bab i pendahuluan 1.1 latar belakang · r k p d 2 0 1 8 pemerintah kabupaten pulang pisau i-1 bab i...

77
RKPD 2018 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional serta Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 disebutkan bahwa Pemerintah Daerah wajib menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), yaitu dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun. RKPD disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan. Di satu sisi penyusunan RKPD Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2018 ini memperhatikan Rencana Kerja SOPD Hasil Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kabupaten Tahun 2017, sehingga ada konsistensi antara kewenangan antar tingkat pemerintahan di Kabupaten sampai dengan Kecamatan/Kelurahan/Desa dengan kebutuhan riil masyarakat di seluruh wilayah Kabupaten Pulang Pisau. Di sisi yang lain, RKPD ini menjadi dasar penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Kabupaten Pulang Pisau Tahun Anggaran 2018, serta dasar penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD). RKPD Tahun 2018 ini memuat Pendahuluan, Evaluasi RKPD Tahun Lalu, Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah, Kerangka Pendanaan Dengan Prioritas, Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah, Sasaran Pembangunan serta Rencana Kerja yang terukur dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah, pemerintah daerah maupun yang akan ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. RKPD Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2018 ini merupakan dokumen RKPD Kelima atau penutup dari periode RPJMD Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2013- 2018 serta memasuki periode Tahun ke - 12 (Dua belas) dari RPJPD Kabupaten Pulang Pisau tahun 2006-2026.

Upload: others

Post on 10-Jan-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2 0 1 8

PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional serta Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang

Pemerintahan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010

disebutkan bahwa Pemerintah Daerah wajib menyusun Rencana Kerja Pemerintah

Daerah (RKPD), yaitu dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun.

RKPD disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara

perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan. Di satu sisi

penyusunan RKPD Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2018 ini memperhatikan

Rencana Kerja SOPD Hasil Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kabupaten

Tahun 2017, sehingga ada konsistensi antara kewenangan antar tingkat

pemerintahan di Kabupaten sampai dengan Kecamatan/Kelurahan/Desa dengan

kebutuhan riil masyarakat di seluruh wilayah Kabupaten Pulang Pisau.

Di sisi yang lain, RKPD ini menjadi dasar penyusunan Kebijakan Umum

Anggaran (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Kabupaten

Pulang Pisau Tahun Anggaran 2018, serta dasar penyusunan Laporan Keterangan

Pertanggungjawaban (LKPJ) dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

(LPPD).

RKPD Tahun 2018 ini memuat Pendahuluan, Evaluasi RKPD Tahun Lalu,

Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah, Kerangka Pendanaan Dengan Prioritas,

Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah, Sasaran Pembangunan serta

Rencana Kerja yang terukur dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung

oleh pemerintah, pemerintah daerah maupun yang akan ditempuh dengan

mendorong partisipasi masyarakat.

RKPD Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2018 ini merupakan dokumen RKPD

Kelima atau penutup dari periode RPJMD Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2013-

2018 serta memasuki periode Tahun ke - 12 (Dua belas) dari RPJPD Kabupaten

Pulang Pisau tahun 2006-2026.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-2

1.2 DASAR HUKUM

Dasar hukum penyusunan RKPD Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2018 adalah

sebagai berikut:

1. Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten

Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau,

Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya,

dan Kabupaten Barito Timur di Propinsi Kalimantan Tengah(Lembaran Negara

RI Tahun 2002 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 47800) ;

2. Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara RI Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara RI

Nomor 4286) ;

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 104,

Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4421);

4. Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara RI

Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah, Terakhir dengan

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara RI Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara RI

Nomor 4844);

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintahan Pusat dan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004

Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4438) ;

6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pembangunan Jangka

Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara RI Tahun 2007 Nomor

33, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4700) ;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran

Negara RI Nomor 4578) ;

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-3

8. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian

dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan (Lembaran Negara RI Tahun 2006

Nomor 95, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4663) ;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan

Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4664) ;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas

Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816) ;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817) ;

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2010 tentang Perubahan

Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah ;

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah ;

14. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 11 Tahun 2005 tentang

Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan

Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah

(Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2005 Nomor 15);

15. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 12 Tahun 2005 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Kalimantan Tengah

Tahun 2006 – 2025 (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2005

Nomor 16) ;

16. Peraturan Daerah Kabupaten Pulang Pisau Nomor 12 Tahun 2007 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pulang Pisau

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-4

Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Daerah Lembaran Daerah Kabupaten Pulang

Pisau Tahun 2007) ;

17. Peraturan Daerah Kabupaten Pulang Pisau Nomor 9 Tahun 2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Pulang Pisau (Lembaran

Daerah Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2008 Nomor 9).

18. Peraturan Bupati Pulang Pisau Nomor 02 Tahun 2014 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2013

– 2018 (Lembaran Daerah Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2014 Nomor 2);

1.3 HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN

Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pulang

Pisau tahun 2018 mengacu pada RPJPD Kabupaten Pulang Pisau tahun 2006 – 2026,

RPJMD Kabupaten Pulang Pisau periode 2013-2018 dengan tetap memperhatikan

RPJM Nasional dan RPJMD Provinsi Kalimantan Tengah. RKPD menjadi acuan bagi

setiap SOPD dalam menyusun Rencana Kerja Satuan Organisasi Perangkat Daerah

(Renja SOPD), yang merupakan dokumen perencanaan tahunan SOPD. RKPD juga

menjadi dokumen dalam penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA), Prioritas dan

Plafon Anggaran Sementara (PPAS), serta rujukan dalam penyusunan Rancangan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD).

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-5

Hubungan Antar Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah

Dari gambar tersebut dapat dijelaskan bahwa:

1. Sistem perencanaan pembangunan daerah merupakan rangkaian panjang

dalam satu kesatuan yang tidak dapat berdiri sendiri. Sistem tersebut dimulai

dari perencanaan pembangunan jangka panjang, menengah, dan tahunan;

2. Perencanaan pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dengan system pembangunan nasional; serta

3. Sistem perencanaan pembangunan daerah juga merupakan satu kesatuan

dengan sistem pengelolaan keuangan daerah melalui tahap penganggarannya

1.4 SISTEMATIKA DOKUMEN RKPD

Dokumen RKPD Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2018, terdiri dari 6 (enam)

Bab, dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari Latar Belakang, Dasar Hukum Penyusunan,

Hubungan Antara Dokumen, Sistematika Dokumen RKPD serta

Maksud dan Tujuan.

BAB II. EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN

PENCAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-6

Memuat Gambaran Umum Kondisi Daerah, Evaluasi Pelaksanaan

Program dan Kegiatan RKPD sampai Tahun Berjalan dan Realisasi

RPJMD, Permasalahan Pembangunan Daerah.

BAB III. RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN

KEUANGAN DAERAH

Yaitu mengenai arah kebijakan ekonomi daerah dan arah kebijakan

keuangan daerah.

BAB IV. PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

Berisi uraian tentang tujuan dan sasaran pembangunan serta prioritas

pembangunan daerah.

BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS

Mengemukakan secara eksplisit rencana program dan kegiatan

prioritas daerah yang disusun berdasarkan evaluasi pembangunan

tahunan, kedudukan tahun rencana (RKPD) dan capaian kinerja yang

direncanakan dalam RPJMD.

BAB VI. PENUTUP

Berisikan uraian tentang hal-hal yang perlu diperhatikan oleh berbagai

stakeholders agar RKPD berdaya guna.

1.5 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN RKPD

Maksud dan tujuan penyusunan RKPD Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2018

adalah sebagai berikut :

1. Mensinkronkan agenda dan program prioritas pembangunan provinsi yang

tertuang di dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi tahun 2018 dan

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Pulang Pisau 2018 dengan

kebutuhan riil masyarakat Kabupaten Pulang Pisau, sehingga pendanaan,

desentralisasi, sinergis dengan pendanaan dekonsentrasi dan tugas

pembantuan di Kabupaten Pulang Pisau.

2. Sebagai rujukan utama dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Pulang Pisau Tahun Anggaran 2018.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-7

3. Merupakan media konsultasi publik bagi segenap stakeholders di Kabupaten

Pulang Pisau untuk menetapkan program dan kegiatan daerah serta

rekomendasi kebijakan guna mendukung implementasi program/kegiatan

tahun anggaran berikutnya.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8

PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-1

BAB II

EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA

PENYELENGGARAN PEMERINTAH

Evaluasi pelaksanaan RKPD tahun 2018 menguraikan tentang hasil Capaian Target

pada RKPD 2017, selain itu juga memperhatikan dokumen RPJMD sebagai bahan acuan.

Sedangkan capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan menguraikan tentang kondisi

geografi demografi, pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan, dan

permasalahan pembangunan.

2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi

1. Letak, Luas dan Batas Wilayah

Kabupaten Pulang Pisau merupakan salah satu kabupaten di

Provinsi Kalimantan Tengah dengan luas wilayah 8.997 km2 atau sekitar

5,85% dari luas Kalimantan Tengah (153.564 km2). Wilayah Kabupaten

Pulang Pisau terletak di daerah khatulistiwa, yaitu antara 10º sampai 0º

Lintang Selatan dan 110º sampai 120º Bujur Timur.

2. Kondisi Topografi

Kondisi Topografi wilayah Kabupaten Pulang Pisau terdiri dari:

a. Bagian Utara, yang merupakan daerah perbukitan, dengan ketinggian

antara 50-100 m dari permukaan air laut, yang mempunyai sudut

elevasi 8º-15º, serta mempunyai daerah pegunungan dengan tingkat

kemiringan ± 15º -25º

b. Bagian Selatan, terdiri atas pantai/pesisir, rawa dengan ketinggian 0-

5 m dari permukaan laut dengan elevasi 0º-8º serta dipengaruhi oleh

pasang surut dan merupakan daerah yang mempunyai intensitas

banjir yang cukup besar. Kabupaten Pulang Pisau memiliki perairan

yang meliputi danau, rawa-rawa, dan dilintasi jalur sungai besar, yaitu

Sungai Kahayan dan Sungai Sebangau.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8

PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-2

Ketinggian wilayah Kabupaten Pulang Pisau bervariasi antara 0 – 100

meter dari permukaan laut. Ada 6 (enam) kecamatan yang terletak di

daerah dataran rendah dengan ketinggian 0 - 25 meter di atas permukaan

air laut (dpl), yaitu Kecamatan Kahayan Kuala, Kecamatan Sebangau

Kuala, Kecamatan Pandih Batu, Kecamatan Maliku, Kecamatan Kahayan

Hilir dan Kecamatan Jabiren Raya. Dua kecamatan lainnya berada pada

ketinggian 25 – 100 meter di atas permukaan laut (dpl), yaitu Kecamatan

Kahayan Tengah dan Kecamatan Banama Tingang. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Tinggi Ibukota Kecamatan di Atas Permukaan Air Laut Menurut Kecamatan di Kabupaten Pulang Pisau

No Nama Kecamatan Ibukota Kecamatan Tinggi Rata-Rata dpl (m)

1 Kahayan Kuala Bahaur Basantan 0-25

2 Sebangau Kuala Sebangau Permai 0-25

3 Pandih Batu Pangkoh Hilir 0-25

4 Maliku Maliku Baru 0-25

5 Kahayan Hilir Pulang Pisau 0-25

6 Jabiren Raya Jabiren 0-25

7 Kahayan Tengah Bukit Rawi 25-50

8 Banama Tingang Bawan 50-100 Sumber: Katalog BPS Pulang Pisau dalam Angka 2016

3. Geologi dan Tanah

Berdasarkan peta geologi formasi geologi yang ada di wilayah

Kabupaten Pulang Pisau, tersusun atas formasi aluvium *Qa) yang

terbentuk sejak zaman Holosen dan formasi Batuan Api (Trv). Formasi

Aluvium (Qa) merupakan formasi yang tersusun dari bahan-bahan liat

kaolinit dan debu bersisipan pasir, gambut, kerakal dan bongkahan lepas,

merupakan endapan sungai dan rawa. Sementara formasi Batuan Gunung

Api (Trv) merupakan formasi yang tersusun dari batuan breksi gunung api

berwarna kelabu kehijauan dengan komponennya terdiri dari andesit,

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8

PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-3

basal dan rijang. Bahan-bahan ini terkumpul dengan basal yang berwarna

coklat kemerahan.

Jenis tanah yang ada di wilayah Kabupaten Pulang Pisau juga

mengikuti pola kondisi topografinya. Di bagian Selatan, jenis tanah yang

dominan adalah tanah gambut dan tanah aluvial, terutama pada bagian

Selatan Kabupaten Pulang Pisau yang kondisi drainasenya kurang bagus.

Sedangkan jenis tanah yang ada di bagian utara didominasi tanah podsoil

dan aluvial. Pada daerah-daerah pinggir sungai umumnya didominasi oleh

tanah aluvial yang berasal dari endapan sungai

4. Hidrologi

Kabupaten Pulang Pisau memiliki perairan yang meliputi danau,

rawa-rawa, dan dilintasi jalur sungai. Sungai yang termasuk wilayah

Kabupaten Pulang Pisau, yaitu :

Sungai Kahayan dengan panjang ± 600 km;

Sungai Sebangau dengan panjang ± 180 km;

Sungai Anjir Kalampan dengan panjang ± 14,6 km, yang

menghubungkan Mandomai Kecamatan Kapuas Barat (Kabupaten

Kapuas) dan Pulang Pisau mengarah ke Palangka Raya. Sungai Anjir

Kalampan yang masuk wilayah Kabupaten Pulang Pisau sepanjang

± 6,5 km;

Sungai Anjir Basarang dengan panjang ± 24 km, menghubungkan

Kuala Kapuas (Kabupaten Kapuas) dengan wilayah Kabupaten Pulang

Pisau. Sungai Anjir Basarang yang masuk Wilayah Kabupaten Pulang

Pisau sepanjang ± 7 km;

Sungai Terusan Raya dengan panjang ±18 km yang menjadi jalur

transportasi sungai dari Kuala Kapuas ke Bahaur Kecamatan Kahayan

Kuala melalui Terusan Batu. Sungai Terusan Raya yang masuk wilayah

Kabupaten Pulang Pisau sepanjang ± 6 km;

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8

PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-4

Daerah pantai / pesisir Laut dengan bentangan panati sepanjang ±

153,4 km dari timur ke barat.

Tabel 2.2 Nama Sungai Menurut Panjangnya di Kabupaten Pulang Pisau

No Nama Sungai/Anak Sungai Panjang (km)

1 Sungai Kahayan 626,00

2 Sungai Sebangau 180,00

3 Sungai Anjir Kalampan 6,50

4 Sungai Anjir Basarang 7,00

5 Sungai Terusan Raya 6,00 Sumber: Katalog BPS Pulang Pisau dalam Angka 2016

5. Klimatologi

Kabupaten Pulang Pisau pada umumnya termasuk daerah yang beriklim

tropis dengan kelembaban yang cukup tinggi, suhu udara berkisar antara

26,50C – 27,50C dengan suhu rata-rata maksimum 32,50C dan minimum

22,90C. Sebagai daerah yang beriklim tropis, wilayah Kabupaten Pulang

Pisau rata-rata mendapat penyinaran matahari diatas 50%. Berdasarkan

klasifikasi Oldeman (1975), tipe iklim wilayah Kabupaten Pulang Pisau

termasuk tipe iklim B1, yaitu wilayah dengan bulan basah terjadi antara 7

– 9 bulan (curah hujan > 200 mm/bulan) dan bulan kering (curah hujan <

100 mm/bulan kurang dari 2 bulan. Hujan terjadi hampir sepanjang tahun

dan curah hujan terbanyak jatuh pada bulan Oktober - Desember serta

Januari - Maret yang berkisar antara 2.000 – 3.500 mm setiap tahun,

sedangkan bulan kering jatuh pada bulan Juni – September.

6. Potensi Pengembangan Wilayah

Pola Penggunaan Lahan Areal Hutan dan Lahan Areal Non Hutan

mengacu kepada Surat keputusan Nomor 529/Menhut-II/2012 dengan

rincian pada tabel 2.3 berikut :

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8

PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-5

Tabel 2.3 Luas Kawasan Hutan dan Non Hutan Kabupaten Pulang Pisau

No Nomenklatur Luas (Ha)

Persentase (%)

1 HL 217.001,94 20,96

2 KSA/KPA 254.260,85 24,56

3 HP 284.960,03 27,52

4 HPT 18.030,43 1,74

5 HPK 68.441,73 6,61

6 APL 179.844,91 17,37

7 Badan Air 12.898,34 1,25

Total 1.035.438,23 100,00 Sumber : SK Menhut No.529/Menhut-II/2012

7. Demografi

Dalam pelaksanaan pembangunan, penduduk merupakan faktor

yang sangat dominan, karena tidak saja berperan sebagai pelaksana

pembangunan, tetapi juga sebagai sasaran pembangunan.

a. Gambaran Umum Penduduk Pulang Pisau

Pada tahun 2015 penduduk Kabupaten Pulang Pisau berjumlah

124.845 jiwa, yang terdiri atas 64.939 laki-laki dan 59.906 perempuan.

Kecamatan Kahayan Hilir dan Kecamatan Maliku adalah dua kecamatan

dengan urutan teratas yang memiliki jumlah penduduk terbanyak yang

masing-masing berjumlah 27.460 jiwa dan 23.760 jiwa.

Dengan luas wilayah Kabupaten Pulang Pisau sekitar 8.997 Km²

yang didiami oleh 124.845 orang, maka rata-rata tingkat kepadatan

penduduk Kabupaten Pulang Pisau adalah sebanyak 13,88 orang per

kilometer persegi. Dilihat dari distribusi penduduk menurut kecamatan,

kepadatan penduduk tertinggi ada di Kecamatan Kahayan Hilir yaitu 76,28

penduduk per km2, diikuti Kecamatan Maliku sebanyak 57,51 penduduk

per km2. Sementara kecamatan dengan kepadatan terendah kecamatan

adalah Sebangau Kuala, hanya 2,15 penduduk per km2. (Lihat Tabel 2.4).

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8

PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-6

Tabel 2.4 Jumlah Penduduk, Kepadatan Penduduk, Luas Daerah Berdasarkan Kecamatan di Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2015

Sumber: Katalog BPS Pulang Pisau dalam Angka 2016

b. Sex Ratio Penduduk Kabupaten Pulang Pisau

Penduduk Kabupaten Pulang Pisau terdiri dari laki-laki 64.939 jiwa

dan perempuan 59.906 jiwa dengan rasio jenis kelamin (sex ratio) sebesar

108,40. Dengan demikian, terdapat 108 penduduk laki-laki untuk setiap

100 penduduk perempuan, dan kepadatan penduduk (density) mencapai

14 jiwa per km2. ( Tabel 2.5)

Dilihat dari kelompok umur selama tahun 2015, usia produktif

(15 – 64 tahun) masih mendominasi rata-rata sebesar 67,39%, sedangkan

usia 0 – 14 tahun mencapai 27,93% dan penduduk usia lebih dari 65 tahun

sekitar 4,30%. Kepadatan penduduk dan jumlahnya berdasarkan jenis

kelamin dan kelompok umur di Kabupaten Pulang Pisau tahun 2015 ( Tabel

2.5 dan Bagan 2.1)

No Kecamatan Luas

Daerah (Km2)

Jumlah Penduduk

Kepadatan Penduduk Per (Km2)

1 Kahayan Kuala 1.155,00 20.508 17,76

2 Sebangau Kuala 3.801,00 8.156 2,15

3 Pandih Batu 535,86 20.487 38,23

4 Maliku 413,14 23.760 57,51

5 Kahayan Hilir 360,00 27.460 76,28

6 Jabiren Raya 1.323,00 8.103 6,12

7 Kahayan Tengah 783,00 7.661 9,78

8 Banama Tingang 626,00 8.710 13,91

JUMLAH TOTAL 8.997,00 124.845 14,00

Tahun 2014 124.015

Tahun 2013 123.278

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8

PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-7

Tabel 2.5 Kepadatan Penduduk serta Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Tahun 2015

Tahun

Kelompok Umur Jenis Kelamin

Jumlah

Kepadatan Penduduk

0 – 14 15 – 64 65 + Laki-Laki Perempuan Rasio (Jiwa/km2)

2015 Jiwa 34.881 84.134 5.830 64.939 59.906 108,40 124.845

14 % 27,93 67,39 4,30 52,01 47,98 100,00

Sumber: Katalog BPS Pulang Pisau dalam Angka 2016, diolah

Bagan 2.1 Persentase Penduduk Kabupaten Pulang Pisau Berdasarkan Kelompok

Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2015.

Sumber: Katalog BPS Pulang Pisau dalam Angka 2016, diolah

2.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat

Aspek kesejahteraan masyarakat terdiri dari dua fokus yakni fokus kesejahteraan

dan pemerataan ekonomi serta fokus kesejahteraan sosial. Masing-masing fokus

tersebut dibahas pada bagian di bawah ini:

1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

Aspek kesejahteraan masyarakat menjelaskan tentang perkembangan

kesejahteraan Kabupaten Pulang Pisau, ditinjau dari sisi kesejahteraan dan

pemerataan ekonomi, kesejahteraan sosial, serta seni budaya dan olahraga. Pada

27,93 %

67,39%

4,30%

Persentase Jumlah Penduduk

Berdasarkan Kelompok Umur

Umur 0 – 14 th Umur 15 – 64 th Umur 65 + th

52,01%47,98%

Persentase Jumlah Penduduk

Berdasarkan Jenis Kelamin

Laki-Laki Perempuan

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8

PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-8

bagian ini akan dipaparkan lebih mendalam aspek kesejahteraan dan pemerataan

ekonomi yang mencakup: masalah pertumbuhan ekonomi, perkembangan PDRB

sektoral, struktur perekonomian, inflasi, perkembangan PDRB per kelompok

sektor, pendapatan per kapita; produktifitas tenaga kerja, PDRB menurut

penggunaan, dan gambaran singkat sektor.

a. Pertumbuhan PDRB Regional

Pertumbuhan ekonomi merupakan sebuah gambaran makro mengenai

hasil dari proses pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh seluruh

stakeholder, baik pemerintah, dunia usaha, maupun masyarakat menuju

keadaan yang lebih baik. Pertumbuhan ekonomi juga merupakan suatu

gambaran dari peningkatan pendapatan yang berakibat pada peningkatan

kemakmuran dan taraf hidup. Karena itu pertumbuhan ekonomi yang tinggi

dan berkelanjutan serta lebih cepat daripada laju pertumbuhan penduduknya

merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan ekonomi dan

peningkatan kesejahteraan masyarakat. Untuk melihat laju pertumbuhan

ekonomi secara riil dari tahun ke tahun tergambarkan melalui penyajian PDRB

atas dasar harga konstan.

Pertumbuhan ekonomi regional sangat erat hubungannya dengan

masing-masing sektor yang membentuknya. Hal ini berkaitan erat dengan

kontribusi masing-masing sektor yang berpotensi besar maupun sektor-sektor

yang masih perlu mendapat perhatian lebih untuk dijadikan prioritas

pengembangan sehingga diharapkan dapat menjadi sektor yang mempunyai

peranan lebih besar dimasa yang akan datang. Pertumbuhan ekonomi yang

berkesinambungan diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat,

memperluas kesempatan kerja, pemerataan pembagian pendapatan

masyarakat, meningkatkan hubungan ekonomi dan mengusahakan

pergeseran kegiatan ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder dan

tersier, sehingga tercipta pendapatan masyarakat yang meningkat secara

mantap dengan pemerataan yang sebaik mungkin.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8

PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-9

Seiring dengan membaiknya perekonomian nasional pasca krisis global

tahun 2008, perekonomian Kabupaten Pulang Pisau selama tahun 2011-2015

tumbuh relatif stabil dan menunjukkan tren meningkat.

Bagan 2.2 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2011-2015

Sumber: Katalog BPS PDRB Kabupaten Pulang Pisau 2016

*) data bersifat sementara

Laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Pulang Pisau pada tahun 2015

sebesar 7,80%. Sumbangan terbesar PDRB tahun 2015 atas dasar Harga

Berlaku adalah dari sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan yaitu sebesar

Rp 1.434.976,9 juta dan atas dasar Harga Konstan (tahun 2010) sebesar

Rp 1.012.178,9 juta. Pertumbuhan ini merupakan yang tertinggi dibandingkan

tahun-tahun sebelumnya. Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pulang

Pisau selama tahun 2011 - 2015 berfluktuasi dan ada kecenderungan meningkat

dari 5,53 % menjadi 7,80%. Hal ini menunjukkan bahwa selama tahun 2011 - 2015

tingkat perekonomian di Kabupaten Pulang Pisau terus meningkat setiap

tahun.

5,53

6,466,79

7,59 7,8

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

2011 2012 2013 2014 2015*

PDRB Kabupaten Pulang Pisau 2015

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8

PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-10

b. Pertumbuhan PDRB Sektoral

Indikator umum yang digunakan untuk mengetahui laju

pertumbuhan ekonomi suatu daerah adalah dengan melihat perkembangan

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) daerah yang bersangkutan. PDRB

ada dua macam, yaitu PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga

(ADH) Berlaku dan PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga (ADH)

Konstan.

PDRB Kabupaten Pulang Pisau dari tahun ke tahun terus mengalami

peningkatan seperti telah diurakan pada bagian sebelumnya. Perkembangan

PDRB secara sektoral tahun 2011 dan 2015 dilihat dari laju pertumbuhan

sebagaimana diuraikan pada Tabel 2.6, Tabel 2.7, dan Tabel 2.8 berikut.

Tabel 2.6 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2011 s.d 2015 atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Pulang Pisau (Jutaan Rupiah)

Sumber: Katalog BPS PDRB Kabupaten Pulang Pisau 2016

*) Angka bersifat sementara

Analisis atas dasar harga berlaku (ADHB) berguna untuk mengetahui situasi

perekonomian jangka pendek, misalnya pengaruh harga pada tahun tertentu. Dari

No Sektor Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015*

1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

867. 220,34 991. 469,02 1. 137. 551,51 1. 329. 413,33 1. 434.976,91

2 Petambangan dan Penggalian 10. 987,78 12. 598,95 14. 259,73 16. 186,64 18.798,39

3 Industri Pengolahan 154. 532,52 172. 269,58 198. 344,15 237. 659,16 314.573,20

4 Pengadaan Listrik dan Gas 862,50 875,25 883,10 1. 049,25 1. 958,31

5 Pengadaan Air Pengelolaan Sampah

1. 471,33 1. 611,84 1. 774,80 2. 049,01 2. 282,99

6 Kontruksi 312. 343,74 372. 507,48 447. 885,35 527. 787,67 586.242,41

7 Perdagangan dan Resparasi Mobil 231. 044,32 252. 172,15 280. 127,12 321. 714,21 366.374,02

8 Transportasi dan Pergudangan 106. 324,10 118. 876,68 130. 507,71 143. 001,17 159.029,74

9 Penyediaan Akomodasi & Makan Minum

65. 995,13 74. 629,42 85. 420,01 97. 535,75 114.444,72

10 Informasi dan Komunikasi 29. 718,92 32. 365,41 37. 116,57 43. 353,28 48.179,88

11 Jasa Keuangan dan Asuransi 16. 053,61 17. 204,32 18. 799,92 21. 780,09 23.935,85

12 Real Estate 40. 277,84 43. 222,70 47. 469,69 54. 408,78 63.441,17

13 Jasa Perusahaan 1. 767,43 1. 849,88 2. 022,22 2. 036,70 2.457,72

14 Administrasi Pemerintahan 103. 786,10 118. 348,40 137. 246,10 159. 775,11 195.740,79

15 Jasa Pendidikan 158. 877,08 171. 325,82 181. 932,96 196. 100,85 228.514,92

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 59. 655,35 69. 485,64 67. 878,75 75. 594,22 98.382,06

17 Jasa Lainnya 16. 610,51 18. 544,42 21. 334,61 24. 185,17 27.947,84

PDRB 2. 177. 528,62 2. 469. 356,95 2. 810. 554,30 3. 253. 630,39 3. 687.280,90

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8

PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-11

pengamatan terhadap PDRB ADHB selama periode 2011-2015 pada masing-masing

sektor (Tabel 2.6), terlihat bahwa nilai sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan

selalu terbesar dibandingkan dengan nilai sektor lainnya. Nilai sektor ADHB terbesar

kedua pada tahun 2015 adalah sektor konstruksi. Sedangkan nilai terendah ADHB

pada tahun 2015 adalah sektor pengadaan listrik dan gas.

Tabel 2.7 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2011 s.d 2015 atas Dasar Harga Konstan 2010 Kabupaten Pulang Pisau (Jutaan Rupiah)

No Sektor Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015*

1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

807. 337,67 853. 810,12 908. 882,39 986. 707,97 1.012.178,89

2 Petambangan dan Penggalian 10. 352,28 11. 223,94 12. 072,81 12. 945,58 13.900,46

3 Industri Pengolahan 148. 966,52 156. 051,18 168. 676,33 184. 319,28 235.854,99

4 Pengadaan Listrik dan Gas 917,21 961,99 1. 036,76 1. 185,44 1.678,14

5 Pengadaan Air Pengelolaan Sampah 1. 362,48 1. 460,00 1. 586,74 1. 669,80 1.814,35

6 Kontruksi 295. 304,78 328. 579,98 366. 946,01 399. 160,90 429.288,48

7 Perdagangan dan Resparasi Mobil 216. 389,51 228. 848,49 241. 507,97 257. 754,18 279.614,82

8 Transportasi dan Pergudangan 98. 802,01 102. 544,94 105. 667,62 108. 966,67 112.350,27

9 Penyediaan Akomodasi & Makan Minum

61. 441,52 64. 994,00 68. 807,63 74. 707,85 81.727,52

10 Informasi dan Komunikasi 29. 572,56 32. 204,90 35. 230,92 38. 459,63 42.255,88

11 Jasa Keuangan dan Asuransi 15. 214,77 15. 778,20 16. 368,76 17. 597,05 18.511,35

12 Real Estate 39. 150,44 39. 884,34 41. 382,84 44. 361,73 49.104,65

13 Jasa Perusahaan 1. 733,69 1. 761,03 1. 884,92 1. 817,89 1.952,61

14 Administrasi Pemerintahan 95. 795,39 102. 804,79 110. 783,20 120. 998,43 139.697,02

15 Jasa Pendidikan 148. 482,68 154. 822,54 161. 601,41 168. 149,26 178.767,75

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 56. 132,17 62. 073,98 60. 013,81 62. 987,08 73.338,08

17 Jasa Lainnya 15. 934,82 17. 054,08 18. 353,50 19. 813,55 21.849,00

PDRB 2. 042. 890,52 2. 174. 858,50 2. 320. 803,61 2. 501. 602,28 2.693.884,24

Sumber: Katalog BPS PDRB Kabupaten Pulang Pisau 2016

*) Angka bersifat sementara

Analisis atas dasar harga konstan (ADHK) 2010 memberikan gambaran mengenai pola

perkembangan secaraa riil dan bermanfaat untuk memperkirakan kecenderungan

perkembangan PDRB di masa mendatang. Dari pengamatan terhadap PDRB ADHK

2010 selama kurun waktu 2011-2015 pada masing-masing sektor (Tabel 2.7), terlihat

bahwa nilai sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan selalu terbesar dibandingkan

dengan nilai sektor lainnya. Nilai sektor ADHK 2010 terbesar kedua pada tahun 2015

adalah sektor konstruksi. Sedangkan nilai terendah ADHK 2010 pada tahun 2015

adalah sektor pengadaan listrik dan gas.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8

PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-12

Tabel 2.8 Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2011 s.d 2015

Sumber: Indikator Pertumbuhan Ekonomi Kab. Pulang Pisau 2016

Berdasarkan Tabel 2.8 dapat diketahui bahwa sektor ekonomi yang

mengalami pertumbuhan tertinggi tahun 2015 terjadi pada sektor pengadaan

listrik dan gas sebesar 43,30%, diikuti oleh jasa kesehatan dan kegiatan sosial

sebesar 15,83% dan sektor administrasi pemerintahan sebesar 15,56%. Total

perkembangan kontribusi sektor dalam PDRB tahun 2011 – 2015 meningkat

dari 5,53% menjadi 11,31%.

c. Struktur Perekonomian

Beralihnya struktur lapangan usaha sebagian masyarakat dari suatu

sektor ke sektor ekonomi lainnya dapat terlihat dari besarnya peranan masing-

masing sektor terhadap PDRB. Perekonomian Indonesia sendiri telah

mengalami pergerakan/pergeseran struktur selama beberapa tahun terakhir.

Hal ini terlihat dari peranan sektor pertanian sebagai penggerak utama

No Sektor 2011 2012 2013 2014 2015

1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 3,73 5,76 5,87 6,23 5,41

2 Petambangan dan Penggalian 6,92 8,42 7,63 6,92 7,62 3 Industri Pengolahan 4,70 4,76 15,06 15,59 13,88 4 Pengadaan Listrik dan Gas 6,93 4,88 8,47 12,23 43,30 5 Pengadaan Air Pengelolaan Sampah 1,10 7,16 8,29 6,06 8,20

6 Kontruksi 10,36 11,27 9,69 9,48 8,80 7 Perdagangan dan Resparasi Mobil 5,82 5,76 5,22 8,56 6,97

8 Transportasi dan Pergudangan 0,64 3,79 2,61 3,39 3,27 9 Penyediaan Akomodasi & Makan

Minum 5,34 5,78 6,24 8,31 9,28

10 Informasi dan Komunikasi 6,46 8,90 9,74 9,40 9,29 11 Jasa Keuangan dan Asuransi 6,06 3,70 5,01 6,77 4,65 12 Real Estate 5,29 1,87 4,56 7,62 9,41 13 Jasa Perusahaan 2,57 1,58 3,55 -0,73 7,87 14 Administrasi Pemerintahan 7,86 7,32 7,67 9,22 15,56 15 Jasa Pendidikan 8,78 4,27 5,24 3,81 5,69 16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 4,70 10,59 -0,90 2,93 15,83

17 Jasa Lainnya 6,84 7,02 7,90 8,28 9,65

PDRB 5,53 5,79 7,43 7,83 11,31

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8

PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-13

perekonomian nasional mulai digeser peranannya oleh sektor industri

pengolahan.

Namun hal ini tidak berlaku untuk Provinsi Kalimantan Tengah

khususnya Kabupaten Pulang Pisau, justru sektor pertanian merupakan sektor

yang paling dominan dan menjadi andalan utama dalam kegiatan

perekonomian di Kabupaten Pulang Pisau. Hal ini terlihat dari besarnya

konstribusi sektor pertanian terhadap total PDRB.

Bagan 2.3 Distribusi PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Pulang Pisau 2015

Sumber: Katalog BPS PDRB Kabupaten Pulang Pisau 2011-2015 (diolah)

Sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan merupakan sektor yang

mempunyai peranan terbesar terhadap pembentukan PDRB Kabupaten

Pulang Pisau tahun 2015, yaitu sebesar 38,92%. Kemudian sektor konstruksi

sebesar 15,90%, sektor perdagangan sebesar 9,94%, dan sektor industri

38,92%

0,51%

8,53%

0,05%0,06%

15,90%

9,94%

4,31%

3,10%

1,31%

0,65%

1,72%

0,07%

5,31%

6,20%

2,67% 0,76%

PERTANIAN PERTAMBANGAN INDUSTRI LISTRIK DAN GAS

PENGADAAN AIR KONSTRUKSI PERDAGANGAN TRANSPORTASI

AKOMODASI KOMUNIKASI JASA KEUANGAN REAL ESTATE

JASA PERUSAHAAN PEMERINTAHAN JASA PENDIDIKAN JASA KESEHATAN

JASA LAINNYA

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8

PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-14

sebesar 8,53%. Sektor jasa pendidikan 6,20%, sektor administrasi 5,31%, sektor

transportasi sebesar 4,31%, sektor akomodasi 3,10% dan sektor yang paling

sedikit dalam memberikan kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Pulang Pisau

tahun 2015 yaitu sektor pengadaan listrik 0,05%.

d. Inflasi

Selama Februari 2017, Kota Palangka Raya terjadi inflasi sebesar 0,27

persen atau mengalami kenaikan indeks harga dari 124,40 di Januari

2017 menjadi 124,74 di Februari 2017. Pada bulan yang sama, Kota

Sampit juga mengalami inflasi sebesar 0,27 persen dengan kenaikan indeks

harga dari 128,14 di Januari 2017 menjadi 128,49 di Februari 2017.

e. Pendapatan Perkapita

Pendapatan perkapita adalah besaran pendapatan rata-rata penduduk

di suatu daerah. Indikator ini dapat dijadikan sebagai tolok ukur kemakmuran

dan tingkat pembangunan daerah dengan kata lain semakin tinggi/besar

pendapatan perkapitanya maka semakin makmur daerah tersebut.

PDRB per kapita dapat diukur menggunakan 2 macam pendekatan,

yaitu PDRB atas harga berlaku dan atas harga konstan. PDRB atas harga

berlaku berguna untuk menunjukkan nilai PDRB per kepala atau satu orang

penduduk, sedangkan PDRB per kapita atas harga konstan berguna untuk

mengetahui pertumbuhan nyata ekonomi perkapita penduduk suatu daerah.

Tabel 2.9 PDRB per Kapita Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2013 - 2015

Tahun PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga

Berlaku (rupiah) PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga

Konstan 2010 (rupiah)

2013 22.838.448,06 18.840.627,69

2014 26.137.462,40 20.150.510,83

2015 29.534.870,44 21.577.830,11

Sumber: Indikator Pertumbuhan Ekonomi Kab. Pulang Pisau 2016

PDRB per kapita adalah salah satu pendekatan untuk pendapatan per kapita.

Nilai PDRB per Kapita Kabupaten Pulang Pisau selama tahun 2013 - 2015

cenderung meningkat baik atas dasar harga berlaku maupun konstan 2010,

yaitu untuk nilai atas dasar harga berlaku dari Rp. 22.838.448,06 (tahun 2013)

Page 22: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8

PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-15

menjadi Rp. 29.534.870,44 (tahun 2015) dan untuk nilai atas dasar konstan

2010 dari Rp. 18.840.627,69 (tahun 2013) menjadi Rp 21.577.830,11 (tahun

2015). PDRB per kapita yang meningkat dari tahun ke tahun memberikan

gambaran bahwa proses pembangunan yang dilaksanakan cukup berhasil dan

mampu menghasilkan kemajuan perekonomian Kabupaten Pulang Pisau.

2. Fokus Kesejahteraan Masyarakat

Identifikasi/pemahaman tentang kondisi kesejahteraan masyarakat dapat dilihat

dari berbagai aspek. Dari berbagai macam urusan penyelenggaraan pemerintahan

daerah, urusan yang mempengaruhi kesejahteraan masyarakat adalah Indeks

Pembangunan Manusia (IPM), pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan.

a. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu ukuran

keberhasilan pencapaian pembangunan dalam konteks kesejahteraan sosial.

Jika diperhatikan pada Tabel 2.10, selama periode tahun 2013 sampai dengan

tahun 2015, IPM Kabupaten Pulang Pisau menunjukkan peningkatan, yakni dari

64,76% pada tahun 2013 meningkat menjadi 65,76% pada 2015. Meskipun

memiliki trend meningkat, namun IPM Kabupaten Pulang Pisau jika

dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lain di Provinsi Kalimantan Tengah

ataupun dengan rata-rata IPM Provinsi Kalimantan Tengah adalah yang paling

rendah nomor dua setelah Kabupaten Seruyan selama kurun waktu 2013-2015.

Ini menunjukkan bahwa pencapaian hasil pembangunan yang menempatkan

manusia sebagai titik sentral pembangunan di Kabupaten Pulang Pisau

belumlah maksimal.

Page 23: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8

PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-16

Tabel 2.10 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalimantan Tengah Tahun 2013-2015

No Wilayah 2013 2014 2015

1 Kotawaringin Barat 69.51 70.14 70.60

2 Kotawaringin Timur 67.95 68.45 68.61

3 Kapuas 64.82 65.29 66.07

4 Barito Selatan 66.20 66.61 68.27

5 Barito Utara 65.12 66.30 67.38

6 Sukamara 63.92 64.44 65.80

7 Lamandau 67.23 67.53 68.30

8 Seruyan 62.81 63.49 64.77

9 Katingan 65.29 65.79 66.81

10 Pulang Pisau 64.76 65.00 65.76

11 Gunung Mas 67.75 68.13 69.24

12 Barito Timur 68.82 69.12 69.71

13 Murung Raya 65.62 66.10 66.46

14 Kota Palangka Raya 78.02 78.50 78.62

15 KALTENG 67.41 67,49 68,31

Sumber: Katalog BPS Pulang Pisau dalam Angka 2016

b. Kesehatan

Angka harapan hidup adalah rata-rata lama hidup penduduk di suatu

daerah. Angka harapan hidup merupakan salah satu indikator keberhasilan

suatu daerah dalam pembangunan kesejahteraan rakyat di suatu daerah

terutama di sektor kesehatan. Angka harapan hidup juga dijadikan salah satu

komponen Indeks Pembangunan Manusia (IPM) selain pendidikan dan

ekonomi.

Angka Harapan Hidup Kabupaten Pulang Pisau pada tahun 2015

sebesar 67,64 tahun yang artinya bahwa secara rata-rata penduduk

Kabupaten Pulang Pisau akan mencapai umur 67,64 tahun.

c. Pendidikan

Angka melek huruf penduduk Kabupaten Pulang Pisau selama tahun

2012 cenderung meningkat dari 96,23% menjadi 96,71% pada tahun 2015. Hal ini

menunjukan bawa program wajib belajar di Kabupaten Pulang Pisau telah

memberikan kontribusi dalam mengurangi angka buta huruf selama tahun

2012-2015. Salah satu keberhasilan program pendidikan ditunjukan dengan

Page 24: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8

PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-17

semakin berkurangnya tingkat buta huruf penduduk yang berumur 10 tahun

ke atas. Tingkat buta huruf muerupakan bagian dari indikator kemampuan

penduduk untuk berkomunikasi secara tertulis. Kemampuan membaca dan

menulis merupakan pengetahuan minimum yang dibutuhkanoleh penduduk

untuk mencapai hidup sejahtera. Berkaitan dengan itu, pemerintah berusaha

agar penduduk terbebaskan dari buta aksara.

Usaha pemerintah selama ini antara lain diwujudkan dengan program

wajib belajar 12 tahun dan program kejar Paket A dan B. Sejalan dengan

program Pemerintah Pusat yaitu Wajib Belajar 12 tahun dan sebagai upaya

mengurangi tingkat angka buta huruf. Untuk menunjang Program Pemerintah

Provinsi yang tertuang dalam RPJMD Tahunn 2016-2022 yaitu KALTENG

BERKAH maka Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau terus berinovasi dalam

mengembangkan program-program unggulan daerah yang menyasar pada

desa-desa diwilayah Kabupaten Pulang Pisau dengan tujuan untuk

memberikan stimulus dalam bentuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan dari

SOPD-SOPD terkait yang bertujuan untuk percepatan penyediaan sarana dan

prasarana disegala sektor sebagai upaya pemerataan pembangunan desa

sasaran tersebut.

Salah satu faktor penting yang menjadi satunya adalah

pengembangan sektor Pendidikan. Hal ini dapat terlihat dengan

meningkatnya perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI 103,61%

pada 2012 menjadi 109,92% pada 2015, APK SMP/MTs 81,03% pada 2012 menjadi

106,26% pada tahun 2015, serta APK SMA/MA 56,64% pada 2012 menjadi 86,52%

pada tahun 2015, demikian juga pada tingkat persentase Angka Partisipasi

Murni (APM) dimana APM SD/MI 90,34% pada 2012 menjadi 95,12% pada tahun

2015, APM SMP/MTs 66,99% pada 2012 menjadi 76,32% pada 2015, serta APM

SMA/MA 42,92% pada 2012 menjadi 64,58% pada tahun 2015.

Page 25: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8

PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-18

d. Pengangguran

Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten Pulang Pisau tahun 2013

sebesar 2,40% dan pada tahun 2014 meningkat menjadi 4,28% kemudian

menurun pada tahun 2015 menjadi 3,29%. Hal ini menunjukan beberapa

program dan kegiatan strategis daerah yang dilaksanakan berkontribusi

secara langsung dalam menurunkan angka Pengangguran Terbuka pada

tahun Tahun 2015 dibandingkan dengan tahun 2014.

e. Kondisi Kemiskinan

Selama Tahun 2013-2015 di Kabupaten Pulang Pisau terjadi peningkatan

persentase penduduk miskin dari 5,45% pada tahun 2013 menjadi 5,65% pada

tahun 2015. Hal ini tentunya memerlukan keseriusan dari Pemerintah Daerah

dalam menyususn program dan kegiatan dalam upaya menekan atau

menurunkan angka kemiskinan sebagaimana target RPJMD Kabupaten

Pulang Pisau Tahun 2013 – 2018

3. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Permasalahan pembangunan pemberdayaan perempuan dan anak yang

terjadi selama ini adalah rendahnya partisipasi perempuan dan anak dalam

pembangunan, di samping masih adanya berbagai bentuk praktek diskriminasi

terhadap perempuan. Permasalahan lainnya mencakup kesenjangan partisipasi

politik kaum perempuan yang bersumber dari ketimpangan struktur sosio-

kultural masyarakat.

2.1.3. Aspek Pelayanan Umum

Pelayanan umum mencakup pelayanan dasar dan pelayananan

penunjang. Kondisi pelayanan dasar dapat dilihat dari pelayanan umum pada

berbagai bidang yakni bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, sarana

dan prasarana umum, penataan ruang dan perhubungan. Sedangkan kondisi

Page 26: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8

PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-19

pelayanan penunjang dapat diketahui dari beberapa bidang yakni penanaman

modal, UMKM, kependudukan dan catatan sipil, ketenagakerjaan, pemberdayaan

perempuan dan perlindungan anak, KB dan KS, komunikasi dan informatika,

pertanahan, pemberdayaan masyarakat dan desa, perpustakaan,

penyelenggaraan keamanan dan ketertiban masyarakat serta pemuda dan olah

raga.

1. Pelayanan Dasar

a) Jalan dan Angkutan Darat

Informasi mengenai proporsi panjang jalan dalam kondisi baik dapat

digunakan untuk mengidentifikasi kualitas jalan dari keseluruhan panjang

jalan. Berdasarkan data BPS tahun 2014-2015 dapat diketahui kondisi jalan dan

status jalan sebagai saran pendukung peningkatan investasi dan perdagangan

di Kabupaten Pulang Pisau.

Tabel 2.11 Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan dan Status Jalan di Kabupaten Pulang Pisau (km) tahun 2014-2015

Jenis Permukaan Jalan Negara Jalan Provinsi Jalan Kabupaten

2014 2015 2014 2015 2014 2015

Baik 119,05 119,05 97,00 97,00 381,36 405,39

Sedang 0,00 0,00 40,00 40,00 354,95 372,92

Rusak 0,00 0,00 30,00 30,00 418,01 420,74

Rusak Berat 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah (km) 119,05 119,05 167,00 167,00 1.154,32 1.199,05

Sumber: Katalog BPS Pulang Pisau dalam Angka 2016

Dari tabel, diketahui panjang jalan di Kabupaten Pulang Pisau dalam

kondisi baik adalah 119,50 km untuk jalan negara, 97 km untuk jalan provinsi,

dan 405,39 km untuk jalan kabupaten. Dari tabel tersebut juga diketahui

bahwa pada tahun 2015 untuk jalan negara sebanyak 100% jalan dalam kondisi

baik. Sedangkan untuk jalan provinsi sebanyak 58,08% dalam kondisi baik.

Sementara itu, untuk jalan kabupaten hanya sebanyak 33,80% dari panjang

jalan kabupaten yang berada dalam kondisi baik. Semakin tinggi nilai proporsi

panjang jaringan jalan akan memberikan dampak yang baik bagi penduduknya

ataupun bagi daerah itu sendiri. Pembangunan wilayah akan terhambat

Page 27: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8

PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-20

karena tidak didukung oleh infrastruktur jaringan jalan yang

memadai/dipengaruhi oleh akses jaringan jalan yang rusak

b) Rasio Jaringan Irigasi

Rasio jaringan irigasi adalah perbandingan panjang jaringan irigasi terhadap

luas lahan budidaya. Panjang jaringan irigasi meliputi jaringan primer,

sekunder dan tersier. Hal ini mengindikasikan ketersediaan saluran untuk

kebutuhan budidaya pertanian. Data mengenai jaringan irigasi saat ini yang

dimiliki kurang lengkap untuk menggambarkan rasio jaringan irigasi. Meskipun

demikian Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang melakukan pengembangan

dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya.

2.1.4. Aspek Daya Saing Daerah

Daya saing daerah merupakan salah satu aspek tujuan penyelenggaraan otonomi

daerah sesuai dengan potensi, kekhasan dan unggulan daerah. Suatu daya saing

(competitiveness) merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan pembangunan

ekonomi yang berhubungan dengan tujuan pembangunan daerah dalam mencapai

tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan. Daya saing daerah terdiri dari

kemampuan ekonomi daerah, fasilitas wilayah/infrastruktur, iklim berinvestasi dan

sumber daya manusia.

1. Kemampuan Ekonomi Daerah

Salah satu indikator kemampuan ekonomi daerah dapat dilihat dari tingkat

PDRB, semakin tinggi tingkat PDRB per kapita maka semakin tinggi kemampuan

ekonomi suatu daerah tersebut. PDRB perkapita penduduk Kabupaten Pulang

Pisau berdasarkan harga konstan 2010 mengalami peningkatan terus menerus

sejak tahun 2011 hingga tahun 2015. Pada tahun 2011 PDRB ADHK Kabupaten

Pulang Pisau hanya sebesar 2.042.890,5 Juta Rupiah meningkat menjadi

2.693.884,2 Juta Rupiah pada tahun 2015

Page 28: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8

PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-21

2. Iklim Berinvestasi

Penanaman modal dalam negeri (PMDN) adalah penggunaan modal dalam

negeri bagi usaha-usaha yang mendorong pembangunan ekonomi pada

umumnya. Penanaman modal asing (PMA) merupakan penanaman modal asing

secara langsung yang dilakukan menurut atau berdasarkan ketentuan perundang

- undang di Indonesia, dalam arti bahwa pemilik modal secara langsung

menanggung resiko dari penanaman modal tersebut. Jumlah investor PMDN/PMA

dihitung dengan menjumlahkan banyaknya investor PMDN berskala nasional

dengan banyaknya investor PMA berskala nasional yang aktif berinvestasi di

daerah dan pada suatu periode tahun pengamatan. Mengingat penerbitan ijin

investasi untuk PMA merupakan kewenangan dari Pemerintah Pusat sehingga

Kabupaten Pulang Pisau hanya menerbitkan ijin investasi untuk PMDN. Sampai

dengan Tahun 2016 ini sebnayak 23 ijin investasi telah diterbitkan dalam rangka

mendongkrak pertumbahan ekonomi masyarakat di Kabupaten Pulang Pisau.

Semakin banyak jumlah investor maka akan semakin menggambarkan

ketersediaan pelayanan penunjang yang dimililiki daerah berupa ketertarikan

investor untuk meningkatkan investasinya di daerah. Jumlah investasi di

Kabupaten Pulang Pisau diharapkan dapat terus meningkat dengan demikian

pendapatan daerah juga terus meningkat, namun peningkatan investasi diiringi

dengan menjaga kelestarian alam terutama investasi yang bergerak ada sektor

tambang dan perkebunan kelapa sawit .

2.2. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD sampai Tahun 2016 dan Realisasi

RPJMD

Hasil evaluasi status dan kedudukan pencapaian kinerja pembangunan

daerah, berdasarkan rekapitulasi hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan

RKPD tahun 2016 dan realisasi RPJMD yang bersumber dari telaahan hasil evaluasi

pelaksanaan Renja SOPD tahun 2016 dan realisasi Renstra SOPD oleh masing-

masing SOPD dan/atau dari laporan pertanggung jawaban APBD.

Page 29: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8

PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-22

Sampai dengan tahun 2016, berdasarkan pencapaian kinerja pembangunan

yang diukur dari indikator-indikator makro pembangunan daerah menunjukkan

trend peningkatan. Pencapaian yang cukup baik terutama dari kinerja

pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pulang Pisau sampai

dengan tahun 2015 sebesar 7,8 persen. merupakan yang tertinggi dibandingkan

dengan pertumbuhan ekonomi Kabupaten lain di Kalimantan Tengah.

Sedangkan berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan

pembangunan daerah tahun lalu yang meliputi seluruh program dan kegiatan yang

dikelompokkan menurut kategori urusan wajib/pilihan pemerintahan daerah,

menyangkut realisasi capaian target kinerja keluaran kegiatan dan realisasi target

capaian kinerja program tahun lalu terhadap RPJMD. Secara umum semua program

telah dilaksanakan semua SKPD dengan baik dan telah terealisasi dan kinerja yang

diharapkan dari terlaksananya program tersebut telah tercapai. Capaian kinerja

SOPD Tahun 2016 secara umum dapat dilihat pada tabel 2.12 capaian realisasi

serapan anggaran tahun 2016 berikut ini :

Page 30: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8

PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-23

Tabel 2.12 Realisasi Serapan Anggaran SOPD Tahun 2016 Per 31 Desember 2016

REALISASI

FISIK

REALISASI

FISIK

Rp. Persentase Persentase Rp. Persentase Persentase

1 2 3 4 5 6=5/4*100 7 8 9 10=9/8*100 11 12=5+9 13=12/3*100 14

1 Sekretariat Daerah 34,244,721,233.00 26,326,723,825.00Rp 23,835,956,743.00Rp 90.54 93.85 7,917,997,408.00 7,154,218,680.00 90.35 100.00 30,990,175,423.00 90.50 95.27

2 Sekretariat DPRD 15,125,737,276.00 12,616,858,000.00Rp 11,784,925,140.00Rp 93.41 100.00 2,508,879,276.00 2,371,264,847.00 94.51 100.00 14,156,189,987.00 93.59 100.00

3 Inspektorat 4,726,515,868.00 2,919,000,000.00Rp 2,906,276,850.00Rp 99.56 100.00 1,807,515,868.00 1,699,647,638.00 94.03 100.00 4,605,924,488.00 97.45 100.00

4 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 10,687,687,320.45 8,529,514,650.00Rp 7,632,264,718.00Rp 89.48 99.58 2,158,172,670.45 2,084,353,749.00 96.58 100.00 9,716,618,467.00 90.91 99.66

5 Badan Lingkungan Hidup 7,090,096,398.82 4,807,454,000.00Rp 4,625,097,659.00Rp 96.21 100.00 2,282,642,398.82 2,201,282,810.00 96.44 100.00 6,826,380,469.00 96.28 100.00

6

Badan Pemberdayaan Perempuan,

Perlindungan Anak, dan Keluarga

Berencana

5,850,266,000.00 3,875,617,000.00Rp 3,486,462,215.00Rp 89.96 89.96 1,974,649,000.00 1,855,112,834.00 93.95 100.00 5,341,575,049.00 91.30 93.35

7 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 5,878,571,006.00 4,450,000,000.00Rp 4,066,042,127.00Rp 91.37 91.37 1,428,571,006.00 1,306,936,910.00 91.49 100.00 5,372,979,037.00 91.40 93.47

8Badan Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu6,719,222,259.00 5,000,000,000.00Rp 4,360,216,479.00Rp 87.20 100.00 1,719,222,259.00 1,690,103,374.00 98.31 100.00 6,050,319,853.00 90.04 100.00

9Badan Kesatuan Bangsa Politik dan

Perlindungan Masyarakat4,902,848,846.00 3,050,000,000.00Rp 2,695,765,469.00Rp 88.39 88.39 1,852,848,846.00 1,760,627,595.00 95.02 100.00 4,456,393,064.00 90.89 92.77

10Badan Kepegawaian Pendidikan dan

Pelatihan6,439,426,264.00 4,209,990,000.00Rp 3,930,737,292.00Rp 93.37 93.37 2,229,436,264.00 2,148,405,967.00 96.37 100.00 6,079,143,259.00 94.41 95.66

11

Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana

Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan

Kehutanan

17,383,184,300.00 10,553,118,500.00Rp 10,106,697,248.00Rp 95.77 95.77 6,830,065,800.00 6,667,725,534.00 97.62 100.00 16,774,422,782.00 96.50 97.43

12Badan Pemberdayaan Masyarakat dan

Desa5,966,363,992.00 4,275,000,000.00Rp 3,923,713,491.00Rp 91.78 91.78 1,691,363,992.00 1,595,988,656.00 94.36 100.00 5,519,702,147.00 92.51 94.11

13Badan Perpustakaan Arsip & Dokumentasi

Daerah3,620,351,216.00 2,500,000,000.00Rp 2,422,302,520.00Rp 96.89 96.89 1,120,351,216.00 1,034,455,338.00 92.33 100.00 3,456,757,858.00 95.48 97.85

14 Dinas Pendidikan 269,421,503,951.40 27,483,011,140.00Rp 25,864,937,060.00Rp 94.11 94.11 241,938,492,811.40 220,838,131,899.00 91.28 100.00 246,703,068,959.00 91.57 99.40

15 Dinas Kesehatan 61,678,367,845.82 40,175,014,395.00Rp 36,164,408,369.00Rp 90.02 92.09 21,503,353,450.82 20,801,040,859.00 96.73 100.00 56,965,449,228.00 92.36 94.84

16 Dinas Pekerjaan Umum 332,887,692,652.51 326,725,141,752.87Rp 309,810,113,189.00Rp 94.82 99.74 6,162,550,899.64 5,986,755,812.00 97.15 100.00 315,796,869,001.00 94.87 99.74

17Dinas Perhubungan Komunikasi dan

Informatika6,293,346,680.73 3,903,912,500.00Rp 3,704,731,872.00Rp 94.90 94.90 2,389,434,180.73 2,230,019,342.00 93.33 100.00 5,934,751,214.00 94.30 96.84

18 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 5,708,493,888.00 4,000,000,000.00Rp 3,935,076,165.00Rp 98.38 100.00 1,708,493,888.00 1,615,999,010.00 94.59 100.00 5,551,075,175.00 97.24 100.00

19 Dinas Sosial, Tenaga Kerja & Transmigrasi 11,408,288,754.00 8,852,258,000.00Rp 8,598,939,983.00Rp 97.14 100.00 2,556,030,754.00 2,460,410,194.00 96.26 100.00 11,059,350,177.00 96.94 100.00

20 Dinas Pemuda dan Olahraga 3,162,317,830.00 2,250,000,000.00Rp 2,169,491,755.00Rp 96.42 100.00 912,317,830.00 764,068,162.00 83.75 100.00 2,933,559,917.00 92.77 100.00

Persentase

Keuangan

NO. SKPDPAGU APBD

(BL+BTL) (Rp)

BELANJA LANGSUNG BELANJA TIDAK LANGSUNG REALISASI BL+BTL

PAGU BL (Rp.)

REALISASI KEUANGAN

PAGU BTL (Rp.)

REALISASI KEUANGANPersentase

FisikRp.

Page 31: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8

PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-24

REALISASI

FISIK

REALISASI

FISIK

Rp. Persentase Persentase Rp. Persentase Persentase

21Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan

dan Aset Daerah14,318,444,613.90 8,118,294,000.00Rp 6,622,171,093.00Rp 81.57 100.00 6,200,150,613.90 5,641,784,543.91 90.99 100.00 12,263,955,636.91 85.65 100.00

22 Dinas Pertanian dan Peternakan 15,935,512,462.00 12,974,642,500.00Rp 12,576,792,735.00Rp 96.93 100.00 2,960,869,962.00 2,823,604,340.00 95.36 100.00 15,400,397,075.00 96.64 100.00

23 Dinas Perkebunan dan Kehutanan 14,112,159,129.00 10,899,237,097.00Rp 10,165,507,691.00Rp 93.27 100.00 3,212,922,032.00 3,004,340,525.00 93.51 100.00 13,169,848,216.00 93.32 100.00

24 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 2,794,683,150.00 2,000,000,000.00Rp 1,959,362,742.00Rp 97.97 100.00 794,683,150.00 662,889,949.00 83.42 100.00 2,622,252,691.00 93.83 100.00

25 Dinas Kelautan dan Perikanan 11,642,242,224.00 9,448,650,000.00Rp 8,389,232,971.00Rp 88.79 95.16 2,193,592,224.00 2,061,659,698.00 93.99 100.00 10,450,892,669.00 89.77 96.07

26Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi

Usaha Mikro Kecil dan Menengah10,163,240,862.00 8,372,912,000.00Rp 8,055,803,718.00Rp 96.21 100.00 1,790,328,862.00 1,689,752,265.00 94.38 100.00 9,745,555,983.00 95.89 100.00

27 Kantor Satuan Polisi Pamong Praja 4,276,659,067.82 2,570,000,000.00Rp 2,546,489,360.00Rp 99.09 100.00 1,706,659,067.82 1,591,227,361.00 93.24 100.00 4,137,716,721.00 96.75 100.00

28 Rumah Sakit Umum Daerah 31,919,192,652.65 24,071,760,000.00Rp 23,290,814,430.24Rp 96.76 96.76 7,847,432,652.65 7,292,401,907.00 92.93 100.00 30,583,216,337.24 95.81 97.55

29 Kantor Kecamatan Kahayan Hilir 2,092,306,738.00 946,950,000.00Rp 939,472,262.00Rp 99.21 100.00 1,145,356,738.00 1,120,299,460.00 97.81 100.00 2,059,771,722.00 98.45 100.00

30 Kantor Kecamatan Kahayan Kuala 1,747,521,464.00 665,000,000.00Rp 658,795,000.00Rp 99.07 100.00 1,082,521,464.00 1,041,910,696.00 96.25 100.00 1,700,705,696.00 97.32 100.00

31 Kantor Kecamatan Kahayan Tengah 2,186,684,704.00 606,000,000.00Rp 603,040,950.00Rp 99.51 100.00 1,580,684,704.00 1,528,113,655.00 96.67 100.00 2,131,154,605.00 97.46 100.00

32 Kantor Kecamatan Maliku 1,945,230,450.00 656,986,000.00Rp 655,235,213.00Rp 99.73 100.00 1,288,244,450.00 1,248,751,867.00 96.93 100.00 1,903,987,080.00 97.88 100.00

33 Kantor Kecamatan Banama Tingang 2,078,063,752.10 616,986,000.00Rp 575,221,470.00Rp 93.23 93.23 1,461,077,752.10 1,435,189,417.00 98.23 100.00 2,010,410,887.00 96.74 97.99

34 Kantor Kecamatan Pandih Batu 1,932,542,233.60 656,986,000.00Rp 653,322,621.00Rp 99.44 100.00 1,275,556,233.60 1,230,558,976.00 96.47 100.00 1,883,881,597.00 97.48 100.00

35 Kantor Kecamatan Jabiren Raya 1,541,061,636.00 626,986,000.00Rp 623,334,350.00Rp 99.42 100.00 914,075,636.00 885,877,775.00 96.92 100.00 1,509,212,125.00 97.93 100.00

36 Kantor Kecamatan Sebangau Kuala 1,615,622,490.00 675,000,000.00Rp 674,820,000.00Rp 99.97 100.00 940,622,490.00 914,522,934.00 97.23 100.00 1,589,342,934.00 98.37 100.00

37 Kantor Kelurahan Pulang Pisau 802,157,287.90 222,500,000.00Rp 201,756,897.00Rp 90.68 90.68 579,657,287.90 540,086,008.00 93.17 100.00 741,842,905.00 92.48 97.41

38 Kantor Kelurahan Kalawa 564,130,038.00 197,500,000.00Rp 185,736,145.00Rp 94.04 94.04 366,630,038.00 347,172,366.00 94.69 100.00 532,908,511.00 94.47 97.91

39 Kantor Kelurahan Bereng 688,482,620.00 197,500,000.00Rp 196,075,880.00Rp 99.28 100.00 490,982,620.00 469,441,040.00 95.61 100.00 665,516,920.00 96.66 100.00

40 Kantor Kelurahan Bahaur Basantan 562,096,344.99 197,500,000.00Rp 196,360,000.00Rp 99.42 100.00 364,596,344.99 351,369,584.00 96.37 100.00 547,729,584.00 97.44 100.00

41 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 4,738,067,242.00 -Rp -Rp 0.00 0.00 4,738,067,242.00 4,355,918,088.00 91.93 100.00 4,355,918,088.00 91.93 100.00

42 Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah 177,441,494.00 -Rp -Rp 0.00 0.00 177,441,494.00 151,818,522.00 85.56 100.00 151,818,522.00 85.56 100.00

43 PPKD 101,736,406,783.00 -Rp 0.00 0.00 101,736,406,783.00 98,540,977,815.00 96.86 100.00 98,540,977,815.00 96.86 100.00

JUMLAH 1,048,764,953,020.69 591,224,003,359.87 555,793,501,872.24 94.01 98.12 457,540,949,660.82 427,196,218,001.91 93.37 100.00 982,989,719,874.15 93.73 98.94

NO. SKPDPAGU APBD

(BL+BTL) (Rp)

BELANJA LANGSUNG BELANJA TIDAK LANGSUNG

PAGU BL (Rp.)

REALISASI KEUANGAN

PAGU BTL (Rp.)

REALISASI KEUANGAN

REALISASI BL+BTL

Rp.Persentase

Keuangan

Persentase

Fisik

Page 32: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8

PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-25

2.3. Permasalahan Pembangunan Kabupaten Pulang Pisau

Permasalahan pembangunan daerah adalah kesenjangan antara kinerja

pembangunan Kabupaten Pulang Pisau yang dicapai saat ini dengan yang

direncanakan serta antara apa yang ingin dicapai di masa datang dengan kondisi riil

saat perencanaan dilakukan. Identifikasi permasalahan pembangunan dapat

diidentifikasi dari informasi pada gambaran umum daerah dan evaluasi kinerja

pembangunan tahun-tahun sebelumnya. Berdasarkan hasil analisis permasalahan

pembangunan untuk masing-masing aspek dan urusan, serta kesepakatan dari para

pemangku kepentingan maka permasalahan pembangunan Kabupaten Pulang

Pisau pada tahun 2018 ini adalah sebagai berikut:

2.3.1. Permasalahan daerah yang berhubungan dengan prioritas dan sasaran pembangunan daerah

Suatu permasalahan daerah dianggap memiliki nilai prioritas jika

berhubungan dengan tujuan dan sasaran pembangunan khususnya program

pembangunan daerah (RPJMD) dengan prioritas pembangunan daerah (RKPD)

pada tahun rencana serta prioritas lain dari kebijakan nasional/provinsi yang

bersifat mandatory.

2.3.1.1 Masalah Infrastruktur Wilayah

1) Masih tingginya persentase jalan kabupaten dalam kondisi rusak

2) Kualitas jalan dan jembatan yang masih rendah belum merata antar tiap

kecamatan

3) Jaringan irigasi yang masih belum termanfaatkan secara optimal

4) Akses air bersih yang masih kecil dan belum merata

Page 33: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8

PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-26

2.3.1.2 Masalah Kesehatan

1) Belum optimalnya Derajat Kesehatan Masyarakat

2) Masyarakat masih ditempatkan sebagai obyek dalam pembangunan

kesehatan, promosi kesehatan belum banyak merubah perilaku

masyarakat menjadi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

3) Pemanfaatan dan kualitas Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat

(UKBM) seperti Posyandu dan Puskesdes masih rendah.

4) Belum Terpenuhinya secara menyeluruh Sarana Fisik dan Sarana Peralatan

Kesehatan lainnya di tingkat Puskesmas maupun jejaringnya

2.3.1.3 Masalah Pendidikan

1) Rendahnya angka rata-rata lama sekolah

2) Rendahnya angka rasio sekolah terhadap murid untuk tingkat pendidikan

menengah atas

3) Rendahnya angka partisipasi kasar di tingkat pendidikan menengah atas

4) Rendahnya angka partisipasi murni untuk tingkat pendidikan menengah

atas

2.3.1.4 Masalah Ekonomi Kerakyatan

1) Rendahnya jumlah koperasi aktif

2) Belum optimalnya kinerja sistem manajemen usaha koperasi dan UMKM

3) Belum optimalnya sistem kelembagaan koperasi dan UMKM

4) Kualitas SDM pengelola koperasi dan UMKM yang tidak merata

5) Akses untuk pemodalan bagi koperasi dan UMKM yang masih terbetas

2.3.1.5 Masalah Pertanian dan Peternakan

1) Produktivitas hasil tanaman pangan yang masih rendah.

2) Menurunnya populasi ternak sapi

3) Rendahnya adopsi dan inovasi teknologi pertanian dalam arti luas

4) Masih rendahnya keterampilan/keahlian petani dan petugas

Page 34: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8

PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-27

5) Belum optimal pemberdayaan kelembagaan petani

6) Keterbatasan Infrastruktur sarana dan prasarana Peternakan

7) Meningkatnya pemanfaatan lahan pertanian produktif/potensial

peruntukan lain

8) Lemahnya permodalan petani.

9) Belum ada komoditas unggulan daerah di bidang peternakan

2.3.2. Identifikasi permasalahan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah.

Permasalahan pada bagian ini merupakan permasalahan pembangunan

yang dibuat tiap urusan yang menyangkut layanan dasar dan tugas/fungsi tiap

SKPD. Suatu identifikasi permasalahan menjelaskan apa yang menjadi masalah

dimasa lalu dan masa mendatang serta gambaran solusi yang ditawarkan.

Tabel 2.12 Identifikasi Permasalahan Pembangunan Daerah

No. Kriteria / Aspek Urusan

Faktor-faktor penentu keberhasilan Permasalahan

(1) (2) (3) (4) (5)

I Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

a. Tataran Pengambil Kebijakan

Ketentraman dan ketertiban umum daerah

Wajib Adanya Perda IMB dan kependudukan

Tidak ada masalah

Keselarasan dan efektivitas hubungan antara pemerintahan daerah dan Pemerintah serta antarpemerintahan daerah dalam rangka pengembangan otonomi daerah

Wajib Penyampaian laporan keuangan dan laporan kinerja tepat waktu

Tidak ada masalah

Keselarasan antara kebijakan pemerintahan daerah dengan kebijakan Pemerintah

Wajib Kesesuaian prioritas pembangunan

Tidak ada masalah

Efektivitas hubungan antara pemerintah daerah dan DPRD

Wajib Perda yang ditetapkan Tidak ada masalah

Page 35: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8

PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-28

No. Kriteria / Aspek Urusan

Faktor-faktor penentu keberhasilan Permasalahan

(1) (2) (3) (4) (5)

Efektivitas proses pengambilan keputusan oleh DPRD beserta tindak lanjut pelaksanaan keputusan

Wajib Keputusan DPRD yang ditindaklanjuti oleh Pemda

Tidak ada masalah

Efektivitas proses pengambilan keputusan oleh Kepala Daerah beserta tindak lanjut pelaksanaan keputusan

Wajib Peraturan Bupati yang ditindaklanjuti

Tidak ada masalah

Ketaatan pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan daerah pada peraturan perundang-undangan

Wajib Jumlah perda yang dibatalkan

Tidak ada masalah

Intensitas dan efektivitas proses konsultasi publik antara pemerintah daerah dengan masyarakat atas penetapan kebijakan publik yang strategis dan relevan untuk Daerah

Wajib Pelaksanaan konsultasi publik yang diadakan DPRD dan Pemda dalam rangka penyusunan perda

Tidak ada masalah

Transparansi dalam pemanfaatan alokasi, pencairan dan penyerapan DAU, DAK, dan Bagi Hasil

Wajib Dana perimbangan yang terserap dibanding yang direncanakan

Informasi tentang dana perimbangan diusahakan agak lambat diterima yg memperngaruhi penganggarannya

Intensitas, efektivitas, dan transparansi pemungutan sumber-sumber pendapatan asli daerah dan pinjaman/obligasi daerah

Wajib Besaran PAD terhadap seluruh pendapatan dlm APBD

PAD masih kecil persentasenya terhadap pendapatan dalam APBD

Efektivitas perencanaan, penyusunan, pelaksanaan tata usaha, pertanggung jawaban, dan pengawasan APBD

Wajib Opini BPK terhadap Laporan Keuangan Daerah

Hasil opini BPK tahun 2016 memperlihatkan bahwa laporan keuangan Pemerintah Daerah yang dibuat telah berjalan dengan baik

Page 36: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8

PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-29

No. Kriteria / Aspek Urusan

Faktor-faktor penentu keberhasilan Permasalahan

(1) (2) (3) (4) (5)

Pengelolaan potensi daerah

Wajib Peraturan Daerah tentang PAD

Peraturan Daerah untuk mengatur pajak dan retribusi daerah baru keluar, diharapkan mampu meningkatkan PAD

Terobosan/inovasi baru dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah

Wajib Jumlah inovasi yang dikembangkan dalam rangka peningkatan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat

Inovasi masih terbatas

b. Tataran Pelaksana Kebijakan

Kebijakan teknis penyelenggaraan urusan pemerintahan

Wajib/pilihan Program nasional yang dilaksanakan oleh SKPD

Secara khusus nomenklatur program mengacu kepada Permendagri Nomor 21 Tahun 2011, yang masih ada perbedaan nomenklaturnya dengan program nasional

Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan

Wajib/pilihan Jumlah PERDA yang ada terhadap PERDA yang harus dilaksanakan menurut peraturan Perundangan yang berlaku.

Sudah ditindaklanjuti

Tingkat capaian SPM Wajib/pilihan SPM yang telah dilaksanakan

Masih ada pelayanan yang belum ada payung hukum untuk penerapan SPM

Penataan kelembagaan daerah

Wajib/pilihan Struktur Jabatan dan Eselonering yang terisi

Pengisian jabatan merupakan kewenangan pejabat Pembina kepegawaian

Pengelolaan kepegawaian daerah

Wajib/pilihan Struktur jabatan yang terisi pada Tahun yang bersangkutan.

Pengisian jabatan merupakan kewenangan pejabat Pembina kepegawaian

Page 37: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8

PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-30

No. Kriteria / Aspek Urusan

Faktor-faktor penentu keberhasilan Permasalahan

(1) (2) (3) (4) (5)

Perencanaan pembangunan daerah

Wajib/pilihan Keberadaan Dokumen Perencanaan Pembangunan di SOPD

Dokumen perencanaan di SOPD belum tepat waktu penyusunannya sebagaimana yang diatur dalam peraturan tentang perencanaan.

Pengelolaan keuangan daerah

Wajib/pilihan Anggaran SKPD terhadap total Belanja APBD.

Penetapan pagu anggaran masing-masing SKPD tergantung kepada prioritas program yang dilaksanakannya

Pengelolaan barang milik daerah

Wajib/pilihan Ketersediaan kartu inventaris barang atau aset SKPD.

Inventarisasi barang milik daerah masih belum optimal

Pemberian fasilitasi terhadap partisipasi masyarakat

Wajib/pilihan Jumlah fasilitas/prasarana informasi Papan Pengumuman Pos Pengaduan.

Tidak setiap SKPD memiliki fasilitas/ prasarana informasi papan pengumuman

II Kemampuan Penyelenggaraan Otonomi Daerah

Kesejahteraan masyarakat

Pelayanan umum Wajib/pilihan Tingkat kepuasan pelayanan

Tidak masalah

Daya saing daerah Wajib/pilihan Besarnya minat investasi ke daerah

Tidak masalah

III Daerah Otonomi Baru

Perkembangan penyusunan perangkat daerah

Wajib/pilihan - Tidak masalah

Pengisian personil Wajib/pilihan - Tidak masalah

Page 38: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8

PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-31

2.4 Evaluasi Pencapaian Kinerja Indikator Makro Pembangunan Daerah

Sampai dengan tahun 2016, capaian kinerja pembangunan yang diukur dari

indikator makro, menunjukkan trend peningkatan. Pencapaian yang cukup baik

terutama dari kinerja pembangunan ekonomi. Pada tahun 2015, ekonomi

Kabupaten Pulang Pisau tumbuh sebesar 7,8 persen, lebih tinggi dibandingkan

dengan Pertumbuhan Ekonomi tahun sebelumnya yaitu 7,59 persen. Pertumbuhan

tersebut mempengaruhi pada pengurangan tingkat kemiskinan dan tingkat

pengangguran terbuka. Angka kemiskinan mengalami penurunan dari 6,23 % pada

tahun 2009 menjadi 5,65% pada tahun 2015. Sedangkan tingkat pengangguran

mengalami peningkatan, dari 2,62 persen pada tahun 2011 menjadi 4,28 persen

ditahun 2015 dengan jumlah angkatan kerja pada tahun 2015 mencapai 57.403

orang.

Capaian Kinerja Pembangunan lainnya juga dapat dilihat dari capaian

indikator lain antara lain di Bidang Pendidikan, Bidang Kesehatan, dan bidang

lainnya. Secara lengkap capaian Indikator-indikator makro pembangunan sebagai

capaian kinerja tiap tahun yang terukur sampai dengan tahun 2015 dapat dilihat

pada tabel berikut ini :

TABEL 2.13 PENCAPAIAN KINERJA INDIKATOR MAKRO PEMBANGUNAN

KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2013 - 2016

No. Indikator Kondisi Tahun 2015 Tahun 2016

Tahun 2013 Tahun 2014 Target Capaian Target Capaian

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. Bidang Ekonomi dan Sosial

Pertumbuhan PDRB (ADHB) 10,78 13,34 13,34

Pertumbuhan PDRB (ADHK) 6,79 7,59 7,80

Persentase penduduk miskin 5,45 5,35 5,65

Angka Pengangguran 2,40 4,28 3,29

2. Bidang Pendidikan

APK SD/SDLB/MI 105,14 106,53 109,92

APK SMP/MTs 92,33 89,04 106,26

APK SMA/SMK/MA 52,28 61,96 86,52

APM SD/SDLB/MI 91,62 94,05 95,12

Page 39: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8

PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-32

APM SMP/MTs 74,05 74,59 76,62

APM SMA/SMK/MA 39,22 52,42 64,58

3 Bidang Kesehatan

Angka Kematian Bayi 35,00 140,00 161,00

Angka Harapan Hidup 5,00 67,64 6,00

Persentase Balita Gizi buruk 62,5 64,6 65,3

Angka Kematian Ibu 0,00 0,00 0,00

Page 40: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU

III-1

BAB III

RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

Hal mendasar dalam perencanaan pembangunan tahunan adalah kemampuannya dalam

memproyeksikan kapasitas riil keuangan daerah secara lebih akurat dari apa yang sudah

diprediksikan dalam RPJMD tahun berkenaan; sehingga dapat diketahui belanja langsung yang

dapat dialokasikan bagi program/kegiatan prioritas. Untuk itu, dibutuhkan gambaran tentang

kondisi ekonomi daerah tahun rencana berdasarkan gambarannya di masa lalu. Di sini, rancangan

kerangka ekonomi dan kebijakan keuangan daerah bermakna sebagai hasil dari strategi

pembangunan yang telah berjalan sekaligus menjadi dasar asumsi operasionalisasi kebijakan di

tahun rencana.

3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah

Pada tahun 2018 arah kebijakan ekonomi daerah Kabupaten Pulang Pisau

berorientasi pada penuntasan pencapaian visi dan misi sebagaimana tertuang pada

dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pulang

Pisau Tahun 2013-2018 yang telah ditetapkan menjadi Peraturan Daerah Kabupaten

Pulang Pisau Nomor 02 Tahun 2014. Pada dokumen RPJMD tersebut memuat visi

“Terwujudnya Masyarakat Pulang Pisau yang Damai, Maju, Berkeadilan, dan Sejahtera”

yang yang dijabarkan kedalam 7 (tujuh) misi utama dalam kebijakan pembangunan

Kabupaten Pulang Pisau 2013-2018, yaitu :

1. Percepatan dan Peningkatan Sarana dan Prasarana Wilayah, Tata Ruang dan

Pemukiman.

2. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia.

3. Peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program ekonomi kerakyatan.

4. Peningkatan Produktivitas hasil pertanian (arti luas) dari agrobisnis menuju

agroindustri.

5. Peningkatan kualitas sumber daya alam dan lingkungan yang berkelanjutan.

6. Mewujudkan aparatur pemerintah yang bersih, berwibawa, profesional, dan

akuntabel (Good and Clean Governance).

Page 41: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU

III-2

7. Pemberdayaan organisasi keagamaan, sosial budaya, pemuda, dan perempuan dalam

pembangunan

Pada Tahun 2018 tema Rencana Kerja Pemerintah (RKP) adalah Memacu Investasi

dan Infrastruktur untuk Pertumbuhan dan Pemerataan. Berbeda dengan RKP tahun

sebelumnya yang memiliki 23 prioritas nasional, pada RKP 2018, Kementerian

PPN/Bappenas memutuskan untuk memangkas prioritas nasional agar lebih fokus menjadi

10 prioritas nasional, antara lain: (1) pendidikan; (2) kesehatan; (3) perumahan dan

pemukiman; (4) pengembangan dunia usaha dan pariwisata; (5) ketahanan energi; (6)

ketahanan pangan; (7) penanggulangan kemiskinan; (8) infrastruktur, konektivitas dan

kemaritiman; (9) pembangunan wilayah; dan (10)politik, hukum, dan pertahanan

keamanan. Berdasarkan 10 prioritas nasional tersebut dijabarkan kedalam beberapa

kegiatan prioritas sebagai berikut :

1. Pendidikan meliputi :

a. Pendidikan Vokasi

b. Peningkatan kualitas guru

2. Kesehatan meliputi :

a. Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak

b. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit

c. Preventif dan Promotif (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat)

3. Perumahan Dan Permukiman meliputi :

a. Penyediaan Perumahan Layak

b. Air Bersih dan Sanitasi

4. Pengembangan Dunia Usaha Dan Pariwisata meliputi :

a. Pengembangan 3 Kawasan Pariwisata (dari 10)

b. Pengembangan 5 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) (dari 10)

c. Pengembangan 3 Kawasan Industri (KI) (dari 14)

d. Perbaikan Iklim Investasi dan Penciptaan Lapangan Kerja

e. Peningkatan Ekspor Barang dan Jasa Bernilai Tambah Tinggi

Page 42: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU

III-3

5. Ketahanan Energi meliputi :

a. EBT dan Konservasi Energi

b. Pemenuhan Kebutuhan Energi

6. Ketahanan Pangan meliputi :

a. Peningkatan Produksi pangan

b. Pembangunan sarana dan prasarana pertanian (termasuk irigasi)

7. Penanggulangan Kemiskinan meliputi :

a. Jaminan dan Bantuan Sosial Tepat Sasaran

b. Pemenuhan Kebutuhan Dasar

c. Perluasan Akses Usaha Mikro, Kecil, dan Koperasi

8. Infrastruktur, Konektivitas, Dan Kemaritiman meliputi :

a. Pengembangan Sarana dan Prasarana Transportasi (darat, laut, udara, dan inter-

moda)

b. Pengembangan Telekomunikasi dan Informatika

9. Pembangunan Wilayah meliputi :

a. Pembangunan Wilayah Perbatasan dan Daerah Tertinggal

b. Pembangunan Perdesaan

c. Reforma Agraria

d. Pencegahan dan Penanggulangan Bencana (a.l Kebakaran Hutan)

e. Percepatan Pembangunan Papua

10. Politik, Hukum, Pertahanan & Keamanan meliputi :

a. Penguatan Pertahanan

b. Kepastian Hukum

c. Stabilitas Politik dan Keamanan

d. Reformasi Birokrasi

3.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah

Arah kebijakan keuangan daerah ditujukan agar dana pembangunan dan

penyelenggaraan pemerintahan daerah dapat digunakan secara efektif dan efisien,

sehingga diperlukan kebijakan dalam pengelolaan keuangan daerah. Arah kebijakan berisi

Page 43: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU

III-4

uraian tentang kebijakan yang akan dipedomani oleh Kabupaten Pulang Pisau dalam

mengelola pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah. Tujuan utama

kebijakan keuangan daerah adalah bagaimana meningkatkan kapasitas (riil) keuangan

daerah dan mengefisiensikan penggunaannya.

3.2.1 Proyeksi keuangan daerah dan kerangka pendanaan

3.2.1.1. Prakiraan Target Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2018

Pendapatan daerah pada tahun 2018 ditargetkan sebesar

Rp.1.057.376.940.000,00 naik apabila dibandingkan dengan target pada

APBD Tahun Anggaran 2017, yaitu sebesar Rp.964.199.076.146,95

Komponen Pendapatan Daerah tersebut terdiri dari:

a. Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan Asli Daerah pada APBD Tahun Anggaran 2017 ditargetkan

sebesar Rp.39.964.154.000,00 dan pada tahun 2018 ditargetkan sebesar

Rp. 31.651.820.000.000,00.

b. Dana Perimbangan

Pendapatan Transfer atau Dana Perimbangan pada APBD Tahun

Anggaran 2017 ditargetkan sebesar Rp. 781.086.725.146,95 dan pada

tahun 2018 ditargetkan sebesar Rp. 945.013.790.000.000,00.

c. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah

Pada APBD Tahun Anggaran 2017, Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah

ditargetkan sebesar Rp. 143.148.197.000,00. Sedangkan untuk tahun

2018, lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah ditargetkan sebesar

Rp. 80.711.320.000,00.

Secara rinci proyeksi pendapatan daerah tahun 2015 adalah

sebagaimana tabel 3.3.

Page 44: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU

III-5

Adapun hasil analisis dan perkiraan sumber-sumber pendapatan

daerah, realisasi serta proyeksi pendapatan daerah tahun 2010 sampai

dengan 2015 disajikan dalam tabel 3.1 dan 3.2

Tabel 3.1 Prakiraan Target Pendapatan Daerah Kabupaten Pulang Pisau

Tahun Anggaran 2017 dan 2018

NO. URAIAN Target (Rp)

APBD 2017 APBD 2018

1 PENDAPATAN DAERAH 964.199.076.146,95 1.057.376.940.000,00

1.1. Pendapatan Asli Daerah 39.964.154.000,00 31.651.820.000,00

1.1.1 Pajak Daerah 8.953.965.000,00 9.061.310.000,00

1.1.2 Retribusi Daerah 4.418.510.000,00 12.195.400.000,00

1.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

3.500.000.000,00 2.122.950.000,00

1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah

23.091.679.000,00 8.272.170.000,00

1.2. Dana Perimbangan 781.086.725.146,95 945.013.790.000,00

1.2.1 Dana Bagi Hasil Pajak/ Bukan Pajak 36.693.403.000,00 49.567.910.000,00

1.2.3 Dana Alokasi Umum 576.640.254.000,00 821.780.000.000,00

1.2.4 Dana Alokasi Khusus 167.753.068.146,95 73.665.880.000,00

1.3. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah 143.148.197.000,00 80.711.320.000,00

1.3.1 Pendapatan Hibah 0,00 0,00

1.3.2 Dana Darurat 0,00 0,00

1.3.3 Bagi Hasil Pajak Dari Prov. dan Dari Pemerintah Daerah Lainnya

16.500.000.000,00 24.934.670.000,00

1.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 126.648.197.000,00 45.977.050.000,00

1.3.5 Bantuan Keuangan Dari Prov./ Pemerintah Daerah Lainnya

0,00 9.799.600.000,00

1.3.6 Lain-lain Pendapatan 0,00 0,00

Sumber : 1. RPJMD Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2013-2018. 2. APBD Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2017

Page 45: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU

III-6

Tabel 3. 2 Realisasi Dan Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2014 - 2018

NO URAIAN REALISASI (Jutaan) PROYEKSI (Jutaan)

2014 2015 2016 2017 2018

4 PENDAPATAN 693.553.01 780.963.67 1.013.863.22 964.199.07 1.057.376.94

4.1 Pendapatan Asli Daerah 22.000.00 26.000.00 35.000.00 39.964.15 31.651.82

4.1.1 Hasil Pajak Daerah 6.389.00 6.531.49 5.015.00 8.953.96 9.061.31

4.1.2 Hasil Retribusi Daerah 8.611.00 9.657.11 13.544.31 4.418.51 12.195.4

4.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan 1.400.00 1.520.00 2.288.54 3.500.00 2.122.95

4.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 5.600.00 8.291.40 14.152.15 23.091.68 8.272.17

4.2 Dana Perimbangan 595.951.38 640.647.98 903.088.63 781.086.72 945.013.79

4.2.1 Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil Bukan Pajak 43.118.80 52.419.35 57.970.41 36.693.40 49.567.91

4.2.2 Dana Alokasi Umum 504.013.06 522.284.77 576.640.25 576.640.25 821.780.00

4.2.3 Dana Alokasi Khusus 48.819.52 65.943.86 268.477.97 167.753.07 73.665.88

4.3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 75.601.62 114.315.69 75.774.59 143.148.20 80.711,32

4.3.1 Pendapatan Hibah 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

4.3.2 Pendapatan Darurat 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

4.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya

20.513.82 20.513.82 15.403.14 16.500,00 24.934,67

4.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 45.288.21 85.401.87 60.371.45 126.648,20 45.977,05

4.3.5 Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya

9.799.60 8.400.00 0,00 0,00 9.799.60

Sumber : 1. RPJMD Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2013-2018. 2. BPPKAD Tahun 2017

Page 46: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU

III-7

3.2.1.2. Proyeksi Belanja Daerah Tahun 2018

Rencana Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018 ditargetkan sebesar

Rp. 1.077.385.000.000,00 dibandingkan target APBD Tahun Anggaran 2017

sebesar Rp. 987.974.076.146,95 terdiri dari :

a. Belanja Tidak Langsung (BTL) 2018 ditargetkan sebesar

Rp. 375.384,590.000,00 dibandingkan dengan APBD Tahun Anggaran 2017

sebesar Rp. 462.110.068.000,00. Komposisi alokasi BTL Tahun Anggaran 2018

ini terhadap total belanja daerah adalah 34,84%.

b. Belanja Langsung (BL) 2018 ditargetkan sebesar Rp.702.000.540.000,00

dibandingkan dengan APBD Tahun Anggaran 2017 sebesar

Rp. 525.864.008.146,95. Komposisi alokasi BL Tahun Anggaran 2018 ini

sebesar 65,16% terhadap total belanja daerah.

Belanja Langsung dialokasikan untuk membiayai program dan kegiatan

prioritas dalam rangka penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan kabupaten, yakni urusan wajib dan urusan pilihan yang

ditetapkan berdasarkan ketentuan perundang-undangan.

Adapun yang termasuk dalam kelompok/komponen Belanja Tidak Langsung

adalah sebagai berikut:

1) Belanja Pegawai

Belanja Pegawai terdiri dari Gaji dan Tunjangan, Tambahan Penghasilan PNS,

Belanja Penerimaan lainnya yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan, termasuk Uang Representasi dan Tunjangan

Pimpinan dan Anggota DPRD, Gaji dan Tunjangan Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah dan Biaya Pemungutan Pajak Daerah, pada tahun 2018

ditargetkan sebesar Rp. 375.384.590.000,00 dibandingkan dengan APBD

Tahun Anggaran 2017 sebesar 328.913.466.072,40.

2) Belanja Bunga

Belanja Bunga pada tahun anggaran 2018 tidak dianggarkan karena

Pemerintah Kabupaten tidak melakukan pinjaman daerah.

Page 47: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU

III-8

3) Belanja Subsidi

Belanja Subsidi terdiri dari subsidi langsung, dengan melaksanakan pasar

murah pada hari-hari besar tertentu, dan subsidi kepada perusahaan

penerbangan, yaitu penerbangan perintis antar provinsi dan kabupaten/kota

di Kalimantan Tengah. Belanja Subsidi pada Tahun Anggaran 2018 tidak

dianggarkan.

4) Belanja Hibah

Belanja Hibah yaitu hibah kepada pemerintah atau pemerintah daerah

lainnya, masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan. Belanja Hibah ini pada

Tahun Anggaran 2018 dianggarkan sebesar Rp. 4.514.880.000,00.

5) Bantuan Sosial

Belanja Bantuan Sosial yaitu bantuan sosial kepada kelompok/anggota

masyarakat, dan partai politik, termasuk bantuan sebagian dari fungsi

pendidikan sebesar 20%, dianggarkan sebesar Rp. 4.523.840.000,00.

6) Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa

Belanja Bagi Hasil yaitu belanja bagi hasil pajak provinsi kepada

kabupaten/kota pada Tahun Anggaran 2018 direncanakan sebesar

Rp. 592.380.000,00.

7) Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan

Pemerintah Desa

Belanja Bantuan Keuangan yakni bantuan keuangan kepada

kabupaten/kota, pemerintah desa/kelurahan, dan damang kepala adat.

Belanja Bantuan Keuangan ini pada Tahun Anggaran 2017 sebesar

Rp. 29.988.920.000,00

Page 48: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU

III-9

8) Belanja Tidak Terduga

Belanja Tidak Terduga disediakan untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa

atau tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam dan

bencana sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya termasuk pengembalian

atas kelebihan penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya yang telah

ditutup. Untuk tahun 2018, Belanja Tidak Terduga dianggarkan sebesar

Rp. 1.250.000.000,00.

Realisasi serta proyeksi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung tahun

2014 sampai dengan 2018 adalah sebagaimana tabel 3.3 di bawah ini.

Page 49: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU

III-10

Tabel 3.3

Realisasi dan Proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Pulang Pisau Tahun Anggaran 2014-2018

NO URAIAN REALISASI (Jutaan) PROYEKSI (Jutaan)

2014 2015 2016 2017 2018

5 BELANJA 716.053.01 812.513.67 1.030.863,22 987.974,08 1.077.385,13

5.1 Belanja Tidak Langsung 315.789.53 371.555.71 457.788,94 462.110,07 375.384,59

5.1.1 Belanja Pegawai 285.844.77 325.459.72 357.401,03 328.913.46 334.514,57

5.1.2 Belanja Bunga 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

5.1.3 Belanja Subsidi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

5.1.4 Belanja Hibah 3.814.88 4.964.88 5.557,68 18.476,25 4.514,88

5.1.5 Belanja Bantuan Sosial 3.231.31 4.428.83 4.119,31 826,00 4.523,84

5.1.6 Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kab./Kota dan Pemerintah Desa

404.60 638.90 638,90 638,90 592,38

5.1.7 Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kab./Kota dan Pemerintah Desa

22.243.96 35.563.37 87.938,85 112.255,45 29.988,92

5.1.8 Belanja Tidak Terduga 250.00 500.00 2.133,17 1.000,00 1.250,00

5.2 Belanja Langsung 400.263.48 440.957.96 573.074,28 525.864,01 702.000,54

Sumber : 1. RPJMD Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2013-2018 2. BPPKAD Tahun 2017

Page 50: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU

III-11

Page 51: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU

III-12

3.2.1.3. Proyeksi Pembiayaan Daerah Tahun 2018

Pembiayaan daerah meliputi penerimaan pembiayaan dan pengeluaran

pembiayaan. Penerimaan Pembiayaan mencakup sisa lebih perhitungan anggaran

tahun sebelumnya (SiLPA), pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan

daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman, penerimaan kembali pemberian

pinjaman dan penerimaan piutang.

Penerimaan pembiayaan untuk tahun 2018 ditargetkan sebesar

Rp. 37.008.019.000,00. Penerimaan pembiayaan ini berasal dari Sisa Lebih

Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya (SiLPA). Pengeluaran pembiayaan

meliputi pembentukan dana cadangan, penyertaan modal (investasi) Pemerintah

Daerah, pembayaran pokok utang dan pemberian pinjaman. Pada tahun 2018,

pengeluaran pembiayaan dianggarkan sebesar Rp. 17.000.000.000,00. Anggaran

pengeluaran pembiayaan tahun 2018 ini pada pos pengeluaran pembiayaan

Penyertaan Modal (investasi) Pemerintah Daerah.

Perkiraan sumber-sumber penerimaan pembiayaan daerah dan realisasi

serta proyeksi penerimaan pembiayaan daerah tahun 2013 sampai dengan 2017

disajikan pada tabel 3.4.

Adapun perkiraan sumber-sumber pengeluaran pembiayaan daerah dan

realisasi serta proyeksi pengeluaran pembiayaan daerah tahun 2013 sampai

dengan 2018 adalah sebagaimana tabel 3.5.

Page 52: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU

III-13

Tabel 3.4 Realisasi dan Proyeksi Penerimaan Pembiayaan Daerah Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2013 – 2018

No. Uraian Realisasi Proyeksi

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

1 2 3 4 5 6 7 8

3. PEMBIAYAAN DAERAH

33.998.873.228,00 22.500.000.000,00 31.550.000.000,00 17.000.000.000,00 23.775.000.000,00 20.008.000.000,00

3. 1. Penerimaan Pembiayaan

35.498.873.228,00 58.564.190.000,00 35.550.000.000,00 30.000.000.000,00 28.775.000.000,00 37.008.000.000,00

3. 1. 1 Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA)

35.498.873.228,00 58.564.190.000,00 35.550.000.000,00 30.000.000.000,00 28.775.000.000,00 37.008.000.000,00

3. 1. 2 Pencairan Dana Cadangan

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

3. 1. 3 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

3. 1. 4 Penerimaan Pinjaman Daerah

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

3. 1. 5 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

3. 1. 6 Penerimaan Piutang Daerah

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah Penerimaan Pembiayaan (3.1.1 s/d 3.1.6)

35.498.873.228,00 58.564.190.000,00 35.550.000.000,00 30.000.000.000,00 28.775.000.000,00 37.008.000.000,00

Sumber : 1. RPJMD Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2013-2018 2. BPPKAD Tahun 2017

Page 53: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU

III-14

Tabel 3.5 Realisasi Dan Proyeksi Pengeluaran Pembiayaan Daerah Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2012-2017

No. Uraian Realisasi Proyeksi

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

1 2 3 4 5 6 7 8

3. 2. Pengeluaran Pembiayaan

1.500.000.000,00 26.307.308.978,84 4.000.000.000,00 13.000.000.000,00 5.000.000.000,00 17.000,000,000.00

3. 2. 1 Pembentukan Dana Cadangan

0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 5.000.000.000.00

3. 2. 2 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah

1.500.000.000,00 5.000.000.000,00 4.000.000.000,00 13.000.000.000,00 5.000,000,000.00 12.000,000,000.00

3. 2. 3 Pembayaran Pokok Utang

0.00 21.307.308.978,84 0,00 0,00 0,00 0.00

3. 2. 4 Pemberian Pinjaman Daerah

0,00 0,00 0,00 0,00 0.00 0.00

Jumlah Pengeluaran Pembiayaan (3.2.1 s/d 3.2.4)

1.500.000.000,00 26.307.308.978,84 4.000.000.000,00 13.000.000.000,00 5.000.000.000,00 17.000,000,000.00

Pembiayaan Netto 33.998.873.228,00 22.500.000.000,00 31.550.000.000,00 17.000.000.000,00 23.775.000.000,00 20.008.000.000,00

Sumber : 1. RPJMD Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2013-2018 2. BPPKAD Tahun 2017

Page 54: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU

III-15

Page 55: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU

III-16

3.2.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah

3.2.2.1. Arah kebijakan pendapatan daerah

Untuk memperkuat struktur penerimaan serta optimalisasi PAD,

beberapa langkah yang dapat ditempuh antara lain, Pertama: Melakukan

upaya pengusahaan atau penggalian (eksploitasi) SDA yang baru. Kedua:

intensifikasi dan ekstensifikasi pajak dan retribusi daerah. Dengan melakukan

intensifikasi berarti daerah setidaknya melakukan langkah intensifikasi

terhadap komponen penerimaan daerah pada pos laba usaha daerah.

Optimalisasi tersebut dapat dilakukan dengan melakukan pembenahan pada

sistem manajemen perusahaan daerah yang ada melalui implementasi balance

score card based planning.

Di samping itu pula dengan langkah tax effort, yaitu upaya optimalisasi

PAD melalui pajak dengan melakukan upaya law enforcement bagi aparat

pajak, mengkaji ulang terhadap nilai jual atau jumlah objek pajak yang ada

dalam pos bagi hasil pajak (pemerintah pusat dan propinsi) seperti Pajak Bumi

Bangunan (PBB) dengan mengkaji ulang NJOP, jumlah objek, dan subjek pajak.

Demikian pula halnya dengan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan

(BPHTB), mengefektifkan dan mengefisienkan pengelolaan pajak, menambah

jumlah pajak daerah secara proporsional dan profesional dengan melihat

potensi pajak, dan retribusi daerah senyatanya.

Usaha peningkatan penerimaan daerah melalui ektensifikasi perlu

diupayakan dengan menciptakan sumber penerimaan baru meliputi,

menciptakan sektor 4 produksi baru melalui upaya creative financing dengan

melibatkan pihak swasta dengan stimulan yang menarik (perijinan, lahan,

market yang jelas, insentif pajak) untuk menanamkan investasinya ke daerah.

Identifikasi sektor unggulan terhadap potensi daerah perlu terus digali dan

dikembangkan secara konsisten sebagai sumber PAD potensial, misal sektor

pariwisata, pertambangan, pertanian, dan perdagangan. Ketiga: menarik

investor melalui insentif pajak ringan, birokrasi yang mudah, infrastruktur

Page 56: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU

III-17

yang mendukung, serta memperbanyak MICE (meeting, insentive, conference,

exhibition) dengan tujuan menciptakan iklim dunia usaha yang kondusif, yang

pada akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan daerah yang berbanding

lurus dengan pelayanan kepada masyarakat. Semakin besar pendapatan maka

akan semakin besar pula peluang untuk memberikan pelayanan dan fasilitas

pada masyarakat dalam berbagai bentuknya.

3.2.2.2. Arah kebijakan belanja daerah

Secara umum, kebijakan pengelolaan belanja Kabupaten Pulang Pisau

Tahun Anggaran 2018 adalah sebagai berikut:

1. Belanja daerah diprioritaskan dalam rangka pelaksanaan urusan

pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten yang terdiri dari

urusan wajib dan urusan pilihan yang ditetapkan berdasarkan ketentuan

perundang-undangan.

2. Belanja dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib digunakan untuk

melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam

upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk

peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan

fasilitas umum yang layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial.

3. Belanja daerah disusun berdasarkan pendekatan money follow program

yang berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan.

Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan

anggaran serta memperjelas efektivitas dan efisiensi penggunaan

anggaran.

4. Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, pemerintah

Kabupaten Pulang Pisau akan memberikan perhatian yang maksimal

terhadap upaya peningkatan investasi di Kabupaten Pulang Pisau.

Page 57: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU

III-18

5. Penyusunan belanja daerah diprioritaskan untuk menunjang efektivitas

pelaksanaan tugas dan fungsi Satuan Organisasi Perangkat Daerah

dalam rangka melaksanakan urusan pemerintahan daerah yang menjadi

tanggung jawabnya. Peningkatan alokasi anggaran belanja yang

direncanakan oleh setiap Satuan Organisasi Perangkat Daerah harus

terukur yang diikuti dengan peningkatan kinerja pelayanan dan

peningkatan kesejahteraan masyarakat.

3.2.2.3. Arah kebijakan pembiayaan daerah

Kebijakan umum pembiayaan daerah Kabupaten Pulang Pisau pada

tahun 2018 adalah sebagai berikut:

1. Upaya untuk menutup defisit anggaran diutamakan berasal dari

sumber-sumber penerimaan pembiayaan daerah yang tidak akan

menjadi beban bagi daerah di masa mendatang, misalnya yang

bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran

Sebelumnya,

2. Mengoptimalkan jenis-jenis penerimaan pembiayaan yang menjadi

Piutang Daerah dan Pencairan Dana Cadangan serta sedapat mungkin

menghindari sumber penerimaan pembiayaan daerah yang bersumber

dari Pinjaman Daerah.

3. Sumber pengeluaran pembiayaan daerah sedapat mungkin hanya

dialokasikan untuk menutup keperluan yang menjadi kewajiban daerah

dan tidak dapat ditunda pengeluarannya.

Pembiayaan daerah meliputi penerimaan pembiayaan dan

pengeluaran pembiayaan. Penerimaan Pembiayaan mencakup sisa lebih

perhitungan anggaran tahun sebelumnya (SiLPA), pencairan dana cadangan,

hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman,

penerimaan kembali pemberian pinjaman dan penerimaan piutang.

Page 58: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU IV-1

BAB IV

PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

Prioritas Pembangunan Daerah merupakan agenda pembangunan

pemerintah daerah Kabupaten Pulang Pisau tahunan yang menjadi benang

merah/tonggak capaian dalam RPJMD melalui rencana program pembangunan

tahunan. Ini merupakan jawaban terhadap sasaran pembangunan daerah yang

mengandung komponen program prioritas atau gabungan program prioritas.

Untuk merumuskan prioritas dan sasaran pembangunan daerah, perlu

memperhatikan hasil evaluasi kinerja daerah dan rancangan kerangka ekonomi

serta kebijakan keuangan daerah,pada bab II dan III sebelumnya.

Proses perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah dilakukan

melalui beberapa tahapan, yakni:

1. Mengidentifikasi Usulan Prioritas dari Berbagai Sumber/Telaahan.

Dilakukan untukmendapatkan gambaran tentang serangkaian prioritas atau

faktor-faktor penting yang menjadi isu strategik tahun perencanaan dan

proyeksi prioritas kedepan. Selain itu, identifikasi juga dilakukan untuk

mengetahui faktor-faktor internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap

kinerja pemerintahan daerah. Adapun sumber (usulan) prioritas, antara lain

berasal dari :

a. Kebijakan Nasional untuk tahun 2018.

b. Kebijakan provinsi untuk tahun 2018.

c. Kebijakan kabupaten untuk tahun 2018

d. Telaahan hasil perumusan permasalahan pembangunan daerah.

e. Telaahan hasil review evaluasi RKPD tahun 2016.

2. Mengevaluasi Hasil Review atas Prioritas dan Sasaran Pembangunan RPJMD

Evaluasi dilakukan untuk mengetahui prioritas dan sasaran pembangunan tahun

rencana dari RPJMD. Pada tahap ini terlihat seberapa besar tingkat capaian

target pembangunan yang telah ditetapkan sebelumnya, kendala-kendala yang

Page 59: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8

PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU IV-2

dihadapi, serta prioritas dan sasaranpembangunan yang masih membutuhkan

tindakan lebih lanjut. Dari hasil evaluasi, selanjutnyaditentukan sejauh mana

prioritas dan sasaran pembangunan daerah tahun rencana masih relevan dengan

asumsi-asumsi yang mendasar.

Prioritas pembangunan daerah dirumuskan berdasarkan evaluasi lebih lanjut

permasalahan pembangunan daerah, dihubungkan dengan program

pembangunan daerah (RPJMD) pada tahun rencana. Prioritas pembangunan

daerah Kabupaten Pulang Pisau akan menjadi fokus program dan kegiatan

seluruh perangkat daerah Kabupaten Pulang Pisau. Selain itu, karena lokasi

kegiatan dan penerima manfaat atau kelompok sasaran sebagian besar berada

di wilayah kecamatan, maka prioritas tersebut juga menjadi bagian dari prioritas

pembangunan kecamatan se-Kabupaten Pulang Pisau.

Sebelum menetukan program prioritas pembangunan kabupaten, harus

diketahui terlebih dahulu apa saja isu-isu stategis terutama di tingkat provinsi

sebagai bahan sinergistas penetapan isu strategis daerah kabupaten. Adapun isu

strategis yang tertuang didalam RKPD Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2018

adalah sebagai berikut:

1. Percepatan penyelesaian permasalahan kawasan hutan dalam RTRWP

Kalimantan Tengah, Pengelolaan SDA dan LH, Penanganan dan mitigasi

bencana kebakaran lahan, hutan dan kebun.

2. Peningkatan kualitas SDM dan tenaga kerja berdaya saing.

3. Pengembangan green economy dan green government dalam realisasi

pembangunan daerah.

4. Pemerataan kesejahteraan masyarakat.

5. Restrukturisasi sektor pertanian berbasis teknologi ramah lingkungan.

6. Percepatan pembangunan infrastruktur dasar dan aksesibilitas wilayah.

7. Penggalian potensi sumberdaya alam melalui optimalisasi investasi.

8. Mewujudkan good governance secara menyeluruh.

Page 60: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8

PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU IV-3

Berdasarkan hal isu strategis Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2018

tersebut, maka ditetapkan isu strategis Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2018 sebagai

berikut :

1. Peningkatan aksesibilitas daerah, irigasi teknis, air bersih dan kelistrikan

Kabupaten Pulang Pisau sebagai daerah yang baru berdiri berdasarkan Undang-

Undang Nomor 5 Tahun 2002. Saat ini, kabupaten Pulang Pisau terdiri dari 8

kecamatan, 95 desa dan 4 Kelurahan. Dengan kondisi geografi yang sangat luas

dan dengan tingkat kepadatan penduduk yang tidak merata serta ketersediaan

infrastuktur dasar seperti: jalan, air, listrik yang masih terbatas. Infrastuktur

dasar tersebut sangat diperlukan untuk meningkatkan daya saing daerah.

Peningkatan daya saing daerah akan membuat perekonomian semakin maju.

Adapun irigasi teknis sangat diperlukan karena penduduk Kabupaten Pulang

Pisau mayoritas bekerja di bidang pertanian. Keberadaan irigasi teknis akan

sangat membantu mayoritas penduduk Kabupaten Pulang Pisau yang bekerja

di sektor pertanian di dalam meningkatkan hasil pertanian.

2. Pengembangan sektor dan komoditas unggulan daerah.

Kabupaten Pulang Pisau mayoritas penduduknya bekerja di sektor pertanian,

perkebunan, perburuan, dan peternakan. Untuk bidang pertanian, jenis

tanaman yang ditanam secara mayoritas adalah: padi, jagung, kedelai, dan ubi

kayu.Untuk bidang peternakan, jenis hewan yang dikembangbiakkan secara

mayoritas adalah: sapi, babi, dan unggas. Untuk perkebunan, jenis tanaman

yang ditanam secara mayoritas adalah: karet, dan kelapa swait.

Untuk mendapatkan nilai lebih dari bidang pertanian, peternakan, dan

perkebunan perlu dilakukan usaha agar produktivitas dari tanaman maupun

peternakan yang sedang dikembangkan menjadi lebih produktif lagi. Hal lain

yang perlu dilakukan adalah penelitian mengenai komoditas yang bisa dijadikan

unggulan daerah sehingga menghasilkan nilai lebih bagi masyarakat di

Kabupaten Pulang Pisau yang bergerak di sektor pertanian, perkebunan, dan

peternakan tersebut.

Page 61: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8

PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU IV-4

3. Peningkatan akses dan layanan pendidikan masyarakat.

Berdasarkan data perhitungan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) se-Provinsi

Kalimantan Tengah dinyatakan bahwa Kabupaten Pulang Pisau memliki IPM

yang paling rendah. Di dalam variabel IPM terdapat angka rata-rata lama

sekolah dan angka melek huruf. Untuk kedua variable tersebut, Berdasarkan

rilis data BPS Provinsi Kalimantan Tengah, IPM Kabupaten Pulang Pisau pada

tahun 2015 menempati posisi nomor 2 (dua) terendah se-Provinsi Kalimantan

Tengah yaitu diatas Kabupaten Seruyan dengan angka 65,76%.

Usaha untuk meningkatkan IPM melalui salah satu cara yang dapat dilakukan

adalah dengan meningkatkan akses pendidikan. Peningkatan akses dan layanan

pendidikan diharapakan dapat meningkatan angka rata-rata lama sekolah dan

angka melek huruf di Kabupaten Pulang Pisau. Peningkatan akses dan layanan

pendidikan diharapkan lebih lanjut dapat meningkatan kualitas sumber daya

manusia yang ada di Kabupaten Pulang Pisau.

4. Peningkatan akses dan kualitas layanan kesehatan masyarakat.

Untuk bidang kesehatan, kekurangan dokter menjadi permasalahan yang

harus bisa ditangani. Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau harus bisa mencari solusi

alternatif agar para dokter mau bekerja di Kabupaten Pulang Pisau. Apabila

kekurangan dokter tidak bisa ditangani maka masyarakat di Kabupaten Pulang Pisau

tidak bisa tertangani dengan baik apabila berada dalam kondisi sakit.

Untuk sarana fisik dan sarana peralatan kesehatan lainnya di tingkat

puskesmas maupun jejaringnya perlu lebih ditingkatkan kualitasnya. Dengan

peningkatan kualitas diharapkan puskesmas dan jejaringnya dapat membuat

masyarakat di Kabupaten Pulang Pisau lebih sehat dan dapat hidup lebih panjang

sehingga angka harapan hidup di Kabupaten Pulang Pisau dapat meningkat dari

tahun ke tahun.

5. Peningkatan ekonomi kerakyatan melalui pengembangan UMKM dan koperasi

Salah satu cara meningkatkan perekonomian di Kabupaten Pulang Pisau

adalah pengembangan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi. Keberhasilan

Page 62: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8

PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU IV-5

untuk mengembangkan usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi dapat

membuat masyarakat di Kabupaten Pulang Pisau sejahtera.

Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau harus dapat mengambil manfaat dari

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil Menengah. Di

mana usaha mikro, kecil, dan menengah dapat diberdayakan melalui upaya yang

dilakukan Pemerintah, Pemerintah Daerah, Dunia Usaha, dan masyarakat secara

sinergis dalam bentuk penumbuhan iklim dan pengembangan usaha terhadap

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah sehingga mampu tumbuh dan berkembang

menjadi usaha yang tangguh dan mandiri. Keberhasilan pemberdayaan usaha

mikro, kecil, dan menengah dapat membuat pelaku usaha mikro, kecil, dan

menengah akan terangkat secara ekonomi dan akan membuat masyarakat

sejahtera.

Adapun untuk Koperasi, Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau dapat

mengambil manfaat dari Undang-undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang

Perkoperasian. Di dalam undang-undang tersebut pemerintah daerah dapat

memberikan bimbingan dan kemudahan kepada Koperasi dalam bentuk antara lain:

memperkukuh permodalan dan pembiayaan Koperasi, bantuan pengembangan

jaringan usaha Koperasi dan kerja sama yang saling menguntungkan antara

Koperasi dan badan usaha lain. Dengan adanya bantuan dari pemerintah dareah

Kabupaten Pulang Pisau diharapkan Koperasi dapat berkembang dan akan

membuat para anggota

4.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan

Tahun 2018 adalah tahun terakhir dari periode rencana pembangunan jangka

menengah Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2013 - 2018, yaitu dengan visi :

” TERWUJUDNYA MASYARAKAT PULANG PISAU YANG DAMAI, MAJU, BERKEADILAN,

DAN SEJAHTERA ”.

Berdasarkan situasi, kondisi dan potensi serta permasalahan pembangunan di

Kabupaten Pulang Pisau arah kebijakan pembangunan tahun 2018 difokuskan pada

Page 63: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8

PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU IV-6

upaya untuk mewujudkan visi tersebut, yaitu:

Tujuan 1 : Mewujudkan sarana dan prasana wilayah serta pemukiman yang

mematuhi tataruang

Sasaran pembangunan dari tujuan tersebut adalah:

a. Pembangunan sarana dan prasarana wilayah

b. Pembangunan wilayah pemukiman

c. Menjaga kesesuai pembangunan dengan tata ruang

Tujuan 2 : Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, dan daya saing

masyarakat

Sasaran pembangunan dari tujuan tersebut adalah:

a. Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

b. Meningkatnya melek huruf di masyarakat

c. Meningkatnya aksesbilitas pendidikan

d. Meningkatnya kualitas pendidik dan tenaga kependidikan

e. Meningkatnya Usia harapan Hidup

f. Meningkatnya pelayanan keluarga berencana

g. Meningkatnya keterampilan kerja masyarakat

Tujuan 3 : Pengembangan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat

Sasaran pembangunan dari tujuan tersebut adalah:

a. Meningkatnya pendapatan masyarakat

b. Menigkatnya UMKM

c. Meningkatnya koperasi aktif

d. Menurunnya angka kemiskinan

e. Menurunnya tingkat pengangguran

f. Meningkatnya penanaman modal

Tujuan 4 : Mengembangkan agribisnis menjadi agroindustri

Sasaran pembangunan dari tujuan tersebut adalah:

a. Berkembangnya agroindustri

b. Meningkatnya produktifitas pertanian

Page 64: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8

PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU IV-7

Tujuan 5 : Meningkatkan pemberdayaan sumber daya alam dan keseimbangan

lingkungan

Sasaran pembangunan dari tujuan tersebut adalah:

a. Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan

b. Kualitas lingkungan hidup meningkat

Tujuan 6 : Mewujudkan pengelolaan pemerintahan secara transaparan,

profesional, dan akuntabel

Sasaran pembangunan dari tujuan tersebut adalah:

a. Meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah daerah

b. Meningkatnya akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah

c. Meningkatnya kualitas SDM aparatur pemerintah

Tujuan 7 : Mendorong partisipasi organisasi keagamaan, sosial budaya, dan

organisasi pemuda dalam membangun daerah

Sasaran pembangunan dari tujuan tersebut adalah:

a. Meningkatnya peran serta pemuda dalam pembangunan

b. Meningkatnya pemberdayaan di bidang agama

c. Meningkatnya kesetaraan gender

d. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam melestarikan budaya

lokal

Ke - 7 (Tujuh) tujuan dan 27 (Dua Puluh Tujuh) Sasaran pembangunan diatas secara

tidak langsung terintegrasi untuk mewujudkan misi pembangunan yang telah ditetapkan

sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten

Pulang Pisau 2013-2018 sebagai berikut :

1. Percepatan dan Peningkatan Sarana dan Prasarana Wilayah, Tata Ruang dan

Pemukiman.

2. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia.

3. Peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program ekonomi kerakyatan.

4. Peningkatan Produktivitas hasil pertanian (arti luas) dari agrobisnis menuju

agroindustri.

Page 65: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8

PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU IV-8

5. Peningkatan kualitas sumber daya alam dan lingkungan yang berkelanjutan.

6. Mewujudkan aparatur pemerintah yang bersih, berwibawa, profesional, dan akuntabel

(Good and Clean Governance).

7. Pemberdayaan organisasi keagamaan, sosial budaya, pemuda, dan perempuan dalam

pembangunan

Hubungan antara tujuan dan sasaran pembangunan daerah tahun 2018 adalah

sebagaimana tabel berikut :

Tabel 4.1 Hubungan Antara Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah Tahun 2018

No Tujuan Sasaran

1 Mewujudkan sarana dan prasana wilayah serta pemukiman yang mematuhi tataruang

Pembangunan sarana dan prasarana wilayah

Pembangunan wilayah pemukiman

Menjaga kesesuai pembangunan dengan tata ruang.

2 Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, dan daya saing masyarakat.

Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Meningkatnya melek huruf di masyarakat

Meningkatnya aksesbilitas pendidikan

Meningkatnya kualitas pendidik dan tenaga kependidikan

Meningkatnya Usia harapan Hidup

Meningkatnya pelayanan keluarga berencana

Menigkatnya keterampilan kerja masyarakat

3 Pengembangan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Meningkatnya pendapatan masyarakat

Menigkatnya UMKM

Meningkatnya koperasi aktif

Menurunnya angka kemiskinan

Menurunnya tingkat pengangguran

Meningkatnya penanaman modal

4 Mengembangkan agribisnis menjadi agroindustri

Berkembangnya agroindustri

Meningkatnya produktifitas pertanian

5 Meningkatkan pemberdayaan sumber daya alam dan keseimbangan lingkungan.

Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan

Kualitas lingkungan hidup meningkat

Page 66: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8

PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU IV-9

No Tujuan Sasaran

6 Mewujudkan pengelolaan pemerintahan secara transaparan, profesional, dan akuntabel.

Meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah daerah

Meningkatnya akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah

Meningkatnya kualitas SDM aparatur pemerintah

7 Mendorong partisipasi organisasi keagamaan, sosial budaya, dan organisasi pemuda dalam membangun daerah

Meningkatnya peran serta pemuda dalam pembangunan

Meningkatnya pemberdayaan di bidang agama

Meningkatnya kesetaraan gender

Meningkatnya peran serta masyarakat dalam melestarikan budaya lokal

4.2. Prioritas Pembangunan

Prioritas pembangunan daerah Kabupaten Pulang Pisau akan menjadi fokus

program dan kegiatan seluruh perangkat daerah Kabupaten Pulang Pisau, karena

lokasi kegiatan dan penerima manfaat atau kelompok sasaran berada di wilayah

Kabupaten Pulang Pisau. Prioritas pembangunan daerah kabupaten harus mengacu

kepada prioritas provinsi dan nasional yaitu sebagai berikut :

a. Prioritas pembangunan Nasional dalam RPJM Nasional Tahun 2016 -2019 meliputi

(1) pendidikan; (2) kesehatan; (3) perumahan dan pemukiman; (4)

pengembangan dunia usaha dan pariwisata; (5) ketahanan energi; (6) ketahanan

pangan; (7) penanggulangan kemiskinan; (8) infrastruktur, konektivitas dan

kemaritiman; (9) pembangunan wilayah; dan (10)politik, hukum, dan pertahanan

keamanan

b. Prioritas Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2018

sebagaimana RPJMD Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2016 - 2021 meliputi :

1. Peningkatan kualitas perencanaan tata ruang wilayah

2. Pemerataan infrastruktur wilayah.

3. Peningkatan kualitas hidup masyarakat pedesaan, pesisir dan pantai.

4. Stabilitas ekonomi daerah.

Page 67: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8

PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU IV-10

5. Peningkatan pendapatan masyarakat.

6. Peningkatan kualitas reformasi birokrasi.

7. Peningkatan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas.

8. Pengelolaan industri pariwisata.

9. Pengelolaan SDA secara bijaksana yang berkelanjutan.

10. Peningkatan intensifikasi dan ekstensifikasi PAD.

c. Prioritas Pembangunan Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2018

Tema Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Pulang Pisau

tahun 2018 adalah “PENUNTASAN INFRASTRUKTUR WILAYAH DALAM

RANGKA PEMERATAAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENINGKATAN

DAYA SAING DAERAH “

Penyediaan infrastruktur masih menjadi fokus pembangunan utama

pada Tahun Anggaran 2018. Penuntasan pembangunan infrastruktur wilayah

perkotaan dan perdesaan ini tidak hanya sebagai upaya membuka isolasi,

tetapi juga diupayakan untuk memperkuat keterkaitan (linkages) antar

kecamatan di Kabupaten Pulang Pisau serta membuka peluang dalam hal

pemanfaatan sumber daya alam daerah secara optimal dalam rangka

pemerataan tingkat perekonomian masyarakat antar kecamatan di

Kabupaten Pulang Pisau. Selain hal tersebut, penuntasan pembangunan

infrastruktur dibidang pendidikan, kesehatan, serta fasilitas lainnya juga terus

digenjot dalam upaya pencapaian visi RPJMD 2013-2018 yaitu pemerataan

pembangunan diseluruh pelosok daerah diwilayah Kabupaten Pulang Pisau.

Ketersediaan infrastruktur di atas juga akan dilengkapi dengan

penyediaan fasilitas umum yang menjadi kebutuhan daerah seperti sarana

olahraga berupa stadion olah raga, penyelesaian pembangunan mesjid agung,

serta fasilitas umum lainnya yang nantinya diharapkan akan memunculkan

wajah kabupaten Pulang Pisau sehingga lebih menarik yang tentunya akan

meningkatkan potensi investasi yang masuk ke Kabupaten Pulang Pisau.

Kondisi seperti ini akan memudahkan peningkatan kesempatan kerja dan

Page 68: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8

PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU IV-11

investasi yang akan difokuskan pada sektor-sektor potensial sesuai kondisi

geografis.

Bersama-sama dengan peningkatan kinerja pelayanan SOPD

khususnya pada pelayanan dasar, seperti pendidikan dan kesehatan, serta

peningkatan koordinasi dan sinergitas antar tingkatan pemerintahan, prioritas

pembangunan di atas akan mengerucut pada upaya peningkatan efektifitas

penanggulangan kemiskinan.

Tak kalah pentingnya adalah penanganan bencana, pengurangan risiko

bencana baik banjir maupun kebakaran hutan dan lahan, dan peningkatan

pemberantasan penyakit menular. Kejadian-kejadian terkait penularan

penyakit dan bencana harus dapat secepatnya diantisipasi untuk mengurangi

kerugian yang lebih besar. Untuk itu, pengupayaan peningkatan kecepatan

pemberian pelayanan oleh SOPD yang bersangkutan adalah hal pertama yang

harus dilakukan. Hal berikutnya adalah peningkatan keberdayaan atau

kemampuan antisipasi dari seluruh pihak yang terkait, khususnya yang berada

di wilayah yang berpotensi rawan bencana dan penularan penyakit.

Kabupaten Pulang Pisau memiliki potensi dalam sektor pariwisata, seni

dan budaya yang cukup besar. Pada tahun 2018 Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata Kabupaten Pulang Pisau sudah berdiri sendiri sehingga

memungkinkan cakupan pengelolaan bidang kepariwisataan yang lebih luas

dapat dilaksanakan. Pembangunan sektor ini akan lebih ditingkatkan dengan

melakukan kerjasama dengan berbagai pihak terkait, dengan demikian

diharapkan sektor ini akan dapat berkonstribusi dalam rangka meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

Secara rinci prioritas Pembangunan Kabupaten Pulang Pisau Tahun

2018 adalah sebagai berikut :

1. Penuntasan Jalan Akses Menuju Ke Ibukota Kecamatan

2. Penuntasan penataan jalan lingk. Pemukiman penduduk

3. Penuntasan Penataan Wilayah Perkotaan Pulang Pisau

4. Penggalian Potensi Sumberdaya Alam Melalui Optimalisasi Potensi

Wilayah

Page 69: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8

PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU IV-12

5. Percepatan Pencapaian Target Indikator Makro Pembangunan Yang

Tertuang Didalam RPJMD 2013-2018

6. Pembangunan Pasar Dan Bangunan Penunjang

7. Peningkatan Kualitas SDM PNS

8. Penyediaan Sarana Kesehatan

9. Penyediaan Sarana Pendidikan

10. Pembangunan Sarana Perkantoran Pemerintah untuk SOPD Baru

11. Peningkatan intensifikasi dan ekstensifikasi PAD

12. Pengelolaan industri pariwisata

13. Penggalian potensi sumberdaya alam melalui optimalisasi investasi

Page 70: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU V-1

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

Program dan kegiatan prioritas daerah merupakan substansi RKPD. Daftar yang

disajikan meliputi nama program dan kegiatan, deskripsi dan target output dan outcome yang

harus diwujudkan berikut jumlah dana yang dibutuhkan serta lokasi pelaksanaan kegiatan.

Daftar program/kegiatan berikut komponen-komponennya disusun menurut urusan

Pemerintahan dan Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Pulang Pisau. Daftar

program/kegiatan RKPD Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2018 dapat dilihat pada Lampiran

Rencana Program dan Kegiatan Pembangunan Daerah Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2018

berikut ini.

Page 71: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R K P D 2018

R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU VI-1

BAB VI

PENUTUP

Kegagalan dalam merencanakan adalah sama dengan merencanakan kegagalan.

Perencanaan tahunan di Kabupaten Pulang Pisau dimulai dengan penyusunan Rencana

Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pulang Pisau. RKPD ini disusun untuk

menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,

dan pengawasan. Substansi RKPD ini merupakan hasil sinkronisasi antar pelaku

kepentingan dan stakeholder, baik di tingkat Desa/Kecamatan dan antar SOPD lingkup

Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau, dengan memperhatikan potensi dan permasalahan

yang faktual dihadapi di wilayah Kabupaten Pulang Pisau.

Selanjutnya RKPD menjadi acuan setiap SOPD dalam memfinalkan rancangan Renja-

SOPD dan menjadi dasar dalam penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Kabupaten Pulang Pisau Tahun Anggaran

2018, serta acuan dalam penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ)

dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD). Kedisiplinan dan komitmen

sangat menentukan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan hasil perencanaan tahunan

ini. Dengan demikian diperintahkan kepada seluruh perangkat daerah agar:

1. Melengkapi data dan informasi untuk program dan kegiatan pada Renja-SOPD,

sehingga mempermudah pelaksanaan kegiatan yang bersangkutan.

2. Melaksanakan program dan kegiatan secara disiplin sebagai bagian dari bentuk

pengabdian pada masyarakat Kabupaten Pulang Pisau.

3. Mendokumentasikan dan mengkaji hasil pelaksanaannya di tingkat SOPD untuk

kemudian melaporkan hasil pelaksanaan program dan kegiatan secara lengkap sebagai

salah satu wujud akuntabilitas kinerja dan mempermudah penyusunan program dan

kegiatan untuk perubahan APBD dan penyusunan APBD di tahun anggaran berikutnya.

Page 72: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

R A N C A N G A N A W A L R K P D 2 0 1 8

PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU VI-2

4. Meningkatkan koordinasi dan sinergitas dengan seluruh pihak terkait sehingga

program dan kegiatan konsisten, baik secara vertikal maupun horizontal.

BUPATI PULANG PISAU,

H. EDY PRATOWO, S.Sos, MM

Page 73: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

BUPATI PULANG PISAU

PERATURAN BUPATI PULANG PISAU

NOMOR : 10/Sekr-TAPD/2017

TENTANG

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)

KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2018

BUPATI PULANG PISAU

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Pembangunan di daerah, sebagaimana Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 Tentang

Pedoman Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Rencana Kerja Pemerintah Daerah dan untuk

mencapai sasaran yang berkesinambungan diperlukan dokumen perencanaan pembangunan

daerah yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2018 ;

b. bahwa Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2018, disusun secara konkrit dan sistematik berdasarkan hasil Musyawarah

Perencanaan Pembangunan Tingkat Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2017 dan mengacu pada RKPD Propinsi Kalimantan Tengah Tahun 2018 dan RKP

Tahun 2018 ;

c. bahwa sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b di atas, Rencana Kerja Pemerintah Daerah

(RKPD) Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2018 perlu ditetapkan dengan Peraturan Bupati Pulang Pisau ;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Katingan,

Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas,

Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya, dan Kabupaten Barito Timur di Propinsi Kalimantan Tengah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2002 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 47800) ;

Page 74: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun

2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286) ;

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun

2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran

Negara RI Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah, Terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas

Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun

2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintahan Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438) ;

6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun

2007 tentang Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700) ;

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

(Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4578) ;

8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan

Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 95,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663) ;

9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664) ;

Page 75: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7

Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816) ;

11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8

Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817) ;

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia

Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

Daerah ;

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan

Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah ;

14. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor

11 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan

Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2005 Nomor 15);

15. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor

12 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Kalimantan Tengah

Tahun 2006 – 2025 (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2005 Nomor 16) ;

16. Peraturan Daerah Kabupaten Pulang Pisau Nomor 12 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Daerah Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Daerah Lembaran Daerah

Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2007) ; 17. Peraturan Daerah Kabupaten Pulang Pisau Nomor 9

Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Pulang Pisau (Lembaran Daerah Kabupaten Pulang

Pisau Tahun 2008 Nomor 9).

Page 76: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

18. Peraturan Bupati Pulang Pisau Nomor 02 Tahun 2014

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2013 – 2018

(Lembaran Daerah Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2014 Nomor 2);

M E M U T U S K A N

Menetapkan : PERATURAN BUPATI PULANG PISAU TENTANG

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2018.

Pasal 1

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2018 adalah Dokumen Perencanaan

Pembangunan Daerah untuk Periode Satu Tahun.

Pasal 2

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2018 merupakan Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang akan dilaksanakan pada tahun

2018 dan disusun dengan mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah Propinsi Tahun 2018 serta Rencana

Kerja Pemerintah Tahun 2018.

Pasal 3

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten

Pulang Pisau Tahun 2018 sebagaimana yang dimaksud pada Pasal 2 menjadi pedoman untuk penyusunan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2018.

Pasal 4

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten

Pulang Pisau Tahun 2018 disusun dengan sistematika sebagaimana berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

BAB II : EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU

BAB III : RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA

PENDANAAN

Page 77: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

BAB IV : PRIORITAS DAN SASARAN

PEMBANGUNAN DAERAH BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN

PRIORITAS DAERAH BAB VI : PENUTUP

Pasal 5

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2018 sebagaimana dimaksud pada

Pasal 4 tercantum dalam Lampiran Peraturan ini dan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan

Pasal 6

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya,

memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten

Pulang Pisau. Ditetapkan di Pulang Pisau

Pada Tanggal 24 Mei 2017

BUPATI PULANG PISAU,

ttd

EDY PRATOWO

Diundangkan di Pulang Pisau pada tanggal, 24 Mei 2017

Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PULANG PISAU,

ttd

SARIPUDIN