bab i pendahuluan 1.1 latar...

26
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Skizofrenia didefinisikan sebagai penyakit mental dengan gangguan otak yang kompleks. Eugene Bleuler adalah ahli psikiatri pertama yang mendefinisikan skizofrenia sebagai schizos yang berarti terbelah atau terpecah dan phrein yang berarti otak. Menurut Nevid dkk, (2002:110) skizofrenia adalah penyakit pervasif yang mempengaruhi lingkup yang luas dari proses psikologis mencakup kognisi, afek, dan perilaku. Mereka kehilangan jati diri dan mengalami kegagalan dalam menjalankan peran dan fungsinya di dalam masyarakat. Pikiran dan perasaan yang tidak seimbang menyebabkan penderita skizofrenia terputus dari realitas. Penyakit ini menjadi persoalan serius di beberapa negara seperti di Inggris, Amerika dan Belanda. Royal College of Psychiatris di Inggris melaporkan bahwa satu diantara seratus orang mengembangkan skizofrenia pada suatu saat dalam hidupnya (Cumming 2010: 201). Wu dkk (2006) melaporkan bahwa pada tahun 2002 prevalensi dua belas bulan skizofrenia yang terdiagnosis diperkirakan sebesar 5,1 per seribu jiwa dimana angka kejadiannya jauh lebih tinggi pada laki-laki dibandingkan pada perempuan yaitu (1:4). Di Indonesia ada sebanyak 80 persen penderita skizofrenia yang tidak diobati. Seperti yang dinyatakan dalam situs www.kompas.com tanggal 15 September 2013, Berdasarkan survey Kementrian Sosial tahun 2008, penderita skizofrenia di Indonesia ada 650.000 orang. Sekitar 30.000 orang dipasung dengan alasan agar tidak membahayakan orang lain atau menutupi aib keluarga,”

Upload: vanlien

Post on 15-Apr-2018

217 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75284/potongan/S2-2015... · peran dan fungsi dalam sosial kemasyarakatan. ... Maaf Saya ndak ngerti maksudnya

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Skizofrenia didefinisikan sebagai penyakit mental dengan gangguan otak

yang kompleks. Eugene Bleuler adalah ahli psikiatri pertama yang mendefinisikan

skizofrenia sebagai schizos yang berarti terbelah atau terpecah dan phrein yang

berarti otak. Menurut Nevid dkk, (2002:110) skizofrenia adalah penyakit pervasif

yang mempengaruhi lingkup yang luas dari proses psikologis mencakup kognisi,

afek, dan perilaku. Mereka kehilangan jati diri dan mengalami kegagalan dalam

menjalankan peran dan fungsinya di dalam masyarakat. Pikiran dan perasaan

yang tidak seimbang menyebabkan penderita skizofrenia terputus dari realitas.

Penyakit ini menjadi persoalan serius di beberapa negara seperti di

Inggris, Amerika dan Belanda. Royal College of Psychiatris di Inggris

melaporkan bahwa satu diantara seratus orang mengembangkan skizofrenia pada

suatu saat dalam hidupnya (Cumming 2010: 201). Wu dkk (2006) melaporkan

bahwa pada tahun 2002 prevalensi dua belas bulan skizofrenia yang terdiagnosis

diperkirakan sebesar 5,1 per seribu jiwa dimana angka kejadiannya jauh lebih

tinggi pada laki-laki dibandingkan pada perempuan yaitu (1:4).

Di Indonesia ada sebanyak 80 persen penderita skizofrenia yang tidak

diobati. Seperti yang dinyatakan dalam situs www.kompas.com tanggal 15

September 2013,

Berdasarkan survey Kementrian Sosial tahun 2008, penderita skizofrenia di Indonesia ada 650.000 orang. Sekitar 30.000 orang dipasung dengan alasan agar tidak membahayakan orang lain atau menutupi aib keluarga,”

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75284/potongan/S2-2015... · peran dan fungsi dalam sosial kemasyarakatan. ... Maaf Saya ndak ngerti maksudnya

Hal yang sama disampaikan oleh Direktur RSJ Menur Surabaya Adi

Wirachjanto, awal tahun 2011 dilaporkan ada 761 kasus skizofrenia dengan 500

penderita diantaranya dipasung di Jawa Timur dan menurut beliau ada 28.000

penderita gangguan jiwa berat yang tersebar di 28 Kabupaten/kota di Jawa Timur.

(Kompas, 4 November 2013)

Sementara masyarakat yang masih awam dengan penyakit ini, tidak

mengenali fase-fase yang terdapat pada penderita skizofrenia. Pada fase awal atau

prodormal penderita akan terlihat murung, menarik diri dari lingkungannya,

sedikit bicara, dan malas dalam beraktifitas. Dari sini akan terjadi penurunan

peran dan fungsi dalam sosial kemasyarakatan. Fase ini sering tidak disadari oleh

keluarga, teman dekat atau bahkan penderita skizofrenia sendiri.

Secara tidak sadar penderita akan memasuki fase berikutnya yaitu fase

akut dimana mereka akan mengalami waham dan halusinasi. Waham dan

halusinasi ini merupakan gejala positif pada penderita skizofrenia. Waham adalah

suatu keyakinan yang salah atau ‘false belief’ yang sifatnya tidak rasional.

Misalnya penderita merasa dirinya sebagai seorang utusan, nabi, messiah, merasa

dikendalikan oleh makhluk dari luar angkasa, atau merasa bahwa semua teman

sekelasnya membenci dan ingin menyakiti dirinya, sedangkan halusinasi adalah

penangkapan panca indera yang keliru, misalnya dia merasa mendengar orang

berbicara atau memanggil namanya padahal di ruangan tersebut tidak ada siapa

pun selain dirinya.

Selain gejala positif, penderita skizofrenia juga memiliki gejala negatif.

Salah satu gejala negatifnya adalah gangguan berbahasa. Menurut Burne,

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75284/potongan/S2-2015... · peran dan fungsi dalam sosial kemasyarakatan. ... Maaf Saya ndak ngerti maksudnya

3

penderita skizofrenia memiliki hendaya kognitif sosial yang didefinisikan sebagai

Theory of Mind (TOM). Dalam hal ini TOM berperan penting dalam

menentukan bagaimana seseorang tersebut berbicara, menggunakan bahasa,

mempersepsikan emosi dan dan bergaul dan berinteraksi dengan masyarakat.

TOM pada penderita skiozfrenia sangat lemah sehingga mereka mengalami

kesulitan untuk mempersepsikan emosi dan pembicaraan orang lain. Mereka juga

mengalami kesulitan memahami perspektif pihak ketiga dan tidak memahami

perilaku dan ucapan mereka sebagai hal yang tidak sesuai secara sosial pada

situasi tertentu (Carini &Nevid, 1992).

Penderita skizofrenia mengalami ketidaknormalan dalam pemroduksian

bahasa. Ketidaknormalan pemroduksian bahasa tersebut tidak hanya dari segi

fonologi saja, tetapi juga dari perubahan grammar dan sintaksis. Sehingga

menyebabkan kata-katanya sangat sulit untuk dimengerti oleh orang-orang di

sekitarnya. Penelitian yang dilakukan oleh Chaika membuktikan bahwa tingkat-

tingkat gangguan berbahasa mencakup fonologi, morfologi, sintaksis, semantik,

dan pragmatik. Chaika meneliti beberapa penderita skizofrenia dengan gangguan

kronis. Ia menemukan bahwa terdapat kesalahan pada klausa gabungan dan klausa

sematan. Dalam hal ini mereka mengalami gangguan dalam semantik leksikal dan

neologisme dalam tuturan.

Salah satu contoh bentuk gangguan berbahasa pada penderita skizofrenia

adalah kata - kata yang mereka ucapkan atau tuliskan tidak beraturan. Seperti

contoh tulisan penderita skizofrenia hebefrenik berikut ini.

“Akhirnya kami yakin 100% bahwa perintah Rasul pasti banyak yang menjalankan dan pasti terwujud berdasarkan sabda Rasullulah lewat”

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75284/potongan/S2-2015... · peran dan fungsi dalam sosial kemasyarakatan. ... Maaf Saya ndak ngerti maksudnya

4

1. Demokrasi manusia Internasional SEHAT JIWA di SWEDIA Newyork/RSA, bahwa kepemimpinan Indonesia-Indonesisich mensfeeld akan muncul th. 2015

Demokrasi manusia sehat jiwa diantaranya a. Prof.Dr.Dr. I. Magnis Soeseno dari Sekolah Tinggi Ilmu

Filsafat Etika Griya R. RARA Jakarta b. Prof. Dr. Bapang Nasution, SH, MH c. Tokoh-tokoh Media Cetak + televise yang menolak produk d. eksekutif, yudikatif, dan legislative NKRI PREMANISME

1965-2014. Penderita skizofrenia ini mengirim surat yang tidak jelas ditujukan kepada siapa dengan kop surat bertuliskan RASULULLAH

Tulisan ini ditulis oleh penderita skizofrenia hebefrenik. Penderita

menulis surat yang dimasukkan ke dalam amplop kemudian diserahkan kepada

dokter yang merawatnya di poli RSUD Dr. Sutomo.

Contoh data lain adalah percakapan peneliti dengan salah satu penderita

skizofrenia di facebook. Peneliti adalah (M) sedangkan penderita adalah (T).

T : Maaf …. Untuk berikutnya… saya hanya akan berinteraksi kepada hal-hal yang betul-betul ‘CARE’ bila hanya ingin menuntut prestise pribadi atau kepentingan-kepentingan profit/ egosentris, maka dengan ini saya mengundurkan diri dari aktifitas KPSI dan pertemanan yang KITA jalin selama ini. The Wall post :*) Miza Rahmatika Aini (October 5, 2013). Alhamdulillah .. perjalanan yang menyenangkan, mengharukan, dan banyak hal yang harus dipelajari. Terimakasih atas pertemuan, interaksi, dan diskusi yang menghangatkan hati… semoga ada kesempatan untuk bertemu lagi. M : Maaf Saya ndak ngerti maksudnya gimana ya? Saya tidak mengerti masalahnya. T : No. comment… tunggu statement terbuka saya yang akan saya sebar di internet M : Astaghfirullah T : Sekedar bocoran..mereka yang tergabung di KPSI (sebagian besar ) tendensinya hanya pada prestise dan keutungan/profit pribadi dengan memanfaatkan komunitas.. itu saja statement dari saya. Maaf anda termasuk yang akan saya hapus dari pertemanan di FB. Terimakasih atas doanya

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75284/potongan/S2-2015... · peran dan fungsi dalam sosial kemasyarakatan. ... Maaf Saya ndak ngerti maksudnya

5

Percakapan ini berlangsung di media sosial facebook dalam kotak pesan.

Penderita (T) tiba-tiba memberikan komplain kepada peneliti (M) yang selama ini

bekerja sebagai sukarelawan di KPSI (Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia).

Dia menganggap (M) dan pegiat KPSI lainnya hanya mementingkan profit dan

eksistensi. Dia menunjukkan bukti “wall post” yang diposting oleh M pada

tanggal 5 Oktober 2013 dan mengartikan wall post*) tersebut sebagai suatu

wacana yang membahayakan dan mengganggu kehormatan dirinya.

Dalam hal ini T tidak mampu memahami secara jelas bahwa wall post *)

tersebut ditujukan untuk menjalin persahabatan. T cenderung mengartikannya

sebagai sesuatu hal yang membahayakan dan berupa pernyataan buruk sangka

bahwa KPSI hanya mementingkan prestise. Alih-alih dalam kenyataannya KPSI

bergerak di bidang sosial kemasyarakatan tanpa menarik biaya. Kemudian kata

‘astaghfirullah’ Yng diucapkan oleh M diartikan sebagai ‘doa’. Padahal makna

astaghfirullah disini M merasa marah dan jengkel terhadap T.

Data berikut ini juga menggambarkan kerancuan bahasa yang

digunakan oleh penderita skizofrenia. Tulisan ini dibuat oleh HK pada masa

recovery atau menuju kesembuhan,

Assalamualaikum wr.wb.

Salam bahagia dan sejahtera selalu pada saat pada sahabat-

sahabatku,keluargaku khususnya ayah, bunda, adik-adikku, serta para pembaca

semua. Karya tulis saya ini saya persembahkan hasil dari inspirasi perjalanan

dan cerita waylife pribadi yang saya alami dalam pandang dunia dan dunia

realiti sejak dari masa lalu dan masa kini. Sejarah jaman dan peradaban masa

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75284/potongan/S2-2015... · peran dan fungsi dalam sosial kemasyarakatan. ... Maaf Saya ndak ngerti maksudnya

6

lalu turut memperkaya permasalah, motivator, dan wawasan saya, begitu juga

problematika dan dilema, serta realiti dari keputusan yang harus aku lakukan

untuk menentukan sikap realita perjalanan hidup (waylife of chnaged). Sebuah

perubahan dalam kehidupan realita pribadi aku yang cenderung

progresive/revolusioner.

Dari data tersebut bisa dijelaskan bahwa penderita bernama (T) membuat

sebuah tulisan untuk kata pengantar, namun bahasanya bercampur sehingga tidak

bisa dikenali fungsi dan maknanya. Dia bahkan memenggabungkan bahasa

Inggris dan bahasa Indonesia secara tidak tepat (waylife pribadi) seharusnya kata

waylife tersebut bisa diganti dengan ‘kehidupan’.

Perubahan yang begitu relatif cepat yang aku rasakan bahkan

melampaui batas ruang dan waktu antar peradaban dalam kehidupan realita

pribadi antar peradaban atau time futuristik decade moment.

Kalimat diatas sangat sulit untuk dipahami maknanya. Karena

penggunaan kata yang berulang-ulang seperti peradaban, dan kata yang tidak

patut untuk digunakan ‘ yaitu ‘futuristik’, mungkin yang dimaksud adalah masa

depan.

Dari ketiga jenis data tersebut dapat terlihat kekacauan bahasanya dan

ketidakmampuan dalam memahami konteks tuturan. Orang di luar skizofrenia

mengatakan bahwa penderita skizofrenia berperilaku aneh dan kata-kata yang

mereka ucapkan seringkali sulit dipahami maknanya. Ketidakmampuan dalam

berkomunikasi tersebut menjadi salah satu sebab masyarakat memberikan stigma

negatif.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75284/potongan/S2-2015... · peran dan fungsi dalam sosial kemasyarakatan. ... Maaf Saya ndak ngerti maksudnya

7

Fenomena-fenomena kekacauan berbahasa yang terjadi pada penderita

skiozfrenia membuat peneliti tertarik untuk mengkaji dan menganalisa pola

bahasa tersebut. Beberapa penelitian sebelumnya membahas tentang gangguan

berbahasa pada tataran fonologi, sintaksis, semantik, dan pragmatik namun belum

menjelaskan secara detail bentuk gangguannya. Salah satu penelitian dilakukan

oleh Michael A Covington dalam jurnalnya yang berjudul Skizofrenia and The

Structure of Language menemukan bahwa penderita skizofrenia mengalami

kesalahan berbahasa pada level semantik dan pragmatik. Namun pada jurnal ini

tidak dideskripsikan dengan jelas dimana letak kesalahannya.

Melihat fenomena bahwa gangguan berbahasa antara penderita

skizofrenia berbeda satu sama lain maka peneliti berusaha untuk melihat pola

bahasa penderita semua jenis skizofrenia yang berada pada fase akut dan residual.

Karena dengan meneliti dan meganalisis pola bahasanya tipe data yang diperoleh

akan lebih banyak dan bervariasi. Selain itu, penelitian ini bermanfaat untuk

melihat tingkat keparahan penderita skizofrenia. Sejauh mana tingkat keparahan

bahasa penderita skizofrenia

Dalam hal ini teori yang digunakan untuk menganalisis data tersebut

adalah psikolinguistik. Psikolinguistik merupakan kerjasama secara langsung

antara disiplin linguistik dan psikologi (Chaer Abdul, 2009:16). Sebagai disiplin

ilmu mandiri psikolinguistik membahas tentang bagaimana lahirnya satu ucapan

yang bukan merupakan serentetan respon dari luar melainkan merupakan satu

kejadian akal, dan struktur sintaksis secara tidak langsung dihubungkan dengan

otak manusia. Dalam Psikolinguistik, grammar tidak bisa dipisahkan dari aspek

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75284/potongan/S2-2015... · peran dan fungsi dalam sosial kemasyarakatan. ... Maaf Saya ndak ngerti maksudnya

8

kognisi manusia karena bahasa yang diproduksi manusia merupakan cerminan

dari aspek psikologi pada manusia itu sendiri. Untuk proses analisis yang lebih

dalam peneliti akan membahas tentang pola bahasa skizofrenia yang dibedakan

menjadi pola bahasa skizofrenia akut, pola bahasa skizofrenia residual, dan proses

produksi bahasa pada penderita skizofrenia

1.2 Masalah dan ruang lingkup

1.2.1 Masalah

Berdasarkan fenomena yang telah dijelaskan pada bagian latar belakang

terdapat tiga rumusan masaalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana proses produksi bahasa pada penderita skizofrenia?

2. Bagaimana pola bahasa penderita skizofrenia akut?

3. Bagaimana pola bahasa pada penderita skizofrenia residual?

1.2.2 Ruang Lingkup

Penelitian ini berada dalam ruang lingkup semua jenis skizofrenia yang

berada pada fase akut dan fase residual yang berada di RSJ Radjiman

Wedyodiningrat Lawang.

1.2.3 Tujuan Penelitian

Sehubungan dengan rumusan masalah maka penelitian ini bertujuan untuk:

1) Mendeskripsikan proses produksi bahasa pada penderita skizofrenia

2) Mendeskripsikan pola bahasa penderita skizofrenia akut

3) Mendeskripsikan pola bahasa penderita skizofrenia residual

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75284/potongan/S2-2015... · peran dan fungsi dalam sosial kemasyarakatan. ... Maaf Saya ndak ngerti maksudnya

9

1.2.4 Manfaat Penelitian

1.2.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun

praktis. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah

penelitian dalam bidang ilmu linguistik, khususnya psikolonguistik belum banyak

di lingkungan Universitas Gadjah Mada. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan

mampu menjadi referensi dan acuan bagi para peneliti yang tertarik dalam

penelitian psikolinguistik khususnya mengkaji gangguan berbahasa pada

penderita gangguan kejiwaan seperti skizofrenia, bipolar atau retardasi mental

1.2.4.2 Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat membantu psikoterapi dan

social skill training dalam dunia kedokteran. Karena selama ini dunia kedokteran

belum bisa memahami secara utuh dan menyeluruh pola berbahasa dan

komunikasi penderita skizofrenia.

Selain itu penelitian ini bermanfaat bagi orang di luar skizofrenia agar bisa

memahami bahasa penderita skizofrenia. Bagi penderita skizofrenia sendiri

penelitian ini dapat membantu mereka untuk bisa memahami diri mereka sendiri

dan memahami pola komunikasi orang lain. Sehingga pada perkembangannya

stigma negatif bahwa penderita penyakit ini bisa berkurang dan penderita bisa

kembali ke masyarakat.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75284/potongan/S2-2015... · peran dan fungsi dalam sosial kemasyarakatan. ... Maaf Saya ndak ngerti maksudnya

10

1.3 Tinjuaun Pustaka

Pada awal tahun 1990, banyak ahli bahasa yang mulai tertarik untuk

mengkaji bahasa penderita skizofrenia. Cummings dalam bukunya Pragmatik

Klinis mengumpulkan berbagai jurnal, artikel, dan penelitian yang dilakukan oleh

para ahli bahasa. Diantaranya adalah;

a. Chaika

Dalam jurnalnya Understanding Psychotic Speech: beyond Freud and

Chomsky (1990) menyebutkan bahwa semua tingkat bahasa menjadi terganggu

pada skizofrenia tingkat-tingkat ini mencakup fonologi, morfologi, sintaksis,

semantik, dan pragmatik. Kesalahan sintaksis relatif umum terjadi pada

skizofrenia. Pada penderita skizofrenia kesalahan sintaksis relative umum dan

kebanyakan mereka menggunakan frase-frase kata depan dan kata kerja yang

tidak lengkap.

b. Delisi

Penelitian lain dilakukan oleh Delisi (2001) menemukan bahwa

kompleksitas kalimat berkurang pada penderita skizofrenia. Semantik Leksikal

dalam skizofrenia menjadi terganggu. Neologisme seringkali terjadi dalam tuturan

skizofrenia, seperti dalam penggunaan kata geshinker dalam kutipan berikut dari

Thomas. ‘I got So Angry I picked up a dish and threw it at the geshinker

(1997:38).

c. Corcoran dan Firth

Corcoran dan Firth (1996) meneliti kesantunan dan apresiasi terhadap

maksim kuantitas, maksim kualitas dan maksim hubungan Grice dalam

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75284/potongan/S2-2015... · peran dan fungsi dalam sosial kemasyarakatan. ... Maaf Saya ndak ngerti maksudnya

11

hubungannya dengan para penderita skizofrenia dengan berbagai profil gejala

yang berbeda. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa, para subjek

skizofrenia dengan gejala-gejala yang negatif mematuhi maksim hubungan. Grice

dalam hubungannya dengan para penderita skizofrenia dengan berbagai profil

gejala yang berbeda.

Dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya peneliti

menemukan belum jelasnya tipe data yang diambil oleh peneliti-peneliti

sebelumnya. Seperti misalnya penelitian Chaika yang menyebutkan adanya

gangguan berbahasa pada level fonologi sampai pragmatik tidak dijelaskan jenis

dan tipe penderita skizofrenia. Ketidak jelasan tipe data tersebut juga ditemukan

pada penelitian Delisi, Corcoran, dan Firth. Sehingga peneliti tertarik untuk

mengambil objek semua tipe skizofrenia yang berada dalam fase akut dan

residual. Dari tipe skizofrenia tersebut peneliti akan menganalisis pola kohesi,

koherensi, kalimat, dan bentukan kata.

Alasan lain dilakukannya penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan

oleh peneliti terdahulu mengambil objek dari luar negeri. Pada hakikatnya struktur

sintaksis, semantik, fonologi, dan konteks pragmatik yang dipakai tidak bisa

dijadikan acuan sepenuhnya untuk penderita di Indonesia. Karena konsep

kompetensi dan performansi bahasa Indonesia tentunya berbeda dengan konsep di

Amerika, Inggris, Belanda dan negara-negara yang lainnya. Melihat fenomena

tersebut, maka peneliti memfokuskan pada penelitian pada pasien rumah sakit

jiwa di Indonesia dengan menggunakan dasar teori psikolinguistik.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75284/potongan/S2-2015... · peran dan fungsi dalam sosial kemasyarakatan. ... Maaf Saya ndak ngerti maksudnya

12

1.4 Landasan Teori

1.4.1 Psikolinguistik

Psikolinguistik, sebagaimana tertera pada istilah ini adalah ilmu hibrida,

yakni, ilmu yang merupakan gabungan antara dua ilmu: psikologi dan linguistik.

Benih ilmu ini sebenarnya sudah tampak pada permulaan abad ke 20 tatkala

psikolog Jerman Wilhelm Wundt menyatakan bahwa bahasa dapat dijelaskan

dengan dasar prinsip-prinsip psikologis (Kess,1992). Pada waktu itu telaah

bahasa mulai mengalami perubahan dari sifatnya yang estetik dan cultural ke

suatu pendekatan yang “ilmiah”.

Sementara itu, di benua Amerika kaitan antara bahasa dan ilmu jiwa juga

mulai tumbuh. Perkembangan ini bisa dibagi menjadi empat tahap (Kess, 1992):a

tahap formatif, b) tahap linguistic, c) tahap kognitif, dan d) tahap teori

psikolinguistik, realita psikologis dan ilmu kogntif.

Pada tahap akhir psikolinguistik tidak lagi berdiri sebagai ilmu yang

terpisah dari ilmu ilmu lain karena pemerolahan dan penggunaan bahasa manusia

menyangkut cabang ilmu pengetahuan yang lain. Psikolinguistik tidak lagi

terdiri dari psiko dan linguistik saja tetapi juga menyangkut ilmu ilmu lain seperti

neurologi, filsafat, primatologi dan genetika.

Aitchinson(1998:1) mendefinisikan psikolinguistik sebagai studi tentang

bahasa dan pikiran Harley (2001:1) menyebutnya sebagai suatu studi tentang

proses proses mental dalam pemakaian bahasa. Sementara itu, Clark dan Clark

(1977:4) menyatakan bahwa psikologi bahasa berkaitan dengan tiga hal utama

yaitu komprehensi, produksi, dan pemerolehan bahasa. Dari definisi-definisi ini

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75284/potongan/S2-2015... · peran dan fungsi dalam sosial kemasyarakatan. ... Maaf Saya ndak ngerti maksudnya

13

dapatlah disimpulkan bahwa psikolinguistik adalah ilmu yang mempelajari

proses proses mental yang dilalui oleh manusia dalam mereka berbahasa.

Menurut Dardjowijojo, Secara rinci, psikolinguistik mempelajari empat

topik utama : a) komprehensi yakni proses-proses mental yang dilalui oleh

manusia sehingga mereka dapat menangkap apa yang dikatakan orang dan

memahami apa yang dimaksud, b) produksi, yakni proses-proses mental dalam

diri kita yang membuat kita dapat berujar seperti yang kita ujarkan, (c) landasan

biologis serta neurologis yang membuat manusia bias berbahasa, dan (d)

pemerolehan bahasa, yakni bagaimana anak memperoleh bahasa mereka.

Pateda (1990: 18 ) menyatakan bahwa pendekatan bahasa dari segi-segi

yang bersifat psikologis merupakan kajian psikolinguistik. Di sini bahasa tidak

dilihat sebagai bahasa, tetapi bahasa yang terdapat dalam proses, terutama proses

yang berada dalam pikiran kita.

Sementara itu objek kajian psikolinguistik adalah bahasa yang merupakan

cerminan proses dalam jiwa manusia. Bahasa orang yang sedang marah akan lain

perwujudan bahasa yang digunakan dengan orang yang sedang sedih atau

bergembira. Titik berat psikolinguistik yang telah dikemukakan selalu

ditonjolkan proses bahasa yang terjadi di otak pembicara maupun proses yang

terjadi di otak pendengar.

Hasil pekerjaan seorang psikolinguis adalah deskripsi bahasa yang

berproses dalam diri manusia. Sehingga yang diteliti dan dianalisa adalah bahasa

yang berhubungan dengan pikiran manusia.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75284/potongan/S2-2015... · peran dan fungsi dalam sosial kemasyarakatan. ... Maaf Saya ndak ngerti maksudnya

14

1.4.2 Skizofrenia

Definisi penyakit skizofrenia dalam hal ini mengalami perubahan dari

satu definisi yang lebih sempit menjadi definisi yang lebih kompleks. Pada masa

Krappelin (1856-1926) Skizofrenia didefinisikan sebagai “dementia preacocks”

yang artinya mengacu pada hendaya premature (premature impairment) dari

kemampuan mental. Krappelin meyakini bahwa gejala skxizofrenia berasal dari

sebuah patologi yang tidak didefinisikan.

Kemudian pengkajian dan penelitian penyakit ini berkembang

sehingga seorang prikiater yang hidup pada tahun (1857-1939) yang bernama

Eugene Bleuler mendefinisikan penyakit ini sebagai penyakit ‘skizofrenia’ yang

berasal dari kata ‘schizos’ yang berarti terpotong atau terbelah dan ‘’phren, berarti

‘otak’. Bleuler melihat gejala skizofrenia sebagai sebuah gejala tumpulnya afek

dan ketidaksesuaian antara pikiran dan perasaan penderitanya. Misalnya penderita

skizofrenia yang mengalami kesedihan justru dia akan tertawa terbahak-bahak.

Namun ketika bersedih dia justru menangis tersedu-sedu.

Istilah skizofrenia dipertahankan hingga saat ini dan definisi gejalanya

mulai diperluas. Pada fase awal penderita akan mengalami fase prodormal yaitu

dimana terjadi penurunan yang berangsur-angsur dalam fungsi individu. Periode

ini disebut periode kemunduran dimana penderita terlihat murung, menarik diri

dari aktifitas sosial, berkurangnya minat, dan sulit berkonsentrasi terhadap suatu

hal, serta mengalami gangguan tidur dan penurunan nafsu makan. Setelah fase ini

berjalan selama beberapa episode, dalam hal ini bisa beberapa bulan atau bahkan

beberapa tahun, penderita akan mengalami fase akut. Pada fase ini penderita

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75284/potongan/S2-2015... · peran dan fungsi dalam sosial kemasyarakatan. ... Maaf Saya ndak ngerti maksudnya

15

skizofrenia akan cenderung lupa pada dirinya sendiri, mengalami waham, delusi,

dan halusinasi dan simtom-simtom psikotik lainnya seperti perilaku aneh,

menimbun makanan, sampah atau berbicara sendiri di jalan .

Jika mendapatkan pengobatan dan perawatan intensif penderita

skizofrenia akan berangsur-angsur sembuh dengan mengalami fase residual

dimana gejela-gejala psikotik sudah menurun namun penderita masih terganggu

oleh perasaan apatis yang dalam. Penderita tersebut mengalami akan kesulitan

dalam berpikir, berbicara dengan jelas, dan menympan ide yang tidak biasa,

seperti keyakinan tentang telepati atau pandangan masa depan. Dalam hal ini ada

beberapa kasus yang bisa sembuh total tanpa ada gejala namun mengalami

penurunan kognsi dan afektif, ada pula yang terjebak dalam fase akut dan residual

sehingga tidak dapat menjalankan fungsi dan peranan sebagai anggota

masyarakat.

Gejala-gejala yang menjadi cirri khusus penderita skizofrenia adalah

sebagai berikut;

Dalam buku Schizophrenia and Overview and Practical Book disebutkan ada dua

gejala, yaitu gejala positive dan gejala negative yang akan dijelaskan sebagai

berikut;

1) Gejala Positif

Seseorang dikatakan menderita skizofrenia jika dia mengalami gejala

halusinasi. Penderita skizofrenia mendengar suara-suara yang berupa ejekan,

cemoohan, atau suruhan untuk melakukan sesuatu. Halusinasi tersebut bisa berupa

halusinasi auditory, halusinasi visual, dan halusinasi penciuman

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75284/potongan/S2-2015... · peran dan fungsi dalam sosial kemasyarakatan. ... Maaf Saya ndak ngerti maksudnya

16

Penderita juga mencium bau aneh yang tidak dirasakan oleh orang lain

seperti bau wangi bunga, bau busuk, asap, dan sebagainya.

Selain halusinasi, gejala positif yang lainnya adalah delusi atau disebut

waham. Delusi atau waham adala keyakinan yang salah dan cara berpikir yang

keliru yang diyakini sebagai suatu kebenaran. Misalnya, dia yakin bahwa teman-

teman sekelasnya membenci dirinya dan orang-orang sekitarnya mengejek

dirinya. Dia juga meyakini bahwa dirinya sangat buruk dan tidak ada orang yang

menyayanginya. Ketika orang lain menceritakan sesuatu maka ia menganggap

cerita itu merupakan sindiran dan cemoohan. Pada fase akut, waham yang

berkembang adalah waham kebesaran, waham curiga, waham kejar, waham

kenabian, dan lain sebagainya.

2) Gejala Negatif

Gejala negatif pada penderita skizofrenia meliputi gangguan isi

peikiran, emosi tidak terarah atau emosi datar, gangguan wicara dan bahasa

seperti lambat dalam berbicara, tidak teraturnya topik pembicaraan, dan kurang

motivasi. Gejala lain yang paling menonjol adalah penarikan diri dari lingkungan

sosial.

Terdapat beberapa spekulasi para ahli psikiatri tentang penyebab penyakit

ini. Sampai saat ini penelitian, seminar dan kongres masih terus diadakan untuk

membahas penyakit ini. Dari perkembangan terakhir ilmu psikiatri terdapat

beberapa penyebab terjadinya penyakit skizofrenia. Diantaranya adalah;

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75284/potongan/S2-2015... · peran dan fungsi dalam sosial kemasyarakatan. ... Maaf Saya ndak ngerti maksudnya

17

1) Faktor Perspektif Psikodinamika

Teori ini dicetuskan oleh Sigmeund Freud yang menyatakan bahwa

skizofrenia merupakan kegagalan dari ego untuk mengendalikan diri manusia.

Dalam diri manusia terdapat id, ego, dan superego dimana ego berfungsi sebagai

tindak eksekutif yang berkaitan dengan pengambilan sikap dan keputusan. Pada

penderita skizofrenia, id berkembang lebih pesat dan tidak bisa dikendalikan

meski orang tersebut sudah menjalani proses kedewasaan. Sehingga manusia

akan kembali seperti bayi dengan fantasi-fanatsi di luar realitas.

2) Faktor Genetis

Pendapat lain yang menyebutkan faktor penyebab skizofrenia

adalah faktor genetis. Dalam hal ini ada banyak gen yang bertanggung jawab

terhadap kemunculan penyakit ini. (Buchsba dkkdalam Psikologi Abnormal

2003:122) Menurut penelitian semakin dekat hubungan genetis antara orang yang

didiagnosis skizofrenia dan anggota keluarga mereka maka semakin besar

kecenderungan skizofrenia. Meador-Woodorf (1997) menyatakan bahwa dari

keseluruhan bukti menunjukkan bahwa penderita skizofrenia mengalami

ketidakteraturan dalam jalur syaraf di otak yang memanfaatkan dopamine. Satu

kemungkinan adalah reaktivitas berlebihan dari reseptor dopamine terlibat untuk

menghasilkan pola prilaku simtom positif namun tidak simtom negative.

Neurotransmitter lain yang berpengaruh pada skizofrenia adalah norepinefrin,

serotonin, dan GABA.

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75284/potongan/S2-2015... · peran dan fungsi dalam sosial kemasyarakatan. ... Maaf Saya ndak ngerti maksudnya

18

3) Infeksi Virus

Menurut Mortensen (1999) skizofrenia disebabkan oleh virus yang

ditunjukkan oleh data bahwa penderita skizofrenia banyak dilahirkan di musim

dingin. Namun dalam hal ini tidak dijelaskan secara rinci virus apa yang

menjadi faktor penyebab skizofrenia. Teori ini hanya terjadi pada beberapa

kasus.

4) Ketidaknormalan otak

Dari penelitian yang dilakukan oleh Coursey, Alford, &Safarjan,

1997) Ventrikel yang membesar merupakan tanda-tanda hilangnya jaringan

otak (hilangnya sel-sel). Para peneliti juga menemukan bahwa otak penderita

skizofrenia rata-rata sekitar 5% lebih kecil, dari volume total dibandingkan

indiidu yang normal. Dengan pengurangan volume terbesar pada korteks

serebral (Cowan & Kandel, 2001).

Korteks prefrontalis adalah bagian otak yang mengendalikan berbagai

fungsi kognitif dan emosional. Sehingga fungsi ini tergenggu pada penderita

skizofrenia yang disebut sebagai hendaya. Cassanova, 1997 dalam Psikologi

Abnormal menyatakan bahwa penderita skizofrenia kesulitan dalam

mengorganisasikan pikiran-pikiran dan perilaku mereka dan menampilkan

tugas-tugas kognitif pada tingkat yang lebih tinggi, seperti memformulasikan

konsep, memformulasikan informasi, dan memformulasikan tujuan dan

rencana. Selain itu bagian otak ini juga bertanggungjawab dalam pengaturan

perhatian sehingga terdapat defisit perhatian pada penderita penyakit ini.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75284/potongan/S2-2015... · peran dan fungsi dalam sosial kemasyarakatan. ... Maaf Saya ndak ngerti maksudnya

19

5) Teori-teori Keluarga

Pendapat lain yang menjelaskan penyebab skziofrenia adalah teori

keluarga yang menyatakan bahwa pola pengasuhan Ibu yang skizofronogenik

yaitu ibu yang dingin, angkuh, overprotektif, dan sangat mendominasi membuat

anaknya kehilangan kemandirian dan percaya diri. Jika figur ayah tidak bisa

menjembatani dan memberikan peran positif maka anak akan cenderung terhadap

penyakit skizofrenia.

Skizofrenia memiliki beberapa jenis. Dalam Panduan Diagnosa Gangguan

Jiwa disebutkan jenis-jenis Skizofrenia adalah sebagai berikut:

1) Skizofrenia Paranoid

Skizofrenia jenis ini didominasi oleh waham-waham yang tidak stabil,

seringkali bersifat aranoid yang biasanya disertai oleh halusinasi-halusinasi,

terutama halusinasi pendengaran, dan gangguan-gangguan persepsi. Waham

yang dimiliki adalah waham kejar, rujukan, misi khusus, perubahan tubuh,atau

kecemburuan. Pasien mendengarkan suara-suara yang berupa perintah, atau

halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling),

mendengung (humming), atau bunyi tawa (laughing). Halusinasi lain adalah

halusinasi pembauan atau lain-lain perasaan tubuh, halusinasi visual mungkin

ada tapi jarang menonjol.

2) Skizofrenia simplex:

Skizofrenia jenis ini sering timbul pada masa pubertas. Gejala Utama pada

jenis simplex adalah kedangkalan emosi dan kemunduran kemauan. Gangguan

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75284/potongan/S2-2015... · peran dan fungsi dalam sosial kemasyarakatan. ... Maaf Saya ndak ngerti maksudnya

20

proses berpikir biasanya sukar ditemukan. Waham dan halusinasi jarang sekali

terdapat pada skizofrenia jenis ini. Pada permulaan mungkin penderita mulai

kurang memperhatikan keluarganya atau mulai menarik diri dari pergaulan

kemudian semakin lama semakin mundur dalam pekerjaan atau pelajaran dan

akhirnya menajdi penganggur. Bila tidak ada orang yang menolongnya ia

mungkin akan menjadi pengemis, pelacur atau penjahat.

3) Jensi hebefrenik

Skizofrenia hebefrenik atau hebefrenia permulaannya perlahan-lahan atau

subakut dan sering timbul pada masa remaja atau antara 15-25 tahun. Gejala

yang menyolok ialah gangguan proses berpikir gangguan kemauan dan adanya

depersonalisasi atau double personality. Gangguan psikomotor seperti

mannerism, neologism, atau perilaku kekanak kanakan sering terdapat pada

hebefrenia. Waham dan halusinasi haya sekali.

4) Jenis Katatonik (skizofrenia katatonik atau katatonia) timbulnya pertama kali

antara umur 15-30 tahun, dan biasanya akut serta sering didahului oleh stress

emosional. Mungkin terjadi gaduh gelisah katatonik atau stupor katatonik.

5) Skizofrenia tak terinci

Skizofrenia jenis ini tidak mempunyai criteria diagnostic hampir mirip

dengan subtype lainnya namun tidak sesuai dengan satu pun subtype tersebut.

Skizofrenia yang tak terinci tidak memenuhi criteria untuk skizofrnia

paranoid, hebefrenik, dan katatonik, namun tetap terdapat gejala.

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75284/potongan/S2-2015... · peran dan fungsi dalam sosial kemasyarakatan. ... Maaf Saya ndak ngerti maksudnya

21

6) Depresi Pasca-Skizofrenia

Skizofrenia jenis ini merupakan suatu episode depresif yang mungkin

berlangsung lama dan timbul sesudah suatu serangan penyakit skizofrenia

Dalam hal ini masih terdapat beberapa gejala skizofrenik namun tidak

mendominasi.

7) Skizofrenia residual

Pada skizofrenia jenis ini terdapat satu stadium kronis dalam perkembangan

suatu gangguan skizofrenia dimana telah terjadi progresi yang jelas dari stadium

awal. Gejala negative yang muncul adalah perlambatan psikomotor, aktivitas

menurun, afek yang menumpul, sikap pasif dan ketiadaan inisiatif, kemiskinan

dalam kuantitas dan isi pembicaraan, komunikasi verbal yang buruk seperti

dalam kuantitas isi pembicaraan, komunikasi nonverbal yang buruk seperti dalam

ekspresi muka, kontak mata, modulasi suara dan sikap tubuh, perawatan diri dan

kinerja sosial yang buruk.

1.4.3 Gangguan Berbahasa Pada Penderita Skizofrenia

Skizofrenia merupakan penyakit gangguan mental yang diakibatkan oleh

ketidak seimbangan kadar dopamin dan serotonin pada otak. Ketika kadar

dopamin tetap, sedangkan kadar serotonin menurun maka penderita skizofrenia

bisa mengalami gangguan depresi, waham, delusi, halusinasi dan berbagai gejala

negatif lainnya.

Karena ketidakseimbangan neurokimia di dalam otak tersebut maka

penderita skizofrenia mengalami gangguan berpikir, atau di dalam bahasa Inggris

disebut “Formal Thought Disorder”. Penderita akan memiliki keyakinan yang

Page 22: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75284/potongan/S2-2015... · peran dan fungsi dalam sosial kemasyarakatan. ... Maaf Saya ndak ngerti maksudnya

22

salah tentang dirinya. Pemikirannya cenderung acak dan bizare. Formal Thought

Disorder atau yang disebut dengan FTD memiliki gejala-gejala yang

berhubungan dengan penyimpangan dalam proses berpikir, berbahasa, dan

masalah dalam komunikasi. Gejala-gejala tersebut merupakan permasalahan

terbesar yang dialami penderita skizofrenia.

Seperti dalam contoh berikut, penderita skizofrenia mengaku sebagai satrio

pininggit. Logika berpikirnya bahwa ia menafsirkan bahwa ia adalah ksatria yang

disembunyikan (hidden knight) atau dalam bahasa sansekerta disebut

pinandita(dipilih). Ia meyakini hal ini sesuai dengan konsep besar ramalan

Jayabaya yang meramalkan akan adanya satrio pininggit di Nusantara dengan

pertanda munculnya bintang pari dari arah selatan.

Gangguan berpikir tersebut menyebabkan adanya gangguan berbahasa dan

kesulitan dalam berkomunikasi. Chaika, menyebutnya dengan “speech disorder”.

Gangguan berbahasa tersebut meliputi “poverty of speech”,dan “pressure of

speech”, “loss of goal,” “ derailment (loose associations), illogicality (non

sequitur) dan “incoherence”. (Radanovic Marcia et l, Arq. Neuro-

Psiquiatr.Vol71, 2013).

Sebagai contoh gangguan berbahasa ditunjukkan oleh penderita skizofrenia

bernama MM (“ Hari ini hari Jumat saatnya membunuh Kafir ). Kemudian ada

lagi penderita skizofrenia yang merasa bahwa dirinya diikuti oleh syetan namun

dia mengungkapkannya dengan bahasa yang bizare.

“Saya pecahkan kaca, saya marah-marah. Ada di ambil hati saya ada juga setan yang mengambil hati saya disumpahi Al Quran dia nggak mau. Kan repot. Kamu yang mau menggilakan saya? Ndak..ndak... Orang ustadz apa megang-megang

Page 23: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75284/potongan/S2-2015... · peran dan fungsi dalam sosial kemasyarakatan. ... Maaf Saya ndak ngerti maksudnya

23

saya. Orang saya dikayak giniin. Saya kan janda juga, 5 tahun nggak nikah-nikah.”

Dalam perspektif ilmu neurolinguistik, penderita skizofrenia mengalami

defisit pada kognisiya. Mereka mengalami gangguan pada pembentukan kata

maupun kalimat dalam proses semantik. Lebih dari itu, dalam level pragmatik

mereka kehelingan sensing untuk mengerti pembicaraan yang dilakukan dengan

mitra tutur. Sehingga menyebabkan “loss communication.”

Untuk lebih jelasnya gangguan berbahasa pada penderita skizofrenia akan

dijelaskan lebih dalam dalam BAB II Proses Produksi Bahasa Pada Penderita

Skizofrenia dan Bab III Pola Bahasa Pada Penderita Skizofrenia

1.5 Hipotesis

Berdasarkan latar belakang permasalahan dan landasan teori di atas,

maka hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut

Berdasarkan latar belakang permasalahan dan landasan teori di atas,

maka hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut

1. Proses produksi bahasa penderita skizofrenia berbeda dengan orang

normal

2. Penderita Skizofrenia Episode akut memiliki Pola Bahasa yang berbeda

dibandingkan orang normal

3. Penderita Skizofrenia Episode Residual juga memiliki Pola Bahasa

tertentu berbeda dari orang normal namun sebagian masih bisa dimingerti

Page 24: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75284/potongan/S2-2015... · peran dan fungsi dalam sosial kemasyarakatan. ... Maaf Saya ndak ngerti maksudnya

24

1.6 Metode

Dalam penelitian ini terdapat metode yang digunakan untuk penyediaan

data dan analisis data. Peneliti menggunakan lebih dari satu metode

penelitian, yaitu sebagai berikut:

1.6.1 Pengumpulan data

Penelitian ini merupakan studi deskriptif yang bertujuan untuk

mendeskripsikan pola bahasa penderita skizofrenia. Sumber data berupa hasil

wawancara dan tulisan penderita skizofrenia. Peneliti mengambil sample di RSJ

Lawang yang berada di empat ruangan yaitu ruangan perkutut,, anyelir, seruni,

dan kakaktua. Perkutut dan anyelir adalah ruang untuk penderita skizofrenia dan

gangguan jiwa lain pada fase akut, sdangkan seruni dan kakaktua adalah ruangan

untuk penderita skizofrenia yang berada pada fase residual. Pada ruangan perkutut

dan anyelir, peneliti mengambil sebanyak 12 orang penderita skizofrenia yang

berada pada fase akut. Pada ruangan kakaktua dan seruni penulis mengambil

sampel 20 orang penderita skizofrenia. Selain itu penulis juga menggunakan

metode kajian pustaka untuk menambah data dan penjelasan tentang proses

produksi bahasa pada penderita skiozfrenia.

1.6.2 Metode Penyediaan data

Dalam melakukan pengumpulan data, peneliti menggunakan dua

metode yaitu metode cakap dengan teknik wawancara. Menurut Mahsun

(2005:95) metode cakap dilakukan karena cara yang ditempuh peneliti data itu

berupa percakapan antara peneliti dengan informan. Adanya percakapan antara

Page 25: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75284/potongan/S2-2015... · peran dan fungsi dalam sosial kemasyarakatan. ... Maaf Saya ndak ngerti maksudnya

25

peneliti dan informan mengandung arti terdapat kontak antar mereka. Peneliti

melakukan wawancara dengan pasien di salah satu rumah sakit jiwa di Indonesia

yaitu RSJ Radjiman Wedyodiningrat (Lawang) Metode cakap yang digunakan

adalah jenis metode cakap semuka dimana peneliti melakukan kontak langsung

dan interaksi langsung dengan informan yang diwawancara.

Metode lain yang digunakan adalah metode simak.. Metode ini

diwujudkan dengan penyadapan. Dimana peneliti menyadap penggunaan bahasa

seseorang atau beberapa orang yang menjadi informan. Mahsun (2005:92 )

menyatakan bahwa penyadapan yang dilakukan tidak hanya berkaitan dengan

bahasa lisan, tetapi digunakan juga untuk menyadap teks-teks dan naskah tertulis.

Dalam hal ini peneliti menyadap tulisan yang ditulis oleh penderita yang berada di

Rumah Sakit Jiwa Lawang.

Selain itu peneliti juga menggunakan metode catat. Peneliti mencatat

semua tulisan yang ditulis oleh penderita skizofrenia. Dengan pertimbangan tidak

semua penderita skizofrenia mau melakukan wawancara. Sehingga untuk

mengetahui pola bahasanya maka harus menggunakan teks tertulis.

1.6.3 Metode analisis data

Dalam penanganan tahapan analisis data diperlukan metode dan

teknik-teknik yang sesuai. Untuk menganalisis data tersebut peneliti merekam

dan mencatat semua tuturan dan tulisan penderita skizofrenia yang diambil dari

RSJ Lawang. Kemudian peneliti mentranskripsi dan memilah data. Sehingga data

dapat dianalisis menggunakan teori sebagai alat analisa.

Page 26: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75284/potongan/S2-2015... · peran dan fungsi dalam sosial kemasyarakatan. ... Maaf Saya ndak ngerti maksudnya

26

1.6.4 Metode Penyajian hasil analisis data

Mahsun (2005:123) menyebutkan dua cara dalam tahap akhir ini, yaitu

dengan cara (1) perumusan hasil tersebut dengan menggunakan kata-kata biasa,

termasuk penggunaan terminologi yang bersifat teknis data dan (2) perumusan

dengan menggunakan tanda-tanda atau lambing. Senada dengan hal tersebut

Sudaryanto (1993) menyatakan metode penyajian data bisa dilakuakn dengan (1)

metode formal, yaitu gambar dan tabel serta (2) metode informal, yaitu

menggunakan kalimat. Metode informal bisa membantu menjelaskan analisis

formal, sehingga penelitian ini menggunakan baik gambar, table serta kata-kata

biasa dalam menjelaskan data. Dalam hal ini peneliti menggunakan kedua metode

tersebut yaitu dengan menggunakan tabel dan gambar serta dengan menggunakan

kata-kata biasa.