bab 4 katarak

6
BAB IV PEMBAHASAN Pada kasus ini, Tn.S usia 48 tahun datang di Poli Mata RS Muhammadiyah Lamongan dengan keluhan kedua mata kabur sejak kurang lebih 3 bulan yang lalu. Pasien mengeluhkan keluhan mata kabur semakin lama semakin memberat. Kedua mata kabur tanpa disertai mata merah. Mata kabur baik melihat jauh maupun melihat dekat. Selain pandangan mata yang kabur pasien juga mengeluh pandangannya silau bila saat siang hari, namun membaik bila malam hari bahkan pasien masih bisa mengendarai motor bila malam hari. Keluhan mata berair, mata merah, terasa ngganjal tidak dikeluhkan. Riwayat diabetes mellitus dan hipertensi disangkal. Sesuai dengan teori bahwa katarak senil adalah semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut, yaitu usia diatas 40 tahun. 1,2,9 Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengidentifikasi faktor resiko untuk perkembangan katarak senile. Berbagai penyebab yang berpengaruh adalah kondisi lingkungan (seperti ultraviolet), penyakit sistemik, trauma, toksik akibat penggunaan kortikosteroid, ergot atau antikolinesterase topikal, herediter dan usia. Pada pasien ini, katarak yang terjadi paling mungkin disebabkan oleh karena proses degeneratif akibat bertambahnya usia dan pengaruh sinar ultraviolet, karena pada anamnesis tidak ditemukan faktor resiko lain seperti riwayat keluarga

Upload: ayudyah-annisha

Post on 14-Dec-2015

216 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

ok

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 4 Katarak

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada kasus ini, Tn.S usia 48 tahun datang di Poli Mata RS Muhammadiyah

Lamongan dengan keluhan kedua mata kabur sejak kurang lebih 3 bulan yang lalu.

Pasien mengeluhkan keluhan mata kabur semakin lama semakin memberat. Kedua

mata kabur tanpa disertai mata merah. Mata kabur baik melihat jauh maupun

melihat dekat. Selain pandangan mata yang kabur pasien juga mengeluh

pandangannya silau bila saat siang hari, namun membaik bila malam hari bahkan

pasien masih bisa mengendarai motor bila malam hari. Keluhan mata berair, mata

merah, terasa ngganjal tidak dikeluhkan. Riwayat diabetes mellitus dan hipertensi

disangkal.

Sesuai dengan teori bahwa katarak senil adalah semua kekeruhan lensa

yang terdapat pada usia lanjut, yaitu usia diatas 40 tahun. 1,2,9 Beberapa penelitian

telah dilakukan untuk mengidentifikasi faktor resiko untuk perkembangan katarak senile.

Berbagai penyebab yang berpengaruh adalah kondisi lingkungan (seperti ultraviolet),

penyakit sistemik, trauma, toksik akibat penggunaan kortikosteroid, ergot atau

antikolinesterase topikal, herediter dan usia.

Pada pasien ini, katarak yang terjadi paling mungkin disebabkan oleh karena

proses degeneratif akibat bertambahnya usia dan pengaruh sinar ultraviolet, karena pada

anamnesis tidak ditemukan faktor resiko lain seperti riwayat keluarga dengan katarak,

penyakit sistemik seperti diabetes melitus, riwayat trauma ataupun penggunaan

kortikosteroid yang lama.1,3

Menurut teori, Lensa mengalami proses degeneratif seiring bertambahnya

usia.Dengan bertambahnya usia , lensa menjadi tebal, berat dan kehilangan

transparansi sedangkan kekuatan akomodasi menurun. Pertambahan kortek baru

menekan nukleus yang berada di sentral dan mengeras.

Diagnosis pada pasien ini ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan

fisik. Berdasarkan anamnesis didapatkan, mata kanan kabur sejak 3 bulan yang lalu dimana

pandangan kabur yang semakin hari bertambah berat dan selalu silau jika melihat sinar

matahari.

Page 2: BAB 4 Katarak

Keluhan pasien ini sesuai menurut literatur dimana ditemukan gejala-gejala subjektif pada

katarak yaitu:5

Penglihatan tidak jelas, seperti terdapat kabut menghalangi objek.

Peka terhadap sinar atau cahaya.

Seperti ada titik gelap di depan mata

Dapat melihat dobel pada satu mata. Diplopia monokuler yaitu penderita melihat

dua bayangan yang disebabkan oleh karena refraksi dari lensa sehingga benda-

benda yang dilihat penderita akan menyebabkan silau.

Memerlukan pencahayaan yang terang untuk dapat membaca.

Lensa mata berubah menjadi buram seperti kaca susu. Penderita mengeluh

adanya bercak-bercak putih yang tak bergerak.

Kesulitan melihat pada malam hari, benda yang menyilaukan

Melihat lingkaran di sekeliling cahaya (halo) atau cahaya terasa menyilaukan

mata

Penurunan ketajaman penglihatan secara progresif (bahkan pada siang hari)

Visus mundur yang derajatnya tergantung lokalisasi dan tebal tipisnya

kekeruhan. Bila kekeruhan tipis, kemunduran visus sedikit atau sebaliknya, dan

kekeruhan terletak di ekuator, tak ada keluhan apa-apa.

Sering berganti kaca mata.

Sukar mengerjakan pekerjaan sehari-hari.

Penglihatan menguning

Untuk sementara jelas melihat dekat.

Pada stadium permulaan penderita mengeluh miopi, hal ini terjadi karena

proses pembentukan katarak sehingga lensa menjadi cembung dan refraksi power

mata meningkat, akibatnya bayangan jatuh di depan retina.

Berdasarkan pemeriksaan fisik pada mata kanan didapatkan, visus naturalis

mata kanan 3/60 dengan pin hole 6/60 dan visus naturalis mata kiri 2/60 dengan pin

hole 6/8,8 dengan proyeksi baik dimana pasien dapat menerangkan semua arah

darimana datangnya sinar maka dapat dikatakan bahwa keadaan retina perifer

pasien adalah normal, terdapat kekeruhan pada lensa, COA dangkal, shadow test

(+), dan pada funduskopi didapatkan refleks fundus (+) dikedua mata. Hal ini

Page 3: BAB 4 Katarak

sesuai dengan gejala objektif yang ditemukan pada penyakit katarak seperti yang

telah diterangkan pada teori sebelumnya.1,3

Katarak senil dapat dibagi menjadi 4 stadium yaitu insipien, imatur, matur, dan

hipermatur. Katarak imatur merupakan katarak yang belum mengenai seluruh lapis lensa

sehingga kekeruhan hanya terjadi pada sebagian lensa saja. Pada katarak imatur akan dapat

terjadi bertambahnya volume lensa akibat meningkatnya tekanan osmotik bahan lensa yang

degeneratif. Pada keadaan lensa yang mencembung akan dapat menimbulkan hambatan

pupil, sehingga terjadi glaukoma sekunder. Perbedaan stadium katarak senil tersebut dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:1,6

Perbedaan Insipien Imatur Matur HipermaturKekeruhan

Cairan lensa

Iris

Bilik mata depan

Sudut bilik mata

Shadow test

Penyulit

ringan

normal

normal

normal

normal

negatif

-

sebagian

bertambah (air masuk)

terdorong

dangkal

sempit

positif

glaukoma

seluruh

normal

normal

normal

normal

negatif

-

Massif

berkurang (air + masa lensa

keluar)

tremulans

dangkal

terbuka

pseudopositif

uveitis+glaucoma

Pada kasus ini tindakan yang dilakukan adalah berupa pengobatan medikamentosa dengan

Catalin eye drop. Obat ini mengandung Anhidrat 0,075 gram dan Kalium Iodida 0,075

gram. Pengobatan ini ditujukan untuk katarak yang masih ringan, dengan harapan proses

pengeruhan dapat dihentikan atau diperlambat. Dari sebuah studi yang mengevaluasi

efektivitas tetes mata Catalin pada pasien katarak presenilis dan senilis, didapatkan bahwa

dengan pemberian tetes mata Catalin pada pasien dengan katarak kortikal menunjukkan

efektivitas dalam menghambat terjadinya opasifikasi lensa dan progresifitasnya, terutama

pada pasien dengan usia lebih dari 59 tahun.

Page 4: BAB 4 Katarak

Pada kasus ini tindakan yang perlu dilakukan adalah pembedahan ketika katarak

telah matang. Hal ini sesuai dengan literatur, dimana pembedahan dilakukan jika penderita

tidak mampu lagi melakukan pekerjaannya sehari-hari atau atas indikasi medis lainnya

seperti glaukoma dan uveitis.1,7

Prognosis pada pasien ini ad bonam karena penglihatan apabila pada proses

pematangan katarak dilakukan penanganan yang tepat sehingga tidak menimbulkan

komplikasi serta dilakukan tindakan pembedahan pada saat yang tepat maka

prognosis pada katarak senilis umumnya baik.1,4