6

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang MasalahBangsa Indonesia sebagai salah satu negara berkembang terus mengusahakan kemajuan diberbagai sektor perekonomian tak terkecuali disektor industri. Salah satu ciri negara yang sedang berkembang adalah mewujudkan industrialisasi diberbagai aspek kehidupan yang menyerap banyak tenaga kerja sebagai salah satu elemen berjalannya sektor industri itu sendiri .Pada era persaingan bebas yang begitu ketat dan menuntut perusahaanperusahaan yang bergerak disektor industri untuk dapat memenuhi tingkat permintaan konsumen akan suatu produk yang berkualitas tinggi, maka setiap produsen harus menunjukan daya saingnya agar eksistensi produk yang dihasilkan tetap mendapat tempat dihati masyarakat dan para pelanggan produk tersebut. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat bekerja secara efisien dan efektif di dalarn memanfaatkan sumber daya yang ada agar dapat menjaga kualitas produknya dengan baik, dan meningkatkan produktivitas. Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan agar dapat meningkatkan produktivitas adalah dengan meminimasi masalah yang berkaitan dengan produk cacat. Adanya produk cacat ini akan menciptakan pemborosan-pemborosan baik dari segi waktu, tenaga dan biaya. Jika ditinjau dari segi pemasaran, adanya cacat pada produk akan menyebabkan produk menjadi kurang menarik sehingga akan mengurangi minat konsumen di pasaran untuk membelinya. Hal ini sudah tentu akan membawa dampak yang buruk bagi perusahaan dimana produktivitasnya akan berkurang. Oleh karena itu menjaga kualitas barang yang kita produksi agar tetap dalam batas kontrol yang telah ditetapkan menjadi bagian yang penting dan tak terpisahkan dalam kegiatan proses produksi.Salah satu industri yang berkembang dengan cepat di Indonesia saat ini adalah industri ban. Hal ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya jenis dan merk produk ban yang terdapat di pasaran, sehingga meningkatkan persaingan antar produsen ban.

PT. Bridgestone Tire Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di industri yang memproduksi ban dalam jumlah besar dari berbagai jenis dan merk yang ada. PT. Bridgestone Tire Indonesia pada awal pendiriannya merupakan perusahaan patungan antara swasta nasional Indonesia dengan pihak swasta Jepang, yang telah mendapatkan pangsa pasar tersendiri di masyarakat. Sejak tahun 1983 PT. Bridgestone Tire Indonesia telah mencatat penjualan ban Passenger Radial (PSR) dalam pangsa pasar domestik mencapai lebih dari 50 % kebutuhan ban radial di pasar dalam negeri. Dominasi PT. Bridgestone Tire Indonesia tersebut ditopang oleh salah satu jenis produk ban radialnya yaitu, PSR 175/70 RJ3 8307 dengan kode R3-LS13. Dengan bertambahnya permintaan akan produk ban tersebut maka Perusahaan dituntut untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitas ban serta produktivitas produksinya dibandingkan dengan produk yang dihasilkan oleh produsen lainnya baik dalam negeri maupun serbuan dari produsen luar negeri, yang pada akhimya dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan serta kelangsungan hidup perusahaan.Proses pembuatan ban melalui tahapan yang kompleks diawali dengan proses pengolahan karet sampai dengan proses mencukur dan pemeriksaan tahap akhir ( Finishing dan Inspection).

1.2Batasan Masalah Penulisan Ilmiah ini untuk membahas proses produksi pembuatan ban di PT. Bridgestone Tire Indonesia. Namun untuk membatasi penelitian yang akan diteliti maka hanya dibatasinya untuk pada ruang lingkup proses produksi.

1.3 Tujuan PenulisanTujuan Kerja Praktek di PT. Bridgestone Tire Indonesia adalah, untuk mengetahui proses pembuatan ban mobil type radial.

1.4 Metode PenelitianBerbagai hal yang menjadi metodologi yang akan dipergunakan dalam mengumpulkan data-data ini adalah :

1) Lokasi Pengumpulan Data.Dalam pengumpulan data ini penulis mengambil lokasi di PT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA yang beralamat di Jl Raya Bekasi Km 27. Harapan Jaya, Bekasi Utara. Bekasi 17124 Jawa Barat.

2) Jenis Data.Data yang dikumpulkan terutama merupakan data pokok yaitu data yang berhubungan dengan kegiatan produksi pembuatan ban mobil tipe radial dari awal proses hingga akhir (Finishing), namun demi kelengkapan dan keutuhan dari masalah yang hendak disusun maka akan dikumpulkan pula pelengkap yang berguna melengkapi data utama. Data utama dan data pelengkap tersebut berwujud data primer dan data sekunder.

a) Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari pembimbing praktek. Data-data yang diperoleh antara lain adalah, flowchart tentang proses produksi, struktur organisasi, gambar tentang proses produksi, serta penjelasan tentang langkah-langkah proses produksi yang sedang berjalan, yang melewati beberapa proses permesinan, diantaranya adalah :

Proses pemilihan dan pencampuran bahan baku Proses pengadukan bahan baku (mixing) yang telah dicampurkan sebelumnya dalam satu komposisi yang telah ditentukan sehingga menghasilkan satu komponen berupa compound Proses pembuatan tread dan sidewall sebagai proses selanjutnya setelah terbentuknya coumpound Proses Calendaring, proses ini adalah untuk pembuatan material ply & steel belt, dalam proses ini ada bagian lain yang mengerjakan pelapisan baja dengan karet, disebut proses beading Proses perakitan semua komponen yang telah dihasilkan dari berbagai macam proses sebelumnya sampai mebentuk Green Tyre (GT), pengerjaan ini dilakukan di permesinan building untuk selanjutnya dikirim menuju ke mesin curing untuk melewati proses pemasakan Setelah melewati proses pemasakan, ban sudah terbentuk menjadi ban jadi, untuk selanjutnya diperiksa apakah kondisi ban layak untuk dijual atau tidak.

b) Data Sekunder adalah data yang berasal dari daftar pustaka yang berhubungan dengan pokok permasalahan, yaitu meliputi tentang penjelasan-penjelasan teori yang tidak didapatkan secara langsung dan detail dilingkungan pabrik, dan data-data/teori yang bersifat lebih detail untuk melengkapi kebutuhan penulis dalam penulisannya.

3) Teknik Pengumpulan Data.

a) Studi kepustakaan atau dokumen. Disini penulis melakukan pengumpulan data dengan cara membaca buku atau katalog yang berkaitan dengan proses produksi ban mobil, dan mengunjungi website atau blog yang berkaitan dengan proses produksi ban sebagai referensi dalam penulisan.

b) Studi lapangan dengan cara melakukan wawancara langsung, dan melihat proses produksi yang sedang berjalan dengan pembimbing praktek di lapangan, hal ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui tentang lingkungan pabrik terutama pada bagian produksi, untuk mengetahui bagaimana jalannya proses produksi pembuatan ban mobil tipe radial dan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan untuk menyusun penulisan ini.

1.5 Sistematika PenulisanDalam penyusunan Penelitian Ilmiah ini, penulis membagi kedalam lima bab dan setiap babnya terdapat sub bab beserta penjelasanya. Pembagian bab-bab tersebut adalah sebagai berikut :BAB IPENDAHULUANBab ini menguraikan tentang latar belakang penulisan, permasalahan pembatasan masalah, tujuan dari penulisan, metode penulisan yang digunakan dan sistematika penulisan.BAB IIPROFIL PERUSAHAANBab ini memaparkan tentang sejarah berdirinya perusahaan, visi dan misi perusahaan, profil perusahaan, serta struktur organisasi PT. Bridgestone Tire Indonesia.BAB IIILANDASAN TEORIBab ini menguraikan tentang teori-teori dasar Sistem proses pembuatan ban mobil jenis radial.BAB 1V PEMBAHASANBab ini membahas mengenai Pengenalan Proses pembuatan ban mobil jenis radial .BAB VPENUTUPBab ini membahas kesimpulan dari hasil penelitian pada saat melakukan kerja praktek di PT. Bridgestone Tire Indonesia. Dengan memperhatikan poin-poin pembahasan sehingga dapat menyimpulkan kajian-kajian teori yang didapat.

1