bab 4
DESCRIPTION
buat siapa ajaTRANSCRIPT
Komposisi buah nanas
Nanas merupakan buah yang kaya akan karbohidrat, terdiri atas beberapa
gula sederhana misalnya sukrosa, fruktosa, dan glukosa, serta enzim gromelin
yang dapat merombak protein menjadi asam amino agar mudah diserap tubuh
(Rismunandar dalam Siahaan, 2010). Daging buah nanas juga mengandung
mineral gula, vitamin A, vitamin C, dan mengandung mineral yang sangat
diperlukan tubuh (Collins dalam Siahaan, 2010). Kandungan nanas secara lengkap
dapat dilihat pada Tabel 2.1. Kandungan zat gizi dalam 100 g buah nanas masak
dan Tabel 2.2. Komposisi sari nanas dalam 100 g bahan.
Tabel 2.1. Kandungan zat gizi dalam 100 g buah nanas masak
Komponen Zat Gizi Jumlah
Kalori 50 kal
Protein 0,40 g
Lemak 0,20 g
Karbohidrat 13,0 g
Kalsium (Ca) 19,0 mg
Pospor (P) 9,0 mg
Serat 0,4 g
Besi (Fe) 0,20 g
Vitamin A 20,00 RE
Vitamin B1 0,08 mg
Vitamin B2 0,04 mg
Vitamain C 20,00 mg
Niacin 0,20 g
Sumber : Buah dan Sayuran untuk Terapi, 2000
Tabel 2.2 Komposisi sari nanas dalam 100 g bahan
Komponen Jumlah
Air 85,00 %
Protein 0,40 %
Lemak 0,20 %
Abu 0,40 %
Gula 12,00 %
Asam 1,00 %
Vitamin A 130,00 IU
Vitamin B 0,08 mg
Vitamin C 24,00 mg
Sumber : Departemen Perindustrian, 1977
Fungsi penambahan sekam dan bekatul
Pada percobaan, sampel ditambahkan sekam dan bekatul. Kemudian setelah diberi nutrisi, sampel ditutup rapat dengan aluminium foil dan setelah itu diinkubasikan selama 6 hari. Fermentasi asam sitrat pada percobaan ini menggunakan jamur Aspergilus niger dengan fermentasi yang bersifat aerob, fermentasi yang membutuhkan oksigen. Struktur sekam yang berongga memungkinkan menyimpan oksigen yang cukup untuk fermentasi selama inkubasi dilakukan karena Aspergilus niger bersifat aerobik. Ini berarti oksigen dibutuhkan dalam proses fermentasi. Hal inilah yang menyebabkan fermentasi masih dapat berlanjut meski sistem diisolasi dengan aluminium foil. Semakin banyak oksigen tersedia, maka fermentasi dapat berjalan lebih baik. Dalam reaksi fermentasi, dibutuhkan suatu substrat yang mengandung nutrien dibutuhkan untuk difermentasikan dengan jamur. Bekatul digunakan sebagai sumber vitamin B bagi pertumbuhan Aspergilus niger. Penambahan nutrien bekatul yang semakin banyak maka akan menghasilkan asam sitrat yang baik setelah menambahan nutrien magnesium dari MgSO4 (Madona, 2009)