bab 4

12
BAB 4 METODE PEMBELAJARAN 4.1 Deskriptif : dengan Mempelajari / Menelusuri Data- Data yang Berkaitan 4.1.1 Buku PK Pus Dari data Laporan Penilaian Kinerja Puskesmas (PK Pus) bidang Kesehatan Lingkungan 2013 didapatkan masalah pada Puskesmas Industri yaitu : 1. Klinik sanitasi, cakupan puskesmas industri adalah 4 % sedangkan target cakupan adalah sebesar 50 %. 2. Pelaksanaan kegiatan STBM oleh puskesmas (pemicuan), target PKPus adalah 42% (3 kelurahan dari total 6 kelurahan) dalam setahun. Sehingga perlu dilakukan pemicuan minimal di 3 kelurahan supaya target PKPus bisa tercapai (100%). Puskesmas Industri mendapat nilai 66.7% karena hanya bisa dilaksanakan pada 2 kelurahan saja. Masalah yang ditemukan pada program sanitasi adalah meningkatnya target cakupan dari 2% menjadi 50 % dalam kurun waktu yang terlampau singkat. Sedangkan masalah pada pelaksanaan STBM oleh puskesmas yang dinilai hanya sebesar 57

Upload: widianti-prawito

Post on 28-Sep-2015

223 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

6

TRANSCRIPT

BAB 4METODE PEMBELAJARAN

4.1 Deskriptif : dengan Mempelajari / Menelusuri Data-Data yang Berkaitan4.1.1 Buku PK PusDari data Laporan Penilaian Kinerja Puskesmas (PK Pus) bidang Kesehatan Lingkungan 2013 didapatkan masalah pada Puskesmas Industri yaitu : 1. Klinik sanitasi, cakupan puskesmas industri adalah 4 % sedangkan target cakupan adalah sebesar 50 %.2. Pelaksanaan kegiatan STBM oleh puskesmas (pemicuan), target PKPus adalah 42% (3 kelurahan dari total 6 kelurahan) dalam setahun. Sehingga perlu dilakukan pemicuan minimal di 3 kelurahan supaya target PKPus bisa tercapai (100%). Puskesmas Industri mendapat nilai 66.7% karena hanya bisa dilaksanakan pada 2 kelurahan saja.Masalah yang ditemukan pada program sanitasi adalah meningkatnya target cakupan dari 2% menjadi 50 % dalam kurun waktu yang terlampau singkat. Sedangkan masalah pada pelaksanaan STBM oleh puskesmas yang dinilai hanya sebesar 66,7% dikarenakan Puskesmas ditargetkan untuk melakukan program pemicuan pada 3 kelurahan dalam 1 tahun dengan mencari dana secara mandiri. Puskesmas Industri hanya mampu melaksanakan program pemicuan pada 2 kelurahan yaitu pada kelurahan Tlogopatut dan Karangpoh.Karena pelaksanaan kegiatan STBM oleh puskesmas tahun 2013 baru terbatas pada pemicuan maka kami ingin menindak lanjuti dengan melakukan peninjauan secara langsung pelaksanaan STBM di salah satu kelurahan tersebut.4.1.2 Profil Puskesmas Industri Visi : Terwujudnya pelayanan kesehatan dasar yang prima di wilayah Puskesmas Industri Gresik.Misi : 1. Mewujudkan pelayanan kesehatan dasar yang prima2. Meningkatkan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu, merata dan terjangkau dalam bentuk promotif, preventif, dan kuratif.3. Meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat4. Memberikan rasa aman dan nyaman bagi petugas dan pasien.5. Membangun citra pelayanan dengan memperlakukan pengguna layanan sebagai pusat perhatian.Motto: Kesembuhan, Kepuasan Anda, Kebahagiaan kami. Masyarakat sehat dambaan kita bersama.Data umum : Nama Puskesmas : Puskesmas Industri Alamat dan Telepon : Jl. Arif Rahman Hakim No.100 Telepon: (031) 3985877 Kecamatan : Gresik Kabupaten : Gresik Propinsi : Jawa Timur Tahun : 2013Data Wilayah :1. Geografis, administrasi, batas wilayahPuskesmas Industri merupakan puskesmas yang terletak di wilayah Kecamatan Gresik, dengan batas wilayah kerja sebagai berikut: Sebelah Utara: wilayah Puskesmas Nelayan Sebelah Timur: wilayah Puskesmas Alun - Alun Sebelah Selatan: wilayah Puskesmas Gending Sebelah Barat: wilayah Puskesmas ManyarLuas wilayah Puskesmas Industri adalah 1,9 km2 terbagi menjadi 6 kelurahan.2. Jumlah PendudukJumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Industri pada tahun 2012 sebanyak 27.103 jiwa terdiri dari 13.486 laki laki dan 13.617 perempuan dan jumlah KK 7.907, jumlah rumah 6.150, jumlah RT 121, jumlah RW 37.3. Kepadatan PendudukKepadatan penduduk pada wilayah kerja puskesmas Industri sebesar 16.265 jiwa/km2 dan yang terpadat penduduknya adalah kelurahan Trate (47.038 jiwa/km2).4. Keadaan EkonomiMata pencaharian penduduk di kelurahan wilayah Puskesmas Industri tahun 2012 dibagi menjadi 4, yaitu :a. Pedagang, paling banyak di Kelurahan Sidokumpul sebanyak 1.417 penduduk.b. PNS / ABRI, paling banyak di Kelurahan Sidokumpul sebanyak 668 penduduk.c. Swasta, paling banyak di Kelurahan Ngipik sebanyak 1.518 penduduk.d. TNI/POLRI, paling banyak di Kelurahan Sidokumpul sebanyak 67 penduduk.5. Tingkat pendidikan masyarakatTingkat pendidikan masyarakat di wilayah Puskesmas Industri tercantum dalam berikut ini.

Tabel 4.1 Tingkat Pendidikan MasyarakatKelurahanTKSDSMPSMUPerguruan Tinggi

Sidokumpul3151330321832321314

Sukorame11662519202209329

Ngipik2563553861353

Tlogopatut70484393696184

Trate5663955801150110

Karangpoh988474232156

Jumlah14213273622381322146

4.1.3 Data-Data Cakupan Program yang DiperlukanKelurahan Tlogopatut terdiri dari 3 RT dan 4 RW, terletak kurang lebih 5 kilometer dari kantor Kecamatan Gresik, dan termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Industri. Jumlah rumah di RW 004 adalah 140 rumah dengan 151 kepala keluarga dan jumlah penduduk tetap 621 jiwa (laki-laki 288 orang, perempuan 311 orang, balita 42 orang, Ibu hamil 3 orang). Jumlah kader lingkungan adalah 7 orang. Rata-rata pendidikan umum yang adalah lulusan Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Menengah Atas. Mayoritas mata pencaharian warga adalah sebagai karyawan pabrik dan ibu rumah tangga.Pada masalah STBM ini program kesehatan lingkungan mendapat bantuan dari iuwash.

4.1.4Issue FaktualDalam menangani masalah sanitasi di Kabupaten Gresik, Dinas Kesehatan Gresik telah menjalankan program STBM Nasional sejak tahun 2008 sesuai Kepmenkes No. 852/ MENKES/SK/IX/2008 tentang Strategi Nasional STBM. Lebih lanjut Dinas Kesehatan Gresik merencanakan program pemicuan STBM yang dilaksanakan secara bertahap dari tahun 2012 hingga tahun 2013. STBM sendiri merupakah aplikasi nyata dari sebuah paradigma baru untuk sanitasi total yang pro-masyarakat miskin dan mendukung peningkatan lebih cepat. Wilayah Puskesmas Industri mencakup 6 Kelurahan, yaitu Tlogopatut, Karangpoh, Sidokumpul, Sidorame, Ngipik, dan Trate.STBM merupakan salah satu sub program dari kesehatan lingkungan yang sedang diutamakan saat ini. Sebagai salah satu pendekatan pada masyarakat, STBM diharapkan menimbulkan kesadaran bahwa sanitasi adalah masalah bersama karena dapat berimplikasi kepada semua masyarakat sehingga pemecahannya juga harus dilakukan dan dipecahkan secara bersama. Pada dasarnya STBM adalah pemberdayaan dan tidak membicarakan masalah subsidi. Artinya, masyarakat yang dijadikan guru dengan tidak memberikan subsidi sama sekali.Pemicuan pelaksanaan STBM pada wilayah kerja Puskesmas Industri hanya dapat dilaksanakan pada dua dari tiga kelurahan yang dijadikan target cakupan pada tahun 2013. Hal ini terjadi karena minimnya anggaran yang dimiliki puskesmas. Puskesmas akhirnya mencari sumber dana sendiri dari lintas sektor untuk memenuhi pembiayaan program pemicuan STBM. Puskesmas Industri mendapat dana dan kesempatan dari iuwash dan USRI, telah melakukan program pemicuan di kelurahan Tlogopatut dan Karangpoh. Kelurahan Tlogopatut RW 004 kami pilih sebagai sample dalam laporan ini dikarenakan beberapa alasan sebagai berikut :a. Kelurahan ini merupakan salah satu dari dua kelurahan yang telah dilakukan pemicuan oleh Puskesmas Industri bagian Kesehatan Lingkungan.b. Tlogopatut seringkali memenangkan lomba kebersihan lingkungan yang diadakan oleh berbagai instansi baik tingkat kecamatan maupun kabupaten. Kelurahan Tlogopatut RW 004 terdiri dari 150 rumah dan 30 diantaranya memiliki balita. Kami menggunakan 30 rumah dengan balita sebagai sample karena salah satu kriteria yang ada pada lembar formulir verifikasi rumah STBM pada pilar 1 poin ke 4 adalah Tinja bayi atau lansia (jika ada) dibuang ke dalam kloset (WC). Rumah dengan balita kami nilai paling cocok digunakan sebagai sample karena mencakup seluruh kriteria verifikasi yang dinilai. Setelah dilakukan peninjauan secara langsung mengenai pelaksanaan STBM di kelurahan tersebut didapatkan adanya masalah. Dari 30 sample yang diambil didapatkan ada 12 sample yang tidak menjalankan STBM walaupun pelaksanaan pemicuan menurut data PK Pus sudah mencapai 100%.Pada pilar 1 STBM (Stop BABS, di setiap rumah), didapatkan seluruh rumah sudah memiliki jamban sehat namun masih ditemukan individu yang tidak membuang tinja bayi dengan benar. Popok sekali pakai yang berisi tinja bayi langsung di buang pada tempat sampah umum tanpa dibersihkan terlebih dahulu. Pada pilar 2 (cuci tangan pakai sabun), sebagian besar keluarga sudah memiliki sarana dan prasarana untuk melakukan cuci tangan pakai sabun, namun mengenai saat penting kapan harus mencuci tangan kebanyakan diantara mereka tidak mengetahuinya.Pada pilar 3 (Pengolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga), diperoleh andanya individu yang tidak menutup makanan yang tersaji sekalipun tudung saji (penutup makanan) tersedia di ruangan tersebut.Sedangkan pada pilar 4 dan 5 (Pengolahan Sampah dan Limbah cair Rumah Tangga) telah dijalankan dengan baik dan benar.Kebanyakan dari masyarakat Kelurahan Tlogopatut merupakan lulusan SD-SMA sehingga pengetahuan mereka mengenai sanitasi sangatlah kurang maka perlu penyuluhan yang lebih lama, sarana yang memadai, dan kader yang kompeten.

4.2 Wawancara dan Konsultasi4.2.1Dengan Kepala Puskesmas Industri Dari hasil konsultasi didapatkan hasil bahwa permasalahan yang ada adalah mengenai hasil uji petik program pemicuan yang kurang memuaskan. Dengan pemicuan yang 100%, jumlah rumah yang tidak STBM adalah 53%.

4.2.2Dengan Kepala Bidang P3 Kesling Pembimbing di Dinkes dan Pengelola Program PuskesmasDari hasil konsultasi didapatkan bahwa kelurahan Tlogopatut merupakan desa yang bisa dijadikan sampel mengenai masalah STBM.Dari hasil konsultasi dengan kepala bidang di dinkes didapatkan bahwa tema mengenai STBM diizinkan untuk menjadi tema UKM penulis. 4.2.3Dengan Tokoh Masyarakat / Komunitas Sasaran ProgramDari hasil wawancara diketahui bahwa kelurahan Tlogopatut RT 004 memang sering menjadi wakil kelurahan maupun kecamatan dalam berbagai perlombaan mengenai kebersihan lingkungan. Program pemicuan mengenai STBM memang sudah dilaksanakan dan sedang digalakkan dalam lingkungan RT/RW. Masih ada beberapa warga yang belum aktif mengikuti program STBM, yaitu seperti warga yang tinggal di kos dengan luas ruangan yang kurang memadai, terkesan sempit dan padat penduduk. Hal ini disebabkan karena masyarakat tidak memiliki biaya yang cukup dan keterbatasan lahan.4.3Hasil Diskusi Kelompok Bersama4.3.1Pembimbing AkademikDari hasil diskusi, diperoleh cukup banyak revisi, pada judul, BAB I (Latar belakang sampai tujuan), kerangka konsep, fish bone, flowchart, MICUA (dihapus), perubahan pada USG dan CARL serta pada Gantt Chart.

4.3.2 Kabid P3 KeslingDari hasil diskusi, diperoleh cukup banyak revisi terutama pada judul, kerangka konseptual dan fish bone.

4.3.3Kepala Puskesmas IndustriDari hasil diskusi, diperoleh beberapa revisi terutama pada bagian visi-misi puskesmas Industri dan fish bone.

4.3.4 Kepala Program Kesling PuskesmasDari hasil diskusi dengan kepala program Kesling Puskesmas diperoleh masukan dan informasi mengenai jalanya program pemicuan dan saran yang ingin diberikan.Saran serta harapan yang diberikan menjadi salah satu pertimbangan dalam menentukan pemecahan masalah.

4.3.5Pembimbing Akademik (Latihan Presentasi dan Presentasi UKM)Dari hasil latihan presentasi dan presentasi UKM didapatkan revisi pada kerangka konsep, fish bone, penggunaan terminologi, dan langkah-langkah CTPS.Disepakati penggunakan kata uji petik untuk mengganti kata survei.

64