendorong perubahan organisasi. Sampai saat ini, kepemimpinan masih menjadi topik yang menarik untuk dikaji dan diteleti, karena paling sering diamati namun merupakan fenomena yang sedikit dipahami. Fenomena gaya kepemimpinan di Indonesia menjadi sebuah masalah menarik dan berpengaruh besar dalam kehidupan politik dan bernegara. Dalam dunia bisnis, gaya kepemimpinan berpengaruh kuat terhadap jalannya organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan sangat strategis dan penting dalam sebuah organisasi sebagai salah satu penentu keberhasilan dalam pencapaian misi, visi dan tujuan suatu organisasi. Tantangan dalam mengembangkan strategi organisasi yang jelas terutama terletak pada organisasi di satu sisi dan tergantung pada kepemimpinan. Pengaruh Gaya Kepemimpinan..., Wiwid Adi Saputro, Fak. Psikologi UMP 2017

Upload: lamkhue

Post on 09-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif,

menuntut setiap organisasi dan perusahaan untuk bersikap lebih responsif agar

sanggup bertahan dan terus berkembang. Untuk mendukung perubahan organisasi

tersebut, maka diperlukan adanya perubahan individu. Proses menyelaraskan

perubahan organisasi dengan perubahan individu ini tidaklah mudah. Pemimpin

sebagai panutan dalam organisasi, sehingga perubahan harus dimulai dari tingkat

yang paling atas yaitu pemimpin itu sendiri. Organisasi memerlukan pemimpin

reformis yang mampu menjadi motor penggerak yang mendorong perubahan

organisasi.

Sampai saat ini, kepemimpinan masih menjadi topik yang menarik untuk

dikaji dan diteleti, karena paling sering diamati namun merupakan fenomena yang

sedikit dipahami. Fenomena gaya kepemimpinan di Indonesia menjadi sebuah

masalah menarik dan berpengaruh besar dalam kehidupan politik dan bernegara.

Dalam dunia bisnis, gaya kepemimpinan berpengaruh kuat terhadap jalannya

organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan sangat

strategis dan penting dalam sebuah organisasi sebagai salah satu penentu

keberhasilan dalam pencapaian misi, visi dan tujuan suatu organisasi. Tantangan

dalam mengembangkan strategi organisasi yang jelas terutama terletak pada

organisasi di satu sisi dan tergantung pada kepemimpinan.

Pengaruh Gaya Kepemimpinan..., Wiwid Adi Saputro, Fak. Psikologi UMP 2017

16

Begitu pentingnya peran kepemimpinan dalam sebuah organisasi menjadi

fokus yang menarik perhatian para peneliti bidang perilaku keorganisasian. Seiring

dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat dan perekonomian

Indonesia yang kurang stabil, hal ini bisa saja menjadi sumber, kendala organisasi

namun bisa juga menjadi sumber keuntungan organisasi.

Kepemimpinan yang efektif bisa membantu organisasi untuk bisa bertahan

dalam situasi ketidakpastian di masa datang seorang pemimpin yang efektif harus

tanggap terhadap perubahan, mampu menganalisis kekuatan dan kelemahan sumber

daya manusianya sehingga mampu memaksimalkan kinerja organisasi dan

memecahkan masalah dengan tepat. Pemimpin yang efektif sanggup

mempengaruhi para pengikutnya untuk mempunyai optimisme yang lebih besar,

rasa percaya diri, serta komitmen kepada tujuan dan misi organisasi. Hal ini

membawa konsekuensi bahwa setiap pemimpin berkewajiban untuk memberikan

perhatian sungguh-sungguh dalam membina, menggerakkan dan mengarahkan

seluruh potensi karyawan di lingkungannya agar dapat mewujudkan stabilitas

organisasi dan peningkatan produktivitas yang berorientasi pada tujuan organisasi.

Gaya kepemimpinan modern seperti kepemimpinan transformasional

memainkan peranan penting bagi organisasi. Bass (dalam Sunarsih 2001)

mendefinisikan bahwa kepemimpinan transformasional sebagai pemimpin yang

mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi bawahan dengan cara-cara tertentu.

Bawahan merasa percaya, kagum, loyal dan hormat terhadap atasannya sehingga

bawahan termotivasi untuk berbuat lebih banyak dari pada apa yang biasa dilakukan

dan diharapkannya.

Pengaruh Gaya Kepemimpinan..., Wiwid Adi Saputro, Fak. Psikologi UMP 2017

17

Seorang pemimpin harus mampu mempengaruhi para bawahannya untuk

bertindak sesuai dengan visi, misi dan tujuan perusahaan. Pemimpin harus mampu

memberikan wawasan, membangkitkan kebanggaan, serta menumbuhkan sikap

hormat dan kepercayaan dari bawahannya. Pemimpin yang efektif adalah

pemimpin yang mengakui kekuatan-kekuatan penting yang terkandung dalam

individu. Setiap individu memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda.

Setiap individu memiliki tingkat keahlian yang berbeda-beda pula.

Pemimpin harus fleksibel dalam pemahaman segala potensi yang dimiliki

oleh individu dan berbagai permasalahan yang dihadapai individu tersebut. Dengan

melakukan pendekatan tersebut, pemimpin dapat menerapkan segala peraturan dan

kebijakan organisasi serta melimpahkan tugas dan tanggung jawab dengan tepat.

Gaya kepemimpinan harus sejalan dengan usaha untuk menumbuhkan komitmen

organisasi dari diri karyawan. Sehingga pemimpin nantinya dapat meningkatkan

kinerja karyawan dengan lebih efektif.

Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam sebuah

organisasi baik organisasi dalam skala besar maupun kecil. Pada organisasi berskala

besar, sumber daya manusia dipandang sebagai unsur yang sangat menentukan

dalam proses pengembangan usaha, peran sumber daya manusia menjadi semakin

penting (Tadjudin, 1995). Perkembangan dunia usaha akan terealisasi apabila

ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas.

Dalam organisasi publik, bawahan bekerja selalu tergantung pada pimpinan.

Bila pimpinan tidak memiliki kemampuan memimpin, maka tugas – tugas yang

sangat kompleks tidak dapat dikerjakan dengan baik. Apabila manajer mampu

melaksanakan fungsi-fungsinya dengan baik, sangat mungkin organisasi tersebut

Pengaruh Gaya Kepemimpinan..., Wiwid Adi Saputro, Fak. Psikologi UMP 2017

18

dapat mencapai sasarannya. Suatu organisasi membutuhkan pemimpin yang efektif,

yang mempunyai kemampuan mempengaruhi perilaku anggotanya.

Kepemimpinan merupakan salah satu isu dalam manajemen yang masih

cukup menarik untuk diperbincangkan hingga dewasa ini. Media massa, baik

elektronik maupun cetak, seringkali menampilkan opini dan pembicaraan yang

membahas seputar kepemimpinan (Locke, E.A, 1997). Peran kepemimpinan yang

sangat strategis dan penting bagi pencapaian misi, visi dan tujuan suatu organisasi,

merupakan salah satu motif yang mendorong manusia untuk selalu menyelidiki

seluk-beluk yang terkait dengan kepemimpinan.

Kualitas dari pemimpin seringkali dianggap sebagai faktor terpenting dalam

keberhasilan atau kegagalan organisasi (Bass, 1990, dalam Menon, 2002) demikian

juga keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi baik yang berorientasi bisnis

maupun publik, biasanya dipersepsikan sebagai keberhasilan atau kegagalan

pemimpin. Begitu pentingnya peran pemimpin sehingga isu mengenai pemimpin

menjadi fokus yang menarik perhatian para peneliti bidang perilaku keorganisasian.

Pemimpin memegang peran kunci dalam memformulasikan dan

mengimplementasikan strategi organisasi (Su’ud, 2000).

Gaya kepemimpinan membawa konsekuensi bahwa setiap pimpinan

berkewajiban memberikan perhatian yang sungguh-sungguh untuk membina,

menggerakkan, mengarahkan semua potensi karyawan dilingkungannya agar

terwujud volumedan beban kerja yang terarah pada tujuan (Thoha, 2001). Pimpinan

perlu melakukan pembinaan yang sungguh-sungguh terhadap karyawan agar dapat

menimbulkan kepuasan dan komitmen organisasi sehinga pada akhirnya dapat

meningkatkan kinerja yang tinggi. Organisasi yang berhasil dalam mencapai tujuan

Pengaruh Gaya Kepemimpinan..., Wiwid Adi Saputro, Fak. Psikologi UMP 2017

19

serta mampu memenuhi tanggug jawab sosialnya akan sangat tergantung pada para

pimpinan. Bila pimpinan mampu melaksanakan dengan baik, sangat mungkin

organisasi tersebut akan mencapai sasarannya.

Suatu organisasi membutuhkan pemimpin yang efektif, yang mempunyai

kemampuan mempengaruhi perilaku anggotanya atau anak buah. Jadi, seorang

pemimpin atau kepala suatu organisasi akan diakui sebagai seorang pemimpin

apabila ia dapat mempunyai pengaruh dan mampu mengarahkan bawahannya

kearah pencapaian tujuan organisasi.

Setiap pimpinan di lingkungan organisasi kerja, selalu memerlukan sejumlah

pegawai sebagai pembantunya dalam melaksanakan tugas-tugas yang menjadi

volume dan beban kerja unit masing-masing. Hal ini membawa konsekuensi bahwa

setiap pimpinan berkewajiban memberikan perhatian yang sungguh-sungguh untuk

membina, menggerakkan dan mengarahkan semua potensi pegawai di

lingkungannya agar terwujud volume dan beban kerja yang terarah pada tujuan

(Marzuki, 2002). Pimpinan perlu melakukan pembinaan yang sungguh-sungguh

terhadap pegawai di lingkungannya agar dapat meningkatkan kepuasan kerja,

komitmen organisasi dan kinerja yang tinggi. Gaya kepemimpinan adalah suatu

cara yang digunakan oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi perilaku orang

lain. Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang dipergunakan oleh

seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain.

Masing-masing gaya kepemimpinan tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan.

Seorang pemimpin akan menggunakan gaya kepemimpinan sesuai kemampuan dan

kepribadiannya (Marzuki, 2002).

Pengaruh Gaya Kepemimpinan..., Wiwid Adi Saputro, Fak. Psikologi UMP 2017

20

Obyek vital adalah kawasan, tempat, bangunan dan usaha, yang menyangkut

harkat hidup orang banyak, kepentingan dan atau sumber pendapatan besar negara

yang memiliki potensi kewenangan dan dapat menggoyahkan stabilitas ekonomi,

politik, dan keamanan bila terjadi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.

Sedangkan Satuan Pengamanan Obyek Vital Polres Banyumas adalah unsur

pelaksanan tugas pokok Polres yang berada dibawah Kapolres bertujuan untuk

menyelenggarakan kegiatan pengamanan obyek vital yang meliputi perbankkan,

pertokoan emas, proyek/instalasi vital, obyek wisata, kawasan tertentu dan obyek

lainnya termasuk VIP yang memerlukan pengamanan Kepolisian. Satuan

Pengamanan Obyek Vital atau yang biasa disebut Sat Pamobvit dipimpin Kasat

(Kepala Satuan) Pamobvit (Pengamanan Obyek Vital) yang bertanggung jawab

kepada Kapolres dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dibawah kendali

Wakapolres.

Hasil pengamatan peneliti terhadap kinerja Satuan Pengamanan Obyek Vital

Polres Banyumas pada saat ini mengalami penurunan kinerja ditandai dengan

kualitas dan waktu penyelesaian kerja yang tidak sesuai ketentuan. Penurunan

kualitas kerja diindikasi dari adanya sifat malas anggota yang sering terlambat

maupun absen mengikuti apel pagi yang merupakan kewajiban yang harus

dilaksanakan sebelum memulai pengamanan di obyek vital. Sementara itu,

penurunan waktu penyelesaian kerja diindikasi dari adanya anggota Sat Pamobvit

yang pergi sebelum waktu istirahat siang dan meninggalkan obyek pengamanan

sebelum waktu tutup obyek vital yang diamankan, sehingga dapat menimbulkan

kerawanan keamanan terhadap obyek vital tersebut.

Pengaruh Gaya Kepemimpinan..., Wiwid Adi Saputro, Fak. Psikologi UMP 2017

21

Gaya Kepemimpinan dipilih sebagai variabel dalam penelitian ini karena

untuk mencapai tujuan organisasi dan tujuan anggota diperlukan gaya

kepemimpinan yang tepat. Hal ini bukanlah pekerjaan yang mudah dilakukan,

karena efektivitas seorang pemimpin diukur dari kinerja dan pertumbuhan

organisasi yang dipimpinnya. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan apa yang

diterapkan oleh Kepala Satuan Pengamanan Obyek Vital maka peneliti melakukan

wawancara dengan Anggota Satuan Pengamanan Obyek Vital.

Berikut ini adalah hasil wawancara mengenai Gaya Kepimpinan yang

diterapkan oleh Kepala Satuan Obyek Vital dengan 4 anggota Satuan Pengamanan

Obyek Vital :

Tabel 1

Hasil Wawancara Peneliti dengan Anggota Satpam Obvit

NO SUBYEK HASIL

WAWANCARA

1. Aiptu Diya

Nilawati

(Kaurmintu

Sat Pam

Obvit)

- Selain berkata, Bu Kasat dapat memberikan

contoh tindakan semisal ketika Bu Kasat berkata

supaya menyemir sepatu, sepatu Bu Kasat sudah

dalam kondisi disemir.

- Setiap selesai apel Bu Kasat selalu memberikan

pengarahan-pengarahan yang memotivasi

anggota agar dapat lebih baik.

- Bila ada anggota yang kurang rajin. Bu Kasat

memanggil anggota dan menanyakan sebabnya.

2. Aiptu Syai’in

(Panit Pam

Waster Sat

Pam Obvit)

- Setiap selesai apel Kasat selalu memberikan

pengarahan-pengarahan kepada anggota yang

akan melaksanakan tugas.

- Kasat sering menyampaikan rasa bangga

kepada anggota yang disiplin dan memiliki

penampilan yang bagus.

- Didalam menyampaikan arahan Kasat dapat

menyampaikan apa yang diarahkan dengan

menarik dan cerdas.

3. Brigadir

Brani Setiadi

(Anggota Sat

Pam Obvit)

- Bu Kasat tidak pernah marah dan memanggil

anggota yang sering terlambat ke ruangan.

- Didalam pengarahan apel, Bu Kasat sering

memanggil anggota untuk tampil kedepan dan

Pengaruh Gaya Kepemimpinan..., Wiwid Adi Saputro, Fak. Psikologi UMP 2017

22

memberikan pengarahan-pengarahan ke

anggota yang lain.

- Ketika ada anggota yang tidak menyemir sepatu

dan sudah diingatkan berulang kali. Bu Kasat

tidak marah dan memberi anggota tersebut uang

untuk membeli semir dan sikat sepatu.

4. Bripka Tedi

Irmawan

(Anggota Sat

Pam Obvit)

- Bu Kasat sering menyampaikan agar anggota

disiplin dan memperhatikan penampilan.

Karena Satpam Obvit langsung berinteraksi

dengan masyarakat. Sehingga dalam

berpenampilan harus prima.

- Didalam memberikan pengarahan Bu Kasat

sering menceritakan banyak orang yang mau

menjadi anggota Polri tetapi mereka tidak

seberuntung kita.sehingga kita harus banyak

bersyukur dan menjalankan pekerjaan dengan

ikhlas dan semangat.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan, didalam memimpin

Kasat Obvit memiliki integritas perilaku atau persepsi terhadap kesesuaian antara

perkataan dan tindakan. Kasat obvit juga mampu mengkomunikasikan suatu visi

didalam bekerja dengan menarik. Kasat obvit mampu menanamkan rasa bangga

pada bawahannya dan memberikan kesempatan kepada anggota untuk berekspresi

diri dan mengembangkan diri. Serta Kasat dapat memberikan bentuk perhatian

individu yang ditunjukkan melalui tindakan konsultasi terhadap permasalahan

anggota. Bass mengidentifikasi tiga ciri gaya kepemimpinan transformasional

yaitu : karismatik, stimulasi intelektual dan perhatian individual (Yukl, 1989). Bass

dan Avolio (dalam Yukl, 1989 ) menguraikan keempat ciri tersebut sebagai berikut:

a) Idealized Influence (Karismatik )

Pemimpin transformasional memiliki integritas perilaku (behavioral

integrity) atau persepsi terhadap kesesuaian antara perkataan dan tindakan.

Pemimpin transformasional memberikan contoh dan bertindak

Pengaruh Gaya Kepemimpinan..., Wiwid Adi Saputro, Fak. Psikologi UMP 2017

23

sebagai role model positif dalam perilaku sikap, prestasi, maupun komitmen

terhadap anggota atau pengikutnya. Keadaan ini tercermin dalam standar

moral dan etis yang tinggi. Ia sangat memperhatikan kebutuhan anggotanya,

menanggung resiko bersama, memiliki sense of mission, serta menanamkan

rasa bangga pada bawahannya. Melalui pengaruh seperti itu, pengikut atau

anggota akan menaruh respek, rasa kagum, dan percaya kepada pimpinannya

, sehingga mereka berkeinginan melakukan hal yang sama seperti yang

dilakukan pemimpinnya. Hal ini sangat besar manfaatnya dalam upaya

membangun kepercayaan pengikutnya.

b) Inspirational Motivation (Inspirasional )

Pemimpin yang inspirasional oleh Bass dan Avolio (dalam Yukl, 1989)

diartikan sebagai sejauh mana seorang pemimpin mampu

mengkomunikasikan suatu visi yang menarik, mampu menggunakan simbol-

simbol untuk memfokuskan usaha pengikut dan memodelkan perilaku yang

sesuai. Pemimpin yang inspirasional mampu memberikan visi-visi tentang

apa yang mungkin dan bagaimana memperolehnya. Pemimpin mampu

meningkatkan makna dan mempromosikan harapan-

harapan positif tentang kebutuhan-kebutuhan yang harus dikerjakan.

Perilaku pemimpin inspirasional menurut Yukl (1989), dapat merangsang

antusiaisme bawahan terhadap tugas-tugas kelompok dan mengatakan hal-hal

yang menimbulkan kepercayaan terhadap kemampuannya untuk

menyelesaikan tugas dan mencapai tujuan kelompok. Yukl

(1989) melanjutkan bahwa membangun kepercayaan diri anggota seperti ini

merupakan elemen utama dari pemimpin yang inspirasional. Keyakinan diri

Pengaruh Gaya Kepemimpinan..., Wiwid Adi Saputro, Fak. Psikologi UMP 2017

24

yang besar terhadap apa yang dilakukan akan menimbulkan komitmen,

loyalitas dan usaha yang melebihi biasanya.

c) Intellectual Stimulation (Stimulasi Intelektual )

Stimulasi intelektual dipahami dalam upaya seorang pemimpin meningkatkan

kesadaran anggota terhadap persoalan-persoalan anggota dan mempengaruhi

anggota untuk melihat persoalan tersebut melalui perspektif baru (Yukl,

1989). Lebih lanjut Bass (1990) menjelaskan bahwa melalui stimulasi

intelektual, kreativitas anggota dirangsang, dan mendorong untuk

menemukan solusi bagi pemecahan masalah- masalah lama dengan prespektif

baru. Menurut Deluga dalam Yukl (1989) melalui pendekatan ini pengikut

didorong untuk berpikir mengenai relevansi cara, sistem nilai, kepercayaan,

harapan dan bentuk organisasi yang ada saat ini. Anggota juga didorong

melakukan inovasi dalam menyelesaikan persoalan dan berkreasi untuk

mengembangkan kemampuan diri, serta didorong untuk menetapkan tujuan

atau sasaran yang menantang. Konsekuensi logis dari praktik stimulasi

intelektual ini, seorang pemimpin harus selalu siap dan mengembangkan

kapasitas untuk memecahkan masalah dengan caranya sendiri, secara kreatif

dan inovatif. Ukuran dari efektivitas kepemimpinan adalah seberapa banyak

kemampuan anggota dalam menyelesaikan tugas tanpa kehadiran pemimpin

(Bass, 1990). Melalui praktik stimulasi intelektual ini anggota diberi

kesempatan seluas- luasnya oleh pemimpin untuk bertindak secara kreatif dan

inovatif dalam menyelesaikan masalah. Dengan kata lain, anggota diberi

kesempatan oleh pemimpin untuk berekspresi diri dan mengembangkan diri.

Pengaruh Gaya Kepemimpinan..., Wiwid Adi Saputro, Fak. Psikologi UMP 2017

25

d) Indivualized Consideration (Perhatian Secara Individual )

Pemimpin transformasional memberikan perhatian khusus pada kebutuhan

setiap individu untuk berprestasi dan berkembang, dengan jalan bertindak

selaku pelatih (coach) atau penasihat ( mentor ) ( Yukl ; 1989 ). Perhatian

yang berorientasi pada individu ditunjukkan oleh pimpinan melalui

pemberian dukungan dalam memperlakukan anggota secara individual.

Dengan demikian pimpinan dapat melihat perbedaan-perbedaan yang

terdapat pada anggota, sehingga dapat memperlakukan anggota sesuai dengan

kebutuhan mereka masing- masing. Mentoring merupakan bentuk perhatian

individual yang ditunjukkan melalui tindakan konsultasi, nasehat dan

tuntunan yang diberikan oleh seorang pimpinan kepada anggotanya.

Dari hasil wawancara dan ciri-ciri kepimpinan transformasional dapat diketahui

bahwa didalam memimpin anggotanya Kepala Satuan Pengamanan Obyek Vital

menggunakan Gaya Kepimpinan Transformasional.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti, ternyata lingkungan kerja

Sat Pamobvit bersifat positif namun masih ada beberapa permasalahan yang harus

dihadapi. Permasalahan di Sat Pamobvit muncul ketika pemimpin kurang bisa

berpikir kreatif, tidak memiliki inovatif, dan kurang terbuka terhadap ide-ide baru.

Permasalahan ini dapat berakibat buruk terhadap menurunnya kinerja. Oleh karena

itu, untuk mengetahui sejauh mana kinerja para anggota, pimpinan Sat Pamobvit

perlu mengetahui bagaimana perilaku anggotanya. Pemimpin harus mempunyai

kemampuan yang baik dalam memimpin organisasi seperti: pemimpin harus

proaktif dalam pemikirannya, lebih radikal, inovatif dan kreatif serta lebih terbuka

terhadap ide-ide baru (Bass, 1985). Tanpa kemampuan seperti itu, anggota tidak

Pengaruh Gaya Kepemimpinan..., Wiwid Adi Saputro, Fak. Psikologi UMP 2017

26

akan mau mendengarkannya, karena pemimpin harus dapat menggugah respek

para anggotanya. Dari sinilah perlu adanya suatu penilaian kepemimpinan,

mengenai bagaimana para anggota menilai kepemimpinan dari pemimpin mereka

dengan melalui sudut pandang yang berbeda-beda.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka perumusan masalah yang diteliti adalah

sebagai berikut : ”Apakah ada pengaruh gaya kepemimpinan transformasional

terhadap kinerja Satuan Pengamanan Obyek Vital Polres Banyumas ? ”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah menguji pengaruh antara gaya

kepemimpinan transformasional terhadap kinerja Satuan Pengamanan Obyek Vital

Polres Banyumas.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat berguna bagi kepentingan berbagai pihak,

antara lain :

1. Manfaat Teoritis

Dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi input dalam pengembangan

teori pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap kinerja Satuan

Pengamanan Obyek Vital Polres Banyumas. Hasil penelitian ini dapat

memberikan sumbangan pada ilmu kepemimpinan baik dalam diri pemimpin

maupun para anggota dalam Satuan Polres Banyumas.

Pengaruh Gaya Kepemimpinan..., Wiwid Adi Saputro, Fak. Psikologi UMP 2017

27

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Memberikan sumbangan pemikiran bagi penelitian yang akan diadakan

dikemudian hari.

b. Bagi Pimpinan Polres Banyumas

Memberikan masukan pada atasan dalam memimpin sehingga dapat

memberikan motivasi kepada anggota agar menciptakan kinerja yang baik.

c. Bagi Bawahan atau anggota

Memberikan masukan tentang pentingnya pimpinan dalam sebuah

organisasi pekerjaan agar dapat menentukan arah sebuah pekerjaan dan

menjadi panutan dalam melangkah.

d. Bagi Polres Banyumas

Menambah khasanah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hal – hal

yang berhubungan dengan gaya kepemimpinan transformasional dan

kinerja di dunia kepolisian.

Pengaruh Gaya Kepemimpinan..., Wiwid Adi Saputro, Fak. Psikologi UMP 2017