bab i pendahuluan 1.1 latar belakang · 2020. 3. 10. · 1 bab i pendahuluan 1.1 latar belakang...

12
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akses terhadap media telah menjadi salah satu kebutuhan primer bagi setiap orang. Hal tersebut dikarenakan adanya kebutuhan akan informasi, hiburan, pendidikan dan akses pengetahuan dari belahan bumi yang berbeda. Kemajuan teknologi dan informasi serta semakin canggihnya perangkat-perangkat yang diproduksi oleh industri seperti menghadirkan “dunia dalam genggaman”. Istilah ini sejajar dengan apa yang diutarakan oleh Thomas L. Friedman (2007) dalam Nasrullah (2015 : 1) sebagai the world is flat bahwa dunia semakin rata dan setiap orang bisa mengakses apapun dari sumber manapun. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Nasrullah (2014 : 4-5), menjelaskan bahwa arti dari “media” adalah alat maupun sarana komunikasi. Kemudian muncullah media yang bersifat massa atau lebih dikenal “media massa”. Media massa itu sendiri merupakan saluran resmi sebagai alat komunikasi untuk menyebarkan pesan dari isi berita kepada masyarakat luas, seperti majalah, koran, radio maupun televisi. Namun media tidaklah mesti bersifat massa. Sebab secara historis, term media itu sendiri muncul dari sesuatu yang menjadi perantara dalam penyampaian pesan. Membagi media dalam kriteria- kriteria tertentu akan memudahkan siapa pun untuk melihat media, seperti media elektonik dan media cetak. Hanya pembagian tersebut menempatkan media sekedar alat atau perantara dalam proses distribusi pesan. Padahal, dibalik itu semua media memiliki kekuatan yang berkontribusi menciptakan makna dan budaya. Kesadaran akan kekuatan media pada kenyataannya tidak lagi membawa konten semata, tetapi juga membawa konteks di dalamnya. Ungkapan “the medium is the message” yang dipopulerkan McLuhan (McLuhan & Fiore, 2011) setengah abad lalu membawa kesadaran awal bahwa medium adalah pesan yang bisa mengubah pola komunikasi, budaya komunikasi, sampai bahasa dalam komunikasi antar manusia. Munculnya media baru menjadikan informasi sebagai sesuatu yang mudah dicari dan terbuka, dimana khalayak diberikan keleluasaan untuk ikut dalam berkompetisi menyebarkan informasi atau peristiwa yang terjadi di sekitar mereka. Menurut sumber dari tekno.kompas.com (Senin, 24 November 2014), Indonesia merupakan Negara berkembang dengan penggunaan internet terbanyak, Indonesia juga menduduki peringkat ke 6 dari Negara-negara lainnya seperti

Upload: others

Post on 25-Oct-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · 2020. 3. 10. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akses terhadap media telah menjadi salah satu kebutuhan primer bagi setiap orang. Hal

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akses terhadap media telah menjadi salah satu kebutuhan primer bagi setiap orang. Hal

tersebut dikarenakan adanya kebutuhan akan informasi, hiburan, pendidikan dan akses

pengetahuan dari belahan bumi yang berbeda. Kemajuan teknologi dan informasi serta semakin

canggihnya perangkat-perangkat yang diproduksi oleh industri seperti menghadirkan “dunia

dalam genggaman”. Istilah ini sejajar dengan apa yang diutarakan oleh Thomas L. Friedman

(2007) dalam Nasrullah (2015 : 1) sebagai the world is flat bahwa dunia semakin rata dan setiap

orang bisa mengakses apapun dari sumber manapun. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

dalam Nasrullah (2014 : 4-5), menjelaskan bahwa arti dari “media” adalah alat maupun sarana

komunikasi. Kemudian muncullah media yang bersifat massa atau lebih dikenal “media massa”.

Media massa itu sendiri merupakan saluran resmi sebagai alat komunikasi untuk menyebarkan

pesan dari isi berita kepada masyarakat luas, seperti majalah, koran, radio maupun televisi.

Namun media tidaklah mesti bersifat massa. Sebab secara historis, term media itu sendiri muncul

dari sesuatu yang menjadi perantara dalam penyampaian pesan. Membagi media dalam kriteria-

kriteria tertentu akan memudahkan siapa pun untuk melihat media, seperti media elektonik dan

media cetak. Hanya pembagian tersebut menempatkan media sekedar alat atau perantara dalam

proses distribusi pesan. Padahal, dibalik itu semua media memiliki kekuatan yang berkontribusi

menciptakan makna dan budaya. Kesadaran akan kekuatan media pada kenyataannya tidak lagi

membawa konten semata, tetapi juga membawa konteks di dalamnya. Ungkapan “the medium is

the message” yang dipopulerkan McLuhan (McLuhan & Fiore, 2011) setengah abad lalu

membawa kesadaran awal bahwa medium adalah pesan yang bisa mengubah pola komunikasi,

budaya komunikasi, sampai bahasa dalam komunikasi antar manusia.

Munculnya media baru menjadikan informasi sebagai sesuatu yang mudah dicari dan

terbuka, dimana khalayak diberikan keleluasaan untuk ikut dalam berkompetisi menyebarkan

informasi atau peristiwa yang terjadi di sekitar mereka. Menurut sumber dari tekno.kompas.com

(Senin, 24 November 2014), Indonesia merupakan Negara berkembang dengan penggunaan

internet terbanyak, Indonesia juga menduduki peringkat ke 6 dari Negara-negara lainnya seperti

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · 2020. 3. 10. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akses terhadap media telah menjadi salah satu kebutuhan primer bagi setiap orang. Hal

2

Negara Rusia, Jerman, Vietnam, Philipina, dan lain sebagainya. Hal ini dibuktikan dari data

menurut lembaga riset pasar e-Marketer di tahun 2014, pengguna internet di Indonesia mencapai

83,7 juta orang dan sampai pada tahun 2017, pengguna internet semakin meningkat dengan

bertambahnya jumlah pengguna sebanyak 112 juta orang. Dengan adanya data tersebut,

membuktikan adanya dayatarik penggunaan internet dari tahun ke tahun yang terus meningkat

dengan berbagai kepentingan setiap individu. Negara seperti Indonesia masih memiliki ruang

pertumbuhan jumlah pengguna internet yang besarnya bisa mencapai dua digit disetiap tahunnya.

Penggunaan media sosial di Indonesia lebih mengarah kepada pengguna diusia anak-anak

dan remaja yang lebih aktif dalam penggunaannya, baik dalam mencari kesenangan hingga

memperoleh informasi. Menurut tekno.kompas.com (19 Februari 2014), dari hasil data yang

didapat menyatakan banyak dari usia anak hingga remaja sebanyak 30 juta yang menggunakan

internet, hal inilah yang mendorong bertambahnya pengguna internet. Tidak hanya sampai disitu

fenomena ini bahkan membudaya di jaman modern saat ini dimana para remaja sudah tidak bisa

terpisahkan dengan media baru yang menjadi gaya hidup mereka. Perkembangan teknologi baru

yang sedang berusaha mencari bentuk fixednya dipertemukan dengan remaja yang masih dalam

tataran perkembangan identitas. Pandangan optimis dan pesimis menghiasi kedua kubu mengenai

dampak media baru bagi remaja. Media baru menyediakan "ruang aman” bagi eksplorasi identitas

remaja.Turkle dalam James (2009) mendeskripsikan internet sebagai ruang subur bagi remaja

untuk membebaskan diri dari kekangan fisik, sosial, dan ekonomi didunia nyata, individu dapat

mencoba berbagai identitas di lingkungan yang dianggap memiliki “resiko yang rendah”.

Kebebasan ekspresi diri dengan berbagai macam identitas tidak selalu membawa efek positif.

Perbedaan identitas yang ada di online dan dunia nyata dapat membingungkan orang yang tahu

identitas kita di dunia nyata (Kusuma, 281 : 2014).

Di dalam media baru berbasis internet yang saat ini gencar digunakan oleh kalangan

remaja sangat berpengaruh pada rating media sosial yang paling banyak dikunjungi.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · 2020. 3. 10. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akses terhadap media telah menjadi salah satu kebutuhan primer bagi setiap orang. Hal

3

Gambar 1

Perilaku Pengguna Internet Indonesia

Sumber : Mochammad Wahyu Hidayat, 2016.

Menurut Liputan6.com (24 Oktober 2016), Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet

Indonesia (APJII) dalam hasil surveinya pada tahun 2016, terdapat tiga media sosial yang paling

banyak dikunjungi yaitu : Facebook yang berada diposisi pertamadengan 71,6 juta pengguna atau

sekitar 54%, kemudian ditempat kedua terdapat Instagram yang berhasil merebut hati para

pengguna internet Indonesia dengan jumlah pengguna mencapai 19,9 juta atau sekitar 15%, dan

yang terakhir media sosial yang paling banyak dikunjungi pengguna internet Indonesia adalah

youtube, layanan berbagi video tersebut mengantongi 14,5 juta atau sekitar 11%. Meskipun

youtube menduduki peringkat ke tiga namun tetap digemari oleh pengguna internet dalam

memperoleh informasi serta hiburan.

Youtube adalah sebuah situs komunikasi public online, atau sebagai aplikasi yang dapat

menyimpan, mengunggah dan berbagi video. Siapapun yang mengunjungi situs ini bisa melihat

video yang diposting, baik video pemula maupun video professional. Umumnya video-video di

youtube adalah video klip, film, TV, serta video penggunanya sendiri. Youtube didirikan pada

Februari 2005 oleh tiga orang bekas karyawan paypal: Chad Hurley, Steve Chen, dan Jawed

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · 2020. 3. 10. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akses terhadap media telah menjadi salah satu kebutuhan primer bagi setiap orang. Hal

4

Karim, Hurley pernah belajar tentang reka bentuk di Universitas Indiana Pennsylvania, sementara

itu Chen dan Karim sama-sama belajar computer sains di Universitas Illinois di Urbanachapaign.

Di Indonesia, dampak sosial Youtube terlihat dari munculnya artis dadakan seperti contohnya:

Briptu Norman yang terkenal dengan Lipsync Lagu Chaiyya-Chaiyya dan Shinta Jojo dengan

Lipsync Lagu Keong racun (Patika, 166 : 2013).

Selain terkenal melalui Youtube dengan berbagai lypsync lagu yang sangat populer di

era tahun 2011, kini ditahun 2017 fenomena vlogger semakin menjamur di masyarakat. Menurut

sumber yang dimbil dari tekno.liputan6.com (11 Juli 2017), menyatakan bahwa Indonesia adalah

salah satu Negara dengan konsumsi video streaming terbesar didunia yang diperkirakan mencapai

82% dari keseluruhan trafik internet pada 2021, dengan fenomena tersebut otomatis dapat

menciptakan peluang lahan bisnis bagi para vlogger (video blog), karena semakin banyak

penonton yang menyaksikan tayangan video mereka, maka semakin besar pula pendapatan

mereka. Untuk itu dibutuhkan ragam kreativitas konten video yang tentunya dihias dengan

bumbu-bumbu komedi serta sejumlah hal informatif. Vlogger di Indonesia kebanyakan memulai

channel-nya dari nol. Mereka berasal dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, artis, make

up artist, stand up comedian, gamer, bahkan hingga Presiden RI. Di Indonesia sendiri, fenomena

vlogger sudah menjamur khususnya dikalangan remaja seperti “bak selebritas / selebritis”.

Menurut republika.co.id (17 Oktober 2017), beberapa vlogger yang terkenal di Indonesia

diantaranya adalah Young Lex, Awkarin, Reza Palevi, SkinnyIndonesian24, Reza Oktovian,

Raditya Dika, Edhozell, Bayu Skak, Chandra Liow, dan masih banyak lagi. Setiap vlogger

memiliki ciri khasnya masing-masing sesuai dengan konten-konten yang mereka sediakan dan

propagandakan. Menurut penulis republika.co.id, mereka mempropagandakan gaya hidup atau

lifestyle barat yang vulgar, hedon, dan serba bebas, dan mereka benar-benar dalam kebrobokan

akhlak yang nyata dan sudah melampaui batas, hal tersebut dapat dilihat disetiap akun-akun

vlogger di youtube seperti melihat dikolom komentarnya, viewersnya, serta like dan dislikenya.

Namun penulis dari republika.co.id tidak menyebutkan siapa saja vlogger yang sesuai dengan

kriteria tersebut.

Kemudahan membuat video blog dan bisa menampilkannya diruang publik berbasis

internet ini (youtube), menjadikan orang mudah ikut-ikutan. Setahun belakangan ini, muncullah

fenomena Awkarin atau yang lebih kita kenal dengan pemilik asli akun Youtube bernama Karin

Novilda. Menurut femina.co.id (7 Oktober 2016), gadis remaja yang saat ini hampir berusia 20

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · 2020. 3. 10. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akses terhadap media telah menjadi salah satu kebutuhan primer bagi setiap orang. Hal

5

tahun pernah memuncak kariernya dalam hal vlog pada bulan Juni- Juli tahun lalu atau tepatnya

di tahun 2016. Lewat video-video kehidupan gaul dan percintaannya yang penuh drama, ternyata

vlog Awkarin mendadak menjadi omongan miring publik serta judging terhadap gaya hidup

bebasnya.

Sayangnya, pada September 2016 lalu, Awkarin sempat ditegur oleh KPAI (Komisi

Perlindungan Anak Indonesia) dan Kemenkominfo (Kementerian Komunikasi dan Informasi)

dikarenakan konten dan video yang diunggah, mendapat keluhan dari masyarakat khususnya

orang tua. Menurut sumber dari website KPAI (30 September 2016), Asrosun selaku Ketua KPAI

melontarkan konten Awkarin yang tidak pantas “kontennya itu disamping kepentingan hiburan,

juga harus memiliki dimensi edukasi. Tapi konten yang diunggah itu lebih banyak unsur

negatif yang mengganggu proses tumbuh kembang anak, karena hak dasar anak itu harus

tumbuh dan berkembang dengan baik, dan akan diberikan informasi yang baik sesuai tumbuh

kembangnya”. Setelah mendengar penjelasan itu, menurut Asrosun, Karin Novilda selaku

pemilik akun @Awkarin mengakui konten dan video yang diunggah ke media sosial tak memiliki

unsur pendidikan dan berdampak kurang baik, terutama bagi follower dan anak-anak. Asrosun

mengatakan Karin juga berjanji untuk menurunkan konten yang tak mendidik serta melakukan

refleksi atas perbuatannya dan kemudian akan memposting konten yang mendidik. Poin yang

paling penting dalam pertemuan antara KPAI, Kemenkominfo serta pihak manajemennya adalah

untuk membangun kesadaran. Pertemuan itu diperoleh hasil adanya kesadaran akan kesalahan

dan komitmen untuk tidak mengulangi dan memperbaiki.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · 2020. 3. 10. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akses terhadap media telah menjadi salah satu kebutuhan primer bagi setiap orang. Hal

6

Gambar 2

Foto Pertemuan antara pihak manajemen Awkarin, KPAI, Kemenkominfo, serta Psikolog,

yang diambil dari akun instagram @Awkarin

Sumber :Akun Instagram @Awkarin, 2016.

Pada postingan akun instagram dari @Awkarin tersebut,setelah melakukan pertemuannya

dengan KPAI dan Kemenkominfo, dapat dipastikan bahwa tujuan Awkarin ditahun 2016 lalu dan

tahun yang akan datang (saat ini 2017) akan terus menyebarkan konten-konten yang bersifat

positif dan lebih produktif kepada orang-orang yang melihat kearahnya. Tidak hanya itu, Awkarin

juga merasa senang bisa bekerja sama antara manajemennya dengan kedua organisasi tersebut

yang akan bekerja bersama-sama untuk menyebarkan lebih positif lagi konten yang akan

dibuatnya dimasa mendatang.

Dengan adanya pertemuan tersebut, adapun penggemar (lovers) maupun haters yang

memberikan komentarnya masing-masing, yaitu sebagai berikut :

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · 2020. 3. 10. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akses terhadap media telah menjadi salah satu kebutuhan primer bagi setiap orang. Hal

7

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · 2020. 3. 10. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akses terhadap media telah menjadi salah satu kebutuhan primer bagi setiap orang. Hal

8

Gambar 3

Komentar Haters dan Lovers Awkarin

Sumber : Instagram & Youtube Awkarin

Namun sampai saat ini di tahun 2017, Awkarin tidak pernah absen untuk mengunggah

vlog di akun Youtube nya, dengan mempunyai 90 vlog dan memperoleh 771.964 subscriber, hal

inilah yang membuktikan Awkarin tidak patah semangat untuk terus mengupload serta

mengabadikan kehidupan sehari-harinya melalui video blog (vlog).

Dari 90 vlog yang dimiliki Awkarin saat ini, peneliti akan mengambil salah satu vlog yang

mengandung unsur hedonisme dari beberapa vlog yang telah diunggah oleh Awkarin. Namun

sebelumnya peneliti akan menjelaskan bahwa prinsip hedonisme menganggap bahwa sesuatu

dianggap baik apabila sesuai dengan kesenangan yang didatangkannya. Berikut merupakan 5

video dari beberapa vlog yang diunggah Awkarin yang mengandung unsur hedonisme

diantaranya :

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · 2020. 3. 10. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akses terhadap media telah menjadi salah satu kebutuhan primer bagi setiap orang. Hal

9

Tabel 1.1

Urutan 5 Vlog Awkarin yang Mengandung Unsur Hedonisme Berdasarkan Viewers

Tertinggi

NO JUDUL VLOG VIEWERS

1. #KVlog 20, Day 5–Sakit Banget Nontonnya 4.574.488

2. #KVlog 19-Day 4 Bali, Sedih Banget Ah

Ngeditnya HFT ;( 2.125.150

3. #KVlog 11-Tahun Baruan Di Bali Bersama

Anya Geraldine (Very Very Explicit) 3.611.232

4. #KVlog37-Awkarin’s 20th Birthday Party 1.984.205

5. #KVlog27-Last Day Bali, Dugem

Penutupan Huhuhu 1.958.165

Sumber : Youtube Awkarin, 2018

Sesuai vlog yang dibuat Awkarin dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2018 menurut

pengamatan peneliti ada 5 vlog yang mengandung unsur hedonisme sesuai dengan urutan vlog

yang paling populer di Channel Youtube Awkarin. Namun disini peneliti akan mengambil salah

satu vlog Awkarin yang memiliki viewers tertinggi yaitu berjudul “#KVlog 20, Day 5 – Sakit

Banget Nontonnya”. Peneliti ingin mengetahui pesan apa yang disampaikan Awkarin dalam vlog

tersebut bila ditinjau dari representasi hedonisme dengan menggunakan analisis semiotika John

Fiske, untuk itu penenlitian ini sangat relevan untuk dibedah.

Peneliti memilih vlog tersebut berdasarkan sumber dari Youtube memiliki views tertinggi

yaitu 4.574.488 penonton (Youtube Awkarin, 2018), yang dipublikasikan Awkarin pada tanggal

6 Juni 2017 dengan durasi 10 menit 26 detik. Selain itu alasan lain peneliti memilih vlog tersebut

adalah dikarenakan banyaknya jutaan ribu orang yang menonton video tersebut dan dengan

memiliki ratusan ribu subscriber didalam channel youtube nya, hal tersebut dapat dipastikan

bahwa penonton atau penggemar dari Awkarin ingin mengidentifikasi atau meniru sosok Awkarin

dari segi kepribadiannya melalui vlog yang diunggahnya.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · 2020. 3. 10. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akses terhadap media telah menjadi salah satu kebutuhan primer bagi setiap orang. Hal

10

1.2 Rumusan Masalah

Masalah merupakan kesulitan yang menggerakkan manusia untuk memecahkan yang

menjadi permasalahan, adapun permasalahan yang akan dipecahkan ialah : Bagaimana

representasi hedonisme dalam Video Blog (Vlog) Awkarin dalam perspektif semiotika John Fiske

?

1.3 Tujuan Penelitian

Suatu penelitian harus memiliki tujuan yang jelas. Hal ini dimaksudkan untuk menjawab

masalah yang telah dirumuskan secara tegas dalam perumusan masalahnya. Penelitian merupakan

kegiatan ilmiah dimana berbagai data informasi dikumpulkan, dirangkai dan dianalisa yang

bertujuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan juga dalam rangka pemecahan masalah

yang dihadapi. Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan representasi

hedonisme dalam video blog (vlog) Awkarin dalam perspektif semiotika John Fiske.

1.4 Manfaat Penelitian

Didalam penelitian tentunya sangat diharapkan adanya manfaat yang dapat diambil dalam

penelitian tersebut.

1.4.1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah diharapkan dapat menambah

referensi bagi Ilmu Komunikasi khususnya kajian tentang pesan sebuah video blog (Vlog)

Awkarin ditinjau dari representasi hedonisme dalam perspektif semiotika John Fiske.

1.4.2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah hasil dari penelitian ini dapat

dimanfaatkan sebagai salah satu edukasi melek media baru bagi masyarakat sebagai audience

atau penonton dari Video Blog.

1.5 Definisi Konsep

a. Representasi

Representasi Menurut John Fiske (1997:5), merupakan sejumlah tindakan yang

berhubungan dengan teknik kamera, pencahayaan, proses editing, musik, dan suara tertentu yang

mengolah simbol-simbol dan kode-kode kovensional ke dalam representasi dari realitas

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · 2020. 3. 10. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akses terhadap media telah menjadi salah satu kebutuhan primer bagi setiap orang. Hal

11

dan gagasan yang akan dinyatakannya. Menurut Fiske, asumsi yang berlaku dalam sebuah

praktek representasi adalah bahwa isi media tidak merupakan murni realitas karena itu

representasi lebih tepat dipandang sebagai cara bagaimana mereka membentuk versi realitas

dengan cara-cara tertentu bergantung pada posisi sosial dan kepentingannya.

b. Hedonisme

Prinsip dari aliran hedonisme ini menganggap bahwa sesuatu dianggap baik apabila sesuai

dengan kesenangan yang didatangkannya. Jadi, sesuatu yang hanya mendatangkan kesusahan,

penderitaan atau tidak menyenangkan dengan sendirinya dinilai tidak baik oleh aliran ini. Orang-

orang yang menganut aliran ini, dengan sendirinya menganggap atau menjadikan kesenangan itu

sebagai tujuan hidupnya.

c. Video Blog

Vlog ialah video dokumentasi jurnalis di web yang berisi tentang konten kehidupan

seseorang, hobi, pemikiran, pendapat dan hal-hal yang menjadi ketertarikannya. Awalnya, blog

dikemas dalam bentuk tulisan berupa website, namun saat ini media blog bergeser ke media video

yang disebut dengan vlog. Dengan adanya vlog, para penonton atau audience lebih dapat

merasakan emosi dari pesan verbal maupun non verbal dari si pemilik vlog tersebut (vlogger).

Vlogger di Indonesia kebanyakan memulai channel-nya dari nol. Mereka berasal dari berbagai

kalangan, mulai dari mahasiswa, artis, make up artist, stand up comedian, gamer, bahkan hingga

Presiden RI. Di Indonesia sendiri, fenomena vlogger sudah menjamur khususnya dikalangan

remaja seperti “bak selebritas / selebritis”.

d. Awkarin (Karin Novilda)

Awkarin adalah salah satu vlogger yang sangat fenomenal. Menurut femina.co.id (7

Oktober 2016), gadis remaja yang saat ini hampir berusia 20 tahun, pernah memuncak kariernya

dalam hal vlog pada bulan Juni-Juli tahun lalu atau tepatnya di tahun 2016. Lewat video-video

blog yang bercerita tentang kehidupan gaul dan percintaannya yang penuh drama, ternyata vlog

Awkarin mendadak menjadi omongan miring publik serta judging terhadap gaya hidup bebasnya.

Pada bulan September 2016 lalu, Awkarin sempat ditegur oleh KPAI (Komisi Perlindungan Anak

Indonesia) dan Kemenkominfo (Kementerian Komunikasi dan Informasi) dikarenakan konten

dan video yang diunggah, mendapat keluhan dari masyarakat khususnya

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · 2020. 3. 10. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akses terhadap media telah menjadi salah satu kebutuhan primer bagi setiap orang. Hal

12

orang tua. Namun dengan adanya teguran dari KPAI tersebut, tidak membuat pemilik akun vlog

Awkarin jera untuk membuat banyak konten vlog, dan bahkan sampai saat ini vlog Awkarin terus

berkembang dan memiliki tim khusus yang bernama A Team untuk memperbesar namanya

didunia sosial media.

e. Perspektif Semiotika John Fiske

Menurut John Fiske (1990 : 40), pusat dari konsentrasi semiotik atau semiologi adalah

kajian mengenai tanda dan cara tanda-tanda tersebut bekerja. Dalam semiotika (Ilmu tentang

tanda) terdapat dua perhatian utama yakni hubungan antara tanda dan maknanya dan bagaimana

suatu tanda dikombinasikan menjadi suatu kode. Teks merupakan fokus perhatian utama dalam

semiotika. Teks disini dapat diartikan secara luas, bukan sekedar teks tertulis saja. Menurut Fiske,

segala sesuatu yang memiliki sistem tanda komunikasi, seperti yang terdapat pada teks tertulis,

bisa dianggap teks, misalnya film, kuis, iklan, fotografis, sinetron, drama opera sabun, hingga

tayangan sepak bola. Fiske menganalisis acara televisi sebagai ”teks” untuk memeriksa berbagai

lapisan sosio-budaya, makna dan isi.

1.6 Batasan Penelitian

Supaya penelitian tidak terlalu luas, maka peneliti membatasi lingkup penelitian yaitu

hanya sebatas representasi hedonisme dalam vlog Awkarin dengan menggunakan semiotika John

Fiske, sehingga peneliti berhasil mencapai tujuannya yaitu dapat merepresentasikan hedonisme

dalam vlog Awkarin.