bab 6--04042012

Upload: syafrinaldi

Post on 08-Jan-2016

8 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

andal

TRANSCRIPT

  • VI-1

    Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Aceh

    PPTK Perencanaan Pembangunan Jalan dan Jembatan

    Andal Jalan Elak Tamiang

    BAB VI

    valuasi dampak penting pada bab ini akan menguraikan hasil

    telaahan dampak rencana kegiatan pembangunan dan peningkatan

    jalan Elak Tamiang berdasarkan hasil prediksi dampak seperti

    diuraikan pada bab V. Kegiatan pembangunan dan peningkatan jalan Elak

    Tamiang ini melalui beberapa tahapan sebagai berikut : Prakonstruksi,

    Konstruksi, dan Operasi yang akan menimbulkan dampak penting terhadap

    komponen fisik-kimia, biologi, sosial, ekonomi, budaya, dan kesehatan

    masyarakat. Dampak penting tersebut dapat diklasifikasikan menjadi 2 (dua)

    yaitu dampak positif dan negatif.

    Penelaahan sebaran dampak lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan

    menurut ruang sebaran dampak dan penelaahan kegiatan proyek yang bersifat

    strategis bagi keperluan pengelolaan dan pemantauan lingkungan. Evaluasi dampak

    penting akan diuraikan berdasarkan telaahan dampak penting dari rencana

    usaha/kegiatan. Hasil evaluasi selanjutnya akan menjadi masukan bagi instansi

    yang berwenang untuk memutuskan kelayakan lingkungan dari rencana

    usaha/kegiatan.

    Evaluasi secara holistik dikembangkan dengan melakukan telaahan secara

    menyeluruh terhadap beragam dampak penting lingkungan yang dimaksud pada

    E

  • VI-2

    Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Aceh

    PPTK Perencanaan Pembangunan Jalan dan Jembatan

    Andal Jalan Elak Tamiang

    uraian prakiraan dampak penting dengan sumber usaha atau kegiatan penyebab

    dampak. Beragam komponen lingkungan yang terkena dampak penting (positif

    maupun negatif) akan ditelaah sebagai satu kesatuan yang saling terkait dan saling

    mempengaruhi, sehingga dapat diketahui keseimbangan dampak penting yang

    bersifat positif dan yang bersifat negatif

    Evaluasi dampak penting dilakukan terhadap seluruh dampak penting

    yang diprakirakan muncul dengan menggunakan metode Leopold termodifikasi.

    Hasil evaluasi dampak penting tersebut akan digunakan sebagai dasar untuk

    membuat arahan penyusunan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)

    dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL). Matriks evaluasi dampak

    penting disajikan pada Tabel 6.1 berikut ini:

  • VI-3

    Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Aceh

    PPTK Perencanaan Pembangunan Jalan dan Jembatan

    Andal Jalan Elak Tamiang

    Tabel 6.1. Matrik Evaluasi Dampak Penting Metode Leopold Termodifikasi

  • VI-4

    Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Aceh

    PPTK Perencanaan Pembangunan Jalan dan Jembatan

    Andal Jalan Elak Tamiang

    6.1. Telaahan Terhadap Dampak Penting

    Berdasarkan pada matrik evaluasi dampak penting sebagaimana pada

    Tabel 6.1. secara umum dapat diketahui penting positif atau negatif serta

    dampak tersebut akan bersifat permanen atau sementara dari kegiatan

    pembangunan dan peningkatan jalan Elak Tamiang terhadap lingkungan hidup

    di sekitarnya. Secara lebih lengkap telaahan diuraikan sebagai berikut :

    6.1.1. Tahap Prakonstruksi

    (1) Konflik sosial

    Tahap prakontruksi merupakan fase yang paling utama akan

    menentukan keberhasilan rencana kegiatan dapat diterima oleh

    masyarakat atau tidak. Kegiatan survey dan pembebasan lahan apabila

    tidak dikomunikasikan dengan baik kepada masyarakat dapat memicu

    timbulnya konflik sosial yang dapat mengganggu situasi kerawanan

    dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

    Timbulnya dampak ini bermula dari citra buruk yang telah terlanjur

    terbentuk di mata masyarakat dalam proses pembebasan lahan

    kegiatan serupa yang dipublikasikan melalui media masa. Adanya

    kesimpangsiuran informasi mengenai nilai ganti rugi tanah/ tanaman

    serta munculnya spekulan tanah menjadikan masalah ini semakin

    ruwet. Jika konflik ini tidak diatasi dengan baik maka akan timbul

    desakan dari masyarakat berupa demo/protes, yang akan lebih sulit

    ditangani. Untuk mencegah dampak ini menjadi permanen dan

    akumulatif sebaiknya dilakukan transparansi dalam penentuan harga

    ganti rugi serta melibatkan masyarakat untuk memberikan saran

    mengenai harga ganti rugi yang akan ditetapkan pemerintah.

    (2) Sikap dan persepsi masyarakat

    Rencana proyek pembangunan dan peningkatan jalan Elak Tamiang ini

    mendapat respon positif oleh masyarakat. Mereka menilai bahwa

    kegiatan akan memberikan kontribusi besar dalam peningkatan taraf

    perekonomian masyarakat, melalui kemungkinan penyerapan tenaga

    kerja, terbukanya peluang usaha serta adanya suatu harapan besar

    bahwa daerah mereka akan berkembang menjadi kawasan urban.

    Dampak ini harus terus dikembangkan dengan mengajak serta

    masyarakat dalam tahap konstuksi, dengan adanya tenaga kerja yang

    berasal dari sana akan mengurangi konflik sosial yang akan terjadi.

    Bila dapat dipertahankan dengan baik sikap dan persepsi masyarakat

  • VI-5

    Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Aceh

    PPTK Perencanaan Pembangunan Jalan dan Jembatan

    Andal Jalan Elak Tamiang

    akan terus memberi nilai positif sampai dengan tahap kontruksi dan

    juga operasi.

    Kegiatan sosialisasi yang telah dilakukan dapat mereduksi dan

    meyakinkan masyarakat akan komitmen pemrakarsa untuk

    mengangtisipasi berbagai kemungkinan ekses negatif yang akan

    ditimbulkan pada saat kegiatan pembebasan lahan.

    6.1.2. Tahap Konstruksi

    (1) Perubahan tataguna lahan

    Pembangunan dan peningkatan Jalan Elak Tamiang secara langsung

    akan menyebabkan perubahan tataguna lahan. Berdasarkan hasil

    identifikasi maka akan terjadi perubahan tataguna lahan perkebunan,

    persawahan, pekarangan, dll. Perubahan tataguna lahan ini apabila

    tidak dikendalikan maka akan dapat mempengaruhi rencana tata

    ruang Kabupaten Aceh Tamiang. Oleh karena itu, rencana

    pembangunan dan peningkatan jalan Elak Tamiang ini hendaknya

    perlu segera diakomodasi dalam rencana tataruang yang saat ini masih

    dalam proses penyusunan.

    (2) Runoff

    Kegiatan borrow area dan pekerjaan tanah akan dapat memicu

    terjadinya runoff yang apabila air limpasan permukaan ini masuk ke

    badan air akan menyebabkan meningkatnya konsentrasi kekeruhan.

    Diprakirakan terjadi peningkatan runoff selama tahap kontruksi ini

    dari yang semula 19,89 M3/jam menjadi 31,66 M3/jam. Adanya

    peningkatan runoff ini perlu diwaspadai pada saat kegiatan konstruksi

    karena dapat menghambat pelaksanaan kegiatan konstruksi sehingga

    pekerjaan akan mengalami penundaan dari skedul yang telah

    ditetapkan. curah hujan yang tinggi wilayah Aceh Tamiang akan

    mendukung terjadinya runoff yang tinggi pula.

    (3) Udara

    Sumber pencemaran udara berasal dari berbagai aktifitas seperti:

    mobilisasi alat dan material dan perkerasan jalan. Peningkatan

    konsentrasi pencemar udara khususnya TSP merupakan dampak

    negatif dari adanya emisi kendaraan proyek dan peralatan berat di

    lokasi proyek. Disamping itu keberadaan generator untuk kebutuhan

    tenaga listrik juga berpotensi menimbulkan emisi ke lingkungan

    sekitarnya dari kegiatan proyek tersebut. Emisi gas buang akan

  • VI-6

    Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Aceh

    PPTK Perencanaan Pembangunan Jalan dan Jembatan

    Andal Jalan Elak Tamiang

    mengandung SO2, CO, NO2, HC, TSP dan Pb yang berpotensi

    mengganggu kesehatan manusia terutama dapat menyebabkan

    penyakit infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) terutama bagi para

    pekerja yang mengalami kontak langsung dengan sumber pencemar.

    Namun demikian, adanya pencemar udara ini tidak akan langsung

    terekspos kepada masyarakat dikarenakan jarak permukiman yang

    relatif jauh yaitu > 1Km.

    (4) Kecelakaan lalu lintas

    Adanya mobilisasi material, pekerjaan tanah dan struktur jalan akan

    memicu angka kecelakaan lalu lintas. Hal ini terjadi jika setiap

    pengguna jalan, termasuk para pengemudi alat berat tidak

    memperhatikan pengguna jalan yang lain ditambah dengan kondisi

    lalu lintas yang telah padat. Diperlukan manajemen lalu lintas yang

    baik, agar angka ini dapat ditekan turun. Peran pemrakarsa kegiatan,

    aparat pemerintah, dan pengguna jalan sangat menentukan agar

    kecelakaan lalu lintas dapat dihindari.

    Potensi kerawanan kecelakaan lalulintas ini terutama terjadi pada

    lokasi yang berhubungan langsung dengan jalan arteri medan-aceh

    seperti di pertigaan Medang Ara dan Tanjung Mancang.

    (5) Kesempatan Kerja

    Kegiatan mobilisasi tenaga kerja untuk kepentingan pelaksanaan

    proyek ini agar dapat berjalan sesuai dengan tepat waktu dan tepat

    mutu. Hasil sosialisasi masyarakat menunjukkan adanya suatu

    harapan bahwa masyarakat setempat dapat diakomodir sebagai tenaga

    kerja sesuai dengan kemampuannya. Harapan ini tentu saja perlu

    diakomodasi agar tidak menimbulkan kerawanan sosial yang adap

    menghambat pelaksanaan pekerjaa.

    Berdasarkan pengalaman dari beberapa kegiatan sejenis, para

    kontraktor biasanya cenderung merekrut tenaga kerja yang telah

    memiliki pengalaman dan keterampilan kerja yang umumnya berasal

    dari luar daerah. Mereka adalah para migran non permanen yang tidak

    menetap di daerah tujuan. Sehingga kepada para kontraktor

    diupayakan untuk mempekerjakan tenaga kerja lokal terutama bagi

    penduduk yang merelakan lahannya dijual untuk kepentingan

    pembangunan jalan.

  • VI-7

    Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Aceh

    PPTK Perencanaan Pembangunan Jalan dan Jembatan

    Andal Jalan Elak Tamiang

    (6) Konflik sosial

    Peluang berusaha dan kesempatan bekerja pada kegiatan penerimaan

    tenaga kerja dan pengoperasian base camp dapat memicu terjadinya

    konflik sosial apabila tidak masyarat setempat yang diakomodir

    sebagai tenaga kerja. Konflik ini jika dibiarkan begitu saja akan

    menimbulkan gangguan terhadap pelaksanaan kegiatan konstruksi.

    Konflik dapat terjadi tidak hanya antara masyarakat dengan

    pemrakarsa kegiatan tetapi juga bisa terjadi antara masyarakat dengan

    masyarakat.

    (7) Sikap dan persepsi masyarakat

    Sikap dan persepsi masyarakat pada tahap konstruksi masih serupa

    dengan yang terdapat di awal kegiatan atau pada tahap konstruksi.

    Masyarakat menaruh perhatian besar, agar proyek ini dapat berjalan

    lancar. Pengetahuan akan manfaat yang akan didapatkan telah

    diketahui, seperti perbaikan kedaaan perekonomian, terbukanya

    wilayah agar mempermudah keluar masuk barang-barang yang

    memberi efek positif terhadap keadaan sosial, ekonomi dan budaya.

    Sikap dan persepsi ini perlu terus dibangun, agar proyek dapat terus

    berjalan dan dapat memenuhi harapan masyarakat.

    6.1.3. Tahap Operasi

    (1) Perubahan Tataguna Lahan

    Adanya operasional jalan Elak Tamiang akan menjadi magnet

    pertumbuhan wilayah yang dapat memicu intensitas peningkatan

    konversi lahan dari perkebunan/hutan/sawah menjadi area

    terbangun. Dalam jangka panjang juga akan terjadi perubahan dari

    rural area menjadi urban area. Adanya perubahan lahan ini akan

    menimbulkan efek berganda (multiplier effect) berupa menurunnya

    produktifitas pertanian, meningkatnya laju runoff serta perubahan

    iklim mikro.

    (2) Runoff

    Runoff merupakan dampak tidak langsung dari adanya konversi lahan

    yang menyebabkan kemampuan tanah untuk meresapkan air

    berkurang. Runoff dalam skala yang besar akan menjadi banjir yang

    dapat menimbulkan efek domino luar biasa terhadap berbagai aspek

    kehidupan dan kerusakan ekosistem. Adanya runoff ini juga akan

  • VI-8

    Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Aceh

    PPTK Perencanaan Pembangunan Jalan dan Jembatan

    Andal Jalan Elak Tamiang

    mempercepat laju kerusakan infrastruktur jalan dan menghambat

    arus lalulintas.

    (3) Udara

    Meningkatnya pencemaran udara terjadi karena adanya bangkitan

    lalulintas setelah proyek ini selesai. Banyaknya kendaraan bermotor

    yang melintasi jalan Elak Tamiang ini secara otomatis akan

    meningkatkan pencemaran udara. Berbagai riset yang telah dilakukan

    dibeberapa kota di indonesia seperti Medan, Bandung, Yogyakarta

    dan Jakarta menunjukkan bahwa Pb menyebabkan penurunan

    kecerdasan anak yang sekolahnya di pinggir jalan. Pb dan senyawanya

    merupakan salah satu bahan pencemar bersifat toksik bagi organisme

    hidup termasuk manusia. Pb bersifat neurotoksin yang masuk ke

    dalamn tubuh manusia atau hewan akan terakumulasi sehingga

    bahayanya terhadap tubuh makin meningkat. Pb bisa masuk melalui

    saluran pernapasan, pencernaan, permukaan kulit atau tubuh.

    Namun terbanyak lewat pencernaan. Pb di dalam darah tidak

    mengenal adanya ambang batas, biarpun yang masuk sedikit sekali

    tetapi memiliki efek besar. Pb dapat menjadi penyebab anemia,

    penurunan fungsi saraf dan kemampuan belajar, mengganggu fungsi

    dan menimbulkan kerusakan pada ginjal dan ekskretori,

    menimbulkan rasa lemah dan sakit pada persendian, bahkan pada

    sistem reproduksi dapat menyebabkan keguguran dan menghambat

    perkembangan bayi.

    (4) Volume lalu lintas

    Peningkatan volume lalulintas dapat menjadi suatu indikator

    meningkatnya geliat arus distribusi barang dan jasa yang bisa menjadi

    stimulus bagi adanya bangkitan ekonomi. Namun disisi lain adanya

    peningkatan volume lalulintas yang tidak terkendali dan tidak dikelola

    dengan baik akan menyebabkan terjadinya kemacetab, kecelakaan

    dan meningkatnya polusi udara.

    (5) Kecelakaan lalu lintas

    Infrastruktur jalan Elak Tamiang dengan ruang milik jalan 40 meter

    pada satu sisi akan merangsang para pengemudi kendaraan untuk

    memacu mobilnya sekencang mungkin sehingga akan memacu

    terjadinya kecelakaan lalulintas. Studi terkait yang dapat menjadi

    pembanding yaitu tingginya kecelakaan lalulintas di jalan tol di

  • VI-9

    Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Aceh

    PPTK Perencanaan Pembangunan Jalan dan Jembatan

    Andal Jalan Elak Tamiang

    berbagai kota di Indonesia akibat kelalaian para pengemudi yang

    cenderung memacu kendaraan sekencang mungkin pada jalan tol.

    Disini peran rambu lalulintas, garis pembatas jalan, traffic light,

    kemiringan jalan dan lengkung jalan menjadi aspek penting yang

    harus diperhatikan pada saat perencanaan dan konstruksi jalan.

    (6) Kepadatan Penduduk

    Kepadatan penduduk akan menyebabkan adanya interaksi kehidupan

    antar masyarakat yang dapat mempengaruhi dinamika sosial budaya

    masyarakat yang dapat mempengaruhi eksistensi pratana sosial serta

    nilai dan norma budaya setempat akibat adanya akulturasi budaya

    yang menghasilkan sebuah budaya baru. Dilain sisi adanya

    peningkatan kepadatan penduduk setelah adanya operasional jalan

    Elak Tamiang juga akan memicu konversi lahan, peningkatan volume

    sampah, peningkatan debit limbah termasuk adanya prevalensi

    penyakit yang ada di masyarakat.

    (7) Tingkat pertisipasi angkatan kerja

    Hal yang paling diharapkan dari adanya pembukaan jalan Elak

    Tamiang yaitu bangkitnya pertumbuhan ekonomi wilayah yang dapat

    menciptakan berbagai peluang berusaha dan kesempatan kerja

    sehingga nantinya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat.

    Peningkatan partisipasi angkatan kerja ini harus diiringi dengan

    kemampuan yang memadai sehingga nantinya masyarakat dapat

    memanfaatkan segala peluang kerja yang secara maksimal sehingga

    tidak hanya menjadi tenaga buruh semata. Oleh karena itu, setelah

    pembukaan jalan Elak Tamiang ini maka pemerintah Kabupaten Aceh

    Tamiang harus melakukan pembinaan ketrampilan terhadap

    angkatan kerja setempat dan bahkan akan lebih baik kalau kemudian

    diiringi dengan inkubasi bisnis masyarakat serta stimulus biaya

    modal kerja.

    (8) Adaptasi Ekologis

    Dari sektor pertanian, Kabupaten Aceh Tamiang penghasil tanaman

    bahan pangan seperti padi, palawija, sayur-sayuran dan buah-

    buahan dengan luas lahan pertanian produktif mencapai 210.279

    hektar. Sektor perkebunan yang dibudidayakan diantaranya karet,

    kelapa sawit, kopi, kakao, dan jeruk dengan luas areal perkebunan

    mencapai 101.179 hektar yang terbagi dalam perkebunan rakyat

    23.392 hektar dan perkebunan swasta 77.787 hektar Sedangkan dari

  • VI-10

    Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Aceh

    PPTK Perencanaan Pembangunan Jalan dan Jembatan

    Andal Jalan Elak Tamiang

    sektor kelautan, kecamatan Manyak payed, Bendahara dan Seruway

    merupakan penghasil perikanan laut, seperti udang windu, udang

    putih, ikan tongkol, selar, hiu, bawal, kakap, tengiri, kerapu, dan

    kepiting.

    Adaptasi ekologis yang diprakirakan akan terjadi yaitu adanya suatu

    kecenderungan alih pekerjaan yang dilakukan oleh masyarakat dari

    sektor pertanian menjadi non pertanian. Hal ini dimungkinkan

    apabila sektor non pertanian dianggap lebih menjanjikan keuntungan

    secara ekonomis.

    (9) Pranata Sosial

    Dalam sistem sosial masyarakat Aceh Tamiang, gampong dan mukim

    memliki arti tersendiri bagi masyarakat Tamiang. Berikut ini fungsi

    tata sosial yang ada di Aceh Tamiang

    a) Gampong merupakan kesatuan masyarakat hukum sebagai

    organisasi pemerintahan terendah langsung di bawah mukim

    yang menempati wilayah tertentu dan berhak menyelenggarakan

    urusan rumah tangganya sendiri. Berdasarkan Qanun No.5 tahun

    2003, keuchik adalah Kepala Badan Eksekutif gampong. Dalam

    penyelenggaraan pemerintahan, ia memegang fungsi Mono Trias

    Function (eksekutif, legislatif dan yudikatif) yang dibantu oleh

    Tuha Peut (sejenis LMD/LKMD) dan Imeum Meunasah, serta

    sekretaris gampong sebagai perangkat gampong (Ismail. 2002:

    34).

    b) Gampong memiliki sub struktur organisasi yang terdiri atas

    Perangkat/struktur lembaga adat, Pemangku adat/Fungsionaris

    adat, Hukum adat/norma, kaedah, Adat istiadat/reusam dalam

    berbagai implimentasi, seperti seremonial, seni penataan, seni

    ekpresi, dan Lembaga musyawarah adat/adat

    meusapat/pengadilan adat. Khususnya dalam urusan ekonomi

    kesejahteraan rakyat, Pemerintahan gampong memiliki beberapa

    lembaga, yaitu :

    - Keujrun Blang adalah ketua adat yang membantu pimpinan gampong dalam urusan pengaturan irigasi untuk pertanian

    dan sengketa sawah.

  • VI-11

    Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Aceh

    PPTK Perencanaan Pembangunan Jalan dan Jembatan

    Andal Jalan Elak Tamiang

    - Panglima Laot adalah ketua adat yang memimpin urusan bidang pengaturan penangkapan ikan di laut (seungketa

    laot).

    - Peutua Seuneubok adalah ketua adat yang mengatur tentang pembukaan hutan, perladangan, dan perkebunan

    pada wilayah gunung dan lembah.

    - Haria Peukan adalah pejabat adat yang mengatur ketertiban, kebersihan dan pajak retribusi pasar.

    - Syahbandar adalah pejabat adat yang mengatur urusan tambatan kapal atau perahu, lalu lintas angkutan laut,

    sungai dan danau.

    Meunasah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari gampong

    dalam sistem masyarakat Aceh Tamiang. Lembaga tersebut

    dijadikan identitas ke-Aceh-an yang telah memberikan kontribusi

    dalam membangun pola sumberdaya masyarakat berfungsi

    sebagai organisasi sosial yang memiliki muatan nilai-nilai

    aspiratif, inspiratif, energis, dan islami.

    Mukim merupakan kesatuan masyarakat hukum dalam provinsi

    Aceh yang terdiri atas gabungan beberapa gampong yang memiliki

    batas wilayah tertentu dan harta kekayaan sendiri, serta

    berkedudukan langsung di bawah camat yang dipimpin oleh

    imeum mukim. Berdasarkan Qanun No.4 tahun 2003, Kepala

    Pemerintahan Mukim adalah Imeum Mukim dengan dibantu oleh

    imeum chik, tuha peut mukim, sekretaris mukim, Majelis Adat

    Mukim dan Majelis Musyawarah Mukim.

    Lembaga-lembaga adat itu sekarang terkesan mengalami reduksi

    akibat adanya arus globalisasi dan perbuahan pola hidup

    masyarakat. Adaya pembukaan jalan Elak Tamiang akan

    menyebabkan banyak pendatang masuk ke wilayah ini sehingga

    fungsi pranata sosial yang telah terbentuk sejak ratusan tahun yang

    lalu akan cepat mengalami reduksi sehingga fungsinya secara lambat

    laun akan hilang.

    (10) Nilai dan Norma Budaya

    Kearifan lokal masyarakat merupakan suatu warisan budaya yang tak

    ternilai harganya sehingga pelestariannya menjadi sebuah keharusan

    dan tugas bersama. Struktur sosial masyarakat adalah salah satu

  • VI-12

    Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Aceh

    PPTK Perencanaan Pembangunan Jalan dan Jembatan

    Andal Jalan Elak Tamiang

    wujud warisan budaya yang tentu saja berbeda antara satu daerah

    dengan daerah lainnya. Aceh Tamiang sebagai salah satu daerah di

    Provinsi Aceh menyimpan satu khazanah budaya khususnya yang

    terkait dengan kehidupan sosial masyarakat. Keselarasan pola

    kepemimpinan antara ulama dan umara dalam menjalankan sistem

    sosial kemasyarakatan seyogyanya dijaga kelestariannya.

    Dalam struktur sosial masyarakat Aceh Tamiang Kabupaten Aceh

    Tamiang, bentuk kesatuan hidup terkecil disebut gampong (kampung

    atau desa) yang dikepalai oleh seorang geucik atau kecik. Setiap

    gampong memiliki sebuah meunasah (madrasah) yang dipimpin

    seorang imeum meunasah. Kumpulan dari beberapa gampong disebut

    mukim yang dipimpin oleh seorang imeum mukim. Kehidupan sosial

    dan keagamaan di setiap gampong dipimpin oleh pemuka-pemuka

    adat dan agama, seperti imeum meunasah, teungku khatib, tengku

    bile, dan tuha peut (penasehat adat). Secara yuridis, telah ada

    peraturan daerah yang secara khusus mengakui eksistensi gampong

    dan mukim dalam bentuk Qanun No.4 Tahun 2003 Tentang

    Pemerintahan Mukim dan Qanun No.5 Tahun 2003 Tentang

    Pemerintahan Gampong. Kedua Qanun ini memberi wewenang

    kepada gampong dan mukim untuk menjalankan tugas pokok

    otonomi, dengan kewajiban menjalankan tugas pemerintahan,

    pelaksanaan syariat Islam, penegakan adat/adat istiadat (tugas

    hakim) dan menyelenggarakan Anggaran Pendapatan dan Belanja

    sendiri. Kedua lembaga tersebut juga dapat menjalankan peran untuk

    membina dan mendayagunakan adat istiadat dan syariat sebagai aset

    kebudayaan Aceh.

    Diharapkan lembaga sosial yang telah terbentuk tersebut tidak akan

    pudar setelah adanya operasional jalan Elak Tamiang. Berbagai

    pertemuan ada dapat menjadi media yang baik untuk dapat tetap

    mempertahankan nilai dan norma budaya yang telah ada.

    (11) Timbulan sampah

    Pengoperasian jalan ini memicu timbulnya sampah. Menurut SNI 19-

    3989-1995 jalan mempunyai potensi menghasilkan sampah sebesar

    0,10-0,15 L/m/hari atau 0,020-0,1 Kg/m/hari. Timbulan ini akan

    ditambah lagi dengan aktivitas penduduk di sekitar lokasi jalan Elak

  • VI-13

    Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Aceh

    PPTK Perencanaan Pembangunan Jalan dan Jembatan

    Andal Jalan Elak Tamiang

    Tamiang ini. Sampah juga dipengaruhi oleh pola hidup, tingkat

    pendapatan, jenis bangunan yang berada di sekitar lokasi.

    (12) Air limbah

    Pengoperasian jalan Elak Tamiang ini akan memicu pertambahan

    jumlah penduduk, efek negatifnya adalah peningkatan air limbah yang

    dihasilkan menurut proyeksi Aceh Tamiang berpotensi menghasilkan

    air limbah sebesar 21.387,92 - 26.734,90 m3/hari untuk 10 (sepuluh)

    tahun mendatang. Oleh karena itu diperlukan sarana dan prasarana

    yang memadai untuk pengolahan air limbah ini sebelum dikembalikan

    ke dalam tanah, dalam rangka agar lingkungan sekitar tidak tercemari

    akibat adanya peningkatan air limbah ini.

    6.2. Telaahan sebagai Dasar Pengelolaan

    Telaahan terhadap hasil evaluasi dampak sebagaimana telah diuraikan di

    atas sebagai dasar pengelolaan dan pemantauan lingkungan di jelaskan pada

    Tabel 6.2 sebagai berikut:

  • VI-14

    Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Aceh

    PPTK Perencanaan Pembangunan Jalan dan Jembatan

    Andal Jalan Elak Tamiang

    Tabel 6.2. Telaahan Sebagai Dasar Pengelolaan Lingkungan

    Tahap Kegiatan: Prakonstruksi

    Komponen Lingkungan

    Terkena Dampak

    Sumber Dampak

    Hubungan Kausalitas Ciri Dampak Penting Kelompok

    masyarakat terkena dampak

    Luas sebaran dampak

    Arahan Pengelolaan Lingkungan

    Konflik sosial - Survey dan pengukuran

    - Pembebasan lahan

    Konflik sosial akan muncul akibat kesimpangsiurang informasi mengenai ganti

    rugi, ketidakwajaran ganti rugi yang ditetapkan.

    Dampak penting ini bersifat negatif dan akan berlangsung sesaat selama tahap

    prakonstruksi; apabila nilai ganti rugi sesuai dengan kesepakatan masyarakat. Dan sebaliknya, akan berlangsung sampai tahap konstruksi yang

    berujung pada penolakan terhadap rencana kegiatan, apabila penawaran ganti rugi seperti yang dikhawatirkan oleh masyarakat

    Masyarakat yang akan terkena dampak yaitu masyarakat yang

    lahan/tanaman nya terkena pelebaran

    Luas sebaran dampak akan terjadi secara lokal di lokasi

    rencana kegiatan pembangunan dan peningkatan jalan Elak Tamiang yaitu

    sepanjang 18 km

    Pemberian

    informasi/sosialisasi yang jelas tentang penetapan trase terhadap masyarakat agar

    dapat mempersiapkan diri sedini mungkin.

    Mengembangkan mekanisme

    komunikasi yang transparan tentang masalah lahan dengan melakukan pendekatan terhadap masyarakat pemilik lahan dan tokoh masyarakat yang dianggap sebagai panutan.

    Melibatkan masyarakat dalam

    penetapan biaya ganti rugi

    Sikap dan persepsi masyarakat

    - Survey dan pengukuran

    - Pembebasan lahan

    Sikap dan persepsi ini muncul akibat rencana pengembangan ruas jalan. Menurut masyarakat pembangunan jalan akan memberi efek positif terhadap jalannya kegiatan perekonomian.

    Dampak penting bersifat positif dan berlangsung secara permanen sampai pada tahap operasi. Dampak ini harus terus ditingkatkan dengan keterbukaan terhadap jalannya proyek kepada warga dan melibatkan warga dalam penerimaan

    tenaga kerja.

    Masyarakat yang dapat memanfaatkan kesempatan ini. Untuk calon pekerja, harus mempunyai kemampuan sesuai dengan spesifikasi perekrutan yang dibutuhkan, sedangkan bagi para

    pedagang atau pengusaha tersedianya modal usaha yang memadai.

    Luas sebaran dampak akan terjadi secara lokal di lokasi rencana kegiatan pembangunan dan peningkatan jalan Elak

    Tamiang yaitu sepanjang 18 km

    Diberikan kesempatan untuk

    bekerja bagi masyarakat yang telah merelakan tanah/lahannya untuk pengembangan ruas jalan ini.

    Mengurangi perekrutan tenaga

    kerja dari luar, mengutamakan yang berada di sekitar lokasi proyyek.

  • VI-15

    Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Aceh

    PPTK Perencanaan Pembangunan Jalan dan Jembatan

    Andal Jalan Elak Tamiang

    Lanjutan Tabel 6.3

    Tahap Kegiatan : Konstruksi

    Komponen Lingkungan

    Terkena Dampak

    Sumber Dampak

    Hubungan Kausalitas Ciri Dampak Penting Kelompok

    masyarakat terkena dampak

    Luas sebaran dampak

    Arahan Pengelolaan Lingkungan

    Perubahan tataguna lahan

    - Borrow area - Pekerjaan

    tanah

    Perubahan tataguna lahan diakibatkan aktivitas di borrow area yang mengubah lahan menjadi tempat

    penambahan, serta pembersihan lahan yang menyebabkan berubahnya bentang lahan

    Dampak penting ini bersifat negatif dan berlangsung secara

    permanen sampai tahap operasi. Dampak ini dapat mempengaruhi matapencaharian

    penduduk, iklim mikro, jumlah flora, peningkatan runoff, dan erosi,

    - Masyarakat yang terkena yaitu masyarakat di

    sepanjang jalan Elak Tamiang, khususnya yang mempunyai

    lahan/sawah/ pekarangan yang terkena pembersihan lahan.

    - Masyarakat di sekitar borrow area di Kecamatan Karang Baru.

    Luas sebaran dampak akan terjadi secara

    lokal di lokasi rencana kegiatan pembangunan

    dan peningkatan jalan Elak Tamiang yaitu sepanjang 18 km dan lokasi pengoperasian borrow area.

    Pengoperasian borrow area

    harus sesuai berpedoman dengan peraturan Gubernur

    Aceh No. 24 Tahun 2009 tentang Penggunaan Material Bahan Galian C Ramah Lingkungan

    Identifikasi lahan yang

    terkena pekerjaan tanah, flora, fauna yang terdapat didalamnya, serta perencanaan area penyerapan air hujan untuk menggantikan lahan yang dibersihkan tersebut.

    Runoff - Borrow area - Pekerjaan

    tanah

    Peningkatan erosi dan runoff diakibatkan karena perubahan tata guna lahan yang terjadi di lokasi borrow area, dan kegiatan pembersihan lahan yang mengurangi area penyerapan air serta

    flora yang terdapat di lokasi tersebut.

    Dampak penting ini bersifat negatif dan berlangsung secara sementara pada tahap kontruksi ini saja, tetapi jika tidak ada usaha perbaikan maka dampak ini akan menjadi permanen dan akumulatif.

    - Masyarakat yang terkena yaitu masyarakat di sepanjang jalan Elak Tamiang, khususnya yang mempunyai lahan/sawah/ pekarangan yang terkena pembersihan

    lahan. - Masyarakat di

    sekitar borrow area di Kecamatan Karang Baru.

    Luas sebaran dampak akan terjadi secara lokal di lokasi rencana kegiatan pembangunan dan peningkatan jalan Elak Tamiang yaitu

    sepanjang 15 km dan lokasi pengoperasian borrow area.

    Reboisasi tanaman/pohon

    perindang yang telah terkena pelebaran.

    Penetapan zoa resapa air

    (cathment area) untuk menggantikan aera yang selama ini menyerap air hujan, karena telah beralih fungsi menjadi jalan raya.

  • VI-16

    Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Aceh

    PPTK Perencanaan Pembangunan Jalan dan Jembatan

    Andal Jalan Elak Tamiang

    Udara - Mobilisasi peralatan & material

    - Borrow area - Pekerjaan

    tanah - Pekerjaan

    struktur - Asphalt

    Mixing Plant - Pekerjaan

    perkerasan jalan

    Dampak pencamaran udara terjadi karena jalan yang akan dilebarkan belum dilakukan perkerasan, bak truk pengangkut material yang umumnya terbuka, teknologi yang dipergunakan untuk

    stone crusher masih konvensional serta lokasi

    kegiatan yang berdekatan dengan permukiman penduduk.

    Dampak penting ini bersifat negatif dan akan berlangsung sesaat selama tahap konstruksi.

    Kelompok masyarakat yang terkena dampak penting pencemaran udara yaitu yang tinggal pada jarak 300 m dari badan jalan serta yang rumahnya

    berdekatan dengan stone crusher dan

    base camp

    Luas sebaran dampak akan terjadi secara lokal dimana aktifitas kegiatan proyek sedang berlangsung

    Penutupan bak kendaraan pengangkut material (dump truck).

    Penyiraman dilakukan apabila melalui jalan-jalan yang berdebu.

    Pengaturan jam operasional

    stone crusher

    Kecelakaan lalu lintas

    - Mobilisasi peralatan & material

    - Pekerjaan tanah

    - Pekerjaan struktur

    - Asphalt Mixing Plant

    Adanya konflik lalulintas dengan pengguna jalan lainnya terutama pada perlintasan antara jalan Elak Tamiang dengan jalan arteri Medan-Aceh

    Dampak penting yang akan timbul bersifat negatif dan berlangsung sementara terutama pada tahap konstruksi jalan

    Masyarakat yang tinggal di pinggir jalan Elak Tamiang yang terkena pelebaran.

    Luas sebaran dampak akan terjadi secara lokal di lokasi rencana kegiatan pembangunan dan peningkatan jalan Elak Tamiang yaitu sepanjang 18 km

    Memberi pembatas dengan

    menempatkan safety cone sepanjang areal yang masih dikerjakan

    Menempatkan petugas untuk mengatur arus pada kedua

    arah.

    Pemasangan penerangan jalan pada malam hari di daerah yang belum selesai pembersihan lahan

    Pemasangan rambu-rambu

    pada kedua arah yang dibedakan menjadi: rambu peringatan, rambu informasi dan rambu pengarah/penujuk arah lalulintas yang harus diikuti. Dengan mem perhatikan hal-hal sebagai berikut : - Rambu harus mudah untuk

    dibaca - Rambu harus dapat

    berfungsi baik siang maupun malam

    Jarak pemasangan rambu dari lokasi pekerjaan

  • VI-17

    Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Aceh

    PPTK Perencanaan Pembangunan Jalan dan Jembatan

    Andal Jalan Elak Tamiang

    mempertimbangkan waktu reaksi pengemudi agar tidak terkesan tiba-tiba.

    Kesempatan bekerja

    - Penerimaan & mobilisasi

    naker

    Terbukanya peluang kerja pada saat tahap

    konstruksi.

    Dampak yang timbul bersifat positif dimana

    pada tahap ini dapat mengurangi angka pengangguran; meskpun hanya sementara

    Masyarakat yang tinggal di pinggir

    jalan sepanjang Jalan Elak Tamiang yang terkena pelebaran.

    Luas sebaran dampak

    meliputi Kecamatan Karang Baru, Sekerak dan Kejuruan Muda

    Perekrutan dilakukan secara

    transparan untuk menghindari konflik sosial karena kecemburuan.

    Memberikan informasi

    tentang kesempatan kerja yang tersedia dan kualifikasi yang dipersyaratkan serta

    peluang usaha lain bagi yang tidak terekrut, sehingga mereka bisa menyiapkan diri terhadap peluang usaha yang ada.

    Mengutamakan/memberikan

    kesempatan atau peluang-peluang bagi masyarakat lokal terhadap pekerjaan-pekerjaan yang tercipta karena adanya proyek. Sehingga keterlibatan mereka dapat meningkatkan pendapatan.

    Konflik sosial - Penerimaan & mobilisasi

    naker

    - Base camp

    Dampak ini muncul akibat kecemburuan

    sosial yang terjadi akibat adanya perekrutan tenaga kerja dan peluang untuk berusaha khusunya di area base camp.

    Dampak yang timbul ini bersifat sementara

    selama masa kontruksi saja. Tetapi jika dampak ini tidak dikelola dengan baik maka akan muncul gelombang protes/demo yang dilakukan oleh masyarakat yang tidak puas dengan kondisi ini.

    Masyarakat yang tinggal di pinggir

    jalan sepanjang Jalan Elak Tamiang

    Luas sebaran dampak

    meliputi Kecamatan Karang Baru, Sekerak dan Kejuruan Muda

    Perekrutan dilakukan secara

    transparan untuk menghindari konflik sosial karena kecemburuan.

    Memberikan informasi

    tentang kesempatan kerja yang tersedia dan kualifikasi yang dipersyaratkan serta peluang usaha lain bagi yang tidak terekrut, sehingga

    mereka bisa menyiapkan diri terhadap peluang usaha yang ada.

    Mengutamakan/memberikan

    kesempatan atau peluang-peluang bagi masyarakat lokal

  • VI-18

    Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Aceh

    PPTK Perencanaan Pembangunan Jalan dan Jembatan

    Andal Jalan Elak Tamiang

    terhadap pekerjaan-pekerjaan yang tercipta karena adanya proyek. Sehingga keterlibatan mereka dapat meningkatkan pendapatan.

    Sikap dan persepsi masyarakat

    Kegiatan penerimaan & mobilisasi naker

    Sikap dan persepsi masyarakat terhadap kegiatan konstruksi dipengaruhi oleh ada tidaknya masyarakat setempat yang dilibatkan

    dalam kegiatan konstruksi serta apakah pembayaran pembebasan lahan telah selesai dilakukan

    Ciri dampak penting sikap dan persepsi masyarakat dapat dilihat dari respon secara visual yang disampaikan oleh masyarakat; seperti

    blokade jalan, protes, sengketa, dll.

    Kelompok masyarakat yang terkena dampat yaitu para pemilik lahan baik personal maupun korporasi

    Luas sebaran dampak meliputi Kecamatan Karang Baru, Sekerak dan

    Kejuruan Muda

    - Mengakomodir tenaga kerja setempat dengan tetap memperhatikan aspek kualifikasi yang diperlukan;

    - Setiap lahan yang akan dikonstruksi pembebasan

    lahnnya harus sudah selesai terbayarkan.

  • VI-19

    Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Aceh

    PPTK Perencanaan Pembangunan Jalan dan Jembatan

    Andal Jalan Elak Tamiang

    Lanjutan Tabel 6.3

    Tahap Kegiatan: Operasi

    Komponen Lingkungan

    Terkena Dampak

    Sumber Dampak

    Hubungan Kausalitas Ciri Dampak Penting Kelompok

    masyarakat terkena dampak

    Luas sebaran dampak

    Arahan Pengelolaan Lingkungan

    Perubahan tataguna lahan

    Merupakan

    dampak tidak langsung dari adanya operasional jalan Elak Tamiang

    Adanya pembukaan jalan Elak Tamiang akan menyebabkan meningkatnya mobilitas

    penduduk yang masuk ke wilayah ini sehingga menyebabkan adanya peningkatan kepadatan penduduk dan berimplikasi terhadap perubahan tataguna lahan.

    Adanya laju konversi lahan dari perkebunan/pertanian menjadi area terbangun

    Masyarakat yang

    tinggal di Kecamatan Karang Baru, Sekerak dan Kejuruan Muda

    Luas sebaran dampak

    meliputi Kecamatan Karang Baru, Sekerak dan Kejuruan Muda

    Kebijakan penataan ruang baik dalam bentuk RTRW Kabupaten dan ataupun RTBL

    Runoff Ada perubahan tataguna lahan

    Besar kecilnya runoff akan dipengaruhi seberapa besar konversi lahan yang terjadi

    Debit laju runoff dan adanya genangan air

    Masyarakat yang tinggal di Kecamatan Karang Baru, Sekerak dan Kejuruan Muda

    Luas sebaran dampak meliputi Kecamatan Medang Ara, Sekerak dan Kejuruan Muda

    - Pembuatan saluran drainase dan sumur resapan.

    - Penanaman pohon

    Udara - Operasional jalan

    Dampak penting ini timbul karena pengembangan ruas jalan akan meningkatkan

    volume lalulintas dimana peningkatan ini akan linear dengan peningkatan

    pencemaran udara. Disamping itu terjadinya pencemaran udara oleh emisi gas buang kendaraan ini karena kebijakan kelayakan uji emisi kendaraan belum dapat

    Peningkatan pencemaran udara ini akan terus berlangsung sepanjang

    masa selama tidak ada kebijakan dan pengelolaan emisi

    kendaraan bermotor

    Masyarakat yang tinggal di pinggir jalan sepanjang

    Jalan Elak Tamiang

    Luas sebaran dampak akan terjadi secara

    lokal di lokasi pembangunan dan

    peningkatan jalan Elak Tamiang yaitu sepanjang 18 km

    Melakukan penghijauan

    dengan tanaman seperti asam, ketapang, mahoni, dan waru untuk daerah milik jalan. Pada median jalan ditanami tumbuhan

    pengarah jalan seperti, kiara payung (Filicium, sp).

    Uji emisi untuk kelayakan

    perpanjangan kendaraan bermotor

  • VI-20

    Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Aceh

    PPTK Perencanaan Pembangunan Jalan dan Jembatan

    Andal Jalan Elak Tamiang

    berjalan secara efektif.

    Volume lalu lintas

    - Operasional jalan

    - Pemeliharaan jalan

    Pembukaan jalan Elak Tamiang akan memicu pertumbuhan volume lalulintas

    Volume lalulintas, tingkat pelayanan jalan

    Masyarakat yang tinggal di pinggir jalan sepanjang Jalan Elak Tamiang

    Luas sebaran dampak akan terjadi secara lokal di lokasi pembangunan dan peningkatan jalan Elak Tamiang yaitu sepanjang 18

    km

    - Pengaturan traffic light secara tepat.

    - Penempatan pos lalulintas pada tempat yang strategis

    Kecelakaan lalu lintas

    - Operasional jalan

    - Pemeliharaan jalan

    Infrastruktur jalan Elak Tamiang dengan ruang milik jalan 40 meter pada satu sisi akan merangsang para pengemudi kendaraan untuk memacu mobilnya sekencang mungkin sehingga akan memacu terjadinya kecelakaan lalulintas

    Intensitas kejadian kecelkaan lalulintas dan jumlah korban

    Para pengguna jalan dan masyarakat yang tinggal di dipinggir jalan sepanjang 18 Km

    Luas sebaran dampak akan terjadi secara lokal di lokasi pembangunan dan peningkatan jalan Elak Tamiang yaitu sepanjang 18 km

    - Pengaturan traffic light secara tepat.

    - Penempatan pos lalulintas pada tempat yang strategis

    Kepadatan penduduk

    Operasional jalan

    Kepadatan penduduk akan menyebabkan adanya interaksi kehidupan antar masyarakat yang dapat mempengaruhi dinamika sosial budaya masyarakat yang dapat mempengaruhi eksistensi pratana sosial serta nilai dan norma budaya setempat akibat adanya akulturasi budaya yang menghasilkan sebuah budaya baru

    Kepadatan penduduk perKm2

    Masyarakat yang tinggal di Kecamatan Karang Baru , Sekerak dan Kejuruan Muda

    Luas sebaran dampak akan terjadi secara lokal di lokasi pembangunan dan peningkatan jalan Elak Tamiang yaitu sepanjang 18 km

    Kebijakan penataan ruang baik dalam bentuk RTRW Kabupaten dan ataupun RTBL

    Tingkat partisipasi angkatan kerja

    Operasional jalan

    Tingkat partisipasi angkatan kerja merupakan dampak tidak langsung dari adanya peluang usaha dan kesempatan kerja

    Prosentase partisipasi angkatan kerja masyarakat di Kecamatan Mendangara, Sekerak dan Kejuruan Muda

    Masyarakat yang tinggal di Kecamatan Karang Baru , Sekerak dan Kejuruan Muda

    Luas sebaran dampak meliputi Kecamatan Karang Baru, Sekerak dan

    - Pembinaan ketrampilan tenaga

    - Inkubasi agrobisnis - Pemberdayaan masyarakat

  • VI-21

    Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Aceh

    PPTK Perencanaan Pembangunan Jalan dan Jembatan

    Andal Jalan Elak Tamiang

    Kejuruan Muda

    Adaptasi ekologi Operasional jalan

    Adaptasi ekologis yang diprakirakan akan terjadi yaitu adanya suatu kecenderungan

    alih pekerjaan yang dilakukan oleh masyarakat dari sektor pertanian menjadi non pertanian. Hal ini dimungkinkan apabila sektor non pertanian dianggap lebih

    menjanjikan keuntungan secara ekonomis.

    Banyaknya penduduk yang beralih profesi dan atau pola nafkah ganda

    Masyarakat yang tinggal di Kecamatan Karang Baru , Sekerak dan Kejuruan Muda

    Luas sebaran

    dampak meliputi Kecamatan Karang Baru, Sekerak dan Kejuruan

    Muda

    - Pembinaan ketrampilan tenaga

    - Pemberdayaan masyarakat

    Pranata sosial Operasional jalan

    Adaya pembukaan jalan Elak Tamiang akan menyebabkan banyak pendatang masuk ke wilayah ini sehingga fungsi pranata sosial yang telah terbentuk sejak ratusan tahun yang lalu akan cepat mengalami reduksi sehingga fungsinya secara lambat laun akan hilang

    Pudarya fungsi pranata sosial yang telah ada seperti: Keuchik, Keujurun Blang, Panglima Laot, dll

    Masyarakat yang tinggal di Kecamatan Karang Baru , Sekerak dan Kejuruan Muda

    Luas sebaran dampak meliputi Kecamatan Karang Baru, Sekerak dan Kejuruan Muda

    Pembinaan dan pemberdayaan lembaga adat

    Nilai dan Norma Budaya

    Operasional jalan

    Adanya akulturasi budaya lokal dan budaya baru menyebabkan terjadinya pergeseran nilai-nilai yang ada di masyarakat

    Adanya pergeseran norma dan budaya masyarakat

    Masyarakat yang tinggal di Kecamatan Karang Baru, Sekerak dan Kejuruan Muda

    Luas sebaran dampak meliputi Kecamatan Karang Baru , Sekerak dan Kejuruan Muda

    Pertemuan dan pembinaan lembaga adat secara reguler

    Timbulan sampah

    Operasional jalan

    Dampak ini akibat aktivitas di jalan maupun di sekitar jalan, yang berpotensi menghasilkan

    timbulan sampah yang besar.

    Dampak negatif ini dapat berlangsung permanen, selama jalan tersebut

    masih melakukan aktivitas.

    Masyarakat yang tinggal di pinggir jalan sepanjang

    Jalan Elak Tamiang

    Luas sebaran dampak akan terjadi secara

    lokal di lokasi pembangunan dan peningkatan jalan Elak Tamiang yaitu

    Melakukan penelitian

    jumlah timbulan sampah yang dihasilkan.

    Menyediakan sarana dan

    prasara pengelolaan sampah di sekitar lokasi jalan, misalnya peletakan tong-tong sampah di sepanjang jalan Elak

  • VI-22

    Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Aceh

    PPTK Perencanaan Pembangunan Jalan dan Jembatan

    Andal Jalan Elak Tamiang

    sepanjang 15 km

    Tamiang.

    Bekerja sama dengan Dinas

    Kebersihan atau pihak swasta yang bertugas mengelola sampah, khususnya sampah jalan.

    Air limbah - Operasional jalan

    Dampak ini akibat aktivitas di jalan maupun di sekitar jalan, yang berpotensi menghasilkan air limbah.

    Dampak negatif ini dapat berlangsung permanen, selama jalan dan bangunan di sekitar jalan masih melakukan

    aktivitas.

    Masyarakat yang tinggal di pinggir jalan sepanjang Jalan Elak Tamiang

    Luas sebaran dampak akan terjadi secara lokal di lokasi pembangunan

    dan peningkatan jalan Elak Tamiang yaitu sepanjang 18 km

    Penyediaan sarana MCK

    yang memadai

    Penyediaan sarana dan

    prasarana pengelolaan air limbah, secara sederhana

    pembuatan tangki septik yang memadai.

    Penyedian sarana

    pengolahan limbah komunal, sehingga setiap warga masyarakat tidak perlu menggunakan pengolahan limbah secara individu.

    Atau dapat juga dilakukan

    dengan cara senteralisasi, berupa pipanisasi air limbah yang di alirkan ke tempat tertentu, baru kemudian dilakukan pengolahan.

  • VI-23

    Andal Jalan Elak Tamiang

    Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Aceh

    PPTK Perencanaan Pembangunan Jalan dan Jembatan

    6.3. Rekomendasi Penilaian Kelayakan Lingkungan

    Berdasarkan evaluasi dampak dan arahan pengelolaan yang telah

    dilakukan menunjukkan bahwa dampak penting yang diprakirakan muncul

    tersebut pada dasarnya dapat dikelola melalui beberapa pendekatan pengelolaan

    lingkungan (teknologi, sosial dan institusional) seperti dijelaskan pada rencana

    pengelolaan lingkungan dan rencana pemantauan lingkungan. Dengan adanya

    pengelolaan lingkungan diharapkan dampak negatif tersebut dapat

    diminimalisasi, ditanggulangi dan bahkan dicegah. Untuk dampak positif

    semaksimal mungkin dapat dikembangkan lagi, sehingga dengan demikian

    kegiatan pembangunan yang tujuan utamanya untuk mensejahterakan seluruh

    lapisan masyarakat dapat terus berlangsung tanpa mengabaikan kualitas

    lingkungan hidup.

    Berdasarkan hal tersebut maka rencana kegiatan pembangunan dan

    peningkatan Jalan Elak Tamiang dapat dinyatakan layak secara lingkungan

    serta daya dukung kawasan ini masih memadai. Namun demikian, pemrakarsa

    diwajibkan atau diharuskan melakukan secara konsisten upaya pengelolaan

    dan pemantauan lingkungan hidup seperti yang dicantumkan dalam dokumen

    RKL dan RPL.