1 akuntansi persekutuan-i (autosaved)

56
Akuntansi Persekutuan

Upload: success-entreprenuer-academi

Post on 02-Jan-2016

348 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

Perlakuan akuntansi terhadap persekutuan

TRANSCRIPT

Page 1: 1 Akuntansi Persekutuan-i (Autosaved)

Akuntansi Persekutuan

Page 2: 1 Akuntansi Persekutuan-i (Autosaved)

2 Akuntansi Persektuan: Pembentukan dan Pembagian Laba

Page 3: 1 Akuntansi Persekutuan-i (Autosaved)

Akuntansi Persekutuan 3

AKUNTANSI PERSEKUTUAN

Pembentukan dan Pembagian Laba

Tujuan Instruksional Khusus

1. Mahasiswa dapat memahami konsep operasional persekutuan.

2. Mahasiswa dapat memahami karakteristik Firma.

3. Mahasiswa dapat menjelaskan prosedur pembukuan persekutuan yang

baru dibentuk .

4. Mahasiswa dapat melakukan berbagai cara pembagian laba-rugi dalam

Firma.

5. Mahasiswa dapat menyusun Laporan Laba rugi.

6. Mahasiswa dapat menyusun Laporan Perubahan Modal.

7. Mahasiswa dapat menyusun Laporan Neraca.

BAB I

Page 4: 1 Akuntansi Persekutuan-i (Autosaved)

4 Akuntansi Persektuan: Pembentukan dan Pembagian Laba

A. PENGERTIAN DAN UNSUR POKOK PERSEKUTUAN

1. Pengertian PersekutuanSecara umum Persekutuan dapat didefinisikan sebagai

suatu gabungan atau asosiasi dari dua individu atau lebih

untuk memiliki dan menyelenggarakan suatu usaha secara

bersama dengan tujuan untuk memperoleh laba.

Dari pengertian di atas, dapat dilihat unsur pokok

persekutuan,yaitu :

1) Gabungan atau asosiasi para sekutu.

Sebagai suatu asosiasi dari beberapa sekutu ( individu )

maka persekutuan tidak dapat dipisahkan dengan

kesepakatan atau perjanjian, yaitu perjanjian untuk

mendirikan, memiliki, dan mengelola persekutuan.

2) Pemilikan dan pengelolaan bersama.

Didalam Persekutuan harus selalu dituntut adanya

kebersamaan, yaitu :

a. Persekutuan dimiliki bersama.

b. Persekutuan dikelola bersama.

c. Kalau ada risiko ditanggung bersama.

d. Kalau memperoleh laba dibagi bersama.

3) Tujuan untuk memperoleh laba

Laba dibagi secara adil menurut rasio atau metode

pembagian laba yang telah disepakati.

2. Ketentuan dalam Perjanjian PersekutuanPerjanjian persekutuan akan berisi ketentuan-ketentuan

yang disepakati oleh para sekutu mengenai segala sesuatu

yang berhubungan dengan kehidupan persekutuan sampai

pembubarannya. Isi perjanjian antara lain :

- Ketentuan mengenai persekutuan.

- Ketentuan mengenai sekutu.

- Ketentuan yang berhubungan dengan modal

persekutuan.

- Ketentuan mengenai pembagian laba.

Page 5: 1 Akuntansi Persekutuan-i (Autosaved)

Akuntansi Persekutuan 5

- Ketentuan yang berhubungan dengan pembubaran

persekutuan.

- Ketentuan mengenai pertanggungan (asuransi) terhadap

masing-masing sekutu.

Isi perjanjian persekutuan akan dipakai sebagai :

- Dasar pencatatan setoran modal.

- Dasar perhitungan modal.- Dasar pembagian laba.

- Dasar pencatatan transaksi-transaksi persekutuan yang

menyangkut modal.

- Dasar pembagian aktiva dalam likuidasi.

Dari uraian di atas terlihat bahwa perjanjian mempunyai

peranan yang sangat penting dalam persekutuan mulai dari

pendirian hingga pembubarannya.

3. Penggolongan Persekutuan

Persekutuan dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu :

1. Persekutuan Firma ( Fa ), adalah :

Persekutuan yang didirikan atau diadakan untuk

menjalankan perusahaan dengan menggunkan nama

bersama di mana semua sekutu bertanggung jawab

penuh dan biasanya ikut aktif mengelola perusahaan.

2. Persekutuan Komanditer (CV), adalah :

Suatu bentuk perjanjian kerja sama untuk berusaha di

mana salah satu atau lebih dari anggotanya

bertanggung jawab terbatas.

- Sekutu Aktif, adalah sekutu yang ikut aktif

mengelola perusahaan dan bertanggung jawab

penuh dengan seluruh harta pribadinya.

- Sekutu Pasif(Silent Partner), adalah Sekutu yang

hanya menyetor modal saja tanpa ikut mengelola

perusahaan.

3. Joint Stock Company, adalah :

Persekutuan yang struktur modalnya terbagi atas

saham-saham yang dapat dipindah-tangankan.Besarnya

saham masing-masing sekutu di dalam Joint Stock

Company tidak menunjukkan besarnya tanggung jawab

Page 6: 1 Akuntansi Persekutuan-i (Autosaved)

6 Akuntansi Persektuan: Pembentukan dan Pembagian Laba

sekutu yang bersangkutan melainkan hanya

menunjukkan besarnya pemilikan.

4. Karakteristik Utama PersekutuanKarakteristik utama adalah merupakan sifat utama atau

ciri khas persekutuan yang meliputi:

1) Mutual Agency, Masing-masing sekutu merupakan

agen (wakil, perantara, perpanjangan tangan ) dari

persekutuan.

2) Limited Life, Umur persekutuan adalah terbatas. Hal-

hal yang membatasi umur persekutuan antara lain

perjanjian persekutuan, ketentuan hukum serta putusan

pengadilan. Sewaktu-waktu persekutuan dapat bubar

karena masuknya sekutu baru, pengunduran sekutu dan

sebagainya.

3) Unlimited Liability, Tanggung jawab masing-masing

sekutu ( kecuali sekutu pasif ) tidak terbatas pada modal

yang telah disetor saja.

4) Ownership of an Interest in a Partnership,

Kekayaan yang telah disetor ke dalam persekutuan

sudah bukan lagi milik sekutu penyetor, melainkan milik

semua sekutu.

5) Participation on Partnership ProfitMasing-masing

sekutu mempunyai hak di dalam pembagian laba atau

rugi persekutuan.

6) Right to Dispose of a Partnership InterestMasing-

masing sekutu mempunyai hak untuk menjual atau

memindahkan haknya atas modal dan hak atas laba

kepada orang lain, baik kepada anggota sekutu maupun

bukan.

7) Mutual LiabilitySemua sekutu bertanggung jawab

terhadap utang persekutuan. Jadi utang persekutuan

adalah juga utang seluruh sekutu.

5. Alasan Pemilihan PersekutuanPertimbangan untuk memilih bentuk badan usaha

berupa persekutuan atau bukan adalah berdasarkan

kelemahan dan kelebihan persekutuan dibandingkan bentuk

Page 7: 1 Akuntansi Persekutuan-i (Autosaved)

Akuntansi Persekutuan 7

badan usaha lainnya seperti perseroan terbatas dan lain-

lain.Oleh karena itu perlu dibahas mengenai kelebihan dan

kelemahan persekutuan.

Kelebihan Bentuk Usaha Persekutuan- Bentuk persekutuan seperti firma lebih mudah dalam

pendiriannya.

- Bentuk persekutuan seperti firma juga lebih mudah

dalam pembubarannya misalkan akan berubah menjadi

bentuk perseroan terbatas.

- Bentuk persekutuan juga mempunyai kebebasan dan

keluwesan dalam menentukan bentuk usahanya.

- Kebebasan masing-masing sekutu dalam pengambilan

keputusan.

- Persekutuan hanya wajib melaporkan pajaknya tetapi

bukan pembayar pajaknya karena yang membayar pajak

adalah para sekutu yang memperoleh laba persekutuan.

Pajaknya berupa pajak penghasilan.

Kelemahan Bentuk Usaha Persekutuan- Tanggung jawab pribadi sekutu akan hutang

perusahaan.

- Kelangsungan hidup perusahaan biasanya terbatas

karena ikut ditetukan oleh perjanjian dalam pendirian

persekutuan.

- Kesulitan dalam memindahtangankan kepentingan

pemilik.

B. AKUNTANSI DALAM PERSEKUTUANPada persekutuan laba atau rugi selalu dibagi di antara

para sekutu sesuai dengan metode pembagian laba yang

telah disepakati.Pembagian laba adalah pemindahan saldo

laba (rugi) persekutuan ke rekening modal masing-masing

sekutu.Mengenai modal sekutu pada dasarnya merupakan

keseluruhan dari hak para sekutu terhadap persekutuan.

Pada umumnya hubungan ekonomis antara persekutuan

dan para sekutu ditampung di dalam tiga rekening, yaitu :

Page 8: 1 Akuntansi Persekutuan-i (Autosaved)

8 Akuntansi Persektuan: Pembentukan dan Pembagian Laba

Rekening “ Modal ”Rekening modal menunjukkan besarnya hak modal

sekutu yang bersangkutan.Modal masing-masing sekutu

berasal dari setoran modal mula-mula. Selanjutnya akan

bertambah dengan setoran tambahan modal dan

pembagian laba serta berkurang dengan pengambilan

modal dan pembagian rugi. Rekening modal akan

didebit apabila berkurang dan dikredit apabila

bertambah.

Aktiva- Kas Rp. XXXXAktiva Non Kas Rp. XXXX

Modal Sekutu A Rp. XXXX Modal Sekutu B Rp. XXXXModal Sekutu C Rp. XXXX

Rekening “ prive ”Rekening prive juga diselenggarakan untuk tiap-tiap

sekutu. Rekening akan didebit apabila terjadi

pengambilan harta persekutuan untuk sekutu.

Sedangkan Rekening akan dikredit dengan bagian laba

( apabila tidak langsung ditutup ke rekening modal ).

Modal Rp. XXXXPrive Rp XXXX

Pada akhir periode saldo rekening “ prive ” ini akan

dipindah ke rekening “ modal ” sekutu yang

bersangkutan yaitu :

• Ke sisi debit, apabila rekening prive bersaldo debit.

• Ke sisi kredit apabila rekening prive bersaldo kredit.

Jadi setelah tutup buku saldo rekening prive selalu nol.

Rekening “ Utang Kepada Sekutu ”Rekening ini akan di debit apabila utang kepada sekutu

berkurang dan di kredit apabila utang kepada sekutu

bertambah. Dalam hal persekutuan dilikuidasi maka

saldo rekening ini ikut dipertimbangkan di dalam

menghitung bagian kas sekutu yang bersangkutan.Di

Page 9: 1 Akuntansi Persekutuan-i (Autosaved)

Akuntansi Persekutuan 9

dalam neraca saldo disajikan pada kelompok pasiva,

yaitu utang.

Kas Rp. XXXX

Utang sekutu B Rp. XXXX

Rekening ‘ Piutang Kepada Sekutu ”Rekening ini didebit apabila piutang kepada sekutu

bertambah dan dikredit apabila piutang kepada sekutu

berkurang.Dalam hal persekutuan dilikuidasi yaitu

mengurangi hak sekutu yang bersangkutan.Didalam

neraca saldo rekening disajikan dalam kelompok aktiva,

yaitu piutang.

C. AKUNTANSI PEMBENTUKAN PERSEKUTUANPembentukan persekutuan dapat dilakukan dengan dua

kemungkinan yaitu pembentukan persekutuan baru dengan

berdasarkan perjanjian atau kesepakatan dua orang atau

lebih dan kemungkinan kedua yaitu pembentukan

persekutuan berdasarkan perjanjian dua orang atau lebih

yang sebagaian atau seluruh dari mereka sudah memiliki

perusahaan perorangan. Orang-orang yang mengadakan

perjanjian inilah yang disebut dengan sekutu.

1. Pembentukan Baru (Antar Individu)Masing-masing sekutu menyetor modal untuk

mendirikan persekutuan baru. Modal ini dapat berupa uang

tunai, aktiva non-kas maupun aktiva tidak berwujud seperti

skill yang dimiliki. Bila modal yang disetor berupa aktiva

non-kas, maka penilaian besarnya modal harus sesuai

dengan perjanjian masing-masing sekutu agar mendapatkan

nilai wajar.

Pada dasarnya penanaman modal masing-masing sekutu

akan dicatat sama dengan cara perusahaan perseorangan.

Bedanya dalam persekutuan, modalnya dipisah-pisah antara

modal masing-masing sekutu.

Page 10: 1 Akuntansi Persekutuan-i (Autosaved)

10 Akuntansi Persektuan: Pembentukan dan Pembagian Laba

Ilustrasi Kasus 1Tuan Nyaris dan Tuan Untung pada tanggal 2

Februari 2010, sepakat membentuk satu persekutuan

baru yang bergerak di bidang pengembangan

software dengan nama Fa. Nyaris Untung. Tuan

Nyaris menyerahkan uang tunai Rp. 30.000.000 dan

peralatan komputer ditaksir senilai Rp. 12.500.000.

Sedangkan Tuan Untung menyerahkan bangunan

senilai Rp. 50.000.000. Pada saat penyerahan modal

masing-masing sekutu akan dicatat sebagai berikut:Kas Rp 30.000.000Peralatan Komputer Rp 12.500.000Bangunan Rp50.000.000

Modal Tn Nyaris Rp 42.500.000Modal Tn Untung Rp 50.000.000

Modal Tn Nyaris bertambah sebesar Rp. 42.500.000

sesuai dengan aktiva yang diserahkan yaitu uang tunai dan

peralayan komputer masing-masing Rp. 30.000.000 dan Rp.

12.500.000, sedangkan Modal Tuan Untung sebesar Rp.

50.000.000 sesuai dengan nilai taksir terhadap gedung yang

diserahkan.

2. Pembentukan dengan Melibatkan Perusahaan PeroranganPada umumnya perubahan perusahaan perorangan

didasari pada kebutuhan penambahan modal. Perorangan

yang menjalankan perusahaan sering sekali membutuhkan

penambahan investasi untuk berbagai kepentingan seperti

perluasan wilayah pemasaran, peningkatan output produksi

dan lain sebagainya. Mendapatkan pinjaman dari pihak

ketiga (kreditor) dan mengajak bergabung orang lain

merupakan dua opsi yang lazim dilakukan untuk memenuhi

kebutuhan modal tersebut.

Pencatatatan dalam hal ini dapat dilakukan dengan dua

cara, yakni :

a. Melanjutkan pembukuan perusahaan lama.

Page 11: 1 Akuntansi Persekutuan-i (Autosaved)

Akuntansi Persekutuan 11

b. Membuat pencatatan buku baru. Kedua metode tersebut

akan menghasilan laporan keuangan (neraca) yang

sama.

a. Melanjutkan Pencatatan Buku Perusahaan LamaApabila menggunakan metode ini, maka semua catatan

akutansi dari perusahaan perorangan yang lama tetap

digunakan dan menjadi dasar pencatatan berikutnya yang

akan dilakukan dalam persekutuan yang baru dibentuk.

Semua aktiva dan pasiva dari perusahaan perorangan

menjadi aktiva dan pasiva persekutuan setelah diadakan

penyesuain terhadap nilai wajar. Penyetoran modal oleh

sekutu lainnya akan dicatat layaknya penyetoran modal

dalam perusahaan perorangan.

Ilustrasi Kasus 2Clara pemilik sebuah toko pakaian yang dikelola

secara perorangan. Awal tahun 2010 Clara berniat

mengembangkan usahanya dengan mengajak bergabung

Intan dan Tata. Intan dan Tata sepakat bergabung dengan

menyetorkan modal masing-masing sebesar Rp. 30.000.000

dan Rp. 45.000.000. Pada tanggal 15 Januari mereka

sepakat mebentuk persekutuan yang diberi nama Fa CINTA.

Pada tanggal pembentukan posisi ke uangan Perusahaan

milik Clara adalah sebagai berikut:

Toko ClaraNeraca

Per 2 Januari 2010--------------------------------------------------------

--AktivaKas Rp 6.000.000Piutang Rp 14.500.000Penyisihan Piutang Ragu (Rp 250.000)Persediaan Rp. 35.000.000Aktiva Lancar Lainnya Rp 12.750.000Aktiva Tetap Rp 15.000.000Akumulasi Depresiasi AT (Rp 2.500.000) Total Aktiva Rp 80.500.000

Page 12: 1 Akuntansi Persekutuan-i (Autosaved)

12 Akuntansi Persektuan: Pembentukan dan Pembagian Laba

PasivaHutang Usaha Rp 15.000.000Hutang Lancar Lain Rp 2.500.000Hutang Jk Panjang Rp 12.500.000Modal Clara Rp 50.500.000Total Pasiva Rp 80.500.000

Persekutuan akan mengambil alih aktiva dan

menanggung kewajiban, akan tetapi harus dibuat

penyesuaian sebagai berikut:

1. Clara mengambil kas sebesar Rp. 1.000.000 dan sisanya

yang disertakan dalam persekutuan

2. Setelah dilakukan penilaian, nilai persediaan barang

dagang ditaksir Rp. 36.500.000

3. Nilai buku aktiva tetap disepakati Rp.10.000.000. dan

nilai akumulasi penyusutan dinolkan.

Jurnal atas Transaksi 1) Jurnal untuk mencatat masuknya sekutu Intan

Intan menyerahkan uang tunai dengan nominal Rp.

30.000.000

Kas Rp. 30.000.000Modal, Nn Intan Rp. 30.000.000

2) Jurnal untuk mencatat masuknya sekutu Tata

Tata menyerahkan uang tunai dengan nominal Rp.

45.000.000

Kas Rp. 45.000.000Modal, Nn Tata Rp. 45.000.000

3) Jurnal untuk mencatat masuknya sekutu Clara dengan

mengadakan penyesuaian terhadap buka lama

- Clara menarik uang tunai, menyebabkan

pengeruangan kas Rp. 1.500.000

- Perubahan nilai persediaan bertambah Rp. 1.500.000

- Nilai buku aktiva tetap ditaksir senilai 10.000.000

dengan mengnolkan akumulasi penyustan sehingga

menurunkan harga perolehan senilai Rp. 5.000.000

Page 13: 1 Akuntansi Persekutuan-i (Autosaved)

Akuntansi Persekutuan 13

Setiap adanya perubahan nilai aktiva akan

mempengaruhi jumlah modal dalam neraca

Persediaan Rp. 1.500.000Ak. Penyusutan AT Rp. 2.500.000Modal, Clara Rp. 2.000.000

Kas Rp. 1.000.000Aktiva Tetap Rp. 5.000.000

Neraca persekutuan pada tanggal pembentukan akan

terlihat seperti berikut:

Page 14: 1 Akuntansi Persekutuan-i (Autosaved)

14 Akuntansi Persektuan: Pembentukan dan Pembagian Laba

Firma CINTANeraca

Per 2 Januari 2010===============================

======AktivaKas Rp 80.000.000Piutang Rp 14.500.000Penyisihan Piutang Ragu (Rp 250.000)Persediaan Rp 36.500.000Aktiva Lancar Lainnya Rp 12.750.000Aktiva Tetap Rp 10.000.000 Total Aktiva Rp 153.500.000

PasivaHutang Usaha Rp 15.000.000Hutang Lancar Lain Rp 2.500.000Hutang Jgk Panjang Rp 12.500.000Modal Clara Rp 48.500.000Modal Intan Rp 30.000.000Modal Tata Rp 45.000.000Total Pasiva Rp 153.500.000

b. Pencatatan Menggunakan Buku BaruDalam metode pencatatan ini, perkiraan Neraca atau

buku besar dari perusahaan sekutu yang ada sebelumnya

harus ditutup lebih dahulu. Persekutuan hanya mengakui

pencatatan nilai dari masing-masing sekutu sesuai dengan

penilaian kembali dari masing-masing Account dalam

Neraca yang diberikan.

Dengan menggunakan Ilustrasi 2 di atas maka jurnal

yang diperoleh adalah sebagai berikut:

1) Transaksi Jurnal

Jurnal untuk mencatat masuknya sekutu Intan

Intan menyerahkan uang tunai dengan nominal Rp.

30.000.000

Kas Rp. 30.000.000Modal, Nn Intan Rp. 30.000.000

2) Jurnal untuk mencatat masuknya sekutu Tata

Tata menyerahkan uang tunai dengan nominal Rp.

45.000.000

Kas Rp. 45.000.000

Page 15: 1 Akuntansi Persekutuan-i (Autosaved)

Akuntansi Persekutuan 15

Modal, Nn Tata Rp. 45.000.0003) Jurnal untuk mencatat masuknya sekutu Clara dengan

mengadakan penyesuaian terhadap buka lama

- Clara menarik uang tunai, menyebabkan

pengeruangan kas Rp. 1.000.000. Jadi kas yang

disertakan adalah Rp. 5.000.000

- Persediaan setelah nilai menjadi Rp. 36.500.000

- Nilai buku aktiva tetap ditaksir senilai 10.000.000

dengan me-nol-kan akumulasi penyusutan sehingga

yang diserahkan kepada

Jadi harta yang diserahkan Claradapat dijurnal sebagai

berikut:

Kas Rp 5.000.000Piutang Rp14.500.000Persediaan Rp36.500.000Aktiva Lancar Lain Rp12.750.000Aktiva Tetap Rp10.000.000

Penys. Piutang Ragu Rp 250.000Hutang Usaha Rp 15.000.000Hutang Lancar Lain Rp 2.500.000Hutang Jgk. Panjang Rp 12.500.000Modal, Clara Rp 48.500.000Neraca yang dihasilkan dengan metode ini sama

apabila persekutuan melanjut catatan perusahaan

perorangan. Jadi pada tanggal pembentukan juga akan

terlihat seperti berikut:

Firma CINTANeraca

Per 2 Januari 2010==========================

===AktivaKas Rp 80.000.000Piutang Rp14.500.000Penyisihan Piutang Ragu (Rp 250.000)Persediaan Rp 36.500.000Aktiva Lancar Lainnya Rp 12.750.000Aktiva Tetap Rp 10.000.000 Total Aktiva Rp 153.500.000 Pasiva

Page 16: 1 Akuntansi Persekutuan-i (Autosaved)

16 Akuntansi Persektuan: Pembentukan dan Pembagian Laba

Hutang Usaha Rp15.000.000Hutang Lancar Lain Rp 2.500.000Hutang Jgk Panjang Rp12.500.000Modal Clara Rp48.500.000Modal Intan Rp30.000.000Modal Tata Rp45.000.000Total Pasiva Rp 153.500.000

4. Bonus dan Goodwill pada Investasi PertamaPada saat pendirian adakalanya jumlah modal yang

disetor tidak sama dengan jumlah modal yang diakui dan

dicatat. Bila perbedaan ini terjadi, selisih antara modal yang

disetor dengan modal yang dicatat dapat diakui sebagai

bonus dan dapdapat pula diakui sebagai goodwill.

a. Pengakuan Modal dengan Metode BonusDengan metode ini, kelebihan pengakuan modal salah

satu sekutu akanmengurangi pengakuan modal sekutu

lainnya.

Ilustrasi Kasus 3Diasumsikan Firma ANDALAN yang didirikan oleh

Annida, Dahlan, dan Farlan dengan masing masing

menyetorkan modal Rp 10.000.000.Annida dianggap

sebagai sekutu yang paling mempunyai pengaruh dan

memiliki jaringan yang bisa membuat perusahaan lebih

baik.Oleh karena itu dua sekutu lainnya sepakat

memberikan 50% kepentingan kepada Annida.

Pembentukan firma tersebut bisa dijurnal sebagai

berikut:

- Mencatat setoran modal masing-masing sekutu

Kas Rp 30.000.000Modal Annida Rp

10.000.000Modal Dahlan Rp

10.000.000Modal Farlan Rp

10.000.000

- Mencatat bonus kepada Annida

Page 17: 1 Akuntansi Persekutuan-i (Autosaved)

Akuntansi Persekutuan 17

Modal Dahlan Rp 2.500.000

Modal Farlan Rp 2.500.000

Modal Annida Rp 5.000.000PerhitunganTotal modal disetor Rp 32.000.000

Kepentingan Annida = 50% x 30.000.000 Rp

15.000.000

Modal yag disetor Annida Rp

10.000.000

Kelebihan modal untuk Annida Rp

5.000.000

Pengurangan modal Dahlan =10.000.00020.000.000

x 5.000.000 = Rp

2.500.000

Pengurangan modal Farlan = 10.000.00020.000.000

x 5.000.000 = Rp

2.500.000

b. Pengakuan Modal dengan Metode GoodwillKelebihan pengakuan modal dengan motode ini tidak

menyebabkan pengurangan modal terhadap sekutu lain,

tetapi kelebihan yang diberikan akan diakui sebagi

goodwill dicatat sebagai aktiva tidak berwujud.

Ilustrasi Kasus 4Dari ilustrasi kasus 3 di atas, diasumsikan kelebihan

modal yang akan diterima Annida diakui sebagi goodwill

bagi persekutuan baru. Sehingga jurnal penyetoran

modal akan dicatat sebagai berikut:

- Mencatat setoran modal masing-masing sekutu

Kas Rp 30.000.000Modal Annida Rp 10.000.000Modal Dahlan Rp 10.000.000Modal Farlan Rp 10.000.000

- Mencatat goodwill kepada Annida

Goodwill Rp 10.000.000Modal Annida Rp 10.000.000

Perhitungan:

Page 18: 1 Akuntansi Persekutuan-i (Autosaved)

18 Akuntansi Persektuan: Pembentukan dan Pembagian Laba

Total Modal disetor selain Annida Rp 20.000.000

Kepentingan Dahlan dan Farlan 50%

Total Modal ketiga sekutu Rp 20.000.000 : 50% =

Rp 40.000.000

Total modal disetor ketiga sekutu = Rp 30.000.000

Goodwill untuk Annida = Rp 10.000.000

D. PEMBAGIAN LABA RUGI DALAM PERSEKUTUANSesuai dengan salah satu karakteristik persekutuan yang

telah dikemukan di atas, yaitu participation on partnership

profit, dimana setiap sekutu berhak terhadap laba yang

diperoleh persekutuan. Hak tersebut dibagi berdasarkan

kesepakatan yang tercantum dalam akte pendirian.

Laba(rugi) persekutuan dapat dibagi dengan cara-cara

sebagai berikut:

1. Laba(rugi) dibagi rata kepada setiap sekutu

2. Laba(rugi) dibagi berdasarkan perbandingan yang telah

ditetapkan (rasio arbitrary)

3. Laba(rugi) dibagi berdasarkan perbandingan modal

masing-masing sekutu.

4. Laba (rugi) dibagi dengan memberikan bunga atas

modal sekutu

5. Laba (rugi) dibagi dengan memberikan bonus kepada

sekutu

6. Laba (rugi) dibagi dengan memberikan gaji kepada

sekutu

Laba yang dibagi kepada setiap sekutu akan

mempengaruhi akun modal masing-masing sekutu. Pada

saat laba dibagi, persekutuan akan mengkredit akun Prive

masing-masing sekutu. Pengkreditan prive ini bersifat

sementara sebelum penarikan uang kas oleh setiap sekutu.

Pada saat panarikan kas oleh sekutu akun prive akan di

debet kembali dengan mengkreditkan akun kas.Jika para

sekutu sepakat tidak menarik laba yang diperoleh, tetapi

menambahkan ke saldo modal masing masing, akun modal

masing-masing akan langsung dicatat di sisi kredit.

Page 19: 1 Akuntansi Persekutuan-i (Autosaved)

Akuntansi Persekutuan 19

Pada saat persekutuan mengalami kerugian, para sekutu

harus menanggung sesuai dengan perjanjian pembagian

laba (rugi). Pencatatan dilakukan dengan mendepat akun

Modal masing-masing sekutu dan mengkreditkan akun

Ikhtisar Laba Rugi.

1. Laba Dibagi SamaDengan menggunakan sistem, masing-masing sekutu

akan mendapat laba dalam jumlah yang sama.

Ilustrasi Kasus 4Diasumsikan CV. Jaya Sentosa yang dimiliki oleh Isa,

Zainudin dan Dahlan memperoleh laba bersih tahun

2010 Rp 75 .000.000.Atas laba ini masing-masing sekutu

memperoleh pembagian laba sebesar Rp 25.000.000.

Sehingga jurnal untuk pembagian laba adalah sebagai

berikut:

Ikhtisar laba rugi Rp 75.000.000Modal Isa Rp 25.000.000Modal Zainudin Rp 25.000.000Modal Dahlan Rp 25.000.000

Untuk memindahkan saldo ke rekening prive, akan

dijurnal

Modal Isa Rp 25.000.000Modal Zainudin Rp 25.000.000Modal Dahlan Rp 25.000.000

Prive Isa Rp 25.000.000Prive Zainudin Rp 25.000.000Prive Dahlan Rp 25.000.000

2. Laba Dibagi Dengan Rasio TertentuPembagian laba dengan metode ini merujuk pada

perbandingan (rasio) yang telah diteapkan masing-

masing.Rasio ini biasanya ditetapkan berdasarkan

pertimbangan terhadap konstribusi masing-masing

sekutu tidak hanya berdasarkan modal yang disetor.

Page 20: 1 Akuntansi Persekutuan-i (Autosaved)

20 Akuntansi Persektuan: Pembentukan dan Pembagian Laba

Ilustrasi Kasus 5Dengan menggunakan asumsi pada ilustrsi kasus 4 di

atas, dimisalkan pada awal pendirian, para sekutu

sepakan membagai laba-rugi dalam rasio 4:3:3 untuk

Isa, Zainudin dan Dahlan. Sehingga masing-masing

sekutu medapatkan bagian laba sebagai berikut:

Laba untuk Isa = 4

10 x Rp 75.000.000 = Rp 30.000.000

Laba untuk Zainudin = 3

10 x Rp 75.000.000 = Rp

22.500.000

Laba untuk Dahlan = 3

10 x Rp 75.000.000 = Rp

22.500.000

Sehingga jurnal untuk pembagian laba adalah sebagai

berikut:

Ikhtisar laba rugi Rp 75.000.000Modal Isa Rp 30.000.000Modal Zainudin Rp 22.500.000Modal Dahlan Rp 22.500.000

Untuk memindahkan saldo ke rekening prive, akan

dijurnal

Modal Isa Rp 30.000.000Modal Zainudin Rp 22.500.000Modal Dahlan Rp 22.500.000

Prive Isa Rp 30.000.000Prive Zainudin Rp 22.500.000Prive Dahlan Rp 22.500.000

3. Laba Dibagi Dengan Rasio ModalDalam hal ini, modal dijadikan satu-satunya faktor

penentu besar kecilnya hak atas laba persekutuan. Rasio

modal dapat hitung:

1. Modal Mula-mula adalah modal masing-masing

sekutu pada saat persekutuan berdiri.

2. Modal Awal Periode adalah saldo modal pada awal

periode yang bersangkutan. Pada umumnya saldo

Page 21: 1 Akuntansi Persekutuan-i (Autosaved)

Akuntansi Persekutuan 21

modal masing-masing sekutu setiap periodenya

mengalami perubahan karena berbagai macam

sebab, seperti :

a) Setoran modal.

b) Penarikan modal.

c) Pemindahan saldo rekening prive.

d) Bagian laba.

e) Pembebanan bagian rugi.

3. Modal Akhir Periode adalah saldo rekening “ Modal “

pada akhir periode sebelum pemindahan saldo

rekening “ prive “ dan pembagian laba atau rugi.

Pada umumnya saldo modal akhir ini setiap

periodenya juga mengalami perubahan.

4. Modal Rata-rata adalah modal rata-rata masing-

masing sekutu selama satu periode.

a. Berdasarkan Rasio Modal AwalYang dimaksud modal awal adalah modal masing-

masing sekutu pada saat persekutuan berdiri tanpa

melihat adanya perubahan modal. Jadi rasio pembagian

laba akan selalu sama setiap periode. Kontribusi awal

dianggap factor paling penting dalam berlangsungnya

Ilustrasi Kasus 6Fa. Sejati pada awal pendirian masing-masing memiliki

saldo modal Seno sebesar Rp 120.000.000; JanoRp

40.000.000; dan TinoRp 40.000.000. Para sekutu

sepakat membagi laba (rugi) berdasarkan persentasi

penyertaan modal awal.Tahun 2010 firma memperoleh

laba sebesar Rp 40.000.000.Jadi, laba tahun 2010 akan

dibagai sebagai berikut:

Laba untuk Seno = 120.000.000200.000.000

x Rp 40.000.000 = Rp

24.000.000

Laba untuk Jano = 40.000 .000

200.000.000 x Rp 40.000.000 = Rp

8.000.000

Page 22: 1 Akuntansi Persekutuan-i (Autosaved)

22 Akuntansi Persektuan: Pembentukan dan Pembagian Laba

Laba untuk Tino = 40.000 .000

200.000.000 x Rp 40.000.000 = Rp

8.000.000

Sehingga jurnal untuk pembagian laba adalah sebagai

berikut:

Ikhtisar laba rugi Rp 40.000.000Modal Seno Rp 24.000.000Modal Jano Rp 8.000.000Modal Tino Rp 8.000.000

Untuk memindahkan saldo ke rekening prive, akan

dijurnal

Modal Seno Rp 24.000.000Modal Jano Rp 8.000.000Modal Tino Rp 8.000.000

Prive Seno Rp 24.000.000Prive Jano Rp 8.000.000Prive Tino Rp 8.000.000

Ilustrasi Kasus 7Jika pada Ilustrasi Kasus6di atas, jika perusahaan

mengalami kerugian sebesar Rp 40.000.000, maka

kerugian tersebut akan ditanggung oleh masing-masing

sekutu dengan mengkreditkan modal sekutu. Atas

kerugian yang ditanggung oleh sekutu, maka akan

dicatat ke dalam jurnal sebagai berikut:

Modal Seno Rp 24.000.000

Modal Jano Rp 8.000.000

Modal Tino Rp 8.000.000

Ikhtisar laba rugi Rp 40.000.000

Perhitungan

Pengurangan modal Seno = 120.000.000200.000.000

x Rp

40.000.000 = Rp 24.000.000

Pengurangan modal Jano = 40.000 .000

200.000.000x Rp 40.000.000

= Rp 8.000.000

Page 23: 1 Akuntansi Persekutuan-i (Autosaved)

Akuntansi Persekutuan 23

Pengurangan modal Tino = 40.000 .000

200.000.000x Rp 40.000.000

= Rp 8.000.000

b. Berdasarkan Rasio Modal Awal Periode Walaupun memiliki model perhitungan yang sama

dengan metode pada point (a), namun memiliki asumsi

yang berbeda.Periodesitas, sebagai salah satu asumsi

akuntansi benar-benar ditekan bilaperhitungan

pembagian laba menggunakan metode ini, dimana yang

menjadi indikator adalah besarnya modal yang

terbukukan pada awal periode.

Ilustrasi Kasus 8Berikut disajikan buku besar modal dan prive dari

masing-masing sekutu Fa.MYOB per 31 Desember 2010.

Modal, Ny Mayang

D

1/1

4/9

Rp 50.000.000

Rp 50.000.000

S Rp

100.000.000

Modal, Tn Yoyon

D

1/1

4/1

0

Rp

60.000.000

Rp

40.000.000

S Rp

100.000.000

Modal, Tn Ojan

D

1/1

12/

9

Rp

40.000.000

Rp

40.000.000

S Rp

40.000.000

Modal, Tn Bima

D

1/1

2/7

25/8

Rp 50.000.000

Rp 40.000.000

Rp 30.000.000

S Rp 120.000.000

Prive, Ny Mayang

5/1

2

Rp. 2.500.000

Prive, Tn Yoyon

8/

6

Rp. 3.500.000

Prive, Tn Ojan

1/

2

Rp. 2.500.000

Prive, Bima

19/

2

Rp. 6.500.000

Tahun 2010 Firma melaporkan perolehan laba sebesar

Rp 80.000.000.sesuai dengan perjanjian awal pendirian

bahwa laba rugi akan dibagi berdasarkan modal awal

Page 24: 1 Akuntansi Persekutuan-i (Autosaved)

24 Akuntansi Persektuan: Pembentukan dan Pembagian Laba

periode berjalan. Perhitungan pembagian laba dapat

disajikan sebagai berikut:

Laba untuk Mayang = 50.000.000

200.000.000 x Rp 80.000.000 =

Rp 20.000.000

Laba untuk Yoyon = 60.000 .000

200.000.000 x Rp 80.000.000 = Rp

24.000.000

Laba untuk Ojan = 40.000 .000

200.000.000 x Rp 80.000.000 = Rp

16.000.000

Laba untuk Bima = 50.000.000

200.000.000 x Rp 80.000.000 = Rp

20.000.000

Sehingga jurnal untuk pembagian laba adalah sebagai

berikut:

Ikhtisar laba rugi Rp 80.000.000

Modal Mayang Rp

20.000.000

Modal Yoyon Rp 24.000.000

Modal Ojan Rp 16.000.000

Modal Bima Rp 20.000.000

Untuk memindahkan saldo ke rekening prive, akan

dijurnal

Modal Mayang Rp 20.000.000

Modal Yoyon Rp 24.000.000

Modal Ojan Rp 16.000.000

Modal Bima Rp 20.0 00.000

Prive Mayang Rp 20.000.000

Prive Yoyon Rp 24.000.000

Prive Ojan Rp 16.000.000

Prive Bima Rp 20.000.000

c. Berdasarkan Rasio Modal Akhir Periode Metode ini juga menggunakan asumsi periodesitas,

namun yang menjadi dasar perhitungan adalah modal

akhir dari masing-masing sekutu.

Page 25: 1 Akuntansi Persekutuan-i (Autosaved)

Akuntansi Persekutuan 25

Ilustrasi Kasus 9Dengan menggunakan data pada Ilustrasi Kasus 8,

pembagian laba dapat dihitung sebagai berikut:

Laba untuk Mayang = 100.000 .000400 .000 .000

x Rp 80.000.000 =

Rp 20.000.000

Laba untuk Yoyon = 100.000 .000400 .000 .000

x Rp 80.000.000 = Rp

20.000.000

Laba untuk Ojan = 80.000 .000

400 .000 .000 x Rp 80.000.000 = Rp

16.00.000

Laba untuk Bima = 120.000 .000400 .000 .000

x Rp 80.000.000 = Rp

24.000.000

Sehingga jurnal untuk pembagian laba adalah sebagai

berikut:

Ikhtisar laba rugi Rp 80.000.000Modal Mayang Rp 20.000.000Modal Yoyon Rp 20.000.000Modal Ojan Rp 16.000.000Modal Bima Rp 24.000.000

Untuk memindahkan saldo ke rekening prive, akan

dijurnal

Modal Mayang Rp 20.000.000Modal Yoyon Rp 20.000.000Modal Ojan Rp 16.000.000Modal Bima Rp 24.000.000

Prive Mayang Rp 20.000.000Prive Yoyon Rp 20.000.000Prive Ojan Rp 16.000.000Prive Bima Rp 24.000.000

d. Berdasarkan Rasio Modal Rata

Pembagian laba (rugi) dengan metode ini menggunakan

dua indicator utama yaitu saldo modal dan jangka

waktu.

Page 26: 1 Akuntansi Persekutuan-i (Autosaved)

26 Akuntansi Persektuan: Pembentukan dan Pembagian Laba

Ilustrasi Kasus 10Dengan menggunakan data pada Ilustrasi Kasus 8,

pembagian laba berdasarkan rasio modal rata-rata dapat

dihitung sebagai berikut:

Sekutu Tgl Mutasi

Jlh D

Jlh K Saldo Modal

Jgk Waktu Tiap

Bagian

Jlh Modal dlm Jgk Waktu

Bersagkutan

Mayang

01-Jan   Rp 50.000.000

Rp 50.000.000

8 Bln Rp 400.000.000

  04-Sep   Rp 50.000.000

Rp 100.000.000 4 Bln

Rp 400.000.000

          12 Bln Rp 800.000.000

             

Yoyon 01-Jan   Rp 60.000.000

Rp 60.000.000 10 Bln

Rp 600.000.000

  04-Nov   Rp 40.000.000

Rp 100.000.000 2 Bln

Rp 200.000.000

          12 Bln Rp 800.000.000

            

Ojan 01-Jan   Rp 40.000.000

Rp 40.000.000 8 Bln

Rp 320.000.000

  12-Sep   Rp 40.000.000

Rp 80.000.000 4 Bln

Rp 320.000.000

          12 Bln Rp 640.000.000

            

Bima 01-Jan   Rp 50.000.000

Rp 50.000.000 6 Bln

Rp 300.000.000

  02-Jul   Rp 40.000.000

Rp 90.000.000 2 Bln

Rp 180.000.000

  25-Agt   Rp 30.000.000

Rp 120.000.000 4 Bln

Rp 480.000.000

          12 Bln Rp 960.000.000

Laba untuk Mayang = 800.000.000

3.200.000 .000 x Rp 80.000.000 =

Rp 20.000.000

Laba untuk Yoyon = 800.000.000

3.200.000 .000 x Rp 80.000.000 =

Rp 20.000.000

Laba untuk Ojan = 640.000.000

3.200.000 .000 x Rp 80.000.000 = Rp

16.000.000

Laba untuk Bima = 960.000.000

3.200.000 .000 x Rp 80.000.000 = Rp

24.000.000

Page 27: 1 Akuntansi Persekutuan-i (Autosaved)

Akuntansi Persekutuan 27

Sehingga jurnal untuk pembagian laba adalah sebagai

berikut:

Ikhtisar laba rugi Rp 80.000.000Modal Mayang Rp 20.000.000Modal Yoyon Rp 20.000.000Modal Ojan Rp 16.000.000Modal Bima Rp 24.000.000

Untuk memindahkan saldo ke rekening prive, akan

dijurnal

Modal Mayang Rp 20.000.000Modal Yoyon Rp 20.000.000Modal Ojan Rp 16.000.000Modal Bima Rp 24.000.000

Prive Mayang Rp 20.000.000Prive Yoyon Rp 20.000.000Prive Ojan Rp 16.000.000Prive Bima Rp 24.000.000

4. Laba (rugi) dibagi dengan memberikan bunga atas modal sekutuDalam metode ini, setiap modal yang disertakan oleh

masing-masing sekutu akan diberikan balas jasa berupa

bunga dari laba. Sisi laba setelah bunga akab dibagi

menurut metode laba dibagi rata, rasio tertentu, atau rasio

modal. Bunga dapat dihitung berdasarkan rasio modal

sebagai berikut:

1. Modal mula-mula

2. Modal awal periode

3. Modal akhir periode

4. Modal rata-rata

5. Kelebihan modal diatas jumlah tertentu.

Apabila setelah diperhitungkan bunga tersebut

menjadi minus, yang berarti rugi, maka besarnya bagian

laba masing-masing sekutu adalah sama dengan bunga

modal dikurangi dengan bagian sisa rugi. Bunga modal

ini hanya sebagai alat pembagian laba saja, sehingga

tidak mempengaruhi besarnya laba

Page 28: 1 Akuntansi Persekutuan-i (Autosaved)

28 Akuntansi Persektuan: Pembentukan dan Pembagian Laba

Ilustrasi Kasus 11Fa Akuntanza dimiliki oleh Akmal, Untung, dan Anza

pada akhir tahun menunjukkan saldo laba Rp

120.000.000 sedangkan masing-masing buku besar

sekutu disajikan sebagai berikut:Modal Akmal

Tgl Keterangan Ref D(Rp) K (Rp) Saldo(Rp)

2010Jan 1Apr 1

Saldo Awal Tahun 10.000.000

30.000.000

40.000.000

Modal Untung

Tgl Keterangan Ref D(Rp) K (Rp) Saldo(Rp)

2010Jan 1Apr 1

Saldo Awal Tahun 10.000.000

40.000.000

50.000.000

Modal Anza

Tgl Keterangan Ref D(Rp) K (Rp) Saldo(Rp)

2010Jan 1Apr 1

Saldo Awal Tahun 10.000.000

50.000.000

60.000.000

Hitunglah masing-masing laba untuk para sekutu jika

pembagiannya menurut ketentuan berikut:

a. Diberikan bunga 10% atas modal awal periode

sisanya akan dibagi rata.

b. Diberikan bunga 10% modal akhir periode sisanya

akan dibagi berdasarkan rasio 30:30:40 untuk Akmal,

Untung, dan Anza.

c. Diberikan bunga 10% atas saldo modal rata-rata dan

sisanya dibagi rata.

Penyelesaiana. Diberikan bunga 10% atas modal awal periode

sisanya akan dibagi rata

Page 29: 1 Akuntansi Persekutuan-i (Autosaved)

Akuntansi Persekutuan 29

Bunga untuk Akmal = 10% x Rp 30.000.000 = Rp

3.000.000

Bunga untuk Untung = 10% x Rp 40.000.000 = Rp

4.000.000

Bunga untuk Anza = 10% x Rp 50.000.000 = Rp

5.000.000

Masing-masing sekutu akan mendapatkan bagian

laba

Keterangan Sekutu Akmal (Rp)

Sekutu Untung

(Rp)

Sekutu Anza (Rp) Jumlah (Rp)

Bunga setiap sekutu

3.000.000 4.000.000

5.000.000 12.000.000

Sisa laba dibagi rata

36.000.000 36.000.000

36.000.000

108.000.000

Jumlah 39.000.000 40.000.000

41.000.000

120.000.000

b. Diberikan bunga 10% atas modal akhir periode

sisanya akan dibagi berdasarkan rasio 30:30:40

untuk Akmal, Untung, dan Anza

Bunga untuk Akmal = 10% x Rp 40.000.000 = Rp

4.000.000

Bunga untuk Untung = 10% x Rp 50.000.000 = Rp

5.000.000

Bunga untuk Anza = 10% x Rp 60.000.000 = Rp

6.000.000

Masing-masing sekutu akan mendapatkan bagian

laba

Keterangan Sekutu Akmal (Rp)

Sekutu Untung

(Rp)

Sekutu Anza (Rp) Jumlah (Rp)

Bunga setiap sekutu

4.000.000 5.000.000 6.000.000 15.000.000

Sisa laba dibagi rata

33.000.000 33.000.000

44.000.000

110.000.000

Jumlah 37.000.000 38.000.000

39.000.000

120.000.000

c. Diberikan bunga 10% atas modal awal periode

sisanya akan dibagi rata

Bunga untuk Akmal Investasi Rp 30.000.000 selama 12 bln

Page 30: 1 Akuntansi Persekutuan-i (Autosaved)

30 Akuntansi Persektuan: Pembentukan dan Pembagian Laba

= 12/12 x 10% x 30.000.000 = Rp 3.000.000Rp 10.000.000 selama 9 blm

= 9/12 x 10% x 10.000.000 = Rp 750.000Jumlah = Rp 3.750.000Bunga untuk UntungInvestasi Rp 40.000.000 selama 12 bln

= 12/12 x 10% x 40.000.000 = Rp 4.000.000Rp 10.000.000 selama 9 bln

= 9/12 x 10% x 10.000.000 = Rp 750.000Jumlah = Rp 4.750.000Bunga untuk AnzaInvestasi Rp 50.000.000 selama 12 bln

= 12/12 x 10% x 50.000.000 =Rp 5.000.000Rp 10.000.000 selama 9 blm

= 9/12 x 10% x 10.000.000 =Rp 750.000Jumlah =Rp 5.750.000

Masing-masing sekutu akan mendapatkan bagian

laba

Keterangan Sekutu Akmal (Rp)

Sekutu Untung

(Rp)

Sekutu Anza (Rp) Jumlah (Rp)

Bunga setiap sekutu

3.750.000 4.750.000 5.750.000 14.250.000

Sisa laba dibagi rata

35.250.000 35.250.000

35.250.000

10.5750.000

Jumlah 39.000.000 40.000.000

41.000.000

120.000.000

5. Laba dibagi dengan memperhitungkan Gaji dan/ atau BonusDi dalam metode ini laba yang ada dikurangi gaji dan

atau bonus terlebih dahulu baru kemudian sisanya dibagi

menurut laba dibagi rata, rasio tertentu atau metode rasio

modal.Sehingga sisa tersebut dapat positif maupun

negatif.Bila negatif berarti mengalami rugi riil meskipun

sebenarnya ada laba namun setelah dikurangi gaji dan

bonus menjadi rugi karena gaji dan bonusnya terlalu

besar.Gaji biasanya dihitung dalam satuan waktu satu tahun

(disetahunkan) sedangkan bonus dihitung dengan prestasi

atau berdasarkan setoran modalnya.

6. Laba dibagi dengan memperhitungkan Bunga Modal, Gaji dan/ atau Bonus

Dalam metode ini pertama-tama laba dikurangi

bunga modal, gaji dan bonus kemudian sisanya

Page 31: 1 Akuntansi Persekutuan-i (Autosaved)

Akuntansi Persekutuan 31

dibagi menurut metode laba dibagi rata, rasio

tertentu atau metode rasio modal. Dalam metode ini,

semua faktor yang menentukan besarnya andil

masing-masing sekutu di dalam menghasilkan laba

atau rugi.

Ilustrasi Kasus 12Dari data pada ilustrasi kasus 11 di atas, jika

pembagian laba dilakukan dengan kententuan:

1) Diberikan Gaji kepada Untung sebesar Rp 15.000.000,

dan kepada Anza Rp 5.000.000

2) Atas laba yang diperoleh, setiap sekutu juga diberikan

bunga atas modal yang dimiliki sebesar 10% dari modal

awal periode.

3) Bonus diberikan kepada sebesar 10% untuk Akmal dari

laba bersih setelah dikurangi gaji sekutu dan bunga atas

modal.

4) Sisa laba akan dibagi rata kepada setiap sekutu.

Diminta:

- Hitunglah laba untuk masing-masing sekutu

- Catatlah pembagian laba tersebut ke dalam jurnal

umum!

Penyelesaian KasusPertama laba diperuntukkan untuk gaji,

kemudian dihitung bunga akan diterima oleh masing-

masing sekutu berdasarkan modal periode. Atas

sisanya diperhitungkan bonus yang akan diterima

oleh Akmal. Sehingga perhitungannya dapat

disajikan sebagai berikut:

KeteranganSekutu Akmal(Rp)

Sekutu Untung

(Rp)

Sekutu Anza (Rp)

Sisa Laba(Rp)

Laba 120.000.000

Gaji 0 15.000.000 5.000.000 100.000.000

Bunga 3.000.000 4.000.000 5.000.000 88.000.000Bonus untuk Akmal

8.800.000 - - 79.200.000

Sisa laba dibagi rata

26.400.000

26.400.000 26.400.000

Jumlah 38.200.00 45.400.000 36.400.000

Page 32: 1 Akuntansi Persekutuan-i (Autosaved)

32 Akuntansi Persektuan: Pembentukan dan Pembagian Laba

0

Peritungan:

Bunga berdasarkan modal awal periode:

Bunga untuk Akmal = 10% x Rp 30.000.000 = Rp

3.000.000

Bunga untuk Untung = 10% x Rp 40.000.000 = Rp

4.000.000

Bunga untuk Anza = 10% x Rp 50.000.000 = Rp

5.000.000

Bonus untuk Akmal = 10% x (120.000.000 – 32.000.000)

= Rp 8.800.000

Sisa yang dibagi rata:

Sisa laba = Rp 120.000.000 – Rp 40.800.000 = Rp

79.200.000

Masing-masing sekutu memperoleh= Rp 79.200.000/3 =

Rp 26.400.000

E. PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGANLaporan keuangan firma tidak berbeda dengan

laporan keuangan untuk peruahaan perorangan, perbedaannya hanya terletak pada jumlah pemilik.

a. Laporan laba rugi firma sama dengan laporan laba rugi untuk perusahaan perorangan, kecuali dalam hal distribusi laba atau rugi bersih. Dalam perusahaan perorangan, laba atau rugi operasi akan dinikmati atau ditanggung oleh pemilik, sedangkan pada firma laba atau rugi di distribusikan di antara para anggota sekutu.

b. Laporan perubahan modal perusahaan perseorangan dinamakan dengan laporan modal pemilik (statement of owner’s equity) , sedangkan untuk firma dinamakan sebagai laporan modal sekutu (statement of partners’ capital). Laporan ini berfungsi untuk menginformasikan kepada anggota sekutu tentang perubahan saldo modal dari masing-masing sekutu sekaligus modal keseluruhan firma sepanjang tahun berjalan.

Berikut ini adalah contoh format laporan perubahan modal dan neraca untuk firma:

Page 33: 1 Akuntansi Persekutuan-i (Autosaved)

Akuntansi Persekutuan 33

Firma AligandhiLaporan Modal Sekutu

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009Dalam satua Rupiah

Albert Capital

Ira Capital

Gandi Capital Total

Saldo modal, 1 Jan 09

200.000.000

180.000.000

160.000.000

540.000.000

Tambahan investasi 10.000.00

010.000.0

0020.000.0

00Net Operating Income

32.000.000

30.000.000

35.000.000

97.000.000

Prive -5.000.000

-5.000.00

0

-10.000.0

00Saldo modal, 31 Des 09

237.000.000

215.000.000

195.000.000

647.000.000

c. Neraca untuk firma sama dengan neraca pada perusahaan erseorangan, perbedaan terletak pada pelaporan modalnya. Pada firma, saldo modal atas masing-masing anggota sekutu akan ditunjukkan secara terpisah dalam neraca.

Page 34: 1 Akuntansi Persekutuan-i (Autosaved)

34 Akuntansi Persektuan: Pembentukan dan Pembagian Laba

SOAL LATIHAN1. Berikut adalah skema pembagian laba rugi Fa. NAMASA,

Keterangan Sekutu NANANG

Sekutu MAMAN

Sekutu SALSA

Jumlah

Laba Tahun 2010 - - -

_________

Bonus (5%) _________ - -_________

Jumlah Setelah Bonus _________ _________ _________

_________

Gaji8.000.00

07.000.00

0 - 15.000.000

Sisa Laba Dibagi Rata _________ _________

9.000.000

_________

Jumlah _________ _________ _________0

2. Pada tanggal 1 Juli 2011, Ami dan Fandi mendirikan

sebuah CV dengan menyetorkan harta masing-masing.

Ami menyerahkan bangunan Rp 180.000.000 dan Tanah

Rp 40.000.000, sedangkan Fandi menyerahkan uang

tunai Rp 200.000.000. Mereka sepakat mengakui

kepentingan Fandi sebesar 60%.

Diminta

a. Berapakah kepentingan Fandi dalam persekutuan

kelebihan diakui sebagai Goodwill

b. Berapakah pengurangan modal Ami jika kelebihan

yang diterima Fandi dianggap sebagai bonus

Page 35: 1 Akuntansi Persekutuan-i (Autosaved)

Akuntansi Persekutuan 35

c. Catatlah ke jurnal umum transaksi di atas, baik

dengan menggunakan pendekatan bonus maupun

goodwill

3. Hermansyah, Santi, Lemos, Yanti mendirikan sebuah

percetakan yang diberi nama CV. Bersama Kembali.

Tanggal 17 Agustus Masing-masing mereka

menyerahkan modal sebagai berikut:

Herman(Rp)

Santi(Rp) Lemos(Rp)

Yanti (Rp)

Kas 70.000.000

40.000.000

40.000.000

50.000.000

Peralatan 10.000.000

Bangunan 50.000.000

Tanah 20.000.000

Mesin Cetak 50.000.000

Perusahaan Dagang “AGASS” Neraca

Per 1 Januari 2010AKTIVA

Kas 25.000.000

Piutang dagang 30.000.000

Persediaan brg dagang 35.000.000

Tanah 28.000.000

Gedung 25.000.000

Akumulasi penyusutan

15.000.000 -

10.000.000

Mebel & peralatan 15.000.000

Akumulasi penyusutan

8.000.000 -

7.000.000 +

Total Aktiva 135.000.000

PASIVA

Utang Bank 55.000.000

Modal, Omar Bakri 80.000.000 +

Page 36: 1 Akuntansi Persekutuan-i (Autosaved)

36 Akuntansi Persektuan: Pembentukan dan Pembagian Laba

Total Pasiva 135.000.000

Dalam hubungannya dengan setoran Omar Bakri tersebut telah disepakati adanya penyesuaian sebagai berikut :

1. Cadangan kerugian piutang diakui sbesar 10 % dari saldo piutang dagang 2. Persediaan dinilai berdasarkan nilai pasarnya yaitu Rp 40.000.000 3. Diakuinya adanya goodwill sebesar Rp 10.000.000 4. Nilai tanah disepakati sebesar Rp 40.000.000 5. Dialuinya adanya utang biaya sebesar Rp 4.000.000

5. Berikut neraca perusahaan perorangan yang akan

bergabung membentuk persekutuan Fa. O&R:

Keterangan Olga Rafi

Kas 20.000.0

00 9.000.000

Piutang Usaha 23.000.0

00 13.000.000

Barang Dagang 39.000.0

00 26.000.000

Peralatan 3.500.0

00 7.200.000

AP Peralatan (1.250.0

00) (1.200.000

)

Kenderaan 60.000.0

00 -

AP Kenderaan (24.000.0

00) -

Jumlah Aktiva 120.250.0

00 54.000.000

Utang Usaha 15.000.0

00 2.300.000

Utang Wesel 5.000.0

00 -

Utang Bank 20.000.0

00 -

Modal Pemilik 80.250.0

00 51.700.000 120.250.0

00 54.000.000

Hasil revaluasi atas neraca di atas adalah:

Page 37: 1 Akuntansi Persekutuan-i (Autosaved)

Akuntansi Persekutuan 37

1. Persediaan barang dagang Olga Rp 45.000.000 dan

Rafi Rp 11.000.000

2. Olga mengambil uang tunai 4.000.000

3. Dibentuk penyisihan piutang 2% dari saldo piutang

masing-masing

4. Olga melunasi utang wesel dengan menggunakan

kas perusahaan dan Rafi melunasi utang usaha

dengan menggunakan kas pribadi.

5. Kepentingan masing diakui sebesar 50%. Kelebihan

dan Kekurangan setoran modal diakui sebagai bonus.

Page 38: 1 Akuntansi Persekutuan-i (Autosaved)

38 Akuntansi Persektuan: Pembentukan dan Pembagian Laba

Diminta:

a. Dengan melanjutkan pembukuan Po. Olga, catatlah

transaksi pembentukan dan neraca awal persekutuan

b. Dengan melanjutkan pembukuan Po. Rafi, catatlah

transaksi pembentukan dan neraca awal

persekutuan.

c. Apabila pencatatan menggunakan buku baru,

catatlah transaksi di atas serta susunlah neraca awal

6. Evi dan Kartika ingin membentuk sebuah persekutuan

yang bernama Bread Talk. Evi telah memiliki sebuah

perusahaan yang telah berjalan. Sedangkan Kartika

bermaksud menanamkan modalnya dalam persekutuan

dalam bentuk uang kas sebesar Rp 375.000. Dibawah ini

adalah neraca perusahaan milik Evi per 31 Desember

2009

NeracaPer 31 Desember 2009

Kas   243,000 Utang Dagang   360,000

Piutang Dagang 300,000 Modal Evi 606,000

Cad. Kerug. Piutang 18,000  

282,000  

Persediaan Brg. Dgng 321,000  

Supplies Kantor 24,000  

Kendaraan 180,000  

Akum. Penyusutan 84,000  

96,000  

966,000   966,000Evi meminta beberapa syarat untuk mengubah posisi keuangan yang dilaporkan pada Neraca per 31 Desember 2009, sebagai berikut:1) Uang kas yang ada diambil seluruhnya oleh Evi

2) Piutang dagang sebesar Rp 15.000, dianggap tidak

tertagih dan harus dihapus. Cadangan kerugian piutang

ditetapkan 5% dari saldo piutang yang baru.

3) Persediaan Barang Dagangan dinilai berdasarkan harga

pasar sebesar Rp 399.000

4) Kendaraan dinilai seharga Rp. 112.500, dan perkiraan

akumulasi penyusutan dihilangkan

Page 39: 1 Akuntansi Persekutuan-i (Autosaved)

Akuntansi Persekutuan 39

5) Kepada Evi diberikan goodwill atas reputasi

perusahaannya dinilai sebesar Rp 150.000

Diminta:

a) Prosedur pembukuan dengan melanjutkan buku

perusahaan yang terdahulu

b) Prosedur pembukuan dengan membuka buku-buku baru

tersendiri

c) Buat Neraca

7. CV. Mega Tama yang dimiliki oleh Mega dan Utama pada

tahun 2010 membukukan laba Rp 90.000.000. Pada saat

pembentukan Mega menyetorkan modal Rp 80.000.000

dan Utama Rp 120.000.000 dengan perjanjian, laba akan

dibagi berdasarkan rasio 2:5 setelah:

a. Mega akan mendapatkan gaji Rp 2.500.000 per bulan

b. Jika laba di atas Rp 50.000.000 masing-masing

sekutu memperoleh bonus 20% dari kelebihannya

c. Masing-masing sekutu juga berhak mendapat bunga

10% dari modal awal

Catatlah pembagian modal tersebut ke jurnal umum

beserta perhitungannya.

8. Tn. Aldi, Tn Ade, dan Nn Fani mendirikan Firma Ouval. Tn

Aldi menyerahkan uang tunai Rp. 15.000.000. Tn Ade

menyerahkan bangunan seharga Rp. 25.000.000 dan

dilakukan penilaian kembali sebesar Rp. 30.000.000. Nn

Fani Menyerahkan perusahaan perorangan. Berikut

neraca perusahaan Nn Fani:

Perusahaan Fani

Per 31 Desember 2008

Aktiva Lancar   Utang Lancar  

Kas35.000.00

0 Utang Usaha 60.000.000

Piutang40.000.00

0  

Penyisihan Piutang(3.750.00

0) Modal

Persediaan50.000.00

0 Modal Fani 81.750.000

Page 40: 1 Akuntansi Persekutuan-i (Autosaved)

40 Akuntansi Persektuan: Pembentukan dan Pembagian Laba

121.750.000  

Aktiva Tetap  

Kendaraan35.000.00

0  

Akum. Penyusutan(15.000.0

00)  20.000.00

0  

Total Aktiva141.750.

000  141.750.0

00

Disetujui bahwa Nn Fani akan mengambil uang kas sebesar

Rp. 35.000.000 dan Firma Ouval akan mengambil alih sisa

aktiva dan menanggung kewajiban. Penyesuaian yang

terjadi:

1. Piutang usaha sebesar Rp 2.000.000 dihapuskan dan

penyisihan piutang tak tertagih sebesar 5 %

2. Persediaan barang dagang ditetapkan sebesar harga

pasar Rp. 35.000.000

3. Kendaraan dinilai sebesar Rp. 17.000.000 dan

perkiraan akumulasi penyusutan dihilangkan

Diminta:

a. Prosedur pembukuan dengan melanjutkan buku

perusahaan yang terdahulu

b. Prosedur pembukuan dengan membuka buku-buku baru

tersendiri

9. Indi dan Elin masing-masing bersepakat untuk

membentuk sebuah persekutuan yang bernama Barra

Bima Sejati. Indi telah memiliki sebuah perusahaan yang

telah berjalan. Elin bermaksud menanamkan modalnya

dalam persekutuan sebanyak Rp 250.000. Adapun

Neraca perusahaan Indi sebelum bergabung adalah

sebagai berikut:

Neracaper 31 Desember 2009

Kas  

131.000

Utang Dagang330.0

00

Piutang Dagang317.000 Kewajiban Lain-lain

120.200

Page 41: 1 Akuntansi Persekutuan-i (Autosaved)

Akuntansi Persekutuan 41

Cad. Kerug. Piutang110.000 Modal Indi 

285.000

207.000

 

Persediaan Brg. Dagangan

263.000

 

Supplies Kantor 97.000  

Meubel & Alat-alat kantor

84.000  

Akum. Penyusutan 46.800  

37.200  

735.200

 735.2

00

Indi dan Elin bersepakat bahwa dalam pembentukan

persekutuan ini, Indi meminta beberapa syarat untuk

mengubah posisi keuangan yang dilaporkan pada Neraca

per 31 Desember 2009, sebagai berikut:

a. Uang kas yang ada diambil seluruhnya oleh indi

b. Piutang dagang

Piutang dagang sebesar Rp 18.000, dianggap tidak

tertagih dan harus dihapus.Cadangan kerugian piutang

ditetapkan 5% dari saldo piutang yang baru.

c. Persediaan barang dagangan

Barang-barang dinilai berdasarkan harga pasar sebesar

Rp 307.800

d. Meubel & alat-alat kantor

Nilai pengganti sebesar Rp 120.000 terhadap aktiva ini

telah disusut sebesar 60% dan dicatat berdasarkan nilai

sehat sebesar Rp 72.000

e. Goodwill

Kepada Indi diberikan goodwill atas reputasi

perusahaannya yang dinilai sebesar Rp 90.000

Diminta:

1) Prosedur pembukuan dengan melanjutkan buku

perusahaan yang terdahulu

2) Prosedur pembukuan dengan membuka buku-buku

baru tersendiri

Page 42: 1 Akuntansi Persekutuan-i (Autosaved)

42 Akuntansi Persektuan: Pembentukan dan Pembagian Laba

10. Firma “Antik”didirikan oleh Tuan Anto, Ana, dan Tika

pada awal Februari 2000.Pada saat pendirian rekening

modal masing-masing anggota tampak pada neraca

awal sebagai berikut :Firma “Antik”Neraca awal

1 Februari 2000Kas 17.000.000 Hutang dagang 6.000.000Piutang dagang 8.000.000 Hutang lain-lain 1.000.000Aktiva lancar lain 5.000.000 Modal Anton 20.000.000Aktiva tetap 22.000.000 Modal Ana 10.000.000 Modal Tika 5.000.000 Jumlah 52.000.000 Jumlah

52.000.000

Setelah didirikan, mutasi modal masing-masing anggota

adalah sebagai berikut :

a. Tgl.2 April 2000, Ny.Ana menyetorkan kekayaan

kepada firma sebesar Rp4.000.000

b. Tgl. 3 Mei 2000, Tn.Anton mengambil modalnya

untuk keperluan pribadi sebesar Rp5.000.000

c. Tgl 1 Juli 2000, Ny. Tika menyetorkan kekayaannya

kepada firma sebesar Rp3.000.000. Sedangkan

Ny.Ana mengambil modalnya sebesar Rp3.000.000

d. Tgl. 5 Nov.2000, Tn Anton menyetorkan uang

sebesar Rp6.000.000 sedangkan Tn.Tika mengambil

modalnya Rp4.000.000

Setelah menjalankan usahanya , firma Antik pada

akhir tahun 2000 memperoleh laba sebesar

Rp60.000.000. Berdasarkan data diatas tentukan

besarnya pembagian laba-rugi firma dan buatlah jurnal

yang diperlukan, bila pembagian laba rugi dihitung dengan :

a. Laba Rugi dibagi sama.

b. Laba-Rugi dibagi berdasarkan perbandingan tertentu

yang telah disepakati (misalnya : 3:1:2 atau 30%: 25% :

45%).

c. Laba-Rugi dibagi sesuai dengan perbandingan modal

awal..

d. Laba – Rugi sesuai dengan perbandingan modal akhir.

e. Laba - Rugi sesuai dengan perbandingan modal rata-

rata.

Page 43: 1 Akuntansi Persekutuan-i (Autosaved)

Akuntansi Persekutuan 43

f. Laba – Rugi dibagi sama setelah dikurangi bonus dan

gaji, bila diketahui gaji dan bonus untuk masing-masing

anggota sebagaiberikut:

Nama anggota

Gaji bulanan Bonus

Tn.AntonNy. AnaNy. Tika

400.000350.000500.000

8% dari laba1.800.0003.650.000

g. Laba-Rugi dibagi sama setelah dikurangi bunga modal

rata-rata, apabila bunga modal rata-rata untuk masing-

masing anggota adalah 9%.

11. Fa. Akur didirikan pada awal tahun 2000, dan berusaha

dibidang penyaluran ikan asin. Dalam tahun pertama

operasi perusahaan diperoleh keuntungan bersih

sebesar Rp900.000. Pemilik perusahaan terdiri dari 2

orang pengusaha kecil. Mutasi yang terjadi dalam

rekening modalnya selama 1 tahun adalah

sebagaiberikut :Keterangan Modal

Roman

Modal

Nico

Mutasi kredit :

1 Jan 2000,setoran modal

1 Mei 2000,setoran tambahan

Jumlah

Rp1.050.00

0

450.0

00

1.500.

000

Rp750.00

0

-

750.0

00

Mutasi debet:

1 April2000, penarikan kembali

modal

1 Okt 2000, penarikan kembali

modal

31 Desemberr 2000, saldo

-

300.00

0

1.200.0

00

150.00

0

-

600.000

Dengan ketentuan pembagian laba (rugi) kepada

masing-masing anggota seperti tersebut dibawah ini,

Page 44: 1 Akuntansi Persekutuan-i (Autosaved)

44 Akuntansi Persektuan: Pembentukan dan Pembagian Laba

buatlah jurnal pembagian laba rugi tahun 2000 disertai

dengan perhitungannya.

1. Laba rugi dibagi dengan perbandingan masing-

masing 60 % untuk Tn.Roman dan 40% untuk Nico

2. Laba rugi dibagi sesuai dibagi dengan perbandingan

modal yang disetor pada awal tahun.

3. Laba rugi dibagi sesuai dengan perbandingan modal

rata-rata pada setiap tahun.

4. Laba rugi dibagi dengan ketentuan sebagai berikut :

mula-mula diperhitungkan bunga atas modal sebesar

8% pertahun darimodal rata-rata, sedangkan

selebihnya dibagi dengan perbandingan yang sama.

5. Terlebih dulu diperhitungkan gaji pemilik masing-

masing adalah Rp400.000 pertahun untuk tn. Roman

dan Rp290.000 pertahun untuk tn. Nico, sedangkan

sisa laba dibagi sesuai dengan perbandingan modal

masing-masing pada akhir tahun.

6. Sebagai pimpinan perusahaan kepada Tn. Roman

diberikan bonus 20% dari saldo laba setelah

diperhitungkan bonus, sedangkan selebihnya dibagi

dengan perbandingan yang sama.

Page 45: 1 Akuntansi Persekutuan-i (Autosaved)

Akuntansi Persekutuan 45

Table of ContentsA. PENGERTIAN DAN UNSUR POKOK PERSEKUTUAN.................4

1. Pengertian Persekutuan.....................................................................4

2. Ketentuan dalam Perjanjian Persekutuan..........................................4

3. Penggolongan Persekutuan...............................................................5

4. Karakteristik Utama Persekutuan.....................................................6

5. Alasan Pemilihan Persekutuan..........................................................6

B. AKUNTANSI DALAM PERSEKUTUAN..........................................7

C. AKUNTANSI PEMBENTUKAN PERSEKUTUAN...........................9

1. Pembentukan Baru (Antar Individu).................................................9

2. Pembentukan dengan Melibatkan Perusahaan Perorangan.............10

4. Bonus dan Goodwill pada Investasi Pertama..................................15

D. PEMBAGIAN LABA RUGI DALAM PERSEKUTUAN.................16

1. Laba Dibagi Sama...........................................................................17

2. Laba Dibagi Dengan Rasio Tertentu...............................................18

3. Laba Dibagi Dengan Rasio Modal..................................................18

4. Laba (rugi) dibagi dengan memberikan bunga atas modal sekutu..24

5. Laba dibagi dengan memperhitungkan Gaji dan/ atau Bonus........27

6. Laba dibagi dengan memperhitungkan Bunga Modal, Gaji dan/ atau Bonus........................................................................................................27

E. PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN......................................28