bab i pendahuluan a. gambaran umum up3ad samsat … · perlengkapan, rumah tangga, surat menyurat...

21
1 BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum UP3AD Samsat Karanganyar Pertama kali berdiri bernama Seksi Penghasilan Daerah, pada tahun 1957. Seksi inidibentuk berdasarkan surat keputusan DPD Peralihan Provinsi Jawa Tengah. Pembentukan Seksi Daerah ini berdasarkan pada UU No. 32 Tahun 1957, tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah; Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 1957, tentang Pajak-pajak Pusat kepada Kepala Daerah Tingkat I dan Tingkat II; UU No. 12 Tahun 1957, tentang Peraturan Umum Retribusi Daerah; serta UU No. 11 Tahun 1957, tentang Peraturan Umum Pajak Daerah. Status dan kedudukan Seksi Penghasilan Daerah pada waktu itu berada di bawah Bagian Keuangan Otonomi sesuai dengan susunan organisasi, yaitu: 1. Urusan Umum; 2. Urusan Retribusi dan Pendapatan Lain-lain; 3. Urusan Teknisi; 4. Urusan Operasional; 5. Urusan Pengawasan; Keadaan organisasi sudah berkembang dengan adanya perwakilan di daerah Tingkat II, perkembangan ini diikuti pula dengan bertambahnya personil serta target pendapatan yang harus meningkat. Pada Tahun 1967 dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Provinsi Jawa Tegah

Upload: voque

Post on 22-Apr-2019

245 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum UP3AD Samsat … · perlengkapan, rumah tangga, surat menyurat dan pelaporan. d) Mengatur kebersihan, keindahan dan keamanan. e) Melakukan tugas

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum UP3AD Samsat Karanganyar

Pertama kali berdiri bernama Seksi Penghasilan Daerah, pada tahun

1957. Seksi inidibentuk berdasarkan surat keputusan DPD Peralihan Provinsi

Jawa Tengah. Pembentukan Seksi Daerah ini berdasarkan pada UU No. 32

Tahun 1957, tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah; Peraturan

Pemerintah No. 3 Tahun 1957, tentang Pajak-pajak Pusat kepada Kepala

Daerah Tingkat I dan Tingkat II; UU No. 12 Tahun 1957, tentang Peraturan

Umum Retribusi Daerah; serta UU No. 11 Tahun 1957, tentang Peraturan

Umum Pajak Daerah.

Status dan kedudukan Seksi Penghasilan Daerah pada waktu itu

berada di bawah Bagian Keuangan Otonomi sesuai dengan susunan

organisasi, yaitu:

1. Urusan Umum;

2. Urusan Retribusi dan Pendapatan Lain-lain;

3. Urusan Teknisi;

4. Urusan Operasional;

5. Urusan Pengawasan;

Keadaan organisasi sudah berkembang dengan adanya perwakilan di

daerah Tingkat II, perkembangan ini diikuti pula dengan bertambahnya

personil serta target pendapatan yang harus meningkat. Pada Tahun 1967

dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Provinsi Jawa Tegah

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum UP3AD Samsat … · perlengkapan, rumah tangga, surat menyurat dan pelaporan. d) Mengatur kebersihan, keindahan dan keamanan. e) Melakukan tugas

2

tanggal 15 Juli 1967 No.Ku H/A.36/1/15 status Seksi Penghasilan Daerah

ditingkatkan menjadi Direktorat Pendapatan Daerah.Dengan berdasar hukum

ini mulailah sedikit Direktorat Pendapatan Daerah berdiri sendiri dan lepas

dari bagian Keuangan Sekretariat Pemeritah Daerah Provinsi Jawa Tengah.

Dalam Perkembangannya, pembentukan lembaga Unit Pelayanan

Pendapatan Daerah pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Tengah

Kabupaten Karanganyar melalui tahapan dalam rangka untuk melaksanakan

sebagian tugas teknis operasional dan kegiatan teknis penunjang pada Dinas

Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Tengah. Unit Pelayanan Pendapatan

Daerah pada Dinas Pendapatan Daerah yang tersebar di 37 Kabupaten,

termasuk Kabupaten Karanganyar berlandaskan pada pasal 72 Peraturan

Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 7 Tahun 2001 sebagaimana telah

diubah dengan peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Noor 3 Tahun 2006.

Pada Tahun 2008 kelembagaan Unit Pelayanan Pendapatan Daerah

pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Tengah berganti menjadi Unit

Pelayanan Pendapatan dan Pemberdayaan Aset Daerah (UP3AD). Dasar

pelaksanaannya adalah pasal 84 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah

Nomor 6 Tahun 2008 tentang organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provisi

Jawa Tengah dan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 40 Tahun 2008

tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksanaan Teknis pada Dinas

Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi Daerah Jawa Tengah.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum UP3AD Samsat … · perlengkapan, rumah tangga, surat menyurat dan pelaporan. d) Mengatur kebersihan, keindahan dan keamanan. e) Melakukan tugas

3

1. Visi dan Misi UP3AD

a. Visi

Menjadi dinas penopang kemandirian otonomi daerah dengan

optimalisasi pendapatan didukung pelayanan prima kepada masyarakat

dan pengelolaan aset yang proesional berbasis teknologi.

b. Misi

1) Mengupayakan pencapaian target pendapatan daerah.

2) Mewujudkan pengelolaan aset yang berdaya guna dan berhasil guna.

3) Mengkoordinasikan peran organisasi di bidang pengelolaan

pendapatan dan aset daerah.

4) Mengembangkan sistem manajemen mutu untuk mewujudkan

pelayanan prima.

5) Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia.

2. Tugas Pokok dan Fungsi UP3AD

Berdasar Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 40 Tahun 2008,

tentang organisasi dan tata kerja unit pelaksana teknis pada Dinas

Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah (DPPAD) Provinsi Jawa

Tengah, ditegaskan bahwa tugas pokok dan fungsi UP3AD adalah:

a. Tugas Pokok

Melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan

teknis penunjang Dinas di bidang pelayanan pendapatan dan

pemberdayaan aset daerah.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum UP3AD Samsat … · perlengkapan, rumah tangga, surat menyurat dan pelaporan. d) Mengatur kebersihan, keindahan dan keamanan. e) Melakukan tugas

4

b. Fungsi UP3AD

1) Penyusunan rencana teknis operasional pelayanan pajak dan bea

balik nama kendaraan bermotor, pendapatan lain-lain, pembukuan,

pelaporan, penagihan dan pemberdayaan aset daerah.

2) Pelaksanaan kebijakan teknis operasional pelayanan pajak dan bea

balik nama kendaraan bermotor, pendapatan lain-lain, pembukuan,

pelaporan, penagihan dan pemberdayaan aset daerah.

3) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang pelayanan pendapatan

dan pemberdayaan aset daerah.

4) Pengelolaan Tata Usaha.

5) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas ssuai

dengan tugas pokok dan fungsinya.

3. Kebijakan Mutu dan Strategi Pungutan Pajak Daerah

a. Kebijakan Mutu

Dinas pendapatan dan aset daerah berkomitmen meujudkan pelayanan

prima dengan cara melakukan perbaikan pengelolaan pendapatan aset

daerah secara berkesinambungan.

b. Strategi Pungutan Pajak Daerah

1) Peningkatan pelayanan dengan mendekatkan tempat pelayanan

kepada masyarakat untuk membentuk kantor UP3AD di setiap

Kabupaten/Kota dan Kantor Bersama SAMSAT.

2) Perbaikan dan penyerdehanaan sistem administrasi secara terus

menerus.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum UP3AD Samsat … · perlengkapan, rumah tangga, surat menyurat dan pelaporan. d) Mengatur kebersihan, keindahan dan keamanan. e) Melakukan tugas

5

4. Struktur Organisasi (UP3AD Karanganyar)

Susunan organisasi unit pelayanan pendapatan dan pemberdayaan

aset daerah (UP3AD) terdiri dari:

a. Kepala Unit;

b. Subbagian Tata Usaha;

c. Seksi Pajak dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;

d. Seksi Pendapatan Lain-lain;

e. Seksi Pembukuan dan Pelaporan;

f. Seksi Penagihan dan Pemberdayaan Aset Daerah; dan

g. Kelompok Jabatan Fungsional

h. Dasar: Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 40 Tahun 2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis padaDinas

Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi Jawa Tengah.

Gambar 1.1

Struktur Organisasi UP3AD Kabupaten Karanganyar

KEPALA UP3AD

KA SUB BAG Tata

Usaha

Kasi

Pembukuan

Pelaporan

Kasi Penagihan

Dan

Pemberdayaan

Aset

Kasi

Pajak Dan

BBN KB

7

Kasi

Penerimaan

Lain-Lain

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum UP3AD Samsat … · perlengkapan, rumah tangga, surat menyurat dan pelaporan. d) Mengatur kebersihan, keindahan dan keamanan. e) Melakukan tugas

6

UP3AD dipimpin kepala unit dan dibantu kepala subbagian tata

usaha, kepala seksi pajak kendaraan bermotor, kepada sksi pendapatan

lain-lain, kepala seksi pembukuan dan pelaporan serta kepala seksi

penagihan dan pemberdayaan aset. Setiap bagian atau unit memunyai

tugas masing-masing seperti:

1) Kepala UP3AD

a) Menyusun rencana teknis operasional penelolaan dan pelayanan

pendapatan daerah.

b) Mengkaji, menganalisis teknis operasional pengelolaan dan

pelayanan pendapatan daerah.

c) Melaksanakan kebijakan teknis dinas pendapatan daerah.

d) Melakukan pelayanan penunjang penyelenggaraan tugas dinas.

e) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

f) Melakukan pengawasan melekat terhadap pelaksanaan tugas staf.

g) Membina, membimbing Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan

penerimaan lain-lain.

h) Melaksanakan koordinasi pungutan pendapatan daerah dan

pendapatan lainnya.

i) Membuat laporan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas kepada

Kepala Dinas berupa laporan Bulanan , Triwulan, dan Tahunan.

2) Kepala Subbagian Tata Usaha

a) Melakukan koordinasi dengan kasir di UP3AD.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum UP3AD Samsat … · perlengkapan, rumah tangga, surat menyurat dan pelaporan. d) Mengatur kebersihan, keindahan dan keamanan. e) Melakukan tugas

7

b) Membagi tugas, membiming, dan membina dan memberi arahan

kepada staf subbagian TU.

c) Menyusun rencana dan melaksanakan urusan administrasi

kepegawaian keuangan, dokumentasi, informasi dan perpustakaan,

perlengkapan, rumah tangga, surat menyurat dan pelaporan.

d) Mengatur kebersihan, keindahan dan keamanan.

e) Melakukan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

f) Mempelajari memahami dan melaksanakan peraturan perundang-

undangan dan ketentuan yang berkaitan dengan subbagian Tata

Usaha.

g) Menindaklanjuti disposisi Ka UP3AD.

h) Mengusulkan kenaikan pangkat dan kenaikan gaji berkala.

i) Mengusulkan bantuan kesra, ijin belajar dan cuti.

j) Membuat laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan bidang ke Tata

Usahaan.

k) Membuat daftar urut kepegawaian.

l) Memberikan saran dan pertimbangan kepada Ka UP3AD yang

berkaitan dengan tugas subbagian Tata Usaha.

m) Mengkoordinasi SKUM PTK.

3) Kepala Seksi Pajak dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

a) Membina, membimbing dan memberikan tugas dan arahan kepada

staf seksi pajak kendaraan bermotor da pelaksanaan tugas.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum UP3AD Samsat … · perlengkapan, rumah tangga, surat menyurat dan pelaporan. d) Mengatur kebersihan, keindahan dan keamanan. e) Melakukan tugas

8

b) Melakukan koordinasi dengan instansi terkait, Ka. Su Bag. T.U dan

para kepala seksi di lingkungan Dipenda Provinsi Jawa Tengah.

c) Mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan staf seksi PKB.

d) Melaporkan pelaksaan tugas kepada kepala UP3AD.

e) Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh

atasan.

f) Meyiapkan bahan untuk menyelenggarakan pengelolaan administrasi

dan pelaksaan pemungutan, pemungutan doleansi, monitoring,

evaluasi dan pelaporan kegiatan pemungutan PKB/BBNKB.

g) Meyusun rencana kegiatan tahunan, meliputi target penerimaan dan

estimasi KBM baru serta pengelolaan administrasi dan pelaksanaan

pemungutan, pengelolaan doleansi, monitoring, evaluasi dan

pelaporan kegiatan pemungutan PKB/BBNKB.

h) Menindaklanjuti disposisi oleh kepala UP3AD.

i) Melaksanakan waskat terhadap staf seksi PKB sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

j) Memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala UP3AD yang

berkaitan dengan tugas-tugas seksi pajak kendaraan bermotor.

4) Seksi Bagian Pendapatan Lain-lain

a) Mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang-

undangan dan ketentuan yang berkaitan dengan tugas seksi

Pendapatan Lain-lain.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum UP3AD Samsat … · perlengkapan, rumah tangga, surat menyurat dan pelaporan. d) Mengatur kebersihan, keindahan dan keamanan. e) Melakukan tugas

9

b) Menyusun rencana kegiatan administrasi dan operasional seksi

pendapatan Lain-lain.

c) Menindaklanjuti disposisi oleh kepala UP3AD

d) Mengadakan koordinasi dengan instansi terkait yang berada di kota.

e) Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh

atasan.

f) Menyelenggarakan administrasi dan pelaporan atas pendataan dan

penerimaan pendapatan lain-lain.

g) Menyelenggarakan administrasi dan pelaporan penerimaan

pendapatan lain-lain yang pungutannya dilakukan oleh dinas-dinas.

h) Melakukan koordinasi dengan instansi terkait, Ka. Sub Bag T.U dan

para kepala seksi di lingkungan Unit Pelayanan Pendapatan dan

Pemberdayaan Aset Daerah Kabupaten Karanganyar.

i) Memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala UP3AD yang

berkaitan dengan tugas-tugas seksi pendapatan lain-lain.

j) Melaporkan pelaksanaan tugas kepada kepala UP3AD.

5) Seksi Pembukuan dan Pelaporan

a) Menyelenggarakan administrasi penetapan, penerimaan dan

tunggakan pajak, dan pendapatan lain-lain.

b) Menyampaikan laporan online semua penerimaan pajak dan

pendapatan lain-lain.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum UP3AD Samsat … · perlengkapan, rumah tangga, surat menyurat dan pelaporan. d) Mengatur kebersihan, keindahan dan keamanan. e) Melakukan tugas

10

c) Menyiapkan dan menyampaikan laporan 10 harian, bulanan maupun

tahunan atau sewaktu-waktu diperlukan atas penetapan, penerimaan

dan tuggakan pajak daerah dan pendapatan lain-lain.

d) Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh

atasan.

e) Mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang-

undangan dan ketentuan yang berkaitan denga tugas seksi

pembukuan dan pelaporan.

f) Melaksanakan dan menyelenggarakan administrasi dan pembukuan

hasil kegiatan pemungutan pajak daerah dan pendapatan lain-lain.

g) Mengadministrasi Blokir Kendaraan Bermotor.

h) Menindaklanjuti disposisi Pemberdayaan Aset Daerah.

6) Seksi Penagihan dan Pemberdayaan Aset Daerah

a) Menyusun rencana kegiatan Seksi Penagihan.

b) Mnyiapkan surat teguran untuk disampaikan kepada Wajib

Pajak/Retribusi Daerah yang tidak mengindahkan surat peringatan

yang telah disampaikan.

c) Menginventasrisasi dan menyelenggarakan administrasi yang

berhubungan dengan aset Provinsi Jawa Tengah yang berada di

Kabupaten.

d) Melaksanakan tugas-tugas jedinasan lainnya yang diberikan oleh

atasan.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum UP3AD Samsat … · perlengkapan, rumah tangga, surat menyurat dan pelaporan. d) Mengatur kebersihan, keindahan dan keamanan. e) Melakukan tugas

11

e) Mempelaari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang-

undagan dan ketentuan yang berkaitan dengan tugas seksi Penagihan

dan Pemberdayaan Aset.

f) Memonitor pelaksanaan pengiriman surat peringatan kepada Wajib

Pajak yang bekerja sama dengan PT. Pos Indonesia.

g) Melakukan koordinasi dengan istansi terkait, Ka. Sub Bag. T.U dan

para kepala seksi di lingkungan Unit Pelayanan dan Pemberdayaan

Aset Daerah.

h) Menindaklanjuti disposisi oleh kepala UP3AD.

7) Kelompok Jabatan Fungsional

a) Melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-

masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b) Dalam melaksanakan tugasnya kelompok jabatan fungsional

dikoordinasikan oleh Kepala Seksi dan secara administrasi

dikoordinasikan oleh Subbagian Tata Usaha.

B. Sistem Administrasi Kabupaten Karanganyar

1. Sejarah SAMSAT Kabupaten Karanganyar

Pajak Kendaraan Berotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan

Bermotor (BBN-KB) diserahkan kepada Pemerintah Daerah Tingkat I.

Maka Pajak Kendaraan Bermotor menjadi salah satu Pajak Daerah.

Pelimpahan wewenang tersebut diatur dan dilandasi peraturan dan

Undang-Undang yaitu:

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum UP3AD Samsat … · perlengkapan, rumah tangga, surat menyurat dan pelaporan. d) Mengatur kebersihan, keindahan dan keamanan. e) Melakukan tugas

12

a. PP No. 3 Tahun 1957, tentang Pelimpahan wewenang Pajak Pusat

kepada Pemerintah Daerah Tingkat I dan Pemerintah Daerah Tingkat II.

b. UU No. 11/Darurat/Tahun 1957, tentang Peraturan Umum Pajak

Daerah.

c. UU No. 12/Darurat/Tahun 1957, tentang Peraturan Umum Retribusi

Daerah.

Tujuan dari pelimpahan wewenang ini adalah daerah yang diberi

kesempatan mengelola Pajak Daerah dan memudahkan pemungutan Pajak

Daerah. Namun setelah berjalan beberapa tahun terjadi ketidakseragaman

antara Peraturan Daerah yang diterbitkan oleh masing-masing Daerah

Tingkat II, yang menimbulkan besarya penetapan Pajak Kendaraan

Bermotor tidak sama. Selain itu timbul hambatan-hambatan yang

mengakibatkan banyak waktu, tenaga, dan biaya yang terbuang. Kendala

yang terjadi antara lain adalah:

1) Kurangnya pengertian dan kesadaran masyarakat mengenai

pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor.

2) Pelayanan dan pelaksanaan pajak oleh instansi pemerintah yang terkait

(dalam hal ini Pajak Kendaraan Bermotor) yang masih terpisah.

3) Birokrasi pelayanan yang tidak praktis, efektif, dan efesien.

Karena terjadi banyak kendala, maka Pemerintah pada tanggl 28

Desember 1976 menerbitkan Surat Keputusan bersama Menhankam

(Menteri Pertahanan dan Keamanan), Menkeu (Menteri Keuangan), dan

Mendagri (Menteri Dalam Negeri) No. Kep13/XII/1976, Kep

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum UP3AD Samsat … · perlengkapan, rumah tangga, surat menyurat dan pelaporan. d) Mengatur kebersihan, keindahan dan keamanan. e) Melakukan tugas

13

1169/MKIV/76, No. 311 Tahun 1976 tentang penyerdehanaan Pajak

Kendaraan Bermotor yang berkaitan dengan pelayanan Surat Tanda

Nomor Kendaraan (STNK) dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu

Lintas Jalan (SWDKLLJ) dalam suatu kantor bersama SAMSAT. Dengan

diterbitkan Surat keputusan bersama ini diharapkan dapat menciptakan

keseragaman pengurusan STNK di seluruh wilayah Indonesia.Tujuan dari

penyatuan ini adalah memudahkan pengurusan Pajak Kendaraan Bermotor

serta meningkatkan pelayanan kepada para pemilik kendaraan

bermotor.Dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan Pendapatan

Negara dan Daerah serta menerbitkan data kendaraan.

Pada tanggal 2 Desember 1977 adalah awal berdirinya Kantor

SAMSAT di Jawa Tengah, dan di saat itu operasioal kantor SAMSAT

hanya ada 1 (satu) Kantor SAMSAT di tiap Karasidenan (Jawa Tengah 6

eks Karasidenan) sehingga pada waktu itu banyak masyarakat Wajib Pajak

Kendaraan Bermotor yang melakukan pengurusan STNK, pembayaran

PKB/BBN-KB dan SWDKLLJ sempat menginap guna mendapatkan

pelayanan atas pengurusan surat-surat kendaraannya.

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 16

Tahun 2003 tanggal 7 Februari 2003, tentang pembentukan, kedudukan,

tugas pokok, fungsi dan susunan organisasi Unit Pelaksana Teknis Dinas

Pendapatan Daerah Unit Pelayanan Pendapatan dan Pengelolaan Aset

Daerah (UP3AD) adalah cabang Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset

Daerah. UP3AD merupakan unsur pelaksanaan operasional dinas yang

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum UP3AD Samsat … · perlengkapan, rumah tangga, surat menyurat dan pelaporan. d) Mengatur kebersihan, keindahan dan keamanan. e) Melakukan tugas

14

dipimpin oleh seorang kepala unit yang berada di bawah dan bertanggung

jawab kepada Kepala Dinas. Unit Pelayanan Pendapatan dan

Pemberdayaan Aset Daerah yang secara resmi digunakan sejak 1 Juli 2009

terdiri atas 46 Kantor SAMSAT di Jawa Tengah.Termasuk Kantor

UP3AD/SAMSAT Karanganyar yang terletak di Jl. Lawu No. 389

Karanganyar Telepon (0271) 495121. Penggunaan gedung kantor

UPA3AD Dipenda Provinsi Jateng/kantor bersama SAMSAT Kabupaten

Karanganyar diresmikan pada Kamis, 14 Februari 2008 oleh Gubernur

Jateng Ali Mufiz.

2. Keuntungan Terbentuknya SAMSAT

a. Adanya kerjasama instansi-instansi yang tergabung dalam pelaksanaan

SAMSAT (POLRI, DIPENDA, dan Jasa Raharja).

b. Adanya sitem pengurusan STNK, PKB, BBN-KB, dan SWDKLLJ yang

seragam.

c. Pengenaan pajak dan SWDKLLJ disesuaikan dengan masa berlakunya

STNK, terhitung sejak tanggal pendaftaran dan setiap tahun wajib

melaksanakan pengesahan STNK.

d. Pembayaran PKB, BBN-KB, dan SWDKLLJ dapat dibayar sekaligus di

satu tempat.

e. Pelayanan dilakukan secara “open service”, wajib pajak dilayani

langsung tatap muka dengan petugas pelayanan.

f. Berlakunya asas FIFO (First in first out), wajib pajak yang datang

pertama dilayani terlebih dahulu.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum UP3AD Samsat … · perlengkapan, rumah tangga, surat menyurat dan pelaporan. d) Mengatur kebersihan, keindahan dan keamanan. e) Melakukan tugas

15

3. Tugas dan Fungsi SAMSAT

Melaksanakan pemungutan dan pelayanan Pajak Kendaraan

Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB),

Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ), Surat

Tanda Nomor Kendaraan (STNK), dan Tanda Nomor Kendaraan

Bermotor (TNKB) dalam suatu kordinasi pelayanan yang terkait.

4. Dasar Hukum SAMSAT Karanganyar

a. Instruksi Bersama Menteri Pertahanan Keamanan, Menteri Dalam

Negeri dan Menteri Keuangan Nomor: Ins/03/M/X/1999 Nomor:

6/MK.914/1999.

b. Surat Keputusan Bersama Kepala Kepolisian Republik Indonesia.

Direktur Jendral Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah dan

Direktur Utama PT. Jasa Raharja (Persero) Nomor: Skep/06/X/1999.

Nomor: 973-1228 dan Nomor: Skep/02/X/1999.

c. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2010.

d. Perda Nomor 2 Tahun 2011.

e. Pergub Jawa Tegah Nomor 48 Tahun 2011.

f. Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 36/PMK.021/2008.

5. Visi dan Misi SAMSAT Karanganyar

a. Visi

Terwujudnya pelayanan prima berbasis teknologi informasi menuju

pemerintah yang bersih.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum UP3AD Samsat … · perlengkapan, rumah tangga, surat menyurat dan pelaporan. d) Mengatur kebersihan, keindahan dan keamanan. e) Melakukan tugas

16

b. Misi

1) Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

2) Meningkatkan Sumber Daya Manusia.

3) Menigkatkan identifikasi keamanan kepemilikan kendaraan

bermotor.

4) Meningkatkan penerimaan daerah pusat.

C. Latar Belakang Masalah

Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan

bernegara, khususnya di dalam pelaksanaan pembangunan karena pajak

merupakan sumber pendapatan Negara untuk membiayai semua pengeluaran

pembangunan.Dana yang dihasilkan dari pajak digunakan oleh Negara dan

institusi di dalamnya untuk melaksanakan berbagai macam fungsi. Beberapa

fungsi tersebut antara lain untuk penegakan hukum, keamanan atas aset,

infrastruktur ekonomi, pekerjaan publik, subsidi dan operasional Negara itu

sendiri. Dana pajak juga digunakan untuk membayar utang Negara dan bunga

atas utang tersebut. Pemerintah juga menggunakan dana pajak untuk

membiayai jaminan kesejahteraan dan pelayanan publik. Pelayanan ini

termasuk pendidikan, kesehatan, pensiun, bantuan bagi yang belum mendapat

pekerjaan dan transportasi.

Pajak menurut Pasal 1 angka 1 UU No. 6 Tahun 1983 sebagaimana

telah diubah dengan UU No. 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan

Tata Cara Perpajakan adalah “kontribusi wajib kepada Negara yang terutang

oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum UP3AD Samsat … · perlengkapan, rumah tangga, surat menyurat dan pelaporan. d) Mengatur kebersihan, keindahan dan keamanan. e) Melakukan tugas

17

Undang, dengan tidak mendapat timbal balik secara langsung dan digunakan

untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.Dari

definisi tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa pajak dipungut

berdasarkan undang-undang serta aturan pelaksanaannya dan sifatnya dapat

dipaksakan dengan tidak ada imbalan yang langsung dapat dirasakan oleh

pembayar pajak.Pemungutan pajak dilakukan oleh Negara, baik oleh

pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.Pajak digunakan untuk

membiayai berbagai pengeluaran pemerintahan.

Salah satu usaha untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan

berbagai upaya perbaikan dan penyempurnaan dalam bidang keuangan daerah

melalui sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dikelola secara

efektif dan efisien.Kemampuan keuangan pada suatu daerah dapat dilihat dari

besar kecilnya realisasi PAD yang diperoleh dari daerah yang bersangkutan.

PAD diperoleh dari sumber-sumber yang dipungut berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Pajak Daerah dan Pajak Nasional

merupakan suatu sistem perpajakan Indonesia, yang pada dasarnya

merupakan beban masyarakat sehingga perlu dijaga agar kebijakan tersebut

dapat memberikan beban yang adil.

Pajak Daerah adalah iuran yang wajib dilakukan oleh orang pribadi

atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat

dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang

digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah dan

pembangunan daerah (Suandy 2011).

Page 18: BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum UP3AD Samsat … · perlengkapan, rumah tangga, surat menyurat dan pelaporan. d) Mengatur kebersihan, keindahan dan keamanan. e) Melakukan tugas

18

Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pajak sangat beraneka ragam,

salah satunya adalah Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).Pajak Kendaraan

Bermotor (PKB) adalah pajak atas kepemilikan dan/atau penguasaan

kendaraan bermotor yang diberlakukan kepada semua orang baik pribadi

maupun badan yang memiliki kendaraan bermotor.Adapun besar tarif Pajak

kepemilikan kendaraan bermotor adalah paling rendah 1% (satu persen) dan

paling tinggi 2% (dua persen). Apabila wajib pajak telat dalam membayar

Pajak Kendaraan Bermotor maka akan dikenai sanksi sebesar 2% dari pokok

pajak. Keterlambatan pembayaran dihitung mulai dari satu hari setelah jatuh

tempo, sanksi yang diberikan satu hari sama dengan satu bulan.

Secara umum deskripsi tunggakan pajak adalah pajak yang masih

belum dilunasi pada saat pengenaan denda.Permasalahan tunggakan dalam

Pajak Kendaraan Bermotor tersebut diakibatkan oleh wajib pajak yang belum

membayar pada saat jatuh tempo, hal ini yang mengakibatkan kurang

optimalnya penerimaan Pendapatan Asli Daerah.Pajak Kendaraan Bermotor

merupakan jenis pajak yang memiliki potensi cukup tinggi bagi Pendapatan

Asli Daerah, namun sangat disayangkan karena diiringi dengan tunggakan

yang terjadi di dalamnya (Pindyastika 2013).

Tunggakan pajak kendaraan bermotor dari tahun ke tahun yang

jumlahnya terus bertambah menjadi perhatian khusus bagi pihak Samsat.

Namun pihak Samsat telah berusaha memberikan jaminan dan kepastian

penyelenggaraan pelayanan publik yang transparan dan akuntabel serta

Page 19: BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum UP3AD Samsat … · perlengkapan, rumah tangga, surat menyurat dan pelaporan. d) Mengatur kebersihan, keindahan dan keamanan. e) Melakukan tugas

19

efektif dan efisien untuk menyelesaikan tunggakan pajak kendaraan

bermotor, diantaranya dengan program Operasional Door To Door.

Program Door To Door ini bisa dikatakan sebagai penegasan dari

surat pemberitahuan dan peringatan berkenaan kewajiban wajib pajak yang

menunggak Pajak Kendaraan Bermotor. Kegiatan tersebut adalah tindak

lanjut dari surat edaran Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset

Daerah Provinsi Jawa Tengah No: 9730638 tanggal 8 Januari 2014 perihal

Anggaran kegiatan pada bidang pajak tahun anggaran 2014 berkaitan dengan

Kegiatan Operasional penanganan potensi tunggakan Pajak Kendaraan

Bermotor.

Nilai originalitas dari penelitian ini adalah adanya program Door To

Door guna menangani tunggakan PKB dan data yang diperoleh dari

UP3AD/SAMSAT Karanganyar selama penulis melaksanakan kuliah magang

kerja di instansi tersebut. Jika studi ini tidak dilakukan maka tunggakan PKB

semakin bertambah karena belum ada cara yang lain yang dapat membantu

mengurangi tunggakan PKB yang ada. Maka studi ini sebagai salah satu cara

untuk mengurangi tunggakan PKB di UP3AD/SAMSAT Karanganyar.

Berdasarkan hal tersebut, maka penulis berminat melakukan penelitian

pada kantor UP3AD bersama SAMSAT Karanganyar dengan judul

“EVALUASI PENAGIHAN TUNGGAKAN PAJAK KENDARAAN

BERMOTOR (PKB) DENGAN PROGRAM DOOR TO DOOR PADA

UP3AD SAMSAT KARANGANYAR”.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum UP3AD Samsat … · perlengkapan, rumah tangga, surat menyurat dan pelaporan. d) Mengatur kebersihan, keindahan dan keamanan. e) Melakukan tugas

20

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas,

dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana prosedur pelaksanaan Door To Door pada UP3AD Samsat

Karanganyar?

2. Seberapa besar pengaruh adanya kegiatan Door To Door guna menangani

tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor pada UP3AD Samsat Karanganyar

Tahun 2013-2015?

3. Hambatan apa saja yang timbul dalam menangani tunggakan Pajak

Kendaraan Bermotor dengan operasional Door To Door pada UP3AD

Samsat Karanganyar?

4. Bagaimana cara mengatasi hambatan yang timbul dalam menangani

tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor dengan operasional Door To Door

pada UP3AD Samsat Karanganyar?

E. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui prosedur pelaksanaan kegiatan Door To Door pada

UP3AD Samsat Karanganyar.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh adanya kegiatan Door To

Door guna menangani tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor pada

UP3AD Samsat Karanganyar.

3. Untuk mengetahui hambatan yang timbul dalam menangani tunggakan

Pajak Kendaraan Bermotor dengan operasional Door To Door pada

UP3AD Samsat Karanganyar.

Page 21: BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum UP3AD Samsat … · perlengkapan, rumah tangga, surat menyurat dan pelaporan. d) Mengatur kebersihan, keindahan dan keamanan. e) Melakukan tugas

21

4. Untuk mengetahui cara mengatasi hambatan yang timbul dalam

menangani tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor dengan operasional

Door To Door pada UP3AD Samsat Karanganyar.

F. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi

berbagai pihak terkait, diantaranya sebagai berikut:

1. Bagi Instansi

a. UP3AD Karanganyar, agar ditinjau kembali yang diakibatkan oleh

tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dengan kegiatan Door To

Door terhadap penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

b. Samasat Karanganyar, agar memberikan inovasi yang berguna bagi

kinerja UP3AD terutama dalam meningkatkan penerimaan pajak

dengan cara memberikan sanksi yang lebih besar bagi wajib pajak yang

menunggak.

2. Bagi masyarakat, agar dapat memberikan wawasan ilmu pengetahuan pada

umumnya dan mengetahui sistem yang digunakan dalam tunggakan Pajak

Kendaraan Bermotor khususnya penanganan tunggakan dengan kegiatan

Door To Door supaya Masyarakat disiplin dalam membayar Pajak

Kendaraan Bermotor.

3. Bagi Penulis, agar dapat menambah pengetahuan tentang pentingnya Pajak

Kendaraan Bermotor yang pada umunya dilakukan masyarakat setiap

tahun.