bab i pendahuluan 1.1 latar belakang masalahrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38969/6/chapter...

21
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi di bidang komunikasi saat ini banyak membantu manusia di berbagai bidang kehidupan, termasuk di dalam dunia pariwisata. Salah satu kemajuan teknologi di bidang komunikasi yang dapat dimanfaatkan untuk penyediaan informasi dan promosi kepariwisataan adalah Internet. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan ± 18.110 pulau yang dimilikinya dengan garis pantai sepanjang 108.000 km (Widibyo, 2000). Negara Indonesia memiliki potensi alam, keanekaragaman flora dan fauna, peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, serta seni dan budaya yang semuanya itu merupakan sumber daya dan modal yang besar artinya bagi usaha pengembangan dan peningkatan kepariwisataan. Modal tersebut harus dimanfaatkan secara optimal melalui penyelenggaraan kepariwisataan yang secara umum bertujuan untuk meningkatkan pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat. Berdasarkan pemahaman di atas, maka pariwisata dipandang sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan pendapatan daerah. Apalagi pengoptimalan potensi ini di dasari bahwa pariwisata merupakan sektor yang lebih menekankan pada penyediaan jasa dengan mengoptimalkan potensi kawasan wisata. Berdasarkan data statistik, tercatat bahwa sektor pariwisata memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap perekonomian nasional. Tahun 2002 target perolehan devisa sebesar US $ 5,8 M untuk 5,8 juta wisatawan, dan tahun 2003 US $ 6,3 M 6,9 juta wisatawan, sedangkan target 2004 US 7,5 M (Widibyo, 2000). Dengan potensi wisata yang dimiliki masih memungkinkan peluang peningkatan penerimaan negara dari sektor pariwisata. Sebagai salah satu bagian yang menopang pendapatan negara, pariwisata Indonesia diberikan perhatian lebih untuk dioptimalkan dan dikembangkan. Setiap daerah berlomba lomba dan berupaya menggali potensi pariwisata yang dimiliki guna menambah pendapatan asli daerah mereka. Pariwisata dipandang sebagai potensi yang besar untuk dikembangkan. Di sisi lain, potensi pariwisata ini juga dapat menimbulkan dampak positif, yang mana dengan adanya peningkatkan kunjungan wisatawan maka akan membuka lapangan pekerjaan di daerah tersebut. Pariwisata jika dikelola secara optimal, maka akan dapat menambah pendapatan negara serta dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat. Namun persoalannya adalah Universitas Sumatera Utara

Upload: hakiet

Post on 31-Jul-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38969/6/Chapter I.pdf · dilakukan adalah dengan membuat suatu portal . Dengan adanya , informasi,

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi di bidang komunikasi saat ini banyak membantu manusia di

berbagai bidang kehidupan, termasuk di dalam dunia pariwisata. Salah satu kemajuan

teknologi di bidang komunikasi yang dapat dimanfaatkan untuk penyediaan informasi dan

promosi kepariwisataan adalah Internet. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di

dunia, dengan ± 18.110 pulau yang dimilikinya dengan garis pantai sepanjang 108.000 km

(Widibyo, 2000). Negara Indonesia memiliki potensi alam, keanekaragaman flora dan fauna,

peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, serta seni dan budaya yang semuanya itu

merupakan sumber daya dan modal yang besar artinya bagi usaha pengembangan dan

peningkatan kepariwisataan. Modal tersebut harus dimanfaatkan secara optimal melalui

penyelenggaraan kepariwisataan yang secara umum bertujuan untuk meningkatkan

pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Berdasarkan pemahaman di atas, maka pariwisata dipandang sebagai salah satu

alternatif untuk meningkatkan pendapatan daerah. Apalagi pengoptimalan potensi ini di

dasari bahwa pariwisata merupakan sektor yang lebih menekankan pada penyediaan jasa

dengan mengoptimalkan potensi kawasan wisata. Berdasarkan data statistik, tercatat bahwa

sektor pariwisata memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap perekonomian nasional.

Tahun 2002 target perolehan devisa sebesar US $ 5,8 M untuk 5,8 juta wisatawan, dan tahun

2003 US $ 6,3 M 6,9 juta wisatawan, sedangkan target 2004 US 7,5 M (Widibyo, 2000).

Dengan potensi wisata yang dimiliki masih memungkinkan peluang peningkatan penerimaan

negara dari sektor pariwisata.

Sebagai salah satu bagian yang menopang pendapatan negara, pariwisata Indonesia

diberikan perhatian lebih untuk dioptimalkan dan dikembangkan. Setiap daerah berlomba

lomba dan berupaya menggali potensi pariwisata yang dimiliki guna menambah pendapatan

asli daerah mereka. Pariwisata dipandang sebagai potensi yang besar untuk dikembangkan.

Di sisi lain, potensi pariwisata ini juga dapat menimbulkan dampak positif, yang mana

dengan adanya peningkatkan kunjungan wisatawan maka akan membuka lapangan pekerjaan

di daerah tersebut.

Pariwisata jika dikelola secara optimal, maka akan dapat menambah pendapatan

negara serta dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat. Namun persoalannya adalah

Universitas Sumatera Utara

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38969/6/Chapter I.pdf · dilakukan adalah dengan membuat suatu portal . Dengan adanya , informasi,

bagaimana memperkenalkan potensi pariwisata yang dimiliki? Ini menjadi pertanyaan

mendasar yang perlu mendapatkan perhatian dan pemikiran setiap pihak yang ingin

mengembangkan pariwisata sebagai basis peningkatan pendapatan negara. ada berbagai

alternatif dalam mengembangkan potensi pariwisata seperti : pembenahan dan renovasi

kawasan wisata, menciptakan daerah tujuan wisata, melakukan promosi melalui media

maupun brosur-brosur, serta masih banyak lagi alternatif yang dapat dilakukan guna

menunjang pengembangan wisata.

Salah satu alternatif yang dikembangkan dan dipandang efektif adalah dengan

melakukan promosi melalui Internet. Saat ini telah berkembang promosi, pemasaran, dan

penjualan produk pariwisata (dapat disebut sebagai E-Commerce di industri pariwisata)

memanfaatkan teknologi informasi. Pariwisata berbasis teknologi informasi dikenal dengan

sebutan E-Tourism (IT-enabled tourism). E-tourism dipandang sebagai salah satu cara yang

sangat efektif didalam memperkenalkan pariwisata suatu daerah atau negara. Hal ini

disebabkan karena teknologi informasi saat ini sudah dianggap merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari kehidupan manusia. Konsep e-tourism pada dasarnya merupakan konsep

yang masih baru dan belum mendapatkan perhatian dari berbagai pihak yang bergerak dalam

bidang pariwisata, khususnya di Indonesia. E tourism masih di lihat sebagai sesuatu hal yang

masih perlu di kaji lebih jauh mengenai keberadaannya. Meskipun di lain pihak dalam

pengembangan pariwisata penekanan terhadap pemanfaatan Internet sudah tinggi, namun hal

ini tidak di barengi dengan aplikasi internet tersebut sebagai alat pengembangan pariwisata

(Nandi,2008).

Aplikasi internet dalam pariwisata pada dasarnya tercermin dalam suatu sistem

distribusi pariwisata yang lebih mengarah pada tranformasi pengembangan industri

pariwisata dari perantara media tradisional ke arah perantara media internet. Beberapa sistem

akses pariwisata menggunakan jalur internet untuk tiket pesawat, penginapan, rental mobil,

dan berbagai jasa pelayanan lainnya. Website atau situs memiliki peranan penting sebagai

jembatan penghubung antara produsen pariwisata dan daerah potensi pariwisata, dalam

memberikan pelayanan kepada produser pariwisata.

E-tourism yang dikembangkan di Indonesia pada saat ini belum menyentuh pada

aspek yang paling utama yaitu memberikan informasi dan kepastian bagi wisatawan ketika

mereka memilih untuk berkunjung ke daerah tujuan wisata. Jika di bandingkan dengan

negara ASEAN lainnya seperti Thailand dan Singapura, dapat di katakan Indonesia sangat

tertinggal untuk pengembangan e-tourism.

Universitas Sumatera Utara

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38969/6/Chapter I.pdf · dilakukan adalah dengan membuat suatu portal . Dengan adanya , informasi,

Pengembangan e-tourism di Indonesia masih bersifat spesial, belum menyentuh pada

penyediaan. Informasi yang menyeluruh untuk berbagai kawasan serta pendukungnya di

setiap daerah. Hal inilah yang menjadi kendala dan masalah dalam pengembangan pariwisata.

Disisi lain para wisatawan, ketika memutuskan untuk memenuhi kebutuhannya akan lebih

mengutamakan untuk memperoleh informasi yang komperhensif serta menyuluh mengenai

daerah wisata.

Pada hakekatnya sektor pariwisata Indonesia berharap dapat menggaet kunjungan

wisatawan mancanegara dan wisatawan lokal yang besar, disisi lain kedatangan wisatawan di

Indonesia pada dasarnya tidak terlepas dari promosi yang dilakukan. Oleh karena itu,

pemanfaatan teknologi internet merupakan langkah yang dipandang tepat untuk

mendatangkan wisatawan ke Indonesia ( Soebagyo, 2008).

Pada saat ini juga yang perlu diperhatikan adalah perkembangan teknologi yang amat

pesat. Hal ini menyebabkan : 1) Terjadinya pergeseran dari tiket manual ke tiket elekronik 2)

Setiap individu dapat melakukan pemesanan tersediri, hal ini menyebabkan individu tersebut

mendapatkan kepuasan dari pemesanan yang ia lakukan 3) Pemanfaaan teknologi internet

yang semakin meluas dan sudah menjadi media informasi dan komunikasi. Dari uraian diatas

dapat disimpulkan apabila kita ingin memajukan potensi industri pariwisata, sudah saatnya

komponen sumber daya manusia yang terlibat didalamnya harus dikembangkan agar siap

menjadi bagian dari industri pariwisata global, (www.majalahindonesia.com).

Sejalan dengan itu, peran dan fungsi pemerintah dalam rangka mensosialisasikan

kebijakan dan informasi yang cepat sangat mutlak diperlukan. Salah satu langkah yang

dilakukan adalah dengan membuat suatu portal situs. Dengan adanya situs, informasi,

komunikasi, dan transaksi antara masyarakat dan pemerintah dapat di lakukan via internet.

Sehingga ada beberapa manfaat yang dihasilkan seperti misalnya, komunikasi dalam sistem

administrasi berlangsung dalam hitungan jam, bukan hari atau minggu. Artinya, pelayanan

pemerintah pada masyarakat menjadi sangat cepat, service dan informasi dapat disediakan 24

jam sehari, tujuh hari dalam seminggu. Informasi dapat dicari dari kantor, rumah, bahkan

mobile dimanapun tanpa harus hadir secara langsung. Fungsi ini disebut sebagai fungsi

pelayanan pemberian informasi secara G2C (Government to Citizen),

(http://id.wikipedia.org/wiki/WWW).

Pada perkembangannya fungsi situs atau website diharapkan tidak hanya berfungsi

sebagai sumber informasi yang bersifat pasif, namun diharapkan bisa bersifat dinamis,

sehingga fungsi dan peran situs menjadi dua arah dan timbul efek timbal balik. Seperti telah

di jelaskan dalam Instruksi Presiden No. 3 tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi

Universitas Sumatera Utara

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38969/6/Chapter I.pdf · dilakukan adalah dengan membuat suatu portal . Dengan adanya , informasi,

Nasional Pengembangan E-Government, yang mana berangkat dari pemikiran tentang

pertimbangan pemanfaatan Teknologi Informasi dalam proses pemerintahan yang di yakini

akan meningkatkan efesiensi, efekstifitas, transparansi serta akuntabilitas penyelenggaraan

pemerintahan. Dengan terwujudnya situs yang bersifat dinamis, diharapkan akan diperoleh

aliran informasi yang optimal antara pemerintah-masyarakat dan sebaliknya, sehingga

masyarakat akan terbangun rasa memiliki dan rasa kebutuhan akan situs atau website tersebut

sebagai penyambung aspirasinya. Seiring dengan itu dengan adanya kemanfaatan situs atau

website tersebut akan semakin meningkatkan efesiensi dan efektifitas penyelenggaraan

pemerintahan.

Saat ini telah banyak instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah otonom yang

berinisiatif mengembangkan pelayanan publik melalui jaringan komunikasi dan informasi

dalam bentuk situs. Namun dari segi kemanfaatan maupun fungsi, situs tersebut belum dapat

ditelaah lebih lanjut apakah situs tersebut mempunyai data informasi yang terupdate, bersifat

statis ataupun dinamis. Oleh karena itu muncul pertanyaan apakah banyak masyarakat yang

benar-benar memanfaatkan dan menggunakan situs internet tersebut untuk mencari dan

memperoleh informasi yang dibutuhkan? Pertanyaan lain yang muncul adalah apakah terjadi

keseimbangan antara penyampaian informasi dari pihak pemda selaku komunikator dan

kontributor informasi dalam situs dengan kemampuan, skill, kebutuhan dan tingkat eksposure

masyarakat untuk mengakses internet secara pribadi ataupun melalui jasa warnet atau ruang

internet?

Pertanyaan lain dari segi teknis apakah strategi desain situs tersebut menarik dalam

penampilannya serta mampu diakses secara cepat, ini juga menjadi permasalahan tersendiri

karena situs yang tidak kreatif dan sulit untuk diakses akan membuat user (pengguna) malas

membukanya. Pada sisi lain mengingat kebijakan, peluang implementasi, serta hambatan

yang ada memunculkan beberapa pertanyaan tentang sampai sejauh mana

penerapan/implementasi IT dalam rangka e-government yang dilakukan, bagaimana

ketersediaan informasi dalam setiap situs, bagaimana aksesbilitasnya, serta bagaimana

strategi pengembangannya.

Dari beberapa permasalahan diatas, solusi yang dapat dilakukan diantaranya adalah

dengan mengadakan sosialisasi dan diklat bagi semua karyawan di lingkungan pemerintahan.

Juga diperlukan sosialisasi penggunaan situs yang telah di bangun bagi masyarakat luas

melalui mekanisme tradisi budaya yang ada agar masyarakat selain dapat memanfaatkannya

juga semakin “cerdas” dan “melek” teknologi. Sosialisai terhadap masyarakat juga perlu di

dukung dengan adanya penyediaan anjungan di instansi dibawah pemerintahan kabupaten

Universitas Sumatera Utara

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38969/6/Chapter I.pdf · dilakukan adalah dengan membuat suatu portal . Dengan adanya , informasi,

atau kota seperti di kecamatan dan kelurahan. Terwujudanya ke dua hal yang diuraikan

sebelumnya akan memuluskan tahapan e-government ke tahapan pembuatan aplikasi untuk

pelayanan yang bersifat Government to Government (G2G), Government to Business (G2B),

(http://id.wikipedia.org/wiki/WWW).

Saat ini PT. Telkom Divisi Regional I Sumatera sudah membangun proyek Kampung

Wisata Digital di beberapa daerah, salah satunya adalah kehadiran Kampung Wisata Digital

Danau Toba ini merupakan suatu cara memperkenalkan kampung, daerah, atau kawasan

wisata di sekitar Danau Toba Sumatera Utara kepada orang luar dengan fasilitas Information

Communication Telecommunication (ICT).

Dalam waktu dekat masyarakat di pulau Samosir, tempat beradanya Danua Toba akan

kedatangan lebih banyak wisatawan. Dengan adanya Situs Kampung Digital Danau Toba

apakah itu wisatawan dalam negeri atau wisatawan mancanegara. Pasalnya kini sudah

tersedia situs khsusus yang dibuat untuk menarik wisatawan datang ke Danau Toba, terutama

ke Pulau Samosir yang memiliki pemandangan dan budaya khas Batak yang sangat menarik.

Situs yang baru diluncurkan Bupati Samosir yaitu bapak Mangindar pada pertengahan

Desember 2007 lalu itu diberi nama http:www.tuktuksamosir.kampungdigital.com. Adanya

situs tersebut di harapkan akan mempermudah mereka yang akan berkunjung ke Danau Toba

atau Pulau Samosir dalam memperoleh informasi lengkap tentang kawasan wisata tersebut.

Bukan hanya informasi tentang hotel yang akan di dapat tetapi juga informasi tentang

budaya dan hasil-hasil kerajinan, yang bisa di akses di situs tersebut.

Berdasarkan paparan di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian mengenai

persepsi mahasiswa USU terhadap peranan internet situs kampung digital Danau Toba

sebagai media komunikasi pariwisata.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka rumusan masalah

dalam penelitan ini adalah sebagai berikut :

“Bagaimanakah Persepsi Mahasiswa USU terhadap Peranan Situs Kampung Digital Danau

Toba Sebagai Media Komunikasi Pariwisata?”

Universitas Sumatera Utara

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38969/6/Chapter I.pdf · dilakukan adalah dengan membuat suatu portal . Dengan adanya , informasi,

1.3 Pembatasan Masalah

Untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas dan memperjelas

masalah yang di bahas dalam penelitian sehingga lebih terarah, maka penulis membatasi

masalah sebagai berikut :

1. Penelitian di fokuskan untuk membahas bagaimana persepsi mahasiswa terhadap

penggunaan situs kampung digital Danau Toba.

2. Penelitian ini terbatas pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara.

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan arah penelitian yang akan menguraikan apa yang akan

di capai, dan biasanya di sesuaikan dengan kebutuhan peneliti dan untuk menjawab masalah

penelitian.

Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui bagaimana persepsi mahasiswa terhadap penggunan website

kampung digital Danau Toba.

b. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana perkembangan penggunan

website kampung digital Danau Toba.

1.4.2 Manfaat Penelitian

Dalam hal ini manfaat penelitian yang di maksud adalah :

a. Secara Teoritis, penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu

pengetahuan, khususnya Komunikasi Pariwisata dan Perkembangan Teknologi

Komunikasi.

b. Secara Akademis, penelitian ini di harapkan dapat memberi kontribusi dan

memperkaya khasanah penelitian dan sumber bacaan di lingkungan FISIP USU,

khususnya ilmu komunikasi.

c. Secara Praktis, penelitian ini di harapkan dapat berguna bagi masyarakat untuk

menambah pengetahuan mengenai penggunaan situs kampung digital Danau Toba

sebagai media komunikasi pariwisata.

Universitas Sumatera Utara

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38969/6/Chapter I.pdf · dilakukan adalah dengan membuat suatu portal . Dengan adanya , informasi,

1.5 Kerangka Teori

Teori terdiri dari konsep-konsep, defenisi, acuan, dan proporsi yang mengambarkan

suatu fenomena secara sistematis melalui penentuan hubungan antara variabel dengan tujuan

untuk menjelaskan (memprediksikan) fenomena tersebut (Rakmat, 2007:7).

Menurut Kerlinger (2000), teori merupakan himpunan konstruk (konsep), yang

mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dan menjabarkan relasi di antara untuk

menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut.

Dengan adanya kerangka teori akan membantu peneliti dalam menentukan tujuan dan

arah penelitiannya. Adapun teori-teori yang dianggap relevan dengan penelitian ini adalah

persepsi, teknologi komunikasi, internet, situs atau website, komunikasi, dan komunikasi

pariwisata.

1.5.1 Persepsi

Sejak individu dilahirkan, sejak itu pula individu secara langsung berhubungan

dengan dunia luar. Individu secara langsung menerima stimulus atau rangsang dari luar

disamping dari dalam dirinya sendiri. Individu mengenali dunia dengan menggunakan alat

inderanya. Melalui stimulus yang diterimanya, individu akan mengalami persepsi. Persepsi

merupakan suatu proses yang di dahului oleh penginderaan, yaitu merupakan proses di

terimanya stimulus oleh individu melalui alat reseptornya. Stimulus yang di teruskan ke pusat

susunan saraf yaitu otak, dan terjadilah proses psikologis, sehingga individu mengalami

persepsi. Ada beberapa syarat terjadinya persepsi yaitu, adanya obyek persepsi. Alat indera

atau reseptor yang merupakan alat untuk menerima stimulus, dan adanya perhatian.

Membahas istilah persepsi akan di jumpai banyak batasan atau definisi tentang persepsi yang

dikemukakan oleh para ahli, Jalaludin Rahmat (2003:51) mengemukakan pendapatnya bahwa

persepsi adalah pengalaman tentang obyek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang

diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi setiap individu

dapat sangat berbeda walaupun yang diamati benar-benar sama.

Persepsi dalam arti sempit ialah penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat

seseuatu. sedangkan dalam arti luas ialah pandangan atau pengertian yaitu bagaimana

seseorang memandang atau mengartikan sesuatu (Sobur, 2003:445).

Universitas Sumatera Utara

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38969/6/Chapter I.pdf · dilakukan adalah dengan membuat suatu portal . Dengan adanya , informasi,

Menurut Desideranto dalam Psikologi Komunikasi Jalaluddin Rahmat, (2003 : 16)

persepsi adalah penafsiran suatu obyek, peristiwa atau informasi yang di landasi oleh

pengalaman hidup seseorang yang melakukan penafsiran itu. Dengan demikian dapat

dikatakan juga bahwa persepsi adalah hasil pikiran seseorang dari situasi tertentu.

Pengertian persepsi menurut Bimo Walgito, (2002) adalah pengorganisasian,

penginterpretasian terhadap stimulus yang diterima oleh organisme atau individu sehingga

merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan aktifitas integrated dalam diri individu.

Persepsi dapat di artikan sebagai proses di terimanya rangsang melalui pancaindra

yang di dahului oleh perhatian sehingga individu mampu mengetahui, mengartikan, dan

menghayati tentang hal yang di amati, baik yang ada di luar maupun dalam diri individu.

(Sunaryo, 2004 : 94).

Dari beberapa pengertian di atas dapat di jelaskan bahwa persepsi adalah kecakapan

untuk melihat, memahami kemudian menafsirkan suatu stimulus sehingga merupakan sesuatu

yang berarti dan menghasilkan penafsiran. Selain itu persepsi merupakan pengalaman

terdahulu yang sering muncul dan menjadi suatu kebiasaan. Hal tersebut dibarengi adanya

pernyataan populer bahwa “manusia adalah korban kebiasaan“ karena 90 % dari pengalaman

sensoris merupakan hal yang sehari-hari di persepsi dengan kebiasaan yang di dasarkan pada

pengalaman terdahulu yang di ulang-ulang. Sehingga mempersepsi situasi sekarang tidak

lepas dari adanya stimulus terdahulu.

Persepsi berarti analisis mengenai cara mengintegrasikan penerapan kita terhadap hal-

hal di sekeliling individu dengan kesan-kesan atau konsep yang sudah ada, dan selanjutnya

mengenali benda tersebut. Untuk memahami hal ini, akan di berikan contoh sebagai berikut:

individu baru pertama kali menemukan buah yang sebelumnya tidak kita kenali, dan

kemudian ada orang yang memberitahu kita bahwa buah itu namanya mangga. Individu

kemudian mengamati serta menelaah bentuk, rasa, dan lain sebagainya, dari buah itu secara

saksama. Lalu timbul konsep mengenai mangga dalam benak (memori) individu. Pada

kesempatan lainnya, saat menjumpai buah yang sama, maka individu akan menggunakan

kesan-kesan dan konsep yang telah kita miliki untuk mengenali bahwa yang kita lihat itu

adalah mangga.

Universitas Sumatera Utara

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38969/6/Chapter I.pdf · dilakukan adalah dengan membuat suatu portal . Dengan adanya , informasi,

Dari definisi persepsi di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa persepsi merupakan

suatu proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur dan menginterpretasikan masukan-

masukan informasi dan pengalaman-pengalaman yang ada dan kemudian menafsirkannya

untuk menciptakan keseluruhan gambaran yang berarti.

1.5.2 Teknologi Komunikasi

Secara etimologis teknologi berasal dari perkataan Yunani, yaitu tekhne yang merajuk

pada konsep seni atau kerajinan tangan (sesuatu yang dibuat dengan tangan) dan logia atau

logos yang berarti ilmu atau studi. Dengan demikian secara harfiah kita dapat mendefenisikan

teknologi sebagi studi atau sains yang mempelajari mengenai pembuatan berbagai alat-alat

baik mekanis maupun non mekanis (virtual atau maya) yang bertujuan untuk memudahkan

berbagai pekerjaan manusia. Memahami defenisi teknologi dan komunikasi mengantarkan

kita memahami batasan teknologi komunikasi baik secara luas dan sempit. Secara luas

teknologi komunikasi dipahami sebagai berbagai bentuk alat dan peranti, baik yang bersifat

mekanis dan non mekanis yang berguna untuk mengantar data informasi antar orang lain

dalam rentang jarak dan waktu yang realtif singkat, tepat, dan cepat. Sedangkan secara sempit

teknologi komunikasi dipahami secara sosiologi dalam hubungannya dengan kekuatan

teknologi penghantar informasi dalam mempengaruhi manusia dalam berinteraksi,

(http://komunikasi.kuliah.com).

Tidak ada yang dapat menahan lajunya perkembangan teknologi informasi,

keberadaanya telah menghilangkan garis-garis batas antar negara dalam hal flow of

information.. Tidak ada negara yang mampu mencegah mengalirnya informasi dari atau

keluar negara lain, karena batasan antarnegara tidak dikenal dalam dunia maya. Penerapan

teknologi, seperti LAN, WAN, Globalnet, Intranet, Internet, Extranet, semakin hari semakin

merata dan membudaya dimasyarakat (Bungin, 2006:143).

Dalam banyak kesempatan pertemuan baik di dalam dan di luar negeri, banyak orang

yakin bahwa mengakses segala informasi itu menjadi dasar yang akan mendidik bangsa

dengan lebih mudah dan murah, meningkatkan sikap positif terhadap segala yang baik dan

berguna, bermoral, berakhlak, kerja lebih efisien dan produksifitas lebih nyata, berbudaya,

damai, mengurangi konflik, dan kerjasama (Febrian, 2008:3).

Sedangkan fungsi media komunikasi yang berteknologi tinggi ialah sebagai berikut

(Burgon & Huffner, 1998) :

1. Efisiensi peyebaran informasi 2. Memperkuat eksistensi informasi

Universitas Sumatera Utara

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38969/6/Chapter I.pdf · dilakukan adalah dengan membuat suatu portal . Dengan adanya , informasi,

3. Mendidik/mengarahkan/persuasi 4. Menghibur/entertain/joyfull 5. Kontrol sosial.

1.5.3 Internet dan Situs atau Website

a. Internet

Internet adalah jaringan komputer yang saling terhubung secara global yang

memungkinkan pengguna internet saling bertukar informasi/data melalui jaringan tersebut.

Internet adalah sistem komunikasi data berskala global, suatu infrastruktur yang terdiri dari

hardware dan software yang menghubungkan komputer yang berada di jaringannya.

Kemunculan internet dimulai pada 1966, oleh ARPA (Advanced Research Project Agency –

salah satu divisi di departemen pertahanan U.S.) dengan ide yang sangat sederhana membuat

jaringan komputer militer yang mampu bertukar data dari tempat yang jauh. Di tahun 1969,

ARPA dengan ARPANET-nya berhasil menghubungkan dua komputer di University of

California, Los Angeles dan SRI International di Menlo Park, California. Hal ini yang

menjadi salah satu embrio kelahiran internet. (http://bloggingly.com/apa-itu-internet-dan-

sejarah-singkat-internet/)

Di tahun 1974, TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)

diperkenalkan dan menjadi sangat populer serta di terima di tahun 80-an. TCP/IP adalah

standar komunikasi data yang digunakan untuk proses tukar-menukar data dalam jaringan

internet. Sederhananya, TCP/IP adalah protokol/aturan yang digunakan bersama dalam

mentransfer data dari satu komputer ke komputer lain dalam jaringan internet. TCP/IP

menggunakan skema pengalamatan yang disebut IP Adress. Satu skema yang memberikan

satu alamat kepada satu mesin komputer, yang membuat data yang disimpan di dalamnya

dapat diakses oleh komputer lain. Pada Oktober 1984, sistem domain name (.com, .org, .gov,

.edu, etc) di perkenalkan. Domain name adalah satu cara untuk membuat internet menjadi

lebih mudah untuk di jelajahi. Sederhananya Teknologi TCP/IP memberikan satu IP address

untuk setiap komputer yang membuatnya dapat diakses oleh komputer lain. IP address ini

terdiri dari beberapa deret angka. November 1990, format World Wide Web atau www

diperkenalkan oleh Tim Barners Lee, seorang karyawan CERN (Organisasi gabungan negara-

negara eropa yang meneliti teknologi nuklir).

Hal yang penting namun seringkali pemahaman kita kurang tepat internet dan world

wide web adalah dua hal yang berbeda. Internet adalah jaringan komputer yang terhubung

Universitas Sumatera Utara

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38969/6/Chapter I.pdf · dilakukan adalah dengan membuat suatu portal . Dengan adanya , informasi,

dalam skala global, sedangkan world wide web adalah salah satu layanan internet yang

berupa jaringan dokumen atau sumberdaya lain seperti audio, video atau gambar yang saling

terhubung oleh hyperlink atau URL (Uniform Resource Locator – alamat web dokumen web

yang di ketikkan di address bar browser) yang ditransfer melalui jaringan internet melalui

protokol HTTP (hypertext transfer protocol). Jadi awalnya ada berbagai macam format

pertukaran data antar komputer yang eksis di jaringan internet. Sialnya, terkadang antara satu

format dengan format yang lain tidak kompatibel. Hal tersebutlah yang mendasari di

ciptakannya world wide web sebagai platform internet: untuk menyeragamkan format

pertukaran data di internet, (http://bloggingly.com/apa-itu-internet-dan-sejarah-singkat-

internet/).

b. Situs atau website

WWW atau World Wide Web. Sebuah kata yang sangat tindak asing di telinga kita.

Terutama kita yang sering mondar -mandir di dunia maya. Jika ingin masuk ke suatu situs

atau website pasti anda mengetik awalan tersebut. Misalnya kita ingin membuka akun

facebook, di kotak alamat pasti mengetikkan www.facebook.com. tahukah kita kapan

penulisan www mulai dipakai di dunia website? Sejarah situs atau website bermula di

European Laboratory for Particle Physics (lebih dikenal dengan nama CERN), di kota

Geneva dekat perbatasan Perancis dan Swiss. CERN merupakan suatu organisasi yang

didirikan oleh 18 negara di Eropa. Dibulan Maret 1989, Tim Berners dan peneliti lainnya dari

CERN mengusulkan suatu protokol sistem distribusi informasi di Internet yang

memungkinkan para anggotanya yang tersebar di seluruh dunia saling membagi informasi

dan bahkan untuk menampilkan informasi tersebut dalam bentuk grafik,

(http://infokita1978.blogspot.com/2011/02/pengenalan-world-wide-web-www.html).

Situs atau website Browser pertama dibuat dengan berbasiskan pada teks. Untuk

menyatakan suatu link, dibuat sebarisan nomor yang mirip dengan suatu menu. Pemakai

mengetikkan suatu nomor untuk melakukan navigasi di dalam Web. Kebanyakan software

tersebut dibuat untuk komputer-komputer yang menggunakan Sistem Operasi UNIX, dan

belum banyak yang bisa dilakukan oleh pemakai komputer saat itu yang telah menggunakan

Windows. Tetapi semua ini berubah setelah munculnya browser Mosaic dari NCSA

(National Center for Supercomputing Applications). Di bulan Mei 1993, Marc Andreesen dan

beberapa murid dari NCSA membuat Web browser untuk sistem X-Windows yang

berbasiskan grafik dan yang mudah untuk digunakan. Dalam beberapa bulan saja, Mosaic

Universitas Sumatera Utara

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38969/6/Chapter I.pdf · dilakukan adalah dengan membuat suatu portal . Dengan adanya , informasi,

telah menarik perhatian baik dari pemakai lama maupun pemakai baru di Internet. Kemudian

NCSA mengembangkan versi-versi Mosaic lainnya untuk komputer berbasis UNIX, NeXT,

Windows dan Macintosh.

Di bulan Mei 1993, Marc Andreesen dan beberapa murid dari NCSA membuat Web

browser untuk sistem X-Windows yang berbasiskan grafik dan yang mudah untuk di

gunakan. Dalam beberapa bulan saja, Mosaic telah menarik perhatian baik dari pemakai lama

maupun pemakai baru di Internet. Kemudian NCSA mengembangkan versi-versi Mosaic

lainnya untuk komputer berbasis UNIX, NeXT, Windows dan Macintosh. Pada tahun 1993,

Marc Andreesen meninggalkan NCSA, dan kemudian bersama Jim Clark, salah satu pendiri

dari Silicon Graphics, membuat Netscape versi pertama. Kehadiran Netscape ini

menggantikan kepopuleran Mosaic sebagai Web browser dan bahkan sampai saat ini

Netscape merupakan browser yang banyak digunakan setelah Internet Explorer dari

Microsoft. Pada tahun yang sama CERN dan MIT mendirikan suatu konsorsium yang

dinamakan World Wide Web Consortium (W3C) yang bertugas untuk membangun standar

bagi teknologi Web.

Pada awal perkembangannya, sewaktu browser masih berbasiskan teks hanya terdapat

sekitar 50 website. Di akhir tahun 1995 jumlah ini telah berkembang mencapai sekitar

300.000 website. Dan diperkirakan sekarang ini jumlah pemakai Web telah mencapat sekitar

30-an juta pemakai di seluruh dunia. World Wide Web (WWW) lebih di kenal dengan web,

merupakan salah satu layanan yang didapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke

Internet. Situs atau website pada awalnya adalah ruang informasi dalam Internet dengan

menggunakan teknologi hyperteks, pemakai dituntun untuk menemukan informasi dengan

mengikuti link yang disediakan dalam dokumen web yang di tampilkan dalam browser web.

Kini Internet identik dengan website atau situs, karena kepopuleran website?situs sebagai

standar interface pada layanan-layanan yang ada di Internet, dari yang awalnya sebagai

penyedia informasi, kini digunakan juga untuk komunikasi dari email sampai dengan

chatting, sampai dengan melakukan transaksi bisnis (commerce).

Kini, situs atau website seakan lebih populer daripada email, walaupun secara statistik

email masih merupakan aplikasi terbanyak yang di gunakan oleh pengguna internet. Situs

lebih populer bagi khalayak umum dan pemula, terutama untuk tujuan pencarian informasi

dan melakukan komunikasi email yang menggunakan web sebagai interfacenya. Internet

identik dengan situs atau website, karena popularitasnya sebagai penyedia informasi dan

Universitas Sumatera Utara

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38969/6/Chapter I.pdf · dilakukan adalah dengan membuat suatu portal . Dengan adanya , informasi,

interface yang dibutuhkan oleh pengguna Internet dari masalah informasi sampai dengan

komunikasi. Informasi produk dari yang serius sampai dengan yang sampah, dari yang cuma-

cuma sampai dengan yang komersial semuanya ada,

(http://infokita1978.blogspot.com/2011/02/pengenalan-world-wide-web-www.html).

1.5.4 Komunikasi

Sebagai makhluk sosial, komunikasi merupakan unsur penting dalam kehidupan

manusia. Kegiatan komunikasi akan timbul jika seorang manusia mengadakan interaksi

dengan manusia lain, jadi dapat dikatakan bahwa komunikasi timbul sebagai akibat dari

adanya hubungan sosial. Pengertian tersebut mengandung arti bahwa komunikasi tidak dapat

di pisahkan dari kehidupan umat manusia, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok.

Istilah komunikasi semula merupakan suatu fenomena sosial. Tetapi kemudian

berubah menjadi ilmu yang secara akademik berdisplin mandiri, yang dewasa ini dianggap

penting sehubungan dampak sosial yang menjadi kendala bagi kemaslahatan umat manusia

akibat perkembangan teknologi. Menurut Effendy (2005:3) istilah komunikasi dalam bahasa

latinnya disebut dengan communis yang berarti sama atau sama maknanya atau pengartian

bersama, dengan maksud untuk mengubah pikiran, sikap, perilaku, penerima dan

melaksanakan apa yang akan di inginkan komunikator.

Menurut Effendy (2005:5) komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh

seseorang kepada orang lain untuk memberitahukan atau untuk mengubah sikap, pendapat,

atau perilaku baik secara lisan maupun tidak langsung melalui media.

Menurut Harold Laswell dalam Effendy (2005:10), komunikasi adalah “Who says

what in which channel to whom and with what effect”. Jadi unsur-unsur yang terdapat dalam

komunikasi menurut paradigma Laswell ada lima yaitu :

a. Komunikator (communicator, source, sender) b. Pesan (message) c. Media (channel) d. Komunikan (communicant, communicate, receiver) e. Efek (effect, impact, influence)

Berdasarkan paradigma Laswell tersebut, bahwa komunikasi adalah proses

penyampaian pesan oleh komunikator kepada kominikan melalui media yang menimbulkan

efek tertentu. Sedangkan menurut Shannon dan Weaver (Cangara,2006:19) bahwa

Universitas Sumatera Utara

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38969/6/Chapter I.pdf · dilakukan adalah dengan membuat suatu portal . Dengan adanya , informasi,

komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh-mempengaruhi satu sama

lainnya, sengaja atau tidak sengaja. Tidak terbatas pada komunikasi menggunakan bahasa

verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi.

Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan

oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (kumunikan). Pikiran dapat berupa gagasan,

informasi, pendapat dan sebagainya. Perasaan dapat berupa keyakinan, kepastian, keragu-

raguan, kemarahan, keberaniaan, dan sebagianya.

Dari pendapat beberapa ahli diatas maka dapat disimpulkan beberapa pengertian

kominikasi yaitu:

1. Bahwa komunikasi merupakan suatu proses penyampaian. 2. Pesan disampaiakan dengan mengunakan lambang, gerak, isyarat, gesture dan bahasa. 3. Dilakukan oleh dua orang atau lebih. 4. Ada proses penyesuaian diantara komunikator dengan komuniakan 5. Komunikasi dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. (Arifin,1984:64).

1.5.5 Komunikasi Pariwisata

Komunikasi sangat diperlukan dalam penyampaian promosi kepariwisataan. Untuk

memahami komunikasi secara lebih jelas, sering digunakan paradigma Laswell dalam

karyanya “The Structure and Funcition of Comunication in society”, Laswell mengajukan

suatu paradigma yaitu : who says what in which channel to whom and with what effect.

Berdasarkan paradigma Laswell tersebut, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh

komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu.

Secara etimologis, kata pariwisata berasal dari bahasa sangsekerta yaitu Pari berarti

banyak, berkali-kali atau berputar-putar. Sedangkan Wisata berarti perjalanan untuk

berpergian. Jadi, kata pariwisata di artikan sebagai perjalanan yang di lakukan berkali-kali

atau berputar-putar dari suatu tempat ke tempat lain. Untuk memperjelasnya, maka dapat di

simpulkan defenisi pariwisata Menurut Richard Sihite dalam Marpaung dan Bahar ( 2000:46-

47) menjelaskan definisi pariwisata sebagai berikut : Pariwisata adalah suatu perjalanan yang

dilakukan orang untuk sementara waktu, yang di selenggarakan dari suatu tempat ke tempat

lain meninggalkan tempatnya semula, dengan suatu perencanaan dan dengan maksud bukan

untuk berusaha atau mencari nafkah di tempat yang di kunjungi, tetapi semata-mata untuk

menikmati kegiatan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam.

Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain

untuk memberitahukan atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku baik secara lisan

Universitas Sumatera Utara

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38969/6/Chapter I.pdf · dilakukan adalah dengan membuat suatu portal . Dengan adanya , informasi,

maupun tidak langsung melalui media. Yang dinyatakan adalah pikiran atau perasaan

seseorang kepada orang lain dengan menggunkan bahasa sebagai alat penyalurnya (Effendy,

2005:5).

Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan orang untuk sementara waktu,

yang di selenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain meninggalkan tempatnya semula,

dengan suatu perencanaan dan dengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah di

tempat yang di kunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati kegiatan rekreasi atau untuk

memenuhi keinginan yang beraneka ragam, (Richard Sihite dalam Marpaung dan Bahar

2000:46-47).

Dari dua definisi ini dapat disimpulkan bahwa komunikasi pariwisata adalah suatu

aktivitas manusia dalam menyampaikan informasi tentang perjalanan ke suatu daerah

maupun objek wisata yang akan dikunjungi wisatawan sambil menikmati perjalanan dari

suatu objek wisata ke objek wisata lain, agar wisatawan tertarik dan sampai pada suatu

tindakan untuk mengunjungi.

1.6 Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah yang megekspresiakan sebuah ide abstrak (hasil pemikiran

rasional) yang dibentuk dengan menggeneralisasikan objek atau hubungan fakta-fakta yang

diperoleh dari pengamatan.

Agar konsep-kosep dapat di teliti secara empris, maka harus di operasionalisasikan

dengan mengubah menjadi variabel. Suatu variabel adalah konsep tingkat rendah, yang

acuan-acuannya secara relatife mudah, dan diukur (Kriyantono, 2006:20). Variabel berfungsi

sebagai penghubung antara teoritis dengan dunia empiris.

Universitas Sumatera Utara

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38969/6/Chapter I.pdf · dilakukan adalah dengan membuat suatu portal . Dengan adanya , informasi,

1.7 Model Teoritis

1.8 Kerangka Konsep

Konsep adalah istilah yang mengekspresikan sebuah ide abstrak yang dibentuk

dengan menggenaralisasikan objek atau hubungan fakta-fakta yang diperoleh dari

pengamatan. Bungin mengartikan konsep sebagai generalisasi dari sekelompok fenomena

tertentu yang dapat dipakai untuk mengambarkan berbagai fenomena yang sama (Kriyantono,

2006:20).

Adapun konsep-konsep yang diteliti adalah sebagai berikut :

Konseptualisasi

Unit Analisis Indikator Pengertian komponen

Persepsi mahasiswa terhadap

pengunaan situs kampung

digital danau toba

Ketertarikan terhadap

informasi

Kejelasaan informasi

Pemahaman individu

Ketertarikan terhadap

informasi, yaitu:

kecenderungan dari diri

individu terhadap sesuatu hal

tertentu.

Kejelasan informasi, yaitu

pesan-pesan yang diberikan

oleh media harus jelas dan

dapat dipahami oleh

khalayak.

Pemahaman individu,

merupakan usaha individu

Persepsi Mahasiswa

Situs Kampung Digital Danau

Toba

Universitas Sumatera Utara

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38969/6/Chapter I.pdf · dilakukan adalah dengan membuat suatu portal . Dengan adanya , informasi,

Perhatiaan

Penafsiran

Penerimaan

Reaksi

- Keuntungan yang diperoleh yaitu : memajukan sektor pariwisata

- Dukungan

untuk mengartikan atau

menginterprestasikan

stimulus.

Perhatian yaitu, suatu proses

penyeleksian input yang akan

diproses dalam kaitannya

dengan pengalaman.

Perhatian dipengaruhi oleh

adanya motif dan kebutuhan,

minat, intensitas dan ukuran,

kontras dan hal-hal baru.

Perhatian yang dimksud

dalam penelitian ini adalah

perhatian mahasiswa

terhadap penggunaan situs

kampung digital Danau Toba.

Penafsiran yaitu, proses

mengorganisasikan informasi

sehingga mempuyai arti bagi

seseorang.

Penerimaan, yaitu apakah

pesan tersebut dapat

dipercaya, atau apakah ia

mengandung informasi

dengan nilai-nilai penting.

Reaksi merupakan persepsi

yang kemudian

diterjemahkan ke dalam

bentuk tingkah laku sebagai

reaksi.

Universitas Sumatera Utara

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38969/6/Chapter I.pdf · dilakukan adalah dengan membuat suatu portal . Dengan adanya , informasi,

- Penolakan

Karakteristik Responden Jenis kelamin

Fakultas dan jurusan

Usia

Asal daerah

Jenis kelamin yaitu : jenis

kelamin pria atau wanita

Fakultas dan jurusan

maksudnya adalah darimana

asal responen tersebut

Usia yaitu : usia umur responden

Asal daerah yaitu : asal daerah dari responden

1.9 Metode Penelitian

Metode Penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah dengan pendekatan

kualitatif, yaitu metode yang memiliki relasi dengan data verbal yang merefleksikan

pengalaman sehari-hari. Metode yang dalam pendekatan kualitatif menggunakan metode

pengumpulan data dan metode analisis yang bersifat non kualitatif, seperti penggunaan

instrumen wawancara mendalam (indepth interview) dan pengamatan (observation), karena

penelitian yang di lakukan berusaha untuk menerangkan realitas sosial yang di alami

individu-individu (Birowo,2004:1-2).

Metodologi menunjukan pada proses, harus prinsip dan prosedur yang dilakukan

untuk mendekati masalah dan mencari jawaban atas masalah tersebut (Lubis, 2003:21).

Metodologi dalam penelitian ini dalam menggambarkan tentang tata cara pengumpulan data

yang diperlukan, serta analisis data.

Universitas Sumatera Utara

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38969/6/Chapter I.pdf · dilakukan adalah dengan membuat suatu portal . Dengan adanya , informasi,

Metode dalam penelitian ini adalah metode studi kasus, studi kasus adalah metode

penelitian yang menggunakan berbagai sumber data (sebanyak mungkin data) yang bisa di

gunakan untuk meneliti, menguraikan dan menjelaskan serta komperhensif berbagai

individu, kelompok, suatu program, organisasi atau peristiwa secara sistematis. Penelitian

dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek penelitian di lokasi

penelitian. Semua hasil pengamatan dan wawancara mendalam akan dituangkan dalam

pembahasan. Hasil pengamatan dan wawancara tersebut nantinya akan dianalisis,

diinterpretasikan sesuai dengan tujuan penelitian (Kriyantono, 2007:66).

1.10 Lokasi Penelitian

Penelitian di lakukan di Lingkungan kampus Universitas Sumatera Utara.

1.11 Subjek dan Informan peneliti

Penelitian kualitatif tidak bertujuan untuk membuat generalisasi hasil riset. Hasil

penelitian lebih bersifat kontekstual dan kausistik, yang berlaku pada waktu dan tempat

tertentu sewaktu penelitian di lakukan. Karena itu, pada penelitian kualitatif tidak di kenal

istilah sampel. Sampel pada riset kualitatif di sebut subjek penelitian atau informan, yaitu

orang-orang yang di pilih untuk di wawancarai atau di observasi sesuai tujuan riset. Di sebut

subjek riset bukan objek karena informan dianggap aktif mengkonstruksi realitas. Bukan

sekedar objek yang hanya mengisi kuesioner. (Kriyantono, 2007:16).

Merujuk pada hal tersebut, penelitian ini di lakukan dengan teknik sampling snowball.

Teknik ini banyak di temui dalam riset kualitatif, misalnya eksporasi. Sesuai namanya, teknik

ini bagaikan bola salju yang turun menggelinding dari puncak gunung ke limbah, semakin

lama semakin membesar ukurannya. Jadi teknik ini merupakan teknik penentuan informan

yang awalnya berjumlah kecil, kemudian berkembang semakin banyak. Orang yang dijadikan

informan akan diminta memilih atau menunjuk orang lain untuk dijadikan informan

berikutnya, begitu pula seterusnya sampai jumlahnya lebih banyak. Proses ini baru berakhir

bila periset merasa data telah jenuh, artinya merasa tidak lagi menemukan yang baru dari

wawancara tersebut (Kriyantono, 2007:158-159).

Universitas Sumatera Utara

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38969/6/Chapter I.pdf · dilakukan adalah dengan membuat suatu portal . Dengan adanya , informasi,

1.12 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Data primer melalui

Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian lapangan (field research) adalah pengumpulan data di lapangan

yang meliputi kegiatan survey di lokasi penelitian. Pengumpulan data dari

responden melalui :

1. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan mengamati secara

langsung objek penelitian dengan mencatat gejala-gejala yang

ditemukan di lapangan untuk melengkapi data-data yang diperlukan

dalam penelitian.

2. Wawancara mendalam, wawancara mendalam secara umum adalah

proses keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab

sambil bertatap muka antar pewawancara dengan informan atau orang

yang di wawancarai, atau tanpa menggunakan pedoman wawancara

dimana pewawancara dan informan terlibat keabsahan wawancara

mendalam. Metode wawancara ini di tujukan untuk informan

penelitian yang telah di tetapkan sebelumnya oleh peneliti.

b. Data Sekunder melalui

Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian kepustakaan (library research) di lakukan dengan cara

mempelajari dan mengumpulkan data melalui literature dan sumber

bacaaan yang relevan dan mendukung penelitian. Dalam hal ini,

penelitian kepustakaan di lakukan melalui buku-buku dan internet.

1.13 Teknik Analisis Data

Penelitian ini mengunakan teknik analisis kualitatif yang merupakan pengukuran

dengan mengunakan data nominal yang menyangkut klasifikasi atau kategorisasi sejumlah

Universitas Sumatera Utara

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38969/6/Chapter I.pdf · dilakukan adalah dengan membuat suatu portal . Dengan adanya , informasi,

variabel ke dalam beberapa sub kelas nominal. Melalui pendekataan kualitatif, data yang

diperoleh dari lapangan diambil kesimpulan yang bersifat khusus kepada yang bersifat umum

kemudian disajikan dalam bentuk narasi.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis data adalah sebagai berikut

(Kriyantono, 2007:165) :

a. Reduksi Data

Setelah melakukan wawancara dengan subjek penelitian, peneliti akan mendapatkan

sejumlah data. Data yang di peroleh di lapangan ditulis dalam bentuk uraian atau laporan

terperinci. Laporan yang di susun kemudian di reduksi, di rangkum, di pilih hal-hal pokok,

dan di fokuskan pada hal-hal yang penting dan di carikan temanya. Apabila data yang di

peroleh dari informan banyak terdapat kesamaan maka akan di klasifikasikan dan

jawabannya akan di generalisasikan.

b. Display data

Data yang telah di peroleh di klasifikasikan menurut pokok permasalahan dan dibuat

dalam bentuk matriks sehingga memudahkan peneliti untuk melihat hubungan suatu data

dengan data yang lainnya.

c. Mengambil kesimpulan dan Verifikasi

Disini peneliti akan membuat kesimpulan berdasarkan data yang telah diproses

melalui reduksi dan display data dan akan di sajikan dalam bentuk narasi dan di tarik

kesimpulan kasus. Dalam kasus ini kesimpulannya berupa penjelasan berupa narasi dari

setiap informan yang di wawancara, (Bodgan, 1992:5).

Universitas Sumatera Utara