bab 9 bahasa - dwipurnomoikipbu.files.wordpress.com · dinyatakan dalam dalam bahasa lain. namun...

63
BAB 9 BAHASA Terdapat beberapa pertanyaan yang akan kita bahas dalam Bab ini. 1. Sifat-sifat apakah yang dimiliki oleh Bahasa? 2. Apakah ada beberapa proses yang terlibat dalam bahasa? 3. Bagaimana proses persepsi berinteraksi dengan proses kognitif membaca 4. Bagaimana wacana membantu kita memahami kata-kata individu ? APAKAH BAHASA ITU? Sebelum memahami arti bahasa, hendaknya diperhatikan beberapa istilah dalam bab ini, karena bahasa yang akan dipelajari digunakan sebagai sarana untuk mengorganisir dan menggabungkan kata-kata untuk berkomunikasi dengan orang-orang di sekitar kita. Hal ini juga memungkinkan orang untuk berpikir tentang hal-hal proses yang tidak terlihat , mendengar, merasakan, menyentuh, atau mencium sesuatu. Psikolingusitik adalah psikologi dari bahasa yang berguna sebagai alat untuk berinteraksi dengan pikiran manusia. Meski begitu , tidak semua komunikasi pertukaran pikiran adalah melalui bahasa. Komunikasi yang dilakukan oleh seseorang dapat berupa aspek lain, misalnya nonverbal yang berupa gerakan atau ekspresi wajah dan bisanya digunakan untuk memperindah atau menunjukkan sebuah penegasan. Komunikasi juga dapat dilakukan dengan sentuhan atau jabatan tangan atau berpelukan sesamanya. Terdapat empat bidang ilmu yang memiliki kontribusi dalam memahami bahasa, bidang-bidang tersebut adalah: 1. Linguistik, yaitu ilmu tentang bahasa dan perubahannya. 2. Neurolinguistik, yaitu ilmu tentang hubungan antara otak, pengetahuan, dan bahasa. 3. Sosiolinguistik, yaitu ilmu tentang hubungan antara prilaku sosial dan bahasa. 4. Computational Linguistik, yaitu ilmu tentang bahasa melalui metode komputasional. (Coleman , 2003; Gasser , 2003; Lewis , 2003) . Menurut (Lewis, 2009), saat ini terdapat lebih dari 7000 bahasa. New Guinea adalah negara dengan bahasa paling banyak yaitu lebih dari 850. Yang lebih aneh lagi, hingga saat ini masih ada bahasa yang bahkan belum diberi nama oleh para ilmuwan, walaupun bahasa tersebut telah "ditemukan". Seorang ahli bahasa yang melakukan perjalanan ke barat daya propinnsi Yunnan di Negara China pada tahun 2006 dan 18

Upload: tranbao

Post on 03-Mar-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB 9

BAHASA

Terdapat beberapa pertanyaan yang akan kita bahas dalam Bab ini.

1. Sifat-sifat apakah yang dimiliki oleh Bahasa?

2. Apakah ada beberapa proses yang terlibat dalam bahasa?

3. Bagaimana proses persepsi berinteraksi dengan proses kognitif membaca

4. Bagaimana wacana membantu kita memahami kata-kata individu ?

APAKAH BAHASA ITU?

Sebelum memahami arti bahasa, hendaknya diperhatikan beberapa istilah dalam bab

ini, karena bahasa yang akan dipelajari digunakan sebagai sarana untuk mengorganisir

dan menggabungkan kata-kata untuk berkomunikasi dengan orang-orang di sekitar kita.

Hal ini juga memungkinkan orang untuk berpikir tentang hal-hal proses yang tidak

terlihat , mendengar, merasakan, menyentuh, atau mencium sesuatu. Psikolingusitik

adalah psikologi dari bahasa yang berguna sebagai alat untuk berinteraksi dengan

pikiran manusia. Meski begitu , tidak semua komunikasi pertukaran pikiran adalah

melalui bahasa. Komunikasi yang dilakukan oleh seseorang dapat berupa aspek lain,

misalnya nonverbal yang berupa gerakan atau ekspresi wajah dan bisanya digunakan

untuk memperindah atau menunjukkan sebuah penegasan. Komunikasi juga dapat

dilakukan dengan sentuhan atau jabatan tangan atau berpelukan sesamanya.

Terdapat empat bidang ilmu yang memiliki kontribusi dalam memahami bahasa,

bidang-bidang tersebut adalah:

1. Linguistik, yaitu ilmu tentang bahasa dan perubahannya.

2. Neurolinguistik, yaitu ilmu tentang hubungan antara otak, pengetahuan, dan bahasa.

3. Sosiolinguistik, yaitu ilmu tentang hubungan antara prilaku sosial dan bahasa.

4. Computational Linguistik, yaitu ilmu tentang bahasa melalui metode komputasional.

(Coleman , 2003; Gasser , 2003; Lewis , 2003) .

Menurut (Lewis, 2009), saat ini terdapat lebih dari 7000 bahasa. New Guinea

adalah negara dengan bahasa paling banyak yaitu lebih dari 850. Yang lebih aneh lagi,

hingga saat ini masih ada bahasa yang bahkan belum diberi nama oleh para ilmuwan,

walaupun bahasa tersebut telah "ditemukan". Seorang ahli bahasa yang melakukan

perjalanan ke barat daya propinnsi Yunnan di Negara China pada tahun 2006 dan 18

bahasa yang digunakan oleh anggota kelompook etnis Phula dan bahasa tersebut tidak

pernah diberi nama sebelumnya. (Erard, 2009).

Sifat-sifat bahasa

Bahasa dapat bereda satu dengan lainnya, akan tetapi kesemuanya memiliki

beberapa kesamaan (Brown, 1965; Clark and Clark, 1977; Gluckseberg dan Danks,

1975). Tidak perduli bahasa apa yang anda gunakan, sifat-sifat bahasa meliputi:

1) Komunikatif, bahasa memungkinkan kita untuk berkomunikasi dengan orang lain

yang berbagi dengan bahasa kita.

2) Kemamuan secara simbolik, bahasa menciptakan hubungan kesewenangan antara

simbol dengan apa yang diwakilinya, misalnya ide, benda, proses, hubungan atau

deskripsi susunan hanya saja susunannya berpola teratur yang terkadang mempunyai

makna yang berbeda.

3) Struktur teratur, bahasa memiliki struktur, berpola dan mempunyai simbol , memiliki

makna, dan pengaturan yang berbeda menghasilkan makna yang berbeda

4) Diatur dalam berbagai tingkatan, susunan bahasa dapat dianalisis dalam beberapa

tingkatan (misalnya, dalam suara, makna tunggalnya, kata-kata, atau prase).

5) Generatif dan produktif, dalam batas-batas struktur linguistik, pengguna bahasa dapat

menghasilkan ucapan baru dan kemungkinan untuk menciptkan ucapan-ucapan baru

tidak terbatas.

6) Dinamis, bahasa terus berkembang.

Selanjutnya marilah kita rincikan sifat-sifat bahasa. Pertama. sifat komunikatif

bahasa memungkinkan fitur yang paling jelas, tetapi juga dapat memungkinkan anda

dapat menulis apa yang anda pikirkan dan rasakan sehingga orang lain dapat membaca

dan memahami pikiran dan perasaan anda. Kedua. prinsip yang mendasari arti kata adalah

prinsip konvensionalitas dan prinsip kontras. (Clark , 1993, 1995 , Diesendruck , 2005).

Prinsip konvensionotas menyatakan bahwa makna kata ditentukan dalam konvensi-

konvensi sehingga mereka setuju untuk memaknai arti suatu bahasa. Sedangkan menurut

prinsip kontras kata-kata yang berbeda memiliki makna yang berbeda pula sehingga jika

anda memiliki dua kata yang berbeda maka setidaknya dua kata tersebut mempunyai arti

yang berbeda atau setidaknya ada dua hal yang sedikit berbeda. Ketiga, struktur yang

beraturan menjadikan pola tertentu suara dan huruf membentuk kata-kata yang bermakna

dan selanjutnya pola-pola tertentu dari kata-kata akan membentuk kalimat yang bermakna

dalam suatu paragraf atau wacana. Keempat, bahasa diatur dalam berbagai tingkatan.

Setiap ucapan yang bermakna dapat dianalisis pada lebih dari satu tingkatan, misalnya

suara seperti “d” dan “t”, kata-kata seperti “tepuk”, “tekan”, “pot”, “pot”, “ciri”, “rinci”,

kalimat, misalnya “ular itu berbisa, oleh karenanya jika menggigit bisa mematikan, dan

unit yang lebih besar dari bahasa misalnya buku atau kitab suci. Kelima, bahasa adalah

produktivitas. Produktivitas disini biasanya menyatakan suatu hasil kreativitas, namun

karena pengguna bahasa mempunyai keterbatasan maka kita harus menyesuaikan diri

dengan susunan tertentu dalam bahasa misalnya s dalam “mendesisis”. Bahasa apapun

tampaknya memiliki potensi untuk mengekspresikan ide di didalamya yang dapat

dinyatakan dalam dalam bahasa lain. Namun kemudahan, kejelasan, dan keringkasan dari

ekspresi ide tertentu dapat sangat bervariasi dari satu bahasa ke yang berikutnya. Dengan

demikian potensi kreatif bahasa yang berbeda tampaknya kira-kira sama. Akhirnya, aspek

produktif bahasa secara alamiah mengarah ke dinamis. Pengguna bahasa kata koin

individu dan frase dan memodifikasi penggunaan bahasa. Lebih luas kelompok pengguna

bahasa baik menerima atau modifikasi ulang. Setiap tahun, kata-kata baru diciptakan

ditambahkan ke dalam kamus, menandakan penerimaan yang luas dari kata-kata baru.

Selanjutnya, kita mempertimbangkan , secara lebih rinci bagaimana bahasa digunakan .

Kemudian kami mengamati beberapa aspek universal tentang bagaimana manusia

memperoleh bahasa utamanya.

Komponen Dasar Dari Kata

Fonem adalah unsur terkecil dari ucapan bunyi yang dapat digunakan untuk

membedakan satu ucapan dalam bahasa tertentu dengan yang lain. Dalam bahasa Inggris,

fonem terdiri dari vokal atau konsonan, misalnya a, i, s, and f. Selanjutnya, kita dapat

membedakan antara “sit”, “sat”, “fat”, suara yang dihasilkan oleh urutan membuka dan

menutup saluran vokal. Studi tentang fonem tertentu bahasa disebut fonemik. Bahasa

Inggris di Amerika Utara mempunyai 40 fonem, Bahasa Hawai mempunyai 13 fonem dan

beberapa dialek Bahasa Afrika bahkan mempunyai fonem sampai 60 fonem.

Fonetik adalah ilmu yang mempelajari bagaimana memproduksi atau

menggabungkan suara pembicaraan atau untuk mewakili suatu ucapan mereka dengan

simbol-simbol tertulis (Roca, 2003a). Dalam banyak kasus, sulit untuk mengeksplorasi

bahasa yang diberikan karena banyak bahasa yang akan punah: bahwa sekitar dua bahasa

mati setiap bulan. Kematian bahasa terjadi karena berbagai alasan, termasuk para anggota

yang meninggalkan daerah-daerah suku untuk mendukung daerah perkotaan, genosida,

globalisasi, dan pengenalan bahasa baru ke suatu daerah (Grimes, 2010; Mufwene, 2004).

Kematian bahasa terjadi pada tingkat yang mengkhawatirkan, sejumlah perkiraan

menunjukkan bahwa 90% dari bahasa di dunia akan tidak digunakan dan punah dalam

generasi berikutnya (Abrams & Strogatz, 2003).

Pada tingkat berikutnya dari Hirarki setelah fonem adalah morfem bentuk terkecil

yang dapat membedaka makna dan atau mempunyai makna. Misalnya makan, dimakan,

memakan, termakan, makanlah. Dua bentuk kata morfem yaitu akar dan afiks. Akar kata

adalah bagian dari kata yang mengandung arti mayoritas. Akar ini tidak dapat dipecah

menjadi unit-unit yang lebih kecil. Ini adalah item yang memiliki entri dalam kamus

(Motter ea al., 2002). Morfem dapat dibedakan menjadi (1) morfem bebas yaitu morfem

yang secara potensial dapat berdiri sendiri dl suatu bangun kalimat, contoh saya, duduk,

kursi, (2) morfem dasar yaitu morfem yang dapat diperluas dengan membubuhkan afiks,

contoh juang dalam berjuang, (3) morfem dasar terikat yaitu morfem dasar yang hanya

dapat menjadi kata bila bergabung dengan afiks atau dengan morfem lain, misalnya temu,

(4) morfem gramatikal yaitu morfem yang banyaknay terbatas dan berfungsi sebagai

penghubung di antara morfem leksikal, (5) morfem leksikal yaitu morfem yang

banyaknya tidak terbatas dan sangat produktif dan mencakup kata penuh dan afiks

derivatif), (6) morfem penyambung unsur yang diletakkan antara dua morfem lain, (7)

morfem segmental yaitu morfem yang terjadi dari fonem segmental, (8) morfem

suprasegmental morfem yang terjadi dari fonem suprasegmental (9) morfem terbagi

morfem yang realisasinya dl bentuk morfem diantari oleh unsur lain, misalnya ke – an

dalam keadaan, (10) morfem terikat morfem yang tidak mempunyai potensi untuk berdiri

sendiri dan yang selalu terikat dengan morfem lain untuk membentuk ujaran, misalnya

ber-, meng-, -kan, (11) morfem unik morfem yang hanya mampu berkombinasi dengan

satu satuan tertentu, misalnya gulita, petas, dan siur dalam kombinasi gelap gulita, beras

petas, dan simpang siur.

Konten morfem adalah kata-kata yang menyampaikan sebagian dari makna

bahasa. Fungsi morfem adalah membantu morfem konten sesuai dengan konteks

gramatikal. Misalnya, Taman kanak-kanak Amerika Serikat paling tahu dalam

menambahkan special suffices untuk menunjukkan hal-hal berikut:

Kata kerja: Anda sering belajar. Anda belajar kemarin. Anda belajar sekarang.

Kata kerja dan nomor kata benda: Profesor itu memberikan pekerjaan rumah. Para asisten

pengajar pekerjaan rumah

Kata benda kepemilikan: buku siswa ini menarik

Kata sifat perbandingan: Yang paling bijaksana dari dua profesor mengajarkan bijaksana

untuk tiga siswa.

Leksikon adalah seluruh rangkaian morfem dalam bahasa tertentu atau diberikan orang

linguistik yang repertoar.

Komponen Dasar Kalimat

Sintaks mengacu pada cara di mana kita menempatkan kata-kata bersama-sama

untuk membentuk kalimat. Hal ini memainkan peranan besar dalam pemahaman kita

tentang bahasa. Sebuah kalimat terdiri setidaknya dua bagian. Yang pertama adalah frase

kata benda, yang berisi paling sedikit satu kata benda (subjek kalimat) dan mencakup

semua penjelas yang terkait kata benda (seperti “big” atau “fast”). Kedua adalah frase

verba (predikat), yang berisi setidaknya satu kata kerja dan kata kerja apa pun yang

bertindak atas, jika ada. Ahli bahasa mempertimbangkan studi sintaks menjadi dasar

untuk memahami struktur bahasa.

Memahami Arti Kata, Kalimat, dan Unit Teks yang Lebih Besar

Semantik adalah ilmu yang mempelajari tentang makna dalam bahasa. Sebuah

ilmu semantik akan berkaitan dengan bagaimana kata-kata dan kalimat mengungkapkan

makna. Wacana meliputi penggunaan bahasa pada tingkat di luar kalimat, seperti dalam

percakapan, paragraf, cerita, bab, dan seluruh karya sastra.

PEMAHAMAN BAHASA

Memahami Kata

Ketika kita mencoba untuk memahami apa yang orang lain katakan adalah bahwa

tidak ada kata terdengar persis sama ketika diucapkan di berbagai pembicara yang

mengucapkan kata itu. Ada banyak variabilitas seluruh orang di pengucapan kata-kata.

Orang-orang berbicara lebih cepat lebih lambat, dari mereka mungkin mengucapkan suara

berbeda tergantung di mana berasal.

Pidato suara sangat bervariasi, tetapi bahkan jika kata terdengar berbeda setiap

kali kita mendengarnya, kita masih harus mampu untuk mencari tahu apa kata itu. Apa

yang membuatnya lebih rumit adalah bahwa sering kita ucapkan lebih dari satu suara

pada waktu yang sama. Ini disebut ko-artikulasi. Ko-artikulasi dapat diamati dalam

bahasa non verbal juga. Sejumlah penelitian telah selesai yang meneliti produksi dari

suara percakapan dalam penandatangan terampil (misalnya, orang-orang yang

berkomunikasi dalam bahasa isyarat). Ko-artikulasi adalah hasil dari pada antisipasi kata

berikutnya. Ko-artikulasi ini tidak, bagaimanapun, biasanya mengganggu pemahaman.

Observasi ini mendukung sifat unik dari persepsi bahasa, terlepas dari apakah format

diucapkan atau ditandatangani.

Pandangan dari Speech Perception sebagai Ordinary

Teori perbaikan fonetik (Pisoni et al, 1985;. Lihat, misalnya, Hanson et al, 2010.).

menyatakan bahwa kita mulai dengan analisis sensasi pendengaran dan beralih ke

pengolahan tingkat yang lebih tinggi. Kami mengidentifikasi kata-kata atas dasar

berturut-turut pengupas bawah kemungkinan cocok antara masing-masing fonem dan

kata-kata kita sudah tahu dari ingatan. Dalam teori ini, bunyi awal yang menetapkan dia

mengatur kata-kata yang mungkin telah kita dengar tidak perlu menjadi fonem pertama

saja.

Sebuah ide teoritis yang sama diwujudkan oleh model TRACE (McClelland &

Elman, 1986;. Mirman et al, 2008). Menurut model ini, persepsi ujaran dimulai dengan

tiga tingkat deteksi fitur: tingkat fitur akustik, tingkat fonem, dan tingkat kata. Menurut

teori ini, persepsi ujaran sangat interaktif. Pidato yang kita rasakan mungkin berbeda dari

pidato suara yang benar-benar mencapai telinga kita. Alasannya adalah bahwa faktor-

faktor kognitif dan kontekstual mempengaruhi persepsi kita tentang sinyal yang

merasakan. Misalnya, involvers efek fonem-restorasi mengintegrasikan apa yang kita

ketahui dengan apa yang kita dengar ketika kita melihat pengembalian fonem pidato

mirip dengan fenomena visual penutupan, yang didasarkan pada informasi visual lengkap.

Pandangan dari Speech Perception sebagai Kekhususan

Meskipun hanya dalam pidato kita sering mendengarkan variasi gelombang suara

atau penggunaan kombinasi vokal misalnya ba, da, dan ga. Sebuah sinyal suara akan

terlihat berbeda untuk masing-masing suku kata tersebut. Sejumlah penelitian telah diteliti

lebih lanjut persepsi kategori pada orang dengan ketidakmampuan membaca. Pada anak-

anak dengan ketidakmampuan belajar, kemampuan persepsi untuk membedakan antara

kategori terganggu.

Teori motor persepsi ujaran temuan dijelaskan di atas juga menyebabkan awal,

namun teori motorik masih berpengaruh dari persepsi ujaran (Galantucci, Fowler, &

Turvey, 2006; Liberman dkk, 1976;. Liberman & Mattingly, 1985). Pendengar

menggunakan proses khusus yang terlibat dalam memproduksi pidato untuk memahami

pidato. Bahkan, ada tumpang tindih substansial antara bagian korteks yang terlibat dalam

produksi dari suara percakapan dan persepsi ujaran.Jadi, bagaimana bisa teori motor

persepsi ujaran diuji? Dalam penelitian terbaru, peneliti peserta mendengarkan sinyal

akustik terus menerus.

Memahami Arti: Semantik

Dalam semantik, denotasi adalah definisi kamus yang ketat dari sebuah kata.

Konotasi adalah nuansa kata emosional, prasangka, dan makna eksplisit non lainnya.

Secara keseluruhan, denotasi dan konotasi membentuk arti dari sebuah kata. Karena

konotasi mungkin berbeda antara orang-orang, bisa ada variasi dalam arti terbentuk.

Bayangkan kata ular. Bagi banyak orang, konotasi ular adalah negatif atau berbahaya.

Lainnya, mengatakan seorang ahli biologi yang mengkhususkan diri dalam ular (disebut

herpetologis), akan memiliki konotasi yang sangat berbeda dan mungkin jauh lebih

positip untuk ular kata. Bagaimana kita memahami arti kata di tempat pertama? Ingat dari

bab-bab sebelumnya bahwa kita menyimbolkan makna ke dalam memori melalui konsep-

konsep. Ini termasuk ide-ide, yang kita dapat melampirkan berbagai karakteristik dan

yang kita dapat menghubungkan berbagai ide lain, seperti melalui proposisi (Rey, 2003).

Mereka juga termasuk gambar dan mungkin pola motorik untuk melaksanakan prosedur

tertentu. Ketika anda berpikir tentang meja kata tunggal, Anda juga dapat menyulap

semua hal ini:

1) Semua contoh meja yang ada di mana saja

2) Contoh meja yang hanya ada dalam imajinasi Anda

3) Semua karakteristik meja

4) Semua hal yang Anda mungkin untuk meja, dan

5) Semua konsep lain yang mungkin Anda link ke meja (misalnya, hal-hal yang anda

masukkan pada atau di meja atau tempat di mana Anda mungkin menemukan meja.

Semua kata disimpan dalam leksikon mental kita, yang berisi kedua kata-kata dan

artinya. Salah satu pengamatan yang mengisyaratkan semua bagaimana kita

merepresentasikan makna berasal dari studi dengan orang-orang yang pernah memiliki

kemampuan bahasa yang normal tetapi pada beberapa titik dikontrak lesi dari lobus

temporal otak. Seperti Anda mungkin telah menyadari, banyak kata dalam bahasa Inggris

memiliki lebih dari satu arti: mengambil kata "kaki", misalnya, "Aku punya kaki yang

sangat luas," mengacu pada kaki sebagai bagian tubuh. "Dia tinggal di kaki bukit,"

menunjukkan bahwa seseorang hidup di bawah bagian bukit. Umumnya, kata-kata

memiliki makna yang dominan yang digunakan lebih sering, dan lebih dari satu arti

bawahan. Pada contoh dengan kata "kaki," orang-orang biasanya berpikir tentang bagian

tubuh, yang merupakan arti yang dominan. Bagian bawah bukit adalah makna bawahan.

Apa berarti Anda akhirnya menganggap untuk kata sangat tergantung pada konteks yang

muncul.

Memahami Kalimat: Sintaks

Sintaks adalah cara sistematis di mana kata-kata dapat dikombinasikan dan

diurutkan untuk membuat frase yang berarti dan kalimat (Carroll, 1986). Sintaks berfokus

pada studi tentang tata bahasa frase dan kalimat. Dengan kata lain, menganggap

keteraturan struktur. Grammar adalah studi tentang bahasa dalam hal memperhatikan pola

biasa. Pola-pola ini berhubungan dengan fungsi dan hubungan kata dalam kalimat.

Mereka memperpanjang luas ke tingkat wacana dan sempit dengan pengucapan dan

makna kata-kata individu. Studi tentang sintaks memungkinkan analisis bahasa dalam

dikelola dan karena itu relatif mudah dipelajari. Juga, ia menawarkan kemungkinan tak

terbatas untuk eksplorasi. Ada hampir tidak ada batas untuk kemungkinan kombinasi

kata-kata yang dapat digunakan untuk membentuk kalimat.

Priming Sintaksis

Sama seperti kita menunjukkan priming semantik makna kata dalam memori

(yaitu, kita bereaksi lebih cepat terhadap kata-kata yang terkait dalam arti untuk kata

disajikan sebelumnya), kami menunjukkan priming sintaksis struktur kalimat. Dengan

kata lain, kita secara spontan cenderung menggunakan struktur sintaksis dan membaca

kalimat cepat yang paralel dengan struktur kalimat yang baru saja kita dengar (Bock,

1990, Bock, Loebell, & Morey, 1992;.. Sturt et al, 2010). Contoh priming sintaksis adalah

kalimat priming. Dalam jenis percobaan ini, peserta akan disajikan dengan sebuah

kalimat. Peserta kemudian disajikan dengan kalimat baru dan diminta untuk menilai

sejauh mana mereka tata bahasa yang benar. Jika kalimat memiliki struktur yang sama

sebagai item yang disajikan sebelumnya, itu dinilai sebagai lebih hampir tata bahasa yang

benar (Luka & Barsalou, 2005), independen derajat sebenarnya dari ketepatan tata

bahasa.

Kesalahan Bicara

Bukti lain dari bakat luar biasa kami untuk sintaks ditampilkan dalam kesalahan

berbicara yang kita hasilkan. Bahkan ketika kita sengaja beralih penempatan dua kata

dalam sebuah kalimat, kita masih membentuk tata bahasa, jika kalimat bermakna atau

tidak masuk akal,. Kami hampir selalu beralih kata untuk kata benda, kata kerja untuk

verba, preposisi untuk preposisi, dan sebagainya. Sebagai contoh, kita dapat mengatakan,

"Aku menaruh oven dalam kue." Tapi kami mungkin tidak akan mengatakan, "Aku

menaruh oven kue di."

Menganalisis Kalimat: Frase-Struktur Grammar

Pada awal abad ke-20, ahli bahasa yang mempelajari sintaks sebagian besar

difokuskan tidak bagaimana kalimat dapat dianalisis dari segi urutan frasa, seperti kata

benda frase dan frase kata kerja, yang disebutkan sebelumnya. Juga berfokus pada

bagaimana frase bisa diuraikan ke dalam berbagai kategori sintaksis, seperti kata benda,

kata kerja, dan kata sifat. Analisis tersebut melihat frase-struktur tata bahasa-mereka

menganalisis struktur frasa sebagai yang digunakan. Mari kita lihat lebih dekat kalimat:

"Gadis itu menatap anak laki-laki dengan teleskop" Pertama-tama, kalimat dapat dibagi

ke dalam frasa nomina (NP) "Gadis" diikuti oleh frase verba (VP) "menatap anak dengan

teleskop". The frase nomina dapat dibagi lagi menjadi penentu ("the ") dan kata benda

("gadis"). Seperti bijaksana, frase kata kerja dapat dibagi lagi. Namun, analisis bagaimana

membagi frase verba tergantung pada apa yang berarti speaker yang ada dalam pikiran.

Anda mungkin telah memperhatikan bahwa kalimat dapat memiliki dua makna:

a) Gadis itu tampak dengan teleskop pada anak itu, atau

b) Gadis itu menatap anak laki-laki yang memiliki teleskop.

Pendekatan Baru Sintaks: Transformational Grammar

Pada tahun 1957, Noam Chomsky merevolusi studi sintaks. Dia menyarankan

bahwa untuk memahami sintaks, kita harus amati tidak hanya keterkaitan antara frase

dalam kalimat. Selain itu, kita harus mempertimbangkan hubungan sintaksis antara

kalimat. Secara khusus, Chomsky mengamati bahwa kalimat tertentu dan diagram pohon

mereka menunjukkan hubungan yang aneh.

Sebagai contoh, perhatikan kalimat berikut:

Catatan:

Artinya: Gadis memukul orang yang membawa payung;

PP secara langsung didominasi oleh NP.

Ahli bahasa dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam sintaks dengan

mempelajari hubungan antara frase yang melibatkan transformasi unsur-unsur dalam

kalimat (Chomsky, 1957). Secara khusus, Chomsky menyarankan cara untuk melengkapi

studi tentang struktur frase. Ia mengusulkan studi tata bahasa transformasional, yang

melibatkan aturan transformasional. Aturan-aturan ini memandu cara-cara di mana

sebuah proposisi yang mendasari dapat diatur menjadi kalimat. Jelas ada banyak kalimat

yang berbeda yang dapat mengekspresikan proposisi yang sama. Dalam tata bahasa

transformasional, struktur dalam mengacu pada struktur sintaks dasar yang

menghubungkan berbagai struktur kalimat melalui berbagai aturan transformasional.

Sebaliknya, struktur permukaan mengacu pada salah satu dari berbagai struktur kalimat

yang mungkin timbul dari transformasi tersebut.

Hubungan antara Struktur Sintaksis dan Leksikal

Chomsky (1965, dikutip dalam Wasow, 1989) juga menunjukkan bagaimana

struktur sintaksis dapat berinteraksi dengan struktur leksikal, yaitu, kata-kata. Dia

menyarankan bahwa leksikon mental kita berisi lebih dari makna semantik yang melekat

pada setiap kata (atau morfem). Selain itu, setiap item leksikal juga berisi informasi

sintaksis. Ini informasi sintaksis untuk setiap item leksikal menunjukkan tiga hal:

1) sintaksis kategori item, seperti benda vs verba;

2) Para konteks yang tepat sintaksis di mana morfem tertentu dapat digunakan, seperti

kata ganti sebagai subyek dibandingkan sebagai objek langsung, dan

3) Setiap informasi istimewa tentang penggunaan sintaksis morfem, seperti penanganan

kata kerja tak beraturan.

Misalnya, akan ada entri leksikal terpisah untuk penyebaran kata dikategorikan

sebagai kata benda dan untuk spread sebagai kata kerja. Setiap entri leksikal juga akan

menunjukkan yang aturan sintaksis digunakan untuk memposisikan kata. Aturan yang

berlaku tergantung pada kategori mana berlaku dalam konteks tertentu. Pada gilirannya,

unsur leksikal berisi informasi mengenai jenis slot di mana barang yang bisa ditempatkan.

Informasi ini didasarkan pada jenis peran tematik item dapat mengisi. Peran tematik

adalah cara di mana barang yang bisa digunakan dalam konteks komunikasi. Beberapa

peran telah diidentifikasi. Secara khusus, ini adalah peran:

1) Agen, si "pelaku" tindakan apapun

2) Pasien, penerima langsung dari kegiatan

3) Para penerima, penerima tidak langsung dari tindakan;

4) Instrumen, sarana yang tindakan diimplementasikan;

5) Lokasi, tempat di mana tindakan terjadi;

6) Sumber, di mana tindakan berasal: dan

7) Tujuan, di mana tindakan yang terjadi (Bock, 1990; Fromkin & Rodman, 1988).

MEMBACA

Ketika Membaca Bermasalah:Disleksia

Disleksia adalah sebuah kondisi ketidakmampuan belajar pada seseorang yang

disebabkan oleh kesulitan pada orang tersebut dalam melakukan aktivitas membaca dan

menulis. Orang yang memiliki disleksia kesulitan dalam mengartikan, membaca, dan

memahami teks, hal ini sangat menderita dalam masyarakat yang menempatkan premi

yang tinggi pada pembacaan fasih (Sternberg & Spear-Swerling, 1999;. Terras et al,

2009). Beberapa proses yang berbeda mungkin terganggu dalam disleksia:

1) Kesadaran fonologi, yang mengacu pada kesadaran struktur suara bahasa lisan.

Sebuah cara khas menilai kesadaran fonologi adalah melalui tugas fonem-

penghapusan. Anak-anak diminta untuk mengatakan, misalnya, "goat" tanpa "t". tugas

lain yang digunakan adalah menghitung fonem.

2) Membaca Fonologi, yang memerlukan membaca kata-kata dalam isolasi. Guru

beberapa kali menyebut keterampilan ini "kata decoding" atau "serangan kata." Untuk

pengukuran keterampilan, anak-anak mungkin akan diminta untuk membaca kata-kata

dalam isolasi.

3) Pengkodean Fonologi dalam memori kerja. Proses ini terlibat dalam mengingat string

fonem yang kadang-kadang membingungkan. Mungkin diukur dengan

membandingkan memori kerja untuk fonem confusable dengan non-confusable.

Sebagai contoh, seorang anak mungkin akan dinilai untuk seberapa baik dia ingat

string t, b, z, v, g, dibandingkan string o, x, r, y, q. kebanyakan orang akan memiliki

lebih banyak kesulitan dengan string pertama. Tetapi individu dengan disleksia, yang

memiliki masalah dalam coding fonologi dalam memori kerja, akan mengalami

kesulitan tertentu.

4) Akses leksikal mengacu pada kemampuan seseorang untuk mengambil fonem dari

memori jangka panjang. Pertanyaannya di sini adalah apakah pada dapat dengan cepat

mengambil sebuah kata dari memori jangka panjang bila dilihat.

Misalnya, jika Anda melihat kolam kata, apakah Anda segera mengenali kata sebagai

kolam, atau tidak memerlukan waktu untuk mengambilnya?

Disleksia perkembangan diyakini memiliki penyebab biologis dan lingkungan.

Sebuah perselisihan utama di lapangan adalah peran masing-masing. Orang dengan

disleksia perkembangan sering telah ditemukan memiliki kelainan pada kromosom

tertentu, terutama, 3, 6, dan 15 (Paracchini, Scerri, & Monaco, 2007).

Masalah Persepsi di Membaca

Sebuah langkah yang sangat dasar tetapi penting dalam membaca adalah aktivasi

kemampuan kita untuk mengenali huruf. Saat Anda membaca, Anda entah bagaimana

berhasil untuk melihat huruf yang benar saat itu disajikan dalam beragam typestyles.

Sebagai contoh Anda dapat melihat dengan benar di ibukota dan bentuk huruf kecil, dan

bahkan dalam bentuk kursif. Aspek seperti ini disebut ortografi. Anda kemudian harus

menerjemahkan surat itu menjadi suara, menciptakan kode fonologis (berkaitan dengan

suara). Terjemahan ini sangat sulit dalam bahasa Inggris karena bahasa Inggris tidak

selalu menjamin korespondensi langsung antara surat dan suara. Ketika belajar membaca,

pembaca pemula harus datang untuk menguasai dua jenis dasar proses: proses leksikal

dan proses pemahaman. Proses leksikal digunakan untuk mengidentifikasi huruf dan kata.

Mereka juga mengaktifkan informasi yang relevan dalam memori tentang kata-kata.

Pemahaman proses yang digunakan untuk memahami teks secara keseluruhan (dan

dibahas terakhir dalam bab ini). Pemisahan dan integrasi dari kedua pendekatan bottom-

up dan top-down dengan persepsi dapat dilihat sebagai kita mempertimbangkan proses

leksikal membaca.

Proses Leksikal di Membaca

Proses leksikal yang terlibat dalam membaca, pertama, kita melihat lebih dekat

pada fiksasi dalam gerakan mata kami yang membantu kami baca. Kemudian, kita

membahas bagaimana kita mengidentifikasi kata-kata sehingga kita dapat mengambil

maknanya dari memori (akses leksikal), dan akhirnya, kita menganggap koneksi apa yang

ada antara kecepatan leksikal-akses dan kecerdasan.

Fiksasi dan Kecepatan Membaca

Ketika kita membaca, mata kita tidak bergerak dengan lancar di sepanjang

halaman atau sepanjang baris teks, Sebaliknya, mata kita bergerak dalam saccades-cepat

berurutan gerakan-karena mereka terpaku pada rumpun berturut teks. Pembaca menetap

untuk waktu yang lama pada kata-kata lebih panjang dari pada kata-kata pendek. Mereka

juga terpaku lagi pada kata-kata yang kurang familiar daripada kata-kata lebih akrab. Kata

terakhir dari kalimat tampaknya juga menerima waktu fiksasi ekstra panjang. Hal ini

dapat disebut "kalimat waktu wrap-up" (Carpenter & Hanya, 1981;. Warren et al, 2009).

Akses Leksikal

Sebuah aspek penting dari membaca adalah akses leksikal identifikasi kata yang

memungkinkan kita untuk mendapatkan akses ke arti kata dari memori. Kebanyakan

psikolog yang mempelajari membaca percaya bahwa akses leksikal adalah sebuah proses

interaktif. Ini menggabungkan informasi dari berbagai jenis, seperti fitur huruf, huruf

yang itu sendiri, dan kata-kata yang terdiri dari huruf (Morton, 1969). Untuk mengamati

efek kata-superioritas, tugas leksikal-keputusan standar dimodifikasi untuk memeriksa

pengolahan huruf. Peserta disajikan sangat singkat dengan baik kata satu huruf, diikuti

dengan masker visual. Peserta kemudian diberi pilihan dua huruf dan harus memutuskan

mana surat saja yang mereka lihat. Misalnya, peserta dapat disajikan dengan kata

"KERJA" ketika stimulus tes "K." satu alternatif yang dapat dipilih mungkin "D" dan

"K". Mereka disajikan sebagai "___ D" dan "___ K," yang sesuai dengan target "WORK"

dan kata yang mirip "WORD."

Ada juga efek kalimat-superioritas (Cattel, 1886, Perfetti, 1985): Orang-orang memakan

waktu sekitar dua kali lebih lama untuk membaca kata-kata yang tidak terkait untuk

membaca kata-kata dalam kalimat (Cattell, 1886). Efek kalimat-superioritas dapat dilihat

pada paradigma lain juga.

Intelegensi dan Kecepatan Akses-Leksikal

Beberapa investigasi pada pengolahan informasi dan intelijen telah difokuskan

pada leksikal-kecepatan akses-kecepatan yang kita dapat mengambil informasi tentang

kata-kata (misalnya, nama surat) yang tersimpan dalam memori jangka panjang kami

(Hunt, 1978). Kecepatan ini dapat diukur dengan surat-matching, reaksi-tugas waktu

pertama kali diusulkan oleh poster dan Mitchell pada tahun 1967 (Hunt, 1978).

MEMAHAMI PERCAKAPAN DAN TULISAN: WACANA

Bagian ini membahas lebih khusus proses yang terlibat dalam memahami dan

menggunakan bahasa dalam konteks yang lebih besar di mana kita mengalaminya.

Wacana melibatkan unit bahasa yang lebih besar dari individu-kalimat dalam percakapan,

kuliah, cerita, esai, dan bahkan buku pelajaran (Di Eugenio, 2003).

Dari pengetahuan kita tentang struktur wacana, kita dapat memperoleh makna dari

elemen kalimat yang tidak jelas dengan melihat kalimat yang terisolasi. Untuk melihat

bagaimana kalimat mempengaruhi penafsiran kalimat lain, mencoba menyelidiki

psikologi kognitif: Kotak teks penguraian makna.

Untuk memahami wacana, kita sering tidak hanya mengandalkan pengetahuan kita

tentang struktur wacana, tetapi juga pengetahuan kita tentang konteks fisik, sosial, dan

budaya yang luas dalam wacana yang disajikan (Masak & Gueraud, 2005; van Dijk,

2006). Pemahaman kita tentang makna paragraf dipengaruhi oleh pengetahuan yang ada

dan harapan. Misalnya, buku teks psikologi kognitif akan lebih mudah dibaca jika Anda

telah mengambil kursus pengantar psikologi dibandingkan jika Anda tidak mengambil

kursus tersebut. Ketika membaca kalimat dalam Investigasi Psikologi Kognitif: Pengaruh

Perkiraan di Kotak Reading, jeda antara kalimat dan berpikir tentang apa yang Anda

ketahui dan apa yang Anda harapkan, berbasis pada pengetahuan Anda.

Memahami Kata yang Dikenal: Pengambilan Arti Kata dari Ingatan

Pengkodean semantik adalah proses yang kita terjemahkan informasi sensorik

(yaitu, kata-kata tertulis kita lihat) menjadi sebuah representasi yang bermakna.

Representasi ini didasarkan pada pemahaman kita tentang makna kata-kata. Dalam akses

leksikal, kita mengidentifikasi kata-kata berdasarkan kombinasi huruf. Kami di sana

dengan mengaktifkan daya ingat kita sehubungan dengan kata-kata. Dalam encoding

semantik, kita mengambil langkah berikutnya dan mendapatkan akses ke arti kata yang

tersimpan dalam memori. Kadang-kadang kita tidak bisa secara semantik mengkodekan

kata karena artinya tidak ada sudah ada di memori. Kami saat harus menemukan cara lain

di mana untuk mendapatkan arti kata-kata, seperti dari mencatat konteks di mana kita

membacanya.

Memahami Kata Tidak Diketahui: Mendapatkan Makna Kata dari Konteks

Cara lain di mana memiliki kosakata yang lebih besar memberikan kontribusi

untuk pemahaman teks melalui pembelajaran dari konteks. Setiap kali kita tidak bisa

secara semantik mengkodekan kata karena maknanya belum disimpan dalam ingatan, kita

harus terlibat dalam beberapa jenis strategi untuk makna dari teks. Secara umum, kita

harus baik mencari makna, menggunakan sumber daya dari luar, seperti kamus atau guru,

dari merumuskan makna. Menggunakan isyarat konteks, kita merumuskan arti

berdasarkan informasi yang ada disimpan dalam memori.

Pada studi menemukan bahwa kemampuan untuk mengetahui arti kata dari konteks yang

terganggu pada anak-anak dengan pemahaman membaca rendah jika anak-anak memiliki

kosakata yang baik, namun, instruksi langsung dapat membantu mereka belajar arti dari

kata-kata baru hanya serta melakukan anak-anak dengan tinggi membaca pemahaman

(Cain, Oakhill, & Lemmon, 2004).

Memahami Gagasan: Representasi Proposisional

Apa faktor yang mempengaruhi pemahaman kita tentang apa yang kita baca?

Walter Kintsch telah mengembangkan model pemahaman teks berdasarkan

pengamatannya (Kintsch, 1990, 2007; Kinstch & Van Djik, 1978). Menurut model,

seperti yang kita baca, kita mencoba untuk memegang informasi sebanyak mungkin

dalam bekerja (aktif) memori untuk memahami apa yang kita baca. Ketika informasi tetap

berada dalam ingatan kerja waktu yang lebih lama, lebih baik dipahami dan lebih baik

ingat selanjutnya. Karena batas ingatan kerja, namun, beberapa informasi harus

dipindahkan dari ingatan kerja untuk memberikan ruang bagi informasi baru.

Memahami Teks Berdasarkan Konteks dan Sudut Pandang

Apa yang kita ingat dari bacaan yang diberikan teks sering tergantung pada sudut

pandang kita. Sebagai contoh, anggaplah bahwa Anda sedang membaca suatu bagian teks

tentang rumah keluarga kaya. Ini menggambarkan banyak fitur dari rumah, seperti atap

bocor, perapian, dan ruang bawah tanah. Hal ini juga menggambarkan isi rumah, seperti

koin berharga, perak, dan televisi. Bagaimana mungkin encoding dan pemahaman teks

akan berbeda jika Anda membacanya dari sudut pandang calon pembeli rumah yang

bertentangan dengan sudut pandang kucing pencuri prospektif? Dalam sebuah penelitian

yang hanya menggunakan bagian tersebut, orang yang membaca bagian ini sudut pandang

pencuri kucing ingat lebih jauh tentang isi rumah.

Yang Mewakili Teks dalam Model Mental

Setelah kata-kata yang secara semantik dikodekan atau makna mereka berasal dari

penggunaan konteks, pembaca masih harus menciptakan model mental tentang teks yang

sedang dibaca. Model mental ini mensimulasikan apa yang terjadi di dunia (Craik, 1943,

lihat Johnson-Laird, 1989, 2010). Sebuah model mental yang dapat dilihat sebagai

semacam model kerja internal situasi yang dijelaskan dalam teks, sebagai pembaca

memahaminya. Dengan kata lain, pembaca menciptakan semacam representasi mental

yang mengandung unsur-unsur utama dari teks. Unsur-unsur ini diwakili dalam cara yang

relatif mudah untuk dipahami atau setidaknya yang lebih sederhana dan lebih konkret dari

teks itu sendiri.

Untuk membentuk model mental, Anda harus membuat setidaknya kesimpulan tentatif

(kesimpulan awal atau penilaian) tentang apa yang dimaksud tapi tidak berkata. Dalam

kasus pertama, Anda mungkin menganggap bahwa sebuah ban meniup. Dalam kasus

kedua. Anda mungkin menyimpulkan bahwa seseorang menembak pistol.

Kesimpulan Bab 9

1. Bahasa sebagai sarana pengguna yang terorganisir untuk menggabungkan kata dalam

berkomunikasi mempunyai 6 sifat:

a) Bahasa memungkinkan kita untuk berkomunikasi dengan satu atau lebih

orang-orang yang berbagi bahasa dengan kita.

b) Bahasa menciptakan hubungan sewenang-wenang antara simbol, benda-benda,

proses, hubungan, atau deskripsi.

c) Bahasa memiliki struktur yang teratur, Urutan yang berbeda menghasilkan maka

yang berbeda.

d) Struktur bahasa dapat dianalisis pada berbagai tingkat (misalnya, fonemik

dan morfemis).

e) Meskipun memiliki batas struktur, pengguna bahasa dapat menghasilkan Novel

ujaran , kemungkinan untuk menghasilkan baruucapan-ucapan yang hampir tak

terbatas .

f) Bahasa terus berkembang dan bahasa melibatkan pemahaman verbal

kemampuan untuk memahami menulis dan berbicara, linguistik , seperti kata-kata

, kalimat , dan paragraf. Hal ini juga melibatkan kefasihan lisan kemampuan

untuk menghasilkan output linguistik. Fonem yang terkecilunit suara yang dapat

digunakan untuk membedakan artinya dalam bahasa tertentu . Unit terkecil berarti

dalam bahasa adalah morfem . Morfem dapat berupa akar atau imbuhan-awalan

atau akhiran . Imbuhan pada gilirannya dapat berupa morfem konten ,

menyampaikan sebagian besar arti kata , atau fungsi morpemes, menambah arti

dari kata itu. Leksikon adalah repertoar morfem dalambahasa tertentu (atau untuk

pengguna bahasa tertentu). Studi tentang urutan dan makna

kata-kata dalam frasa dan kalimat disebut sintaks.

2. Beberapa proses yang terlibat dalam? Dalam persepsi ujaran, pendengar harus

mengatasi pengaruh coarticulation. Persepsi kategori ini fenomena di mana

pendengar merasakan terus menerus berbagai suara pidato sebagai berbeda kategori.

Ini memberikan dukungan kepada gagasan bahwa pidato dirasakan melalui proses

khusus. Sintaks adalah studi tentang struktur linguistik kalimat. Frase struktur tata

bahasa menganalisis kalimat dalam hal hirarki hubungan antara kata-kata dalam kapal

frasa dan kalimat. Transformasional tata bahasa menganalisis kalimat dalam hal

aturan transformasional yang menjelaskan keterkaitan antara struktur berbagai kalimat

. Beberapa ahli bahasa memiliki saran sebuah mekanisme untuk menghubungkan

sintaks untuk semantik . Dengan mekanisme ini, kalimat gramatikal berisi slot khusus

untuk sintaksis. Slot ini dapat diisi oleh kata-kata yang memiliki peran tematik

tertentu dalam kalimat. Menurut pandangan ini, setiap item dalam leksikon memuat

informasi mengenai peranan tematik. appro - sepatutnya , serta kategori sintaktis

yang tepat.

3. Bagaimana melakukan proses persepsi berinteraksi dengan proses kognitif membaca?

Membaca kesulitan orang dengan disleksia sering berhubungan masalah dengan aspek

persepsi membaca . Membaca terdiri dari dua jenis dasar yaitu (1) proses leksikal ,

yang meliputi konsekuensi fiksasi mata dan akses leksikal , dan (2) proses

pemahaman.

4. Bagaimana wacana membantu kita memahami kata-kata individual ? Jelas, kita dapat

memahami wacana hanya melalui analisis kata-kata . tapi kadang-kadang kita

memahami kata-kata melalui wacana . Sebagai salah satu contoh , kadang-kadang

dalam percakapan atau menonton film , kita kehilangan kata.

Bab 10

BAHASA DALAM KONTEK

Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang kita akan di bahas dalam bab ini:

1) Bagaimana bahasa mempengaruhi cara kita berpikir?

2) Bagaimana konteks sosial kita mempengaruhi penggunaan bahasa kita?

3) Bagaimana kita bisa mengetahui tentang bahasa dengan mempelajari otak manusia,

dan apakah penelitian tersebut dapat mengungkapkan?

BAHASA DAN PIKIRAN

Salah satu hal yang paling menarik dalam studi bahasa adalah hubungan antara

bahasa dan pemikiran dari pikiran manusia (Harris, 2003) . Berbagai pertanyaan banyak

dilontarkan mengenai hubungan antara bahasa dan pikiran .

Perbedaan antar Bahasa

Bahasa yang berbeda terdiri dari leksikon yang berbeda. leksikon adalah koleksi

leksem pada suatu bahasa yang berasal dari bahasa Yunani 'lexikόn' atau yang kurang

lebih bermakna 'perihal kata'. Berbeda bahasa maka berbeda pula struktur sintaksis yang

digunakan. Perbedaan ini seringkali mencerminkan perbedaan dalam fisik dan budaya

lingkungan di mana bahasa muncul dan berkembang . Misalnya, dalam hal leksikon ,

Garo dari Burma membedakan antar berbagai jenis beras , yang mana dapat dimengerti

karena mereka memiliki budaya menanam padi .

Struktur sintaksis bahasa juga berbeda. Hampir semua bahasa memungkinkan

beberapa cara di mana untuk tindakan berkomunikasi, agen dari tindakan , dan objek dari

tindakan (Gerring & Banaji, 1994) . Apa yang berbeda antar bahasa adalah urutan subjek .

Kata kerja dan objek dalam kalimat deklaratif yang khas .

Hipotesis SAPIR-WHORF

Konsep yang relevan dengan pertanyaan apakah bahasa mempengaruhi pikiran

adalah relativitas linguistic. Relativitas linguistik mengacu pada pernyataan bahwa (orang

yang berbicara berbeda bahasa memiliki sistem kognitif yang berbeda dan bahwa

perbedaan sistem kognitif akan mempengaruhi cara seseorang dalam berpikir tentang

dunia. Dengan demikian, menurut pandangan relativitas, Garo akan berpikir tentang beras

berbeda dari yang kita lakukan. Sebagai contoh, Garo akan mengembangkan kategori

lebih kognitif untuk beras daripada akan seorang rekan berbahasa Inggris. Apa yang akan

terjadi ketika Garo yang dimaksud nasi? Mereka konon akan melihatnya berbeda-dan

mungkin dengan kompleksitas yang lebih besar pemikiran daripada penutur bahasa

Inggris yang hanya memiliki beberapa kata untuk beras. Dengan demikian, bahasa akan

membentuk pemikiran. Ada beberapa bukti bahwa kata pembelajaran dapat terjadi,

sebagian, sebagai akibat dari diferensiasi jiwa bayi 'di antara berbagai jenis konsep

(Carey, 1994; Xu & Carey, 1995, 1996). Jadi mungkin masuk akal bahwa bayi yang

mengalami berbagai jenis benda bisa membuat berbagai jenis mental diferensiasi. Hal ini

akan menjadi diferensiasi fungsi budaya dalam dimana bayi tumbuh.

Linguistik-relativitas hipotesis kadang-kadang disebut sebagai Hipotesis Sapir-

Whorf, yaitu setelah dua orang yang paling kuat dalam menyebarkannya. Edward Sapir

(1941/1964) mengatakan bahwa "kita lihat dan dengar dan sebaliknya mengalami sangat

sebagian besar seperti yang kita lakukan karena kebiasaan bahasa komunitas kami

predisposisi tertentu pilihan penafsiran "(hal. 69). Benjamin Lee Whorf (1956)

menyatakan pandangan ini bahkan lebih kuat:

Kami membedah alam di sepanjang garis yang ditetapkan oleh bahasa asli kita. Kategori-

kategori dan jenis yang kami mengisolasi dari dunia fenomena yang kita tidak

menemukan ada karena mereka menatap setiap pengamat di wajah, sebaliknya, dunia

disajikan dalam kaleidoskopik fluks tayangan yang harus diselenggarakan oleh pikiran

kita-dan ini berarti sebagian besar oleh sistem linguistik dalam pikiran kita. (hal. 213)

Hipotesis Sapir-Whorf hipotesis telah menjadi salah satu ide yang paling banyak

dibahas dalam semua ilmu-ilmu sosial dan perilaku (Lonner, 1989). Namun, beberapa

implikasinya tampak bahwa telah mencapai proporsi mitos. Misalnya, "banyak para

ilmuwan sosial telah diterima dengan hangat dan dengan senang hati disebarkan gagasan

bahwa orang Eskimo memiliki ragam kata salju untuk menyatakan kata tunggal salju

dalam bahasa Inggris. Berlawanan dengan keyakinan populer, Eskimo tidak memiliki

banyak kata untuk salju (Martin, 1986). "Tak seorang pun yang tahu apa-apa tentang

Eskimo (atau lebih tepatnya, tentang Inuit dan Yup'ik keluarga terkait bahasa yang

digunakan dari Siberia ke Greenland) pernah berkata mereka lakukan demikian " (Pullum,

1991, hal. 160). Laura Martin, yang telah melakukan lebih dari orang lain untuk

menghilangkan prasangka mitos, memahami mengapa rekan-rekannya mungkin

mempertimbangkan mitos menawan.Tapi dia telah cukup "kecewa" dalam reaksi rekan-

rekannya ketika dia menunjukkan kekeliruan. Sebagian besar, katanya, mengambil posisi

yang benar atau tidak 'itu masih great example '"(Adler, 1991, hal. 63). Rupanya, kita

harus berhati-hati dalam kami interpretasi temuan mengenai relativitas linguistik.

Pertimbangkan bentuk lebih ringan dari linguistik relativisme-itu adalah bahasa

yang tidak dapat menentukan berpikir, tetapi bahasa yang pasti bisa mempengaruhi

seseorang berpikir. pikiran kita dan bahasa kita berinteraksi dengan berbagai cara, hanya

beberapa yang sekarang kita mengerti. Jelas, bahasa memfasilitasi pemikiran, bahkan

mempengaruhi persepsi dan memori. Untuk beberapa alasan, kita memiliki sarana

terbatas yang digunakan untuk memanipulasi gambar non-linguistik (Berburu & Banaji,

1988). Keterbatasan tersebut membuat diinginkan penggunaan bahasa untuk

memfasilitasi representasi mental dan manipulasi. Bahkan gambar omong kosong

("droodles") yang ditarik kembali dan digambar ulang berbeda, tergantung pada label

verbal yang diberikan kepada gambar (Bower, Karlin, & Dueck, 1975).

Untuk melihat bagaimana fenomena ini bisa bekerja, lihat Gambar 10.1. Misalkan,

diberi label "kalung manik-manik,", diberi judul saja "tirai manik-manik." Anda mungkin

merasakannya berbeda. Namun, setelah label tertentu telah diberikan, melihat angka yang

sama dari perspektif alternatif jauh lebih sulit (Glucksberg, 1988).

Psikolog telah menggunakan gambar ambigu lainnya (lihat Bab 4 dan 7) dan telah

menemukan hasil yang serupa. Gambar 10.2 menggambarkan tiga gambar lainnya yang

dapat diberikan label alternatif. Ketika peserta diberi label tertentu, mereka cenderung

untuk menarik ingatan mereka dari kiasan dalam cara yang lebih mirip dengan label yang

diberikan. Misalnya, setelah melihat sosok dua lingkaran dihubungkan dengan garis

tunggal, mereka akan menarik sosok berbeda sebagai fungsi dari apakah itu diberi label

"kacamata" atau "Dumbbells." Secara khusus, garis yang menghubungkan baik akan

diperpanjang atau diperpendek, tergantung pada label.

Bahasa juga mempengaruhi bagaimana kita mengkodekan, menyimpan, dan

mengambil informasi dalam memori. Ingat contoh di Bab 6 tentang label "Cuci Pakaian"?

Bahwa respon label ditingkatkan orang untuk mengingat dan pertanyaan pemahaman

tentang bagian-bagian teks (Bransford & Johnson, 1972, 1973). Dalam hal itu, kesaksian

saksi mata yang serupa secara kuat dipengaruhi oleh ungkapan khas pertanyaan yang

diajukan kepada saksi mata (Loftus & Palmer, 1974; lihat juga Bab 6 untuk informasi

lebih lanjut tentang kesaksian saksi mata). Dalam sebuah penelitian yang terkenal, peserta

diperlihatkan kecelakaan (Loftus & Palmer, 1974). Peserta kemudian diminta untuk

menggambarkan kecepatan mobil sebelum kecelakaan. Kata yang menunjukkan tubrukan

(impact) bervariasi di seluruh peserta. Kata-kata itu termasuk hancur (pecah),

bertabrakan, menabrak, dan tekan. Bila kata hancur itu digunakan, peserta menilai

kecepatan secara signifikan lebih tinggi daripada ketika salah satu kata lain digunakan.

Konotasi kata smash (hancur, pecah) demikian tampaknya membiaskan peserta

memperkirakan kecepatan yang lebih tinggi. Demikian pula, ketika peserta ditanya

apakah mereka melihat gelas pecah (setelah penundaan satu minggu), para peserta yang

ditanyai dengan kata smash mengatakan "ya" jauh lebih sering daripada melakukan salah

satu peserta lain (Loftus & Palmer, 1974). Tidak ada keadaan lain bervariasi antara

peserta, sehingga perbedaan dalam deskripsi kecelakaan diduga hasil dari kata pilihan.

Bahkan ketika peserta menghasilkan deskripsi mereka sendiri, ketepatan

berikutnya dari saksi mata mereka menurun (Schooler & Engstler-Schooler, 1990).

Ingatan yang akurat justru menurun menyusul kesempatan untuk menulis deskripsi

peristiwa yang diamati, warna tertentu, atau wajah tertentu. Ketika diberi kesempatan

untuk mengidentifikasi pernyataan tentang suatu peristiwa-warna yang sebenarnya atau

wajah-peserta kurang mampu melakukannya secara akurat jika mereka sebelumnya telah

dijelaskan. Paradoksnya, ketika peserta diperbolehkan untuk mengambil waktu mereka

dalam menanggapi, kinerja mereka bahkan kurang akurat daripada ketika mereka dipaksa

untuk merespon dengan cepat. Dengan kata lain, pemberian waktu untuk merenungkan

jawaban mereka, peserta lebih cenderung untuk merespon sesuai dengan apa yang telah

mereka katakan atau mereka tuliskan daripada apa yang mereka lihat.

Apakah hipotesis Sapir-Whorf yang relevan dengan kehidupan sehari-hari? Hal

ini hampir pasti. Jika bahasa membatasi pikiran kita, maka kita mungkin gagal untuk

melihat solusi untuk masalah karena kita tidak memiliki kata yang tepat untuk

mengungkapkan solusi ini. Pertimbangkan kesalahpahaman kita miliki dengan orang-

orang yang berbicara bahasa lain. Sebagai contoh, salah satu penulis dulu di Jepang

berbicara dengan seorang mahasiswa Jepang, yang disebut kepada penulis sebagai

"Arya." Penulis menjelaskan bahwa konsep ini tidak memiliki dasar dalam kenyataan.

Ternyata dia bermaksud mengatakan "Alien," tetapi dalam bahasa Jepang, tidak ada

perbedaan antara bunyi "l" dan "r". Bahkan kemudian, merujuk kepadanya sebagai

"Alien" tidak sangat menghibur. Menurut Sapir-Whorf, kesalahpahaman mungkin akibat

dari kenyataan bahwa bahasa lain mengurai kata berbeda dari kita lakukan, dan dapat

menggunakan fonem yang berbeda juga. Satu harus bersyukur bahwa versi ekstrim dari

hipotesis Sapir-Whorf tidak muncul untuk dibenarkan. Versi tersebut akan menunjukkan

bahwa kita, kiasan, budak kata yang tersedia bagi kita

Relativitas Bahasa atau Linguistic Umum?

Ada beberapa penelitian yang membahas linguistik pola karakteristik - umum di

semua bahasa dari berbagai budaya - dan relativitas . Linguistik umum yang berkaitan

dengan fonologi (studi fonem), morfologi (studi tentang morfem ) , semantik , dan

sintaksis .

Warna

Area yang menggambarkan banyak penelitian ini berfokus pada nama warna .

Kata-kata memberikan cara utama yang mudah dalam pengujian universal . Mengapa?

karena orang-orang di setiap kebudayaan dapat diharapkan terpapar , setidaknya

berpotensi , untuk cukup banyak kisaran warna yang sama. Pada kenyataannya, bahasa

yang berbeda memberi nama untuk warna-warna dengan cukup berbeda. Tetapi bahasa

yang tidak membagi spektrum warna sewenang-wenang . Pola sistematis tampak secara

umum untuk mengatur penamaan warna di seluruh bahasa . Mempertimbangkan hasil

investigasi istilah warna di sejumlah besar bahasa ( Berlin & Kay , 1969; Kay , 1975) .

Studi lain memiliki nama peserta menamai berbagai warna yang ditampilkan kepada

mereka di piring berwarna. Peserta juga diminta untuk memilih contoh terbaik untuk

setiap warna ( misalnya, dari banyak piring warna yang disajikan , yang mana " merah"

yang terbaik? ) Prosedur ini dilakukan untuk banyak bahasa dan hasilnya menunjukkan

bahwa warna " terbaik " cenderung mengelompok di sekitar warna yang berbahasa

Inggris sebut merah, kuning , hijau , dan biru ( Regier et . pada . , 2005) . Hasil ini

menunjukkan bahwa ada beberapa keuniversalan dalam persepsi warna .

Jadi . Dapatkah kita mengatakan bahwa persepsi warna bersifat universal , atau ada

perbedaan yang signifikan antara budaya dan bahasa ?

Kata kerja dan jenis gramatikal sintaksis serta perbedaan struktur semantik lintas bahasa

dapat mempengaruhi pikiran . Misalnya , Spanyol memiliki dua bentuk kata kerja " to-be

" - ser dan ester . Namun, mereka digunakan dalam konteks yang berbeda . Salah satu

penyidik mempelajari penggunaan ser dan ester pada orang dewasa dan pada anak-anak (

Sera , 1992 ) .

Ketika "to be" menunjukkan identitas sesuatu (misalnya, dalam bahasa Inggris , " This is

Jose. " ) atau keanggotaan kelas dalam sesuatu ( misalnya , " Jose is a carpenter." ) , baik

orang dewasa dan anak-anak menggunakan bentuk kata kerja ser . Selain itu , baik orang

dewasa dan anak-anak menggunakan bentuk kata kerja yang berbeda ketika "to be"

menunjukkan atribut dari objek .

Peneliti lain juga menunjukkan bahwa anak-anak mengalami kesulitan membedakan

antara obyek dan peristiwa (Keil , 1979) . Anak-anak juga merasa sulit untuk mengakui

status permanen banyak atribut ( Marcus & Overton , 1978) .

Bahasa lainnya juga telah digunakan dalam penyelidikan relativitas linguistik . Beberapa

studi mengeksplorasi relevansi bahasa yang berbeda menggunakan preposisi yang

berbeda .Percobaan lain mengetes efek gramatikal gender . Penelitian ini dilakukan dalam

bahasa Inggris , namun peserta merupakan penutur asli Jerman dan Spanyol . Mereka

disajikan dengan 24 kata benda yang harus mereka gambarkan dalam tiga kata sifat

masing-masing. Dari keseluruhan, 12 kata benda termasuk feminin dalam bahasa Jerman

dan maskulin dalam bahasa Spanyol dan lainnya 12 kata benda termasuk maskulin dan

feminin dalam bahasa Jerman dalam bahasa Spanyol. Ada perbedaan mencolok dalam

bagaimana objek digambarkan, tergantung pada jenis kelamin mereka. Efeknya sangat

mengesankan karena percobaan itu dilakukan dalam bahasa Inggris dan tidak melibatkan

peserta berbahasa Jerman atau Spanyol (Boroditsky et al., 2003)

Konsep

Eksperimen menarik menilai kemungkinan efek relativitas linguistik dengan

mempelajari orang-orang yang berbicara lebih dari satu bahasa ( Hoffman , Lau , &

Johnson , 1986). Penelitian tentang relativitas linguistik adalah contoh yang baik dari

dialektika dalam tindakan . Sebelum Sapir dan Whorf , masalah bagaimana bahasa

memaksa pikiran itu tidak menonjol dalam benak psikolog . Sapir dan Whorf kemudian

menunjukkan tesis bahwa bahasa sebagian besar mengontrol pikiran. Setelah mereka

menyajikan tesis mereka , sejumlah psikolog mencoba untuk menunjukkan antitesis .

Mereka berpendapat bahwa bahasa tidak mengendalikan pikiran . Saat ini , banyak

psikolog percaya pada sintesis : Bahasa memiliki pengaruh pada pemikiran tapi hampir

sangat tidak ekstrim pengaruhnya seperty yang dipercaya oleh Sapir dan Whorf .

Bilingualisme dan Dialek

Apakah bilinguals-people yang dapat berbicara dua bahasa - berpikir secara

berbeda dari monolinguals- orang yang hanya dapat berbicara satu bahasa? (Bilingual

berbicara setidaknya dua bahasa dan mungkin lebih). Perbedaan-perbedaan apa, jika ada ,

berasal dari ketersediaan dua bahasa versus hanya satu? Mungkin bilingualisme

mempengaruhi kecerdasan , secara positif atau negatif ?

Bilingualisme – Keuntungan atau Kerugian ?

Populasi peserta yang berbeda , metodologi yang berbeda , kelompok bahasa yang

berbeda , dan bias eksperimen yang berbeda mungkin telah berkontribusi terhadap

inkonsistensi dalam literatur/sastra . Pertimbangkan apa yang terjadi ketika bilinguals

adalah bilinguals seimbang, yang kira-kira sama fasih dalam kedua bahasa , dan ketika

mereka datang dari latar belakang kelas menengah . Dalam hal ini, efek positif dari

bilingualisme cenderung ditemukan . Fungsi eksekutif , yang terletak terutama di korteks

prefrontal dan termasuk kemampuan seperti untuk beralih antara tugas-tugas atau

mengabaikan pengganggu, ditingkatkan pada individu bilingual . Bahkan timbulnya

demensia di bilinguals mungkin tertunda selama empat tahun ( Andreou & Karapetsas ,

2004; Bialystok & Craik , 2010; . Bialystok et al , 2007) . Tapi efek negatif dapat

mengakibatkan juga. Speaker Bilingual cenderung memiliki kosakata yang lebih kecil dan

akses mereka ke unsur leksikal dalam memori lebih lambat (Bialystok , 2001b , Bialystok

& Craik , 2010) . Apa yang mungkin menjadi penyebab perbedaan ini ?

Mari kita bedakan antara apa yang bisa disebut aditif dibandingkan bilingualisme

subtraktif (Cummins , 1976) . Dalam additive bilingualism, bahasa kedua diperoleh di

samping bahasa yang relatif berkembang dengan baik terlebih dahulu . Dalam subtractive

bilingualism, unsur-unsur bahasa kedua menggantikan unsur bahasa pertama. Tampaknya

hasil pembentukan aditif dalam meningkatkan kemampuan berpikir . Sebaliknya, hasil

hasil pembentukan subtraktif dalam penurunan kemampuan berpikir ( Cummins , 1976 ) .

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Akuisisi Bahasa Kedua

Beberapa aspek bahasa kedua , seperti pemahaman kosa kata dan kefasihan ,

tampaknya diperoleh sama dengan baik setelah masa remaja seperti sebelumnya .

Akuisisi menemukan bahwa usia dan kecakapan dalam bahasa berkorelasi negatif (

Mechelli et al , 2004 ) . Temuan ini telah didokumentasikan dengan baik ( Birdsong ,

2006) . Ini tidak berarti bahwa kita tidak dapat belajar bahasa baru di kemudian hari ,

melainkan , bahwa sebelumnya kita belajar , semakin besar kemungkinan kita akan

menjadi sangat mahir dalam penggunaannya .

Bilingualisme : Satu atau Dua Sistem ?

Hipotesis sistem tunggal menunjukkan bahwa dua bahasa terwakili hanya dalam

satu sistem atau wilayah otak (lihat Hernandez dkk . , 2001 , untuk bukti yang

mendukung hipotesis ini pada awal bilinguals ) secara alternatif , hipotesis dual- sistem

menunjukkan bahwa dua bahasa entah bagaimana diwakili dalam sistem yang terpisah

dari pikiran ( De Houwer , 1995 , Paradis , 1981) .

Dua bahasa tampaknya berbagi beberapa , tapi tidak semua , aspek representasi mental .

Belajar bahasa kedua sering menguntungkan , tapi mungkin yang paling berguna jika

individu belajar bahasa kedua di lingkungan di mana pembelajaran bahasa kedua

ditambahkan daripada terkurangi dari pembelajaran bahasa pertama . Agar efek

menguntungkan muncul , bahasa kedua harus dipelajari dengan baik .

Campuran dan Perubahan Bahasa

Kemampuan bahasa sangatlah alami dan universal yaitu, saat diberi kesempatan ,

manusia sebenarnya menciptakan bahasa baru cukup pesat . Creoles and pidgins muncul

ketika dua kelompok bahasa berbeda bertemu. Rekan - dialek - terjadi ketika sebuah

kelompok linguistik tunggal secara bertahap menyimpang pada variasi yang agak berbeda

. Dialek adalah macam bahasa daerah yang dibedakan oleh segi kosa kata , sintaksis , dan

pengucapan .

Neuroscience dan Bilingualism

Studi dengan pasien aphasic menunjukkan bahwa bahasa pertama dan kedua dapat

didistribusikan pada daerah anatomi otak yang berbeda .

Slips of the Tongue

Salah satu cara untuk menggunakan bahasa dengan salah adalah melalui kesalahan

linguistik sengaja lidah dalam apa yang kita katakan .

Orang-orang cenderung untuk membuat berbagai jenis slip dalam percakapan mereka (

Fromkin , 1973; Fromkin & Rodman , 1988) :

1) In anticipation, pembicara menggunakan elemen bahasa sebelum tepat dalam kalimat

karena sesuai dengan elemen apa yang akan diperlukan nanti dalam pengucapan .

2) Dalam perseveration, pembicara menggunakan elemen bahasa yang tepat di awal

kalimat tetapi tidak tepat kemudian.

3) Dalam substitution, pembicara mengganti elemen bahasa untuk yang lain.

4) Dalam reversal ( juga disebut " transposisi " ) , pembicara beralih posisi dari dua

unsur bahasa .

5) Dalam spoonerisms, suara awal dua kata dibalik dan membuat dua kata yang sama

sekali berbeda .

6) Dalam malapropism, satu kata digantikan oleh orang lain yang mirip bunyinya tetapi

berbeda dalam arti .

7) Selain itu , slip dapat terjadi karena insersi suara .

Bahasa Metaforis

Metafora mendekatkan dua kata benda dengan cara yang positif menegaskan

kesamaan mereka , sementara mengkonfirmasi ketidakmiripan mereka (misalnya , The

house was a pigsty) . Hal yang terkait dengan metafora adalah perumpamaan .

Perumpamaan memperkenalkan kata-kata seperti atau sebagai ke perbandingan antara

item ( misalnya , Anak anak dahulu sangat diam seperti tikus ) .

Metafora dalam psikologi kognitif adalah bahwa manusia sebagai prosesor informasi .

Metafora ini menyoroti aspek tertentu dari manusia , seperti kapasitas kita yang terbatas

untuk memproses informasi .

BAHASA DALAM KONTEK SOSIAL

Tindak Berbicara

Studi tentang konteks sosial bahasa merupakan hal yang relatif baru dalam

penelitian linguistik . Salah satu aspek dari konteks adalah investigasi pragmatik , studi

tentang bagaimana orang menggunakan bahasa . Hal ini termasuk sosiolinguistik dan

aspek lain dari konteks sosial bahasa .

Misalnya, ketika penulis mengunjungi Venezuela , ia melihat harapan budayanya menjadi

konflik dengan harapan orang-orang di sekelilingnya .

Tindak Tutur Langsung

Tindak tutur menjawab pertanyaan tentang apa yang dapat Anda capai dengan

berbicara dan jatuh ke dalam lima kategori dasar , berdasarkan tujuan dari tindakan (

Searle , 1975a , lihat juga Harnish , 2003) .

Tindak Tutur Tidak Langsung

Permintaan tidak langsung , melalui dimana kita membuat permintaan tanpa

melakukan dengan terus terang ( Gordon & Lakoff , 1971; Searle , 1975b ) , misalnya , "

Dapatkah Anda mengeluarkan sampah itu? "

Jenis Tindak Tutur Tidak Langsung :

1) Meminta atau membuat pernyataan tentang kemampuan ;

2) Menyatakan keinginan ;

3) Menyatakan tindakan di masa depan , dan

4) Mengutip alasan

5 Kategori dasar dari Tindak Berbicara

Berkaitan dengan tindakan berbicara, maka Searle membuat suatu taksonomi

sebagai berikut.(1) Kegiatan representative, (2) Kegiatan directif, (3) Kegiatan Commisif,

(4) ekspresif, dan (5) Kegiatan deklaratif.

Representative Sebuah tindak tutur dimana seseorang menyampaikan

keyakinan bahwa diberikan proposisi benar. Pembicara dapat

menggunakan berbagai sumber informasi untuk mendukung

keyakinan yang diberikan. Namun pernyataan itu tidak lebih,

tidak kurang, dari pernyataan keyakinan. Kualifikasi dapat

ditambahkan untuk menunjukkan Gelar pembicara kepastian.

Contohnya: “As you can see on this thermometer,the

temperature outside is 31 degrees Fahrenheit.”

Directif Suatu upaya oleh pembicara untuk mendapatkan pendengar

untuk melakukan sesuatu, seperti memasok jawaban atas

pertanyaan. Terkadang arahan cukup tidak langsung. Sebagai

contoh, hampir semua kalimat terstruktur sebagai pertanyaan

mungkin adalah melayani arahan fungsi. Setiap usaha untuk

memperoleh bantuan Namun apapun tidak langsung, termasuk

dalam kategori ini.Contohnya: “Would you help me shovel the

snow?”

Comisif Komitmen oleh pembicara untuk terlibat dalam beberapa

program masa depan tindakan. Janji, kontrak, jaminan.

Cotohnya: “I’m busy now, but I’ll help you shovel the snow

later,”

Ekspresif pernyataan tentang pembicara keadaan psikologis. Contohnya:

I’m sorry I didn’t get around to helping you out,

Deklaratiif Sebuah tindak tutur dimana sangat bertindak membuat

pernyataan membawa tentang negara baru dimaksudkan

urusan. Deklarasi juga adalah performatives disebut (Clark

&Clark, 1977). Contohnya: That’s fine, because I wrote you a

letter yesterday saying that the money was lost because of your

glaring incompetence, not mine, and I resign.” You are making

a declaratio

Sementara itu, hal-hal yang berkaitan dengan permintaan tidak langsung terdiri 4 kategori:

Ability (kemampuan) Contohnya: Jika kita mengatakan, "Bisakah Anda ceritakan di

mana kamar kecil?" kepada pelayan di restoran, dan dia

mengatakan, "Ya,tentu saja aku bisa, ", kemungkinan yang dia

kehilangan inti pembicaraan. Pertanyaan tentang

kemampuannya untuk memberitahu kita lokasi toilet adalah

permintaan taklangsung baginya untuk memberitahu anda

persis di mana persisnya itu.

Desire (hasrat) Contohnya: "Saya akan berterima kasih jika Anda mengatakan

kepada saya di mana toiletnya." Pernyataan Anda terima kasih

di muka adalah benar-benar cara untuk mendapatkan seseorang

untuk melakukan apa yang Anda inginkan.

Future Action Contohnya: “Would you tell me where the restroom is?” Your

inquiry into another person’s future actions, another way to

state an indirect request

Reason Contohnya: Anda tidak perlu menguraikan alasan untuk

menyiratkan bahwa ada alasan yang baik untuk memenuhi

permintaan tersebut. Sebagai contoh, Anda mungkin

menyiratkan bahwa Anda memiliki alasan seperti untuk

pelayan untuk memberitahu Anda di mana toilet adalah dengan

mengatakan, "Saya perlu tahu di mana toilet adalah."

Teori Pinker tentang Tutur kata langsung , tutur kata tidak langsung dapat memiliki tiga

tujuan dari tiga bagian:

1) Kemampuan mengelak secara masuk akal . Untuk memastikan , menjauh sebisa

mungkin , mengelak secara masuk akal.

2) Hubungan negosiasi . Hal ini terjadi ketika seseorang menggunakan bahasa tidak

langsung karena sifat hubungan yang ambigu .

3) Bahasa sebagai media digital tidak langsung seperti komunikasi langsung . Bahasa

dapat melayani tujuan selain komunikasi langsung .

Ciri-ciri Percakapan yang Sukses

Percakapan berkembang atas dasar prinsip koperatif , di mana kita berusaha

untuk berkomunikasi dengan cara yang membuatnya mudah bagi pendengar kita untuk

memahami apa yang kita maksud ( Grice , 1967; Mooney , 2004 ) . Menurut Grice ,

percakapan yang berhasil mengikuti empat maksim : maksim kuantitas, maksim kualitas ,

maksim hubungan , dan maksim cara . Ini juga disebut conversational postulate .

Gender dan Bahasa

Tannen telah menyarankan bahwa perbedaan pria-wanita dalam gaya percakapan

sebagian besar berpusat pada pemahaman tujuan dari pembicaraan yang berbeda .

Perbedaan-perbedaan budaya mengakibatkan gaya komunikasi kontras . Belokan ini di

dapat menyebabkan kesalahpahaman.

APAKAH HEWAN MEMILIKI BAHASA

Pertama , hewan sering dianggap memiliki sistem kognitif sederhana . Kedua,

hewan dapat dikenakan prosedur yang tidak akan mungkin untuk manusia. Ketiga, hewan

yang tidak di alam liar dapat berfungsi sebagai subyek penuh-waktu, setidaknya, sebagai

subjek yang tersedia secara teratur (dalam hal experimen yang dilakukan manusia).

Keempat, pemahaman dasar komparatif dan evolusi serta perkembangan perilaku

manusia membutuhkan studi dari berbagai macam hewan.

Filosof Rene Descartes mengemukakan bahwa bahasa adalah sesuatu yang

kualitatif yang dapat membedakan manusia dari spesies lain . Apakah dia benar ?

Sebelum kita masuk ke ihwal bahasa dalam spesies bukan manusia , kita harus

menekankan perbedaan antara komunikasi dan bahasa . Beberapa akan meragukan bahwa

hewan berkomunikasi dalam satu atau cara lain. Apa masalahnya adalah apakah yang

mereka lakukan cukup bisa disebut bahasa . Padahal bahasa merupakan sarana

terorganisir menggabungkan kata-kata untuk berkomunikasi , komunikasi lebih luas tidak

hanya meliputi pertukaran pikiran dan perasaan melalui bahasa , tetapi juga ekspresi

nonverbal . Contohnya termasuk gerakan , lirikan , jarak, dan isyarat kontekstual lainnya .

Bahasa simpanse tidak dapat memenuhi semua kendala yang ditimbulkan oleh sifat

bahasa dijelaskan di awal tadi. Sebaliknya , mereka belajar hanya melalui program yang

diatur dan instruksi sistematis.

NEUROPSIKOLOGI BAHASA

Struktur Otak yang Terlibat Bahasa

Para peneliti telah belajar banyak tentang hubungan antara daerah tertentu dari

otak (bidang lesi diamati pada pasien) dan fungsi linguistik tertentu ( mereka mengamati

defisit pada pasien cedera otak). Sebagai contoh, kita dapat menggeneralisasi secara luas

bahwa banyak fungsi linguistik terletak terutama di daerah yang diidentifikasi oleh Broca

dan Wernicke .

Otak dan Pengenalan Kata

Salah satu penelitian melibatkan studi tentang aktivitas metabolisme otak dan aliran darah

di otak selama kinerja berbagai tugas verbal.

Ada lima daerah otak yang terlibat dalam penyimpanan dan pengambilan makna ( Binder

, 2009) .

1) verbal temporal lobes, termasuk temporal tengah dan bawah, anterior bursiform, dan

anterior parahippocampal gyri;

2) angular gyrus;

3) anterior aspect (pars orbitalis) of the inferior gyrus;

4) dorsal prefrontal cortex , dan

5) posterior cingulated gyrus.

Otak dan Sintaks

Jika orang disajikan urutan kalimat normal, tetapi juga kalimat anomali , kalimat

anomali akan menimbulkan potensi N400 . Selain itu , semakin anomali kalimat ,

semakin besar respon yang ditunjukkan di tempat lain ERP , P600 .

Otak dan Akuisisi Bahasa

Ada beberapa bukti bahwa mekanisme otak yang bertanggung jawab untuk belajar

bahasa yang berbeda dari mereka yang bertanggung jawab atas penggunaan bahasa oleh

orang dewasa ( Stiles et al . , 1998 ) .

Plastisitas Otak

Pencitraan terbaru dari fungsi pasca pemulihan -trauma linguistik menemukan

bahwa fungsi bahasa neurologis muncul untuk mendistribusikan ke area lain dari otak .

Dengan demikian , kerusakan pada daerah otak kiri utama yang bertanggung jawab ,

untuk fungsi bahasa kadang-kadang dapat menyebabkan peningkatan keterlibatan belahan

daerah lain sebagai fungsi pemulihan bahasa.

Otak dan Jenis Kelamin Perbedaan Bahasa Pengolahan

Para peneliti menemukan bahwa ketika kedua peserta laki-laki dan perempuan

melakukan letter-recognition dan word-meaning tasks, mereka menunjukkan aktivasi di

lobus temporal otak kiri . Ketika mereka sedang melakukan tugas berima , bagaimanapun

, area yang berbeda diaktifkan untuk laki-laki versus perempuan . Hasil penelitian

menunjukkan bahwa laki-laki membatasi pengolahan fonologi mereka lebih daripada

wanita .

Penafsiran lain berkaitan sehingga fakta bahwa perempuan menunjukkan fungsi

lateralisasi linguistik kurang.

Otak dan Bahasa Isyarat

Otak memproses baik penandaan/pengisyaratan dan tutur kata yang sama dalam

hal fungsi linguistik mereka. Hal ini membantah pandangan bahwa penandaan/

pengisyaratan melibatkan pengolahan spasial atau bentuk non-linguistik lainnya dalam

pengolahan kognitif .

Aphasia

Aphsia adalah gangguan fungsi bahasa yang disebabkan oleh kerusakan otak (

Caramazza & Shapiro , 2001; Garrett , 2003; Hillis & Caramazza , 2003)

Aphasia Wernicke

Aphasia Wernicke disebabkan oleh kerusakan daerah Wernicke otak . Hal ini

ditandai dengan penurunan dalam pemahaman kata-kata penting yang diucapkan dan

kalimat . Hal ini juga biasanya melibatkan produksi kalimat yang memiliki struktur dasar

bahasa diucapkan tetapi yang tidak masuk akal . Mereka adalah kalimat yang kosong

makna .

Aphasia Broca

Aphasia Broca disebabkan oleh kerusakan di daerah Broca otak . Hal ini ditandai

oleh produksi tutur kata gramatikal pada saat yang sama bahwa kemampuan pemahaman

verbal sebagian besar diawetkan . Dengan demikian berbeda dari aphasia Wernicke dalam

dua hal utama . Pertama adalah bahwa tutur kata adalah tata bahasa . Kedua adalah bahwa

pemahaman verbal sebagian besar diawetkan .

Aphasia Global

Aphasia global adalah kombinasi dari pemahaman yang sangat dilemahkan dalam

produksi berbicara. Hal ini disebabkan oleh lesi untuk kedua daerah Braca dan Wernicke .

Aphasia Anomi

Anomi aphasia melibatkan kesulitan dalam penamaan benda atau dalam

mengambil kata-kata . Pasien mungkin melihat sebuah obyek dan hanya tidak dapat

mengambil kata yang sesuai dengan objek. Kadang-kadang , kategori khusus hal tidak

dapat diingat kembali .

Autisme

Autisme adalah gangguan perkembangan yang ditandai dengan kelainan dalam

perilaku sosial, bahasa , dan kognisi ( Heinrichs et al, 2009; Pierce & Courchesne, 2003).

Autisme adalah biologis dalam asal-usulnya , dan peneliti telah mengidentifikasi beberapa

gen yang terkait dengan hal itu (Wall et al . , 2009) . Anak-anak dengan autisme

menunjukkan kelainan di banyak daerah otak , termasuk lobus frontal dan parietal , serta

otak kecil , batang otak , jumlah corpus call, basal ganglia, amygdale , dan hipokampus .

Apa tutur kata yang mereka kembangkan cenderung ditandai oleh echolalia ,

mereka mengulangi, lagi dan lagi , tutur kata yang telah mereka dengar. Terkadang

pengulangan terjadi beberapa jam setelah penggunaan asli kata-kata oleh seseorang (

Pierce & Courchesne , 2003) . Orang dengan autisme juga mungkin memiliki masalah

dengan pengkodean semantik bahasa ( Binder , 2009) .

Tema Utama

Validitas inferensi kausal terhadap validitas ekologi . Beberapa peneliti studi

pemahaman bahasa dan produksi dalam pengaturan laboratorium yang terkendali .

Biologis terhadap metode perilaku. Studi Lesi adalah contoh yang sangat baik dari

kombinasi dua metodologi .

Struktur dibandingkan proses . Untuk memahami setiap fenomena linguistik , kita harus

menganalisis secara menyeluruh struktur bahasa yang diteliti. Satu kemudian dapat

menyelidiki proses yang digunakan untuk memahami dan menghasilkan bahasa ini .

Kesimpulan Bab 10

1 . Bagaimana bahasa mempengaruhi cara kita berpikir ?

Pandangan linguistik-universal menekankan kesamaan kognitif seluruh pengguna

bahasa yang berbeda .

Penelitian bilinguals tampaknya menunjukkan bahwa pertimbangan lingkungan juga

mempengaruhi interaksi bahasa dan pemikiran . Bahasa kedua menambah linguistik

mereka dan bahkan mungkin keterampilan kognitif mereka .

2 Bagaimana konteks sosial kita mempengaruhi kita dalam penggunaan bahasa ?

Penelitian sosiolinguistik menunjukkan bahwa perbedaan laki -laki dan perempuan di

tengah gaya percakapan sebagian besar pada laki-laki dan perempuan membedakan

pemahaman tujuan dari pembicaraan .

Dalam wacana dan pemahaman bacaan , kita menggunakan konteks sekitarnya untuk

menyimpulkan referensi dari pronouns dan frase ambigu . Wacana kontekstual juga

dapat mempengaruhi interpretasi semantik dari kata yang tidak dikenal dalam bagian-

bagian dan bantuan dalam memperoleh kosakata baru .

3 . Bagaimana kita bisa mengetahui tentang bahasa dengan mempelajari otak manusia ,

dan apa yang diungkapkan studi tersebut?

Amati apa yang terjadi ketika daerah tertentu dari otak terluka , dirangsang secara

elektrik, atau dipelajari dalam hal aktivitas metaboli .

BAB 11

PROBLEM SOLVING DAN KREATIVITAS

Siklus Problem Solving

Dalam hidup selama kita berhubungan dengan orang lain, dengan lingkungan pasti

akan menghadapi masalah. Dalam pemecahan masalah ternyata tidak tergantung

sepenuhnya pada orang yang berpengalaman atau tidak, kadang-kadang orang yang tidak

berpengalaman dapat mengatasi masalah itu dengan lebih baik. Perlu diketahui bahwa

dalam memecahkan masalah secara kelompok itu lebih baik dari pada secara individu.

Langkah-langkah dalam memecahkan masalah meliputi : identifikasi masalah, batasan

masalah, perumusan strategi, organisasi informasi, alokasi sumber daya, pemantauan, dan

evaluasi .

1) Identifikasi masalah yaitu : apakah masalah yang kita ? dan mengapa terjadi masalah

tersebut ?

2) Representasi masalah : menyatakan hal secara nyata masalah yang akan kita hadapi.

3) Permusan strategi : merumuskan langkah langkah atau strategi dalam pemecahan

masalah. Dalam tahap ini kita menggunakan proses analisis yaitu membreak down hal

–hal yang komplek ke elemen-elemen, dan sentesis yaitu menyusun dari berbagai

elemen untuk mengatur mereka menjadi sesuatu yang bermanfaat. Disini kita

melibatkan proses berfikir divergen dan konvergen. Namun untuk berbagai masalah

akan lebih baik kalau proses berfikir kita ke konvergen sehingga permasalahannya

lebih terfokus.

4) Organisasi informasi : mengorganisasikan informasi atau mengumpulkan sumber

data yang kemungkinan dapat diambil sehingga masalah dapat dipecahkan.

5) Alokasi sumber daya : Berapa banyak waktu, tenaga, uang, dll, saya harus digunakan

dalam masalah ini?

6) Monitoring atau pemantauan : mengamati proses pelaksanaan apakah sesuai denga

langkah langkah yang sudah direncanakan?

7) Evaluasi : dianalisis dan disimpulkan .

JENIS- JENIS MASALAH

Masalah Berstruktur Baik

Masalah yang terstruktur dengan baik masalah-masalah dalam bidang

Matematika, sejarah, geografi atau materi yang lainnya karena memiliki struktur

penyelesaian yang jelas, artinya solusinya sudah pasti. Dalam psikologi kognitif kita

diminta untuk memecahkan masalah yang kurang spesifik yaitu masalah –masalah yang

selalu berubah, dan masalah ini membutuhkan serangkaian langkah sehingga tercapai

tujuan akhir.

INVESTIGASI PSIKOLOGI KOGNITIF

Masalah Perpindahan

Tiga hobbits dan tiga ORC yang berada ditepi sungai, seseorang ingin

memindahkan ketiganya dengan menyeberang sungai dengan selamat, dengan catatan

jumlah ORC melibihi jumlah Hobbits maka ORC akan memakan Hobbits. Maka kita

akan mulai membuat perencanaan perencanan yang terstrktur sehingga dapat dibuat

program computer yang bisa memecahkan masalah tersebut dengan algoritma sesuai

dengan langkah –langkah pemecahan masalah. Dalam memecahkan masalah yang

Problem

identification

Definition of

problem

Contructing a

strategy for

problem solving

Organizing

information about

a problem

Allocation of

resources

Monitoring

problem solving

Evaluating

problem solving

bergerak manusia kadang-kadang membuat langkah- mencoba-coba sehingga dapat

diketemukan langkah yang tepat. Diantaranya :

Means- ends analysis, Working Forward, working backward, Generate and test.

Cara pintas mental disebut heuristik-formal, intuitif, strategi spekulatif yang kadang-

kadang mengarah pada solusi yang efektif dan kadang-kadang tidak (lihat Bab 12 untuk

lebih lanjut tentang heuristik, Gilovich dkk, 2002;. Stanovich, 2003; Sternberg, 2000).

Misalkan kita menyimpan dalam memori jangka panjang, beberapa heuristik sederhana

yang dapat kita terapkan pada berbagai masalah. Kami dengan demikian dapat

mengurangi beban pada memori kerja terbatas kapasitas kita. Studi menunjukkan bahwa

ketika masalah pemecah dihadapkan dengan masalah yang mereka tidak bisa segera

melihat jawaban, pemecah masalah yang efektif menggunakan heuristik analisis means-

ends. Dalam strategi ini, pemecah masalah terus membandingkan keadaan saat ini dan

keadaan tujuan dan mengambil langkah untuk meminimalkan perbedaan antara kedua

negara. Berbagai heuristik pemecahan masalah lainnya termasuk bekerja maju, bekerja

mundur, dan menghasilkan dan menguji. Tabel 11.1 menggambarkan bagaimana seorang

pemecah masalah mungkin menerapkan heuristik ini untuk masalah tersebut bergerak

(Greeno & Simon, 1988) dan masalah sehari-hari yang lebih umum (Hunt, 1994).

Jenis Masalah 449 Gambar 11.4 menunjukkan ruang masalah dasar untuk masalah

bergerak. Ini menggambarkan bahwa mungkin ada sejumlah strategi yang mungkin

untuk menyelesaikan itu.

Heuristik adalah sepaket aturan atau strategi yang efek operasinya berlaku seperti aturan

garis besar.

Tabel 11.1 Four Heuristic

40

Heuristic Definition Of Heuristic

Example of heuristic Applied to the move problem (Greeno & Simon, 1988)

Example of Heuristic Applied to an Everyday Problem: How to Travel by Air from Your Home to Another Location Using the Most Direct Route Possible (Hunt, 1994)

Means–ends analysis

The problem solver analyzes the problem by viewing the end—the goal being sought —and then tries to decrease the distance between the cur- rent position in the problem space and the end goal in that space.

Try to get as many individuals on the far bank and as few people on the near bank as possible

Try to minimize the distance be- tween home and the destination

Working forward

The problem solver starts at the beginning and tries to solve the problem from the start to the finish

Evaluate the situation carefully with the six people on one bank and then try to move them step by step to the opposite bank.

Find the possible air routes leading from home toward the destination, and take the routes that seem most directly to lead to the destination

Working backward

The problem solver starts at the end and tries to work backward from there

Start with the final state— having all hobbits and all orcs on the far bank—and try to work back to the begin- ning state.

Find the possible air routes that reach the destination, and work backward to trace which of these routes can be most directly traced to originate at home.

Generate and test

The problem solver simply generates alternative courses of action, not necessarily in a systematic way, and then no- tices in turn whether each course

This method works fairly well for the move problem because at most steps in the process, there is only one allowable forward move, and there are never more than two

Find the various possible alternative routes leading from home, then see which of these routes might be used to end up at the destination. Choose

of action

Permasalahan Isomorphism

Isomorphism adalah dua masalah yang

kontennya berbeda.

Bandingkan masalah diilustrasikan dalam permainan (a) papan angka, (b) tic

toe, dan (c) persegi ajaib. Jumlah scrabble didasarkan pada persamaan. Manakah tiga

bilangan yang memenuhi per

menghasilkan 3 Xs atau 3Os berturut

memerlukan satu untuk menempatkan angka di papan tic

kolom, dan diagonal utama dijumla

Bagaimana perbedaan mereka dalam presentasi mempengaruhi kemudahan mewakili dan

memecahkan masalah ini? Meskipun masalah ini tampaknya berbeda pada permukaan

mereka, mereka semua memerlukan operasi menta

Representasi Permasalahan

Permasalahan ini sering disebut dengan menara Hanoi, yaitu dalam masalah ini

pemecah masalah harus menggunakan langkah langkah untuk dapat mentranfers satu set

action will work possibil- ities, both of which eventually will lead to the solution

theroute.Unfortunately, givenpossiblenationsairheuristicvery

Permasalahan Isomorphism

Isomorphism adalah dua masalah yang struktur formalnya adalah sama akan tetapi

Bandingkan masalah diilustrasikan dalam permainan (a) papan angka, (b) tic

toe, dan (c) persegi ajaib. Jumlah scrabble didasarkan pada persamaan. Manakah tiga

bilangan yang memenuhi persamaan X + Y +Z =15? Tic-tac-toe memerlukan satu untuk

atau 3Os berturut-turut, kolom, atau diagonal.Keajaiban persegi

memerlukan satu untuk menempatkan angka di papan tic-tac-toe sehingga setiap baris,

kolom, dan diagonal utama dijumlahkan adalah 15. Dalam hal apa masalah ini isomorfis?

Bagaimana perbedaan mereka dalam presentasi mempengaruhi kemudahan mewakili dan

memecahkan masalah ini? Meskipun masalah ini tampaknya berbeda pada permukaan

mereka, mereka semua memerlukan operasi mental yang sama untuk solusi mereka.

Representasi Permasalahan

Permasalahan ini sering disebut dengan menara Hanoi, yaitu dalam masalah ini

pemecah masalah harus menggunakan langkah langkah untuk dapat mentranfers satu set

41

the most direct route. Unfortunately, given the number of possible combi- nations of routes for air travel, this heuristic may not be very helpful.

struktur formalnya adalah sama akan tetapi

Bandingkan masalah diilustrasikan dalam permainan (a) papan angka, (b) tic-tac-

toe, dan (c) persegi ajaib. Jumlah scrabble didasarkan pada persamaan. Manakah tiga

toe memerlukan satu untuk

turut, kolom, atau diagonal.Keajaiban persegi

toe sehingga setiap baris,

hkan adalah 15. Dalam hal apa masalah ini isomorfis?

Bagaimana perbedaan mereka dalam presentasi mempengaruhi kemudahan mewakili dan

memecahkan masalah ini? Meskipun masalah ini tampaknya berbeda pada permukaan

l yang sama untuk solusi mereka.

Permasalahan ini sering disebut dengan menara Hanoi, yaitu dalam masalah ini

pemecah masalah harus menggunakan langkah langkah untuk dapat mentranfers satu set

42

cincin ke tiga pasak yang sudah disediakan. Cincin dimasukkan pada pasak pertama

dengan urutan yang bawah paling besar dan dan yang atas paling kecil. Anda disuruh

memindahkan cincin tersebut kepasak yang ketiga denga bantun pasak ke dua, dengan

catatan hanya memindahkan satu cincin dalam satu waktu dan yang besar tidak boleh

berada di atas yang lebih kecil. Masalah-masalah seperti Menara Hanoi tantangan

keterampilan pemecahan masalah, sebagian melalui tuntutan mereka pada memori kerja.

Satu studi menemukan bahwa ada hubungan antara kapasitas kerja memori dan

kemampuan untuk memecahkan masalah analitis.

Masalah yang terstruktur dan Peranan pemahaman

Masalah dua-tali adalah contoh dari masalah ill-structured. Bahkan, meskipun kita

kadang-kadang dapat menggambarkan masalah yang terstruktur dengan baik, kita jauh

lebih mungkin untuk mengalami kesulitan yang mewakili masalah ill-structured. Sebelum

kita menjelaskan sifat masalah ill-structured, mencoba memecahkan beberapa masalah

yang seperti itu. Masalah berikut menggambarkan beberapa kesulitan yang diciptakan oleh

representasi masalah ill-structured (setelah Sternberg, 1986). Pastikan untuk mencoba

semua tiga masalah sebelum Anda membaca tentang solusi mereka.

1) Harry telah diminta untuk membuat sebuah rak topi dengan materi yang diberikan

sedikit (lihat Gambar 11.8). Dapatkah Anda membantu dia membangun rak topi?

2) Seorang wanita yang tinggal di sebuah kota kecil menikah 20 orang yang berbeda di

kota yang sama. Semua dari mereka masih hidup, dan dia tidak pernah bercerai salah

satu dari mereka. Namun ia tidak melanggar hukum. Bagaimana dia bisa melakukan

ini?

3) Anda memiliki kaus kaki longgar hitam dan coklat di laci, dicampur dengan rasio lima

kaus kaki hitam untuk setiap cokelat satu. Berapa banyak kaus kaki yang Anda miliki

untuk mengambil keluar dari laci yang memiliki sepasang warna yang sama?

Kedua masalah dua-tali dan masing-masing dari tiga masalah sebelumnya adalah

masalah terstruktur baik. Menurut definisi, masalah structured dengan baik tidak

memiliki ruang masalah yang terdefinisi dengan baik. Pemecah masalah kesulitan

membangun representasi mental yang tepat untuk pemodelan masalah dan solusi

mereka. Untuk masalah tersebut, banyak kesulitan dalam membangun rencana untuk

berurutan mengikuti serangkaian langkah-langkah lebih dekat dengan solusi mereka.

Dalam satu studi, baik pengetahuan domain dan keterampilan pembenaran terbukti

43

menjadi penting untuk memecahkan kedua masalah terstruktur dengan baik.

Pembenaran keterampilan penting karena masalah terstruktur dengan baik dapat

direpresentasikan dalam cara yang berbeda dan sering memiliki solusi alternatif.

Dengan demikian, pemecah masalah harus memilih dan membenarkan pilihan mereka

representasi tertentu dan solusi. Faktor kognitif dan afektif tambahan, termasuk sikap

terhadap ilmu pengetahuan dan regulasi kognisi, juga penting untuk pemecahan

masalah terstruktur dengan baik (Shin, Jonassen, & McGee, 2003)

Pemahaman

Meskipun pemahaman mungkin merasa seolah-olah mereka tiba-tiba, mereka

sering merupakan hasil dari banyak pemikiran sebelumnya dan kerja keras. Tanpa

pekerjaan ini, pemahaman tak akan pernah terjadi. pemahaman dapat terlibat dalam

memecahkan masalah wellstructured, tetapi lebih sering dikaitkan dengan jalan berbatu

dan memutar untuk solusi yang mencirikan masalah ill-structured. Selama bertahun-tahun,

psikolog tertarik pada pemecahan masalah telah mencoba untuk mencari tahu hakikat

pemahaman. Apa solusi untuk masalah-masalah pemahaman yang kita disajikan?

Perhatikan dulu masalah rak topi. Harry tidak dapat memecahkan masalah sebelum Sally

dengan cepat secara bersama membuat rak topi seperti yang ditunjukkan pada Gambar

11.9. Untuk mengatasi masalah tersebut,Sally harus mendefinisikan kembali

pandangannya bahan dengan cara yang memungkinkan untuk mengambil C-penjepit

sebagai pemegang topi.

Wanita yang terlibat dalam beberapa pernikahan adalah menteri. Unsur penting

untuk memecahkan masalah ini adalah untuk mengenali bahwa kata menikah dapat

digunakan untuk menggambarkan kinerja dari upacara pernikahan. Jadi menteri menikahi

20 orang tapi tidak dirinya menjadi terikat pada salah satu dari mereka. Untuk mengatasi

masalah ini, Anda harus mendefinisikan kembali penafsiran Anda dari istilah menikah.

Istilah Lain telah diusulkan namun kemungkinan tambahan. Misalnya, mungkin wanita itu

seorang aktris dan hanya menikah dengan pria dalam perannya sebagai seorang aktris.

Atau mungkin beberapa pernikahan wanita yang dibatalkan sehingga dia tidak pernah

bercerai secara teknis salah satu laki-laki.

44

Pandangan Gestalt

Psikologi Gestalt menekankan pentingnya pemahaman dalam pemecahan masalah.

Dalam hal pemecahan masalah, psikolog Gestalt menyatakan bahwa masalah pemahaman

membutuhkan pemecahan masalah untuk melihat masalah secara keseluruhan. Psikolog

Gestalt Max Wertheimer (1945/1959) menulis tentang pemikiran produktif, yang

melibatkan wawasan yang melampaui batas-batas asosiasi yang ada. Dia membedakan dari

pemikiran reproduksi, yang didasarkan pada asosiasi yang ada yang melibatkan apa yang

sudah diketahui. Menurut Wertheimer, pemahaman (produktif) berpikir secara

fundamental berbeda dari pemikiran reproduksi. Dalam memecahkan masalah pemahaman

yang diberikan dalam bab ini, Anda harus melepaskan diri dari asosiasi yang ada dan

melihat setiap masalah dalam cahaya yang sama sekali baru. Berpikir produktif juga dapat

diterapkan untuk masalah yang terstruktur dengan baik. Wertheimer-rekan Wolfgang

Köhler (1927) mempelajari wawasan pada primata non-manusia, khususnya simpanse

sangkar bernama Sultan. Untuk Köhler dan Gestaltists lainnya, pemahaman adalah sebuah

proses khusus. Ini melibatkan berpikir yang berbeda dari normal, pengolahan informasi

linier.

Pandangan Neo-Gestaltist

Beberapa peneliti telah menemukan bahwa wawasan pemecahan masalah dapat

dibedakan dari pemecahan dalam dua cara (Metcalfe, 1986; Metcalfe & Wiebe, 1987)

masalah non-pemahaman. Untuk satu hal, ketika diberi masalah rutin untuk memecahkan,

pemecah masalah menunjukkan akurasi yang luar biasa dalam kemampuan mereka untuk

memprediksi kesuksesan mereka sendiri dalam memecahkan Gambar 11.10 Insight

Menunjukkan oleh Simpanse. Psikolog Gestalt Wolfgang Köhler menempatkan kera di

sebuah kandang dengan beberapa kotak. Di bagian atas kandang, di luar jangkauan, ada

pisang. Setelah kera yang gagal mencoba untuk melompat dan meregang untuk mencapai

pisang, kera menunjukkan pemahaman mendadak: kera menyadari bahwa kotak bisa

ditumpuk di atas satu sama lain untuk membuat struktur yang cukup tinggi untuk mencapai

sekelompok pisang. © Superstock / Superstock.

45

Gambar 11.10

Pemahaman demi pemahaman

Pemahaman Menurut Smith (1995a), Pemahaman tidak terjadi dengan tiba-tiba”a-ha”

pengalaman. Pemahaman terjadi secara bertahap dari waktu ke waktu. Ketika pemahaman

solusi yang dibutuhkan tidak dating maka tidur dapat membantu menghasilkan solusi.

Dalam kedua pemecahan masalah matematika dan solusi dari tugas yang membutuhkan

pemahaman aturan yang mendasari, tidur telah terbukti meningkatkan kemungkinan bahwa

wawasan akan diproduksi (Stickgold & Walker, 2004;. Wagner et al, 2004).

Neurosains dan Pemahaman

Studi Neuroimaging Insight menunjukkan bahwa aktivitas otak kita selama istirahat

dapat dibagi menjadi beberapa jaringan yang berbeda. Beberapa jaringan ini juga aktif

ketika kita terlibat dalam pemecahan masalah. Hal ini menunjukkan bahwa setidaknya

bagian dari proses berpikir yang sama ketika kita memecahkan masalah dan ketika kita

memiliki pikiran saat istirahat (Andreasen et al, 1995;. Christoff et al, 2004;. Damoiseaux

et al, 2006;.. Kounios et al, 2008). studi fMRI menunjukkan bahwa aktivitas di gyrus

superior-temporal kanan anterior meningkat ketika seseorang mengalami pemahaman.

Selanjutnya, EEG juga merekam ledakan aktivitas frekuensi tinggi selama

pemahaman(Jung-Beeman et al., 2004).

Studi lain menunjukkan lonjakan aktivitas di area temporal anterior kanan

pemahaman segera terbentuk. Daerah ini aktif selama semua jenis pemecahan masalah,

karena melibatkan membuat koneksi antara barang-barang jauh terkait (Jung-Beeman et

al., 2004). Lonjakan dalam kegiatan ini, bagaimanapun, menunjukkan pemahaman yang

tiba-tiba hubungan dalam masalah yang mengarah ke solusi. Neural berkorelasi diukur

bahkan sebelum seorang individu melihat masalah dapat memprediksi jika pemahaman

akan terjadi. Dalam satu studi, selama persiapan sebelum melihat masalah, peserta yang

46

nantinya akan menghasilkan solusi pemahaman memiliki aktivasi substansial dalam lobus

frontal, sedangkan mereka yang tidak akan menghasilkan solusi pemahaman memiliki

aktivasi sebanding dalam lobus oksipital (Kounios dkk ., 2006). Temuan ini menunjukkan,

pertama, bahwa pemecah masalah tertentu lebih mungkin untuk menggunakan pemahaman

daripada yang lain. Kedua, mereka berpendapat bahwa pemahaman melibatkan beberapa

perencanaan lanjutan yang terjadi sebelum masalah disajikan.

Rintangan dan Bantuan untuk Pemecahan Masalah

Beberapa faktor yang dapat menghambat atau meningkatkan pemecahan masalah.

Diantaranya adalah set mental serta perpindahan positif dan negatif. Inkubasi berperan

dalam pemecahan masalah juga. Pada bagian berikutnya, kita akan membahas faktor-faktor

ini secara lebih rinci.

Set Mental, Pertahanan , dan Keyakinan

Salah satu faktor yang dapat menghambat pemecahan masalah adalah set-mental

kerangka pikiran yang melibatkan model yang sudah ada untuk mewakili masalah, konteks

masalah, atau prosedur untuk memecahkan masalah. Istilah lain untuk set mental

pertahanan. Ketika pemecah masalah memiliki set mental yang mengakar, mereka terpaku

pada strategi yang biasanya bekerja dengan baik dalam memecahkan banyak masalah tapi

itu tidak bekerja dengan baik dalam memecahkan masalah tertentu. Misalnya, dalam

masalah dua-tali, Anda mungkin terpaku pada strategi yang melibatkan bergerak sendiri ke

arah tali, dari pada tali digerakan ke arah Anda. Dalam masalah menteri sering menikah,

Anda mungkin terpaku pada gagasan bahwa menikah dengan seseorang adalah menjadi

menganut orang. Mental set juga dapat mempengaruhi solusi masalah agak rutin.

Tipe lain dari set mental yang melibatkan perasaan yang mendalam pada penggunaan

tertentu (fungsi) untuk suatu benda. Secara khusus, fixedness fungsional adalah

ketidakmampuan untuk menyadari sesuatu yang dikenal memiliki penggunaan tertentu

juga dapat digunakan untuk melakukan fungsi-fungsi lain (Jerman & Barrett, 2005;.

Rakoczy et al, 2009). Fixedness Fungsional mencegah kita memecahkan masalah baru

dengan menggunakan alat lama dengan cara baru. Menjadi bebas dari fixedness fungsional

adalah apa yang pertama kali memungkinkan orang untuk menggunakan gantungan baju

dibentuk kembali untuk masuk ke mobil yang terkunci.

47

Transfer Negatif dan Positif

Seringkali, orang memiliki set mental yang tertentu yang mendorong mereka untuk

terpaku pada satu aspek dari masalah atau satu strategi untuk memecahkan dengan

mengesampingkan yang lain yang relevan kemungkinan masalah. Mereka membawa

pengetahuan dan strategi untuk memecahkan satu jenis masalah untuk berbagai jenis

masalah. Transfer adalah setiap carryover pengetahuan atau keterampilan dari satu situasi

masalah yang lain (Detterman & Sternberg, 1993; Gentile, 2000).

Transfer dapat berupa negatif atau positif. Transfer negatif terjadi ketika pemecahan

masalah sebelumnya membuat lebih sulit untuk memecahkan satu kemudian. Kadang-

kadang masalah awal mendapatkan seorang individu pada jalur yang salah. Misalnya,

polisi mungkin memecahkan kejahatan politik kesulitan karena kejahatan tersebut berbeda

jauh dari jenis kejahatan yang mereka biasanya menangani. Atau ketika disajikan dengan

alat baru, seseorang dapat beroperasi dalam cara yang mirip dengan cara di mana ia

dioperasikan alat dengan mana ia sudah akrab (Besnard & Cacitti, 2005).

Transfer positif terjadi ketika solusi dari masalah sebelumnya membuatnya lebih mudah

untuk memecahkan masalah baru. Artinya, kadang-kadang transfer satu set mental dapat

menjadi bantuan untuk memecahkan masalah. Misalnya, seseorang dapat mentransfer

keterampilan matematika awal, seperti penambahan, masalah matematika canggih dari

jenis yang ditemukan dalam aljabar atau fisika (Bassok & Holyoak, 1989; Chen

& Daehler, 1989; lihat juga Campbell & Robert, 2008).

Transfer Analogi

Peneliti merancang beberapa studi tentang transfer positif yang melibatkan analogi

(Gick & Holyoak, 1980, 1983). Untuk menghargai hasil mereka, Anda harus menjadi

akrab dengan masalah pertama kali digunakan oleh Karl Duncker (1945), sering disebut

Hal ini dijelaskan dalam Investigasi Psikologi Kognitif; masalah radiasi. Masalah

Melibatkan transfer

Pikirkan tentang hal ini. Apa kesamaan antara dua masalah, dan apa strategi unsur yang

dapat diperoleh dengan membandingkan dua masalah? Tabel 11.2 Kesesuaian antara

Radiasi dan Masalah Militer Apa kesamaan antara dua masalah, dan apa strategi unsur

yang dapat diperoleh dengan membandingkan dua masalah? (. Setelah Gick &

Holyoak, 1983) Militer.

48

Transfer Disengaja: Mencari Analogi

Dalam rangka untuk menemukan analogi antara dua masalah, seseorang harus

memahami hubungan antara masalah tersebut (Gentner, 1983, 2000). Sebenarnya atribut

konten dari masalah yang tidak relevan. Dengan kata lain, apa yang penting dalam analogi

bukanlah kesamaan isi, tetapi bagaimana sistem struktural mereka hubungan erat

pertandingan. Karena kita terbiasa mengingat pentingnya konten, kita merasa sulit untuk

mendorong konten ke latar belakang. Hal ini juga sulit untuk membawa bentuk (hubungan

struktural) ke depan. Sebagai contoh, isi yang berbeda membuat analogi antara masalah

militer dan masalah radiasi sulit untuk mengenali dan menghambat pemindahan positif dari

satu masalah ke masalah yang lain.

Fenomena sebaliknya adalah transparansi, di mana orang melihat analogi di mana

mereka tidak ada karena kesamaan konten. Dalam membuat analogi, kita harus yakin kita

berfokus pada hubungan antara dua istilah yang dibandingkan, bukan hanya atribut konten

permukaannya. Misalnya, dalam belajar untuk ujian akhir dalam dua program psikologi,

Anda mungkin perlu strategi yang berbeda ketika belajar untuk ujian esai tertutup buku

daripada untuk buka-buku, ujian pilihan ganda. Transparansi konten dapat menyebabkan

perpindahan negatif antara masalah-masalah non-isomorfik jika perawatan tidak diambil

untuk menghindari transfer tersebut.

Inkubasi

Untuk memecahkan banyak masalah, hambatan utama bukanlah kebutuhan untuk

menemukan strategi yang tepat untuk transfer positif. Sebaliknya, itu adalah untuk

menghindari rintangan yang dihasilkan dari pengalihan negatif. Inkubasi-menempatkan

masalah disisihkan untuk sementara waktu tanpa sadar berpikir tentang hal itu-

menawarkan salah satu cara di mana untuk meminimalkan perpindahan negatif. Ini

melibatkan mengambil jeda dari tahapan pemecahan masalah. Misalnya, Anda menemukan

bahwa Anda tidak mampu mengatasi masalah. Tak satu pun dari strategi yang dapat Anda

pikirkan tampaknya bekerja. Coba atur masalah disisihkan untuk sementara waktu untuk

membiarkannya mengerami. Selama inkubasi, Anda tidak harus secara sadar berpikir

tentang masalah. Anda lakukan, bagaimanapun, memungkinkan untuk kemungkinan

bahwa masalah akan diproses sadar. Beberapa peneliti untuk memecahkan masalah bahkan

menegaskan bahwa inkubasi merupakan tahap penting dari proses pemecahan masalah

(misalnya, Cattell, 1971; von Helmholtz, 1896). Lain telah gagal untuk menemukan

dukungan eksperimental untuk fenomena inkubasi (misalnya, Baron, 1988).

49

Sebuah meta-analisis (Sio & Ormerod, 2009) menemukan bahwa, karena

sebagian besar waktu dalam penelitian psikologis, keadaan yang kompleks. Ketika orang

memiliki lebih banyak waktu untuk mempersiapkan pemecahan masalah, masa inkubasi

biasanya lebih berbuah. Demikian juga, sedang sibuk dengan tugas-tugas yang sangat

kognitif menuntut merugikan efek dari masa inkubasi. Pengaruh inkubasi selanjutnya

tergantung pada jenis tugas, dengan kinerja pada tugas-tugas berbeda-pemikiran (di mana

sesuatu harus diproduksi) manfaat lebih dari kinerja pada tugas-tugas linguistik, misalnya.

Inkubasi tampaknya membantu karena orang terus memproses, di bawah kesadaran,

informasi tentang masalah yang mereka inkubasi pada saat yang sama bahwa mereka

menghadiri hal-hal lain.

Neurosansi dan Perencanaan Selama Pemecahan Masalah

Sejumlah studi menggunakan berbagai metode neuropsikologi, termasuk pencitraan

magnetik resonansi fungsional (fMRI) dan positron emission tomography (PET), telah

menyoroti aktivasi di daerah otak ini selama pemecahan masalah (Unterrainer &

Owen, 2006). Selain itu, kedua daerah prefrontal kiri dan kanan yang aktif selama tahap

perencanaan pemecahan masalah yang kompleks (Newman et al., 2003). Ketika peserta

memberikan respon yang salah dalam tugas pemecahan masalah dan karenanya harus terus

bekerja pada masalah, ia mengungkapkan aktivasi prefrontal bilateral yang lebih besar

daripada dikaitkan dengan respon yang benar (Unterrainer et al., 2004). Temuan ini

menyarankan bahwa jika rencana awal gagal, pemecah masalah harus menyusun rencana

baru, sehingga mengaktifkan korteks prefrontal.

Bukti lebih lanjut untuk kepentingan daerah prefrontal dalam pemecahan masalah dapat

dilihat dalam kasus-kasus cedera otak traumatis. Kedua pemecahan masalah dan

kemampuan merencanakan penurunan menyusul cedera otak traumatis (Catroppa &

Anderson, 2006). Bahkan, berkaitan dengan kemampuan pemecahan masalah pasien

dengan cedera otak traumatis, pasien yang berperforma terbaik adalah orang-orang dengan

kerusakan terbatas pada daerah prefrontal kiri (Cazalis et al., 2006).

Intelegensi dan Pemecahan masalah yang Komplex

Idenya adalah untuk mengambil jenis tugas yang digunakan pada tes kecerdasan

konvensional dan untuk mengisolasi komponen kecerdasan. Komponen adalah proses

mental yang digunakan dalam melakukan tugas-tugas, seperti menerjemahkan masukan

sensorik menjadi representasi mental, mengubah satu representasi konseptual ke yang lain,

atau menerjemahkan representasi konseptual menjadi motor keluaran (Sternberg, 1982).

50

Ada korelasi yang signifikan antara kecepatan dalam melaksanakan proses-proses dan

kinerja lainnya, tes kecerdasan tradisional. Namun, penemuan lebih menarik adalah bahwa

peserta yang mendapat skor tinggi pada tes kecerdasan tradisional memakan waktu lebih

lama untuk mengkodekan ketentuan masalah daripada peserta kurang cerdas. Tapi mereka

menebus waktu tambahan dengan mengambil sedikit waktu untuk melakukan komponen

sisa tugas. Secara umum, peserta lebih cerdas memakan waktu lebih lama selama global

yang perencanaan-encoding masalah dan merumuskan strategi umum untuk menyerang

masalah (atau set masalah). Tapi mereka mengambil sedikit waktu untuk perencanaan

lokal dan pembentuk menerapkan strategi untuk rincian tugas (Sternberg, 1981).

Keahlian : lmu Pengetahuan dan Pemecahan masalah

Bahkan orang-orang yang tidak memiliki keahlian dalam psikologi kognitif

mengakui bahwa pengetahuan, berperan besar dalam meningkatkan pemecahan masalah.

Keahlian adalah keterampilan unggul atau prestasi yang mencerminkan basis pengetahuan

yang berkembang dengan baik dan terorganisir. Apa minat psikolog kognitif adalah alasan

bahwa keahlian meningkatkan pemecahan masalah. Mengapa ahli memecahkan masalah di

bidang mereka lebih berhasil daripada yang dapat pemula? Apakah ahli tahu lebih banyak

algoritma pemecahan masalah, heuristik, dan strategi lainnya? Apakah ahli tahu strategi

yang lebih baik? Atau apakah mereka hanya menggunakan strategi ini lebih sering? Apa

yang ahli tahu bahwa membuat proses pemecahan masalah lebih efektif bagi mereka

daripada untuk pemula di lapangan? Apakah itu semua bakat atau keterampilan saja?

Pengorganisasian Ilmu Pengetahuan

Pengetahuan dapat berinteraksi dengan pemahaman dalam memecahkan masalah

serta (Whitten & Graesser, 2003). Pertimbangkan studi yang menyelidiki bagaimana

pengetahuan berinteraksi dengan koherensi teks. Penyidik disajikan anak-anak dengan teks

biologi (McNamara et al., 1996). Separuh anak-anak dalam studi ini memiliki tingkat

tinggi pengetahuan domain tentang biologi dan setengah memiliki tingkat rendah. Selain

itu, setengah teks yang coherent, yang berarti bahwa mereka membuat jelas bagaimana

berbagai konsep dalam teks terkait satu sama lain. Sisi lain dari teks-teks yang koherensi

rendah, yang berarti bahwa mereka lebih sulit untuk dibaca karena ide tidak mengalir

lancar. Pembaca kemudian harus melakukan berbagai pemecahan masalah tugas

berdasarkan apa yang telah mereka baca. Sebagai penulis diperkirakan, peserta dengan

pengetahuan domain rendah dilakukan lebih baik ketika teks yang coherent. Temuan ini

menunjukkan bahwa, pada umumnya, peserta didik berbuat lebih baik ketika mereka

51

disajikan materi baru dengan cara yang koheren.Anehnya, bagaimanapun, kelompok tinggi

pengetahuan dilakukan lebih baik ketika teks yang rendah ketimbang koherensi tinggi.

Elaborasi Pengetahuan

Menghafal ini memerlukan penyimpanan item lebih banyak, sehingga membebani

kemampuan memori seseorang. Proses pengambilan melibatkan pengakuan pengaturan

papan yang penting dalam Grand Master-tingkat pemain catur 'sukses bila dibandingkan

dengan pemula' bermain (Gobet & Simon, 1996a, 1996b, 1996c). Bahkan ketika

grand master yang timeconstrained sehingga proses tampak-depan tidak dikurangi, kinerja

terbatas mereka tidak berbeda secara substansial dari mereka bermain tidak dibatasi.

Dengan demikian, sistem pengetahuan terorganisir relatif lebih penting untuk kinerja ahli

'dalam catur daripada proses yang terlibat dalam memprediksi masa depan bergerak. Studi-

studi lain telah meneliti ahli dalam domain lain seperti radiologi (Lesgold et al., 1988),

fisika (Larkin et al., 1980), dan meditasi (Brefczynski-Lewis et al., 2007).

Yang membedakan ahli fromnovices adalah skema mereka untuk memecahkan masalah

dalam domain keahlian mereka sendiri (Glaser & Chi, 1988). Skema ahli melibatkan

besar, unit sangat saling berhubungan pengetahuan. Mereka diatur sesuai dengan kesamaan

struktural mendasar antara unit-unit pengetahuan. Sebaliknya, skema novis melibatkan unit

relatif kecil dan terputus dari pengetahuan. Mereka diatur sesuai dengan kesamaan dangkal

(Bryson dkk., 1991). Para ahli dan pemula juga berbeda dalam bagaimana mereka

mengklasifikasikan berbagai masalah, menggambarkan sifat penting dari masalah, dan

bagaimana mereka menentukan dan menjelaskan solusi (Chi, Glaser, & Rees, 1982;

Larkin et al, 1980.). Satu studi mengeksplorasi strategi pemecahan masalah di kedua ahli

dan pemula matematika mencatat perbedaan dalam penggunaan.

Refleksi dalam Problem Solving

Perbedaan antara tenaga ahli dan orang yang baru dalam memecahkan masalah

adalah bagaimana menyikapi masalah yang dihadapi. Kalau tenaga ahli informasi untuk

memecahkan masalah mungkin tidak sedatail orang baru. Sebagai contoh seorang dokter

yang sudah ahli tentunya untuk mengobati pasiennya tidak perlu informasi sebanyak orang

yang baru. Seorang ahli hanya sedikit informasi sudah dapat mengambil kesimpulan

dalampemecahan masalah.

Proses Untuk Menjadi seorang Ahli

Untuk menjadi seorang ahli dapat dilalui dengan dua cara yaitu scematisasi dan

outomatisasi. Scematisasi terjadi apabila seseorang dapat memecahkan masalah

52

berdasarkan scema yang sudah terbentuk dalam diri yang akhirnya dengan terus menerus

dibangun akan menjadi seorang ahli. Sedangkan otomatisasi terjadi bahwa seseorang sudah

menguasai konsep konsep dasar sehingga begitu informasi dibutuhkan langsung dapat

digunakan untuk memecahkan masalah, seperti dalam proses penjumlahan dan perkalian

dalam matematika.

Bakat Bawaan dan Ketrampilan yang dipelajari

Seseorang dihadapkan dalam permasalahan yang semakin rumit tentunya dalam

memcahkan masalah tidak terlepas dari bakat yang ia miliki. Namun untuk menjadi

seorang ahli perlu dilatih ketrampilan dalam memecahkan masalah. Semakin sering dia

menghadapi masalah maka ketrampilan dalam memecahkan masalah akan terbangun.

Kecerdasan dan Tiruan Keahlian

Program computer telah dikembangkan untuk menirukan kecerdasanmanusia.

Bahkan computer telah dikembangkan secara inten untuk memecahkan masalah yang

kecepatannya melibihi manusia.

Dapatkah Komputer Menjadi Pandai ?

Banyak awal pengolahan data berpusat pada computer. Computer tidak akan

menjadi cerdas tanpa adanya programmer. Pertama computer hanya menerima intruksi dan

memproses informasi secara teori.

Turing Tes

Turing tes adalah usaha yang serius yang berhubungan dengan issue apakah

program computer dapat cerdas. Dasar pemikiran turing tes adalah apakah seorang

observer dapat membedakan penampilan sebuah computer dengan seorang menusia?.

Pengujian ini dilakukan dengan komputer, responden manusia, dan seorang interogator.

Interogator memiliki dua percakapan yang berbeda dengan program komputer interaktif.

Tujuan dari interogator adalah untuk mengetahui mana dua pihak adalah orang

berkomunikasi melalui komputer, dan yang merupakan komputer itu sendiri. Interogator

dapat meminta kedua belah pihak pertanyaan sama sekali. Namun, komputer akan

mencoba untuk menipu interogator untuk percaya bahwa dia adalah manusia. Manusia,

sebaliknya, akan berusaha untuk menunjukkan interogator bahwa ia benar-benar adalah

manusia. Komputer melewati Turing Test jika interogator tidak dapat membedakan

komputer dari manusia.Seringkali, apa yang peneliti tertarik ketika menilai kecerdasan

komputer bukanlah waktu reaksi mereka, yang sering jauh lebih cepat daripada manusia.

Mereka tertarik bukan pada pola waktu reaksi, yaitu, apakah masalah yang mengambil

53

komputer relatif lebih lama untuk memecahkan juga mengambil peserta manusia relatif

lebih lama. Kadang-kadang, tujuan dari model komputer bukan untuk mencocokkan

kinerja manusia tetapi untuk melebihi itu. Dalam kasus ini, maksimum AI, daripada

simulasi kecerdasan manusia, adalah tujuan dari program ini. Kriteria apakah kinerja

komputer cocok dengan manusia tidak lagi relevan.

System Ahli

Sistem ahli adalah program komputer yang dapat melakukan sepereti cara tenaga

ahli dalam suatu daerah yang cukup spesifik. Mereka tidak dikembangkan dengan model

kecerdasan manusia, tetapi untuk mensimulasikan kinerja hanya dalam satu daerah.

Mereka sebagian besar didasarkan pada aturan yang diikuti dan bekerja turun seperti pohon

keputusan. Beberapa program dikembangkan untuk mendiagnosa berbagai macam

gangguan kesehatan, seperti kanker. Program-program tersebut jelas potensi signifikansi

besar, mengingat biaya yang sangat tinggi (keuangan dan pribadi) dari diagnosa yang

salah.

Kreatifitas

Seringkali kita berasumsi bahwa kebanyakan orang hanya kreatif pada bidang

tertentu saja. Sebenarnya ada bermacam-macam kreatifitas lain dalam diri manusia, tetapi

sering kali kita tidak menyadari dan tidak mengetahui. Hampir semua orang akan setuju

bahwa individu yang kreatif menunjukkan produktivitas kreatif. Mereka menghasilkan

penemuan, penemuan wawasan, karya seni, paradigma revolusioner, atau produk lain yang

asli dan berharga. Kebijaksanaan konvensional menunjukkan bahwa orang yang sangat

kreatif juga memiliki gaya hidup kreatif. Ini gaya hidup yang ditandai dengan fleksibilitas,

perilaku non-stereotip, dan sikap yang tidak sesuai.

Apa karakteristik orang yang kreatif ?

Individu yang kreatif seringkali memiliki skor yang tinggi pada penilaian

kreativitas. Ini termasuk kreatifitas kognitif.

Beberapa peneliti percaya bahwa apa yang membedakan orang yang sangat kreatif dari

orang-orang yang kurang luar biasa adalah keahlian dan komitmen untuk usaha kreatif

mereka. Individu yang sangat kreatif bekerja lama dan keras. Apa yang orang-orang kreatif

seperti Leonardo da Vinci, Albert Einstein, dan Isaac Newton memiliki kesamaan? kredo

agama. Beberapa peneliti telah difokuskan pada pentingnya motivasi dalam produktivitas

kreatif (misalnya, Amabile, 1996; Collins & Amabile, 1999). Satu dapat membedakan

motivasi intrinsik, yang bersifat internal bagi individu, dari motivasi ekstrinsik, yang

54

berada di luar individu. Sebagai contoh, motivator intrinsik mungkin termasuk kenikmatan

belaka dari proses kreatif atau keinginan pribadi untuk memecahkan masalah. Motivasi

intrinsik adalah penting untuk kreativitas. Motivator ekstrinsik mungkin termasuk

keinginan untuk ketenaran atau keberuntungan. Motivator ekstrinsik sebenarnya dapat

menghambat kreativitas dalam banyak tapi tidak semua keadaan (Amabile, 1996;. Prabhu

dkk, 2008).

55

BAB 12

PENGAMBILANKEPUTUSAN DAN PENALARAN

Pertimbangan dan Pengambilan keputusan

Selama hidup kita secara konstan sedang membuat keputusan dan pertimbangan.

Salah satu dari keputusan yang paling utama yang kamu telah buat adalah memilih

perguruan tinggi. Di dalam perguruan tinggi banyak yang harus kita putuskan yaitu

bagaiman kita memilih program studi, meilih teman dan kursus apa yang hgarus diikuti

dan bagaimana membelanjakan uang. Semua ini butuh keputusan.

Teori keputusan Klasik

Model yang paling awal bagaimana keputusan dibuat oleh orang-orang ahli

ekonomi, orang-orang statistik, dan ahli filsafat disebut teori keputusan klasik. Yang

biasanya menggunakan model matematika.

Model wanita Ekonomi

Di antara model pengambilan keputusan yang crafted di (dalam) abad 20 adalah

sebagai manusia ekonomi dan woman.Model ini mengasumsikan tiga hal :

1) Pembuat keputusan secara penuh diberitahukan mengenai semua pilihan mungkin

untuk keputusan mereka dan tentang semua hasil yang mungkin dari pilihan keputusan

mereka.

2) Mereka dengan tidak terbatas sensitip kepada pembedaan yang sulit dipisahkan antar

pilihan keputusan.

3) Mereka secara penuh masuk akal dalam hubungan dengan pilihan pilihan mereka.

(Edwards, 1954)

Subjektif harapan dari teori kegunaan

Teori ini berdasarkan keuntungan yang diambil dari keputusan individual. Sehingga

manusia dengan teori ini diharapkan selalu sukses.Teori berdasarkan dua hal yaitu :

1. Pertimbangan Kegunaan

2. Berdasarkan dugaan atau perkiraan.

Heuristic dan penyimpangan

Mental shortcuts penyimpangan dan heuristic menerangi teori banyak sekali

pembuatan keputusan, tetapi mereka juga mempertimbangkan suatu banyak kesempatan

kesalahan lebih besar. Kita akan menyelidiki kedua-duanya penyimpangan dan heuristik

secara lebih detil di (dalam) bagian yang berikutnya.

56

Heuristic

Dalam mengambil keputusan sehari-hari mereka menggunakan Heuristic mental

shortcuts untuk menerangi pembuatan keputusan.

Satisficing

Kita menyadari bahwa manusia tidak ada yang sempurna dan memilki

keterbatasan. Untuk itu dalam mengambil keputusan yang ideal sangat sulit. Pengambilan

keputusan sering tidak masuk akal tetapi masih dalam batas-batas kewajaran.

Dalam pengambilan keputusan klasik yang menjadi pertimbangan adalah sumberdaya

manusia saat itu, sehingga pengambilan keputusan didasarkan untuk memenuhi kepuasan

pada saat itu walaupun kadang-kadang tidak rasional.

Penghapusan oleh aspek

Di setiap situasi kita tidak dapat mencoba memanipulasi secara mental semua

atribut yang dihargai dari semua pilihan yang tersedia. Melainkan, kita menggunakan

memproses mengeliminasi aspek tertentu, di mana kita menghapuskan alternatif dengan

memusatkan pada aspek dari tiap alternatif, satu demi satu.

Jika kamu sedang berusaha untuk memutuskan perguruan tinggi yang yang menjadi

pilihanmu, proses penghapusan oleh aspek mungkin kelihatan seperti ini:

1) Memusatkan pada satu aspek yang pengarah pada atribut tentang berbagai pilihan

ongkos akan ke perguruan tinggi

2) Membentuk suatu ukuran minimum untuk aspek yang mengarah ke hal itu ( uang

kuliah harus di bawah $ 20,000 saban tahun);

3) Menghapuskan semua pilihan yang tidak sesuai dengan itu

4) Memilih suatu aspek yang pengarah di mana kita menetapkan suatu minimum ukuran

untuk menghapuskan pilihan tambahan.

5) Melanjut penggunaan suatu proses percontohan penghapusan pilihan dengan

mempertimbangkan rangkaian aspek sampai pilihan tunggal l ( Dawes, 2000).

Representasi Heuristic

Sebelum kamu membaca tentang representasi, berikut masalah dari Kahneman dan

Tversky ( 1972).

Semua keluarga-keluarga yang memilki enam anak di dalam kota besar telah disurvei. Di

dalam 72 keluarga mempunyai urutan kelahiran anak-anak lelaki dan anak-anak

perempuan adalah G B G B B G ( G : anak perempuan; B: anak laki-laki). Apa yang

57

kamu perkirakan banyaknya keluarga-keluarga yang disurvei di mana mempunyai urutan

kelahiran BGBBBB?

Kebanyakan orang-orang memperkirakan banyaknya keluarga-keluarga dengan B G B B B

B kelahiran menaksir jumlah untuk kurang dari 72. Benar-Benar, perkiraan terbaik dari

jumlah keluarga-keluarga dengan urutan kelahiran ini adalah 72, sama halnya untuk G B

G B B G urutan nomor kelahiran, jumlah Yang diharapkan untuk pola terbaik yang kedua

akan sama sebab jenis kelamin untuk masing-masing kelahiran mempunayai kesempatan

seorang anak laki-laki atau seorang anak perempuan adalah setengah. Begitu, manapun

pola kelahiran sama mungkin ( 1/2)6 untuk kejadian B B B B B B atau GGGGGG.

Mengapa kita percaya bahwa urutan kelahiran lebih mungkin dari yang lain?

alasannya adalah bahwa kita menggunakan represetasi heuristik. Di dalam perwakilan, kita

menilai kemungkinan dari suatu peristiwa tidak-pasti menurut:

Bagaimana sungguh-sungguh serupa atau mewakili populasi .

Derajat tingkat mencerminkan corak menyakinkan dari proses itu dihasilkan (seperti

acak) ( lihat juga Fischhoff, 1999; Johnson-Laird, 2000, 2004).

Ketersediaan Heuristik

Paling kita sedikitnya adakalanya menggunakan heuristik ketersediaan, di mana

kita membuat pertimbangan atas dasar bagaimana dengan mudah kita dapat mengingat

lagi apa yang kita merasa relevan dengan kejadian suatu peristiwa ( Tversky& Kahneman,

1973; lihat juga Fischhoff, 1999; Sternberg, 2000).

Penebakan adalah suatu heuristik berhubungan dengan ketersediaan menjadi anchoring-

and-adjustment heuristic saraf tak sadar, yang mana orang-orang melakukan penyesuaian

evaluasi mereka macam hal atas pertolongan poin-poin acuan tertentu menyebut end-

anchors. Di depan kamu membaca terpasang, dengan cepat ( di (dalam) kurang dari 5

[detik / barang bekas]) perhitungan terlambat di dalam kepala mu adalah jawaban bagi

masalah berikut :

8 x 7 x 6 x 5 x 4 x 3 x

2 x 1

Sekarang, dengan cepat mengkalkulasi jawaban bagi mu masalah berikut :

1 x 2 x 3 x 4 x 5x 6 x 7

x 8

58

Dua kelompok peserta memperkirakan produk salah seorang menyangkut sebelum-

menyerahkan dua satuan delapan angka ( Tversky& Kahneman, 1974). Angka median (

pertengahan) menaksir untuk peserta memberi urutan yang pertama adalah 2,250. Karena

peserta memberi barisan yang kedua , angka median perkiraan adalah 512. ( produk Yang

nyata adalah 40,320 untuk kedua-duanya.) keduanya Produk menjadi sama, ketika mereka

harus mencari angka-angka yang sama ( menerapkan hukum perkalian yang berganti-

ganti). Meskipun begitu, orang-orang menyediakan suatu yang lebih tinggi perkiraan untuk

urutan yang pertama dibanding untuk yang kedua sebab perhitungan mereka menyangkut

penjagkaran digit awal dikalikan dengan masing-masing pandangan lain suatu yang

penaksiran yang lebih tinggi dari yang mereka membuat suatu penyesuaian untuk

menjangkau suatu perkiraan akhir. Lagipula, orang-orang penyesuaian membuat sebagai

jawaban atas suatu tebakan adalah lebih besar ketika tebakan dibulatkan dibanding ketika

nampak (adalah) suatu nilai tepat.

Kerangka

Pertimbangan yang lain di (dalam) teori keputusan menjadi pengaruh kuat akibat

kerangka, di mana jalan/cara [bahwa/yang] pilihan diperkenalkan pengaruh [adalah]

pemilihan dari suatu pilihan ( Tversky& Kahneman, 1981).

Penyimpangan

Di dalam bagian berikutnya, kita mendiskusikan beberapa penyimpangan yang

sering terjadi ketika keputusan buatan seseorang: korelasi menyesatkan, kepercayaan

berlebih, dan peninjauan kebelakang penyimpangan.

Korelasi Menyesatkan yang dipengaruhi untuk lihat kategori dan atribut atau peristiwa

tertentu ketika berkaitan atau tidak berkaitan. Peristiwa ini membuat korelasi menyesatkan

( Hamilton& Lickel, 2000). Di dalam kasus peristiwa, kita boleh lihat cause-effect

hubungan palsu. Di dalam kasus atribut, kita boleh menggunakan pribadi

merugikan untuk membentuk dan menggunakan klise ( barangkali sebagai hasil

menggunakan representa- heuristik tiveness).

Buah pikiran keliru

Buah pikiran keliru dan Heuristik adalah sering dipelajari bersama-sama sebab

mereka pergi bergandengan tangan. Aplikasi suatu heuristik untuk membuat suatu

keputusan boleh mendorong kearah buah pikiran keliru di (dalam) pemikiran. Oleh karena

itu, ketika kita mendiskusikan beberapa buah pikiran keliru, kita meninjau lagi

[bagi/kepada] sebagian dari heuristik bersama-sama yang (mana) mereka sering terjadi.

59

Buah pikiran keliru Penjudi dan Tangan Yang panas

Buah pikiran keliru penjudi adalah suatu kepercayaan salah mengira [bahwa/yang]

kemungkinan [dari;ttg] peristiwa acak ditentukan, seperti pemenang atau gagal/kehilangan

pada suatu permainan untung-untungan, dipengaruhi oleh peristiwa acak sebelumnya.

Sebagai contoh, seorang penjudi [yang] kertas WC lima taruhan berurutan boleh percaya

bahwa suatu kemenangan kemudian lebih waktu mungkin yang keenam. Ia merasakan

bahwa ia adalah " tiba" untuk memenangkan. Di (dalam) kebenaran, tentu saja, masing-

masing taruhan ( atau undian koin) adalah suatu peristiwa takgaynt yang mempunyai suatu

proba sama- bilas gagal/kehilangan atau pemenang. Penjudi adalah tidak [ada] lagi

mungkin untuk memenangkan pada [atas] 6th bertaruh dibanding pada [atas] 1st-or pada

[atas] 1001st [itu]. Buah pikiran keliru penjudi adalah suatu contoh [menyangkut] heuristik

wakil bersalah/tak berhasil baik: Orang percaya bahwa pola teladan wakil;contoh masa

lampau peristiwa kini mungkin untuk berubah.

Kata penghubung Buah pikiran keliru

Apakah kamu ingat eksperimen diuraikan di dalam bagian pada [atas] ketersediaan

heuris- saraf tak sadar di mana orang-orang diminta untuk menilai bagaimana sering

format [itu]___ _ ing ( yaitu., tujuh dibiarkan- ters berakhir dengan - ing) atau____ _ n_ (

yaitu., tujuh surat dengan n [sebagai/ketika] second-to-the-last surat) nampak di (dalam)

suatu jalan lintasan? ketersediaan Heuristik mungkin mendorong kearah kata penghubung

buah pikiran keliru. Di (dalam) kata penghubung buah pikiran keliru, perorangan memberi

suatu yang lebih tinggi perkiraan untuk suatu subset peristiwa ( e.g., kejadian ing)

dibanding untuk yang lebih besar satuan peristiwa berisi subset yang diberi ( e.g., kejadian

n [sebagai/ketika] second-to-the-last surat). Buah pikiran keliru ini juga digambarkan di

(dalam) bab yang membuka sketsa mengenai Linda.

Yang ditenggelamkan- Harga Buah pikiran keliru

Suatu kesalahan di dalam pertimbangan yang adalah yang sungguh umum di dalam

pemikiran masyarakat menjadi ditenggelamkan buah pikiran yang keliru- menyerupai

renda ( Dupuy, 1998, 1999; Strough et al., 2008). Buah pikiran keliru ini menghadirkan

keputusan untuk melanjut untuk menanam modal dalam sesuatu yang sederhananya sebab

orang telah menginvestasikan di dalamnya dan berharap untuk memulihkan investasi

seseorang.

60

Intisari tentangnya: Apakah Heuristik Membantu Kami atau Petunjuk Tersesat?

Heuristik tidak selalu yang didorong kearah pertimbangan salah atau keputusan

lemah ( Cohen, 1981). Tentu saja, kita menggunakan mental ini shortcuts sebab mereka

menjadi sangat sering benar. Kadang-Kadang, mereka jalan gambar yang sederhana

nampak kesimpulan. Sebagai contoh, suatu heuristik sederhana, take-the-best, kaleng

dengan mengagumkan efektif di dalam) situasi keputusan ( Gigerenzer& Brighton, 2009;

Gigerenzer& Goldstein, 1996; Rawa, Todd,& Gigerenzer, 2004). Aturan sederhana. Di

dalam pembuatan suatu keputusan, mengidentifikasi ukuran [yang] paling utama yang

tunggal kepada kamu untuk pembuatan keputusan itu. Sebagai contoh, ketika kamu

memilih suatu mobil baru, faktor yang paling utama boleh jadi jarak mil gas baik,

keselamatan, atau penampilan. Mbuat[lah pilihan mu atas dasar atribut itu.

Biaya kesempatan

Biaya kesempatan menjadi harga yang dibayar membantu dirinya dari peluang

tertentu. Mengambil kesempatan biaya-biaya ke dalam rekening adalah penting ketika

pertimbangan dibuat. Sebagai contoh, mengira kamu lihat suatu pekerjaan agung

menawarkan di (dalam) San Francisco. Kamu selalu ingin tinggal disana. Kamu adalah

siap untuk mengambil itu. Sebelum kamu lakukan, kamu harus tanyakan diri anda suatu

pertanyaan: Apa hal-hal yang lain akan kamu harus membatalkan untuk mengambil

keuntungan dari biaya itu?

Pengambilan keputusan Naturalistic

Banyak peneliti menantang pengambilan keputusan itu adalah suatu proses

kompleks yang tidak bisa direproduksi cukup di dalam laboratorium sebab keputusan riil

sering buatan situasi di mana ada taruhan tinggi. Sebagai contoh, status mental dan cogni-

tive tekanan yang berpengalaman oleh seorang kamar darurat dokter yang ketemu suatu

pasien sukar untuk reproduksi di luar suatu pengaturan klinis.

Kritik ini telah mendorong pengembangan suatu bidang studi yang didasarkan pada

keputusan yang membuat di lingkungan alami ( pengambilan keputusan naturalistic).

Membuat Keputusan kelompok

Kelompok membentuk keputusan [yang] dengan cara yang berbeda dibanding

individu. Sering, ada manfaat ke mak- ing keputusan di (dalam) kelompok. Bagaimanapun,

suatu peristiwa disebut " groupthink" dapat terjadi bahwa dengan serius merusak mutu

61

keputusan buat. Di bagian yang berikutnya kita akan menyelidiki keputusan kelompok

membuat secara lebih detil.

Manfaat Keputusan kelompok

Aktip sebagai kelompok dapat tingkatkan efektivitas pengambilan keputusan, sama halnya

dapat tingkatkan efektivitas pemecahan masalah. Banyak perusahaan berkombinasi

individu ke dalam regu untuk meningkatkan pengambilan keputusan. [Oleh/Dengan]

pembentukan pengambilan keputusan regu, kelompok bermanfaat bagi dari keahlian dari

tiap dari anggota. Ada juga suatu peningkatan di dalam sumber daya dan gagasan ( Salas,

Burke,& Cannon-Bowers, 2000). Manfaat keputusan kelompok pembuatan yang lain

ditingkatkan memori kelompok di atas memori individu ( Hinsz,

1990).

Neurosansi Pengambilan keputusan

Seperti di masalah [yang] memecahkan, prefrontal kulit pohon, dan terutama sekali

cingulate kulit pohon yang di depan, adalah aktip sepanjang pengambilan keputusan proses

( Barraclough, Conroy,& Tempat teduh, 2004; Kennerley et al., 2006; Jadilah et al., 2004).

Explorasi pengambilan keputusan di (dalam) monyet sudah mencatat pengaktifan di

parietal daerah otak ( Platt& Glimcher,1999). Jumlah keuntungan dihubungkan dengan

suatu keputusan juga mempengaruhi jumlah activation diamati di dalam parietal daerah (

Platt& Glimcher, 1999).

Pengujian pengambilan keputusan di dalam obat abusers mengenali sejumlah area di

dalam volved di dalam keputusan penuh resiko. Peneliti belajar obat/racun abusers sebab

penyalahgunaan obat.

Penalaran Deduktif

Pengambilan keputusan dan Pertimbangan melibatkan mengevaluasi peluang dan

pemilihan satu pilihan di atas yang lain. Suatu macam terkait pemikiran sedang memberi

alasan. penalaran menjadi proses kesimpulan gambar dari prinsip dan dari bukti (

Leighton& Sternberg,2004; Sternberg, 2004; Wason& Johnson-Laird, 1972). Di dalam

penalaran, kita pindah dari apa tang telah dikenal untuk menyimpulkan/menduga suatu

kesimpulan baru atau untuk mengevaluasi suatu kesimpulan diusulkan.

Pemikiran adalah sering dibagi menjadi dua jenis: penalaran induktif dan deduktif.

62

Apa penalaran deduktif?

Penalaran deduktif menjadi proses penalaran dari satu atau lebih laporan umum

mengenai apa yang dikenal untuk menjangkau suatu kesimpulan tertentu ( Johnson-

Laird,2000; Sobekan, 1999; Williams, 2000). Hal itu sering melibatkan pemikiran dari satu

atau lebih laporan umum mengenai apa yang dikenal untuk suatu aplikasi spesifik yang

menyangkut laporan umum.

Penalaran deduktif berdasar pada dalil logis. Suatu dalil pada dasarnya suatu pernyataan,

yang mana mungkin baik atau benar maupun sumbang.

Pemikiran Bersyarat

Satu jenis pemikiran deduktif adalah pemikiran bersyarat. Di bagian yang

berikutnya, kita akan menyelidiki apa pemikiran bersyarat dan bagaimana dikerjakan.

Apa pemikiran bersyarat?

Salah satu dari yang utama jenis pemikiran deduktif adalah pemikiran bersyarat, di

mana memberi alasan harus menarik suatu kesimpulan berdasar pada suatu jika- maka

dalil. Kondisi jika - maka dalil negara bahwa jika yang terdahulu kondisi p dijumpai,

kemudian konsiquensinya peristiwa q mengikuti. Sebagai contoh, " Jika para siswa belajar

dengan keras, maka mereka mencetak prestasi tinggi pada ujian mereka." Di bawah

beberapa keadaan, jika kamu sudah mendirikan;tetapkan suatu dalil bersyarat, kemudian

kamu boleh menarik suatu kesimpulan dengan baik diberi alasan. Yang umum satuan

conditional dalil dari yang mana kamu dapat menarik suatu kesimpulan dengan baik

diberi alasan adalah, " Jika p, maka q. p. Oleh karena itu, q." Kesimpulan ini

menggambarkan kebenaran deduktif.

Penalaran Induktif

Penalaran Induktif adalah penalaran dari yang khusus menuju yang umum. Yaitu

merupakan kebalikan dari penalaran deduktif

63

TUGAS KELOMPOK MATAKULIAH PSIKOLOGI KOGNITIF

CHAPTER 8 LANGUAGE CHAPTER 10 LANGUAGE IN CONTEXT

CHAPTER 11 PROBLEM SOLVING AND CREATIVITY CHAPTER 12 DICISION MAKING AND REASONING

(Disajikan sebagai Makalah dalam Diskusi Kelas)

Buku Sumber COGNOTIVE PHSYCHOLOGY

Oleh Robert J. Stenberg, Karin Stenberg, Jeff Mio

Dosen Pembina Dr. Subanji, M.Si.

Dr. Sri Mulyati, M.Pd.

Kelompok 3 Sumaji : NPM. 130311910745 Dwi Purnomo : NPM. 130311910784

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA S-3 PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MALANG TAHUN 2013