bab i pendahuluan 1.1. latar belakangkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/rak kesga.pdf · 2020. 4....

15
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan bahwa setiap kementerian perlu menyusun Rencana Strategis (Renstra) yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Pembangunan kesehatan periode 2015-2019 adalah Program lndonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan. Berdasarkan hal tersebut di atas, Kementerian Kesehatan menyusun dan telah menetapkan Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2015-20'19 dengan Keputusan Menteri Kesehatan Rl Nomor HK 02.02lMenkes/52l2015. Setelah Renstra ditetapkan, perlu dilakukan penjabaran dari program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam Renstra. Untuk itu setiap unit utama yang mengampu program pembangunan kesehatan dan setiap satuan kerja yang mengampu kegiatan pembangunan kesehatan, perlu menyusun Rencana Aksi Program atau Rencana Aksi Kegiatan. 1.2. TUJUAN Tujuan disusun Rencana Aksi Kegiatan Direktorat Kesehatan Keluarga adalah. 1. Sebagai acuan dan arahan dalam dukungan manajemen dalam pelaksanaan tugas teknis pada program pembangunan kesehatan, mulai dari penyusunan kebijakan, rencana strategis, perencanaan, penganggaran, dan evaluasi program/kegiatan. 2. Memberikan informasi dari hasil penyusunan pedoman-pedoman kebilakan, rencana strategis, perencanaan, penganggaran, dan evaluasi program/kegiatan yang dilakukan secara rutin mengikuti perubahan kebijakan nasional setiap tahunnya.

Upload: others

Post on 06-Sep-2020

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANGkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/RAK Kesga.pdf · 2020. 4. 3. · BAB II SITUASI ORGANISASI DAN SITUASI KESEHATAN ... a. Penyiapan perumusan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional (SPPN) mengamanatkan bahwa setiap kementerian perlu menyusun Rencana

Strategis (Renstra) yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional (RPJMN).

Pembangunan kesehatan periode 2015-2019 adalah Program lndonesia Sehat dengan

sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya

kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial

dan pemerataan pelayanan kesehatan.

Berdasarkan hal tersebut di atas, Kementerian Kesehatan menyusun dan telah

menetapkan Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2015-20'19 dengan Keputusan

Menteri Kesehatan Rl Nomor HK 02.02lMenkes/52l2015.

Setelah Renstra ditetapkan, perlu dilakukan penjabaran dari program dan kegiatan yang

telah ditetapkan dalam Renstra. Untuk itu setiap unit utama yang mengampu program

pembangunan kesehatan dan setiap satuan kerja yang mengampu kegiatan

pembangunan kesehatan, perlu menyusun Rencana Aksi Program atau Rencana Aksi

Kegiatan.

1.2. TUJUAN

Tujuan disusun Rencana Aksi Kegiatan Direktorat Kesehatan Keluarga adalah.

1. Sebagai acuan dan arahan dalam dukungan manajemen dalam pelaksanaan

tugas teknis pada program pembangunan kesehatan, mulai dari penyusunan

kebijakan, rencana strategis, perencanaan, penganggaran, dan evaluasi

program/kegiatan.

2. Memberikan informasi dari hasil penyusunan pedoman-pedoman kebilakan,

rencana strategis, perencanaan, penganggaran, dan evaluasi program/kegiatan

yang dilakukan secara rutin mengikuti perubahan kebijakan nasional setiap

tahunnya.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANGkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/RAK Kesga.pdf · 2020. 4. 3. · BAB II SITUASI ORGANISASI DAN SITUASI KESEHATAN ... a. Penyiapan perumusan

1.3. MANFAAT

Rencana Aksi Kegiatan (RAK) merupakan turunan danmengacudarl RPJMN 2015-2019

dan Rencana Strategis Kemenkes 2015 – 2019. RAK adalah upaya untuk menjabarkan

Rencana kegiatan program “terkait” Kesehatan Keluargadalam kurun waktu 5 tahun

kedepan.

1.4. RUANG LINGKUP

RAK Direktorat Kesehatan Keluarga 2015 - 2019 memiliki ruang lingkup.

lnventarisasikegiatan dariDirektorat Kesehatan Keluarga, mengacu pada RPJMN 2015 -

2019 dan Renstra Kemenkes 2O15 - 2019.

1.5. SASARAN

Sasaran Buku RAK Direktorat Kesehatan Keluarga 2015 - 2019 meliputi :

1. lnternal Direktorat Kesehatan Keluarga meliputi struktural,

danPejabatFungsional, danAparatursipil Negara lainnya

2. Lintas Program di Kementerian Kesehatan

3. intas Sektor terkait Pelaksanaan akuntabilitas.

1.6. LANDASANPENYUSUNAN

RAK Direktorat Kesehatan Keluarga direncanakan, dianggarkan, dilaksanakan dan

dievaluasi dengan landasan-landasan sebagai berikut .

1. LANDASAN IDEAL PANCASILA

Pancasila sebagai landasan ideal bagi masyarakat, menyebutkan adanya

keseimbangan dan keselarasan baik dalam hidup manusia sebagai pribadi, interaksi

dengan masyarakat, interkasi dengan alam, interaksi dengan Negara dan bangsa

lain maupun interaksi dengan TUHAN. Dalam hal ini program Biro Perencanaan dan

Anggaran merupakan salah satu upaya pembangunan yang bertujuan untuk

mewujutkan kesehatan manusia

2. LANDASAN KONSTITUSI : UUD 1945

UUD 1945 menjadi dasar bagi pelaksanaan kehidupan bernegara dan berbangsa,

termasuk implementasi hukum, peraturan, kebijakan dan nilai. Dalam hal ini program

Biro Perencanaan dan Anggaran ditujukan untuk mendukung pencapaian program

kesehatan masyarakat yang tertinggi

3. LANDASAN OPERASIONAL :

1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANGkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/RAK Kesga.pdf · 2020. 4. 3. · BAB II SITUASI ORGANISASI DAN SITUASI KESEHATAN ... a. Penyiapan perumusan

2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panlang Nasional Tahun 2005-2025.

3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional.

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian

Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;

6. PeraturanPemerintah Nomor 21 Tahun 2004 Tentang Penyusunan Rencana

Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga.

7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 tahun 2015 Tentang Organisasi dan

Tata Kerja Kementerian Kesehatan.

8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 375 Tahun 2009 Tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan Tahun 2005-2025.

9. Kepmenkes No. 52 TentangRencanaStrategisKementerian Kesehatan RI 2015-

2019.

1.7. SISTEMATIKAPENULISAN

Rencana Aksi Kegiatan Direktorat Kesehatan Keluarga ditulis dengan sistematika

sebagai berikut:

1. KATA PENGANTAR

2. DAFTAR lSl

3. BAB I, PENDAHULUAN

4. BAB ll. ANALISIS SITUASI ORGANISASI

5. BAB lll. TUJUAN DAN NILAI SASARAN STRATEGIS

6. BAB IV, RENCANA KEGIATAN

7. BAB V MONITORING DAN EVALUASI

8. BAB VI, PENUTUP

9. LAMPIRAN

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANGkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/RAK Kesga.pdf · 2020. 4. 3. · BAB II SITUASI ORGANISASI DAN SITUASI KESEHATAN ... a. Penyiapan perumusan

BAB II

SITUASI ORGANISASI DAN SITUASI KESEHATAN KELUARGA

2.1. Kelembagaan

SesuaiPeraturanMenteri KesehatanRepublikIndonesiaNomor64 Tahun 2015

TentangOrganisasi Dan TataKerjaKementerian Kesehatan, Dalam melaksanakan tugasnya

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 157, Direktorat Kesehatan Keluarga

menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang kesehatan maternal dan neonatal, balita

dan anak prasekolah, usia sekolah dan remaja, usia reproduksi dan keluarga

berencana, dan lanjut usia, serta perlindungan kesehatan keluarga;

b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan maternal dan neonatal,

balita dan anak prasekolah, usia sekolah dan remaja, usia reproduksi dan keluarga

berencana, dan lanjut usia, serta perlindungan kesehatan keluarga;

c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kesehatan

maternal dan neonatal, balita dan anak prasekolah, usia sekolah dan remaja, usia

reproduksi dan keluarga berencana, dan lanjut usia, serta perlindungan kesehatan

keluarga;

d. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang kesehatan maternal

dan neonatal, balita dan anak prasekolah, usia sekolah dan remaja, usia reproduksi

dan keluarga berencana, dan lanjut usia, serta perlindungan kesehatan keluarga;

e. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang kesehatan maternal dan neonatal,

balita dan anak prasekolah, usia sekolah dan remaja, usia reproduksi dan keluarga

berencana, dan lanjut usia, serta perlindungan kesehatan keluarga; dan

f. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.

Direktorat Kesehatan Keluarga terdiri atas:

a. Subdirektorat Kesehatan Maternal dan Neonatal;

b. Subdirektorat Kesehatan Balita dan Anak Prasekolah;

c. Subdirektorat Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja;

d. Subdirektorat Kesehatan Usia Reproduksi;

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANGkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/RAK Kesga.pdf · 2020. 4. 3. · BAB II SITUASI ORGANISASI DAN SITUASI KESEHATAN ... a. Penyiapan perumusan

e. Subdirektorat Kesehatan Lanjut Usia;

f. Subbagian Tata Usaha; dan

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

GambaranstrukturorganisasiDirektorat Kesehatan

Keluargadigambarkanpadagambardibawah.

2.2. Situasi Kesehatan Keluarga

Sesuaipermenkes 64 tahun 2015, padatahun 2016

terjadiperubahanstrukturorganisasidantatakelola di lingkunganKementerian Kesehatan RI.

DenganadanyastrukturinimakaDirektorat Bina Kesehatan Anak, Direktorat Bina Kesehatan

Ibu danBeberapaDirektoratlainnya di restrukturisasi.Disisilainmunculjugadirektoratbaru,

salahsatunyaadalahDirektorat Kesehatan Keluarga.

Untuktahun 2016, perubahan SOTK initidakmerubahRenstraolehkarenaitu program di

dalamRenstraditindaklanjutidalampenugasan / pengalihkan program kepadastruktur yang

baru . Direktorat Kesehatan Keluargainimemayungibeberapa program yaitu, Program

Kesehatan Anak (yang duluberada di bawahDirektorat Bina Kesehatan Anak), Program

STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA

DIREKTORAT

KESEHATAN KELUARGA

SUBBAGIAN

TATA USAHA

SUBDIREKTORAT

KESEHATAN

MATERNAL DAN

NEONATAL

SUBDIREKTORAT

KESEHATAN BALITA

DAN ANAK PRA

SEKOLAH

SUBDIREKTORAT

KESEHATAN USIA

SEKOLAH

DAN REMAJA

SUBDIREKTORAT

KESEHATAN USIA

REPRODUKSI

SUBDIREKTORAT

KESEHATAN LANJUT

USIA

SEKSI

KESEHATAN

MATERNAL

SEKSI

KESEHATAN

NEONATAL

SEKSI

KELANGSUNGAN

HIDUP BALITA DAN

ANAK PRA SEKOLAH

SEKSI

KESEHATAN USIA

SEKOLAH DAN

REMAJA DI DALAM

SEKOLAH

SEKSI

AKSES

KESEHATAN

REPRODUKSI

SEKSI

KUALITAS HIDUP

BALITA DAN ANAK

PRA SEKOLAH

SEKSI

KESEHATAN USIA

SEKOLAH DAN

REMAJA DI LUAR

SEKOLAH

SEKSI

KUALITAS

KESEHATAN

REPRODUKSI

SEKSI

AKSES

KESEHATAN

LANJUT USIA

SEKSI

KUALITAS

KESEHATAN

LANJUT USIA

KELOMPOK

JABATAN

FUNGSIONAL

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANGkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/RAK Kesga.pdf · 2020. 4. 3. · BAB II SITUASI ORGANISASI DAN SITUASI KESEHATAN ... a. Penyiapan perumusan

Kesehatan Ibu (berasaldariDirektorat Bina Kesehatan Ibu) dan Program LanjutUsia

(berasaldariPelayanan Kesehatan).

Adapunbeberapasituasikondisiterkaitkesehatankeluargaantaralain sebagaiberikut :

1. Angka Kematian Ibu (AKI) danAngkaKematianBayi (AKB) merupakan salah satu

indikator pembangunan kesehatan dalam RPJMN 2015-2019 dan SDGs. Menurut

data SDKI, AngkaKematian Ibu sudahmengalamipenurunanpadaperiodetahun 1994-

2012 yaitupadatahun 1994 sebesar 390 per 100.000 kelahiranhidup, tahun 1997

sebesar 334 per 100.000 kelahiranhidup, tahun 2002 sebesar 307 per 100.000

kelahiranhidup, tahun 2007 sebesar 228 per 100.000 kelahiranhidupnamunpadatahun

2012 , AngkaKematian Ibu meningkatkembalimenjadisebesar 359 per 100.000

kelahiranhidup.Untuk AKB dapatdikatakanpenurunan on the track (terusmenurun)

danpada SDKI 2012 menunjukanangka 32/1.000 KH (SDKI 2012). Dan padatahun

2015, berdasarkan data SUPAS 2015 baik AKI maupun AKB menunjukanpenurunan

(AKI 305/ 100.000 KH; AKB 22,23/ 1000 KH)

2. Dari sisiindikator, Renstrasebagaibagiandidalamupayapenurunan AKI dan AKB

jugamenunjukankeberhasilandidalammencapai target

Renstrawalaupunpencapaianinijugamasihmemberikan gap

biladibandingkandenganseluruhsasaranpenduduk di Indonesia.Di akhirRenstra 2010

– 2014capaian-capaiantersebutantara lain.

8486

88 89

9084,01

90,51 92,31 92,3397,07

70

75

80

85

90

95

100

2010 2011 2012 2013 2014

Trend Cakupan KN 1 Tahun 2010 - 2014

Target

Capaian

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANGkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/RAK Kesga.pdf · 2020. 4. 3. · BAB II SITUASI ORGANISASI DAN SITUASI KESEHATAN ... a. Penyiapan perumusan

84

85

86 87

9084,0

85,2

87,7 87,8

92,5

70

75

80

85

90

95

2010 2011 2012 2013 2014

Trend Cakupan Yankes Bayi

Target

Capaian

7880 81

8385

7880

73,5270,12

75,82

40

50

60

70

80

90

2010 2011 2012 2013 2014

Tren Cakupan Yankes Balita 2010 - 2014

Target

Capaian

80

90 92 94 95

61,08

74,86

83,95

73,91

82,17

40

50

60

70

80

90

100

2010 2011 2012 2013 2014

Trend Capaian SD/MI Melaksanakan Penjaringan Siswa Kelas I Tahun 2010 - 2014

Target Capaian

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANGkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/RAK Kesga.pdf · 2020. 4. 3. · BAB II SITUASI ORGANISASI DAN SITUASI KESEHATAN ... a. Penyiapan perumusan
Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANGkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/RAK Kesga.pdf · 2020. 4. 3. · BAB II SITUASI ORGANISASI DAN SITUASI KESEHATAN ... a. Penyiapan perumusan

3. Padatahun 2015 terjadiperubahanindikator.

Perubahaninidilakukansebagaibentukpenajamanatasindikator yang

adadidalamupayamenurunkan AKI dan AKB. Kondisiterkaitindikator-

indikatortersebuttercantumdalamtabeldibawah.

Cakupanindikatorkesehatan Ibu danAnaktahun 2015 (Renstra 2015 – 2019)

No. Indikator Target

2015

Capaian

2015

1. Persentase (%) persalinan di fasilitas pelayanan

kesehatan

75% 78,43%

2. Persentase (%) puskesmas yang melaksanakan kelas ibu

hamil

78% 86,92%

3. Persentase (%) puskesmas yang melakukan orientasi

program perencanaan persalinan dan pencegahan

komplikasi

77% 79,60%

4. Persentase (%) ibu hamil mendapatkan pelayanan

antenatal minimal 4 kali (K4)

72% 83,39%

5 Persentase Kunjungan Neonatal Pertama (KN1) 75% 84%

6 Persentase Puskesmas yang melaksanakan penjaringan

kesehatan untuk peserta didik kelas I

50% 57%

7 Persentase Puskesmas yang melaksanakan penjaringan

kesehatan untuk peserta didik kelas VII dan X

30% 48%

8 Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan

kegiatan kesehatan remaja

25% 32%

2.3. Permasalahan dan Tantangan

1. Pelaksanaan pelaporan masih belum optimal, di tahun 2015, ketepatan laporan

triwulanan masih rendah, jejaring komunikasi data yang disediakan untuk kab/kota

tingkat isian masih rendah sehingga unit teknis perlu berulang kali meminta laporan

kepada dinas kesehatan provinsi.

2. Pelaksanaanpencatatan belum optimal untukmelaporkanpelaksanaan program

secara berjenjang dantepatwaktudari tingkat kabupaten, propinsike pusat,

3. Pelaporanberbasispuskesmasbelumterintegrasidenganlaporanpelayanankesehatandi

rumahsakit.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANGkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/RAK Kesga.pdf · 2020. 4. 3. · BAB II SITUASI ORGANISASI DAN SITUASI KESEHATAN ... a. Penyiapan perumusan

4. Ditahun 2015 denganadanya PP No. 46 tahun 2014

tentangsisteminformasikesehatandanpermenkes 92 tahun 2014

dimanasistempelaporandiarahkanmelalui1 sistem,

ternyatabelumdapatterealisasidikarenakan system informasipuskesmas yang

rencananyaakanmulaidilaksanakanpadatahun 2016 ternyatamundurmenjaditahun

2017 (kondisi system pelaporan yang

selamainidilaksanakandenganadanyakebijakantersebutsudahmulai di hentikan)

5. Belumoptimalnyakerjasama antar sektor terkait, lintas program dan organisasi profesi

serta perguruan tinggi untuk mendukung upaya kelangsungan hidup neonatal, bayi

dan anak balitasertaupaya peningkatan kualitas hidup dan perlindungan kesehatan

anak.

6. Masih kurangnya komitmen dan dukungan dana (APBD tingkat I dan II) dari

pemerintah daerah setempat dalam program peningkatan kesehatan ibudananak

7. Terjadinya perubahan struktur dan pejabat di daerah yang berpengaruh dalam

transfer informasi maupun pencairan dana.

8. Keterbatasan sumber daya strategis yang berkualitas untuk mendukung program

kesehatan keluarga di Dinas Kesehatan maupun di Puskesmas.

9. Penggantian pengelola program cukup sering, sehingga mempengaruhi kelancaran

pelaksanaan program di provinsi dan kabupaten/kota.

10. Pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu, anak dan reproduksi

masih relatif rendah.

11. Akses dan kualitas pelayanan Kesehatan ibu dananakbelum optimal dan masih perlu

ditingkatkan.

12. Belum optimalnya jejaring dan regionalisasi rujukan maternal dan neonatal antara

pelayanan primer – Rumah Sakit dan Dinas Kesehatan.

13. Kurang optimalnya pelibatan fasyankes swasta dalam hal peningkatan akses dan

kualitas pelayanan kesehatan keluarga.

14. Pelayanan KB masih didominasi oleh metode kontrasepsi jangka pendek (pil dan

suntik). Untuk menurunkan kehamilan 4 Terlalu, diperlukan metode kontrasepsi

jangka panjang (IUD, susuk)

15. Kepatuhan terhadap standar pelayanan di fasilitas pelayanan kesehatan dasar dan

rujukan belum seperti yang diharapkan (antara lain karena kurangnya Bidan Kit, IUD

Kit, Partus Kit, PONED Kit, dan PONEK Kit).

16. Kurangnya dukungan lintas program dalam pelaksanaan PKRT.

17. Kurangnya dukungan terhadap pelayanan kespro pada situasi krisis kesehatan

melalui kegiatan PPAM.

18. Pemanfaatan KIE kespro bagi calon pengantin dan kerjasama lintas sektor dalam

pelaksanaan pelayanan kespro catin belum optimal, utamanya Kementerian Agama.

19. Masih rendahnya dukungan Pemda dalam penyediaan dan pemantauan indikator

AUKR.

20. Belum optimalnya penguasaan data dan informasi manajemen KIA (PWS, AMP,

DTPS, Supfas).

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANGkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/RAK Kesga.pdf · 2020. 4. 3. · BAB II SITUASI ORGANISASI DAN SITUASI KESEHATAN ... a. Penyiapan perumusan

BAB III

ARAH KEBIJAKAN

3.1. Tujuan, Sasaran Dan Indikator

Tujuan

TujuansasaranDirektoratkesehatanKeluargamengacupadaRenstraKementerian

Kesehatan RI tahun 2015 – 2017.Direktorat Kesehatan Keluargamemilikitujuan yang

bersifat outcome bahkandapatdikatakanbersifatdampak, Tujuantersebutyaitu :

1. Menurunnyaangkakematianibudari 359 per 100.00 kelahiranhidup (SP 2010), 346

menjadi 306 per 100.000 kelahiranhidup (SDKI 2012).

2. Menurunnyaangkakematianbayidari 32 menjadi 24 per 1.000 kelahiranhidup.

Didalammencapaitujuantersebuttelahditetapkanstrateginasionaldanarahkebijakannasional

2015-2019 yang kemudianjugamenjaditujuan (bersifat outcome) bagiDirektorat Kesehatan

Keluargayaitu :

1. TerjadinyaAkselerasiPemenuhanAksesPelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja,

danLanjutUsia yang Berkualitas.

2. Peningkatancakupan, mutu,

dankeberlangsunganupayapencegahanpenyakitdanpelayanankesehatanibu, bayi,

balita, remaja, usiakerjadanusialanjut.

Sasaran

DidalammencapaitujuandiatasDirektorat Kesehatan

KeluargamelaksanakankegiatanPembinaan Kesehatan Bayi,

AnakdanRemajadanPembinaan Kesehatan Ibu danReproduksi yang memilikisasaran :

1. meningkatnyaaksesdankualitaspelayanankesehatanbayi, anakdanremaja.

2. meningkatnyaaksesdankualitaspelayanankesehatanibudanreproduksi

Indikator

Indikatorpencapaian (diakhirtahun 2019) sasarandiatasadalah :

1. PersentaseKunjungan Neonatal Pertama (KN1) sebesar 90%.

2. PersentasePuskesmas yang

melaksanakanpenjaringankesehatanuntukpesertadidikkelas I sebesar 70%.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANGkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/RAK Kesga.pdf · 2020. 4. 3. · BAB II SITUASI ORGANISASI DAN SITUASI KESEHATAN ... a. Penyiapan perumusan

3. PersentasePuskesmas yang

melaksanakanpenjaringankesehatanuntukpesertadidikkelas VII dan X sebesar 60%.

4. PersentasePuskesmas yang menyelenggarakankegiatankesehatanremajasebesar

45%.

5. PersentasePuskesmas yang melaksanakankelasibuhamilsebesar 90%.

6. PersentasePuskesmas yang melakukanorientasi Program

PerencanaanPersalinandanPencegahanKomplikasi (P4K) sebesar 100%.

7. Persentaseibuhamil yang mendapatkanpelayananantenatal minimal 4 kali (K4)

sebesar 80%.

Target Indikator sasaranDirektorat Kesehatan Keluargauntuktahun 2016

dapatdilihatpadatabeldibawah yang menggambarkanpencapaianindikatorpertahun

(mulaitahun 2015) untukmencapai target RenstraKementerian Kesehatan padaakhirtahun

2019.

Tabel 2.1. Indikator Kesehatan Keluarga pada Renstra Kementerian Kesehatan tahun

2015-2019

Kegiatan Sasaran Indikator Target / tahun

2015 2016 2017 2018 2019

Pembinaan

Kesehatan

Bayi, Anak

dan Remaja

meningkatny

a akses dan

kualitas

pelayanan

kesehatan

bayi, anak

dan remaja

Persentase Kunjungan

Neonatal Pertama (KN1)

75% 78% 81% 85% 90%

Persentase Puskesmas

yang melaksanakan

penjaringan kesehatan

untuk peserta didik kelas

I

50% 55% 60% 65% 70%

Persentase Puskesmas

yang melaksanakan

penjaringan kesehatan

untuk peserta didik kelas

VII dan X

30% 40% 50% 55% 60%

Persentase Puskesmas

yang menyelenggarakan

kegiatan kesehatan

remaja

25% 30% 35% 40% 45%

Pembinaan

Kesehatan Ibu

dan

Reproduksi

meningkatny

aaksesdank

ualitaspelay

anankeseha

Persentase Puskesmas

yang melaksanakan

kelas ibu hamil

78% 81% 84% 87% 90%

Persentase Puskesmas 77% 83% 88% 95% 100%

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANGkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/RAK Kesga.pdf · 2020. 4. 3. · BAB II SITUASI ORGANISASI DAN SITUASI KESEHATAN ... a. Penyiapan perumusan

tanibudanre

produksi

yang melakukan orientasi

Program Perencanaan

Persalinan dan

Pencegahan Komplikasi

(P4K)

Persentase ibu hamil

yang mendapatkan

pelayanan antenatal

minimal 4 kali (K4)

72% 74% 76% 78% 80%

TabelSandingan RPJMN, Renstra, RKP danJanjiPresiden

RPJMN Renstra RKP JanjiPresiden

Persentase

kunjungan

neonatal

pertama

(KN1)

Persentase

Kunjungan

Neonatal

Pertama (KN1)

Persentasekunjungan neonatal pertama

(KN1)

JumlahRumahTungguKelahi

ran (RTK)

Persentase

Puskesmas

yang

melaksanak

an

penjaringan

kesehatan

peserta didik

Persentase

Puskesmas yang

melaksanakan

penjaringan

kesehatan untuk

peserta didik

kelas I

PersentasePuskesmas yang

melaksanakanpenjaringankesehatanpeserta

didik

Persentase

persalinan di

fasilitas

pelayanan

kesehatan

(PF)

Persentase

Puskesmas yang

melaksanakan

penjaringan

kesehatan untuk

peserta didik

kelas VII dan X

Persentaseibuhamil yang

mendapatkanpelayanan antenatal keempat

(K4)

Persentase

ibu hamil

yang

mendapatka

n pelayanan

antenatal ke

empat (K4)

Persentase

Puskesmas yang

menyelenggarak

an kegiatan

kesehatan

remaja

Persentasepersalinan di

fasilitaspelayanankesehatan (PF

Persentase

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANGkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/RAK Kesga.pdf · 2020. 4. 3. · BAB II SITUASI ORGANISASI DAN SITUASI KESEHATAN ... a. Penyiapan perumusan

Puskesmas yang

melaksanakan

kelas ibu hamil

Persentase

Puskesmas yang

melakukan

orientasi

Program

Perencanaan

Persalinan dan

Pencegahan

Komplikasi (P4K)

Persentase ibu

hamil yang

mendapatkan

pelayanan

antenatal

minimal 4 kali

(K4)

dariindikatorindikatordiatas yang menjadiIndikatorKinerjaUtamaDirektorat Kesehatan

keluargaantara lain :

Indikator Target / tahun

2015 2016 2017 2018 2019

Persentase Kunjungan Neonatal

Pertama (KN1)

75% 78% 81% 85% 90%

Persentase Puskesmas yang

melaksanakan penjaringan

kesehatan peserta didik

50% 55% 60% 65% 70%

Persentase persalinan di fasilitas

pelayanan kesehatan (PF)

30% 40% 50% 55% 60%

Persentase ibu hamil yang

mendapatkan pelayanan

antenatal ke empat (K4)

25% 30% 35% 40% 45%

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANGkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/RAK Kesga.pdf · 2020. 4. 3. · BAB II SITUASI ORGANISASI DAN SITUASI KESEHATAN ... a. Penyiapan perumusan

BAB IV

MONITORING DAN EVALUASI

RencanaAksiKegiatan(RAK)Direktorat Kesehatan Keluargainidisusun untuk memberikan

panduan dan acuan bagi Direktorat Kesehatan Keluarga dalam dukungan manajemen dan

pelaksanaan kegiatan

5.1. MONITORING

Monitoring adalah kegiatan pemantauan dan pengamatan yang berlangsung selama kegiatan

berjalan untuk memastikan dan mengendalikan keserasian

pelaksanaankegiatandenganperencanaanyangtelahditetapkandanpencapaian target.

Selainpencapaianindikatordansasaran, monitoring dapat dilakukan baik terhadap kualitas

kegiatanmaupun pemanfaatan dana yang telah dianggarkan.

Untuk mempermudah melakukan monitoring tersebut diharuskan membuat laporan (progress

report) dari masing-masing program yang telah dilakukan ataupun program yang berjalan

Salah satu sistem yang berlaku di Direktorat Kesehatan Keluargayaitu

1. E-monev DJA (Derektorat Jenderal Anggaran) dibawah kementerian Keuangan dan

2. E-Monev Bappenas.

5.2. EVALUASI

Evaluasiadalahupayamenilai'kualitasprogramdanhasil-hasilnyaSecara

berkaladenganmenggunakanpendekatanyangtepat.

Evaluasi yang dilakukanDirektorat Kesehatan

keluargaadalahupayauntukmelihathasilprogressdarimasing-masing program yang telah

dijalankan dengan mengunakan beberapa system dan

pendekatanyangtelahditetapkan,sehinggahasilnyadapatmeniadibahan

perbandinganuntukpengambilankeputusandalamrangkakebijakanlebihIanjut, Evaluasi terhadap

pelaksanaan RAK dilakukan minimal satu kali dalam satu tahun