bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 hasil...

20
39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil penelitian yang dilakukan di beberapa SMA di Salatiga diperoleh data sebagaimana di paparkan berikut ini : 4.1.1 Sekolah dan Keadaan Guru Ilmu Sosial pada Jurusan IPS di SMA Kota Salatiga Setelah penulis turun ke lapangan, penulis menemukan sejumlah sekolah dan keadaan guru mata pelajaran ilmu sosial pada jurusan IPS di Kota Salatiga seperti pada tabel 4.1.1 Tabel 4.1.1 Keadaan SMA Salatiga Menurut Jumlah Guru Mata Pelajaran Ilmu Sosial pada Jurusan IPS di SMA Kota Salatiga Sekolah Jumlah guru mata pelajaran ilmu sosial pada jurusan IPS di Kota Salatiga Jumlah Geograf i Sosiolog i Sejarah Ekonomi - akuntansi 1. SMA N 1 2 1 1 2 6 2. SMA N 2 1 1 2 1 5 3. SMA N 3 1 1 1 1 4 4. MAN 1 1 1 1 4 5. SMA Kristen 1 1 1 1 1 4 6. SMA Kristen 2 1 1 1 1 4 7. SMA Muhammadiyah 1 - 1 1 3 8. SMA Theresiana 1 1 1 1 4 9. SMA LAB(*) - - - - - Jumlah 9 7 9 9 34

Upload: duonghanh

Post on 10-Jun-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1830/5/T1_162008020_BAB IV.pdfsosial pada jurusan IPS SMA kota Salatiga seperti pada tabel

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian yang dilakukan di beberapa SMA di Salatiga

diperoleh data sebagaimana di paparkan berikut ini :

4.1.1 Sekolah dan Keadaan Guru Ilmu Sosial pada Jurusan IPS di SMA

Kota Salatiga

Setelah penulis turun ke lapangan, penulis menemukan sejumlah

sekolah dan keadaan guru mata pelajaran ilmu sosial pada jurusan IPS

di Kota Salatiga seperti pada tabel 4.1.1

Tabel 4.1.1 Keadaan SMA Salatiga Menurut Jumlah Guru Mata

Pelajaran Ilmu Sosial pada Jurusan IPS di SMA Kota Salatiga

Sekolah

Jumlah guru mata pelajaran ilmu sosial pada

jurusan IPS di Kota Salatiga Jumlah

Geograf

i

Sosiolog

i Sejarah

Ekonomi -

akuntansi

1. SMA N 1 2 1 1 2 6

2. SMA N 2 1 1 2 1 5

3. SMA N 3 1 1 1 1 4

4. MAN 1 1 1 1 4

5. SMA Kristen 1 1 1 1 1 4

6. SMA Kristen 2 1 1 1 1 4

7. SMA

Muhammadiyah 1 - 1 1 3

8. SMA Theresiana 1 1 1 1 4

9. SMA LAB(*) - - - - -

Jumlah 9 7 9 9 34

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1830/5/T1_162008020_BAB IV.pdfsosial pada jurusan IPS SMA kota Salatiga seperti pada tabel

40

Keterangan (*) Peneliti tidak mendapatkan data di SMA LAB. Hal ini di

mungkinkan karena di SMA LAB sedang banyak kegiatan sekolah

sehingga guru – guru merasa tidak sempat mengisi angket yang saya

berikan. Oleh karena itu, populasinya hanya delapan SMA.

Guru dihitung menurut mata pelajaran utama yang diampu.

Misalnya seorang sarjana sejarah tetapi guru tersebut disuruh

mengajar pada mata pelajaran sejarah dan sosiologi maka yang

dihitung hanya guru sejarah atau seorang sarjana PPKn yang ditugasi

mengajar pada mata pelajaran utama sejarah dan mata pelajaran

tambahan kewarganegaraan maka yang dihitung sebagai guru sejarah.

Kota Salatiga terdapat delapan Sekolah Menengah Atas yang

terdiri atas tiga SMA Negeri yaitu SMA Negeri 1, SMA Negeri 2,

dan SMA Negeri 3 ; satu Madrasah Aliyah Negeri yaitu MAN serta

empat SMA Swasta yaitu SMA Kristen 1, SMA Kristen 2, SMA

Muhammadiyah, dan SMA Theresiana

Ada tiga puluh empat guru kelompok mata pelajaran ilmu

sosial pada jurusan IPS di Kota Salatiga yang terdiri dari sembilan

guru geografi, tujuh guru sosiologi, sembilan guru sejarah dan

sembilan guru ekonomi – akuntansi.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1830/5/T1_162008020_BAB IV.pdfsosial pada jurusan IPS SMA kota Salatiga seperti pada tabel

41

4.1.2 Penggunaan Sumber Bahan Ajar Guru Mata Pelajaran Ilmu Sosial

pada Jurusan IPS SMA Kota Salatiga.

Penggunaan sumber bahan ajar guru kelompok mata pelajaran ilmu

sosial pada jurusan IPS SMA kota Salatiga seperti pada tabel 4.1.2

Tabel 4.1.2 Keragaman Sumber Bahan Ajar yang digunakan oleh

Guru Kelompok Mata Pelajaran Ilmu Sosial pada Jurusan IPS SMA Kota

Salatiga Menurut Mata Pelajaran Utama yang diampu

Guru

Mapel

Utama

Sumber

Bahan Ajar

Sosiologi Sejarah Geografi Ekonomi

Akuntansi

1. Jurnal v v v v

2. Laporan Hasil

Penelitian v v v v

3. Internet v v v v

4. Kalangan Profesional - - - -

5. Buku Teks v v v v

6. Pakar Bidang Studi - - - -

7. Lingkungan v v v v

8. Penerbitan Berkala v v v v

9. Media Audio Visual v v v v

10. Buku Kurikulum v v v v

11. Buku Referensi v - v v

Jumlah 9 8 9 9

Berdasarkan Tabel 4.1.2 , menunjukkan bahwa penggunaan

sumber bahan ajar merata oleh semua guru sosiologi, geografi, sejarah dan

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1830/5/T1_162008020_BAB IV.pdfsosial pada jurusan IPS SMA kota Salatiga seperti pada tabel

42

ekonomi akuntansi. Guru Kelompok Mata Pelajaran Ilmu Sosial pada

Jurusan IPS sudah bisa dikatakan beragam karena sudah menggunakan

lebih dari delapan sumber bahan ajar.

4.1.3 Keragaman Sumber Bahan Ajar Menurut Pengampu Mata Pelajaran

Tabel 4.1.3 berikut ini menunjukkan sumber bahan ajar yang

digunakan oleh masing - masing guru kelompok mata pelajaran ilmu

sosial pada jurusan IPS di SMA kota Salatiga.

Tabel 4.1.3 Frekuensi Keragaman Sumber Bahan Ajar yang

digunakan Oleh Guru Ilmu Sosial pada Jurusan IPS

Guru

ilmu sosial

Sumber bahan ajar

Sosiologi Sejarah Geografi Ekonomi

Akuntansi Jumlah

1. Jurnal 3 3 2 4 12

2. Laporan Hasil

Penelitian 2 4 2 3 11

3. Internet 7 9 9 9 34

4. Kalangan

Profesional - - - - -

5. Buku Teks 7 9 9 9 34

6. Pakar Bidang Studi - - - - -

7. Lingkungan 4 8 6 8 26

8. Penerbitan Berkala 4 6 5 4 19

9. Media Audio Visual 6 5 6 7 24

10. Buku Kurikulum 7 9 8 9 33

11. Buku Referensi 2 - 3 3 8

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1830/5/T1_162008020_BAB IV.pdfsosial pada jurusan IPS SMA kota Salatiga seperti pada tabel

43

1. Guru mata pelajaran sosiologi.

Berdasarkan Tabel 4.1.3, menunjukkan bahwa semua guru

sosiologi yaitu tujuh guru memakai internet, buku teks dan buku

kurikulum sebagai sumber bahan ajar. Hal ini bisa dipahami,

khususnya buku kurikulum yang selalu menjadi pedoman dalam

mengajar.

Hal menarik berikutnya adalah laporan hasil penelitian, buku

referensi dan jurnal kurang dimanfaatkann oleh guru sosiologi.

Sumber ini hanya dipakai oleh dua – tiga orang guru saja dari tujuh

orang guru sosiologi.

Melihat kenyataan tersebut dapat dibayangan betapa kering dan

statisnya bahan ajar sosiologi kepada para siswa. Ada kemungkinan

hal ini di sebabkan karena guru mata pelajaran terlalu fokus pada

penyiapan peserta didik menempuh UAN daripada menyiapkan

peserta didik untuk bisa mandiri dalam kehidupan masyarakat,

utamanya manakala mereka tidak melanjutkan ke perguruan tinggi.

2. Guru mata pelajaran sejarah.

Berdasarkan Tabel 4.1.3, menunjukkan bahwa semua guru sejarah

yaitu sembilan guru menggunakan internet, buku teks dan buku

kurikulum sebagai sumber bahan ajar. Guru – guru sejarah memakai

sumber tersebut karena mudah di peroleh, sesuai dengan kompetensi

dasar dan efektif dan efisien baik waktu maupun biaya.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1830/5/T1_162008020_BAB IV.pdfsosial pada jurusan IPS SMA kota Salatiga seperti pada tabel

44

Penggunaan lingkungan sebagai sumber bahan ajar dipakai oleh

delapan guru sejarah dari sembilan guru sejarah. Ini berarti lingkungan

sudah digunakan seoptimal mungkin sebagai sumber bahan ajar.

Penggunaan jurnal sebagai sumber bahan ajar hanya dimanfaatkan

oleh tiga orang guru sejarah, serta penggunaan laporan hasil penelitian

hanya digunakan oleh empat guru saja.

3. Guru mata pelajaran geografi

Berdasarkan Tabel 4.1.3, menunjukkan bahwa semua guru geografi

yaitu sembilan guru sudah menggunakan internet, buku teks dan buku

kurikulum sebagai sumber bahan ajar.

Pemakaian jurnal dan laporan hasil penelitian kurang dimanfaatkan

oleh guru geografi. Sumber bahan ajar tersebut hanya dipakai oleh dua

orang guru geografi saja , karena materi terlalu luas dan kurang sesuai

dengan lingkungan belajar siswa.

4. Guru mata pelajaran ekonomi akuntansi

Berdasarkan Tabel 4.1.3, menunjukkan bahwa semua guru

ekonomi akuntansi yaitu sembilan guru memakai internet, buku teks

dan buku kurikulum. Guru ekonomi akuntansi memakai sumber

tersebut karena mudah di peroleh, sesuai dengan kompetensi dasar,

efektif dan efisien baik waktu maupun biaya.

Penggunaan lingkungan sebagai sumber bahan ajar dipakai oleh

delapan guru ekonomi akuntansi. Guru – guru mungkin mengajak

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1830/5/T1_162008020_BAB IV.pdfsosial pada jurusan IPS SMA kota Salatiga seperti pada tabel

45

siswa ke pasar, lalu mereka dilatih bagaimana cara bertransaksi atau

bagaimana terbentuknya pasar.

Berdasarkan temuan dan analisis data pada tabel 4.1.3, nampak

bahwa secara keseluruhan dari 34 guru ilmu sosial jurusan IPS paling

banyak menggunakan internet, buku teks dan buku kurikulum sebagai

sumber bahan ajar.

Ada 26 guru ilmu sosial jurusan IPS menggunakan lingkungan

sebagai sumber bahan ajar, dan di susul lagi oleh 24 guru ilmu sosial

jurusan IPS menggunakan media audio visual sebagai sumber bahan

ajar.

Penggunaan kalangan profesional dan pakar bidang studi yang

tidak pernah dipakai oleh seorang gurupun. Seharusnya, mengingat

perubahan sosial budaya yang begitu cepat sejak era reformasi serta

meningkatnya otonomi daerah dan konflik sosial pada berbagai

kelompok dan strata dalam masyarakat, sehingga pakar bidang studi

dan kalangan profesional perlu dimanfaatkan. Barangkali yang

menjadi hambatannya adalah terbatasnya waktu sedangkan materi

cukup banyak.

4.1.4 Keragaman sumber bahan ajar kelompok mata pelajaran ilmu sosial

pada jurusan IPS

Setelah peneliti terjun ke lapangan, maka peneliti mendapatkan

data yang terkait dengan keragaman sumber bahan ajar guru mata

pelajaran ilmu sosial pada jurusan IPS.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1830/5/T1_162008020_BAB IV.pdfsosial pada jurusan IPS SMA kota Salatiga seperti pada tabel

46

Tabel 4.1.4 Keragaman sumber bahan ajar kelompok mata

pelajaran ilmu sosial pada jurusan IPS

Kadar Keragaman Frekuensi Persen

Beragam 13 38.2

Cukup Beragam 15 44.2

Kurang beragam 6 17.6

Total 34 100.0

Berdasarkan data pada Tabel 4.1.4, menunjukkan bahwa ada lima

belas guru ilmu sosial pada jurusan IPS dalam kategori cukup beragam

dalam penggunaan sumber bahan ajar. Ada tiga belas guru ilmu sosial

pada jurusan IPS dalam kategori beragam dalam penggunaan sumber

bahan ajar. Hanya ada enam guru ilmu sosial pada jurusan IPS dalam

kategori kurang beragam dalam penggunaan sumber bahan ajar.

4.1.5 Keragaman sumber bahan ajar per kelompok Mata Pelajaran Ilmu

Sosial pada Jurusan IPS

Mengingat kehidupan sosial kemasyarakatan sudah menyatu

sebagai sebuah kenyataan / fenomena sosial, maka dalam

pengembangan bahan ajar tiap mata pelajaran perlu diperkaya dengan

materi dari cabang – cabang ilmu sosial lainnya sepanjang ada

kaitannya. Itu berarti guru harus selalu melacak bahan ajar dari

berbagai sumber bahan ajar dan disesuaikan dengan dinamika

masyarakat itu sendiri. Melalui keragamanan sumber bahan ajar maka

terbuka peluang memperoleh data dan informasi dari kelompok ilmu

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1830/5/T1_162008020_BAB IV.pdfsosial pada jurusan IPS SMA kota Salatiga seperti pada tabel

47

sosial lainnya tetapi tidak di ajarkan tersendiri seperti hukum,

psikologi sosial, filsafat dan lain – lainnya.

Tabel 4.1.5 Keragaman sumber bahan ajar per kelompok Mata Pelajaran

Ilmu Sosial pada Jurusan IPS

Mata

Pelajaran

Ilmu Sosial

pada

Jurusan IPS

Keragaman

Jumlah

Guru

B ( %)

(Beragam)

CB ( %)

(cukup

Beragam)

KB

(%)

(Kurang

Beragam)

Sosiologi 3 ( 8.82%) 2 ( 5.88%) 2 (5.88%) 7

Sejarah 3 ( 8.82%) 5 (14.70%) 1 (2.94%) 9

Geografi 3 ( 8.82%) 4 (11.76%) 2 (5.88%) 9

Ekonomi

Akuntansi 4 (11.76%) 4 (11.76%) 1 (2.94%) 9

13 (38.23%) 15 (44.12%) 6 (17.65%)

34

(100%)

Berdasarkan data pada Tabel 4.1.5, menunjukkan bahwa ada tiga

guru sosiologi termasuk kategori beragam dalam penggunaan sumber

bahan ajar. Ada lima guru sejarah termasuk kategori cukup beragam dalam

penggunaan sumber bahan ajar. Ada empat guru geografi termasuk

kategori cukup beragam dalam penggunaan sumber bahan ajar. Ada empat

guru ekonomi akuntansi termasuk kategori beragam dalam penggunaan

sumber bahan ajar dan ada empat guru ekonomi akuntansi termasuk

kategori cukup beragam dalam penggunaan sumber bahan ajar

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1830/5/T1_162008020_BAB IV.pdfsosial pada jurusan IPS SMA kota Salatiga seperti pada tabel

48

4.1.6 Intensitas Sumber Bahan Ajar Menurut Pengampu Mata Pelajaran

Keragaman sumber bahan ajar sudah terlihat pada tabel

sebelumnya. Namun kalau hanya saja kalau berhenti pada keragaman

saja tidak begitu bermakna mengingat ada sumber bahan ajar yang

selalu digunakan tetapi ada pula yang mungkin hanya sekali dipakai

selama satu semester. Tentu hal ini akan memberikan kesan yang

berbeda terhadap kreatifitas guru dan kekayaan materi yang diajarkan.

Oleh sebab itu, didalam keragaman tersirat juga intensitas penggunaan

masing – masing sumber bahan ajar. Intensitas disini terkait dengan

seberapa sering sumber bahan ajar itu digunakan oleh guru mata

pelajaran.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1830/5/T1_162008020_BAB IV.pdfsosial pada jurusan IPS SMA kota Salatiga seperti pada tabel

49

Tabel 4.1.6 Intensitas Sumber Bahan Ajar Guru Ilmu Sosial Pada Jurusan IPS di

SMA

Guru

Ilmu Sosial

Intensitas

Sumber

Bahan Ajar

Sosiologi Sejarah Geografi Ekonomi -

Akuntansi

Jumlah

I CI KI I CI KI I CI KI I CI KI

1. Jurnal - - 3 - - 3 - 1 1 - 2 2 12 2. Laporan

Hasil

Penelitian

- - 2 - - 4 - - 2 - - 3 11

3. Internet 7 - - 9 - - 9 - - 9 - - 34 4. Kalangan

Profesional - - - - - - - - - - - - -

5. Buku Teks 7 - - 9 - - 9 - - 9 - - 34 6. Pakar Bidang

Studi - - - - - - - - - - - - -

7. Lingkungan - 4 - - 2 6 - 4 2 - 3 5 26 8. Penerbitan

Berkala - 1 3 - 4 2 - 1 4 - 2 2 19

9. Media Audio

Visual - 4 2 - 2 3 - 1 5 - 1 6 24

10. Buku

Kurikulum 4 3 - 7 2 - 2 6 - 4 5 - 33

11. Buku

Referensi - 2 - - - - - 3 - - 2 1 8

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1830/5/T1_162008020_BAB IV.pdfsosial pada jurusan IPS SMA kota Salatiga seperti pada tabel

50

Keterangan : I = Intens: Apabila digunakan dalam 13 kali pertemuan atau lebih

CI = Cukup Intens : Apabila digunakan antara 7 – 12 kali pertemuan

KI = Kurang Intens : Apabila digunakan kurang dari 7 kali

pertemuan

1. Intensitas penggunaan sumber bahan ajar guru sosiologi

Berdasarkan Tabel 4.1.6, menunjukkan bahwa semua guru

sosiologi yaitu tujuh guru sosiologi memakai internet, buku teks dan buku

kurikulum dengan penggunaannya secara intens. Pemakaian ke tiga

sumber tersebut karena sumber tersebut mudah diperoleh dan banyak

terdapat diperpustakaan sekolah, apalagi sekarang sekolahan sudah banyak

fasilitas WIFI sehingga banyak murid ataupun guru yang memanfaatkan

fasilitas tersebut.

Pemakaian jurnal oleh tiga orang guru masih dikatakan kurang

intens dan pemakaian laporan hasil penelitian oleh dua orang guru

dikatakan kurang intens. Pemakaian ke dua sumber tersebut kurang intens

karena jurnal dan laporan hasil penelitian agak sulit di dapatkan. Hal

tersebut dikarenakan sekolah tidak pernah melengkapi koleksi

perpustakaan dengan jurnal maupun laporan hasil penelitian.

2. Intensitas penggunaan sumber bahan ajar guru sejarah

Berdasarkan Tabel 4.1.6, menunjukkan bahwa penggunaan internet

dan buku teks di kalangan guru sejarah dikatakan intens. Sejarah

merupakan mata pelajaran yang mempelajari masa lalu, maka penggunaan

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1830/5/T1_162008020_BAB IV.pdfsosial pada jurusan IPS SMA kota Salatiga seperti pada tabel

51

buku teks sebagai satu – satunya sumber sangat wajar. Informasi yang ada

dalam buku teks merupakan informasi tahun sebelumnya.

Penggunaan sumber bahan ajar lingkungan dikalangan guru sejarah

masih kurang intens, karena hanya dua guru sejarah yang memakai

lingkungan secara cukup intens sebagai sumber bahan ajar, sedangkan

enam guru masih kurang intens dalam penggunaan lingkungan sebagai

sumber bahan ajar.

3. Intensitas penggunaan sumber bahan ajar guru geografi

Berdasarkan Tabel 4.1.6, menunjukkan bahwa semua guru geografi

yaitu sembilan guru geografi menggunakan internet, buku teks dan buku

kurikulum dikalangan guru geografi sudah digunakan secara intens.

Penggunaan penerbitan berkala masih dikatakan kurang intens, karena

yang memakai sumber tersebut hanya lima orang dan dilihat dari segi

keseringannya empat orang termasuk kategori kurang intens dalam

penggunaan sumber bahan ajar tersebut.

Ada dua guru geografi yang memakai jurnal namun yang memakai

jurnal secara cukup intens hanya satu guru saja. Penggunaan jurnal secara

intens dapat melatih peserta didik untuk menganalisis data yang valid.

4. Intensitas penggunaan sumber bahan ajar guru ekonomi akuntansi

Berdasarkan Tabel 4.1.6, menunjukkan bahwa semua guru

ekonomi akuntansi intens dalam penggunaan sumber bahan ajar internet

dan buku teks. Buku kurikulum sudah dipakai oleh semua guru ekonomi

akuntansi tetapi yang menggunakan secara intens hanya empat orang. Ada

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1830/5/T1_162008020_BAB IV.pdfsosial pada jurusan IPS SMA kota Salatiga seperti pada tabel

52

delapan guru ekonomi yang memakai lingkungan sebagai sumber bahan

ajar, namun yang penggunannya cukup intens hanya tiga orang saja. Ini

berarti tiga orang guru tersebut sudah mengajak siswa untuk terjun

langsung ke kehidupan sosial masyarakat.

Ada dua guru ekonomi yang memakai jurnal secara cukup intens.

Penggunaan jurnal secara cukup intens dapat melatih peserta didik untuk

menganalisis data yang valid. Kita ketahui bahwa ekonomi berhubugan

dengan keadaan sosial masyarakat yang dinamis.

4.1.7 Intensitas Penggunaan Sumber Bahan Ajar Seluruh Guru Ilmu Sosial

Tabel 4.1.7 menyajikan data tentang rangkuman intensitas

penggunaan sumber bahan ajar seluruh guru ilmu sosial pada jurusan

IPS.

Tabel 4.1.7 Frekuensi Intensitas Sumber Bahan Ajar Guru Ilmu Sosial

Sumber Bahan Ajar Intensitas

Jumlah I CI KI

1. Jurnal - 3 9 12

2. Laporan Hasil Penelitian - - 11 11

3. Internet 34 - - 34

4. Kalangan Profesional - - - -

5. Buku Teks 34 - - 34

6. Pakar Bidang Studi - - - -

7. Lingkungan - 13 13 26

8. Penerbitan Berkala - 8 11 19

9. Media Audio Visual - 8 16 24

10. Buku Kurikulum 17 16 - 33

11. Buku Referensi - 7 - 8

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1830/5/T1_162008020_BAB IV.pdfsosial pada jurusan IPS SMA kota Salatiga seperti pada tabel

53

Berdasarkan pada Tabel 4.1.7, menunjukkan bahwa sumber bahan

ajar yang intens digunakan adalah internet dan buku teks. Penggunaan

internet dan buku teks intens digunakan karena kedua sumber tersebut

mudah didapatkan dan diakses oleh siswa. Oleh karena itu, bisa

dimaklumi kalau guru mata pelajaran terpusat hanya pada kedua sumber

tersebut.

Penggunaan buku kurikulum dikalangan guru ilmu sosial jurusan

IPS sudah dikatakan intens. Ada 33 guru yang memakai buku kurikulum

yaitu 17 guru pemakaiannya secara intens dan 16 guru pemakaiannya

cukup intens.

Penggunaan jurnal oleh guru ilmu sosial pada jurusan IPS tiga

orang guru dalam kategori cukup intens dan sembilan guru dalam kategori

kurang intens. Ada 11 guru ilmu sosial pada jurusan IPS yang

menggunakan laporan hasil penelitian, namun dari segi intensitasnya

dikatakan kurang intens.

4.1.8 Frekuensi Tatap Muka dalam Mengajar Semester I 2011/2012

Dalam satu tahun ada 34 - 38 minggu efektif kegiatan sekolah.

Data yang ada di lapangan menunjukkan jumlah tatap muka antara 13

– 16 kali dalam satu semester. Hal tersebut bisa disebabkan guru

berhalangan hadir karena sakit, urusan keluarga ,rapat atau hal lain

yang menyebakan guru harus mengosongkan jam pelajaran.

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1830/5/T1_162008020_BAB IV.pdfsosial pada jurusan IPS SMA kota Salatiga seperti pada tabel

54

Tabel 4.1.8 Jumlah Tatap Muka Selama Semester 1

Tahun Ajaran 2011/2011

Jumlah Tatap

Muka

Jumlah Guru Mata Pelajaran Ilmu Sosial

pada Jurusan IPS

> 16 kali -

= 16 kali 18

< 16 kali 16

Total 34

Berdasarkan Tabel 4.1.8 , frekuensi tatap muka dalam mengajar

ada 18 guru mata pelajaran kelompok mata pelajaran ilmu sosial pada

jurusan IPS yang menggunakan tatap muka selama semester 1 tahun

ajaran 2011/2012 16 kali tatap muka. Ada 16 guru mata pelajaran

kelompok mata pelajaran ilmu sosial pada jurusan IPS yang

menggunakan tatap muka selama semester 1 tahun ajaran 2011/2012

kurang dari 16 kali tatap muka.

4.2 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Menurut Stopsky dan Sharon (1994), masyarakat merupakan labora-

toriumnya ilmu sosial. Oleh sebab itu, setiap kegiatan pembelajaran ilmu

sosial harus mampu mengcover realitas masyarakat dimana pembelajar hidup

dalam kesehariannya.

Perkembangan masyarakat yang sangat dinamis, sebagai salah satu

dampak dari kemajuan revolusioner dalam ilmu pengetahuan dan teknologi

yang menghadirkan the hight tech dalam setiap aspek kehidupan manusia,

khususnya dalam jaringan informasi dan telekomunikasi menghadirkan warna

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1830/5/T1_162008020_BAB IV.pdfsosial pada jurusan IPS SMA kota Salatiga seperti pada tabel

55

baru hubungan kemanusiaan dan segala aspek kehidupannya. Bagi kalangan

pembelajar ilmu sosial, kecenderungan ini harus dapat ditangkap dan

digunakan sebagai dasar perancangan dan pengaplikasian prinsip-prinsip

pembelajaran di sekolah.

4.2.1 Keragaman Sumber Bahan Ajar Kelompok Mata Pelajaran Ilmu

Sosial pada Jurusan IPS

Pada dasarnya guru kelompok mata pelajaran ilmu sosial pada

jurusan IPS sudah bisa dikatakan beragam dalam penggunaan sumber

bahan ajar. Ada 15 orang guru ilmu sosial pada jurusan IPS dalam

kategori cukup beragam. Itu artinya guru kelompok mata pelajaran

ilmu sosial pada jurusan IPS sudah menggunakan lima sampai tujuh

sumber bahan ajar dalam kegiatan belajar mengajar.

Penggunaan sumber bahan ajar merata oleh semua guru sosiologi,

geografi, sejarah dan ekonomi akuntansi. Ke empat guru tersebut

dominan menggunakan internet, buku teks dan buku kurikulum.

Padahal dengan menggunakan ke tiga sumber tersebut masih kurang

efisien.

Penetapan delapan sumber bahan ajar dianggap sudah memadai

dalam upaya memperkaya bahan ajar baik kedalaman maupun

keluasannya. Penggunaan lima sumber bahan ajar atau kurang dari

lima sumber dianggap kualitas bahan ajar tidak terjamin dalam upaya

merangsang siswa berpikir logis, kritis, kreatif dan inovatif

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1830/5/T1_162008020_BAB IV.pdfsosial pada jurusan IPS SMA kota Salatiga seperti pada tabel

56

sebagaimana sesuai dengan tuntutan Standar Kompetensi Lulusan

Satuan Pendidikan (SKL – SP) SMA/MA/SMALB/Paket C.

Sesuai dengan standar kompetensi lulusan satuan pendidikan

(SKL-SP) SMA/MA/SMALB/Paket C pada butir 6 , 7, 8, 9, 10, dan

11 maka guru – guru mata pelajaran dituntut untuk dapat

menggunakan berbagai sumber bahan ajar dalam pengajaran. Guru

harus melatih siswa agar siswa dapat berfikir logis, kritis, kreatif, dan

inovatif dalam pengambilan keputusan. Misalnya pemahaman

terhadap geografi akan membantu pebelajar dalam menyikapi

perbedaan-perbedaan yang tumbuh dan berkembang di masyarakat,

termasuk keterampilan-keterampilan dalam menjalin kerjasama

dengan orang lain di lain daerah atau benua secara demokratis,

sehingga sangat penting menggunakan globa dan peta untuk

membantu pebelajar mengerti tentang belahan dunia lain, selain

dimana mereka hidup dalam kesehariannya.

Guru – guru mata pelajaran menggunakan buku teks sebagai

sumber bahan ajar yang utama mungkin dikarenakan materi bahan

ajar yang harus disampaikan kepada murid banyak sedangkan waktu

yang ada sedikit padahal materi bahan ajar itu harus habis dalam satu

semester. Apalagi untuk kelas tiga waktu yang ada itu lebih sedikit

namun materi yang disampaikan lebih banyak karena guru harus

meriview materi dari kelas satu sampai kelas tiga. Orientasi guru

adalah bagaimana siswa tersebut lulus ujian bukan bagaimana materi

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1830/5/T1_162008020_BAB IV.pdfsosial pada jurusan IPS SMA kota Salatiga seperti pada tabel

57

terserap oleh siswa. Disini, guru mengajarkan ilmu bukan hanya untuk

sukses ujian nasional, tetapi pembelajaran yang bermakna. Siswa

memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dalam hal ini guru

mengajarkan bahwa fungsi belajar untuk kelangsungan hidup. Oleh

karena itu luaran hasil belajar adalah siswa cerdas bukan hanya siswa

mendapat nilai betul secara mutlak. Namun guru juga menekankan

usaha pencapaian nilai tersebut melalui cara benar dan menghidarkan

diri dari sikap menghalalkan semua cara. Aspek kejujuran usaha

berpikir pada diri siswa lebih dihargai sebagai proses belajar.

Hal yang perlu mendapat perhatian ke depan adalah penggunaan

kalangan profesional dan pakar bidang studi yang tidak pernah dipakai

oleh seorangpun guru sosiologi. Seharusnya, mengingat perubahan

sosial budaya yang begitu cepat sejak era reformasi serta

meningkatnya otonomi daerah dan konflik sosial pada berbagai

kelompok dan strata dalam masyarakat, sehingga pakar bidang studi

dan kalangan profesional perlu dimanfaatkan. Barangkali yang

menjadi hambatannya adalah terbatasnya waktu sedangkan materi

cukup banyak.

4.2.2 Intensitas Penggunaan Masing - Masing Sumber Bahan Ajar

Guru kelompok mata pelajaran ilmu sosial pada jurusan IPS

sudah bisa dikatakan beragam dalam penggunaan sumber bahan ajar.

Namun dalam penggunaannya belum merata, mungkin hanya

digunakan sekali atau dua kali saja dalam satu semester.

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1830/5/T1_162008020_BAB IV.pdfsosial pada jurusan IPS SMA kota Salatiga seperti pada tabel

58

Keragaman sumber bahan ajar dikatakan sudah sangat beragam

tetapi kalau ada satu atau beberapa sumber kurang intens

penggunaannya maka kontribusi sumber itu dalam rangka peningkatan

kualitas belajar siswa relatif kurang.

Baik guru sosiologi, sejarah, geografi dan ekonomi akuntansi

selalu menggunakan internet buku teks dan buku kurikulum. Mereka

menggunakan sumber bahan ajar secara intens dalam satu semester.

Kalau guru sosiologi, geografi dan ekonomi akuntansi hanya

menggunakan sumber bahan ajar secara intens karena ke tiga mata

pelajaran tersebut masuk dalam ujian nasional sehingga guru – guru

mengejar target ujian nasional yaitu semua siswa lulus. Dengan

konsekuensi waktu terbatas dengan materi ajar yamg luas.

Intensitas penggunaan sumber bahan ajar baik guru sosiologi,

sejarah, geografi dan ekonomi akuntansi masih kurang intens dalam

hal penggunaan sumber bahan ajar seperti jurnal, laporan hasil

penelitian dan linkungan. Memang penggunaan ke tiga sumber

tersebut kurang intens, tetapi kita tidak bisa langsung mengkritik

bahwa guru tersebut kurang kreatif dalam penggunaan sumber bahan

ajar. Penggunaan sumber – sumber bahan ajar harus memperhatikan

kompetensi dasar setiap mata pelajaran yang akan dicapai.