bab i-3

24
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tata letak pabrik dan pemindahan bahan merupakan salah satu kegiatan rekayasawan industri tertua. Dengan sejalan dan meluasnya pandangan rekayasawan industri ke arah fasilitas fisik, sekarang ini reakayasawan menjadi paham bahwa semua kegiatan yang mempunyai arti akan menuntut fasilitas fisik dan fasilitas itu harus direncanakan dan dirancang mengikuti prinsip dan aturan yang sesuai dalam tata letak pabrik. Maka dari sini mulailah digunakan metodologi dalam rancangan bagi tiap fasilitas fisik, sehingga perancangan fasilitas merupakan suatu istilah yang penting bagi penyusunan unsur fisik untuk pergudangan, pabrik dan lain-lain. Pada masa ini perancangan fasilitas memiliki tujuan secara keseluruhan untuk keamanan serta kenyamanan kerja bagi karyawan harus terjamin, oleh karenaya diperlukan penyusunan daerah kerja dan peralatan kerja yang paling ekonomis pula. Jadi perancangan tata letak pabrik atau fasilitas (PTLP) meliputi pekerjaan pengaturan tempat-tempat alat bagi industri, termasuk pengaturan ruangan yang diperlukan

Upload: andriyanmuhammad

Post on 03-Dec-2015

223 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

rfeghe

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I-3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tata letak pabrik dan pemindahan bahan merupakan salah satu kegiatan

rekayasawan industri tertua. Dengan sejalan dan meluasnya pandangan

rekayasawan industri ke arah fasilitas fisik, sekarang ini reakayasawan menjadi

paham bahwa semua kegiatan yang mempunyai arti akan menuntut fasilitas fisik

dan fasilitas itu harus direncanakan dan dirancang mengikuti prinsip dan aturan

yang sesuai dalam tata letak pabrik. Maka dari sini mulailah digunakan

metodologi dalam rancangan bagi tiap fasilitas fisik, sehingga perancangan

fasilitas merupakan suatu istilah yang penting bagi penyusunan unsur fisik untuk

pergudangan, pabrik dan lain-lain.

Pada masa ini perancangan fasilitas memiliki tujuan secara keseluruhan

untuk keamanan serta kenyamanan kerja bagi karyawan harus terjamin, oleh

karenaya diperlukan penyusunan daerah kerja dan peralatan kerja yang paling

ekonomis pula. Jadi perancangan tata letak pabrik atau fasilitas (PTLP) meliputi

pekerjaan pengaturan tempat-tempat alat bagi industri, termasuk pengaturan

ruangan yang diperlukan untuk perpindahan bahan, penyimpanan, tenaga kerja

langsung maupun tak langsung, dan semua kegiatan pelayanan, serta bekerjanya

manusia dan mesin dalam kegiatan perusahaan.

Pada modul 7 ini merupakan proses lanjutan dari modul-modul

sebelumnya dan membahas tentang pembuatan Template. Pada modul ini akan

dibuat dibuat Template berdasarkan Area Allocation Diagram (AAD) baik kantor

maupun gabungan yang telah dibuat sebelumnya. Template adalah gambar tata

letak lengkap yang merupakan hasil akhir dari keseluruhan proses

perancangan tata letak yang dilakukan. Dalam hal ini pembuatan Template akan

dibuat pada Microsoft office visio.

Page 2: BAB I-3

1.2 Tujuan

Tujuan praktikum modul 7 yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:

1. Membuat Template

Page 3: BAB I-3

BAB II

TEORI PENDUKUNG

2.1 Pengertian

Template merupakan suatu gambaran yang telah jelas dari tata letak

pabrik yang akan dibuat dan merupakan gambaran detail dari AAD yang telah

dibuat. Informasi yang dapat dilihat pada Template :

1. Tata letak kantor dan peralatannya

2. Tata letak pelayanan yang ada di pabrik, misalnya jalan, kantin, sarana olah

raga, dan lain-lain.

3.Tata letak bagian produksi, misalnya receiving, pabrikasi, assembling, shipping.

4. Aliran setiap material, mulai dari receiving sampai dengan shipping

Ada beberapa bentuk pola aliran yang terdapat pada tata letak fasilitas suatu

pabrik, yang sangat bergantung dari macam produk yang dihasilkannya. Beberapa

bentuk pola aliran tersebut adalah:

1. Bentuk garis lurus, digunakan untuk produksi yang pendek proses produksinya

dan relatif sederhana.

2. Bentuk tak tentu (odd-angel), dimana ruangan sangat terbatas, atau tataletak

mesin yang memerlukan pendekatan dengan mesin lainnya yang tak tentu.

3. Bentuk huruf “U” , digunakan bila produk yang dibuat mulai dari bahan

bakuhingga barang jadi dalam satu ruangan dengan pintu masuk dan keluar dari

arah yang sama.

4. Bentuk lingkaran, dipakai bila produk harus kembali ke tempat awal proses atau

pemakaian proses yang berulang.

5. Bentuk zig-zag, dipakai bila dengan garis lurus ternyata menjadi sangat

panjangsedangkan tempat yang dimiliki tidak memungkinkan.

Apabila luas tanah yang ada atau tersedia dibatasi atau terbatas

makasebagai pemecahan masalah tersebut adalah dengan mengefisiensikan

luastanah yang tersedia untuk pemanfaatan penempatan fasilitas, produksi dan

perkantoran.

Page 4: BAB I-3

Adanya pemisahan lantai antara bagian perkantoran dan produksi

merupakan jalan keluar yang terbaik, yaitu dengan mengikuti syarat-syarat sebagai

berikut:

1. Untuk template dengan satu lantai (single Floor) Untuk penempatan tataletak

antara bagian produksi, pelayanan (service) dan perkantoranditempatkan dalam

satu lantai jika luas lahan yang tersedia masih mencukupi dan memungkinkan.

2. Untuk template dengan dua lantai atau lebih (Multi Floor) Penempatan tataletak

fasilitas antara bagian produksi, pelayanan (service) dan perkantoranmengalami

pemisahan tata letak. Biasanya untuk bagian produksi ditempatkan pada bagian

pertama agar memudahkan handling dan material maupun loading dari

container ke receiving dan dari shipping ke container. Template jenis ini adalah

sebagai solusi jika luas tanah yang tersedia tidakmencukupi

(http://kamusindustri.blogspot.com/2012/05/layout-template-in-industries.html)

Pada Activity Template Block Diagram (ATBD), data yang telah

dikelompokkan dalam lembar kerja kemudian dimasukkan ke dalam suatu activity

template . Tiap-tiap template akan menjelaskan mengenai departemen yang

bersangkutan dan hubungannya dengan aktivitas-aktivitas dari departemen lain.

Template ini hanya bersifat memberi penjelasan mengenai hubungan aktivitas

antara departemen satu dengan departemen yang lain.

Page 5: BAB I-3

Gambar 7.2.1 ATBD

Sumber : Wignjosoebroto, Sritomo. 2003. Tata Le tak Pabrik dan Pemindahan

Bahan. Edisi Ketiga. Guna Widya, Surabaya

Pada dasarnya kode yang tercantum dalam lembar kerja dimasukkan ke

dalam ATBD kecuali huruf U ( Unimportant), karena dianggap tidak memberi

pengaruh apa-apa dari aktivitas departemen satu ke departemen lainnya. Seperti

halnya pada lembar kerja, maka disini kode angka yang menjel askan mengenai

alasan pemilihan derajat hubungan antara departemen juga tidak dimasukkan ke

dalam diagram ini. Langkah selanjutnya adalah dengan memotong dan me ngatur

template tersebut sesuai dengan urutan derajat aktivitas yang dianggap penting dan

diperlukan.

2.2 Pembuatan Template

Pada pembuatan template menggunakan Microsoft ofiice visio dalam

mengggambar layout. Dengan skala 1 : 200, Aliran material pada departemen

produksi (sesuai dengan AAD yang telah dibuat di modul 5) Garis pembatas

antar departemen pada lantai produksi adalah sebagai berikut :

Page 6: BAB I-3

Jenis garis : garis putus-putus tipe 02 pada visio

Lebar garis : tipe 03 pada visio

2.3 Microsoft Visio 2003

Microsoft Visio adalah program grafis universal yang menyediakan alat

yang tepat untuk memvisualisasikan tugas-tugas bisnis yang paling dan tugas-

tugas teknis dengan menggunakan satu mudah-ke-menggunakan produk.

Microsoft Office Visio 2003 biarlah semua jenis bisnis, teknik, dan teknologi

informasi (TI) pengguna membuat dan berbagi diagram proses, sistem, dan data

numerik. Ilustrasi Visio membuat lebih mudah untuk melakukan hal berikut :

Mengkomunikasikan informasi.

Membangun konsensus di seluruh organisasi.

Mengoptimalkan proses bisnis.

Desain dan mengkonfigurasi sistem yang kompleks.

Memantau dan memelihara sistem TI.

2.3.1 Blok Diagram

Blok Diagram atau Diagram Blok, terdiri dari 2 tipe: Basic Diagram,

dan Blok Diagram.

2.3.1.1 Basic Diagram

Menggunakan bentuk sederhana seperti segitiga, segi empat, persegi,

dan panah. Tujuan penggunaan basic diagram ini adalah untuk menggambar

perencanaan, pengungkapan pendapat dan komunikasi.

Page 7: BAB I-3

Gambar 7.2.2 Basic Diagram

Gambar 7.2.3 Basic Diagram II

2.3.1.2 Blok Diagram

Menggunakan bentuk kotak, atau kotak dengan bayangan (kotak

terangkat) untuk menjelaskan pengungkapan pendapat, rencana dan

komunikasi. Biasanya blok diagram digunakan untuk menggambarkan

silsilah seperti asal-usul keluarga atau rencana turnamen, dengan bentuk

blok, lapisan terpisah, maupun lapisan terpusat, (onion diagram).

Gambar 7.2.4 Blok Diagram I

Page 8: BAB I-3

Gambar 7.2.5 Blok Diagram II

2.3.2 Brainstorming

Brainstorming adalah cara mendefinisikan atau menggambarkan

pendapat, ide, pikiran. Pertama yang dilakukan ialah kita memulai dari gagasan

utama yang kemudian menghasilkan topik-topik terkait dan subtopiknya secara

hirarki.

Gambar 7.2.6 Brainstorming

Page 9: BAB I-3

2.3.3 Electrical dan Telecom

Electrical and Telecom (Saluran Telekomunikasi dan Listrik) pada

bangunan termasuk kedalam Building Plans (rencana bangunan), dimana

fungsinya adalah mendesain jalur telekomunikasi, misalnya jalur untuk telepon

atau sambungan internet dan jalur listrik pada sebuah bangunan, baik itu rumah

maupun gedung.

2.3.4 Floor Plan

Floor Plan adalah gambaran atau desain sebuah ruangan dari sebuah

gedung, termasuk struktur dinding, inti gedung, dan simbol-simbol elektrik.

Gambar 7.2.7 Floor Plan

2.3.5 Home Plan

Home Plan adalah gambaran/desain sebuah rumah/bangunan, dimana

terdapat beberapa ruangan, dalam Visio 2003 sudah tersedia simbol-simbol

pada dapur, kamar, dll. Home Plan juga dapat digunakan untuk merencanakan

penambahan ruangan pada sebuah gedung.

Page 10: BAB I-3

Gambar 7.2.8 Home Plan

2.3.6 HVAC Control Logic Diagram

HVAC Control Logic Diagram adalah Diagram untuk mendesain

Kontrol logika dan sensor seperti alarm kebakaran, sensor dan sprayer.

Gambar 7.2.9 HVAC Control Logic Diagram

Page 11: BAB I-3

2.3.7 HVAC Plan

HVAC Plan adalah diagram untuk mendesain aliran sirkulasi udara,

sirkulasi panas, pendingin, saluran buang (exhaust).

Gambar 7.2.10 HVAC Plan

2.3.8 Office Layout

Office Layout adalah Diagram untuk mendesain Layout/bentuk ruang

kerja, termasuk didalamnya dinding, simbol elektrik, tata ruang, furniture

kantor, dan aksesoris kantor.

Gambar 7.2.11 Office Layout

Page 12: BAB I-3

2.3.9 Plant Layout

Plant Layout adalah Diagram untuk mendesain tataruang kerja di

pabrik, yang menginginkan sesuatu yang detail, termasuk bangunan, mesin,

tempat penyimpanan, fasilitas pengiriman dan penerimaan.

Gambar 7.2.12 Plant Layout

2.3.10 Plumbing & Piping Plant

Plumbing & Piping Plant adalah Diagram untuk mendesain Saluran pipa

dan pembuangan tetap, termasuk pipa dan klep (valve).

Gambar 7.2.13 Plumbing & Piping Plant

Page 13: BAB I-3

2.3.11 Reflected Ceiling Plan

Reflected Ceiling Plan adalah Diagram untuk mendesain langit-langit

sebuah bangunan. Termasuk penempatan Smoke detector, pencahayaan, alat

udara (ventilasi).

Gambar 7.2.14 Reflected Ceiling Plan

2.3.12 Security and Access Plan

Security and Access Plan adalah Diagram untuk mendesain penempatan

alat-alat keamanan semisal Closed Circuit Television (CCTV), kendali akses

(access control).

Gambar 7.2.15 Security and Access Plan

Page 14: BAB I-3

2.3.13 Site Plan

Site Plan adalah diagram untuk mendesain suatu lokasi, antara lain:

architectural site plan, dan Garden landscape plan.

Gambar 7.2.16 Parking Lot

Gambar 7.2.17 Garden Landscape

Page 15: BAB I-3

2.3.14 Space Plan

Space Plan adalah diagram untuk mendesain tata ruang gerak dalam

suatu gedung, dimana kita akan menempatkan komputer, printer dan lain-lain.

Gambar 7.2.18 Space Plan

Page 16: BAB I-3

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Langkah-langkah Pelaksanaan Praktikum

a. Tahap identifikasi masalah

Studi literatur

yaitu konsep teori dan generalisasi yang dijadikan landasan berpikir untuk

mendukung penelitian yang mengacu dari berbagai sumber, baik dari buku

maupun sumber yang lain untuk dijadikan referensi guna memperoleh teori-

teori yang dibutuhkan. Pada praktikum modul 7 ini tentang Template.

Tujuan Penelitian

Mencakup latar belakang untuk dilakukannya penelitian dan bertujuan agar

memperjelas pembahasannya sehingga lebih terarah dalam perbaikan tata letak

dengan pembuatan Template. .

b. Tahap pengumpulan data

Data-data yang diperlukan pada pengolahan data dari modul 6 sebagai berikut:

Area allocation diagram (AAD) Kantor

tata letak berdasarkan hubungan keterkaitan yang telah dibuat pada ARD

Kantor.

Area allocation diagram (AAD) Gabungan

tata letak berdasarkan hubungan keterkaitan yang telah dibuat pada ARD

Gabungan.

c. Tahap pengolahan data

Tahap pengolahan data dilakukan untuk merancang dan menemukan layout yang

akan dibuat dari data-data yang telah terkumpul pada tahap sebelumnya. Pegolahan

data dalam pembutan template adalah sebagai berikut :

Area Allocation Diagram (AAD)

Area Allocation Diagram ini merupakan lanjutan penganalisisan tata

letak setelah Activity Relationship Chart kantor dan gabungan serta Activity

Relation Diagram untuk kantor dan gabungan.

Page 17: BAB I-3

d. Tahap analisa

Analisis dilakukan sebagai pembahasan dan penganalisaan terhadap hasil

penggolahan data secara keseluruhan. Pada tahap ini akan dibahas tentang

pembuatan Template dari AAD kantor dan gabungan.

e. Tahap kesimpulan dan saran

Membuat kesimpulan dari analisis yang telah diselesaikan dengan membuat

poin-poin apa saja yang menjadi garis besar dari mulai penelitian hingga akhir

penelitian agar dapat dilakukan perbaikan dan perubahan yang disarankan

untuk kemajuan perusahaan.

Page 18: BAB I-3

3.2 Flowchart Metodelogi Penelitian

Gambar 7.3.19 flowchart metodologi penelitian