bab 3.pdf

Upload: kusnanto-eko-wibowo

Post on 02-Mar-2016

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • BAB III PENGANTAR NERACA ENERGI

    Pada bab terdahulu, telah dipelajari hukum kekekalan massa. Pada bab

    ini akan dibahas aplikasi hukum kekekalan energi pada bidang teknik kimia.

    Hukum kekekalan energi didasarkan pada tidak ada energi yang tercipta dan

    dimusnahkan, tetapi energi dapat berubah bentuk. Pr insip ini akan dibahas

    secara seksama dalam bab ini.

    Pada bab ini akan diterjemahkan hukum kekekalan energi menjadi

    sebuah persamaan umum yang dapat diaplikasikan untuk menghitung

    peneracaan atau kuant itas energi dalam sistem proses atau alur. Persamaan

    umum neraca energi pada dasarnya mudah untuk diselesaikan, namun ket ika

    diaplikasikan maka persamaan yang terbentuk sering dihadapkan pada

    keharusan untuk memanipulasi dan memodifikasi persamaan sehingga mudah

    untuk diselesaikan.

    Kesukaran yang mungkin dihadapi karena dalam persamaan neraca

    energi sering berkaitan dengan variabel terukur sepert i suhu, tekanan,

    komposisi fase, dan kerapatan yang kadang kala sifat -sifat tersebut dinyatakan

    dalam sebuah fungsi. Dalam neraca zat, variable yang langsung berhubungan

    dengan pembentukan neraca adalah laju airan dan komposisi yang merupakan

    variabel fisika. Sedangkan pada neraca energi, variable fisika sepert i

    komposisi, fase dan suhu harus dapat dinyatakan menjadi kandungan energi.

    3.1. Defenisi

    Sistem adalah sesuatu yang menjadi usat perhat ian. Komplemen dari sistem

    disebut lingkungan. Jadi, bila reaktor dan kandungannya adalah sistem yang

    sedang dipelajari, maka lingkungan dipahami semua yang ada kecuali reaktor

    dan isinya (lihat Gambar 3.1).

    Gambar 3.1. Sistem dan Lingkungannya

    Sistem terdiri dari sitem terbuka, dimana zat dapat berpindah kelingkungan

    dan sistem tertutup dimana zat t idak dapat berpindah ke lingkungan. Pada

    sistem tertutup massa tetap.

    Untuk menerangkan kuant itaif sistem, diperlukan sifat -sifat yang dapat

    terukur, dimana sifat tersebut pada berlaku secara berterusan (sifat

    makroskopik). Contoh sifat makroskopik berkaitan dengan suhu, tekanan,

    volume spasifik atau tekanan dan lain-lain. Sifat makroskopis dapat dibagi dua

    yaitu sifat ekstensif dimana ber laku sifat penambahan atau perbandingan

    terhadap ukuran sistem, sepert i volume, massa dan kandungan energi.

    Sedangkan sifat intensif dimana sifat tersebut t idak tergantung pada ukuran

    sistem, sepert i suhu, tekanan, fraksi mol dan volume spesifik.

    3.1. Bentuk Energi yang Digambarkan dengan Massa

    Hukum dasar kekekalan energi adalah: t idak ada energi yang musnah atau

    tercipta, sehingga untuk semua kasus ber laku:

    sistemdalam dienergi akumulasi

    sistemdarilingkungan ke keluar energi

    lingkungan dari sistemke masuk Energi

    Apabila terjadi perpindahan energi dari lingkungan ke sistem atau sebaliknya

    dihitung sebagai perubahan energi antara keduanya yang dapat dinyatakan juga

    dalam bentuk konversi energi.

  • 3.1.1. Energi Potensial