bab 6 profil

151
Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 1 BAB VI DATA SPASIAL KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KAB. BANYUASIN 6.1. Kehutanan Kawasan hutan Kabupaten Banyuasin luasnya mencapai 495.213,88 Ha atau sekitar 40% dari total luas Kabupaten Banyuasin. Kawasan hutan tersebut di dominasi oleh Taman Nasional Sembilang seluas 202.750 Ha yang telah ditetapkan menurut Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 95/Kpts-II/003 tanggal 19 Maret 2003 serta jenis kawasan lainnya berupa kawasan hutan lindung, kawasan hutan produksi, kawasan huntan konversi, dan hutan yang terdapat di kawasan suaka alam berupa suaka margasatwa. (Perhatikan Gambar 1.16 Peta Kawasan Hutan). Untuk lebih jelasnya, secara rinci jenis kawasan hutan di Kabupaten Banyuasin menurut fungsinya, dapat dikelompokkan sebagai berikut : Tabel1.8 Kondisi Eksisting Hutan Di Kabupaten Banyuasin No Kawasan Hutan Luas (Ha) 1. Hutan Lindung 68.988,66 2. K.Hutan Produksi 68.393,37 3. HPK 60.781,85 4. Kawasan Suaka Alam : Suaka Margasatwa 94.300 Taman Nasional Sembilang 202.750 Total 495.213,88 Sumber : - Peta Rupa Bumi Bakosurtanal - Peta Kawasan Hutan - Draft RTRWP Sumatera Selatan 2010-2030

Upload: hutbunbanyuasin

Post on 06-Aug-2015

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 1

BAB VI

DATA SPASIAL KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KAB. BANYUASIN

6.1. Kehutanan

Kawasan hutan Kabupaten Banyuasin luasnya mencapai

495.213,88 Ha atau sekitar 40% dari total luas Kabupaten Banyuasin.

Kawasan hutan tersebut di dominasi oleh Taman Nasional

Sembilang seluas 202.750 Ha yang telah ditetapkan menurut

Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 95/Kpts-II/003 tanggal 19

Maret 2003 serta jenis kawasan lainnya berupa kawasan hutan

lindung, kawasan hutan produksi, kawasan huntan konversi, dan

hutan yang terdapat di kawasan suaka alam berupa suaka

margasatwa. (Perhatikan Gambar 1.16 Peta Kawasan Hutan). Untuk

lebih jelasnya, secara rinci jenis kawasan hutan di Kabupaten

Banyuasin menurut fungsinya, dapat dikelompokkan sebagai

berikut :

Tabel1.8 Kondisi Eksisting Hutan Di Kabupaten Banyuasin

No Kawasan Hutan Luas (Ha) 1. Hutan Lindung 68.988,66 2. K.Hutan Produksi 68.393,37 3. HPK 60.781,85 4. Kawasan Suaka Alam :

Suaka Margasatwa 94.300 Taman Nasional

Sembilang 202.750

Total 495.213,88 Sumber : - Peta Rupa Bumi Bakosurtanal - Peta Kawasan Hutan - Draft RTRWP Sumatera Selatan 2010-2030

Page 2: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 2

Dari kawasan hutan tersebut, dihasilkan berbagai potensi sumberdaya hutan diantaranya berupa kayu yaitu jenis kayu bulat dan olahan yang telah dipasarkan

6.1.2. Kawasan Hutan Lindung;

Hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi

pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk

mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah

intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah. Berdasarkan

kondisi lapangan telah terjadi perubahan fungsi kawasan hutan

lindung Air Telang, Muara Salek menjadi pemukiman transmigrasi,

areal perkebunan rakyat, tambak rakyat serta persawahan. Dalam

Rancangan RTRW Provinsi Sumatera Selatan 2010-3030 perubahan

fungsi tersebut telah diakomodasi dalam rencana pola ruang.

Berikut secara rinci perubahan peruntukan seperti pada Tabel 4.1.

Page 3: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 3

Tabel 4.1 Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan Lindung

Perkebunan

Masyarakat Tambak Sawah Permukiman Akses

Jalan Total Lokasi

Kawasan Hutan Lindung Pantai Telang 3.975,5 350,25 163 57

4.545,75

Desa Karang Anyar, Sritiga, Teluk Payau,

Muara Sungsang, Marga Sungsang

Pantai Telang 180 180

desa Teluk Payau, Sungsang I. Sungsang II,

Sungsang III dan Sungsang IV

Kawasan Hutan Lindung Muara Saleh

489 1.665 1.461 240

3.855 Desa Gilirang, Sido

Makmur, Ganesa Mukti, Juru Taro

Total Pengurangan 8.610,75

Sumber : Dinas Kehutanan

Di Kabupaten Banyuasin pengembangan hutan lindung

semula direncanakan seluas 68.988,66 Ha dari total tersebut kawasan

hutan lindung diusulkan akan mengalami perubahan yaitu untuk

kawasan lindung Pantai Telang sebesar 4.545,75 Ha dengan

perubahan terbesar menjadi perkebunan, sedangkan pada Kawasan

Hutan Lindung Muara Saleh total perubahan sebesar 3.885 Ha

dengan perubahan terbesar menjadi tambak. Selain perubahan

fungsi tersebut, terdaapt juga usulan perubahan untuk

mengakomodasi kebutuhan pembangunan pelabuhan Tanjung Carat

Page 4: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 4

dan pembuka akses desa nelayan terisolir seuas 180 Ha. Di samping

usulan perubahan fungsi sebagian kawasan hutan lindung, juga

diusulkan beberapa kawasan APL menjadi Hutan lindung dan

Hutan bagian dari Taman Nasional sembilang, yakni Pulau Payung

menjadi Hutan Lindung Air Upang, APL Muara Salek menjadi

bagian dari Hutan Lindung Muara Salek, APL di kawasan Sungsang

II berupa APL penyangga antara Areal Perkebunan Swasta dan

Taman Nasioanl Sembilang serta Areal Penggantii Hutan lindung

untuk pelabuhan Tanjung Api-api dengan tota penambahan sebesar

1.891,34 Ha. Setelah perhitungan penambahan dan pengurangan

kawasan Hutan lindung, Total luas rencana pengembangan Hutan

lindung di Kabupaten Banyuasin 62.269,25 ha. Persebaran kawasan

hutan lindung di Kabupaten Banyuasin meliputi Kecamatan Air

Salek, Banyuasin II, Makarti Jaya, Muara Sugihan, Muara Telang,

Tanjung Lago, Sumber Marga Telang. Secara rinci rencana

pengembangan dan persebaran kawasan Hutan lindung di

kabupaten Banyuasin seperti pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 berikut :

Tabel 4.2

Rincian rencana pengembangan kawasan hutan lindung Kab. Banyuasin

Perubahan Kawasan Hutan Lindung (Ha)

Nama Kawasan Pengurangan Luasan HL

Nama Kawasan Penambahan Luasan HL

Hutan Lindung Pantai Telang

4.545,75 Air Upang 497,18

Page 5: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 5

HL Pantai Telang 180 Saleh Barat I 1.394,16

HL Muara Saleh 3.885

Total 8.610,75 Total 1.891,34

Total kawasan hutan lindung

68.988,66 - 8.610,75 + 1.891,34 = 62.269,25

Sumber : Usulan Perubahan Hutan, 2011

Sebaran rencana pengembangan kawasan hutan lindung untuk setiap kecamatan ditampilkan pada tabel berikut

Tabel 4.3 Luasan Kawasan Hutan Lindung

No Kecamatan Luasan (Ha)

1. Air Salek 1.731,57 2. Banyuasin II 27.356,40 3. Makarti Jaya 4.922,54 4. Muara Sugihan 23.230,19 5. Muara Telang 660,22 6. Tanjung Lago 4.339,95 7. Sumber Marga Telang 28,38 Total 62.269,25

Sumber : Hasil Rencana,2011

Luas perubahan kawasan Hutan lindung

yang diusulkan perubahan (pengurangan)

tersebut diatas, sebelum ada keputusan

Page 6: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 6

Menteri Kehutanan statusnya sebagai Holding Zone. Selanjutnya

arahan pengelolaan kawasan hutan lindung yang akan

dikembangkan di Kabupaten Banyuasin mencakup :

Perlindungan dan penetapan kawasan hutan lindung seluas

62.269,25 Ha yang tersebar di Kecamatan Air Salek, Banyuasin II,

Makarti Jaya, Muara Sugihan, Muara Telang, Tanjung Lago dan

Sumber Marga Telang.

Kawasan Hutan lindung yang sebagian berubah fungsi

dikembalikan ke fungsi awal yaitu sebagai hutan lindung.

Melakukan Kegiatan Rehabilitasi, Redeliniasi, reboisasi pada

lahan-lahan kritis melalui kerjasama dengan berbagai lembaga

peduli hutan, lintas instansi pemerintah dan masyarakat setempat.

Penguatan manajemen kawasan dan pemantapan blok lindung

pada kawasan Hutan Lindung untuk mendukung kawasan

konservasi di atasnnya.

Penegakan hukum bagi kegiatan illegal logging dengan

penanganan (represif, persuasif, dan preventif) secara kontinu.

6.1.3. Kawasan Hutan Produksi

Kawasan hutan produksi merupakan kawasan hutan yang

dikelola untuk peningkatan kesejahteraan penduduk, dalam arti

keberadaan hutan produksi dapat difungsikan sebagai lahan

produktif dengan tidak mengganggu tegakan dan yang diambil

Page 7: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 7

hanya hasil dari tanaman tersebut. Penetapan kawasan hutan

produksi ditujukan untuk mewujudkan kawasan hutan produksi

yang dapat memberikan manfaat:

a. Mendorong peningkatan perkembangan pembangunan lintas

sektor dan sub sektor serta kegiatan ekonomi sekitarnya;

b. Mampu meningkatkan fungsi lindung, menjaga keseimbangan

tata air dan lingkungan serta pelestarian kemampuan sumberdaya

hutan;

c. Mampu menjaga kawasan lindung terhadap pengembangan

kawasan budidaya;

d. Mampu meningkatkan pendapatan masyarakat di sekitar hutan,

meningkatkan pendapatan daerah, dan meningkatkan lapangan

kerja bagi masyarakat sekitar hutan;

e. Meningkatkan nilai tambah produksi hasil hutan dan industri

pengolahannya dan meningkatkan ekspor; atau

f. Mendorong perkembangan usaha dan peran masyarakat sekitar

hutan.

Kawasan hutan produksi yang terdapat di wilayah Kabupaten

Banyuasin hanya berupa kawasan hutan produksi tetap (± 68.393,37

Ha) dan kawasan hutan produksi yang dapat dikonversi. Kawasan

hutan produksi ini pengembangannya berdasarkan ketentuan Tata

Guna Hutan Kesepakatan (TGHK) berlokasi di wilayah Kecamatan

Banyuasin II yang berbatasan dengan kawasan Taman Nasional

Sembilang. Namun demikian kawasan hutan produksi tersebut saat

Page 8: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 8

ini dalam kondisi tidak produktif karena potensi kayu yang rendah

pasca penebangan.

a. Peruntukan hutan produksi tetap

Hutan produksi tetap Adalah kawasan yang diperuntukkan

bagi hutan produksi dimana eksploitasinya dapat dengan tebang

pilih atau tebang habis dan tanam. Pada hutan produksi tetap pada

dasarnya hasil hutan dapat dikelola seoptimal mungkin, tetapi tetap

memberlakukan prinsip dasarnya yakni apa yang diambil dari alam

harus diganti dengan hal yang serupa kepada alam, sehingga

pengambilan hasil hutan harus dilaksanakan secara bergilir dan

dilakukan penanaman kembali sebagai bagian dari upaya

pelestarian sekaligus mempertahankan kualitas alam.

Kawasan hutan produksi tetap yang direncanakan di

Kabupaten Banyuasin seluas 67.051,16 Ha atau sebesar 5,2% dari

luas wilayah Kabupaten Banyuasin, dan

tersebar di Kecamatan Banyuasin II seluas

61.746,12 Ha, Kecamatan Muara Sugihan

seluas 5.290,01 Ha dan Kecamatan Tungkal

Ilir seluas 15,026 Ha. Dalam

Pengembangannya terjadi perubahan luas untuk hutan produksi di

Kabupaten Banyuasin berupa penambahan luas hutan di Muara

Page 9: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 9

Sugihan seluas 1.342,21 sehingga total kawasan hutan produksi di

Kabupeten Banyuasin menjadi 68.393,37 Ha.

Rencana penanganan kawasan produksi tetap adalah :

1. Penetapan dan perlindungan kawasan hutan produksi tetap

seluas 68.393,37 Ha di Kecamatan Banyuasin II, Muara Sugihan

dan Tungkal Ilir.

2. Reboisasi dan rehabilitasi lahan pada bekas tebang, dan tidak

dapat dialihfungsikan ke budidaya lainnya kecuali untuk

tanaman dengan tegakan yang dapat memberikan fungsi

perlindungan.

3. Pengembangan kawasan penyangga pada kawasan hutan

produksi yang berbatasan dengan hutan lindung.

4. Melakukan pemantauan dan pengendalian kegiatan

pengusahaan hutan serta gangguan keamanan hutan lainnya.

5. Pembangunan dan pengembangan industri yang berbasis hutan

tanaman industry

b. Peruntukan Hutan Produksi yang dapat Dikonversi

Kawasan peruntukan hutan

produksi yang dapat dikonversi (HOK)

adalah kawasan hutan yang secara ruang

dicadangkan untuk digunakan bagi

perkembangan transportasi, transmigrasi,

permukiman, pertanian, perkebunan, industri, dan lain-lain.

Kawasan Hutan Produksi Tetap di Kabupaten Banyuasin

Page 10: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 10

Kondisi eksisting dan telah ditinjau oeh tim terpadu, Melalui

surat keputusan Kementerian Kehutanan, terdapat perubahan

kawasan hutan produksi yang dikonversi menjadi perkebunan sawit

sebesar 15.396 Ha. Selain perubahan tersebut, dari penetapan

kawasan hutan dalam RTRW Provinsi Sumatera Selatan dan dan

Berdasarkan hasil peninjauan ke lapangan oleh Tim terpadu pusat

Tanggal 2 November sampai dengan 5 November 2011 dalam rangka

penelitian Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi

Sumatera Selatan dan Kabupaten Banyuasin terdapat usulan

perubahan peruntukan kawasan hutan produksi yang dapat

dikonversi di Kabupaten Banyuasin dengan total yang diusulkan

sebesar 60.781,85 Ha, rincian usulan perubahan tersebut adalah

sebagai berikut :

Tabel 4.6 Usulan Perubahan Hutan Produksi yang di konversi

Sumber : Usulan Perubahan

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa, Keseluruhan usulan

perubahan status hutan yang dapat dikonversi tersebut, berubah

menjadi areal penggunaan lain (APL) untuk kebutuhan mendesak,

FUNGSI Nama Kawasan

Awal Usulan

Luas (Ha)

HPK Tanjunglago HPK APL 11.295,97

HPK Air Senda Air Limau HPK APL 1.469,59

HPK. Bertak/Sungai Lilin HPK APL 40.525,29

HPK Gelumbang HPK APL 7.491,00

Total 60.781,85

Page 11: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 11

Di wilayah HPK Tanjunglago berdasarkan fakta dilapangan

merupakan bagian dari sentra penghasil padi/beras pasang surut

Kabupaten Banyuasin, dimana yang tersisa terdapat Desa Asli (Desa

Tanjunglago dan Desa Srimenanti) Desa Tanjungago telah menjadi

pusat Kecamatan Tanjunglago dilengkapai dengan infrastruktur

seperti kantor camat, Puskesmas, Pustu dan fasilitas pendidikan

serta terdapat desa-desa eks transmigrasi antara lain Desa

Sukadamai ,Tanjung Lago, Desa Sukatani dan Desa Banyuurip.

Sedangkan HPK di Air Senda Air Limau yang tersisa semuanya

merupakan permukiman dan perkebunan masyarakat.

Pada Kawasan HPK Bertak/Sungai Lilin ini terdapat Desa Asli

( Desa Keluang dan Desa Bentayan) serta Desa eks transmigrasi

antara lain Desa Bumi Serdang, Desa Sidomulyo, Desa Pancamulya

,Desa Sukajaya ,Desa Sukakarya. Selain itu di wilayah HPK Bertak

dan telah ada Puskesmas, SD, SMP, SMA, Pustu, Kantor KUA, dan

Kantor Camat serta salah satu desa tersebut telah menjadi ibukota

kecamatan tungkal ilir yaitu sidomulyo. Sedangkan untuk HPK

Gelumbang areal ini sebagian besar telah berupa Areal pesawahan

dan perkebunan rakyat.

Penetapan kawasan Secara resmi usulan kawasan tersebut

telah diusulkan melalui Surat keputusan Bupati Nomor

050/3713/Bappeda-PM/PPWFS/2011 tanggal 25 November 2011 dan

diteruskan oeh Surat keputusan Gubernur Nomor

Page 12: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 12

522/3519/Bappeda/2011 tanggal 20 Desember 2011. Sehubungan

dengan belum dikeluarkannya Keputusan Menteri Kehutanan

terhadap usulan perubahan HPK menjadi APL maka status Kawasan

HPK masih dalam bentuk Holding Zone , segala proses perizinan di

kawasan ini masih mengacu pada Keputusan Menteri Kehutanan

yang berlaku terahir.

Adapun rencana penanganan kawasan produksi yang dikonversi

adalah :

1. Apabila dilakukan penebangan, digunakan pola tebang pilih agar

hutan yang ada dapat dikelola secara selektif, sehingga keutuhan

hutannya sejauh mungkin terpelihara. Kond`isi tersebut

dilakukan untuk menghindari adanya bencana alam longsor,

2. Pemantauan dan pengendalian kegiatan pengusahaan hutan

serta gangguan keamanan hutan lainnya.

a. Perkebunan

Kawasan perkebunan di Kabupaten Banyuasin dikembangkan

berdasarkan fungsi kawasan dan potensi yang ada pada masing-

masing kecamatan. Kawasan perkebunan di Kabupaten Banyuasin

dibedakan berdasarkan komoditas dengan potensi luas

dominan/terbesar meliputi perkebunan sawit, perkebunan karet,

perkebunan kelapa dalam dan tebu. Total Luas perkebunan yang

direncanakan di Kabupaten Banyuasin seluas 406.520,07 ha atau

sekitar 27% dari luas Kabupaten Banyuasin yang pengembangannya

hampir di seluruh kecamatan. Luas tersebut terdiri dari perkebunan

Page 13: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 13

karet sebesar 142.041,87 Ha, perkebunan sawit 241.506,03 Ha,

perkebunan kelapa dalam sebesar 21.559,60 Ha dan perkebunan

tebu seluas 1.412,57 Ha.

Arahan pengembangan kawasan perkebunan di Kabupaten

Banyuasin adalah :

1. Penetapan dan perlindungan kawasan perkebunan dengan total

406.520,07 ha, terdiri dari perkebunan karet sebesar 142.041,87

Ha, perkebunan sawit 241.506,03 Ha, perkebunan kelapa dalam

sebesar 21.559,60 Ha dan perkebunan tebu seluas 1.412,57 Ha.

2. melakukan peremajaan tanaman perkebunan secara berkala

3. Memperbaiki dan mengembangkan prasarana dan sarana

infrastruktur ke lokasi perkebunan maupun untuk pengolahan

dan pemasaran.

5. Pemilihan komoditas unggulan di kawasan agropolitan sifatnya

tidak tetap/dinamis, disesuaikan dengan kondisi fisik tanah di

kawasan tersebut dan kondisi pasar yang ada.

Kawasan Perkebunan di Kabupaten Banyuasin

Page 14: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 14

6. Mendorong tumbuh berkembangnya organisasi kerjasama antar

pelaku usaha.

7. Menjalankan mekanisme insentif dan disinsentif bagi para pelaku

usaha perkebunan.

Selanjutnya langkah yang sangat relevan dalam pembangunan

perkebunan ke depan adalah menerapkan pengembangan konsep

”Corporate Community Relationship”. Melalui pengembangan konsep

ini, diharapkan :

1. Pengusaha perkebunan rakyat atau masyarakat sekitar

perkebunan dapat berperan di dalam pengelolaan perkebunan

2. Pengusaha perkebunan besar dengan segala kelebihan yang

dimilikinya dapat berperan membantu meningkatkan

produktivitas dan mutu hasil perkebunan rakyat, baik melalui

kegiatan peremajaan, rehabilitasi maupun diversifikasi usaha

perkebunan.

3. Pengusaha perkebunan dapat ikut berperan meningkatkan

kesejahteraan masyarakat dan melakukan berbagai bentuk

kerjasama dengan pemerintah daerah dalam pengembangan

infrastruktur setempat.

Perkebunan ditinjau dari sisi pelaku usaha, terbagi menjadi

dua yaitu perkebunan rakyat dan perkebunan besar. Komoditas

perkebunan yang banyak diusahakan rakyat di Kabupaten

Banyuasin adalah karet, kelapa sawit dan kelapa. Komoditi lain

yang diusahakan rakyat adalah kopi dan kakao.

Page 15: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 15

Perkebunan rakyat seperti karet, kelapa sawit dan kelapa

merupakan komoditi perkebunan yang banyak diusahakan oleh

rakyat di banding dengan komoditi kopi dan kakao. Karet dan

kelapa sawit merupakan komoditas ekspor yang harganya relatif

stabil tinggi sehingga kehidupan petani pekebun karet dan kelapa

sawit lebih sejahtera dibanding dengan kehidupan petani lainnya.

Harga yang relative stabil tinggi untuk karet dan kelapa sawit jatuh

turun sejak terjadi krisis ekonomi global yang melanda

perekonomian dunia sekitar bulan September 2008 dan baru stabil

lagi pada pertengahan tahun 2009. Selama tahun 2011, karet, kelapa

sawit, dan kelapa merupakan komoditas yang berproduksi secara

signifikan dibandingkan komditas perkebunan lainnya. Produksi

komoditas karet mencapai 95.230 ton, kelapa sawit 39.012 ton, dan

kelapa 47.675 ton. Pada hakekatnya komoditi perkebunan besar

tidak jauh berbeda dari komoditi perkebunan rakyat, ini

menunjukan bahwa untuk komoditi perkebunan yang cocok di

daerah ini adalah karet, kelapa dan kelapa sawit. Rincian peta

penyebaran komoditas perkebunan di Kabupaten Banyuasin di

tampilkan pada gambar 2.

Page 16: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 16

Gambar 2. Peta penyebaran komoditas perkebunan di KabupatenBanyuasin

6.2.1. Data Komoditas Perkebunan

6.2.1.1. Karet

Karet merupakan komoditi utama yang diusahakan di

Kabupaten Banyuasin. Sebagian besar komoditi karet diusahakan

oleh rakyat dengan luas areal 88.875 hektar dan sebagian besar

sudah menghasilkan. Rincian luas areal dan produksi perkebunan

karet rakyat, perkebunan negara dan perkebunan swasta besar

ditampilak pada Tabel 5.

Page 17: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 17

Tabel 5. Luas areal dan produksi perkebunan karet di Kabupaten Banyuasin

Entres NO PERKEBUNAN TBM

(Ha) TM (Ha)

TT (Ha) Pembibitan

(Ha)

Luas Areal (Ha)

1 Perkebunan Rakyat Karet Rakyat 26.539 53.956 8.851 69,5 89.330 2 Perkebunan Negara

- PTPN VII Musi

Landas 722 1,622 492 3 2,839 - PTPN Tebenan 539 1,130 273 26 1,968

- Puslitbun Sembawa

223 1,991 380 - 2,594 3 Perkebunan Swasta

a. Swasta Asing (Melania) 529 1,620 121 20 2,290

b. Swasta Nasional 789 2,074 227 8 3,098

TOTAL 29.441 62.393 10.344 126,5 102.119 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin, 2011

Keterangan: TBM= Tanaman Belum Menghasilkan; TM = Tanaman Menghasilkan TT = Tanaman Tua;TR = Tanaman Rusak

Berdasarkan Tabel 5, perkebunan karet rakyat memiliki luas yang

lebih besar dibandingkan dengan perkebunan besar negara dan

swasta. Luasnya perkebunan karet rakyat menunjukkan bahwa

komoditi ini memiliki peran penting bagi perekonomian rakyat di

Kabupaten Banyuasin. Gambaran tentang luasan areal perkebunan

karet ditampilkan pada Gambar 3.

Page 18: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 18

Gambar 3. Luas areal perkebunan karet rakyat, negara dan swasta di Kabupaten Banyuasin, 2011 Tanaman karet rakyat di Kabupaten Banyuasin banyak terdapat

di Kecamatan Betung dan Banyuasin III, dengan luasan masing-

masing: 40.134 hektar di Kecamatan Betung dan 39,099 di Kecamatan

Banyuasin III. Rincian luas areal tanaman karet berdasarkan

kecamatan ditampilkan pada Tabel 6.

Tabel6. Luas areal, produksi dan Jumlah Kepala Keluarga yang mengusahakan tanaman perkebunan karet rakyat di Kabupaten Banyuasin,2011

NO Kecamatan TBM (Ha)

TM (Ha)

TT/TR (Ha)

Luas (Ha)

Pembibitan/

Entres Produksi

(Ton) KK KET

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Talang Kelapa 521 1,155 148 1,824 18.5 1,267 773 Sleb 2 Muara Padang 849 20 - 869 - 32 483 Sleb 3 Makarti Jaya 17 17 - 34 - 21 20 Sleb 4 Banyuasin III 7,482 20,694 4,080 32,256 27 39,099 12,046 Sleb 5 Banyuasin II 56 - - 56 - - 56 Sleb 6 Banyuasin I 1,315 302 31 1,632 - 424 1,003 Sleb 8 Rantau Bayur 2,921 1,627 - 4,548 - 3,031 4,128 Sleb 9 Muara Telang - - - - - - - -

10 Betung 9,498 22,192 4,179 35,869 - 40,314 10,068 Sleb 11 Rambutan 1,726 2,715 171 4,612 9.5 2,738 4,289 Sleb 12 Tanjung Lago 155 19 - 174 13.5 31 109 Sleb 13 Air Saleh 116 2 - 118 - 9 94 Sleb

Page 19: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 19

14 Muara Sugihan 3 - - 3 - - 3 Sleb

15 Tungkal Ilir 255 196 - 451 1 1,541 363 Sleb Jumlah 26,539 53,956 8,851 89,330 69.5 95,230 37,703

Berdasarkan Tabel 6 terlihat bahwa sebagian perkebunan karet

rakyat banyak terdapat di Kecamatan Betung dan Banyuasin III.

Kedua kecamatan ini memiliki areal perkebunan yang lebih luas

dibandingkan kecamatan lainnya karena kondisi lahan yang kering

sehingga cocok untuk pengembangan komoditi tersebut. Gambaran

luas areal, produksi dan kepala keluarga yang mengusahakan

perkebunan karet rakyat di Kabupaten Banyuasin ditampilkan pada

Gambar 4.

Gambar 4. Luas areal, produksi dan Kepala Keluarga yang mengusahakan perkebunan karet rakyat di Kabupaten Banyuasin, 2011

Page 20: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 20

Tanaman karet yang diusahakan rakyat sebagian besar berupa

tanaman menghasilkan yaitu sebesar 53.956 sedangkan sisanya:

26.539 hektar tergolong pada tanaman belum menghasilkan dan

8.851 merupakan tanama tua/rusak yang harus dilakukan

peremajaan. Pembagian kondisi tanaman perkebunan karet rakyat

ditampilkan pada Gambar 5.

Gambar 5.Luas areal berdasarkan kondisi tanaman karet yang diusahakan rakyat di Kabupaten Banyuasin.

Dibandingkan dengan perkebunan besar, sebagian besar

perkebunan karet yang diusahakan rakyat memiliki produktivitas

yang rendah karena sistem pemeliharaan yang belum intensif.

Gambaran kondisi areal perkebunan karet rakyat ditampilkan pada

Gambar 6.

Page 21: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 21

Gambar 6. Kondisi areal kebun karet rakyat di Kabupaten

Banyuasin

Komoditas karet selain diusahakan oleh perkebunan rakyat juga

diusahakan oleh perkebunan besar. Perkebunan besar yang

mengusahakan perkebunan karet terdiri dari perkebunan besar milik

negara dan perkebunan besar milik swasta baik swasta nasional

maupun asing.

Tabel 7. Luas areal dan luas areal perusahaan perkebunan karet di Kabupaten Banyuasin

No. Nama Perusahaan

Luas TBM (Ha)

Luas TM (Ha)

Luas TTR/ TT

(Ha)

Entres/ Pembibita

n (Ha)

Jumlah (Ha)

Produksi (Ton)

Jenis Produksi

1 PT. Musi Landas 1,589 1,245 204 3 3,041 6,739 Karet Kering

2 PT. Lubuk Lancang Kuning 270 379 192 6 847 1,128

Karet Kering

3 PT. Citra Sembawa 306 468 - 2 776 1,116

Karet Kering

Page 22: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 22

4 PTPN VII Betung Tebenan 539 1,130 273 26 1,968 5,608

Karet Kering

5 PT. Karya Tani Pratama Sakti 18 75 2 - 95 320

Karet Kering

6 PT. Melania Indonesia 529 1,620 121 20 2,290 7,781

Karet Kering

7 Balai Penelitian Sembawa 223 1,991 380 - 2,594 5,968

Karet Kering

8 PT. Lubuk Karet Murni - 116 - - 116 276

Karet Kering

9 PT. Pulau Harpindo Mas - 65 - - 65 165

Karet Kering

10 PT. Pulau Hijau Asri - 36 - - 36 89

Karet Kering

11 PT. Serasan Sekate Nia - 40 - - 40 112

Karet Kering

12 PT. PalemBaja - 357 33 - 390 960 Karet Kering

13 PT. Briand Sejahtera 195 - - - 195 -

Karet Kering

14 PT. Agro Polindo Sakti - 538 - - 538 1,358

Karet Kering

J U M L A H 3,669 8,060 1,205 57 12,990 31,620 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin, 2011

Kondisi tanaman perkebunan karet yang diusahakan oleh

perusahaan besar merupakan tanaman yang sudah menghasilkan,

sedangkan sisanya merupakan tanaman yang belum menghasilkan

dan tanaman yang tidak produktif lagi karena sudah tua/rusak.

Gambaran luas areal berdasarkan kondisi tanaman karet yang

diusahakan perusahaan besar ditampilkan pada Gambar 7.

Page 23: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 23

Gambar 7. Luas areal berdasarkan kondisi tanaman karet yang diusahakan perkebunan besar di Kabupaten Banyuasin.

Kegiatan budidaya tanaman karet yang dilaksanakan

perkebunan besar umumnya sudah dilakuka secara intensif.

Gambaran contoh areal perkebunan karet pada perusahaan

perkebunan besar ditampilkan padaGambar 8.

Gambar8. Areal perkebunan karet perusahaan besar di Kabupaten Banyuasin.

Page 24: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 24

Untuk mendukung usaha perkebunan karet, di Kabupaten

Banyuasin juga telah berkembang usaha pembibitan karet. Usaha

pembibitan karet selain di usahakan oleh rakyat dengan skala yang

kecil juga diusahakan oleh perusahaan besar. Usaha pembibitan

karet yang diusahakan oleh rakyat tersebar di lima kecamatan, yaitu:

Talang Kelapa, Banyuasin III, Rambutan, Tanjung Lago dan Tungkal

Ilir.

Tabel 8. Luas Areal Usaha Pembibitan Karet rakyat di Kabupaten Banyuasin

NO Kecamatan Luas (Ha)

1 2 3 1 Talang Kelapa 18,5 2 Banyuasin III 27,0 3 Rambutan 9,0 4 Tanjung Lago 13,5 5 Tungkal Ilir 1,0 Jumlah 69.5 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Kondisi usaha pembibitan karet rakyat ditampilkan pada

Gambar 9.

Page 25: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 25

Gambar 9. areal pembibitan karet di Kabupaten Banyuasin

Kegiatan pembibitan karet juga dilaksanakan oleh perusahaan

besar. Beberapa perusahaan yang mengusahakan pembibitan karet,

yaitu: PT. Musi Landas, PT. Lubuk Lancang Kuning, PT. Citra

Sembawa, PTPN VII Betung Tebenan dan PT. Melania Indonesia.

Rincian luas areal pembibitan karet yang diusahakan perusahaan

ditampilkan pada Tabel 9.

Tabel 9. Luas areal usaha pembibitan karet oleh perusahaan besar di Kabupaten Banyuasin

No. Nama Perusahaan Luas (Ha)

1 PT. Musi Landas 3 2 PT. Lubuk Lancang Kuning 6 3 PT. Citra Sembawa 2 4 PTPN VII Betung Tebenan 26 6 PT. Melania Indonesia 20

Page 26: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 26

J U M L A H 57 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin, 2011

6.2.1.2. Kelapa Sawit

Komoditas sawit merupakan komoditas yang cukup penting di

Kabupaten Banyuasin. Komoditas ini menempati peringkat ke dua

setelah karet dilihat dari luasan areal penanamannya. Rincian luas

areal dan produksi kelapa sawit di Kabupaten Banyuasin

ditampilkan pada tabel 10.

Tabel10. Datasementara perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Banyuasin

No Perkebunan TBM (Ha)

TM (Ha)

TT (Ha)

Luas Areal (Ha)

Produksi (Ton)

1 Perkebunan Rakyat Kelapa Sawit Rakyat 7.499 10.542 - 18.041 39.012 2 Perkebunan Negara

a. PTPN Betung

Krowo - 8.221 - 8.221 14.682 b. PTPN Bentayan - 2.800 - 2.800 5.321

c. Puslitbun

Sembawa - 1.051 102 1.153 16.900

3 Perkebunan Swasta

a. Swasta Asing (Melania) 14 541 - 555 1.291

b. Swasta Nasional 41.688 8.456 2.201 52.345 40.990

TOTAL 49.201 31.611 2.303 83.115 118.106 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Keterangan: TBM= Tanaman Belum Menghasilkan; TM = Tanaman Menghasilkan TT = Tanaman Tua;TR = Tanaman Rusak

Page 27: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 27

Berdasarkan Tabel 10, terlihat bahwa sebagian perkebunan

kelapa sawit di Kabupaten Banyuasin banyak diusahakan oleh

perkebunan besar milik negara. Kemudian diikuti oleh perkebunan

besar milik swasta dan sisanya oleh perkebunan rakyat. Rincian luas

areal perkebunan kelapa sawit ditampilkan pada Gambar 10

Gambar 10.Luas areal perkebunan kelapa sawit rakyat, negara dan swasta di Kabupaten Banyuasin, 2011

Perkebunan kelapa sawit yang diusahakan rakyat banyak

terdapat di Kecamatan Pulau Rimau dan Talang Kelapa. Sebagian

besar perkebunan kelapa sawit tersebut diusahakan di wilayah eks

transmigrasi yang sebelumnya digunakan untuk tanaman pangan.

Rincian luas areal perkebunan kelapa sawit yang diusahakan oleh

rakyat ditampilkan pada Tabel 11.

Tabel11. Data perkebunan kelapa sawit rakyat di Kabupaten Banyuasin

NO Kecamatan TBM

(Ha) TM (Ha)

TT/ TR

(Ha)

Luas (Ha)

Produksi (Ton) KK KET

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Talang Kelapa 1,463 2,025 - 3,488 6,893 2,614 TBS

Page 28: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 28

2 Muara Padang 199 291 - 490 183 422 TBS 3 Makarti Jaya 67 9 - 76 9 71 TBS 4 Banyuasin III 488 425 - 913 513 952 TBS 6 Banyuasin I 559 270 - 829 315 608 TBS 9 Muara Telang 127 - - 127 - 127 -

10 Betung 301 1,670 - 1,971 5,426 1,619 TBS 12 Tanjung Lago 63 - - 63 - 63 - 13 Air Saleh - - - - - - - 14 Muara Sugihan 54 3 - 57 6.0 39 TBS

Jumlah 7,499 10,542 - 18,041 39,012 17,108 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Berdasarkan Tabel 11, terlihat bahwa Kecamatan yang memiliki

luas areal tanaman kelapa sawit terbanyak adalah Pulau Rimau,

disusul Talang Kelapa dan Betung. Sedangkan kecamatan yang

tidak terdapat perkebunan kepala sawit adalah Air Saleh, Muara

Sugihan dan Tungkal Ilir. Gambaran luasan areal perkebunan

kelapa sawit di Kabupaten Banyuasin ditampilkan pada Gambar 11.

Gambar 11.Luas areal perkebunan kelapa sawit rakyat di Kabupaten Banyuasin, 2011

Page 29: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 29

Berdasarkan kondisi tanaman, sebagian besar perkebunan karet

rakyat di Kabupaten berada dalam kondisi produktif, hal ini terlihat

dari sebagian besar (58,31 persen) luas areal tanaman karet

terkategori tanaman menghasilkan dan hanya 41,51 persen

terkategori tanaman belum menghasilkan, seperti terlihat pada

Gambar 12.

Gambar 12. Kondisi tanaman kelapa sawit rakyat di Kabupaten

Banyuasin

Tanaman kelapa sawit di Kabupaten Banyuasin yang diusahakan

rakyat selain diusahaikan di lahan kering juga di lahan basah (lahan

rawa pasang surut. Kondisi areal perkebunan kelapa sawit rakyat

ditampilkan pada Gambar 13.

Page 30: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 30

Gambar 13. Areal perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Banyuasin

Perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Banyuasin banyak

diusahakan oleh perusahaan negara dan swasta besar.

Pengusahaannya dalam bentuk perkebunan inti yang dikelola secara

langsung oleh perusahaan perkebunan dan sistem plasma yang

diusahakan oleh perusahaan perkebunan dengan cara bermitra

dengan masyarakat. Rincian luas areal perkebunan kelapa sawit

yang diusahakan oleh perkebunan besar ditampilkan pada tabel 12.

Tabel 12. Statistik perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Banyuasin

No. Nama Perusahaan Luas TBM (Ha)

Luas TM (Ha)

Luas TR/TT (Ha)

Jumlah (Ha)

Produksi (Ton) Ket

1 PTPN VII - Betung Krawo - 8,221 - 8,221 14,682 TBS - Bentayan dan Keluang - 2,800 - 2,800 5,321

2 PT. Melania 14 541 - 555 1,291

TBS

3 Balai Penelitian Sembawa - 1,051 102 1,153 16,900

TBS

Page 31: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 31

4 PT. Agro Polindo Sakti 54 680 - 734 1,972

TBS 5 PT. Surya Hutama Sawit - Inti 1,083 938 214 2,235 2,013 TBS - Plasma 1,469 2,143 1,736 5,348 2,819 TBS

6 PT. Sawit Mas Sejahtera 753 3,778 251 4,782 7,655

TBS

7 PT. Daya Semesta Agro Persada - 5,182 - 5,182 56,880

TBS

8 PT. Perkindo Makmur - 3,607 - 3,607 23,500

TBS

9 PT.Pesuma - 500 - 500 5,875

TBS

10 PT.Agro Bintang Dharma Nusantara -

- Inti - 1,594 - 1,594 17,729 TBS - Plasma - 590 - 590 6,933 TBS

11 PT. Andiro Agro

- Inti 950 4,005 - 4,955 12,880 TBS - Plasma - 3,973 - 3,973 12,495 TBS

12 PT.Swadaya Indo Palma - Inti - 5,736 - 5,736 58,348 TBS - Plasma - 2,485 - 2,485 24,499 TBS

13 PT.Cipta Lestari Sawit - - Inti 1,522 - - 1,522 11,656

- Plasma - 1,372 - 1,372 15,974 TBS

14 PT.Tanie Abadi Sejahtera - 1,350 - 1,350 15,862

15 PT.Tunas Baru Lampung - Inti - 7,818 - 7,818 83,848 TBS - Plasma - 1,875 - 1,875 38,777 TBS

16 PT.Palem Baja - 704 - 704 423

TBS

17 PT.Patri Agung Perdana - 840 - 840 9,870

TBS

18 PT.Sutopo Lestari Jaya - 924 - 924 8,255

TBS

19 PT.Tanjung Kasih Lestari - 600 - 600 7,050

TBS

20 PT.Rawa Bangun Nyaman - 1,000 - 1,000 11,750

TBS

Page 32: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 32

21 PT.Mahkota Andalan Sawit - 1,150 - 1,150 13,512

TBS

22 PT.Pulau Subur - 600 - 600 7,050

TBS

23 PT. Citra Indo Niaga - 300 - 300 3,525

TBS

24 PT. Trans Pasifik Agro Industri - 3,861 - 3,861 30,381

TBS

25 PT. Sukses Sawit Gasing - 480 - 480 5,640

TBS

26 PT. Andalan Alam Sumatera - 1,000 - 1,000 11,750

TBS

27 PT.Karya Sawit Lestari - inti - 742 - 742 8,718 TBS - plasma - - - - -

28 PT. Dinamika Rimba Utama - 258 - 258 3,031

TBS

29 PT. Hindoli - 2,200 - 2,200 25,850

TBS

30 PT. Hanuraba Sawit Kencana - 4,900 - 4,900 33,840

TBS

31 PT. Abi Putra Bina Inter - 500 - 500 5,875

TBS

32 PT. Rizki Setia Nusa Abadi - 580 - 580 6,815

TBS

33 Duta Reka Mandiri - 500 500 5,875

TBS

34 Usaha Muda Jaya - 151 - 151 1,774

TBS

35 Cahaya Cemerlang Lestari 180 - - 180 -

36 Bumi Indah Multiperkasa - 410 - 410 4,817

TBS

37 Kasih Agro Mandiri - 1,990 - 1,990 20,950

TBS

38 PT. Agrindo Raya 965 965 39 PT. Sawit Agro Lestari 362 - - 362 -

Page 33: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 33

TBS

J U M L A H 7,352 74,898 2,303 93,584 664,660 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin, 2011

Tanaman kelapa sawit yang diusahakan oleh perkebunan besar

sebagian besar atau 80,03persen sedang menghasilkan, sedangkan

sisanya yaitu: 7,85 persen belum menghasilkan dan 2,46 persen

termasuk tanaman tidak produktif lagi karena sudah tua/rusak.

Gambaran kondisi tanaman pada perkebunan kelapa sawit yang

diusahakan perusahaan besar ditampilkan pada Gambar 14.

Gambar 14. Kondisi tanaman kelapa sawit perusahaan besar di Kabupaten Banyuasin

Secara umum jumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang

beroperasi di Kabupaten Banyuasin sebanyak 56 perusahaan.

Rincian naman perusahaan perkebunan kelapa sawit yang

beroperasi di Kabupaten Banyuasin ditampilkan pada Tabel 13.

Tabel 13. Nama perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di Kabupaten Banyuasin.

Page 34: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 34

Realisasi Tanam Ha Produksi TBS Ton No Nama

Perus ahaan Inti Plasma

Jumlah Inti Plasma

1 2 3 4 5 6 7 1 Balai Penelitian

Sembawa

1.153,00

1.153,00

16.900,00

2 PT.Sawit Mas Sejahtera

4.782,00 4.782,00 7.655,00

3 PT. Surya Hutama Sawit

2.235,00 5.348,00 7.583,00 2.013,00 2.819,00

4 PT.Agro Palindo Sakti 734.00 734.00 1.972,00 5 PT. Melania Indonesia 555,00 555,00 1.291,00 6 PTPN VIII Betung

Krawo 8.221,00 8.221,00 14.682,00

7 PTPN VII Bentayan dan Keluang

2.800,00 2.800,00 5.321,00

8 PT. Pesuma 500,00 500,00 5.875,00 9 PT.Perkindo Makmur 2.000,00 1.607,00 3.607,00 23.500,00 10 PT.Swadaya Indo

Palma(Tanjung Lago) PT.swadaya Indo Palma (Talang Kelapa)

5.136,00 600,00

2.485,00

5.736,00

2.485,00

58.348,00 24.499,00

PT. Tani Abdi sejahtera (Muara Padang)

1.000,00 1.000,00 15.862,00 11

PT. Tani Abdi sejahtera (Banyuasin I)

350,00 350,00

12 PT.Cipta Lestari Sawit 1.521.66 1,371,86 2.893,52 11.656,00 15.974,00 13 PT.Trans Pasific Agro

Industri 3.861,00 3,861,56 30.381,00

14 PT.Daya semesta agro Persada

5.182.00 5.182.00 56.880,00

15 PT.Putri Agung Perdana

840,00 840,00 9.870,00

16 PT.Hanuraba Sawit Kencana

3,500,00 1.400,00 4.900,00 33,840,00

17 PT.Tunas Baru Lampung

7.818.00 1.875.77 9.693.77 83.848,00 38.777,00

18 PT. Palem Baja 740,00 704,00 423,00 19 PT.Sukses Sawit

Gasing Pembaharuan 480,00 480,00 5,640,00

20 PT.Abi Putra Bina Inter 500,00 500,00 5.875,00 21 PT.Tanjung Kasih

Lestari 600,00 600,00 7.050,00

22 PT.Citra Indo Niaga 300.00 300,00 3.525,00 23 PT.Sutopo Lestari Jaya 824.10 100.00 924,10 8,255,00 24 PT.Rawa bangun

Nyaman 1.000,00 1.000,00 11,750,00

25 PT.Raja Palma* 26 PT. Mahkota Andalan 1.150,00 1.150,00 13.512,00

Page 35: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 35

Sawit 27 PT.Rizki Setia Nusa

Abadi 580,00 580,00 6.815,00

28 PT. Andalan Alam Sumatera

1.000,00 1.000,00 11,750,00

29 PT.Pulau Subur 600,00 600,00 7.050,00 30 PT.Campang Tiga* 31 PT.Agro Bintang

Darma Nusantara 1.594,00 590,04 2.184,04 17.729,00 6.933,00

32 PT.Andira Agro (Banyuasin I dan Muara Padang) PT.Andira Agro (Makarti Jaya)

4,004,72

950,00

3,973,54

-

7.978,26

950,00

12,880,00 12.495,00

33 PT.Sri Andal Lestari* 34 PT. Duta Reka Mandiri 500,00 500,00 5,875,00 35 PT.Hamita Utama

Karsa*

36 PT.Sumber Terang Argo Lestari*

37 PT.Sawit Agro Lestari 361,61 361,61 38 PT. Kasih Agro Mandiri 1.990,03 1,990.03 20.950,00 39 PT. Dinamika Rimba

Utama 258,00 258,00 3.031,00

40 PT. Usaha Muda Jaya 151,00 151,00 1,774,00 41 PT. Cahaya Sawit* 42 PT. Sinar Musi Mitra

Sukses*

43 PT.Hindoli 2.200,00 2,200,00 25.850.00 44 PT.Cahaya Cemerlang

Lestari 180.00 180.00

45 PT. Karya Sawit Lestari

742,00 742,00 8.718.00

46 PT.Agrindo Raya 964,76 - 964,76 47 PT. Nurul Ikhwan

Utama*

48 PT. Bumi Indah Multiperkasa

410,00 410,00 4.817.00

49 PT.Agro Nusa Bumi Lestari*

50 PT.Agro Mitramas Lestari*

51 PT.Ganda Jaya Pratama Agro Lestari*

52 PT.Agronusa Alam Perkasa*

53 PT.Prima Bumi Sejahtera*

54 PT.Agronusa Inti Mandiri*

55 PT.Cahya Vidi Abadi* 56 PT.Cahaya Sawit

Page 36: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 36

Sejahtera* 74.233,44 19.351,21 93.584,65 563.163.00 101.497.00

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin, 2011

Keterangan: * Belum ada data realisasi tanam dan produksi

Jenis produk yang dihasilkan dari perkebunan kelapa sawit baik

perusahaan besar maupun rakyat adalah dalam bentuk tandan buah

segar (TBS), seperti yang terlihat pada Gambar 15.

Gambar 15. TBS yang dihasilkan perkebunan kelapa sawit rakyat di Kabupaten Banyuasin

6.2.1.3. Kelapa

Komoditas kelapa banyak diusahakan oleh rakyat yang berada di

kawasan pesisir dengan luasan mencapai 32.955 hektar, sedangkan

yang diusahakan oleh perkebunan besar relatif masih sedikit dan

Page 37: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 37

hanya diusahakan oleh satu perusahaan yaitu PT. Sumatera Candi

Kecana dengan luasan 2.148 hektar. Rincian luas areal dan produksi

perkebunan kelapa di Kabupaten Banyuasin ditampilkan pada Tabel

14.

Tabel 14. Luas areal dan Produksi perkebunan kelapa di Kabupaten Banyuasin

NO Perkebunan TBM (Ha) TM (Ha) TT (Ha) Luas Areal (Ha)

Produksi (Ton)

1 Perkebunan Rakyat

Kelapa Rakyat 5.699 36.863 3.914 46.476 47.675

2 Perkebunan Swasta

PT. Sumatera Candi Kencana - 649 2.296 2.945 1.817

TOTAL 5.699 37.512 6.210 49.421 49.492

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin, 2011

Keterangan: TBM= Tanaman Belum Menghasilkan; TM = Tanaman Menghasilkan TT = Tanaman Tua

Page 38: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 38

Berdasarkan Tabel 14, perkebunan kelapa di Kabupaten

Banyuasin hanya diusahakan oleh perkebunan rakyat dan swasta.

Luas areal perkebunan rakyat mencapai 94,04 persen sedangkan

perkebunan besar hanya 5,95 persen yang seluruhnya diusahakan

oleh PT. Sumatera Candi Kencana. Gambaran pembagian luas areal

perkebunan kelapa yang diusahakan oleh rakyat dan perusahaan

swasta ditampilkan pada Gambar 16.

Gambar 16. Luas areal perkebunan kelapa rakyat dan swasta di Kabupaten Banyuasin, 2011 Perkebunan kelapa di Kabupaten Banyuasin banyak diusahakan

di Kecamatan Muara Telang dan Muara Padang. Sebagian besar

tanaman yang diusahakan sebagian besar merupakan tanaman

menghasilkan. Rincian luas areal perkebunan kelapa yang

diusahakanrakyat ditampilkan pada Tabel 15.

Tabel 15. Data perkebunan kelapa rakyat di Kabupaten Banyuasin

NO Kecamatan TBM (Ha)

TM (Ha)

TT/TR

(Ha)

Luas (Ha)

Produksi

(Ton) Ket KK

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Talang Kelapa 71 259 3 333 131 Kopra 35 2 Muara Padang 850 11,126 900 12,876 16,521 Kopra 14,564 3 Makarti Jaya 689 2,176 631 3,496 552 Kopra 183

Page 39: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 39

4 Banyuasin III 6 101 - 107 65 Kopra 26 5 Banyuasin II 503 1,500 203 2,206 372 Kopra 349 6 Banyuasin I 32 181 8 221 122 Kopra 58 7 Pulau Rimau 936 1,484 514 2,934 3,973 Kopra 179 8 Rantau Bayur 90 230 21 341 662 Kopra 103 9 Muara Telang 709 16,013 996 17,718 20,219 Kopra 9,918

10 Betung 12 53 - 65 76 Kopra 24.0 11 Rambutan 25 1,210 152 1,387 3,206 Kopra 154 12 Tanjung Lago - - - - - - - 13 Air Saleh 4 447 - 451 227 Kopra 272 14 Muara Sugihan 1,751 2,014 483 4,248 1,512 Kopra 2672 15 Tungkal Ilir 21 69 3 93 37 Kopra 70

Jumlah 5,699 36,863 3,914 46,476 47,675 28.607 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin, 2011.

Berdasarkan Tabel 15, terlihat bahwa kecamatan yang menjadi

sentra pengembangan perkebunan kelapa di Kabupaten Banyuasin

yaitu kecamatan Muara Telang dan Muara Padang. Sedangkan

kecamatan Tanjung Lago, Air Saleh dan Tungkal Ilir tidak

ditemukan perkebunan kelapa. Gambaran luasan areal perkebunan

kelapa yang diusahakan rakyat di Kabupaten Banyuasin

ditampilkan pada Gambar 17.

Page 40: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 40

Gambar 17. Luas areal perkebunan kelapa rakyat di Kabupaten Banyuasin,2011.

Sebagian besar tanaman kelapa yang diusahakan rakyat

sebagian besar berada dalam umur produktif. Kondisi usaha

perkebunan kelapa yang diusahakan rakyat dilihat dari kondisi

tanaman ditampilkan pada Gambar 18.

Page 41: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 41

Gambar 18. Kondisi usaha perkebunan kelapa rakyat di Kabupaten

Banyuasin Usaha perkebunan kelapa banyak diusahakan di lahan basah

khususnya di wilayah lahan pasang surut. Kondisi usaha

perkebunan kelapa rakyat ditampilkan pada Gambar 19.

Gambar 19. Kondisi areal dan aktivitas panen kelapa di Kabupaten Banyuasin

Perusahaan perkebunan besar yang mengusahakan kelapa

adalah PT. Sumatera Candi Kencana dengan luasan mencapai 2.945

hektar. Luasan produksi, tanaman belum menghasilkan, tanaman

menghasilkan di tampilkan pada Tabel 16.

Tabel 16. Data perkebunan kelapa perusahaan besar di Kabupaten Banyuasin

Page 42: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 42

NO Nama Perusahaan

TBM (Ha)

TM (Ha)

TT/TR (Ha)

JUMLAH (Ha)

Produksi

(ton)

Ket

1 2 3 4 5 6 7 8

1

PT. Sumatera Candi Kencana - 649 2.296 2.945

1.817

Kopra

Jumlah 649 2.296 2.945 1.817 - Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin, 2011

Hasil produksi kelapa sawit sebagian besar dijual dalam bentuk

kelapa bulat, sedangkan yang tidak memenuhi syarat dibuat kopra

yang akan dijadikan sebagai bahan baku untuk pembuatan minyak

kelapa. Kegiatan pengolahan buah kelapa ditampilkan pada

Gambar 20.

Gambar 20. Kegiatan pembuatan kopra di Kabupaten Banyuasin

6.2.1.4. Kopi

Page 43: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 43

Kopi merupakan komoditas perkebunan yang diusahakan di

Kabupaten Banyuasin. Tanaman kopi banyak diusahakan di

Kecamatan Muara Padang, dengan jenis produk berupa biji kering

dan sebagian besar diusahakan oleh rakyat. Rincian data

perkebunan kopi takyat di Kabupaten Banyuasin ditampilkan pada

Tabel 17.

Tabel 17. Data perkebunan kopi rakyat di Kabupaten Banyuasin

NO Kecamatan TBM (Ha)

TM (Ha)

TT/TR

(Ha)

Luas (Ha)

Produksi

(Ton) Ket KK

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Talang Kelapa - 5 5 3 - 7 2 Muara Padang 627 2,018 1,348 3,993 1,506 Biji Kering 4,686 3 Makarti Jaya 20 30 12 62 27 Biji Kering 81 4 Banyuasin III - - - - - - - 5 Banyuasin II 8 48 32 88 72 Biji Kering 57 6 Banyuasin I 9 65 21 95 59 Biji Kering 35 7 Pulau Rimau 39 47 8 94 37 Biji Kering 98 8 Rantau Bayur - - - - - - - 9 Muara Telang 70 - - 70 - Biji Kering 70

10 Betung - - - - - - 11 Rambutan 5 18 45 68 16 Biji Kering 51 12 Tanjung Lago - - - - - - - 13 Air Saleh - - - - - - - 14 Muara Sugihan 122 501 36 659 469 - 403 15 Tungkal Ilir - 2 - 2 2 - 2

Page 44: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 44

Jumlah 900 2,734 1,502 5,136 2,191 5078 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Keterangan: TBM= Tanaman Belum Menghasilkan; TM = Tanaman Menghasilkan TT = Tanaman Tua;TR = Tanaman Rusak Berdasarkan Tabel 17 perkebunan kopi rakyat banyak terdapat di

Kecamatan Muara Padang yang sebagian besar diusahakan di

tanaman pekarangan atau lahan tegalan. Berdasarkan data ini dapat

disimpulkan bahwa kecamatan Muara Padang merupakan

kecamatan yang memiliki potensi untuk pengembangan tanaman

kopi. Gambaran luasan areal perkebunan kopi rakyat di Kabupaten

Banyuasin ditampilkan pada Gambar 21.

Gambar 21.Luas areal perkebunan kopi rakyat di Kabupaten Banyuasin, 2011.

Page 45: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 45

Tanaman kopi yang diusahakan rakyat sebagian besar berada

merupakan tanaman yang produktif. Gambaran kondisi tanaman

ditampilkan pada Gambar 22.

Gambar 22. Luas areal tanaman kopi berdasarkan kondisi produktivitas di Kabupaten Banyuasin

Usaha perkebunan karet yang dilakukan rakyat di Kabupaten

Banyuasin dilakukan pada lahan dengan luasan yang relatif sempit

dan hanya digunakan disekitar pekarangan rumah penduduk.

Kondisi areal penanaman kopi di Kabupaten Banyuasin ditampilkan

pada Gambar 23.

Page 46: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 46

Gambar 23. Areal tanaman kopi di Kabupaten Banyuasin

6.2.1.5. Kakao

Jenis komoditas perkebunan lain yang diusahakan di Kabupaten

Banyuasin adalah kakao. Tanaman Kakao banyak diusahakan di

Kecamatan Muara Telang. Rincian luas areal dan produksi kakao di

Kabupaten Banyuasin di tampilkan pada Tabel 18.

Tabel 18. Luas areal dan produktivitas perkebunan kakao rakyat di Kabupaten Banyuasin

NO Kecamatan TBM

(Ha) TM (Ha)

TT/ TR

(Ha)

Luas (Ha)

Produksi

(Ton) KK Ket

Page 47: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 47

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Talang Kelapa

2 2 - 4 0.70 2 Biji Kering 2 Muara Padang 4 - - 4 - 4 3 Makarti Jaya - 9 - 9 1.20 9 Biji Kering 4 Banyuasin III - - - - - - - 5 Banyuasin II 7 3 - 10 1.10 10 Biji Kering 6 Banyuasin I - - - - - - - 7 Pulau Rimau - - - - - - - 8 Rantau Bayur - - - - - - - 9 Muara Telang 193 138 56 387 13.21 373 Biji Kering

10 Betung - - - - - - - 11 Rambutan - - - - - - - 12 Tanjung Lago - - - - - - - 13 Air Saleh - - - - - - - 14 Muara Sugihan - - - - - - - 15 Tungkal Ilir - - - - - - -

Jumlah 206 152 56 414 16,21 398 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin, 2011

Keterangan: TBM= Tanaman Belum Menghasilkan; TM = Tanaman Menghasilkan TT = Tanaman Tua;TR = Tanaman Rusak

Berdasarkan Tabel 17, tanaman kakao banyak terdapat di

Kecamatan Muara Telang. Selain itu tanaman kakao juga banyak

terdapat di Kecamatan: Pulau Rimau, Mariana, Makarti Jaya, Talang

Kelapa dan Muara Padang. Gambaran penyebaran tanaman Kakao

di Kabupaten Banyuasin di Tampilkan pada Gambar 24.

Page 48: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 48

Gambar 24. Luas areal perkebunan kakao di Kabupaten Banyuasin,

2011.

Tanaman kopi yang diusahakan di kabupaten Banyuasin

sebagian besar berupa tanaman yang belum menghasilkan. Kondisi

tanaman kopi yang diusahakan di Kabupaten Banyuasin

ditampilkan pada Gambar 25.

Page 49: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 49

Gambar 25. Luas areal berdasakan kondisi tanaman kopi di Kabupaten Banyuasin

6.2.2. Data Perkebunan Per Kecamatan

Kabupaten Banyuasin merupakan kabupaten yang memiliki

potensi yang besar pada pengembangan sektor perkebunan.

Terdapat lima jenis komoditas perkebunan yang diusahakan di

Kabupaten Banyuasin adalah: karet, kelapa sawit, kelapa, kopi dan

kakao. Tanaman tersebut selain diusahakan oleh rakyat juga oleh

perkebunan besar baik perusahaan perkebunan milik negara,

maupun swasta.

6.2.2.1. Perkebunan Rakyat

6.2.2.1.1. Kecamatan Muara Padang

Kecamatan Muara Padang merupakan kecamatan yang menjadi

sentra perkebunan kelapa di Kabupaten Banyuasin. Rincian luas

komoditi di Kabupaten Banyuasin ditampilkan pada Tabel19.

Tabel 19. Jenis komoditi, Luas areal, produksi dan jumlah Kepala Keluarga (KK) petani pada perkebunan rakyat di Kecamatan Muara Padang Kabupaten Banyuasin

Page 50: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 50

NO Jenis Komoditi

TBM (Ha)

TM (Ha)

TT/ TR

(Ha)

Jumlah (Ha)

Pembibitan Entres

(khusus karet)

Produksi (Ton)

KK

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Karet 849 20 - 869 - 32 483

2 Sawit

199 291 - 490 - 183

422 3 Kelapa 850 11,126 900 12,876 - 16.521 14.564

4 Kopi 627 2,018 1,34

8 3,993 - 1.506

4.686

5 Kakao

4 - - 4 - -

4

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin, 2011

Berdasarkan Tabel 19 terlihat bahwa kecamatan Muara Padang

merupakan sentra tanaman kelapa di Kabupaten Banyuasin. Selain

Kelapa, kecamatan muara padang juga menjadi penghasil beberapa

jenis komoditi perkebunan lainnya, yaitu: karet, kelapa sawit, kopi

dan kakao. Gambaran pembagian komoditi perkebunan di

Kecamatan Muara Padang ditampilkan pada Gambar 26..

Gambar 26. Pembagian luas areal komoditi perkebunan di

Page 51: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 51

Kecamatan Muara Padang Kabupaten Banyuasin

a. Karet

Luas areal perkebunan karet di Kabupaten Banyuasin

869 hektar, yang terdiri dari 849 hektar tanaman belum

menghasilkan dan 20 hektar sudah menghasilkan. Rincian

luasan areal tanaman karet berdasakan kondisi produktivitas

ditampilkan pada Tabel 20.

Tabel 20. Luas areal tanaman perkebunan karet rakyat di

Kecamatan Muara Padang Kabupaten Banyuasin. No Kondisi Tanaman Luas (Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan 849

2 Tanaman Menghasilkan 20

Jumlah 869

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011 Berdasakan Tabel 19, terlihat bahwa 98 persen tanaman

karet di Kabupaten Banyuasin masih tergolong belum

menghasilkan sedangkan sisanya 2 persen sudah

menghasilkan. Gambaran kondisi tanaman dilihat dari

produktivitas dapat dilihat pada Gambar berikut 27.

Page 52: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 52

Gambar 27. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi

produktif tanaman karet rakyat diKecamatan Muara PadangKabupaten Banyuasin

b. Kelapa Sawit

Luas areal tanaman kelapa sawit di Kecamatan Muara Padang

seluas 490 hektar yang sebagian besar sudah menghasilkan.

Rincian luas tanaman karet berdasarkan umur produktif dapat

dilihat pada Tabel 21.

Tabel 21. Luas areal tanaman perkebunan kelapa sawit rakyat di Kecamatan Muara Padang Kabupaten Banyuasin.

Page 53: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 53

No Kondisi Tanaman Luas (Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan 199

2 Tanaman Menghasilkan 291

Jumlah 490

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Berdasarkan data pada Tabel 21, di atas terlihat bahwa 59

persen tanaman kelapa sawit sudah berada pada umur

produktif, dan hanya 41 persen merupakan tanaman yang

belum menghasilkan atau produktif. Gambaran tentang

persentase tanaman berdasarkan kondisi tanaman dapat

dilihat pada Gambar 28.

Gambar 28. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kelapa sawit rakyat di Kecamatan Muara Padang Kabupaten Banyuasin

c. Kelapa

Kecamatan Muara Padang merupakan sentra penghasil kelapa

di Kabupaten Banyuasin. Luas areal kelapa di Kecamatan

Page 54: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 54

Muara Padang 12.876, yang terbagi atas tanaman belum

menghasilkan, sedang menghasilkan dan tanaman tua/rusak.

Rincian persentase luas lahan perkebunan kelapa berdasarkan

umur produktifnya ditampilkan pada tabel 22.

Tabel 22. Luas areal tanaman perkebunan kelapa rakyat di Kecamatan Muara Padang Kabupaten Banyuasin.

No Kondisi Tanaman Luas(Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan 850

2 Tanaman Menghasilkan 11.126

3 Tanaman Tua/Rusak 900

Jumlah 12.876

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Berdasarkan data pada Tabel 22 terlihat bahwa sebagian besar

tanaman kelapa di Kecamatan Muara Padang terkategori

tanaman menghasilkan. Persentase kondisi tanaman

berdasarkan masa produktivitas dapat dilihat pada Gambar 29.

Gambar 29. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kelapa di Kecamatan Muara Padang Kabupaten Banyuasin

Page 55: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 55

d. Kopi

Kopi merupakan komoditi yang banyak ditemukan di

Kecamatan Muara Padang. Luas areal tanaman kopi di

Kecamatan Muara Padang 3.993 yang sebagian besar sudah

menghasilkan. Rincian luas areal tanaman kopi berdasarkan

kondisi tanaman ditampilkan pada tabel 23.

Tabel 23. Luas areal tanaman perkebunan kopi di Kecamatan

Muara Padang Kabupaten Banyuasin.

No Kondisi Tanaman Luas (Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan 627

2 Tanaman Menghasilkan 2.018

3 Tanaman Tua/Rusak 1.348

Jumlah 3.993 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa sebagian besar

perkebunan kopi di Kecamatan Muara Padang merupakan

perkebunan yang sudah menghasilkan. Gambaran kondisi

perkebunan kopi di Kecamatan Muara Padang ditampilkan

pada Gambar 30.

Page 56: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 56

Gambar 30. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi

produktif tanaman kopi di Kecamatan Muara Padang Kabupaten Banyuasin

e. Kakao

Kakao merupakan komoditi perkebunan yang baru

dikembangkan di Kecamatan Muara Padang. Luas areal

tanaman kakao di Muara Padang seluas 4 hektar yang sebagian

besar merupakan tanaman yang belum menghasilkan seperti

yang terlihat pada Tabel 24.

Tabel 24. Luas areal tanaman perkebunan kakao di Kecamatan Muara Padang Kabupaten Banyuasin.

No Kondisi Tanaman Luas (Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan 4

Jumlah 4

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Berdasarkan Tabel 24,terlihat bahwa tanaman kakao yang

dikembangkan di Kecamatan Muara Padang seluruhnya

merupakan tanaman yang belum menghasilkan yang secara

jelas dapat dilihat pada Gambar diagram berikut 31.

Page 57: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 57

Gambar 31. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kakao di Kecamatan Muara padang Kabupaten Banyuasin

6.2.2.1.2. Kecamatan Tanjung Lago

Kecamatan Tanjung Lago merupakan kawasan yang berpotensi

untuk pengembangan tanaman perdkebunan, khususnya Karet,

kelapa sawit dan kelapa. Jenis komoditas perkebunan yang banyak

diusahakan adalah karet yang sebagian besar merupakan tanaman

belum menghasilkan. Rincian jenis dan luas komoditas perkebunan

yang diusahakan di Kecamatan Tanjung Lago ditampilkan pada

Tabel 25.

Tabel 25. Jenis komoditi, Luas areal, produksi dan jumlah Kepala Keluarga (KK) petani pada perkebunan rakyat di Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin.

NO Jenis Komoditi

TBM (Ha)

TM (Ha)

TT/ TR

(Ha)

Jumlah (Ha)

Pembibitan Entres

(khusus karet)

Produski (Ton)

KK

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Page 58: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 58

1 Karet 155 19 - 174 13.5 31 109

2 Sawit

63 - - 63 - -

63 3 Kelapa 24 - - 24 - - 4 Kopi - - - - - - 5 Kakao - - - - - -

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Keterangan: TBM= Tanaman Belum Menghasilkan; TM = Tanaman Menghasilkan TT = Tanaman Tua;TR = Tanaman Rusak Berdasarkan Tabel 25, terlihat bahwa Komoditi terbanyak yang

dikembangkan di Kecamatan Tanjung Lago adalah karet. Komoditi

perkebunan lain yang diusahakan di kecamatan ini adalah kelapa

sawit dan kelapa. Gambaran pembagian komoditi perkebunan di

Kecamatan Tanjung Lago ditampilkan pada Gambar 32.

Gambar 32. Pembagian luas areal komoditi perkebunan di KecamatanTanjung Lago , 2011

a. Karet

Page 59: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 59

Karet merupakan komoditi perkebunan utama di Kecamatan

Tanjung Lago. Luas areal tanaman karet di Kecamatan

Tanjung Lago 174 hektar. Rincian luas karet di Tanjung Lago

ditampilkan pada Tabel 26.

Tabel 26. Luas areal tanaman perkebunan karet rakyat di Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin.

No Kondisi Tanaman Luas (Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan 155

2 Tanaman Menghasilkan 19

Jumlah 174

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Berdasarkan data pada Tabel 26 terlihat bahwa sebagian besar

perkebunan karet di Kecamatan Tanjung Lago merupakan

tanaman yang belum menghasilkan. Persentase luas areal

tanaman karet berdasarkan kondisi produktifnya ditampilkan

pada Gambar 33.

Page 60: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 60

Gambar 33. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman karet di Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin

b. Kelapa Sawit

Komoditi kelapa sawit merupakan komoditi yang baru

dikembangkan di Kecamatan Tanjung Lago. Luas areal

tanaman kelapa sawit di Kecamatan ini 63 hektar. Rincian luas

areal tanaman kelapa sawit ditampilkan pada Tabel 27.

Tabel 27. Luas areal tanaman perkebunan kelapa sawit di

Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin. No Kondisi Tanaman Luas (Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan 63

2 Tanaman Menghasilkan -

Jumlah 63

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Dari luas total tanaman karet seluas 63 hektar, seluruhnya

merupakan tanaman yang belum menghasilkan. Persentase

tanaman berdasarkan umur produktifnya ditampilkan pada

Gambar 34.

Page 61: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 61

Gambar 34. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kelapa sawit di Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin

c. Kelapa

Komoditi perkebunan lain yang berpotensi untuk

dikembangkan adalah tanaman kelapa. Luas areal tanaman

kelapa di Kecamatan Tanjung Lago 24 hektar.

Tabel 28. Luas areal tanaman perkebunan kelapa di

Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin.

No Kondisi Tanaman Luas (Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan 24

2 Tanaman Menghasilkan -

3 Tanaman Tua/Rusak -

Jumlah 24 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Dari luas total tanaman kelapa seluas 24 hektar, seluruhnya

merupakan tanaman yang belum menghasilkan. Persentase

luas areal tanaman ditampilkan pada Gambar 35.

Page 62: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 62

Gambar 35. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kelapa di Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin

6.2.2.1.3. Kecamatan Talang Kelapa

Kecamatan Talang Kelapa merupakan sentra untuk

pengembangan tanaman kelapa sawit. Kelapa sawit di kecamatan

ini banyak diusahakan di kawasan perairan. Rincian jenis dan luas

komoditi perkebunan yang diusahakan di Kecamatan Talang Kelapa

di tampilkan pada Tabel 29.

Tabel 29. Jenis komoditi, Luas areal, produksi dan jumlah Kepala Keluarga (KK) petani pada perkebunan rakyat di Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin.

No Jenis Komoditi

TBM (Ha)

TM (Ha)

TT/TR (Ha)

Jumlah (Ha)

Pembibitan Entres

(khusus karet)

Produksi (Ton)

KK

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Karet 521 1,155 148 1,824 18.5 1.267 773

2 Sawit

1,463 2,025 - 3,488 - 6.893

2.614 3 Kelapa 71 259 3 333 - 131 35

Page 63: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 63

4 Kopi - 5 5 - 3 7

5 Kakao

2 2 - 4 - 0,70

2

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin, 2011

Berdasarkan Tabel 29, Kecamatan Talang Kelapa berpotensi

untuk pengembangan berbagai komoditi perkebunan. Komoditi

utama yang dikembangkan di Kecamatan Talang Kelapa yaitu:

kelapa sawit dan karet. Gambaran luas areal komoditi yang

dikembangkan di Kecamatan Talang Kelapa ditampilkan pada

Gambar 36.

Gambar 36. Pembagian luas areal komoditi perkebunan di Kecamatan Talang Kelapa, 2011

a. Karet

Komoditi karet merupakan komoditi yang memiliki luas

nomor dua setelah kelapa sawit dengan total mencapai 1.824

hektar. Rincian luas areal tanaman karet di Kecamatan Talang

Kelapa ditampilkan pada Tabel 30.

Page 64: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 64

Tabel 30. Luas areal tanaman perkebunan karet rakyat di Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin.

No Kondisi Tanaman Luas (Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan 521

2 Tanaman Menghasilkan 1.155

3 Tanaman Tua/Rusak 148

Jumlah 1.824

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Berdasarkan Tabel 30, terlihat bahwa sebagian besar atau 62

persen luas areal perkebunan di Kecamatan Talang Kelapa

merupakan tanaman yang sudah menghasilkan sedangkan

sisanya merupakan tanaman yang belum menghasilkan dan

tanaman tua/rusak. Persentase luas areal berdasarkan kondisi

tanaman karet ditampilkan pada Gambar 37.

Gambar 37. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi

produktif tanaman karet di Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin

Page 65: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 65

b. Kelapa Sawit

Kelapa sawit merupakan komoditi utama yang ada di

Kecamatan Talang Kelapa. Luas areal tanaman kelapa 3.488

hektar, yang terbagi menjadi tanaman yang belum

menghasilkan dan tanaman menghasilkan. Rincian luas areal

perkebunan kelapa sawit ditampilkan pada Tabel 31.

Tabel 31. Luas areal tanaman perkebunan kelapa sawit rakyat di Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin.

No Kondisi Tanaman Luas areal (Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan 1.463

2 Tanaman Menghasilkan 2.025

Jumlah 3.488

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011 Berdasarkan Tabel 31di atas terlihat bahwa sebagian besar atau

2.025 hektar tanaman kelapa sawit di Kecamatan Talang

Kelapa merupakan tanaman yang sudah menghasilkan

sedangkan sisanya merupakan tanaman yang belum

Page 66: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 66

menghasilkan. Rincian luas areal perkebunan kelapa sawit

berdasarkan kondisi tanaman ditampilkan pada Gambar 38.

Gambar 38. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kelapa sawit di Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin

c. Kelapa

Kelapa merupakan komoditi perkebunan yang cukup luas di

Kecamatan Talang Kelapa. Luas areal perkebunan kelapa di

Kecamatan Talang Kelapa yaitu 333 hektar yang sebagian besar

merupakan tanaman yang sudah menghasilkan. Rincian luas

areal perkebunan kelapa di Kecamatan Talang Kelapa

ditampilkan pada Tabel 32.

Page 67: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 67

Tabel 32. Luas areal tanaman perkebunan kelapa di Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin.

No Kondisi Tanaman Luas areal (Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan 71

2 Tanaman Menghasilkan 259

3 Tanaman Tua/Rusak 3

Jumlah 333

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011 Luas areal tanaman kelapa di Kecamatan Talang Kelapa yaitu

333 hektar. Dari luasan tersebut sebagian besar atau 78 persen

merupakan tanaman yang sudah menghasilkan. Rincian luas

areal perkebunan kelapa berdasarkan kondisi tanaman

ditampilkan pada Gambar 39.

Gambar 39. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kelapa di Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin

d. Kopi

Tanaman kopi di Kecamatan Talang Kelapa banyak

dikembangkan penduduk pada lahan pekarangan. Luas areal

tanaman kopi di Kecamatan Talang Kelapa seluas 5 hektar

yang semuanya sudah menghasilkan.

Page 68: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 68

Tabel 33. Luas areal tanaman perkebunan kopi di Kecamatan

Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin. No Kondisi Tanaman Luas areal (Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan -

2 Tanaman Menghasilkan 5

3 Tanaman Tua/Rusak -

Jumlah 5

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011 Dari luas total 5 hektar semua tanaman kopi berada dalam umur produktif, hal ini terlihat dari gambar berikut 40.

Gambar 40. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kopi di Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin

e. Kakao

Page 69: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 69

Kakao merupakan komoditi perkebunan yang juga diusahakan

oleh petani Kecamatan Talang Kelapa. Luas areal perkebunan

kakao di Kecamatan Talang Kelapa adalah 4 hektar yang

terdiri dari 2 hektar tanaman belum menghasilkan dan 2 hektar

tanaman sudah menghasilkan.

Tabel 34. Luas areal tanaman perkebunan kakao di

Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin.

No Kondisi Tanaman Luas areal (Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan 2

2 Tanaman Menghasilkan 2

3 Tanaman Tua/Rusak -

Jumlah 4

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Gambaran pembagian tanaman kakao berdasarkan umur

produktif ditampilkan pada Gambar 41.

Gambar 41. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi

produktif tanaman kakao di Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin

Page 70: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 70

6.2.2.1.4. Kecamatan Makarti Jaya

Kecamatan Makarti Jaya merupakan sentra untuk pengembangan

tanaman kelapa. Sebagian besar kelapa yang diusahakan di

kawasan sudah menghasilkan. Rincian jenis dan luas areal komoditi

perkebunan yang diusahakan di Kecamatan Makarti Jaya

ditampilkan pada Tabel 35.

Tabel 35. Jenis komoditi, Luas areal, produksi dan jumlah Kepala Keluarga (KK) petani pada perkebunan rakyat di Kecamatan Makarti Jaya Kabupaten Banyuasin.

NO Jenis Komoditi

TBM (Ha)

TM (Ha)

TT/TR

(Ha)

Jumlah (Ha)

Pembibitan Entres

(khusus karet)

Produksi (Ton)

KK

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Karet 17 17 - 34 - 21 20

2 Sawit

67

9 - 76 - 9

71 3 Kelapa 689 2,176 631 3,496 - 552 183 4 Kopi 20 30 12 62 - 27 81

5 Kakao -

9 - 9 - 1,20

9

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Keterangan: TBM= Tanaman Belum Menghasilkan; TM = Tanaman Menghasilkan TT = Tanaman Tua;TR = Tanaman Rusak

Page 71: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 71

Berdasarkan Data pada Tabel 35 Kecamatan Makarti Jaya

merupakan penghasil kelapa cukup besar di Kabupaten Banyuasin.

Komoditi lain yang dikembangkan di Kecamatan ini, yaitu: karet,

kelapa sawit. Gambaran luas komoditi perkebunan yang

diusahakan di Kecamatan Makarti Jaya ditampilkan pada Gambar

42.

Gambar 42. Pembagian luas areal komoditi perkebunan di Kecamatan Makarti Jaya, 2011

a. Karet Tanaman karet merupakan komoditi yang belum terlalu

banyak dikembangkan di Kecamatan Makarti Jaya

dibandingkan komoditi utama kelapa sawit. Luas areal karet

hanya 2 persen dari total luas areal perkebunan di kecamatan

ini. Luas areal tanaman karet di Kecamatan Makarti Jaya

ditampilkan pada Tabel 36

Tabel 36. Luas areal tanaman perkebunan karet rakyat di

Kecamatan Makarti Jaya Kabupaten Banyuasin.

Page 72: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 72

No Kondisi Tanaman Luas areal (Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan 17

2 Tanaman Menghasilkan 17

Jumlah 34

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Dilihat dari data pada Tabel 36terlihat bahwa dari total luas

areal tanaman karet di Kecamatan Makarti Jaya 50 persen

tanaman sudah menghasilkan sedangkan 50 persen lainnya

belum menghasilkan. Rincian luas areal berdasarkan persentase

produktifnya ditampilkan pada Gambar 43.

Gambar 43. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman karet di Kecamatan Makarti Jaya Kabupaten Banyuasin

b. Kelapa Sawit

Kelapa sawit merupakan komoditi perkebunan yang

berpotensi untuk dikembangkan. Luas areal tanaman kelapa

sawit 76 hektar, yang terdiri dari 67 hektar tanaman belum

Page 73: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 73

menghasilkan dan sisanya 9 hektar merupakan tanaman yang

menghasilkan.

Tabel 37. Luas areal tanaman perkebunan kelapa sawit di

Kecamatan Makarti Jaya Kabupaten Banyuasin. No Kondisi Tanaman Luas areal (Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan 67

2 Tanaman Menghasilkan 9

Jumlah 76

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011 Dari luas total tanaman karet sebesar 76 hektar, 80 persen

merupakan tanaman belum menghasilkan sedangkan sisanya

sebesar 20 persen merupakan tanaman yang sudah

menghasilkan.

Gambar 44. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kelapa sawit di Kecamatan Makarti Jaya Kabupaten Banyuasin

c. Kelapa

Page 74: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 74

Kelapa merupakan komoditi unggulan di Kecamatan Makarti

Jaya. Luas total tanaman kelapa 3.496 hektar yang sebagian

besar merupakan tanaman yang sudah menghasilkan. Rincian

luas areal tanaman kelapa di Kecamatan Makarti Jaya

ditampilkan pada Tabel 38.

Tabel 38. Luas areal tanaman perkebunan kelapa di

Kecamatan Makarti Jaya Kabupaten Banyuasin.

No Kondisi Tanaman Luasan (Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan 689

2 Tanaman Menghasilkan 2.176

3 Tanaman Tua/Rusak 631

Jumlah 3.496

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011 Berdasarkan Tabel 38, terlihat bahwa sebagian besar tanaman

kelapa di Kecamatan Makarti Jaya sudah menghasilkan.

Rincian persentase tanaman kelapa berdasarkan kondisi

tanaman ditampilkan pad Gambar 45.

Gambar 45. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kelapa di Kecamatan Makarti Jaya Kabupaten Banyuasin

Page 75: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 75

d. Kopi

Kopi merupakan komoditi perkebunan yang menduduki

peringkat ketiga dilihat dari luas areal tanaman perkebunan.

Luas areal tanaman kopi 62 hektar yang terbagi menjadi

tanaman yang belum menghasilkan, sedang menghasilkan dan

tidak produktif karena tua/rusak. Rincian luas areal tanaman

kopi di Kecamatan Makarti Jaya ditampilkan pada tabel 39.

Tabel 39. Luas areal tanaman perkebunan kopi di Kecamatan

Makarti Jaya Kabupaten Banyuasin.

No Kondisi Tanaman Luasan (Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan 20

2 Tanaman Menghasilkan 30

3 Tanaman Tua/Rusak 12

Jumlah 62 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Dilihat dari kondisi tanaman, terlihat bahwa sebagian besar atau

49 persen tanaman kopi di Kecamatan Makarti Jaya berada

dalam kondisi produktif, sedangkan sisanya belum/tidak

produktif karena belum menghasilkan atau sudah tua/rusak.

Rincian persentase luas areal berdasarkan kondisi tanaman

ditampilkan pada Gambar 46.

Page 76: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 76

Gambar 46. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kopi di Kecamatan Makarti Jaya Kabupaten Banyuasin

e. Kakao

Kakao merupakan komoditi perkebunan yang baru

dikembangkan di Kecamatan Makarti Jaya. Luas areal

tanaman kakao di Kecamatan Makarti Jaya seluas 9 hektar dan

sebagian besar merupakan tanaman yang belum

menghasilkan.

Tabel 40. Luas areal tanaman perkebunan kakao di

Kecamatan Makarti Jaya Kabupaten Banyuasin.

No Kondisi Tanaman Luasan (Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan 9

Jumlah 9

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Page 77: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 77

Berdasarkan data pada Tabel 40, terlihat bahwa dari luas total 9

hektar perkebunan kakao, semuanya dalam kondisi belum

produktif. Rincian persentase luas areal tanaman kakao

berdasarkan tingkat produktif dapat dilihat pada Gambar 47.

Gambar 47. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kakao di Kecamatan Makarti Jaya Kabupaten Banyuasin

6.2.2.1.5. Kecamatan Banyuasin III

Kecamatan Banyuasin III merupakan salah satu kecamatan yang

menjadi sentra pengembangan perkebunan karet di Kabupaten

Banyuasin. Luas areal dan produksi komoditas perkebunan yang

diusahakan di Kabupaten Banyuasin ditampilkan pada Tabel 41.

Tabel 41. Jenis komoditi, Luas areal, produksi dan jumlah Kepala Keluarga (KK) petani pada perkebunan rakyat di Kecamatan Banyuasin III Kabupaten Banyuasin.

NO Jenis Komoditi

TBM (Ha)

TM (Ha)

TT/ TR

(Ha)

Jumlah (Ha)

Pembibitan Entres

(khusus karet)

Produksi (Ton)

KK

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Page 78: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 78

1 Karet 7,482 20,694 4,080 32,256 27 39.099 12.046

2 Sawit

488

425 - 913 - 513

952 3 Kelapa 6 101 - 107 - 65 26 4 Kopi - - - - - 5 Kakao - - - - -

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Berdasarkan Tabel 40, Kecamatan Banyuasin III merupakan

sentra pengembangan perkebunan karet di Kabupaten Banyuasin.

Komoditi lain yang dikembangkan di Kecamatan ini adalah kelapa

sawit dan kelapa. Gambaran luasan areal komoditi perkebunan di

Kecamatan Banyuasin III ditampilkan pada Gambar 48.

Gambar 48.Pembagian luas areal komoditi perkebunan di Kecamatan Banyuasin III, 2011

a. Karet

Karet merupakan komoditi unggulan di Kecamatan Banyuasin

III. Luas areal tanaman karet di Kecamatan Banyuasin III

seluas 32.256 hektar yang terbagi menjadi tanaman sudah

Page 79: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 79

menghasilkan, belum menghasilkan dan tanaman tidak

produktif karena sudah tua/rusak. Rincian luas areal

perkebunan karet ditampilkan pada Tabel 42.

Tabel 42. Luas areal tanaman perkebunan karet rakyat di

Kecamatan Banyuasin III Kabupaten Banyuasin. No Kondisi Tanaman Luas areal (Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan 7.482

2 Tanaman Menghasilkan 20.694

3 Tanaman Tua/Rusak 4.080

Jumlah 32.256

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011 Berdasarkan Tabel 41, terlihat bahwa dari luas total perkebunan

karet sebagian besar dalam kondisi produktif. Rincian

persentase luas areal berdasarkan kondisi produktif ditampilkan

pada Gambar 49.

Gambar 49. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman karet di Kecamatan Banyuasin III Kabupaten Banyuasin

Page 80: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 80

b. Kelapa Sawit

Kelapa sawit merupakan komoditi perkebunan yang

menduduki peringkat kedua dilihat dari luas areal tanaman

perkebunan di Kecamatan Banyuasin III. Luas areal

perkebunan kelapa sawit di Kecamatan ini mencapai 913

hektar, yang terdiri dari tanaman yang belum menghasilkan

dan sedang menghasilkan. Rincian luas areal perkebunan

kelapa sawit di Kecamatan Banyuasin III ditampilkan pada

tabel 43.

Tabel 43. Luas areal tanaman perkebunan kelapa sawit rakyat di Kecamatan Banyasin III Kabupaten Banyuasin.

No Kondisi Tanaman Luas (Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan 488

2 Tanaman Menghasilkan 425

Jumlah 913

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Berdasarkan Tabel 43, terlihat bahwa sebagian besar atau 53

persen tanaman kelapa sawit di Kecamatan Banyuasin III

sedang berada dalam kondisi produktif atau sudah

menghasilkan, sedangkan sisanya 47 persen merupakan

tanaman yang belum produktif. Rincian luas areal tanaman

berdasarkan kondisi produktif ditampilkan pada Gambar 50.

Page 81: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 81

Gambar 50. Kondisi tanaman kelapa sawit diKecamatan

Banyuasin III KabupatenBanyuasin

c. Kelapa

Kelapa merupakan komoditi lain yang sudah dikembangkan di

Kecamatan Banyuasin III. Luas areal tanaman kelapa di

Kecamatan ini mencapai 107 hektar yang terdiri dari 101 hektar

tanaman menghasilkan dan 6 hektar merupakan tanaman yang

belum menghasilkan. Rincian luas areal perkebunan kelapa di

Kecamatan Banyuasin III ditampilkan pada Tabel 44.

Tabel 44. Luas areal tanaman perkebunan kelapa di Kecamatan Banyasin III Kabupaten Banyuasin.

No Kondisi Tanaman Luas areal (Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan 6

2 Tanaman Menghasilkan 101

3 Tanaman Tua/Rusak -

Jumlah 107

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Dari luas total 107 hektar, sebagian besar atau 94 persen

merupakan tanaman yang produktif dan hanya 6 persen

merupakan tanaman yang belum menghasilkan. Rincian

Page 82: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 82

persentase luas areal berdasarkan kondisi tanaman ditampilkan

pada Gambar 51.

Gambar 51. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kelapa di Kecamatan Banyuasin III Kabupaten Banyuasin

6.2.2.1.6. Kecamatan Banyuasin II

Jenis komoditi yang banyak di usahakan di Kabupaten Banyuasin

II adalah kelapa. Dengan kondisi wilayah yang berupa perairan

maka wilayah ini sangat cocok untuk pengembangan perkebunan

kelapa. Rincian jenis dan luas komoditi perkebunan yang

disuahakan di Kecamatan Banyuasin II ditampilkan pada Tabel 45.

Page 83: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 83

Tabel 45. Jenis komoditi, Luas areal, produksi dan jumlah Kepala Keluarga (KK) petani pada perkebunan rakyat di Kecamatan Banyuasin II Kabupaten Banyuasin.

NO Jenis Komoditi

TBM (Ha)

TM (Ha)

TT/ TR

(Ha)

Jumlah (Ha)

Pembibitan Entres

(khusus karet)

Produksi (Ton)

Jumlah KK

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Karet 56 - - 56 - - 56

2 Sawit

193 - - 193 - - 60 3 Kelapa 503 1,500 203 2,206 - 372 349 4 Kopi 8 48 32 88 - 72 57 5 Kakao 7 3 - 10 - 1,10 10

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Kecamatan Banyuasin II merupakan sentra penghasil kelapa di

Kabupaten Banyuasin. Selain itu di kecamatan ini juga berpotensi

untuk pengembangan komoditi kelapa sawit, dan karet. Gambaran

luasan areal perkebunan di Kecamatan Banyuasin II ditampilkan

pada Gambar 52.

Page 84: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 84

Gambar 52. Pembagian luas areal komoditi perkebunan di Kecamatan Banyuasin II, 2011

a. Karet

Karet merupakan komoditi perkebunan yang baru

dikembangkan di Kedcamatan Banyuasin II. Hal ini terlihat

dari dari luas total 56 hektar semuanya merupakan tanaman

yang belum menghasilkan. Rincian luas areal perkebunan

karet ditampilkan pada Tabel 46

Tabel 46. Luas areal tanaman perkebunan karet rakyat di

Kecamatan Banyasin II Kabupaten Banyuasin. No Kondisi Tanaman Luasan (Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan 56

2 Tanaman Menghasilkan -

Jumlah 56

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Berdasarkan Tabel 46, terlihat bahwa dari luas areal tanaman

karet di Kecamatan Banyuasin II sebagian besar merupakan

Page 85: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 85

tanaman yang belum menghasilkan atau seperti yang terlihat

pada Gambar 53.

Gambar 53. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman karet di Kecamatan Banyuasin II Kabupaten Banyuasin

b. Kelapa Sawit

Kelapa sawit juga merupakan komoditi perkebunan yang baru

berkembang di kecamatan Banyuasin II. Luas areal

perkebunan kelapa sawit di Kecamatan ini mencapai 193

hektar, dengan rincian seperti terlihat pada Tabel 47.

Tabel 47. Luas areal tanaman perkebunan kelapa sawit rakyat di Kecamatan Banyasin II Kabupaten Banyuasin.

No Kondisi Tanaman Luas (Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan 193

Page 86: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 86

2 Tanaman Menghasilkan -

Jumlah 193

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011 Persentase luas areal kelapa sawit berdasarkan kondisi tanaman di kecamatan Banyuasin II ditampilkan pada Gambar 53.

Gambar 53. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi

produktif tanaman kelapa sawit di Kecamatan Banyuasin II Kabupaten Banyuasin

c. Kelapa

Kelapa merupakan komoditi unggulan pada subsektor

perkebunan di Kecamatan Banyuasin II. Luas areal tanaman

kelapa sawit mencapai 2.206 atau 86 persen dari luas areal

tanaman perkebunan di kecamatan ini. Rincian luas areal

perkebunan kelapa ditampilkan pada Tabel 48.

Page 87: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 87

Tabel 48. Luas areal tanaman perkebunan kelapa di

Kecamatan Banyasin II Kabupaten Banyuasin.

No Kondisi Tanaman Luas (Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan 503

2 Tanaman Menghasilkan 1.500

3 Tanaman Tua/Rusak 203

Jumlah 2.206 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Dari luas total tanaman kelapa yang mencapai 2.206 hektar,

sebagian besar atau 68 persen merupakan tanaman yang

produktif sedangkan sisanya merupakan tanaman yang belum

produktif karena belum menghasilkan atau sudah tua/rusak.

Rincian persentase luas areal perkebunan kelapa berdasarkan

kondisi tanaman ditampilkan pada Gambar 54.

Gambar 54. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kelapa di Kecamatan Banyuasin II Kabupaten Banyuasin

d. Kopi

Kopi merupakan komoditi yang sudah cukup berkembang di

Kecamatan Banyuasin II. Luas areal perkebunan kopi di

Page 88: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 88

Kecamatan ini mencapai 88 hektar, yang terdiri dari tanaman

yang sudah menghasilkan, tanaman tua/rusak dan tanaman

belum menghasilkan. Rincian luas areal berdasarkan kondisi

tanaman ditampilkan pada Tabel 49.

Tabel 49. Luas areal tanaman perkebunan kopi di Kecamatan Banyasin II Kabupaten Banyuasin.

No Kondisi Tanaman Luas (Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan 8

2 Tanaman Menghasilkan 48

3 Tanaman Tua/Rusak 32

Jumlah 88

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Berdasarkan Tabel 48, terlihat bahwa dari total perkebunan kopi

seluas 88 hektar 48 hektar atau 55 persen merupakan tanaman

yang sudah menghasilkan, sedangkan sisanyta merupakan

tanaman yang belum atau tidak produktif seperi yang terlihat

pada Gambar 55.

Gambar 55. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kopi di Kecamatan Banyuasin II Kabupaten Banyuasin

Page 89: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 89

e. Kakao

Kakao merupakan tanaman perkebunan yang memiliki luasan

paling kecil di Kecamatan Banyuasin II. Luas areal tanaman ini

hanya 10 hektar, yang terdiri dari tanaman yang belum

menghasilkan dan menghasilkan. Rincian luas areal tanaman

kakao di Kecamatan Banyuasin II ditampilkan pada Tabel 50.

Tabel 50. Luas areal tanaman perkebunan kakao di Kecamatan Banyasin II Kabupaten Banyuasin.

No Kondisi Tanaman Luas (Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan 7

2 Tanaman Menghasilkan 3

Jumlah 10

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Berdasarkan Tabel diatas terlihat bahwa sebagian besar yaitu 7

hektar atau 70 persen tanaman kakao di kecamatan Banyuasin II

merupakan tanaman yang belum menghasilkan, sedangkan

sisanya seluas 3 hektar atau 30 persen merupakan tanaman yang

sudah menghasilkan.

Page 90: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 90

Gambar 56. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kakao di Kecamatan Banyuasin II Kabupaten Banyuasin

6.2.2.1.7. Kecamatan Banyuasin I

Tanaman karet merupakan tanaman yang banyak diusahakan di

Kecamatan Banyuasin I. Tanaman lain yang banyak diusahakan di

Kecamatan ini adalah kelapa sawit. Rincian jenis dan luas areal

komoditi perkebunan yang diusahakan di Kecamatan Banyuasin I

ditampilkan pada tabel 51.

Tabel 51. Jenis komoditi, Luas areal, produksi dan jumlah Kepala Keluarga (KK) petani pada perkebunan rakyat di Kecamatan Banyuasin I Kabupaten Banyuasin.

NO Jenis Komoditi

TBM (Ha)

TM (Ha)

TT/ TR

(Ha)

Jumlah (Ha)

Pembibitan Entres

(khusus karet)

Produksi (Ton)

KK

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Karet 1,315 302 31 1,632 - 424 1.003

2 Sawit

559

270 - 829 - 315

608

3 Kelapa 24 - - 24 - -

4 Kopi 32 181 8 221 - 122 58

5 Kakao 9 65 21 95 - 59 45

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Page 91: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 91

Keterangan: TBM= Tanaman Belum Menghasilkan; TM = Tanaman Menghasilkan TT = Tanaman Tua;TR = Tanaman Rusak Komoditi perkebunan yang banyak diusahakan di Kecamatan

Banyuasin I adalah karet. Komoditi lain yang menjadi unggulan

kecamatan Banyuasin I adalah Kelapa sawit dan kopi. Gambaran

luasan areal komoditi perkebunan di Kecamatan Banyuasin I

ditampilkan pada Gambar 57.

Gambar 57.Pembagian luas areal komoditi perkebunan di Kecamatan Banyuasin I, 2011

a. Karet

Karet merupakan komoditi unggulan di Kecamatan Banyuasin

I. Luas areal perkebunan karet di Kecamatan Banyuasin I

mencapai 1.632 hektar atau sebesar 59 persen dari total luas

areal perkebunan di Kecamatan ini. Rincian luas areal

perkebunan karet di Kecamatan Banyuasin I ditampilkan pada

Tabel 52.

Page 92: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 92

Tabel 52. Luas areal tanaman perkebunan karet rakyat di Kecamatan Banyuasin I Kabupaten Banyuasin.

No Kondisi Tanaman Luasan (Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan 1.315

2 Tanaman Menghasilkan 302

3 Tanaman Tua/Rusak 31

Jumlah 1.632

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011 Berdasarkan Tabel 52, di atas terlihat bahwa sebagian besar

areal perkebunan karet di Kecamatan Banyuasin I merupakan

perkebunan yang sudah produktif, dengan tanaman yang

belum menghasilkan mencapai 1.515 hektar, sedangkan sisanya

sebesar 302 hektar merupakan tanaman yang sudah

menghasilkan dan 31 hektar merupakan tanaman yang tidak

produktif karena sudah tua/rusak. Persentase luas areal

tanaman perkebunan karet berdasarkan kondisi tanaman

ditampilkan pada Gambar 58.

Page 93: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 93

Gambar 58. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman karet di Kecamatan Banyuasin I Kabupaten Banyuasin

b. Kelapa Sawit

Kelapa sawit merupakan komoditi yang memiliki luas areal

nomor terluas setelah karet. Luas areal perkebunan kelapa

sawit di Kecamatan Banyuasin II mencapai 829 hektar atau 29

persen dari luas total areal perkebunan di Kecamatan ini.

Rincian luas areal perkebunan kelapa sawit berdasarkan

kondisi tanama ditampilkan pada Tabel 53.

Tabel 53. Luas areal tanaman perkebunan kelapa sawit rakyat

di Kecamatan Banyasin I Kabupaten Banyuasin.

No Kondisi Tanaman Luas (Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan 559

2 Tanaman Menghasilkan 270

Jumlah 829

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011 Berdasarkan kondisi tanaman, sebagian besar areal

perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Banyuasin I

merupakan tanaman yang belum menghasilkan yang

mencapai 559 hektar atau 67 persen sedangkan sisanya seluas

Page 94: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 94

270 hektar atau 33 persen merupakan tanaman yang sudah

menghasilkan

Gambar 59. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kelapa sawit di Kecamatan Banyuasin I Kabupaten Banyuasin

c. Kelapa

Kelapa merupakan komoditi yang baru dikembangkan di

Kecamatan Banyuasin I. Luas areal perkebunan kelapa

mencapai 24 hektar yang menduduki peringkat terakhir dari

lima komoditi yang dikembangkan di kecamatan Banyuasin I.

Luas areal perkebunan kelapa di Kecamatan Banyuasin I

ditampilkan pada Tabel 54.

Tabel 54. Luas areal tanaman perkebunan kelapa di Kecamatan Banyuasin I Kabupaten Banyuasin.

No Kondisi Tanaman Luasan (Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan 24

2 Tanaman Menghasilkan -

3 Tanaman Tua/Rusak -

Page 95: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 95

Jumlah 24 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Dari luas total perkebunan kelapa seluas 24 hektar di Kecamatan

Banyuasin I, seluruhnya merupakan tanaman yang belum

menghasilkan. Persentase luas areal berdasarkan kondisi

tanaman kelapa di Kecamatan Banyuasin I ditampilkan pada

Gambar 60.

Gambar 60. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kelapa di Kecamatan Banyuasin I Kabupaten Banyuasin

d. Kopi

Kopi merupakan komoditi yang cukup berkembang di

Kecamatan Banyuasin I. Luas areal perkebunan kopi di

Kecamatan Banyuasin I mencapai 221 hektar yang terdiri dari

tanaman yang belum menghasilkan, tanaman yang sudah

menghasilkan dan tanaman tua/rusak. Rincian luas areal

perkebunan kopi di Kecamatan Banyuasin I ditampilkan pada

Tabel 55.

Page 96: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 96

Tabel 55. Luas areal tanaman perkebunan kopi di Kecamatan

Banyuasin I Kabupaten Banyuasin. No Kondisi Tanaman Luas (Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan 32

2 Tanaman Menghasilkan 181

3 Tanaman Tua/Rusak 8

Jumlah 221

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Berdasarka Tabel 55di atas terlihat bahwa dari total luas

perkebunan yang mencapai 221 hektar sebagian besar atau 181

hektar atau 82 persen merupakan tanaman yang sudah

menghasilkan sedangkan sisanya merupakan tanaman yang

belum/tidak produktif. Rincian persentase luas areal

berdasarkan kondisi tanaman ditampilkan pada Gambar 61.

Gambar 61. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kopi di Kecamatan Banyuasin I Kabupaten Banyuasin.

e. Kakao

Page 97: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 97

Kakao merupaka komoditi yang juga berpotensi

dikembangkan di kecamatan Banyuasin I. Luas areal

perkebunan kakao di kecamatan Banyuasin I mencapai 95

hektar atau 3 persen dari total perkebunan di kecamatan ini.

Luas areal perkebunan kakao di Kecamatan Banyuasin I

ditampilkan pada Tabel 56.

Tabel 56. Luas areal tanaman perkebunan kakao di

Kecamatan Banyiasin I Kabupaten Banyuasin. No Kondisi Tanaman Luas (Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan 9

2 Tanaman Menghasilkan 65

3 Tanaman Tua/Rusak 21

Jumlah 95 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Berdasarkan Tabel 56, terlihat bahwa dari total luas areal

tanaman kakao seluas 95 hektar, sebagian besar merupakan

tanaman yang sudah menbghasilkan. Rincian persentase

tanaman kakao berdasarkan kondisi tanama di Kecamatan

Banyuasin I ditampilkan pada Gambar 62.

Page 98: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 98

Gambar 62. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kakao di Kecamatan Banyuasin I Kabupaten Banyuasin

6.2.2.1.8. Kecamatan Pulau Rimau

Kecamatan Pulau Rimau merupakan kecamatan yang berpotensi

untuk pengembangan berbagai jenis komoditi perkebunan, yaitu:

karet, kelapa sawit dan kelapa. Komoditi terbanyak yang

diusahakan di Kecamatan ini adalah karet dan peringkat kedua

diduduki oleh kelapa sawit. Rincian jenis dan luas areal komoditas

perkebunan yang diusahakan di kecamatan Pulau Rimau

ditampilkan pada Tabel 57.

Tabel 57. Jenis komoditi, Luas areal, produksi dan jumlah Kepala Keluarga (KK) petani pada perkebunan rakyat di Kecamatan Pulau Rimau KabupatenBanyuasin.

NO Jenis komoditi

TBM (Ha)

TM (Ha)

TT/TR (Ha)

Jumlah (Ha)

Pembibitan Entres

(khusus karet)

Produksi (Ton)

KK

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Karet 1,625 5,017 242 6,884 - 6.723 4.268

Page 99: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 99

2 Sawit

2,228

2,958 - 5,186 - 18.323

4.922 3 Kelapa 936 1,484 514 2,934 - 3.973 179 4 Kopi 39 47 8 94 - 37 98 5 Kakao - - - - - - -

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Keterangan: TBM= Tanaman Belum Menghasilkan; TM = Tanaman Menghasilkan TT = Tanaman Tua;TR = Tanaman Rusak

Kecamatan Pulau Rimau merupakan sentra penghasil kelapa

sawit dan karet di Kabupaten Banyuasin. Komoditi lain yang

berpotensi dikembangkan di kecamatan ini adalah: kelapa dan kopi.

Gambaran luasan areal komoditi perkebunan di Kecamatan Pulau

Rimau ditampilkan pada Gambar 63.

Gambar 63. Pembagian luas areal komoditi perkebunan di Kecamatan Pulau Rimau, 2011

a. Karet

Karet merupakan komoditi utama dilihat dari luas areal

perkebunan di Kecamatan Pulau Rimau. Luas areal

perkebunan karetr di Kecamatan Pulau Rimau mencapai 6.884

hektar atau 46 persen dari total luas perkebunan di kecamatan

Page 100: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 100

ini. Dari luas total 6.884 hektar terbagi menjadi tanaman yang

belum menghasilkan, tanaman menghasilkan dan tanaman

tua/rusak. Rincian luas areal perkebunan karet di Kecamatan

Pulau Rimau ditampilkan pada Tabel 58.

Tabel 58. Luas areal tanaman perkebunan karet rakyat di Kecamatan Pulau Rimau Kabupaten Banyuasin.

No Kondisi Tanaman Luas (Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan 1.625

2 Tanaman Menghasilkan 5.017

3 Tanaman tua/rusak 242

Jumlah 6.884

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Berdasarkan Tabel 58 terlihat dari luas total perkebunan karet

seluas 6.884 hektar, sebagian besar atau 5.017 hektar merupakan

tanaman yang sudah menghasilkan. Rincian persentase luas

areal perkebunan karet berdasarkan kondisi tanaman di

Kecamatan Pulau Rimau ditampilkan pada Gambar 64.

Gambar 64. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman karet di Kecamatan Pulau Rimau Kabupaten Banyuasin.

Page 101: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 101

b. Kelapa Sawit

Kelapa merupakan salah satu komoditi unggulan di

Kecamatan Pulau Rimau selain karet. Luas areal perkebunan

kelapa sawit di kecamatan ini mencapai 5.186 hektar yang

terdiri dari tanaman yang sudah dan belum menghasilkan.

Rincian luas areal perkebunan kelapa sawit di Kecamatan

Pulau Rimau ditampilkan pada Tabel 59.

Tabel 59. Luas areal tanaman perkebunan kelapa sawit rakyat di Kecamatan Pulau Rimau Kabupaten Banyuasin.

No Kondisi Tanaman Luas (Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan 2.228

2 Tanaman Menghasilkan 2.958

Jumlah 5.186

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Berdasarkan kondisi tanaman terlihat bahwa sebagian besar

areal perkebunan karet di Kecamatan Pulau Rimau sudah

menghasilkan. Rincian persentase luas areal berdasarkan

kondisi tanaman karet di kecamatan Pulau Rimau ditampilkan

pada Gambar 65.

Page 102: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 102

Gambar 65. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kelapa sawit di Kecamatan Pulau Rimau Kabupaten Banyuasin.

c. Kelapa

Kelapa merupakan komoditi cukup penting dan menduduki

peringkat ketiga dilihat dari luas areal tanaman di kecamatan

Pulau Rimau. Luas areal perkebunan kelapa di kecamatan

Pulau Rimau mencapai 2.934 hektar yang sebagian besar sudah

menghasilkan. Rincian luas areal perkebunan kelapa di

kecamatan Pulau Rimau Kabupaten Banyuasin ditampilkan

pada Tabel 60.

Tabel 60. Luas areal tanaman perkebunan kelapa di Kecamatan Pulau Rimau Kabupaten Banyuasin.

No Kondisi Tanaman Luas (Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan 936

2 Tanaman Menghasilkan 1.484

3 Tanaman Tua/Rusak 514

Jumlah 2.934 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Dilihat dari kondisi tanaman sebagian besar luas areal

perkebunan kelapa di Kecamatan Pulau Rimau sudah

tergolong produktif atau sudah menghasilkan dengan luas

areal mencapai 1.484 hektar . Sedangkan yang belum

Page 103: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 103

produktif terbagi menjadi dua, yaitu: tanaman belum

menghasilkan seluas 936 hektar dan tanaman tua/rusak

mencapai 514 hektar. Persentase luas areal berdasarkan

kondisi tanaman kelapa di Kecamatan Pulau Rimau

ditampilkan pada Gambar 66.

Gambar 66. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi

produktif tanaman kelapa di Kecamatan Pulau Rimau Kabupaten Banyuasin.

d. Kopi

Komoditi lain yang cukup berpotensi dikembangkan di

Kecamatan Pulau Rimau adalah kopi. Luas areal perkebunan

kopi di Kecamatan Pulau Rimau mencapai 94 hektar yang

terbagi menjadi tanaman belum menghasilkan, sudah

menghasilkan dan tanaman yang tidak produktif karena sudah

tua atau rusak. Rincian luas areal perkebunan kopi di

Kecamatan Pulau Rimau ditampilkan pada Tabel 61.

Page 104: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 104

Tabel 61. Luas areal tanaman perkebunan kopi di Kecamatan Pulau Rimau Kabupaten Banyuasin.

No Kondisi Tanaman Luas (Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan 39

2 Tanaman Menghasilkan 47

3 Tanaman Tua/Rusak 8

Jumlah 94

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011 Sebagian besar tanaman kopi di Kecamatan Pulau Rimau

sudah tergolong pada kelompok tanaman yang sudah

produktif, yaitu mencapai 50 persen dari luas total tanaman

sebesar 94 hektar. Gambaran persentase luas areal tanaman

berdasarkan kondisi produktif tanaman kopi ditampilkan pada

Gambar 67.

Gambar 67. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kopi di Kecamatan Pulau Rimau Kabupaten Banyuasin.

Page 105: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 105

6.2.2.1.9. Kecamatan Rantau Bayur

Kecamatan Rantau merupakan kecamatan yang banyak

diusahakan untuk perkebunan karet. Sebagian besar tanaman karet

yang diusahakan oleh rakyat dalam bentuk tanaman belum

menghasilkan. Selain itu kecamatan ini banyak terdapat komoditas

lainnya, yaitu: kelapa sawit dan kelapa. Rincian jenis dan luas areal

serta produksi tanaman perkebunan di Kecamatan Rantau Bayur

ditampilkan pada Tabel 62.

Tabel 62. Jenis komoditi, Luas areal, produksi dan jumlah Kepala Keluarga (KK) petani pada perkebunan rakyat di Kecamatan Rantau Bayur KabupatenBanyuasin.

NO Jenis Komoditi

TBM (Ha)

TM (Ha)

TT/TR (Ha)

Jumlah (Ha)

Pembibitan Entres

(khusus karet)

Produksi (Ton)

KK

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Karet 2,921 1,627 - 4,548 - 3.031 4.128

2 Sawit

75 - - 75 - 75

3 Kelapa 90 230 21 341 - 662 103 4 Kopi - - - - - 5 Kakao - - - - -

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Keterangan: TBM= Tanaman Belum Menghasilkan; TM = Tanaman Menghasilkan TT = Tanaman Tua;TR = Tanaman Rusak

Page 106: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 106

Berdasarkan data pada Tabel 62, komoditi perkebunan terbanyak

yang diusahakan di Kecamatan Rantau Bayur adalah karet.

Komoditi lain yang diusahakan di kecamatan ini adalah: kelapa

sawit dan kelapa. Gambaran luasan areal perkebunan di Kecamatan

Rantau Bayur ditampilkan pada Gambar 68.

Gambar 68. Pembagian luas areal komoditi perkebunan di Kecamatan Rantau Bayur, 2011

a. Karet

Karet merupakan komoditi perkebunan utama di Kecamatan

Rantau Bayur. Luas areal tanaman karet di Kecamatan ini

mencapai 4.548 hektar atau mencapai 92 persen dari luas total

tanaman perkebunan di kecamatan ini. Rincian luas areal

perkebunan karet ditampilkan pada Tabel 63.

Page 107: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 107

Tabel 63. Luas areal tanaman perkebunan karet rakyat di Kecamatan Rantau Bayur Kabupaten Banyuasin.

No Kondisi Tanaman Luas (Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan 2.291

2 Tanaman Menghasilkan 1.627

Jumlah 4.548

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Dari luas total tanaman karet 4.548 hektar, sebagian besar atau

2.291 hektar merupakan tanaman yang belum menghasilkan,

sedangkan 1.627 hektar merupakan tanaman yang sudah

menghasilkan. Rincian persentase luas areal berdasarkan

kondisi tanaman ditampilkan pada Gambar 69.

Gambar 69. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman karet di Kecamatan Rantau Bayur Kabupaten Banyuasin.

b. Kelapa Sawit

Kelapa sawit merupakan komoditi yang baru berkembang dan

memiliki luasan relatif yang lebih rendah dibandingkan

Page 108: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 108

dengan jenis komoditi perkebunan lain yang sudah

dikembangkan di kecamatan Rantau Bayur khususnya karet

dan kelapa. Luas areal perkebunan kelapa sawit di Kecamatan

Rantau Bayur mencapai 75 hektar atau hanya sekitar satu

persen dari luas total tanaman perkebunan yang

dikembangkan di kecamatan ini. Luas areal perkebunan

kelapa sawit di Kecamatan Rantau Bayur ditampilkan pada

Tabel 64.

Tabel 64. Luas areal tanaman perkebunan kelapa sawit rakyat

di Kecamatan Rantau Bayur Kabupaten Banyuasin.

No Kondisi Tanaman Luas (Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan 75

2 Tanaman Menghasilkan -

Jumlah 75

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011 Dari luas total tanaman kelapa sawit seluas 75 hektar

seluruhnya merupakan tanaman yang belum menghasilkan,

hal ini dapat dilihat dari gambar 70.

Page 109: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 109

Gambar 70. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kelapa di Kecamatan Rantau Bayur Kabupaten Banyuasin.

c. Kelapa

Kelapa merupakan komoditi perkebunan yang cukup banyak

dikembangkan di kecamatan Rantau Bayur. Luas areal

perkebunan kelapa di kecamatan ini mencapai 341 hektar dan

menduduki peringkat kedua setelah tanaman karet dilihat dari

luas areal. Rincian luas areal perkebunan kelapa di Kecamatan

Rantau Bayur ditampilkan pada Tabel 65.

Tabel 65. Luas areal tanaman perkebunan kelapa di Kecamatan Rantau Bayur Kabupaten Banyuasin.

No Kondisi Tanaman Luas (Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan 90

2 Tanaman Menghasilkan 230

3 Tanaman Tua/Rusak 21

Jumlah 341 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Berdasarkan Tabel 65, terlihat bahwa sebagian besar tanaman

kelapa di Kecamatan Rantau Bayur merupakan tanaman yang

sudah menghasilkan yaitu sebesar 68 persen dari luas total

perkebunan, sedangkan sisanya yaitu 26 persen merupakan

tanaman belum menghasilkan dan 6 persen merupakan

tanaman tua/rusak.

Page 110: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 110

Gambar 71. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kelapa di Kecamatan Rantau Bayur Kabupaten Banyuasin.

6.2.2.1.10. Kecamatan Muara Telang

Kecamatan Muara Telang meru;akan kecamatan yang berpotensi

untuk pengembangan empat jenis komoditi, yiatu; Kelapa sawit,

kelapa, kopi dan kakao. Jenis komoditas perkebunan yang banyak

di usahakan di kecamatan ini adalah kelapa sawit yang sebagian

besar diusahakan oleh perkebunan besar dan rakyat. Rincian

komoditas perkebunan di Kecamatan Muara Telang ditampilkan

pada tabel 66.

Tabel 66. Jenis komoditi, Luas areal, produksi dan jumlah Kepala Keluarga (KK) petani pada perkebunan rakyat di Kecamatan Muara Telang KabupatenBanyuasin.

Page 111: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 111

NO Jenis Komoditi

TBM (Ha)

TM (Ha)

TT/ TR

(Ha)

Jumlah (Ha)

Pembibitan Entres

(khusus karet)

Produksi (Ton)

KK

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Karet - - - - - - 2 Sawit 127 127 127 3 Kelapa 709 16,013 996 17,718 - 20.129 9.918 4 Kopi 70 - - 70 - - 70 5 Kakao 193 138 56 387 13,81 373

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Keterangan: TBM= Tanaman Belum Menghasilkan; TM = Tanaman Menghasilkan TT = Tanaman Tua;TR = Tanaman Rusak Komoditi yang banyak diusahakan di Kecamatan Muara Telang

adalah kelapa. Komoditi lain yang banyak diusahakan adalah

kelapa sawit. Gambaran luas areal komoditi perkebunan di

Kecamatan Muara Telang ditampilkan pada Gambar 72.

Gambar 72. Pembagian luas areal komoditi perkebunan di Kecamatan Muara Telang, 2011

a. Kelapa Sawit

Page 112: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 112

Kelapa sawit merupakan yang baru berkembang di Kecamatan

Muara Telang. Luas areal komoditi ini mencapai 127 hektar

atau mencapai 10 persen dari luas total tanaman perkebunan di

kecamatan ini. Rincian luas areal perkebunan kelapa sawit di

kecamatan ini ditampilkan pada Tabel 67.

Tabel 67. Luas areal tanaman perkebunan kelapa sawit rakyat di Kecamatan Muara Telang Kabupaten Banyuasin.

No Kondisi Tanaman Luas (Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan 127

2 Tanaman Menghasilkan -

Jumlah 127

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Berdasarkan tabel 67diatas terlihat bahwa seluruh dari luasan

total 127 hektar, semuanya merupakan tanaman yang belum

produktif atau menghasilkan, seperti yang terlihat pada Gambar

73.

Gambar 73. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kelapa sawit di Kecamatan Muara Telang Kabupaten Banyuasin.

Page 113: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 113

b. Kelapa

Kelapa merupakan komoditi utama yang dikembangkan di

kecamatan Muara Telang. Luas areal perkebunan kelapa di

kecamatan ini mencapai 17.718 hektar atau mencapai 88 persen

dari luas areal perkebunan di kecamatan ini. Rincian luas areal

perkebunan kelapa di kecamatan Muara Telang ditampilkan

pada Tabel 68.

Tabel 68. Luas areal tanaman perkebunan kelapa di Kecamatan Muara Telang Kabupaten Banyuasin.

No Kondisi Tanaman Luas (Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan 709

2 Tanaman Menghasilkan 16.013

3 Tanaman Tua/Rusak 996

Jumlah 17.718 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Dari luas total areal perkebunan kelapa seluas 17.718 hektar,

sebagian besar atau 90 persen merupakan tanaman yang sudah

menghasilkan, sedangkan sisanya, yaitu: 4 persen belum

menghasilkan, dan 6 persen tidak produktif karena sudah

tua/rusak. Rincian persentase luas areal perkebunan kelapa

ditampilkan pada Gambar 74.

Page 114: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 114

Gambar 74. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kelapa di Kecamatan Muara Telang Kabupaten Banyuasin.

c. Kopi

Luas areal tanaman kopi di Kecamatan Muara Telang 70

hektar, yang sebagian besar merupakan tanaman yang belum

menghasilkan. Rincian luas areal perkebunan kopi di

kecamatan Muara Telang ditampilkan pada Tabel 69.

Tabel 69. Luas areal tanaman perkebunan kopi di Kecamatan Muara Telang Kabupaten Banyuasin.

No Kondisi Tanaman Luas (Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan 70

2 Tanaman Menghasilkan -

3 Tanaman Tua/Rusak -

Jumlah 70

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Berdasarkan tabel 68 terlihat bahwa dari luas total tanaman kopi

seluas 70 hektar di Kecamatan Muara Telang Kabupaten

Page 115: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 115

Banyuasin, semuanya merupakan tanaman yang belum

menghasilkan.

Gambar 75. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kopi di Kecamatan Muara Telang Kabupaten Banyuasin.

d. Kakao

Kakao merupakan komoditi yang berpotensi dikembangkan di

Kecamatan Muara Telang. Luas areal perkebunan kakao di

kecamatan ini mencapai 387 hektar yang terdiri dari tanaman

yang sudah produktif dan belum/tidak produktif. Rincian luas

areal perkebunan kakao di Kecamatan Muara Telang

ditampilkan pada tabel 70.

Tabel 70. Luas areal tanaman perkebunan kakao di Kecamatan Muara Telang Kabupaten Banyuasin.

No Kondisi Tanaman Luas (Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan 193

2 Tanaman Menghasilkan 138

Page 116: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 116

3 Tanaman Tua/Rusak 56

Jumlah 387

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Berdasarkan Tabel 69, dari luas total tanaman kakao 387 hektar,

sekitar 193 persen merupakan tanaman yanbg belum

menghasilkan, 138 hektar merupakan tanaman belum

menghasilkan sedangkan sisanya 56 hektar merupakan tanaman

yang tidak produktif karena sudah tua atau rusak. Rincian

persentase luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman

karet ditampilkan pada Gambar 76.

Gambar 77. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kakao di Kecamatan Muara Telang Kabupaten Banyuasin.

6.2.2.1.11. Kecamatan Betung

Kecamatan Betung merupakan kecamatan yang sebagian besar

wilayahn ya berupa wilayah kering. Jenis komoditas yang banyak

diusahakan di kecamatan ini adalah karet. Komoditas lain yang

banyak diusahakan di kecamatan Betung adalah kelapa sawit.

Page 117: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 117

Rincian jenis dan luas areal perkebunan di Kecamatan Betung

ditampilkan pada Tabel 71.

Tabel 71. Jenis komoditi, Luas areal, produksi dan jumlah Kepala Keluarga (KK) petani pada perkebunan rakyat di Kecamatan Betung KabupatenBanyuasin.

NO Jenis Komoditi

TBM (Ha)

TM (Ha)

TT/ TR

(Ha)

Jumlah (Ha)

Pembibitan Entres

(khusus karet)

Produksi (Ton)

KK

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Karet 9,498 22,192 4,179 35,869 - 40.314 10.068

2 Sawit

301

1,670 - 1,971 - 4.426

1.619 3 Kelapa 12 53 - 65 - 76 24 4 Kopi - - - - - 5 Kakao - - - - -

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Keterangan: TBM= Tanaman Belum Menghasilkan; TM = Tanaman Menghasilkan TT = Tanaman Tua;TR = Tanaman Rusak Komoditi unggulan yang terdapat di Kecamatan Betung adalah

karet. Komoditi lain yang dikembangkan di kecamatan ini adalah

kelapa sawit dan kelapa. Gambaran luas areal komoditi perkebunan

di kecamatan Betung ditampilkan pada Gambar 78.

Page 118: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 118

Gambar 78. Pembagian luas areal komoditi perkebunan di Kecamatan Betung, 2011

a. Karet

Karet merupakan komoditi unggulan di Kecamatan Betung.

Luas areal di Kecamatan Betung mencapai 35.869 hektar atau

sebesar 92 persen dari luas total tanaman perkebunan di

kecamatan ini. Dari luasan total tersebut sebagian besar

merupakan tanaman yang sudah menghasilkan. Rincian luas

areal perkebunan karet di Kecamatan Betung ditampilkan pada

Tabel 72.

Tabel 72. Luas areal tanaman perkebunan karet rakyat di Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin.

No Kondisi Tanaman Luas (Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan 9.498

2 Tanaman Menghasilkan 22.192

3 Tanaman Tua/Rusak 4.179

Page 119: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 119

Jumlah 35.869

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Dilihat dari kondisi tanaman, sebagian besar luas areal

perkebunan karet di Kecamatan Betung berada dalam kondisi

produktif yaitu sebesar 62 persen atau 22.192 hektar dari luas

total perkebunan karet di Kecamatan Betung. Rincian

persentase luas areal perkebunan karet di Kecamatan Betung

ditampilkan pada Gambar 79.

Gambar 79. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman karet di Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin.

b. Kelapa Sawit

Kelapa sawit merupakan komoditi yang juga berpotensi untuk

dikembangkan di Kecamatan Betung. Luas areal tanaman kopi

di Kecamatan Betung mencapai 1.971 hektar atau sebesar 7

persen dari luas areal perkebunan di Kecamatan Betung.

Page 120: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 120

Rincian luas areal perkebunan kelapa sawit di Kecamatan

Betung ditampilkan Pada Tabel 73.

Tabel 73. Luas areal tanaman perkebunan kelapa sawit di

Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin.

No Kondisi Tanaman Luas(Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan 301

2 Tanaman Menghasilkan 1.670

3 Tanaman Tua/Rusak -

Jumlah 1.971

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Berdasarkan Tabel 73, terlihat bahwa dari luas total 1.971

hektar sebagian besar atau 85 persen merupakan tanaman yang

sudah menghasilkan sedangkan sisanya merupakan tanaman

yang belum menghasilkan. Rincian luas areal perkebunan

kelapa sawit di Kecamatan Betung ditampilkan pada Gambar

80.

Page 121: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 121

Gambar 80. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kelapa sawit di Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin.

c. Kelapa

Komoditi perkebunan lain yang juga sudah dikembangkan di

Kecamatan Betung adalah komoditi kelapa. Luas areal

perkebunan kelapa di Kecamatan Betung mencapai 65 hektar,

yang terdiri dari tanaman yang belum menghasilkan, sudah

menghasilkan dan tanaman tua/rusak. Rincian luas areal

perkebunan kelapa di Kecamatan Betung ditampilkan pada

Tabel 74.

Tabel 74. Luas areal tanaman perkebunan kelapa di Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin.

No Kondisi Tanaman Luas(Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan 12

2 Tanaman Menghasilkan 53

3 Tanaman Tua/Rusak -

Jumlah 65

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Page 122: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 122

Dari luas total tanaman kelapa seluas 65 hektar, sebagian besar

atau 53 hektar (82 persen) merupakan tanaman yang sudah

menghasilkan sedangkan sisanya sebesar 12 hektar merupakan

tanaman yang belum menghasilkan. Rincian persentase luas

areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kelapa

ditampilkan pada Gambar 81.

Gambar 81. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kelapa di Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin.

6.2.2.1.12. Kecamatan Rambutan

Jenis komoditas perkebunan yang banyak diusahakan di

Kecamatan Rambutan adalah karet dan kelapa sawit. Sebagian besar

karet yang diusahakan di Kecamatan Rambutan adalah tanaman

yang menghasilkan, sedangkan kondisi tanaman sawit yang

Page 123: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 123

diusahakan sebagian besar merupakan tanaman belum

menghasilkan. Rincian jenis dan luas areal tanaman perkebunan di

Kecamatan Rambutan ditampilkan pada Tabel 75.

Tabel 75. Jenis komoditi, Luas areal, produksi dan jumlah Kepala Keluarga (KK) petani pada perkebunan rakyat di Kecamatan Rambutan KabupatenBanyuasin.

NO Jenis Komoditi

TBM (Ha)

TM (Ha)

TT/TR (Ha)

Jumlah (Ha)

Pembibitan Entres

(khusus karet)

Produksi (Ton)

KK

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Karet 1,726 2,715 171 4,612 9.5 2.738 4.289

2 Sawit

385 - - 385 -

168 3 Kelapa 25 1,210 152 1,387 - 3.206 154 4 Kopi 5 18 45 68 - 16 51 5 Kakao - - - - -

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Keterangan: TBM= Tanaman Belum Menghasilkan; TM = Tanaman Menghasilkan TT = Tanaman Tua;TR = Tanaman Rusak Berdasarka Tabel 74 terlihat bahwa karet merupakan komoditi

unggulan di Kecamatan Rambutan dengan luasan mencapai 71

persen dari total perkebunan di Kecamatan Rambutan. Komoditi

lain yang berpotensi dikembangkan adalah kelapa, lalu disusul

kelapa sawit dan kopi. Gambaran luas areal komoditi perkebunan di

Kecamatan Rambutan ditampilkan pada Gambar 82.

Page 124: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 124

Gambar 82. Pembagian luas areal komoditi perkebunan di Kecamatan Rambutan, 2011

a. Karet

Luas areal tanaman karet di Kecamatan Rambutan sebesar

4.612 hektar atau 71 persen dari luas total tanaman perkebunan

di kecamatan ini, dan merupakan komoditi unggula di

Kecamatan Rambutan. Rincian luas areal tanaman karet di

Kecamatan Rambutan ditampilkan pada Tabel 76.

Tabel 76. Luas areal tanaman perkebunan karet di Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin.

No Kondisi Tanaman Luasan

(Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan 1.726

2 Tanaman Menghasilkan 2.715

3 Tanaman tua/Rusak 171

Page 125: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 125

Jumlah 4.612

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011 Berdasarkan tabel 76, terlihat bahwa sebagian besar lahan

perkebunan karet di Kecamatan Rambutan dalam kondisi

tanaman sudah menghasilkan.

Gambar 83. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman karet di Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin.

b. Kelapa Sawit

Luas areal perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Rambutan

adalah 385 hektar atau sebesar 6 persen dari total luas areal

perkebunan di Kabupaten Banyuasin. Kelapa sawit

merupakan komoditi yang baru dikembangkan hal ini terlihat

dari sebagian besar tanaman masih belum menghasilkan

seperti terlihat pada Tabel 77.

Tabel 77. Luas areal tanaman perkebunan kelapa sawit di

Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin.

Page 126: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 126

No Kondisi Tanaman Luasan (Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan 385

2 Tanaman Menghasilkan -

Jumlah 385

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Dari luas total luas areal perkebunan kelapa sawit sebesar 385

hektar, seluruhnya merupakan tanaman yang belum

memghasilkan, seperti yang terlihat pada Gambar 84.

Gambar 84. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kelapa sawit di Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin.

c. Kelapa

Kelapa merupakan komoditi yang menduduki peringkat

kedua terluas di Kecamatan Rambutan dibawah perkebunan

karet. Luas areal perkebunan kelapa di Kecamatan Rambutan

sebesar 1.387 hektar atau sebesar 22 persen dari luas total

perkebunan di kecamatan tersebut. Dari luasan tersebut,

Page 127: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 127

dilihat dari kondisi tanaman terbagi menjadi tanaman belum

menghasilkan, tanaman menghasilkan dan tanaman tua/rusak

atau tidak produktif. Rincian luas areal perkebunan kelapa di

Kecamatan Rambutan ditampilkan pada Tabel 78.

Tabel 78. Luas areal tanaman perkebunan kelapa di Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin.

No Kondisi Tanaman Luasan (Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan 25

2 Tanaman Menghasilkan 1.210

3 Tanaman Tua/Rusak 152

Jumlah 1.387 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Berdasarkan Tabel diatas, dari luas total 1.387 hektar, sekitar 87

persen atau 1.210 hektar merupakan tanaman yang sudah

menghasilkan, sedangkan sisanya yaitu: 25 hektar atau 2 persen

merupakan tanaman yang belum produktif/belum

menghasilkan dan 162 hektar atau 11 persen merupakan

tanaman tua yang perlu diremajakan. Rincian persentase luas

Page 128: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 128

areal berdasarkan kondisi tanaman ditampilkan pada Gambar

85.

Gambar 85. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kelapa di Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin

d. Kopi

Komoditi lain yang sudah dikembangkan di Kecamatan

Rambutan adalah kopi. Luas areal tanaman kopi di Kecamatan

Rambutan sebesar 68 hektar, yang sebagian besar merupakan

tanaman yang tidak produktif lagi karena sudah berumur tua

atau sudah rusak. Rincian luas areal perkebunan kopi

ditampilan pada Tabel 79.

Tabel 79. Luas areal tanaman perkebunan kopi di Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin.

No Kondisi Tanaman Luas (Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan 5

2 Tanaman Menghasilkan 18

Page 129: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 129

3 Tanaman Tua/Rusak 45

Jumlah 68

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Dari luas total tanaman kopi seluas 68 hektar, sebanyak 45

hektar atau 66 persen merupakan tanaman yang tidak produktif

karena sudah tua/rusak sehingga perlu dilakukan peremajaan

atau diganti dengan tanaman lain yang memiliki nilai ekonomi

lebih tinggi. Rincian persentase luas areal tanaman kopi dilihat

dari kondisi tanaman ditampilkan pada Gambar 86.

Gambar 86. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kopi di Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin.

6.2.2.1.13. Kecamatan Muara Sugihan

Kecamatan Muara Sugihan merupakan kecamatan yang sebagian

besar wilayahnya berupa wilayah peraiaran. Dengan kondisi

wilayah yang demikian maka sebagian besar wilayah ini cocok

Page 130: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 130

untuk pengembangan perkebunan kelapa. Komoditas lain yang

cocok dikembangkan di wilayah ini adalah: kpi, kelapa sawit.

Rincian jenis dan luas areal tanaman perkebunan di Kecamatan

Muara Sugihan ditampilkan pada Tabel 80.

Tabel 80. Jenis komoditi, Luas areal, produksi dan jumlah Kepala Keluarga (KK) petani pada perkebunan rakyat di Kecamatan Muara Sugihan KabupatenBanyuasin.

NO Jenis Komoditi

TBM (Ha)

TM (Ha)

TT/ TR

(Ha)

Jumlah (Ha)

Pembibitan Entres

(khusus karet)

Produksi (Ton)

KK

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Karet 3 - - 3 - - 3

2 Sawit

54

3 -

57 - 6,0

39 3 Kelapa 1,751 2,014 483 4,248 - 1.514 2.672 4

Kopi

122

501

36

659

-

469

403

5 Kakao - - - - -

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Keterangan: TBM= Tanaman Belum Menghasilkan; TM = Tanaman Menghasilkan TT = Tanaman Tua;TR = Tanaman Rusak Komoditi perkebunan yang banyak diusahakan di Kecamatan

Muara Sugihan adalah kelapa. Komoditi lain yang berpotensi untuk

dikembangkan adalah kopi. Gambaran luas areal komoditi

perkebunan di Kecamatan Muara Sugihan ditampilkan pada

Gamber 87.

Page 131: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 131

Gambar 87. Pembagian luas areal komoditi perkebunan di Kecamatan Muara Sugihan, 2011

a. Karet

Karet merupakan komoditi yang baru dikembangkan di

Kecamatan Muara Sugihan. Luas areal tanaman karet di

Kecamatan ini relatif kecil karena sebagian besar kondisi lahan

yang berupa rawa pasang surut memang kurang sesuai untuk

pengembangan tanaman karet. Luas tanaman karet di

Kecamatan ini hanya 3 hektar, dengan rincian seperti pada

Tabel 81.

Tabel 80. Luas areal tanaman perkebunan karet di Kecamatan

Muara Sugihan Kabupaten Banyuasin. No Kondisi Tanaman Luas (Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan 3

2 Tanaman Menghasilkan -

Jumlah 3

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Page 132: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 132

Berdasarkan Tabel di atas terlihat bahwa sebagian besar

tanaman karet masih belum produktif atau belum

menghasilkan. Persentase luas areal berdasarkan kondisi

tanaman ditampilkan pada Gambar 88.

Gambar 88. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman karet di Kecamatan Muara Sugihan Kabupaten Banyuasin.

b. Kelapa Sawit

Luas areal perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Muara

Sugihan 57 hektar, yang terdiri dari tanaman belum

menghasilkan dan tanaman menghasilkan. Rincian luas areal

tanaman kelapa sawit di Kecamatan Muara Sugihan

ditampilkan pada Tabel 82.

Tabel 82. Luas areal tanaman perkebunan kelapa sawit di

Kecamatan Muara Sugihan Kabupaten Banyuasin. No Kondisi Tanaman Luas (Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan 54

Page 133: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 133

2 Tanaman Menghasilkan 3

Jumlah 57

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011 Berdasarkan Tabel 82, dari luas total perkebunan kelapa sawit

sebanyak 57 hektar sebagian besar dalam kondisi belum

menghasilkan. Persentase luas areal perkebunan kelapa sawit

berdasarkan kondisi tanaman ditampilkan pada Gambar 89.

Gambar 89. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kelapa sawit di Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin.

c. Kelapa

Kelapa merupakan komoditi unggulan di Kecamatan Muara

Sugihan. Luas areal perkebunan kelapa di Kecamatan ini

mencapai 4.248 atau 86 persen dari luas areal perkebuan di

kecamatan tersebut. Rincian luas lahan perkebunan kelapa di

Kecamatan Muara Sugihan ditampilkan pada Tabel 83.

Page 134: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 134

Tabel 83. Luas areal tanaman perkebunan kelapa di Kecamatan Muara Sugihan Kabupaten Banyuasin.

No Kondisi Tanaman Luas (Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan 1.751

2 Tanaman Menghasilkan 2.014

3 Tanaman Tua/Rusak 483

Jumlah 4.248

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Sebagian besar lahan perkebunan kelapa di Kecamatan Muara

Sugihan dalam kondisi produktif dengan luas lahan yang

menghasilkan mencapai 48 persen dari luas total sebesar 4.248

hektar. Rincian luas areal perkebunan kelapa di Kecamatan

Muara Sugihan ditampilkan pada Gambar 90.

Gambar 90. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi

produktif tanaman kelapa di Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin.

d. Kopi

Luas areal perkebunan kopi di Kecamatan Muara Sugihan

mencapai 659 hektar 13 persen dari luas areal perkebunan di

Page 135: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 135

Kecamatan tersebut. Dilihat dari kondisi tanaman, sebagian

besar dalam kondisi produktif atau menghasilkan. Rincian

luas areal perkebunan kopi di Kecamatan Muara Sugihan

ditampilkan pada Tabel 84.

Tabel 84. Luas areal tanaman perkebunan kopi di Kecamatan Muara Sugihan Kabupaten Banyuasin.

No Kondisi Tanaman Luas (Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan 122

2 Tanaman Menghasilkan 501

3 Tanaman Tua/Rusak 36

Jumlah 659 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Berdasarkan tabel 84, sebagian besar lahan perkebunan kelapa

di Kecamatan Muara Sugihan dalam kondisi produktif dengan

luas mencapai 76 persen dari luas total lahan perkebunan

sebesar 659 hektar.

Gambar 91. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kopi di Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin.

Page 136: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 136

6.2.2.1.14. Kecamatan Tungkal Ilir

Kecamatan Tungkal Ilir merupakan kecamatan yang berpotensi

untuk pengembangan tanaman kelapa sawit dan karet. Berdasarkan

luas arealnya kec amatan ini banyak ditemukan kelapa sawit.

Rincian jenis dan luas areal perkebunan di Kecamatan Tungkal Ilir

ditampilkan pada Tabel 85.

Tabel 85. Jenis komoditi, Luas areal, produksi dan jumlah Kepala Keluarga (KK) petani pada perkebunan rakyat di Kecamatan Tungkal Ilir KabupatenBanyuasin.

NO Jenis Komoditi

TBM (Ha)

TM (Ha)

TT/TR (Ha)

Jumlah (Ha)

Pembibitan Entres

(khusus karet)

Produksi (Ton)

KK

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Karet 255 196 - 451 1 1.541 363

2 Sawit

1,297

2,891 -

4,188 - 7.344

5.368 3 Kelapa 21 69 3 93 - 37 70 4 Kopi - 2 - 2 - 2 2 5 Kakao - - - - -

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011 Berdasarkan tabel 85, komoditi perkebunan yang banyak

diusahakan di Kecamatan Tungkal Ilir adalah kelapa sawit.

Komoditi lain yang banyakdiusahakan adalah karet dan kelapa.

Rincian luas areal komoditi perkebunan yang diusahakan di

Kecamatan Tungkal Ilir ditampilkan pada Gambar 92.

Page 137: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 137

Gambar 92. Pembagian luas areal komoditi perkebunan di Kecamatan Tungkal Ilir, 2011

a. Karet

Luas perkebunan karet di Kecamatan Tungkal Ilir mencapai

451 hektar atau sebesar 10 persen dari luas total perkebunan di

kecamatan ini. Rincian luas areal perkebunan karet di

Kecamatan Tungkal Ilir ditampilkan pada tabel 86.

Tabel 86. Luas areal tanaman perkebunan karet di Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Banyuasin.

No Kondisi Tanaman Luas (Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan 255

2 Tanaman Menghasilkan 196

3 Tanaman Tua/Rusak -

Jumlah 451

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Dilihat dari kondisi tanaman, sebagian besar lahan perkebunan

karet di Kecamatan Tungkal Ilir dalam kondisi produktif.

Page 138: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 138

Rincian persentase luas areal berdasarkan kondisi tanaman

ditampilkan pada Gambar 93.

Gambar 93. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman karet di Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Banyuasin.

b. Kelapa Sawit

Kelapa sawit memiliki lahan terbesar di Kecamatan Tungkal

Ilir yaitu mencapai 4.188 hektar atau 88 persen dari luas total

perkebunan di kecamatan tersebut. Dilihat dari kondisi

tanaman sebagian lahan sudah produktif. Rincian luas lahan

perkebunan di Kecamatan Tungkal Ilir ditampilkan pada Tabel

87.

Tabel 87. Luas areal tanaman perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Banyuasin.

No Kondisi Tanaman Luas (Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan 1.297

2 Tanaman Menghasilkan 2.891

Page 139: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 139

Jumlah 4.188

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011 Berdasarkan tabel 86, sebagian besar kondisi tanaman dalam

kondisi produktif atau menghasilkan. Rincian persentase luas

areal berdasarkan kondisi tanaman ditampilkan pada Gambar

94.

Gambar 94. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kelapa sawit di Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Banyuasin.

c. Kelapa

Luas areal perkebunan kelapa di Kecamatan Tungkal Ilir

mencapai 93 hektar, yang terdiri dari: tanaman belum

menghasilkan, menghasilkan dan tanaman tua/rusak.

Tabel 88. Luas areal tanaman perkebunan kelapa di

Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Banyuasin. No Kondisi Tanaman Luas (Ha)

Page 140: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 140

1 Tanaman Belum Menghasilkan 21

2 Tanaman Menghasilkan 69

3 Tanaman Tua/Rusak 3

Jumlah 93 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011

Berdasarkan kondisi lahan terlihat bahwa sebagian besar

tanaman kelapa di Kecamatan Tungkal Ilir dalam kondisi

produktif atau sudah menghasilkan. Rincian dapat dilihat pada

Gambar 95.

Gambar 95. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kelapa di Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Banyuasin.

d. Kopi

Luas areal tanaman kopi di Kecamatan Tungkal Ilir seluas 2

hektar yang sebagian besar berupa tanaman yang sudah

menghasilkan. Rincian luas areal tanaman Tungkal Ilir

ditampilkan pada Tabel 89.

Page 141: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 141

Tabel 89. Luas areal tanaman perkebunan kopi di Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Banyuasin.

No Kondisi Tanaman Luas (Ha)

1 Tanaman Belum Menghasilkan -

2 Tanaman Menghasilkan 2

3 Tanaman Tua/Rusak -

Jumlah 2

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011 Dari luas areal taaman kopi di Kecamatan Tungkal Ilir,

sebagian besar berupa tanaman yang sudah menghasilkan.

Gambar 96. Persentase Luas areal berdasarkan kondisi produktif tanaman kopi di Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Banyuasin.

Page 142: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 142

6.2.3. Industri Pengolahan Hasil Perkebunan

Industri pengolahan hasil perkebunan yang sudah berkembang

di Kabupaten Banyuasin adalah industri pabrik crude palm oil

(CPO) yang mengelola hasil perkebunan kepala sawit dan industri

pengolahan crumb rubber yang mengelola karet. Pelaku industri

pengolahan tersebut adalah perusahaan besar milik pemerintah

maupu swasta.

6.2.3.1. Industri Pengolahan CPO (Kelapa Sawit)

Jumlah perusahaan yang bergerak di dalam bidang pengolahan

CPO di Kabupaten Banyuasin terdiri dari 10 perusahaan, yaitu: 9

perusahaan swasta dan 1 perusahaan milik pemerintah. Rincian

nama perusahaan dan kapasitas pabrik pengolahan CPO pada

masing-masing perusahaan pengolahan CPO ditampilkan pada

Tabel90.

Tabel 80. Nama perusahaan parbrik crude palm oil (CPO) di

Kabupaten Banyuasin No Perusahaan Kapasitas 1 PT. Karya Sawit Lestari 100 ton/jam 2 PT. Pulau Hijau Asri 5 ton/jam 3 PTPN. VII Unit Usaha Bentayan 60 ton/jam 4 PT. Sawit Mas Sejahtera 60 ton/jam 5 PT. Sriwijaya Palm Oil Indonesia 30 ton/jam 6 PT. Surya Hutama Sawit 30 ton/jam 7 PT. Cahaya Cemerlang Lestari 45 ton/jam 8 PT. Andira Agro 30 ton/jam 9 PT. Tunas Baru Lampung Tbk 90 ton/jam

10 PT. Agro Palindo Sakti 10 ton/jam

Page 143: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 143

Jumlah 460ton/jam Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin, 2011

Berdasarkan tabel 80, kapasitas total pabrik pengolahan CPO dari 10

perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Banyuasin adalah 460

ton/jam. Kapasitas tertinggi pada PT. Karya Sawit Lestari dengan

kapasitas 100 ton dan terendah pada PT. Pulau Hijau Asri dengan

kapasitas 5 ton/jam. Perbandingan kapasitas pabrik pengolahan

CPO pada masing-masing perusahaan ditampilkan pada Gambar 97.

Gambar 87. Kapasitas pabrik pengolahan CPO di Kabupaten

Banyuasin

Page 144: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 144

6.2.3.2. Industri Pengolahan Crumb Rubber (Karet)

Industri pengolahan karet di Indonesia berupa industri

pengolahan crumb rubber yang dilakukan oleh 7 perusahaan, yaitu:

perusahaan milik negara (PTPN VII Unit usaha Musi Landas dan

Unit Usaha Tebenan, Balai Penelitian Sembawa) serta perusahaan

swasta (PT. Bintang Gasing Persada, PT. Mardec Musi Lestari, PT.

Melania Indonesia, PT. Cakrawala Sembawa).

Tabel81. Nama perusahaan parbrik crude palm oil (CPO) di

Kabupaten Banyuasin No Perusahaan Kapasitas

Terpasang Kapasitas Terpakai

1 PT. Bintang Gasing Persada 60 ton/hari 60 ton/hari 2 PT. Mardec Musi Lestari 60 ton/hari 60 ton/hari 3 PTPN VII Unit Usaha Musi Landas 12 ton/hari 8 ton/hari 4 Balai Penelitian Sembawa 5 ton/hari 4 ton/hari 5 Melania Indonesia 5 ton/hari 5 ton/hari 6 PTPN VII Unit Usaha Tebenan 30 ton/hari 15 ton/hari 7 PT. Cakrawala Sembawa 6 ton/hari 6 ton/hari

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin, 2011

Berdasarkan Tabel 81, kapasitas pabrik pengolahan crumb rubber

yang beroperasi di Kabupaten Banyuasin memiliki kapasitas antara 5

sampai dengan 60 ton per jam. Kapasitas terbesar pada PT. Bintang

Gasing Persada dan PT. Mardec Musi Lestari. Perbandingan

kapasitas terpasang dan terpakai pabrik pengolahan crumb rubber di

Kabupaten Banyuasin ditampilkan pada gambar98.

Page 145: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 145

Gambar 88. Kapasitas pabrik pengolahan crumb rubber di Kabupaten Banyuasin

6.2.4. Potensi Pengembangan Perkebunan

Kawasan perkebunan di Kabupaten Banyuasin dikembangkan

berdasarkan fungsi kawasan dan potensi yang ada pada setiap

kecamatan. Kawasan perkebunan di Kabupaten Banyuasin

dibedakan berdasarkan komoditas dengan potensi terbesar meliputi

perkebunan kelapa sawit, karet, kelapa dalam dan tebu. Luas

perkebunan yang direncanakan di Kabupaten Banyuasin seluas

406.520,07ha atau sekitar 27% dari luas Kabupaten Banyuasin yang

terdiri dari: perkebunan karet sebesar 142.041,87 Ha, perkebunan

sawit 241.506,03Ha, perkebunan kelapa dalam sebesar 21.559,60 Ha

dan perkebunan tebu seluas 1.412,57 Ha.

Page 146: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 146

Tabel 82. Luasan Peruntukan Areal PengembanganPerkebunan di Kabupaten Banyuasin.

LuasKomoditi Total (Ha) Kecamatan Sawit Karet Kelapa Tebu

Air Salek 2.937,91 - 845,62 - 4.283,53 Banyuasin I 4.772,65 7.143,20 - - 12.915,85 Banyuasin II 28,069,92 27,43 2.014,98 - 2.042,41 Banyuasin III 656,03 24.019,32 - - 27.586,35 Betung 2.321,81 30.175,81 - - 32.497,62 Makarti Jaya 1.787,75 21,10 7.284,89 - 9.093,74 Muara Padang 3.332,24 11.819,08 - - 16.151,32 Muara Sugihan - 123,48 1.088,87 - 1.212,35 Muara Telang - - 53,67 - 53,67 Pulau Rimau 44.666,23 3.308,25 2.716,99 - 57.760,39 Rambutan 14.985,32 10.679,06 - - 28.664,38 Rantau Bayur 8.446,09 3.783,21 - - 13.229,30 Sembawa 5.550,08 12.840,22 - - 19.390,30 Suak Tapeh 14.749,24 13.589,32 - - 30.729,56 Talang Kelapa 21.435,63 1.525,26 - - 24.160,88 Tanjung Lago 33.991,91 2,18 - - 38.994,09 Tungkal Ilir 31.396,63 13.817,60 - 1.412,57 49.626,80 Sumber Marga Telang 900 -

7.554,58 8.454,58

Air Kumbang 21.505,60 9.167,35 - 29.672,95 Total 241.506,03 142.041,87 21.559,60 1.412,57 406.520,07

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBanyuasin, 2011 BerdasarkanTabel82, terlihat bahwa luas total lahan yang

direncanakan untuk pengembangan tanaman perkebunan di

Kabupaten Banyuasin sebesar 406.520,07 hektar yang diperuntukan

untuk pengembangan empat komoditi perkebunan, yaitu: karet,

kelapa sawit, kelapa dan tebu. Ditetapkannya keempat jenis

komoditi ini untuk pengembangan perkebunan dengan beberapa

alasan, yaitu: sesuai dengan kondisi tanah dan iklim di Kabupaten

Banyuasin, memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi serta

masyarakat sudah terbiasa membudidayakan keempat jenis

komoditi ini, terutama: karet dan kelapa sawit serta kelapa.

Page 147: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 147

Gambar 89. Persentase luas areal untuk pengembangan komoditi perkebunan di Kabupaten Banyuasin.

Page 148: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 148

Gambar 90. Luas Areal Pengembangan Komoditi Perkebunan pada masing-masing kecamatan

Wilayah utama untuk pengembangan tanaman kelapa sawit

adalah di Kecamatan Pulau Rimau.Pemilihan PulauRimau untuk

pengembangan tanaman kelapa sawit adalah: kondisi lahan basah

yang sesuai untuk budidaya kelapa sawit, lahan yang tersedia masih

cukup luas, serta berpotensi meningkatkan pendapatan masyarakat.

Gambar 91. Luas lahan pengembangan kelapa sawit pada setiap kecamatan di Kabupaten Banyuasin.

Wilayah utama untuk pengembangan tanaman karet adalah:

Kecamatan Betungdan Kecamatan Banyuasin III. Alasan pemilihan

lokasi ini sebagai pusat pengembangan komoditi perkebunan karet

Page 149: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 149

karena: lahan yang kering sehingga sesuai untuk budidaya karet,

lahan yang sudah tersedia khususnya pengembangan perkebunan

karetmelalui kegiatan peremajaan serta kondisi sosial budaya

masyarakat yang sudah terbiasa berusahatani karet.

Gambar 92. Luas lahan pengembangan karet pada setiap kecamatan di Kabupaten Banyuasin.

Wilayah utama untuk pengembangan kelapa adalah di

Kecamatan Makarti Jaya. Wilayah ini dijadikan sebagai sentra

pengembangan kelapa karena dengan pertimbangan: wilayah ini

dikenal sebagai sentra penghasil kelapa di Kabupaten Banyuasin,

kondisi lahan basah yang sesuai untuk pengembangan kelapa,

kondisi sosial budaya masyarakat khususnya dari suku bugis yang

sudah terbiasa mengusahakan tanaman ini.

Page 150: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 150

Gambar93. Luas lahan pengembangan kelapa pada setiap kecamatan di Kabupaten Banyuasin.

Satu-satunya wilayah yang dapat dijadikan areal untuk

pengembangan tanaman tebu adalah di Kecamatan TungkalIlir.

Dipilihnya kecamatan ini sebagai wilayah pengembangan tanaman

tebu adalah: lahan yang cukup sesuai untuk pengembangan

tanaman tebu.

Page 151: Bab 6 Profil

Propil DInas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN 151