bab 5 model pembelajaran - unimus
TRANSCRIPT
126
MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran didesain tidak lepas selalu menempatkan
karakteristik peserta didik serta lingkungannya pada variabel yang paling
berpengaruh, kemudian diberi stimulasi kognitif, afektif dan psikomotor.
Harapannya, ketika peserta didik berbuat sesuatu mereka tahu dan yakin
akan apa yang dilakukan, dari pengalaman hidupnya. Guru dituntut
mengkreasi lingkungan belajar secara positif (creating positive learning
environment) dan memberdayakan peserta didik (empowering students),
untuk mewujudkan pengelolaan kelas yang efektif dan inovatif, sehingga
dihasilkan lulusan yang berwawasan global dan komprehensif. Linkungan
yang dimaksud adalah yang berwawasan global. Melalui dukungan dan
penguatan pengalaman belajaran masa sebelumnya, dilengkapi dengan
pengetahuan yang mudah di akses mellaui internet, akan memberikan
warna tersendiri.
Karakteristik pembelajaran, didesain berdasarkan karakteristik
peserta didik, juga karakteristik lingkungan, dan karakteristik era
globalisasi. Informasi pengetahuan yang up to date menjadi suatu
tuntutan. Pemilihan strategi berwawasan global menjadi keharusan.
Perubahan yang cepat dari dinamisnya karakteristik perubahan dunia ini,
harus disikapi oleh guru dengan arif dan diiringi dengan kecerdasan dan
keterampilan, agar dapat memberi kemanfaatan bagi peserta didik.
Terlebih kebutuhan masa depan bagi peserta didik, adalah realita yang
akan mereka hadapi.
BAB 5
127
Sebuah teori pembelajaran, di sisi lain adalah preskriptif.
Preskriptif adalah menetapkan peraturan tentang cara paling efektif untuk
membantuanak-anak untuk mencapai keterampilan pengetahuan dan lain-
lain. Teori preskriptif juga menyediakan tolok ukurmengevaluasi cara
pengajaran tertentu. Sebuah teori pengajaran harus berusaha menetapkan
cara terbaik untuk memaksimalkan pembelajaran dari anak-anak. Teori
daribelajar menggambarkan proses belajar. Sebuah teori pengajaran juga
menetapkan peraturan untuk meningkatkan pembelajaran murid.
Deskripsi tentang kebutuhan akan teori pengajaran menyiratkan
bahwa teori pembelajaran dan pengembangan sangat relevan dengan teori
pengajaran. Keduanya berhubungan erat, bahwa teori pengajaran tidak
dapat diperlakukan hanya sebagai cerminan teori pembelajaran. Tapi
adanya kongruensi dengan teori pembelajaran dan pengembangan. Hal ini
disebabkan bahwa adanya suatu teori berasal dari evaluasi terhadap
pembelajaran, yang kemudian dikembangkan.
Pekerjaan diatas telah dikembangkan oleh Joyce dan Weil (1980).
Mereka telah mengubah pengetahuan yang ada dalam proses belajar dan
mengajar menjadi “Model Pembelajaran” yang dapat digunakan oleh guru
dalam proses belajar mengajar untuk mewujudkan tujuan instruksional
yang berbeda. Hal inilah yang menjadi dasar bahwa pengalaman sebagai
implementasi suatu teori selalu berkembang secara dinamis. Semua
pengembangan model pembelajaran memiliki tujuan utama adalah
meningkatkan kualitas pembelajaran melalui sejumlah strategi pengajaran
untuk mewujudkan tujuan instruksional yang spesifik. Strategi pengajaran
ini menunjukkan bahwa tidak ada satu cara terbaik untuk mengajarkan
segalanya, namun strategi yang berbeda harus dilakukan menyadari tujuan
instruksional yang berbeda. Strategi pengajaran preskriptif inilah yang
128
membantumenyadari tujuan instruksi spesifik dikenal sebagai “Model of
Teaching”.
A. DASAR MODEL PEMBELAJARAN.
Model pembelajaran terdiri dari dua kata yaitu model dan pembelajaran.
Model adalah rencana, representasi, atau deskripsi yang menjelaskan suatu
objek, sistem, atau konsep, yang seringkali berupa penyederhanaan atau
idealisasi. Bentuknya dapat berupa model fisik (maket, bentuk prototipe),
model citra (gambar rancangan, citra komputer), atau rumusan matematis,
(Wikipedia). Menurut KBBI model adalah pola (contoh, acuan, ragam,
dan sebagainya) dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan. Menurut
penjelasan di atas, model adalah pola untuk menjelaskan suatu objek,
system atau konsep, guna member kemudahan transformasi pemahaman.
Jika model pembelajaran adalah suatu pola yang digunakan untuk
memberi kemudahan proses transformasi pembelajaran.
Model pembelajaran adalah menjawab bagaimana individu belajar.
Setiap model pembelajaran terdiri dari adanya sebuah alasan, dan langkah
kegiatan yang harus dilakukan oleh guru dan siswa didukung dengan
sistem pendukung yang diperlukan, dan metode untuk mengevaluasi
kemajuan peserta didik. Model dirancang untuk membantu tumbuhnya
kesadaran dan kreativitas siswa, mendorong pengembangan kedisiplinan
atau partisipasi yang bertanggung jawab dalam sebuah kelompok;
Beberapa model merangsang penalaran induktif atau pembangunan teori;
dan lainnya menyediakan untuk penguasaan dari masalah subyek (Bruce
Joyce dan Well, 1980).
Dengan model pembelajaran kita bisa mencapai sebagian besar
tujuan dan sasaran sekolah. Model pembelajarn diciptakan untuk
membantu siswa memperoleh informasi, gagasan, keterampilan, nilai, cara
129
berpikir, dan cara untuk mengekspresikan diri mereka, cara belajarnya,
sehingga siswa memiliki kemampuan untuk belajar lebih mudah dan
efektif. Setiap model pembelajaran memiliki alasan mengapa suatu model
diciptakan. Model yang dipilih dilakukan , setelah disempurnakan melalui
ujicoba di kelas, sehingga bisa digunakandengan nyaman dan efisien,
melalui kajian teori dan praktik lapangan.
MODEL
PEMBELAJARAN
Alasan
kegiatan
Sistem
pendukung
Metode evaluasi
kemajuan
Alas an &
langkah kegiatan
GURU SISWA
Tumbuhnya kesadaran siswa
Kreativitas siswa
Pengembangan kedisiplinan
Partisipasi yg tanggungjawab
Merangsang pembangunan teori
Memperoleh informasi, gagasan
Memperoleh keterampilan, carta berfikir, nilai
Mudah dan efektif
TUJUAN DAN SASARAN
SEKOLAH
Gambar 20. Dasar Model Pembelajaran
130
Model pembelajaran memiliki enam model dasar, yaitu sbb:
1. Fokus adalah tujuan utama model.
Komponen fokus berkisar pada tujuan utama model. Apakah fokus
acara pembelajaran untuk mendorong pembelajaran dengan
memanipulasi pemikiran atau jenis pemikiran; pertumbuhan
belajar melalui rangsangan eksternal atau penghargaan;
pembelajaran sosial, atau pertumbuhan sosial dan emosional
melalui interaksi; atau peningkatan tingkat pencapaian diri dan
pertumbuhan pribadi melalui pilihan yang diarahkan secara
pribadi? Model biasanya dikembangkan dengan fokus, tujuan
akhir, atau niat khusus dalam pikiran. Misalnya, konsep
Penguasaan Guru Madeline Hunter yang sangat populer berfokus
pada penyajian materi dengan cara yang dikontrol ketat dan sangat
berulang sehingga peserta didik memiliki kesempatan optimal
untuk mendapatkan konten, konsep, atau proses yang benar pada
saat pertama. Contoh lain - dalam model pembelajaran kooperatif,
fokusnya adalah pada pentingnya pertukaran sosial dan dukungan
sebaya dalam mempelajari hal-hal baru. Oleh karena itu model
berbeda satu sama lain dalam hal tujuan utama atau titik fokus dari
hasil yang diinginkannya.
2. Sintaks: menggambarkan struktur model dan mencakup urutan
langkah-langkah yang terlibat dalam pengorganisasian model. Ini
mencakup komponen utama dan fase pembongkaran, atau urutan
langkah, dan menjelaskan bagaimana model berjalan. Tentunya
sintaksnya bisa sangat berbeda untuk setiap model.
3. Prinsip Reaksi: memberi tahu guru bagaimana cara
memperhatikan peserta didik dan bagaimana menanggapi apa yang
dilakukan pembelajar saat menggunakan model. Seringkali
131
tanggapan dalam menggunakan model yang ditunjuk harus sesuai
dan spesifik secara selektif. Unsur ini berkaitan dengan reaksi guru
terhadap tanggapan siswa. Bagian dari model ini mengingatkan
guru tentang bagaimana bereaksi terhadap tanggapan siswa. Di
sinilah guru mengetahui apakah peserta didik telah terlibat aktif
dalam proses dan langkah model.
4. Sistem Sosial: menggambarkan interaksi antara siswa dan guru
karena setiap model dipandang seolah-olah merupakan masyarakat
mini. Karena setiap model pengajaran berbeda, setiap model akan
memiliki sistem sosial dan aturan keterlibatannya sendiri. Bagian
ini menyangkut peran interaktif dan hubungan antara guru dan
siswa, norma yang diharapkan, dan perilaku siswa mana yang
harus dihargai. Ini dapat digambarkan secara terang-terangan atau
hanya disimpulkan. Bergantung pada orientasi filosofis model,
pada beberapa model peran guru dominan, sementara pada peran
lain perannya pasif. Pada beberapa model peran berpusat pada
guru, dan pada konsentrasi yang lain ada pada siswa. Masih ada
model lain yang memerlukan peran bersama dimana guru dan
siswa berbagi peran secara setara. Di segmen ini, baik strategi
motivasi maupun taktik untuk melibatkan siswa dapat didiskusikan
juga.
5. Sistem pendukung mendefinisikan kondisi pendukung yang
dibutuhkan untuk mengimplementasikan model dengan sukses.
'Dukungan' mengacu pada persyaratan tambahan, di luar
kemampuan dan kemampuan umum manusia biasa, yang
dibutuhkan untuk menerapkan model ini. Komponen ini berkaitan
dengan persyaratan tambahan di luar yang umumnya dimiliki oleh
guru atau ditemukan di sekolah. Persyaratan apa yang dibutuhkan
132
untuk membuat model ini bekerja? Apakah keahlian atau
pengetahuan khusus dibutuhkan; atau apakah ada peralatan khusus,
media, atau persyaratan lingkungan belajar yang perlu diakses
dengan menggunakan model ini? Dukungan ini juga mencakup
buku-buku khusus, film, peralatan laboratorium, bahan referensi,
perizinan, fasilitas, dll.
6. Aplikasi dan efeknya agak jelas - bagaimana siswa dapat
menggunakan model yang diajarkannya? Aplikasi adalah kegunaan
model karena dapat ditransfer ke situasi lain. Setiap model
mencoba menerapkan beberapa perubahan pada peserta didik dan
mempengaruhi pemikiran, perasaan, interaksi sosial, atau gerakan
fisik mereka sedemikian rupa sehingga perubahan tersebut dapat
ditransfer ke situasi dan pengalaman lain
B. TUJUAN MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran merupakan bagian penting dalam perencanaan
dan penyampaian instruksional. Model digunakan guna membantu
memperjelas prosedur pada saat guru mengajar, untuk menciptakan
hubungan serta keadaan keseluruhan dari apa yang didesain dalam
pembelajaran. Banyak kemanfaatan implementasi dari model
pembelajaran. Sisi negatif yang muncul diantaranya adalah guru
menjadi kurang berinisiatif mengkreasikan kegiatan-kegiatan. Guna
mengatasi hal ini, maka suatu model perlu dimodifikasi dan dikreasi
dengan model lainnya. Hal ini berarti fleksibilitas perlu
dikembangkan. Apalagi peran guru dalam pembelajaran adalah
sebagai fasilitator. Perlu kiranya dalam melukiskan suatu model
sebaiknya dimungkinkan adanya perubahan-perubahan dalam
mengadakan penyesuaian terhadap kebutuhan yang ada.
133
Menurut Joyce dan Weil (1980), ada beberapa kegunaan dari model
pembelajaran, antara lain :
1. Memperjelas hubungan fungsional antar berbagai komponen,
unsur atau elemen sistem dari yang dikembangkan.
2. Prosedur yang akan ditempuh dalam melaksanaan kegiatan dapat
diidentifikasi secara tepat, disesuaikan dengan kebutuhan dan
kondisi.
3. Dengan adanya model maka berbagai kegiatan yang dicakupnya
dapat dikendalikan.
4. Model akan mempermudah para administrator untuk
mengidentifikasi komponen, elemen yang mengalamani
hambatan, jika kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan tidak efektif
dan tidak produktif.
5. Mengidentifikasi secara tepat cara-cara untuk mengadakan
perubahan jika terdapat ketidaksesuaian dari apa yang telah
dirumuskan.
6. Dengan menggunakan model, guru dapat menyusun tugas-tugas
siswa menjadi suatu keseluruhan yang terpadu.
7. Melalui model pembelajaran, guru mentransformasi informasi
secara kreatif, dan efektif sesuai kebutuhan.
Model pembelajarn dirancang untuk tujuan tertentu, bisa terkait
konsep informasi, cara berpikir, kajian nilai-nilai sosial dan
sebagainya, dengan melibatkan siswa dalam tugas kognitif dan sosial
tertentu. Beberapa model berpusat pada pengiriman pesan guru, siswa
dianggap sebagai mitra dalam pembelajaran, dan perkembangan
peserta didik dilihat dari cara siswa merespons tugas. Cara siswa
merespon menghasilkan berbagai tanggap perilaku.
134
Tujuan suatu model pembelajaran menurut Joyce danWei1,( 1997: 39)
adalah sebagai berikut:
1. Membantu siswa belajar membangun pengetahuan, belajar
bagaimana belajar, termasuk belajar dari suatu sumber, belajar
dari ceramah, film, tugas membaca, dan semacamnya.
2. Model Pembajaran dirancanguntuk meningkatkan kemampuan
siswa dalam memproses informasi lebih baik. Termasuk
metodeuntuk menyajikan informasi, agar siswa dapat belajar
dan mempertahankannya dengan lebih efektif,
mengoperasikannya lebih konseptual, sistem yang membantu
menghafal dan mengajar siswa mengumpulkan dan
mengorganisasikan informasi secara konseptual, dan untuk
mengajarkan siswa menggunakan metode dengan disiplin, untuk
terlibat dalam penalaran kausalitas dan menguasai konsep.
Tujuan pengembangan model pembelajaran disampaikan oleh Wilson,
Learning Outcome diantaranya adalah:
1. Mengembangkan kemampuan instruksional yang fleksibel dan
lebih bervariasi.
2. Memungkinkan dihasilkannya dampak pembelajaran yang lebih
besar, dan belajar siswa yang lebih efektif.
3. Terlaksananya kegiatan instruksional yang dapat diduplikasi,
efektif, ada buku panduan untuk subyek, konten, atau proses
yang ditargetkan.
4. Memahami pembelajaran yang lebih baik, karena suatu model
diadopsi telah disesuaikan dengan hasil belajar yang ditargetkan,
dan populasi pembelajaran yang ditargetkan.
135
5. Mendapatkan wawasan bahwa suatu betode belajaran akan
bekerja sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik atau
lingkungan peserta didik.
Manfaat Model Pembelajaran bagi guru:
1. Membantu dalam membimbing guru untuk memilih teknik
pengajaran yang tepat, strategi dan metode untuk
memanfaatkannya secara efektif situasi pengajaran dan materi
untuk mewujudkan tujuan.
2. Membantu dalam membawa perubahan yang diinginkan dalam
perilaku peserta didik.
3. Membantu dalam mencari tahu cara dan sarana untuk
menciptakan situasi lingkungan yang menguntungkan untuk
melaksanakan proses pengajaran.
4. Membantu dalam mencapai interaksi guru-murid yang
diinginkan selama mengajar.
5. Membantu dalam pembangunan kurikulum atau isi kursus.
6. Membantu dalam pemilihan bahan ajar yang tepat untuk
mengajar kursus persiapan atau kurikulum.
7. Membantu dalam merancang kegiatan pendidikan yang sesuai.
8. Membantu prosedur materi untuk menciptakan materi dan
sumber belajar yang menarik dan efektif.
9. Merangsang pengembangan inovasi pendidikan baru.
10. Membantu dalam pembentukan teori pengajaran.
11. Membantu membangun hubungan belajar mengajar secara
empiris.
Manfaat model pembelajaran bagi siswa, adalah:
1. Sangat membantu dalam mengembangkan kekuatan imajinasi
para siswa.
136
2. Ini membantu perkembangan kekuatan penalaran para siswa.
3. Ini membantu siswa untuk menganalisa sesuatu secara
sistematis.
4. Memelihara siswa secara aktif terlibat dalam aktivitas kelas.
5. Ini membantu dalam membuat para siswa pengamat yang baik.
6. Ini membuat siswa sibuk di kelas kerja.
C. PENGERTIAN MODEL PEMBELAJARAN
Ellis, S (1979) menyampaikan bahwa model pembelajaran adalah
strategi berdasarkan teori (dan penelitian) psikologi pendidikan, filosofi,
dan lain-lain yang mempertanyakan bagaimana cara belajar. setiap model
terdiri dari sebuah alasan, serangkaian langkah (tindakan, perilaku) yang
harus dilakukan oleh guru dan pelajar, diskriptif sistem pendukung yang
diperlukan, dan sebuah mothod untuk mengevaluasi kemajuan pelajar.
Allen dan Ryan (1969), menyampaikan bahwa modeling adalah
individu yang menunjukkan pola tertentu dimana peserta pelatihan melalui
tiruan. Jika modeling pembelajaran, maka pola peniruan dalam lingkup
pembelajaran. B. K. Passi L. C. Singh dan D. N. Sansanwal (1991)
menyampaikan bahwa model pembelajaran terdiri dari pedoman untuk
merancang kegiatan dan lingkungan pendidikan. Model pembelajaran
adalah rencana yang juga bisa dimanfaatkan untuk membentuk program
studi, merancang materi pembelajaran dan membimbing pengajaran.
Teori model pembelajaran ditemukan banyak pengertian, namun
inti dari dilakukannya pengembangan model pembelajaran adalah
terlaksananya pembelajaran dengan menggunakan pola/prosedur
sistematis untuk mencapai tujuan belajar, secara efektif dan efisien, yang
ditransformasikan melalui suatu panduan. Model Pembelajaran meliputi
semua pendekatan psikologis dan filosofis untuk pengajaran dan
137
pembelajaran, dan memberi para guru alat yang mereka butuhkan untuk
membangun kelas yang kuat sehingga dapat mempercepat mencapai
tujuan pembelajaran yang memberi kebermaknaan bagi siswa.
Pendekatan yang dikembangkan dengan baik untuk pembelajaran
adalah digunakanny suatu model pembelajaran yang didasarkan pada
penelitian dan pengalaman, telah diajarkan dan digunakan secara efektif
oleh guru yang ditunjukkan dalam praktik di lapangan. Banyak ditemukan
model-modl pembelajaran yang sekarang ini telah berkembang.
Gunter (1990:67) mendefinisikan an instructional model is a step-
by-step procedure that leads to specific learning outcomes. Joyce & Weil
(1980) mendefinisikan model pembelajaran sebagai kerangka konseptual
yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan pembelajaran. Model
pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur
yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
mencapai tujuan belajar. Jadi model pembelajaran cenderung preskriptif,
yang relatif sulit dibedakan dengan strategi pembelajaran.
Burden & Byrd, (1999:85), menyampaikan An instructional
strategy is a method for delivering instruction that is intended to help
students achieve a learning objective. Inti dari pengertian di atas
bahwasanya penerapan strategi instruksional tiada lain adalah metode
untuk menyampaikan pengajaran dengan harapan untuk membantu siswa
mencapai tujuan pembelajaran. Hal inilah yang menjadi alasan bahwa
model pembelajaran merupakan seluruh rangkaian penyajian materi ajar
yang meliputi segala aspek sebelum sedang dan sesudah pembelajaran
yang dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait yang digunakan.
Joyce dan Weil (1972) menyampaikan bahwa model pembelajaran
adalah pola atau rencana, yang bisa berupa kurikulum atau kursus untuk
memilih bahan ajar dan membimbing tindakan guru.Pendidik dan psikolog
138
telah merancang beberapa jenis model pengajaran yang memberikan
panduan yang sesuai kepada guru untuk memodifikasi perilaku peserta
didik. Model pembelajaran dapat didefinisikan sebagai cetak biru yang
dirancang sebelumnya untuk menyediakan struktur dan arahan yang
diperlukan kepada guru untuk mewujudkan tujuan yang telah
ditetapkan.Joyce & Weil (2014),menyampaikan bahwa yang disebut
dengan model pembelajaran bonafide, harus memenuhi syarat tertentu.
Model pembelajaran merupakan sebuah rencana atau pola yang
digunakan untuk membentuk kurikulum, merancang bahan ajar dan
membimbing instruksi di kelas. Model Pembelajaran merupakan model
belajar, tujuannya adalah membantu siswa memperoleh keterampilan,
nilai, cara berfikir, dan cara mengekspresikan diri mereka sendiri, juga
mengajari cara mereka belajar. Suatu pembelajaran dalam jangka panjang
adalah kemampuan meningkatkan kemampuan siswa untuk belajar lebih
mudah dan efektif di masa depan, baik karena telah memperoleh
pengetahuan dan keterampilan dan telah menguasai proses belajar (Joyce
danWei1,1997: 7).
Pengertian di atas mengisyaratkan bahwa lingkungan belajar
menjadi hal yang sangat penting. Disampaikan oleh Joice, Weil (2003),
bahwa model pembelajaran adalah deskripsi tentang lingkungan
belajar. Pengertian dari lingkungan adalah segala hal yang mempengarhi
dan berpengaruh dalam pembelajaran. Pengertian dari deskripsi dimulai
dari perancanaan kurikulum, perencanaan pembelajaran, unit, bahan ajar,
buku kerja, program multimedia, dan program pembelajaran.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan karakteristik model
pembelajaran, yaitu:
1. Spesifikasi hasil belajar. Model pembelajaran menentukan apa yang
harus dilakukan siswa setelah menyelesaikan urutan instruksional.
139
2. Spesifikasi lingkungan. Model pembelajaran menentukan secara pasti
kondisi lingkungan dimana respon siswa harus diperhatikan.
3. Spesifikasi kriteria kinerja. Model pembelajaran menentukan kriteria
kinerja yang diharapkan dari siswa.
4. Spesifikasi operasi. Model pembelajaran menentukan mekanisme
yang menyediakan reaksi siswa dan interaksi dengan lingkungan.
5. Prosedur ilmiah. Model pembelajaran didasarkan pada prosedur
sistematis untuk mengubah perilaku peserta didik.
D. IDENTIFIKASI MODEL PEMBELAJRAN
Joyce danWeil (1980) yang telah mengidentifikasi 23 model yang
dikelompokkan menjadi empat keluarga berdasarkan sifat, karakteristik
dan efek khas dari model. Keempat keluarga tersebut adalah:
(1) Model Pengolahan Informasi
(2) Model Pribadi
(3) Model Interaksi Sosial dan
(4) Model Modifikasi Perilaku.
Secara lebih rinci dijelaskan sebagai berikut:
1. Model Pengolahan Informasi (Information Procesing Models)
Model ini berfokus pada kapasitas intelektual. Model ini lebih
menekankan cara belajar informasi spesifik, memperoleh dan mengatur
data, memecahkan masalah, serta mengembangkan konsep dan bahasa.
Model ini dibatasi pada kategori yang berhubungan dengan
pengembangan intelektual, kekuatan penalaran dan logika, membantu
siswa dalam mengatur dan mempertahankan informasi, serta
meningkatkan fungsi metakognitif mereka. Inti dari model ini terkait
dengankemampuan peserta didik untuk mengamati, mengatur data,
140
memahami informasi, membentuk konsep,menggunakan simbol verbal
dan nonverbal dan memecahkan masalah. Tujuan utamanya adalah:
a) Penguasaan metode inquiry
b) Penguasaan konsep dan fakta akademik
c) Pengembangan keterampilan intelektual umum seperti
kemampuan untuk ber-alasan danberpikir logis.
Model yang termasuk dalam keluarga ini adalah:
a) The Concept Attainment Model
b) Taba Inductive Thinking Model
c) lnquiry Training Model
d) The Advance Organiser Model
e) The Memory Model
f) Cognitive Growth Model
g) Biological Science Inquiry Model
Contoh: lnquiry Training Model dikembangkan oleh Richard Suchman:
Metode ini digunakan untuk mengajarkan siswa suatu proses untuk
menyelidiki dan menjelaskan fenomena yang tidak biasa. Model ini akan
membantu siswa menetapkan fakta, membangun konsep dan
menghasilkan penjelasan atau teori yang menjelasakan fenomena yang
sedang dipelajari.
2. Model Pribadi
Model yang termasuk dalam keluarga ini berhubungan dengan individu
dan pengembangan pribadi. Penekanan model ini adalah pada
pengembangan individu menjadi kepribadian yang terintegrasi, percaya
diri dan kompeten. Guru berusaha membantu siswa agar memahami diri
mereka sendiri dan tujuan belajar mereka, dan untuk mengembangkan
141
sarana guna mendidikdiri. Banyak model pengajaran pribadi telah
dikembangkan oleh konselor, terapis dan orang lain yang tertarik untuk
merangsang individukreativitas dan ekspresi diri.
Kelompok pendekatan ini mengakui keunikan masing-masing pelajar.
Metode dalam kategori ini mendorong pentingnya individu dalam
menciptakan, mengarahkan, dan menyusun makna pribadi. Model ini
sering ditargetkan untuk mendorong hal-hal seperti harga diri, self-
efficacy, pemahaman emosional dan pribadi dan penerimaan.
Tujuan utamanya adalah:
Meningkatkan nilai diri siswa,
Membantu siswa memahami diri mereka secara lebih
lengkap.
Membantu siswa mengenali emosi mereka dan menjadi
lebih sadar akan pengaruh emosi dari perilaku mereka,
untuk membantu mereka mengembangkan tujuan
belajarnya.
Membantu siswa mengembangkan rencana meningkatkan
kompetensi mereka,
Meningkatkan kreativitas siswa,
Meningkatkan keterbukaan siswa terhadap pengalaman
baru.
Model yang termasuk dalam keluarga ini adalah sebuah:
a. Non-Directive Teaching Model,
b. Synetics Model,
c. Awareness Training Model,
d. Classroom Meeting Model.
142
3. Model Interaksi Sosial.
Model dalam keluarga ini menekankan hubungan individumasyarakat
atau orang lain. Tujuan utamanya adalah untuk membantu siswa belajar
bekerja sama, mengidentifikasi dan memecahkan masalah, baik
akademik maupun sosial, mengembangkan keterampilan untuk
hubungan manusia, danmenya dari nilai-nilai pribadi dan sosial.
Kelompok metode ini bertujuan untuk membangun komunitas belajar
dan bermaksud mengembangkan cara-cara produktif untuk berinteraksi
dalam situasi demokratis. Model ini juga menekankan bahwa
pembelajaran manusia terjadi di lingkungan sosial dan melalui perilaku
model dan pertukaran sosial. Model Bermain Peran Schaftel adalah
salah satu model yang lebih populer di grup ini. Model The
Jurisprudence Donald Oliver juga mencontohkan suatu bentuk
pembelajaran sosial.
Model yang termasuk dalam keluarga ini adalah:
a. Group Investigation Model,
b. Role Playing Model,
c. Jurisprudential Inquiry Model,
d. Laboratory Training Model,
e. Social Simulation Model,
f. Social Inquiry Model.
4. Model Modifikasi Perilaku
Model ini memberi penekanan pada perubahan perilaku yang terlihat
dari pelajar. Teknik perilaku dapat disesuaikan dengan hasil yang
sangat terstruktur, berkonsentrasi pada tujuan, dapat diamati seperti
belajar membaca, keterampilan fisik, adaptasi perilaku dan emosional
143
dan restrukturisasi. Model ini sangat terstruktur dengan tujuan yang
terbatas menuju tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Model yang termasuk dalam keluarga ini adalah
a. Contingency Management Model
b. Self Control Model
c. Training Model
d. Stress Reduction Model
e. Desensitization Model
f. Assertiveness Training Model.
Terkait dengan Model Modifikasi Perilaku Joyce & Weil (1980),
menyampaikan adanya lima unsure model pembelajaran, yaitu:
1. Syntax, yaitu langkah-langkah operasional pembelajaran.
Menggambarkan model dalam tindakan. Syntak adalah urutan
aktivitas sistematis dalam model. Setiap model memiliki aliran
fase yang berbeda.
2. Social system (sistem sosial) adalah menggambarkan peran dan
hubungan antara guru dan murid. Pada beberapa model guru
memiliki peran yang dominan dalam bermain. Namun pada
beberapa model, memberikan gambaran lebih berpusat pada siswa,
dan beberapa model lain aktivitasnya merata.
3. Principles of reaction (Prinsip Reaksi), menggambarkan
bagaimana seharusnya guru memandang, memperlakukan, dan
merespon siswa. memberi tahu guru bagaimana cara
memperhatikan pelajar dan murid menanggapi apa yang pelajar
lakukan.
4. Support system (Sistem Pendukung), adalah segala sarana, bahan,
alat, atau lingkungan belajar yang mendukung pembelajaran.
Menggambarkan kondisi pendukung yang diperlukan untuk
144
menerapkan model “Dukungan” yang mengacu pada persyaratan
tambahan di luar keterampilan manusia biasa, kapasitas dan
fasilitas teknis. Ini termasuk buku, film, peralatan laboratorium,
bahan referensi dll.
5. Instructional dan nurturant effects(Dampak Instruksional dan
Pengiring) adalah hasil belajar yang diperoleh langsung
berdasarkan tujuan yang disasar (instructional effects) dan hasil
belajar di luar yang disasar (nurturant effects). Setiap model
menghasilkan dua jenis efek Instruksional dan Nurturant.
Efek instruksional adalah efek langsung dari model yang
dihasilkan baik isi dan keterampilan yang menjadi dasar aktivitas.
Efek nurturant adalah efek implisit dalam lingkungan belajar.
Mereka adalah efek tidak langsung dari model.
Setiap guru menghadapi berbagai masalah di kelas. Sebuah
Guru yang efektif dapat menerapkan model ini dengan akal dan
kreatif sehingga bisa menyelesaikan masalah. Model Pengajaran
memberi banyak kesempatan kepada guru untuk menyesuaikannya
untuk memenuhi kebutuhan kelas. Hanya guru yang kreatif,
fleksibel dan banyak akal meraih keuntungan maksimal dari Model
pembalajaran.
E. QUANTUM TEACHING
Quantum teaching adalah pendekatan proses belajar yang dapat
memunculkan kemampuan dan bakat alamiah siswa dalam
membangun proses pembelajaran yang efektif (Porter, 2005:3). Porter
(2000:3) juga menyampaikan bahwa Quantum Teaching memberikan
cara-cara baru yang memudahkan proses belajar dengan memadukan
unsur seni dengan pencapaian yang terarah, dan menggabungkan
145
keistimewaan-keistimewaan belajar menuju bentuk perencanaan pelajaran
yang akan melejitkan prestasi belajar serta dapat diimplementasikan pada
semua mata pelajaran. Untuk melejitkan siswa tentu dilakukan penguatan
pada seluruh unsur lingkungan yang mendukung. Ada sedikit
perbedaannya dengan Quantum learning.
Quantum Teaching, berasal dua kata quantum dan teaching. Ajaran
kuantum adalah filosofi pengajaran berbasis otak yang mencakup banyak
panduan spesifik untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif,
merancang kurikulum, memberikan konten dan memfasilitasi proses
belajar. Ajaran kuantum tentang membawa sukacita untuk mengajar dan
belajar dengan momen-momen penemuanyang terus meningkat. Ini adalah
filosofi pengajaran yang berpusat pada menyajikan konten kepada siswa
dengan cara menarik dan memberi energi sehingga memungkinkan siswa
untuk menjadi pelajar seumur hidup yang bertanggung jawab atas
pembelajaran mereka sendiri.
Model pembelajaran Quantum teaching menekankan pada teknik
meningkatkan kemampuan diri dan proses penyadaran akan potensi yang
dimiliki. Dunia guru memiliki kapasitas yang tidak sama dengan siswa.
Hal inilah yang menjadi dasar bagi Porter (2003:7), agar guru membawa
dunia siswa ke dunianya, dan mengantarkan dunia guru kedunia siswa.
Inilah asas utama yang merupakan dasar model quantum teaching. Jika
kita sebagai guru dapat memasuki ke dunia siswa, maka kita akan dapat
memahami apa yang dimaui, diharapkan, dan dibutuhkan oleh siswa. Guru
akan dapat membaca kebutuhan siswa dan menghubungkannya dengan
tujuan pendidikan masa depan serta mempunyai semangat juang yang
tinggi, untuk mengisi dunia siswa, dengan berbagai cara dan strategi yang
beragam sehingga siswa sangat menikmati dan menyenangkan.
146
Siswapun perlu diajak untuk memahami dunia kita sebagai seorang
guru. Al hasil siswa akan belajar bagaimana orang dewasa belajar. Siswa
akan berusaha untuk meningkatkan potensi diri, punya semangat yang
kuat untuk belajar, memiliki kepekaan yang tinggi bahwa setiap
pengalaman yang diterimanya akan mengukir kehidupannya masa depan.
Siswa akan memiliki kemandirian dan kesadaran untuk mengisi dunianya
sesuai harapan seorang guru.
Untuk mendapatkan suatu pemahaman masing-masing akan berusaha
melakukannya dengan senang hati, dan mengkreasinya dengan kreativitas
yang menyenangkan. Kesemuanya Baik dan guru masing-masing akan
berusaha mengkreasi lingkungan yang menunjang. Diantara lingkungan
adalah bahan ajar, kemampuan menulis, berbicara, membaca,
berkomunikasi, penataan sarana dan prasarana dengan inovasi dan
kreativitas, kehadiran music, mewarnai tembok dengan warna yang
disesuaikan kebutuhan dan siapa yang ada di ruangan tersebut, dll.
Melalui penguatan dan pengembangan lingkungan ini siswa dan guru
dapat bereksplorasi, responsive terhadap apa yang dilihatnya, serta
bergairah untuk menangkap pelajaran dan guru memberi ilmu dan
edukasinya dalam pembelajaran, dengan menyenangkan. Namun tidak
semua lingkungan pasti akan mendukung pembelajaran. Ada lingkungan
yang justru akan menghambat, seperti hadirnya binatang, music yang
hingar bingar, tanaman yang dapat menggangu aroma di kelas, dll, Porter
(2005: 63). Porter memberikan beberapa ide yang dapat digunakan untuk
membangun lingkungan belajar yang mempertajam daya ingat dan
pemahaman siswa dalam proses belajar.
Quantum Teaching sangat mengedepankan kreativitas, inovasi dan
mendekatkan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa dan guru,
dengan memandang bahwa belajar harus menyenangkan semua
147
komunitas, dan lingkungan belajar sangat berpengaruh pada kualitas
pembelajaran. Berbagai sudut yang akan mempengaruhi pembelajaran
menjadi ranah yang harus difikirkan sebagai bagian pembelajaran.
Misalnya: pewarnaan juga di atur, tata ruang didesain dengan cantik,
pengaturan tempat duduk juga berperan pada peningkatan kualitas
pembelajaran, penempatan dan jenis tanaman yang akan ditanam dan
diletakkan sehingga benar-benar dapat mendukung pembelajaran serta
memberi suasana kesegaran, jenis dan suara music juga berperan
membawa ketenangan dan keasikan belajar, aroma ruangan juga perlu
difikirkan dan dinikmati, dll.
Menurut Hirch (De Porter, 2005:72) manusia dapat meningkatkan
kemampuan berfikir mereka secara kreatif sebanyak 30% saat diberikan
aroma tertentu. Aroma mint, kemangi, jeruk, kayu manis, dan rosemary
dapat meningkatkan kewaspadaan mental. Aroma lavendel, kamomil,
jeruk dan mawar, dapat memberikan ketenangan dan relaksasi (Lavabre
dalam De Porter, 2005: 72). Pendapat De Porter (2005:75) bahwa musik
dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar yang diinginkan, selain
dapat digunakan untuk menata suasana hati. Intinya bahwa bila kita masuk
dalam arena sekolah atau kelas, semua suasana/lingkungan telah
memberikan sinyal suasana belajar yang menyenangkan, dan pengalaman
belajar telah mentranformasi bahwa belajar itu harus melibatkan semua
potensi lingkungan juga suasana hari ikut berperan. (De Porter, 2005:70-
75). Bila suasana diatas telah menjadi suasana karakter individu yang ada,
maka akan menjadi suatu kebiasaan bahwa belajar adalah menyenangkan.
Pengembangan karakter keluarga akan terjadi manakala tindakan yang
dilakukan secara terus menerus selama delapan minggu, secara sederhana
dan menarik akan dapat membangun prinsip karakter inti pada anak-anak,
memperkuat hubungan keluarga dan memperdalam rasa memiliki,
148
keamanan dan keterhubungan. Melalui program keluarga Keys of
Excellence, akan dapat melatih dan mengembangkan aktivtas positif
selama 8 minggu, dan agar terjadi keberlanjutan, maka program masih
memberikan pelatihan dan informasi.
Sistem Pembelajaran Quantum menunjukkan bahwa integrasi sistem
pembelajaran alami dan sistem pembelajaran kuantum menciptakan
dampak yang mengubah cara guru mengajar dan siswa belajar. Barbara K.
Given, Ph.D., dan Bobbi DePorter, CEO Quantum Learning Network
melakukan kerjasama yang baik, guna memberdayakan para pendidik
untuk mencapai tujuan pendidikan yang diciatakan, diharapkan, sehingga
sukses melalui penanaman dengan karakter dan kewarganegaraan yang
kuat. Guru membutuhkan informasi baru dan alat pengembangan
profesional untuk memperbaiki pengajaran dan mengembangkan budaya
belajar positif.
149
Gambar 21. Integration of the Quantum Learning System and the Brain’s
Natural Learning Systems (Given & De Porter, 2005)
Sistem Pembelajaran Kuantum menyediakan bagaimana sistem
pendukung yang membawa guru dengan pengetahuan yang dibutuhkan
untuk keunggulan dalam mengajar. Ada dua komponen utama yaitu:
komponen Budaya dan Komponen Kognisi. Komponen Budaya terdiri
150
dari pembelajaran sosial dan komponen fondasi (social learning and
foundation component), pembelajaran emosional dan komponen atmosfer
(emotional learning and atmosphere component), dan
pembelajaranimplisit dan komponen lingkungan (implicit learning and
environment component). Komponen kognisi meliputi pembelajaran
kognitif dan design component (cognitive learning and design
component), pembelajaran fisik dan komponen pengiriman (physical
learning and delivery component), dan pembeklajaran reflektif dan
komponen memperdalam (reflective learning and deepen component),
(Given & De Porter, 2005).
Komponen budaya mempelajari tentang foundasion component
berhubungan dengan komunitas pelajar yang sejajar yang tahu bagaimana
caranyaber kolaborasi dan berinteraksi secara efektif satu sama lain.
Atmosphere component (suasana) berkaitan dengan iklim emosional yang
positif dan penuh hormat di manasiswa merasa aman untuk mengambil
risiko kognitif dan sosial/emosional. Environment
component berhubungan dengan ruang fisik yang mendukung budaya
kelas dan meningkatkan pembelajaran. Komponen kognisi terdiri dari:
Desaign component berkaitan dengan perencanaan dan pembuatan
instruksional yang terarah pelajaran yang menciptakan keterlibatan,
pemahaman, dan retensi siswa. Delivery component: berkaitan dengan
fasilitasi yang terampil dalam pelajaran yang dirancang dalam suatu cara
yang meningkatkan partisipasi siswa, kompetensi, dan kepercayaan diri.
Dengan kata lain, bahwa yang mempengaruhi sistem pembelajaran
yaitu: aplikasi, emosional, sosial, kognitif, fisik dan reflektif, akan
menghasilkan daftar periksa untuk mengidentifikasi gaya belajar. Hal ini
akan sangat bagus menjadi informasi dan sumber bagi orang tua dan
pendidik. Dalam buku Quantum Thinker disampaikan bahwa dunia terus
151
berkembang, maka harus dipompa penuh dengan ide baru, fakta dan teori
baru. Seiring dunia perkembangan pemikiran yang sangat dinamis, maka
kemampuan berpikir kita karena lebih banyak lagi yang bisa kita mengerti,
temukan dan lakukan. Dalam buku ini Anda akan menemukan gaya
berpikir diri kita sendiri dan mempelajari proses berpikir tiga langkah
yang kuat untuk mengubah gagasan menjadi tindakan. Kita akan berpikir
lebih besar dan melakukan lebih banyak hal karena kita akan
mempertanyakan, mempertimbangkan, menimbang, dan mengubah
pikiran kita menjadi tindakan yang akan membawa kita ke mana kita
ingin pergi.
Dalam Quantum learner disampaikan bahwa otak kita adalah
gudang energi dan pengalaman belajar alami. Belajar adalah segala
sesuatu yang kita lakukan. Dalam buku ini kita akan menemukan
bagaimana kita belajar dengan baik, bagaimana kita sudah cerdas, dan
bagaimana cara belajar lebih baik. Sebagai seorang pelajar kuantum, kita
dapat mengubah setiap kesempatan untuk belajar dan tampil menjadi
sebuah pengalaman sukses hanya dengan cara kita memikirkannya,
bersiaplah untuk itu, dan bertanggung jawab. Dalam buku Quantum
sucsessdisampaikan bahwa alat, strategi, dan cerita untuk mempercepat
hidup kita dalam arah unik kita sendiri dan menciptakan pergeseran energi
dan hasil yang kita inginkan. Adanya penangkal laju kehidupan dua puluh
satu yang cepat dan terfragmentasi. ada 8 kunci yang akan membantu kita
bergerak melampaui pencapaian dan keuntungan moneter sederhana untuk
menciptakan energi radiasi yang secara dinamis memusatkan hidup kita.
Kita ciptakan kerangka keunggulan untuk mengetahui visi batin kita, tetap
berpegang pada komitmen untuk membawa ke duniayang sepenuhnya
mewujudkan kesuksesan kuantum kita.
152
Kata kuantum adalah meminjam istilah Albert Einstein (ahli fisika).
Intinya menggambarkan kesuksesan seumur hidup, karena reaksi energi
yang terjadi saat kita mencapai Quantum Success seperti sinar yang dia
gambarkan di tingkat atom. Ini adalah energi berseri yang secara dinamis
memusatkan hidup kita. Alat, strategi, dan cerita akan mempercepat hidup
kita kearah unik kita dan menciptakan pergeseran energi dan hasil yang
kita inginkan DePorter tahun 1981 telah memperluas visinya dengan
menciptakan Super Camp yang terkenal di dunia, dan bisnis pembelajaran
dan keterampilan hidup global telah berkembang menjadi: Quantum
Learning Network (QLN). Dalam buku Quantum Business menyampaikan
tentang lompatan Quantum dalam bisnis dan karir kita dengan
menemukan: delapan kunci keunggulan, komunikasi yang membangun
hubungan, cara mengembangkan kemitraan kerja win-win solution,
kemampuan beradaptasi dan fleksibilitas di pasar yang cepat berubah,
kecepatan membaca, dampak menulis, dan meningkatkan catatan, serta
bagaimana melakukan rapat dan menghasilkan hasil.
Quantum businessdibangun di atas dasar Quantum Learning, yang
memberi arahan metode terobosan untuk mengembangkan kekuatan
pikiran superior yang telah merevolusi bagaimana orang belajar di seluruh
dunia.Quantum Business menunjukkan kepada kita cara baru agar
melakukan pendekatan berorientasi tim yang lebih kreatif yang merupakan
perpaduan teknik percepatan dan strategi manajemen yang hebat.
Menempatkan kunci kesuksesan kerja praktis dengan hasilnya: stress
berkurang, performa menjadi lebih baik, dan cara kerja yang lebih
memuaskan yang akan membuat kita menjadi pemenang dalam karir dan
hidup kita. Sebagai dampaknya adalah dapat meningkatkan hubungan
kerja dan produktivitas kerja. Penemuan otak kanan dan kiri dapat
mendorong kita ke tingkat kreativitas dan kompetensi yang belum pernah
153
kita capai sebelumnya. Teknik motivasi bisa membangkitkan antusiasme
kita untuk menginspirasi orang lain, dan membuat kita tetap tampil
memukau.
Quantum sangat mirip simfoni. Ada banyak unsur yang menjadi
faktor dalam pengalaman belajar. Unsur-unsur ini dimasukkan ke dalam
dua kategori: konten dan konteks. Konteks adalah settingnya. Ini berfokus
pada atmosfer, Foundation, dan desain kelas. Konten sama pentingnya
dengan konteksnya. Belajar terjadi ketika keterampilan disajikan dengan
cara yang memungkinkan siswa mengeksplorasi dan menemukan
keajaiban materi yang diajarkan kepada mereka. Siswa tidak hanya
memiliki kesempatan untuk belajar konten, tetapi juga menemukan gaya
belajar mereka dan mengembangkan beberapa keterampilan hidup yang
akan membantu mereka mengambil tanggung jawab lebih besar atas
pilihan yang mereka buat.
Landasan yang kuat adalah adanya pedoman pengaturan komunitas
pembelajaran yang menjangkau kelas, pedoman perilaku, bangunan
karakter, dan nilai pengajaran yang sesuai dengan siswa akan memberi
manfaat dan fondasi yang kuat. Siswa diberi alat yang mereka butuhkan
untuk membuat keputusan yang bertanggung jawab dan menjadi warga
negarayang lebih baik. Tujuan komunitas belajar adalah berbagi lebih dari
sekedar lokasi yang sama; itu juga memiliki tujuan yang sama. Di kelas,
tujuan bersama adalah agar semua siswa mengembangkan kemamampuan
berbagi. Menjadi pelajar yang lebih baik dan berinteraksi sebagai pemain
tim, guru perlu mengkomunikasikan dengan jelas kepada siswa di awal
pembelajaran tentang tujuan secara lengkap. Guru membangun
kegembiraan di sekitar tujuan dan mentransmisikannya dengan
semangatdan kepastian. Guru memberi umpan balik kepada siswa
mengenai kemajuan mereka, menjadi pelatih mereka, dan memberi
154
mereka kemajuan dan bagaimana mereka memainkan permainan. Perlu
adanya prinsip yang harus dimiliki. Prinsip adalah suara hati nurani yang
harus dimiliiki secara kolektif. Guru dan siswa memandu perilaku dan
membantu membangun lingkungan yang saling percaya dan mendukung.
Prinsip mengajar benar-benar mengajarkan karakter. Agar prinsip tetap
berlaku, semua orang di kelas harus setuju bahwa mereka penting dan
mereka berkomitmen dengan harga tinggi.
Quantum teaching menggunakan seperangkat prinsip yang disebut
8 Keys of Excellence. Mereka memberikan cara yang berarti untuk
mendapatkan keselarasan dan kerja sama dan meletakkan kerangka kerja
untuk lingkungan yang mendukung dan percaya dimana setiap orang
dihargai dan dihargai. Guru berfokus pada perilaku yang tepat, guru
menunjukkan hal-hal yang dilakukan siswa dengan benar, adanya prinsip
panduan dimana siswa menyelaraskan perilaku mereka, sehingga mereka
berpikir dan berakting yang dapat diterima, manakla siswa berperilaku
buruk, siswa diminta untuk mengidentifikasi masalah dan solusinya.
De Porter telah banyak menyusun buku, terkait dengan Quantum
ini. Dari teori quantum yang dikembangkannya kita dapat mengetahui
bahwasanya suatu pembelajaran adalah suatu sistem yang saling terkait.
Guna menghasil pembelajaran yang bermakna bagi siswa, maka guru
dapat mefasilitasi dengan perannya sebagai fasilitator dalam pembelajaran,
sehingga dapat memberi peluang berkembangnya banyak kompetensi bagi
siswa. Berikut disampaikan beberapa inti sari buku-buku terkait
quantumyang telah disusunnya.
Quantum memories memberikan pemahaman bahwa menghafal adalah
keterampilan yang ampuh dan dapat memberi hasil yang bagus. Otak kita
dibuat untuk menghafal dan meningkatkan kemampuan memori sedalam
yang kita inginkan. Bagaimana kita dapat memicu alat memori untuk
155
mengingat apapun, dan kapan saja. Quantum writer memberikan
penjelasan menangkap ide terbaik kita dalam suatu tulisan. Menulis adalah
pengalaman hebat yang akan dikenang sampai si penulisnya telah tiada.
Ada 4 (empat) langkah menulis yaitu: Prime It, Organize It, Write
It and Wow It. Kita akan mendapatkan kepercayaan diri karena
mengetahui bahwa kita dapat berhasil dalam tugas menulis. Quantum
Note taker memberikan gambaran setelah kita tahu bagaimana
menangkap keseluruhan konsep kemudian mengunci informasi ke dalam
otak kita saat kita akan mencatatnya kembali. Hal lain adalah bagaimana
kita bisa membuka catatan itu beberapa hari kemudian atau bahkan
berminggu-minggu kemudian serta mengerti apa yang orang lain pikirkan
melalui yang disampaikan dan mengambilnya untuk kita rekam dan kita
tulis. Intinya dalah mempelajari teknik untuk membuat informasi lebih
bermakna (membuat catatan, bukan hanya mencatat) dan lebih berkesan
(mengubah catatan menjadi peta yang menghubungkan informasi dan
membantu kita melihat gambaran besarnya).
F. QUANTUM LEARNING
Quantum learning berakar dari upaya Dr. Georgi Lozanov, seorang
pendidik berkebangsaan Bulgaria bereksperimen dengan apa yang
disebutnya sebagai suggestrology atau suggestopedia. Definisi quantum
learning sebagai interaksi-interaksi yang mengubah energy menjadi
cahaya. Quantum learning menggabungkan sugestologi,teknik pemercepat
belajar dan Neuro Linguistik Program (NLP) dengan teori keyakinan dan
metode yang tepat. Intinya adalah bahwa sugesti dapat memberikan
sugesti positif ataupun negative. Guna mendapatkan sugesti positif dapat
dilakukan dengan beberapa teknik yang mengarahkan agar siswa nyaman,
dengan dipasang/diperdengarkan music sebagai di dalam kelas,
156
meningkatkan partisipasi individu, menggunakan poster-poster untuk
memberi kesan yang mendalam bagi siswa sambil memberikan informasi
dan mendorong guru agar terbiasa berkutat dengan seni dan mendorong
pemebelajaran yang mengarahkan sugestif positif.
Melalui Quantum learning program neurolinguistik (NLP)
memberikan penjelasan bagaimana otak mengatur informasi. Adanya
hubungan antara bahasa dan perilaku dan dapat digunakan untuk
menciptakan jalinan pengertian antara siswa dan guru. Bagi guru perlunya
menggunakan bahasa yang positif untuk meningkatkan tindakan-tindakan
positif sebagai faktor penting untuk merangsang fungsi otak yang paling
efektif. Semua ini dapat pula menunjukkan dan menciptakan gaya belajar
terbaik dari setiap orang. Intinya adalah bagaimana caranya agar kita dapat
melakukan pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan melalui
berbagai metode, dengan memberikan konsep-konsep kunci, dan startegi
belajar yang baik, melalui pemahaman bagaimana dan kapan otak manusia
berkembang, cara berfikir otak kanan dan otak kiri, sehingga kita mampu
mengembangkan suatu cara belajar yang sesuai dengan karakteristik kita.
Melalui pemahaman akan karakteristik diri, maka dapat dilakukan
pengembangan metode yang sesuai. Misalnya, ciri orang auditorial yaitu:
mendengarkan dengan seksama, pendengan yang baik, mengatakan yang
sejujurnya, kesulitan menulis namun hebat dalam berbicara, lebih suka
music dari pada seni, lebih mudah mengingat apa yang didiskusikan
daripada melihat.
Bila ada seseorang yang lebih suka music daripada sen, maka akan
diarahkan bagaimana cara belajar yang baik dengan karakteristik
auditorial ini, yaitu: jika belajar dengan cara membaca dengan keras, lebih
mudah melalui rekaman (belajar dengan mendengarkan), senang music,
bila belajar dengan kerja kelompok, diskusi dengan teman.
157
Setiap orang memiliki karakteristik yang berbeda sehingga menerapkan
metode yang berbeda pula. Guna meningkatkan kualitas belajar agar
efektif, maka kita harus mengenali dulu karakter kita, kemudian
menentukan metode apa yang tepat untuk dilakukan. Quantul
learningakan meningkatkan kekuatan pribadi kita, membantu kita belajar
lebih banyak, mendapatkan lebih banyak, dan membawa kita kemana akan
pergi. Membantu untuk praktik di kelas, strategi untuk motivasi yang
berkelanjutan, dan bagaimana me-koneksikannya di kelas.
Quantum Learning adalah mengintegrasikan praktik dalam
pembelajaran berbasis penelitian sehingga membuat konten lebih
bermakna dan relevan bagi kehidupan siswa. Pembelajaran kuantum
adalah tentang membawa kegembiraan untuk mengajar dan belajar dengan
sebaik-baiknya, meningkatkan kemampuan menemukan cara
menerapkannya, dengan melibatkan dan memberi energi pada siswa.
Model ini juga mengintegrasikan pembelajaran dan keterampilan hidup,
sehingga siswa menjadi pelajar seumur hidup yang efektif.
Melalui Quantum Learning, akan memiliki fondasi yang kuat
untuk belajar, dengan menciptakan struktur untuk belajar. Hal yang harus
dipahami adalah bahwa: semua orang dapat belajar, orang belajar secara
berbeda, dan belajar efektif bila menyenangkan, menarik dan menantang.
Ada delapan kunci keunggulan atau kesuksesa yaitu: integritas,
komitmen,memimpin kesuksesan, kepemilikan, berbicara dengan tujuan
yang baik, fleksibilitas.
Ada 5 (lima) prinsip pembelajaran dalam Quantum learning yang
mengarah pada pembelajaran siswa meliputi:
(1) Semuanya berbicara, ini artinya bahwa semuanya yang ada di
lingkungan dan nada suara hingga distribusi materi,
menyampaikan pesan penting tentang pembelajaran.
158
(2) Semuanya tujuan, bahwasanya semua yang kita lakukan memiliki
tujuan yang diinginkan.
(3) Memiliki pengalaman sebelum mempelajari, yang memberikan
pemahaman bahwa siswa telah membuat makna sebelum
pembelajaran dimulai dengan cara menghubungkan memori yang
dimiliki sebelumnya. Belajar paling baik akan terjadi manakala
siswa difasilitasi untuk memiliki informasi dalam beberapa aspek
sebelum mereka mempelajari. Hal ini berarti bahwa sekolah perlu
memberikan fasilitas agar siswa dengan mudah mendapatkan
pengalaman masa sebelum pembelajaran dimulai.
(4) Mengakui setiap usaha memberikan arahan bahwa ucapan
terimakasih atas setiap usaha siswa mendorong pembelajaran dan
eksperimen bagi siswa.
(5) Perlunya perayaan adalah bentuk memberikan umpan balik
mengenai kemajuan dan meningkatkan hubungan emosional positif
dengan pembelajaran.
G. PERTANYAAN.
1. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran
2. Apa yang menjadi dasar suatu model pembelajaran
dikembangkanm
3. Apa tujuan dari model pembelajaran?
4. Buatlah suatu model pembelajaran berdasarkan masing masing
karakteristik berikut ini
a) Model Pengolahan Informasi
b) Model Pribadi
c) Model Interaksi Sosial dan
d) Model Modifikasi Perilaku.
5. Apa beda Quantum Teaching dang Quantun Learning. jelaskan