bab i pendahuluan 1.1 gambaran umum objek penlitian 1.1.1 ... · bisnisnya menunjukkan bahwa 27%...

15
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penlitian 1.1.1 Profil Umum IWAPI IWAPI didirikan pada tahun 1975 oleh dua bersaudara: Prof. Kemala Motik dan Dr. Dewi Motik PMSI, putri BR. Motik adalah pengusaha terkemuka dari Palembang, Sumatera Selatan. Dua saudara belajar bagaimana wanita memainkan peran penting dalam membantu ekonomi keluarga mereka. Setelah itu, bisnis mereka tumbuh dari usaha kecil dan lokal menjadi entitas besar, sehingga mereka bisa membantu mengembangkan perekonomian negara. Idenya tidak berhenti membangun asosiasi pengusaha tetapi mereka juga membangun lembaga pendanaan untuk membantu para pengusaha wanita membiayai bisnis mereka. Gambar 1.1 Logo IWAPI Sumber : www.iwapi.id Dimulai dengan hanya sejumlah perempuan, hari ini IWAPI memiliki lebih dari 30.000 pengusaha wanita yang terdiri dari 85 % Usaha kecil dan Mikro, 13% Usaha Menengah dan 2% Usaha Skala Besar. IWAPI satu-

Upload: others

Post on 05-Nov-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penlitian 1.1.1 ... · bisnisnya menunjukkan bahwa 27% bisnis bergerak dibidang garmen, 23% bidang kuliner, 14% bidang jasa, 10% manufaktur,

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penlitian

1.1.1 Profil Umum IWAPI

IWAPI didirikan pada tahun 1975 oleh dua bersaudara: Prof. Kemala

Motik dan Dr. Dewi Motik PMSI, putri BR. Motik adalah pengusaha

terkemuka dari Palembang, Sumatera Selatan.

Dua saudara belajar bagaimana wanita memainkan peran penting dalam

membantu ekonomi keluarga mereka. Setelah itu, bisnis mereka tumbuh

dari usaha kecil dan lokal menjadi entitas besar, sehingga mereka bisa

membantu mengembangkan perekonomian negara. Idenya tidak berhenti

membangun asosiasi pengusaha tetapi mereka juga membangun lembaga

pendanaan untuk membantu para pengusaha wanita membiayai bisnis

mereka.

Gambar 1.1 Logo IWAPI

Sumber : www.iwapi.id

Dimulai dengan hanya sejumlah perempuan, hari ini IWAPI memiliki

lebih dari 30.000 pengusaha wanita yang terdiri dari 85 % Usaha kecil dan

Mikro, 13% Usaha Menengah dan 2% Usaha Skala Besar. IWAPI satu-

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penlitian 1.1.1 ... · bisnisnya menunjukkan bahwa 27% bisnis bergerak dibidang garmen, 23% bidang kuliner, 14% bidang jasa, 10% manufaktur,

satunya yang sah adalah organisasi IWAPI pimpinan Ibu Ir. Dyah Anita

Prihapsari, MBA / Ibu Ir. Nita Yudi, MBA., berdasarkan hasil Putusan dari

Mahkamah Agung Republik Indonesia No.1556K/PDT/2013 tanggal 9

Desember 2013 dan berdasarkan hasil MUNAS VIII – IWAPI pada tanggal

16 – 17 September 2015 di Discovery Hotel Ancol – Jakarta, yang di hadiri

± 1500 peserta dari 32 Provinsi dari seluruh Indonesia telah terpilih kembali

Ibu Ir. Nita Yudi, MBA sebagai Ketua Umum untuk periode 2015 – 2020

(www.iwapi.id).

1.1.2 Visi dan Misi

a. Visi

Untuk menjadi sebuah organisasi perempuan pengusaha Indonesia yang

kuat di tingkat Nasional dan Internasional

b. Misi

1. Untuk memberdayakan dan memperkuat kaum perempuan di UKM.

2. Untuk meningkatkan kemampuan anggota. Mendapatkan akses

3. Untuk mendapatkan akses ke teknologi baru, pemasaran, dan keuangan

(www.iwapi.id)

1.1.3 Tujuan IWAPI

a. Untuk membantu perempuan Indonesia untuk menjadi pengusaha yang

tangguh, dengan memberi mereka informasi, advokasi, pendidikan dan

pelatihan, dan akses ke lembaga keuangan.

b. Untuk membina, mengembangkan, dan mempromosikan kerjasama

bisnis antara anggota dan luas jaringan mereka dengan pengusaha

global.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penlitian 1.1.1 ... · bisnisnya menunjukkan bahwa 27% bisnis bergerak dibidang garmen, 23% bidang kuliner, 14% bidang jasa, 10% manufaktur,

c. Untuk menjadi agen perubahan untuk diri mereka sendiri sehingga

mereka dapat menjadi pengusaha yang lebih baik.

d. Untuk meningkatkan kerja sama yang lebih baik dengan sektor swasta,

lembaga pemerintah, dan LSM.

e. Untuk meningkatkan kerja sama yang lebih baik dengan sektor swasta,

lembaga pemerintah, dan LSM.

f. Untuk meningkatkan dan mempertahankan Gambar dari perempuan

pengusaha sesuai dengan kepribadian dan budaya Indonesia.

1.1.4 Struktur Organisasi

A. Dewan Pengawas

Menteri Koperasi & UKM

Menteri pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

KADIN Indonesia

B. Dewan Penasehat

Melani Leimena Suharli, MM.

(Anggota Komisi VI DPR RI & pemilik Travel Al Amin).

(H.C.) Martha Tilaar

(pemilik Sari Ayu Martha Tilaar, salah satu yang terbesar

perusahaan kosmetik tradisional di Indonesia).

Hj. BRA Mooryati Soedibyo, SS, M. Hum.

(pemilik PT. Mustika Ratu, juga salah satu yang terbesar perusahaan

kosmetik tradisional di Indonesia).

Ir. Nining I Soesilo MA,

(Presiden pusat UKM dari Universitas dari Indonesia)

Aviliani, SE., M.Si.,

(Comisary Bank BRI)

C. Dewan Kehormatan

Dr Kemala Motik Abdul Gafur

(Pendiri dan Mantan Ketua Umum IWAPI)

Hj. Dewi Motik Pramono, Msi

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penlitian 1.1.1 ... · bisnisnya menunjukkan bahwa 27% bisnis bergerak dibidang garmen, 23% bidang kuliner, 14% bidang jasa, 10% manufaktur,

(Pendiri dan Mantan Ketua Umum IWAPI)

Netty B. Rianto (RIP)

(Mantan Ketua Umum IWAPI)

Suryani Sidik Motik, MBA

(Mantan Ketua Umum IWAPI)

1.1.5 Klasifikasi Anggota Berdasarkan Tipe Bisnis

Gambar 1.2 Grafik Klasifikasi Anggota IWAPI Kota Bandung

Berdasarkan Tipe Bisnis

Sumber : IWAPI Kota Bandung

Data klasifikasi anggota IWAPI Kota Bandung berdasarkan tipe

bisnisnya menunjukkan bahwa 27% bisnis bergerak dibidang garmen, 23%

bidang kuliner, 14% bidang jasa, 10% manufaktur, 10% kecantikan, 4%

perhiasan dan 4% pendidikan.

1.1.6 Kegiatan

Untuk mengembangkan organisasi, IWAPI telah membangun hubungan

yang kuat dan kerja sama nasional dan global. Di tingkat nasional IWAPI

didukung oleh Kementerian Koperasi & UKM, Kementerian Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia, Kementerian Perdagangan,

KADIN Indonesia, Perbankan Indonesia, dll.

Manufaktur10% Pehiasan

4%

Garmen27%

Kecantikan10%

Jasa14%

Seni8%

Pendidikan4%

Kuliner23%

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penlitian 1.1.1 ... · bisnisnya menunjukkan bahwa 27% bisnis bergerak dibidang garmen, 23% bidang kuliner, 14% bidang jasa, 10% manufaktur,

Di tingkat Internasional IWAPI telah melakukan beberapa program

bersama dengan Kedutaan Besar AS, Kedutaan CANADA / CIDA,

Kedutaan Malaysia, Kedutaan Hong Kong, Kedutaan Taiwan, IFC / Bank

Dunia, ASEAN, USAID, The Asia Foundation, ACWO, dll

1.2 Latar Belakang Penelitian

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I-2015 terhadap triwulan

I-2014 tumbuh 4,71 persen melambat dibanding periode yang sama pada

tahun 2014 sebesar 5,14 persen. Dari tahun 2014 – 2015, ekonomi Indonesia

turun sebesar 0,18 persen. Hal ini menujukkan adanya masalah yang sedang

dihadapi oleh perekonomian Indonesia.

Gambar 1.3 . Grafik Pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto)

Sumber : BPS.go.id

Pada tahun 2016 ini, MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) akan mulai

memasuki pasar Indonesia. Maka dari itu, dengan melihat turunnya

perekonomian Indonesia pada 2015 dan melihat adanya MEA yang akan

masuk ke Indonesia pada awal 2016, secara logika yang akan terjadi adalah

kemungkinan besar perekonomian Indonesia akan menurun lagi.

Ekonomi Indonesia di-support dengan UMKM yang ada di Indonesia.

UMKM dipandang sebagai sektor strategis yang selama ini yang tidak

hanya berkontribusi terhadap pertumbuhan nasional, tetapi juga telah

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penlitian 1.1.1 ... · bisnisnya menunjukkan bahwa 27% bisnis bergerak dibidang garmen, 23% bidang kuliner, 14% bidang jasa, 10% manufaktur,

menyelamatkan perekonomian nasional dari imbas krisis global. Disamping

sebagai penopang ekonomi nasional dari efek krisis, UMKM juga

merupakan sektor dengan partisipasi pelaku ekonomi (masyarakat) terbesar

di Indonesia. Tercatat sekitar 107 juta masyarakat Indonesia yang berada

dalam sektor ini atau hampir setengah populasi Indonesia.

Atau bisa dikatakan UMKM merupakan sektor penyerap tenaga kerja

terbesar dari total angkatan kerja yang dimiliki saat ini sebanyak 125 juta

orang (BPS, Februari 2014). Dari sisi jumlah unit usaha, sektor UMKM

tercatat menguasai 99% pangsa pasar sektor usaha atau mencapai 56 juta

unit usaha, sisanya 1% merupakan sektor usaha besar. Yang menarik dari

56 juta unit usaha di sektor UMKM, usaha mikro merupakan usaha dengan

jumlah unit usaha terbesar yang mencapai 55 juta unit usaha. Sektor mikro

inilah yang selama ini menjadi penopang imunitas perekonomian nasional

dari imbas krisis seperti kerentanan terhadap isu kemiskinan, pengangguran,

kesehatan dan sebagainya.

Berdasarkan data APJJI pada tahun 2005 – 2014 pengguna internet di

Indonesia mengalami peningkatan tiap tahunnya. Sebesar 88,1 juta

pengguna internet di Indonesia pada tahun 2014.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penlitian 1.1.1 ... · bisnisnya menunjukkan bahwa 27% bisnis bergerak dibidang garmen, 23% bidang kuliner, 14% bidang jasa, 10% manufaktur,

Gambar 1.4 Peningkatan Jumlah Pengguna Internet Di Indonesia Tahun

2005 – 2014

Sumber: APJJI (Asosiasi Pengguna Jasa Internet Indonesia) 2014

Data kominfo Indonesia menggenai pengguna internet di beberapa kota

besar di Indonesia, diantaranya; Jakarta, Semarang, Makassar, Bandung,

Surabaya, Palembang, Makassar menunjukan bahwa pengguna internet di

kota Bandung sebanyak 579.000 jiwa. Hal ini tidak menutup kemungkinan

untuk pelaku wanita pengusaha di Bandung juga memiliki keterampilan

dalam internet.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penlitian 1.1.1 ... · bisnisnya menunjukkan bahwa 27% bisnis bergerak dibidang garmen, 23% bidang kuliner, 14% bidang jasa, 10% manufaktur,

Gambar 1.5 Grafik pengguna Internet berdasarkan kota di Indonesia

tahun 2013

Sumber : Kominfo Indonesia 2013

Berdasarkan hasil penelitian APJII (Asosiasi Pengguna Jasa Internet

Indonesia) tahun 2014 pada gambar 1.6, menunjukkan bahwa pengguna

internet yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak dibanding dengan

pengguna internet yang berjenis kelamin laki-laki yaitu 51% pengguna

internet berjenis kelamin perempuan dan 49% pengguna internet berjenis

kelamin laki-laki.

Gambar 1.6 Presentasi Pengguna Internet di Indonesia

Sumber: APJJI (Asosiasi Pengguna Jasa Internet Indonesia) 2014

3,5

4 J

uta

95

6.0

00

57

9.0

00

472.

000

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penlitian 1.1.1 ... · bisnisnya menunjukkan bahwa 27% bisnis bergerak dibidang garmen, 23% bidang kuliner, 14% bidang jasa, 10% manufaktur,

Gambar 1.7 Data Pengguna Internet Berdasarkan Sektor Pekerjaan

Sumber : APJJI 2014 (Data yang telah diolah)

Data yang diperoleh dari APJJI menunjukkan bahwa internet paling

banyak digunakan oleh sektor perdagangan sebesar 31,5%. Hal menujukkan

bahwa para pelaku perdagangan termasuk pengusaha menggunakan internet

dalam kegiatan bisnisnya. Peningkatan penggunaan teknologi telah

membawa perubahan pada dunia bisnis. Internet semakin diakui dapat

memberikan informasi dan membantu proses bisnis. Pada era globalisasi

ini, UMKM dituntut untuk dapat menggunakan internet sehingga nantinya

internet dapat membantu UMKM dalam menjalankan bisnisnya.

Beberapa tahun belakangan, kiprah wanita dalam kegiatan bisnis makin

marak. Menjadi wirausaha seolah menjadi mimpi bersama. Namun, kalau

melihat angka faktualnya, sejujurnya apa yang terjadi saat ini masih

terbilang kecil. Data Kementerian Pemberdayaan Wanita tahun 2012

mengungkap, dari 3,75 juta pengusaha, hanya 6,5% atau 244.000 orang

merupakan pebisnis wanita, sedangkan pria mencapai hingga 93,5% atau

3,5 juta orang. Mengingat peran wanita sebagai pengambil keputusan utama

untuk pengeluaran rumah tangga sebesar 70%, namun keterlibatannya

sebagai pemasok kebutuhan rumah tangga ternyata hanya 1% saja

111.31.71.73.23.23.3

5.678.3

26.131.5

0 5 10 15 20 25 30 35

Argo (Perkebunan/Pertanian)

Hiburan

Properti

Konsultan

Keuangan/Perbankan

Pendidikan

Perdagangan

Pengguna Internet Berdasarkan Sektor Pekerjaan

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penlitian 1.1.1 ... · bisnisnya menunjukkan bahwa 27% bisnis bergerak dibidang garmen, 23% bidang kuliner, 14% bidang jasa, 10% manufaktur,

(Berdasarkan survei International Finance Corporation dalam

wanitawirausaha.femina.co.id).

Pada Masa Pergerakan Nasional - Konsep egaliterianisme (persamaan)

dalam Revolusi Prancis ternyata menyangkut masalah bias gender. Kaum

wanita yang sebelumnya menjadi makhluk kedua sesudah pria, setelah

Revolusi Prancis menjadi lebih berani dan percaya diri bahwa mereka pun

sama dengan kaum pria yang memiliki tanggung jawab sosial yang relatif

sama. Kaum perempuan Indonesia tidak ketinggalan dalam

menyumbangkan tenaga dan pikirannya dalam memperluas dan

memperkuat perasaan kebangsaan. Mereka juga mendirikan organisasi-

organisasi kewanitaan, dengan menitik beratkan perjuangannya pada

perbaikan kedudukan sosial wanita. Seperti halnya hal yang menyangkut

perkawinan, keluarga, peningkatan pengetahuan, pendidikan, dan

keterampilan wanita. Ada 5 organisasi-organisasi wanita yang terbentuk

pada masa pergerakan nasional diantaranya, Putri Mardika, Kartini Fonds,

Kautamaan Istri, Kerajinan Amal Setia (KAS), dan Aisyiah. Dan pada masa

sekarang ini banyak sekali organisasi yang terbentuk bukan hanya untuk

menitik beratkan perjuangannya pada perbaikan kedudukan sosial wanita,

tetapi ada juga organisasi-organisasi wanita yang bergerak dibidang

organisasi bisnis yang dapat membantu perempuan Indonesia untuk menjadi

pengusaha yang tangguh, dengan memberi mereka informasi, advokasi,

pendidikan dan pelatihan, dan akses ke lembaga keuangan

(perpustakaancyber.com).

Peranan wanita Indonesia dalam perjuangannya terbentuk dalam Ikatan

Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), peran wanita yang tergabung dalam

organisasi tersebut tidak hanya mendorong lahirnya wanita-wanita

pengusaha yang mampu dan bergerak dalam bidang usaha besar melainkan

mendorong tumbuhnya para wanita dalam menggerakkan sektor usaha

menengah, kecil dan mikro. Semakin gencar diadakan kegiatan yang

mendukung terciptanya bibit pengusaha, maka disitu pula akan muncul

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penlitian 1.1.1 ... · bisnisnya menunjukkan bahwa 27% bisnis bergerak dibidang garmen, 23% bidang kuliner, 14% bidang jasa, 10% manufaktur,

bibit-bibit pengusaha muda wanita yang unggul. Pengusaha wanita tersebut

banyak bergerak di bidang kuliner, garmen dan kerajinan (ukmsukes.com).

Berdasarkan penelitian terdahulu (Van Deurseun, 2010:111) yang

menjadi acuan peneliti menujukkan hasil tingkat kemampuan internet dari

penduduk Belanda dapat disimpulkan memiliki keterampilan internet yang

cukup tinggi pada Operasional Internet Skills dan Formal Internet Skills.

Sedangkan Information Internet Skills dan Strategic Internet Skills memiliki

tingkat jauh lebih rendah.

Dengan melihat perkembangan Internet yang semakin meningkat dari

tahun ke tahun, persaingan ekonomi, perkembangan wanita pengusaha di

Bandung dan pengguna internet paling banyak digunakan pada sektor

perdagangan berdasarkan sektor pekerjaan. Maka penulis tertarik untuk

meneliti bagaimana kemampuan keterampilan internet pada wanita

pengusaha di Kota Bandung.

1.3 Perumusan Masalah

UMKM dipandang sebagai sektor strategis yang selama ini yang tidak

hanya berkontribusi terhadap pertumbuhan nasional, tetapi juga telah

menyelamatkan perekonomian nasional dari imbas krisis global. Di

samping sebagai penopang ekonomi nasional dari efek krisis, UMKM juga

merupakan sektor dengan partisipasi pelaku ekonomi (masyarakat) terbesar

di Indonesia. Tercatat sekitar 107 juta masyarakat Indonesia yang berada

dalam sektor ini atau hampir setengah populasi Indonesia. Atau bisa

dikatakan UMKM merupakan sektor penyerap tenaga kerja terbesar dari

total angkatan kerja yang dimiliki saat ini sebanyak 125 juta orang (BPS,

Februari 2014). Dari sisi jumlah unit usaha, sektor UMKM tercatat

menguasai 99% pangsa pasar sektor usaha atau mencapai 56 juta unit usaha,

sisanya 1% merupakan sektor usaha besar. Yang menarik dari 56 juta unit

usaha di sektor UMKM, usaha mikro merupakan usaha dengan jumlah unit

usaha terbesar yang mencapai 55 juta unit usaha. Sektor mikro inilah yang

selama ini menjadi penopang imunitas perekonomian nasional dari imbas

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penlitian 1.1.1 ... · bisnisnya menunjukkan bahwa 27% bisnis bergerak dibidang garmen, 23% bidang kuliner, 14% bidang jasa, 10% manufaktur,

krisis seperti kerentanan terhadap isu kemiskinan, pengangguran, kesehatan

dan sebagainya. ( economy.okezone.com )

Munculnya MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) di Indonesia ini

mempengaruhi persaingan ketat antar pelaku bisnis. Dengan munculnya

MEA dan semakin berkembangnya teknologi di Indonesia, pelaku usaha

UMKM harus mampu bersaing melawan para pesaing usaha dari dalam

maupun dari luar negara ASEAN lainnya. UMKM juga harus mampu

memanfaatkan fasilitas teknologi yang sudah tersedia di Indonesia, seperti

Internet yang dapat digunakan dan dimanfaatkan dalam setiap kegiatan

bisnis. Dengan memiliki internet skill yang tinggi dan memanfaatkan

teknologi dengan efektif, UMKM tetap dapat menjadi pendorong yang

signifikan dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia dan juga tetap

dapat menjadi penyerap tenaga kerja terbesar dari total angkatan kerja yang

dimiliki. Selain itu dengan memiliki internet skill yang tinggi, nantinya

UMKM dapat menghadapi persaingan MEA saat ini dengan persiapan yang

ada. Dari penelitian-penelitian terdahulu, studi ini belum menemukan

artikel terpublikasi mengenai tingkat internet skill yang dimiliki pelaku

wanita pengusaha khususnya pada IWAPI di Indonesia dan dalam lingkup

kecil khususnya di Kota Bandung.

1.4 Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana tingkat keterampilan internet wanita pengusaha pada

IWAPI Kota Bandung ?

2. Apa saja keterampilan internet yang dimiliki wanita pengusaha pada

IWAPI Kota Bandung ?

1.5 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui tingkat keterampilan internet wanita pengusaha pada

IWAPI Kota Bandung.

2. Untuk mengetahui apa saja keterampilan internet yang dimiliki wanita

pengusaha pada IWAPI Kota Bandung.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penlitian 1.1.1 ... · bisnisnya menunjukkan bahwa 27% bisnis bergerak dibidang garmen, 23% bidang kuliner, 14% bidang jasa, 10% manufaktur,

1.6 Manfaat Penelitian

1.6.1 Manfaat Teoritis

1. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi pada

Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) untuk melihat bagaimana

kemampuan para wanita pengusaha dapat menggunakan internet

dengan keterampilan internet (internet skill) yang dimiliki.

2. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah

pemahaman mengenai keterampilan internet (internet skill) yang

dimiliki oleh anggota IWAPI.

1.6.2 Manfaat Praktis

a. Bagi Penulis

Menambah wawasan penulis mengenai kemampuan keterampilan

Internet pada setiap individu.

b. Bagi Peneliti Berikutnya

Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan atau dapat dikembangkan

lebih lanjut, serta dapat dijadikan referensi terhadap penelitian sejenis.

1.7 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Variabel Penelitian

Penelitian ini hanya menggunakan satu variabel yaitu variabel bebas

medium- related dan content-related internet skills.

Medium- related Internet Skills

a. Operational Internet Skills (X1)

b. Formal Internet Skills (X2)

Content-Related Internet Skills

a. Information Internet Skills (X3)

b. Strategic Internet Skills (X4)

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penlitian 1.1.1 ... · bisnisnya menunjukkan bahwa 27% bisnis bergerak dibidang garmen, 23% bidang kuliner, 14% bidang jasa, 10% manufaktur,

2. Lokasi dan Objek Penelitian

a. Penelitian dilakukan di Kota Bandung

b. Objek Penelitian ini adalah wanita pengusaha yang tergabung pada

IWAPI Kota Bandung

Hal ini didasarkan pada fenomena-fenomena yang telah ditemukan

dan dicantumkan pada latar belakang penelitian ini.

3. Waktu dan Periode Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2015 hingga Juni 2016.

1.8 Sistematika Penulisan Tugas Akhir

Sistematika penulisan ini disusun untuk memberikan gambaran umum

tentang penelitian yang dilakukan, terdiri dari lima bab dan terbagi ke dalam

beberapa sub-bab :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab I berisi mengenai tinjauan objek penelitian, latar belakang,

perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika

penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab II berisi tentang teori-teori yang mendukung penelitian ini,

literatur yang digunakan, serta kerangka pemikiran.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab III berisi mengenai pendekatan, metode, dan teknik yang

digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat

menjawab atau menjelaskan masalah penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penlitian 1.1.1 ... · bisnisnya menunjukkan bahwa 27% bisnis bergerak dibidang garmen, 23% bidang kuliner, 14% bidang jasa, 10% manufaktur,

Pada bab IV berisi mengenai hasil dan pembahasan tentang karakteristik

responden yang dilihat dari berbagai aspek, analisis data, dan pembahasan

atas hasil pengolahan data.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab V berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan,

saran merupakan aspek yang diberikan kepada perusahaan dan saran bagi

penelitian selanjutnya.