bab i pendahuluan 1.1 latar belakang masalahrepository.ump.ac.id/1975/3/siti rachmah bab ii.pdf ·...

26
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa memerlukan pola pengaturan pengelolaan sumber-sumber ekonomi yang tersedia secara terarah dan terpadu bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Lembaga-lembaga perekonomian bahu-membahu mengelola dan menggerakan potensi ekonomi agar mencapai hasil yang optimal. Bangsa Indonesia mempunyai tiga sektor kekuatan ekonomi yang melaksanakan berbagai kegiatan usaha dalam tata kehidupan perekonomian. Ketiga sektor tersebut adalah sektor Badan Usaha Milik Negara (BUMN), swasta dan koperasi. Untuk mencapai kedudukan ekonomi yang kuat dan mencapai masyarakat adil dan makmur, maka ketiga kekuatan ekonomi tersebut harus saling berhubungan dan bekerjasama secara baik dan teratur. Berdasarkan penjelasan pasal 33 Undang-Undang Dasar tahun 1945, diketahui bahwa koperasi merupakan salah salah sektor ekonomi yang sangat kuat kedudukannya, karena telah diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar tahun 1945. Dari penjelasan pasal 33 Undang-Undang Dasar tahun 1945 disebutkan bahwa secara eksplisit pelaku ekonomi adalah sektor negara dan koperasi, sedangkan sektor swasta disebut sektor implisit. Oleh sebab itu semua warga negara Indonesia berkewajiban untuk melestarikan dan mengembangkan koperasi sebagai salah satu sektor ekonomi Indonesia yang sejajar dengan badan usaha milik negara maupun usaha milik swasta. Analisis Penyaluran Kredit…, Siti Rachmah, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Upload: others

Post on 05-Mar-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/1975/3/Siti Rachmah BAB II.pdf · 2017-05-24 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... Analisis Penyaluran Kredit…,

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa memerlukan pola pengaturan

pengelolaan sumber-sumber ekonomi yang tersedia secara terarah dan terpadu

bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Lembaga-lembaga perekonomian

bahu-membahu mengelola dan menggerakan potensi ekonomi agar mencapai

hasil yang optimal. Bangsa Indonesia mempunyai tiga sektor kekuatan

ekonomi yang melaksanakan berbagai kegiatan usaha dalam tata kehidupan

perekonomian. Ketiga sektor tersebut adalah sektor Badan Usaha Milik

Negara (BUMN), swasta dan koperasi. Untuk mencapai kedudukan ekonomi

yang kuat dan mencapai masyarakat adil dan makmur, maka ketiga kekuatan

ekonomi tersebut harus saling berhubungan dan bekerjasama secara baik dan

teratur.

Berdasarkan penjelasan pasal 33 Undang-Undang Dasar tahun 1945,

diketahui bahwa koperasi merupakan salah salah sektor ekonomi yang sangat

kuat kedudukannya, karena telah diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar

tahun 1945. Dari penjelasan pasal 33 Undang-Undang Dasar tahun 1945

disebutkan bahwa secara eksplisit pelaku ekonomi adalah sektor negara dan

koperasi, sedangkan sektor swasta disebut sektor implisit. Oleh sebab itu

semua warga negara Indonesia berkewajiban untuk melestarikan dan

mengembangkan koperasi sebagai salah satu sektor ekonomi Indonesia yang

sejajar dengan badan usaha milik negara maupun usaha milik swasta.

Analisis Penyaluran Kredit…, Siti Rachmah, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/1975/3/Siti Rachmah BAB II.pdf · 2017-05-24 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... Analisis Penyaluran Kredit…,

2

Berdasarkan UU No.25 tahun 1992 tentang Perkoperasian, dalam Bab I, Pasal

I, Ayat I dinyatakan bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan

orang seorang atau badan koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat

yang berdasarkan atas azas kekeluargaan. Pada dasarnya pergerakan koperasi

juga tidak berorientasi pada keuntungan, karena koperasi berkonsentrasi untuk

meningkatkan keuntungan yang diterima anggota bukan dirinya sendiri.

Koperasi dibentuk oleh anggota dan hasilnya digunakan untuk kesejahteraan

anggota (Bayu, 2014). Berdasarkan data dari Dinas Perindustrian,

Perdagangan dan Koperasi terdapat 563 jumlah koperasi di Kabupaten

Banyumas terdiri dari 127 koperasi tidak aktif dan 436 koperasi aktif.

Pemberian kredit merupakan suatu bentuk usaha yang dilakukan oleh

koperasi untuk mengolah modal yang dimiliki dari hasil donasi dan simpanan

anggota untuk memberikan pinjaman kepada anggota dengan mengambil

keuntungan dari pembayaran bunga dari anggota yang melakukan pinjaman.

Dimana definisi kredit adalah penyedian uang atau tagihan yang dapat

dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam

meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak meminjam

melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga,

Kasmir (2007). Koperasi yang kegiatannya menyalurkan atau memberikan

kredit adalah koperasi kredit atau biasa disebut koperasi simpan pinjam

Koperasi simpan pinjam (KSP) adalah salah satu bentuk koperasi yang

mengumpulkan dana dari anggota dan kemudian diberikan lagi kepada

anggotanya sebagai bantuan modal untuk dimanfaatkan dalam

Analisis Penyaluran Kredit…, Siti Rachmah, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/1975/3/Siti Rachmah BAB II.pdf · 2017-05-24 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... Analisis Penyaluran Kredit…,

3

mengembangkan usahanya. Tujuan utama koperasi simpan pinjam adalah

menyalurkan kredit kepada anggotanya. Jumlah koperasi simpan pinjam di

Banyumas sebanyak 51 yang terdiri dari 47 koperasi simpan pinjam yang

aktif dan 4 koperasi simpan pinjam yang tidak aktif. Dengan adanya koperasi

maka akan memberikan kemudahan pelayanan jasa non perbankan.

Kelangsungan usaha koperasi simpan pinjam sangatlah ditentukan oleh

besarnya jumlah kredit yang disalurkan kepada anggotanya dikarenakan

kegiatan utama dari koperasi simpan pinjam adalah menyalurkan kredit,

Andias (2008). Banyak faktor yang bisa mempengaruhi naik turunnya

penyaluran kredit, namun dalam penelitian ini penulis mencoba mengambil

beberapa diantaranya jumlah anggota koperasi, jumlah simpanan anggota,

jumlah aset, jumlah modal, dan jumlah pendapatan.

Untuk menjalankan semua kegiatan usahanya, koperasi membutuhkan

modal. Jumlah modal disini yaitu keseluruhan modal sendiri dijumlah dengan

modal dari pinjaman. Modal yang berasal dari modal sendiri dapat berbentuk :

simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan dan hibah. Sedangkan

modal yang berasal dari modal pinjaman dapat berbentuk : modal pinjaman

dari anggota, modal pinjaman dari koperasi lain, modal pinjaman dari bank

dan lembaga keuangan lain. Penyaluran kredit dapat menjadi bidang usaha

yang menjanjikan bagi koperasi karena penyaluran kredit memberi

keuntungan baik pada koperasi maupun pada para anggota. Bagi koperasi,

penyaluran kredit dapat memberikan keuntungan yang dapat menjadi

tambahan modal. Sementara bagi anggota, penyaluran kredit dapat menambah

Analisis Penyaluran Kredit…, Siti Rachmah, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/1975/3/Siti Rachmah BAB II.pdf · 2017-05-24 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... Analisis Penyaluran Kredit…,

4

keuntungan mereka karena keaktifan anggota dalam menyimpan dan

meminjam uang pada koperasi. Pada koperasi, aset merupakan kekayaan yang

dimiliki dan dikelola oleh koperasi untuk menjalankan kegiatan

operasionalnya. Aset ini biasanya terdiri dari aktiva lancar, aktiva tetap, dan

aktiva lain-lain.

Penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Nuswantara (2009)

dengan judul “Analisis Penyaluran Kredit Mikro dan Kecil Pada Beberapa

Lembaga Keuangan Mikro di Wilayah Jawa Tengah” penelitian ini secara

umum bertujuan untuk menganalisis penyaluran kredit mikro dan kecil oleh

koperasi, Bank Perkreditan Rakyat, BRI Unit, dan bank umum di wilayah

Jawa Tengah dengan melakukan pengambilan data pool di 29 Kabupaten di

Jawa Tengah tahun 2000-2005 serta di analisis dengan menggunakan analisis

regresi berganda. Hasil dari penelitian ini adalah jumlah kantor koperasi,

jumlah anggota koperasi, jumlah aset koperasi, jumlah giro masyarakat

berpengaruh nyata terhadap penyaluran kredit mikro dan kecil di wilayah

Jawa Tengah. Perbedaaan penelitian ini dengan sebelumnya terletak pada

variabel independen, sampel dan tahun penelitian. Dimana penelitian saat ini

menggunakan variabel jumlah anggota, jumlah simpanan anggota, jumlah

aset, jumlah modal dan jumlah pendapatan. Sampel penelitian sebelumnya di

beberapa lembaga keuangan mikro di Jawa Tengah pada periode 2000-2005

sedangkan penelitian ini menggunakan sampel koperasi simpan pinjam di

Kabupaten Banyumas pada periode penelitian tahun 2009-2013.

Analisis Penyaluran Kredit…, Siti Rachmah, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/1975/3/Siti Rachmah BAB II.pdf · 2017-05-24 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... Analisis Penyaluran Kredit…,

5

Banyumas merupakan kota yang cukup banyak sumber daya yang dapat

dimanfaakan untuk produksi akan tetapi masalah saat ini adalah keterbatasan

modal untuk produksi, serta sulitnya mengakses pinjaman terhadap institusi

keuangan atau pendanaan yang masih relatif terbatas. Berdasarkan uraian

tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul

“Analisis Penyaluran Kredit Pada Koperasi Simpan Pinjam di Wilayah

Kabupaten Banyumas ”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis merumuskan

beberapa permasalahan sebagai berikut :

1) Bagaimana pengaruh jumlah anggota terhadap penyaluran kredit?

2) Bagaimana pengaruh jumlah simpanan anggota terhadap penyaluran

kredit?

3) Bagaimana pengaruh jumlah aset koperasi terhadap penyaluran kredit?

4) Bagaimana pengaruh jumlah modal koperasi terhadap penyaluran kredit?

5) Bagaimana pengaruh jumlah pendapatan terhadap penyaluran kredit?

6) Bagaimana pengaruh jumlah anggota koperasi, jumlah simpanan anggota,

jumlah aset koperasi, jumlah modal koperasi serta jumlah pendapatan

secara simultan terhadap penyaluran kredit?

Analisis Penyaluran Kredit…, Siti Rachmah, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/1975/3/Siti Rachmah BAB II.pdf · 2017-05-24 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... Analisis Penyaluran Kredit…,

6

1.3 Batasan Masalah

Untuk memperjelas masalah dan menghindari adanya pembahasan

yang keluar dari ruang lingkup permasalahan yang sebenarnya, maka

diberikan batasan masalah dimana jenis koperasi yang akan diteliti hanya

koperasi jenis simpan pinjam/kredit yang ada di wilayah Kabupaten

Banyumas, data sekunder tahun 2009-2013 dengan variabel yang digunakan

adalah jumlah anggota koperasi, jumlah simpanan anggota, jumlah aset

koperasi, jumlah modal, dan jumlah pendapatan.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dari

penelitian ini adalah :

1) Untuk mengetahui pengaruh jumlah anggota koperasi terhadap penyaluran

kredit.

2) Untuk mengetahui pengaruh jumlah simpanan anggota terhadap

penyaluran kredit.

3) Untuk mengetahui pengaruh jumlah aset koperasi terhadap penyaluran

kredit.

4) Untuk mengetahui pengaruh jumlah modal koperasi terhadap penyaluran

kredit.

5) Untuk mengetahui pengaruh jumlah pendapatan terhadap penyaluran

kredit.

6) Untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama antara jumlah anggota,

jumlah simpanan anggota, jumlah aset koperasi, jumlah modal koperasi,

jumlah pendapatan terhadap penyaluran kredit.

Analisis Penyaluran Kredit…, Siti Rachmah, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/1975/3/Siti Rachmah BAB II.pdf · 2017-05-24 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... Analisis Penyaluran Kredit…,

7

1.5 Manfaat Peneltian

1) Bagi Penulis

Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan memperluas wawasan

tentang koperasi, terutama tentang hal-hal mengenai penyaluran kredit

simpan pinjam di koperasi.

2) Bagi Koperasi

Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi pengurus

koperasi khususnya dalam penyaluran kredit simpan pinjam.

3) Bagi Peneliti Selanjutnya

Menyediakan bahan referensi bagi peneliti yang akan datang dengan

materi yang berhubungan untuk pedoman penelitian selanjutnya.

Analisis Penyaluran Kredit…, Siti Rachmah, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/1975/3/Siti Rachmah BAB II.pdf · 2017-05-24 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... Analisis Penyaluran Kredit…,

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Koperasi

Kata koperasi berasal dari bahasa latin yaitu coopere yang dalam

bahasa Inggris disebut cooperation dan cooperative. Koperasi berasal dari

kata co dan operation yang mengandung arti bekerja sama untuk mencapai

tujuan. Berdasarkan UU No.25 tahun 1992 tentang Perkoperasian, Pasal I,

Ayat I dinyatakan bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan

orang-orang atau badan koperasi dengan melandaskan kegiatannya

berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi

rakyat yang berdasarkan atas azas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk

mensejahterakan anggotanya. Sedangkan menurut “Bapak Koperasi

Indonesia” Moh.Hatta adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib

penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong.

Pengertian koperasi menurut Rudianto (2006) menyatakan bahwa

“Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan

pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-

prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup

anggota pada khususnya dan masyarakat daerah pada umumnya, dengan

demikian koperasi merupakan ekonomi rakyat dan sokoguru perekonomian

nasional.”

Analisis Penyaluran Kredit…, Siti Rachmah, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/1975/3/Siti Rachmah BAB II.pdf · 2017-05-24 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... Analisis Penyaluran Kredit…,

9

2.1.1 Jenis-jenis Koperasi

Menurut ketentuan Pasal 16 UU No.25 Tahun 1992 koperasi secara

umum dapat dikelompokkan menjadi koperasi konsumen, koperasi produsen

dan koperasi kredit (jasa keuangan). Secara garis besar jenis koperasi yang

ada dapat kita bagi menjadi 5 golongan (Anoraga,2007), yaitu :

1) Koperasi Konsumsi

Koperasi konsumsi ialah Koperasi yang anggota-anggotanya terdiri dari

tiap-tiap orang yang mempunyai kepentingan langsung dalam lapangan

konsumsi.

2) Koperasi Kredit atau Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi Kredit atau Koperasi Simpan Pinjam ialah Koperasi yang

bergerak dalam lapangan usaha pembentukan modal melalui tabungan-

tabungan para anggota secara teratur dan terus-menerus untuk kemudian

dipinjamkan kepada para anggota dengan cara mudah, murah, cepat, dan

tepat untuk tujuan produktif dan kesejahteraan.

3) Koperasi Produksi

Koperasi Produksi adalah Koperasi yang bergerak dalam bidang kegiatan

ekonomi pembuatan dan penjualan barang, baik yang dilakukan oleh

Koperasi sebagai organisasi maupun orang-orang anggota Koperasi.

4) Koperasi Jasa

Koperasi Jasa adalah Koperasi yang berusaha di bidang penyediaan jasa

tertentu bagi para anggota maupun masyarakat umum.

5) Koperasi Serba Usaha

Koperasi Serba Usaha adalah Koperasi yang berusaha dalam beberapa

macam kegiatan ekonomi yang sesuai dengan kepentingan para anggota..

Analisis Penyaluran Kredit…, Siti Rachmah, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/1975/3/Siti Rachmah BAB II.pdf · 2017-05-24 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... Analisis Penyaluran Kredit…,

10

2.1.2 Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi ini sering kali juga disejajarkan dengan nama koperasi kredit,

koperasi ini menyelenggarakan layanan tabungan dan sekaligus memberikan

kredit bagi anggotanya. Layanan-layanan ini menempatkan koperasi sebagai

pelayan anggota memenuhi kebutuhan pelayanan keuangan bagi anggota

menjadi lebih baik dan lebih maju. Dalam koperasi anggotanya memiliki

kedudukan identitas ganda sebagai pemilik (owner) dan nasabah (customers).

Dalam kedudukan sebagai nasabah anggota melaksanakan kegiatan menabung

dan meminjam dalam bentuk kredit kepada koperasi. Pelayanan koperasi

kepada anggota yang menabung dalam bentuk simpanan wajib, simpanan

sukarela, dan deposito, merupakan sumber modal bagi koperasi.

Penghimpunan dana dari anggota menjadi modal yang selanjutnya

oleh koperasi disalurkan dalam bentuk pinjaman atau kredit kepada anggota

dan calon anggota. Dengan cara pinjam (KSP) dan atau Unit Usaha Simpan

Pinjam (USP) Koperasi. Dengan cara itulah koperasi melaksanakan fungsi

intermediasi dana milik anggota untuk disalurkan dalam bentuk kredit kepada

anggota yang membutuhkan. Penyelenggaraan kegiatan simpan pinjam oleh

koperasi dilaksanakan dalam bentuk/wadah koperasi simpan pinjam.

Pengertian dari koperasi simpan pinjam menurut Kasmir (2007) dalam

bukunya ”Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya” menyatakan bahwa

“Koperasi adalah badan usaha yang dapat dikategorikan sebagai lembaga

pembiayaan”. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1995 tentang

Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam, kegiatan usaha simpan pinjam

Analisis Penyaluran Kredit…, Siti Rachmah, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/1975/3/Siti Rachmah BAB II.pdf · 2017-05-24 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... Analisis Penyaluran Kredit…,

11

adalah kegiatan yang dilakukan untuk menghimpun dana dan menyalurkan

kembali dana tersebut melalui usaha simpan pinjam dari dan untuk anggota

koperasi yang bersangkutan, calon anggota koperasi yang bersangkutan,

koperasi yang bersangkutan, koperasi lain atau anggotanya. Landasan ideal

koperasi Indonesia adalah Pancasila. Pancasila akan menjadi pedoman yang

mengarahkan semua tindakan koperasi dan organisasi-organisasi lainnya

dalam mengemban fungsinya masing-masing di tengah-tengah masyarakat .

2.2 Pengertian Kredit

Kredit berasal dari kata credere atau creditium.Credere dari bahasa

Yunani yang berarti kepercayaan, sedangkan creditium dari bahasa latin yang

berarti kepercayaan atas kebenaran. Menurut UU No. 10 tahun 1998 tentang

perbankan (revisi UU No. 14 tahun 1992), kredit adalah penyediaan uang atau

tagihan yang dapat dipersamakan dengan tersebut berdasarkan persetujuan

pinjam-meminjam antara pihak bank dengan pihak lain, debitur berkewajiban

melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

Sedangkan kredit yang didefinisikan oleh Malayu S.P Hasibuan

(2007) adalah “Jenis-jenis pinjaman yang harus dibayarkan bersama bunganya

oleh peminjam sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati”. Fungsi kredit

pada dasarnya ialah pemenuhan jasa untuk melayani kebutuhan masyarakat

dalam rangka mendorong dan melancarkan produksi, perdagangan dan

konsumsi, sehingga pada akhirnya akan menaikkan pendapatan masyarakat

(Firdaus, 2004).

Analisis Penyaluran Kredit…, Siti Rachmah, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/1975/3/Siti Rachmah BAB II.pdf · 2017-05-24 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... Analisis Penyaluran Kredit…,

12

Berdasarkan beberapa pengertian maka dapat disimpulkan bahwa

unsur yang terkandung dalam kredit (Suyatno, 2007) adalah :

a) Kepercayaan

Suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan (berupa

uang, barang atau jasa) akan benar-benar diterima kembali dimasa tertentu

dimasa yang akan datang. Kepercayaan ini diberikan oleh koperasi,

dimana sebelumnya sudah dilakukan penelitian penyelidikan tentang

nasabah baik secara intern maupun ekstern. Penelitian dan penyelidikan

tentang kondisi masa lalu dan sekarang terhadap nasabah pemohon kredit.

b) Kesepakatan

Disamping unsur percaya didalam kredit juga mengandung unsur

kesepakatan antara pemberi kredit dengan penerima kredit. Kesepakatan

ini dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing pihak

menandatangani hak dan kewajibannya.

c) Jangka Waktu

Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu

ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Jangka

waktu tersebut bisa berbentuk jangka pendek, jangka menengah atau

jangka panjang.

d) Resiko

Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu

resiko tidak tertagihnya / macet pemberian kredit. Semakin besar suatu

kredit semakin besar resikonya demikian pula sebaliknya. Resiko ini

Analisis Penyaluran Kredit…, Siti Rachmah, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/1975/3/Siti Rachmah BAB II.pdf · 2017-05-24 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... Analisis Penyaluran Kredit…,

13

menjadi tanggungan koperasi, baik resiko yang disengaja oleh nasabah

yang lalai, maupun oleh resiko yang tidak disengaja. Misalnya terjadi

bencana alam atau bangkrutnya usaha nasabah tanpa ada unsur

kesengajaan lainnya.

e) Balas Jasa

Merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa tersebut

yang kita kenal dengan nama bunga.

2.2.1 Prosedur Pemberian Kredit

Menurut M.Tohar (2004) urutan kegiatan dalam penyaluran kredit adalah

sebagai berikut :

1. Permohonan kredit

Pada umumnya dilakukan dengan mengisi formulir permohonan kredit,

antara lain:

a) Calon peminjam terlebih dahulu mengisi formulir permohonan

pinjaman yang telah tersedia.

b) Petugas memberikan petunjuk serta bimbingan kepada calon dalam

pengisian formulir.

c) Proses permohonan diteruskan untuk diproses.

2. Evaluasi atau analisis kredit

Fungsi utama dari evaluasi atau analisis pinjaman adalah untuk menilai

sampai sejauh mana kredit tersebut diperlukan oleh calon peminjam dan

menilai kondisi serta kemampuan peminjam untuk melunasi pinjaman

Analisis Penyaluran Kredit…, Siti Rachmah, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/1975/3/Siti Rachmah BAB II.pdf · 2017-05-24 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... Analisis Penyaluran Kredit…,

14

tersebut, rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam mengevaluasi

pinjaman adalah sebagai berikut :

a) Melakukan interview pada calon peminjam

Tujuan dari interview atau tanya jawab ini adalah:

1) Mengetahui sampai sejauh mana calon penerima kredit menguasai

kegiatan usahanya.

2) Meneliti kembali kebenaran data atau informasi yang diterima.

3) Mengenal lebih dekat pribadi serta sifat dan watak dari calon

peminjam.

4) Mengetahui hal-hal lain dari calon peminjam seperti latar belakang

kehidupan pendidikan dan pengalaman usaha.

b) Melaksanakan survey

Survey dilakukan untuk mendapatkan informasi dari berbagai pihak

tentang:

1) Reputasi dan kondisi calon peminjam

2) Hubungan dengan pemberi kredit bank atau koperasi lain dan

kondisinya sampai saat ini.

3) Penilaian dari teman, rekan usaha atau tetangga.

c) Melakukan peninjauan ke tempat usaha

Hal ini dilakukan apabila sifat, jenis usaha calon peminjam benar-

benar memerlukan untuk ditinjau guna melihat sejauh mana

perkembangannya.

Analisis Penyaluran Kredit…, Siti Rachmah, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/1975/3/Siti Rachmah BAB II.pdf · 2017-05-24 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... Analisis Penyaluran Kredit…,

15

3. Keputusan pinjaman

a) Setiap permohonan pinjaman memperoleh wewenang dari pengurus

koperasi.

b) Manajer simpan pinjam dalam mengambil keputusan mempergunakan

bahan pertimbangan sebagai berikut:

1) Hasil evaluasi dari permohonan pinjaman, rekomendasi dari

pengurus kelompok.

2) Informasi lain yamg diperoleh dari sumber lain sepanjang

menyangkut calon peminjam.

c) Ketentuan peminjam yang tertulis dalam lembaran evaluasi yang

memuat:

1) Jumlah pinjaman yang di setujui

2) Penggunaan pinjaman

3) Besarnya bunga pinjaman

4) Tanggal jatuh tempo pinjaman

5) Jaminan pinjaman

d) Setiap keputusan yang diambil harus ditanda tangani manager simpan

pinjam koperasiyang bersangkutan.

4. Perjanjian pinjaman

Perjanjian pinjaman berisi hal-hal berikut ini :

a) Perjanjian pinjaman merupakan hal yang harus dilaksanakan sebelum

kredit di cairkan.

Analisis Penyaluran Kredit…, Siti Rachmah, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/1975/3/Siti Rachmah BAB II.pdf · 2017-05-24 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... Analisis Penyaluran Kredit…,

16

b) Penandatanganan perjanjian baru harus dapat dilakukan setelah adanya

keputusanpinjaman dari hasil evaluasi.

c) Perjanjian pinjaman tersebut dilaksanakan dengan meliputi surat

perjanjian pinjamandan surat kuasa menjual memindah hak.

d) Surat perjanjian yang asli harus disimpan koperasi .

e) Penandatanganan perjanjian dilaksanakan di kantor koperasi.

f) Copy dari perjanjian harus dipegang oleh peminjam.

5. Pencairan pinjaman

Pencairan pinjaman merupakan tahap akhir setelah ketentuan-

ketentuan di penuhi oleh peminjam. Peminjam harus menandatangani

kuitansi rangkap 2 sebagai bukti tanda terima uang tersebut. Yang asli ada

pada kasir sedangkan kopinya ada pada peminjam, pinjaman ini diberikan

secara tunai dan tidak di benarkan dalam bentuk lain. Bilamana

memungkinkan pencairannya di usahakan secara bertahap, hal ini

dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan dalam

penggunaan dana tersebut.

Jadi prosedur peminjaman kredit pada koperasi adalah rangkaian

kegiatan yang harus dilakukan di dalam mengelola permohonan kredit

dari saat permohonan diterima sampai dengan pencairan dana kredit.

Manfaat prosedur pemberian kredit adalah untuk memberikan pelayanan

yang lebih baik kepada anggota, untuk mengetahui dan menyelesaikan

permasalahan yang timbul dalam permohonan kredit dan untuk

mengusahakan pemberian kredit dalam waktu relatif singkat.

Analisis Penyaluran Kredit…, Siti Rachmah, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/1975/3/Siti Rachmah BAB II.pdf · 2017-05-24 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... Analisis Penyaluran Kredit…,

17

2.3 Anggota

Ketentuan Pasal 17 ayat ( 1 ) UU No. 25 Tahun 1992, dinyatakan

bahwa anggota koperasi Indonesia adalah merupakan pemilik sekaligus

sebagai pengguna jasa koperasi. Dari sini bisa disimpulkan bahwa maju

mundurnya badan usaha koperasi adalah sangat ditentukan sekali dari para

anggotanya. Keanggotaan koperasi didasarkan pada kesadaran dan kehendak

secara bebas. Didalam koperasi dijunjung tinggi asas persamaan derajat.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam keanggotaan koperasi dikenal

adanya sifat bebas, sukarela dan terbuka. Di dalam ketentuan Pasal 19 ayat (1)

UU No.25 Tahun 1992, dinyatakan bahwa keanggotaan koperasi didasarkan

pada kesamaan kepentingan ekonomi dalam lingkup usaha koperasi.

Semakin berkembang koperasi biasanya semakin banyak jumlah

anggotanya dan semakin banyak pula jumlah anggota masyarakat terlayani

(Baswir,2000). Pertumbuhan jumlah anggota yang terus meningkat dibarengi

dengan tingginya partisipasi anggota untuk menyimpan dan dipergunakan

kembali oleh anggota akan semakin meningkatkan jumlah modal untuk

memenuhi kebutuhan usaha dan kegiatan operasional sehari – hari. Kekuatan

modal koperasi ditentukan oleh jumlah anggota yang terlibat di dalamnya,

anggota dalam sebuah koperasi merupakan tulang punggungnya. Dengan

demikian, keberadaan anggota koperasi mutlak penting peranannya demi

kemajuan koperasi. Kewajiban dari setiap anggota koperasi yang tercantum

dalam pasal 20 ayat (1) UU No. 25 tahun 1992, dapat disimpulkan sebagai

berikut:

Analisis Penyaluran Kredit…, Siti Rachmah, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/1975/3/Siti Rachmah BAB II.pdf · 2017-05-24 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... Analisis Penyaluran Kredit…,

18

1) Memenuhi anggaran dasar koperasi.

2) Mematuhi anggaran rumah tangga koperasi.

3) Mematuhi hasil keputusan-keputusan rapat anggota koperasi.

4) Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan koperasi.

5) Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasarkan atas asas

kekeluargaan.

6) Menghadiri rapat anggota.

2.4 Simpanan Anggota

Menurut Peraturan Pemerintah No 9 Tahun 1995 simpanan adalah

dana yang dipercayakan oleh anggota, calon anggota, koperasi lain dan atau

anggotanya kepada KSP/USP dalam bentuk tabungan dan simpanan koperasi

berjangka. Pengertian simpanan sebagaimana dinyatakan dalam PP tersebut

adalah simpanan yang merupakan hutang bagi KSP/USP, sementara itu

terdapat jenis simpanan lain dari anggota yang merupakan kekayaan bersih

bagi KSP/USP, yaitu simpanan pokok dan simpanan wajib (bagi KSP).

Simpanan untuk modal koperasi digunakan baik untuk ekuitas (modal sendiri)

maupun modal pinjaman. Perbedaan istilah, simpanan untuk koperasi dan

saham untuk perusahaan pada umumnya dilihat dari segi hukum dapat

dibenarkan, karena simpanan merupakan ketentuan Undang-undang (UU).

a) Simpanan pokok, yaitu sejumlah uang yang sama banyaknya , yang wajib

dibayarkan oleh masing-masing anggota kepada koperasi pada saat masuk

menjadi anggota. Simpanan pokok ini sifatnya permanen, artinya tidak

Analisis Penyaluran Kredit…, Siti Rachmah, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/1975/3/Siti Rachmah BAB II.pdf · 2017-05-24 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... Analisis Penyaluran Kredit…,

19

dapat di ambil selama yang bersangkutan masih menjadi anggota. Modal

koperasi bertambah besar jumlahnya apabila terjadi pertambahan anggota.

b) Simpanan wajib, yaitu sejumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama

banyaknya, yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada

periode tertentu dan tidak dapat di ambil selama yang bersangkutan masih

menjadi anggota. Oleh karena itu simpanan wajib setiap angota tidak akan

sama jumlahnya, hal ini tergantung seberapa rajin dan seberapa besar para

anggota itu menyetorkan uangnya.

Sumber pendanaan utama yang membiayai kegiatan pemberian kredit

berasal dari dana simpanan anggota koperasi yaitu simpanan pokok serta

simpanan wajib maka volume dana yang berhasil dihimpun atau disimpan

tentunya akan menentukan pula volume dana yang dapat dikembangkan oleh

koperasi dalam penanaman dana yang dapat menghasilkan (pemberian kredit).

Semakin besar simpanan yang berhasil dihimpun oleh koperasi, maka akan

semakin besar pula pengalokasian dana koperasi untuk pemberian kredit

dengan tujuan memperoleh keuntungan atau laba yang optimum (Thomas

Suyatno, 2005).

2.5 Aset Koperasi

Aset merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk usaha

yang memiliki nilai. Aset dalam laporan keuangan koperasi adalah total aktiva

koperasi yang terdiri dari aktiva lancar ditambah dengan penyertaan dan

aktiva tetap. Aset yang dikelola koperasi, tetapi bukan milik koperasi tidak

diakui sebagai aset dan harus di jelaskan dalam catatan atas laporan keuangan.

Semakin banyak aset yang dimiliki sebuah koperasi maka kemungkinan

penyaluran kreditnya juga semakin tinggi.

Analisis Penyaluran Kredit…, Siti Rachmah, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/1975/3/Siti Rachmah BAB II.pdf · 2017-05-24 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... Analisis Penyaluran Kredit…,

20

2.6 Modal Koperasi

Modal sebagaimana diketahui adalah merupakan salah satu faktor

produksi yang sangat penting. Menurut UU No. 25 Tahun 1992 tentang

perkoperasian Pasal 41 dijelaskan bahwa modal koperasi terdiri dari : a)

Modal sendiri, terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan,

dan hibah. b) Modal pinjaman, terdiri dari pinjaman anggota, pinjaman dari

koperasi lain, bank, penerbitan obligasi, dan sumber lain yang sah. c) Modal

penyertaan adalah modal yang bersumber dari pemerintah atau masyarakat

dalam bentuk investasi.

Menurut Sitio (2001) : “Modal sendiri bersumber dari simpanan pokok

anggota, simpanan wajib, dana cadangan, dan donasi atau hibah”. Menurut

Andjar, dkk (2005) tentang modal sendiri adalah : “Modal sendiri adalah

modal yang berasal dari dana pendiri atau anggota koperasi yang di setorkan

pertama kali dalam bahas teknis organisasi perusahaan biasanya disebut

sebagai modal dasar pendirian koperasi”. Yang dimaksud dengan modal

sendiri adalah modal yang menanggung resiko atau disebut modal ekuiti

(Subandi, 2009).

Modal luar merupakan modal yang berasal dari pihak luar koperasi

sebagai pinjaman atau hutang yang bertujuan untuk meningkatkan modal

kerja dalam jangka waktu tertentu. Modal pinjaman dapat berasal dari

(Subandi, 2009:83) :

a) Anggota, yaitu modal pinjaman yang diperoleh dari anggota,termasuk

calon anggota yang memenuhi syarat.

Analisis Penyaluran Kredit…, Siti Rachmah, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/1975/3/Siti Rachmah BAB II.pdf · 2017-05-24 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... Analisis Penyaluran Kredit…,

21

b) Koperasi lain atau anggotanyapinjaman dari koperasi lain atau

anggotanya didasari dengan perjanjian kerjasama antar koperasi.Biasanya

pinjaman dari koperasi lainnya berasal dari koperasi induk, atau pusat

koperasi.

c) Bank dan lembaga keuangan lainnya pinjaman dari bank dan lembaga

keuangan lainnya dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku. Jika tidak terdapat ketentuan khusus, koperasi

sebagai debitur dari bank atau lembaga keuangan lainnya diperlakukan

sama dengan debitur lain, baik mengenai persyaratan pemberian dan

pengembalian kredit maupun prosedur kredit. Modal pinjaman ini dari

lembaga keuangan atau bank dalam bentuk kredit modal kerja, kredit

usaha mikro, atau kredit lainnya yang telah disediakan oleh pihak bank

untuk koperasi.

d) Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya dalam rangka mencari

tambahan modal, koperasi dapat mengeluarkan obligasi (surat pernyataan

hutang) yang dapat dijual ke masyarakat. Sebagai konsekuensinya, maka

koperasi diharuskan membayar bunga atas pinjaman yang diterima secara

tetap, baik besar maupun waktunya. Penerbitan obligasi dan surat hutang

lainnya dilakukan berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang

berlaku.

e) Sumber lainnya yang sah, yaitu modal pinjaman dari bukan anggota yang

dilakukan tidak melalui penawaran secara umum dan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Analisis Penyaluran Kredit…, Siti Rachmah, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 22: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/1975/3/Siti Rachmah BAB II.pdf · 2017-05-24 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... Analisis Penyaluran Kredit…,

22

2.7 Pendapatan

Menurut Winardi (dalam Mayangsari, 2007:32) mengemukakan

bahwa pendapatan merupakan hasil berupa uang atau hasil berupa materi

lainnya yang dicapai dari penggunaan kekayaan atau jasa-jasa manusia bebas

untuk tindakan produktif. Pendapatan adalah pendapatan yang dibelanjakan,

pada tingkat pendapatan yang rendah maka pengeluaran konsumen bukan saja

dibiayai oleh pendapatan tetapi juga dari sumber-sumber lainnya, seperti

menjual harta kekayaan atau meminjam. Menurut Sadono Sukirno (1999:38),

beliau memandang pendapatan itu dari aspek konsumsi yang dikeluarkan

seseorang, besarnya konsumsi yang dilakukan menentukan besarnya

pendapatan yang diterimanya termasuk kekayaan yang dimilikinya

Menurut standar akuntansi koperasi pendapatan yang diperoleh dari

transaksi penjualan produk atau penyerahan jasa kepada anggota dilaporkan

secara terpisah pada perhitungan hasil usaha sebagai penjualan kepada

anggota atau pendapatan dari anggota. Informasi tentang jumlah maupun nilai

transaksi semacam ini dalam suatu periode tertentu dapat merupakan salah

satu petunjuk penting tentang manfaat yang diberikan koperasi kepada para

anggotanya. Pendapatan yang timbul sehubungan dengan penjualan produk

atau penyerahan jasa kepada bukan anggota dapat dipandang sebagai

pendapatan usaha sebagaimana lazimnya terdapat pada badan-badan usaha

lainnya. Pendapatan yang realisasi penerimaan uangnya masih tidak pasti

dicatat sebagai pendapatan ditangguhkan dalam kelompok kewajiban, Arifin

(2001).

Analisis Penyaluran Kredit…, Siti Rachmah, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 23: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/1975/3/Siti Rachmah BAB II.pdf · 2017-05-24 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... Analisis Penyaluran Kredit…,

23

2.8 Kerangka Pemikiran

Masalah besarnya penyaluran kredit merupakan hal yang paling pokok

untuk diperhatikan oleh manajemen koperasi terutama bagi koperasi

simpanpinjam karena kredit merupakan harta yang berada di tangan orang lain

ataudebitur. Kebijakan dalam penyaluran kredit harus dilakukan oleh pihak

kreditur sebelum menentukan penyaluran kredit, apakah permohonan kredit

yang diajukanoleh pihak anggota disetujui atau tidak.

Semakin berkembang koperasi biasanya semakin banyak jumlah

anggotanya dan semakin banyak pula jumlah anggota masyarakat terlayani

(Baswir,2000). Jumlah anggota dalam koperasi dapat mempengaruhi besar

kecilnya penyaluran kredit. Semakin banyak anggota yang dimiliki sebuah

koperasi maka semakin banyak pula modal koperasi sehingga penyaluran

kredit yang akan disalurkanpun juga akan meningkat. Kekuatan modal

koperasi ditentukan oleh jumlah anggota yang terlibat di dalamnya, anggota

dalam sebuah koperasi merupakan tulang punggungnya. Namun hal ini

berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh Huda (2002)

dengan judul “Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Penyaluran Kredit Pada

Koperasi Unit Desa (KUD) mandiri di Kabupaten Jombang” dimana secara

parsial jumlah anggota tidak berpengaruh nyata terhadap penyaluran kredit.

Simpanan dalam koperasi digunakan sebagai modal sendiri dan modal

pinjaman dari anggota sehingga koperasi mempunyai kewajiban untuk

membayarkan jasa berupa bunga simpanan (UU No 25 Tahun 1995).

Penelitian oleh Florentina Arum 2009 “Analisis Penyaluran Kredit oleh KPRI

Karya Makmur Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang” dari hasil penelitian

Analisis Penyaluran Kredit…, Siti Rachmah, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 24: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/1975/3/Siti Rachmah BAB II.pdf · 2017-05-24 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... Analisis Penyaluran Kredit…,

24

ini menunjukkan bahwa simpanan anggota berpengaruh positif signifikan

terhadap penyaluran kredit koperasi dan diketahui bahwa koefisien

determinasi sebesar 0,9741 yaitu berati perubahan pada variabel-variabel

independen secara bersama-sama mampu menjelaskan variabel dependen

sebesar 97,41 persen, sedangkan 2,6 persen dijelaskan oleh variabel lain yang

tidak termasuk dalam model.

Jumlah aset koperasi mempengaruhi besar kecilnya penyaluran kredit

yang dilakukan oleh sebuah koperasi.Penelitian yang dilakukan oleh

Nuswantara (2009) dengan judul “ Analisis Penyaluran Kredit pada Beberapa

Lembaga Keuangan Mikro di Wilayah Jawa Tengah” menyimpulkan jumlah

kantor koperasi simpan pinjam, jumlah anggota koperasi, jumlah aset

koperasi, dan jumlah giro masyarakat berpengaruh nyata terhadap penyaluran

pinjaman dari Koperasi Simpan Pinjam (KSP). Dimana koperasi yang

memiliki aset yang besar maka kemungkinan penyaluran kredit koperasi

tersebut juga akan meningkat.

Menurut Partomo,dkk (2002) perkembangan usaha koperasi sangat

ditentukan oleh besar kecilnya dana atau modal yang digunakan. Modal

memiliki peranan sangat penting untuk kelancaran usaha pada koperasi

simpan pinjam ataupun badan usaha lainnya. Jumlah modal yang dimilki oleh

koperasi tersedia dengan baik sehingga koperasi mampu membiayai semua

kegiatan operasional perusahaan (Sawir, 2005). Seperti penelitian yang

dilakukan oleh Handayani (2007) dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Perkembangan Usaha Koperasi Aneka Bakti Surabaya di PT.

PJB (Pembangkit Jawa Bali) dengan hasil bahwa modal kerja berpengaruh

positif dan signifikan terhadap penyaluran.

Analisis Penyaluran Kredit…, Siti Rachmah, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 25: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/1975/3/Siti Rachmah BAB II.pdf · 2017-05-24 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... Analisis Penyaluran Kredit…,

25

+

+

+

+

+

+

Pendapatan menurut Standar Akuntansi Koperasi pendapatan yang

diperoleh dari transaksi penjualan produk atau penyerahan jasa kepada

anggota dilaporkan secara terpisah pada perhitungan hasil usaha sebagai

penjualan kepada anggota atau pendapatan dari anggota. Pendapatan suatu

koperasi meningkat maka penyaluran kredit diperkirakan juga akan

meningkat. Penelitian yang dilakukan oleh Prabowo (2008) dengan judul

“Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Kredit Pada

Koperasi (Studi Kasus KUD Karya Bhakti dan KPRI Ngudi Rahayu) di

Kabupaten Sukoharjo dengan hasil pendapatan, simpanan berpengaruh positif

sedangkan tingkat bunga berpengaruh negative terhadap pengambilan kredit

pada koperasi di Kabupaten Sukoharjo.

Jumlah Modal

Koperasi

Jumlah Aset Koperasi

Jumlah Simpanan

Anggota

Jumlah Anggota

Penyaluran Kredit Mikro dan

Kecil

Jumlah Pendapatan

Analisis Penyaluran Kredit…, Siti Rachmah, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 26: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/1975/3/Siti Rachmah BAB II.pdf · 2017-05-24 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... Analisis Penyaluran Kredit…,

26

2.9 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas maka hipotesis penelitiannya adalah:

H1 : Jumlah anggota berpengaruh positif terhadap penyaluran kredit

H2 : Jumlah simpanan anggota berpengaruh positif terhadap penyaluran

kredit

H3 : Jumlah aset koperasi berpengaruh positif terhadap penyaluran kredit

H4 : Jumlah modal koperasi berpengaruh positif terhadap penyaluran

kredit

H5 : Jumlah pendapatan berpengaruh positif terhadap penyaluran kredit

H6 : Jumlah anggota, jumlah simpanan anggota, jumlah aset, jumlah

modal, dan jumlah pendapatan secara bersama-sama berpengaruh

signifikan terhadap penyaluran kredit

Analisis Penyaluran Kredit…, Siti Rachmah, Fakultas Ekonomi UMP, 2015