bab 3 kk ma

24
BAB III METODE PENELITIAN 4.1 Desain penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan tujuan menggambarkan faktor- faktor yang mempengaruhi remaja merokok di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. 4.2 Populasi dan Teknik Sampling 4.2.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalahh seluruh remaja usia 10-18 tahun (Soetjiningsih, 2004). Populasi penelitian adalah 300 orang. 4.2.2 Teknik Sampling Menurut Arikunto (2006) jika sampel lebih dari 100 orang dapat diambil sampel sebanyak 10 – 15 % atau 20 – 25 % atau tergantung dari peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan dana serta sempit luasnya wilayah pengamatan. Peneliti mengambil 10 % dari 300 responden yaitu sebanyak 30 orang. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah pengambilan sampel secara accidental sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks penelitian

Upload: helda-sasti

Post on 06-Nov-2015

216 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

sbjwbdiwidjlwj

TRANSCRIPT

BAB III

METODE PENELITIAN

4.1 Desain penelitianDesain penelitian ini adalah deskriptif dengan tujuan menggambarkan faktor- faktor yang mempengaruhi remaja merokok di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.

4.2 Populasi dan Teknik Sampling

4.2.1 PopulasiPopulasi dalam penelitian ini adalahh seluruh remaja usia 10-18 tahun (Soetjiningsih, 2004). Populasi penelitian adalah 300 orang.

4.2.2 Teknik SamplingMenurut Arikunto (2006) jika sampel lebih dari 100 orang dapat diambil sampel sebanyak 10 15 % atau 20 25 % atau tergantung dari peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan dana serta sempit luasnya wilayah pengamatan. Peneliti mengambil 10 % dari 300 responden yaitu sebanyak 30 orang.Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah pengambilan sampel secara accidental sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks penelitianKriteria inklusi :

1. Responden berada di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya berumur 17-22 tahun 2. Responden bisa menulis dan membaca 3. Mahasiswa yang bisa ditemui dan sedang merokok 4. Bersedia menjadi responden

4.3 Lokasi dan waktu Penelitian

4.3.1 Lokasi Lokasi penelitian dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. Alasan peneliti memilih tempat ini karena belum ada penelitian yang dilakukan sebelumnya di Fakultas Kedokteran tersebut mengenai Faktor-faktor yang mempengaruhi Remaja Merokok

4.3.2 Waktu Waktu penelitian adalah bulan Februari-Maret 2015.

4.4 Pertimbangan Etik

Setiap peneliti yang menggunakan subjek manusia harus mengikuti aturan etik dalam hal ini adalah adanya persetujuan. Etika yang perlu dituliskan. Etika yang perlu dituliskan pada penelitian ini adalah Informent consent (lembar persetujuan), anonimity (tanpa nama), confidentiality (kerahasiaan).Pertimbangan etik dalam penelitian ini bertujuan untuk melindungi hak hak subjektif untuk menjamin kerahasiaan identitas responden dan kemungkinanterjadinya ancaman terhadap responden. Sebelum pelaksanaan penelitian, responden diberikan penjelasan mengenai manfaat dan sebagai tujuan penelitian, selanjutnya responden diminta menjadi sampel dalam penelitian ini, kemudian responden membaca surat persetujuan terlebih dahulu sebagai kesediaan responden. Responden mempunyai hak untuk memutuskan apakah ia bersedia menjadi subjek atau tidak tanpa adanya sanksi apapun dan tidak menimbulkan penderitaan bagi responden.

4.5 Instrumen penelitianDalam pengumpulan informasi dari responden peneliti menggunakan alat pengumpulan data dalam bentuk kuesioner. Lembar kuesioner berisi data demografi, kuesioner faktor psikologis, kuesioner faktor biologis dan kuesioner faktor lingkungan. Kuesioner demografi responden meliputi umur, jenis kelamin dan sumber informasi. Data demografi ini digunakan untuk mengetahui karakteristik responden dan sebagai data pendukung untuk variabel penelitian meliputi kuesioner faktor biologik terdiri dari 10 pertanyaan dan kuesioner faktor lingkungan ada 5 pertanyaan. Bila pertanyaan dijawab benar nilainya 2 dan dijawab salah nilainya 1 (Arikunto, 2006).4.6. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner yang diberikan langsungkepada responden. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada institusi pendidikan (Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya) kemudian mengirim surat izin dari permohonan izin institusi pendidikan ketempat penelitian, setelah mendapat izin dari Fakultas Kedokteran, peneliti mendatangi calon responden dan menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian kepada calon responden. Responden bersedia peneliti meminta kesediaan responden untuk menjadi sampel penelitian dan meminta responden untuk menandatangani lembar persetujuaan menjadi responden. Setelah mendapat persetujuan responden pengumpulan data dimulai. Peneliti memberikan lembaran kuesioner untuk diisi oleh responden, dengan memberikan tanda checklist pada pernyataan yang ada. Setelah itu lembaran kuesioner dikumpulkan.

4.8 Analisa DataSetelah semua data terkumpul, dilakukan analisa data dengan memeriksa kembali semua data satu persatu yakni nama, identitas serta data responden, untuk pengukuran fakto- faktor yang mempengaruhi remaja merokok, maka penelitian melakukan analisis melalui beberapa tahap yaitu : Editing yaitu dilakukan pengecekan data yang telah terkumpul, bila dapat kekurangan dalam.pengumpulan data maka diperbaiki dalam penelitian. Coding yaitu memberikan kode atau angka tertentu pada kuesioner untuk mempermudah waktu mengadakan tabulasi dan analisa. Analisa yaitu menganalisa data yang telah terkumpul dari hasil pengukuran faktor- faktor yang mempengaruhi remaja rokok. Peneliti menentukan presentase jawaban dari setiap responden. Selanjutnya peneliti memasukkan data ke dalam komputer dan dilakukan pengolahan data dengan meggunakan tehnik komputerisasi yang menggunakan program statistik. Dari pengolahan data statistik deskriptif hasil analisa data disajikan dalam betuk tabel distribusi frekuensi untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi remaja merokok diFakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.NOVARIABELDEFINISIOPERASIONALALATSKALAHASIL

UKURUKURUKUR

1Faktor pikologisFaktor-faktor yangMempengaruhi kejiwaan seperti rendah diri, tidakMampu mengendalikan diri stress, Kebosanan.

KuesionerOrdinal

Ya= 2

Tidak = 1

2Faktor biologikFaktor-faktor yang mempengaruhi seseorangMerokok seperti pengetahuan tentang rokok, jenis kelamin.KuesionerOrdinal

3FaktorFaktor-faktorKuesionerOrdinal

lingkunganyangYa= 2

Mempengaruhi

Tidak = 1

Seseorang

merokok yang

berasal dari

lingkungan seperti

pengaruh teman,

orangtua,

reklame.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN5.1 Hasil Penelitian

Pada bab ini diuraikan tentang hasil penelitian dan pembahasan mengenai karakteristik responden dan Faktor- faktor yang mempengaruhi Remaja Merokok di Desa Tanjung Anom Kecamatan Pancur Batu Tahun 2012 dengan jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 54 responden.

5.1.1 Distribusi Karakteristik Responden Tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Remaja Merokok di FK Universitas Sriwijaya

Berdasarkan hasil penelitian di dapat karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin adalah laki- laki (100%), berdasarkan umur mayoritas berumur 16 tahun sebanyak 16 responden (29,6%), berdasarkan tempat berkumpul remaja mayoritas di Warnet sebanyak 20 responden (37%), berdasarkan sumber informasi bahaya rokok mayoritas melalui sekolah sebanyak 30 responden (55,6%).

Tabel 5.1.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

KarakteristikFrekuensiPersentasi

Jenis Kelamin

Laki- laki54100

Perempuan--

Total54100%

Umur

Remaja Awal (10-13 tahun47,4

Remaja Tengah (11-16 tahun)3768,5

Remaja Akhir (17-19 tahun)1324,1

yang Mempengaruhi Remaja Merokok di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat pernyataan faktor-faktor yang

mempengaruhi remaja merokok berdasarkan faktor biologis mayoritas responden

menjawab zat-zat kimia yang terdapat dalam rokok berbahaya bagi tubuh

sebanyak 54 responden (100%). Hal ini dapat dilihat dari table 5.13

Tabel 5.1.2 Distribusi Frekuensi Faktor- faktor yang mempengaruhi Remaja Merokok di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya berdasarkan Faktor Biologis

5.1.4 Distribusi Faktor Lingkungan Tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Remaja Merokok di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat pernyataan faktor-faktor yang

mempengaruhiremaja merokok berdasarkan faktor lingkungan mayoritas

responden menjawab lingkungan tempat tinggal responden lebih banyak merokok

sebanyak 43 responden (79,6%). Hal ini dapat dilihat dari table 5.14

Tabel 5.1.4 Distribusi Frekuensi Faktor- faktor yang mempengaruhi Remaja Merokok di Desa Tanjung Anom Kecamatan Pancur Batu Tahun 2012 berdasarkan Faktor Lingkungan

Faktor LingkunganYa%Tidak%

- Keinginan merokok dikarenakan2546,32953,7

teman-teman

- Iklan dan Reklame memberikan2037,13462,9

pengaruh pada Anda untuk

merokok

- Jika ada masalah/konflik di27502750

keluarga atau teman, peralihan

masalah dengan merokok

- Merokok menjadi suatu kebutuhan3361,12138,9

yang harus ada saat sedang

berkumpul dengan teman-teman

- Lingkungan tempat tinggal anda4379,61120,4

lebih banyak merokok

5.1.5 Distribusi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Remaja Merokok di Desa Tanjung Anom Kecamatan Pancur Batu Tahun 2012

Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat pernyataan faktor-faktor yang mempengaruhi remaja merokok berdasarkan faktor lingkungan mayoritas responden menjawab lingkungan tempat tinggal responden lebih banyak merokok sebanyak 43 responden (79,6%). Hal ini dapat dilihat dari table 5.1.5.

Tabel 5.1.5 Distribusi Frekuensi Faktor- faktor yang mempengaruhi Remaja Merokok di Desa Tanjung Anom Kecamatan Pancur Batu Tahun 2012

Faktor Faktor%%

- Faktor Psikologis34,532

- Faktor Biologis31,535,5

- Faktor Lingkungan3432,5

5.2 Pembahasaanbahwa alasan remaja merokok yaitu adanya rasa ingin tahu atau coba-coba hingga ketergantungan, adanya hasrat untuk berkelompok dengan kawan senasib dan sebaya dimana dalam hal ini remaja merokok cenderung mengikuti teman-temannya yang merokok, apabila remaja tidak merokok dianggap tidak solider dengan lingkungannya. Hal ini juga sejalan dengan penelitian Hakim (2004) bahwa semakin banyak remaja merokok maka semakin besar kemungkinan teman-temannya adalah perokok juga dan demikian sebaliknya. Dari fakta tersebut ada dua kemungkinan yang terjadi, pertama remaja tadi terpengaruh oleh teman-temannya atau bahkan teman-teman remaja tersebut dipengaruhi oleh diri remaja tersebut yang akhirnya mereka semua menjadi perokok

Lebih dari setengah (53,7%) remaja tidak merokok setiap mengahadapi masalah dan sebagian besar (62,9%) remaja tidak ada keinginan merokok saat sedang sendiri. Hal ini bertentangan dengan pernyataan Soetjiningsih (2004) bahwa penyebab lain remaja merokok dikarenakan kecemasan dan depresi yang dialami oleh remaja. Gejala cemas dan depresi mempunyai resiko lebih tinggi untuk memulai meroko pada remaja.

Menurut Atkinson (1999) bahwa faktor kepribadian orang mencoba merokok karena alasan ingin tahu atau ingin melepaskan diri dari rasa sakit fisik atau jiwa, membebaskan diri dari kebosanan. Namun satu sifat kepribadian yang bersifat prediktif pada pengguna obat-obatan (termasuk merokok) ialah konformitas sosial. Orang yang memiliki skor tinggi pada berbagai tes konformitas sosial lebih mudah menjadi pengguna dibandingkan dengan mereka yang memilki skor yang rendah.

5.2.3 Faktor Biologis

Berdasarkan hasil penelitian 35,5% remaja merokok dipengaruhi oleh faktor biologis. Dimana seluruh (100%) zat-zat kimia yang terdapat dalam rokok berbahaya dan mayoritas (98,1%) nikotin membuat remaja ketagihan merokok. Ini menggambarkan bahwa remaja yang merokok menjadi ketagihan karena kecanduan akibat adanya nikotin yang terkandung didalam rokok sehingga sulit untuk berhenti merokok karena kebutuhan tubuh akan nikotin. Sesuai dengan pernyataan Soetjiningsih (2004) bahwa depriasi nikotin pada dewasa perokok dapat mengganggu perhatian dan kemampuan kognitif, tetapi hal ini akan berkurang bila mereka diberi nikotin atau rokok. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan yang dijelaskan oleh Depkes (2004) yaitu rokok pada dasarnya merupakan pabrik bahan kimia berbahaya.

Mayoritas (87,1%) remaja menyatakan tidak seperti laki- laki/jantan jika tidak merokok dan sebagian besar (61.6%) wanita tertarik pada pria yang merokok.

5.2.4 Faktor Lingkungan

Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa sebagian besar remaja merokok berdasarkan faktor lingkungan mayoritas karena ada masalah/konflik di keluarga atau teman-teman, merokok menjadi suatu kebutuhan bagi remaja saat sedang berkumpul dengan teman-teman dan lingkungan tempat tinggal remaja lebh banyak merokok. Hal ini disebabkan karena lingkungan tempat tinggal remaja

terutama orangtua. Dari remaja merokok didapatkan 75% salah satu atau kedua orangtuanya merokok.

Pengaruh keluarga merupakan salah satu bentuk dari faktor lingkungan sosial yang menyebabkan seorang remaja berperilaku merokok. Pengaruh keluarga meliputi meniru perilaku salah satu anggota keluarga dan hubungan keluarga yang tidak harmonis. Dengan mencontoh perilaku merokok yang dilakukan oleh salah satu anggota keluarga, khususnya orang tua, dapat menyebabkan seorang anak atau remaja menjadi seorang perokok. Remaja juga menjadikan perilaku merokok sebagai bentuk pelampiasan perasaannya yang kurang mendapatkan perhatian dari anggota keluarganya.

Menurut Afriyani (2009) bahwa dalam mengatasi kenakalan remaja yang paling dominan adalah dari keluarga yang merupakan lingkungan yang paling pertama ditemui seorang anak. Didalam menghadapi kenakalan anak pihak orang tua hendaknya mengambil dua sikap bicara yaitu, sikap atau cara yang bersifat prefentif, dan cara yang bersifat represif.

Situasi kebudayaan bisu ini mampu mematikan kehidupan itu sendiri dan pada sisi yang sama dialog mempunyai peranan yang sangat penting. Kenakalan remaja dapat berakar pada kurangnya dialog pada masa kanak-kanak dan masa berikutnya, karena orang tua terlalu menyibukkan diri sehingga kebutuhan yang lebih mendasar yaitu perhatian dan kasih sayang tiak diperoleh oleh anak. Perhatian orang tua dengan memberikan kesenangan berupa material ternyata belum mampu menyentuh kemanusiaan anak.

Salah satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-anak muda yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orangtua tidak begitu memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras lebih mudah menjadi perokok dibanding anak-anak muda yang berasal dari lingkungan rumah tangga yang bahagia (Baer & Corado dalam Atkinson, 1999).

Hal ini juga sejalan dengan teori yang menyatakan melihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan gambaran bahwa perokok adalah lambang kejantanan atau glamour membuat remaja seringkali terpicu untuk mengikuti perilaku seperti yang ada dalam iklan tersebut (Mari Juniarti, 1999).

BAB VI

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

6.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan mengenai Faktor-faktor yang mempengaruhi Remaja Merokok di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa, faktor- faktor yang mempengaruhi remaja merokok berdasarkan faktor psikologis ,didapati dari kuesioner keinginan untuk merokok berasal dari diri sendiri sebanyak 29 orang (53,7 %), setiap menghadapi masalah remaja merokok sebanyak 25 orang (46,3%),dengan merokok merasa lebih percaya diri sebanyak 43 orang (79,6%), dengan merokok membuat remaja lebih diakui teman-teman sebanyak 33 orang (61,1%),pada saat sedang sendiri ada keinginan untuk merokok sebanyak 20 orang (37,1%) Ini menunjukkan bahwa remaja merokok agar lebih percaya diri.2. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa, faktor- faktor yang mempengaruhi remaja merokok berdasarkan faktor biologis didapati dari kuesioner, remaja akan lebih konsentrasi seperti bekerja,belajar jika sudah merokok sebanyak 20 orang (37,1%),Zat-zat kimia yang terdapat dalam rokok berbahaya bagi tubuh sebanyak 54 orang (100%),tidak seperti laki- laki/jantan jika tidak merokok sebanyak 7 orang (12,9%),wanita lebih tertarik pada pria yang merokok sebanyak 3 orang (5,6%),nikotin dapat 39.3. membuat orang ketagihan merokok sebanyak 53 orang (98,1%) . Ini menunjukkan bahwa remaja mengetahui bahwa dalam rokok terdapat zat-zat yang berbahaya bagi tubuh. 4. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa, faktor- faktor yang mempengaruhi remaja merokok berdasarkan faktor lingkungan didapati kuesioner,keinginan merokok dikarenakan teman-teman sebanyak 25 orang (46,3%),iklan dan reklame memberikan pengaruh pada remaja untuk merokok sebanyak 20 orang (37,1%),jika ada masalah /konflik dikeluarga atau teman,peralihan masalah dengan merokok sebanyak 27 orang (50%),merokok menjadi suatu kebutuhan yang harus ada saat sedang berkumpul dengan teman-teman sebanyak 33 orang (61,1%),lingkungan tempat tinggal remaja lebih banyak merokok sebanyak 43orang (79,6%) . Ini menunjukkan bahwa remaja merokok karena lingkungan tempat tingal remaja banyak yang merokok.

6.2 Rekomendasi

Setelah penelitian dilakukan ada beberapa saran peneliti untuk mengurangi Remaja merokok di Desa Tanjung Anom Kecamatan Pancur Batu Tahun 2012 sebagai berikut:

1. Diharapkan kepada orangtua untuk lebih mengawasi kegiatan remaja di luar rumah dan membuat kesibukan yang positif bagi remaja saat waktu luang dan diharapkan orangtua dapat menjadi contoh dan model kepada anak dan remaja karena remaja memiliki karakteristik ingin mencoba apa yang dilakukan oleh orangtua, seolah-olah ingin membuktikan apa yang dilakukan orangtua dapat dilakukan oleh remaja.

2. Kepada Pemerintah setempat agar mengaktifkan karang taruna atau organisasi kepemudaan seperti kegiatan olahraga dengan mengadakan pertandingan sepak bola, voli, perwiritan, yang bermanfaat untuk mengalihkan perhatian remaja kepada hal- hal yang positif yang dapat mengekspresikan kreasi remaja dan membuat peraturan di tempat-tempat umum seperti warnet, bengkel dengan menempelkan tulisan Dilarang Merokok.

3. Bagi peneliti lain diharapkan dapat melanjutkan penelitian ini dengan jumlah responden yang lebih banyak agar penelitian lebih sempurnadan meneliti mengenai perilaku merokok pada remaja