bab i pendahuluan 1.1 latar belakang masalahrepository.ump.ac.id/3505/2/setio wastono bab i.pdf ·...

13
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang melanda negara-negara Asia pada pertengahan tahun 1997 memberikan dampak terhadap keberadaan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Bahkan Indonesia merupakan salah satu negara yang terpuruk dari terjadinya krisis global tersebut. Krisis tersebut memberikan tugas besar bagi setiap perusahaan untuk membenahi kinerjanya agar perusahaan tetap bertahan, sementara pemerintah juga terus berupaya keras untuk menstabilkan perekonomian nasional terutama menjaga kestabilan harga barang dan kebutuhan pokok dalam negeri yang akan memberikan dampak langsung terhadap perekonomian rakyat secara luas. Bulog merupakan salah satu lembaga pemerintah non departemen yang bertanggung jawab langsung kepada presiden sebagai lembaga pangan yang bertanggung jawab untuk menyediakan pangan bagi masyarakat pada harga yang terjangkau diseluruh daerah serta mengendalikan harga pangan di tingkat produsen dan konsumen. Lebih dari 30 tahun Bulog telah melaksanakan penugasan dari pemerintah untuk menangani bahan pangan pokok khususnya beras dalam rangka memperkuat ketahanan pangan nasional. Sejak krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1997 timbul tekanan yang sangat kuat agar peran pemerintah dipangkas secara drastis sehingga semua kepentingan nasional termasuk pangan harus diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar. Tekanan tersebut terutama mucul dari negara-negara maju Pengaruh Implementasi Balaced..., Setio Wastono, FE UMP 2010

Upload: dinhhanh

Post on 17-Jun-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/3505/2/SETIO WASTONO BAB I.pdf · kuat agar peran pemerintah dipangkas secara drastis ... kajian auditor internasional

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Krisis ekonomi yang melanda negara-negara Asia pada pertengahan

tahun 1997 memberikan dampak terhadap keberadaan perusahaan-perusahaan

di Indonesia. Bahkan Indonesia merupakan salah satu negara yang terpuruk

dari terjadinya krisis global tersebut. Krisis tersebut memberikan tugas besar

bagi setiap perusahaan untuk membenahi kinerjanya agar perusahaan tetap

bertahan, sementara pemerintah juga terus berupaya keras untuk menstabilkan

perekonomian nasional terutama menjaga kestabilan harga barang dan

kebutuhan pokok dalam negeri yang akan memberikan dampak langsung

terhadap perekonomian rakyat secara luas.

Bulog merupakan salah satu lembaga pemerintah non departemen yang

bertanggung jawab langsung kepada presiden sebagai lembaga pangan yang

bertanggung jawab untuk menyediakan pangan bagi masyarakat pada harga

yang terjangkau diseluruh daerah serta mengendalikan harga pangan di tingkat

produsen dan konsumen. Lebih dari 30 tahun Bulog telah melaksanakan

penugasan dari pemerintah untuk menangani bahan pangan pokok khususnya

beras dalam rangka memperkuat ketahanan pangan nasional. Sejak krisis

ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1997 timbul tekanan yang sangat

kuat agar peran pemerintah dipangkas secara drastis sehingga semua

kepentingan nasional termasuk pangan harus diserahkan sepenuhnya kepada

mekanisme pasar. Tekanan tersebut terutama mucul dari negara-negara maju

Pengaruh Implementasi Balaced..., Setio Wastono, FE UMP 2010

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/3505/2/SETIO WASTONO BAB I.pdf · kuat agar peran pemerintah dipangkas secara drastis ... kajian auditor internasional

2

pemberi pinjaman khususnya AS dan lembaga keuangan internasional seperti

IMF dan World Bank.

Sehubungan dengan adanya tuntutan untuk melakukan perubahan,

Bulog telah melakukan berbagai kajian-kajian baik oleh intern Bulog maupun

pihak ekstern. Pertama, tim intern Bulog pada tahun 1998 telah mengkaji

ulang peran Bulog sekarang dan perubahan lembaganya di masa mendatang.

Hal ini dilanjutkan dengan kegiatan sarasehan pada bulan Januari 2000 yang

melibatkan Bulog dan Dolog selindo dalam rangka menetapkan arahan untuk

penyesuaian tugas dan fungsi yang kemudian disebut sebagai "Paradigma

Baru Bulog". Kedua, kajian ahli dari Universitas Indonesia (UI) pada tahun

1999 yang menganalisa berbagai bentuk badan hukum yang dapat dipilih oleh

Bulog, yakni LPND seperti sekarang, atau berubah menjadi Persero, Badan

Hukum Milik Negara (BHMN), Perjan atau Perum. Hasil kajian tersebut

menyarankan agar Bulog memilih Perum sebagai bentuk badan hukum untuk

menjalankan dua fungsi bersamaan, yaitu fungsi publik dan komersial. Ketiga,

kajian auditor internasional Arthur Andersen pada tahun 1999 yang telah

mengaudit tingkat efisiensi operasional Bulog.

Secara khusus, Bulog disarankan agar menyempurnakan struktur

organisasi, dan memperbaiki kebijakan internal, sistim, proses dan

pengawasan sehingga dapat memperbaiki efisiensi dan memperkecil

terjadinya KKN di masa mendatang. Keempat, kajian bersama dengan Bernas

Malaysia pada tahun 2000 untuk melihat berbagai perubahan yang dilakukan

oleh Malaysia dan merancang kemungkinan penerapannya di Indonesia.

Pengaruh Implementasi Balaced..., Setio Wastono, FE UMP 2010

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/3505/2/SETIO WASTONO BAB I.pdf · kuat agar peran pemerintah dipangkas secara drastis ... kajian auditor internasional

3

Kelima, kajian konsultan internasional Price Waterhouse Coopers (PWC)

pada tahun 2001 yang telah menyusun perencanaan korporasi termasuk

perumusan visi dan misi serta strategi Bulog, menganalisa core business dan

tahapan transformasi lembaga Bulog untuk berubah menjadi lembaga Perum.

Keenam, dukungan politik yang cukup kuat dari anggota DPR RI, khususnya

Komisi III dalam berbagai hearing antara Bulog dengan Komisi III DPR RI

selama periode 2000-2002.

Berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun

2008 tentang Kebijakan Perberasan, dalam konsideran menimbang bahwa

dalam rangka stabilitas ekonomi nasional, meningkatkan pendapatan petani,

peningkatan ketahanan pangan, dan pengembangan ekonomi pedesaan serta

akibat dari perkembangan nasional dan global di bidang pangan khususnya

perberasan Perum Bulog sebagai Badan Usaha Milik Negara mendapat

penugasan dari Pemerintah untuk :

1. Melaksanakan Pembelian Gabah/Beras secara Nasional

2. Penyediaan dan penyaluran Beras bersubsidi bagi kelompok

berpendapatan rendah serta penyediaan dan penyaluran beras untuk

menjaga stabilitas harga beras, menanggulangi keadaan darurat, bencana,

dan rawan pangan

3. Pengelolaan Cadangan Beras Pemerintah.

Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja organisasi

diantaranya faktor lingkungan bisnis eksternal seperti kebijakan pemerintah,

kekuatan hukum dan politik, teknologi, sumberdaya, selera pelanggan dan

Pengaruh Implementasi Balaced..., Setio Wastono, FE UMP 2010

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/3505/2/SETIO WASTONO BAB I.pdf · kuat agar peran pemerintah dipangkas secara drastis ... kajian auditor internasional

4

pengelolaan organisasi lingkungan bisnis eksternal merupakan lingkungan

diluar organisasi, namun dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.

Krisis yang terjadi tahun 1997 merupakan salah satu faktor lingkungan makro

yang mempengaruhi kinerja organisasi. Lingkungan makro yang berpengaruh

terhadap organisasi terdiri dari kekuatan hukum dan politik, kekuatan

ekonomi, kekuatan teknologi, serta kekuatan sosial dan budaya (Emery &

Trist dalam Robbins 1994:235; Wheelen & Hunger 2000: 10; Winardi &

Karhi 1997: 159).

Dewasa ini, pengukuran kinerja perusahaan menjadi hal yang sangat

penting bagi manajemen untuk melakukan evaluasi terhadap performa

perusahaan dan perencanaan tujuan di masa mendatang. Berbagai informasi

dihimpun agar pekerjaan yang dilakukan dapat dikendalikan dan

dipertanggungjawabkan. Hal ini dilakukan untuk mencapai efisiensi dan

efektivitas pada seluruh proses bisnis perusahaan. Gambaran mengenai kinerja

perusahaan bisa didapatkan dari dua sumber, yakni informasi finansial dan

informasi nonfinansial. Informasi finansial didapatkan dari penyusunan

anggaran untuk mengendalikan biaya. Sedangkan informasi nonfinansial

merupakan faktor kunci untuk menetapkan strategi yang dipilih guna

melaksanakan tujuan yang telah ditetapkan. Kedua informasi di atas dapat

dianalisa menggunakan beberapa model pengukuran kinerja perusahaan, salah

satunya dengan menggunakan metode balanced scorecard. Balanced

scorecard merupakan kerangka kerja komprehensif untuk menerjemahkan visi

dan misi serta strategi perusahaan dalam seperangkat ukuran kinerja yang

Pengaruh Implementasi Balaced..., Setio Wastono, FE UMP 2010

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/3505/2/SETIO WASTONO BAB I.pdf · kuat agar peran pemerintah dipangkas secara drastis ... kajian auditor internasional

5

terpadu, tersusun dalam empat perspektif, yaitu finansial, pelanggan, proses

bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan.

Penelitian yang dilakukan oleh Imelda (2004:121) membahas

bagaimana membangun balanced scorecard, meliputi menentukan tujuan

strategis, ukuran yang digunakan, target yang ingin dicapai serta inisiatif, dan

mengimplementasikan balanced scorecard pada organisasi publik. Hasil

penelitian diperoleh bahwa penggunaan balanced scorecard memberikan

manfaat bagi organisasi antara lain meningkatkan komunikasi antar individu

dalam organisasi, manajemen dapat fokus pada proses organisasi secara

keseluruhan, membawa setiap unit dalam organisasi kearah yang sama yaitu

melayani masyarakat, memotivasi pekerja, meningkatkan sistem penghargaan,

dan meningkatkan kepuasan pekerja.

Dalam penelitiannya Imelda (2004:122) menyimpulkan bahwa

balanced scorecard dapat digunakan pada organisasi publik setelah dilakukan

modifikasi dari konsep balanced scorecard yang awalnya ditujukan bagi

organisasi bisnis. Modifikasi tersebut antara lain adalah dalam hal misi

organisasi publik, sehingga tujuan utama suatu organisasi publik adalah

memberi pelayanan kepada masyarakat dapat tercapai secara efektif dan

efisien. Bagian lain yang perlu dimodifikasi adalah posisi antara perspektif

finansial dan perspektif pelanggan. Selanjutnya perspektif customers diubah

menjadi perspektif customers and stakeholders dan perspektif learning dan

growth menjadi perspektif employess and organization capacity. Sebelum

mengimplementasikan balanced scorecard terlebih dahulu yang dilakukan

Pengaruh Implementasi Balaced..., Setio Wastono, FE UMP 2010

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/3505/2/SETIO WASTONO BAB I.pdf · kuat agar peran pemerintah dipangkas secara drastis ... kajian auditor internasional

6

adalah membangun balanced scorecard melalui tahapan-tahapan berikut: 1)

menilai fondasi organisasi 2) membangun strategi bisnis 3) membuat tujuan

organisasi 4) membuat strategic map bagi strategi bisnis organisasi 5)

pengukuran kinerja dan 6) menyusun inisiatif. Tahapan dalam

mengimplementasikan balanced scorecard meliputi identifikasi data yang

dibutuhkan, membangun balanced scorecard secara menyeluruh dan

melakukan evaluasi.

Hal ini diperjelas oleh pendapatnya Rohm, yang menyatakan bahwa

dengan adanya perbedaan-perbedaan antara organisasi bisnis dan publik, maka

balanced scorecard harus dimodifikasikan terlebih dahulu agar sesuai dengan

kebutuhan organisasi publik (Rohm: 2003). Meskipun organisasi publik tidak

bertujuan untuk mencari profit, organisasi ini terdiri dari unit-unit yang saling

terkait yang mempunyai misi yang sama yaitu melayani masyarakat. Untuk itu

organisasi publik harus dapat menterjemahkan misinya kedalam strategi,

tujuan, ukuran serta target yang ingin dicapai. Yang kemudian

dikomunikasikan kepada unit-unit yang ada untuk dapat dilaksanakan

sehingga semua unit mempunyai tujuan yang sama yaitu pencapaian misi

organisasi. Untuk itu organisasi publik dapat menggunakan balanced

scorecard dalam menterjemahkan misi organisasi kedalam serangkaian

tindakan untuk melayani masayarakat.

Perubahan lingkungan yang dinamis mendorong organisasi untuk

mempersiapkan dirinya agar bisa tetap hidup di lingkungan global. Keadaan

ini menuntut manajemen untuk berupaya menyiapkan, menyempurnakan

Pengaruh Implementasi Balaced..., Setio Wastono, FE UMP 2010

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/3505/2/SETIO WASTONO BAB I.pdf · kuat agar peran pemerintah dipangkas secara drastis ... kajian auditor internasional

7

ataupun mencari strategi-strategi baru yang menjadikan perusahaan mampu

bertahan dan berkembang dunia. Oleh karena itu manajemen harus mengkaji

ulang prinsip-prinsip yang selama ini digunakan agar dapat bertahan dan

bertumbuh dalam persaingan yang semakin ketat untuk dapat menghasilkan

pelayanan yang memuaskan bagi masyarakat.

Strategi yang dirumuskan organisasi atau perusahaan merupakan

keahlian manajemen dalam mengelola organisasi untuk mewujudkan visi, misi

dan tujuan organisasi. Strategi merupakan faktor internal yang penting untuk

mempertimbangkan dalam pengambilan keputusan. Percepatan perubahan

lingkungan menimbulkan ketidakpastian yang diduga akan berpengaruh

terhadap kinerja organisasi. Dalam hal ini diperlukan sistem penilaian kinerja

yang mampu mengukur kinerja dari aspek keuangan, aspek bisnis internal,

aspek pelanggan dan aspek pertumbuhan dan pembelajaran (Kaplan & Northern

1995:25). Dikenal sebagai penilaian kinerja dengan menggunakan pendekatan

balanced scorecard. Pengukuran kinerja dengan balanced scorecard

merupakan hasil dari proses manajemen dari atas ke bawah (top-down).

Penilaian kinerja merupakan hal yang esensial bagi perusahan. Untuk

memenangkan persaingan global yang semakin ketat ini, kinerja sebuah

organisasi haruslah mencerminkan peningkatan dari satu periode ke periode

berikutnya. Bulog merupakan salah satu bentuk organisasi publik, dimana

organisasi tersebut didirikan dengan tujuan memberikan pelayanan kepada

masyarakat bukan mendapatkan keuntungan (profit). Organisasi ini bisa

berupa organisasi pemerintah dan organisasi nonprofit lainnya, yang dapat

Pengaruh Implementasi Balaced..., Setio Wastono, FE UMP 2010

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/3505/2/SETIO WASTONO BAB I.pdf · kuat agar peran pemerintah dipangkas secara drastis ... kajian auditor internasional

8

juga menggunakan balanced scorecard dalam pengukuran kinerjanya.

Konsep Balanced Scorecard ini pada dasarnya merupakan penerjemahan

strategi dan tujuan yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan dalam jangka

panjang, yang kemudian diukur dan dimonitor secara berkelanjutan.

Mengacu dari pengertian pada Kaplan dan Norton (1996) dapat

dikatakan bahwa balanced scorecard merupakan sistem manajemen strategis

yang diturunkan dari visi dan strategi serta merefleksikan aspek-aspek terpenting

dalam suatu bisnis. Perusahaan-perusahaan inovatif tidak memandang balanced

scorecard hanya sebagai sistem pengukuran operasional atau taktis, tetapi

menggunakannya sebagai suatu sistem manajemen strategis yang mengelola

strategi perusahaan sepanjang waktu. Pendekatan balanced scorecard

melakukan pengukuran kinerja berdasarkan pada aspek finansial maupun non

finansial. Aspek non finansial mendapat perhatian karena pada dasarnya

peningkatan kinerja keuangan berasal dari aspek non finansial yaitu peningkatan

efektivitas proses bisnis, komitmen organisasi dan kepercayaan customer

terhadap produk, sehingga apabila perusahaan akan melakukan pelipatgandaan

kinerja maka fokus perhatian haruslah ditujukan kepada peningkatan kinerja di

bidang non-finansial karena dari situlah kinerja keuangan berasal.

Dalam operasional perusahaan, Bulog lebih difokuskan pada nilai

sosial dalam hal pelayanan sesuai dengan tujuan serta fungsi yang telah

ditetapkan oleh Pemerintah baik Pusat maupun Daerah. Dalam usaha

melakukan perbaikan terhadap kinerja perusahaan, Perum Bulog perlu

melakukan pengukuran terhadap kinerja perusahaan. Oleh karena itu, dalam

Pengaruh Implementasi Balaced..., Setio Wastono, FE UMP 2010

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/3505/2/SETIO WASTONO BAB I.pdf · kuat agar peran pemerintah dipangkas secara drastis ... kajian auditor internasional

9

penelitian kali ini dilakukan pengukuran kinerja pada Perum Bulog dengan

menggunakan metode yang dapat mengintegrasikann seluruh aspek yang

terkait dalam perusahaan yaitu metode balanced scorecard. Metode ini

mengukur kinerja perusahaan berdasarkan empat perspektif yaitu keuangan,

pelanggan, proses bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan

sehingga dapat diperoleh pencapaian tujuan perusahaan yang lebih efektif dan

terintegrasi. Proses pengukuran kinerja Perum Bulog diawali dengan

penjabaran visi, misi dan strategi perusahaan kedalam tujuan strategis, critical

success factor serta tolok ukur keberhasilan perusahaan.

Perum Bulog Sub Divisi Regional IV Banyumas merupakan instansi

vertikal dari Perum Bulog Bulog Divisi Regional Jawa Tengah yang juga

merupakan instansi vertikal dari Kantor Pusat Perum Bulog. Perum Bulog Sub

Divisi Regional IV Banyumas mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas

pokok dan fungsi Perum Bulog di bidang Pelayayan Publik, Perencanaan dan

Pengembangan Usaha, Administrasi dan Keuangan di wilayah kerjanya.

Wilayah kerja Perum Bulog Sub Divisi Regional IV Banyumas meliputi

wilayah Eks Karesidenan Banyumas Jawa Tengah yang meliputi empat

kabupaten yaitu: Kabupaten Banyumas, Kabupaten Cilacap, Kabupaten

Purbalingga dan Kabupaten Banjarnegara.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengungkapan

lebih jauh tentang Pengukuran kinerja dengan balanced scorecard dengan judul

penelitian “Pengaruh Implementasi Balanced Scorecard Terhadap Kinerja

Perusahaan Pada Perum Bulog Sub Divisi Regional IV Banyumas”.

Pengaruh Implementasi Balaced..., Setio Wastono, FE UMP 2010

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/3505/2/SETIO WASTONO BAB I.pdf · kuat agar peran pemerintah dipangkas secara drastis ... kajian auditor internasional

10

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah-

masalah yang hendak diungkapkan dalam penelitian ini antara lain:

1. Apakah perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan

perspektif pembelajaran dan pertumbuhan secara simultan mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja Perum Bulog Sub Divisi

Regional IV Banyumas?

2. Apakah perspektif pelanggan secara parsial mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap kinerja Perum Bulog Sub Divisi Regional IV

Banyumas?

3. Apakah perspektif proses bisnis internal secara parsial mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja Perum Bulog Sub Divisi

Regional IV Banyumas?

4. Apakah perspektif pembelajaran dan pertumbuhan secara parsial

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja Perum Bulog Sub

Divisi Regional IV Banyumas?

1.3 Batasan Masalah

Penelitian ini di batasi pada variabel persepsi dalam implementasi

balanced scorecard terhadap kinerja Perusahaan Perum Bulog Sub Divisi

Regional IV Banyumas yang terdiriari tiga perspektif yaitu perspektif konsumen,

perspektif bisnis internal dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Dalam

penelitian ini perspektif keuangan tidak digunakan sebagai pengukuran karena

Perum Bulog merupakan Badan Usaha Milik Negara yang lebih menitikberatkan

Pengaruh Implementasi Balaced..., Setio Wastono, FE UMP 2010

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/3505/2/SETIO WASTONO BAB I.pdf · kuat agar peran pemerintah dipangkas secara drastis ... kajian auditor internasional

11

kepada pelayanan publik dan keuangan yang diperlukan dalam operasional telah

dianggarkan / di subsidi secara tetap melalui APBN

1.4 Tujuan Penelitian

1. Untuk menguji apakah perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis

internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan secara simultan

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja Perum Bulog Sub

Divisi Regional IV Banyumas.

2. Untuk menguji apakah perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis

internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan secara parsial

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja Perum Bulog Sub

Divisi Regional IV Banyumas.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat diproleh dari hasil penelitian ini adalah:

1. Bagi Pemeritah

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk kebijakan

dimasa yang akan datang terutama yang berhubungan dengan kinerja

organisasi, tidak hanya terbatas pada Perum Bulog saja.

2. Bagi Penelitian Selanjutnya

Sebagai bahan referensi bagi peneliti yang akan melakukan penelitian

secara mendetail sebagai kumpulan dari penelitian ini.

1.6 Kerangka Pemikiran

Organisasi harus dapat menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan

yang sangat cepat yang mengakibatkan tingginya dinamika lingkungan dan

Pengaruh Implementasi Balaced..., Setio Wastono, FE UMP 2010

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/3505/2/SETIO WASTONO BAB I.pdf · kuat agar peran pemerintah dipangkas secara drastis ... kajian auditor internasional

12

menimbulkan ketidakpastian lingkungan yang dihadapi organisasi. Sehingga

perlu dilakukan penyempurnaan organisasi secara terus menerus. Penerapan

sebuah sistem pengukuran kinerja merupakan salah satu cara bagi perusahaan

untuk mengetahui kondisi dan prestasi yang dimilikinya saat ini beserta

potensinya di masa mendatang. Selama ini, penerapannya masih didominasi

oleh tolak ukur finansial. Dalam iklim persaingan yang kini kian ketat, tolak

ukur tersebut tidak dapat dijadikan sebagai satu-satunya acuan. Untuk itu

dibutuhkan sebuah sistem penilaian kinerja yang meliputi tolak ukur finansial

maupun non finansial. Penilaian kinerja menggunakan metode Balanced

Scorecard. memberikan para eksekutif sebuah kerangka kerja menyeluruh

yang menerjemahkan visi perusahaan dan strategi perusahaan dan strategi

usaha ke dalam sejumlah ukuran. Sistem ini menterjemahkan misi dan strategi

perusahaan menjadi tujuan dan measure, serta mengorganisirnya menjadi 4

perspektif yang berbeda yaitu: 1) Perspektif Finansial 2) Perspektif Pelanggan

3) Perspektif Proses Bisnis Internal dan 4) Perspektif Proses Belajar dan

Pertumbuhan.

Penelitian ini bertujuan mengungkapkan pengaruh penerapan Balanced

Scorecard yang ditinjau dari tiga perpsektif yaitu perspektif pelanggan,

perspektif proses bisnis internal dan perspektif proses belajar dan

pertumbuhan terhadap kinerja pada Perum Bulog Sub Divisi Regional IV

Banyumas. Berdasarkan uraian tentang latar belakang permasalahan,

perumusan masalah, tujuan dan kajian teori di atas, maka kerangka pemikiran

dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Pengaruh Implementasi Balaced..., Setio Wastono, FE UMP 2010

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/3505/2/SETIO WASTONO BAB I.pdf · kuat agar peran pemerintah dipangkas secara drastis ... kajian auditor internasional

13

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

1.7 Hipotesis

Hipotesis yang dapat diajukan dalam penelitian adalah:

1. Terdapat pengaruh secara simultan yang signifikan antara perspektif

pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan

pertumbuhan terhadap kinerja Perum Bulog Sub Divisi Regional IV

Banyumas.

2. Terdapat pengaruh secara parsial yang signifikan perspektif pelanggan

terhadap kinerja Perum Bulog Sub Divisi Regional IV Banyumas.

3. Terdapat pengaruh secara parsial yang signifikan perspektif proses bisnis

internal terhadap kinerja Perum Bulog Sub Divisi Regional IV Banyumas.

4. Terdapat pengaruh secara parsial yang signifikan perspektif pembelajaran

dan pertumbuhan terhadap kinerja Perum Bulog Sub Divisi Regional IV

Banyumas.

Perspektif Pelanggan

Perspektif Bisnis Internal

Perspektif Pertumbuhandan Pembelajaran

Balanced Scorecard

Pengaruh Implementasi Balaced..., Setio Wastono, FE UMP 2010