bab iii metode penelitian a. lokasi...

22
46 Nadia Eka Putri,2015 dampak aktivitas jasmani (sepakbola dan boxing) terhadap kepercayaan diri dengan HIV positif di rumah cemara bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Rumah Cemara Bandung yang beralamat di Jalan Gegerkalong Girang No. 52 Kota Bandung, Jawa Barat. Rumah Cemara (RC) adalah sebuah organisasi berbasis komunitas, merupakan tempat berbagi informasi, pengalaman, kekuatan, serta harapan bagi orang yang hidup dengan HIV positif dan pecandu NAPZA agar mereka dapat meningkatkan kualitas hidupnya melalui pendekatan dukungan sebaya. Hingga saat ini, Rumah Cemara merupakan jejaring ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) dan Pecandu NAPZA terbesar di Jawa Barat, serta telah mendukung lebih dari 6.000 ODHA dengan latar belakang pecandu NAPZA, waria, gay, wanita pekerja seks, hingga ibu rumah tangga dan anak kecil. Didirikan pada tahun 2003 oleh lima orang mantan pecandu, Rumah Cemara memiliki 45 staf, 70% pria dan 30% wanita dengan rentang umur 20-35 tahun. Hampir seluruh staf adalah mantan pecandu, 85% adalah HIV positif. Hingga Desember 2009, Rumah Cemara telah menyediakan perawatan kepada 200 pecandu NAPZA melalui program rehabilitasi narkoba di Pusat Perawatan Rumah Cemara. Keanggotaan program HIV/AIDS Rumah Cemara termasuk 5.972 orang dengan HIV/AIDS dan pecandu NAPZA, 1.276 orang terdampak oleh HIV/AIDS di bawah 61 kelompok dukungan sebaya, termasuk 3 lokasi kantor di Bandung, Sukabumi, dan Cianjur. Melalui program pengurangan dampak buruk, Rumah Cemara telah mendistribusikan lebih dari 35.558 jarum suntik steril dan 38.375 kondom, serta menjangkau kurang lebih 2.240 pengguna NAPZA suntik, 3.256 narapidana, 214 wanita pekerja seksual, dan 959 klien dari pekerja seksual. Adapun visi dan misi Rumah Cemara adalah memimpikan Indonesia tanpa diskriminasi terhadap orang dengan HIV/AIDS dan orang yang menggunakan narkoba.Rumah Cemara menggunakan pendekatan sebaya agar terciptanya kualitas

Upload: nguyencong

Post on 07-Jun-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

46

Nadia Eka Putri,2015 dampak aktivitas jasmani (sepakbola dan boxing) terhadap kepercayaan diri dengan HIV positif di rumah cemara bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Rumah Cemara Bandung yang beralamat di

Jalan Gegerkalong Girang No. 52 Kota Bandung, Jawa Barat. Rumah Cemara (RC)

adalah sebuah organisasi berbasis komunitas, merupakan tempat berbagi informasi,

pengalaman, kekuatan, serta harapan bagi orang yang hidup dengan HIV positif dan

pecandu NAPZA agar mereka dapat meningkatkan kualitas hidupnya melalui

pendekatan dukungan sebaya. Hingga saat ini, Rumah Cemara merupakan jejaring

ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) dan Pecandu NAPZA terbesar di Jawa Barat,

serta telah mendukung lebih dari 6.000 ODHA dengan latar belakang pecandu

NAPZA, waria, gay, wanita pekerja seks, hingga ibu rumah tangga dan anak kecil.

Didirikan pada tahun 2003 oleh lima orang mantan pecandu, Rumah Cemara

memiliki 45 staf, 70% pria dan 30% wanita dengan rentang umur 20-35 tahun.

Hampir seluruh staf adalah mantan pecandu, 85% adalah HIV positif.

Hingga Desember 2009, Rumah Cemara telah menyediakan perawatan kepada

200 pecandu NAPZA melalui program rehabilitasi narkoba di Pusat Perawatan

Rumah Cemara. Keanggotaan program HIV/AIDS Rumah Cemara termasuk 5.972

orang dengan HIV/AIDS dan pecandu NAPZA, 1.276 orang terdampak oleh

HIV/AIDS di bawah 61 kelompok dukungan sebaya, termasuk 3 lokasi kantor di

Bandung, Sukabumi, dan Cianjur. Melalui program pengurangan dampak buruk,

Rumah Cemara telah mendistribusikan lebih dari 35.558 jarum suntik steril dan

38.375 kondom, serta menjangkau kurang lebih 2.240 pengguna NAPZA suntik,

3.256 narapidana, 214 wanita pekerja seksual, dan 959 klien dari pekerja seksual.

Adapun visi dan misi Rumah Cemara adalah memimpikan Indonesia tanpa

diskriminasi terhadap orang dengan HIV/AIDS dan orang yang menggunakan

narkoba.Rumah Cemara menggunakan pendekatan sebaya agar terciptanya kualitas

47

Nadia Eka Putri,2015 dampak aktivitas jasmani (sepakbola dan boxing) terhadap kepercayaan diri dengan HIV positif di rumah cemara bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hidup yang lebih baik bagi orang dengan HIV/AIDS dan pengguna narkoba di

Indonesia.

Beberapa tujuan didirikannya Rumah Cemara adalah:

1. Mengurangi tingkat resiko kecanduan narkoba.

2. Menyediakan perawatan, dukungan psiko-sosial, dan pengobatan bagi orang

dengan HIV/AIDS.

3. Mencegah infeksi HIV di kalangan populasi beresiko.

4. Melibatkan masyarakat umum dalam kegiatan-kegiatan yang bertujuan

menghapus diskriminasi kepada orang dengan HIV/AIDS dan pengguna narkoba.

Cara kerja pada setiap bidang tidak terlalu monoton, tapi lebih bersifat fleksibel.

Dengan kata lain, para staff saling bantu untuk menyelesaikan pekerjaan. Di lokasi

penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi mengenai “Dampak

Aktivitas Jasmani (Sepakbola dan Boxing) Terhadap Pengembangan Kepercayaan

Diri Pada Orang Dengan HIV Positif Di Rumah Cemara Bandung”.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian diharapkan bisa menjadi pedoman bagi peneliti dalam

melaksanakan setiap langkah-langkah penelitian yang akan diambil agar proses

penelitian berjalan sesuai dengan prosedur yang benar dalam rangka melakukan

penelitian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Nasution (dalam

Koswara, 2013, hlm. 42) desain penelitian merupakan dan menganalisis data sesuai

dengan tujuan penelitian.

Untuk menentukan suatu desain penelitian biasanya disesuaikan dengan metode

yang akan digunakan. Metode yang digunakan adalah metode ex post facto. Desain

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Post Test Only Group Design

with Non Equivalent. Desain penelitian ini memiliki dua kelompok, dimana

pengambilan sampelnya tidak dipilih secara random.

48

Nadia Eka Putri,2015 dampak aktivitas jasmani (sepakbola dan boxing) terhadap kepercayaan diri dengan HIV positif di rumah cemara bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini peneliti membandingkan kelompok orang dengan HIV

positif yang diberikan program sepakbola dengan kelompok orang dengan HIV

positif yang diberikan program boxing terhadap kepercayaan diri. Berdasarkan

bentuk desain dasar penelitian Post Test Only Group Design with Non Equivalent,

dapat digambarkan sebagai berikut:

Kelompok Variabel Independen Variabel Dependen

I X1

(Kelompok Program Sepakbola) O

(Kepercayaan Diri)

II X2 (Kelompok Program Boxing)

O (Kepercayaan Diri)

Gambar 3.1

Desain Penelitian

Keterangan:

X1 : Kelompok Orang dengan HIV Positif yang mengikuti Program Sepakbola

X2 : Kelompok Orang dengan HIV Positif yang mengikuti Program Boxing

O : Kepercayaan Diri Orang dengan HIV Positif

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam suatu penelitian adalah kumpulan suatu individu atau objek yang

sifatnya umum. Menurut Sugiyono (2014, hlm. 117) populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada

obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki

oleh subyek atau obyek itu.

49

Nadia Eka Putri,2015 dampak aktivitas jasmani (sepakbola dan boxing) terhadap kepercayaan diri dengan HIV positif di rumah cemara bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Arikunto (2010, hlm. 173) populasi adalah keseluruhan subyek

penelitian. Dari beberapa pendapat para ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi

adalah keseluruhan subyek penelitian yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti.

Populasi dalam penelitian ini adalah orang dengan HIV positif yang terdiri dari

pengguna narkoba jenis jarum suntik yang mengikuti kegitan sepakbola dan boxing

berjumlah 12 orang. Berdasarkan data yang diperoleh bahwa jumlah populasi kurang

dari 100, sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian adalah seluruh bagian

dari populasi itu sendiri, yaitu orang dengan HIV positif. Hal ini sesuai dengan

ketentuan pengambilan sampel menurut Arikunto (2008, hlm. 16) apabila populasi

kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan

penelitian populasi.

2. Sampel

Sampel menurut Sugiyono (2014, hlm. 118) sampel adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Lebih lanjut Arikunto (2010,

hlm. 174) menjelaskan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang

diteliti. Berdasarkan definisi para ahli dapat disimpulkan bahwa sampel adalah

sebagian dari jumlah populasi yang akan diteliti.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling.

Sugiyono (2014, hlm. 124) mengemukakan bahwa purposive sampling adalah teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampelnya adalah orang dengan

HIV positif yang menggunakan narkoba jenis jarum suntik mengikuti kegiatan

sepakbola dan boxing. Jadi penarikan sampel secara purposif merupakan cara

penarikan sampel yang dilakukan memiliki subyek berdasarkan kriteria spesifik yang

ditetapkan peneliti. Jadi pengambilan subjek bukan didasarkan atas strata, random

atau daerah tetapi berdasarkan adanya tujuan tertentu.

Berdasarkan penjelasan diatas peneliti mempertimbangkan pengambilan sampel

ditentukan sebagai berikut:

50

Nadia Eka Putri,2015 dampak aktivitas jasmani (sepakbola dan boxing) terhadap kepercayaan diri dengan HIV positif di rumah cemara bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Orang dengan HIV positif pengguna narkoba jenis jarum suntik yang mengikuti

kegiatan sepakbola dan boxing minimal 1 tahun atau lebih karena pembentukan

sikap seseorang dapat terbentuk dari aktivitas sama yang berulang-ulang dalam

waktu yang sama.

2) Orang dengan HIV positif pengguna narkoba jenis jarum suntik yang mengikuti

kegiatan tidak berpindah-pindah dari kegiatan satu ke kegiatan lain jadi harus

menetap.

3) Orang dengan HIV positif yang berumur 25-35 tahun.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini pengguna narkoba jenis jarum suntik

berjumlah 10 orang yaitu 5 orang yang mengikuti kegiatan sepakbola dan 5 orang

yang mengikuti kegiatan boxing.

D. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan sebuah

penelitian. Penggunaan sebuah metode dalam penelitian bertujuan agar dapat

memperoleh data yang akhirnya akan mengungkap permasalahan yang hendak

diselesaikan. Menurut Sugiyono (2009, hlm. 2) metode penelitian pada dasarnya

merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Mengenai bentuk dan jenis metode penelitian yang digunakan dalam sebuah

penelitian biasanya disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam sebuah

penelitian.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif ex post

facto dengan pendekatan komparatif. Menurut Sukmadinata (2005, hlm. 54)

penelitian deskriptif (descriptive research) adalah suatu metode penelitian yang

ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung

pada saat ini atau saat yang lampau. Menurut Mohammad Ali (dalam Sugiyono,

2012, hlm. 89) menyebutkan bahwa:

51

Nadia Eka Putri,2015 dampak aktivitas jasmani (sepakbola dan boxing) terhadap kepercayaan diri dengan HIV positif di rumah cemara bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode penelitian deksriptif digunakan untuk berupaya memecahkan atau

menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. Dilakukan dengan langkah-langkah pengumpulan klasifikasi dan analisis/pengolahan data serta membuat kesimpulan dan laporan dengan tujuan utama untuk membuat

penggambaran tentang suatu keadaan secara objektif dalam suatu deskripsi situasi.

Menurut Sukmadinata (dalam Riduwan, 2008, hlm. 8) menyatakan bahwa:

Penelitian ex post facto (ex post facto research) yaitu untuk meneliti

hubungan sebab akibat yang tidak dimanipulasi atau diberi perlakuan (dirancang dan dilaksanakan) oleh peneliti. Selanjutnya dikatakan bahwa penelitian ex post

facto dilakukan terhadap program, kegiatan yang telah berlangsung atau telah terjadi. Penelitian ex post facto tidak ada pengontrolan variabel dan biasanya tidak ada pre tes.

Sedangkan penelitian komparatif menurut Sugiono (2012, hlm. 92) penelitian

yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau sampel yang

berbeda, atau pada waktu yang berbeda. Selain itu variabel adalah objek penelitian

atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2010, hlm. 161).

Sedangkan bahwa variabel penelitian adalah suatu hal yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

tersebut, kemudian ditarik kesimpulan (Arikunto, 2010, hlm. 161).

Adapun variabel yang mempengaruhi (independen) dalam penelitian ini adalah

kegiatan sepakbola dan boxing, variabel yang dipengaruhi (dependen) adalah

kepercayaan diri. Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas maka dalam penelitian

ini, peneliti menggunakan metode penelitian ex post facto untuk menggambarkan

masing-masing variabel yang akan diteliti secara empiris. Permasalahan yang dikaji

dalam penelitian ini yaitu “Dampak Aktivitas Jasmani (Sepakbola dan Boxing)

Terhadap Pengembangan Kepercayaan Diri Pada Orang Dengan HIV Positif Di

Rumah Cemara Bandung”. Persoalan pertama yang harus diketahui yaitu gambaran

tentang kegiatan sepakbola dan boxing, gambaran kebugaran jasmani dan gambaran

perilaku sosial. Apabila telah diperoleh hasil gambaran dari masing-masing variabel,

maka selanjutya dipakai untuk menjawab pertanyaan penelitian yang berikutnya,

52

Nadia Eka Putri,2015 dampak aktivitas jasmani (sepakbola dan boxing) terhadap kepercayaan diri dengan HIV positif di rumah cemara bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yakni apakah kegiatan ekstrakurikuler pencak silat berdampak terhadap kebugaran

jasmani dan perilaku sosial siswa.

E. Instrumen Penelitian

Dalam sebuah penelitian tentunya dibutuhkan sebuah alat ukur untuk memperoleh

data yang diperlukan dalam penelitian. Alat ukur tersebut disebut instrumen

penelitian. Menurut Silalahi (2010, hlm. 280) instrumen penelitian merupakan alat

bantu bagi peneliti untuk mengumpulkan data.

Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh

peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis

dan dipermudah olehnya (Arikunto, dalam Riduwan, 2011, hlm. 24). Mengenai

instrumen ini Arikunto (2010, hlm. 193) menerangkan sebagai berikut:

Berbicara tentang jenis-jenis metode dan instrumen pengumpulan data sebenarnya tidak ubahnya dengan berbicara masalah evaluasi. Mengevaluasi tidak

lain adalah memperoleh data tentang status sesuatu dibandingkan dengan standar atau ukuran yang telah ditentukan, karena mengevaluasi adalah juga mengadakan pengukuran.

Oleh karena itu alat atau instrumen dalam penelitian mutlak harus ada sebagai

bahan untuk memecahkan masalah penelitian yang hendak diukur. Secara garis besar

mengenai alat evaluasi Arikunto (2010, hlm. 193) menyatakan bahwa:

Alat evaluasi dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu tes dan non tes.

Adapun pengertian tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.

1. Instrumen untuk Mengukur Kepercayaan Diri Orang Dengan HIV Positif

Setelah mengetahui tes yang digunakan dalam penelitian, maka untuk mengetahui

instrumen atau alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner. Mengenai angket atau kuesioner Arikunto (2010, hlm. 194) kuesioner

adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari

53

Nadia Eka Putri,2015 dampak aktivitas jasmani (sepakbola dan boxing) terhadap kepercayaan diri dengan HIV positif di rumah cemara bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.

Sepaham dengan Riduwan (2011, hlm. 25) angket (Quesitionnaire) adalah daftar

pertanyaan yang diberikan kepada orang lain bersedia memberikan respons

(responden) sesuai dengan permintaan pengguna.

Kuesioner dapat dibedakan menjadi beberapa jenis tergantung pada sudut

pandang dari cara menjawab. Sudut pandang tersebut dibedakan menjadi dua macam

yaitu kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup. Pengertian dari kedua sudut pandang

tersebut menurut Arikunto (2010, hlm. 195) adalah:

1) Kuesioner terbuka adalah memberi kesempatan kepada responden untuk

menjawab dengan kalimatnya sendiri.

2) Kuesioner tertutup adalah jawaban sudah disediakan sehingga responden tinggal

memilih.

Adapun pendapat menurut Riduwan (2011, hlm. 26-27) mengenai angket yang

dibedakan menjadi dua jenis yaitu angket terbuka dan angket tertutup.

a) Angket terbuka (angket tidak terstruktur) ialah angket yang disajikan dalam

bentuk sederhana sehingga responden dapat memberikan isian sesuai dengan

kehendak dan keadaannya.

b) Angket tertutup (angket berstruktur) adalah angket yang disajikan dalam bentuk

sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang

sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (x) atau

tanda checklist (v).

Sesuai dengan uraian diatas mengenai angket atau kuesioner maka peneliti akan

menggunakan kuesioner tertutup agar memudahkan responden untuk menjawab

kuesioner. Kesimpulan yang didapat berdasarkan uraian diatas, angket atau kuesioner

adalah sejumlah pertanyaan yang ditulis oleh peneliti kemudian harus dijawab oleh

korespoden yang dipilih agar mendapatkan jawaban atau hasil penelitian yang

diinginkan. Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah jenis angket tertutup,

maksudnya angket yang disusun pertanyaan disertai jawaban pada kolom yang telah

disediakan, sehingga koresponden tinggal memilih menjawab dari setiap pertanyaan

54

Nadia Eka Putri,2015 dampak aktivitas jasmani (sepakbola dan boxing) terhadap kepercayaan diri dengan HIV positif di rumah cemara bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pada kolom yang telah disediakan. Dengan demikian hasil jawaban dari koresponden

tidak berupa uraian atau penjelasan tetapi hanya berupa poin-poinnya saja yang

dipilih oleh koresponden.

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Menurut Sugiyono

(2009, hlm. 134) skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Angket yang digunakan ini dengan alternatif respon atau jawaban pernyataan satu

sampai lima. Kelima alternatif jawaban tersebut diurutkan dari kemungkinan sesuai

tertinggi sampai dengan kemungkinan kesesuaian terendah (SS) Sangat Setuju, (S)

Setuju, (KS) Kurang Setuju, (TS) Tidak Setuju, dan (STS) Sangat Tidak Setuju.

Dalam mengidentifikasi perilaku sosial seseorang dalam menjawab setiap

pernyataan dari setiap butir soal yang disajikan, terlebih dahulu diketahui secara tepat

(valid) dan dapat dipercaya (reliabel) dari alat pengumpul datanya. Oleh karena itu,

kecermatan penilaian dalam mempertimbangkan dan mengambil keputusan

tergantung kepada tingkat ketepatan, kepercayaan, dan keobyektifan.

Kisi-kisi dalam penelitian ini mengacu pada pendapat Lauster yang berkaitan

dengan kepercayaan diri adalah:

Menurut Lauster (2012, hlm. 4) kepercayaan diri merupakan suatu sikap atau

keyakinan atas kemampuan diri sendiri, sehingga dalam tindakan-tindakannya tidak

terlalu cemas, merasa bebas untuk melakukan hal-hal yang sesuai keinginan dan

tanggung jawab atas perbuatannya, sopan dalam berinteraksi dengan orang lain,

memiliki dorongan prestasi serta dapat mengenal kelebihan dan kekurangan diri

sendiri.

Menurut Lauster dalam Ghufron (2010, hlm. 35) ada beberapa aspek dari

kepercayaan diri sebagai berikut:

a. Keyakinan akan kemampuan diri, yaitu sikap positif seseorang tentang dirinya

bahwa dia bersungguh-sungguh akan apa yang dilakukanya.

b. Optimis yaitu sikap positif seseorang yang selalu berpandangan baik dalam

menghadapi segala hal tentang diri, harapan dan kemauan.

55

Nadia Eka Putri,2015 dampak aktivitas jasmani (sepakbola dan boxing) terhadap kepercayaan diri dengan HIV positif di rumah cemara bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Obyektif yaitu orang yang percaya diri memandang permasalahan atau segala

sesuatu sesuai dengan kebenaran semestinya, bukan menurut kebenaran pribadi

atau menurut dirinya sendiri.

d. Bertanggung jawab yaitu seseorang yang bersedia untuk menanggung segala

sesuatu yang menjadi konsekuensinya.

e. Rasional dan realistis yaitu analisa tehadap suatu masalah, suatu hal, suatu

kejadian dengan menggunakan pemikiran yang diterima oleh akal sesuai dengan

kenyataan.

Dari teori yang dipaparkan diatas, maka peneliti menyimpulkan dan

mengembangkan komponen berdasarkan batasan dari variabel penelitian, selanjutnya

ditentukan ciri umum dan indikator tersebut. Kriteria masing-masing variabel

penelitian dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Angket Kepercayaan Diri

Menurut Sugiyono (2012, hlm 135) menjelaskan bahwa:

Variabel Indikator Sub-Indikator Nomor Soal

+ -

Kepercayaan Diri

Keyakinan akan

kemampuan diri

a. Ketika menghadapi tantangan 1 11, 21

b. Dalam menghadapi kehidupan 2 12, 22

Optimis a. Optimis dalam kehidupan sendiri 13 3

b. Optimis dalam menjalankan tugas 14 4, 23

Objektif a. Mampu menilai diri sendiri 5 15, 24

b. Mampu menilai orang lain 6 16

Bertanggung jawab

a. Bertanggung jawab pada diri sendiri

17 7, 25

b. Bertanggung jawab pada tugas

yang sudah diberikan 18 8, 26

Rasional dan realistis

a. Rasional dan realistis ketika menghadapi permasalahan

9 19, 27

b. Rasional dan realistis dalam

bertindak 10 20, 28

56

Nadia Eka Putri,2015 dampak aktivitas jasmani (sepakbola dan boxing) terhadap kepercayaan diri dengan HIV positif di rumah cemara bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata

antara lain: sangat setuju, setuju, ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju.

Data yang telah terkumpul melalui angket, kemudian penulis olah kedalam

bentuk kuantitatif, yaitu dengan cara menetapkan skor jawaban dari pertanyaan yang

telah dijawab oleh responden, dimana pemberian skor tersebut didasarkan pada

ketentuan (Sugiyono, 2009, hlm. 135).

Tabel 3.2

Skor Untuk Soal Positif-Negatif

Positif Jawaban Negatif

5 Sangat Setuju (SS) 1

4 Setuju (S) 2

3 Kurang Setuju (KS) 3

2 Tidak Setuju (TS) 4

1 Sangat Tidak Setuju (STS) 5

2. Observasi

Observasi berasal dari bahasa latin yang berarti memperhatikan dan mengikuti

dalam arti mengamati dengan teliti dan sistematis sasaran perilaku yang dituju.

Nasution (1988) menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan.

Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia

kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Data itu dikumpulkan dan sering dengan

bantuan berbagai alat yang sangat canggih, sehingga benda-benda yang sangat kecil

57

Nadia Eka Putri,2015 dampak aktivitas jasmani (sepakbola dan boxing) terhadap kepercayaan diri dengan HIV positif di rumah cemara bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(proton dan elektron) maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat

diobservasi dengan jelas. Marshall (1955) menyatakan bahwa “through observation,

the researcher learn about behavior and the meaning attached to those behavior”.

Melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut.

Observasi yang dilakukan peneliti adalah observasi partisipatif, dalam observasi

ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang

digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti

ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka

dukanya. Dengan observasi partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih

lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang

tampak. Dalam melakukan pengumpulan data, peneliti sudah terlibat sepenuhnya

terhadap apa yang dilakukan sumber data. Jadi suasananya sudah natural, peneliti

tidak terlihat melakukan penelitian. Hal ini merupakan keterlibatan peneliti yang

tertinggi terhadap aktivitas kehidupan yang diteliti.

3. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin

melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti,

tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih

mendalam. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri

sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan

pribadi. Esterberg (2002) menyatakan bahwa, “interviewing is at the heart of social

research. If you look through almost any sociological journal, you will find that much

social research is based on interview, either standardized or more in-depth”.

Interview merupakan hatinya penelitian sosial. Bila anda lihat jurnal dalam ilmu

sosial, maka akan anda temui semua penelitian sosial didasarkan pada interview, baik

yang standar maupun yang dalam.

Wawancara yang dilakukan peneliti adalah wawancara terstruktur (structured

interview), digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul

58

Nadia Eka Putri,2015 dampak aktivitas jasmani (sepakbola dan boxing) terhadap kepercayaan diri dengan HIV positif di rumah cemara bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh

karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan

instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif

jawabannya pun telah disiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini setiap responden

diberi pertanyaan yang sama, dan pengumpul data mencatatnya. Dengan wawancara

terstruktur ini pula, pengumpulan data dapat menggunakan beberapa pewawancara

sebagai pengumpul data.

Dalam melakukan wawancara, selain harus membawa instrument sebagai

pedoman untuk wawancara, maka pengumpul data juga dapat menggunakan alat

bantu seperti tape recorder, gambar, brosur, dan material lain yang dapat membantu

pelaksanaan wawancara menjadi lancar.

F. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Uji Validitas Instrumen

Untuk menggunakan instrumen dalam penelitian sangat diperlukan instrumen

yang mempunyai validitas yang tinggi agar instrumen tersebut dapat mengukur apa

yang hendak diukur. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data (mengukur) itu valid, dalam hal ini alat ukur tersebut adalah

angket. Menurut Sugiyono (2009, hlm. 173) valid berarti instrumen tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Langkah-langkah dalam mengolah data untuk menentukan validitas instrumen

yang ditempuh oleh penulis adalah sebagai berikut:

1) Memberi skor pada masing-masing pernyataan sesuai dengan jawaban.

2) Menjumlahkan seluruh skor yang merupakan skor total setiap responden.

3) Setiap skor butir pernyataan dikorelasikan dengan skor total dengan

menggunakan rumus korelasi Product Moment (Arikunto, 2010, hlm. 213)

sebagai berikut:

59

Nadia Eka Putri,2015 dampak aktivitas jasmani (sepakbola dan boxing) terhadap kepercayaan diri dengan HIV positif di rumah cemara bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

rxy = ∑ (∑ )(∑ )

√*( ∑ ) (∑ ) +*( ∑ (∑ ) +

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi antara variabel dengan variabel

N = Banyak subjek / responden X = Jumlah skor butir

Y = Jumlah skor total

1) Perhitungan dilakukan dengan bantuan microsoft excel.

2) Setelah dihasilkan nilai korelasi (rhitung), maka untuk mengetahui masing-

masing butir soal valid atau tidak valid akan dilakukan perbandingan antara

rhitung dengan rtabel, dimana rtabel yang diperoleh berdasarkan, Tabel Harga

dari r Product-Moment (Arikunto, 2010, hlm. 402) dengan jumlah sampel (n)=25

dan besarnya df dapat dihitung 25-2=23. Dengan df=23 dan alpha=0,05 didapat

rtabel=0,413 (lihat rtabel pada df=23). Apabila rtabel lebih besar atau sama dengan

rhitung maka dapat dinyatakan butir soal tersebut valid, sebaliknya apabila rtabel

lebih kecil atau tidak sama dengan rhitung maka dapat dinyatakan butir soal

tersebut tidak valid. Berikut hasil perhitungan validitas instrumen penelitian.

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Angket Kepercayaan Diri

Pernyataan Korelasi Pearson

Product (rhitung)

Angka Kritis

(rtabel) Keterangan

P1 0.541 0.413 VALID

P2 0.385 0.413 TIDAK VALID

P3 0.453 0.413 VALID

P4 0.184 0.413 TIDAK VALID

60

Nadia Eka Putri,2015 dampak aktivitas jasmani (sepakbola dan boxing) terhadap kepercayaan diri dengan HIV positif di rumah cemara bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

P5 0.01 0.413 TIDAK VALID

P6 0.6 0.413 VALID

P7 0.347 0.413 TIDAK VALID

P8 0.47 0.413 VALID

P9 0.67 0.413 VALID

P10 0.633 0.413 VALID

P11 0.443 0.413 VALID

P12 0.423 0.413 VALID

P13 0.161 0.413 TIDAK VALID

P14 0.2 0.413 TIDAK VALID

P15 0.29 0.413 TIDAK VALID

P16 -0.3 0.413 TIDAK VALID

P17 0.45 0.413 VALID

P18 0.5 0.413 VALID

P19 -0.06 0.413 TIDAK VALID

Pernyataan Korelasi Pearson

Product (rhitung)

Angka Kritis

(rtabel) Keterangan

P20 0.81 0.413 VALID

P21 0.24 0.413 TIDAK VALID

P22 -0.1 0.413 TIDAK VALID

P23 0.4 0.413 TIDAK VALID

P24 0.531 0.413 VALID

P25 0.5 0.413 VALID

P26 0.52 0.413 VALID

P27 0.41 0.413 TIDAK VALID

P28 0.25 0.413 TIDAK VALID

P29 0.51 0.413 VALID

P30 0.43 0.413 VALID

61

Nadia Eka Putri,2015 dampak aktivitas jasmani (sepakbola dan boxing) terhadap kepercayaan diri dengan HIV positif di rumah cemara bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

P31 0.161 0.413 TIDAK VALID

P32 0.14 0.413 TIDAK VALID

P33 0.12 0.413 TIDAK VALID

P34 0.423 0.413 VALID

P35 0.431 0.413 VALID

P36 0.631 0.413 VALID

P37 0.718 0.413 VALID

P38 0.2 0.413 TIDAK VALID

P39 0.648 0.413 VALID

P40 0.765 0.413 VALID

P41 0.45 0.413 VALID

P42 0.109 0.413 TIDAK VALID

P43 0.304 0.413 TIDAK VALID

P44 0.2 0.413 TIDAK VALID

P45 0.503 0.413 VALID

P46 0.81 0.413 VALID

Pernyataan Korelasi Pearson

Product (rhitung)

Angka Kritis

(rtabel) Keterangan

P47 0.62 0.413 VALID

P48 0.45 0.413 VALID

P49 0.732 0.413 VALID

P50 0.313 0.413 TIDAK VALID

Sesuai dengan hasil perhitungan pada tabel 3.3 diatas dengan ketentuan

rtabel 0,413 diketahui bahwa jumlah butir soal yang valid adalah 28 butir soal,

sedangkan butir soal yang tidak valid berjumlah 22 butir soal. Selanjutnya butir soal

yang valid akan dijadikan sebagai instrumen pengumpul data dalam penelitian ini.

62

Nadia Eka Putri,2015 dampak aktivitas jasmani (sepakbola dan boxing) terhadap kepercayaan diri dengan HIV positif di rumah cemara bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Uji Reabilitas Instrumen

Reliabilitas atau keterandalan menggambarkan derajat keajegan atau konsistensi

hasil pengukuran. Suatu alat pengukuran atau tes dikatakan reliabel jika alat ukur

menghasilkan suatu gambaran yang benar-benar dapat dipercaya dan dapat

diandalkan untuk membuahkan hasil pengukuran yang sesungguhnya. Pengujian

instrumen ini dilakukan dengan metode belah dua (split half method). Berikut

langkah-langkah pengolahan data untuk menentukan reliabilitas angket tersebut:

1) Membagi butir soal menjadi dua bagian soal bernomor ganjil dan genap.

2) Skor dari butir-butir pernyataan bernomor ganjil dikelompokkan menjadi variabel

X dan skor dari butir-butir soal yang bernomor genap menjadi variable Y.

3) Mengkorelasikan antara skor butir-butir soal valid yang bernomor ganjil dengan

genap, dengan menggunakan formula correlation person product moment dalam

microsoft excel.

4) Setelah koefisien korelasi diperoleh, kemudian disesuaikan dengan table

interpretasi nilai.

Tabel 3.4 Interpretasi Nilai

(Arikunto, 2010, hlm. 319)

Besarnya nilai r Interpretasi

Antara 0,800 sampai dengan 1,000

Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Antara 0,400 sampai dengan 0,600

Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Antara 0,000 sampai dengan 0,200

Tinggi

Cukup Tinggi Agak Rendah

Rendah Sangat Rendah (Tidak Berkorelasi)

Hasil uji reliabilitas akan disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 3.5

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Angket Kepercayaan Diri

63

Nadia Eka Putri,2015 dampak aktivitas jasmani (sepakbola dan boxing) terhadap kepercayaan diri dengan HIV positif di rumah cemara bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ganjil Genap

Ganjil 1

Genap 0.722021 1

Instrumen tersebut memiliki koefisien korelasi sebesar 0.722021, nilai

tersebut menunjukan bahwa instrumen ini memiliki tingkat reliabilitas yang cukup

tinggi.

G. Prosedur Penelitian

Menurut Sugiyono (2014, hlm. 308) teknik pengumpulan data merupakan

langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian

adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti

tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa pada penelitian ini, alat penelitiannya

berupa kuesioner yang berupa angket tertutup yang akan diberikan kepada

koresponden untuk dijawab. Adapun langkah-langkah pengumpulan data dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Langkah pertama menentukan populasi yaitu diambil dari orang dengan HIV

positif di Rumah Cemara Bandung yang mengikuti kegiatan sepakbola dan

boxing.

2. Menentukan sampel yang diambil dari orang dengan HIV positif pengguna

narkoba jenis jarum suntik yang mengikuti kegiatan sepakbola dan boxing

minimal selama 1 tahun atau lebih.

3. Kemudian melakukan tes pengukuran dengan menggunakan angket terhadap dua

kelompok tersebut.

4. Setelah mendapatkan hasil pengetesan dari kedua kelompok, langkah selanjutnya

adalah lakukan pengolahan dan menganalisis data.

64

Nadia Eka Putri,2015 dampak aktivitas jasmani (sepakbola dan boxing) terhadap kepercayaan diri dengan HIV positif di rumah cemara bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Langkah terakhir menentukan kesimpulan yang didasarkan dari hasil pengolahan

dan analisis data tersebut

Populasi

Sampel

Kelompok A

Orang dengan HIV positif yang

mengikuti sepakbola

Kelompok B

Orang dengan HIV positif yang

mengikuti boxing

65

Nadia Eka Putri,2015 dampak aktivitas jasmani (sepakbola dan boxing) terhadap kepercayaan diri dengan HIV positif di rumah cemara bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.2

Prosedur Penelitian

H. Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2014, hlm. 335) “Analisis data adalah proses mencari dan

menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,

menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sistesa, meyusun ke dalam pola, memilih

mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga

mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis data kualitatif.

Analisis data kualitatif bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data

yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola hubungan tertentu atau menjadi

hipotesis.

Tes menggunakan angket

Kelompok A

Orang dengan HIV positif yang

mengikuti sepakbola

Kelompok B

Orang dengan HIV positif yang

mengikuti boxing

Analisis Data

Pengumpulan Data

Kesimpulan

66

Nadia Eka Putri,2015 dampak aktivitas jasmani (sepakbola dan boxing) terhadap kepercayaan diri dengan HIV positif di rumah cemara bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah pengetesan selesai dan data hasil pengetesan terkumpul maka langkah

berikutnya adalah mengumpulkan data, kemudian melakukan pengolahan dan analisis

data sesuai dengan tujuan penelitian. Pengumpulan, pengolahan, dan penganalisisan

data dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan tingkat kepercayaan diri

Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) yang mengikuti sepakbola dan boxing. Adapun

langkah-langkah pengolahan dan analisis data sebagai berikut:

1. Menghitung Rata-Rata

a. Menghitung nilai rata-rata ( ) dari setiap data dengan rumus:

( ) ∑

Keterangan:

: Nilai rata-rata yang dicari

∑ : Jumlah skor yang didapat

: Jumlah sampel

n : Jumlah sampel

1 : Angka tetap

2. Menghitung Persentase

67

Nadia Eka Putri,2015 dampak aktivitas jasmani (sepakbola dan boxing) terhadap kepercayaan diri dengan HIV positif di rumah cemara bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

P = ∑

∑ X 100 %

Keterangan :

P = jumlah persentase yang dicari

∑×1 = banyaknya skor (berdasarkan banyaknya frekuensi seluruh jawaban

∑×2 = jumlah skor ideal