bab 3 pemikiran ekonomi pra klasik

77
BAB 3 : PEMIKIRAN EKONOMI PRA KLASIK BAB 3 PEMIKIRAN EKONOMI PRA KLASIK 3.1. Zaman Yunani Kuno (Ancient Greeks) Sejak zaman terdahulu sebelum Yunani Kuno telah ada struktur masyarakat dengan penggolongannya seperti masyarakat di Mesopotamia di Lembah Sungai Tigris dan Euphrates serta sepanjang Sungai Nil di Mesir, dengan kehidupan beragraria dengan beberapa transaksi ekonominya, namun para filosof dan pemikir ekonomi secara khususr berusaha untuk mempelajari konsep-konsep ekonomi yang dimulai oleh para pemikir yang mulai secara terstruktur memikirkan konsep dasar ekonomi. Istilah economics berasal dari Yunani yang merupakan istilah untuk (rumah tangga). Oleh Xenophone istilah ini berasal dari kata Oikonomikes yang berarti manajemen rumah tangga. Pada awalnya filosof-filosof Yunani Kuno tidak mengidentifikasi secara terpisah antara ekonomi dengan masalah politik dan sosiologi. Sejarah Pemikiran & Perkembangan Ekonomi 19

Upload: aisyah-nabilah

Post on 24-Nov-2015

131 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

neo klasil

TRANSCRIPT

TUGAS AKHIR MATAKULIAH FILSAFAT ILMU

PAGE 47

BAB 3 : PEMIKIRAN EKONOMI PRA KLASIK

BAB 3PEMIKIRAN EKONOMI PRA KLASIK3.1. Zaman Yunani Kuno (Ancient Greeks)

Sejak zaman terdahulu sebelum Yunani Kuno telah ada struktur masyarakat dengan penggolongannya seperti masyarakat di Mesopotamia di Lembah Sungai Tigris dan Euphrates serta sepanjang Sungai Nil di Mesir, dengan kehidupan beragraria dengan beberapa transaksi ekonominya, namun para filosof dan pemikir ekonomi secara khususr berusaha untuk mempelajari konsep-konsep ekonomi yang dimulai oleh para pemikir yang mulai secara terstruktur memikirkan konsep dasar ekonomi. Istilah economics berasal dari Yunani yang merupakan istilah untuk (rumah tangga). Oleh Xenophone istilah ini berasal dari kata Oikonomikes yang berarti manajemen rumah tangga. Pada awalnya filosof-filosof Yunani Kuno tidak mengidentifikasi secara terpisah antara ekonomi dengan masalah politik dan sosiologi. Beberapa pemikir waktu itu antara lain Socrates, Plato Xenophone, dan Aristoteles membahas tentang ekonomi serta itu beliau menulis tentang hukum dan politik. Plato meletakkan dasar-dasar tentang tentang filosofof kedudukan raja, tentara/prajurit, pedagang/petani dan budak. Pada zaman Yunani kuno yang pemikiran tentang ekonomi mulai berkembang pada sekitar 400 tahun sebelum masehi. Pemikiran ekonomi pada masa ini masih melekat pada pandangan bahwa persoalan ekonomi masih merupakan bagian dari filsafat, khususnya filsafat moral, yang menyangkut tentang keadilan, kepatutan dan kelayakan. Pada masa Yunani kuno sudah dikenal teori tentang bunga uang, jasa tenaga kerja, perbudakan, dan perdagangan. Para pemikir ekonomi Zaman Yunani kuno, yang dapat dikatagorikan sebagai pemberi sumbangan pemikiran dalam ilmu ekonomi adalah, antara lain :

3.1.1. Xenophone (427-355 SM)

Xenophone adalah orang pertama yang menggunakan kata ekonomi secara pasti melalui risalah tulisan yang dibuatnya tentang manajemen yang efisien dan kepemimpinan yaitu The Oeconomicus. Oeconomicus berasal dari bahasa Yunani kuno yang terdiri dari kata Oikos yang berarti pengaturan atau pengelolaan, dan Nomos yang berarti rumah tangga, sehingga kata ekonomi diartikan sebagai pengelolaan rumah tangga.

Xenophone menekankan pada pembentukan organisasi dan administarasi secara efisien serta pembentukan kebijakan untuk organisasi tersebut, sisi kapasitas manusia dan kepemimpinan. Menurutnya pengelolaan yang baik akan membawa pada situasi yang surplus melalui keterampilan perintah dan pembagian kerja (Division of Labor). Pemikiran Xenophone menjadi cikal bakal paham kapitalis dan pahan merkantilisme, disamping itu ia juga membenarkan adanya system perbudakan. Kontribusi konsep-konsep pemikiran Xenophone, antara lain : Pemikiran dasar tentang pengelolaan rumah tangga, militer, perusahaan dan negara. Pemikiran tentang pengorganisasian dan administrasi yang baik dan efisien.

Pemikiran pencapaian kondisi surplus dari kegiatan ekonomi.

Pemikiran adanya pembagian kerja (Division of Labor).

Pemikiran Xenophone juga menunjukkan adanya beberapa kondisi yang lemah, antara lain :

Memunculkan pemikiran pemanfaatan yang sebesar-besarnya dari faktor produksi termasuk manusia sehingga menimbulkan munculnya perbudakan. Pemikiran pada materialisme memunculkan merkantilisme yang menyebabkan imperialisme dan kolonialisme dan tidak meimikirkan unsure pemerataan dan distribusi kekayaan dan pendapatan serta individualistis.3.1.2.Plato (427-327 SM)

Dikenal sebagai sebagai ahli ilmu politik, hukum dan pemerintahan. Plato juga menguasai masalah-masalah ekonomi terutama yang terkait dengan political economy secara menyeluruh. Dalam pemikirannya sebuah kota atau negara bertanggung jawab atas kebutuhan manusia, dan antar manusia ada asas saling melengkapi dan mendapatkan keuntungan dari hal tersebut.

Pemikiran tentang dasar-dasar ekonomi antara lain yaitu pada kota atau negara diatas memicu terjadinya teori pertukaran dan distribusi (Theory of Exchange and Distribution), pengenalan konsep spesialisasi dan pembagian kerja (Specialization and Division of Labor) untuk sebagai dasar mencapai efisiensi dan produktivitas. Menurut Plato segala bentuk keserakahan termasuk keuntungan dan bunga dan akan mengancam ketabilan yang ada, sehingga bentuk perdagangan dan perputaran uang harus diadministrasikan, sehingga secara aggregate akan menghasilkan kondisi yang seimbang (zero sum games), dimana hasil yang diperoleh satu pihak merupakan pengeluaran dari pihak lainnya.

Plato mengemukakan tiga doktrin yang berkaitan dengan pembagian jenis pekerjaan dalam struktur manajemen negara, yaitu: 1. Pengatur dan penguasa Negara atau orang pemerintahan yang bertugas dalam hal membuat peraturan dan kebijakan politik negara; 2. Prajurit atau tentara yang bertugas sebagai alat pertahanan dan kemanan negara, negara perlu melatih para tentara agar memiliki fisik yang sehat dan kuat; 3. Golongan pekerja, yang bertugas menyediakan kebutuhan bagi masyarakat, yang terdiri dari para petani dan pedagang.

Plato yakin bahwa bakat seseorang dapat menghasilkan barang dan jasa tertentu. Dampak dari pemikiran ini, perbudakan diperlakukan, karena merupakan suatu faktor dalam ekonomi normal. Ide-ide yang dikemukan oleh Plato memang sesuai dengan kondisi perekonomian waktu itu, namun ide tentang Division and Specialization of Labor dalam ilmu manajemen modern memunculkan istilah yang dikenal dengan istilah Job Enlargement and Enrichment, ide Plato berdampak pada munculnya kegiatan perbudakan.

Sebagai tokoh yang menguasai filsafat dan pemikir idealis, sumbangan pemikiran yang dapat diberikan bagi perkembangan pemikiran ekonomi dalah adalah bukunya yang berjudul Political Economic, Plato memilki pola pikir kaum ningrat yang memandang rendah mereka-mereka yang bekerja untuk mencari keuntungan. Pada karyanya yang lain yaitu Republic, Plato menuangkan pemikirannya tentang keadilan secara alamiah (nature of justice), bunga uang, tenaga kerja dari perbudakan dan perdagangan. Plato mengiingatkan bahwa manusia memiliki sifat hedonisme. Sifat ini adalah berkaitan naluri manusia untuk memperoleh materi yang sangat besar, jauh melebihi kebutuhan sewajarnya dan menekankan pada kesenanagan duniawi, sehingga manusia perlu mengendalikan nafsu keserakahannya. Kontribusi konsep-konsep pemikiran Plato, antara lain : Pemikiran perlunya intervensi pemerintah dalam hal pengaturan perekonomian.

Pemikiran tentang pertukaran dan distribusi serta asas saling melengkapi antara kota yang satu dengan yang lain menjadi cikal bakal pemikiran comparative advantage. Pemikirannya menekankan pada asas keadilan dan kerjasama serta bantu membantu dalam melakukan kegiatan ekonomi Pemikirannya tentang Division of labor and Specialisation merupakan benih dari prinsip untuk mencapai produktivitas dan efisiensi.

Pembagian kelas masyarakat akan memudahkan pengawasan dan pengembangan sikap profesionalisme. Pengendalian dari sikap yang berorientasi pada hedonisme akan membuat manusia menjadi lebih tenang dan terhindar dari sifat serakah..Beberapa kelemahan dari pemikiran Plato, antara lain : Bahwa pencapaian atas segala sesuatu didasarkan pada rasionalisme dibandingkan peran serta proses sosial, sehingga pemikirannya terlalu idealis (utopia). Bahwa pada uang melekat biaya uang/modal yang harus diperhitungkan dan keuntungan dari perputaran barang dan jasa akan menyebabkan peningkatan perekonomian, sehingga akan tidak produktif kegiatan ekonomi dengan tidak adanya keuntungan.

Dengan begitu besarnya peran pemerintahan dalam mengatur maka akan menyebabkan kesewenangan dan kekacauan dari pada suatu kondisi yang harmonis.

3.1.3. Protagoras (480-411 SM)

Kalau Plato adalah seorang Absolutis, maka Protagoras adalah seorang relatifis yang memegang prinsip tidak ada kebenaran yang objektif yang ada hanya pendapat subjektif saja. Menurut Protagoras, tergantung dari warga negara untuk memutuskan mencapai kesejahteraan dan bagaiman cara mencapainya. Protagoras lebih demokratis dibandingkan dengan Plato.

Subjektivitas Protagoras didasari antara fenomena persepsi keinginan manusia dan kebutuhan jasmaninya dan sikap aktif manusia. Menurutnya stabilitas social akan dapat dipastikan melalui partisipasi individual dalam menentukan tujuannya.

Protagoras juga tertarik dengan leadership dan administrative namun lebih menekankan pada peran admionitrator dan pemimpoin hanya sebatas pemberi arahan dan nasehat, tidak mengatur secara absolute. Pemikiran protagoras berkaitan dengan Theory of Labor dan Theory of Value dan ide dari subjektivitas individu.

Kontribusi lain yang dapat disumbangkan oleh Protagoras adalah :

Cara-cara pasar memaksimalkan utlity melalui fungsi-fungsinya dalam mengalokasi sumberdaya.

Penggunaan pengukuran kepuasan dalam melakukan evaluasi dalam membuat pilihan.

3.1.4.Aristoteles (384-322 SM)

Aristoteles dikenal selain ahli dalam bidang politik, ia juga banyak menulis tentang etika, biologi, psikologi, metafisika, dan logika. Aristoteles mengenalkan istilah isolated market yaitu dua pihak melakukan pertukaran yang berkaitan dengan subjektifitas memilih yang lebih disukai tanpa dipengaruhi pihak lainnya. Tidak seperti Plato yang menginginkan negara yang ideal, Aristoteles lebih menekankan kepada distribusi keadilan dimana kekayaan dan hak didisribusikan kembali dari pajak dan cukai, tradisi dan arahan pemerintah.

Aristoteles memperhitungkan antara kelangkaan dengan nilai guna, antara lain kondisi yang paradoksial bahwa apa yang jarang adalah barang yang lebih berharga dibandingkan dengan yang banyak seperti emas dan besi, atau semakin sulit diperoleh, maka akan menjadi lebih berharga . Pemikiran Aristoteles yang memberi kontribusi pada ilmu ekonomi, antara lain tentang teori nilai dan harga, kegiatan produksi untuk memenuhi kebutuhan adalah bersifat alamiah, teori uang yang memiliki tiga kegunaan, yaitu: (a) sebagai alat pertukaran (medium of exchange); (b) sebagai alat penimbun kekayaan (storage of value); dan (c) sebagai pengukur nilai (measure of value).

Selain itu Aristoteles juga mengemukakan perekonomian dalam masyarakat atau negara terdiri atas empat tingkatan atau tipe, yaitu: (a)Royal economy, yaitu perekonomian di tingkat negara dimana kegiatan ekspor, impor dan perpajakan sangat penting dalam kegiatan perekonomian; (b)Seraphic or Provincial Governor, yaitu suatu kegiatan ekonomi yang hanya ditandai dengan aliran barang yang berasal dari sektor pertanian; (c)City economy, yaitu perekonomian yang ditandai dengan terjadinya konsentrasi penduduk diperkotaan; dan (d)Personal economy, yaitu tingkat kegiatan ekonomi di sektor rumah tangga individual.

Beberapa kekuatan pemikiran yang dikemukakan Aristoteles adalah : Penggunaan data dalam analisisnya membuat pemahaman ekonominya lebih detail dan realistis.

Mengembangkan dan mengunakan metode logika induktif dan metode logika deduktif atau gabungan keduanya. Pemikirannya tentang teori nilai dan harga yang merupakan awal teori nilai tukar dan nilai guna dalam kaitannya dengan harga.

Pemikirannya tentang fungsi uang merupakan awal dari konsep moneter.

Sedangkan hal yang menjadi kekurangan pemikiran Aristoteles adalah :

Tidak mengembangkan Theory of Interest dimana dia menanganggap hal tersebut tidak natural dan menganggap meminjamkan uang dan menerima bunga dianggap kegiatan yang tidak produktif sehingga pemikirannya masih primitive tentang bunga.

Hal lain adalah fungsi uang sebagai alat tukar, penimbum kekayaan, dan pengukur nilai, ternyata telah berkembang sebagai komoditi, jadi berkembang melebihi pemikirannya.

Zaman Romawi dan Awal KristenZaman Romawi (sampai Abad ke 5), merupakan kelanjutan dari Zaman Yunani Kuno dalam perkembangan pemikiran ekonomi, termasuk didalamnya adalah masalah perdagangan, keuangan, peperangan, penjajahan dan perbudakan. Struktur sosial masyarakat pada zaman Romawi adalah budak, petani, pekerja industri, pedagang terakhir kaum bangsawan sipil atau militer.

Pencapaian tertinggi pada zaman Romawi adalah masalah hukum serta pencapaian kejayaan kerajaan Romawi untuk menguasai dunia. Secara umum hukum di zaman Romawi memberikan kerangka dan dasar pada masalah perekonomian. Sebenarnya tidak terlalu banyak pemikiran ekonomi yang muncul pada masa Romawi ini karena penekanannya adalah pada masalah hukum yang mendasari perekonomian dan penaklukan atas wilayah jajahan dan perbudakan.

Munculnya ajaran Kristen menyambung redupnya kerajaan Romawi, dan memberikan pengaruh kepada masalah kemasyarakatan. Bagi kerajaan Romawai yang terpenting adalah penundukan secara militer terhadap jajahannya, tetapi ajaran Kristen memiliki pandangan berbeda, yang menekankan bahwa kesejahteraan kesemuanya berasal dari Kerajaan Tuhan. Beberapa penulis dari ajaran awalkekristenan antara lain dari kalangan Saints : St. John Chrysostom, St. Basil, St. Jerome, St. Agustine, St. Ambrose (pada Abad ke 4).

Pada awal ajaran Kristen ajaran utama adalah ketertarikan terhadap masalah moralitas perilkau individual, dan masalah ekonomi menjadi kurang diperhatikan. Dapat disimpulkan pada masa Romawi dan awal munculnya Kristen masalah ekonomi mengalami penurunan dalam perhatian dan pemikiran sehingga tidak banyak memberikan kontribusi dalam perkembangan Ilmu ekonomi. Zaman Skolastik/Medieval

Pada era skolastik peran serta pengaruh gereja sangat kuat dala pemikiran ekonomi tokoh-tokohnya. Gereja mengembangkan ilmu pengetahuan dengan bahasa yang sama yaitu Latin untuk seluruh siswa yang belajar di gereja walaupun berasal dari negara-negara yang berbeda-beda. Begitu mengakarnya pengaruh gereja, bahkan Schumpeter menyebutkan Their Country was Christendom, their state the Church .

Setelah meninggalnya Raja Romawi pada akhir Abad ke 5, periode panjang sekuler menjadi menurun dan muncul ajaran Islam (700 M -1200 M), ajaran Islam memimpin dalam kekuatan, organisasi, pemerintahan, perbaikan social dan kualitas hidup, dalam literatur, ilmu pengetahuan. pengobatan dan filsafat dengan menyajikan dan mengembangkan ilmu pengetahuan pada era Yunani Kuno.

Sementara itu didunia Barat mengalami masa yang disebut Dark Ages, Pengaruh Islam merambah dunia termasuk para pemikir Islam, kontribusi penting dari pengaruh Islam adalah membawa kembali pemikiran-pemikiran Aristoteles pada dunia Barat. Setelah 1085, kota Toledo di Spanyol diambil alih dari bangsa Moors, dimulai era kebangkitan era skolastik oleh pendeta dan filosof gereja abad pertengahan selama sekitar 400 tahun berikutnya.

Masalah etika dan keadilan merupakan ciri utama pemikiran ekonomi aliran skolastik. Hal ini disebabkan oleh dominannya pengaruh ajaran gereja selama abad 17 sampai abad 19. Pandangan gereja tentang perdagangan adalah kepentingan ekonomi merupakan subordinate dari pengorbanan dan perilaku ekonomi merupakan salah satu aspek pribadi yang terikat dengan aturan-aturan moralitas. Pemikiran aliran Skolastik yang populer adalah tentang harga yang adil dan pantas atau just price, yaitu harga yang sama besarnya dengan biaya-biaya dan tenaga yang dikorbankan untuk menciptakan suatu komoditi.

Hirarki sosial pada masa ini bertipe hampir datar (platonic) yaitu golongan the peasantry (pekerja) , the military (prajurit) dan the clergy (pendeta), golongan terakhir ini menekankan pentingnya pengetahuan dan inilah yang menjadi rujukan dalam ajaran skholastik.

Metode pemikiran dari skolastik adalah dengan mempertanyakan sesuatu, kemudian melakukan interptretasi, melakukan proses deduktif dan logika dari pengalaman manusia dengan didasari kejujuran dan kewenangan. Ada beberapa banyak pemikir pada era skolastik ini, namun ada lima yang cukup menonjol yaitu Albertus Magnus (1206-1280), Thomas Aquinas (1225-1274), Henry of Friemar (1245-1340), Jean Buridan (12951358 dan Gerald Odonis (1290-1349). Kerangka dasar pengembangan pemikiran ekonomi pada masa skolastik dapat digambarkan pada Gambar 3.1.Pemikiran-pemikiran yang dikontribusikan oleh tokoh skolastik tersebut adalah :3.2.1. Albertus Magnus (1206 1280)

Dia adalah seorang uskup dan ahli gereja berkebangsaan Jerman, serta seorang Aristotelian dan mentor Thomas Aquinas. Pemikrannya yang paling penting adalah tentang : Labor and Expenses Salah satu pandangannya yang terkenal adalah mengenai harga yang adil dan pantas (just price), yakni harga yang sama besarnya dengan biaya-biaya dan tenaga kerja yang dikorbankan dalam menproduksi suatu komoditi sehingga harus ada keterkaitan antara harga dengan masalah etika. Pemikiran yang dikontribusikan pada ilmu ekonomi adalah Etika dan keadilan sangat menentukan dalam kegiatan ekonomi.

Pemikiran untuk penetapan harga yang adil yang sesuai guna menghindari praktek-praktek yang tidak sesuai dalam ekonomi. Dan dapat menghindarkan ketimpangan sosial. Beberapa hal yang belum terpikirkan oleh Albertus Magnus, adalah : Apabila hanya mempertimbangkan just price akan terjebak pada munculnya resiko transaksi yang lain seperti resiko modal, resiko investasi, serta resiko lainnya.

Biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja seharusnya adalah unsur biaya, bukan laba. Pencapaian hasil kerja elalui keuntungan tidak dapat dioptimalkan karena dibatasi oleh pemikiran unsur etika yang terlalu kaku.3.2.2. Thomas Aquinas (1225 1274)

Seorang murid dari Albertus Magnus berkebangsaan Italia, yang sangat pandai, pemikirannya hampir sama dengan Albertus Magnus namun lebih menekankan pada keiniginan manusia (Human Wants) Thomas Aquinas lahir pada tahun 1225 SM di Italia. Kontribusi utamanya adalah pada ajaran Aristoteles tentang teori nilai, yaitu double measure of goods (value in use versus value in exchange) dan selanjutnya adalah kontribusi bahwa kebutuhan (need/indigentia) menjadi pengatur dalam nilai. Pemikiran tentang Just Price dan keadilan yang berlaku dalam pertukaran barang dan jasa dan tidak setuju dengan bunga uang dengan alasannya karena uang pada hakekatnya hanya sebagai alat tukar.

Beberapa kontribusi pemikiran Thomas Aquinas : Konsep need/indigentia secara perlahan menjadi secara perlahan diperluas menjadi konsep utilitas dan permintaan efektif, distribusi pendapatan dan keadilan. Moralitas dalam aktivitas ekonomi menjadi hal yang sangat penting dan tentang bunga uang dalam dapat menimbulkan kesenjangan ekonomi masyarakat.

Kekurangan dalam pemikiran Thomas Aquinas antara lain : Aquinas tidak menjelaskan secara detail hubungan antara kebutuhan (need) dengan harga (price).

Penjelasan tentang mekanisme pasar tidak dijabarkan hanya menekankan pada Just price tidak pada market price.

Untuk masa kini dimana penjual dan pembeli sangat banyak, persaingan yang muncul akan sangat ketat sehingga penetapan harga akan melalui mekanisme persainagan ketat, tidak seperti jaman pertengahan.

3.2.3. Henry of Friemar (1245- 1340)Pengembangan konsep Indigentia/Need oleh Henry of Friemar yang berkebangsaan Jerman, adalah melanjutkan pemikiran Thomas Aquinas yang menekankan pada skala individu, sedangkan Friemar pada skala agregat. Konsep need pada masa scholasik tidak sama dengan konsep pada ekonomi modern, dimana harga adalah fungsi permintaan tetapi lebih diartikan sebagai amount desired in relation to what is available or demand in the face of scarcity.

Henry of Friemar mengemukakan kebutuhan secara umum terhadap kelangkaan, yaitu konsep sejumlah permintaan yang kuat atau besar, namun Indigentia/Need tidak akan menaikkan harga.Beberapa kontribusi pemikiran Henry of Friemars :

Konsep need/indigentia atau human wants diperluas menjadi skala aggregate. Pemikiran kelangkaan akan merujuk kepada pegembangan alokasi sumberdaya yang efisien dalam ekonomi. Pemikirannya tidak mampu menjelaskan fungsi permintaan terhadap harga.3.2.4. Jean Buridan (1295-1358)

Kontribusi pemikiran yang diberikan oleh Jean Buridan yang berkebangsaan Perancis pada Ilmu Ekonomi adalah pengembangan Theory of Value adalah konsep pemikiran Effective Demand. Buridan membuat Indigentia/Need dilatar belakangi oleh kemampuan membayar yang ada. Konsep pemikiran Buridan adalah melangkah dari kerangka Aristotelian yang memungkinkan perubahan dari konsep Medieval yang sempit yaitu Indigentia, yang aslinya bermakna Need kedalam generalisasi yang tidak membedakan keduanya.Beberapa kontribusi pemikiran Jean Buridan :

Konsep need/indigentia atau human wants dikembangkan dan dikaitkan dengan kemampuan membayar atau daya beli. Konsep ini menjadi ckal bakal budget constraint terhadap kebutuhan dan keinginan manusia dalam megalokasi sumberdaya yang ada. Mengarahkan pada asas moralitas laissez-faire yang kemudian bahwa pasar adalah penentu yang baik dari nilai.3.2.5. Gerald Odonis (1290-1349) & John Crell (1590-1633)Pertentangan pemikiran ekonomi pada abad pertengahan adalah tentang konsep penawaran yang didasari oleh tenaga kerja dan konsep permintaan sebagai bentuk dari indigentia/need, lalu muncul pemikiran untuk melakukan Synthesis dari kedua konsep tersebut oleh Gerald Odonis yang berkebangsaan Perancis dan John Crell yang Jerman. Pendekatan oleh Odonis secara spesifik focus kepada kelangkaan and kualitas manusia, yaitu keterampilan produstifnya bukan pada jumlahnya. Hal ini kemudian menujukkan jalan pada teori upah yang membedakan tingkat upah dengan masing-masing kemampuan atau keterampilan tenaga kerja. Beberapa kontribusi pemikiran Odonis dan Crell, adalah :

Konsep sintesa antara sisi permintaan dan biaya menjadi asal dari konsep penawaran dan permintaan. Pemikiran tentang pengupahan yang berbeda pada tingkat keterampilan pekerja memunculkan teori upah. Pemikiran jumlah tenaga kerrja dibandingkan dengan konsep kualitas tenaga kerja menjadi dasar konsep tenaga kerja.

Gambar 3.1.Kerangka Pengembangan The Theory of Value pada Zaman Scholastik. (Sumber : Ekelund & Hebert, 1997).Zaman Merkantilisme

Terdapat dua cara untuk menganalisis merkantilisme yaitu sebagai suatu doktrin dan proses sejarah. Merkantilisme berkembang sejak awal Abad ke 16 sampai dengan sampai dengan akhir Abad ke 18 (1500-1800 SM). Istilah merkantilime ini pertama kali disebut oleh Mirabeau tahun 1763, untuk menggambarkan situasi perekonomian saat itu yang dikuasai oleh para pedagang terutama di Eropa, terutama Portugis, Spanyol, Inggeris, Perancis dan Belanda.Banyak ide-ide dari merkantilis yang dibuat dan dihapus silih berganti, namun ada 9 prinsip merkantilis yang dapbuat oleh Philip von Wilhelm tahun 1684, yaitu :

1. Setiap jengkal tanah pada negeri akan digunkan untuk pertanian, pertambangan dan pabrikasi.

2. Bahan baku yang ada dalam negeri akan digunakan sebagai input untuk kegiatan pabrikasi dalam negeri, selama barang jadi memiliki nilai yang lebih tinggi dari bahan mentah.

3. Secara tidak terbatas, akan didukung populasi pekerja.

4. Semua ekspor emas dan perak akan dilarang dan sirkulasi uang dalam negeri akan dijaga tetap dalam negeri.

5. bahwa semua barang import akan dicegah sebanyak mungkin.

6. Barang impor tertentu masih diperbolehkan apabila dipertukarkan dengan barang dalam negeri disamping emas dan perak.

7. Sebanyak mungkin, import dibatasi untuk bahan baku yang dapat diselesaikan didalam negeri.

8. Mencari peluang untuk menjual hasil surplus produk kepada pihak asing, sejauh mungkin, untuk memperoleh dan menambah emas dan perak.

9. Bahwa tidak ada kegiatan impor yang diijinkan untuk barang-barang yang ada serta cocok yang dapat dipenuhi dari dalam negeri.

Doktrin merkantilis yang terkenal adalah bahwa suatu negara dapat menjadi kaya hanya dengan cara mengorbankan negara lain dan menghendaki surplus ekspor dan melakukan proteksi industri. Falsafah ekonominya berlandaskan pada aspek materialisme dan nasionalisme dengan semboyan beggar my neighbour policies . Merkantilisme adalah suatu stelsel politik ekonomi yamg menghendaki campur tangan pemerintah melalui proteksionisme dan politik kolonial untuk mencapai neraca perdagangan yang surplus. Beberapa dalil merkantilisme, sebagai berikut : 1. Negara yang memiliki neraca perdagangan yang surplus menunjukkan negara tersebut kaya karena terdapat aliran logam mulia ke dalam negeri,

2. Uang identik dengan kekayaan yang berfungsi sebagai alat tukar dan kesatuan alat hitung.

3. Menganjurkan agar pemerintah melakukan intervensi dalam kehidupan ekonomi guna untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.

4. Tidak perduli pada negara lain, yang penting negara sendiri menjadi makmur.Pemikir ekonomi aliran merkantilis yang dominan antara lain :

3.3.1. Jean Bodin (1530 1596)

Berkebangsaan Perancis, mengemukakan secara sistematis tentang teori uang dan harga. Pemikiran Bodin tentang uang merupakan cikal bakal teori kuantitas uang yang dikemukakan oleh Irving Fisher. Pemikiran Bodin lainnya adalah bahwa negara memiliki kekuatan mutlak terhadap warga negara, karena negara berada di atas hukum, sehingga para penguasa negara tidak harus tunduk pada aturan atau norma moral.

Pemikiran terhadap inflasi dikarenakan bertambahnya logam mulia, monopoli, barang langka akibat orientasi ekspor, pola hidup mewah di kalangan bangsawan dan raja, dan menurunnya nilai mata uang logam karena kandungan isi karatnya dikurangi.

Kontribusi pemikiran ekonomi antara lain:

Mengemukakan teori uang dan harga.

Pemikiran hubungan antar variabel ekonomi misalnya penyebab inflasi dan kesejahteraan masyarakat.

Pemikiran peran uang dalam perekonomian yang kelak menjadi cikal bakal pengembangan teori moneter oleh Irving Fisher. Identifikasi faktor-faktor penyebab inflasi dalam suatu perekonomian.

Pemikiran dasar perdagangan internasional.

3.3.2. Thomas Mun (1571 1641)

Seorang pedagang kaya dari Inggris, dengan beberapa pemikiran yang dianggap penting antara lain: 1. Kekayaan negara bersumber dari perdagangan luar negeri, sehingga ekspor harus lebih besar dari impor.

2. Pemerintah harus mengatur dan menjamin terciptanya neraca perdagangan yang menguntungkan.3. Pengetahuan dan kualitas produk adalah penentu dalam perdagangan luar negeri.

4. Negara harus mendorong meningkatnya impor bahan mentah yang murah.5. Pemerintah harus memberikan perlindungan tariff impor bagi pengusaha dalam negeri. 6. Peningkatan daya beli masyarakat melalui peningkatan nilai jual produk dalam negeri7. uang yang terlalu banyak dalam suatu negara akan mengakibatkan naiknya harga, dan uang yang diperoleh harus digunakan sebagai modal usaha lagi, bukan untuk disimpan.

8. Pemerintah harus mendorong kenaikan jumlah populasi penduduk. 9. Upah tenaga kerja harus rendah agar produksi dalam negeri mampu bersaing di pasar luar negeri.

Dalam pemikirannya Thomas Mun :

Memberikan kerangka dasar pemikiran tentang pentingnya pembentukan modal usaha yang diperoleh dari keuntungan bisnis. Menjelaskan pentingnya surplus perdagangan luar negeri sebagai salah satu sumber pendapatan Negara.

Menjelaskan pentingnya ilmu pengetahuan, harga dan kualitas produk sebagai penentu daya saing dalam persaingan pasar internasional.3.3.3.Jean Baptise Colbert (1619 1683)

Jean Baptise Colbert adalah birokrat pada masa pemerintahan Raja Louis XIV di Perancis dan berperan sebagai menteri keuangan. Colbert menganjurkan : 1. Pemerintah memberi subsidi pada industri dalam negeri yang berorientasi ekspor.

2. Pemerintah perlu menerapkan kebijakan untuk industri baru guna melindungi industri dalam negeri yang lama.

3. Guna mengembangkan industri dalam negeri, perlu diterapkan tarif bea masuk yang tinggi terhadap produk-produk impor.

Dalam pemikiran Colbert perdagangan merupakan kekuatan suatu negara, jadi kepentingan pedagang harus menjadi prioritas utama dalam setiap pengambilan kebijakan oleh pemerintah.

Kontribusi pemikirannya antara lain :

Pemikiran untuk melindungi dan mengatur industri dalam negeri guna menghindari persaingan dalam negeri maupun dengan industri luar negeri.

Konsep pentingnya perdagangan bagi pendapatan suatu Negara. Peran pedagang dalam proses perumusan peraturan.

Disisi lain kedekatan dengan pedagang atau pengusaha dapat mengarah pada praktek kolusi.

Pemberian kebijakan khusus pada pengusaha tertentu akan menimbulkan kecemburuan, ketimpangan, inefisiensi serta kekacauan pada perekonomian . Impor yang dibatasi akan akan mengakibatkan kelangkaan dan pembalasan dari Negara lain.

3.3.4. David Hume (1771 1776)

David Hume lahir tahun 1711, di Scotlandia dari keluarga Home. Karena tidak menyukai nama Home maka diubah menjadi Hume. Dia menulis essays tentang ekonomi. Sebagai seorang filsuf, dia berpendapat bahwa pengetahuan hanya bisa diperoleh melalui pengalaman. Kontribusinya dalam pengembangan teori ekonomi adalah menyangkut dampak uang terhadap perekonomian dan terhadap perdagangan antar negara.

Essay pertamanya membahas tentang kemasyarakatan, yaitu tentang masyarakat yang damai dan keterbukaan pemerintah. Essay kedua Of Balance of Power tentang perdagangan bebas dan essay ketiga Of Commerce tentang kebebasan dalam perdagangan dan komersial. Tentang Of Money adalah merupakan suatu studi tentang harga dan nilai yang memandang bahwa harga semua barang tergantung pada proporsi antara komoditas dan uang. Essay tentang Of the Balance of Trade dibuat sebelumnya karena Hume melihat adanya over production suatu negara dapat menyebabkan ketidak seimbangan antara suatu dengan negara tetangga. Hume juga membahas tentang kebijakan devaluasi moneter, depresiasi dan revaluasi. Selain itu Hume menulis tentang Of the Jealousy of Trade yang merupakan pandangan Hume terhadap pedagang-pedagang Inggris mengekploitasi orang dalam praktik bisnis dan persaingan yang tidak fair. Of Taxes, mengarah ke masalah hutang negara karena akan berdampak kepada anak cucu yang akan menanggung. Hume termasuk penentang perang karena dapat merugikan orang, peningkatan pajak, bisnis busuk, dan pemboroskan keuangan. Selain itu juga merusak lingkungan dan menyebabkan defisit anggaran, defisit keuangan dalam ekonomi domestik yang mempunyai banyak kerugian antara lain yaitu migrasi masyarakat miskin ke kota, tidak ada jaminan keamanan terhadap pendanaan pribadi, pajak dan bunga meningkat dan struktur upah tidak proporsional, keamanan hanya menjamin orang-orang kaya dan kemungkinan negara akan jatuh dan menjadi jajahan negara lain

Dalam teori uang David Hume menjelaskan bahwa walau jumlah uang secara absolut tidak mempengaruhi output riil namun peningkatan jumlah penawaran uang secara gradual akan meningkatkan output suatu negara dan perubahan harga-harga sebagian disebabkan oleh perubahan jumlah barang dan sebagiannya dipengaruhi oleh perubahan jumlah uang.

Kontribusi pemikiran terhadap ilmu ekonomi David Hume, adalah :

Pemikiran dampak uang terhadap perekonomian dan terhadap perdagangan internasional.

Pemikiran tentang perdagangan internasional dan perpajakan.

Konsep kesenjangan dalam perdaganan dan overproduksi.

Pemikiran perubahan harga oleh jumlah barang dan uang.

Pemikiran Ekonomi Sebelum Adam Smith

3.4.1. Kameralisme

Kameralisme berkaitan dengan ide-ide politik yang berkenaan dengan administrasi, kebijakan ekonomi dan perdagangan yang merupakan ciri khas dari negara monarki yang absolute di Jerman dan Austria pada abad ke-18. Kameralisme sebenarnya merupakan salah satu versi dari merkantilisme. Kameralime lebih menekankan pada kebijakan politik luar negeri untuk perdagangan dan kolonialisasi. Pelaksana faham ini adalah Frederick William I yang yang melakukan proses unifikasi elemen-elemen politik yang dimulai dari Prusia. Kemudian Maria Theresa mencoba untuk mereformasi di Prusia. Reformasi yang dilakukan meliputi: (1) Pemusatan administrasi, (2) Liberalisasi industri, (3) Membentuk kesamaan hukum pemerintahan daerah, (4) Formulasi terhadap filosopi merkantilisme umum. Austria memulai dengan pengendalian absolute terhadap sentralisasi lembaga keuangan yang menekankan pada isu-isu pajak, agen pemerintah dibidang perpajakan dan reorganisasi Royal Exchequer sebagai Departemen Keuangan. Pada fase awal Leopold I melakukan identifikasi yang dilakukan pada ekonom-politikus seperti Becher, Schroeder dan Hornick. Becher mengkonsentrasikan dibidang kebijakan internal untuk mengkoordinasikan agen-agen ekonomi yang mempunyai kesamaan tujuan. Schroeder melakukan pembinaan untuk masalah absolutisme negara suatu negara monarki. Sedangkan Hornick menulis tentang penggabungan semua negara-negara Austria dibawah raja dalam suatu daratan. Salah satu tulisannya adalah Federated States of Austria. Tulisan yang lain berupa business science (ilmu bisnis yang terkenal pada abad ke-20. Kameralisme juga memunculkan prinsip-prinsip tentang division of labor and specialization (pengelompokan tenga kerja dan spesialisasi tenaga kerja). Pada masa ini dikeluarkan doktrin Natural Right of King dan Divine Right of Kings. Doktrin Natural Right dikembangkan oleh Pufendorf yang mendasarkan pada faham absolutisme. Faham Kameralisme berikutnya dikembangkan oleh J.H.B. von Justi dan Joshep von Sonnenfels yang menyarankan agar populasi penduduk ditingkatkan untuk meningkatkan kemakmuran negara.

Kaum Kameralis secara tidak langsung mendorong terjadi imigrasi dengan diberlakukannya pembebasan pajak dan subsidi. Kaum Kameralis tidak menginginkan adanya perluasan perdagangan dan pemusatan idustri. Neraca perdagangan hanya didasarkan pada hubungan tenaga kerja dan sejumlah prestasi (hasil) tenaga kerja . Keberadaan Kamerlisme merupakan ide yang ada di Jerman dan Austria dan berakhir pada abad ke-19. Doktrin Adam Smith masuk ke Jerman yang diteruskan oleh Jacob, Sodan, dan Hufeland dan Kant. Kameralisme sebagai suatu ilmu yang membantu pengembangan ilmu administrasi negara, yang ditunjang dengan ilmu statistika, perdagangan luar negeri dan keuangan publik. Kritik pada pemikiran kameralisme adalah populasi penduduk meningkat, secara tidak langsung mendorong terjadi imigrasi dengan diberlakukannya pembebasan pajak dan subsidi. Kaum Kameralis tidak menginginkan adanya perluasan perdagangan dan pemusatan idustri.

3.4.2. Sir William Petty (1623-1687)

Sir William Petty orang Inggris yang merupakan ekonom, ahli statistika, ahli matematika, dan seorang dokter yang lahir pada 26 Mei 1623 di Ramsey, England dan merupakan seorang positivistik. Profesor anatomy di Oxford dan bergabung dengan John Wilkins dan membentuk Royal Society yang berkenaan dengan klub ilmu pengetetahuan informal. Seorang ekonom-politik yang menulis tentang A Treatise of Taxes and Contributions, pemikiran tentang pajak atas produktivitas tanah akhirnya menjadi pendapatan bagi negara. Tidak pernah berfikir seperti kaum merkantilisme yang berfikir tentang emas, perak dan batu berharga. Pada tahun 1662 Petty menulis tentang Natural and Political Obsevations made upon the Bill of Morality. Dengan statistika dia menganalisis masalah eksodus massa ke kota terhadap populasi pertanian, sekolahan, kesehatan dan moral, industri, komersial dan tenaga kerja. Petty menggunakan political arithmetic untuk menggambarkan kekayaan dengan mempertimbangkan populasi sebagai suatu kemakmuran. Kelangkaan akan penduduk menyebabkan kemelaratan begitu pula sebaliknya, karena pada waktu itu pertanian butuh orang untuk meningkatkan produktivitas. Petty menyatakan hands are the fathers and land is the mother. Petty juga melakukan pengujian terhadap bunga, dan melakukan pengenaan dua kali lipat untuk bunga, yaitu: (1) kompensasi risiko, dan (2) pembayaran untuk menekan lender (kreditur).

Petty juga membangun konsep tentang perbedaan antara expenditure dengan total revenue. Dari situ dijadikan dasar penentu tarif upah. Jika suatu profit margin menurun maka menyebabkan menurunnya pendapatan, ada dua alternative, yaitu: menurunnya tingkat upah dan menurunnya tingkat pajak.

Kontribusi pemikiran Sir Wiliam Petty antara lain : Political Arithmetic merupakan bakal dari ekonometrik.

Penggunaan statistika dan matematika dalam analisisnya, sehingga analisisnya lebih tajam dibanding dengan ekonom lainnya.

Pemikiran pada fungsi uang sebagai nilai standard, media pertukaran dan alat penyimpan.

Ide menolak uang sebagai alat ukur absolute dan menyatakan pendapat bahwa nilai tersebut dipengaruhi oleh penawaran dan permintaan yang menjadi konsep supply and demand.

Pendekatan konsep Kuantitatif atas penyelesaian masalah perekonomian.3.4.3. Sir Josiah Child

Sir Josiah Child, sebenarnya tidak menunjukkan dia sebagai seorang ekonom besar. Dia justru terlihat sebagai penyokong ide saja daripada seorang teoritis. Jika hasil karyanya terasa sebagai karya hebat, adalah karena apa yang ia tunjukkan tentang kesulitan para ekonom dalam memandang ilmu ekonomi pada masa dia hidup, dan kelayakan dari metode lama yang berkaitan. Dibandingkan penulis yang lain, dia lebih menjelaskan keadaan bagaimana teori ekonomi berkembang.

Doktrin ekonomi Child ditujukan secara langsung dalam menyelesaikan masalah ekonomi Inggris selama dekade setelah adanya Restorasi. Perang dengan Belanda yang pecah mulai tahun 1664 dan kemudian berlanjut lagi selama tiga tahun kemudian menyebabkan pengeluaran biaya dan kerugian yang sangat besar di kedua belah pihak. Lebih dari 100.000 tewas di kota London. Tahun 1667, kesengsaraan terdengar dimana-mana. Kemiskinan dan kelaparan muncul di setiap sudut kota. Nilai mata uang dan perdagangan melalui laut menurun drastis antara tahun 1665 hingga 1670.

Pemerintah Inggris bergerak cepat untuk mengatasi krisis ini dengan membuat badan-badan yang bernama Council of Trade dan Lords Committee, dan di sinilah Sir Josiah Child berperan sangat penting. Dalam pamfletnya yang berjudul Brief Observations concerning trade, and interest of money, menyarankan agar menurunkan tingkat suku bunga melalui undang-undang dari 6 persen menjadi 4 persen atau kurang. Dalam mengatasi krisis ini, Child menganjurkan untuk melakukan apa yang dilakukan oleh Belanda, seperti memproduksi barang-barang berkualitas dengan pengawasan yang ketat, memberikan penghargaan bagi penemu yang mempublikasikan penemuannya, membuat kapal-kapal kecil dan efisien, memberikan pendidikan kepada anak-anak tentang dunia perdagangan dan mengentaskan kemiskinan dengan memberikan pekerjaan. Belanda juga memberikan berbagai kemudahan bagi para investor dengan dukungan dari bank-bank di sana.

Child berpendapat bahwa : all trade is kind of walfare, kemudian dia juga menegaskan : all restrictions of trade are naught. Hal ini merupakan embrio dari sistem perdagangan bebas / liberal. Namun ide dari Child ini banyak mendapat tentangan dan gagal. Metode Child bukan untuk mengargumentasikan dari hal yang umum ke hal yang khusus dalam kebijakan, tetapi dengan tegas menyatakan bahwa kebijakan yang pasti akan efektif apabila keberhasilan masa lalu akan menyebabkan konsekuensi yang baik di masa yang akan datang. Dia menyatakan kebijakan ini dengan causes of the desireable effects (sebab dari akibat yang didambakan), tetapi dia tidak pernah melakukan usaha/percobaan untuk membuktikan bagaimana hubungan sebab dan akibat itu terdapat hubungan yang erat .

Pemikiran Child mendorong perdagangan terutama ekspor seperti ciri Merchantilisme, mengecilkan peran pemerintah melalui pengurangan proteksi sepert ciri Liberalisme, pemikiran tentang competitive advantage, mengandalkan pengalamannya bisnisman dalam perdagangan dan serta mempelajari langkah-langkah strategis yang dilakukan Belanda dalam menyelesaikan krisis.

3.4.4.Nicholas BarbonMenulis A Discourse of Trade dan melihat jenis pendidikan Nicholas Barbon, sangat tidak relevan dengan karirnya saat itu, karena keilmuannya adalah dalam bidang kedokteran, di Leyden dan Utrecht, dan lulus tahun 1661, serta memperoleh Honorary Fellow of the College of Physicians di London tahun 1664. Karirnya kemudian lebih banyak bergerak di bidang kontraktor, asuransi, dan perbankan. Usahas kontraktor Barbon diprotes oleh sejumlah kalangan karena dinilai terlalu banyak bangunan yang berdiri di tanah Inggris, namun dia mempertahankan diri melalui pamfletnya yang berjudul The Apology dimana dia menyebutkan bahwa kenaikan pembangunan yang terjadi disebabkan karena pertumbuhan umat manusia secara alami.Dalam pamfletnya A Discourse of Trade, ia memprioritaskan perdagangan alamiah, baru kemudian mempertimbangkan jumlah, kualitas, nilai dan harga barang, dan akhirnya pengaruh dari perdagangan, serta sebab-sebab yang mempromosikan perdagangan atau yang menghalangi perdagangan itu sendiri. Sebagaimana yang diusulkan Child, Barbon juga mengusulkan untuk menurunkan tingkat suku bunga melalui undang-undang dan menganjurkan perdagangan luar negeri tanpa campur tangan pemerintah terlalu ketat terutama dalam impor

3.4.5.John Collins (1625- )

Membuat penyelesaian persoalan dengan pendekatan terukur, untuk ini ia seringkali mendiskusikan permasalahan dengan Newton, lalu metode old fashion menggunakan pengukuran secara empiris dan kurang melakukan pendekatan scientific, mengemukakan konsep General Account of Trade, analisis banyaknya komoditi per tahun yang dapat di ekspor, pemikiran bagaimana menjaga keseimbangan transaksi perdagangan untuk setiap negara yang bertransaksi dengan negara lain dan banyak membandingkan Inggris dan Belanda.3.4.6.John Locke (1632-1704)

Pengembangan ilmu ekonomi banyak dipengaruhi pertimbangan agama, kesusilaan dan keadilan. Thomas Culpeper mempertanyakan efek ekonomi dari suku bunga, sukar memperlakukan ekonomi secara ilmiah karena setiap tindakan ekonomi merupakan tindakan manusia yang perlu suatu moral untuk bertindak.

Locke mempunyai pendidikan tradisional, kakeknya penjahit dan ayahnya seorang pengacara, salah satu klien ayahnya, Alexander Popham, petugas parlementer banyak mempengaruhi pendidikan Locke sehingga pendidikan Locke banyak dipengaruhi perang saudara. Pada Westminster mendapat arahan dari Richard Bushy, seorang guru besar royalis, konservatif dan gereja Anglikan. Dalam tahun 1652, di gereja, ia menemukan program akademis yang menarik yaitu bahasa klasik, retorik, metafisika, ilmu etika, fisika dan ilmu alam. Tahun 1662 ia menjadi dosen di Yunani sampai dengan 1665, selama 20 tahun Locke membenamkan dirinya dalam filosofi klasik

Locke tertarik pada kecenderungan yang baru, ia dekat dengan ilmu obat-obatan/kedokteran. Bersama dengan Ashley, Locke mendalami berbagai permasalahan termasuk kebijakan ekonomi, sehingga ia menjadi pegawai sipil meliputi peraturan perdagangan.

Locke lahir di Somerset Inggris tahun 1632 dari keluarga kaya yang moderat. Ayahnya adalah pengacara yang memiliki tanah yang luas. Ia mendapat beasiswa ke Universitas Oxford dan masuk ke gereja Kristen di Oxford tahun 1652, meraih gelar master di tahun 1659. Kemudian ia menjadi dosen di Universitas Oxford dan mengajar mata kuliah sejarah Yunani dan retorika

Locke sangat terpesona dengan penemuan Petty bahwa darah mengalir ke seluruh tubuh dan ia mau melakukan studi kedokteran di waktu luang. Ia menjadi dokter pribadi Lord Ashley, seorang kanselir di Exchequer dan segera menjadi asisten pribadinya. Dari hubungan itu ia lalu belajar tentang berbagai isu ekonomi yang penting pada saat itu, misalnya perdagangan dengan koloni-koloni Inggris dan suku bunga.

Locke memberikan lima kontribusi kepada ilmu ekonomi, tiga buah bersifat filosofis dan dua bersifat ekonomi. Ia membeikan justifikasi filosofis untuk kepemilikan pribadi dan negara dan ia mengembangkan metodologi yang membantu ekonomi menjadi ilmiah. Sumbangan Locke untuk ekonomi berkaitan dengan teori uang dan bunga. Ia menentang peraturan pemerintah tentang tingkat suku bunga dan rencana pemerintah mendevaluasi mata uang Inggris, karena akan berakibat buruk pada perekonomian.

Sumbangannya dibidang filsafat adalah justifikasinya bagi hak-hak indiviu atas milik pribadi. Pada abad ke ketujuh belas di Inggris kegiatan komersil meningkat dengan pesat dan menimbulkan komflik dengan institusi feudal dan keagamaan. Waktu diakui bahwa Tuhan memberikan alam ini kepada manusia seluruhnya. Menguasi sumber-sumber alam berarti sumber-sumber tersebut tidak tersedia bagi orang lain.

Kontribusi pemikiran John Locke pada ilmu ekonomi ; Pemikirannya tentang teori uang dan bunga yang menjadi cikal bakal pengembangan teori ekonomi moneter oleh ekonom-ekonom pada periode selanjutnya.

Pemikirannya tentang dampak buruk kebijaksanaan devaluasi pada perekonomian secara makro.

Pemikirannya tentang kepemilikan pribadi dan negaraLocke menekankan berlakunya hukum alam dalam kehidupan termasuk dalam perekonomian, ia mengatakan masalah ekonomi diatur oleh hukum alam tertentu, yang menentukan harga-harga secara alami, perekonomian akan salah jika jika diatur hukumhukum positif yang tidak sesuai dengan hukum alam, hal ini merupakan argumentasi dia melawan hukum positif untuk mengurangi suku bunga dan merubah nilai nominal koin. Locke menyatakan nilai tidak mempengaruhi harga, nilai tergantung pada proporsi permintaan dan penawaran, selain itu mengenalkan konsep dasar Opportunity Cost, pengaruhi suku bunga, konsep mekanisme pasar, dimana hukum alam mempengaruhi kegiatan ekonomi, nilai mata uang secara alami tergantung dari nilai harga perak. 3.4.7.Sir Sir Dudley North

Dikatakan bahwa teori ekonomi itu timbul dari dua kelompok pemikir, yaitu para filsuf dan para praktisi yang berprofesi sebagai pedagang. Mengenai peranan dari filsuf tidak perlu diragukan lagi, karena Locke, Berkeley, Hume, Smith & Mill telah membuktikan dengan memberikan kontribusinya pada teori ekonomi. Tetapi penempatan pedagang dalam sejarah ekonomi lebih banyak diragukan.

Tentu saja merupakan suatu alasan yang benar-benar kurang bisa diterima jika mengharapkan seseorang yang telah berkecimpung dalam praktek perdagangan akan mememiliki kemampuan khusus untuk dapat menganalisa teori harga atau output secara keseluruhan. Tiga penulis besar masalah ekonomi pada awal abad ke-17, yaitu: Malynes, Misselden dan Mun adalah pedagang. Sebagai pedagang mereka tahu banyak mengenai masalah dunia perdagangan, baik perdagangan dalam negeri dan perdagagan luar negeri. Tetapi buku-buku karya para pedagang tersebut dipandang oleh para filsuf hanya sebagai petunjuk teknis dari masalah teoritis ekonomi saja dan sama sekali tidak relevan dengan perkembangan teori ekonomi.

Diantara para pedagang tersebut ada satu orang yang bernama Sir Dudley North, yang mempunyai kemampuan pemikiran yang berbeda dengan para pedagang lainnya. Ia mampu memilah-milah tentang kegunaan dari pemikiran para filsuf dan pemikiran para pedagang. Perjalanan karir North sebagai seorang praktisi tidak perlu diragukan lagi.

Ia dari keluarga terkenal, karena tingkat intelektualitas dan bakat seninya. Sir Dudley North adalah saudara tertua dari saudara kandungnya. Francis North, Lord Guilford terkenal dibidang hukum. Lord Chancellor adalah seorang musisi sebagai pembina seni dan berpengetahuan. John North adalah saudara lebih muda, ia seorang Sarjana dan Profesor dibidang bahasa Yunani serta Master dari Perguruan Tinggi Trinity dan Cambridge. Dari Trinity ia pindah ke perusahaan Isaac Barrow dan Newton. Roger North, Dudleys adalah saudara termuda. Saudara termuda ini hasil-hasil tulisannya berkompeten dibidang politik, biografi yang menganggumkan dan ahli seni. Saudara-saudara Dudley masih belum menggunakan literatur tentang seni dan pengetahuan pendidikan. Keinginan Roger adalah mengadakan experimen kecil dengan obyek penelitian berupa cuka pada kilang minyak. Secara kebetulan ia kenal dengan Sir Christopher Wren, yang tertarik pada seni dan ilmu pengetahuan termasuk ilmu ekonomi.

Sir Dudley North telah memberikan pertimbangan melalui pendapatnya, bahwa setiap orang bebas hidup di bumi, yang mempunyai tujuan melalui kebijakan dan kejujuran seseorang yang bisa diopinikan secara benar kepada masyarakat. Lalu North menemukan perdagangan dalam kondisi bersaing tidak sehat dan hal ini sama diungkapkan oleh para filsuf. Ia akhirnya mengeluarkan prinsip-prinsip yang kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan, yaitu seberapa besar pendapatan/laba yang diperoleh oleh pengusaha dalam kondisi wajar. Berikutnya Government to regulate balance of trade. Kondisinya harus surplus jika negara ingin makmur. Bukcet analisys, sebagai alternatif jika terjadi kelangkaan uang, emas batangan untuk alat tukar, dan banyak uang keluar.Melalui Bucket analisy, North langsung memberikan rekomendasi tentang kebijakan moneter. Kebijakan ini untuk mengurangi adanya devisit anggaran negara yang besar. Pada tahun 1666 terdapat hukum produksi, yang tujuannya agar terjadi pertumbuhan produksi, untuk memperbesar ekspor, sehingga bisa menanggulangi devisit anggaran secara cepat. North, mempunyai analisis full equilibrium yang pertama dan ini merupakan sejarah teori ekonomi atau tepatnya North menulis konstruksi teori ekonomi yang mempunyai sifat analisa yang kuat.

Pidato North, berisi tentang struktur teori yang sangat kuat, pada kondisi ekonomi puncak yang terjadi pada abad 17. Pada saat itu terjadi sistem perdagangan bebas dan terdapat doktrin laissez faire. Intinya adalah tidak adanya campur tangan pemerintah dalam dunia perdagangan. Semua diserahkan kepada pasar. Pada dasarnya adalah keinginan akan non-intervensi Pemerintah dalam kehidupan ekonomi.

Ada pepatah yang berbunyi: Biarkan segala sesuatu terjadi biarkan segala sesuatu berlangsung. Laissez-faire adalah doktrin yang menekankan tindakan untuk memberikan kepada si individu kebebasan maksimal, untuk memelihara atau mengejar kepentingan sendiri terutama dalam bidang hubungan-hubungan ekonominya tanpa campur tangan dari pihak pemerintah. Inti teori ini adalah sebagai berikut: Setiap individu akan melakukan pekerjaan terbaik apabila ia mencapai balas jasa tertinggi. Masyarakat akan memberikan balas jasa tertinggi kepada seorang individu untuk hal-hal yang terbaik dilakukannya. Maka bila seorang individu diberikan kebebasan maksimal, untuk mencari bagaimana cara ia dapat memperoleh balas jasa tertinggi untuknya maka dengan jalan itu ia memberikan jasa terbesar baik bagi dirinya sendiri, maupun kepada masyarakat.

Metode Sir Dudley North melalui pidatonya adalah murni teori ekonomi. Akurasinya dan dasar pemikirannya digambarkan oleh Roger yang dapat digeneralisasikan dan dapat ditarik kesimpulan. Tanpa ragu-ragu Roger ia menggambarkan dasar pemikiran secara jelas atau sebagai salah satu yang ia katakan bahwa perbedaan arah antar filsuf lama tidak dapat disangkal lagi. Tetapi maksud generalisasi tersebut memiliki resiko yang seharusnya dihindari, sebab permasalahan perdagangan yang dilakukan oleh semua orang tingkat sensitivitas resikonya sangat besar. Dia berusaha mencegah tingkat sensitivitas resiko yang tinggi dengan membuat konsep secara bersama-sama antar pedagang yang tingkat perbedaaanya tidak terlalu besar.

3.4.8. Richard Cantillon (1685-1734)Richard Cantillon (1685-1734) adalah ekonom besar sebelum Adam Smith dan lahir di Irlandia tahun 1685. Beliau hidup bersama pamannya Chevalier Richard Cantillon yang merupakan seorang banker dan politikus. Richard Cantillon ini akhirnya mati oleh pembantu seaktu tidur dan dibuat seolah terjadi kebakaran pada tahun 1734. Beliau mulai berkarir di perbankan bersama pamannya di Paris. Di Perancis inilah beliau menulis tentang pandangannya di bidang ekonomi. Apa yang ditulis Cantillon baru diungkapkan setelah 50 tahun dari kematiaanya.

Karya Cantillon yang paling terkenal adalah The essai sur la Nature du Commerce en General. Essai dibagi dalam tiga bagian. Pertama, berisi pandangan umum tentang political economy, yang membahas tentang kekayaan (kemakmuran) yang terkait dengan masyarakat desa, kota, dan ibu kota, upah buruh, teori nilai, ketergantungan semua lapisan masyarakat terhadap kepemilikan tanah, serta keanekaragaman populasi, dan penggunaan emas dan perak. Kedua, membahas tentang barter, harga, perputaran uang, dan bunga serta moneter. Ketiga, di bidang komersial mengenai pertukaran dengan luar negeri, perbankan, dan kredit.

Kontribusi orisinil Cantillon pada bidang ekonomi, adalah :

1. Memperlakukan pertumbuhan populasi sebagai bagian integral dari proses ekonomi.

2. Mengembangkan penjelasan secara ekonomi tentang kota-kota dan tempat-tempat produksi.

3. Membuat perbedaan antara harga pasar dan nilai intrinsik.

4. Menunjukkan kecepatan putaran uang adalah sama dengan perubahan jumlah uang.

5. Menelusuri saluran-saluran yang merubah jumlah uang yang mempengaruhi harga.

6. Menggambarkan mekanisme penyesuaian harga dalam perdagangan internasional.

7. Menganalisa aliran pendapatan antara sector-sektor utama dalam ekonomi.

Tiga pokok pemikiran dari Cantillon adalah (1) pandangannya terhadap pasar dan operasionalisasinya; (2) kritik terhadap peran dan pentingnya entrepreneurship dalam ekonomi; (3) dan pengaruh pada perubahan ekonomi dalam agregat penawaran dari uang.Cantillon menyimpulkan bahwa kita dapat memahami nilai intrinsik suatu barang adalah dengan mengukur kuantitas tanah dan buruh yang dipakai dalam proses produksi dengan melihat kualitas tanah dan buruh. Cantillon juga memperlihatkan bahwa uang dan pasar merkantilisme adalah faktor yang menentukan nilai dan harga. Selain itu Cantillon juga, membahas tentang hubungan antara uang dengan kuantitas yang tersedia dalam ekonomi. Beliau juga menjelaskan tentang perubahan harga sesuai dengan dinamika standar hidup. Dia juga membahas tentang aspek ekonomi negara dan kehidupan kota. Sedangkan tulisannya tentang sistem perbankan masih bersifat primitif. Tulisan terakhir Cantillon menjelaskan tentang penyesuaian mekanisme permintaan, penawaran, harga, biaya dan fungsi ekonomi vital lainnya.

3.4.9. Piere le Pesant de Boisguilbert (1646-1714)

Boisguilbert menyoroti penurunan perekonomian Perancis dalam output dan pendapatan nasional yang disebabkan oleh biaya perang yang tinggi dan gaya borjuis dan berlebihan dari Raja Louis XIV. Menurut analisnya bahwa akhirnya penurunan ini disebabkan oleh kebijakan merkantilisme di Perancis sendiri.

Boiguilbert menyerang kebijakan merkantilisme dari 3 front yang ada yaitu :

1. bahwa untuk memperkuat negara itu bukan uang yang terpenting namun komoditi, sehingga yang penting uang harus berputar sebagai media dan adanya permintaan yang efektif , atau dengan kata lain pendapatan negara berasala dari aliran putaran uang bukan hanya sekedar uangnya.

2. Kegiatan pertanian harus diutamakan dengan melakukan ekspansi usaha dan memperbaiki saluran distribusi dan tata niaga hasil pertanian.

3. Terakhir dia mempersoalkan system perpajakan yang ada .

3.4.10. Aliran Physiocrats (1756-1778)

Physiocrat berarti rule of nature, hal ini sesuai karena percaya pada hukum alam dan mengutamakan pertanian. Pemikir ekonomi aliran fisiokrat berpandangan bahwa sumber kekayaan negara dan masyaraka adalah kekayaan alam. Mereka percaya bahwa alam diciptakan oleh tuhan penuh dengan keseimbangan dan keharmonisan yang bersifat kosmopolit. Berikan pada manusia kebebasan untuk melaksanakan apa yang terbaik bagi dirinya masing-masing. Pemerintah tidak perlu campur tangan dalam mengatur perekonomian. Hal ini menjadi cikal bakal doktrin laizzes-faire laizzes-passer tanpa intervensi pemerintah maka semua aktivitas manusia akan berjalan secara seimbang, otomatis serta bersifat mengatur sendiri. Pimpinan aliran ini adalah Francois Quesnay, walaupun dalam bahasan ini istilah Physiocrats untuk sebuah kelompok atau grup, anggota yang lain adalah Marquis de Mirabeau, Mercier de la Riviera, Dupont de Nemours, Le Trosne, dan Nicolas Baudeau, Menteri Perancis Turgot adalah simpatisan aliran ini walau bukan inner circle .

Physiocrats adalah pembangun system ekonomi, lebih besar dari pemikiran Cantillon namun lebih kecil dari adam Smith. Aliran ini mendasari pada filsafat hukum alam (natural law/jus naturae) juga mengikuti filsafat John Locke yang menekankan pada hak individu dan justifikasi pada hak kepemilikan.

3.4.11. Francois Quesnay (1694-1774)

Salah satu tokoh aliran physiocrats yang sangat besar adalah Francois Quesnay (1694 1774). Quesnay lahir tahun 1694 di desa Mere, sekitar 15 mil sebelah barat Versailles. Ayahnya adalah petani dan penjaga tokoh, sehingga ia hanya sedikit mendapatkan pendidikan formal. Pada usia 17 tahun Quesnay memutuskan unuk menjadi seorang ahli bedah, kemudian ia melanjutkan pendidikannya pada bidang kedokteran, dan pernah menjadi dokter pribadi Madame du Pampadour dan Raja Louis XV.

Quesnay terkenal sebagai pencipta model ekonomi Tableau Economique dan sebagai peminpin aliran fisiokrat, mazhab pertama sejarah pemikiran ekonomi. Ia juga terkenal dengan usulannya laissez-faire, analisa distribusi surplus ekonomi dan visinya tentang ekonomi sebagai suatu rangkaian yang terintegrasi antara satu dengan yang lainnya. Ia juga menganalisis proses ekonomi sebagai siklus aliran uang, barang dan orang dari satu sektor ke sektor lainnya yang menyerupai aliran darah dalam tubuh.

Quesnay berpendapat bahwa hanya tanah yang bersifat produktif, sehingga para petani dan penambang dianggapnya sebagai kelompok masyarakat produktif. Kemudian ia menyarankan bahwa setiap kebijakan ekonomi yang diambil harus ditujukan terutama untuk meningkatkan taraf hidup para petani.

Dia menyoroti land lord sebagai penghisap belaka karena mereka ini memperoleh hasil tanpa melalui kerja. Kegiatan industri dan perdagangan juga dianggapnya tidak produktif, sebab kegiatan industri hanya mengubah bentuk dan sifat barang, sementara perdagangan hanya memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain.

Dalam pandangan Quesnay, beberap pemikirannya adalah : Intervensi pemerintah dalam perekonomian hanya akan merusak keseimbangan yang sudah tercipta secara alami. Karyanya berupa Tableau Economique merupakan cikal bakal lahirnya metode input-output dan pengukuran aktivitas ekonomi secara agregat.

Sumber kekayaan negara dan masyarakat adalah tanah atau lahan, dengan melihat bahwa perekonomian adalah suatu rangkaian yang saling terkait satu dengan yang lain maka antar sektor ekonomi menopang struktur ekonomi.

3.4.12. Anne Robert Jaques Turgot

Turgot lahir dan menuntut ilmu di Paris, Perancis mempublikasikan dengan judul reflextion sur la formation et la distribution des richesse (the Reflection About the Formation and Distribution of Wealth), dan pada tahun 1971 beliau meletakan jabatan. Sempat menjadi City Manager di Limoges, Turgot mengenalkan dan menerapkan teori-teori ekonominya antara lain sistem pajak baru, yaitu: dengan menghapuskan pajak makanan dan minuman, pajak bagi warga asing, serta menghilangkan penghalang-penghalang dalam perdagangan bebas.

Turgot berpendapat dalam pemikiran masalah bunga uang, bahwa pendapatan hasil dari keuntungan pengelolaan uang selalu lebih besar dari keuntungan pengelolaan tanah, atau para peminjam uang akan menanamkan modalnya pada pengelolaan tanah apabila hasilnya lebih tinggi dari hasil bunga uang. Satu hal yang perlu diingat bahwa pemikiran Turgot tentang bunga dan pinjaman uang pada saat hal ini dianggap hal yang diperdebatkan dengan keras dan penuh dosa. Turgot menulis bahwa : Interest is the sum paid for the use of land or any object of commerce, and depends in either case, on the supply and demand.

Pendapat Turgot tentang eksistensi perdagangan :1. Distribusi dari tanah tidak sama.

2. Perbedaan jenis tanah dan kecocokan untuk produksi.

3. Beragamnya ras manusia.

4. Keuntungan dari adanya pembagian kerja dan spesialisasi.

Turgot memandang petani memiliki arti lebih penting dari pekerjaan dibidang lainnya, dan pencetus wage-fund theory, yang artinya bahwa penentuan jumlah uang diawal yang akan didistribusikan sebagai upah dan gaji, dan tidak terpengaruh dengan meningkat atau menurun angkatan kerja. Dia juga membahas tentang prinsip-prinsip diminishing return. Turgot dan Quesnay tidak dapat dipisahkan , mereka adalah physiocrats yang mempunyai pemikiran yang sama tentang proses ekonomi dan meninggikan peran petani karena dianggap paling produktif dibandingkan dengan pekerjaan lainnya, seperti digambarkan dalam skema berikut ini :

Gambar 3.2.Aliran expenditure yang dihasilkan sektor pertanian (Farmers), sektor industri (Artisans) dan para pemilik (Proprietors), yang kesemuanya kembali ke sektor pertanian. (Sumber ; Ekelund & Hebert, 1997).3.4.13. Liberalisme (1750-1850)

Aliran ini dipicu oleh gerakan protes dan reformasi di Spanyol, akibat kondisi ekonomi yang kurang bai pada masa itu atau yang dikenal dengan istilah Spanish Enlightenment, pada masa ini banyak Cartas atau sejenis pamphlet yang berisi ajakan untuk reformasi. Para pemikir pada masa ini antara lain Manuel Rubin de Celis (1743- ? ); Gaspar Melchor de Jovellanos (1744-1811); Fransisco de Cabarrus (1752-1810); Pablo de Olavide (1725-803) dan yang paling besar pengaruhnya adalah Count Pedro Rodriguez de Campomanes (1723-1802) yang menulis Discurso Sobre el Fomento de la Industria tahun 1774.

Kontribusi pemikiran Campomames yang diikuti kawan-kawan serta pengikutnya didalam dua bidang teori ekonomi dan kebijakan ekonomi adalah :

1. Ide-ide yang berkaitan dengan liberalisme dan perdagangan bebas.

2. Usulan-usulan reformasi praktis terkait degan sosial ekonomi dan pendidkan ekonomi.

Pada aliran liberalisme meyakini perbaikan ekonomi tidak akan dicapai apabila tidak ada terobosan reformasi atas sitem kepemilikan lahan dan hak kepemilikan aset. Karena dengan sistem aristokrat dan monarki yang terkait dengan gereja Katolik Roma maka kepemilikan akan sulit berpindah dan akan menyebabkan inefisiensi ekonomi. Selain itu mereka juga menyoroti penegenaan pajak dan pengaturannya, dimana pajak untuk para petani diturunkan dan pajak atas kepemilikan tanah gereja dan aristokrat dinaikkan.Demikian juga protes terhadap kualitas pendidikan yang diselenggarakan oleh gereja juga menjadi penyebab buruknya perekonomian, dengan perbaikan pendidikan akan meningkatkan perekonomian negara. Reciprocity

Aristoteles (384-322 B.C)

Effective Demand

Jean Buridan (1295-1358)

Agregation & Scarcity

Henry Of Friemar (1245-1340)

Labor & Expenses

Albertus Magnus (1206-1280)

Human Wants

Thomas Aquinas (1225-1247)

Synthesis

Gerald Odonis (1290-1349)

John Crell (1590-1633)

Adam Smith, et al.

Law of Demand

Law of Costs

I

Farmers

II

Artisans

III

Proprietors

Sejarah Pemikiran & Perkembangan Ekonomi