bab 4 perancangan rumah sakit st carolus · dipilih pondasi strauss pile dengan bahan beton...
TRANSCRIPT
BAB 4
PERANCANGAN RUMAH SAKIT ST CAROLUS
1. PERANCANGAN FISIK
1.1. Perancangan Tapak
1.1.1. Kondisi Tapak.
= rencana jalan= arus kendaraan= arah tiupan angin= sumber kebisingan= fasilitas pasien luar= fasilitas pendidikan/ asrama= fasilitas perawatan= fasilitas kantor= fasilitas service= biara
Kondisi Tapak
Perencanaan KembaliRUMAH SAKIT ST.CAROLUS DI JAKARTA
2 S
67
1.1.2. Pendekatan Pengolahan Tapak.
kondisitapak
konsepperancangan
tapak
tujuanyg ingindicapai
pencapaiantiapfasilitas
Z O N I N G
Kondisi tapak :- rencana jalan- ketenangan- sirkulasi di sekitar site
Pencapaian tiap fasilitas :- UGD- perawatan- kamar bedah- mortuary- service- dll
Karakteristik tiap fasilitas :- kebutuhan ketenangap- kebutuhan pencapaian- hubungan dengan fasilitas lain
Tujuan yang ingin dicapai :- pemisahan sirkulasi yang jelas- peletakan fasilitas yang sesuai
1.1.3. Konsep Perancangan Tapak.
- Main Entrance di jalan Salemba Raya
- Bagian Rawat Jalan di dekat Main Entrance
- Bagian Perawatan dan Biara diletakkan pada daerah te-
nang
- Bagian PPGD diletakkan pada sisi site terpendek
Perencanaan Kembali RUMAH SAKIT ST.CAROLUS DI JAKARTA
Tata Guna Tapak
Perencanaan Kemba11RUMAH SAKIT ST.CAROLUS DI JAKARTA
2 6
69
1.2. Perancangan Bangunan
1.2.1. Pola Massa
masalahdalamsite
Masalah dalam site :
- kebutuhan ruang terbuka hijau
- kebutuhan fasilitas parkir
Pengawasan : kemudahan pengontrolan tiap bagian
Pencapaian : kemudahan pencapaian dalam satu bagian dan an-
tar bagian dengan cepat dan singkat untuk mem-
perlancar kegiatan pelayanan kesehatan
1.2.2. Sistem Struktur Dan Pemilihan Bahan.
a. upper struktur
kriteria : - kemungkinan pembukaan
- kemudahan pentahapan bangunan
- fleksibilitas ruang
- perawatan mudah
dipilih sistem struktur rangka dengan bahan beton bertu-
lang
b. sub sturuktur
kri ter ia : - gangguan seminimal mungkin
Perencanaan Kembali RUHAH SAKIT ST.CAROLUS DI JAKARTA
70
- sesuai untuk bangunan bertingkat
- tidak membutuhkan peralatan besar
dipilih pondasi strauss pile dengan bahan beton bertulang
2. PERANCANGAN TEKNIS
2.1. L i s t r i k
Sumber daya utama adalah PLN, generator hanya dipergu-
nakan sebagai 'stand by emergency power', yang digunakan pa-
da keadaan darurat untuk kebutuhan listrik utama bila aliran
listrik dari PLN terputus, dengan ketentuan waktu henti ti-
dak melebihi 5 detik, mengingat banyaknya peralatan dan ke-
giatan yang sangat tergantung pada tenaga listrik, antara
lain di :
- Kamar Bedah
- PPGD
- TCU
Pada ruang perawatan hanya disediakan lampu darurat untuk
sekedar penerangan.
2.2. Penghawaan
Mempergunakan 2 macam penghawaan :
a. penghawaan alam, untuk :
- bagian perawatan, kecuali ruang perawatan VIP, kelas T
dan ruang isolasi
- bagian service
b, penghawaan buatan, untuk :
- bagian rawat jalan dan bagian radiologi.
Perencanaan Kenbali RUMAH SAKIT ST.CAROLUS DF JAKARTA
71
banyak peralatan yang harus berada pada kelembaban ren-
dah di bawah 40 % agar tidak berjamur
- bagian rawat tinggal.
ruang isolasi membutuhkan kesejukan berkisar antara 22°
- 24°C, dengan RH 50 - 55 %
- bagi an bedah.
karena adanya kebutuhan tingkat aterilisasi yang tinggi
dan membutuhkan sirkulasi udara yang 100 % bersih, se-
hingga harus digunakan AC yang menggunakan filter (si-
nar Ultraviolet) dan electro static untuk mendapatkan
ruangan yang bebas debu dan kuman penyakit.
- bagian laboratorium.
memerlukan kelembaban di bawah 40 % dan suhu stabil +_
18°C dan memerlukan exhauster karena penggunaan zat-zat
kimia.
Pertimbangan pemilihan sistem AC pada perencanaan Rumah
Sakit St.Carolus ini adalah pengaturan temperatur dan kelem-
baban pada masing-masing bagian, sehingga dipilih AC dengan
sistem fan coil.
Perencanaan Keabali EUHAH SAKIT ST.CAROLUS DI JAKARTA
Sistem Penghawaan Buatan
Perencanaan KembaliRUMAH SAKIT ST.CAROLUS DI JAKARTA
7 3
2.3. Penyediaan Air Bersih
a. air bersih.
Air bersih berasal dari PAM dibantu oleh sumur artesis,
ditampung di bak penampungan bawah tanah, kemudian dipom-
pa ke bak penampungan atas untuk didistribusikan.
b. air panas.
Air panas dibutuhkan pada ruang perawatan untuk memandi-
kan pasien (air hangat) tiap pagi dan sore dan membuat
minuman, serta di bagian dapur.
Sistem yang cocok adalah pemanasan dengan boiler.
Perencanaan Kerabali RUMAH SAKIT ST.CAROLUS DI JAKARTA
Sistem Penyediaan Air Bersih
Perencanaan KembaliRUMAH SAKIT ST.CAROLUS DI JAKARTA
Keterangan :
M = Meter airTB= Tandon BawahTA=Tandon l\iasP = PompaB= Boiler
Si stem Pembuangan Air Kotor dan Kotoran
Perencanaan KembaliRUMAH SAKIT ST.CAROLUS DI JAKARTA
MOBIL SAMPAH
1 D1KREMAS1DESINFEKTAN
TEMPATPENIMBUNAN
BAK/ KANTONG
BAK / KANTONG
ASEPTIC
SAMPAH
SEPTIC
2 3
AIR DARI PER-MUKAAN ATAP
TALAND /GUTTER
P1PAVERTIKAL
BAKKONTROL
SALURANANAK
RIOOLKOTA
Sistem Pembuangan Air Hujan
Perencanaan KembaliRUMAH SAKIT ST.CAROLUS DI JAKARTA
Sistem Pembuangan Sampah
Perencanaan KembaliRUMAH SAKIT ST.CAROLUS DI JAKARTA
INCINERATOR /DIKREMASI
RESAPAN
TANGKIPEMBUBURAN
LABORATORiUMOPERASIRADIOLOGIW C
KOTORAN
RIOOLKOTA
RIOOLK0TA
FILTERWATERTREATMENT
SALURANBAWAHTANAH
KAMAR MANDIWASHTAFEL
K. JENA7AHOPERASI
AIR BEKAS
ST
78
2.5. Transportasi Vertj kal
2.5.1. Sistern.
- manusia
sirkulasi pasien dipisahkan dari sirkulasi pengun-
jung, pasien (beserta perawat yang membawanya, atau
dokter) mempergunakan lift khusus, sedangkan pengun-
jung mempergunakan tangga dan lift biasa.
- makanan pasien dan karyawan
makanan disiapkan di dapur pusat, dan disuplai dengan
kontainer
- linen, perlengkapan medik dan sampah
mempergunakan dumbwaiter (kotor dan bersih). Linen
bersih dan perlengkapan medik disuplai mempergunakan
dumbwaiter bersih. Linen kotor dikumpulkan di gudang
kotor dan dikirim melalui dumbwaiter kotor ke laun-
dry, begitu juga sampah, dikumpulkan di dalam kantong
plastik di gudang kotor, dan dikirim ke incinerator
melalui dumbwaiter kotor.
2.5.2. Perhitungan lift pengunjung (berdasarkan Archi-
tectural Graphic Standard).
jumlah lantai yang dilayani = 9 lantai
jarak lantai ke lantai = 3.60 = 12 feet
interval (untuk rumah sakit) = < 60 detik
jumlah pengunjung = 4 x 627 = 2.508 orang
- total travel = 9 x 12 feet = 108 feet
- handling capacity = 12 % = 0,12 x 2.508 = 300 orang
- lift yang dipilih, . kapasitas 3500 lb
. kecepatan 250 feet/menit
Perencanaan Eeabali RUMAH SAKIT ST.CAROLUS DI JAKARTA
79
round trip time (RT) = 142 detik
jumlah penumpang/trip = 18 orang
dalam 5 menit dapat membawa = (60 x 5 x 18) /142 = 38 orang
jumlah lift yang dibutuhkan = 300/38 = 8 lift
interval = 142/8 = 18 detik
bila jumlah lift dikurangi menjadi 3 buah, maka interval
menjadi 47 detik (masih memenuhi interval yang diijinkan,
< 60 detik)
Jadi, jumlah l i f t pengunjung ditentukan 3 buah.
Perencanaan Kenbali RUHAH SAKIT ST.CAROLUS DI JAKARTA
Tabel Perhitungan Lift
Perencanaan KembaliRUMAH SAKIT ST.CAROLUS DI JAKARTA
3 2
HOSPITALS
81
2.6. Penangkal Petir
Sistem penangkal petir yang dipilih adalah sistem Frank-
lin yang mempunyai radius pelayanan 45° dengan tinggi termi-
nal antena 25 - 35 cm dengan jarak max 6 meter.
2.7. Pencegahan Kebakaran Dan Evakuasi v
Cara mencegah bahaya kebakaran :
- memilih bahan struktur yang tahan api
- menyediakan jalan keluar yang memenuhi syarat bila
terjadi kebakaran
- menyediakan tangga kebakaran dengan memakai pintu
fire proof yang dapat bertahan selama 2 jam dan di-
lengkapi dengan pressure fan untuk mengatur tekanan
udara di dalam ruang tangga
- memasang lampu darurat pada koridor dan tangga
kebakaran untuk penerangan dengan menggunakan sumber
daya listrik baterai
- mengisolasi kemungkinan sumber api (dapur, power
house) dengan jalan memisahkannya sejauh mungkin den-
gan bangunan yang memiliki resiko kehidupan tinggi,
Cara mengatasi dan memadamkan kebakaran :
- menyediakan portable fire extinguisher pada tempat-
tempat yang mudah dijangkau dan melayani area +_ 25 m2
- menyediakan fire hose dalam bangunan dengan jarak pe-
layanan tiap lantai max 30 meter, ditrempatkan di
tempat yang'mudah dilihat dan dicapai
- menyediakan fire hydrant di dalam site pada tempat
Perencanaan Kenbali RUHAH SAKIT ST.CAROLUS DI JAKARTA
82
yang mudah dicapai oleh mobil PMK, dengan jarak ke
bangunan 15 - 19 meter, sedang jarak hydrant max
90 meter
2.8. Sistem Komunikasi
Komunikasi keluar menggunakan telepon sistem PABX.
Komunikasi di dalam menggunakan :
- Sistem interkom untuk komunikasi antar ruang/ kegiat-
an
- Sistem bel perawat (nurse call system) untuk komuni-
kasi antara ruang tidur pasien dengan pos perawat
- Sistem pengeras suara untuk memberikan pengumuman dan
sarana musik untuk pasien
3. PENTAHAPAN BANGUNAN
3.1- Tahap I, tahun 1991-1994
* Sistem asrama dihapuskan, bagian kebidanan dibongkar.
Kegiatan bagian kebidanan dipindahkan ke bangunan be-
kas asrama 9 lantai, dan untuk menunjang hal tersebut
liftnya diganti depgan lift untuk brankart.
* Dibangun Bangunan Perawatan 7 lantai dan Dapur.
Perencanaa.n Kenbali RUKAH SAEIT ST.CAROLUS DI JAKARTA
83
3.2 . Tahap II. tahun 1995-1998
* Sebagian bagian penyakit dalam pindah ke gedung baru.
* Bangunan perawatan kelas I dan sebagian bagian bedah
dibongkar.
* Dibangun Bangunan Perawatan 9 lantai, Bangunan Pera-
watan 6 lantai dan Kamar Bedah (dengan catatan lift
di ujung bangunan 9 lantai tidak dipasang).
3.3. Tahap III, tahun 1999-2002
* Bagian pendidikan dipindahkan ke tempat lain.
* Semua bagian perawatan, kecuali kebidanan, pindah ke
gedung baru, dan bekas bangunannya dibongkar.
* Dibangun Bangunan OPD dan Mortuary.
3.4. Tahap IV. tahun 2003-2006
* OPD pindah ke bangunan baru, Front Office dipindahkan
ke bekas bagian rawat jalan, bekas bangunannya di-
bongkar untuk tempat membangun Bangunan Perawatan 5
lantai.
* Mortuary pindah ke bangunan baru, bangunan lama di-
bongkar, dan pada bekas tempatnya dibangun R. Mekani-
kal, Bengkel Teknik dan Gudang Pusat.
* Setelah bangunan ini selesai, kegiatan pindah ke ba-
ngunan baru, bangunan lama dibongkar untuk tempat
membangun Biara dan Kapel.
Perencanaan Kembali RUKAH SAEIT ST.CAROLUS DI JAKARTA
84
3.5. Tahap V, tahun 2007-2010
* Semua kegiatan pindah ke bagian masing-masing di ba-
ngunan baru.
* Bangunan-bangunan lama dibongkar, bekas lift brankart
pada bangunan ex. asrama 9 lantai dipasang di bangun-
an perawatan 9 lantai.
* Pengaturan elemen landscaping.
Perencanaan Kenbali SUHAH SAKIT ST.CAROLUS DI JAKARTA
Pembangunan Tahap I
Perencanaan KembaliRUMAH SAKIT ST.CAROLUS DI JAKARTA
3 3
TAHAP 1 th 1991-1994
Pembangunan Tahap II
Perencanaan KembaliRUMAH SAKIT ST.CAROLUS DI JAKARTA
3 4
TAHAP 2 th 1995-1998
Pembangunan Tahap III
Perencanaan KembaliRUMAH SAKIT ST.CAROLUS DI JAKARTA
3 S
87
TAHAP 3 th 1999-2002
Pembangunan Tahap IV
Perencanaan KembaliRUMAH SAKIT ST.CAROLUS DI JAKARTA
36
TAHAP t th 2003-2006
88
Pembangunan Tahap V
Perencanaan KembaliRUMAH SAKIT ST.CAROLUS DI JAKARTA
3 1
89
TAHAP S th 2007-2010