bab 4 hasil dan pembahasan 4.1 profil perusahaan 4.1.1...

49
52 Bab 4 Hasil Dan Pembahasan 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Dahulu keraton merupakan kiblat budaya dan sumber ilmu pengetahuan masyarakat. Pada perkembangannya, keraton tetap memiliki pamor yang kuat dan tak terhapuskan di tengah arus kemajuan masyarakat Indonesia modern. Dibalik peranannya yang dominan, keraton ternyata juga menyimpan misteri dan falsafah yang memiliki arti simbolis bagi masyarakat luas, yang belum sepenuhnya terungkap. Misalnya tradisi perawatan kesehatan dan kecantikan puteri keraton yang telah menjadi legenda itu. Ibu Mooryati, salah seorang puteri keraton yang menguasai tradisi ini, telah membagi tradisi ini kepada jutaan konsumen melalui PT. Mustika Ratu. Pada tahun 1973 BRA Mooryati Soedibyo mulai berkonsentrasi membuat jamu di rumah seperti ramuan beras kencur yang kemudian dapat menarik pelanggan tetap yang mengambilnya sendiri ke rumah secara teratur. Dengan berlogokan sepasang pengantin menyiratkan bahwa kebahagiaan masyarakat berawal dari kehidupan keluarga harmonis, dimana seluruh anggotanya hidup berdampingan dengan alam dan sosial budaya secara seimbang. Sementara itu, keharmonisan dapat diciptakan malalui perawatan kesehatan dan kecantikan paripurna dimana kecantikan fisik sama pentingnya dengan kecantikan batin. Untuk mengembangkan usahanya lebih lanjut, maka pada tahun 1975 didirikan PT. Mustika Ratu. Pada awalnya jamu yang diproduksi hanya lima macam, yaitu Perawatan Wanita, Perawatan Remaja, Putri ”Sedet Saliro” (Pelangsing tubuh), ”Sepetan Sari” (Keputihan), ”Kesepuhan” (Menopause), dan beberapa macam kosmetik

Upload: vuquynh

Post on 03-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 4 Hasil Dan Pembahasan 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00734-mn bab 4.pdfrumah seperti ramuan beras kencur yang kemudian dapat menarik pelanggan

52

Bab 4

Hasil Dan Pembahasan

4.1 Profil Perusahaan

4.1.1 Sejarah Perusahaan

Dahulu keraton merupakan kiblat budaya dan sumber ilmu pengetahuan

masyarakat. Pada perkembangannya, keraton tetap memiliki pamor yang kuat dan tak

terhapuskan di tengah arus kemajuan masyarakat Indonesia modern. Dibalik

peranannya yang dominan, keraton ternyata juga menyimpan misteri dan falsafah

yang memiliki arti simbolis bagi masyarakat luas, yang belum sepenuhnya terungkap.

Misalnya tradisi perawatan kesehatan dan kecantikan puteri keraton yang telah

menjadi legenda itu. Ibu Mooryati, salah seorang puteri keraton yang menguasai

tradisi ini, telah membagi tradisi ini kepada jutaan konsumen melalui PT. Mustika Ratu.

Pada tahun 1973 BRA Mooryati Soedibyo mulai berkonsentrasi membuat jamu di

rumah seperti ramuan beras kencur yang kemudian dapat menarik pelanggan tetap

yang mengambilnya sendiri ke rumah secara teratur. Dengan berlogokan sepasang

pengantin menyiratkan bahwa kebahagiaan masyarakat berawal dari kehidupan

keluarga harmonis, dimana seluruh anggotanya hidup berdampingan dengan alam dan

sosial budaya secara seimbang. Sementara itu, keharmonisan dapat diciptakan malalui

perawatan kesehatan dan kecantikan paripurna dimana kecantikan fisik sama

pentingnya dengan kecantikan batin.

Untuk mengembangkan usahanya lebih lanjut, maka pada tahun 1975 didirikan

PT. Mustika Ratu. Pada awalnya jamu yang diproduksi hanya lima macam, yaitu

Perawatan Wanita, Perawatan Remaja, Putri ”Sedet Saliro” (Pelangsing tubuh),

”Sepetan Sari” (Keputihan), ”Kesepuhan” (Menopause), dan beberapa macam kosmetik

Page 2: Bab 4 Hasil Dan Pembahasan 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00734-mn bab 4.pdfrumah seperti ramuan beras kencur yang kemudian dapat menarik pelanggan

53

tradisional seperti Lulur, Mangir, Bedak Dingin dan Air Mawar. Pada tahun yang sama,

beliau mengajarkan ilmu kecantikan secara tradisional kepada para ahli kecantikan,

pemilik salon dan sanggar.

Pada tahun 1978 produk-produk Mustika Ratu mulai didistribusikan ke toko-toko

melalui salon-salon kecantikan yang meminta menjadi agen. Dimulai dari Jakarta,

Semarang, Surabaya, Bandung, Medan. Masyarakat makin mengenal produk-produk

kecantikan Mustika Ratu melalui artikel dan konsultasi kecantikan di majalah, serta

melalui kegiatan periklanan di media cetak dan elektronik. Pengerjaan jamu yang

semula dengan tangan, dirasakan sudah tidak lagi memenuhi peningkatan jumlah

pesanan (permintaan pasar). Mesin sederhana untuk pembuatan pil dari Taiwan

menandai mulainya ekspansi perusahaan. Melihat keadaan itu, akhirnya diputuskan

untuk memindahkan usaha dari industri rumah tangga ke industri manufaktur. Dalam

waktu singkat berdirilah bangunan semi permanen dari kayu di Ciracas, Pasar Rebo,

Jakarta Timur yang sampai saat ini digunakan sebagai lokasi pabrik. Kemudian, modal

yang terkumpul dari keuntungan usaha digunakan untuk mendirikan dua jalur produksi

baru dengan luas masing-masing 2000 meter persegi. Tanggal 8 April 1981 pabrik PT.

Mustika Ratu diresmikan oleh Menteri Kesehatan RI pada waktu itu Bapak Dr.

Soewardjono Soeryaningrat, dengan jumlah karyawan 150 orang.

Perusahaan memproduksi lebih dari 500 produk kosmetik, yang memberi

kontribusi terbesar dalam omset penjualan dan keuntungan perusahaan, terdiri dari

beberapa kategori produk, yaitu produk perawatan wajah, tata rias dasar, tata rias

dekoratif, perawatan rambut dan perawatan tubuh. Produk kosmetik terdiri dari

beberapa merek untuk segmen pasar yang berbeda.

1. Seri Mustika Ratu ditujukan untuk pangsa pasar usia dewasa dengan tingkat

ekonomi menengah, untuk :

Page 3: Bab 4 Hasil Dan Pembahasan 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00734-mn bab 4.pdfrumah seperti ramuan beras kencur yang kemudian dapat menarik pelanggan

54

a. Perawatan kulit wajah Mustika Ratu.

b. Tata rias dasar Mutika Ratu.

c. Tata rias dekoratif Mustika Ratu.

d. Perawatan rambut Mustika Ratu.

e. Perawatan tubuh Mustika Ratu.

2. Seri Sari Aloe ditujukan untuk pangsa pasar usia dewasa dengan tingkat ekonomi

menengah atas, untuk perawatan kulit wajah Sari Aloe.

3. Pada tahun 1992 diperkenalkan produk yang ditujukan bagi pangsa pasar remaja,

untuk :

a. Perawatan wajah Mustika Putri.

b. Tata rias dasar Mustika Putri.

c. Tata rias dekoratif Mustika Putri.

d. Perawatan tubuh Mustika Putri.

e. Perawatan rambut Mustika Putri.

4. Pada tahun 1994 diperkenalkan produk yang ditujukan pada pangsa pasar balita,

untuk :

a. Perawatan tubuh Ananda.

b. Perawatan rambut Ananda.

c. Minyak Telon Ananda.

Untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan minuman segar tradisional (jamu)

dari bahan-bahan alami, Mustika Ratu menciptakan berbagai jenis minuman ”Siap

minum” dalam kemasan tetrapack yang higienis dan praktis, yang terdiri dari minuman

tradisional Gula Asam, Beras Kencur dan Serbat.

Setelah memasyarakat dan mendapat tanggapan positif di dalam negeri, Mustika

Ratu mencoba melangkah ke manca negara. Di tengah persaingan yang semakin ketat

Page 4: Bab 4 Hasil Dan Pembahasan 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00734-mn bab 4.pdfrumah seperti ramuan beras kencur yang kemudian dapat menarik pelanggan

55

dan kompetitif untuk menembus pasar internasional, Mustika Ratu melakukan ekspor

ke sejumlah negara. Pasar terbesar Mustika Ratu di luar negeri adalah Malaysia,

menyusul Brunei dan Singapura. Selain itu, produk Mustika Ratu juga sudah diekspor

ke Filipina, Taiwan, Korea, Jepang, Timur Tengah, Rusia dan Belanda. Dengan ekspor

bernilai 15% dari total penjualan perusahaan, Mustika Ratu makin mengukuhkan diri

sebagai pemasok jamu dan kosmetika tradisional yang leluasa untuk membuka

jaringan distribusi baru keseluruh penjuru dunia.

4.1.2 Competitive Advantage

Analisis lingkungan industri merupakan analisis yang menekankan pada kondisi

bisnis perusahaan saat ini. Analisis lima elemen kekuatan porter merupakan metode

yang sangat bermanfaat dalam mendiagnosis pola tekanan persaingan di pasar untuk

menilai kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan agar dapat mengantisipasi dan

menerapkan strategi yang tepat untuk meningkatkan penjualan. Sesuai dengan konsep

Porter’s Five Forces Model, kondisi bisnis PT. Mustika Ratu Tbk yakni:

Page 5: Bab 4 Hasil Dan Pembahasan 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00734-mn bab 4.pdfrumah seperti ramuan beras kencur yang kemudian dapat menarik pelanggan

56

Sumber : PT. Mustika Ratu Tbk

Gambar 4.1 Lima Kekuatan Porter

4.1.3 Struktur Organisasi

Untuk dapat menjalankan usahanya dengan baik, perusahaan menetapkan suatu

struktur organisasi yang akan dapat memperjelas deskripsi jabatan bagi perusahaan.

Struktur organisasi yang tepat bagi suatu perusahaan belum tentu baik bagi

perusahaan lain. Penyusunan struktur organisasi harus dilaksanakan sesuai dengan

sifat perusahaan, besarnya perusahaan dan kepentingan serta aktivitas-aktivitas yang

dilaksanakan oleh masing-masing perusahaan. Penyusunan struktur organisasi harus

fleksibel, dalam arti memungkinkan adanya penyesuaian-penyesuaian tanpa harus

mengadakan perubahan total.

Persaingan antar perusahaan sejenis

PT. Matina Berto PT. Sara Lee Body Care Indonesia Tbk

PT. Mandom Indonesia Tbk

Potensi pengembangan produk substitusi

Tidak ada

Kekuatan tawar-menawar pembeli/konsumen

SLTA

Mahasiswi

Kekuatan tawar-menawar penjual/pemasok

PT. Asmelia

PT. Lognis Indo PT. Merpati Mahartika

Kemungkinan masuknya pesaing baru

Tidak ada

Page 6: Bab 4 Hasil Dan Pembahasan 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00734-mn bab 4.pdfrumah seperti ramuan beras kencur yang kemudian dapat menarik pelanggan

57

Keberhasilan organisasi suatu perusahaan dapat dilihat dari struktur organisasi

karena struktur organisasi merupakan visual mengenai manajemen dari peusahaan

yang bersangkutan.

Struktur organisasi penting bagi perusahaan terutama membantu dalam hal

sebagai berikut :

1. Memperjelas wewenang dan tanggung jawab atasan dan bawahan.

2. Memperjelas hubungan kerja antar bagian yang satu dengan yang lain.

3. Mempermudah control setiap bagian.

4. Pedoman dalam menyusun prosedur-prosedur tertulis aktivitas perusahaan.

5. Menjelaskan tingkatan-tingkatan manajemen dan posisi masing-masing bagian.

Page 7: Bab 4 Hasil Dan Pembahasan 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00734-mn bab 4.pdfrumah seperti ramuan beras kencur yang kemudian dapat menarik pelanggan

58

Berikut ini adalah struktur organisasi PT. Mustika Ratu :

Sumber : PT. Mustika Ratu

Gambar 4.2 Struktur Organisasi PT. Mustika Ratu

4.1.4 Tugas, Wewenang, Dan Tanggung jawab

Berikut ini akan diuraikan tugas dan wewenang dan masing-masing bagian

(struktur organisasi) PT. Mustika Ratu, yaitu sebagai berikut :

Komisaris Utama

Komisaris

Direktur Utama

Direktur

Manajer Keuangan

Manajer Produksi

Manajer Pemasaran

Manajer Personalia

Kepala Bagian

Pelaksana

Page 8: Bab 4 Hasil Dan Pembahasan 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00734-mn bab 4.pdfrumah seperti ramuan beras kencur yang kemudian dapat menarik pelanggan

59

1. Komisaris Utama dan Komisaris

• Menciptakan garis-garis besar kebijaksanaan perusahaan.

• Mengawasi jalannya perkembangan perusahaan.

• Mengawasi pelaksanaan tugas direksi.

2. Direktur Utama

• Menetapkan kebijaksanaan perusahaan ke dalam maupun keluar.

• Bertindak mewakili dewan dalam mengendalikan hubungan dengan

perusahaan lain.

• Menyampaikan laporan pertanggung jawaban kegiatan perusahaan kepada

pemegang saham melalui Dewan Komisaris yang dilaporkan dalam bentuk

laporan tahunan dan laporan keuangan serta laporan lain.

• Mengkoordinir dan mendelegasikan tugas kepada Direktur.

• Menyusun rencana operasional secara menyeluruh.

3. Direktur

• Menjalankan kebijaksanaan tugas pokok yang diberikan oleh Direktur Utama.

• Memimpin dan mengawasi pelaksanaan kegiatan kerja dan aktivitas

perusahaan.

• Mengkoordinasi dan mendelegasikan tugaas yang telah didelegasikan

kepada Manajer.

• Menyampaikan kegiatan operasi perusahaan kepada Direktur Utama secara

berkala.

Page 9: Bab 4 Hasil Dan Pembahasan 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00734-mn bab 4.pdfrumah seperti ramuan beras kencur yang kemudian dapat menarik pelanggan

60

4. Departemen Pemasaran

• Menjalankan kebijaksanaan tugas pokok yang diberikan oleh Direktur.

• Menyusun rencana pemasaran tiap tahunnya.

• Menjalin hubungan yang baik dengan pembeli, agen dan pemasok bahan

pembantu.

• Memantau dan menganalisa permintaan pasar yang lebih luas untuk

mancapai kesempatan pasar baik dalam negeri maupun luar negeri.

5. Departemen Produksi

• Menjalankan kebijaksanaan tugas pokok yang diberikan Direktur.

• Menyusun rencana kerja produksi tiap tahun.

• Menjalankan usaha pengembangan dalam rangka meningkatkan mutu dan

jumlah produksi.

• Memproduksi sesuai permintaan pasar baik mengenai model maupun mutu

produksi.

6. Departemen Keuangan dan Akuntansi

• Menyusun perencanaan kebijaksanaan umum dalam bidang akuntansi dan

keuangan.

• Mengendalikan laba rugi dengan perhitungan biaya-biaya penentuan harga

serta perencanaan harga.

• Mengendalikan perencanaan aliran kas dan dana, baik dari dalam maupun

dari luar perusahaan.

• Mengkoordinir unit-unit lainnya yang mewakilinya.

Page 10: Bab 4 Hasil Dan Pembahasan 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00734-mn bab 4.pdfrumah seperti ramuan beras kencur yang kemudian dapat menarik pelanggan

61

7. Kepala Bagian Keuangan dan Akuntansi

• Menyebarkan dan melaksanakan kebijaksanaan dalam bidang keuangan dan

akuntansi yang ditetapkan Direksi.

• Mengelola keuangan perusahaan dan membuat proyeksi penerimaan dan

pengeluaran uang.

• Mengkoordinir penyusunan perencanaan dan program kerja serta anggaran

perusahaan.

• Mengendalikan perencanaan kas dan dana, baik dari dalam maupun luar

perusahaan.

• Mengkoordinir penyusunan rencana dan program kerja, anggaran

perusahaan dan mengevaluasi antara anggaran dan realisasinya.

• Menyusun laporan keuangan secara berkala dalam bentuk neraca dan

laporan keuangan laba rugi perusahaan.

• Menyampaikan laporan kepada pemimpin secara berkala.

• Mengadakan penilaian kerja kepada bawahannya.

8. Kepala Bagian Pemasaran

• Menjabarkan kebijaksanaan umum dalam bidang pemasaran dan

mengkoordinasi penyusunan program kerja bidang pemasaran serta

pelaksanaanya.

• Mengevaluasi hasil kerja pemasaran untuk mengetahui apakah sudah

sesuai dengan rencana atau belum.

• Melaporkan semua kegiatan pemasaran yang menjadi tanggung jawab

kepada Direktur.

Page 11: Bab 4 Hasil Dan Pembahasan 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00734-mn bab 4.pdfrumah seperti ramuan beras kencur yang kemudian dapat menarik pelanggan

62

9. Kepala Pabrik

• Menjalankan kebijaksanaan dan tugas pokok yang diberikan oleh Manajer.

• Mengusahakan dan memperlancar kegiatan usaha dalam menunjang

keberhasilan pencapaian tugas pada khususnya, dan memprogram jangka

panjang perusahaan secara keseluruhan.

• Mengkoordinir rencana bahan baku yang dibutuhkan dan bahan pembantu

serta kebutuhan lainnya sehubungan dengan kebutuhan produksi dan

kebutuhan lainnya.

• Mengkoordinir dan mendelegasikan tugas kepada staf produksi yang

dibawahinya.

10. Kepala Bagian Teknik dan Pemeliharaan

• Melaksanakan penjabaran umum mengenai teknik.

• Menyusun masalah teknik sehubungan dengan masalah produksi.

• Menyampaikan laporan kegiatan teknik kepada pimpinan secara berkala.

11. Pelaksana

Pihak manajemen akan menentukan kebijaksanaan dalam penerimaan

pengawas baru. Tenaga pengalaman mempunyai keahlian dan keterampilan cukup

menjadi pertimbangan utama dalam penerimaan pengawas, terutama yang

memegang posisi penting.

Pengelola operasional perusahaan akan dipimpin oleh Direktur Utama yang

dibantu oleh salah seorang Direktur dan lima orang Manajer dan Kepala Bagian

yang masing-masing akan membidangi tugas yang berkaitan yang satu dengan

Page 12: Bab 4 Hasil Dan Pembahasan 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00734-mn bab 4.pdfrumah seperti ramuan beras kencur yang kemudian dapat menarik pelanggan

63

Manajer-manajer tersebut akan mengkoordinasikan semua tenaga kerja yang

dibawahinya, dengan memberi pengarahan demi kemajuan perusahaannya.

4.1.5 Strategi Pemasaran pada PT. Mustika Ratu Tbk

a. Dalam Negeri

Semua wanita Indonesia yang mendambakan kecantikan paripurna

melalui perawatan dari dalam denga jamu dan dari luar dengan kosmetika

alamiah, saat ini tidak lagi menghadapi kesulitan seperti masa lampau. Dengan

sangat mudah produk-produk Mustika Ratu dapat diperoleh karena

terdistribusi secara merata di 30 propinsi di Indonesia. Perseroan juga

membuka counter-counter ekslusif di pusat-pusat perbelanjaan, selain itu

perseroan secara berkesinambungan juga berpartisipasi dalam membuka stand

dalam pameran-pameran.

1. Promosi

Oleh karena produk yang dihasilkan perseroan sangat erat kaitannya

dengan perkembangan kebutuhan konsumen, seperti model, warna, teknik

tata rias, maka perseroan selalu melakukan promosi atas produknya secara

berkesinambungan. Berbagai kegiatan promosi yang dilakukan oleh perseroan

melalui anak perusahaannya. PT. Mustika Ratubuana International, bertujuan

memperkenalkan rahasia kecantikan dan kesehatan yang berasal dari keraton

melalui produk-produk jamu dan kosmetik Tradisional yang dihasilkan, antara

lain dengan :

• Mengadakan lomba Ngadi Saliro dan Ngadi Busono tingkat Daerah

/ Propinsi / Nasional secara berkala sejak tahun 1984.

Page 13: Bab 4 Hasil Dan Pembahasan 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00734-mn bab 4.pdfrumah seperti ramuan beras kencur yang kemudian dapat menarik pelanggan

64

• Mengadakan berbagai seminar dan lokakarya yang berhubungan

dengan kesehatan dan kecantikan.

• Mengadakan pemilihan Putri Indonesia setiap tahun sejak tahun

1992.

Selain melakukan kegiatan promosi di atas, perusahaan juga mendirikan

Pusat Perawatan dan Pendidikan Kecantikan Tradisional ”Mustika Ratu”, yang

secara rutin menyelenggarakan kursus seperti :

• Kursus perawatan kecantikan tradisional

• Kursus Ngadi Saliro dan Ngadi Busono

• Kursus merias pengantin berbagai daerah

• Kursus tradisional keraton

• Kursus instruktur senam

• Kursus pranata cara (Master of Ceremony)

2. Jaringan Penjualan dan Distribusi

Sistem distribusi dilakukan dengan mengadakan kerjasama dengan pihak

distributor. Pada saat ini perusahaan memiliki 21 distributor yang mencakup

seluruh propinsi Indonesia. Sebagai distribusi utama telah ditunjuk PT. Mustika

Ratubuana International yang merupakan anak perusahaan perseroan yang

kemudian menunjuk PT. Tira Fashion dengan dukungan 16 kantor

kontribusinya. Selain PT. Tira Fashion, distributor lainnya dilakukan oleh 5

perusahaan dengan daerah pemasaran masing-masing adalah :

• PT. Multi Rukendi Jaya Sakti untuk daerah pemasaran Jawa Timur

• PT. Lasara Raya untuk daerah pemasaran Sumatera Utara

• PT. Mahmud Distindo untuk daerah pemasaran Jawa Barat

Page 14: Bab 4 Hasil Dan Pembahasan 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00734-mn bab 4.pdfrumah seperti ramuan beras kencur yang kemudian dapat menarik pelanggan

65

• PT. Permata Mustika Utama untuk daerah pemasaran Sulawesi

Selatan

• PT. Laut Timur untuk daerah pemasaran Kalimantan Timur

Sumber : PT. Mustika Ratu

Gambar 4.3 Sistem Distribusi Jamu dan Kosmetika di Dalam Negeri

b. Luar Negeri

Kendati telah berhasil memasyarakatkan dan menguasai pangsa pasar

tersebar di Indonesia, perseroan tidak hanya menghentikan langkahnya di

situ. Pasar ekspor kemudian menjadi perhatiannya, terutama negara-

negara di kawasan ASEAN.

Produsen

PT. Mustika Ratu

Distributor Utama

PT. Mustika Ratubuana International

Distributor Jamu dan Kosmetika

Grosir Eceran : • Supermarket • Departement Store • Toko • Warung

Page 15: Bab 4 Hasil Dan Pembahasan 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00734-mn bab 4.pdfrumah seperti ramuan beras kencur yang kemudian dapat menarik pelanggan

66

4.1.6 Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia

Untuk meningkatkan produktivitas karyawan secara berkala mereka diharuskan

untuk menempuh program pendidikan dan pelatihan sesuai dengan jenjang pendidikan

dan jabatan masing-masing. Untuk dapat menghasilkan karyawan yang berpotensi PT.

Mustika Ratu menggunakan proses seleksi untuk mengambil keputusan penerimaan

karyawan baru. Langkah-langkah dalam proses seleksei, yaitu :

1. Penerimaan Pendahuluan

Seleksi dimulai dengan kunjungan calon pelamar ke kantor personalia atau dengan

permintaan tertulis untuk aplikasi.

2. Tes-tes Penerimaan

Tes-tes penerimaan merupakan berbagai peralatan bantu yang menilai

kemungkinan padunya antara kemampuan, pengalaman dan kepribadian pelamar

dan persyaratan jabatan. Berbagai peralatan tes yang digunakan PT. Mustika Ratu

adalah sebagai berikut :

a. Tes-tes Psikologi (Psychological test)

Yaitu berbagai peralatan test yang mengukur atau menguji kepribadian

atau temperamen, bakat, minat kecerdasan dan keinginan berprestasi.

b. Tes Pengetahuan (Knowledge test)

Yaitu bentuk tes yang menguji informasi atau pengetahuan yang dimiliki

para pelamar.

c. Performance Test

Yaitu bentuk tes yang mengukur kemampuan para pelamar untuk

melaksanakan beberapa bagian pekerjaan.

Page 16: Bab 4 Hasil Dan Pembahasan 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00734-mn bab 4.pdfrumah seperti ramuan beras kencur yang kemudian dapat menarik pelanggan

67

3. Wawancara Seleksi

Yaitu percakapan formal yang dilakukan untuk mengevaluasikan hal dapat diterima

atau tidaknya seorang pelamar.

4. Evaluasi Medis

Yaitu proses seleksi ini mencakup pemeriksaan kesehatan pelamar sebelum

keputusan penerimaan karyawan dibuat.

5. Keputusan Penerimaan

Keputusan penerimaan ini diputuskan oleh atasan langsung atau departemen

personalia, keputusan penerimaan menandai berakhirnya proses seleksi.

Setelah proses seleksi dilakukan, maka seorang pegawai baru dilatih dalam

organisasi untuk suatu jabatan tertentu. Pelatihan biasanya dilakukan pada pekerja

operasional dan para manajer. Pelatihan ini ditujukan untuk dapat meningkatkan

produktivitas, mengurangi biaya, mempertinggi moral dan memajukan stabilitas

organisasi.

4.1.7 Aspek Keuangan

Pada tahun 1995, perusahaan melaukan penawaran usaha sebanyak 27 lembar

saham kepada publik dengan nominal Rp. 500 per lembar saham melalui bursa efek di

Indonesia dengan harga penawaran Rp. 2600 per lembar saham. Pada tanggal 27 Juli

1995, perusahaan telah mencatatkan seluruh saham yang ditempatkan dan disektor

penuh dibursa efek Jakarta. Sejak penawaran umum 27 Juli 1995, perseroan telah

mencatatkan 107.000.000 sahamnya di Bursa Efek Jakarta. Tabel berikut ini

menunjukkan jumlah saham serta tanggal pencatatan di Bursa.

Page 17: Bab 4 Hasil Dan Pembahasan 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00734-mn bab 4.pdfrumah seperti ramuan beras kencur yang kemudian dapat menarik pelanggan

68

Jumlah saham dan tanggal pencatatan di Bursa Efek Jakarta

Keterangan Jumlah Saham Tanggal pencatatan dibursa efek jakarta Remarks

Penawaran saham perdana Pencatatan saham pendiri Jumlah saham

27.000.000

80.000.000

107.000.000

27 Juli 1995

27 Juli 1995 -

Initial Public Offering

Company Listing

Total Shares Sumber : PT. Mustika Ratu

Tabel 4.1 Jumlah Saham dan Tanggal Pencatatan BEJ

Pada bulan Mei 2001 Perseroan membagikan deviden tunai sebesar Rp. 16

Milyar, yang merupakan 50% dari keuntungan bersih perseroan selama tahun 2000.

Perseroan merencanakan pembagian deviden untuk tahun 2001 minimal sebesar 35%

dari keuntungan bersihnya. Pembayaran deviden perseroan dapat dilihat dari tabel

berikut :

Pembayaran Deviden PT. Mustika Ratu

Keterangan 1997 1998 1999 2000 2001 Remarks Laba Bersih (Juta Rp) 19.629 25.422 21.07 31.447 36.364 Net Profit (Million Rp) Jumlah saham 107.000.000 Number of Shared Laba bersih per saham 183 237 197 294 340 Net Income per Share Sumber : PT. Mustika Ratu

Tabel 4.2 Pembayaran Deviden

Page 18: Bab 4 Hasil Dan Pembahasan 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00734-mn bab 4.pdfrumah seperti ramuan beras kencur yang kemudian dapat menarik pelanggan

69

4.2 Pembahasan SWOT

Matriks SWOT

Biarkan selalu kosong

KEKUATAN (STRENGTHS-S)

1. Konsep manajemen strategis

efektif

2. Uraian dan spesifikasi

pekerjaan jelas dan

dilaksanakan scr baik

3. Sifat kekeluargaan dan

keharmonisan dg karyawan

4. Jaringan distribusi yg dimiliki

perusahaan sudah cukup luas

5. Mutu dan kualitas produk

perusahaan sangat baik

6. Brand image perusahaan telah

dikenal baik oleh pasar

7. Inovasi produk-produk yang

ditawarkan cukup banyak

8. Modal jangka pendek dan

jangka panjang memadai

9. Kegiatan operasional efektif

dan terarah

10. Berteknologi tinggi dan

mengikuti perkembangan

KELEMAHAN

(WEAKNESSES-W)

1. Target pasar untuk

golongan tertentu

2. Harga relatif sama dengan

perusahaan lain

3. Promosi yang dilakukan

tidak cukup gencar

4. Strategi pemasaran tidak

bervariasi

5. Biaya produksi yang cukup

tinggi

Page 19: Bab 4 Hasil Dan Pembahasan 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00734-mn bab 4.pdfrumah seperti ramuan beras kencur yang kemudian dapat menarik pelanggan

70

PELUANG

(OPPORTUNITIES-O)

1. Hubungan yang baik

antara PT. Mustika Ratu

Tbk dengan para pemasok

2. Menciptakan inovasi

produk-produk baru

3. Kebiasaan para wanita

untuk menggunakan

kosmetik sebagai gaya

hidup

4. Daya beli masyarakat yang

tinggi, membuka peluang

bagi perusahaan untuk

mengembangkan produk-

produknya sehingga

menaikkan penjualan

5. Tidak adanya produk

substitusi

STRATEGI SO

1. Consentric Diversification (S1,

S5, S6, S8, S10, O2, O3, O5)

2. Market penetration (S1, S5,

S6, S8, S10, O1, O2, O3, O4,

O5)

STRATEGI WO

1. Product development (W1,

O2, O4)

2. Market penetration (W1,

W3, W4, O1, O2, O3, O4,

O5)

3. Backward integration (W1,

W2, W3, W4, O1, O2)

ANCAMAN (THREATS-T)

1. Semakin banyaknya

perusahaan-perusahaan

baru yang memasuki pasar

yang sama dengan PT.

Mustika Ratu Tbk

STRATEGI ST

1. Horizontal diversification (S8,

S10, T1, T3, T4)

STRATEGI WT

1. Melakukan usaha

penghematan dengan

mengurangi berbagai

biaya-biaya yang tidak

penting (biaya umum dan

Page 20: Bab 4 Hasil Dan Pembahasan 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00734-mn bab 4.pdfrumah seperti ramuan beras kencur yang kemudian dapat menarik pelanggan

71

2. Strategi bisnis yang

dijalankan oleh

perusahaan mudah ditiru

3. Pelanggan yang semakin

sensitif terhadap harga

4. PT. Mustika Ratu Tbk

memiliki pesaing yang

utama yang juga memiliki

brand image yg baik

5. Terjadinya inflasi

menyebabkan perusahaan

sulit menentukan harga

jual

biaya administratsi) (W1,

W3, W4, W5, T1, T2, T3,

T4, T5)

Sumber : PT. Mustika Ratu Tbk

Tabel 4.3 Matriks SWOT

Kesimpulan:

Hasil dari matriks SWOT menunjukkan berbagai alternatif strategi yang dapat dilakukan oleh

perusahaan PT. Mustika Ratu Tbk dalam memanfaatkan peluang dan kekuatan, serta

mengatasi ancaman dan kelemahan. Berbagai alternatif strategi yang muncul dari hasil

analisis SWOT dapat berupa :

Page 21: Bab 4 Hasil Dan Pembahasan 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00734-mn bab 4.pdfrumah seperti ramuan beras kencur yang kemudian dapat menarik pelanggan

72

• Concentric Divercification (strategi SO)

Concentric Divercification (diversifikasi konsentrik) merupakan strategi dengan cara

menambah produk perusahaan, tetapi berkaitan dengan produk yang sudah ditawarkan

oleh perusahaan sekarang. Penambahan produk tersebut dapat dilihat pada top of mind

produk PUTERI. Akan tetapi perusahaan memerlukan biaya produksi yang cukup tinggi,

sebab tanpa menambahkan produk tsb maka hasilnya tidak akan mencapai tujuan yang

diinginkan. Produk baru yang dapat ditawarkan oleh perusahaan antara lain cat

kuku(kutek), kapas, tisu minyak, dll.

• Product Development (startegi WO)

Product Development (pengembangan produk) merupakan strategi dengan cara

mengembangkan produk perusahaan seperti menambah produk untuk golongan anak-

anak dibawah 17 tahun, yang belum ada ditawarkan oleh perusahaan sekarang.

Dikarenakan pada brand association terhadap merek PUTERI. Pengembangan produk tsb

akan membuka peluang untuk perusahaan agar dapat meningkatkan penjualan.

• Backward Integration (Strategi WO)

Strategi Backward Integration (integrasi ke depan) merupakan strategi dalam

mencari kepemilikan atau meningkatkan kendali atas perusahaan pemasok. Perusahaan

dapat menerapkan strategi ini dengan cara:

o pertama; perusahaan dapat mempertahankan pemasok unggulan dengan ikatan

kontrak jangka panjang dengan memperhatikan produk-produk perusahaan yang

dibutuhkan oleh distributor.

o kedua; perusahaan dapat menciptakan inovasi produk-produk barunya,

mengingat saat ini kebiasaan para wanita dalam menggunakan kosmetik sebagai

Page 22: Bab 4 Hasil Dan Pembahasan 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00734-mn bab 4.pdfrumah seperti ramuan beras kencur yang kemudian dapat menarik pelanggan

73

gaya hidup. Untuk menciptakan produk-produk barunya diperlukan suatu modal

yang besar dan sumber daya yang berkualitas, memadai, dan cepat.

o ketiga; perusahaan dapat menggunakan analisis brand association yang ada

pada produk PUTERI

• Market Penetration (startegi SO, strategi WO)

Staregi Market Penetration (penetrasi pasar) yang dilakukan untuk mempesatkan

pangsa pasar yang sudah ada sekarang melalui suatu usaha pemasaran yang lebih

gencar. Perusahaan dapat melakukan usaha pemasaran dengan cara, yaitu:

o Strategi promosi

Strategi promosi yang dilakukan oleh perusahaan tidak cukup gencar sehingga

strategi pemasarannya tidak efektif. Agar strategi promosi efektif, maka perusahaan

dapat memakai analisis commited buyer yang dipakai kadang-kadang oleh responden

untuk menyarankan atau mempromosikan merek PUTERI kepada orang lain dan

perusahaan dapat juga bekerjasama dengan para distributor besar seperti carrefour,

giant, hero, dll. Dan untuk lebih memperkenalkan brand image Mustika Ratu Tbk, maka

dapat dilakukan dengan cara media massa, iklan di tv, majalah remaja. Dari segi promosi

perusahaan juga dapat bekerjasama dengan distributor agar dapat memberikan

potongan harga atau diskon untuk tingkat pembelian tertentu bagi para pembeli dan

juga memberikan sampel untuk dicoba pada produk yang baru.

• Horizontal Divercification (Strategi ST)

Strategi Horizontal Divercification yaitu strategi untuk menambahkan produk baru

yang tidak berkaitan kepada pelanggan saat ini. Perusahaan dapat meningkatkan

Page 23: Bab 4 Hasil Dan Pembahasan 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00734-mn bab 4.pdfrumah seperti ramuan beras kencur yang kemudian dapat menarik pelanggan

74

penjualan dan brand image lebih baik dari pesaingnya. Dan sebaiknya perusahaan

menawarkan harga yang sesuai dengan produk yang ditawarkan tersebut.

• Penghematan (Strategi ST, Strategi WT)

Strategi penghematan atau pengciutan dilakukan dengan cara menghemat biaya

produksi. Penghematan dilakukan bila perusahaan gagal memperoleh penjualan yang

diinginkan dan laba yang didapatkan tidak sesuai dengan goal perusahaan. Penghematan

dapat dilakukan dengan mengurangi biaya-biaya yang tidak perlu seperti pembelian

mesin dan peralatan.

4.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Dalam pengujian validitas dan reliabilitas, metode yang akan digunakan adalah

dengan mengukur korelasi antara butir-butir pertanyaan dengan skor pertanyaan

secara keseluruhan. Pengukuran validitas dan reliabilitas dilakukan dengan

menggunakan software SPSS 16.0 for windows.

4.3.1 Hasil Uji Validitas

Untuk menguji suatu pertanyaan valid atau tidak valid yaitu dengan

membandingkan antara nilai r hitung dengan r tabel. Suatu pertanyaan dinyatakan

valid jika nilai r hitung lebih besar dari r tabel (r hitung > r tabel) sedangkan tidak valid

apabila nilai r hitung lebih kecil dari r tabel (r hitung < r tabel). Berdasarkan taraf

signifikan 5% dan jumlah sampel ( n ) = 152, maka diperoleh nilai r tabel = 0,31.

Berikut ini adalah hasil perhitungan uji validitas untuk tiga variabel yaitu

penciptaan pasar baru, penciptaan nilai baru pada produk, dan pandangan terhadap

persaingan dengan menggunakan SPSS 16.00, dimana jumlah pernyataan yang ada

Page 24: Bab 4 Hasil Dan Pembahasan 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00734-mn bab 4.pdfrumah seperti ramuan beras kencur yang kemudian dapat menarik pelanggan

75

untuk variabel pertama adalah 6 butir, variabel kedua adalah 14 butir dan variabel

ketiga adalah 20 butir.

Tabel 4.4 Uji Validitas Untuk Variabel Penciptaan Pasar Baru

Pernyataan Corrected Item-Total

Correlation

r-tabel Keterangan

P1 0.651 0.31 Valid

P2 0.573 0.31 Valid

P3 0.652 0.31 Valid

P4 0.663 0.31 Valid

P5 0.500 0.31 Valid

P6 0.683 0.31 Valid

Sumber : (Data pengolahan dengan SPSS 16.0 for windows)

Tabel 4.5 Uji Validitas Untuk Variabel Penciptaan Nilai Baru Pada Produk

Pernyataan Corrected Item-Total

Correlation

r-tabel Keterangan

P1 0.581 0.31 Valid

P2 0.538 0.31 Valid

P3 0.495 0.31 Valid

P4 0.540 0.31 Valid

P5 0.560 0.31 Valid

P6 0.451 0.31 Valid

P7 0.621 0.31 Valid

P8 0.569 0.31 Valid

P9 0.410 0.31 Valid

Page 25: Bab 4 Hasil Dan Pembahasan 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00734-mn bab 4.pdfrumah seperti ramuan beras kencur yang kemudian dapat menarik pelanggan

76

P10 0.549 0.31 Valid

P11 0.397 0.31 Valid

P12 0.597 0.31 Valid

P13 0.529 0.31 Valid

P14 0.555 0.31 Valid

Tabel 4.6 Uji Validitas Untuk Variabel Pandangan Terhadap Persaingan

Pernyataan Corrected Item-Total

Correlation

r-tabel Keterangan

P1 0.488 0.31 Valid

P2 0.571 0.31 Valid

P3 0.586 0.31 Valid

P4 0.657 0.31 Valid

P5 0.592 0.31 Valid

P6 0.545 0.31 Valid

P7 0.593 0.31 Valid

P8 0.523 0.31 Valid

P9 0.582 0.31 Valid

P10 0.536 0.31 Valid

Kesimpulan dari perhitungan uji validitas diatas adalah bahwa pernyataan dari

tiap-tiap variabel semuanya valid. Hal ini dapat dilihat dari nilai Corrected Item-Total

Correlation (r-hitung) yang lebih besar dari r-tabel. Selanjutnya semua pernyataan

yang valid tersebut akan diproses untuk uji reliabilitas kuesioner.

4.3.2 Hasil Uji Reliabilitas

Page 26: Bab 4 Hasil Dan Pembahasan 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00734-mn bab 4.pdfrumah seperti ramuan beras kencur yang kemudian dapat menarik pelanggan

77

Untuk melihat sejauh mana konsistensi responden dalam menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel maka dilakukan uji reliabilitas

dengan menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Reliabilitas suatu konstruk variabel

dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha > dari 0.5. Berikut ini adalah

perhitungan reliabilitas dengan menggunakan SPSS 16.00 :

Tabel 4.7 Uji Reliabilitas

4.4 Analisis Faktor

Untuk dapat melakukan analisis faktor, persyaratan pokok yang harus dipenuhi

ialah angka Measure of Sampling Adequacy (MSA) harus diatas 0,5 (MSA > 0,5).

Ketentuan tersebut di atas didasarkan pada kriteria sebagai berikut :

1) jika probabilitas (sig) < 0,05 maka variabel dapat dianalisis lebih lanjut.

2) Jika probabilitas (sig) > 0,05 maka variabel tidak dapat dianalisis lebih lanjut.

Besarnya angka MSA ialah angka antara 0 – 1. jika digunakan dalam

menentukan penggabungan variabel maka ketentuan sebagai berikut :

1) Jika MSA = 1 maka variabel tersebut dapat diprediksi tanpa kesalahan.

2) Jika MSA => 0,05 maka variabel tersebut masih dapat diprediksi dan dapat

dianalisis lebih lanjut.

Variabel Cronbach’s

Alpha Keterangan

Penciptaan Pasar Baru 0.841 Reliabel

Penciptaan Nilai Baru Pada Produk 0.870 Reliabel Pandangan Terhadap Persaingan 0.859 Reliabel

Page 27: Bab 4 Hasil Dan Pembahasan 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00734-mn bab 4.pdfrumah seperti ramuan beras kencur yang kemudian dapat menarik pelanggan

78

3) Jika MSA < 0,05 maka variabel tersebut tidak dapat diprediksi dan tidak dapat di

analisis lebih lanjut sehingga variabel tersebut harus dikeluarkan atau dibuang.

Dan untuk mengetahui hasil pada Total Variance Explained, dapat dilihat bahwa

pada kolom/label initial eigen value menunjukkan nilai eigen value untuk setiap faktor,

yang pada awalnya terdiri dari x faktor yaitu sebanyak variabel aslinya. Kemudian di

dalam proses berikutnya dipilih faktor-faktor yang eigen value-nya, minimal 1. oleh

karena tidak semua faktor mempunyai eigen value lebih besar atau sama dengan 1,

maka akan terjadi banyak faktor yang berguguran, karena tidak memenuhi

persyaratan untuk menjadi faktor yang eigen value-nya besar yaitu 1 atau lebih.

Seperti yang diketahui eigen value merupakan total variance yang dijelaskan oleh

setiap faktor atau merupakan sumbangan (share) dari faktor tertentu terhadap seluruh

variance dari variabel awal atau variabel asli. Oleh karena ada x variabel dan setiap

variabel variancenya sebesar 1 maka jumlah variance sebesar x.

4.4.1 Faktor Reduksi

• Faktor Reduksi Penciptaan Pasar Baru

Tabel 4.8 Correlation Matrix

Correlation Matrix

p1 p2 p3 p4 p5 p6

Correlation p1 1.000 .493 .656 .424 .429 .443

p2 .493 1.000 .463 .390 .469 .376

p3 .656 .463 1.000 .478 .362 .503

p4 .424 .390 .478 1.000 .329 .900

p5 .429 .469 .362 .329 1.000 .355

p6 .443 .376 .503 .900 .355 1.000 Sumber : (Data pengolahan dengan SPSS 16.0 for windows)

Page 28: Bab 4 Hasil Dan Pembahasan 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00734-mn bab 4.pdfrumah seperti ramuan beras kencur yang kemudian dapat menarik pelanggan

79

Berdasarkan data di atas, dapat diperoleh bahwa antara p1, p2, p3, p4, p5, p6

saling berkorelasi, jadi analisis faktor bisa menjadi tepat. Dan analisis dapat

dilanjutkan.

Tabel 4.9 KMO and Bartlett's Test

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .753

Bartlett's Test of

Sphericity

Approx. Chi-Square 798.737

df 15

Sig. .000 Sumber : (Data pengolahan dengan SPSS 16.0 for windows)

Berdasarkan hasil perhitungan tabel 4.6 di atas angka KMO Measure of

Sampling Adequancy adalah 0.753 dengan signifikansi sebesar 0.000. Angka

0.753 berada di atas 0.5 dan signifikansi 0.00 lebih kecil dari 0.05 sehingga

variabel dan data di atas dapat di analisis lebih lanjut.

Tabel 4.10 Anti-Image Matrices

Anti-image Matrices

p1 p2 p3 p4 p5 p6

Anti-image Covariance p1 .500 -.108 -.241 -.003 -.103 -.013

p2 -.108 .639 -.083 -.038 -.199 .015

p3 -.241 -.083 .500 -.007 -.007 -.037

p4 -.003 -.038 -.007 .187 .012 -.158

p5 -.103 -.199 -.007 .012 .711 -.036

p6 -.013 .015 -.037 -.158 -.036 .181

Anti-image Correlation p1 .804a -.190 -.482 -.010 -.173 -.042

p2 -.190 .859a -.147 -.110 -.295 .045

Page 29: Bab 4 Hasil Dan Pembahasan 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00734-mn bab 4.pdfrumah seperti ramuan beras kencur yang kemudian dapat menarik pelanggan

80

p3 -.482 -.147 .823a -.023 -.011 -.122

p4 -.010 -.110 -.023 .663a .033 -.860

p5 -.173 -.295 -.011 .033 .857a -.100

p6 -.042 .045 -.122 -.860 -.100 .665a

a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)

Jika dilihat dari hasil analisis di atas maka variabel yang dinyatakan valid adalah

yakni mempunyai MSA > 0.5, yaitu sebagai berikut:

• p1 = 0.804 valid

• p2 = 0.859 valid

• p3 = 0.823 valid

• p4 = 0.663 valid

• p5 = 0.857 valid

• p6 = 0.665 valid

Tabel 4.11 Communalities

Communalities

Initial Extraction

p1 1.000 .588

p2 1.000 .483

p3 1.000 .603

p5 1.000 .644

p4 1.000 .393

p6 1.000 .664

Extraction Method: Principal

Component Analysis.

Tabel 4.12 Total Variance Explained

Page 30: Bab 4 Hasil Dan Pembahasan 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00734-mn bab 4.pdfrumah seperti ramuan beras kencur yang kemudian dapat menarik pelanggan

81

Total Variance Explained

Component

Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings

Total

% of

Variance

Cumulative

% Total

% of

Variance

Cumulative

%

1 3.376 56.263 56.263 3.376 56.263 56.263

2 .988 16.464 72.727

3 .691 11.517 84.244

4 .513 8.545 92.789

5 .334 5.563 98.353

6 .099 1.647 100.000

Extraction Method: Principal Component

Analysis.

Berdasarkan hasil data diatas, maka dapat dilihat bahwa ternyata hanya ada 1

faktor atau komponen yang eigen value-nya lebih dari satu, yaitu faktor 1 yakni

dengan eigen value 3.376 maka persentasenya, sebesar (3.376/6)100% = 56.263%

(dilihat pada berikutnya / Extraction Sums of Squared Loadings).

Page 31: Bab 4 Hasil Dan Pembahasan 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00734-mn bab 4.pdfrumah seperti ramuan beras kencur yang kemudian dapat menarik pelanggan

82

Tabel 4.13 Component Matrix

Dari hasil data diatas, hanya terdapat 1 komponen yang terbentuk yaitu komponen

1 yang berkorelasi dengan variabel p1, p2, p3, p4, p5, p6.

Component Matrixa

Component

1

p1 .767

p2 .695

p3 .777

p4 .803

p5 .627

p6 .815

Extraction Method:

Principal Component

Analysis.

a. 1 components extracted.

Page 32: Bab 4 Hasil Dan Pembahasan 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00734-mn bab 4.pdfrumah seperti ramuan beras kencur yang kemudian dapat menarik pelanggan

83

• Faktor Reduksi Penciptaan Nilai Baru Pada Produk

Tabel 4.14 Correlation Matrix

Correlation Matrix

p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 p14

C

o

r

r

e

l

a

t

i

o

n

p1 1.000 .379 .256 .332 .380 .209 .431 .414 .316 .404 .252 .409 .366 .417

p2 .379 1.000 .233 .284 .277 .191 .479 .356 .218 .338 .238 .438 .481 .328

p3 .256 .233 1.000 .268 .312 .490 .374 .276 .344 .295 .396 .313 .223 .243

p4 .332 .284 .268 1.000 .535 .243 .391 .408 .208 .381 .105 .361 .349 .390

p5 .380 .277 .312 .535 1.000 .302 .404 .404 .287 .346 .139 .416 .289 .355

p6 .209 .191 .490 .243 .302 1.000 .327 .298 .452 .214 .412 .194 .162 .188

p7 .431 .479 .374 .391 .404 .327 1.000 .378 .247 .351 .207 .465 .353 .450

p8 .414 .356 .276 .408 .404 .298 .378 1.000 .231 .352 .202 .452 .380 .340

p9 .316 .218 .344 .208 .287 .452 .247 .231 1.000 .229 .249 .198 .179 .201

p10 .404 .338 .295 .381 .346 .214 .351 .352 .229 1.000 .346 .361 .365 .357

p11 .252 .238 .396 .105 .139 .412 .207 .202 .249 .346 1.000 .230 .204 .288

p12 .409 .438 .313 .361 .416 .194 .465 .452 .198 .361 .230 1.000 .405 .412

p13 .366 .481 .223 .349 .289 .162 .353 .380 .179 .365 .204 .405 1.000 .399

p14 .417 .328 .243 .390 .355 .188 .450 .340 .201 .357 .288 .412 .399 1.000Sumber : (Data pengolahan dengan SPSS 16.0 for windows)

Berdasarkan data di atas, dapat diperoleh bahwa antara p1, p2, p3, p4, p5, p6,

p7, p8, p9, p10, p11, p12, p13, p14 saling berkorelasi, jadi analisis faktor bisa menjadi

tepat. Dan analisis dapat dilanjutkan.

Page 33: Bab 4 Hasil Dan Pembahasan 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00734-mn bab 4.pdfrumah seperti ramuan beras kencur yang kemudian dapat menarik pelanggan

84

Tabel 4.15 KMO and Bartlett's Test

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .894

Bartlett's Test of

Sphericity

Approx. Chi-Square 1081.037

df 91

Sig. .000 Sumber : (Data pengolahan dengan SPSS 16.0 for windows)

Berdasarkan hasil perhitungan tabel 4.12 di atas angka KMO Measure of

Sampling Adequancy adalah sebesar 0.894 dengan signifikansi sebesar 0.000.

Angka 0.894 berada di atas 0.5 dan signifikansi 0.00 lebih kecil dari 0.05

sehingga variabel dan data di atas dapat terus di analisis lebih lanjut.

Tabel 4.16 Anti-Image Matrices

Anti-image Matrices

p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 p14

Anti-image

Covariance

p1 .625 -.041 .013 .004 -.056 .045 -.076 -.090 -.114 -.085 -.039 -.042 -.037 -.082

p2 -.041 .617 .023 .005 .015 .020 -.151 -.035 -.038 -.030 -.052 -.089 -.178 .022

p3 .013 .023 .642 -.024 -.035 -.160 -.086 .001 -.069 -.032 -.133 -.060 -.011 .022

p4 .004 .005 -.024 .603 -.195 -.030 -.039 -.078 .009 -.095 .079 -.004 -.058 -.085

p5 -.056 .015 -.035 -.195 .595 -.053 -.037 -.053 -.054 -.038 .056 -.085 .013 -.031

p6 .045 .020 -.160 -.030 -.053 .586 -.083 -.083 -.200 .041 -.175 .049 .012 .038

p7 -.076 -.151 -.086 -.039 -.037 -.083 .557 -.006 .023 -.022 .064 -.079 .014 -.118

p8 -.090 -.035 .001 -.078 -.053 -.083 -.006 .641 .010 -.039 .014 -.113 -.067 -.010

p9 -.114 -.038 -.069 .009 -.054 -.200 .023 .010 .725 -.020 .002 .015 .002 -.008

p10 -.085 -.030 -.032 -.095 -.038 .041 -.022 -.039 -.020 .666 -.146 -.024 -.066 -.024

p11 -.039 -.052 -.133 .079 .056 -.175 .064 .014 .002 -.146 .678 -.025 .000 -.112

p12 -.042 -.089 -.060 -.004 -.085 .049 -.079 -.113 .015 -.024 -.025 .595 -.056 -.062

Page 34: Bab 4 Hasil Dan Pembahasan 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00734-mn bab 4.pdfrumah seperti ramuan beras kencur yang kemudian dapat menarik pelanggan

85

p13 -.037 -.178 -.011 -.058 .013 .012 .014 -.067 .002 -.066 .000 -.056 .647 -.097

p14 -.082 .022 .022 -.085 -.031 .038 -.118 -.010 -.008 -.024 -.112 -.062 -.097 .638

Anti-image

Correlation

p1 .927a -.067 .021 .007 -.091 .075 -.129 -.143 -.170 -.132 -.061 -.069 -.058 -.130

p2 -.067 .887a .036 .008 .025 .033 -.258 -.056 -.056 -.047 -.081 -.147 -.282 .035

p3 .021 .036 .892a -.039 -.056 -.261 -.144 .001 -.102 -.048 -.202 -.097 -.018 .034

p4 .007 .008 -.039 .886a -.326 -.050 -.068 -.126 .014 -.151 .124 -.007 -.093 -.136

p5 -.091 .025 -.056 -.326 .901a -.090 -.065 -.086 -.083 -.060 .088 -.143 .021 -.050

p6 .075 .033 -.261 -.050 -.090 .792a -.144 -.135 -.306 .065 -.277 .083 .020 .062

p7 -.129 -.258 -.144 -.068 -.065 -.144 .902a -.010 .037 -.036 .104 -.138 .024 -.198

p8 -.143 -.056 .001 -.126 -.086 -.135 -.010 .934a .015 -.060 .021 -.182 -.104 -.016

p9 -.170 -.056 -.102 .014 -.083 -.306 .037 .015 .865a -.029 .002 .022 .003 -.012

p10 -.132 -.047 -.048 -.151 -.060 .065 -.036 -.060 -.029 .926a -.217 -.039 -.100 -.037

p11 -.061 -.081 -.202 .124 .088 -.277 .104 .021 .002 -.217 .793a -.039 .000 -.170

p12 -.069 -.147 -.097 -.007 -.143 .083 -.138 -.182 .022 -.039 -.039 .928a -.091 -.101

p13 -.058 -.282 -.018 -.093 .021 .020 .024 -.104 .003 -.100 .000 -.091 .909a -.151

p14 -.130 .035 .034 -.136 -.050 .062 -.198 -.016 -.012 -.037 -.170 -.101 -.151 .913a

a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)

Jika dilihat dari hasil analisis di atas maka variabel yang dinyatakan valid adalah

yakni mempunyai MSA > 0.5, yaitu sebagai berikut:

• p1 = 0.927 valid

• p2 = 0.887 valid

• p3 = 0.892 valid

• p4 = 0.886 valid

• p5 = 0.901 valid

• p6 = 0.792 valid

• p7 = 0.902 valid

Page 35: Bab 4 Hasil Dan Pembahasan 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00734-mn bab 4.pdfrumah seperti ramuan beras kencur yang kemudian dapat menarik pelanggan

86

• p8 = 0.934 valid

• p9 = 0.865 valid

• p10 = 0.926 valid

• p11 = 0.793 valid

• p12 = 0.928 valid

• p13 = 0.909 valid

• p14 = 0.913 valid

Tabel 4.17 Communalities

Communalities

Initial Extraction

p1 1.000 .462

p2 1.000 .555

p3 1.000 .570

p4 1.000 .647

p5 1.000 .686

p6 1.000 .706

p7 1.000 .501

p8 1.000 .465

p9 1.000 .488

p10 1.000 .423

p11 1.000 .690

p12 1.000 .521

p13 1.000 .539

p14 1.000 .460

Extraction Method: Principal

Component Analysis.

Tabel 4.18 Total Variance Explained

Page 36: Bab 4 Hasil Dan Pembahasan 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00734-mn bab 4.pdfrumah seperti ramuan beras kencur yang kemudian dapat menarik pelanggan

87

Total Variance Explained

Compone

nt

Initial Eigen Values

Extraction Sums of Squared

Loadings

Rotation Sums of Squared

Loadings

Total

% of

Variance

Cumulative

% Total

% of

Variance

Cumulative

% Total

% of

Variance

Cumulative

%

1 5.244 37.459 37.459 5.244 37.459 37.459 3.478 24.841 24.841

2 1.455 10.392 47.851 1.455 10.392 47.851 2.313 16.519 41.360

3 1.013 7.234 55.086 1.013 7.234 55.086 1.922 13.726 55.086

4 .803 5.734 60.820

5 .751 5.362 66.181

6 .694 4.961 71.142

7 .652 4.659 75.801

8 .619 4.423 80.224

9 .550 3.927 84.151

10 .524 3.746 87.897

11 .494 3.526 91.423

12 .434 3.099 94.522

13 .411 2.933 97.455

14 .356 2.545 100.000

Extraction Method: Principal

Component Analysis.

Berdasarkan hasil data diatas, maka dapat dilihat bahwa ternyata ada 3 faktor

atau komponen yang eigen value-nya lebih dari satu, yaitu faktor 1, 2, dan 3 masing-

masing dengan eigen value 5.244; 1.455; 1.013; maka persentasenya, masing-masing

sebesar (5.244/14)100% = 37.459%; (1.455/14)100% = 10.392% dan

(1.013/14)100% = 7.234% (dilihat pada berikutnya / Extraction Sums of Squared

Loadings).

Page 37: Bab 4 Hasil Dan Pembahasan 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00734-mn bab 4.pdfrumah seperti ramuan beras kencur yang kemudian dapat menarik pelanggan

88

Tabel 4.19 Component Matrix

Component Matrixa

Component

1 2 3

p1 .662 -.135 .070

p2 .622 -.224 .343

p3 .571 .493 -.018

p4 .627 -.209 -.458

p5 .648 -.086 -.509

p6 .520 .646 -.136

p7 .702 -.095 -.005

P8 .654 -.136 -.138

p9 .483 .474 -.172

p10 .628 -.055 .162

p11 .469 .485 .484

p12 .679 -.236 .062

p13 .612 -.299 .275

p14 .638 -.197 .119

Extraction Method: Principal Component

Analysis.

a. 3 components extracted.

Dari hasil data diatas, komponen/faktor 1 berkorelasi dengan variabel p1, p2, p3,

p4, p5, p6, p7, p8, p10, p12, p13, dan p14. untuk komponen/faktor 2 berkorelasi

dengan variabel p6. Dan untuk komponen/faktor 3 tidak berkorelasi dengan variabel.

Namun, yang harus diketahui yakni koefisien korelasi yang diwakili factor loading kalau

nilainya di atas 0,30 dianggap cukup kuat. Seperti halnya komponen/faktor 1 yang

berkorelasi dengan banyak variabel, begitu juga dengan faktor 2 dan faktor 3.

Tabel 4.20 Rotated Component Matrix

Page 38: Bab 4 Hasil Dan Pembahasan 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00734-mn bab 4.pdfrumah seperti ramuan beras kencur yang kemudian dapat menarik pelanggan

89

Rotated Component Matrixa

Component

1 2 3

p1 .589 .197 .275

p2 .737 .101 .044

p3 .218 .705 .157

p4 .320 .112 .729

p5 .259 .230 .752

p6 .056 .815 .197

p7 .564 .251 .347

P8 .476 .191 .449

p9 .080 .646 .254

p10 .578 .251 .162

p11 .404 .653 -.317

p12 .639 .116 .314

p13 .724 .029 .117

p14 .622 .131 .237

Extraction Method: Principal Component

Analysis.

Rotation Method: Varimax with Kaiser

Normalization.

a. Rotation converged in 5 iterations.

Dan dari hasil data diatas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat 3 komponen

yang terbentuk, yaitu:

• p1 terbentuk ke dalam faktor/komponen 1

• p2 terbentuk ke dalam faktor/komponen 1

• p3 terbentuk ke dalam faktor/komponen 2

• p4 terbentuk ke dalam faktor/komponen 3

• p5 terbentuk ke dalam faktor/komponen 2

Page 39: Bab 4 Hasil Dan Pembahasan 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00734-mn bab 4.pdfrumah seperti ramuan beras kencur yang kemudian dapat menarik pelanggan

90

• p6 terbentuk ke dalam faktor/komponen 2

• p7 terbentuk ke dalam faktor/komponen 1

• p8 terbentuk ke dalam faktor/komponen 1

• p9 terbentuk ke dalam faktor/komponen 2

• p10 terbentuk ke dalam faktor/komponen 1

• p11 terbentuk ke dalam faktor/komponen 2

• p12 terbentuk ke dalam faktor/komponen 1

• p13 terbentuk ke dalam faktor/komponen 1

• p14 terbentuk ke dalam faktor/komponen 1

Tabel 4.21 Component Transformation Matrix

Component Transformation Matrix

Component 1 2 3

1 .752 .476 .457

2 -.410 .880 -.242

3 .517 .006 -.856

Extraction Method: Principal Component

Analysis.

Rotation Method: Varimax with Kaiser

Normalization.

Page 40: Bab 4 Hasil Dan Pembahasan 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00734-mn bab 4.pdfrumah seperti ramuan beras kencur yang kemudian dapat menarik pelanggan

91

• Pandangan Terhadap Persaingan

Tabel 4.22 Correlation Matrix

Correlation Matrix

p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10

Correlation p1 1.000 .169 .760 .278 .258 .464 .223 .496 .264 .148

p2 .169 1.000 .205 .669 .400 .277 .542 .209 .422 .497

p3 .760 .205 1.000 .342 .334 .565 .271 .573 .339 .182

p4 .278 .669 .342 1.000 .398 .254 .596 .250 .458 .604

P5 .258 .400 .334 .398 1.000 .332 .409 .333 .666 .408

P6 .464 .277 .565 .254 .332 1.000 .302 .596 .298 .254

p7 .223 .542 .271 .596 .409 .302 1.000 .247 .373 .558

p8 .496 .209 .573 .250 .333 .596 .247 1.000 .325 .199

p9 .264 .422 .339 .458 .666 .298 .373 .325 1.000 .350

p10 .148 .497 .182 .604 .408 .254 .558 .199 .350 1.000Sumber : (Data pengolahan dengan SPSS 16.0 for windows)

Berdasarkan data di atas, dapat diperoleh bahwa antara p1, p2, p3, p4, p5, p6,

p7, p8, p9, p10 saling berkorelasi, jadi analisis faktor bisa menjadi tepat. Dan analisis

dapat dilanjutkan.

Tabel 4.23 KMO and Bartlett's Test

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .829

Bartlett's Test of

Sphericity

Approx. Chi-Square 1164.921

df 45

Sig. .000 Sumber : (Data pengolahan dengan SPSS 16.0 for windows)

Page 41: Bab 4 Hasil Dan Pembahasan 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00734-mn bab 4.pdfrumah seperti ramuan beras kencur yang kemudian dapat menarik pelanggan

92

Berdasarkan hasil perhitungan tabel 4.19 di atas angka KMO Measure of

Sampling Adequancy adalah 0.829 dengan signifikansi sebesar 0.000. Angka

0.829 berada di atas 0.5 dan signifikansi 0.00 lebih kecil dari 0.05 sehingga

variabel dan data di atas dapat di analisis lebih lanjut. Tabel 4.24 Anti-Image Matrices

Anti-image Matrices

p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10

Anti-image

Covariance

p1 .417 .003 -.231 -.010 .007 -.011 -.004 -.046 .003 .006

p2 .003 .490 .042 -.191 -.034 -.068 -.089 .008 -.042 -.024

p3 -.231 .042 .331 -.061 -.024 -.103 -.006 -.079 -.021 .038

p4 -.010 -.191 -.061 .385 .034 .060 -.100 .003 -.069 -.151

P5 .007 -.034 -.024 .034 .496 -.022 -.052 -.030 -.269 -.083

P6 -.011 -.068 -.103 .060 -.022 .538 -.040 -.200 .005 -.049

p7 -.004 -.089 -.006 -.100 -.052 -.040 .539 -.003 .005 -.135

p8 -.046 .008 -.079 .003 -.030 -.200 -.003 .546 -.035 -.003

p9 .003 -.042 -.021 -.069 -.269 .005 .005 -.035 .500 .021

p10 .006 -.024 .038 -.151 -.083 -.049 -.135 -.003 .021 .544

Anti-image

Correlation

p1 .772a .006 -.622 -.026 .014 -.024 -.008 -.097 .007 .012

p2 .006 .851a .104 -.439 -.069 -.132 -.172 .015 -.086 -.046

p3 -.622 .104 .762a -.171 -.058 -.244 -.013 -.185 -.051 .090

p4 -.026 -.439 -.171 .812a .078 .131 -.220 .007 -.158 -.331

P5 .014 -.069 -.058 .078 .812a -.043 -.100 -.057 -.539 -.160

P6 -.024 -.132 -.244 .131 -.043 .849a -.074 -.369 .009 -.090

p7 -.008 -.172 -.013 -.220 -.100 -.074 .908a -.006 .010 -.249

p8 -.097 .015 -.185 .007 -.057 -.369 -.006 .878a -.068 -.005

p9 .007 -.086 -.051 -.158 -.539 .009 .010 -.068 .816a .040

p10 .012 -.046 .090 -.331 -.160 -.090 -.249 -.005 .040 .863a

a. Measures of Sampling

Adequacy(MSA)

Page 42: Bab 4 Hasil Dan Pembahasan 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00734-mn bab 4.pdfrumah seperti ramuan beras kencur yang kemudian dapat menarik pelanggan

93

Jika dilihat dari hasil analisis di atas maka variabel yang dinyatakan valid adalah

yakni mempunyai MSA > 0.5, yaitu sebagai berikut:

• p1 = 0.772 valid

• p2 = 0.851 valid

• p3 = 0.762 valid

• p4 = 0.812 valid

• p5 = 0.812 valid

• p6 = 0.849 valid

• p7 = 0.908 valid

• p8 = 0.878 valid

• p9 = 0.816 valid

• p10 = 0.863 valid

Tabel 4.25 Communalities

Communalities

Initial Extraction

p1 1.000 .691

p2 1.000 .644

p3 1.000 .785

p4 1.000 .702

P5 1.000 .492

P6 1.000 .598

p7 1.000 .607

p8 1.000 .636

p9 1.000 .486

p10 1.000 .609

Extraction Method: Principal

Component Analysis.

Page 43: Bab 4 Hasil Dan Pembahasan 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00734-mn bab 4.pdfrumah seperti ramuan beras kencur yang kemudian dapat menarik pelanggan

94

Tabel 4.26 Total Variance Explained

Total Variance Explained

Compone

nt

Initial Eigenvalues

Extraction Sums of Squared

Loadings

Rotation Sums of Squared

Loadings

Total

% of

Variance

Cumulative

% Total

% of

Variance

Cumulative

% Total

% of

Variance

Cumulative

%

1 4.432 44.320 44.320 4.432 44.320 44.320 3.387 33.874 33.874

2 1.818 18.180 62.500 1.818 18.180 62.500 2.863 28.627 62.500

3 .908 9.075 71.575

4 .658 6.583 78.158

5 .524 5.240 83.398

6 .439 4.388 87.786

7 .406 4.062 91.849

8 .331 3.315 95.164

9 .272 2.717 97.881

10 .212 2.119 100.000

Extraction Method: Principal

Component Analysis.

Berdasarkan hasil data diatas, maka dapat dilihat bahwa ternyata ada 2 faktor

atau komponen yang eigen value-nya lebih dari satu, yaitu faktor 1, dan 2 masing-

masing dengan eigen value 4.432; 1.818; maka persentasenya, masing-masing

sebesar (4.432/10)100% = 44.320%; dan (1.818/10)100% = 18.180% (dilihat pada

berikutnya / Extraction Sums of Squared Loadings).

Page 44: Bab 4 Hasil Dan Pembahasan 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00734-mn bab 4.pdfrumah seperti ramuan beras kencur yang kemudian dapat menarik pelanggan

95

Tabel 4.27 Component Matrix

Component Matrixa

Component

1 2

p1 .596 .579

p2 .669 -.443

p3 .678 .570

p4 .742 -.390

P5 .687 -.139

P6 .643 .429

p7 .688 -.366

p8 .624 .497

p9 .682 -.143

p10 .636 -.452

Extraction Method: Principal

Component Analysis.

a. 2 components extracted.

Dari hasil data diatas, komponen/faktor 1 berkorelasi dengan variabel p1, p2, p3,

p4, p5, p6, p7, p8, p9, dan p10. dan untuk komponen/faktor 2 berkorelasi dengan

variabel p1, p3. Namun, yang harus diketahui yakni koefisien korelasi yang diwakili

factor loading kalau nilainya di atas 0,30 dianggap cukup kuat. Seperti halnya

komponen/faktor 1 yang berkorelasi dengan banyak variabel, begitu juga dengan

faktor 2.

Tabel 4.28 Rotated Component Matrix

Page 45: Bab 4 Hasil Dan Pembahasan 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00734-mn bab 4.pdfrumah seperti ramuan beras kencur yang kemudian dapat menarik pelanggan

96

Rotated Component Matrixa

Component

1 2

p1 .096 .826

p2 .799 .079

p3 .165 .871

p4 .821 .167

P5 .621 .327

P6 .227 .739

p7 .764 .151

p8 .169 .779

p9 .619 .321

p10 .778 .052

Extraction Method: Principal

Component Analysis.

Rotation Method: Varimax with

Kaiser Normalization.

a. Rotation converged in 3

iterations.

Dan dari hasil data diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hanya ada 2

komponen yang terbentuk, yaitu:

• p1 terbentuk ke dalam faktor/komponen 2

• p2 terbentuk ke dalam faktor/komponen 1

• p3 terbentuk ke dalam faktor/komponen 2

• p4 terbentuk ke dalam faktor/komponen 1

• p5 terbentuk ke dalam faktor/komponen 1

• p6 terbentuk ke dalam faktor/komponen 2

• p7 terbentuk ke dalam faktor/komponen 1

Page 46: Bab 4 Hasil Dan Pembahasan 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00734-mn bab 4.pdfrumah seperti ramuan beras kencur yang kemudian dapat menarik pelanggan

97

• p8 terbentuk ke dalam faktor/komponen 2

• p9 terbentuk ke dalam faktor/komponen 1

• p10 terbentuk ke dalam faktor/komponen 1

Tabel 4.29 Component Transformation Matrix

Component Transformation Matrix

Component 1 2

1 .775 .632

2 -.632 .775

Extraction Method: Principal

Component Analysis.

Rotation Method: Varimax with Kaiser

Normalization.

Berdasarkan Uji Reduksi (dilakukan sebanyak tiga kali) terhadap setiap atribut dari

masing-masing variabel hingga menghasilkan nilai yang optimal, maka dapat diambil

kesimpulan bahwa dari 30 atribut pernyataan ternyata semuanya adalah mewakili

variabel yang diteliti dengan komposisi sebagai berikut: Variabel Pertama = 6 butir

pernyataan, Variabel Kedua = 14 butir pernyataan, dan Variabel Ketiga = 10 butir

pernyataan.

Selanjutnya, akan dilakukan pengolahan dan analisis data dengan menggunakan

deskriptif analisis untuk memperoleh bagaimana respon dari konsumen terhadap masing-

masing variabel penelitian. Tujuannya adalah untuk memberikan masukan bagi pihak

manajemen dalam rangka menciptakan keunggulan kompetitif produk.

4.5 Analisis Deskriptif / Implikasi Hasil Penelitian

Page 47: Bab 4 Hasil Dan Pembahasan 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00734-mn bab 4.pdfrumah seperti ramuan beras kencur yang kemudian dapat menarik pelanggan

98

Dari uraian hasil analisis penelitian diatas yang dilakukan dengan analisis faktor

yang diambil dari sudut pandang konsumen yakni dengan bantuan software SPSS versi

16.0, maka dapat diperoleh hasil penelitian sebagai berikut :

1. Nilai MSA (Measures of Sampling Advantage) pada variabel penciptaan pasar

baru adalah 0.753 yaitu lebih besar dari 0.50; Hal ini berarti (0.753 > 0.50),

maka analisis faktor memang tepat untuk menganalisis data dalam bentuk

matriks korelasi. Dan disamping itu Bartlett’s Test of Sphericity dengan Chi-

Square 798.737 (df=15) dan nilai sig = 0.000 < 0.05. Hal ini berarti bahwa

variabel tidak saling berkorelasi (bahwa populasi matriks korelasi berupa identity

matrix dengan nilai 1 pada diagonal dan nol diluar diagonal) ditolak, berarti

p1(pelaksanaan promosi), p2(saluran distribusi baru), p3(pengetahuan

konsumen), p4(lokasi strategis), p5(perluasan pada ruang pasar),

p6(pelaksanaan pasar baru) tersebut memang berkorelasi dengan variabel

penciptaan pasar baru pada perusahaan.

Dan pada variabel penciptaan pasar baru, nilai loading yang tinggi yaitu 3.376 >

1.000. Hal ini berarti variabel-variabel tersebut dapat mengilhami atau

memberikan inspirasi / pendapat yang tepat bahwa adanya korelasi pada faktor

yang bersangkutan.

2. Nilai MSA (Measures of Sampling Advantage) pada variabel penciptaan nilai baru

pada produk adalah 0.894 yaitu lebih besar dari 0.50; Hal ini berarti (0.894 >

0.50), maka analisis faktor memang tepat untuk menganalisis data dalam bentuk

matriks korelasi. Dan disamping itu Bartlett’s Test of Sphericity dengan Chi-

Square 1081.037 (df=91) dan nilai sig = 0.000 < 0.05. Hal ini berarti bahwa

variabel tidak saling berkorelasi (bahwa populasi matriks korelasi berupa identity

matrix dengan nilai 1 pada diagonal dan nol diluar diagonal) ditolak, berarti

Page 48: Bab 4 Hasil Dan Pembahasan 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00734-mn bab 4.pdfrumah seperti ramuan beras kencur yang kemudian dapat menarik pelanggan

99

p1(diferensiasi produk), p2(produk yang telah menyebar luas), p3(produk yang

diminati konsumen), p4(produk bermanfaat), p5(produk yang bervariasi),

p6(inovasi pada produk), p7(hambatan pada penciptaan produk), p8(adanya

nilai baru pada produk), p9(perpaduan inovasi dengan utilitas dan harga

produk), p10(inovasi melalui faktor teknologi), p11(brand image produk),

p12(produk yang unggul), p13(tingkat kualitas pada produk), p14(kualitas pada

produk) tersebut memang berkorelasi dengan variabel penciptaan nilai baru

produk pada perusahaan.

Dan pada variabel penciptaan nilai baru pada produk, nilai loading yang tinggi

yaitu 5.244 > 1.000, 1.455 > 1.000, dan 1.013 > 1.000. Hal ini berarti variabel-

variabel tersebut dapat mengilhami atau memberikan inspirasi / pendapat yang

tepat bahwa adanya korelasi pada faktor yang bersangkutan.

3. Nilai MSA (Measures of Sampling Advantage) pada variabel pandangan terhadap

persaingan adalah 0.829 yaitu lebih besar dari 0.50; Hal ini berarti (0.829 >

0.50), maka analisis faktor memang tepat untuk menganalisis data dalam bentuk

matriks korelasi. Dan disamping itu Bartlett’s Test of Sphericity dengan Chi-

Square 1164.921 (df=45) dan nilai sig = 0.000 < 0.05. Hal ini berarti bahwa

variabel tidak saling berkorelasi (bahwa populasi matriks korelasi berupa identity

matrix dengan nilai 1 pada diagonal dan nol diluar diagonal) ditolak, berarti

p1(loyalitas konsumen), p2(pengenalan produk kepada konsumen), p3(kepuasan

akan konsumen), p4(pemahaman akan kebutuhan konsumen), p5(tidak terdapat

efek samping bagi konsumen), p6(produk bermanfaat bagi konsumen), p7(harga

terjangkau), p8(good service), p9(tanggapan terhadap konsumen),

p10(penawaran menarik untuk konsumen) tersebut memang berkorelasi dengan

variabel pandangan terhadap persaingan pada perusahaan.

Page 49: Bab 4 Hasil Dan Pembahasan 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00734-mn bab 4.pdfrumah seperti ramuan beras kencur yang kemudian dapat menarik pelanggan

100

Dan pada variabel penciptaan pasar baru, nilai loading yang tinggi yaitu 4.432 >

1.000, 1.818 > 1.000. Hal ini berarti variabel-variabel tersebut dapat mengilhami

atau memberikan inspirasi / pendapat yang tepat bahwa adanya korelasi pada

faktor yang bersangkutan.