bab i pendahuluan 1.1 latar belakang masalahrepository.upi.edu/1830/4/d_ips_0706013_chapter1.pdfahim...

21
AHIM SURACHIM, 2013 PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan kehidupan manusia baik secara individu atau kelompok, merupakan fenomena sosial yang berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Perubahan merupakan “proses sosial dimana orang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khususnya yang datang dari sekolah), sehingga dia dapat memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individu yang optimum” (Dictionary of Education, dalam Program Akta Mengajar V; Depdikbud 1984/1985; 19). Perubahan yang terjadi dalam pembelajaran di sekolah, merupakan sesuatu yang sengaja dipilih, dikontrol, dan dilakukan untuk mengembangkan kemampuan sosial dan kemampuan individu peserta didik. Sekolah adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan kegiatan pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, Dilihat dari jenisnya, pendidikan di Indonesia dikelompokkan menjadi tujuh jenis pendidikan: (1) pendidikan umum, (2) pendidikan kejuruan, (3) pendidikan luar biasa, (4) pendidikan kedinasan, (5) pendidikan keagamaan, (6) pendidikan akademik, dan (7) pendidikan profesional (Djatmiko, 2007: 1).

Upload: phungkhue

Post on 09-Apr-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/1830/4/D_IPS_0706013_CHAPTER1.pdfahim surachim, 2013 pengaruh motivasi belajar, kompetensi guru, fasilatas pembelajaran,

AHIM SURACHIM, 2013

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perubahan kehidupan manusia baik secara individu atau kelompok,

merupakan fenomena sosial yang berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama

lain. Perubahan merupakan “proses sosial dimana orang dihadapkan pada

pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khususnya yang datang dari

sekolah), sehingga dia dapat memperoleh atau mengalami perkembangan

kemampuan sosial dan kemampuan individu yang optimum” (Dictionary of

Education, dalam Program Akta Mengajar V; Depdikbud 1984/1985; 19).

Perubahan yang terjadi dalam pembelajaran di sekolah, merupakan sesuatu yang

sengaja dipilih, dikontrol, dan dilakukan untuk mengembangkan kemampuan

sosial dan kemampuan individu peserta didik.

Sekolah adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan kegiatan

pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, Dilihat dari jenisnya,

pendidikan di Indonesia dikelompokkan menjadi tujuh jenis pendidikan: (1)

pendidikan umum, (2) pendidikan kejuruan, (3) pendidikan luar biasa, (4)

pendidikan kedinasan, (5) pendidikan keagamaan, (6) pendidikan akademik, dan

(7) pendidikan profesional (Djatmiko, 2007: 1).

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/1830/4/D_IPS_0706013_CHAPTER1.pdfahim surachim, 2013 pengaruh motivasi belajar, kompetensi guru, fasilatas pembelajaran,

2

AHIM SURACHIM, 2013

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Proses pembelajaran pada pendidikan kejuruan (SMK) merupakan salah

satu upaya pengembangan kemampuan baik secara sosial maupun individu,

bertujuan menghasilkan lulusan yang siap bersaing memasuki dunia kerja.

Suwarma AL-Mukhtar (1992; 78), mengemukakan bahwa: “Harapan masyarakat

untuk mendapatkan pekerjaan dan hidup lebih baik dengan menggantungkan

harapannya kepada pendidikan, banyak melahirkan kekecewaan dari pada

kepuasan”. Kondisi seperti ini mengindikasikan pentingnya efektivitas

pelaksanaan pembelajaran yang sejalan dengan harapan masyarakat.

Pada sisi lain Mukhidin & Purnama (2010; 1) mengemukakan bahwa,

pemerintah Indonesia sejak 2004 mendorong untuk dikembangkannya jumlah

SMK di seluruh kabupaten/kota hingga akhirnya akan dicapai perbandingan

antara SMK dengan SMA menjadi 70 : 30 pada tahun 2014. Kebijakan

Kemendiknas tersebut dalam pelaksanaannya tidak terlepas dari efektivitas

suatu proses pembelajaran yang berimplikasi pada lulusan yang diharapkan.

Peran guru sebagai pelaksana perubahan sekaligus pelaksana

pembelajaran pada tingkat kelas diharapkan dapat terealisasikan sesuai dengan

kebutuhan pelaksanaan pembelajaran program PSG. Dikemukakan Hoy & Miskel

(2001:19), guru merupakan salah satu faktor dominan yang menjadi input dalam

proses transformasi pendidikan di sekolah. Sanjaya (2009:13) mengemukakan,

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/1830/4/D_IPS_0706013_CHAPTER1.pdfahim surachim, 2013 pengaruh motivasi belajar, kompetensi guru, fasilatas pembelajaran,

3

AHIM SURACHIM, 2013

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

komponen yang selama ini sangat memengaruhi proses pendidikan adalah

komponen guru. Demikian pula dalam pelaksanaan program PSG, guru

merupakan komponen yang menentukan keberhasilan pembelajaran di SMK.

Efektivitas pelaksanaan program PSG menggambarkan suatu perubahan

dalam proses pembelajaran, dari pola lama (conventional) yang biasa dilakukan

(bersifat simulasi), ke pola PSG (dual responsibility) yang melibatkan banyak

institusi kerja sebagai pasangan langsung dan aktif dalam penyelenggaraan PSG.

Pola PSG merupakan kombinasi antara pelaksanaan pembelajaran di sekolah

(SMK) dengan pelaksanaan praktek kerja industri (prakerin) di institusi kerja

pasangan (IP), terintegrasikan secara sinkron dan dinamis sesuai dengan standar

pelaksanaan yang telah ditetapkan. Keterlibatan IP dalam pelaksanaan PSG,

“sejak penerimaan siswa baru (PSB) sampai menghasilkan dan memasarkan

tamatan” (Pedoman Teknis Pelaksanaan PSG pada SMK; 1996; 1), menuntut

kerjasama yang harmonis antara guru dan instruktur dalam melaksanakan

tugasnya masing-masing.

Kepmendikbud RI Nomor 323/U/1997; pasal 16, ayat 1), menjelaskan

bahwa “praktek kerja di IP dipimpin oleh instruktur”. Kerjasama yang sinkron dan

dinamis antara guru sebagai pelaksana pembelajaran di sekolah dan instruktur

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/1830/4/D_IPS_0706013_CHAPTER1.pdfahim surachim, 2013 pengaruh motivasi belajar, kompetensi guru, fasilatas pembelajaran,

4

AHIM SURACHIM, 2013

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sebagai pelaksana prakerin di IP akan menentukan efektivitas pelaksanaan

pembelajaran program PSG.

Kehidupan institusi kerja yang terus berkembang, yang ditandai oleh

munculnya banyak lapangan pekerjaan baru baik macam maupun bentuknya,

telah membawa dampak pada perubahan kebutuhan terhadap tenaga kerja.

Berkaitan dengan itu kerjasama antara guru dan instruktur dalam pelaksanaan

program PSG harus mencerminkan suatu proses pembelajaran yang sesuai

dengan standar yang telah ditetapkan.

Pelaksanaan pembelajaran yang dimaknai sebagai suatu investasi

dimana hasilnya baru akan terlihat/dinikmati kelak setelah peserta didik bekerja

(memiliki penghasilan), maka pemahaman efektivitas pembelajaran program PSG

tidak saja merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan terhadap tenaga kerja

tapi juga harus dapat mengantisipasi kebutuhan terhadap tenaga kerja.

Efektivitas proses pembelajaran program PSG dapat dimaknai dalam dua

dimensi, yaitu meningkatkan kemampuan kerja lulusan SMK, meningkatkan

relevansi antara kemampuan kerja lulusan dengan kebutuhan lapangan kerja.

Efektivitas menggambarkan kebermaknaan proses pembelajaran program PSG

dalam menghasilkan lulusan SMK yang berkemampuan relevan dengan

kebutuhan masyarakat.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/1830/4/D_IPS_0706013_CHAPTER1.pdfahim surachim, 2013 pengaruh motivasi belajar, kompetensi guru, fasilatas pembelajaran,

5

AHIM SURACHIM, 2013

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Efektivitas pelaksanaan pembelajaran program PSG terlihat dari hasil

ujian nasional (UN) yang mencerminkan kemampuan lulusan SMK relevansinya

dengan kebutuhan terhadap tenaga kerja. Sejalan dengan hasil UN, fenomena

pengangguran dapat menjadi indikator pentingnya efektivitas pelaksanaan

pembelajaran program PSG dalam menghasilkan lulusan SMK yang diinginkan.

Fenomena tersebut disajikan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 1.1 Pencapaian Kelulusan Ujian Nasional Per-Mata Pelajaran,

SMK Negeri dan Swasta di Jawa Barat Tahun Pelajaran 2011/2012

Nilai Ujian Bahasa

Indonesia Bahasa Inggris

Matematika Kompetensi

Rata-rata 7,72 7,88 8,05 8,21

Terendah 2,90 2,90 1,70 2,10

Tertinggi 9,60 9,80 10,00 9,80

Standar Deviasi 0,79 0,88 0,96 0,39

Sumber: Laporan Pencapaian Hasil Ujian Nasional SMK Provinsi Jawa Barat Tahun Pelajaran 2011/2012.

Tabel 1.2 Pencapaian Kelulusan Ujian Nasional Per-Mata Pelajaran,

SMK Kota Bandung Tahun Pelajaran 2011/2012 No. Mata Pelajaran Jumlah Peserta Rata-rata Nilai

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/1830/4/D_IPS_0706013_CHAPTER1.pdfahim surachim, 2013 pengaruh motivasi belajar, kompetensi guru, fasilatas pembelajaran,

6

AHIM SURACHIM, 2013

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Bhs. Indonesia 184.46 7,58

2. Bhs. Inggris 184.46 8,40

3. Matematika 184.46 8,70

4. Kompetensi 184.46 8,17

Jumlah Nilai 32,85

Rata-rata Nilai 8,21

Sumber: Laporan Pencapaian Hasil Ujian Nasional SMK Kota Bandung Tahun Pelajaran 2011/2012.

Tabel 1.3 Penduduk Jawa Barat Berumur 15 Tahun Ke Atas Yang Termasuk Pengangguran

Terbuka Menurut Golongan Umur dan Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

PERKOTAAN+PEDESAAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN

Gol.Umur Td/blm Td/blm SD SLTP SMTA Dipl. Jumlah pernah tamat SD I/II/III Total sekolah Akademi Universitas

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Agust. 2007 15-19 2.833 18.349 213.628 241.863 189.207 1.120 667.000

Agust. 2008 15-19 - 15.768 190.374 218.131 204.584 270 629.127

Agust. 2009 15-19 3.231 26.659 158.548 208.099 210.457 998 607.992

Agust. 2010 15-19 1.220 17.640 181.599 230.803 208.814 1.697 641.733

Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat, Jakarta Agustus 2011.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/1830/4/D_IPS_0706013_CHAPTER1.pdfahim surachim, 2013 pengaruh motivasi belajar, kompetensi guru, fasilatas pembelajaran,

7

AHIM SURACHIM, 2013

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 1.4 Penduduk Kab/Kota Berumur 15 Tahun Ke Atas Yang Termasuk Pengangguran Terbuka Menurut Kabupaten/Kota Dan Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan

PERKOTAAN+PEDESAAN LAKI-LAKI/PEREMPUAN

Kabupaten Td/blm Td/blm SD SLTP SMTA Dipl. Jumlah /Kota pernah tamat SD I/II/III Total sekolah Akademi Universitas

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Agu.2007 Kab. Bandung NA 14.083 115.214 95.464 79.168 20.719 324.648 Kota Bandung NA 2.603 34.695 44.048 79.813 19.410 180.569

Agu.2008 Kab. Bandung 1.210 12.384 64.267 69.365 52.805 10.200 210.231 Kota Bandung NA 689 32.701 38.285 71.068 28.916 171.659

Agu.2009 Kab. Bandung NA 3.872 52.152 53.702 54.086 9.087 172.899 Kota Bandung NA 1.229 17.264 31.940 82.063 20.457 152.953

Agu.2010 Kab. Bandung 569 6.274 44.193 40.262 48.783 13.015 153.096 Kota Bandung NA 2.389 15.466 21.249 59.504 32.745 131.353

NA = NOT APPLICABLE/TIDAK DAPAT DITAMPILKAN Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat, Jakarta Agustus 2011

Berkaitan dengan tabel dapat dijelaskan: Pertama; tabel 1.1 dan 1.2,

memperlihatkan pencapaian nilai mata pelajaran Kompetensi Keahlian Kejuruan,

yaitu “gabungan antara nilai ujian praktek keahlian kejuruan dan nilai ujian teori

kejuruan dengan pembobotan 70% untuk nilai ujian praktik keahlian kejuruan

dan 30% untuk nilai ujian teori keahlian kejuruan” (Lampiran Peraturan BSNP;

No. 0011/P/BSNP/2011; tentang Kelulusan Ujian Nasional), menunjukkan rata-

rata nilai UN Kota Bandung = 8,17 (dibawah UN Jawa Barat = 8,21),

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/1830/4/D_IPS_0706013_CHAPTER1.pdfahim surachim, 2013 pengaruh motivasi belajar, kompetensi guru, fasilatas pembelajaran,

8

AHIM SURACHIM, 2013

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mengindikasikan pentingnya efektivitas pelaksanaan program PSG dalam

mencapai tujuan pembelajaran di SMK, khususnya di Kota Bandung.

Kedua; tabel 1.3 dan 1.4 yang menunjukkan tingginya pengangguran

terbuka mengindikasikan pentingnya efektivitas pembelajan program PSG untuk

“menghasilkan tamatan yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan etos

kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja (Kepmendikbud RI Nomor

323/U/1997; Pasal 2, ayat 2).

Ketiga; efektivitas pelaksanaan program PSG sejalan dengan: (1)

Pernyataan Depdikbud (Badan Penelitian dan Pengembangan tentang Kebijakan

Link and Match; Jakarta; Agustus 1993; 2), bahwa “salah satu masalah

pendidikan yang berhubungan dengan relevansi adalah adanya kecenderungan

bahwa isi program pendidikan dinilai cenderung terlalu berorientasi pada

penguasaan prestasi akademik untuk memasuki pendidikan pada jenjang yang

lebih tinggi”, (2) Sasaran strategis Dinas Pendidikan Kota Bandung tahun 2009 –

2013, antara lain adalah: “Meningkatkan kualitas pendidikan warga kota

Bandung melalui peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan sesuai

tuntutan pembangunan, dan meningkatkan pengelolaan penyelenggaraan

pendidikan secara efisien dan efektif sesuai dengan perkembangan IPTEK”, (3)

Pernyataan Ditmenjur (2003) bahwa “Sekolah-sekolah kejuruan didorong untuk

menapaki langkah-langkah pembenahan agar meraih standar nasional dan

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/1830/4/D_IPS_0706013_CHAPTER1.pdfahim surachim, 2013 pengaruh motivasi belajar, kompetensi guru, fasilatas pembelajaran,

9

AHIM SURACHIM, 2013

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

internasional”, (4) Efektivitas pembelajaran program PSG bertujuan “meningkatkan

mutu dan relevansi pendidikan kejuruan melalui peran serta IP” (Kepmendikbud RI

Nomor 323/U/1997; Pasal 2, ayat 1). (5) PERMENDIKNAS; No. 19 Tahun 2007;

tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan

Menengah (pasal 1), “Setiap satuan pendidikan wajib memenuhi standar

pengelolaan pendidikan yang berlaku secara nasional”, (6) Menurut

Kepmendikbud RI nomor 323/U/1997 tentang Penyelenggaraan PSG pada SMK,

“Program pendidikan kejuruan pada sekolah menengah kejuruan yang

diselenggarakan di sekolah dan di industri/perusahaan perlu dikembangkan agar

tamatan sekolah menengah kejuruan dapat memperoleh kemampuan

profesional untuk melaksanakan pekerjaan dalam proses produksi yang

menghasilkan barang dan/atau jasa” (7), Menurut As’ari Djohar dalam Pidato

Pengukuhan Guru Besar UPI “Peningkatan jumlah SMK tidaklah hanya

mempunyai muatan kuantitatif belaka, namun faktor kualitatif kental di

dalamnya” (2008; hal. 4). “Pengertian tenaga kerja terlatih mulai berubah, dari

hanya mampu bekerja dengan teknologi madya menjadi mampu bekerja dengan

teknologi canggih dan dari hanya mampu bekerja di dalam negeri menjadi

mampu bekerja di luar negeri” (2008; hal. 5), (8) Hasil wawancara (pra-

penelitian) dengan beberapa wakil kepala sekolah SMK bidang hubungan industri

dan guru pada SMK Negeri 11 Bandung, SMK Negeri 2 Bandung, SMK Pasundan 1

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/1830/4/D_IPS_0706013_CHAPTER1.pdfahim surachim, 2013 pengaruh motivasi belajar, kompetensi guru, fasilatas pembelajaran,

10

AHIM SURACHIM, 2013

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Bandung, dan SMK Bina Warga Bandung, diperoleh informasi bahwa;

Permasalahan prakerin di institusi kerja pasangan menggambarkan tingkat

relevansi yang bervariasi antara kebutuhan prakerin dengan bekal yang dimiliki

peserta didik dari hasil pembelajaran, yaitu untuk program akuntansi tingkat

relevansinya berkisar antara 40% sampai 60%, sedangkan untuk program-

program lainnya relatif lebih baik yaitu berkisar 60% sampai 90%, hal ini

mengindikasi pentingnya efektivitas pembelajaran program PSG; Kaitannya

dengan kemampuan sebagai fasilitator prakerin, keterlibatan personil institusi

kerja sebagai instruktur prakerin masih harus ditingkatkan; Mengingat

beragamnya kebutuhan peserta didik dalam melaksanakan tugas prakerin,

ketersediaan dan penggunaan fasilitas prakerin di institusi kerja pasangan masih

harus dikembangkan; Secara terstandar keterlibatan IP dalam pembelajaran

program PSG masih harus ditingkatkan lebih lanjut, (9) Berbagai inovasi

pembelajaran seperti; CBSA, MGBS, pengembangan kurikulum berbasis

kompetensi, validasi kurikulum, mengindikasikan perlunya efektivitas

pelaksanaan pembelajaran program PSG dalam mencapai tujuan yang diinginkan,

(10) Penyelenggaraan Diklat atau on the job training (OJT) yang melibatkan

kerjasama antara SMK, IP, dan Pemerintah (Dinas Pendidikan) bagi para guru

khususnya, pada gilirannya diharapkan dapat meningkatkan efektivitas

pelaksanaan pembelajaran program PSG.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/1830/4/D_IPS_0706013_CHAPTER1.pdfahim surachim, 2013 pengaruh motivasi belajar, kompetensi guru, fasilatas pembelajaran,

11

AHIM SURACHIM, 2013

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Mengingat dinamika kehidupan masyarakat yang banyak memunculkan

jenis dan bentuk pekerjaan baru, “pendidikan di Indonesia belum selaras dengan

kebutuhan sektor-sektor pembangunan dan kesempatan kerja yang ada”

(Depdikbud; Badan Penelitian dan Pengembangan; 1993; 6). Oleh karena itu

perlu upaya efektivitas pelaksanaan pembelajaran program PSG untuk

menghasilkan lulusan SMK yang selaras dengan kebutuhan sektor-sektor

pembangunan dan kesempatan kerja.

Berdasarkan uraian di atas, masalah sentral dalam penelitian ini adalah,

“masalah kebermaknaan pelaksanaan pembelajaran program PSG dalam

menghasilkan lulusan SMK”, dan untuk menjawab permasalahan tersebut,

penelitian dilakukan pada SMK Bidang Studi Keahlian Bisnis dan Manajemen di

Kota Bandung.

1.2 Identifikasi Masalah

Sejalan dengan Model Loree, Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003

tentang SISDIKNAS (Pasal 1 Ayat 20) menjelaskan bahwa; “Pembelajaran adalah

proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu

lingkungan belajar”. Sejalan dengan itu permasalahan pembelajaran program

PSG setidaknya dipengaruhi oleh tiga komponen, yaitu : (1) peserta didik, (2)

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/1830/4/D_IPS_0706013_CHAPTER1.pdfahim surachim, 2013 pengaruh motivasi belajar, kompetensi guru, fasilatas pembelajaran,

12

AHIM SURACHIM, 2013

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pendidik, dan (3) sumber belajar. Interaksi dari ketiganya dapat dijelaskan

sebagai berikut :

Peserta didik (siswa) dengan berbagi karakteristiknya merupakan

masukan (input) proses pembelajaran program PSG. Peserta didik adalah, “setiap

siswa SMK yang telah mengikuti program kejuruan yang bersifat adaptif dan

produktif yang berupa teori kejuruan dan praktik dasar berhak mengikuti praktik

kerja industri di IP “(Kepmendikbud RI Nomor 323/U/1997; pasal 12). Dengan

berbagai potensinya peserta didik dapat dikembangkan melalui proses

pembelajaran. Menurut McClelland (dalam Prasetya Irawan, dkk., 1997: 42),

motivasi berprestasi (achievement motivation) mempunyai kontribusi sampai 64

persen terhadap prestasi belajar. Artinya motivasi merupakan komponen penting

dari efektivitas pembelajaran program PSG.

Pendidik yaitu guru dan instruktur adalah fasilitator pembelajaran

program PSG, “berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional”

(Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005, tentang Guru dan Dosen; pasal 4),

bertugas menyelenggarakan kegiatan mengajar, melatih, meneliti,

mengembangkan, mengelola pembelajaran, atau memberikan pelayanan teknis

sesuai dengan standar proses pembelajaran program PSG. Kompetensi guru yang

meliputi; kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/1830/4/D_IPS_0706013_CHAPTER1.pdfahim surachim, 2013 pengaruh motivasi belajar, kompetensi guru, fasilatas pembelajaran,

13

AHIM SURACHIM, 2013

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dan kompetensi profesional, dalam aplikasinya dituntut untuk dapat menyajikan

layanan pembelajaran yang sesuai dengan standar dan dinamika pelaksanaan

pembelajaran program PSG.

Sumber belajar (learning resources), dapat berupa; data, orang dan

wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik

secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta

didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu

(Sudrajat, 2008). Sumber belajar dalam pelaksanaan program PSG adalah,

“peralatan dan bahan praktek yang digunakan untuk pelaksanaan praktek dasar

dan praktek industri/keahlian yang disusun berdasarkan program bersama

sekolah dengan dunia industri” (Pengelolaan Fasilitas dan Bahan Praktik

Pendidikan Sistem Ganda; 1997; 1), berfungsi untuk meningkatkan efektivitas

proses pembelajaran program PSG.

Sesuai dengan perannya, keterlibatan ketiganya dalam pembelajaran

program PSG harus melahirkan proses pembelajaran yang efektif dalam

menghasilkan lulusan SMK, bermakna dalam mencapai tujuan pembelajaran

yang diinginpkan masyarakat.

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi, masalah penelitian dirumuskan :

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/1830/4/D_IPS_0706013_CHAPTER1.pdfahim surachim, 2013 pengaruh motivasi belajar, kompetensi guru, fasilatas pembelajaran,

14

AHIM SURACHIM, 2013

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Bagaimana pengaruh motivasi belajar, kompetensi guru dan instruktur, dan

fasilitas pembelajaran, terhadap efektivitas pelaksanaan pembelajaran

program PSG.

2. Bagaimana pengaruh motivasi belajar, kompetensi guru dan instruktur,

fasilitas pembelajaran, dan efektivitas proses pembelajaran program PSG

terhadap kemampuan lulusan SMK.

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian bertujuan untuk mengetahui :

1. Pengaruh motivasi belajar, kompetensi guru dan instruktur, serta fasilitas

pembelajaran secara bersama-sama terhadap efektivitas proses

pembelajaran program PSG.

2. Pengaruh motivasi belajar, kompetensi guru dan instruktur, peralatan dan

bahan praktek, serta efektivitas proses pembelajaran program PSG terhadap

kemampuan kerja lulusan SMK.

1.5 Manfaat Hasil Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritik

Secara teoritik manfaat penelitian diharapkan dapat memperluas

wawasan dan khasanah keilmuan, khususnya dalam pelaksanaan pembelajaran

pada tingkat kelas dalam kaitannya dengan pengembangan terhadap

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/1830/4/D_IPS_0706013_CHAPTER1.pdfahim surachim, 2013 pengaruh motivasi belajar, kompetensi guru, fasilatas pembelajaran,

15

AHIM SURACHIM, 2013

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kemampuan masyarakat serta paradigma stimulus-respon dalam proses

pebelajaran. Dapat melaksanakan pembelajaran program PSG secara terstandar,

untuk membina dan mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan,

yang kelak menjadi bekal berharga/relevan bagi lulusan SMK untuk bersaing

memasuki dunia kerja, maupun untuk pengembangan karier.

1.5.2 Manfaat Praktis

Temuan penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat praktis

terhadap pihak-pihak yang terlibat langsung dalam pelaksanaan pembelajaran

program PSG, yaitu:

a) Manfaat praktis bagi SMK sebagai institusi pendidikan yang dipercaya

pemerintah dan masyarakat dalam penyelenggaraan program PSG :

1) Memperoleh pengalaman sangat berharga dalam penyelenggaraan

program PSG yang efektif dalam menghasilkan lulusan SMK yang

berkemampuan relevan dengan kebutuhan masyarakat.

2) Memperoleh pengalaman sangat berharga tentang kerjasama

penyelenggaraan PSG, khususnya dalam mengatasi keterbatasan biaya,

sarana dan prasarana pembelajaran lainnya yang selalu menjadi kendala

upaya efektivitas pembelajaran.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/1830/4/D_IPS_0706013_CHAPTER1.pdfahim surachim, 2013 pengaruh motivasi belajar, kompetensi guru, fasilatas pembelajaran,

16

AHIM SURACHIM, 2013

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3) Dapat mengidentifikasi sekaligus mengatasi masalah-masalah

pembelajaran relevansinya dengan perkembangan kebutuhan di dunia

kerja.

4) Mendapatkan kepuasan tersendiri karena mampu melaksanakan

pembelajaran secara efektif sehingga dapat menghasilkan lulusan SMK

yang berkemampuan relevan dengan kebutuhan dunia kerja maupun

melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

b) Manfaat bagi institusi kerja pasangan sebagai pihak yang terlibat langsung,

aktif, dan bertanggung jawab atas keberhasilan pembelajaran program PSG,

antara lain;

1) Mengetahui kualitas dan etos kerja lulusan SMK, sehingga lebih

memudahkan dalam pencarian/pemenuhan kebutuhan tenaga kerja.

2) Menarik manfaat/keuntungan dari kegiatan prakerin peserta didik

dalam perannya sebagai tenaga kerja perusahaan.

3) Dapat membina dan mengembangkan peserta didik menjadi lulusan

SMK yang berkemampuan relevan dengan kebutuhan institusi kerja.

4) Memperoleh kepuasan tersendiri karena dapat membentuk generasi

muda menjadi anggota masyarakat yang mempunyai kemampuan kerja

tertentu sehingga mempunyai masa depan lebih baik.

c) Manfaat bagi peserta didik, antara lain;

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/1830/4/D_IPS_0706013_CHAPTER1.pdfahim surachim, 2013 pengaruh motivasi belajar, kompetensi guru, fasilatas pembelajaran,

17

AHIM SURACHIM, 2013

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1) Secara terstandar memperoleh layanan pembelajaran dan prakerin

sesuai dengan tujuan pembelajaran.

2) Dapat membina dan mengembangkan kemampuan kerja sesuai dengan

perkembangan kebutuhan lapangan kerja.

3) Secara terintegrasi memperoleh layanan pembelajaran dan prakerin

yang lebih bermakna, dalam menpersiapkan diri menjadi lulusan SMK

yang siap bersaing memasuki dunia kerja maupun untuk

mengembangkan diri.

d) Manfaat bagi masyarakat, antara lain;

1) Masyarakat pada umumnya dan institusi kerja khususnya, percaya

bahwa efektivitas pembelajaran program PSG merupakan proses

pembelajaran yang dapat menghasilkan lulusan yang diharapkan.

2) Keterlibatan tokoh masyarakat sebagai anggota majelis sekolah dalam

pelaksanaan pembelajaran program PSG, dapat mengidentifikasi

keluhan masyarakat terhadap proses dan hasil pembelajaran, sekaligus

menjadi solusi terbaik untuk menghasilkan lulusan SMK yang diinginkan.

3) Efektivitas pelaksanaan pembelajaran program PSG merupakan solusi

bagi masyarakat dalam membina generasi muda yang berkemampuan,

baik untuk memasuki persaingan kerja, antisipasi kebutuhan tenaga

kerja, maupun melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/1830/4/D_IPS_0706013_CHAPTER1.pdfahim surachim, 2013 pengaruh motivasi belajar, kompetensi guru, fasilatas pembelajaran,

18

AHIM SURACHIM, 2013

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1.6 Struktur Organisasi Penelitian

Disertasi terdiri dari lima bab, yaitu : Bab I; PENDAHULUAN, menyajikan:

Latar Belakang; Identifikasi Masalah; Perumusan Masalah; Tujuan Penelitian;

Manfaat Penelitian; Struktur Organisasi Penelitian. BAB II; KAJIAN PUSTAKA,

KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS, membahas berbagai teori yang relevan

sebagai rujukan untuk menjawab permasalahan penelitian, maupun untuk

membuktikan hipotesis penelitian. Terdiri dari: Kajian Pustaka, membahas; Teori-

teori yang relevan dengan variabel penelitian secara luas dan mendalam,

Kerangka berpikir yang secara teoritik ditujukan untuk menjawab permasalahan

penelitian yang diajukan; Asumsi yaitu landasan kebenaran dalam memecahkan

permasalahan penelitian, Hipotesis, merupakan jawaban teori atas

permasalahan yang harus dibuktikan kebenarannya, serta Anotasi yang

menunjukkan pentingnya suatu masalah untuk diteliti.

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN, memuat: (1) Metode yang

Digunakan; (2) Operasionalisasi Variabel Penelitian; (3) Populasi dan Sampel

Penelitian; (4) Teknik Pengumpulan Data, Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Instrumen Penelitian; (5) Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis. Bab IV: HASIL

PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, menyajikkan; model pengukuran terhadap

variabel penelitian dan menguji hipotesis penelitian berdasarkan temuan di

lapangan; Melakukan pembahasan berdasarkan konsep, rumusan, dan teori yang

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/1830/4/D_IPS_0706013_CHAPTER1.pdfahim surachim, 2013 pengaruh motivasi belajar, kompetensi guru, fasilatas pembelajaran,

19

AHIM SURACHIM, 2013

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

diampu. Hasil penelitian dan pembahasan, menyajikan; deskripsi variabel yang

diteliti; pengaruh motivasi belajar, kompetensi guru/instruktur, fasilitas

pembelajaran terhadap efektivitas pelaksanaan pembelajaran program PSG; dan

pengaruh motivasi belajar, kompetensi guru, fasilitas pembelajaran, efektivitas

pembelajaran program PSG terhadap kemampuan lulusan SMK; Implikasi hasil

penelitian, dan Anotasi. Bab V: KESIMPULAN DAN REKOMENDASI; menyajikan

jawaban atas permasalahan penelitian, dan memberikan rekomendasi

berdasarkan kendala-kendala yang ditemui.

a. Bagaimana pengaruh motivasi belajar terhadap efektivitas proses

pembelajaran program PSG, dilihat dari aspek; perhatian, relevansi,

kepercayaan diri, dan kepuasan.

b. Bagaimana pengaruh kompetensi guru dan instruktur terhadap

efektivitas proses pembelajaran program PSG, dilihat dari aspek;

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/1830/4/D_IPS_0706013_CHAPTER1.pdfahim surachim, 2013 pengaruh motivasi belajar, kompetensi guru, fasilatas pembelajaran,

20

AHIM SURACHIM, 2013

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan

kompetensi profesional.

c. Bagaimana pengaruh fasilitas pembelajaran terhadap efektivitas proses

pembelajaran program PSG, dilihat dari aspek Pengelolaan peralatan dan

bahan praktik, Analisis kebutuhan fasilitas pembelajaran, Kesesuaian

fasilitas dan bahan praktik, dan Kesesuaian fasilitas di SMK dan di IP.

------------------

d. Bagaimana pengaruh motivasi belajar terhadap kemampuan kerja lulusan

SMK, dilihat dari aspek; perhatian, relevansi, kepercayaan diri, dan

kepuasan.

e. Bagaimana pengaruh kompetensi guru dan instruktur terhadap

kemampuan kerja lulusan SMK, dilihat dari aspek; kompetensi pedagogik,

kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.

f. Bagaimana pengaruh fasilitas pembelajaran berpengaruh terhadap

kemampuan kerja lulusan SMK, dilihat dari aspek Pengelolaan peralatan

dan bahan praktik di sekolah dan di IP, Analisis kebutuhan fasilitas

pembelajaran, Kesesuaian fasilitas dan bahan praktik, dan Kesesuaian

fasilitas di SMK dan di IP.

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/1830/4/D_IPS_0706013_CHAPTER1.pdfahim surachim, 2013 pengaruh motivasi belajar, kompetensi guru, fasilatas pembelajaran,

21

AHIM SURACHIM, 2013

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

g. Bagaimana pengaruh efektivitas proses pembelajaran program PSG

terhadap kemampuan kerja lulusan SMK. dilihat dari aspek: Bermakna,

Terpadu, Berbasis Nilai, Menantang, dan Aktif.