bab 3 mesin dc (karakteristik generator dc).pdf

Upload: rico-sinaga

Post on 07-Jul-2018

300 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 BAB 3 Mesin DC (Karakteristik Generator DC).pdf

    1/16

    Dasar Tenaga Elektrik Kunt2014 Page 1

    BAB 3. MESIN DC  –  (Karakteristik Generator DC)

    Dipandang dari sisi suplai arus, secara umum mesin DC dapat dibedakan menjadi:- Generator DC → mensu plai daya ke luar

    - Motor DC → disuplai daya dari luar

    Dilihat dari konstriksinya, secara umum mesin DC dapat dibagi menjadi:- Mesin DC Shunt

    - Mesin DC Seri

    - Mesin DC Kompon (kompon panjang/ pendek, kompon kumulatif/ diferensial)

    Model konstruksi berbagai mesin DC dapat dilihat pada gambar 2.0 di bawah.

    (i) (ii) (iii)

    (iv) (v) (vi)

    (vii) (viii)

    Gambar 2.0 Berbagai konfigurasi Mesin DC

    (i) Mesin DC Shunt

    (ii) Mesin DC Seri(iii) Mesin DC Kompon Pendek (Kompon Kumulatif)

    (iv) Mesin DC Kompon Panjang (Kompon Kumulatif)

    (v), (vi) Mesin DC Kompon Pendek Diferensial(vii), (viii) Mesin DC Kompon Panjang Diferensial

  • 8/18/2019 BAB 3 Mesin DC (Karakteristik Generator DC).pdf

    2/16

    Dasar Tenaga Elektrik Kunt2014 Page 2

    3.1 Generator DCKecepatan operasi mesin DC jenis generator adalah tetap yaitu sesuai dengan penggerak

    mula ( prime mover ). Pada operasi untuk penggunaan umum, penggerak mula dilengkapi dengan pengatur kecepatan ( speed governor ) sehingga kecepatan generator praktis konstan. Dalam

    kondisi seperti itu, kinerja yang ditawarkan pembangkit terutama dalam hubungan antara

    eksitasi, tegangan dan beban terminal. Untuk mempermudah melihat hubungan tersebut,digunakan bentuk grafis yang memperlihatkan kurva yang dikenal sebagai karakteristik pembangkit. Karakteristik ini sekilas menunjukkan perilaku generator pada kondisi beban yang

     berbeda.

    3.2 Karakteristik Generator DCKarakteristik penting generator DC:

      OpenCircuit Characteristic (OCC), Kurva memperlihatkan hubungan antara pembangkit

    emf pada keadaan tanpa beban (E0) dan arus medan (If) pada kecepatan konstan. Hal ini jugadikenal sebagai kurva jenuh (saturasi) karakteristik magnetik atau tanpa beban. Bentuknya

     praktis sama untuk semua generator baik untuk eksitasi-terpisah atau eksitasi-sendiri. Data

    untuk kurva OCC diperoleh dari ekpsperimen menggunakan generator tanpa-beban dankecepatan konstan, kemudian mencatat perubahan tegangan terminal sebagai variasi arus

    medan.

      Karakteristik Internal atau Karakteristik Total (E/Ia ),  Kurva memperlihatkan hubungan

    antara pembangkitan emf pada keadaan berbeban ( E ) dan arus jangkar ( Ia). e.m.f.   E  kurang

    dari  E 0 karena efek demagnetisasi reaksi jangkar. Oleh karena itu, kurva ini akan terletak di bawah karakteristik sirkuit terbuka (OCC). Karakteristik internal yang menarik terutama

    untuk desainer. Hal ini tidak dapat diperoleh secara langsung dengan eksperimen. Hal ini

    disebabkan voltmeter tidak bisa membaca e.m.f. yang dihasilkan pada beban karena droptegangan resistans jangkar. Karakteristik internal dapat diperoleh dari karakteristik eksternal

     jika belitan resistans diketahui karena efek reaksi jangkar meliputi kedua karakteristik.

     Karakteristik Eksternal (V/I L), Kurva ini menunjukkan hubungan antara tegangan terminal(V ) dan arus beban ( I  L). Tegangan terminal V   akan kurang dari  E   karena drop tegangan di

    sirkuit jangkar. Oleh karena itu, kurva ini akan terletak di bawah karakteristik internal.

    Karakteristik ini sangat penting dalam menentukan kesesuaian generator untuk tujuan tertentu.Hal ini dapat diperoleh dengan melakukan pengukuran secara simultan tegangan terminal dan

    arus beban (dengan voltmeter dan ammeter) dari generator terbebani.

    3.3 Karakteristik Untai Terbuka Generator DCO.C.C. untuk Generator DC ditentukan sebagai berikut. Belitan medan dari Generator

    DC (seri atau shunt) diputus dari mesin dan dieksitasi secara terpisah dari sumber dc eksternalseperti yang ditunjukkan pada Gambar. (3.1) (ii). Generator dijalankan pada kecepatan tetap

    (yaitu, kecepatan normal). Medan arus ( I f ) dinaikkan dari nol dalam langkah-langkah dan nilai-

    nilai yang sesuai dari yang dihasilkan emf ( E 0) dibaca pada voltmeter yang dihubungkan pada

    terminal jangkar. Ketika memplot hubungan antara E0 dan  I f , diperoleh karakteristik rangkaianterbuka seperti ditunjukkan pada Gambar. (3.1) (i).

  • 8/18/2019 BAB 3 Mesin DC (Karakteristik Generator DC).pdf

    3/16

    Dasar Tenaga Elektrik Kunt2014 Page 3

    (i) (ii)Gambar 3.1

    Poin-poin berikut dapat dicatat dari O.C.C .:

    - Ketika arus medan adalah nol, ada beberapa emf yang dihasilkan OA. Hal tersebut disebabkanoleh sisa magnetisme (sering disebut dengan magnet sisa) dalam kutub medan.

    - Pada rentang yang cukup lebar medan arus (hingga ke titik B dalam kurva), kurva linear. Halini karena dalam kisaran ini, keengganan (reluktan) besi dapat diabaikan dibandingkan dengancelah udara. Reluktan celah udara konstan oleh karena itu linear.

    - Setelah titik B pada kurva, reluktan besi juga hadir ke dalam gambar. Hal tersebut karena pada

    kepadatan fluks tinggi, µr  pada besi mengalami penurunan dan reluktan besi tidak lagidiabaikan. Akibatnya, kurva menyimpang dari hubungan linear.

    - Setelah titik C pada kurva, kejenuhan magnetik kutub dimulai dan  E 0  cenderung mendatar

    (level off ).

    O.C.C.dari generator eksitasi-sendiri diperoleh dengan menjalankannya sebagai generator

    eksitasi-terpisah.

    3.4 Karakteristik Generator Eksitasi TerpisahKerugian yang jelas dari generator dc eksitasi-terpisah adalah bahwa kita memerlukan

    sumber DC eksternal untuk eksitasi, tetapi karena tegangan output dapat dikendalikan lebih

    mudah dan mempunyai rentang yang luas (dari nol sampai maksimum), maka jenis eksitasiseperti ini ditemukan di banyak aplikasi.

    Gambar 3.2

  • 8/18/2019 BAB 3 Mesin DC (Karakteristik Generator DC).pdf

    4/16

    Dasar Tenaga Elektrik Kunt2014 Page 4

    (i) Karakteristik Untai Terbuka (Open Circuit)O.C.C. generator eksitasi terpisah ditentukan dengan cara yang dijelaskan dalam Sec.

    (3.2/2.4). Gambar. (3.2/2.2) menunjukkan variasi yang dihasilkan e.m f. pada tidak ada bebandengan arus medan untuk berbagai kecepatan tetap. Perhatikan bahwa jika nilai kecepatan

    konstan dinaikkan, kecuraman kurva juga meningkat. Ketika arus medan adalah nol,

    magnetisme sisa di kutub akan menimbulkan ggl awal kecil seperti yang ditunjukkan.

    (ii) Karakteristik Internal dan EksternalKarakteristik eksternal generator terpisah dieksitasi adalah kurva antara tegangan terminal

    (V) dan beban IL saat ini (yang sama dengan arus dinamo dalam kasus ini). Untukmenentukan karakteristik eksternal, sirkuit set up seperti ditunjukkan pada Gambar. (3.3) (i).

    Sebagai arus beban meningkat, tegangan terminal jatuh karena dua alasan:

    (a) Reaksi jangkar melemahkan fluks utama sehingga emf aktual dihasilkan E pada beban

    kurang dari yang dihasilkan (E0) pada tidak ada beban.(b) Ada penurunan tegangan resistansi jangkar (=ILRa = IaRa).

    Karena alasan tersebut, karakteristik eksternal adalah kurva terkulai [kurva 3 padaGambar. 3.3 (ii)]. Perhatikan bahwa dalam ketiadaan reaksi jangkar dan jangkar drop, yang

    dihasilkan emf akan menjadi E0 (kurva 1).

    Karakteristik internal dapat ditentukan dari karakteristik eksternal dengan menambahkan

     penurunan I L Ra dengan karakteristik eksternal. Hal ini karena penurunan reaksi jangkar termasukdalam karakteristik eksternal. Kurva 2 adalah karakteristik internal generator dan jelas harus

     berada di atas karakteristik eksternal.

    (i) (ii)

    Gambar 3.3

    3.5 Pembangkitan Tegangan di Generator yang Self-Excited (Eksitasi-Sendiri)

    Akan kita lihat bagaimana tegangan build-up pada generator yang eksitasi-sendiri.

    (i) Generator Shunt

    Mempertimbangkan generator shunt. Ketika generator dijalankan pada kecepatankonstan, beberapa emf akan dihasilkan karena ada magnet sisa di kutub utama. E.m.f. kecil ini

    mengedarkan arus medan yang pada gilirannya menghasilkan fluks tambahan memperkuat fluks

    sisa yang asli (kolom yang disediakan koneksi belitan yang benar). Proses ini berlanjut dan

  • 8/18/2019 BAB 3 Mesin DC (Karakteristik Generator DC).pdf

    5/16

    Dasar Tenaga Elektrik Kunt2014 Page 5

    generator membangun tegangan yang dihasilkan secara normal mengikuti OCC seperti

    ditunjukkan pada Gambar. (3.4) (i).

    Hambatan medan   dapat diwakili oleh garis lurus melewati titik asal seperti

    ditunjukkan pada Gambar. (3.4) (ii). Kedua kurva dapat ditunjukkan pada diagram yang sama

    karena mereka memiliki ordinat yang sama [Lihat Gambar. 3.4 (iii)].

    Karena sirkuit medan bersifat induktif, ada penundaan dalam peningkatan arus saatmenutup peralihan rangkaian medan. Laju ketika arus meningkat tergantung pada tegangan yang

    tersedia untuk meningkatkan itu. Misalkan pada setiap saat, arus medan adalah i (= OA) danmeningkat pada laju di / dt. kemudian,

     =  +

     

    dengan:  = resistan untai medan total

     = induktan untai medan

    Pada anggapan seketika, total e.m.f. yang tersedia adalah AC [Lihat Gambar. 3.4 (iii)].

    Sejumlah AB dari c.m.f. AC yang diserap oleh drop tegangan   dan bagian sisanya BC

    tersedia untuk mengatasi L di / dt. Karena tersedia kelebihan tegangan ini, memungkinkan arusmedan untuk meningkatkan nilai OA. Namun, pada titik D, tegangan yang tersedia adalah OM

    dan semua diserap oleh drop i . Akibatnya, arus medan tidak dapat meningkat lebih lanjut dan

    generator berhenti membangkitkan.

    (i) (ii) (iii)

    Gambar 3.4

    Kita sampai pada kesimpulan yang sangat penting bahwa tegangan yang dibangun

    generator diberikan oleh titik persimpangan OCC dan garis resistansi medan. Jadi pada Gambar.

    (3.4) (iii), D adalah titik perpotongan dua kurva. Oleh karena itu generator akan membangunsebuah tegangan OM.

    (ii) Generator Seri Selama operasi awal, dengan belum adanya arus yang mengalir, tegangan sisa akan

    dihasilkan persis seperti dalam kasus generator shunt. Tegangan sisa akan menyebabkan arus

    mengalir melalui seluruh untai seri ketika untai ditutup. Selanjutnya tegangan akan dibangunmenuju titik ekuilibrium (keseimbangan) yang benar-benar analog dengan pembangkitan pada

  • 8/18/2019 BAB 3 Mesin DC (Karakteristik Generator DC).pdf

    6/16

    Dasar Tenaga Elektrik Kunt2014 Page 6

    generator shunt. Grafik tegangan pembangkitan akan mirip dengan generator shunt kecuali

     bahwa sekarang arus beban (bukan arus medan shunt untuk generator) akan diambil sepanjang

    sumbu x.

    (iii) Generator Kompon 

    Ketika generator kompon memiliki fluks medan seri membantu fluks medan shunt, mesindikatakan kompon kumulatif. Ketika bidang seri terhubung secara terbalik sehingga medanfluksnya berlawanan dengan fluks medan shunt, generator kemudian menjadi kompon

    diferensial.

    Cara termudah untuk membangkitkan tegangan di generator kompon adalah mulaistarting dalam keadaan tidak ada beban. Pada keadaan tanpa beban, hanya medan shunt yang

     berpengaruh. Ketika tanpa beban pembangkitan tegangan dicapai, generator diberi beban. Jika di

     bebani, tegangan naik, berarti koneksi bidang seri kumulatif. Jika tegangan turun secara

    signifikan, sambungan membentuk formasi kompon diferensial.

    3.6 Resistan Medan Kritis untuk Generator Shunt

    Kita telah melihat di atas bahwa tegangan yang dibangkitkan di dalam generator shunttergantung pada resistans untai medan. Jika resistansi untai medan R 1  (garis OA), maka

    generator akan membangkitkan sebuah tegangan OM seperti ditunjukkan pada Gambar. (3.5).

    Jika resistansi untai medan meningkat menjadi R 2  (garis OB), generator akan membangkitkan

    sebuah tegangan OL, sedikit lebih kecil dari OM. Sebagaimana resistan untai medan meningkat,kemiringan garis resistan juga meningkat. Ketika garis resistan medan menjadi tangen

    (bersinggungan) (garis OC) dengan OCC, generator hanya akan tereksitasi. Jika resistansi untai

    medan meningkat melampaui titik ini (katakanlah garis OD), generator akan gagal untuk eksitasi.Resistansi untai medan diwakili oleh garis OC (bersinggungan dengan OCC) disebut resistan

    medan kritis R C untuk generator shunt. Ini dapat didefinisikan seperti di bawah:

     Resistan untai medan maksimum (untuk kecepatan tertentu) dengan generator shunt yang hanya akan tereksitasi, dikenal sebagai resistan medan kritis.

    → Perlu dicatat bahwa generator shunt akan membangkitkan tegangan hanya jika resistan untai

    medan kurang dari resistan medan kritis.

    Gambar 3.5

    3.7 Resistan Kritis untuk Generator SeriGambar. (3.6) menunjukkan tegangan yang dibangkitkan dalam generator seri. Berikut

    R 1, R 2 dll. merupakan resistan total untai (hambatan beban dan gulungan resistan medan). Jika

    resistan untai total adalah R1, maka generator seri akan membangkitkan sebuah tegangan OL.

  • 8/18/2019 BAB 3 Mesin DC (Karakteristik Generator DC).pdf

    7/16

    Dasar Tenaga Elektrik Kunt2014 Page 7

    Garis OC bersinggungan dengan O.C.C. dan mewakili resistan kritis RC untuk generator seri.

    Jika resistansi total dari rangkaian tersebut lebih dari RC (katakanlah garis OD), generator akan

    gagal untuk membangkitkan tegangan. Perhatikan bahwa Gambar. (3.6) mirip dengan Gambar.(3.5) dengan perbedaan sebagai berikut:

    (i) Pada Gambar. (3,5), R 1, R 2 dll. mewakili resistan untai medan keseluruhan. Namun, R 1, R 2 

    dll pada Gambar. (3.6) merupakan resistan untai total (hambatan beban dan medan seri belitan resistan dll). 

    (ii) Dalam Gambar (3,5), arus medan saja digambarkan sepanjang sumbu-X. Namun, pada

    Gambar. (3.6) arus beban IL digambarkan di sepanjang sumbu-Y. Perhatikan bahwa dalam

    generator seri, arus medan = beban IL arus. 

    Gambar 3.6

    3.8 Karakteristik Generator Seri

    Gambar. (3.7) (i) menunjukkan koneksi dari generator belitan seri. Karena hanya ada satu

    arus (yang yang mengalir melalui seluruh mesin), arus beban adalah sama dengan arus yangmengeksitasi.

    Gambar 3.7

    (i) O.C.C

    Kurva 1 menunjukkan karakteristik untai terbuka (OCC) dari generator seri. Hal ini dapatdiperoleh secara eksperimental dengan mencabut gulungan medan dari mesin dan mengeksitasi

    menggunakan sumber DC terpisah seperti yang dibahas di Sec 3.2.

  • 8/18/2019 BAB 3 Mesin DC (Karakteristik Generator DC).pdf

    8/16

    Dasar Tenaga Elektrik Kunt2014 Page 8

    (ii) Karakteristik Internal

    Kurva 2 menunjukkan karakteristik total atau karakteristik internal generator seri. Inimemberikan hubungan antara emf E yang dihasilkan pada beban dan arus jangkar. Karena reaksi

     jangkar, fluks dalam mesin akan lebih kecil daripada fluks tanpa beban. Oleh karena itu, e.m.f. E

    yang dihasilkan pada kondisi beban akan kurang dari emf yang E0 yang dihasilkan pada kondisitanpa beban. Akibatnya, kurva karakteristik internal terletak di bawah kurva OCC; perbedaandiantara keduanya mewakili efek reaksi jangkar [Lihat Gambar. 3.7 (ii)].

    (iii) Karakteristik EksternalKurva 3 menunjukkan karakteristik eksternal generator seri. Ini memberikan hubungan

    antara tegangan terminal dan arus beban IL :

    V = E -  ( + )

    Oleh karena itu, kurva karakteristik eksternal akan terletak di bawah kurva karakteristik

    internal dengan jumlah yang sama dengan penurunan Ohmic [yaitu,  ( + ) dalam mesinseperti ditunjukkan pada Gambar. (3.7) (ii).

    Gambar 3.8

    Karakteristik internal dan eksternal DC seri generator dapat diplot satu sama lain seperti

    ditunjukkan pada Gambar. (3.8). Misalkan kita diberi karakteristik internal generator. Biarkan

    OC garis mewakili resistan dari seluruh mesin yaitu  + . Jika arus beban adalah OB, maka

    drop tegangan pada mesin adalah AB, yaitu:

    AB = drop Ohmic pada mesin = OB( + )

    Sekarang peningkatan tegak lurus dari titik B dan menandai titik b pada baris ini sehingga

    ab = AB. Maka titik b akan terletak pada karakteristik eksternal generator. Setelah prosedur yangsama, poin lain dari karakteristik eksternal dapat ditemukan. Sangat mudah untuk melihat bahwa

    kita juga bisa mem-plot karakteristik internal dari karakteristik eksternal.

    3.9 Karakteristik Generator Shunt

    Gambar (3.9) (i) menunjukkan koneksi dari generator belitan shunt. Arus jangkar  

    terpecah menjadi dua bagian; sebuah sebagian kecil  mengalir melalui belitan medan shunt

    sementara bagian utama  menuju ke beban eksternal.

  • 8/18/2019 BAB 3 Mesin DC (Karakteristik Generator DC).pdf

    9/16

    Dasar Tenaga Elektrik Kunt2014 Page 9

    (i) O.C.C.

    O.C.C. dari generator shunt mirip bentuknya dengan generator seri seperti ditunjukkan pada Gambar. (3.9) (ii). Garis OA merupakan resistan untai medan shunt. Ketika generator

    dijalankan pada kecepatan normal, akan membangkitkan sebuah tegangan OM. Pada saat tanpa

     beban, tegangan terminal generator akan konstan (= OM) yang diwakili oleh garis putus-putushorisontal MC.

    (ii) Karakteristik Internal

    Ketika generator dibebani, fluks per kutub berkurang karena reaksi jangkar. Maka, emf Eyang dihasilkan pada beban lebih kecil dari e.m.f. yang dihasilkan tanpa beban. Akibatnya,

    karakteristik internal (E/ Ia) turun ke bawah sedikit seperti ditunjukkan pada Gambar. (3.9) (ii).

    Gambar 3.9

    (iii) Kurva 2 menunjukkan karakteristik eksternal generator shunt. Ini memberikan hubungan

    antara terminal tegangan V dan arus beban IL. 

    V = E -  = E - ( + ) 

    Oleh karena itu, kurva karakteristik eksternal akan terletak di bawah kurva karakteristik

    internal dengan jumlah yang sama dengan penurunan sirkuit jangkar [yaitu, (IL + Ish) R a] sepertiditunjukkan pada Gambar. (3.9) (ii).

    Catatan.  Ini dapat dilihat dari karakteristik eksternal yang berubah dalam tegangan terminal

    mulai tanpa beban sampai beban penuh adalah kecil. Tegangan terminal dapat selalu

    dipertahankan konstan dengan menyesuaikan rheostat medan R secara otomatis.

    3.10 Resistan Eksternal Kritis pada Generator ShuntJika resistansi beban di terminal generator shunt menurun, maka beban meningkat arus?

     Namun, ada batas sampai peningkatan arus beban dengan penurunan resistan beban. Setiap penurunan resistan beban di luar titik ini, bukan meningkatkan arus, akhirnya menghasilkan

     berkurang arus. Akibatnya, karakteristik eksternal berubah kembali (kurva putus-putus) seperti

    ditunjukkan pada Gambar. (3.10). Tangen OA untuk kurva merupakan hambatan eksternalminimum yang diperlukan untuk eksitasi generator shunt pada beban dan disebut resistensi

    eksternal kritis. Jika resistan dari untai eksternal kurang dari resistan eksternal kritis (diwakili

  • 8/18/2019 BAB 3 Mesin DC (Karakteristik Generator DC).pdf

    10/16

    Dasar Tenaga Elektrik Kunt2014 Page 10

    oleh garis singgung OA pada Gambar. 3.10), mesin akan menolak untuk eksitasi atau akan de-

    eksitasi jika sudah running. Ini berarti hambatan eksternal sangat rendah hampir mebuat hubung

    singkat mesin dan menjauh dari eksitasinya.

    Gambar 3.10

    Catatan. Ada dua resistensi kritis untuk pembangkit shunt yaitu, resistan medan kritis (I), (ii)

    hambatan eksternal kritis. Untuk generator shunt untuk membangkitkan tegangan,sebelumnya tidak boleh melebihi dan yang terakhir tidak boleh menuju bawah.

    3.11 Bagaimana Menggambar O.C.C. pada Kecepatan BerbedaJika kita diberi O.C.C. dari generator pada kecepatan N1 konstan, maka kita dapat

    dengan mudah menarik OCC setiap N2  kecepatan konstan lainnya. Gambar (3.11)

    menggambarkan prosedur. Di sini kita diberi O.C.C. pada kecepatan konstan N1. Hal ini

    diinginkan mencapai menemukan O.C.C. dengan kecepatan konstan N2 (diasumsikan bahwa N1 

    < N2). Untuk eksitasi konstan, E  N.

     

     =

      atau E2 = E1  

     

    Gambar 3.11

    Seperti ditunjukkan dalam Gambar. (3.11), untuk If  = OH, E1 = HC. Oleh karena itu, nilai

     baru e.m.f. (E2) untuk If  sama tetapi pada N2 i

  • 8/18/2019 BAB 3 Mesin DC (Karakteristik Generator DC).pdf

    11/16

    Dasar Tenaga Elektrik Kunt2014 Page 11

    E2 = HC  

     = HD

    Ini menempatkan titik D pada O.C.C. baru di N2. Demikian pula, titik lainnya dapat

    ditemukan mengambil nilai yang berbeda dari If . Tempat titik-titik ini akan menjadi O.C.C. di

     N2.

    3.12 Kecepatan Kritis (NC)

    Kecepatan kritis generator shunt adalah kecepatan minimum di bawah ini yang gagaluntuk eksitasi. Jelas, itu adalah kecepatan yang resistan medan shunt yang diberikan merupakan

    resistan kritis. Pada Gambar. (3.12), kurva 2 sesuai dengan kecepatan kritis karena garis resistan

    medan shunt (Rsh) adalah tangensial terhadapnya. Jika generator berputar pada kecepatan penuh

     N, OCC baru bergerak ke atas dan garis R'sh menggambarkan resistan kritis untuk kecepatan ini.

    Gambar 3.12

     Kecepatan  Resistan Kritis

    Dalam rangka mencari kecepatan kritis, diambil sembarang titik C yang cocok pada

    sumbu eksitasi dan tegak lurus sehingga memotong Rsh dan R'sh garis pada masing-masing titik-

    titik B dan A. kemudian,

     =

      atau  = N  

     

    3.13 Kondisi Pembangkit Tegangan Generator ShuntKondisi yang diperlukan untuk tegangan build-up di generator shunt adalah:

    (i) Harus ada beberapa magnet sisa dalam kutub pembangkit.

    (ii) Koneksi dari gulungan medan harus sedemikian rupa sehingga arus medan memperkuatmagnet sisa.

    (iii) Hambatan dari rangkaian medan harus lebih kecil dari resistan kritis. Dengan kata lain,

    kecepatan generator harus lebih tinggi dari kecepatan kritis.

    3.14 Karakteristik Generator Kompon

    Dalam generator kompon, baik eksitasi seri dan shunt digabungkan seperti yangditunjukkan pada Gambar. (3.13). Belitan shunt dapat dihubungkan langsung di sepanjang

  • 8/18/2019 BAB 3 Mesin DC (Karakteristik Generator DC).pdf

    12/16

    Dasar Tenaga Elektrik Kunt2014 Page 12

     jangkar saja (short-shunt connection S = kompon pendek) atau di sepanjang jangkar ditambah

    medan seri (long-shunt connection G = kompon panjang). Generator kompon dapat dijadikan

    generator kompon kumulatif atau kompon diferensial. Yang terakhir ini jarang digunakan dalam praktek. Oleh karena itu, kita akan membahas karakteristik generator kompon-kumulatif. Dapat

    dicatat bahwa karakteristik eksternal generator kompon shunt panjang dan pendek hampir

    identik.

     Karakteristik Eksternal Gambar. (3.14) menunjukkan karakteristik eksternal generator kompon secara kumulatif.

    Eksitasi seri membantu eksitasi shunt. Derajat kompon tergantung pada peningkatan eksitasi seridalam meningkatkan arus beban.

    Gambar 3.13

    (i) Jika kumparan belitan seri begitu disesuaikan, maka dengan meningkatnya arus bebantegangan terminal aka meningkat pula, hal ini disebut generator over-compound . Dalam

    kasus seperti itu, karena arus beban meningkat, mmf medan seri meningkat dan cenderung

    meningkatkan fluks sehingga menghasilkan tegangan. Peningkatan tegangan yangdihasilkan lebih besar dari drop  sehingga bukannya menurun, meningkatnya teganganterminal ditunjukkan oleh kurva A pada Gambar. (3.14).

    (ii) Jika kumparan belitan seri begitu disesuaikan, maka dengan meningkatnya arus beban,

    tegangan terminal secara substansial tetap konstan, hal itu disebut generator  flat-compound .

    Belitan seri mesin tersebut memiliki jumlah yang lebih kecil dari kumparan mesin kompon-lebih, karena itu, tidak meningkatkan fluks sebanyak arus beban yang diberikan. Akibatnya,

    tegangan beban penuh hampir sama dengan tegangan tanpa beban seperti yang ditunjukkan

    oleh kurva B pada Gambar (3.14).

    (iii) Jika belitan medan seri memiliki jumlah yang lebih kecil dari kumparan pada mesin kompon-datar,tegangan terminal jatuh dengan meningkatnya arus beban seperti yang ditunjukkan oleh kurva CGambar. (3.14). Mesin seperti ini disebut generator under-compound . 

  • 8/18/2019 BAB 3 Mesin DC (Karakteristik Generator DC).pdf

    13/16

    Dasar Tenaga Elektrik Kunt2014 Page 13

    Gambar 3.14

    3.15 Regulasi TeganganPerubahan tegangan terminal generator antara beban penuh dan tanpa beban (dengan

    kecepatan konstan) disebut regulasi tegangan, biasanya dinyatakan sebagai persentase daritegangan pada beban penuh.

    % regulasi tegangan =

      100

    Dengan  = Tegangan terminal generator tanpa beban

     = Tegangan terminal generator beban penuh

    Perhatikan: bahwa pengaturan tegangan generator ditentukan dengan untai medan dankecepatan dipertahankan konstan. Jika pengaturan tegangan generator adalah

    10%, itu berarti bahwa tegangan terminal meningkat 10% karena perubahan

     beban dari beban penuh ke tanpa beban.

    3.16 Operasi Paralel Generator DC

    Dalam pembangkit listrik DC, listrik biasanya dipasok dari beberapa pembangkit berkapasitas kecil yang terhubung secara paralel, bukan dari satu generator besar. Hal ini

    disebabkan beberapa alasan berikut:

    (i) Continuity of service (Kontinuitas layanan)

    Jika generator tunggal yang besar digunakan dalam pembangkit listrik, maka dalam kasuskerusakannya, seluruh pabrik akan ditutup. Namun, jika daya dipasok dari sejumlah unit-

    unit kecil yang beroperasi secara paralel, maka dalam kasus kegagalan satu unit, kontinuitas

     pasokan dapat dipertahankan oleh unit-unit lain yang sehat.

    (ii) Efficiency (Efisiensi)Generator berjalan paling efisien saat dibebani sesuai ukuran kapasitasnya. Biaya listrik

    kurang per kWh saat output generator dibebani secara efisien. Oleh karena itu, ketika permintaan beban pada pembangkit listrik berkurang, satu atau lebih generator dapat ditutup

    ( shut down) dan unit yang tersisa dapat dibebani secara efisien.

  • 8/18/2019 BAB 3 Mesin DC (Karakteristik Generator DC).pdf

    14/16

    Dasar Tenaga Elektrik Kunt2014 Page 14

    (iii) Maintenance and repair (Perawatan dan perbaikan)Generator umumnya memerlukan rutin pemeliharaan dan perbaikan. Oleh karena itu, jika

    generator dioperasikan secara paralel, operasi rutin atau darurat dapat dilakukan denganmengisolasi generator yang bermasalah sementara beban disuplai dari unit yang lain. Ini

    mengacu pada keamanan dan ekonomi.

    (iv) Increasing plant capacity (Penambahan papasitas pembangkit)Dalam dunia modern meningkatnya populasi, penggunaan listrik terus meningkat. Ketika

    diperlukan penambahan kapasitas, unit baru bisa diparalelkan dengan cara sederhana dengan

    unit lama.

    (v) Non-availability of single large unit (Tidak tersedia unit tunggal yang besar)

    Dalam banyak situasi, satu unit berkapasitas besar yang diinginkan mungkin tidak tersedia.

    Dalam hal ini bahwa sejumlah unit yang lebih kecil dapat dioperasikan secara paralel untukmemenuhi kebutuhan beban. Umumnya unit tunggal yang besar lebih mahal.

    3.17 Menghubungkan Generator Shunt Secara ParalelGenerator di pembangkit listrik yang terhubung secara paralel melalui bus-bar. Bus-bar

    adalah batang tembaga tebal berat dan bertindak sebagai +Ve dan terminal -Ve. Terminal positif

    dari generator yang terhubung ke +Ve sisi bus-bar dan terminal negatif ke sisi negatif dari bus-

     bar.Gambar. (3.15) menunjukkan generator shunt 1 terhubung ke bus-bar dan memasok

     beban. Ketika beban pada pembangkit listrik meningkat melebihi kapasitas generator, generator

    shunt 2 dihubungkan secara paralel untuk memenuhi adanya permintaan beban meningkat.Prosedur untuk memparalelkan generator 2 dengan generator 1 adalah sebagai berikut:

    (i) Penggerak utama generator 2 dihidupkan hingga mencapai ukuran kecepatan. Sekarang

     beralih S4 di sirkuit bidang generator 2 ditutup.

    Gambar 3.15

    (ii) Selanjutnya pemutus sirkuit CB-2 ditutup dan eksitasi generator 2 disesuaikan sampai

    menghasilkan tegangan sama dengan tegangan bus-bar. Hal ini ditunjukkan pada voltmeter

    V2.

  • 8/18/2019 BAB 3 Mesin DC (Karakteristik Generator DC).pdf

    15/16

    Dasar Tenaga Elektrik Kunt2014 Page 15

    (iii) Sekarang generator 2 siap disejajarkan dengan generator 1. saklar utama S3, ditutup,

    sehingga menempatkan generator 2 secara paralel dengan generator 1. Perhatikan bahwa

    generator 2 tidak memasok beban apapun karena yang dihasilkan emf sama dengan bus-bartegangan. Generator dikatakan "mengambang" (yaitu, tidak memasok listrik ke setiap

     beban) pada bus-bar.

    (iv) Jika generator 2 siap digunakan untuk memberikan aliran arus, maka tegangan E yangdibangkitkan harus lebih besar dari tegangan bus-bar V. Dalam hal ini, arus yang akandisuplai adalah I = (E - V) / Ra, dengan Ra adalah resistansi dari untai jangkar. Dengan

    meningkatkan arus medan (maka menginduksi emf E), generator 2 dapat digunakan untuk

    menyuplai ke beban dengan jumlah sesuai yang dibutuhkan.(v) Beban dapat digeser dari satu generator shunt ke generator yang lain hanya dengan

    menyesuaikan eksitasi medannya. Jadi jika generator 1 harus ditutup, seluruh beban bisa

    digeser ke generator 2 asalkan memiliki kapasitas yang cukup untuk memasok beban itu.

    Dalam hal ini, mengurangi arus suplai oleh generator 1 hingga mencapai nol (ini akanditunjukkan dengan ammeter A1) dengan membuka CB 1 dan selalanjut buka juga saklar

    utama S1.

    3.18 Load SharingPembagian beban antara generator shunt secara paralel dapat dengan mudah diatur karena

    karakteristik penurunan tegangannya. Beban dapat bergeser dari satu generator ke generator yang

    lain hanya dengan menyesuaikan eksitasi medan. Akan dibahas pembagian beban dua generatoryang memiliki tegangan tanpa beban tidak seimbang.

    Biarkan E1, E2 = tanpa beban tegangan dari dua generator

    R1, R2 = resistansi jangkarV = tegangan terminal umum (tegangan Bus-bar)

    Kemudian,  =

      dan  =

     

    Dengan demikian arus keluaran dari generator tergantung pada nilai-nilai E1  dan E3.

     Nilai-nilai ini dapat diubah oleh rheostats medan. Tegangan terminal umum (atau bus-bar

    tegangan) akan tergantung pada (i) EMFs generator individu dan (ii) total arus beban disediakan.Hal ini umumnya diinginkan untuk menjaga bus-bar tegangan konstan. Hal ini dapat dicapai

    dengan menyesuaikan Eksitasi bidang generator beroperasi secara paralel.

    3.19 Generator Kompon ParalelGenerator under-kompon  juga beroperasi memuaskan secara paralel, tetapi generator

    over-compund  tidak akan beroperasi secara memuaskan kecuali bidang seri mereka diparalelkan.

    Hal ini dicapai dengan menghubungkan dua sikat negatif bersama-sama seperti yang ditunjukkan

     pada Gambar. (3.16) (i). Konduktor yang digunakan untuk menghubungkan sikat ini umumnyadisebut equalizer bar . Misalkan dilakukan usaha untuk mengoperasikan dua generator pada

    Gambar. (3.16) (ii) secara paralel tanpa bar equalizer. Jika, untuk alasan apapun, arus disuplaioleh generator 1 meningkat sedikit, arus dalam medan seri akan meningkat dan menaikkan

    tegangan yang dihasilkan. Hal ini akan menyebabkan generator 1 untuk mengambil lebih banyak

     beban. Karena beban total yang dipasok ke sistem adalah konstan, arus dalam generator 2 harusmenurun dan akibatnya medan seri melemah. Karena efek ini bersifat kumulatif, generator 1

    akan mengambil seluruh beban dan menyuplai generator 2 sebagai motor. Dalam kondisi seperti

  • 8/18/2019 BAB 3 Mesin DC (Karakteristik Generator DC).pdf

    16/16

    Dasar Tenaga Elektrik Kunt2014 Page 16

    itu, arus dalam dua mesin akan terarah seperti yang ditunjukkan pada Gambar. (3.16) (ii). Setelah

    mesin 2 berubah dari generator menjadi motor, arus di medan shunt akan tetap berada pada arah

    yang sama, namun arus dalam jangkar dan medan seri akan berbalik arah (mundur). Dengandemikian perilaku magnetisasi tersebut membuat fluks medan seri berlawanan arah dengan

    medan shunt. Ketika arus yang diambil oleh mesin 2 meningkat, aksi demagnetisasi medan seri

    menjadi lebih besar dan resultan medan yang dihasilkan menjadi lemah. Resultan medan yangdihasilkan akhirnya akan menjadi nol dan pada saat itu mesin 2 akan menghubung-singkat mesin1, membuka pemutus dari salah satu atau kedua mesin.

    (i) (ii)

    Gambar 3.16

    Ketika batang (bar ) equalizer digunakan, apakah tindakan stabilisasi eksis? dan mesintidak cenderung untuk mengambil semua beban. Untuk mempertimbangkan ini, anggap arus

    disuplai oleh generator 1 meningkat [Lihat Gambar. 3.16 (i)]. Peningkatan arus tidak hanya akan

    melewati medan seri generator 1 tetapi juga melalui equalizer bar dan medan seri generator 2.Oleh karena itu, tegangan dari kedua mesin meningkat dan generator 2 akan mengambil bagian

    dari beban.

    Ref:

    - Mehta, “Principles of Electrical Machines”, S.Chan & Company LTD., 2002 

    - Richard C. Dorf , “Systems Controls Embedded Systems Energy & Machines”, 3rd (2006)