bab i pendahuluan 1.1 latar belakang - … dinkes 2014/lakip... · 1.1 latar belakang tujuan...
TRANSCRIPT
LAKIP Dinkes Provinsi Banten Tahun 2014 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tujuan Pembangunan Nasional sebagaimana tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945 alinea 4 adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum
dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mencapai tujuan tersebut
diselenggarakan program pembangunan nasional secara berkelanjutan,
terencana dan terarah. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan
terpenting dalam pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakannya
pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujudnya derajat kesehatan
masyarakat yang optimal. Hal ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar
1945 pasal 28 H ayat (1) bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan
batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup baik dan sehat
serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan
Keberhasilan pembangunan suatu daerah, salah satunya dapat dilihat dari
pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dimana untuk mencapai IPM
tersebut, salah satu komponen utama yang mempengaruhinya yaitu indikator
status kesehatan selain pendidikan dan pendapatan per kapita. Dengan
demikian pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya utama untuk
peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang pada gilirannya mendukung
percepatan pembangunan nasional.
Pembangunan Daerah merupakan salah satu sub sistem dari pembangunan
nasional yang meliputi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
yang ditujukan untuk meningkatkan harkat, martabat dan memperkuat jati diri
serta kepribadian masyarakat dalam pendekatan lokal, nasional dan global.
Dalam perspektif perencanaan pembangunan, Pemerintah Daerah harus
memperhatikan keseimbangan berbagai aspek dalam satu kesatuan wilayah
pembangunan ekonomi, hukum, sosial, budaya, politik, pemerintahan dan
lingkungan hidup untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan, dengan
diikuti oleh penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel (Good Governance).
Kepemerintahan yang akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu
dilaksanakan dalam usaha mewujudkan visi misi pembangunan daerah dan
LAKIP Dinkes Provinsi Banten Tahun 2014 2
aspirasi serta cita–cita masyarakat dalam mencapai masa depan yang lebih baik.
Berkaitan dengan hal itu, diperlukan pengembangan dan penerapan sistem
pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan terukur, sehingga penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna,
berhasil guna, serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
Salah satu tuntutan publik pada saat ini adalah adanya transparansi dan
akuntabilitas pengelolaan keuangan negara. Muara tuntutan ini pada intinya
adalah terselenggaranya tata kepemerintahan yang baik (Good Governance),
sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung
secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung-jawab serta bebas
dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
Sejalan dengan hal tersebut dalam rangka pelaksanaan Tap. MPR RI Nomor
IX/MPR/1998 dan Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme, maka diterbitkan Inpres Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam ketentuan tersebut dinyatakan bahwa azas-
azas umum penyelenggaraan negara meliputi kepastian hukum, azas tertib
penyelenggaraan negara, azas kepentingan umum, azas keterbukaan, azas
proporsionalitas dan profesionalitas serta akuntabilitas. Dari 7 (tujuh) azas-azas
umum penyelenggaraan negara tersebut dinyatakan bahwa azas akuntabilitas
merupakan azas yang paling utama yang mensyaratkan bahwa setiap kegiatan
dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara Negara harus
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat dan rakyat sebagai pemegang
kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Inpres Nomor 7 Tahun 1999 mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai
unsur penyelenggara negara mulai dari pejabat eselon II ke atas untuk
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya yang
dipercayakan padanya berdasarkan Rencana Strategis (RENSTRA) yang
dirumuskan sebelumnya.
Pertanggungjawaban dimaksud disampaikan kepada atasan masing-masing,
kepada lembaga-lembaga pengawasan dan penilai akuntabilitas yang
berkewenangan, dan akhirnya kepada Presiden selaku Kepala Pemerintahan
serta dilakukan melalui sistem akuntabilitas dan media pertanggungjawaban
yang harus dilaksanakan secara periodik dan melembaga.
LAKIP Dinkes Provinsi Banten Tahun 2014 3
Sebagai pertanggungjawaban atas kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Banten
selama tahun anggaran 2014, disusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) Dinas Kesehatan Provinsi Banten Tahun 2014 sebagaimana
ditegaskan dalam Peraturan Menteri Penertiban Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 Tanggal 31 Desember 2010 Tentang Pedoman
Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah. Hal ini semata-mata untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa
Dinas Kesehatan Provinsi Banten mempunyai komitmen dan tekad yang kuat
untuk melaksanakan kinerja organisasi yang berorientasi pada hasil, baik
berupa output maupun outcome, disisi yang lain, penyusunan LAKIP Dinas
Kesehatan Provinsi Banten juga dimaksudkan sebagai pengejawantahan prinsip
transparansi dan akuntabilitas yang merupakan pilar penting pelaksanaan good
governance dan menjadi cermin untuk mengevaluasi kinerja organisasi selama
satu tahun agar dapat melaksanakan kinerja ke depan secara lebih produktif,
efektif dan efisien, baik dari aspek perencanaan, pengorganisasian, manajemen
keuangan maupun koordinasi pelaksanaannya.
1.2 Gambaran Umum Provinsi Banten
1.2.1 Geografis
Berdasarkan Undang-undang
Nomor 23 Tahun 2000 tentang
Pembentukan Provinsi Banten, luas
wilayah Provinsi Banten adalah 8.651,20
km2 yang terdiri dari 4 (empat)
kabupaten, yaitu Serang, Pandeglang,
Lebak, Tangerang dan 2 (dua) Kota yaitu
Tangerang dan Cilegon. Sesuai dengan tuntutan dan perkembangan
pembangunan, Pemerintah Provinsi Banten melakukan pemekaran
wilayah dengan dibentuknya Kota Serang dan Kota Tangerang Selatan,
sehingga saat ini jumlah kabupaten dan kota di Provinsi Banten menjadi 4
(empat) kabupaten dan 4 (empat) kota, sesuai rincian pada Tabel 2.1.
Secara geografis, letak Provinsi Banten berbatasan dengan:
Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Sunda;
LAKIP Dinkes Provinsi Banten Tahun 2014 4
Sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi
Jawa Barat;
Sebelah Utara dengan Laut Jawa;
Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudra Hindia.
Wilayah Banten berada pada batas astronomi 5° 7’ 50“- 7° 1’ 01“
Lintang Selatan dan 105° 1’ 11“ - 106° 7’ 12“ Bujur Timur dengan luas
wilayah daratan 8.651,20 Km², Secara administratif Pemerintah Provinsi
Banten terbagi atas 4 Kota, 4 Kabupaten 155 Kecamatan, dan 1.551
Desa/Kelurahan.
Dengan jumlah penduduk sebanyak 11.149.138 jiwa pada tahun 2011,
Laju Pertumbuhan Penduduk tahun 2000-2010 sebesar 2,78%, dengan
kepadatan penduduk 1.229 jiwa/Km².
1.2.2 Topografi
Topografi wilayah Provinsi Banten berkisar pada ketinggian 0-1.000 m
dpl. Secara umum kondisi topografi wilayah Provinsi Banten merupakan
dataran rendah yang berkisar antara 0-200 m dpl yang terletak di daerah
Kota Cilegon, Kota Tangerang, Kabupaten Pandeglang, dan sebagian besar
Kabupaten Serang. Adapun daerah Lebak Tengah dan sebagian kecil
Kabupaten Pandeglang memiliki ketinggian berkisar 201-2.000 m dpl dan
daerah Lebak Timur memiliki ketinggian 501-2.000 m dpl yang terdapat di
Puncak Gunung Sanggabuana dan Gunung Halimun.
Kondisi topografi suatu wilayah berkaitan dengan bentuk raut
permukaan wilayah atau morfologi. Morfologi wilayah Banten secara
umum terbagi menjadi tiga kelompok yaitu morfologi dataran, perbukitan
landai-sedang (bergelombang rendah-sedang) dan perbukitan terjal.
Morfologi Dataran Rendah umumnya terdapat di daerah bagian utara dan
sebagian selatan. Wilayah dataran merupakan wilayah yang mempunyai
ketinggian kurang dari 50 meter dpl (di atas permukaan laut) sampai
wilayah pantai yang mempunyai ketinggian 0-1 m dpl. Morfologi
Perbukitan Bergelombang Rendah - Sedang sebagian besar menempati
daerah bagian tengah wilayah studi. Wilayah perbukitan terletak pada
wilayah yang mempunyai ketinggian minimum 50 m dpl. Di bagian utara
Kota Cilegon terdapat wilayah puncak Gunung Gede yang memiliki
LAKIP Dinkes Provinsi Banten Tahun 2014 5
ketingian maksimum 553 m dpl, sedangkan perbukitan di Kabupaten
Serang terdapat wilayah selatan Kecamatan Mancak dan Waringin Kurung
dan di Kabupaten Pandeglang wilayah perbukitan berada di selatan. Di
Kabupaten Lebak terdapat perbukitan di timur berbatasan dengan Bogor
dan Sukabumi dengan karakteristik litologi ditempati oleh satuan litologi
sedimen tua yang terintrusi oleh batuan beku dalam seperti batuan beku
granit, granodiorit, diorit dan andesit. Biasanya pada daerah sekitar
terobosaan batuan beku tersebut terjadi suatu proses remineralisasi yang
mengandung nilai sangat ekonomis seperti cebakan bijih timah dan
tembaga.
1.2.3 Demografi
Jumlah Penduduk di Provinsi Banten pada tahun 2014 mencapai
11.149.138 dengan persebaran Penduduk sebagian besar berdomisili di
Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan, Kota Tangerang Selatan
1.3 Maksud dan Tujuan Penyusunan LAKIP 2014
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) memiliki dua
fungsi utama sekaligus. Pertama, Laporan Akuntabilitas Kinerja merupakan
sarana bagi Dinas Kesehatan Provinsi Banten untuk menyampaikan
pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh stakeholders (Gubernur, DPRD dan
Masyarakat). Kedua, laporan akuntabilitas kinerja merupakan sarana evaluasi
atas pencapaian kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Banten sebagai upaya untuk
memperbaiki kinerja di masa yang akan datang. Dua fungsi utama LAKIP
tersebut merupakan cerminan dari maksud dan tujuan penyusunan dan
penyampaian LAKIP oleh setiap instansi pemerintah.
Gambar 1.1
Maksud dan Tujuan Penyusunan LAKIP 2014
Akuntabilitas
Kinerja
Manajemen
Kinerja
LAKIP
LAKIP Dinkes Provinsi Banten Tahun 2014 6
Dengan demikian, maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian LAKIP
Dinas Kesehatan Provinsi Banten Tahun 2014 mencakup hal-hal berikut ini :
Aspek Akuntabilitas Kinerja bagi keperluan eksternal organisasi,
menjadikan LAKIP 2014 sebagai sarana pertanggungjawaban Dinas Kesehatan
Provinsi Banten atas capaian kinerja yang berhasil diperoleh selama tahun 2014.
Esensi capaian kinerja yang dilaporkan merujuk pada sampai sejauh mana visi,
misi tujuan dan sasaran Strategis telah dicapai selama tahun 2014.
Aspek Manajemen Kinerja bagi keperluan internal organisasi, menjadikan
LAKIP 2014 sebagai sarana evaluasi pencapaian kinerja oleh menajemen Dinas
Kesehatan Provinsi Banten bagi upaya-upaya perbaikan kinerja di masa yang
akan datang. Untuk setiap celah kinerja yang ditemukan, Manajemen Dinas
Kesehatan Provinsi Banten dapat merumuskan strategi pemecahan masalahnya
sehingga capaian kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Banten dapat ditingkatkan
secara berkelanjutan.
1.4 Sistematika LAKIP 2014
Laporan Akuntabilitas Kinerja ini mengkomunikasikan pencapaian kinerja
Dinas Kesehatan Provinsi Banten selama tahun 2014. Capaian Kinerja
(performance results) 2014 tersebut diperbandingkan dengan Rencana Kinerja
(performance plan) 2014 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi.
Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan
diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan
kinerja di masa datang.
Sistematika LAKIP Dinas Kesehatan Provinsi Banten Tahun 2014 disusun
mengacu pada Permenpan Nomor 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman
Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, dengan rincian Sebagai Berikut :
Ikhtisar Eksekutif, menjelaskan pencapaian tujuan dan sasaran utama
rencana strategis, serta kendala-kendala dan langkah-langkah yang dilakukan
untuk mengatasi kendala dan langkah antisipasi untuk menanggulangi kendala
yang mungkin akan terjadi pada tahun mendatang
Bab I – Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas profil Dinas Kesehatan
Provinsi Banten dan menjabarkan maksud dan tujuan penyusunan dan
penyampaian LAKIP 2014;
LAKIP Dinkes Provinsi Banten Tahun 2014 7
Bab II – Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, menjelaskan rencana
strategis Dinas Kesehatan Provinsi Banten untuk periode 2012-2017 dan
rencana kinerja untuk tahunan untuk tahun 2014;
Bab III – Akuntabilitas Kinerja, pada bab ini menguraikan akuntabilitas
kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Banten dan informasi keuangan tahun 2014,
serta;
Bab IV – Penutup, menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Dinas Kesehatan Provinsi Banten tahun 2014 ini
dan menguraikan langkah strategis pemecahan yang diperlukan bagi perbaikan
kinerja di masa datang.
1.5 Kedudukan, Tugas Pokok Dan Fungsi
1.5.1 Kedudukan
Dinas Kesehatan adalah merupakan unsur pelaksana di bidang
kesehatan pada Pemerintah Provinsi Banten, yang dipimpin oleh Kepala
Dinas dan bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Provinsi Banten
melalui Sekretaris Daerah.
1.5.2 Tugas Pokok dan Fungsi
1.5.2.1 Tugas
Dinas Kesehatan Provinsi Banten menurut Pasal 31 ayat (1) Peraturan
Daerah Provinsi Banten Nomor 3 Tahun 2013 tentang Pembentukan
Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Banten menyebutkan bahwa “ Dinas
Kesehatan merupakan unsur pelaksana otonami daerah dibidang
kesehatan”, dan pada ayat (2) menyebutkan “ Dinas Kesehatan dipimpin
oleh seorang Kepala Dinas yang bertanggung jawab kepada Gubernur
melalui Sekretaris Daerah ”.
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 3 Tahun 2012
tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Banten, pada
Pasal 32 menyebutkan bahwa Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok
membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan daerah
berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas pembantuan di bidang
kesehatan .
LAKIP Dinkes Provinsi Banten Tahun 2014 8
1.6.2.2 Fungsi
Dalam melaksanakan tugas pokoknya sebagaimana dimaksud Dinas
Kesehatan mempunyai fungsi sebagai berikut :
1) Pengkoordinasian penyusunan rencana strategis dinas berdasarkan
rencana strategis pemerintah daerah
2) Pengkoordinasian Perumusan kebijakan teknis dibidang kesehatan
sesuai rencana strategis dinas.
3) Pelaksanaan dan koordinasi kegiatan dinas
4) Pembinaan dan penyelenggaraan serta koordinasi bidang pelayanan
kesehatan.
5) Pembinaan dan penyelenggaraan serta koordinasi bidang
pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan
6) Pembinaan dan pengembangan serta koordinasi bidang sumber daya
mutu kesehatan
7) Pembinaan dan penyelenggaraan serta koordinasi bidang pembinaan
kesehatan masyarakat
8) Pembinaan dan penyelenggaraan administrasi ketatausahaan
9) Pembinaan jabatan fungsional
10) Pembinaan unit pelaksana teknis (UPT) dinas kesehatan
11) Pelaksanaan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya
1.6 Susunan Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 3 Tahun 2012
tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Banten, pada Pasal
33 disebutkan bahwa susunan organisasi Dinas Kesehatan terdiri dari :
1.6.1 Kepala Dinas Kesehatan
Kepala Dinas mempunyai tugas pokok untuk melaksanakan urusan
pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas pembantuan
di bidang kesehatan.
Dalam melaksanakan Tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala Dinas
Kesehatan mempunyai fungsi sebagai berikut:
1) Menyusun dan menetapkan Rencana Strategis Dinas Kesehatan ;
LAKIP Dinkes Provinsi Banten Tahun 2014 9
2) Merumuskan kebijakan teknis di bidang kesehatan sesuai rencana strategis
Dinas Kesehatan ;
3) Menyusun dan menetapkan Rencana Kerja ( Renja ) Dinas Kesehatan ;
4) Melaksanakan koordinasi penetapan kebijakan pemerintahan dan
pembangunan Kesehatan;
5) Melaksanakan pembinaan, fasilitasi , koordinasi , pengendalian dan evaluasi
dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan;
6) Melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi dalam
pelaksanaan tugas;
7) Melaksanakan pembinaan jabatan fungsional
8) Melaksanakan pembuatan laporan tugas dan fungsinya;
9) Melaksanakan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.
Kepala Dinas Dalam melaksanakan Tugas pokok sebagaimana
dimaksud, membawahkan :
1). Sekretaris.
2). Bidang Pelayanan Kesehatan
3). Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
4). Bidang Sumber Daya Mutu Kesehatan
5). Bidang Pembinaan Kesehatan Masyarakat
6). Unit Pelaksana Teknis Dinas
7). Jabatan Fungsional.
1.6.2 Sekretaris
Sekretaris mempunyai tugas pokok membantu kepala Dinas Kesehatan
dalam melaksanakan perumusan rencana program dan kegiatan,
mengkoordinasikan, monitoring, urusan administrasi umum dan kepegawaian,
keuangan, serta perencanaan evaluasi pelaporan
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, sekretaris
mempunyai fungsi sebagai berikut :
1) Penyusunan rencana program kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya
2) Perumusan kebijakan, pedoman, standarisasi, koordinasi, pembinaan dan
pengembangan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan serta
evaluasi pelaporan
LAKIP Dinkes Provinsi Banten Tahun 2014 10
3) Perumusan pengaturan, pembinaan, pengembangan pelaksanaan
administrasi umum dan kepegawaian, keuangan serta evaluasi dan
pelaporan
4) Pelaksanaan evaluasi, supervisi dan pelaporan kebijakan standarisasi
program administrasi umum dan kepegawaian, keuangan serta evaluasi dan
pelaporan
5) Penyiapan data dan bahan urusan administrasi umum dan kepegawaian,
keuangan serta evaluasi pelaporan
6) Pengelola urusan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan,
penyusunan program evaluasi dan pelaporan
7) Pelaksanaan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya
Sekretaris Dinas Kesehatan Dalam melaksanakan Tugas pokok
sebagaimana dimaksud, membawahkan :
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2) Sub Bagian Keuangan;
3) Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan.
1.6.3 Bidang Pelayanan Kesehatan
Bidang pelayanan kesehatan mempunyai tugas pokok membantu kepala
dinas kesehatan dalam melaksanakan pembinaan, koordinasi, dan evaluasi
pelaksanaan tugas dibidang kesehatan dasar, kesehatan rujukan, farmasi dan
alat kesehatan.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagai mana dimaksud, bidang
pelayanan kesehatan mempunyai fungsi sebagai berikut :
1) Penyusunan rencana program dan kegiatan sesuai dengan bidang dan
tugasnya.
2) Penyusunan bahan rumusan kebijakan teknis dibidang kesehatan dasar,
kesehatan rujukan, farmasi dan alat kesehatan;
3) Pengkoordinasian pelaksanaan program dan kegiatan dibidang kesehatan
dasar, kesehatan rujukan, farmasi dan alat kesehatan;
4) Penyiapan data dan bahan urusan kesehatan dasar, kesehatan rujukan,
farmasi dan alat kesehatan;
5) Penyelenggaraan kesehatan dasar, kesehatan rujukan, farmasi dan alat
kesehatan;
LAKIP Dinkes Provinsi Banten Tahun 2014 11
6) Pengelolaan urusan kegiatan, kesehatan dasar, kesehatan rujukan, farmasi
dan alat kesehatan;
7) Pembinaan kegiatan dasar, kesehatan rujukan, farmasi dan alat kesehatan;
8) Pengendalian kegiatan dasar, kesehatan rujukan, farmasi dan alat
kesehatan;
9) Pelaporan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dibidang kesehatan dasar,
kesehatan rujukan, farmasi dan alat kesehatan
10) Pelaksanaan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya
Bidang pelayanan kesehatan Dinas Kesehatan Dalam melaksanakan
Tugas pokok sebagaimana dimaksud, membawahkan :
1) Seksi Kesehatan Dasar;
2) Seksi Kesehatan Rujukan;
3) Seksi Farmasi dan alat kesehatan.
1.6.4 Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Bidang pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan mempunyai
tugas pokok membantu kepala dinas kesehatan dalam melaksanakan
pembinaan, koordinasi dan evaluasi pelaksanaan tugas dibidang pengendalian
penyakit, penyehatan lingkungan makanan dan minuman, imunisasi dan
pengamatan penyakit.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagai mana dimaksud, bidang
pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan mempunyai fungsi sebagai
berikut:
1) Penyusunan rencana program dan kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya;
2) Penyiapan bahan rumusan kebijakan teknis dibidang pengendalian
penyakit, penyehatan lingkungan makanan dan minuman, imunisasi dan
pengamatan penyakit;
3) Penyiapan pelaksanaan program dan kegiatan dibidang pengendalian
penyakit, penyehatan lingkungan makanan dan minuman, imunisasi dan
pengamatan penyakit;
4) Penyiapan data dan bahan pengendalian penyakit, penyehatan lingkungan,
makanan dan minuman, imunisasi dan pengamatan penyakit;
5) Pengelolaan urusan kegiatan pengendalian penyakit penyehatan lingkungan
makanan dan minuman, imunisasi dan pengamatan penyakit;
LAKIP Dinkes Provinsi Banten Tahun 2014 12
6) Pembinaan kegiatan pengendalian penyakit penyehatan lingkungan
makanan dan minuman, imunisasi dan pengamatan penyakit;
7) Pelaporan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dibidang pengendalian
penyakit penyehatan lingkungan makanan dan minuman, imunisasi dan
pengamatan penyakit;
8) Pelaksanaan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.
Bidang pelayanan kesehatan Dinas Kesehatan Dalam melaksanakan
Tugas pokok sebagaimana dimaksud, membawahkan :
1) Seksi Pengendalian Penyakit;
2) Seksi Penyehatan Lingkungan dan Pengawasan Makanan dan Minuman;
3) Seksi Imunisasi dan Pengamatan Penyakit.
1.6.5. Bidang Sumber Daya Mutu Kesehatan
Bidang sumber daya mutu kesehatan mempunyai tugas pokok membantu
kepala dinas kesehatan dalam melaksanakan pembinaan, koordinasi dan
evaluasi pelaksanaan tugas dibidang kajian informasi dan upaya kesehatan,
mutu tenaga, perijinan, institusi dan kemitraan serta pembiayaan dan kenijakan
kesehatan.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagai mana dimaksud, bidang sumber
daya mutu kesehatan mempunyai fungsi sebagai berikut:
1) Penyusunan rencana program dan kegiatan sesuai dalam bidang tugasnya;
2) Penyusunan bahan rumusan kebijakan teknis dibidang kajian, informasi dan
pengembangan kesehatan, dan pengembangan kesehatan;
3) Pengkoordinasian pelaksanaan program dan kegiatan dibidang kajian
informasi dan upaya kesehatan, mutu tenaga, perijinan, institusi dan
kemitraan serta pembiayaan dan kebijakan kesehatan;
4) Pembinaan, penyelenggaraan dan pengelolaan dibidang kajian informasi
dan upaya kesehatan, mutu tenaga, perijinan, institusi dan kemitraan serta
pembiayaan dan kebijakan kesehatan;
5) Pengendalian kegiatan pengumpulan data pengelolaan dibidang kajian
informasi dan upaya kesehatan, mutu tenaga, perijinan, institusi dan
kemitraan serta pembiayaan dan kebijakan kesehatan.
6) Pelaporan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pengumpulan dan
pengelolaan dibidang kajian informasi dan upaya kesehatan, mutu tenaga,
LAKIP Dinkes Provinsi Banten Tahun 2014 13
perijinan, institusi dan kemitraan serta pembiayaan dan kebijakan
kesehatan
7) Pelaksanaan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya
Bidang Sumber Daya Mutu Kesehatan Dinas Kesehatan Dalam
melaksanakan Tugas pokok sebagaimana dimaksud, membawahkan :
1) Seksi Kajian Informasi dan Upaya Kesehatan;
2) Seksi Mutu Tenaga, Perijinan, Institusi dan Kemitraan;
3) Seksi Pembiayaan dan Kebijakan Kesehatan.
1.6.6 Bidang Pembinaan Kesehatan Masyarakat
Bidang pembinaan kesehatan masyarakat mempunyai tugas pokok
membantu kepala dinas kesehatan dalam melaksanakan pembinaan, koordinasi
dan evaluasi pelaksanaan tugas bidang kesehatan keluarga, gizi dan promosi
kesehatan.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagai mana dimaksud, bidang
pembinaan kesehatan masyarakat mempunyai fungsi sebagai berikut:
1) Penyusunan rencana program dan kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya
2) Penyusunan bahan rumumsan kebijakan teknis dibidang kesehatan
keluarga, gizi, dan promosi kesehatan
3) Pengkoordinasian pelaksanaan program dan kegiatan dibidang kesehatan
keluarga, gizi, dan promosi kesehatan
4) Pengelolaan data kesehatan keluarga, gizi, dan promosi kesehatan
5) Penyelenggaraan kesehatan keluarga, gizi, dan promosi kesehatan
6) Pembinaan kegiatan kesehatan keluarga, gizi, dan promosi kesehatan
7) Pengendalian kegiatan kesehatan keluarga, gizi, dan promosi kesehatan
8) Pelaporan dan evaluasi pelakasanaan kegiatan kesehatan keluarga, gizi, dan
promosi kesehatan
9) Pelaksanaan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya
Bidang Pembinaan Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Dalam
melaksanakan Tugas pokok sebagaimana dimaksud, membawahkan:
1) Seksi Kesehatan Keluarga;
2) Seksi Gizi;
3) Seksi Promosi Kesehatan.
LAKIP Dinkes Provinsi Banten Tahun 2014 14
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya agar efektif, efisien dan
akuntabel, Dinas Kesehatan Provinsi Banten berpedoman pada dokumen perencanaan
yang terdapat pada :
1) RPJMD Provinsi Banten Tahun 2012-2017;
2) Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Banten Tahun 2012-2017;
3) Penetapan Kinerja Tahun 2014
Sebagai sebuah instansi pemerintah, Dinas Kesehatan Provinsi Banten
mempunyai Rencana Strategis yang berorientasi pada hasil yang ingin di capai selama
kurun waktu 5 (lima) Tahun kedepan, mulai dari tahun 2012-2017, dengan
memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul.
Rencana stratejik Dinas Kesehatan Provinsi Banten, mencakup atas Visi, Misi,
tujuan, sasaran serta kebijakan dan program Dinas Kesehatan Provinsi Banten, yang
tertuang dalam Dokumen Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kesehatan Provinsi
Banten tahun 2012-2017.
2.1 RPJMD Provinsi Banten Tahun 2012-2017
2.1.1 Visi
Dengan melandasi kebijakan yang tertuang dalam dokumen RPJPD
2005-2025, maka RPJMD 2012-2017 memasuki tahap Akselerasi-I
dengan fokus pembangunan tetap pada upaya percepatan:
penanggulangan kemiskinan, pengangguran dan peningkatan
kesejahteraan sosial; pemantapan kualitas sumberdaya manusia;
pemantapan kualitas dan pemerataan perekonomian; pemantapan
kualitas prasarana dan sarana wilayah; pengelolaan dan revitalisasi tata
ruang sumber daya alam dan lingkungan hidup; penyelenggaraan tata
pemerintahan yang baik dan bersih; pengembangan dan pembangunan
kawasan strategis cepat tumbuh.
Secara geografis, Provinsi Banten memiliki keuntungan berupa letak
strategis sebagai penghubung antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera, dan
berbatasan langsung dengan Ibukota Negara DKI Jakarta. Dengan letak
yang strategis ini, maka telah mendorong Banten berperan sebagai agen
pembangunan (development agent) bagi pertumbuhan nasional, yaitu
LAKIP Dinkes Provinsi Banten Tahun 2014 15
menghubungkan dua kutub potensi 80% (kapital dan SDM) secara
nasional.
Beberapa permasalahan yang dihadapi Provinsi Banten antara lain:
penataan ruang dan lingkungan hidup, pertumbuhan dan pemerataan
pembangunan, kemiskinan, pengangguran, dan kesenjangan sosial.
Berdasarkan pada permasalahan tersebut, maka arah kebijakan
pembangunan daerah jangka menengah 2012-2017, dititikberatkan pada
pengentasan kemiskinan berbasis kemandirian, dan peningkatan kualitas
hidup masyarakat, revitalisasi pertanian dan kelautan berbasis unggulan,
perluasan kesempatan lapangan kerja dan usaha baru, peningkatan
aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan,
pembangunan infrastruktur strategis, perdagangan, jasa dan industri
pengolahan yang berdaya saing, rehabilitasi dan konservasi lingkungan
serta penataan struktur pemerintah daerah menuju kemandirian
masyarakat Banten.
Dengan memperhatikan amanat RPJPD Provinsi Banten 2005-2025
dan RPJMN 2010-2014, serta mempertimbangkan aspek potensi/kondisi
aktual, dan permasalahan yang dihadapi, maka Visi Pembangunan
Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2012–2017 adalah:
“Bersatu Mewujudkan Rakyat Banten Sejahtera Berlandaskan
Iman dan Takwa”
Memperhatikan Visi tersebut dan perubahan paradigma serta kondisi
yang akan dihadapi pada masa yang akan datang, diharapkan Provinsi
Banten dapat lebih berperan dalam perubahan yang terjadi di lingkup
regional, nasional, maupun global.
2.1.2 Misi
RPJMD Provinsi Banten Tahun 2012-2017 yang merupakan tahapan
ketiga dari RPJPD Provinsi Banten Tahun 2005-2025, berorientasi pada
pembangunan dan peningkatan kompetensi segenap sumber daya yang
terdapat di Banten dalam segala bidang, guna menyiapkan kemandirian
masyarakat Banten. Hal tersebut akan dicapai dengan menciptakan
aktivitas ekonomi yang efektif dan efisien, menekankan upaya penguatan
suprastruktur pelayanan kesehatan dan pendidikan, melanjutkan
pembangunan infrastruktur wilayah, memantapkan revitalisasi
LAKIP Dinkes Provinsi Banten Tahun 2014 16
infrastruktur yang telah ada, meningkatkan produktivitas pertanian
dengan memanfaatkan teknologi berkelanjutan, meningkatkan kerja
sama antara pemerintah dengan swasta dan masyarakat, meningkatkan
kualitas lingkungan, meningkatkan kinerja pemerintahan daerah,
menyusun perencanaan yang cerdas dan mampu menjawab masalah
serta mengantisipasi peluang dan tantangan yang muncul secara cermat
dan cerdas.
Kemampuan ekonomi dalam menciptakan lapangan kerja dan
mengurangi kemiskinan akan terus didorong. Kebijakan ekonomi daerah
diarahkan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan
dan berkualitas melalui pengembangan kegiatan utama (core business)
berdasarkan potensi unggulan untuk mengurangi disparitas
kesejahteraan antar wilayah. Hal ini dilakukan melalui pengembangan
agribisnis, bisnis kelautan, industri manufaktur, jasa, dan pariwisata,
yang ditunjang oleh pengembangan dunia usaha, investasi, infrastruktur
dan kemampuan keuangan daerah.
Dorongan terhadap pertumbuhan ekonomi juga dilakukan dengan
mempercepat pembangunan infrastruktur bagi penyediaan energi
termasuk listrik, serta memantapkan infrastruktur wilayah dalam rangka
mendukung pemerataan dan pertumbuhan ekonomi.
Kebijakan belanja daerah diupayakan dengan pengaturan pola
pembelanjaan yang proporsional, efisien dan efektif, dengan berprinsip
pada pro growth, pro poor, pro job, pro environment, pro public, melalui
peningkatan keberpihakan dalam penganggaran pada bidang pendidikan,
peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan, serta
infrastruktur wilayah dan kawasan.
Dalam rangka pencapaian Visi yang telah ditetapkan dengan tetap
memperhatikan kondisi dan permasalahan yang ada serta tantangan ke
depan, dan memperhitungkan peluang yang dimiliki, maka ditetapkan 5
(lima) Misi sebagai berikut:
Misi Pertama, Peningkatan Pembangunan Infrastruktur Wilayah
Mendukung Pengembangan Wilayah dan Kawasan yang Berwawasan
Lingkungan, ditujukan untuk konektivitas pengembangan
wilayah/kawasan guna percepatan dan perluasan pembangunan
ekonomi Banten serta meningkatkan layanan dasar masyarakat dan
LAKIP Dinkes Provinsi Banten Tahun 2014 17
peningkatan daya saing daerah dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan;
Misi Kedua, Pemantapan Iklim Investasi yang Kondusif untuk
Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah dan Meningkatkan
Kesejahteraan Masyarakat, ditujukan untuk meningkatkan kualitas
pertumbuhan dan pemerataan perekonomian daerah dalam rangka
mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat;
Misi Ketiga, Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia yang
Religius, Cerdas dan Berdaya Saing dalam Kerangka Penguatan NKRI,
ditujukan untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia yang sehat, cerdas,
agamis dan berdaya saing;
Misi Keempat, Penguatan Semangat Kebersamaan Antar-Pelaku
Pembangunan dan Sinergitas Pemerintah Pusat, Provinsi dan
Kabupaten/Kota yang Selaras, Serasi dan Seimbang, ditujukan untuk
mewujudkan Banten rukun damai, membangun kebersamaan yang
sinergis antara pusat-daerah, beserta stakeholders dalam menjalankan
peran dan fungsinya masing-masing secara terintergrasi membangun
Banten;
Misi Kelima, Peningkatan Mutu dan Kinerja Pemerintahan Daerah
yang Berwibawa Menuju Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih,
ditujukan untuk meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan
daerah yang efektif, efisien, dan akuntabel dalam rangka meningkatkan
pelayanan publik.
2.1.3 Tujuan dan Sasaran
Dalam mewujudkan Visi melalui pelaksanaan Misi yang telah
ditetapkan tersebut diatas, maka perlu adanya kerangka yang jelas pada
setiap misi menyangkut tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Tujuan
dan sasaran pada setiap misi yang akan dijalankan akan memberikan
arahan bagi pelaksanaan setiap urusan pemerintahan daerah baik urusan
wajib maupun urusan pilihan dalam mendukung pelaksanaan misi
dimaksud.
Tujuan, sasaran, indikator kinerja dan target pada pelaksanaan
masing-masing Misi diuraikan dalam Tabel 2.1 berikut :
LAKIP Dinkes Provinsi Banten Tahun 2014 18
Tabel 2.1
Tujuan dan Sasaran Provinsi Banten
TUJUAN SASARAN
Untuk konektivitas pengembangan wilayah/kawasan guna percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Banten serta meningkatkan layanan dasar masyarakat dan peningkatan daya saing daerah dengan prinsip pembangunan berkelanjutan
1 Tersedianya infrastruktur transportasi yang handal dan terintegrasi untuk mendukung pergerakan perhubungan orang, barang dan jasa;
2 Tersedianya infrastruktur sumber daya air dan irigasi yang handal untuk mendukung upaya konservasi dan pendayagunaan sumber daya air, serta pengendalian daya rusak air;
3 Meningkatnya cakupan pelayanan dan kualitas infrastruktur energi dan ketenagalistrikan di Banten;
4 Meningkatnya akses masyarakat terhadap sarana dan prasarana dasar pemukiman
5 Terwujudnya keamanan dan keserasian dalam pembangunan infrastruktur;
6 Berkurangnya tingkat pencemaran, kerusakan lingkungan dan resiko bencana;
7 Meningkatnya fungsi kawasan lindung Banten;
8 Terlaksananya penataan ruang yang berkelanjutan;
9 Meningkatnya ketersediaan dan pemanfaatan energi alternatif yang ramah lingkungan serta energi terbaharukan diantaranya panas bumi, angin dan surya.
Untuk meningkatkan kualitas pertumbuhan dan pemerataan perekonomian daerah dalam rangka mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat
1 Meningkatnya aktivitas ekonomi regional berbasis potensi lokal;
2 Meningkatnya kesempatan dan penyediaan lapangan kerja;
3 Meningkatnya peran kelembagaan dan permodalan K-UMKM dalam pengembangan ekonomi lokal;
4 Meningkatnya investasi yang mendorong penciptaan lapangan kerja;
5 Terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat.
Untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia yang sehat, cerdas, agamis dan berdaya saing
1 Tuntasnya program pemberantasan buta aksara;
2 Meningkatnya akses dan mutu pendidikan terutama untuk penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun dan pencanangan
LAKIP Dinkes Provinsi Banten Tahun 2014 19
TUJUAN SASARAN
wajib belajar 12 tahun bagi anak usia sekolah;
3 Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan serta upaya kesehatan masyarakat, terutama masyarakat miskin
4 Meningkatnya kualitas dan perlindungan terhadap tenaga kerja;
5 Meningkatnya kesetaraan gender;
6 Meningkatnya peran pemuda dan prestasi olahraga dalam pembangunan kualitas hidup dan kehidupan masyarakat.
Untuk mewujudkan Banten rukun damai, membangun kebersamaan yang sinergis antara pusat-daerah, beserta stakeholders dalam menjalankan peran dan fungsinya masing-masing secara terintergrasi membangun Banten;
1 Meningkatnya pelayanan sosial dan partisipasi sosial masyarakat;
2 Meningkatnya kualitas kehidupan beragama;
3 Revitalisasi nilai-nilai budaya dan kearifan lokal;
4 Terkendalinya pertumbuhan, pertambahan jumlah serta persebaran penduduk;
5 Terwujudnya peningkatan partisipasi perencanaan dan kerjasama pembangunan daerah
Untuk meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang efektif, efisien, dan akuntabel dalam rangka meningkatkan pelayanan publik
1 Meningkatnya pengawasan, akuntabilitas kinerja dan disiplin aparatur yang berbasis kompetensi;
2 Mewujudkan kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah daerah serta pengelolaan keuangan dan aset daerah yang akuntabel dan berbasis teknologi informasi;
3 Meningkatnya pelayanan data dan informasi publik yang dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh seluruh lapisan masyarakat;
4 Meningkatnya kinerja pemerintahan desa dan pembangunan perdesaan;
5 Meningkatnya pembangunan dan pembinaan hukum di daerah;
6 Meningkatnya peran pemerintah dan masyarakat dalam pemeliharaan ketertiban umum, ketentraman, linmas, regulasi, kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana;
7 Meningkatnya perencanaan dan pengendalian pembangunan;
8 Meningkatnya kualitas Demokrasi di daerah
LAKIP Dinkes Provinsi Banten Tahun 2014 20
2.2 Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
2.2.1 Visi
untuk mengawal arah kebijakan pembangunan Provinsi Banten
sebagaimana diamanatkan dalam RPJMD Provinsi Banten Tahun 2012-
2017, dengan mempertimbangkan segala kondisi, permasalahan,
tantangan, dan peluang yang ada, maka Dinas kesehatan Provinsi Banten
menetapkan Visinya yaitu :
“Terwujudnya Masyarakat Banten Sehat Yang Mandiri
Berlandaskan Iman Dan Taqwa”
Penjabaran dari visi tersebut adalah sebagai berikut :
Terwujudnya Masyarakat Banten, merupakan wujud betapa besarnya
komitmen terhadap seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan
suku, agama, ras, dan aliran atau golongan atau strata sosial;
Sehat Yang Mandiri, merupakan cerminan dari suatu keadaan
sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi untuk menolong
dirinya sendiri, keluarga dan orang lain;
Berlandaskan Iman dan Taqwa, merupakan do’a kita bersama sebagai
persyaratan mutlak untuk dapat terwujudnya kehidupan yang
agamis, serta untuk menjadikan masyarakat yang saleh dan taat pada
tuntunan ajaran agama yang diyakini. Keberhasilan pembangunan
pada bidang kesehatan atau sektor apapun, tidak akan mendatangkan
kemaslahatan dan keberkahan, tanpa dilandasi oleh keimanan dan
ketaqwaan
LAKIP Dinkes Provinsi Banten Tahun 2014 21
2.2.2 Misi
Misi merupakan peran strategi yang diinginkan dalam pencapaian
visi. Rumusan misi yang diangkat dalam rencana strategis Dinas
Kesehatan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 didasarkan pada isu-isu
strategis yang berkembang dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas
Kesehatan Provinsi Banten.
Adapun misi yang diusung oleh Dinas Kesehatan Provinsi Banten
untuk masa 2012-2017 adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan
masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani;
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan mendekatkan akses
pelayanan kesehatan yang paripurna, merata, bermutu, dan
berkeadilan;
3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan;
4. Meningkatkan kapasitas dan kualitas kelembagaan Dinas Kesehatan
Provinsi Banten
2.2.3 Strategi
Strategi adalah keseluruhan cara atau langkah dengan penghitungan
yang pasti untuk mencapai tujuan atau mengatasi persoalan. Cara atau
langkah dirumuskan lebih bersifat makro dibandingkan dengan teknik
yang lebih sempit dan merupakan rangkaian kebijakan, sehingga strategi
merupakan cara mencapai tujuan dan sasaran yang dijabarkan ke dalam
kebijakan-kebijakan dan pemograman.
Strategi dan kebijakan yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan
Provinsi Banten adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia Kesehatan di Provinsi Banten;
2. Penguatan dan pemberdayaan kelembagaan Dinas Kesehatan Provinsi
Banten;
3. Mengoptimalisasi fungsi fasilitasi dan koordinasi Pembangunan bidang
kesehatan.
LAKIP Dinkes Provinsi Banten Tahun 2014 22
2.2.4 Indikator Kinerja Utama (IKU)
Dinas Kesehatan Provinsi Banten juga telah menetapkan Indikator
Kinerja Utama (IKU) secara berjenjang, sebagai ukuran keberhasilan
organisasi secara dalam mencapai sasaran strategis organisasi.
Penetapan IKU telah mengacu pada RPJMD tahun 2014-2017. Indikator
Kinerja Utama ditetapkan dengan memilih indikator-indikator kinerja
yang ada dalam RPJMD tahun 2014-2017 yang memiliki fokus pada
perspektif stakeholder. Indikator kinerja utama Dinas Kesehatan Provinsi
Banten yang akan digunakan untuk periode waktu tahun 2014-2017
sesuai periode Renstra adalah sebagai berikut :
Tabel 2.4
Indikator Kinerja Utama Tahun 2014
No Indikator Kinerja Utama Target 2014
1 Angka Harapan Hidup (Tahun) 67.30
2 Angka Kematian Bayi (/1.000 KH) 27.60
3 Angka Kematian Ibu (/100.000 KH) 125
2.3 Penetapan Kinerja Tahun 2014
Target Kinerja yang ingin dicapai Dinas Kesehatan Provinsi Banten pada
tahun 2014 dengan indikator dan target capaiannya secara rinci dapat dilihat
dalam tabel Rencana Target Kinerja Tahun 2014 sebagai berikut :
LAKIP Dinkes Provinsi Banten Tahun 2014 23
Tabel 2.5 Penetapan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2014
NO PROGRAM Indikator Kinerja Target
Kinerja (%) KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5)
1
Bina Gizi Kesehatan Ibu dan Anak
Presentasi Balita Ditimbang Berat Badannya (D/S) 85,00
(target pusat)
1 Bina Gizi Masyarakat
Persentase Ibu Bersalin Yang Ditolong Oleh Nakes Yang Terlatih (Cakupan PN)
90,00 2 Pembinaan Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu & Reproduksi
Cakupan Kunjungan Neonatal Pertama (KN1) 91,00 3 Pembinaan Kualitas Pelayanan Kesehatan Anak
2
Pembinaan Upaya Kesehatan
Persentase Rumah Tangga Melaksanakan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
70,00 4 Pemberdayaan Masyarakat & Promosi Kesehatan
Persentase RSUD & Swasta Yang Melayani Pasien Penduduk Miskin 90,00 5 Pembinaan Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin
Persentase RS Yang Melaksanakan PONEK 100,00 6 Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan
Persentase Puskesmas Rawat Inap Yang Mampu PONED 100,00 7 Pembinaan Pelayanan Kesehatan Dasar Pada Masyarakat
3
Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan
Jumlah Bayi Yang Mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap/UCI (Universal Children Imunization) Di Bawah 1 Tahun Di Desa/Kelurahan
93,00 8 Pembinaan Surveliance, Epidemiologi, Imunisasi & Penanggulangan Wabah
Prevalensi HIV <0,5 9 Pengendalian Penyakit Menular
LAKIP Dinkes Provinsi Banten Tahun 2014 24
NO PROGRAM Indikator Kinerja Target
Kinerja (%) KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) Persentase Kasus Baru Tuberkolosis Paru (BTA Positif) yang Disembuhkan
90,00 Langsung 98,88
Angka Penemuan Kasus Malaria per1000 Penduduk >1 10 Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang
Persentase Puskesmas Yang Melaksanakan Program Pengendalian Penyakit Tidak Menular
30,00 11 Pengendalian Penyakit Tidak Menular
Persentase Cakupan Penduduk Yang Terakses Air Minum Berkualitas
76,00 12 Penyehatan Lingkungan
4 Peningkatan Mutu Layanan
Kesehatan Masyarakat
Jumlah Industri Formal & Informal Yang Mendapatkan Promosi Kesehatan Kerja
200 13 Peningkatan Pembinaan Promosi Kesehatan & Surveilance Kesehatan Kerja
Persentase Pelayanan Kesehatan Dasar Bagi Masyarakat Pekerja 50,00 14 Pelayanan Kesehatan Masyarakat Pekerja & Masyarakat Di Lingkungan Kerja
Persentase Peningkatan Sarana dan Prasarana RS Provinsi & Labkesda Provinsi Banten
85,00 15 Peningkatan Pelayanan Labkesda
5 Kefarmasian Dan Perbekalan
Kesehatan
Persentase Ketersediaan Obat Buffer Di Provinsi Banten 100,00 16 Peningkatan Ketersediaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
Persentase Sarana Kesehatan, Produksi dan Distribusi Kefarmasian dan Alat Kesehatan Yang Berkualitas
100,00 17 Peningkatan Pelayanan Kefarmasian, Produksi dan Distribusi
6
Pengembangan Dan Pemberdayaan Sumber Daya
Manusia Kesehatan
Persentase Institusi Pendidikan Kesehatan Binaan Yang Terakreditas
100,00 18 Sertifikasi, Standarisasi dan Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia Kesehatan
Terlaksananya Puskesmas Yang Melaksanakan SIKDA 123 19 Peningkatan Kajian, Informasi dan
LAKIP Dinkes Provinsi Banten Tahun 2014 25
NO PROGRAM Indikator Kinerja Target
Kinerja (%) KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) Pengembangan Upaya Kesehatan
Puskesmas Yang Melaksanakan Upaya Kesehatan Kerja 40,00 20 Peningkatan Program Kesehatan Kerja & Olah Raga
Persentase Sarana dan Prasarana Balai Kesehatan Jiwa Masyarakat Provinsi Banten
50,00 21 Peningkatan Kesehatan Jiwa
Persentase Pembinaan Dinas Kesehatan & RS Yang Melayani Pasien Penduduk Miskin Peserta Program Jamkesmas
100,00 22 Pembinaan, Pengembangan, Pembiayaan, Dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
LAKIP Dinkes Provinsi Banten Tahun 2014 26
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN
TAHUN 2014
Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Banten tahun
2014 dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator
sasaran yang telah ditetapkan dalam penetapan kinerja Dinas Kesehatan tahun 2014
dengan realisasinya. Target capaian kinerja Dinas Kesehatan tahun 2014 dapat
diilustrasikan dalam tabel berikut :
Tabel 3.1 Sasaran, Indikator Kinerja dan Target Kinerja Tahun 2014
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA TARGET RPJMD URAIAN
Angka Harapan Hidup (Tahun) 67.30
Angka Kematian Bayi (1/1.000 KH) 27.60
Angka Kematian Ibu (1/1.000 KH) 125
1
Meningkatnya Kualitas Penanganan Masalah Gizi Masyarajat, Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Ibu Reproduksi, Anak dan Reproduksi
1 Persentase Balita Ditimbang Berat
Badannya (D/S)) 85.00
2 Persentase Ibu bersalin yg ditolong
oleh Nakes terlatih ( Cakupan PN
) 90.00
3 Cakupan Kunjungan Neonatal
pertama (KN1) 91.00
2
Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Dasar Kepada Masyarakat, Meningkatnya Pelaksanaan Pemberdayaan & Promosi Kesehatan Kepada Masyarakat, Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin
4 Persentase Rumah Tangga Melaksanakan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
70,00
5 Persentase RSUD & Swasta Yang Melayani Pasien Penduduk Miskin
90,00
6 Meningkatnya Persentase RS Yang Melaksanakan PONEK
100,00
7 Peningkatan Kemampuan teknis
PONED bagi petugas Puskesmas 90.00
3
Meningkatnya Pembinaan Di Bidang Surveilans Epideimologi, Imunisasi & Panggulangan Wabah, Menurunnya Angka Kesakitan,
8
Jumlah Bayi Yang Mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap/UCI (universal child imunization) Di Bawah 1 Tahun Di Suatu Desa/Kelurahan
100,00
LAKIP Dinkes Provinsi Banten Tahun 2014 27
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA TARGET RPJMD URAIAN
Kematian Akibat Penyakit Menular Langsung, Meningkatnya Pencegahan & Penanggulanagan Penyakit Bersumber Binatang, Menurunnya Angka Kesakitan, Kematian Akibat Penyakit Tidak Menular (PTM), Menurunnya Angka Kesakitan, Kematian dan Kecacatan Berbasis Lingkungan, Monitoring Keadaan Makanan & Jajanan
9 Prevalensi HIV < 0,5
10 Persentase Kasus Baru TB Paru (BTA positif) Yang Disembuhkan
90,00
11 Angka Penemuan Kasus Malaria per1000 Penduduk
≤ 1
12
Persentase Puskesmas Yang Melaksanakan Program Pengendalian Penyakit Tidak Menular
40
13 Persentase cakupan penduduk yang terakses air minum berkualitas
76.00%
4
Menigkatnya Upaya Kesehatan Di RS & Labkesda, Meningkatnya Pembinaan Promosi Kesehatan & Surveilans Kesehatan Kerja, Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat Pekerja & Masyarakat Di Lingkungan Kerja
14 Jumlah Industri Formal & Informal Yang Mendapatkan Promosi Kesehatan Kerja
200
15 Persentase Pelayanan Kesehatan Dasar Bagi Masyarakat Pekerja
50,00
4
Meningkatnya Ketersediaan Obat Buffer Stock Serta Menjamin Keamanan, Mutu, Sediaan Farmasi & Alat Kesehatan
16 Persentase ketersediaan obat buffer di provinsi banten
100.00%
17 persentas sarana kesehatan, produksi dan distribusi kefarmasian yang berkualitas
60.00%
18
Presentase Pemenuhan Kebutuhan Operasional Pelayanan pada Masyarakat di RS dan Labkesda Provinsi
100,00
5
Meningkatnya Ketersediaan & Mutu SDM Kesehatan Sesuai Standar Pelayanan Kesehatan, Meningkatnya Sistem Informasi Kesehatan Daerah, Meningkatnya Kajian & Pengembangan Bidang Kesehatan, Meningkatnya Pengembangan Upaya Kesehatan, Pembinaan, Pembiayaan & Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
19 Persentase Institusi Pendidikan Kesehatan Binaan Yang Terakreditas
100,00
20 Terlaksananya Puskesmas Yang Melaksanakan SIKDA
123
21 Puskesmas Yang Melaksanakan Upaya Kesehatan Kerja
40,00
LAKIP Dinkes Provinsi Banten Tahun 2014 28
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA TARGET RPJMD URAIAN
22 Persentase Sarana dan Prasarana Balai Kesehatan Jiwa Masyarakat Provinsi Banten
50,00
23
Persentase Pembinaan Dinas Kesehatan & RS Yang Melayani Pasien Penduduk Miskin Peserta Program Jamkesmas
100,00
24 Presentase RS yang melaksanakan
PONEK 100.00%
3.1 Pengukuran Dan Analisis Kinerja
Dalam pelaksanaan pembangunan Indikator keberhasilan di tentukan oleh
capaian kinerja suatu Program. Berdasarkan Surat Keputusan Kepala LAN No.
239 Tahun 2003, maka untuk mengambarkan keberhasilan / kegagalan suatu
pembangunan atau kegiatan maka telah di sepakati suatu skala pengukuran
ordinal pencapaian kinerja dalam Lima kategori sebagai Berikut :
Tabel 3.2 Skala Pengukuran Ordinal
NO KLASIFIKASI NILAI CAPAIAN KINERJA PREDIKAT
1 Lebih dari 80 % Sangat baik
2 70 % - 79 % Baik
3 60 % - 69 % Sedang
4 50 % - 59 % Kurang baik
5 Kurang dari 50 % Buruk
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan target dan realisasi.
Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin
baik atau semakin rendah realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang
semakin jelek, dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Capaian Indikator Kinerja = ( Realisasi/Rencana ) x 100 %
LAKIP Dinkes Provinsi Banten Tahun 2014 29
3.2 Hasil Pengukuran Kinerja
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka suatu pembangunan atau
pelaksanaan program dan kegiatan dapat di ukur tingkat keberhasilan atau
kegagalannya. Adapun Penjabaran capaian masing masing program
pembangunan atau kegiatan di Dinas kesehatan dapat tergambarkan sebagai
berikut :
Tabel 3.3 Capaian Program Pembangunan
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA
REALISASI
% URAIAN
1 Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
1 Pembinaan Gizi Masyarakat
1 Persentase Balita Ditimbang Berat
Badannya (D/S)) 85.00% 71,38% 83,98
2 Petrsentase Balita Gizi Buruk yang
Mendapatkan Perawatan 100.00% 100,00 100.00
3 Persentase Ibu bersalin yg ditolong
oleh Nakes terlatih ( Cakupan PN ) 90.00% 86,75 100.77
4 Cakupan Kunjungan Neonatal
pertama (KN1) 91.00% 86,75 95,33
2
Aparatur Dinkes Provinsi, Dinkes Kab/Kota, Puskesmas dan Masyarakat
5 Peningkatan Kemampuan teknis
PONED bagi petugas Puskesmas 90.00% 91.40 101.55
6 Presentasi Puskesmas yang Melakukan
Revitalisasi Puskesmas 15.00% 15.00% 100.00
3
Cakupan Penduduk yang Terakses Air Minum Berkualitas
7 Persentase cakupan penduduk yang terakses air minum berkualitas
76.00% 65.00% 85.53
8 Persentase kualitas air minum yang memenuhi syarat
90.00% 71.00% 78.00
9 Persentase penduduk yang menggunakan jamban sehat
70.00% 75.00% 107.14
10 Jumlah desa yang melaksanakan STBM 10 Desa 87 desa 870.00
4
Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan
11 Persentase ketersediaan obat buffer di provinsi banten
100.00% 99,65% 99.65
12 persentas sarana kesehatan, produksi dan distribusi kefarmasian yang berkualitas
60.00% 51% 85.00
LAKIP Dinkes Provinsi Banten Tahun 2014 30
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA
REALISASI
% URAIAN
5
Rumah Sakit di Provinsi Banten dan Petuga Medis Rumah Sakit
13 Presentase RS yang melaksanakan
PONEK 100.00% 99.24 99.24
6 Masyrakat Provinsi Banten
14 Presentase RSUD dan Swasta yang
Melayani Pasien Penduduk Miskin 90.00% 94.95 105.50
7 Aparatur RS Labuan dan Masyarakat
15 Presentase Peningkatan Sarana dan
Prasarana RS Provinsi dan Labkesda
Provinsi Banten (Dana DAK) 85.00% 0.24 0.28
8
Peningkatan Sarana dan Prasarana Labkesda Provinsi Banten
16
Presentase Pemenuhan Kebutuhan Operasional Pelayanan pada Masyarakat di RS dan Labkesda Provinsi
100.00% 85.49 85.49
9
Meningkatnya Sistem Informasi Kesehatan Daerah
17 Terlaksananya puskesmas yang melaksanakan SIKDA (RPJMD & RENSTRA 2012-2017)
123 92 74.79
10
Meningkatnya Kajian dan pengembangan Bidang Kesehatan
18
Jumlah produk/ model/ standar/ formula di bidang Humaniora,kebijakan Kesehatan dan pemberdayaan Masyarakat (Renstra 2012-2017)
2 3 150.00
11 Meningkatnya Pengembangan upaya kesehatan
19
Presentase puskesmas yang melaksanakan upaya kesehatan kerja dan atau kesehatan olahraga (Renstra 2012-2017)
80.00% 60.00 75.00
12
Puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan jiwa dasar dan kesehatan jiwa masyarakat
20 Presentasi Sarana dan Prasarana Balai Kesehatan Jiwa Masyarakat Provinsi Banten (Renstra 2012-2017)
50.00% 0 0
13
Tertanggulanginya Penyakit Menulat dan Tidak Menular
21
Jumlah Bayi yang Mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap/UCI Universal Child Immunization dibawah 1 Tahun/kelurahan
100.00% 80.30 80.30
22 Persentase yang respon KLB kurang
24 jam 100.00% 100 100.00
23 Prevalensi HIV >0.5% 0,43 86.00
LAKIP Dinkes Provinsi Banten Tahun 2014 31
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA
REALISASI
% URAIAN
24 Persentase Kasus Baru Tuberkulosis
Paru (BTA Positif) yang disembuhkan 90.00% 89 99.90
25 Presentasi Kasus Paru (BTA) Positif
yang ditemukan 82.00% 69.90 85.24
26 Angka penemuan kasus malaria per
1.000 Penduduk <1 0
27 Presentasi puskesmas yang
melaksanakan program pengendalian
Penyakit Tidak Menular (PTM)
30.00% 100 100.00
28 Persentase Rumah Tangga
Melaksanakan Perilaku Hidup Bersih
Sehat (PHBS)
70.00% 70 100.00
29 Persentase Desa Siaga Aktif 70.00% 70 100.00
14
Masyarakat Pekerja dan Masyarakat Umum di Lingkungan Kerja
30 Persentase Pelayanan Kesehatan Dasar bagi Masyarakat Pekerja
50.00% 20 40.00
31 Jumlah Tenaga Kesehatan yang Ditingkatkan Kemampuannya
200 Orang 200 100.00
15
Pembinaan, Pengembangan, Pembiayaan dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
32 Persentase Penduduk miskin yang Memiliki Jaminan Kesehatan
100.00% 5.51 5.51
33
Persentase Pembinaan Dinas Kesehatan dan RS yang Melayani Pasien Penduduk Miskin Peserta Program Jamkesmas
100.00% 5.51 5.51
16
Meningkatnya Ketersediaan dan Mutu Sumber Daya Manusia Kesehatan Sesuai Standar Pelayanan Kesehatan
34 Persentase Institusi Pendidikan
Kesehatan yang Terkreditasi 100.00% 85 85.00
LAKIP Dinkes Provinsi Banten Tahun 2014 32
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA
REALISASI
% URAIAN
17
Masyarakat Pekerja dan Masyarakat Umum di Lingkungan Kerja
35 Peningkatan Ketersediaan Obat Publik
dan Perbekalan Kesehatan 100.00% 85.50 85.50
36
Peningkatan Pelayanan Kefarmasian,
Produksi, dan Distribusi 100.00% 90.20 90.20
18
Meningkatnya pembangunan, pengadaan, pemeliharaan dan rehabilitasi sarana dan prasarana aparatur pada Dinas Kesehatan
37
Rasio penyediaan barang dan Jasa
perkantoran serta pelayanan
ketatausahaan dan kerumahtanggan
pada Dinas Kesehatan Provinsi
Banten dalam 1 ( satu ) tahun
100.00% 74.79 74.79
38
Rasio penyediaan barang dan Jasa
perkantoran serta pelayanan
ketatausahaan dan kerumahtanggan
pada BKTK Dinas Kesehatan Provinsi
Banten dalam 1 ( satu ) tahun
100.00% 100 100.00
39
Rasio penyelenggaraan rapat
koordinasi dan konsultasi di dalam
dan luar daerah pada dinas
kesehatan dalam 1 ( satu ) tahun
100.00% 100 100.00
40
Rasio penyelenggaraan rapat
koordinasi dan konsultasi di dalam
dan luar daerah pada BKTK dinas
kesehatan dalam 1 ( satu ) tahun
100.00% 100 100.00
41
Rasio pembangunan, pengadaan,
pemeliharaan dan rehabilitasi sarana
dan prasarana aparatur pada Dinas
kesehatan dalam 1 ( satu ) tahun
100.00% 79.25 79.25
42
Rasio pembangunan, pengadaan,
pemeliharaan dan rehabilitasi sarana
dan prasarana aparatur pada BKTK
Dinas kesehatan dalam 1 ( satu )
tahun
100.00% 100 100.00
43
Rasio Pembinaan dan pelayanan
administrasi kepegawaian pada
Dinas kesehatan dalam 1 ( satu )
tahun
100.00% 100.00
% 100.00
44
Rasio Pembinaan dan pelayanan
administrasi kepegawaian pada
BKTK Dinas kesehatan dalam 1 (
satu ) tahun
100.00% 100,00
% 100.00
19 Ketersediaan Data dan Informasi
45 Penyediaan Data Pembangunan
Kesehatan dalam 1 ( satu ) tahun 1 Paket 1 Paket 100.00
LAKIP Dinkes Provinsi Banten Tahun 2014 33
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA
REALISASI
% URAIAN
Pembangunan
20
Rasio Ketersediaan Dokumen Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan
46
Rasio ketersediaan dokumen
perencanaan, penganggaran, evaluasi
dan pelapora pembangunan
kesehatan
100.00% 100 100.00
21
Ketersediaan Dok Penatausahaan, Pengendalian, dan Evaluasi Laporan Keuangan
47
Rasio ketersediaan dokumen
pengelolaan anggaran, aset daerah
dan penyusunan laporan keuangan
dan aset daerah
100.00% 100 100.00
Jumlah anggaran Rp. 147,787,181,350
Jumlah Realisasi Anggaran Rp. 98,250,497,875
Dari tabel di atas dapat dilihat Capaian Indikator Kinerja Dinas Kesehatan pada
Tahun 2014, diantaranya Indikator Kinerja Utama (IKU) yaitu Angka Kematian Ibu
(AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) serta Umur Harapan Hidup (UHH) masing-masing
masik ke dalam kategori “sangat Baik”.
Selain dapat dilihat jumlah seluruh Indikator Kinerja Mikro yaitu sebanyak 47
(Empat puluh Tujuh) indikator, dengan kategori capaian indikator sangat baik
berjumlah 37 (Tiga Puluh Tujuh) indikator, kategoriu Baik sebanyak 5 (Lima)
indikator. Kategori sedang sebanyak 0 idikator, kategor buruk sebanyak (Lima)
indikato. Dengan rata-rata capaian indikator kinerja sebesar 100% lebih. Hal ini
menunjukkan capaian indikator Kenirja Dinas Kesehatan Tahun 2014 termasuk
kedalam kategori Sangat Baik, yaitu lebih dari 78%
LAKIP Dinkes Provinsi Banten Tahun 2014 34
BAB IV
PENUTUP
Pada dasarnya Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) merupakan
laporan yang memberikan penjelasan mengenai Pencapaian Kinerja Dinas
Kesehatan Provinsi Banten selama Tahun 2014. Capaian kinerja (performance
results) Tahun 2014 tersebut dibandingkan dengan Penetapan Kinerja
(performance agreement) Tahun 2014 sebagai tolok ukur keberhasilan Tahunan
organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan
memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap)
bagi perbaikan kinerja di masa datang. Sistematika penyajian Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kesehatan Provinsi
Banten Tahun 2014 berpedoman pada Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun
2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah
Dari Keseluruhan 47 (Empat Puluh Tujuh) Indikator Kinerja rata-rata
capaian Indikator Kinerja sebesar 105,05%, dan dapat di kategorikan Sangat
Baik, hal ini sekaligus menunjukkan adanya komitmen dari Dinas Kesehatan
Provinsi Banten untuk mewujudkan Visi dan Misinya.
Secara umum berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan kinerja Dinas
Kesehatan Provinsi Banten dengan nilai Sangat Baik, meskipun ada beberapa hal
terutama dalam pencapaian sasaran program yang masih perlu di tekan dimasa
yang akan datang mendatang.
Selain itu juga di rasakan perlu untuk meningkatkan peran serta
stakeholder dalam upaya mendukung program pembangunan kesehatan. Upaya
pendekatan lintas program dan lintas sektoral serta pemberdayaan masyarakat
dalam rangka mendukung pembangunan bidang kesehatan sangat
mempengaruhi berhasil tidaknya suatu pembangunan.
Berdasarkan Inpres Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah, Laporan Akuntabilitas Intansi Kinerja (LAKIP) merupakan
media pertanggungjawaban Dinas Kessehatan Provinsi Banten dalam
LAKIP Dinkes Provinsi Banten Tahun 2014 35
pelaksanaan program dan kegiatan yang dilakukan. Kami sadar bahwa dalam
penyusunan Laporan Akuntabilitas Intansi Kinerja (LAKIP) Dinas kesehatan
Provinsi Banten masih banyak kekurangannya. Pada masa mendatang Dinas
Kesehatan Provinsi Banten akan menyempurnakan sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah, sehingga LAKIP yang disajikan akan lebih dapat
menggambarkan akuntabilitas sebagaimana yang diharapkan, dengan demikian
upaya diatas diharapkan masyarakat dapat mendapatkan pelayanan kesehatan
secara mudah, dengan biaya terjangkau dan berkualitas.
Demikian yang dapat kami susun, semoga LAKIP Dinas Kesehatan
Provinsi Banten dapat mendukung dalam penyusunan LAKIP Pemerintah daerah
Provinsi Banten.
Serang, Februari 2015
KEPALA DINAS KESEHATAN
PROVINSI BANTEN
Drg. SIGIT WARDOJO, M.Kes
Pembina Utama Muda
NIP. 19640414 199102 1 006