bab i pendahuluan 1.1 latar belakang · r k p d 2 0 1 8 pemerintah kabupaten pulang pisau i-1 bab i...
TRANSCRIPT
R K P D 2 0 1 8
PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional serta Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Pemerintahan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010
disebutkan bahwa Pemerintah Daerah wajib menyusun Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD), yaitu dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun.
RKPD disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan. Di satu sisi
penyusunan RKPD Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2018 ini memperhatikan
Rencana Kerja SOPD Hasil Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kabupaten
Tahun 2017, sehingga ada konsistensi antara kewenangan antar tingkat
pemerintahan di Kabupaten sampai dengan Kecamatan/Kelurahan/Desa dengan
kebutuhan riil masyarakat di seluruh wilayah Kabupaten Pulang Pisau.
Di sisi yang lain, RKPD ini menjadi dasar penyusunan Kebijakan Umum
Anggaran (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Kabupaten
Pulang Pisau Tahun Anggaran 2018, serta dasar penyusunan Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban (LKPJ) dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(LPPD).
RKPD Tahun 2018 ini memuat Pendahuluan, Evaluasi RKPD Tahun Lalu,
Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah, Kerangka Pendanaan Dengan Prioritas,
Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah, Sasaran Pembangunan serta
Rencana Kerja yang terukur dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung
oleh pemerintah, pemerintah daerah maupun yang akan ditempuh dengan
mendorong partisipasi masyarakat.
RKPD Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2018 ini merupakan dokumen RKPD
Kelima atau penutup dari periode RPJMD Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2013-
2018 serta memasuki periode Tahun ke - 12 (Dua belas) dari RPJPD Kabupaten
Pulang Pisau tahun 2006-2026.
R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-2
1.2 DASAR HUKUM
Dasar hukum penyusunan RKPD Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2018 adalah
sebagai berikut:
1. Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten
Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau,
Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya,
dan Kabupaten Barito Timur di Propinsi Kalimantan Tengah(Lembaran Negara
RI Tahun 2002 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 47800) ;
2. Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara RI Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara RI
Nomor 4286) ;
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 104,
Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4421);
4. Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara RI
Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah, Terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara RI Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara RI
Nomor 4844);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintahan Pusat dan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004
Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4438) ;
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara RI Tahun 2007 Nomor
33, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4700) ;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara RI Nomor 4578) ;
R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-3
8. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan (Lembaran Negara RI Tahun 2006
Nomor 95, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4663) ;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4664) ;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816) ;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817) ;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2010 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah ;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah ;
14. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 11 Tahun 2005 tentang
Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah
(Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2005 Nomor 15);
15. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 12 Tahun 2005 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Kalimantan Tengah
Tahun 2006 – 2025 (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2005
Nomor 16) ;
16. Peraturan Daerah Kabupaten Pulang Pisau Nomor 12 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pulang Pisau
R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-4
Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Daerah Lembaran Daerah Kabupaten Pulang
Pisau Tahun 2007) ;
17. Peraturan Daerah Kabupaten Pulang Pisau Nomor 9 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Pulang Pisau (Lembaran
Daerah Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2008 Nomor 9).
18. Peraturan Bupati Pulang Pisau Nomor 02 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2013
– 2018 (Lembaran Daerah Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2014 Nomor 2);
1.3 HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN
Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pulang
Pisau tahun 2018 mengacu pada RPJPD Kabupaten Pulang Pisau tahun 2006 – 2026,
RPJMD Kabupaten Pulang Pisau periode 2013-2018 dengan tetap memperhatikan
RPJM Nasional dan RPJMD Provinsi Kalimantan Tengah. RKPD menjadi acuan bagi
setiap SOPD dalam menyusun Rencana Kerja Satuan Organisasi Perangkat Daerah
(Renja SOPD), yang merupakan dokumen perencanaan tahunan SOPD. RKPD juga
menjadi dokumen dalam penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA), Prioritas dan
Plafon Anggaran Sementara (PPAS), serta rujukan dalam penyusunan Rancangan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD).
R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-5
Hubungan Antar Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Dari gambar tersebut dapat dijelaskan bahwa:
1. Sistem perencanaan pembangunan daerah merupakan rangkaian panjang
dalam satu kesatuan yang tidak dapat berdiri sendiri. Sistem tersebut dimulai
dari perencanaan pembangunan jangka panjang, menengah, dan tahunan;
2. Perencanaan pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dengan system pembangunan nasional; serta
3. Sistem perencanaan pembangunan daerah juga merupakan satu kesatuan
dengan sistem pengelolaan keuangan daerah melalui tahap penganggarannya
1.4 SISTEMATIKA DOKUMEN RKPD
Dokumen RKPD Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2018, terdiri dari 6 (enam)
Bab, dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari Latar Belakang, Dasar Hukum Penyusunan,
Hubungan Antara Dokumen, Sistematika Dokumen RKPD serta
Maksud dan Tujuan.
BAB II. EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN
PENCAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-6
Memuat Gambaran Umum Kondisi Daerah, Evaluasi Pelaksanaan
Program dan Kegiatan RKPD sampai Tahun Berjalan dan Realisasi
RPJMD, Permasalahan Pembangunan Daerah.
BAB III. RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN
KEUANGAN DAERAH
Yaitu mengenai arah kebijakan ekonomi daerah dan arah kebijakan
keuangan daerah.
BAB IV. PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
Berisi uraian tentang tujuan dan sasaran pembangunan serta prioritas
pembangunan daerah.
BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS
Mengemukakan secara eksplisit rencana program dan kegiatan
prioritas daerah yang disusun berdasarkan evaluasi pembangunan
tahunan, kedudukan tahun rencana (RKPD) dan capaian kinerja yang
direncanakan dalam RPJMD.
BAB VI. PENUTUP
Berisikan uraian tentang hal-hal yang perlu diperhatikan oleh berbagai
stakeholders agar RKPD berdaya guna.
1.5 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN RKPD
Maksud dan tujuan penyusunan RKPD Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2018
adalah sebagai berikut :
1. Mensinkronkan agenda dan program prioritas pembangunan provinsi yang
tertuang di dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi tahun 2018 dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Pulang Pisau 2018 dengan
kebutuhan riil masyarakat Kabupaten Pulang Pisau, sehingga pendanaan,
desentralisasi, sinergis dengan pendanaan dekonsentrasi dan tugas
pembantuan di Kabupaten Pulang Pisau.
2. Sebagai rujukan utama dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Pulang Pisau Tahun Anggaran 2018.
R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU I-7
3. Merupakan media konsultasi publik bagi segenap stakeholders di Kabupaten
Pulang Pisau untuk menetapkan program dan kegiatan daerah serta
rekomendasi kebijakan guna mendukung implementasi program/kegiatan
tahun anggaran berikutnya.
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8
PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-1
BAB II
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA
PENYELENGGARAN PEMERINTAH
Evaluasi pelaksanaan RKPD tahun 2018 menguraikan tentang hasil Capaian Target
pada RKPD 2017, selain itu juga memperhatikan dokumen RPJMD sebagai bahan acuan.
Sedangkan capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan menguraikan tentang kondisi
geografi demografi, pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan, dan
permasalahan pembangunan.
2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah
2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi
1. Letak, Luas dan Batas Wilayah
Kabupaten Pulang Pisau merupakan salah satu kabupaten di
Provinsi Kalimantan Tengah dengan luas wilayah 8.997 km2 atau sekitar
5,85% dari luas Kalimantan Tengah (153.564 km2). Wilayah Kabupaten
Pulang Pisau terletak di daerah khatulistiwa, yaitu antara 10º sampai 0º
Lintang Selatan dan 110º sampai 120º Bujur Timur.
2. Kondisi Topografi
Kondisi Topografi wilayah Kabupaten Pulang Pisau terdiri dari:
a. Bagian Utara, yang merupakan daerah perbukitan, dengan ketinggian
antara 50-100 m dari permukaan air laut, yang mempunyai sudut
elevasi 8º-15º, serta mempunyai daerah pegunungan dengan tingkat
kemiringan ± 15º -25º
b. Bagian Selatan, terdiri atas pantai/pesisir, rawa dengan ketinggian 0-
5 m dari permukaan laut dengan elevasi 0º-8º serta dipengaruhi oleh
pasang surut dan merupakan daerah yang mempunyai intensitas
banjir yang cukup besar. Kabupaten Pulang Pisau memiliki perairan
yang meliputi danau, rawa-rawa, dan dilintasi jalur sungai besar, yaitu
Sungai Kahayan dan Sungai Sebangau.
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8
PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-2
Ketinggian wilayah Kabupaten Pulang Pisau bervariasi antara 0 – 100
meter dari permukaan laut. Ada 6 (enam) kecamatan yang terletak di
daerah dataran rendah dengan ketinggian 0 - 25 meter di atas permukaan
air laut (dpl), yaitu Kecamatan Kahayan Kuala, Kecamatan Sebangau
Kuala, Kecamatan Pandih Batu, Kecamatan Maliku, Kecamatan Kahayan
Hilir dan Kecamatan Jabiren Raya. Dua kecamatan lainnya berada pada
ketinggian 25 – 100 meter di atas permukaan laut (dpl), yaitu Kecamatan
Kahayan Tengah dan Kecamatan Banama Tingang. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Tinggi Ibukota Kecamatan di Atas Permukaan Air Laut Menurut Kecamatan di Kabupaten Pulang Pisau
No Nama Kecamatan Ibukota Kecamatan Tinggi Rata-Rata dpl (m)
1 Kahayan Kuala Bahaur Basantan 0-25
2 Sebangau Kuala Sebangau Permai 0-25
3 Pandih Batu Pangkoh Hilir 0-25
4 Maliku Maliku Baru 0-25
5 Kahayan Hilir Pulang Pisau 0-25
6 Jabiren Raya Jabiren 0-25
7 Kahayan Tengah Bukit Rawi 25-50
8 Banama Tingang Bawan 50-100 Sumber: Katalog BPS Pulang Pisau dalam Angka 2016
3. Geologi dan Tanah
Berdasarkan peta geologi formasi geologi yang ada di wilayah
Kabupaten Pulang Pisau, tersusun atas formasi aluvium *Qa) yang
terbentuk sejak zaman Holosen dan formasi Batuan Api (Trv). Formasi
Aluvium (Qa) merupakan formasi yang tersusun dari bahan-bahan liat
kaolinit dan debu bersisipan pasir, gambut, kerakal dan bongkahan lepas,
merupakan endapan sungai dan rawa. Sementara formasi Batuan Gunung
Api (Trv) merupakan formasi yang tersusun dari batuan breksi gunung api
berwarna kelabu kehijauan dengan komponennya terdiri dari andesit,
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8
PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-3
basal dan rijang. Bahan-bahan ini terkumpul dengan basal yang berwarna
coklat kemerahan.
Jenis tanah yang ada di wilayah Kabupaten Pulang Pisau juga
mengikuti pola kondisi topografinya. Di bagian Selatan, jenis tanah yang
dominan adalah tanah gambut dan tanah aluvial, terutama pada bagian
Selatan Kabupaten Pulang Pisau yang kondisi drainasenya kurang bagus.
Sedangkan jenis tanah yang ada di bagian utara didominasi tanah podsoil
dan aluvial. Pada daerah-daerah pinggir sungai umumnya didominasi oleh
tanah aluvial yang berasal dari endapan sungai
4. Hidrologi
Kabupaten Pulang Pisau memiliki perairan yang meliputi danau,
rawa-rawa, dan dilintasi jalur sungai. Sungai yang termasuk wilayah
Kabupaten Pulang Pisau, yaitu :
Sungai Kahayan dengan panjang ± 600 km;
Sungai Sebangau dengan panjang ± 180 km;
Sungai Anjir Kalampan dengan panjang ± 14,6 km, yang
menghubungkan Mandomai Kecamatan Kapuas Barat (Kabupaten
Kapuas) dan Pulang Pisau mengarah ke Palangka Raya. Sungai Anjir
Kalampan yang masuk wilayah Kabupaten Pulang Pisau sepanjang
± 6,5 km;
Sungai Anjir Basarang dengan panjang ± 24 km, menghubungkan
Kuala Kapuas (Kabupaten Kapuas) dengan wilayah Kabupaten Pulang
Pisau. Sungai Anjir Basarang yang masuk Wilayah Kabupaten Pulang
Pisau sepanjang ± 7 km;
Sungai Terusan Raya dengan panjang ±18 km yang menjadi jalur
transportasi sungai dari Kuala Kapuas ke Bahaur Kecamatan Kahayan
Kuala melalui Terusan Batu. Sungai Terusan Raya yang masuk wilayah
Kabupaten Pulang Pisau sepanjang ± 6 km;
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8
PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-4
Daerah pantai / pesisir Laut dengan bentangan panati sepanjang ±
153,4 km dari timur ke barat.
Tabel 2.2 Nama Sungai Menurut Panjangnya di Kabupaten Pulang Pisau
No Nama Sungai/Anak Sungai Panjang (km)
1 Sungai Kahayan 626,00
2 Sungai Sebangau 180,00
3 Sungai Anjir Kalampan 6,50
4 Sungai Anjir Basarang 7,00
5 Sungai Terusan Raya 6,00 Sumber: Katalog BPS Pulang Pisau dalam Angka 2016
5. Klimatologi
Kabupaten Pulang Pisau pada umumnya termasuk daerah yang beriklim
tropis dengan kelembaban yang cukup tinggi, suhu udara berkisar antara
26,50C – 27,50C dengan suhu rata-rata maksimum 32,50C dan minimum
22,90C. Sebagai daerah yang beriklim tropis, wilayah Kabupaten Pulang
Pisau rata-rata mendapat penyinaran matahari diatas 50%. Berdasarkan
klasifikasi Oldeman (1975), tipe iklim wilayah Kabupaten Pulang Pisau
termasuk tipe iklim B1, yaitu wilayah dengan bulan basah terjadi antara 7
– 9 bulan (curah hujan > 200 mm/bulan) dan bulan kering (curah hujan <
100 mm/bulan kurang dari 2 bulan. Hujan terjadi hampir sepanjang tahun
dan curah hujan terbanyak jatuh pada bulan Oktober - Desember serta
Januari - Maret yang berkisar antara 2.000 – 3.500 mm setiap tahun,
sedangkan bulan kering jatuh pada bulan Juni – September.
6. Potensi Pengembangan Wilayah
Pola Penggunaan Lahan Areal Hutan dan Lahan Areal Non Hutan
mengacu kepada Surat keputusan Nomor 529/Menhut-II/2012 dengan
rincian pada tabel 2.3 berikut :
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8
PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-5
Tabel 2.3 Luas Kawasan Hutan dan Non Hutan Kabupaten Pulang Pisau
No Nomenklatur Luas (Ha)
Persentase (%)
1 HL 217.001,94 20,96
2 KSA/KPA 254.260,85 24,56
3 HP 284.960,03 27,52
4 HPT 18.030,43 1,74
5 HPK 68.441,73 6,61
6 APL 179.844,91 17,37
7 Badan Air 12.898,34 1,25
Total 1.035.438,23 100,00 Sumber : SK Menhut No.529/Menhut-II/2012
7. Demografi
Dalam pelaksanaan pembangunan, penduduk merupakan faktor
yang sangat dominan, karena tidak saja berperan sebagai pelaksana
pembangunan, tetapi juga sebagai sasaran pembangunan.
a. Gambaran Umum Penduduk Pulang Pisau
Pada tahun 2015 penduduk Kabupaten Pulang Pisau berjumlah
124.845 jiwa, yang terdiri atas 64.939 laki-laki dan 59.906 perempuan.
Kecamatan Kahayan Hilir dan Kecamatan Maliku adalah dua kecamatan
dengan urutan teratas yang memiliki jumlah penduduk terbanyak yang
masing-masing berjumlah 27.460 jiwa dan 23.760 jiwa.
Dengan luas wilayah Kabupaten Pulang Pisau sekitar 8.997 Km²
yang didiami oleh 124.845 orang, maka rata-rata tingkat kepadatan
penduduk Kabupaten Pulang Pisau adalah sebanyak 13,88 orang per
kilometer persegi. Dilihat dari distribusi penduduk menurut kecamatan,
kepadatan penduduk tertinggi ada di Kecamatan Kahayan Hilir yaitu 76,28
penduduk per km2, diikuti Kecamatan Maliku sebanyak 57,51 penduduk
per km2. Sementara kecamatan dengan kepadatan terendah kecamatan
adalah Sebangau Kuala, hanya 2,15 penduduk per km2. (Lihat Tabel 2.4).
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8
PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-6
Tabel 2.4 Jumlah Penduduk, Kepadatan Penduduk, Luas Daerah Berdasarkan Kecamatan di Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2015
Sumber: Katalog BPS Pulang Pisau dalam Angka 2016
b. Sex Ratio Penduduk Kabupaten Pulang Pisau
Penduduk Kabupaten Pulang Pisau terdiri dari laki-laki 64.939 jiwa
dan perempuan 59.906 jiwa dengan rasio jenis kelamin (sex ratio) sebesar
108,40. Dengan demikian, terdapat 108 penduduk laki-laki untuk setiap
100 penduduk perempuan, dan kepadatan penduduk (density) mencapai
14 jiwa per km2. ( Tabel 2.5)
Dilihat dari kelompok umur selama tahun 2015, usia produktif
(15 – 64 tahun) masih mendominasi rata-rata sebesar 67,39%, sedangkan
usia 0 – 14 tahun mencapai 27,93% dan penduduk usia lebih dari 65 tahun
sekitar 4,30%. Kepadatan penduduk dan jumlahnya berdasarkan jenis
kelamin dan kelompok umur di Kabupaten Pulang Pisau tahun 2015 ( Tabel
2.5 dan Bagan 2.1)
No Kecamatan Luas
Daerah (Km2)
Jumlah Penduduk
Kepadatan Penduduk Per (Km2)
1 Kahayan Kuala 1.155,00 20.508 17,76
2 Sebangau Kuala 3.801,00 8.156 2,15
3 Pandih Batu 535,86 20.487 38,23
4 Maliku 413,14 23.760 57,51
5 Kahayan Hilir 360,00 27.460 76,28
6 Jabiren Raya 1.323,00 8.103 6,12
7 Kahayan Tengah 783,00 7.661 9,78
8 Banama Tingang 626,00 8.710 13,91
JUMLAH TOTAL 8.997,00 124.845 14,00
Tahun 2014 124.015
Tahun 2013 123.278
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8
PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-7
Tabel 2.5 Kepadatan Penduduk serta Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Tahun 2015
Tahun
Kelompok Umur Jenis Kelamin
Jumlah
Kepadatan Penduduk
0 – 14 15 – 64 65 + Laki-Laki Perempuan Rasio (Jiwa/km2)
2015 Jiwa 34.881 84.134 5.830 64.939 59.906 108,40 124.845
14 % 27,93 67,39 4,30 52,01 47,98 100,00
Sumber: Katalog BPS Pulang Pisau dalam Angka 2016, diolah
Bagan 2.1 Persentase Penduduk Kabupaten Pulang Pisau Berdasarkan Kelompok
Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2015.
Sumber: Katalog BPS Pulang Pisau dalam Angka 2016, diolah
2.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat
Aspek kesejahteraan masyarakat terdiri dari dua fokus yakni fokus kesejahteraan
dan pemerataan ekonomi serta fokus kesejahteraan sosial. Masing-masing fokus
tersebut dibahas pada bagian di bawah ini:
1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
Aspek kesejahteraan masyarakat menjelaskan tentang perkembangan
kesejahteraan Kabupaten Pulang Pisau, ditinjau dari sisi kesejahteraan dan
pemerataan ekonomi, kesejahteraan sosial, serta seni budaya dan olahraga. Pada
27,93 %
67,39%
4,30%
Persentase Jumlah Penduduk
Berdasarkan Kelompok Umur
Umur 0 – 14 th Umur 15 – 64 th Umur 65 + th
52,01%47,98%
Persentase Jumlah Penduduk
Berdasarkan Jenis Kelamin
Laki-Laki Perempuan
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8
PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-8
bagian ini akan dipaparkan lebih mendalam aspek kesejahteraan dan pemerataan
ekonomi yang mencakup: masalah pertumbuhan ekonomi, perkembangan PDRB
sektoral, struktur perekonomian, inflasi, perkembangan PDRB per kelompok
sektor, pendapatan per kapita; produktifitas tenaga kerja, PDRB menurut
penggunaan, dan gambaran singkat sektor.
a. Pertumbuhan PDRB Regional
Pertumbuhan ekonomi merupakan sebuah gambaran makro mengenai
hasil dari proses pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh seluruh
stakeholder, baik pemerintah, dunia usaha, maupun masyarakat menuju
keadaan yang lebih baik. Pertumbuhan ekonomi juga merupakan suatu
gambaran dari peningkatan pendapatan yang berakibat pada peningkatan
kemakmuran dan taraf hidup. Karena itu pertumbuhan ekonomi yang tinggi
dan berkelanjutan serta lebih cepat daripada laju pertumbuhan penduduknya
merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan ekonomi dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Untuk melihat laju pertumbuhan
ekonomi secara riil dari tahun ke tahun tergambarkan melalui penyajian PDRB
atas dasar harga konstan.
Pertumbuhan ekonomi regional sangat erat hubungannya dengan
masing-masing sektor yang membentuknya. Hal ini berkaitan erat dengan
kontribusi masing-masing sektor yang berpotensi besar maupun sektor-sektor
yang masih perlu mendapat perhatian lebih untuk dijadikan prioritas
pengembangan sehingga diharapkan dapat menjadi sektor yang mempunyai
peranan lebih besar dimasa yang akan datang. Pertumbuhan ekonomi yang
berkesinambungan diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat,
memperluas kesempatan kerja, pemerataan pembagian pendapatan
masyarakat, meningkatkan hubungan ekonomi dan mengusahakan
pergeseran kegiatan ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder dan
tersier, sehingga tercipta pendapatan masyarakat yang meningkat secara
mantap dengan pemerataan yang sebaik mungkin.
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8
PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-9
Seiring dengan membaiknya perekonomian nasional pasca krisis global
tahun 2008, perekonomian Kabupaten Pulang Pisau selama tahun 2011-2015
tumbuh relatif stabil dan menunjukkan tren meningkat.
Bagan 2.2 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2011-2015
Sumber: Katalog BPS PDRB Kabupaten Pulang Pisau 2016
*) data bersifat sementara
Laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Pulang Pisau pada tahun 2015
sebesar 7,80%. Sumbangan terbesar PDRB tahun 2015 atas dasar Harga
Berlaku adalah dari sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan yaitu sebesar
Rp 1.434.976,9 juta dan atas dasar Harga Konstan (tahun 2010) sebesar
Rp 1.012.178,9 juta. Pertumbuhan ini merupakan yang tertinggi dibandingkan
tahun-tahun sebelumnya. Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pulang
Pisau selama tahun 2011 - 2015 berfluktuasi dan ada kecenderungan meningkat
dari 5,53 % menjadi 7,80%. Hal ini menunjukkan bahwa selama tahun 2011 - 2015
tingkat perekonomian di Kabupaten Pulang Pisau terus meningkat setiap
tahun.
5,53
6,466,79
7,59 7,8
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
2011 2012 2013 2014 2015*
PDRB Kabupaten Pulang Pisau 2015
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8
PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-10
b. Pertumbuhan PDRB Sektoral
Indikator umum yang digunakan untuk mengetahui laju
pertumbuhan ekonomi suatu daerah adalah dengan melihat perkembangan
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) daerah yang bersangkutan. PDRB
ada dua macam, yaitu PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga
(ADH) Berlaku dan PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga (ADH)
Konstan.
PDRB Kabupaten Pulang Pisau dari tahun ke tahun terus mengalami
peningkatan seperti telah diurakan pada bagian sebelumnya. Perkembangan
PDRB secara sektoral tahun 2011 dan 2015 dilihat dari laju pertumbuhan
sebagaimana diuraikan pada Tabel 2.6, Tabel 2.7, dan Tabel 2.8 berikut.
Tabel 2.6 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2011 s.d 2015 atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Pulang Pisau (Jutaan Rupiah)
Sumber: Katalog BPS PDRB Kabupaten Pulang Pisau 2016
*) Angka bersifat sementara
Analisis atas dasar harga berlaku (ADHB) berguna untuk mengetahui situasi
perekonomian jangka pendek, misalnya pengaruh harga pada tahun tertentu. Dari
No Sektor Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015*
1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
867. 220,34 991. 469,02 1. 137. 551,51 1. 329. 413,33 1. 434.976,91
2 Petambangan dan Penggalian 10. 987,78 12. 598,95 14. 259,73 16. 186,64 18.798,39
3 Industri Pengolahan 154. 532,52 172. 269,58 198. 344,15 237. 659,16 314.573,20
4 Pengadaan Listrik dan Gas 862,50 875,25 883,10 1. 049,25 1. 958,31
5 Pengadaan Air Pengelolaan Sampah
1. 471,33 1. 611,84 1. 774,80 2. 049,01 2. 282,99
6 Kontruksi 312. 343,74 372. 507,48 447. 885,35 527. 787,67 586.242,41
7 Perdagangan dan Resparasi Mobil 231. 044,32 252. 172,15 280. 127,12 321. 714,21 366.374,02
8 Transportasi dan Pergudangan 106. 324,10 118. 876,68 130. 507,71 143. 001,17 159.029,74
9 Penyediaan Akomodasi & Makan Minum
65. 995,13 74. 629,42 85. 420,01 97. 535,75 114.444,72
10 Informasi dan Komunikasi 29. 718,92 32. 365,41 37. 116,57 43. 353,28 48.179,88
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 16. 053,61 17. 204,32 18. 799,92 21. 780,09 23.935,85
12 Real Estate 40. 277,84 43. 222,70 47. 469,69 54. 408,78 63.441,17
13 Jasa Perusahaan 1. 767,43 1. 849,88 2. 022,22 2. 036,70 2.457,72
14 Administrasi Pemerintahan 103. 786,10 118. 348,40 137. 246,10 159. 775,11 195.740,79
15 Jasa Pendidikan 158. 877,08 171. 325,82 181. 932,96 196. 100,85 228.514,92
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 59. 655,35 69. 485,64 67. 878,75 75. 594,22 98.382,06
17 Jasa Lainnya 16. 610,51 18. 544,42 21. 334,61 24. 185,17 27.947,84
PDRB 2. 177. 528,62 2. 469. 356,95 2. 810. 554,30 3. 253. 630,39 3. 687.280,90
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8
PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-11
pengamatan terhadap PDRB ADHB selama periode 2011-2015 pada masing-masing
sektor (Tabel 2.6), terlihat bahwa nilai sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan
selalu terbesar dibandingkan dengan nilai sektor lainnya. Nilai sektor ADHB terbesar
kedua pada tahun 2015 adalah sektor konstruksi. Sedangkan nilai terendah ADHB
pada tahun 2015 adalah sektor pengadaan listrik dan gas.
Tabel 2.7 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2011 s.d 2015 atas Dasar Harga Konstan 2010 Kabupaten Pulang Pisau (Jutaan Rupiah)
No Sektor Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015*
1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
807. 337,67 853. 810,12 908. 882,39 986. 707,97 1.012.178,89
2 Petambangan dan Penggalian 10. 352,28 11. 223,94 12. 072,81 12. 945,58 13.900,46
3 Industri Pengolahan 148. 966,52 156. 051,18 168. 676,33 184. 319,28 235.854,99
4 Pengadaan Listrik dan Gas 917,21 961,99 1. 036,76 1. 185,44 1.678,14
5 Pengadaan Air Pengelolaan Sampah 1. 362,48 1. 460,00 1. 586,74 1. 669,80 1.814,35
6 Kontruksi 295. 304,78 328. 579,98 366. 946,01 399. 160,90 429.288,48
7 Perdagangan dan Resparasi Mobil 216. 389,51 228. 848,49 241. 507,97 257. 754,18 279.614,82
8 Transportasi dan Pergudangan 98. 802,01 102. 544,94 105. 667,62 108. 966,67 112.350,27
9 Penyediaan Akomodasi & Makan Minum
61. 441,52 64. 994,00 68. 807,63 74. 707,85 81.727,52
10 Informasi dan Komunikasi 29. 572,56 32. 204,90 35. 230,92 38. 459,63 42.255,88
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 15. 214,77 15. 778,20 16. 368,76 17. 597,05 18.511,35
12 Real Estate 39. 150,44 39. 884,34 41. 382,84 44. 361,73 49.104,65
13 Jasa Perusahaan 1. 733,69 1. 761,03 1. 884,92 1. 817,89 1.952,61
14 Administrasi Pemerintahan 95. 795,39 102. 804,79 110. 783,20 120. 998,43 139.697,02
15 Jasa Pendidikan 148. 482,68 154. 822,54 161. 601,41 168. 149,26 178.767,75
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 56. 132,17 62. 073,98 60. 013,81 62. 987,08 73.338,08
17 Jasa Lainnya 15. 934,82 17. 054,08 18. 353,50 19. 813,55 21.849,00
PDRB 2. 042. 890,52 2. 174. 858,50 2. 320. 803,61 2. 501. 602,28 2.693.884,24
Sumber: Katalog BPS PDRB Kabupaten Pulang Pisau 2016
*) Angka bersifat sementara
Analisis atas dasar harga konstan (ADHK) 2010 memberikan gambaran mengenai pola
perkembangan secaraa riil dan bermanfaat untuk memperkirakan kecenderungan
perkembangan PDRB di masa mendatang. Dari pengamatan terhadap PDRB ADHK
2010 selama kurun waktu 2011-2015 pada masing-masing sektor (Tabel 2.7), terlihat
bahwa nilai sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan selalu terbesar dibandingkan
dengan nilai sektor lainnya. Nilai sektor ADHK 2010 terbesar kedua pada tahun 2015
adalah sektor konstruksi. Sedangkan nilai terendah ADHK 2010 pada tahun 2015
adalah sektor pengadaan listrik dan gas.
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8
PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-12
Tabel 2.8 Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2011 s.d 2015
Sumber: Indikator Pertumbuhan Ekonomi Kab. Pulang Pisau 2016
Berdasarkan Tabel 2.8 dapat diketahui bahwa sektor ekonomi yang
mengalami pertumbuhan tertinggi tahun 2015 terjadi pada sektor pengadaan
listrik dan gas sebesar 43,30%, diikuti oleh jasa kesehatan dan kegiatan sosial
sebesar 15,83% dan sektor administrasi pemerintahan sebesar 15,56%. Total
perkembangan kontribusi sektor dalam PDRB tahun 2011 – 2015 meningkat
dari 5,53% menjadi 11,31%.
c. Struktur Perekonomian
Beralihnya struktur lapangan usaha sebagian masyarakat dari suatu
sektor ke sektor ekonomi lainnya dapat terlihat dari besarnya peranan masing-
masing sektor terhadap PDRB. Perekonomian Indonesia sendiri telah
mengalami pergerakan/pergeseran struktur selama beberapa tahun terakhir.
Hal ini terlihat dari peranan sektor pertanian sebagai penggerak utama
No Sektor 2011 2012 2013 2014 2015
1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 3,73 5,76 5,87 6,23 5,41
2 Petambangan dan Penggalian 6,92 8,42 7,63 6,92 7,62 3 Industri Pengolahan 4,70 4,76 15,06 15,59 13,88 4 Pengadaan Listrik dan Gas 6,93 4,88 8,47 12,23 43,30 5 Pengadaan Air Pengelolaan Sampah 1,10 7,16 8,29 6,06 8,20
6 Kontruksi 10,36 11,27 9,69 9,48 8,80 7 Perdagangan dan Resparasi Mobil 5,82 5,76 5,22 8,56 6,97
8 Transportasi dan Pergudangan 0,64 3,79 2,61 3,39 3,27 9 Penyediaan Akomodasi & Makan
Minum 5,34 5,78 6,24 8,31 9,28
10 Informasi dan Komunikasi 6,46 8,90 9,74 9,40 9,29 11 Jasa Keuangan dan Asuransi 6,06 3,70 5,01 6,77 4,65 12 Real Estate 5,29 1,87 4,56 7,62 9,41 13 Jasa Perusahaan 2,57 1,58 3,55 -0,73 7,87 14 Administrasi Pemerintahan 7,86 7,32 7,67 9,22 15,56 15 Jasa Pendidikan 8,78 4,27 5,24 3,81 5,69 16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 4,70 10,59 -0,90 2,93 15,83
17 Jasa Lainnya 6,84 7,02 7,90 8,28 9,65
PDRB 5,53 5,79 7,43 7,83 11,31
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8
PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-13
perekonomian nasional mulai digeser peranannya oleh sektor industri
pengolahan.
Namun hal ini tidak berlaku untuk Provinsi Kalimantan Tengah
khususnya Kabupaten Pulang Pisau, justru sektor pertanian merupakan sektor
yang paling dominan dan menjadi andalan utama dalam kegiatan
perekonomian di Kabupaten Pulang Pisau. Hal ini terlihat dari besarnya
konstribusi sektor pertanian terhadap total PDRB.
Bagan 2.3 Distribusi PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Pulang Pisau 2015
Sumber: Katalog BPS PDRB Kabupaten Pulang Pisau 2011-2015 (diolah)
Sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan merupakan sektor yang
mempunyai peranan terbesar terhadap pembentukan PDRB Kabupaten
Pulang Pisau tahun 2015, yaitu sebesar 38,92%. Kemudian sektor konstruksi
sebesar 15,90%, sektor perdagangan sebesar 9,94%, dan sektor industri
38,92%
0,51%
8,53%
0,05%0,06%
15,90%
9,94%
4,31%
3,10%
1,31%
0,65%
1,72%
0,07%
5,31%
6,20%
2,67% 0,76%
PERTANIAN PERTAMBANGAN INDUSTRI LISTRIK DAN GAS
PENGADAAN AIR KONSTRUKSI PERDAGANGAN TRANSPORTASI
AKOMODASI KOMUNIKASI JASA KEUANGAN REAL ESTATE
JASA PERUSAHAAN PEMERINTAHAN JASA PENDIDIKAN JASA KESEHATAN
JASA LAINNYA
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8
PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-14
sebesar 8,53%. Sektor jasa pendidikan 6,20%, sektor administrasi 5,31%, sektor
transportasi sebesar 4,31%, sektor akomodasi 3,10% dan sektor yang paling
sedikit dalam memberikan kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Pulang Pisau
tahun 2015 yaitu sektor pengadaan listrik 0,05%.
d. Inflasi
Selama Februari 2017, Kota Palangka Raya terjadi inflasi sebesar 0,27
persen atau mengalami kenaikan indeks harga dari 124,40 di Januari
2017 menjadi 124,74 di Februari 2017. Pada bulan yang sama, Kota
Sampit juga mengalami inflasi sebesar 0,27 persen dengan kenaikan indeks
harga dari 128,14 di Januari 2017 menjadi 128,49 di Februari 2017.
e. Pendapatan Perkapita
Pendapatan perkapita adalah besaran pendapatan rata-rata penduduk
di suatu daerah. Indikator ini dapat dijadikan sebagai tolok ukur kemakmuran
dan tingkat pembangunan daerah dengan kata lain semakin tinggi/besar
pendapatan perkapitanya maka semakin makmur daerah tersebut.
PDRB per kapita dapat diukur menggunakan 2 macam pendekatan,
yaitu PDRB atas harga berlaku dan atas harga konstan. PDRB atas harga
berlaku berguna untuk menunjukkan nilai PDRB per kepala atau satu orang
penduduk, sedangkan PDRB per kapita atas harga konstan berguna untuk
mengetahui pertumbuhan nyata ekonomi perkapita penduduk suatu daerah.
Tabel 2.9 PDRB per Kapita Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2013 - 2015
Tahun PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga
Berlaku (rupiah) PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga
Konstan 2010 (rupiah)
2013 22.838.448,06 18.840.627,69
2014 26.137.462,40 20.150.510,83
2015 29.534.870,44 21.577.830,11
Sumber: Indikator Pertumbuhan Ekonomi Kab. Pulang Pisau 2016
PDRB per kapita adalah salah satu pendekatan untuk pendapatan per kapita.
Nilai PDRB per Kapita Kabupaten Pulang Pisau selama tahun 2013 - 2015
cenderung meningkat baik atas dasar harga berlaku maupun konstan 2010,
yaitu untuk nilai atas dasar harga berlaku dari Rp. 22.838.448,06 (tahun 2013)
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8
PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-15
menjadi Rp. 29.534.870,44 (tahun 2015) dan untuk nilai atas dasar konstan
2010 dari Rp. 18.840.627,69 (tahun 2013) menjadi Rp 21.577.830,11 (tahun
2015). PDRB per kapita yang meningkat dari tahun ke tahun memberikan
gambaran bahwa proses pembangunan yang dilaksanakan cukup berhasil dan
mampu menghasilkan kemajuan perekonomian Kabupaten Pulang Pisau.
2. Fokus Kesejahteraan Masyarakat
Identifikasi/pemahaman tentang kondisi kesejahteraan masyarakat dapat dilihat
dari berbagai aspek. Dari berbagai macam urusan penyelenggaraan pemerintahan
daerah, urusan yang mempengaruhi kesejahteraan masyarakat adalah Indeks
Pembangunan Manusia (IPM), pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan.
a. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu ukuran
keberhasilan pencapaian pembangunan dalam konteks kesejahteraan sosial.
Jika diperhatikan pada Tabel 2.10, selama periode tahun 2013 sampai dengan
tahun 2015, IPM Kabupaten Pulang Pisau menunjukkan peningkatan, yakni dari
64,76% pada tahun 2013 meningkat menjadi 65,76% pada 2015. Meskipun
memiliki trend meningkat, namun IPM Kabupaten Pulang Pisau jika
dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lain di Provinsi Kalimantan Tengah
ataupun dengan rata-rata IPM Provinsi Kalimantan Tengah adalah yang paling
rendah nomor dua setelah Kabupaten Seruyan selama kurun waktu 2013-2015.
Ini menunjukkan bahwa pencapaian hasil pembangunan yang menempatkan
manusia sebagai titik sentral pembangunan di Kabupaten Pulang Pisau
belumlah maksimal.
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8
PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-16
Tabel 2.10 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalimantan Tengah Tahun 2013-2015
No Wilayah 2013 2014 2015
1 Kotawaringin Barat 69.51 70.14 70.60
2 Kotawaringin Timur 67.95 68.45 68.61
3 Kapuas 64.82 65.29 66.07
4 Barito Selatan 66.20 66.61 68.27
5 Barito Utara 65.12 66.30 67.38
6 Sukamara 63.92 64.44 65.80
7 Lamandau 67.23 67.53 68.30
8 Seruyan 62.81 63.49 64.77
9 Katingan 65.29 65.79 66.81
10 Pulang Pisau 64.76 65.00 65.76
11 Gunung Mas 67.75 68.13 69.24
12 Barito Timur 68.82 69.12 69.71
13 Murung Raya 65.62 66.10 66.46
14 Kota Palangka Raya 78.02 78.50 78.62
15 KALTENG 67.41 67,49 68,31
Sumber: Katalog BPS Pulang Pisau dalam Angka 2016
b. Kesehatan
Angka harapan hidup adalah rata-rata lama hidup penduduk di suatu
daerah. Angka harapan hidup merupakan salah satu indikator keberhasilan
suatu daerah dalam pembangunan kesejahteraan rakyat di suatu daerah
terutama di sektor kesehatan. Angka harapan hidup juga dijadikan salah satu
komponen Indeks Pembangunan Manusia (IPM) selain pendidikan dan
ekonomi.
Angka Harapan Hidup Kabupaten Pulang Pisau pada tahun 2015
sebesar 67,64 tahun yang artinya bahwa secara rata-rata penduduk
Kabupaten Pulang Pisau akan mencapai umur 67,64 tahun.
c. Pendidikan
Angka melek huruf penduduk Kabupaten Pulang Pisau selama tahun
2012 cenderung meningkat dari 96,23% menjadi 96,71% pada tahun 2015. Hal ini
menunjukan bawa program wajib belajar di Kabupaten Pulang Pisau telah
memberikan kontribusi dalam mengurangi angka buta huruf selama tahun
2012-2015. Salah satu keberhasilan program pendidikan ditunjukan dengan
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8
PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-17
semakin berkurangnya tingkat buta huruf penduduk yang berumur 10 tahun
ke atas. Tingkat buta huruf muerupakan bagian dari indikator kemampuan
penduduk untuk berkomunikasi secara tertulis. Kemampuan membaca dan
menulis merupakan pengetahuan minimum yang dibutuhkanoleh penduduk
untuk mencapai hidup sejahtera. Berkaitan dengan itu, pemerintah berusaha
agar penduduk terbebaskan dari buta aksara.
Usaha pemerintah selama ini antara lain diwujudkan dengan program
wajib belajar 12 tahun dan program kejar Paket A dan B. Sejalan dengan
program Pemerintah Pusat yaitu Wajib Belajar 12 tahun dan sebagai upaya
mengurangi tingkat angka buta huruf. Untuk menunjang Program Pemerintah
Provinsi yang tertuang dalam RPJMD Tahunn 2016-2022 yaitu KALTENG
BERKAH maka Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau terus berinovasi dalam
mengembangkan program-program unggulan daerah yang menyasar pada
desa-desa diwilayah Kabupaten Pulang Pisau dengan tujuan untuk
memberikan stimulus dalam bentuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan dari
SOPD-SOPD terkait yang bertujuan untuk percepatan penyediaan sarana dan
prasarana disegala sektor sebagai upaya pemerataan pembangunan desa
sasaran tersebut.
Salah satu faktor penting yang menjadi satunya adalah
pengembangan sektor Pendidikan. Hal ini dapat terlihat dengan
meningkatnya perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI 103,61%
pada 2012 menjadi 109,92% pada 2015, APK SMP/MTs 81,03% pada 2012 menjadi
106,26% pada tahun 2015, serta APK SMA/MA 56,64% pada 2012 menjadi 86,52%
pada tahun 2015, demikian juga pada tingkat persentase Angka Partisipasi
Murni (APM) dimana APM SD/MI 90,34% pada 2012 menjadi 95,12% pada tahun
2015, APM SMP/MTs 66,99% pada 2012 menjadi 76,32% pada 2015, serta APM
SMA/MA 42,92% pada 2012 menjadi 64,58% pada tahun 2015.
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8
PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-18
d. Pengangguran
Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten Pulang Pisau tahun 2013
sebesar 2,40% dan pada tahun 2014 meningkat menjadi 4,28% kemudian
menurun pada tahun 2015 menjadi 3,29%. Hal ini menunjukan beberapa
program dan kegiatan strategis daerah yang dilaksanakan berkontribusi
secara langsung dalam menurunkan angka Pengangguran Terbuka pada
tahun Tahun 2015 dibandingkan dengan tahun 2014.
e. Kondisi Kemiskinan
Selama Tahun 2013-2015 di Kabupaten Pulang Pisau terjadi peningkatan
persentase penduduk miskin dari 5,45% pada tahun 2013 menjadi 5,65% pada
tahun 2015. Hal ini tentunya memerlukan keseriusan dari Pemerintah Daerah
dalam menyususn program dan kegiatan dalam upaya menekan atau
menurunkan angka kemiskinan sebagaimana target RPJMD Kabupaten
Pulang Pisau Tahun 2013 – 2018
3. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Permasalahan pembangunan pemberdayaan perempuan dan anak yang
terjadi selama ini adalah rendahnya partisipasi perempuan dan anak dalam
pembangunan, di samping masih adanya berbagai bentuk praktek diskriminasi
terhadap perempuan. Permasalahan lainnya mencakup kesenjangan partisipasi
politik kaum perempuan yang bersumber dari ketimpangan struktur sosio-
kultural masyarakat.
2.1.3. Aspek Pelayanan Umum
Pelayanan umum mencakup pelayanan dasar dan pelayananan
penunjang. Kondisi pelayanan dasar dapat dilihat dari pelayanan umum pada
berbagai bidang yakni bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, sarana
dan prasarana umum, penataan ruang dan perhubungan. Sedangkan kondisi
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8
PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-19
pelayanan penunjang dapat diketahui dari beberapa bidang yakni penanaman
modal, UMKM, kependudukan dan catatan sipil, ketenagakerjaan, pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak, KB dan KS, komunikasi dan informatika,
pertanahan, pemberdayaan masyarakat dan desa, perpustakaan,
penyelenggaraan keamanan dan ketertiban masyarakat serta pemuda dan olah
raga.
1. Pelayanan Dasar
a) Jalan dan Angkutan Darat
Informasi mengenai proporsi panjang jalan dalam kondisi baik dapat
digunakan untuk mengidentifikasi kualitas jalan dari keseluruhan panjang
jalan. Berdasarkan data BPS tahun 2014-2015 dapat diketahui kondisi jalan dan
status jalan sebagai saran pendukung peningkatan investasi dan perdagangan
di Kabupaten Pulang Pisau.
Tabel 2.11 Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan dan Status Jalan di Kabupaten Pulang Pisau (km) tahun 2014-2015
Jenis Permukaan Jalan Negara Jalan Provinsi Jalan Kabupaten
2014 2015 2014 2015 2014 2015
Baik 119,05 119,05 97,00 97,00 381,36 405,39
Sedang 0,00 0,00 40,00 40,00 354,95 372,92
Rusak 0,00 0,00 30,00 30,00 418,01 420,74
Rusak Berat 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Jumlah (km) 119,05 119,05 167,00 167,00 1.154,32 1.199,05
Sumber: Katalog BPS Pulang Pisau dalam Angka 2016
Dari tabel, diketahui panjang jalan di Kabupaten Pulang Pisau dalam
kondisi baik adalah 119,50 km untuk jalan negara, 97 km untuk jalan provinsi,
dan 405,39 km untuk jalan kabupaten. Dari tabel tersebut juga diketahui
bahwa pada tahun 2015 untuk jalan negara sebanyak 100% jalan dalam kondisi
baik. Sedangkan untuk jalan provinsi sebanyak 58,08% dalam kondisi baik.
Sementara itu, untuk jalan kabupaten hanya sebanyak 33,80% dari panjang
jalan kabupaten yang berada dalam kondisi baik. Semakin tinggi nilai proporsi
panjang jaringan jalan akan memberikan dampak yang baik bagi penduduknya
ataupun bagi daerah itu sendiri. Pembangunan wilayah akan terhambat
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8
PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-20
karena tidak didukung oleh infrastruktur jaringan jalan yang
memadai/dipengaruhi oleh akses jaringan jalan yang rusak
b) Rasio Jaringan Irigasi
Rasio jaringan irigasi adalah perbandingan panjang jaringan irigasi terhadap
luas lahan budidaya. Panjang jaringan irigasi meliputi jaringan primer,
sekunder dan tersier. Hal ini mengindikasikan ketersediaan saluran untuk
kebutuhan budidaya pertanian. Data mengenai jaringan irigasi saat ini yang
dimiliki kurang lengkap untuk menggambarkan rasio jaringan irigasi. Meskipun
demikian Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang melakukan pengembangan
dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya.
2.1.4. Aspek Daya Saing Daerah
Daya saing daerah merupakan salah satu aspek tujuan penyelenggaraan otonomi
daerah sesuai dengan potensi, kekhasan dan unggulan daerah. Suatu daya saing
(competitiveness) merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan pembangunan
ekonomi yang berhubungan dengan tujuan pembangunan daerah dalam mencapai
tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan. Daya saing daerah terdiri dari
kemampuan ekonomi daerah, fasilitas wilayah/infrastruktur, iklim berinvestasi dan
sumber daya manusia.
1. Kemampuan Ekonomi Daerah
Salah satu indikator kemampuan ekonomi daerah dapat dilihat dari tingkat
PDRB, semakin tinggi tingkat PDRB per kapita maka semakin tinggi kemampuan
ekonomi suatu daerah tersebut. PDRB perkapita penduduk Kabupaten Pulang
Pisau berdasarkan harga konstan 2010 mengalami peningkatan terus menerus
sejak tahun 2011 hingga tahun 2015. Pada tahun 2011 PDRB ADHK Kabupaten
Pulang Pisau hanya sebesar 2.042.890,5 Juta Rupiah meningkat menjadi
2.693.884,2 Juta Rupiah pada tahun 2015
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8
PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-21
2. Iklim Berinvestasi
Penanaman modal dalam negeri (PMDN) adalah penggunaan modal dalam
negeri bagi usaha-usaha yang mendorong pembangunan ekonomi pada
umumnya. Penanaman modal asing (PMA) merupakan penanaman modal asing
secara langsung yang dilakukan menurut atau berdasarkan ketentuan perundang
- undang di Indonesia, dalam arti bahwa pemilik modal secara langsung
menanggung resiko dari penanaman modal tersebut. Jumlah investor PMDN/PMA
dihitung dengan menjumlahkan banyaknya investor PMDN berskala nasional
dengan banyaknya investor PMA berskala nasional yang aktif berinvestasi di
daerah dan pada suatu periode tahun pengamatan. Mengingat penerbitan ijin
investasi untuk PMA merupakan kewenangan dari Pemerintah Pusat sehingga
Kabupaten Pulang Pisau hanya menerbitkan ijin investasi untuk PMDN. Sampai
dengan Tahun 2016 ini sebnayak 23 ijin investasi telah diterbitkan dalam rangka
mendongkrak pertumbahan ekonomi masyarakat di Kabupaten Pulang Pisau.
Semakin banyak jumlah investor maka akan semakin menggambarkan
ketersediaan pelayanan penunjang yang dimililiki daerah berupa ketertarikan
investor untuk meningkatkan investasinya di daerah. Jumlah investasi di
Kabupaten Pulang Pisau diharapkan dapat terus meningkat dengan demikian
pendapatan daerah juga terus meningkat, namun peningkatan investasi diiringi
dengan menjaga kelestarian alam terutama investasi yang bergerak ada sektor
tambang dan perkebunan kelapa sawit .
2.2. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD sampai Tahun 2016 dan Realisasi
RPJMD
Hasil evaluasi status dan kedudukan pencapaian kinerja pembangunan
daerah, berdasarkan rekapitulasi hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan
RKPD tahun 2016 dan realisasi RPJMD yang bersumber dari telaahan hasil evaluasi
pelaksanaan Renja SOPD tahun 2016 dan realisasi Renstra SOPD oleh masing-
masing SOPD dan/atau dari laporan pertanggung jawaban APBD.
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8
PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-22
Sampai dengan tahun 2016, berdasarkan pencapaian kinerja pembangunan
yang diukur dari indikator-indikator makro pembangunan daerah menunjukkan
trend peningkatan. Pencapaian yang cukup baik terutama dari kinerja
pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pulang Pisau sampai
dengan tahun 2015 sebesar 7,8 persen. merupakan yang tertinggi dibandingkan
dengan pertumbuhan ekonomi Kabupaten lain di Kalimantan Tengah.
Sedangkan berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan
pembangunan daerah tahun lalu yang meliputi seluruh program dan kegiatan yang
dikelompokkan menurut kategori urusan wajib/pilihan pemerintahan daerah,
menyangkut realisasi capaian target kinerja keluaran kegiatan dan realisasi target
capaian kinerja program tahun lalu terhadap RPJMD. Secara umum semua program
telah dilaksanakan semua SKPD dengan baik dan telah terealisasi dan kinerja yang
diharapkan dari terlaksananya program tersebut telah tercapai. Capaian kinerja
SOPD Tahun 2016 secara umum dapat dilihat pada tabel 2.12 capaian realisasi
serapan anggaran tahun 2016 berikut ini :
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8
PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-23
Tabel 2.12 Realisasi Serapan Anggaran SOPD Tahun 2016 Per 31 Desember 2016
REALISASI
FISIK
REALISASI
FISIK
Rp. Persentase Persentase Rp. Persentase Persentase
1 2 3 4 5 6=5/4*100 7 8 9 10=9/8*100 11 12=5+9 13=12/3*100 14
1 Sekretariat Daerah 34,244,721,233.00 26,326,723,825.00Rp 23,835,956,743.00Rp 90.54 93.85 7,917,997,408.00 7,154,218,680.00 90.35 100.00 30,990,175,423.00 90.50 95.27
2 Sekretariat DPRD 15,125,737,276.00 12,616,858,000.00Rp 11,784,925,140.00Rp 93.41 100.00 2,508,879,276.00 2,371,264,847.00 94.51 100.00 14,156,189,987.00 93.59 100.00
3 Inspektorat 4,726,515,868.00 2,919,000,000.00Rp 2,906,276,850.00Rp 99.56 100.00 1,807,515,868.00 1,699,647,638.00 94.03 100.00 4,605,924,488.00 97.45 100.00
4 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 10,687,687,320.45 8,529,514,650.00Rp 7,632,264,718.00Rp 89.48 99.58 2,158,172,670.45 2,084,353,749.00 96.58 100.00 9,716,618,467.00 90.91 99.66
5 Badan Lingkungan Hidup 7,090,096,398.82 4,807,454,000.00Rp 4,625,097,659.00Rp 96.21 100.00 2,282,642,398.82 2,201,282,810.00 96.44 100.00 6,826,380,469.00 96.28 100.00
6
Badan Pemberdayaan Perempuan,
Perlindungan Anak, dan Keluarga
Berencana
5,850,266,000.00 3,875,617,000.00Rp 3,486,462,215.00Rp 89.96 89.96 1,974,649,000.00 1,855,112,834.00 93.95 100.00 5,341,575,049.00 91.30 93.35
7 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 5,878,571,006.00 4,450,000,000.00Rp 4,066,042,127.00Rp 91.37 91.37 1,428,571,006.00 1,306,936,910.00 91.49 100.00 5,372,979,037.00 91.40 93.47
8Badan Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu6,719,222,259.00 5,000,000,000.00Rp 4,360,216,479.00Rp 87.20 100.00 1,719,222,259.00 1,690,103,374.00 98.31 100.00 6,050,319,853.00 90.04 100.00
9Badan Kesatuan Bangsa Politik dan
Perlindungan Masyarakat4,902,848,846.00 3,050,000,000.00Rp 2,695,765,469.00Rp 88.39 88.39 1,852,848,846.00 1,760,627,595.00 95.02 100.00 4,456,393,064.00 90.89 92.77
10Badan Kepegawaian Pendidikan dan
Pelatihan6,439,426,264.00 4,209,990,000.00Rp 3,930,737,292.00Rp 93.37 93.37 2,229,436,264.00 2,148,405,967.00 96.37 100.00 6,079,143,259.00 94.41 95.66
11
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana
Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan
Kehutanan
17,383,184,300.00 10,553,118,500.00Rp 10,106,697,248.00Rp 95.77 95.77 6,830,065,800.00 6,667,725,534.00 97.62 100.00 16,774,422,782.00 96.50 97.43
12Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa5,966,363,992.00 4,275,000,000.00Rp 3,923,713,491.00Rp 91.78 91.78 1,691,363,992.00 1,595,988,656.00 94.36 100.00 5,519,702,147.00 92.51 94.11
13Badan Perpustakaan Arsip & Dokumentasi
Daerah3,620,351,216.00 2,500,000,000.00Rp 2,422,302,520.00Rp 96.89 96.89 1,120,351,216.00 1,034,455,338.00 92.33 100.00 3,456,757,858.00 95.48 97.85
14 Dinas Pendidikan 269,421,503,951.40 27,483,011,140.00Rp 25,864,937,060.00Rp 94.11 94.11 241,938,492,811.40 220,838,131,899.00 91.28 100.00 246,703,068,959.00 91.57 99.40
15 Dinas Kesehatan 61,678,367,845.82 40,175,014,395.00Rp 36,164,408,369.00Rp 90.02 92.09 21,503,353,450.82 20,801,040,859.00 96.73 100.00 56,965,449,228.00 92.36 94.84
16 Dinas Pekerjaan Umum 332,887,692,652.51 326,725,141,752.87Rp 309,810,113,189.00Rp 94.82 99.74 6,162,550,899.64 5,986,755,812.00 97.15 100.00 315,796,869,001.00 94.87 99.74
17Dinas Perhubungan Komunikasi dan
Informatika6,293,346,680.73 3,903,912,500.00Rp 3,704,731,872.00Rp 94.90 94.90 2,389,434,180.73 2,230,019,342.00 93.33 100.00 5,934,751,214.00 94.30 96.84
18 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 5,708,493,888.00 4,000,000,000.00Rp 3,935,076,165.00Rp 98.38 100.00 1,708,493,888.00 1,615,999,010.00 94.59 100.00 5,551,075,175.00 97.24 100.00
19 Dinas Sosial, Tenaga Kerja & Transmigrasi 11,408,288,754.00 8,852,258,000.00Rp 8,598,939,983.00Rp 97.14 100.00 2,556,030,754.00 2,460,410,194.00 96.26 100.00 11,059,350,177.00 96.94 100.00
20 Dinas Pemuda dan Olahraga 3,162,317,830.00 2,250,000,000.00Rp 2,169,491,755.00Rp 96.42 100.00 912,317,830.00 764,068,162.00 83.75 100.00 2,933,559,917.00 92.77 100.00
Persentase
Keuangan
NO. SKPDPAGU APBD
(BL+BTL) (Rp)
BELANJA LANGSUNG BELANJA TIDAK LANGSUNG REALISASI BL+BTL
PAGU BL (Rp.)
REALISASI KEUANGAN
PAGU BTL (Rp.)
REALISASI KEUANGANPersentase
FisikRp.
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8
PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-24
REALISASI
FISIK
REALISASI
FISIK
Rp. Persentase Persentase Rp. Persentase Persentase
21Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah14,318,444,613.90 8,118,294,000.00Rp 6,622,171,093.00Rp 81.57 100.00 6,200,150,613.90 5,641,784,543.91 90.99 100.00 12,263,955,636.91 85.65 100.00
22 Dinas Pertanian dan Peternakan 15,935,512,462.00 12,974,642,500.00Rp 12,576,792,735.00Rp 96.93 100.00 2,960,869,962.00 2,823,604,340.00 95.36 100.00 15,400,397,075.00 96.64 100.00
23 Dinas Perkebunan dan Kehutanan 14,112,159,129.00 10,899,237,097.00Rp 10,165,507,691.00Rp 93.27 100.00 3,212,922,032.00 3,004,340,525.00 93.51 100.00 13,169,848,216.00 93.32 100.00
24 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 2,794,683,150.00 2,000,000,000.00Rp 1,959,362,742.00Rp 97.97 100.00 794,683,150.00 662,889,949.00 83.42 100.00 2,622,252,691.00 93.83 100.00
25 Dinas Kelautan dan Perikanan 11,642,242,224.00 9,448,650,000.00Rp 8,389,232,971.00Rp 88.79 95.16 2,193,592,224.00 2,061,659,698.00 93.99 100.00 10,450,892,669.00 89.77 96.07
26Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi
Usaha Mikro Kecil dan Menengah10,163,240,862.00 8,372,912,000.00Rp 8,055,803,718.00Rp 96.21 100.00 1,790,328,862.00 1,689,752,265.00 94.38 100.00 9,745,555,983.00 95.89 100.00
27 Kantor Satuan Polisi Pamong Praja 4,276,659,067.82 2,570,000,000.00Rp 2,546,489,360.00Rp 99.09 100.00 1,706,659,067.82 1,591,227,361.00 93.24 100.00 4,137,716,721.00 96.75 100.00
28 Rumah Sakit Umum Daerah 31,919,192,652.65 24,071,760,000.00Rp 23,290,814,430.24Rp 96.76 96.76 7,847,432,652.65 7,292,401,907.00 92.93 100.00 30,583,216,337.24 95.81 97.55
29 Kantor Kecamatan Kahayan Hilir 2,092,306,738.00 946,950,000.00Rp 939,472,262.00Rp 99.21 100.00 1,145,356,738.00 1,120,299,460.00 97.81 100.00 2,059,771,722.00 98.45 100.00
30 Kantor Kecamatan Kahayan Kuala 1,747,521,464.00 665,000,000.00Rp 658,795,000.00Rp 99.07 100.00 1,082,521,464.00 1,041,910,696.00 96.25 100.00 1,700,705,696.00 97.32 100.00
31 Kantor Kecamatan Kahayan Tengah 2,186,684,704.00 606,000,000.00Rp 603,040,950.00Rp 99.51 100.00 1,580,684,704.00 1,528,113,655.00 96.67 100.00 2,131,154,605.00 97.46 100.00
32 Kantor Kecamatan Maliku 1,945,230,450.00 656,986,000.00Rp 655,235,213.00Rp 99.73 100.00 1,288,244,450.00 1,248,751,867.00 96.93 100.00 1,903,987,080.00 97.88 100.00
33 Kantor Kecamatan Banama Tingang 2,078,063,752.10 616,986,000.00Rp 575,221,470.00Rp 93.23 93.23 1,461,077,752.10 1,435,189,417.00 98.23 100.00 2,010,410,887.00 96.74 97.99
34 Kantor Kecamatan Pandih Batu 1,932,542,233.60 656,986,000.00Rp 653,322,621.00Rp 99.44 100.00 1,275,556,233.60 1,230,558,976.00 96.47 100.00 1,883,881,597.00 97.48 100.00
35 Kantor Kecamatan Jabiren Raya 1,541,061,636.00 626,986,000.00Rp 623,334,350.00Rp 99.42 100.00 914,075,636.00 885,877,775.00 96.92 100.00 1,509,212,125.00 97.93 100.00
36 Kantor Kecamatan Sebangau Kuala 1,615,622,490.00 675,000,000.00Rp 674,820,000.00Rp 99.97 100.00 940,622,490.00 914,522,934.00 97.23 100.00 1,589,342,934.00 98.37 100.00
37 Kantor Kelurahan Pulang Pisau 802,157,287.90 222,500,000.00Rp 201,756,897.00Rp 90.68 90.68 579,657,287.90 540,086,008.00 93.17 100.00 741,842,905.00 92.48 97.41
38 Kantor Kelurahan Kalawa 564,130,038.00 197,500,000.00Rp 185,736,145.00Rp 94.04 94.04 366,630,038.00 347,172,366.00 94.69 100.00 532,908,511.00 94.47 97.91
39 Kantor Kelurahan Bereng 688,482,620.00 197,500,000.00Rp 196,075,880.00Rp 99.28 100.00 490,982,620.00 469,441,040.00 95.61 100.00 665,516,920.00 96.66 100.00
40 Kantor Kelurahan Bahaur Basantan 562,096,344.99 197,500,000.00Rp 196,360,000.00Rp 99.42 100.00 364,596,344.99 351,369,584.00 96.37 100.00 547,729,584.00 97.44 100.00
41 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 4,738,067,242.00 -Rp -Rp 0.00 0.00 4,738,067,242.00 4,355,918,088.00 91.93 100.00 4,355,918,088.00 91.93 100.00
42 Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah 177,441,494.00 -Rp -Rp 0.00 0.00 177,441,494.00 151,818,522.00 85.56 100.00 151,818,522.00 85.56 100.00
43 PPKD 101,736,406,783.00 -Rp 0.00 0.00 101,736,406,783.00 98,540,977,815.00 96.86 100.00 98,540,977,815.00 96.86 100.00
JUMLAH 1,048,764,953,020.69 591,224,003,359.87 555,793,501,872.24 94.01 98.12 457,540,949,660.82 427,196,218,001.91 93.37 100.00 982,989,719,874.15 93.73 98.94
NO. SKPDPAGU APBD
(BL+BTL) (Rp)
BELANJA LANGSUNG BELANJA TIDAK LANGSUNG
PAGU BL (Rp.)
REALISASI KEUANGAN
PAGU BTL (Rp.)
REALISASI KEUANGAN
REALISASI BL+BTL
Rp.Persentase
Keuangan
Persentase
Fisik
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8
PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-25
2.3. Permasalahan Pembangunan Kabupaten Pulang Pisau
Permasalahan pembangunan daerah adalah kesenjangan antara kinerja
pembangunan Kabupaten Pulang Pisau yang dicapai saat ini dengan yang
direncanakan serta antara apa yang ingin dicapai di masa datang dengan kondisi riil
saat perencanaan dilakukan. Identifikasi permasalahan pembangunan dapat
diidentifikasi dari informasi pada gambaran umum daerah dan evaluasi kinerja
pembangunan tahun-tahun sebelumnya. Berdasarkan hasil analisis permasalahan
pembangunan untuk masing-masing aspek dan urusan, serta kesepakatan dari para
pemangku kepentingan maka permasalahan pembangunan Kabupaten Pulang
Pisau pada tahun 2018 ini adalah sebagai berikut:
2.3.1. Permasalahan daerah yang berhubungan dengan prioritas dan sasaran pembangunan daerah
Suatu permasalahan daerah dianggap memiliki nilai prioritas jika
berhubungan dengan tujuan dan sasaran pembangunan khususnya program
pembangunan daerah (RPJMD) dengan prioritas pembangunan daerah (RKPD)
pada tahun rencana serta prioritas lain dari kebijakan nasional/provinsi yang
bersifat mandatory.
2.3.1.1 Masalah Infrastruktur Wilayah
1) Masih tingginya persentase jalan kabupaten dalam kondisi rusak
2) Kualitas jalan dan jembatan yang masih rendah belum merata antar tiap
kecamatan
3) Jaringan irigasi yang masih belum termanfaatkan secara optimal
4) Akses air bersih yang masih kecil dan belum merata
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8
PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-26
2.3.1.2 Masalah Kesehatan
1) Belum optimalnya Derajat Kesehatan Masyarakat
2) Masyarakat masih ditempatkan sebagai obyek dalam pembangunan
kesehatan, promosi kesehatan belum banyak merubah perilaku
masyarakat menjadi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
3) Pemanfaatan dan kualitas Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM) seperti Posyandu dan Puskesdes masih rendah.
4) Belum Terpenuhinya secara menyeluruh Sarana Fisik dan Sarana Peralatan
Kesehatan lainnya di tingkat Puskesmas maupun jejaringnya
2.3.1.3 Masalah Pendidikan
1) Rendahnya angka rata-rata lama sekolah
2) Rendahnya angka rasio sekolah terhadap murid untuk tingkat pendidikan
menengah atas
3) Rendahnya angka partisipasi kasar di tingkat pendidikan menengah atas
4) Rendahnya angka partisipasi murni untuk tingkat pendidikan menengah
atas
2.3.1.4 Masalah Ekonomi Kerakyatan
1) Rendahnya jumlah koperasi aktif
2) Belum optimalnya kinerja sistem manajemen usaha koperasi dan UMKM
3) Belum optimalnya sistem kelembagaan koperasi dan UMKM
4) Kualitas SDM pengelola koperasi dan UMKM yang tidak merata
5) Akses untuk pemodalan bagi koperasi dan UMKM yang masih terbetas
2.3.1.5 Masalah Pertanian dan Peternakan
1) Produktivitas hasil tanaman pangan yang masih rendah.
2) Menurunnya populasi ternak sapi
3) Rendahnya adopsi dan inovasi teknologi pertanian dalam arti luas
4) Masih rendahnya keterampilan/keahlian petani dan petugas
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8
PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-27
5) Belum optimal pemberdayaan kelembagaan petani
6) Keterbatasan Infrastruktur sarana dan prasarana Peternakan
7) Meningkatnya pemanfaatan lahan pertanian produktif/potensial
peruntukan lain
8) Lemahnya permodalan petani.
9) Belum ada komoditas unggulan daerah di bidang peternakan
2.3.2. Identifikasi permasalahan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah.
Permasalahan pada bagian ini merupakan permasalahan pembangunan
yang dibuat tiap urusan yang menyangkut layanan dasar dan tugas/fungsi tiap
SKPD. Suatu identifikasi permasalahan menjelaskan apa yang menjadi masalah
dimasa lalu dan masa mendatang serta gambaran solusi yang ditawarkan.
Tabel 2.12 Identifikasi Permasalahan Pembangunan Daerah
No. Kriteria / Aspek Urusan
Faktor-faktor penentu keberhasilan Permasalahan
(1) (2) (3) (4) (5)
I Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
a. Tataran Pengambil Kebijakan
Ketentraman dan ketertiban umum daerah
Wajib Adanya Perda IMB dan kependudukan
Tidak ada masalah
Keselarasan dan efektivitas hubungan antara pemerintahan daerah dan Pemerintah serta antarpemerintahan daerah dalam rangka pengembangan otonomi daerah
Wajib Penyampaian laporan keuangan dan laporan kinerja tepat waktu
Tidak ada masalah
Keselarasan antara kebijakan pemerintahan daerah dengan kebijakan Pemerintah
Wajib Kesesuaian prioritas pembangunan
Tidak ada masalah
Efektivitas hubungan antara pemerintah daerah dan DPRD
Wajib Perda yang ditetapkan Tidak ada masalah
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8
PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-28
No. Kriteria / Aspek Urusan
Faktor-faktor penentu keberhasilan Permasalahan
(1) (2) (3) (4) (5)
Efektivitas proses pengambilan keputusan oleh DPRD beserta tindak lanjut pelaksanaan keputusan
Wajib Keputusan DPRD yang ditindaklanjuti oleh Pemda
Tidak ada masalah
Efektivitas proses pengambilan keputusan oleh Kepala Daerah beserta tindak lanjut pelaksanaan keputusan
Wajib Peraturan Bupati yang ditindaklanjuti
Tidak ada masalah
Ketaatan pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan daerah pada peraturan perundang-undangan
Wajib Jumlah perda yang dibatalkan
Tidak ada masalah
Intensitas dan efektivitas proses konsultasi publik antara pemerintah daerah dengan masyarakat atas penetapan kebijakan publik yang strategis dan relevan untuk Daerah
Wajib Pelaksanaan konsultasi publik yang diadakan DPRD dan Pemda dalam rangka penyusunan perda
Tidak ada masalah
Transparansi dalam pemanfaatan alokasi, pencairan dan penyerapan DAU, DAK, dan Bagi Hasil
Wajib Dana perimbangan yang terserap dibanding yang direncanakan
Informasi tentang dana perimbangan diusahakan agak lambat diterima yg memperngaruhi penganggarannya
Intensitas, efektivitas, dan transparansi pemungutan sumber-sumber pendapatan asli daerah dan pinjaman/obligasi daerah
Wajib Besaran PAD terhadap seluruh pendapatan dlm APBD
PAD masih kecil persentasenya terhadap pendapatan dalam APBD
Efektivitas perencanaan, penyusunan, pelaksanaan tata usaha, pertanggung jawaban, dan pengawasan APBD
Wajib Opini BPK terhadap Laporan Keuangan Daerah
Hasil opini BPK tahun 2016 memperlihatkan bahwa laporan keuangan Pemerintah Daerah yang dibuat telah berjalan dengan baik
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8
PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-29
No. Kriteria / Aspek Urusan
Faktor-faktor penentu keberhasilan Permasalahan
(1) (2) (3) (4) (5)
Pengelolaan potensi daerah
Wajib Peraturan Daerah tentang PAD
Peraturan Daerah untuk mengatur pajak dan retribusi daerah baru keluar, diharapkan mampu meningkatkan PAD
Terobosan/inovasi baru dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah
Wajib Jumlah inovasi yang dikembangkan dalam rangka peningkatan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat
Inovasi masih terbatas
b. Tataran Pelaksana Kebijakan
Kebijakan teknis penyelenggaraan urusan pemerintahan
Wajib/pilihan Program nasional yang dilaksanakan oleh SKPD
Secara khusus nomenklatur program mengacu kepada Permendagri Nomor 21 Tahun 2011, yang masih ada perbedaan nomenklaturnya dengan program nasional
Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan
Wajib/pilihan Jumlah PERDA yang ada terhadap PERDA yang harus dilaksanakan menurut peraturan Perundangan yang berlaku.
Sudah ditindaklanjuti
Tingkat capaian SPM Wajib/pilihan SPM yang telah dilaksanakan
Masih ada pelayanan yang belum ada payung hukum untuk penerapan SPM
Penataan kelembagaan daerah
Wajib/pilihan Struktur Jabatan dan Eselonering yang terisi
Pengisian jabatan merupakan kewenangan pejabat Pembina kepegawaian
Pengelolaan kepegawaian daerah
Wajib/pilihan Struktur jabatan yang terisi pada Tahun yang bersangkutan.
Pengisian jabatan merupakan kewenangan pejabat Pembina kepegawaian
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8
PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-30
No. Kriteria / Aspek Urusan
Faktor-faktor penentu keberhasilan Permasalahan
(1) (2) (3) (4) (5)
Perencanaan pembangunan daerah
Wajib/pilihan Keberadaan Dokumen Perencanaan Pembangunan di SOPD
Dokumen perencanaan di SOPD belum tepat waktu penyusunannya sebagaimana yang diatur dalam peraturan tentang perencanaan.
Pengelolaan keuangan daerah
Wajib/pilihan Anggaran SKPD terhadap total Belanja APBD.
Penetapan pagu anggaran masing-masing SKPD tergantung kepada prioritas program yang dilaksanakannya
Pengelolaan barang milik daerah
Wajib/pilihan Ketersediaan kartu inventaris barang atau aset SKPD.
Inventarisasi barang milik daerah masih belum optimal
Pemberian fasilitasi terhadap partisipasi masyarakat
Wajib/pilihan Jumlah fasilitas/prasarana informasi Papan Pengumuman Pos Pengaduan.
Tidak setiap SKPD memiliki fasilitas/ prasarana informasi papan pengumuman
II Kemampuan Penyelenggaraan Otonomi Daerah
Kesejahteraan masyarakat
Pelayanan umum Wajib/pilihan Tingkat kepuasan pelayanan
Tidak masalah
Daya saing daerah Wajib/pilihan Besarnya minat investasi ke daerah
Tidak masalah
III Daerah Otonomi Baru
Perkembangan penyusunan perangkat daerah
Wajib/pilihan - Tidak masalah
Pengisian personil Wajib/pilihan - Tidak masalah
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8
PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-31
2.4 Evaluasi Pencapaian Kinerja Indikator Makro Pembangunan Daerah
Sampai dengan tahun 2016, capaian kinerja pembangunan yang diukur dari
indikator makro, menunjukkan trend peningkatan. Pencapaian yang cukup baik
terutama dari kinerja pembangunan ekonomi. Pada tahun 2015, ekonomi
Kabupaten Pulang Pisau tumbuh sebesar 7,8 persen, lebih tinggi dibandingkan
dengan Pertumbuhan Ekonomi tahun sebelumnya yaitu 7,59 persen. Pertumbuhan
tersebut mempengaruhi pada pengurangan tingkat kemiskinan dan tingkat
pengangguran terbuka. Angka kemiskinan mengalami penurunan dari 6,23 % pada
tahun 2009 menjadi 5,65% pada tahun 2015. Sedangkan tingkat pengangguran
mengalami peningkatan, dari 2,62 persen pada tahun 2011 menjadi 4,28 persen
ditahun 2015 dengan jumlah angkatan kerja pada tahun 2015 mencapai 57.403
orang.
Capaian Kinerja Pembangunan lainnya juga dapat dilihat dari capaian
indikator lain antara lain di Bidang Pendidikan, Bidang Kesehatan, dan bidang
lainnya. Secara lengkap capaian Indikator-indikator makro pembangunan sebagai
capaian kinerja tiap tahun yang terukur sampai dengan tahun 2015 dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
TABEL 2.13 PENCAPAIAN KINERJA INDIKATOR MAKRO PEMBANGUNAN
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2013 - 2016
No. Indikator Kondisi Tahun 2015 Tahun 2016
Tahun 2013 Tahun 2014 Target Capaian Target Capaian
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. Bidang Ekonomi dan Sosial
Pertumbuhan PDRB (ADHB) 10,78 13,34 13,34
Pertumbuhan PDRB (ADHK) 6,79 7,59 7,80
Persentase penduduk miskin 5,45 5,35 5,65
Angka Pengangguran 2,40 4,28 3,29
2. Bidang Pendidikan
APK SD/SDLB/MI 105,14 106,53 109,92
APK SMP/MTs 92,33 89,04 106,26
APK SMA/SMK/MA 52,28 61,96 86,52
APM SD/SDLB/MI 91,62 94,05 95,12
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8
PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU II-32
APM SMP/MTs 74,05 74,59 76,62
APM SMA/SMK/MA 39,22 52,42 64,58
3 Bidang Kesehatan
Angka Kematian Bayi 35,00 140,00 161,00
Angka Harapan Hidup 5,00 67,64 6,00
Persentase Balita Gizi buruk 62,5 64,6 65,3
Angka Kematian Ibu 0,00 0,00 0,00
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU
III-1
BAB III
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
Hal mendasar dalam perencanaan pembangunan tahunan adalah kemampuannya dalam
memproyeksikan kapasitas riil keuangan daerah secara lebih akurat dari apa yang sudah
diprediksikan dalam RPJMD tahun berkenaan; sehingga dapat diketahui belanja langsung yang
dapat dialokasikan bagi program/kegiatan prioritas. Untuk itu, dibutuhkan gambaran tentang
kondisi ekonomi daerah tahun rencana berdasarkan gambarannya di masa lalu. Di sini, rancangan
kerangka ekonomi dan kebijakan keuangan daerah bermakna sebagai hasil dari strategi
pembangunan yang telah berjalan sekaligus menjadi dasar asumsi operasionalisasi kebijakan di
tahun rencana.
3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah
Pada tahun 2018 arah kebijakan ekonomi daerah Kabupaten Pulang Pisau
berorientasi pada penuntasan pencapaian visi dan misi sebagaimana tertuang pada
dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pulang
Pisau Tahun 2013-2018 yang telah ditetapkan menjadi Peraturan Daerah Kabupaten
Pulang Pisau Nomor 02 Tahun 2014. Pada dokumen RPJMD tersebut memuat visi
“Terwujudnya Masyarakat Pulang Pisau yang Damai, Maju, Berkeadilan, dan Sejahtera”
yang yang dijabarkan kedalam 7 (tujuh) misi utama dalam kebijakan pembangunan
Kabupaten Pulang Pisau 2013-2018, yaitu :
1. Percepatan dan Peningkatan Sarana dan Prasarana Wilayah, Tata Ruang dan
Pemukiman.
2. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia.
3. Peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program ekonomi kerakyatan.
4. Peningkatan Produktivitas hasil pertanian (arti luas) dari agrobisnis menuju
agroindustri.
5. Peningkatan kualitas sumber daya alam dan lingkungan yang berkelanjutan.
6. Mewujudkan aparatur pemerintah yang bersih, berwibawa, profesional, dan
akuntabel (Good and Clean Governance).
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU
III-2
7. Pemberdayaan organisasi keagamaan, sosial budaya, pemuda, dan perempuan dalam
pembangunan
Pada Tahun 2018 tema Rencana Kerja Pemerintah (RKP) adalah Memacu Investasi
dan Infrastruktur untuk Pertumbuhan dan Pemerataan. Berbeda dengan RKP tahun
sebelumnya yang memiliki 23 prioritas nasional, pada RKP 2018, Kementerian
PPN/Bappenas memutuskan untuk memangkas prioritas nasional agar lebih fokus menjadi
10 prioritas nasional, antara lain: (1) pendidikan; (2) kesehatan; (3) perumahan dan
pemukiman; (4) pengembangan dunia usaha dan pariwisata; (5) ketahanan energi; (6)
ketahanan pangan; (7) penanggulangan kemiskinan; (8) infrastruktur, konektivitas dan
kemaritiman; (9) pembangunan wilayah; dan (10)politik, hukum, dan pertahanan
keamanan. Berdasarkan 10 prioritas nasional tersebut dijabarkan kedalam beberapa
kegiatan prioritas sebagai berikut :
1. Pendidikan meliputi :
a. Pendidikan Vokasi
b. Peningkatan kualitas guru
2. Kesehatan meliputi :
a. Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak
b. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
c. Preventif dan Promotif (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat)
3. Perumahan Dan Permukiman meliputi :
a. Penyediaan Perumahan Layak
b. Air Bersih dan Sanitasi
4. Pengembangan Dunia Usaha Dan Pariwisata meliputi :
a. Pengembangan 3 Kawasan Pariwisata (dari 10)
b. Pengembangan 5 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) (dari 10)
c. Pengembangan 3 Kawasan Industri (KI) (dari 14)
d. Perbaikan Iklim Investasi dan Penciptaan Lapangan Kerja
e. Peningkatan Ekspor Barang dan Jasa Bernilai Tambah Tinggi
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU
III-3
5. Ketahanan Energi meliputi :
a. EBT dan Konservasi Energi
b. Pemenuhan Kebutuhan Energi
6. Ketahanan Pangan meliputi :
a. Peningkatan Produksi pangan
b. Pembangunan sarana dan prasarana pertanian (termasuk irigasi)
7. Penanggulangan Kemiskinan meliputi :
a. Jaminan dan Bantuan Sosial Tepat Sasaran
b. Pemenuhan Kebutuhan Dasar
c. Perluasan Akses Usaha Mikro, Kecil, dan Koperasi
8. Infrastruktur, Konektivitas, Dan Kemaritiman meliputi :
a. Pengembangan Sarana dan Prasarana Transportasi (darat, laut, udara, dan inter-
moda)
b. Pengembangan Telekomunikasi dan Informatika
9. Pembangunan Wilayah meliputi :
a. Pembangunan Wilayah Perbatasan dan Daerah Tertinggal
b. Pembangunan Perdesaan
c. Reforma Agraria
d. Pencegahan dan Penanggulangan Bencana (a.l Kebakaran Hutan)
e. Percepatan Pembangunan Papua
10. Politik, Hukum, Pertahanan & Keamanan meliputi :
a. Penguatan Pertahanan
b. Kepastian Hukum
c. Stabilitas Politik dan Keamanan
d. Reformasi Birokrasi
3.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah
Arah kebijakan keuangan daerah ditujukan agar dana pembangunan dan
penyelenggaraan pemerintahan daerah dapat digunakan secara efektif dan efisien,
sehingga diperlukan kebijakan dalam pengelolaan keuangan daerah. Arah kebijakan berisi
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU
III-4
uraian tentang kebijakan yang akan dipedomani oleh Kabupaten Pulang Pisau dalam
mengelola pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah. Tujuan utama
kebijakan keuangan daerah adalah bagaimana meningkatkan kapasitas (riil) keuangan
daerah dan mengefisiensikan penggunaannya.
3.2.1 Proyeksi keuangan daerah dan kerangka pendanaan
3.2.1.1. Prakiraan Target Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2018
Pendapatan daerah pada tahun 2018 ditargetkan sebesar
Rp.1.057.376.940.000,00 naik apabila dibandingkan dengan target pada
APBD Tahun Anggaran 2017, yaitu sebesar Rp.964.199.076.146,95
Komponen Pendapatan Daerah tersebut terdiri dari:
a. Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Asli Daerah pada APBD Tahun Anggaran 2017 ditargetkan
sebesar Rp.39.964.154.000,00 dan pada tahun 2018 ditargetkan sebesar
Rp. 31.651.820.000.000,00.
b. Dana Perimbangan
Pendapatan Transfer atau Dana Perimbangan pada APBD Tahun
Anggaran 2017 ditargetkan sebesar Rp. 781.086.725.146,95 dan pada
tahun 2018 ditargetkan sebesar Rp. 945.013.790.000.000,00.
c. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah
Pada APBD Tahun Anggaran 2017, Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah
ditargetkan sebesar Rp. 143.148.197.000,00. Sedangkan untuk tahun
2018, lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah ditargetkan sebesar
Rp. 80.711.320.000,00.
Secara rinci proyeksi pendapatan daerah tahun 2015 adalah
sebagaimana tabel 3.3.
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU
III-5
Adapun hasil analisis dan perkiraan sumber-sumber pendapatan
daerah, realisasi serta proyeksi pendapatan daerah tahun 2010 sampai
dengan 2015 disajikan dalam tabel 3.1 dan 3.2
Tabel 3.1 Prakiraan Target Pendapatan Daerah Kabupaten Pulang Pisau
Tahun Anggaran 2017 dan 2018
NO. URAIAN Target (Rp)
APBD 2017 APBD 2018
1 PENDAPATAN DAERAH 964.199.076.146,95 1.057.376.940.000,00
1.1. Pendapatan Asli Daerah 39.964.154.000,00 31.651.820.000,00
1.1.1 Pajak Daerah 8.953.965.000,00 9.061.310.000,00
1.1.2 Retribusi Daerah 4.418.510.000,00 12.195.400.000,00
1.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
3.500.000.000,00 2.122.950.000,00
1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah
23.091.679.000,00 8.272.170.000,00
1.2. Dana Perimbangan 781.086.725.146,95 945.013.790.000,00
1.2.1 Dana Bagi Hasil Pajak/ Bukan Pajak 36.693.403.000,00 49.567.910.000,00
1.2.3 Dana Alokasi Umum 576.640.254.000,00 821.780.000.000,00
1.2.4 Dana Alokasi Khusus 167.753.068.146,95 73.665.880.000,00
1.3. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah 143.148.197.000,00 80.711.320.000,00
1.3.1 Pendapatan Hibah 0,00 0,00
1.3.2 Dana Darurat 0,00 0,00
1.3.3 Bagi Hasil Pajak Dari Prov. dan Dari Pemerintah Daerah Lainnya
16.500.000.000,00 24.934.670.000,00
1.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 126.648.197.000,00 45.977.050.000,00
1.3.5 Bantuan Keuangan Dari Prov./ Pemerintah Daerah Lainnya
0,00 9.799.600.000,00
1.3.6 Lain-lain Pendapatan 0,00 0,00
Sumber : 1. RPJMD Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2013-2018. 2. APBD Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2017
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU
III-6
Tabel 3. 2 Realisasi Dan Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2014 - 2018
NO URAIAN REALISASI (Jutaan) PROYEKSI (Jutaan)
2014 2015 2016 2017 2018
4 PENDAPATAN 693.553.01 780.963.67 1.013.863.22 964.199.07 1.057.376.94
4.1 Pendapatan Asli Daerah 22.000.00 26.000.00 35.000.00 39.964.15 31.651.82
4.1.1 Hasil Pajak Daerah 6.389.00 6.531.49 5.015.00 8.953.96 9.061.31
4.1.2 Hasil Retribusi Daerah 8.611.00 9.657.11 13.544.31 4.418.51 12.195.4
4.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan 1.400.00 1.520.00 2.288.54 3.500.00 2.122.95
4.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 5.600.00 8.291.40 14.152.15 23.091.68 8.272.17
4.2 Dana Perimbangan 595.951.38 640.647.98 903.088.63 781.086.72 945.013.79
4.2.1 Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil Bukan Pajak 43.118.80 52.419.35 57.970.41 36.693.40 49.567.91
4.2.2 Dana Alokasi Umum 504.013.06 522.284.77 576.640.25 576.640.25 821.780.00
4.2.3 Dana Alokasi Khusus 48.819.52 65.943.86 268.477.97 167.753.07 73.665.88
4.3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 75.601.62 114.315.69 75.774.59 143.148.20 80.711,32
4.3.1 Pendapatan Hibah 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
4.3.2 Pendapatan Darurat 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
4.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya
20.513.82 20.513.82 15.403.14 16.500,00 24.934,67
4.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 45.288.21 85.401.87 60.371.45 126.648,20 45.977,05
4.3.5 Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya
9.799.60 8.400.00 0,00 0,00 9.799.60
Sumber : 1. RPJMD Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2013-2018. 2. BPPKAD Tahun 2017
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU
III-7
3.2.1.2. Proyeksi Belanja Daerah Tahun 2018
Rencana Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018 ditargetkan sebesar
Rp. 1.077.385.000.000,00 dibandingkan target APBD Tahun Anggaran 2017
sebesar Rp. 987.974.076.146,95 terdiri dari :
a. Belanja Tidak Langsung (BTL) 2018 ditargetkan sebesar
Rp. 375.384,590.000,00 dibandingkan dengan APBD Tahun Anggaran 2017
sebesar Rp. 462.110.068.000,00. Komposisi alokasi BTL Tahun Anggaran 2018
ini terhadap total belanja daerah adalah 34,84%.
b. Belanja Langsung (BL) 2018 ditargetkan sebesar Rp.702.000.540.000,00
dibandingkan dengan APBD Tahun Anggaran 2017 sebesar
Rp. 525.864.008.146,95. Komposisi alokasi BL Tahun Anggaran 2018 ini
sebesar 65,16% terhadap total belanja daerah.
Belanja Langsung dialokasikan untuk membiayai program dan kegiatan
prioritas dalam rangka penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan kabupaten, yakni urusan wajib dan urusan pilihan yang
ditetapkan berdasarkan ketentuan perundang-undangan.
Adapun yang termasuk dalam kelompok/komponen Belanja Tidak Langsung
adalah sebagai berikut:
1) Belanja Pegawai
Belanja Pegawai terdiri dari Gaji dan Tunjangan, Tambahan Penghasilan PNS,
Belanja Penerimaan lainnya yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan, termasuk Uang Representasi dan Tunjangan
Pimpinan dan Anggota DPRD, Gaji dan Tunjangan Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah dan Biaya Pemungutan Pajak Daerah, pada tahun 2018
ditargetkan sebesar Rp. 375.384.590.000,00 dibandingkan dengan APBD
Tahun Anggaran 2017 sebesar 328.913.466.072,40.
2) Belanja Bunga
Belanja Bunga pada tahun anggaran 2018 tidak dianggarkan karena
Pemerintah Kabupaten tidak melakukan pinjaman daerah.
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU
III-8
3) Belanja Subsidi
Belanja Subsidi terdiri dari subsidi langsung, dengan melaksanakan pasar
murah pada hari-hari besar tertentu, dan subsidi kepada perusahaan
penerbangan, yaitu penerbangan perintis antar provinsi dan kabupaten/kota
di Kalimantan Tengah. Belanja Subsidi pada Tahun Anggaran 2018 tidak
dianggarkan.
4) Belanja Hibah
Belanja Hibah yaitu hibah kepada pemerintah atau pemerintah daerah
lainnya, masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan. Belanja Hibah ini pada
Tahun Anggaran 2018 dianggarkan sebesar Rp. 4.514.880.000,00.
5) Bantuan Sosial
Belanja Bantuan Sosial yaitu bantuan sosial kepada kelompok/anggota
masyarakat, dan partai politik, termasuk bantuan sebagian dari fungsi
pendidikan sebesar 20%, dianggarkan sebesar Rp. 4.523.840.000,00.
6) Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa
Belanja Bagi Hasil yaitu belanja bagi hasil pajak provinsi kepada
kabupaten/kota pada Tahun Anggaran 2018 direncanakan sebesar
Rp. 592.380.000,00.
7) Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan
Pemerintah Desa
Belanja Bantuan Keuangan yakni bantuan keuangan kepada
kabupaten/kota, pemerintah desa/kelurahan, dan damang kepala adat.
Belanja Bantuan Keuangan ini pada Tahun Anggaran 2017 sebesar
Rp. 29.988.920.000,00
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU
III-9
8) Belanja Tidak Terduga
Belanja Tidak Terduga disediakan untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa
atau tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam dan
bencana sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya termasuk pengembalian
atas kelebihan penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya yang telah
ditutup. Untuk tahun 2018, Belanja Tidak Terduga dianggarkan sebesar
Rp. 1.250.000.000,00.
Realisasi serta proyeksi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung tahun
2014 sampai dengan 2018 adalah sebagaimana tabel 3.3 di bawah ini.
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU
III-10
Tabel 3.3
Realisasi dan Proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Pulang Pisau Tahun Anggaran 2014-2018
NO URAIAN REALISASI (Jutaan) PROYEKSI (Jutaan)
2014 2015 2016 2017 2018
5 BELANJA 716.053.01 812.513.67 1.030.863,22 987.974,08 1.077.385,13
5.1 Belanja Tidak Langsung 315.789.53 371.555.71 457.788,94 462.110,07 375.384,59
5.1.1 Belanja Pegawai 285.844.77 325.459.72 357.401,03 328.913.46 334.514,57
5.1.2 Belanja Bunga 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
5.1.3 Belanja Subsidi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
5.1.4 Belanja Hibah 3.814.88 4.964.88 5.557,68 18.476,25 4.514,88
5.1.5 Belanja Bantuan Sosial 3.231.31 4.428.83 4.119,31 826,00 4.523,84
5.1.6 Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kab./Kota dan Pemerintah Desa
404.60 638.90 638,90 638,90 592,38
5.1.7 Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kab./Kota dan Pemerintah Desa
22.243.96 35.563.37 87.938,85 112.255,45 29.988,92
5.1.8 Belanja Tidak Terduga 250.00 500.00 2.133,17 1.000,00 1.250,00
5.2 Belanja Langsung 400.263.48 440.957.96 573.074,28 525.864,01 702.000,54
Sumber : 1. RPJMD Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2013-2018 2. BPPKAD Tahun 2017
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU
III-11
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU
III-12
3.2.1.3. Proyeksi Pembiayaan Daerah Tahun 2018
Pembiayaan daerah meliputi penerimaan pembiayaan dan pengeluaran
pembiayaan. Penerimaan Pembiayaan mencakup sisa lebih perhitungan anggaran
tahun sebelumnya (SiLPA), pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan
daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman, penerimaan kembali pemberian
pinjaman dan penerimaan piutang.
Penerimaan pembiayaan untuk tahun 2018 ditargetkan sebesar
Rp. 37.008.019.000,00. Penerimaan pembiayaan ini berasal dari Sisa Lebih
Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya (SiLPA). Pengeluaran pembiayaan
meliputi pembentukan dana cadangan, penyertaan modal (investasi) Pemerintah
Daerah, pembayaran pokok utang dan pemberian pinjaman. Pada tahun 2018,
pengeluaran pembiayaan dianggarkan sebesar Rp. 17.000.000.000,00. Anggaran
pengeluaran pembiayaan tahun 2018 ini pada pos pengeluaran pembiayaan
Penyertaan Modal (investasi) Pemerintah Daerah.
Perkiraan sumber-sumber penerimaan pembiayaan daerah dan realisasi
serta proyeksi penerimaan pembiayaan daerah tahun 2013 sampai dengan 2017
disajikan pada tabel 3.4.
Adapun perkiraan sumber-sumber pengeluaran pembiayaan daerah dan
realisasi serta proyeksi pengeluaran pembiayaan daerah tahun 2013 sampai
dengan 2018 adalah sebagaimana tabel 3.5.
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU
III-13
Tabel 3.4 Realisasi dan Proyeksi Penerimaan Pembiayaan Daerah Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2013 – 2018
No. Uraian Realisasi Proyeksi
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
1 2 3 4 5 6 7 8
3. PEMBIAYAAN DAERAH
33.998.873.228,00 22.500.000.000,00 31.550.000.000,00 17.000.000.000,00 23.775.000.000,00 20.008.000.000,00
3. 1. Penerimaan Pembiayaan
35.498.873.228,00 58.564.190.000,00 35.550.000.000,00 30.000.000.000,00 28.775.000.000,00 37.008.000.000,00
3. 1. 1 Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA)
35.498.873.228,00 58.564.190.000,00 35.550.000.000,00 30.000.000.000,00 28.775.000.000,00 37.008.000.000,00
3. 1. 2 Pencairan Dana Cadangan
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
3. 1. 3 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
3. 1. 4 Penerimaan Pinjaman Daerah
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
3. 1. 5 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
3. 1. 6 Penerimaan Piutang Daerah
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Jumlah Penerimaan Pembiayaan (3.1.1 s/d 3.1.6)
35.498.873.228,00 58.564.190.000,00 35.550.000.000,00 30.000.000.000,00 28.775.000.000,00 37.008.000.000,00
Sumber : 1. RPJMD Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2013-2018 2. BPPKAD Tahun 2017
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU
III-14
Tabel 3.5 Realisasi Dan Proyeksi Pengeluaran Pembiayaan Daerah Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2012-2017
No. Uraian Realisasi Proyeksi
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
1 2 3 4 5 6 7 8
3. 2. Pengeluaran Pembiayaan
1.500.000.000,00 26.307.308.978,84 4.000.000.000,00 13.000.000.000,00 5.000.000.000,00 17.000,000,000.00
3. 2. 1 Pembentukan Dana Cadangan
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 5.000.000.000.00
3. 2. 2 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah
1.500.000.000,00 5.000.000.000,00 4.000.000.000,00 13.000.000.000,00 5.000,000,000.00 12.000,000,000.00
3. 2. 3 Pembayaran Pokok Utang
0.00 21.307.308.978,84 0,00 0,00 0,00 0.00
3. 2. 4 Pemberian Pinjaman Daerah
0,00 0,00 0,00 0,00 0.00 0.00
Jumlah Pengeluaran Pembiayaan (3.2.1 s/d 3.2.4)
1.500.000.000,00 26.307.308.978,84 4.000.000.000,00 13.000.000.000,00 5.000.000.000,00 17.000,000,000.00
Pembiayaan Netto 33.998.873.228,00 22.500.000.000,00 31.550.000.000,00 17.000.000.000,00 23.775.000.000,00 20.008.000.000,00
Sumber : 1. RPJMD Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2013-2018 2. BPPKAD Tahun 2017
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU
III-15
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU
III-16
3.2.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah
3.2.2.1. Arah kebijakan pendapatan daerah
Untuk memperkuat struktur penerimaan serta optimalisasi PAD,
beberapa langkah yang dapat ditempuh antara lain, Pertama: Melakukan
upaya pengusahaan atau penggalian (eksploitasi) SDA yang baru. Kedua:
intensifikasi dan ekstensifikasi pajak dan retribusi daerah. Dengan melakukan
intensifikasi berarti daerah setidaknya melakukan langkah intensifikasi
terhadap komponen penerimaan daerah pada pos laba usaha daerah.
Optimalisasi tersebut dapat dilakukan dengan melakukan pembenahan pada
sistem manajemen perusahaan daerah yang ada melalui implementasi balance
score card based planning.
Di samping itu pula dengan langkah tax effort, yaitu upaya optimalisasi
PAD melalui pajak dengan melakukan upaya law enforcement bagi aparat
pajak, mengkaji ulang terhadap nilai jual atau jumlah objek pajak yang ada
dalam pos bagi hasil pajak (pemerintah pusat dan propinsi) seperti Pajak Bumi
Bangunan (PBB) dengan mengkaji ulang NJOP, jumlah objek, dan subjek pajak.
Demikian pula halnya dengan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan
(BPHTB), mengefektifkan dan mengefisienkan pengelolaan pajak, menambah
jumlah pajak daerah secara proporsional dan profesional dengan melihat
potensi pajak, dan retribusi daerah senyatanya.
Usaha peningkatan penerimaan daerah melalui ektensifikasi perlu
diupayakan dengan menciptakan sumber penerimaan baru meliputi,
menciptakan sektor 4 produksi baru melalui upaya creative financing dengan
melibatkan pihak swasta dengan stimulan yang menarik (perijinan, lahan,
market yang jelas, insentif pajak) untuk menanamkan investasinya ke daerah.
Identifikasi sektor unggulan terhadap potensi daerah perlu terus digali dan
dikembangkan secara konsisten sebagai sumber PAD potensial, misal sektor
pariwisata, pertambangan, pertanian, dan perdagangan. Ketiga: menarik
investor melalui insentif pajak ringan, birokrasi yang mudah, infrastruktur
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU
III-17
yang mendukung, serta memperbanyak MICE (meeting, insentive, conference,
exhibition) dengan tujuan menciptakan iklim dunia usaha yang kondusif, yang
pada akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan daerah yang berbanding
lurus dengan pelayanan kepada masyarakat. Semakin besar pendapatan maka
akan semakin besar pula peluang untuk memberikan pelayanan dan fasilitas
pada masyarakat dalam berbagai bentuknya.
3.2.2.2. Arah kebijakan belanja daerah
Secara umum, kebijakan pengelolaan belanja Kabupaten Pulang Pisau
Tahun Anggaran 2018 adalah sebagai berikut:
1. Belanja daerah diprioritaskan dalam rangka pelaksanaan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten yang terdiri dari
urusan wajib dan urusan pilihan yang ditetapkan berdasarkan ketentuan
perundang-undangan.
2. Belanja dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib digunakan untuk
melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam
upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk
peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan
fasilitas umum yang layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial.
3. Belanja daerah disusun berdasarkan pendekatan money follow program
yang berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan.
Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan
anggaran serta memperjelas efektivitas dan efisiensi penggunaan
anggaran.
4. Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, pemerintah
Kabupaten Pulang Pisau akan memberikan perhatian yang maksimal
terhadap upaya peningkatan investasi di Kabupaten Pulang Pisau.
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU
III-18
5. Penyusunan belanja daerah diprioritaskan untuk menunjang efektivitas
pelaksanaan tugas dan fungsi Satuan Organisasi Perangkat Daerah
dalam rangka melaksanakan urusan pemerintahan daerah yang menjadi
tanggung jawabnya. Peningkatan alokasi anggaran belanja yang
direncanakan oleh setiap Satuan Organisasi Perangkat Daerah harus
terukur yang diikuti dengan peningkatan kinerja pelayanan dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
3.2.2.3. Arah kebijakan pembiayaan daerah
Kebijakan umum pembiayaan daerah Kabupaten Pulang Pisau pada
tahun 2018 adalah sebagai berikut:
1. Upaya untuk menutup defisit anggaran diutamakan berasal dari
sumber-sumber penerimaan pembiayaan daerah yang tidak akan
menjadi beban bagi daerah di masa mendatang, misalnya yang
bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran
Sebelumnya,
2. Mengoptimalkan jenis-jenis penerimaan pembiayaan yang menjadi
Piutang Daerah dan Pencairan Dana Cadangan serta sedapat mungkin
menghindari sumber penerimaan pembiayaan daerah yang bersumber
dari Pinjaman Daerah.
3. Sumber pengeluaran pembiayaan daerah sedapat mungkin hanya
dialokasikan untuk menutup keperluan yang menjadi kewajiban daerah
dan tidak dapat ditunda pengeluarannya.
Pembiayaan daerah meliputi penerimaan pembiayaan dan
pengeluaran pembiayaan. Penerimaan Pembiayaan mencakup sisa lebih
perhitungan anggaran tahun sebelumnya (SiLPA), pencairan dana cadangan,
hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman,
penerimaan kembali pemberian pinjaman dan penerimaan piutang.
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU IV-1
BAB IV
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
Prioritas Pembangunan Daerah merupakan agenda pembangunan
pemerintah daerah Kabupaten Pulang Pisau tahunan yang menjadi benang
merah/tonggak capaian dalam RPJMD melalui rencana program pembangunan
tahunan. Ini merupakan jawaban terhadap sasaran pembangunan daerah yang
mengandung komponen program prioritas atau gabungan program prioritas.
Untuk merumuskan prioritas dan sasaran pembangunan daerah, perlu
memperhatikan hasil evaluasi kinerja daerah dan rancangan kerangka ekonomi
serta kebijakan keuangan daerah,pada bab II dan III sebelumnya.
Proses perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah dilakukan
melalui beberapa tahapan, yakni:
1. Mengidentifikasi Usulan Prioritas dari Berbagai Sumber/Telaahan.
Dilakukan untukmendapatkan gambaran tentang serangkaian prioritas atau
faktor-faktor penting yang menjadi isu strategik tahun perencanaan dan
proyeksi prioritas kedepan. Selain itu, identifikasi juga dilakukan untuk
mengetahui faktor-faktor internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap
kinerja pemerintahan daerah. Adapun sumber (usulan) prioritas, antara lain
berasal dari :
a. Kebijakan Nasional untuk tahun 2018.
b. Kebijakan provinsi untuk tahun 2018.
c. Kebijakan kabupaten untuk tahun 2018
d. Telaahan hasil perumusan permasalahan pembangunan daerah.
e. Telaahan hasil review evaluasi RKPD tahun 2016.
2. Mengevaluasi Hasil Review atas Prioritas dan Sasaran Pembangunan RPJMD
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui prioritas dan sasaran pembangunan tahun
rencana dari RPJMD. Pada tahap ini terlihat seberapa besar tingkat capaian
target pembangunan yang telah ditetapkan sebelumnya, kendala-kendala yang
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8
PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU IV-2
dihadapi, serta prioritas dan sasaranpembangunan yang masih membutuhkan
tindakan lebih lanjut. Dari hasil evaluasi, selanjutnyaditentukan sejauh mana
prioritas dan sasaran pembangunan daerah tahun rencana masih relevan dengan
asumsi-asumsi yang mendasar.
Prioritas pembangunan daerah dirumuskan berdasarkan evaluasi lebih lanjut
permasalahan pembangunan daerah, dihubungkan dengan program
pembangunan daerah (RPJMD) pada tahun rencana. Prioritas pembangunan
daerah Kabupaten Pulang Pisau akan menjadi fokus program dan kegiatan
seluruh perangkat daerah Kabupaten Pulang Pisau. Selain itu, karena lokasi
kegiatan dan penerima manfaat atau kelompok sasaran sebagian besar berada
di wilayah kecamatan, maka prioritas tersebut juga menjadi bagian dari prioritas
pembangunan kecamatan se-Kabupaten Pulang Pisau.
Sebelum menetukan program prioritas pembangunan kabupaten, harus
diketahui terlebih dahulu apa saja isu-isu stategis terutama di tingkat provinsi
sebagai bahan sinergistas penetapan isu strategis daerah kabupaten. Adapun isu
strategis yang tertuang didalam RKPD Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2018
adalah sebagai berikut:
1. Percepatan penyelesaian permasalahan kawasan hutan dalam RTRWP
Kalimantan Tengah, Pengelolaan SDA dan LH, Penanganan dan mitigasi
bencana kebakaran lahan, hutan dan kebun.
2. Peningkatan kualitas SDM dan tenaga kerja berdaya saing.
3. Pengembangan green economy dan green government dalam realisasi
pembangunan daerah.
4. Pemerataan kesejahteraan masyarakat.
5. Restrukturisasi sektor pertanian berbasis teknologi ramah lingkungan.
6. Percepatan pembangunan infrastruktur dasar dan aksesibilitas wilayah.
7. Penggalian potensi sumberdaya alam melalui optimalisasi investasi.
8. Mewujudkan good governance secara menyeluruh.
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8
PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU IV-3
Berdasarkan hal isu strategis Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2018
tersebut, maka ditetapkan isu strategis Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2018 sebagai
berikut :
1. Peningkatan aksesibilitas daerah, irigasi teknis, air bersih dan kelistrikan
Kabupaten Pulang Pisau sebagai daerah yang baru berdiri berdasarkan Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 2002. Saat ini, kabupaten Pulang Pisau terdiri dari 8
kecamatan, 95 desa dan 4 Kelurahan. Dengan kondisi geografi yang sangat luas
dan dengan tingkat kepadatan penduduk yang tidak merata serta ketersediaan
infrastuktur dasar seperti: jalan, air, listrik yang masih terbatas. Infrastuktur
dasar tersebut sangat diperlukan untuk meningkatkan daya saing daerah.
Peningkatan daya saing daerah akan membuat perekonomian semakin maju.
Adapun irigasi teknis sangat diperlukan karena penduduk Kabupaten Pulang
Pisau mayoritas bekerja di bidang pertanian. Keberadaan irigasi teknis akan
sangat membantu mayoritas penduduk Kabupaten Pulang Pisau yang bekerja
di sektor pertanian di dalam meningkatkan hasil pertanian.
2. Pengembangan sektor dan komoditas unggulan daerah.
Kabupaten Pulang Pisau mayoritas penduduknya bekerja di sektor pertanian,
perkebunan, perburuan, dan peternakan. Untuk bidang pertanian, jenis
tanaman yang ditanam secara mayoritas adalah: padi, jagung, kedelai, dan ubi
kayu.Untuk bidang peternakan, jenis hewan yang dikembangbiakkan secara
mayoritas adalah: sapi, babi, dan unggas. Untuk perkebunan, jenis tanaman
yang ditanam secara mayoritas adalah: karet, dan kelapa swait.
Untuk mendapatkan nilai lebih dari bidang pertanian, peternakan, dan
perkebunan perlu dilakukan usaha agar produktivitas dari tanaman maupun
peternakan yang sedang dikembangkan menjadi lebih produktif lagi. Hal lain
yang perlu dilakukan adalah penelitian mengenai komoditas yang bisa dijadikan
unggulan daerah sehingga menghasilkan nilai lebih bagi masyarakat di
Kabupaten Pulang Pisau yang bergerak di sektor pertanian, perkebunan, dan
peternakan tersebut.
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8
PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU IV-4
3. Peningkatan akses dan layanan pendidikan masyarakat.
Berdasarkan data perhitungan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) se-Provinsi
Kalimantan Tengah dinyatakan bahwa Kabupaten Pulang Pisau memliki IPM
yang paling rendah. Di dalam variabel IPM terdapat angka rata-rata lama
sekolah dan angka melek huruf. Untuk kedua variable tersebut, Berdasarkan
rilis data BPS Provinsi Kalimantan Tengah, IPM Kabupaten Pulang Pisau pada
tahun 2015 menempati posisi nomor 2 (dua) terendah se-Provinsi Kalimantan
Tengah yaitu diatas Kabupaten Seruyan dengan angka 65,76%.
Usaha untuk meningkatkan IPM melalui salah satu cara yang dapat dilakukan
adalah dengan meningkatkan akses pendidikan. Peningkatan akses dan layanan
pendidikan diharapakan dapat meningkatan angka rata-rata lama sekolah dan
angka melek huruf di Kabupaten Pulang Pisau. Peningkatan akses dan layanan
pendidikan diharapkan lebih lanjut dapat meningkatan kualitas sumber daya
manusia yang ada di Kabupaten Pulang Pisau.
4. Peningkatan akses dan kualitas layanan kesehatan masyarakat.
Untuk bidang kesehatan, kekurangan dokter menjadi permasalahan yang
harus bisa ditangani. Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau harus bisa mencari solusi
alternatif agar para dokter mau bekerja di Kabupaten Pulang Pisau. Apabila
kekurangan dokter tidak bisa ditangani maka masyarakat di Kabupaten Pulang Pisau
tidak bisa tertangani dengan baik apabila berada dalam kondisi sakit.
Untuk sarana fisik dan sarana peralatan kesehatan lainnya di tingkat
puskesmas maupun jejaringnya perlu lebih ditingkatkan kualitasnya. Dengan
peningkatan kualitas diharapkan puskesmas dan jejaringnya dapat membuat
masyarakat di Kabupaten Pulang Pisau lebih sehat dan dapat hidup lebih panjang
sehingga angka harapan hidup di Kabupaten Pulang Pisau dapat meningkat dari
tahun ke tahun.
5. Peningkatan ekonomi kerakyatan melalui pengembangan UMKM dan koperasi
Salah satu cara meningkatkan perekonomian di Kabupaten Pulang Pisau
adalah pengembangan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi. Keberhasilan
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8
PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU IV-5
untuk mengembangkan usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi dapat
membuat masyarakat di Kabupaten Pulang Pisau sejahtera.
Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau harus dapat mengambil manfaat dari
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil Menengah. Di
mana usaha mikro, kecil, dan menengah dapat diberdayakan melalui upaya yang
dilakukan Pemerintah, Pemerintah Daerah, Dunia Usaha, dan masyarakat secara
sinergis dalam bentuk penumbuhan iklim dan pengembangan usaha terhadap
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah sehingga mampu tumbuh dan berkembang
menjadi usaha yang tangguh dan mandiri. Keberhasilan pemberdayaan usaha
mikro, kecil, dan menengah dapat membuat pelaku usaha mikro, kecil, dan
menengah akan terangkat secara ekonomi dan akan membuat masyarakat
sejahtera.
Adapun untuk Koperasi, Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau dapat
mengambil manfaat dari Undang-undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang
Perkoperasian. Di dalam undang-undang tersebut pemerintah daerah dapat
memberikan bimbingan dan kemudahan kepada Koperasi dalam bentuk antara lain:
memperkukuh permodalan dan pembiayaan Koperasi, bantuan pengembangan
jaringan usaha Koperasi dan kerja sama yang saling menguntungkan antara
Koperasi dan badan usaha lain. Dengan adanya bantuan dari pemerintah dareah
Kabupaten Pulang Pisau diharapkan Koperasi dapat berkembang dan akan
membuat para anggota
4.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan
Tahun 2018 adalah tahun terakhir dari periode rencana pembangunan jangka
menengah Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2013 - 2018, yaitu dengan visi :
” TERWUJUDNYA MASYARAKAT PULANG PISAU YANG DAMAI, MAJU, BERKEADILAN,
DAN SEJAHTERA ”.
Berdasarkan situasi, kondisi dan potensi serta permasalahan pembangunan di
Kabupaten Pulang Pisau arah kebijakan pembangunan tahun 2018 difokuskan pada
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8
PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU IV-6
upaya untuk mewujudkan visi tersebut, yaitu:
Tujuan 1 : Mewujudkan sarana dan prasana wilayah serta pemukiman yang
mematuhi tataruang
Sasaran pembangunan dari tujuan tersebut adalah:
a. Pembangunan sarana dan prasarana wilayah
b. Pembangunan wilayah pemukiman
c. Menjaga kesesuai pembangunan dengan tata ruang
Tujuan 2 : Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, dan daya saing
masyarakat
Sasaran pembangunan dari tujuan tersebut adalah:
a. Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
b. Meningkatnya melek huruf di masyarakat
c. Meningkatnya aksesbilitas pendidikan
d. Meningkatnya kualitas pendidik dan tenaga kependidikan
e. Meningkatnya Usia harapan Hidup
f. Meningkatnya pelayanan keluarga berencana
g. Meningkatnya keterampilan kerja masyarakat
Tujuan 3 : Pengembangan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat
Sasaran pembangunan dari tujuan tersebut adalah:
a. Meningkatnya pendapatan masyarakat
b. Menigkatnya UMKM
c. Meningkatnya koperasi aktif
d. Menurunnya angka kemiskinan
e. Menurunnya tingkat pengangguran
f. Meningkatnya penanaman modal
Tujuan 4 : Mengembangkan agribisnis menjadi agroindustri
Sasaran pembangunan dari tujuan tersebut adalah:
a. Berkembangnya agroindustri
b. Meningkatnya produktifitas pertanian
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8
PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU IV-7
Tujuan 5 : Meningkatkan pemberdayaan sumber daya alam dan keseimbangan
lingkungan
Sasaran pembangunan dari tujuan tersebut adalah:
a. Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan
b. Kualitas lingkungan hidup meningkat
Tujuan 6 : Mewujudkan pengelolaan pemerintahan secara transaparan,
profesional, dan akuntabel
Sasaran pembangunan dari tujuan tersebut adalah:
a. Meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah daerah
b. Meningkatnya akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah
c. Meningkatnya kualitas SDM aparatur pemerintah
Tujuan 7 : Mendorong partisipasi organisasi keagamaan, sosial budaya, dan
organisasi pemuda dalam membangun daerah
Sasaran pembangunan dari tujuan tersebut adalah:
a. Meningkatnya peran serta pemuda dalam pembangunan
b. Meningkatnya pemberdayaan di bidang agama
c. Meningkatnya kesetaraan gender
d. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam melestarikan budaya
lokal
Ke - 7 (Tujuh) tujuan dan 27 (Dua Puluh Tujuh) Sasaran pembangunan diatas secara
tidak langsung terintegrasi untuk mewujudkan misi pembangunan yang telah ditetapkan
sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Pulang Pisau 2013-2018 sebagai berikut :
1. Percepatan dan Peningkatan Sarana dan Prasarana Wilayah, Tata Ruang dan
Pemukiman.
2. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia.
3. Peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program ekonomi kerakyatan.
4. Peningkatan Produktivitas hasil pertanian (arti luas) dari agrobisnis menuju
agroindustri.
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8
PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU IV-8
5. Peningkatan kualitas sumber daya alam dan lingkungan yang berkelanjutan.
6. Mewujudkan aparatur pemerintah yang bersih, berwibawa, profesional, dan akuntabel
(Good and Clean Governance).
7. Pemberdayaan organisasi keagamaan, sosial budaya, pemuda, dan perempuan dalam
pembangunan
Hubungan antara tujuan dan sasaran pembangunan daerah tahun 2018 adalah
sebagaimana tabel berikut :
Tabel 4.1 Hubungan Antara Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah Tahun 2018
No Tujuan Sasaran
1 Mewujudkan sarana dan prasana wilayah serta pemukiman yang mematuhi tataruang
Pembangunan sarana dan prasarana wilayah
Pembangunan wilayah pemukiman
Menjaga kesesuai pembangunan dengan tata ruang.
2 Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, dan daya saing masyarakat.
Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Meningkatnya melek huruf di masyarakat
Meningkatnya aksesbilitas pendidikan
Meningkatnya kualitas pendidik dan tenaga kependidikan
Meningkatnya Usia harapan Hidup
Meningkatnya pelayanan keluarga berencana
Menigkatnya keterampilan kerja masyarakat
3 Pengembangan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Meningkatnya pendapatan masyarakat
Menigkatnya UMKM
Meningkatnya koperasi aktif
Menurunnya angka kemiskinan
Menurunnya tingkat pengangguran
Meningkatnya penanaman modal
4 Mengembangkan agribisnis menjadi agroindustri
Berkembangnya agroindustri
Meningkatnya produktifitas pertanian
5 Meningkatkan pemberdayaan sumber daya alam dan keseimbangan lingkungan.
Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan
Kualitas lingkungan hidup meningkat
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8
PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU IV-9
No Tujuan Sasaran
6 Mewujudkan pengelolaan pemerintahan secara transaparan, profesional, dan akuntabel.
Meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah daerah
Meningkatnya akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah
Meningkatnya kualitas SDM aparatur pemerintah
7 Mendorong partisipasi organisasi keagamaan, sosial budaya, dan organisasi pemuda dalam membangun daerah
Meningkatnya peran serta pemuda dalam pembangunan
Meningkatnya pemberdayaan di bidang agama
Meningkatnya kesetaraan gender
Meningkatnya peran serta masyarakat dalam melestarikan budaya lokal
4.2. Prioritas Pembangunan
Prioritas pembangunan daerah Kabupaten Pulang Pisau akan menjadi fokus
program dan kegiatan seluruh perangkat daerah Kabupaten Pulang Pisau, karena
lokasi kegiatan dan penerima manfaat atau kelompok sasaran berada di wilayah
Kabupaten Pulang Pisau. Prioritas pembangunan daerah kabupaten harus mengacu
kepada prioritas provinsi dan nasional yaitu sebagai berikut :
a. Prioritas pembangunan Nasional dalam RPJM Nasional Tahun 2016 -2019 meliputi
(1) pendidikan; (2) kesehatan; (3) perumahan dan pemukiman; (4)
pengembangan dunia usaha dan pariwisata; (5) ketahanan energi; (6) ketahanan
pangan; (7) penanggulangan kemiskinan; (8) infrastruktur, konektivitas dan
kemaritiman; (9) pembangunan wilayah; dan (10)politik, hukum, dan pertahanan
keamanan
b. Prioritas Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2018
sebagaimana RPJMD Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2016 - 2021 meliputi :
1. Peningkatan kualitas perencanaan tata ruang wilayah
2. Pemerataan infrastruktur wilayah.
3. Peningkatan kualitas hidup masyarakat pedesaan, pesisir dan pantai.
4. Stabilitas ekonomi daerah.
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8
PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU IV-10
5. Peningkatan pendapatan masyarakat.
6. Peningkatan kualitas reformasi birokrasi.
7. Peningkatan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas.
8. Pengelolaan industri pariwisata.
9. Pengelolaan SDA secara bijaksana yang berkelanjutan.
10. Peningkatan intensifikasi dan ekstensifikasi PAD.
c. Prioritas Pembangunan Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2018
Tema Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Pulang Pisau
tahun 2018 adalah “PENUNTASAN INFRASTRUKTUR WILAYAH DALAM
RANGKA PEMERATAAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENINGKATAN
DAYA SAING DAERAH “
Penyediaan infrastruktur masih menjadi fokus pembangunan utama
pada Tahun Anggaran 2018. Penuntasan pembangunan infrastruktur wilayah
perkotaan dan perdesaan ini tidak hanya sebagai upaya membuka isolasi,
tetapi juga diupayakan untuk memperkuat keterkaitan (linkages) antar
kecamatan di Kabupaten Pulang Pisau serta membuka peluang dalam hal
pemanfaatan sumber daya alam daerah secara optimal dalam rangka
pemerataan tingkat perekonomian masyarakat antar kecamatan di
Kabupaten Pulang Pisau. Selain hal tersebut, penuntasan pembangunan
infrastruktur dibidang pendidikan, kesehatan, serta fasilitas lainnya juga terus
digenjot dalam upaya pencapaian visi RPJMD 2013-2018 yaitu pemerataan
pembangunan diseluruh pelosok daerah diwilayah Kabupaten Pulang Pisau.
Ketersediaan infrastruktur di atas juga akan dilengkapi dengan
penyediaan fasilitas umum yang menjadi kebutuhan daerah seperti sarana
olahraga berupa stadion olah raga, penyelesaian pembangunan mesjid agung,
serta fasilitas umum lainnya yang nantinya diharapkan akan memunculkan
wajah kabupaten Pulang Pisau sehingga lebih menarik yang tentunya akan
meningkatkan potensi investasi yang masuk ke Kabupaten Pulang Pisau.
Kondisi seperti ini akan memudahkan peningkatan kesempatan kerja dan
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8
PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU IV-11
investasi yang akan difokuskan pada sektor-sektor potensial sesuai kondisi
geografis.
Bersama-sama dengan peningkatan kinerja pelayanan SOPD
khususnya pada pelayanan dasar, seperti pendidikan dan kesehatan, serta
peningkatan koordinasi dan sinergitas antar tingkatan pemerintahan, prioritas
pembangunan di atas akan mengerucut pada upaya peningkatan efektifitas
penanggulangan kemiskinan.
Tak kalah pentingnya adalah penanganan bencana, pengurangan risiko
bencana baik banjir maupun kebakaran hutan dan lahan, dan peningkatan
pemberantasan penyakit menular. Kejadian-kejadian terkait penularan
penyakit dan bencana harus dapat secepatnya diantisipasi untuk mengurangi
kerugian yang lebih besar. Untuk itu, pengupayaan peningkatan kecepatan
pemberian pelayanan oleh SOPD yang bersangkutan adalah hal pertama yang
harus dilakukan. Hal berikutnya adalah peningkatan keberdayaan atau
kemampuan antisipasi dari seluruh pihak yang terkait, khususnya yang berada
di wilayah yang berpotensi rawan bencana dan penularan penyakit.
Kabupaten Pulang Pisau memiliki potensi dalam sektor pariwisata, seni
dan budaya yang cukup besar. Pada tahun 2018 Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Pulang Pisau sudah berdiri sendiri sehingga
memungkinkan cakupan pengelolaan bidang kepariwisataan yang lebih luas
dapat dilaksanakan. Pembangunan sektor ini akan lebih ditingkatkan dengan
melakukan kerjasama dengan berbagai pihak terkait, dengan demikian
diharapkan sektor ini akan dapat berkonstribusi dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Secara rinci prioritas Pembangunan Kabupaten Pulang Pisau Tahun
2018 adalah sebagai berikut :
1. Penuntasan Jalan Akses Menuju Ke Ibukota Kecamatan
2. Penuntasan penataan jalan lingk. Pemukiman penduduk
3. Penuntasan Penataan Wilayah Perkotaan Pulang Pisau
4. Penggalian Potensi Sumberdaya Alam Melalui Optimalisasi Potensi
Wilayah
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8
PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU IV-12
5. Percepatan Pencapaian Target Indikator Makro Pembangunan Yang
Tertuang Didalam RPJMD 2013-2018
6. Pembangunan Pasar Dan Bangunan Penunjang
7. Peningkatan Kualitas SDM PNS
8. Penyediaan Sarana Kesehatan
9. Penyediaan Sarana Pendidikan
10. Pembangunan Sarana Perkantoran Pemerintah untuk SOPD Baru
11. Peningkatan intensifikasi dan ekstensifikasi PAD
12. Pengelolaan industri pariwisata
13. Penggalian potensi sumberdaya alam melalui optimalisasi investasi
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU V-1
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH
Program dan kegiatan prioritas daerah merupakan substansi RKPD. Daftar yang
disajikan meliputi nama program dan kegiatan, deskripsi dan target output dan outcome yang
harus diwujudkan berikut jumlah dana yang dibutuhkan serta lokasi pelaksanaan kegiatan.
Daftar program/kegiatan berikut komponen-komponennya disusun menurut urusan
Pemerintahan dan Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Pulang Pisau. Daftar
program/kegiatan RKPD Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2018 dapat dilihat pada Lampiran
Rencana Program dan Kegiatan Pembangunan Daerah Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2018
berikut ini.
R K P D 2018
R K P D 2 0 1 8 PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU VI-1
BAB VI
PENUTUP
Kegagalan dalam merencanakan adalah sama dengan merencanakan kegagalan.
Perencanaan tahunan di Kabupaten Pulang Pisau dimulai dengan penyusunan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pulang Pisau. RKPD ini disusun untuk
menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,
dan pengawasan. Substansi RKPD ini merupakan hasil sinkronisasi antar pelaku
kepentingan dan stakeholder, baik di tingkat Desa/Kecamatan dan antar SOPD lingkup
Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau, dengan memperhatikan potensi dan permasalahan
yang faktual dihadapi di wilayah Kabupaten Pulang Pisau.
Selanjutnya RKPD menjadi acuan setiap SOPD dalam memfinalkan rancangan Renja-
SOPD dan menjadi dasar dalam penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Kabupaten Pulang Pisau Tahun Anggaran
2018, serta acuan dalam penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ)
dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD). Kedisiplinan dan komitmen
sangat menentukan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan hasil perencanaan tahunan
ini. Dengan demikian diperintahkan kepada seluruh perangkat daerah agar:
1. Melengkapi data dan informasi untuk program dan kegiatan pada Renja-SOPD,
sehingga mempermudah pelaksanaan kegiatan yang bersangkutan.
2. Melaksanakan program dan kegiatan secara disiplin sebagai bagian dari bentuk
pengabdian pada masyarakat Kabupaten Pulang Pisau.
3. Mendokumentasikan dan mengkaji hasil pelaksanaannya di tingkat SOPD untuk
kemudian melaporkan hasil pelaksanaan program dan kegiatan secara lengkap sebagai
salah satu wujud akuntabilitas kinerja dan mempermudah penyusunan program dan
kegiatan untuk perubahan APBD dan penyusunan APBD di tahun anggaran berikutnya.
R A N C A N G A N A W A L R K P D 2 0 1 8
PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU VI-2
4. Meningkatkan koordinasi dan sinergitas dengan seluruh pihak terkait sehingga
program dan kegiatan konsisten, baik secara vertikal maupun horizontal.
BUPATI PULANG PISAU,
H. EDY PRATOWO, S.Sos, MM
BUPATI PULANG PISAU
PERATURAN BUPATI PULANG PISAU
NOMOR : 10/Sekr-TAPD/2017
TENTANG
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2018
BUPATI PULANG PISAU
Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Pembangunan di daerah, sebagaimana Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 Tentang
Pedoman Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Rencana Kerja Pemerintah Daerah dan untuk
mencapai sasaran yang berkesinambungan diperlukan dokumen perencanaan pembangunan
daerah yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2018 ;
b. bahwa Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2018, disusun secara konkrit dan sistematik berdasarkan hasil Musyawarah
Perencanaan Pembangunan Tingkat Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2017 dan mengacu pada RKPD Propinsi Kalimantan Tengah Tahun 2018 dan RKP
Tahun 2018 ;
c. bahwa sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b di atas, Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2018 perlu ditetapkan dengan Peraturan Bupati Pulang Pisau ;
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Katingan,
Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas,
Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya, dan Kabupaten Barito Timur di Propinsi Kalimantan Tengah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2002 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 47800) ;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun
2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286) ;
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara RI Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah, Terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun
2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintahan Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438) ;
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun
2007 tentang Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700) ;
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4578) ;
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 95,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663) ;
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664) ;
10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7
Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816) ;
11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8
Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817) ;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah ;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah ;
14. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor
11 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2005 Nomor 15);
15. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor
12 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Kalimantan Tengah
Tahun 2006 – 2025 (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2005 Nomor 16) ;
16. Peraturan Daerah Kabupaten Pulang Pisau Nomor 12 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Daerah Lembaran Daerah
Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2007) ; 17. Peraturan Daerah Kabupaten Pulang Pisau Nomor 9
Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Pulang Pisau (Lembaran Daerah Kabupaten Pulang
Pisau Tahun 2008 Nomor 9).
18. Peraturan Bupati Pulang Pisau Nomor 02 Tahun 2014
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2013 – 2018
(Lembaran Daerah Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2014 Nomor 2);
M E M U T U S K A N
Menetapkan : PERATURAN BUPATI PULANG PISAU TENTANG
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2018.
Pasal 1
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2018 adalah Dokumen Perencanaan
Pembangunan Daerah untuk Periode Satu Tahun.
Pasal 2
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2018 merupakan Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang akan dilaksanakan pada tahun
2018 dan disusun dengan mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah Propinsi Tahun 2018 serta Rencana
Kerja Pemerintah Tahun 2018.
Pasal 3
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten
Pulang Pisau Tahun 2018 sebagaimana yang dimaksud pada Pasal 2 menjadi pedoman untuk penyusunan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2018.
Pasal 4
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten
Pulang Pisau Tahun 2018 disusun dengan sistematika sebagaimana berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU
BAB III : RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA
PENDANAAN
BAB IV : PRIORITAS DAN SASARAN
PEMBANGUNAN DAERAH BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
PRIORITAS DAERAH BAB VI : PENUTUP
Pasal 5
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2018 sebagaimana dimaksud pada
Pasal 4 tercantum dalam Lampiran Peraturan ini dan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan
Pasal 6
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya,
memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten
Pulang Pisau. Ditetapkan di Pulang Pisau
Pada Tanggal 24 Mei 2017
BUPATI PULANG PISAU,
ttd
EDY PRATOWO
Diundangkan di Pulang Pisau pada tanggal, 24 Mei 2017
Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PULANG PISAU,
ttd
SARIPUDIN