8. bab 3 (ready).pdf

28
36 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) Persero yang berlokasi di Bandung tepatnya Jl. Moch. Toha No. 77. Untuk dapat mengenal objek penelitian ini, maka penulis akan menguraikan secara singkat sejarah perusahaan, visi, misi, tujuan, aktivitas perusahaan, struktur organisasi, deskripsi tugas dan metode penelitian yang digunakan. 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) Persero resmi berdiri melalui Peraturan Pemerintah PP No.34 / Tahun 1974. Sejak tanggal 30 Desember 1974 dengan keputusan Menteri Keuangan RI No.Kep.1711 / MK / IV / 12 / 1974 merupakan suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan status perseroan dan Negara melalui Depkeu sebagai pemilik saham. Dalam pengelolaannya, PT. INTI (Persero) di masukan ke dalam kelompok industri strategis bersama perusahaan pemerintah lainnya, diantaranya yaitu : a. IPTN (Industri Pesawat Terbang Nusantara) b. INKA (Industri Nasional Kereta Api) c. PT. PINDAD (Persero) d. PT. Barata Indonesia e. Lembaga Elektronik Nasional (LEN) f. PT. PAL (Persero) g. PT. Dahana h. PT. Boma Bisma Indra

Upload: vutuyen

Post on 14-Jan-2017

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 8. Bab 3 (Ready).pdf

36

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah PT. Industri Telekomunikasi Indonesia

(INTI) Persero yang berlokasi di Bandung tepatnya Jl. Moch. Toha No. 77. Untuk

dapat mengenal objek penelitian ini, maka penulis akan menguraikan secara

singkat sejarah perusahaan, visi, misi, tujuan, aktivitas perusahaan, struktur

organisasi, deskripsi tugas dan metode penelitian yang digunakan.

3.1.1 Sejarah Perusahaan

PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) Persero resmi berdiri

melalui Peraturan Pemerintah PP No.34 / Tahun 1974. Sejak tanggal 30 Desember

1974 dengan keputusan Menteri Keuangan RI No.Kep.1711 / MK / IV / 12 / 1974

merupakan suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan status perseroan

dan Negara melalui Depkeu sebagai pemilik saham. Dalam pengelolaannya, PT.

INTI (Persero) di masukan ke dalam kelompok industri strategis bersama

perusahaan pemerintah lainnya, diantaranya yaitu :

a. IPTN (Industri Pesawat Terbang Nusantara)

b. INKA (Industri Nasional Kereta Api)

c. PT. PINDAD (Persero)

d. PT. Barata Indonesia

e. Lembaga Elektronik Nasional (LEN)

f. PT. PAL (Persero)

g. PT. Dahana

h. PT. Boma Bisma Indra

Page 2: 8. Bab 3 (Ready).pdf

37

3.1.2. Aktifitas Perusahaan

PT. INTI (Persero) merupakan BUMN yang berada dibawah pengelolaan

Badan Industri Telekomunikasi Strategis (BPIS) yang bergerak dalam bidang

telekomunikasi. PT. INTI (Persero) adalah perusahaan milik Negara yang

bergerak di bidang telekomunikasi.

Fokus utama dalam PT. INTI (Persero) adalah menginfestasikan pelayanan

dalam bidang jasa penyedia alat-alat telekomumikasi seperti pengadaan telepon

rumah, telepon seluler, kabel telepon, dan jaringan-jaringan komunikasi yang

dibutuhkan oleh hampir seluruh perusahaan-perusahaan besar telekomunikasi dan

infokom.

Berdasarkan akta pendirian perusahaan, maksud dan tujuan pendirian PT.

INTI (Persero) ialah turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan

program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada

umumnya dan khususnya di bidang industri infokom dengan memperhatikan

prinsip-prinsip yang berlaku bagi perseroan.

3.1.3 Visi Misi PT. INTI (Persero)

Setiap perusahaan atau organisasi pasti mempunyai tujuan yang harus

dicapai, hal itu untuk kelangsungan hidup suatu perusahaan. Berikut adalah visi

dan misi PT. INTI (Persero) :

A. Visi

Menjadi pilihan pertama bagi pelanggan dalam mentransformasikan “mimpi”

menjadi “realita” (To be the costumer first choice in transforming dreams into

reality). Dalam hal ini “mimpi” diartikan sebagai keinginan atau cita-cita bersama

antara INTI dengan pelanggannya, bahkan seluruh stake holder perusahaan.

B. Misi

Untuk

1. Fokus PT. INTI (Persero) akan tertuju sepenuhnya pada kegiatan jasa

engineering yang sesuai dengan spesifikasi dan permintaan konsumen.

mencapai visi, PT. INTI (Persero) mempunyai misi yang harus dilakukan,

yaitu:

Page 3: 8. Bab 3 (Ready).pdf

38

2. Dalam menjalankan bisnis PT. INTI (Persero) akan berusaha semaksimal

mungkin untuk kepentingan stake holder.

3. Akan dikembangkan jaringan bisnis yang sinergis baik dengan pemakai jasa

PT. INTI (Persero) maupun pemasok demi menumbuh kembangkan kinerja

yang saling menguntungkan.

3.1.4 Motto PT. INTI (Persero)

PT. INTI (Persero) punya Motto yaitu “Trusted Partner”.

3.1.5 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur Organisasi (disain organisasi) dapat didefinisikan sebagai

mekanisme-mekanisme formal dengan nama organisasi yang dikelola. Struktur

organisasi menunjukan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-

hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian, atau posisi-posisi, maupun

orang-orang yang menunjukan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab

yang berbeda-beda dalam suatu organisasi.

Page 4: 8. Bab 3 (Ready).pdf

39

Berikut adalah susunan struktur organisasi PT. INTI (Persero) :

Gambar 3.1

Struktur Organisasi PT. INTI (Persero)

Sumber : PT. INTI (Persero)

Direktur Keuangan

Kadiv Hukum & Kepatuhan

Kadiv Umum

Direktur SDM & Umum

Kadiv A.M Indosat Group

Kadiv Pengembangan

Bisnis

Kadiv Sistem & IT

Direktur

Kadiv A.M. Telkom Group

Direktur Pemasaran

Kadiv Produksi & Purna Jual

Kadiv Operasi

Kadiv Sekertaris Perusahaan

Kadiv MSDM

Kadiv Sales Engineering

Kadiv A.M Non Operator Group

Kadiv A.M Other Camera Group

Kadiv SPI

Kadiv Akuntansi

Kadiv Pengadaan &

Logistik

Kadiv Keuangan

Kadiv Op Penjualan

Kadiv Man. Proyek

Direktur Operasi & Teknik

Kadiv Pengembangan

Produk

Page 5: 8. Bab 3 (Ready).pdf

40

3.1.6 Uraian Jabatan

Berdasarkan gambar di atas maka uraian dari tugas masing-masing

pegawai yang berdasarkan struktur organisasi diatas adalah sebagai berikut :

1. Direksi

Direksi adalah suatu dewan yang memimpin seluruh usaha korporasi dan

menjalankan misi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan, dengan

kinerja usaha yang mengutamakan kepuasan pelanggan yang maksimal.

Direksi dapat dibantu oleh tenaga fungsional sesuai dengan bidang keahlian

yang dibutuhkan. Direksi punya tugas pokok yaitu :

a. Menentukan strategi dan kebijakan umum perusahaan dalam jangka

pendek, menengah, panjang.

b. Menjalankan perusahaan sesuai dengan wewenang yang ditentukan dalam

anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan Negara atas ketentuan

pemerintah.

c. Membina dan mengawasi unit kerja.

d. Mengintegrasi strategi perusahaan dengan sasaran dan performasi divisi.

2. Divisi

Pembentukan divisi ditujukan untuk mendukung kelancaran kegiatan bisnis

dengan menyusun kebijakan-kebijakan strategi sesuai dengan fungsinya yang

menjadi acuan pelaksanaan kegiatan operasional pada unit kerja lain. Divisi

yang dimaksud terdiri dari :

a. Divisi Pengembangan Bisnis

Fungsi pengembangan bisnis, yaitu :

Menangani fungsi yang berhubungan dengan aktifitas pengembangann

bisnis yang ada dan mencari peluang bisnis baru yang prospektif.

RICE (Regional Infocomm Centre of Exellence), menangani Fungsi

yang berhubungan dengan pengembangan RICE, Urusan Operasional

& Pemeliharaan dan Administrasi & Keuangan.

b. Divisi Sekretaris Perusahaan

Pembentukan Divisi Sekretaris Perusahaan ditujukan untuk mendukung

dan membantu Direktur Utama dalam mengelola dan menjalankan

Page 6: 8. Bab 3 (Ready).pdf

41

kegiatan perusahaan yang meliputi bidang Biro dan Pelaporan Manajemen.

Divisi Sekretaris Perusahaan melaksanakan fungsi-fungsi yang

meliputinya, namun tidak terbatas pada :

Fungsi Biro Direksi, menangani fungsi yang berhubungan dengan

pelayanan kebutuhan Administrasi dan Operasional Direksi.

Fungsi Pelaporan Manajemen, menangani fungsi yang berhubungan

dengan Pelaporan Manajemen.

c. Satuan Pengawas Intern

Pembentukan satuan pengawas intern ditujukan untuk mendukung dan

membantu Direktur Utama dalam mengawasi jalannya kegiatan

Perusahaan meliputi bidang Audit Keuangan, Audit Operasi, serta Bidang

Perencanaan, Pengendalian dan Pengembangan Audit. Satuan Pengawas

Intern melaksanakan fungsi-fungsi yang meliputinya, namun tidak terbatas

pada :

Fungsi Audit Keuangan, menangani fungsi yang berhubungan dengan

pelaksanaan Audit Keuangan.

Fungsi Audit Operasi, menangani Fungsi Dukungan yang berhubungan

dengan pelaksanaan Audit Operasi.

Fungsi Perencanaan, Pengendalian dan Pengembangan Audit,

menangani urusan yang berhubungan dengan Administrasi

Perencanaan, Pengendalian dan Pengembangan Audit.

d. Divisi Akuntansi

Pembentukan Divisi Akuntansi ditujukan untuk mendukung dan

membantu Direktur Keuangan dalam mengelola dan menjalankan kegiatan

perusahaan meliputi bidang Akuntansi Manajemen, Akuntansi Keuangan,

Anggaran, Pelaporan dan Sistem Akuntansi. Divisi Akuntansi

melaksanakan fungsi-fungsi yang meliputinya, namun tidak terbatas pada :

Fungsi Akuntansi Manajemen, menangani Urusan Biaya, HPP dan

Persediaan.

Fungsi Akuntansi Keuangan, menangani Urusan Penjualan, Piutang

dan Hutang.

Page 7: 8. Bab 3 (Ready).pdf

42

Fungsi Anggaran dan Pelaporan, menangani urusan Anggaran dan

Pelaporan.

Fungsi Sitem Akuntansi, menangani urusan Sistem dan Prosedur.

e. Divisi Keuangan

Pembentukan Divisi Keuangan ditujukan untuk mendukung dan

membantu Direktur Keuangan dalam mengelola dan menjalankan kegiatan

perusahaan meliputi bidang Penagihan & Penerimaan, Strategi Pendanaan,

Pendanaan Operasional, Pajak & Asuransi serta Manajemen Aset. Divisi

Keuangan melaksanakan fungsi-fungsi yang meliputinya, namun tidak

terbatas pada :

Fungsi Penagihan dan Penerimaan, menangani urusan penagihan

Telkom Group (Penagihan Indosat Group & Aparivste, Penagihan

Operator lainnya & Administrasi Pendukung).

Fungsi Strategi Pendanaan, menangani urusan Pengelolaan Dana dan

Perencanaan Keuangan.

Fungsi Pendanaan Operasional, menangani urusan Vertivikasi,

Bendahara, dan Bank.

Fungsi Pajak dan Asuransi, menangani Urusan Pajak dan Asuransi.

Fungsi Manajemen Aset, menangani urusan yang berhubungan dengan

Optimasi Aset dan Portofolio Investasi.

f. Divisi Sistem & Teknologi Informasi

Pembentukan Divisi Sistem & Teknologi Informasi ditujukan untuk

mendukung dan membantu Direktur Keuangan dalam mengelola dan

menjalankan kegiatan perusahaan meliputi bidang infrastruktur teknologi

Informasi, Sistem Informasi Manajemen serta Pengembangan Sistem &

Teknologi Informasi. Divisi Sistem & Teknologi Informasi melaksanakan

fungsi-fungsi yang meliputinya, namun tidak terbatas pada :

Fungsi Infrastruktur Teknologi Informasi, menangani urusan

Infrastruktur Jaringan, Pengadaan Korporasi dan fungsi yang

berhubungan dengan Pelayanan Infrastruktur Teknologi Informasi.

Page 8: 8. Bab 3 (Ready).pdf

43

Fungsi sistem Informasi Manajemen, menangani urusan yang

berhubungan dengan pelayanan IT untuk mendukung proses bisnis

internal dan penjualan eksternal.

Fungsi Pengembangan Sistem & Teknologi Informasi, menangani

fungsi yang berhubungan dengan rencana strategi IT, mengembangkan

layanan IT, dan dukungan teknis pada internal dan penjualan eksternal.

g. Divisi Manajemen SDM

Pembentukan manajemen divisi SDM ditujukan untuk mendukung dan

membantu Direktur SDM & Umum dalam mengelola dan menjalankan

kegiatan perusahaan meliputi bidang pelayanan SDM. Remunerasi,

Pengembangan Sistem SDM & Organisasi, Pengembangan SDM,

Penilaian Kinerja dan Manajemen Kualitas.

Fungsi Pelayanan SDM & Remunerasi menangani urusan hubungan

Pegawai Pendukung Pelayanan SDM Remunerasi.

Fungsi Pengembangan Sistem SDM & Organisasi, menangani urusan

Pengembangan Sistem SDM Pengembangan Organisasi & Man. Power

Planing, Pengembangn Sistem Informasi SDM dan fungsi dukungan

dan/atau pelayanan pengembangan Sistem SDM & Organisasi.

Fungsi Pengembangan SDM & Penilaian Kinerja, menangani urusan

yang berhubungan dengan Pendidikan & Latihan dan Penilaian

Kinerja & Karir.

Fungsi Manajemen Kualitas, menangani fungsi yang berhubungan

dengan penerapan Manajemen Kualitas di perusahaan dan urusan

Administrasi & Dokumentasi.

h. Divisi Umum

Pembentukan Divisi Umum ditunjukan untuk mendukung dan membantu

Direktur Divisi Manajemen & Umum dalam Mengelola dan Menjalankan

kegiatan Perusahaan meliputi Bagian Umum & Rumah Tangga, Humas

dan CSR / PKBL. Divisi Umum melaksanakan fungsi-fungsi yang

meliputinya, namun tidak terbatas pada :

Page 9: 8. Bab 3 (Ready).pdf

44

Fungsi Umum & Rumah Tangga, menangani urusan Rumah Tangga &

Pemeliharaan, Administrasi Perkotaan dan fungsi dukungan dan atau

Pelayanan Umum & Rumah Tangga.

Fungsi Humas, menangani urusan Komunikasi Eksternal, Komunikasi

Internal, Hubungan Pemerintah, dan fungsi dukungan dan atau

pelayanan Public Relation.

Fungsi CSR / PKBL, menangani urusan Perencanaan & Pengendalian

PKBL dan Operasional PKBL.

i. Divisi Hukum & Kepatuhan

Pembentukan Divisi Hukum & Kepatuhan ditujukan untuk mendukung

dan membantu Direktur SDM & Umum dalam mengelola dan

menjalankan kegiatan perusahaan meliputi bidang Hukum, GCG dan

Kepatuhan.

Fungsi Hukum, menangani urusan Administrasi Legal, GCG &

Kepatuhan dan fungsi dukungan dan/atau Pelayanan Hukum.

Fungsi GCG, menangani fungsi dukungan dan/atau pelayanan GCG.

Fungsi Kepatuhan, menangani fungsi dukungan dan/atau Kepatuhan.

j. Divisi Account-Group TELKOM

Pembentukan Divisi Account-Group TELKOM ditujukan untuk

mendukung dan membantu Direktur Pemasaran dalam mengelola dan

menjalankan kegiatan Perusahaan dalam hal memasarkan produk dan jasa

untuk urea Telkom Group dan Account lain yang ditugaskan. Divisi

Group Telkom melaksanakan fungsi-fungsi yang meliputinya, namun

tidak terbatas pada :

Memperoleh kontrak penjualan berkualitas.

Sebagai agen perubahan untuk pertumbuhan perusahaan.

k. Divisi Account-Group Indosat

Pembentukan Divisi Account-Group Indosat ditujukan untuk

mendukung dan membantu Direktur Pemasaran dalam mengelola dan

menjalankan kegiatan Perusahaan, memasarkan produk dan jasa untuk

area Indosat Group dan Account lain yang ditugaskan.

Page 10: 8. Bab 3 (Ready).pdf

45

Divisi Account-Group Indosat melaksanakan fungsi-fungsi yang

meliputinya, namun tidak terbatas pada :

- Memperoleh kontrak penjualan berkualitas.

- Sebagai agen perubahan untuk pertumbuhan penjualan.

Untuk melaksanakan fungsinya, Kepala Divisi Account-Group Indosat

dibantu oleh beberapa account manager.

l. Divisi Account-Group Other Carriers

Pembentukan Divisi Account-Group Other Carriers ditujukan untuk

mendukung dan membantu Direktur Pemasaran dalam mengelola dan

menjalankan kegiatan perusahaan memasarkan produk dan jasa untuk

area Other Carriers Group dan Account lain yang ditugaskan.

Divisi Account-Group Other Carriers melaksanakan fungsi-fungsi

yang meliputinya, namun tidak terbatas pada:

- Memperoleh kontrak penjualan berkualitas.

- Sebagai agen perubahan untuk pertumbuhan perusahaan.

Untuk melaksanakan fungsinya, Kepala Divisi Account-Group Other

Carriers dibantu oleh beberapa Account Manager.

m. Divisi Account-Group Private Enterprises

Pembentukan Divisi Account-Group Private Enterprises ditujukan untuk

mendukung dan membantu Direktur Pemasaran dalam mengelola dan

menjalankan kegiatan Perusahaan memasarkan produk dan jasa untuk area

Private Enterprises Group dan Account lain yang ditugaskan.

Divisi Account-Group Private Enterprises melaksanakan fungsi-fungsi

yang meliputinya, namun tidak terbatas pada:

- Memperoleh kontrak penjualan berkualitas.

- Sebagai agen perubahan untuk pertumbuhan perusahaan.

Untuk melaksanakan fungsinya, Kepala Divisi Account-Group Private

Enterprises dibantu oleh beberapa Account Manager.

n. Divisi Sales Engineering

Pembentukan Divisi Sales Engineering ditujukan untuk mendukung

dan membantu Direktur Pemasaran dalam mengelola dan menjalankan

Page 11: 8. Bab 3 (Ready).pdf

46

kegiatan Perusahaan meliputi bidang Jaringan Wireline, Jaringan

Selular, Produk Pendukung, TI & Konten Manajemen Channel.

Divisi Account-Group Private Enterprises melaksanakan fungsi-fungsi

yang meliputinya, namun tidak terbatas pada:

- Fungsi Jaringan Selular, menangani fungsi yang berhubungan

dengan dukungan engineering untuk pemasaran produk dan jasa

pada Jaringan Selular.

- Fungsi TI & Konten, menangani fungsi yang berhubungan dengan

dukungan engineering untuk pemasaran produk dan jasa pada TI &

Konten.

Untuk melaksanakan fungsinya, Kepala Divisi Account-Group Private

Enterprises dibantu oleh beberapa Account Manager.

o. Divisi Operasional Penjualan

Pembentukan Divisi Operasional Penjualan ditujukan untuk

mendukung dan membantu Direktur Pemasaran dalam mengelola dan

menjalankan kegiatan Perusahaan meliputi bidang Komersial System

Integrator, Komersial Pemeliharaan, Perencanaan & Pengendalian

Penjualan serta Pendukung Penjualan

Divisi Operasional Penjualan melaksanakan fungsi-fungsi yang

meliputinya, namun tidak terbatas pada :

- Fungsi Perencanaan & Pengendalian Penjualan, menangani urusan

Perencanaan & Pengendalian Kontrak dan Perencanaan &

Pengendalian Penjualan.

- Fungsi Pendukung Penjualan, menangani urusan Administrasi

Pendukung Pemasaran.

p. Divisi Manajemen Proyek

Pembentukan Divisi Manajemen Proyek ditujukan untuk mendukung

dan membantu Direktur Operasi dan Teknik dalam mengelola dan

menjalankan kegiatan perusahaan meliputi bidang Pendukung

Manajemen Proyek, Perencanaan & Pengendalian Material,

Perencanaan & Pengendalian Proyek dan Kualitas Proyek.

Page 12: 8. Bab 3 (Ready).pdf

47

Divisi Manajemen Proyek melaksanakan fungsi-fungsi yang

meliputinya, namun tidak terbatas pada :

- Fungsi Pendukung Manajemen Proyek, menangani urusan

Perencanaan Anggaran & Biaya. Pendanaan Proyek dan fungsi

dukungan dan atau Pelayanan Perencanaan & Pengendalian.

- Fungsi Perencanaan & Pengendalian Material, menangani urusan

Perencanaan & Pengendalian Material, Perencanaan &

Pengendalian Distribusi dan fungsi dukungan dan atau pelayanan

Perencanaan & Pengendalian Material.

- Fungsi Kualitas Proyek, menangani urusan Standarisasi & Metode

Kerja, Evaluasi Proyek dan fungsi dukungan yang berhubungan

dengan Kualitas Proyek.

q. Divisi Operasi

Pembentukan Divisi Operasi ditujukan untuk mendukung dan

membantu Direktur Operasi dan Teknik dalam mengelola dan

menjalankan kegiatan Perusahaan meliputi bidang Pendukung Operasi,

Instalasi, Test & Commissioning, CME serta OSP.

Divisi Operasi melaksanakan fungsi-fungsi yang meliputinya, namun

tidak terbatas pada :

- Fungsi Pendukung Operasi, menangani urusan Administrasi

Pendukung Operasi, fungsi engineering, yang berhubungan dengan

Pelayanan Operasi serta fungsi Dukungan Operasi.

- Fungsi CME, menangani urusan yang berhubungan dengan

kegiatan operasional dan administrasi CME serta fungsi dukungan

Supervisor CME.

- Fungsi Operasi, membantu bagian-bagian yang berada dibawah

Divisi Operasi.

r. Divisi Pengadaan & Logistik

Pembentukan Divisi Pengadaan & Logistik ditujukan untuk

mendukung dan membantu Direktur Operasi dan Teknik dalam

mengelola dan menjalankan kegiatan Perusahaan meliputi bidang

Page 13: 8. Bab 3 (Ready).pdf

48

Perencanaan & Pengendalian Logistik, Pengadaan serta Gudang &

Distribusi.

Divisi Pengadaan & Logistik melaksanakan fungsi-fungsi yang

meliputinya, namun tidak terbatas pada :

- Fungsi Perencanaan & Pengendalian Logistik, menangani urusan

Perencanaan & Pengendalian dan fungsi yang berhubungan dengan

Analisa Harga & Sourcing.

- Fungsi Pengadaan I, menangani urusan yang berhubungan dengan

pemasok dalam negeri.

- Fungsi Pengadaan II, menangani urusan Kepabeaan, Pengadaan

Luar Negeri, urusan Pengadaan IV.

s. Divisi Produksi & Purna Jual

Pembentukan Divisi Produksi & Purna Jual ditujukan untuk

mendukung dan membantu Direktur Operasi dan Teknik dalam

mengelola dan menjalankan kegiatan perusahaan meliputi bidang

Managed Services, Produksi dan Perbaikan, Pelayanan Spare Part,

Perencanaan & Pengendalian Produksi, dan Purna Jual serta

Pendukung Produksi & Purna Jual.

Divisi Produksi & Purna Jual melaksanakan fungsi-fungsi yang

meliputinya, namun tidak terbatas pada :

- Fungsi Produksi dan Perbaikan, menangani urusan Produksi,

Perbaikan dan fungsi yang berhubungan dengan dukungan

pelayanan Produksi dan Perbaikan.

- Fungsi Pelayanan Spare Part, menangani urusan Maintenance

Support (Help Desk), Pengelolaan Spare Part, Warehouse &

Distribution dan fungsi yang berhubungan dengan dukungan

pelayanan Warehouse.

- Fungsi Perencanaan & Pengendalian Produksi & Purna Jual,

menangani urusan Perencanaan & Pengendalian Produksi & Purna

Jual, Perencanaan & Pengendalian Material, dan Gudang

Komponen.

Page 14: 8. Bab 3 (Ready).pdf

49

t. Divisi Pengembangan Produk

Pembentukan Divisi Pengembangan Produk ditujukan untuk

mendukung dan membantu Direktur Operasi dan Teknik dalam

mengelola dan menjalankan kegiatan perusahaan meliputi bidang

Pengembangan Produk dan Pendukung Pengembangan Produk.

Divisi Pengembangan Produk melaksanakan fungsi-fungsi yang

meliputinya, namun tidak terbatas pada :

- Fungsi Pengembangan Produk, menangani urusan yang

berhubungan dengan Pengembangan Produk.

- Fungsi Pendukung Pengembangan Produk, menangani urusan

Rekayasa Produk, Dokumentasi & Instruktur Pendukung dan

fungsi yang berhubungan dengan dukungan terhadap aktifitas

Pengembangan Produk.

- Fungsi Biro Direksi, menangani Fungsi yang Berhubungan dengan

pelayanan kebutuhan Administrasi dan Operasional Direksi.

3.1.7 Produk Perusahaan

Pada saat ini PT. INTI (Persero) telah mampu memproduksi dan merakit

berbagai macam perangkat dan peralatan serta jasa telekomunikasi adapun jenis-

jenis produk dan jasa yang dihasilkan antara lain meliputi :

1. IMO (Inti Mobile)

Merupakan telepon seluler pertama yang dibuat oleh PT. INTI (Persero)

sekaligus telepon seluler pertama yang berhasil dibuat oleh perusahaan

telekomunikasi di Indonesia. Dalam memproduksi telepon seluler IMO PT.

INTI (Persero) bekerja sama dengan perusahaan infokom nasional lainnya.

2. INTI Smart PBX

INTI Smart PBX,

adalah suatu aplikasi yang dikembangkan untuk komunikasi

berbasis IP. Aplikasi ini ditujukan untuk memenuhi konvergensi layanan

komunikasi yang meliputi suara, data dan video.

Page 15: 8. Bab 3 (Ready).pdf

50

3. iPUMC (INTI Power Utilities Monitoring & Control

iPUMC (

)

INTI Power Utilities Monitoring & Control), adalah suatu sistem

terpadu untuk memonitor dan mengontrol besaran-besaran daya yang

didukung dengan suatu sistem alarm sebagai solusi untuk pelaporan yang real

time

4. INTI Prima-110

, mengatasi keterbatasan personil maupun hambatan transportasi.

INTI Prima-110 adalah KWH Meter pra bayar, sesuai dengan standar PLN.

3.2. Metode Penelitian

3.2.1 Metode Penelitian yang Digunakan

Metode penilitian ini adalah suatu metode yang dilakukan untuk meneliti

dan menyelesaikan suatu masalah yang terjadi, untuk menyusun skripsi ini

dibutuhkan data dan informasi yang sesuai dengan sifat dan permasalahannya,

agar data yang diperoleh cukup lengkap untuk membahas permasalahan yang ada.

Metode penelitian yang digunakan penulis yaitu metode deskriptif. Sedangkan

sifat dari penelitian ini adalah verifikatif. Menurut Nazir (2003;54), menyatakan

bahwa :

“Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status

kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem

pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.”

Selain itu pun, dalam penelitian ini penulis menggunakan metode

verifikatif dimana menurut Nazir (2003;74) yaitu :

“Suatu penelitian untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang

berarti menguji kebenaran teori. Dengan demikian akan diperoleh

kesimpulan yang tepat dan akurat”.

Page 16: 8. Bab 3 (Ready).pdf

51

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data

Untuk tujuan pengumpulan data baik berupa data primer maupun data

sekunder, adapun teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian

ini meliputi :

1. Studi Literatur (Library Research): yaitu teknik pengumpulan data dengan

membaca dan mempelajari teori-teori yang terdapat dalam literatur-literatur

dan catatan tulisan yanh berkaitan dengan topik permasalahan yang menjadi

bahan penelitian lebih lanjut.

2. Studi Lapangan (Field Research): yaitu teknik pengumpulan data dengan cara

mengadakan kunjungan langsung di perusahaan yang dijadikan sebagai objek

penelitian, dengan cara :

a. Wawancara (Interview), dengan melakukan tanya jawab secara langsung

dengan pihak intern perusahaan sehingga akan diperoleh data atau

informasi yang dapat digunakan untuk menggambarkan dan menjelaskan

masalah-masalah yang berkaitan dengan pemberian kompensasi.

b. Kuesioner, yaitu suatu cara pengumpulan data dengan menyebarkan daftar

pertanyaan secara tertulis yang ditujukan kepada responden.

c. Observasi, yaitu kegiatan penelitian yang dilakukan dengan cara meninjau

dan meneliti secara langsung ke perusahaan yang akan diteliti.

3.2.3 Populasi dan Sampel

Dalam pengumpulan data primer dengan menggunakan metode deskriptif

perlu diambil sampel dari populasi. Sekaran yang dikutip Zulganef (2008;133)

mendefinisikan :

”Populasi sebagai keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal-

hal yang menarik bagi peneliti untuk ditelaah.”

Dari pengertian diatas, maka yang menjadi populasi dari penelitian ini

adalah keseluruhan karyawan Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) PT. INTI

yang berjumlah 39 orang.

Page 17: 8. Bab 3 (Ready).pdf

52

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase 1 Pria 20 51% 2 Wanita 19 49%

Total 39 100%

Tabel 3. 1

Data Karyawan Divisi SDM Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber : Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) PT. INTI (2012)

Definisi sampel menurut Zulganef (2008;134) adalah :

”Bagian atau subset dari populasi yang terdiri dari anggota-anggota

populasi yang terpilih.”

Sejalan dengan permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini adalah

teknik simple random sampling. Nazir (2003;279) mengemukakan bahwa :

“Simple Random Sampling adalah cara pengambilan sampel dari

anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan

tingkatan dalam anggota populasi tersebut.”

Untuk menentukan jumlah sampel peneliti menggunakan dasar menurut

Arikunto yang dikutip oleh Agustiana (2004;92), menyatakan bahwa :

”Apabila populasi kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semua populasi untuk dijadikan sampel sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika populasinya besar atau diatas 100 orang maka diambil 10% - 15 % atau 15% –20 % atau lebih dari itu “. Sedangkan menurut Nazir (2003;276) dalam menetapkan jumlah anggota

sampel,:

“Bilamana analisis yang dipakai adalah teknik korelasi, maka

banyaknya responden yang diambil sebagai anggota sampel minimal

sebanyak 30 subyek.”

Page 18: 8. Bab 3 (Ready).pdf

53

Berdasarkan pernyataan di atas ditambah adanya keterbatasan waktu, biaya,

dan tenaga maka penulis menetapkan jumlah anggota sampel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah 39 responden sesuai dengan jumlah keseluruhan

karyawan Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) PT. INTI yang berjumlah 39

orang. Dengan melakukan penelitian dari sebagian karyawan di bagian SDM

(Sumber Daya Manusia) PT. INTI (Persero) Jl. Moch. Toha No. 77 Bandung

tersebut, penulis mengharapkan bahwa hasil yang diperoleh dapat

menggambarkan populasi yang ada.

3.2.4 Variabel Penelitian

Agar penelitian skripsi ini lebih terarah, maka perlu ditentukan variabel-

variabel yang akan diteliti. Menurut Nazir (2005;123) yang dimaksud variabel

adalah:

“Variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai.”

Sedangkan menurut Simamora (2004;26) yang dimaksud variabel :

“Variabel adalah karakteristik, sifat, atau atribut yang memiliki

berbagai nilai.”

Disini variabel yang diteliti terdiri dari dua variabel, yaitu :

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas adalah suatu variabel yang dapat mempengaruhi variabel

lain (variabel bebas). Pelatihan yang diberikan perusahaan kepada

karyawan merupakan variabel yang mempengaruhi prestasi kerja.

2. Variabel Tidak Bebas (Dependent Variable)

Variabel tidak bebas adalah suatu variabel yang dapat dipengaruhi oleh

variabel lainnya (variabel terikat). Dalam penelitian ini, prestasi kerja

merupakan variabel yang dipengaruhi oleh pelatihan.

Page 19: 8. Bab 3 (Ready).pdf

54

3.2.5 Operasionalisasi Variabel

Table 3.2

Operasional Variabel

Variabel Konsep Variabel Indikator Skala

Variabel X

(Pelatihan)

Pelatihan adalah suatu proses

pendidikan jangka pendek

dengan menggunakan

prosedur yang sistematis dan

teroganisir dimana pegawai

non-manajerial mempunyai

pengetahuan dan

keterampilan teknis.

Mangkunegara (2002;44).

• Tujuan

• Sasaran

• Instriktur/pelatih

• Materi pelatihan

• Metode pelatihan

• Peserta

Ordinal

Variabel Y

(Prestasi

Kerja

Karyawan)

Prestasi kerja adalah suatu

hasil kerja yang dicapai

seseorang dalam melakukan

tugas-tugas yang dibebankan

kepadanya yang didasarkan

pada kecakapan,

pengalaman, dan

kesungguhan serta ketepatan

waktu. Hasibuan

(2003;105).

• Kesetiaan

• Prestasi Kerja

• Kejujuran

• Kedisiplinan

• Kreativitas

• Kerja sama

• Kepemimpinan

• Kepribadian

• Prakarsa

• Kecakapan

• Tanggung jawab

Ordinal

Page 20: 8. Bab 3 (Ready).pdf

55

3.2.6 Sumber Data

Data yang dipergunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan

data sekunder.

1. Data Primer

Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti (tidak

melalui media perantara). Data primer secara khusus dikumpulkan oleh

peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian. Data primer dapat berupa

opini subjek (orang) secara individual atau kelompok. Misalnya hasil

wawancara dengan pihak perusahaan atau responden karyawan PT. INTI

(Persero).

2. Data Sekunder

Merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung

melalui perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder

umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang telah tersusun

dalam arsip yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Data sekunder

diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:

a. Data sekunder internal, yaitu data yang didapat dari dalam perusahaan

dimana riset dilakukan, misalnya laporan perusahaan atau data-data

perusahaan.

b. Data sekunder eksternal, yaitu data yang berasal dari luar perusahaan,

misalnya data yang diperoleh dari buku, media cetak, jurnal atau internet.

3.2.7 Jenis Data

Menurut Simamora (2004;223) data dibagi dua, yaitu:

1. Data Kualitatif

Data Kualitatif adalah data yang mempresentasikan realita secara deskriptif

melalui kata-kata, kalimat ataupun uraian.

2. Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah representasi realita yang disimbolkan secara numerik

(dengan angka-angka).

Page 21: 8. Bab 3 (Ready).pdf

56

3.2.8 Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

3.2.8.1 Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengetahui sah / valid tidak suatu

kuisioner, suatu kuisioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner mampu

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut.

Pengujian validitas menurut Simamora (2004;172) yaitu :

”Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang ingin di ukur, dengan kata lain mampu memperoleh data yang dapat dari variabel yang diteliti.”

Semua item kuesioner yang digunakan untuk mengukur pelatihan dan

prestasi kerja karyawan, akan diuji validitasnya. Nilai validitas masing-masing

butir pertanyaan dapat dilihat pada nilai Correct item-Total Correlation masing-

masing butir pertanyaan. Dengan r tabel untuk 39 responden sebesar 0.316 maka

apabila data perhitungan SPSS koefesien korelasi (r) diketahui bahwa seluruh

korelasi item variabel X lebih besar dari r tabel maka instrumen dinyatakan valid.

Begitu pula untuk variabel Y, jika seluruh korelasi item varibel Y lebih besar dari

r tabel maka instrumen dinyatakan valid.

Kriteria pengujian validitas menurut Simamora (2004;174) keputusan

pada sebuah butir pertanyaan dapat dianggap valid, dapat dilakukan dengan

beberapa cara berikut :

• Jika r hitung > r tabel

• Jika r

, maka butir pertanyaan tersebut valid.

hitung < r tabel

, maka butir pertanyaan tersebut tidak valid

3.2.8.2 Uji Reliabilitas

Dalam pengujian reliabilitas menggunakan SPSS, langkah yang dapat

ditempuh yaitu sama dengan langkah pengujian validitas. Karena output keduanya

bersamaan muncul.

Pengertian Reliabilitas menurut Simamora (2004;177), adalah :

”Tingkat kehandalan kuesioner yang apabila diuji cobakan secara

berulang-ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data

yang sama.”

Page 22: 8. Bab 3 (Ready).pdf

57

Untuk kuesioner yang α mempunyai item banyak (Multi item

quetionnaire) umumnya diukur melalui Cronbach Alpha. Pengukuran reliabilitas

yang digunakan oleh penulis adalah one shoot atau pengukuran sekali saja yaitu

pengukuran yang dilakukan sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan

skor total. SPSS memberi fasilitas untuk mengukur reliabilitas, dengan uji statistik

cronbach alpha. Suatu konstruk atau variabel dinyatakan reliabel jika

memberikan nilai cronbach alpha 0.6.

Kriteria uji reliabilitis jika Cronbach’s alpha > 0.6

3.2.9 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dilakukan dengan cara membandingkan hasil wawancara

dengan pengamatan langsung serta hasil kuesioner dengan yang ada melalui

penjelasan yang sistematis.

Penulis mengumpulkan data dan mengolah data yang diperoleh dari

kuesioner dengan cara memberikan bobot penilaian dari setiap pertanyaan

berdasarkan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat

dan persepsi seseorang atau sekelompok orang Sugiyono (2003;88), bobot

penilaian skala likert sebagai berikut :

Tabel 3.3

Skala Likert

Keterangan Bobot

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Cukup Setuju 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Untuk pengolahan data yang digunakan alat bantu statistik dimana dengan

alat tersebut dapat memudahkan penafsiran untuk menganalisa apakah ada

hubungan antara variabel X dan variable Y serta seberapa besar pengaruhnya yang

akhirnya akan diperoleh suatu pedoman untuk menarik kesimpulan.

Page 23: 8. Bab 3 (Ready).pdf

58

Selanjutnya dicari rata-rata dari setiap jawaban responden, untuk

memudahkan penilaian dari rata-rata tersebut, maka dibuat interval. Dalam

penelitian ini penulis menentukan banyak kelas interval sebesar 5.

Rumus yang digunakan menurut Sudjana (2000;79) adalah sebagai

berikut:

rentang p =

banyak kelas interval

Keterangan :

p : Panjang Interval Kelas

rentang : Data tertinggi – Data terendah

banyak kelas Interval : 5

Berdasarkan rumus tersebut, maka panjang kelas interval adalah :

(5−1)

p = = 0.8

5

Maka interval dari kriteria penilaian masing-masing variable adalah

sebagai berikut :

Tabel 3.4

Interval Penilaian Variabel

Pelatihan Prestasi Kerja Karyawan

Interval Penilaian Interval Penilaian

1.00 – 1.79 Sangat Tidak Baik (STB) 1.00 – 1.79 Sangat Rendah (SR)

1.80 – 2.59 Tidak Baik (TB) 1.80 – 2.59 Rendah (R)

2.60 – 3.39 Cukup Baik (CB) 2.60 – 3.39 Sedang (Sd)

3.40 – 4.19 Baik (B) 3.40 – 4.19 Tinggi (T)

4.20 – 5.00 Sangat Baik (SB) 4.20 – 5.00 Sangat Tinggi (ST)

Page 24: 8. Bab 3 (Ready).pdf

59

Penulis menggunakan metode analisis statistik korelasi Rank Spearman.

Analisis Rank Spearman digunakan untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan,

serta arah hubungan antara variable independent (pelatihan) dengan variable

dependent (prestasi kerja karyawan).

3.2.9.1 Koefesien Korelasi Rank Spearman

Analisis ini mengukur kuat lemahnya hubungan dan arah variabel

independen (variabel bebas) dengan variabel dependen (variabel tidak

bebas/terikat). Kedua variabel tersebut diukur dalam skala ordinal. Adapun

rumusnya menurut Siegel (1997;225-257), sebagai berikut :

• Bila tidak ada angka kembar (skor sama)

• Bila terdapat angka kembar

Dengan ketentuan :

∑ ∑−−

= Txnnx12

32

Sedangkan

∑ ∑−−

= Tynny12

32

Dimana : rs = Koefisien korelasi rank spearman

n = Jumlah sampel

di = Selisih rank x dan rank y

X = Variabel Independent (pelatihan)

Y = Variabel Dependent (prestasi kerja karyawan)

∑ 2X = jumlah kuadrat variabel X

∑∑∑∑∑ −+

=22

222

2 yx

diyxrs

( )16

1 2

2

−−= ∑

nndi

rs

Page 25: 8. Bab 3 (Ready).pdf

60

∑ 2Y = jumlah kuadrat variabel Y

Rank kembar dapat dikatakan berpengaruh terhadap rs

namun apabila

proporsi dari rank kembar ini cukup besar, maka dalam perhitungan (koefisien

korelasi) perlu dimasukkan faktor koreksinya, yang dapat dihitung dengan rumus

sebagai berikut :

Dimana : T = Faktor koreksi

t = Banyaknya data yang memiliki angka kembar

Nilai dari koefisien kolerasi rank spearman adalah -1< rs

• Apabila (-) : berarti menunjukkan hubungan negatif atau

berlawanan arah

<1, di mana :

• Apabila (+) : berarti menunjukkan hubungan positif satu arah

Keterangan :

a. Apabila rs

b. Apabila r

= 1 atau mendekati 1, maka hubungan antara kedua

variabel kuat dan mempunyai hubungan yang searah atau positif.

s

c. Apabila r

= -1 atau mendekati –1, maka hubungan antara kedua

variabel kuat dan mempunyai hubungan negatif atau berlawanan

arah.

s

= 0 atau mendekati 0, maka hubungan antara kedua

variabel sangat lemah atau tidak terdapat hubungan sama sekali.

Perhitungan uji korelasi dilakukan dengan program SPSS 18. Untuk

menentukan kuat atau lemah hubungan antara variabel independent dan variabel

dependent dapat diukur berdasarkan pedoman sebagai berikut :

Analisis kuat lemahnya koefesien korelasi ini menurut Sugiyono

(2004;183), dapat digunakan sebagai pedoman seperti yang tertera pada tabel 3.5

berikut ini :

12

3 ttT −=

Page 26: 8. Bab 3 (Ready).pdf

61

Tabel 3.5

Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Koefesien Tingkat Hubungan

0.00 – 0.199 Sangat lemah

0.20 – 0.399 Lemah

0.40 – 0.599 Sedang

0.60 – 0.799 Kuat

0.80 – 1.000 Sangat kuat

3.2.9.2 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel X (pelatihan) terhadap variabel Y (prestasi kerja karyawan).

Koefisien determinasi dihitung dengan rumus:

Kd = rs2

× 100%

di mana :

Kd = Koefisien determinasi

rs

= Koefisien korelasi rank spearman

3.2.9.3 Pengujian Hipotesis

Kemudian untuk mengetahui apakah antara pelatihan dan prestasi kerja

karyawan berpengaruh positif atau negatif, maka perlu dilakukan pengujian

dengan hipotesis satu variabel, dengan rata-rata sampel > 30. Pengujiannya

sebagai berikut :

- Menentukan taraf signifikansi (α)

Menyatakan tingkat kekeliruan dalam pengujian hipotesis yang dapat

ditolerir. Tingkat kesalahan (α) yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebesar 5% (0.05), karena dianggap sudah cukup mewakili.

- Derajat Kebebasan (degree of freedom)

df = n-(k+l)

Page 27: 8. Bab 3 (Ready).pdf

62

Dimana:

Df = degree of freedom

n = Jumlah Sampel

k = Variabel Independent

1 = Variabel Dependent

- Untuk menguji signifikansi (tingkat keberartian) variabel x dengan

variabel y digunakan statistik uji t dengan rumus :

21)2(

rsnrst−

−=

Dimana:

rs

r

= Koefisien korelasi spearman

s2

n = Jumlah Sampel

= Koefisien determinasi

Untuk mendapatkan suatu kesimpulan apabila terdapat signifikan atau

tidaknya pengaruh antara pelatihan terhadap prestasi kerja karyawan maka hasil t

(hitung) dibandingkan dengan t (tabel), dengan kriteria sebagai berikut :

- t hitung < t tabel (α, df); maka H0 diterima dan Ha

- t

ditolak, berarti tidak

terdapat pengaruh antara pelatihan terhadap prestasi kerja karyawan.

hitung ≥ t tabel (α, df); maka H0 ditolak dan Ha

diterima, berarti terdapat

pengaruh antara pelatihan terhadap prestasi kerja karyawan.

Jika Ho dinyatakan dengan lebih kecil, maka Ha harus dinyatakan dengan

lebih besar. Hipotesis ini disebut hipotesis direksional. Pengujiannya

menggunakan uji satu pihak yaitu pihak kanan. Jika ingin memutuskan untuk

mengadopsi suatu sistem baru atau metode baru, maka uji satu pihak yang lebih

cocok untuk dipilih. Oleh sebab itu, uji satu pihak dapat membantu untuk

pengembangan suatu teori. Usman (2008;120). Sedangkan uji dua pihak disebut

hipotesis nondireksional atau tidak langsung., karena keputusan yang akan

diambil sebagai hasil dari penemuan penelitiannya. Jika ingin membuat suatu

Page 28: 8. Bab 3 (Ready).pdf

63

keputusan untuk memilih salah satu dari dua bentuk, maka uji dua pihak yang

cocok untuk dipilih.

Adapun pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pengujian hipotesis satu pihak yaitu pihak kanan:

H0

H

: r ≤ 0, Artinya tidak terdapat pengaruh yang positif antara

pelatihan dengan prestasi kerja karyawan.

a

: r > 0, Artinya terdapat pengaruh yang positif antara pelatihan dengan

prestasi kerja karyawan.

Gambar 3.2

Uji Signifikasi Koefisien Korelasi dengan Uji Satu Pihak

Daerah Penolakan H0

Daerah Penerimaan H0