1 akuntansi persekutuan-i (autosaved)
DESCRIPTION
Perlakuan akuntansi terhadap persekutuanTRANSCRIPT
Akuntansi Persekutuan
2 Akuntansi Persektuan: Pembentukan dan Pembagian Laba
Akuntansi Persekutuan 3
AKUNTANSI PERSEKUTUAN
Pembentukan dan Pembagian Laba
Tujuan Instruksional Khusus
1. Mahasiswa dapat memahami konsep operasional persekutuan.
2. Mahasiswa dapat memahami karakteristik Firma.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan prosedur pembukuan persekutuan yang
baru dibentuk .
4. Mahasiswa dapat melakukan berbagai cara pembagian laba-rugi dalam
Firma.
5. Mahasiswa dapat menyusun Laporan Laba rugi.
6. Mahasiswa dapat menyusun Laporan Perubahan Modal.
7. Mahasiswa dapat menyusun Laporan Neraca.
BAB I
4 Akuntansi Persektuan: Pembentukan dan Pembagian Laba
A. PENGERTIAN DAN UNSUR POKOK PERSEKUTUAN
1. Pengertian PersekutuanSecara umum Persekutuan dapat didefinisikan sebagai
suatu gabungan atau asosiasi dari dua individu atau lebih
untuk memiliki dan menyelenggarakan suatu usaha secara
bersama dengan tujuan untuk memperoleh laba.
Dari pengertian di atas, dapat dilihat unsur pokok
persekutuan,yaitu :
1) Gabungan atau asosiasi para sekutu.
Sebagai suatu asosiasi dari beberapa sekutu ( individu )
maka persekutuan tidak dapat dipisahkan dengan
kesepakatan atau perjanjian, yaitu perjanjian untuk
mendirikan, memiliki, dan mengelola persekutuan.
2) Pemilikan dan pengelolaan bersama.
Didalam Persekutuan harus selalu dituntut adanya
kebersamaan, yaitu :
a. Persekutuan dimiliki bersama.
b. Persekutuan dikelola bersama.
c. Kalau ada risiko ditanggung bersama.
d. Kalau memperoleh laba dibagi bersama.
3) Tujuan untuk memperoleh laba
Laba dibagi secara adil menurut rasio atau metode
pembagian laba yang telah disepakati.
2. Ketentuan dalam Perjanjian PersekutuanPerjanjian persekutuan akan berisi ketentuan-ketentuan
yang disepakati oleh para sekutu mengenai segala sesuatu
yang berhubungan dengan kehidupan persekutuan sampai
pembubarannya. Isi perjanjian antara lain :
- Ketentuan mengenai persekutuan.
- Ketentuan mengenai sekutu.
- Ketentuan yang berhubungan dengan modal
persekutuan.
- Ketentuan mengenai pembagian laba.
Akuntansi Persekutuan 5
- Ketentuan yang berhubungan dengan pembubaran
persekutuan.
- Ketentuan mengenai pertanggungan (asuransi) terhadap
masing-masing sekutu.
Isi perjanjian persekutuan akan dipakai sebagai :
- Dasar pencatatan setoran modal.
- Dasar perhitungan modal.- Dasar pembagian laba.
- Dasar pencatatan transaksi-transaksi persekutuan yang
menyangkut modal.
- Dasar pembagian aktiva dalam likuidasi.
Dari uraian di atas terlihat bahwa perjanjian mempunyai
peranan yang sangat penting dalam persekutuan mulai dari
pendirian hingga pembubarannya.
3. Penggolongan Persekutuan
Persekutuan dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
1. Persekutuan Firma ( Fa ), adalah :
Persekutuan yang didirikan atau diadakan untuk
menjalankan perusahaan dengan menggunkan nama
bersama di mana semua sekutu bertanggung jawab
penuh dan biasanya ikut aktif mengelola perusahaan.
2. Persekutuan Komanditer (CV), adalah :
Suatu bentuk perjanjian kerja sama untuk berusaha di
mana salah satu atau lebih dari anggotanya
bertanggung jawab terbatas.
- Sekutu Aktif, adalah sekutu yang ikut aktif
mengelola perusahaan dan bertanggung jawab
penuh dengan seluruh harta pribadinya.
- Sekutu Pasif(Silent Partner), adalah Sekutu yang
hanya menyetor modal saja tanpa ikut mengelola
perusahaan.
3. Joint Stock Company, adalah :
Persekutuan yang struktur modalnya terbagi atas
saham-saham yang dapat dipindah-tangankan.Besarnya
saham masing-masing sekutu di dalam Joint Stock
Company tidak menunjukkan besarnya tanggung jawab
6 Akuntansi Persektuan: Pembentukan dan Pembagian Laba
sekutu yang bersangkutan melainkan hanya
menunjukkan besarnya pemilikan.
4. Karakteristik Utama PersekutuanKarakteristik utama adalah merupakan sifat utama atau
ciri khas persekutuan yang meliputi:
1) Mutual Agency, Masing-masing sekutu merupakan
agen (wakil, perantara, perpanjangan tangan ) dari
persekutuan.
2) Limited Life, Umur persekutuan adalah terbatas. Hal-
hal yang membatasi umur persekutuan antara lain
perjanjian persekutuan, ketentuan hukum serta putusan
pengadilan. Sewaktu-waktu persekutuan dapat bubar
karena masuknya sekutu baru, pengunduran sekutu dan
sebagainya.
3) Unlimited Liability, Tanggung jawab masing-masing
sekutu ( kecuali sekutu pasif ) tidak terbatas pada modal
yang telah disetor saja.
4) Ownership of an Interest in a Partnership,
Kekayaan yang telah disetor ke dalam persekutuan
sudah bukan lagi milik sekutu penyetor, melainkan milik
semua sekutu.
5) Participation on Partnership ProfitMasing-masing
sekutu mempunyai hak di dalam pembagian laba atau
rugi persekutuan.
6) Right to Dispose of a Partnership InterestMasing-
masing sekutu mempunyai hak untuk menjual atau
memindahkan haknya atas modal dan hak atas laba
kepada orang lain, baik kepada anggota sekutu maupun
bukan.
7) Mutual LiabilitySemua sekutu bertanggung jawab
terhadap utang persekutuan. Jadi utang persekutuan
adalah juga utang seluruh sekutu.
5. Alasan Pemilihan PersekutuanPertimbangan untuk memilih bentuk badan usaha
berupa persekutuan atau bukan adalah berdasarkan
kelemahan dan kelebihan persekutuan dibandingkan bentuk
Akuntansi Persekutuan 7
badan usaha lainnya seperti perseroan terbatas dan lain-
lain.Oleh karena itu perlu dibahas mengenai kelebihan dan
kelemahan persekutuan.
Kelebihan Bentuk Usaha Persekutuan- Bentuk persekutuan seperti firma lebih mudah dalam
pendiriannya.
- Bentuk persekutuan seperti firma juga lebih mudah
dalam pembubarannya misalkan akan berubah menjadi
bentuk perseroan terbatas.
- Bentuk persekutuan juga mempunyai kebebasan dan
keluwesan dalam menentukan bentuk usahanya.
- Kebebasan masing-masing sekutu dalam pengambilan
keputusan.
- Persekutuan hanya wajib melaporkan pajaknya tetapi
bukan pembayar pajaknya karena yang membayar pajak
adalah para sekutu yang memperoleh laba persekutuan.
Pajaknya berupa pajak penghasilan.
Kelemahan Bentuk Usaha Persekutuan- Tanggung jawab pribadi sekutu akan hutang
perusahaan.
- Kelangsungan hidup perusahaan biasanya terbatas
karena ikut ditetukan oleh perjanjian dalam pendirian
persekutuan.
- Kesulitan dalam memindahtangankan kepentingan
pemilik.
B. AKUNTANSI DALAM PERSEKUTUANPada persekutuan laba atau rugi selalu dibagi di antara
para sekutu sesuai dengan metode pembagian laba yang
telah disepakati.Pembagian laba adalah pemindahan saldo
laba (rugi) persekutuan ke rekening modal masing-masing
sekutu.Mengenai modal sekutu pada dasarnya merupakan
keseluruhan dari hak para sekutu terhadap persekutuan.
Pada umumnya hubungan ekonomis antara persekutuan
dan para sekutu ditampung di dalam tiga rekening, yaitu :
8 Akuntansi Persektuan: Pembentukan dan Pembagian Laba
Rekening “ Modal ”Rekening modal menunjukkan besarnya hak modal
sekutu yang bersangkutan.Modal masing-masing sekutu
berasal dari setoran modal mula-mula. Selanjutnya akan
bertambah dengan setoran tambahan modal dan
pembagian laba serta berkurang dengan pengambilan
modal dan pembagian rugi. Rekening modal akan
didebit apabila berkurang dan dikredit apabila
bertambah.
Aktiva- Kas Rp. XXXXAktiva Non Kas Rp. XXXX
Modal Sekutu A Rp. XXXX Modal Sekutu B Rp. XXXXModal Sekutu C Rp. XXXX
Rekening “ prive ”Rekening prive juga diselenggarakan untuk tiap-tiap
sekutu. Rekening akan didebit apabila terjadi
pengambilan harta persekutuan untuk sekutu.
Sedangkan Rekening akan dikredit dengan bagian laba
( apabila tidak langsung ditutup ke rekening modal ).
Modal Rp. XXXXPrive Rp XXXX
Pada akhir periode saldo rekening “ prive ” ini akan
dipindah ke rekening “ modal ” sekutu yang
bersangkutan yaitu :
• Ke sisi debit, apabila rekening prive bersaldo debit.
• Ke sisi kredit apabila rekening prive bersaldo kredit.
Jadi setelah tutup buku saldo rekening prive selalu nol.
Rekening “ Utang Kepada Sekutu ”Rekening ini akan di debit apabila utang kepada sekutu
berkurang dan di kredit apabila utang kepada sekutu
bertambah. Dalam hal persekutuan dilikuidasi maka
saldo rekening ini ikut dipertimbangkan di dalam
menghitung bagian kas sekutu yang bersangkutan.Di
Akuntansi Persekutuan 9
dalam neraca saldo disajikan pada kelompok pasiva,
yaitu utang.
Kas Rp. XXXX
Utang sekutu B Rp. XXXX
Rekening ‘ Piutang Kepada Sekutu ”Rekening ini didebit apabila piutang kepada sekutu
bertambah dan dikredit apabila piutang kepada sekutu
berkurang.Dalam hal persekutuan dilikuidasi yaitu
mengurangi hak sekutu yang bersangkutan.Didalam
neraca saldo rekening disajikan dalam kelompok aktiva,
yaitu piutang.
C. AKUNTANSI PEMBENTUKAN PERSEKUTUANPembentukan persekutuan dapat dilakukan dengan dua
kemungkinan yaitu pembentukan persekutuan baru dengan
berdasarkan perjanjian atau kesepakatan dua orang atau
lebih dan kemungkinan kedua yaitu pembentukan
persekutuan berdasarkan perjanjian dua orang atau lebih
yang sebagaian atau seluruh dari mereka sudah memiliki
perusahaan perorangan. Orang-orang yang mengadakan
perjanjian inilah yang disebut dengan sekutu.
1. Pembentukan Baru (Antar Individu)Masing-masing sekutu menyetor modal untuk
mendirikan persekutuan baru. Modal ini dapat berupa uang
tunai, aktiva non-kas maupun aktiva tidak berwujud seperti
skill yang dimiliki. Bila modal yang disetor berupa aktiva
non-kas, maka penilaian besarnya modal harus sesuai
dengan perjanjian masing-masing sekutu agar mendapatkan
nilai wajar.
Pada dasarnya penanaman modal masing-masing sekutu
akan dicatat sama dengan cara perusahaan perseorangan.
Bedanya dalam persekutuan, modalnya dipisah-pisah antara
modal masing-masing sekutu.
10 Akuntansi Persektuan: Pembentukan dan Pembagian Laba
Ilustrasi Kasus 1Tuan Nyaris dan Tuan Untung pada tanggal 2
Februari 2010, sepakat membentuk satu persekutuan
baru yang bergerak di bidang pengembangan
software dengan nama Fa. Nyaris Untung. Tuan
Nyaris menyerahkan uang tunai Rp. 30.000.000 dan
peralatan komputer ditaksir senilai Rp. 12.500.000.
Sedangkan Tuan Untung menyerahkan bangunan
senilai Rp. 50.000.000. Pada saat penyerahan modal
masing-masing sekutu akan dicatat sebagai berikut:Kas Rp 30.000.000Peralatan Komputer Rp 12.500.000Bangunan Rp50.000.000
Modal Tn Nyaris Rp 42.500.000Modal Tn Untung Rp 50.000.000
Modal Tn Nyaris bertambah sebesar Rp. 42.500.000
sesuai dengan aktiva yang diserahkan yaitu uang tunai dan
peralayan komputer masing-masing Rp. 30.000.000 dan Rp.
12.500.000, sedangkan Modal Tuan Untung sebesar Rp.
50.000.000 sesuai dengan nilai taksir terhadap gedung yang
diserahkan.
2. Pembentukan dengan Melibatkan Perusahaan PeroranganPada umumnya perubahan perusahaan perorangan
didasari pada kebutuhan penambahan modal. Perorangan
yang menjalankan perusahaan sering sekali membutuhkan
penambahan investasi untuk berbagai kepentingan seperti
perluasan wilayah pemasaran, peningkatan output produksi
dan lain sebagainya. Mendapatkan pinjaman dari pihak
ketiga (kreditor) dan mengajak bergabung orang lain
merupakan dua opsi yang lazim dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan modal tersebut.
Pencatatatan dalam hal ini dapat dilakukan dengan dua
cara, yakni :
a. Melanjutkan pembukuan perusahaan lama.
Akuntansi Persekutuan 11
b. Membuat pencatatan buku baru. Kedua metode tersebut
akan menghasilan laporan keuangan (neraca) yang
sama.
a. Melanjutkan Pencatatan Buku Perusahaan LamaApabila menggunakan metode ini, maka semua catatan
akutansi dari perusahaan perorangan yang lama tetap
digunakan dan menjadi dasar pencatatan berikutnya yang
akan dilakukan dalam persekutuan yang baru dibentuk.
Semua aktiva dan pasiva dari perusahaan perorangan
menjadi aktiva dan pasiva persekutuan setelah diadakan
penyesuain terhadap nilai wajar. Penyetoran modal oleh
sekutu lainnya akan dicatat layaknya penyetoran modal
dalam perusahaan perorangan.
Ilustrasi Kasus 2Clara pemilik sebuah toko pakaian yang dikelola
secara perorangan. Awal tahun 2010 Clara berniat
mengembangkan usahanya dengan mengajak bergabung
Intan dan Tata. Intan dan Tata sepakat bergabung dengan
menyetorkan modal masing-masing sebesar Rp. 30.000.000
dan Rp. 45.000.000. Pada tanggal 15 Januari mereka
sepakat mebentuk persekutuan yang diberi nama Fa CINTA.
Pada tanggal pembentukan posisi ke uangan Perusahaan
milik Clara adalah sebagai berikut:
Toko ClaraNeraca
Per 2 Januari 2010--------------------------------------------------------
--AktivaKas Rp 6.000.000Piutang Rp 14.500.000Penyisihan Piutang Ragu (Rp 250.000)Persediaan Rp. 35.000.000Aktiva Lancar Lainnya Rp 12.750.000Aktiva Tetap Rp 15.000.000Akumulasi Depresiasi AT (Rp 2.500.000) Total Aktiva Rp 80.500.000
12 Akuntansi Persektuan: Pembentukan dan Pembagian Laba
PasivaHutang Usaha Rp 15.000.000Hutang Lancar Lain Rp 2.500.000Hutang Jk Panjang Rp 12.500.000Modal Clara Rp 50.500.000Total Pasiva Rp 80.500.000
Persekutuan akan mengambil alih aktiva dan
menanggung kewajiban, akan tetapi harus dibuat
penyesuaian sebagai berikut:
1. Clara mengambil kas sebesar Rp. 1.000.000 dan sisanya
yang disertakan dalam persekutuan
2. Setelah dilakukan penilaian, nilai persediaan barang
dagang ditaksir Rp. 36.500.000
3. Nilai buku aktiva tetap disepakati Rp.10.000.000. dan
nilai akumulasi penyusutan dinolkan.
Jurnal atas Transaksi 1) Jurnal untuk mencatat masuknya sekutu Intan
Intan menyerahkan uang tunai dengan nominal Rp.
30.000.000
Kas Rp. 30.000.000Modal, Nn Intan Rp. 30.000.000
2) Jurnal untuk mencatat masuknya sekutu Tata
Tata menyerahkan uang tunai dengan nominal Rp.
45.000.000
Kas Rp. 45.000.000Modal, Nn Tata Rp. 45.000.000
3) Jurnal untuk mencatat masuknya sekutu Clara dengan
mengadakan penyesuaian terhadap buka lama
- Clara menarik uang tunai, menyebabkan
pengeruangan kas Rp. 1.500.000
- Perubahan nilai persediaan bertambah Rp. 1.500.000
- Nilai buku aktiva tetap ditaksir senilai 10.000.000
dengan mengnolkan akumulasi penyustan sehingga
menurunkan harga perolehan senilai Rp. 5.000.000
Akuntansi Persekutuan 13
Setiap adanya perubahan nilai aktiva akan
mempengaruhi jumlah modal dalam neraca
Persediaan Rp. 1.500.000Ak. Penyusutan AT Rp. 2.500.000Modal, Clara Rp. 2.000.000
Kas Rp. 1.000.000Aktiva Tetap Rp. 5.000.000
Neraca persekutuan pada tanggal pembentukan akan
terlihat seperti berikut:
14 Akuntansi Persektuan: Pembentukan dan Pembagian Laba
Firma CINTANeraca
Per 2 Januari 2010===============================
======AktivaKas Rp 80.000.000Piutang Rp 14.500.000Penyisihan Piutang Ragu (Rp 250.000)Persediaan Rp 36.500.000Aktiva Lancar Lainnya Rp 12.750.000Aktiva Tetap Rp 10.000.000 Total Aktiva Rp 153.500.000
PasivaHutang Usaha Rp 15.000.000Hutang Lancar Lain Rp 2.500.000Hutang Jgk Panjang Rp 12.500.000Modal Clara Rp 48.500.000Modal Intan Rp 30.000.000Modal Tata Rp 45.000.000Total Pasiva Rp 153.500.000
b. Pencatatan Menggunakan Buku BaruDalam metode pencatatan ini, perkiraan Neraca atau
buku besar dari perusahaan sekutu yang ada sebelumnya
harus ditutup lebih dahulu. Persekutuan hanya mengakui
pencatatan nilai dari masing-masing sekutu sesuai dengan
penilaian kembali dari masing-masing Account dalam
Neraca yang diberikan.
Dengan menggunakan Ilustrasi 2 di atas maka jurnal
yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1) Transaksi Jurnal
Jurnal untuk mencatat masuknya sekutu Intan
Intan menyerahkan uang tunai dengan nominal Rp.
30.000.000
Kas Rp. 30.000.000Modal, Nn Intan Rp. 30.000.000
2) Jurnal untuk mencatat masuknya sekutu Tata
Tata menyerahkan uang tunai dengan nominal Rp.
45.000.000
Kas Rp. 45.000.000
Akuntansi Persekutuan 15
Modal, Nn Tata Rp. 45.000.0003) Jurnal untuk mencatat masuknya sekutu Clara dengan
mengadakan penyesuaian terhadap buka lama
- Clara menarik uang tunai, menyebabkan
pengeruangan kas Rp. 1.000.000. Jadi kas yang
disertakan adalah Rp. 5.000.000
- Persediaan setelah nilai menjadi Rp. 36.500.000
- Nilai buku aktiva tetap ditaksir senilai 10.000.000
dengan me-nol-kan akumulasi penyusutan sehingga
yang diserahkan kepada
Jadi harta yang diserahkan Claradapat dijurnal sebagai
berikut:
Kas Rp 5.000.000Piutang Rp14.500.000Persediaan Rp36.500.000Aktiva Lancar Lain Rp12.750.000Aktiva Tetap Rp10.000.000
Penys. Piutang Ragu Rp 250.000Hutang Usaha Rp 15.000.000Hutang Lancar Lain Rp 2.500.000Hutang Jgk. Panjang Rp 12.500.000Modal, Clara Rp 48.500.000Neraca yang dihasilkan dengan metode ini sama
apabila persekutuan melanjut catatan perusahaan
perorangan. Jadi pada tanggal pembentukan juga akan
terlihat seperti berikut:
Firma CINTANeraca
Per 2 Januari 2010==========================
===AktivaKas Rp 80.000.000Piutang Rp14.500.000Penyisihan Piutang Ragu (Rp 250.000)Persediaan Rp 36.500.000Aktiva Lancar Lainnya Rp 12.750.000Aktiva Tetap Rp 10.000.000 Total Aktiva Rp 153.500.000 Pasiva
16 Akuntansi Persektuan: Pembentukan dan Pembagian Laba
Hutang Usaha Rp15.000.000Hutang Lancar Lain Rp 2.500.000Hutang Jgk Panjang Rp12.500.000Modal Clara Rp48.500.000Modal Intan Rp30.000.000Modal Tata Rp45.000.000Total Pasiva Rp 153.500.000
4. Bonus dan Goodwill pada Investasi PertamaPada saat pendirian adakalanya jumlah modal yang
disetor tidak sama dengan jumlah modal yang diakui dan
dicatat. Bila perbedaan ini terjadi, selisih antara modal yang
disetor dengan modal yang dicatat dapat diakui sebagai
bonus dan dapdapat pula diakui sebagai goodwill.
a. Pengakuan Modal dengan Metode BonusDengan metode ini, kelebihan pengakuan modal salah
satu sekutu akanmengurangi pengakuan modal sekutu
lainnya.
Ilustrasi Kasus 3Diasumsikan Firma ANDALAN yang didirikan oleh
Annida, Dahlan, dan Farlan dengan masing masing
menyetorkan modal Rp 10.000.000.Annida dianggap
sebagai sekutu yang paling mempunyai pengaruh dan
memiliki jaringan yang bisa membuat perusahaan lebih
baik.Oleh karena itu dua sekutu lainnya sepakat
memberikan 50% kepentingan kepada Annida.
Pembentukan firma tersebut bisa dijurnal sebagai
berikut:
- Mencatat setoran modal masing-masing sekutu
Kas Rp 30.000.000Modal Annida Rp
10.000.000Modal Dahlan Rp
10.000.000Modal Farlan Rp
10.000.000
- Mencatat bonus kepada Annida
Akuntansi Persekutuan 17
Modal Dahlan Rp 2.500.000
Modal Farlan Rp 2.500.000
Modal Annida Rp 5.000.000PerhitunganTotal modal disetor Rp 32.000.000
Kepentingan Annida = 50% x 30.000.000 Rp
15.000.000
Modal yag disetor Annida Rp
10.000.000
Kelebihan modal untuk Annida Rp
5.000.000
Pengurangan modal Dahlan =10.000.00020.000.000
x 5.000.000 = Rp
2.500.000
Pengurangan modal Farlan = 10.000.00020.000.000
x 5.000.000 = Rp
2.500.000
b. Pengakuan Modal dengan Metode GoodwillKelebihan pengakuan modal dengan motode ini tidak
menyebabkan pengurangan modal terhadap sekutu lain,
tetapi kelebihan yang diberikan akan diakui sebagi
goodwill dicatat sebagai aktiva tidak berwujud.
Ilustrasi Kasus 4Dari ilustrasi kasus 3 di atas, diasumsikan kelebihan
modal yang akan diterima Annida diakui sebagi goodwill
bagi persekutuan baru. Sehingga jurnal penyetoran
modal akan dicatat sebagai berikut:
- Mencatat setoran modal masing-masing sekutu
Kas Rp 30.000.000Modal Annida Rp 10.000.000Modal Dahlan Rp 10.000.000Modal Farlan Rp 10.000.000
- Mencatat goodwill kepada Annida
Goodwill Rp 10.000.000Modal Annida Rp 10.000.000
Perhitungan:
18 Akuntansi Persektuan: Pembentukan dan Pembagian Laba
Total Modal disetor selain Annida Rp 20.000.000
Kepentingan Dahlan dan Farlan 50%
Total Modal ketiga sekutu Rp 20.000.000 : 50% =
Rp 40.000.000
Total modal disetor ketiga sekutu = Rp 30.000.000
Goodwill untuk Annida = Rp 10.000.000
D. PEMBAGIAN LABA RUGI DALAM PERSEKUTUANSesuai dengan salah satu karakteristik persekutuan yang
telah dikemukan di atas, yaitu participation on partnership
profit, dimana setiap sekutu berhak terhadap laba yang
diperoleh persekutuan. Hak tersebut dibagi berdasarkan
kesepakatan yang tercantum dalam akte pendirian.
Laba(rugi) persekutuan dapat dibagi dengan cara-cara
sebagai berikut:
1. Laba(rugi) dibagi rata kepada setiap sekutu
2. Laba(rugi) dibagi berdasarkan perbandingan yang telah
ditetapkan (rasio arbitrary)
3. Laba(rugi) dibagi berdasarkan perbandingan modal
masing-masing sekutu.
4. Laba (rugi) dibagi dengan memberikan bunga atas
modal sekutu
5. Laba (rugi) dibagi dengan memberikan bonus kepada
sekutu
6. Laba (rugi) dibagi dengan memberikan gaji kepada
sekutu
Laba yang dibagi kepada setiap sekutu akan
mempengaruhi akun modal masing-masing sekutu. Pada
saat laba dibagi, persekutuan akan mengkredit akun Prive
masing-masing sekutu. Pengkreditan prive ini bersifat
sementara sebelum penarikan uang kas oleh setiap sekutu.
Pada saat panarikan kas oleh sekutu akun prive akan di
debet kembali dengan mengkreditkan akun kas.Jika para
sekutu sepakat tidak menarik laba yang diperoleh, tetapi
menambahkan ke saldo modal masing masing, akun modal
masing-masing akan langsung dicatat di sisi kredit.
Akuntansi Persekutuan 19
Pada saat persekutuan mengalami kerugian, para sekutu
harus menanggung sesuai dengan perjanjian pembagian
laba (rugi). Pencatatan dilakukan dengan mendepat akun
Modal masing-masing sekutu dan mengkreditkan akun
Ikhtisar Laba Rugi.
1. Laba Dibagi SamaDengan menggunakan sistem, masing-masing sekutu
akan mendapat laba dalam jumlah yang sama.
Ilustrasi Kasus 4Diasumsikan CV. Jaya Sentosa yang dimiliki oleh Isa,
Zainudin dan Dahlan memperoleh laba bersih tahun
2010 Rp 75 .000.000.Atas laba ini masing-masing sekutu
memperoleh pembagian laba sebesar Rp 25.000.000.
Sehingga jurnal untuk pembagian laba adalah sebagai
berikut:
Ikhtisar laba rugi Rp 75.000.000Modal Isa Rp 25.000.000Modal Zainudin Rp 25.000.000Modal Dahlan Rp 25.000.000
Untuk memindahkan saldo ke rekening prive, akan
dijurnal
Modal Isa Rp 25.000.000Modal Zainudin Rp 25.000.000Modal Dahlan Rp 25.000.000
Prive Isa Rp 25.000.000Prive Zainudin Rp 25.000.000Prive Dahlan Rp 25.000.000
2. Laba Dibagi Dengan Rasio TertentuPembagian laba dengan metode ini merujuk pada
perbandingan (rasio) yang telah diteapkan masing-
masing.Rasio ini biasanya ditetapkan berdasarkan
pertimbangan terhadap konstribusi masing-masing
sekutu tidak hanya berdasarkan modal yang disetor.
20 Akuntansi Persektuan: Pembentukan dan Pembagian Laba
Ilustrasi Kasus 5Dengan menggunakan asumsi pada ilustrsi kasus 4 di
atas, dimisalkan pada awal pendirian, para sekutu
sepakan membagai laba-rugi dalam rasio 4:3:3 untuk
Isa, Zainudin dan Dahlan. Sehingga masing-masing
sekutu medapatkan bagian laba sebagai berikut:
Laba untuk Isa = 4
10 x Rp 75.000.000 = Rp 30.000.000
Laba untuk Zainudin = 3
10 x Rp 75.000.000 = Rp
22.500.000
Laba untuk Dahlan = 3
10 x Rp 75.000.000 = Rp
22.500.000
Sehingga jurnal untuk pembagian laba adalah sebagai
berikut:
Ikhtisar laba rugi Rp 75.000.000Modal Isa Rp 30.000.000Modal Zainudin Rp 22.500.000Modal Dahlan Rp 22.500.000
Untuk memindahkan saldo ke rekening prive, akan
dijurnal
Modal Isa Rp 30.000.000Modal Zainudin Rp 22.500.000Modal Dahlan Rp 22.500.000
Prive Isa Rp 30.000.000Prive Zainudin Rp 22.500.000Prive Dahlan Rp 22.500.000
3. Laba Dibagi Dengan Rasio ModalDalam hal ini, modal dijadikan satu-satunya faktor
penentu besar kecilnya hak atas laba persekutuan. Rasio
modal dapat hitung:
1. Modal Mula-mula adalah modal masing-masing
sekutu pada saat persekutuan berdiri.
2. Modal Awal Periode adalah saldo modal pada awal
periode yang bersangkutan. Pada umumnya saldo
Akuntansi Persekutuan 21
modal masing-masing sekutu setiap periodenya
mengalami perubahan karena berbagai macam
sebab, seperti :
a) Setoran modal.
b) Penarikan modal.
c) Pemindahan saldo rekening prive.
d) Bagian laba.
e) Pembebanan bagian rugi.
3. Modal Akhir Periode adalah saldo rekening “ Modal “
pada akhir periode sebelum pemindahan saldo
rekening “ prive “ dan pembagian laba atau rugi.
Pada umumnya saldo modal akhir ini setiap
periodenya juga mengalami perubahan.
4. Modal Rata-rata adalah modal rata-rata masing-
masing sekutu selama satu periode.
a. Berdasarkan Rasio Modal AwalYang dimaksud modal awal adalah modal masing-
masing sekutu pada saat persekutuan berdiri tanpa
melihat adanya perubahan modal. Jadi rasio pembagian
laba akan selalu sama setiap periode. Kontribusi awal
dianggap factor paling penting dalam berlangsungnya
Ilustrasi Kasus 6Fa. Sejati pada awal pendirian masing-masing memiliki
saldo modal Seno sebesar Rp 120.000.000; JanoRp
40.000.000; dan TinoRp 40.000.000. Para sekutu
sepakat membagi laba (rugi) berdasarkan persentasi
penyertaan modal awal.Tahun 2010 firma memperoleh
laba sebesar Rp 40.000.000.Jadi, laba tahun 2010 akan
dibagai sebagai berikut:
Laba untuk Seno = 120.000.000200.000.000
x Rp 40.000.000 = Rp
24.000.000
Laba untuk Jano = 40.000 .000
200.000.000 x Rp 40.000.000 = Rp
8.000.000
22 Akuntansi Persektuan: Pembentukan dan Pembagian Laba
Laba untuk Tino = 40.000 .000
200.000.000 x Rp 40.000.000 = Rp
8.000.000
Sehingga jurnal untuk pembagian laba adalah sebagai
berikut:
Ikhtisar laba rugi Rp 40.000.000Modal Seno Rp 24.000.000Modal Jano Rp 8.000.000Modal Tino Rp 8.000.000
Untuk memindahkan saldo ke rekening prive, akan
dijurnal
Modal Seno Rp 24.000.000Modal Jano Rp 8.000.000Modal Tino Rp 8.000.000
Prive Seno Rp 24.000.000Prive Jano Rp 8.000.000Prive Tino Rp 8.000.000
Ilustrasi Kasus 7Jika pada Ilustrasi Kasus6di atas, jika perusahaan
mengalami kerugian sebesar Rp 40.000.000, maka
kerugian tersebut akan ditanggung oleh masing-masing
sekutu dengan mengkreditkan modal sekutu. Atas
kerugian yang ditanggung oleh sekutu, maka akan
dicatat ke dalam jurnal sebagai berikut:
Modal Seno Rp 24.000.000
Modal Jano Rp 8.000.000
Modal Tino Rp 8.000.000
Ikhtisar laba rugi Rp 40.000.000
Perhitungan
Pengurangan modal Seno = 120.000.000200.000.000
x Rp
40.000.000 = Rp 24.000.000
Pengurangan modal Jano = 40.000 .000
200.000.000x Rp 40.000.000
= Rp 8.000.000
Akuntansi Persekutuan 23
Pengurangan modal Tino = 40.000 .000
200.000.000x Rp 40.000.000
= Rp 8.000.000
b. Berdasarkan Rasio Modal Awal Periode Walaupun memiliki model perhitungan yang sama
dengan metode pada point (a), namun memiliki asumsi
yang berbeda.Periodesitas, sebagai salah satu asumsi
akuntansi benar-benar ditekan bilaperhitungan
pembagian laba menggunakan metode ini, dimana yang
menjadi indikator adalah besarnya modal yang
terbukukan pada awal periode.
Ilustrasi Kasus 8Berikut disajikan buku besar modal dan prive dari
masing-masing sekutu Fa.MYOB per 31 Desember 2010.
Modal, Ny Mayang
D
1/1
4/9
Rp 50.000.000
Rp 50.000.000
S Rp
100.000.000
Modal, Tn Yoyon
D
1/1
4/1
0
Rp
60.000.000
Rp
40.000.000
S Rp
100.000.000
Modal, Tn Ojan
D
1/1
12/
9
Rp
40.000.000
Rp
40.000.000
S Rp
40.000.000
Modal, Tn Bima
D
1/1
2/7
25/8
Rp 50.000.000
Rp 40.000.000
Rp 30.000.000
S Rp 120.000.000
Prive, Ny Mayang
5/1
2
Rp. 2.500.000
Prive, Tn Yoyon
8/
6
Rp. 3.500.000
Prive, Tn Ojan
1/
2
Rp. 2.500.000
Prive, Bima
19/
2
Rp. 6.500.000
Tahun 2010 Firma melaporkan perolehan laba sebesar
Rp 80.000.000.sesuai dengan perjanjian awal pendirian
bahwa laba rugi akan dibagi berdasarkan modal awal
24 Akuntansi Persektuan: Pembentukan dan Pembagian Laba
periode berjalan. Perhitungan pembagian laba dapat
disajikan sebagai berikut:
Laba untuk Mayang = 50.000.000
200.000.000 x Rp 80.000.000 =
Rp 20.000.000
Laba untuk Yoyon = 60.000 .000
200.000.000 x Rp 80.000.000 = Rp
24.000.000
Laba untuk Ojan = 40.000 .000
200.000.000 x Rp 80.000.000 = Rp
16.000.000
Laba untuk Bima = 50.000.000
200.000.000 x Rp 80.000.000 = Rp
20.000.000
Sehingga jurnal untuk pembagian laba adalah sebagai
berikut:
Ikhtisar laba rugi Rp 80.000.000
Modal Mayang Rp
20.000.000
Modal Yoyon Rp 24.000.000
Modal Ojan Rp 16.000.000
Modal Bima Rp 20.000.000
Untuk memindahkan saldo ke rekening prive, akan
dijurnal
Modal Mayang Rp 20.000.000
Modal Yoyon Rp 24.000.000
Modal Ojan Rp 16.000.000
Modal Bima Rp 20.0 00.000
Prive Mayang Rp 20.000.000
Prive Yoyon Rp 24.000.000
Prive Ojan Rp 16.000.000
Prive Bima Rp 20.000.000
c. Berdasarkan Rasio Modal Akhir Periode Metode ini juga menggunakan asumsi periodesitas,
namun yang menjadi dasar perhitungan adalah modal
akhir dari masing-masing sekutu.
Akuntansi Persekutuan 25
Ilustrasi Kasus 9Dengan menggunakan data pada Ilustrasi Kasus 8,
pembagian laba dapat dihitung sebagai berikut:
Laba untuk Mayang = 100.000 .000400 .000 .000
x Rp 80.000.000 =
Rp 20.000.000
Laba untuk Yoyon = 100.000 .000400 .000 .000
x Rp 80.000.000 = Rp
20.000.000
Laba untuk Ojan = 80.000 .000
400 .000 .000 x Rp 80.000.000 = Rp
16.00.000
Laba untuk Bima = 120.000 .000400 .000 .000
x Rp 80.000.000 = Rp
24.000.000
Sehingga jurnal untuk pembagian laba adalah sebagai
berikut:
Ikhtisar laba rugi Rp 80.000.000Modal Mayang Rp 20.000.000Modal Yoyon Rp 20.000.000Modal Ojan Rp 16.000.000Modal Bima Rp 24.000.000
Untuk memindahkan saldo ke rekening prive, akan
dijurnal
Modal Mayang Rp 20.000.000Modal Yoyon Rp 20.000.000Modal Ojan Rp 16.000.000Modal Bima Rp 24.000.000
Prive Mayang Rp 20.000.000Prive Yoyon Rp 20.000.000Prive Ojan Rp 16.000.000Prive Bima Rp 24.000.000
d. Berdasarkan Rasio Modal Rata
Pembagian laba (rugi) dengan metode ini menggunakan
dua indicator utama yaitu saldo modal dan jangka
waktu.
26 Akuntansi Persektuan: Pembentukan dan Pembagian Laba
Ilustrasi Kasus 10Dengan menggunakan data pada Ilustrasi Kasus 8,
pembagian laba berdasarkan rasio modal rata-rata dapat
dihitung sebagai berikut:
Sekutu Tgl Mutasi
Jlh D
Jlh K Saldo Modal
Jgk Waktu Tiap
Bagian
Jlh Modal dlm Jgk Waktu
Bersagkutan
Mayang
01-Jan Rp 50.000.000
Rp 50.000.000
8 Bln Rp 400.000.000
04-Sep Rp 50.000.000
Rp 100.000.000 4 Bln
Rp 400.000.000
12 Bln Rp 800.000.000
Yoyon 01-Jan Rp 60.000.000
Rp 60.000.000 10 Bln
Rp 600.000.000
04-Nov Rp 40.000.000
Rp 100.000.000 2 Bln
Rp 200.000.000
12 Bln Rp 800.000.000
Ojan 01-Jan Rp 40.000.000
Rp 40.000.000 8 Bln
Rp 320.000.000
12-Sep Rp 40.000.000
Rp 80.000.000 4 Bln
Rp 320.000.000
12 Bln Rp 640.000.000
Bima 01-Jan Rp 50.000.000
Rp 50.000.000 6 Bln
Rp 300.000.000
02-Jul Rp 40.000.000
Rp 90.000.000 2 Bln
Rp 180.000.000
25-Agt Rp 30.000.000
Rp 120.000.000 4 Bln
Rp 480.000.000
12 Bln Rp 960.000.000
Laba untuk Mayang = 800.000.000
3.200.000 .000 x Rp 80.000.000 =
Rp 20.000.000
Laba untuk Yoyon = 800.000.000
3.200.000 .000 x Rp 80.000.000 =
Rp 20.000.000
Laba untuk Ojan = 640.000.000
3.200.000 .000 x Rp 80.000.000 = Rp
16.000.000
Laba untuk Bima = 960.000.000
3.200.000 .000 x Rp 80.000.000 = Rp
24.000.000
Akuntansi Persekutuan 27
Sehingga jurnal untuk pembagian laba adalah sebagai
berikut:
Ikhtisar laba rugi Rp 80.000.000Modal Mayang Rp 20.000.000Modal Yoyon Rp 20.000.000Modal Ojan Rp 16.000.000Modal Bima Rp 24.000.000
Untuk memindahkan saldo ke rekening prive, akan
dijurnal
Modal Mayang Rp 20.000.000Modal Yoyon Rp 20.000.000Modal Ojan Rp 16.000.000Modal Bima Rp 24.000.000
Prive Mayang Rp 20.000.000Prive Yoyon Rp 20.000.000Prive Ojan Rp 16.000.000Prive Bima Rp 24.000.000
4. Laba (rugi) dibagi dengan memberikan bunga atas modal sekutuDalam metode ini, setiap modal yang disertakan oleh
masing-masing sekutu akan diberikan balas jasa berupa
bunga dari laba. Sisi laba setelah bunga akab dibagi
menurut metode laba dibagi rata, rasio tertentu, atau rasio
modal. Bunga dapat dihitung berdasarkan rasio modal
sebagai berikut:
1. Modal mula-mula
2. Modal awal periode
3. Modal akhir periode
4. Modal rata-rata
5. Kelebihan modal diatas jumlah tertentu.
Apabila setelah diperhitungkan bunga tersebut
menjadi minus, yang berarti rugi, maka besarnya bagian
laba masing-masing sekutu adalah sama dengan bunga
modal dikurangi dengan bagian sisa rugi. Bunga modal
ini hanya sebagai alat pembagian laba saja, sehingga
tidak mempengaruhi besarnya laba
28 Akuntansi Persektuan: Pembentukan dan Pembagian Laba
Ilustrasi Kasus 11Fa Akuntanza dimiliki oleh Akmal, Untung, dan Anza
pada akhir tahun menunjukkan saldo laba Rp
120.000.000 sedangkan masing-masing buku besar
sekutu disajikan sebagai berikut:Modal Akmal
Tgl Keterangan Ref D(Rp) K (Rp) Saldo(Rp)
2010Jan 1Apr 1
Saldo Awal Tahun 10.000.000
30.000.000
40.000.000
Modal Untung
Tgl Keterangan Ref D(Rp) K (Rp) Saldo(Rp)
2010Jan 1Apr 1
Saldo Awal Tahun 10.000.000
40.000.000
50.000.000
Modal Anza
Tgl Keterangan Ref D(Rp) K (Rp) Saldo(Rp)
2010Jan 1Apr 1
Saldo Awal Tahun 10.000.000
50.000.000
60.000.000
Hitunglah masing-masing laba untuk para sekutu jika
pembagiannya menurut ketentuan berikut:
a. Diberikan bunga 10% atas modal awal periode
sisanya akan dibagi rata.
b. Diberikan bunga 10% modal akhir periode sisanya
akan dibagi berdasarkan rasio 30:30:40 untuk Akmal,
Untung, dan Anza.
c. Diberikan bunga 10% atas saldo modal rata-rata dan
sisanya dibagi rata.
Penyelesaiana. Diberikan bunga 10% atas modal awal periode
sisanya akan dibagi rata
Akuntansi Persekutuan 29
Bunga untuk Akmal = 10% x Rp 30.000.000 = Rp
3.000.000
Bunga untuk Untung = 10% x Rp 40.000.000 = Rp
4.000.000
Bunga untuk Anza = 10% x Rp 50.000.000 = Rp
5.000.000
Masing-masing sekutu akan mendapatkan bagian
laba
Keterangan Sekutu Akmal (Rp)
Sekutu Untung
(Rp)
Sekutu Anza (Rp) Jumlah (Rp)
Bunga setiap sekutu
3.000.000 4.000.000
5.000.000 12.000.000
Sisa laba dibagi rata
36.000.000 36.000.000
36.000.000
108.000.000
Jumlah 39.000.000 40.000.000
41.000.000
120.000.000
b. Diberikan bunga 10% atas modal akhir periode
sisanya akan dibagi berdasarkan rasio 30:30:40
untuk Akmal, Untung, dan Anza
Bunga untuk Akmal = 10% x Rp 40.000.000 = Rp
4.000.000
Bunga untuk Untung = 10% x Rp 50.000.000 = Rp
5.000.000
Bunga untuk Anza = 10% x Rp 60.000.000 = Rp
6.000.000
Masing-masing sekutu akan mendapatkan bagian
laba
Keterangan Sekutu Akmal (Rp)
Sekutu Untung
(Rp)
Sekutu Anza (Rp) Jumlah (Rp)
Bunga setiap sekutu
4.000.000 5.000.000 6.000.000 15.000.000
Sisa laba dibagi rata
33.000.000 33.000.000
44.000.000
110.000.000
Jumlah 37.000.000 38.000.000
39.000.000
120.000.000
c. Diberikan bunga 10% atas modal awal periode
sisanya akan dibagi rata
Bunga untuk Akmal Investasi Rp 30.000.000 selama 12 bln
30 Akuntansi Persektuan: Pembentukan dan Pembagian Laba
= 12/12 x 10% x 30.000.000 = Rp 3.000.000Rp 10.000.000 selama 9 blm
= 9/12 x 10% x 10.000.000 = Rp 750.000Jumlah = Rp 3.750.000Bunga untuk UntungInvestasi Rp 40.000.000 selama 12 bln
= 12/12 x 10% x 40.000.000 = Rp 4.000.000Rp 10.000.000 selama 9 bln
= 9/12 x 10% x 10.000.000 = Rp 750.000Jumlah = Rp 4.750.000Bunga untuk AnzaInvestasi Rp 50.000.000 selama 12 bln
= 12/12 x 10% x 50.000.000 =Rp 5.000.000Rp 10.000.000 selama 9 blm
= 9/12 x 10% x 10.000.000 =Rp 750.000Jumlah =Rp 5.750.000
Masing-masing sekutu akan mendapatkan bagian
laba
Keterangan Sekutu Akmal (Rp)
Sekutu Untung
(Rp)
Sekutu Anza (Rp) Jumlah (Rp)
Bunga setiap sekutu
3.750.000 4.750.000 5.750.000 14.250.000
Sisa laba dibagi rata
35.250.000 35.250.000
35.250.000
10.5750.000
Jumlah 39.000.000 40.000.000
41.000.000
120.000.000
5. Laba dibagi dengan memperhitungkan Gaji dan/ atau BonusDi dalam metode ini laba yang ada dikurangi gaji dan
atau bonus terlebih dahulu baru kemudian sisanya dibagi
menurut laba dibagi rata, rasio tertentu atau metode rasio
modal.Sehingga sisa tersebut dapat positif maupun
negatif.Bila negatif berarti mengalami rugi riil meskipun
sebenarnya ada laba namun setelah dikurangi gaji dan
bonus menjadi rugi karena gaji dan bonusnya terlalu
besar.Gaji biasanya dihitung dalam satuan waktu satu tahun
(disetahunkan) sedangkan bonus dihitung dengan prestasi
atau berdasarkan setoran modalnya.
6. Laba dibagi dengan memperhitungkan Bunga Modal, Gaji dan/ atau Bonus
Dalam metode ini pertama-tama laba dikurangi
bunga modal, gaji dan bonus kemudian sisanya
Akuntansi Persekutuan 31
dibagi menurut metode laba dibagi rata, rasio
tertentu atau metode rasio modal. Dalam metode ini,
semua faktor yang menentukan besarnya andil
masing-masing sekutu di dalam menghasilkan laba
atau rugi.
Ilustrasi Kasus 12Dari data pada ilustrasi kasus 11 di atas, jika
pembagian laba dilakukan dengan kententuan:
1) Diberikan Gaji kepada Untung sebesar Rp 15.000.000,
dan kepada Anza Rp 5.000.000
2) Atas laba yang diperoleh, setiap sekutu juga diberikan
bunga atas modal yang dimiliki sebesar 10% dari modal
awal periode.
3) Bonus diberikan kepada sebesar 10% untuk Akmal dari
laba bersih setelah dikurangi gaji sekutu dan bunga atas
modal.
4) Sisa laba akan dibagi rata kepada setiap sekutu.
Diminta:
- Hitunglah laba untuk masing-masing sekutu
- Catatlah pembagian laba tersebut ke dalam jurnal
umum!
Penyelesaian KasusPertama laba diperuntukkan untuk gaji,
kemudian dihitung bunga akan diterima oleh masing-
masing sekutu berdasarkan modal periode. Atas
sisanya diperhitungkan bonus yang akan diterima
oleh Akmal. Sehingga perhitungannya dapat
disajikan sebagai berikut:
KeteranganSekutu Akmal(Rp)
Sekutu Untung
(Rp)
Sekutu Anza (Rp)
Sisa Laba(Rp)
Laba 120.000.000
Gaji 0 15.000.000 5.000.000 100.000.000
Bunga 3.000.000 4.000.000 5.000.000 88.000.000Bonus untuk Akmal
8.800.000 - - 79.200.000
Sisa laba dibagi rata
26.400.000
26.400.000 26.400.000
Jumlah 38.200.00 45.400.000 36.400.000
32 Akuntansi Persektuan: Pembentukan dan Pembagian Laba
0
Peritungan:
Bunga berdasarkan modal awal periode:
Bunga untuk Akmal = 10% x Rp 30.000.000 = Rp
3.000.000
Bunga untuk Untung = 10% x Rp 40.000.000 = Rp
4.000.000
Bunga untuk Anza = 10% x Rp 50.000.000 = Rp
5.000.000
Bonus untuk Akmal = 10% x (120.000.000 – 32.000.000)
= Rp 8.800.000
Sisa yang dibagi rata:
Sisa laba = Rp 120.000.000 – Rp 40.800.000 = Rp
79.200.000
Masing-masing sekutu memperoleh= Rp 79.200.000/3 =
Rp 26.400.000
E. PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGANLaporan keuangan firma tidak berbeda dengan
laporan keuangan untuk peruahaan perorangan, perbedaannya hanya terletak pada jumlah pemilik.
a. Laporan laba rugi firma sama dengan laporan laba rugi untuk perusahaan perorangan, kecuali dalam hal distribusi laba atau rugi bersih. Dalam perusahaan perorangan, laba atau rugi operasi akan dinikmati atau ditanggung oleh pemilik, sedangkan pada firma laba atau rugi di distribusikan di antara para anggota sekutu.
b. Laporan perubahan modal perusahaan perseorangan dinamakan dengan laporan modal pemilik (statement of owner’s equity) , sedangkan untuk firma dinamakan sebagai laporan modal sekutu (statement of partners’ capital). Laporan ini berfungsi untuk menginformasikan kepada anggota sekutu tentang perubahan saldo modal dari masing-masing sekutu sekaligus modal keseluruhan firma sepanjang tahun berjalan.
Berikut ini adalah contoh format laporan perubahan modal dan neraca untuk firma:
Akuntansi Persekutuan 33
Firma AligandhiLaporan Modal Sekutu
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009Dalam satua Rupiah
Albert Capital
Ira Capital
Gandi Capital Total
Saldo modal, 1 Jan 09
200.000.000
180.000.000
160.000.000
540.000.000
Tambahan investasi 10.000.00
010.000.0
0020.000.0
00Net Operating Income
32.000.000
30.000.000
35.000.000
97.000.000
Prive -5.000.000
-5.000.00
0
-10.000.0
00Saldo modal, 31 Des 09
237.000.000
215.000.000
195.000.000
647.000.000
c. Neraca untuk firma sama dengan neraca pada perusahaan erseorangan, perbedaan terletak pada pelaporan modalnya. Pada firma, saldo modal atas masing-masing anggota sekutu akan ditunjukkan secara terpisah dalam neraca.
34 Akuntansi Persektuan: Pembentukan dan Pembagian Laba
SOAL LATIHAN1. Berikut adalah skema pembagian laba rugi Fa. NAMASA,
Keterangan Sekutu NANANG
Sekutu MAMAN
Sekutu SALSA
Jumlah
Laba Tahun 2010 - - -
_________
Bonus (5%) _________ - -_________
Jumlah Setelah Bonus _________ _________ _________
_________
Gaji8.000.00
07.000.00
0 - 15.000.000
Sisa Laba Dibagi Rata _________ _________
9.000.000
_________
Jumlah _________ _________ _________0
2. Pada tanggal 1 Juli 2011, Ami dan Fandi mendirikan
sebuah CV dengan menyetorkan harta masing-masing.
Ami menyerahkan bangunan Rp 180.000.000 dan Tanah
Rp 40.000.000, sedangkan Fandi menyerahkan uang
tunai Rp 200.000.000. Mereka sepakat mengakui
kepentingan Fandi sebesar 60%.
Diminta
a. Berapakah kepentingan Fandi dalam persekutuan
kelebihan diakui sebagai Goodwill
b. Berapakah pengurangan modal Ami jika kelebihan
yang diterima Fandi dianggap sebagai bonus
Akuntansi Persekutuan 35
c. Catatlah ke jurnal umum transaksi di atas, baik
dengan menggunakan pendekatan bonus maupun
goodwill
3. Hermansyah, Santi, Lemos, Yanti mendirikan sebuah
percetakan yang diberi nama CV. Bersama Kembali.
Tanggal 17 Agustus Masing-masing mereka
menyerahkan modal sebagai berikut:
Herman(Rp)
Santi(Rp) Lemos(Rp)
Yanti (Rp)
Kas 70.000.000
40.000.000
40.000.000
50.000.000
Peralatan 10.000.000
Bangunan 50.000.000
Tanah 20.000.000
Mesin Cetak 50.000.000
Perusahaan Dagang “AGASS” Neraca
Per 1 Januari 2010AKTIVA
Kas 25.000.000
Piutang dagang 30.000.000
Persediaan brg dagang 35.000.000
Tanah 28.000.000
Gedung 25.000.000
Akumulasi penyusutan
15.000.000 -
10.000.000
Mebel & peralatan 15.000.000
Akumulasi penyusutan
8.000.000 -
7.000.000 +
Total Aktiva 135.000.000
PASIVA
Utang Bank 55.000.000
Modal, Omar Bakri 80.000.000 +
36 Akuntansi Persektuan: Pembentukan dan Pembagian Laba
Total Pasiva 135.000.000
Dalam hubungannya dengan setoran Omar Bakri tersebut telah disepakati adanya penyesuaian sebagai berikut :
1. Cadangan kerugian piutang diakui sbesar 10 % dari saldo piutang dagang 2. Persediaan dinilai berdasarkan nilai pasarnya yaitu Rp 40.000.000 3. Diakuinya adanya goodwill sebesar Rp 10.000.000 4. Nilai tanah disepakati sebesar Rp 40.000.000 5. Dialuinya adanya utang biaya sebesar Rp 4.000.000
5. Berikut neraca perusahaan perorangan yang akan
bergabung membentuk persekutuan Fa. O&R:
Keterangan Olga Rafi
Kas 20.000.0
00 9.000.000
Piutang Usaha 23.000.0
00 13.000.000
Barang Dagang 39.000.0
00 26.000.000
Peralatan 3.500.0
00 7.200.000
AP Peralatan (1.250.0
00) (1.200.000
)
Kenderaan 60.000.0
00 -
AP Kenderaan (24.000.0
00) -
Jumlah Aktiva 120.250.0
00 54.000.000
Utang Usaha 15.000.0
00 2.300.000
Utang Wesel 5.000.0
00 -
Utang Bank 20.000.0
00 -
Modal Pemilik 80.250.0
00 51.700.000 120.250.0
00 54.000.000
Hasil revaluasi atas neraca di atas adalah:
Akuntansi Persekutuan 37
1. Persediaan barang dagang Olga Rp 45.000.000 dan
Rafi Rp 11.000.000
2. Olga mengambil uang tunai 4.000.000
3. Dibentuk penyisihan piutang 2% dari saldo piutang
masing-masing
4. Olga melunasi utang wesel dengan menggunakan
kas perusahaan dan Rafi melunasi utang usaha
dengan menggunakan kas pribadi.
5. Kepentingan masing diakui sebesar 50%. Kelebihan
dan Kekurangan setoran modal diakui sebagai bonus.
38 Akuntansi Persektuan: Pembentukan dan Pembagian Laba
Diminta:
a. Dengan melanjutkan pembukuan Po. Olga, catatlah
transaksi pembentukan dan neraca awal persekutuan
b. Dengan melanjutkan pembukuan Po. Rafi, catatlah
transaksi pembentukan dan neraca awal
persekutuan.
c. Apabila pencatatan menggunakan buku baru,
catatlah transaksi di atas serta susunlah neraca awal
6. Evi dan Kartika ingin membentuk sebuah persekutuan
yang bernama Bread Talk. Evi telah memiliki sebuah
perusahaan yang telah berjalan. Sedangkan Kartika
bermaksud menanamkan modalnya dalam persekutuan
dalam bentuk uang kas sebesar Rp 375.000. Dibawah ini
adalah neraca perusahaan milik Evi per 31 Desember
2009
NeracaPer 31 Desember 2009
Kas 243,000 Utang Dagang 360,000
Piutang Dagang 300,000 Modal Evi 606,000
Cad. Kerug. Piutang 18,000
282,000
Persediaan Brg. Dgng 321,000
Supplies Kantor 24,000
Kendaraan 180,000
Akum. Penyusutan 84,000
96,000
966,000 966,000Evi meminta beberapa syarat untuk mengubah posisi keuangan yang dilaporkan pada Neraca per 31 Desember 2009, sebagai berikut:1) Uang kas yang ada diambil seluruhnya oleh Evi
2) Piutang dagang sebesar Rp 15.000, dianggap tidak
tertagih dan harus dihapus. Cadangan kerugian piutang
ditetapkan 5% dari saldo piutang yang baru.
3) Persediaan Barang Dagangan dinilai berdasarkan harga
pasar sebesar Rp 399.000
4) Kendaraan dinilai seharga Rp. 112.500, dan perkiraan
akumulasi penyusutan dihilangkan
Akuntansi Persekutuan 39
5) Kepada Evi diberikan goodwill atas reputasi
perusahaannya dinilai sebesar Rp 150.000
Diminta:
a) Prosedur pembukuan dengan melanjutkan buku
perusahaan yang terdahulu
b) Prosedur pembukuan dengan membuka buku-buku baru
tersendiri
c) Buat Neraca
7. CV. Mega Tama yang dimiliki oleh Mega dan Utama pada
tahun 2010 membukukan laba Rp 90.000.000. Pada saat
pembentukan Mega menyetorkan modal Rp 80.000.000
dan Utama Rp 120.000.000 dengan perjanjian, laba akan
dibagi berdasarkan rasio 2:5 setelah:
a. Mega akan mendapatkan gaji Rp 2.500.000 per bulan
b. Jika laba di atas Rp 50.000.000 masing-masing
sekutu memperoleh bonus 20% dari kelebihannya
c. Masing-masing sekutu juga berhak mendapat bunga
10% dari modal awal
Catatlah pembagian modal tersebut ke jurnal umum
beserta perhitungannya.
8. Tn. Aldi, Tn Ade, dan Nn Fani mendirikan Firma Ouval. Tn
Aldi menyerahkan uang tunai Rp. 15.000.000. Tn Ade
menyerahkan bangunan seharga Rp. 25.000.000 dan
dilakukan penilaian kembali sebesar Rp. 30.000.000. Nn
Fani Menyerahkan perusahaan perorangan. Berikut
neraca perusahaan Nn Fani:
Perusahaan Fani
Per 31 Desember 2008
Aktiva Lancar Utang Lancar
Kas35.000.00
0 Utang Usaha 60.000.000
Piutang40.000.00
0
Penyisihan Piutang(3.750.00
0) Modal
Persediaan50.000.00
0 Modal Fani 81.750.000
40 Akuntansi Persektuan: Pembentukan dan Pembagian Laba
121.750.000
Aktiva Tetap
Kendaraan35.000.00
0
Akum. Penyusutan(15.000.0
00) 20.000.00
0
Total Aktiva141.750.
000 141.750.0
00
Disetujui bahwa Nn Fani akan mengambil uang kas sebesar
Rp. 35.000.000 dan Firma Ouval akan mengambil alih sisa
aktiva dan menanggung kewajiban. Penyesuaian yang
terjadi:
1. Piutang usaha sebesar Rp 2.000.000 dihapuskan dan
penyisihan piutang tak tertagih sebesar 5 %
2. Persediaan barang dagang ditetapkan sebesar harga
pasar Rp. 35.000.000
3. Kendaraan dinilai sebesar Rp. 17.000.000 dan
perkiraan akumulasi penyusutan dihilangkan
Diminta:
a. Prosedur pembukuan dengan melanjutkan buku
perusahaan yang terdahulu
b. Prosedur pembukuan dengan membuka buku-buku baru
tersendiri
9. Indi dan Elin masing-masing bersepakat untuk
membentuk sebuah persekutuan yang bernama Barra
Bima Sejati. Indi telah memiliki sebuah perusahaan yang
telah berjalan. Elin bermaksud menanamkan modalnya
dalam persekutuan sebanyak Rp 250.000. Adapun
Neraca perusahaan Indi sebelum bergabung adalah
sebagai berikut:
Neracaper 31 Desember 2009
Kas
131.000
Utang Dagang330.0
00
Piutang Dagang317.000 Kewajiban Lain-lain
120.200
Akuntansi Persekutuan 41
Cad. Kerug. Piutang110.000 Modal Indi
285.000
207.000
Persediaan Brg. Dagangan
263.000
Supplies Kantor 97.000
Meubel & Alat-alat kantor
84.000
Akum. Penyusutan 46.800
37.200
735.200
735.2
00
Indi dan Elin bersepakat bahwa dalam pembentukan
persekutuan ini, Indi meminta beberapa syarat untuk
mengubah posisi keuangan yang dilaporkan pada Neraca
per 31 Desember 2009, sebagai berikut:
a. Uang kas yang ada diambil seluruhnya oleh indi
b. Piutang dagang
Piutang dagang sebesar Rp 18.000, dianggap tidak
tertagih dan harus dihapus.Cadangan kerugian piutang
ditetapkan 5% dari saldo piutang yang baru.
c. Persediaan barang dagangan
Barang-barang dinilai berdasarkan harga pasar sebesar
Rp 307.800
d. Meubel & alat-alat kantor
Nilai pengganti sebesar Rp 120.000 terhadap aktiva ini
telah disusut sebesar 60% dan dicatat berdasarkan nilai
sehat sebesar Rp 72.000
e. Goodwill
Kepada Indi diberikan goodwill atas reputasi
perusahaannya yang dinilai sebesar Rp 90.000
Diminta:
1) Prosedur pembukuan dengan melanjutkan buku
perusahaan yang terdahulu
2) Prosedur pembukuan dengan membuka buku-buku
baru tersendiri
42 Akuntansi Persektuan: Pembentukan dan Pembagian Laba
10. Firma “Antik”didirikan oleh Tuan Anto, Ana, dan Tika
pada awal Februari 2000.Pada saat pendirian rekening
modal masing-masing anggota tampak pada neraca
awal sebagai berikut :Firma “Antik”Neraca awal
1 Februari 2000Kas 17.000.000 Hutang dagang 6.000.000Piutang dagang 8.000.000 Hutang lain-lain 1.000.000Aktiva lancar lain 5.000.000 Modal Anton 20.000.000Aktiva tetap 22.000.000 Modal Ana 10.000.000 Modal Tika 5.000.000 Jumlah 52.000.000 Jumlah
52.000.000
Setelah didirikan, mutasi modal masing-masing anggota
adalah sebagai berikut :
a. Tgl.2 April 2000, Ny.Ana menyetorkan kekayaan
kepada firma sebesar Rp4.000.000
b. Tgl. 3 Mei 2000, Tn.Anton mengambil modalnya
untuk keperluan pribadi sebesar Rp5.000.000
c. Tgl 1 Juli 2000, Ny. Tika menyetorkan kekayaannya
kepada firma sebesar Rp3.000.000. Sedangkan
Ny.Ana mengambil modalnya sebesar Rp3.000.000
d. Tgl. 5 Nov.2000, Tn Anton menyetorkan uang
sebesar Rp6.000.000 sedangkan Tn.Tika mengambil
modalnya Rp4.000.000
Setelah menjalankan usahanya , firma Antik pada
akhir tahun 2000 memperoleh laba sebesar
Rp60.000.000. Berdasarkan data diatas tentukan
besarnya pembagian laba-rugi firma dan buatlah jurnal
yang diperlukan, bila pembagian laba rugi dihitung dengan :
a. Laba Rugi dibagi sama.
b. Laba-Rugi dibagi berdasarkan perbandingan tertentu
yang telah disepakati (misalnya : 3:1:2 atau 30%: 25% :
45%).
c. Laba-Rugi dibagi sesuai dengan perbandingan modal
awal..
d. Laba – Rugi sesuai dengan perbandingan modal akhir.
e. Laba - Rugi sesuai dengan perbandingan modal rata-
rata.
Akuntansi Persekutuan 43
f. Laba – Rugi dibagi sama setelah dikurangi bonus dan
gaji, bila diketahui gaji dan bonus untuk masing-masing
anggota sebagaiberikut:
Nama anggota
Gaji bulanan Bonus
Tn.AntonNy. AnaNy. Tika
400.000350.000500.000
8% dari laba1.800.0003.650.000
g. Laba-Rugi dibagi sama setelah dikurangi bunga modal
rata-rata, apabila bunga modal rata-rata untuk masing-
masing anggota adalah 9%.
11. Fa. Akur didirikan pada awal tahun 2000, dan berusaha
dibidang penyaluran ikan asin. Dalam tahun pertama
operasi perusahaan diperoleh keuntungan bersih
sebesar Rp900.000. Pemilik perusahaan terdiri dari 2
orang pengusaha kecil. Mutasi yang terjadi dalam
rekening modalnya selama 1 tahun adalah
sebagaiberikut :Keterangan Modal
Roman
Modal
Nico
Mutasi kredit :
1 Jan 2000,setoran modal
1 Mei 2000,setoran tambahan
Jumlah
Rp1.050.00
0
450.0
00
1.500.
000
Rp750.00
0
-
750.0
00
Mutasi debet:
1 April2000, penarikan kembali
modal
1 Okt 2000, penarikan kembali
modal
31 Desemberr 2000, saldo
-
300.00
0
1.200.0
00
150.00
0
-
600.000
Dengan ketentuan pembagian laba (rugi) kepada
masing-masing anggota seperti tersebut dibawah ini,
44 Akuntansi Persektuan: Pembentukan dan Pembagian Laba
buatlah jurnal pembagian laba rugi tahun 2000 disertai
dengan perhitungannya.
1. Laba rugi dibagi dengan perbandingan masing-
masing 60 % untuk Tn.Roman dan 40% untuk Nico
2. Laba rugi dibagi sesuai dibagi dengan perbandingan
modal yang disetor pada awal tahun.
3. Laba rugi dibagi sesuai dengan perbandingan modal
rata-rata pada setiap tahun.
4. Laba rugi dibagi dengan ketentuan sebagai berikut :
mula-mula diperhitungkan bunga atas modal sebesar
8% pertahun darimodal rata-rata, sedangkan
selebihnya dibagi dengan perbandingan yang sama.
5. Terlebih dulu diperhitungkan gaji pemilik masing-
masing adalah Rp400.000 pertahun untuk tn. Roman
dan Rp290.000 pertahun untuk tn. Nico, sedangkan
sisa laba dibagi sesuai dengan perbandingan modal
masing-masing pada akhir tahun.
6. Sebagai pimpinan perusahaan kepada Tn. Roman
diberikan bonus 20% dari saldo laba setelah
diperhitungkan bonus, sedangkan selebihnya dibagi
dengan perbandingan yang sama.
Akuntansi Persekutuan 45
Table of ContentsA. PENGERTIAN DAN UNSUR POKOK PERSEKUTUAN.................4
1. Pengertian Persekutuan.....................................................................4
2. Ketentuan dalam Perjanjian Persekutuan..........................................4
3. Penggolongan Persekutuan...............................................................5
4. Karakteristik Utama Persekutuan.....................................................6
5. Alasan Pemilihan Persekutuan..........................................................6
B. AKUNTANSI DALAM PERSEKUTUAN..........................................7
C. AKUNTANSI PEMBENTUKAN PERSEKUTUAN...........................9
1. Pembentukan Baru (Antar Individu).................................................9
2. Pembentukan dengan Melibatkan Perusahaan Perorangan.............10
4. Bonus dan Goodwill pada Investasi Pertama..................................15
D. PEMBAGIAN LABA RUGI DALAM PERSEKUTUAN.................16
1. Laba Dibagi Sama...........................................................................17
2. Laba Dibagi Dengan Rasio Tertentu...............................................18
3. Laba Dibagi Dengan Rasio Modal..................................................18
4. Laba (rugi) dibagi dengan memberikan bunga atas modal sekutu..24
5. Laba dibagi dengan memperhitungkan Gaji dan/ atau Bonus........27
6. Laba dibagi dengan memperhitungkan Bunga Modal, Gaji dan/ atau Bonus........................................................................................................27
E. PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN......................................28