bab 3 kebutuhan dan solusi implementasi sistem 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-1-00673-si...

50
BAB 3 KEBUTUHAN DAN SOLUSI IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Pertama kali pada tahun 1885, dua bersaudara dari Inggris yang bernama William dan Lever mulai mengelola perusahaan dengan nama Lever Brothers. Perusahaan ini memproduksi sabun cuci Sunlight yang dipasarkan dengan kemasan dan iklan yang baik sehingga semakin lama semakin berkembang. Kemudian mereka juga memproduksi sabun mandi Lux dan Lifebuoy. Sementara di Belanda pada waktu yang bersamaan berdiri dua perusahaan keluarga yaitu milik keluarga Anton Jurgens dan Van den Bergh. Kedua perusahaan ini sama-sama memproduksi mentega. Tak lama setelah itu kedua perusahaan ini pun bergabung dengan nama Margarine Unie yang memproduksi sabun dan mentega. Lever Brothers dan Margarine Unie sama-sama melebarkan usahanya di daratan Eropa dan saling bersaing untuk maju. Keduanya pun memiliki kesamaan, yaitu sama-sama membuat produk untuk konsumen dalam jumlah besar, jalur distribusinya luas, dan material bakunya sama. Akhirnya pada tahun 1930, Lever Brothers dan Margarine Unie menjadi satu perusahaan dengan nama Unilever, dengan ciri khas logo “U”. Unilever memiliki dua kantor, yaitu di London, Inggris dan Roterrdam, Belanda. Sementara itu Unilever Indonesia didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 dengan nama Zeepfabrieken N.V. Lever. Lalu pada tahun 1980 tepatnya pada tanggal 22 Juli, nama perusahaan diubah 87

Upload: trinhkhuong

Post on 03-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 3 KEBUTUHAN DAN SOLUSI IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00673-si 3.pdf · Kemudian mereka juga memproduksi sabun mandi Lux dan Lifebuoy. ... P&G yang

87

BAB 3

KEBUTUHAN DAN SOLUSI IMPLEMENTASI SISTEM

3.1 Gambaran Umum Perusahaan

3.1.1 Sejarah Perusahaan

Pertama kali pada tahun 1885, dua bersaudara dari Inggris yang bernama

William dan Lever mulai mengelola perusahaan dengan nama Lever Brothers.

Perusahaan ini memproduksi sabun cuci Sunlight yang dipasarkan dengan

kemasan dan iklan yang baik sehingga semakin lama semakin berkembang.

Kemudian mereka juga memproduksi sabun mandi Lux dan Lifebuoy.

Sementara di Belanda pada waktu yang bersamaan berdiri dua perusahaan

keluarga yaitu milik keluarga Anton Jurgens dan Van den Bergh. Kedua

perusahaan ini sama-sama memproduksi mentega. Tak lama setelah itu kedua

perusahaan ini pun bergabung dengan nama Margarine Unie yang memproduksi

sabun dan mentega. Lever Brothers dan Margarine Unie sama-sama melebarkan

usahanya di daratan Eropa dan saling bersaing untuk maju. Keduanya pun

memiliki kesamaan, yaitu sama-sama membuat produk untuk konsumen dalam

jumlah besar, jalur distribusinya luas, dan material bakunya sama. Akhirnya pada

tahun 1930, Lever Brothers dan Margarine Unie menjadi satu perusahaan dengan

nama Unilever, dengan ciri khas logo “U”. Unilever memiliki dua kantor, yaitu di

London, Inggris dan Roterrdam, Belanda. Sementara itu Unilever Indonesia

didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 dengan nama Zeepfabrieken N.V. Lever.

Lalu pada tahun 1980 tepatnya pada tanggal 22 Juli, nama perusahaan diubah

87

Page 2: BAB 3 KEBUTUHAN DAN SOLUSI IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00673-si 3.pdf · Kemudian mereka juga memproduksi sabun mandi Lux dan Lifebuoy. ... P&G yang

88

menjadi PT. Unilever Indonesia dengan akta no.171 yang dibuat oleh seorang

notaris yang bernama Ny. Kartini Mulyadi. Sejak perusahaan ini berdiri hingga

tahun 1980, manajemen Unilever di Indonesia telah ditangani oleh empat

perusahaan yang berbeda, yaitu Lever’s Zeepfabrieken, Van den Bergh’s Fabrieken,

Colibri, dan Archa Oil Mill. Akan tetapi aset seluruh perusahaan tersebut

dipindahkan ke perusahaan Lever’s Zeepfabrieken dan ketiga perusahaan yang lain

dilikuidasi. Kemudian pada tahun tersebut kantor pusat yang berada di London

mengumumkan bahwa mulai tanggal 1 September 1980, keempat perusahaan

tersebut direorganisasikan menjadi satu perusahaan dengan nama PT. Unilever

Indonesia.

3.1.2 Perkembangan Perusahaan

PT. Unilever Indonesia Tbk mulai go public tepatnya mulai tahun 1981.

Sekarang ini PT. Unilever Indonesia Tbk didukung oleh Product Development

Research Department di Rungkut dan Lab. Port Sunlight (Unilever Dental

Research Port Sunlight) di Inggris.

PT. Unilever Indonesia Tbk juga didukung oleh sistem distribusi yang kuat

yang dinamakan dengan Supply Chain Department yang terdiri dari divisi buying,

factory, planning, material, management, distribution operation, central

warehouse, brand accountant, information technology user, distribution

controlles, logistic operation, dan sales forecasting / distribution palnning. Sistem

ini didukung juga dengan Team Supply Chain Project. Cara pendistribusiannya

dilakukan dengan cara: dari setiap pabrik Unilever masuk ke warehouse kemudian

disebarkan ke 16 depot yang dimiliki Unilever Indonesia yang tersebar di Jawa,

Page 3: BAB 3 KEBUTUHAN DAN SOLUSI IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00673-si 3.pdf · Kemudian mereka juga memproduksi sabun mandi Lux dan Lifebuoy. ... P&G yang

89

Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali. Kemudian dari depotdepot tersebut,

produk disalurkan ke distributor yang jumlahnya kurang lebih 250 distributor yang

tersebar di seluruh Indonesia. Jumlah distributor yang banyak inilah yang menjadi

kunci keberhasilan Unilever selama ini. Lalu dari distributor produk dijual ke toko

baik grosir (wholesaler) maupun pengecer (retail). Produk-produk yang

dikeluarkan oleh PT. Unilever Indonesia Tbk juga sudah dikenal oleh seluruh

masyarakat Indonesia dan bereputasi baik dengan berbagai penghargaan yang

diraih. Hal ini dikarenakan seluruh produk-produk tersebut diproduksi dengan

menggunakan peralatan modern berteknologi tinggi sebagai perwujudan dari

komitmen perusahaan yang menjamin standar mutu produk bertaraf internasional.

Karena hal ini jugalah maka pabrik-pabrik Unilever telah mendapatkan sertifikat

ISO14001, ISO 9001, dan Safety and Occupational Health serta Special Award in

Total Productive Maintenance.

Hingga kini PT. Unilever Indonesia Tbk telah berkembang menjadi sebuah

produsen consumer products dengan peranan yang penting di Indonesia. PT.

Unilever Indonesia Tbk merupakan pemilik merek terkenal yang tersebar di

seluruh dunia sebagaimana merek ini juga diketahui secara lokal dan regional. PT.

Unilever Indonesia Tbk mempunyai komitmen yang kuat untuk berkembang di

Indonesia dan telah memilih Indonesia sebagai pusat regional untuk berbagai

macam produk yang diekspor ke sejumlah negara regional. Sebagai upaya untuk

meningkatkan pendapatan bangsa, PT. Unilever Indonesia Tbk juga menyediakan

lebih banyak kesempatan kerja. Sekarang, PT. Unilever Indonesia Tbk

mempekerjakan lebih dari 3.000 orang di Indonesia, dan 20.000 orang juga

dipekerjakan oleh perusahaan kecil dan menengah yang bisnisnya berhubungan

Page 4: BAB 3 KEBUTUHAN DAN SOLUSI IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00673-si 3.pdf · Kemudian mereka juga memproduksi sabun mandi Lux dan Lifebuoy. ... P&G yang

90

langsung dengan PT. Unilever Indonesia Tbk. Kini setelah 75 tahun berdiri, PT.

Unilever Indonesia Tbk dapat dikatakan telah berkembang menjadi produsen

barang konsumen terbesar di Indonesia serta menjadi bagian yang tak terpisakan

dari masyarakat dan ekonomi Indonesia. Bahkan Unilever Indonesia mampu

mengalahkan pesaingnya yang lain yang merupakan sesama perusahaan

multinasional, yaitu P&G. Menurut Hermawan Kartajaya (2002), di banyak negara

Unilever hampir selalu terlibat persaingan sengit dengan P&G termasuk di

Indonesia. Namun ternyata tampaknya Unilever Indonesia lebih unggul ketimbang

P&G karena keberadaan Unilever jauh lebih lama (1933) dibandingkan dengan

P&G yang baru muncul di Indonesia pada tahun 1975. Selain itu Unilever

Indonesia dapat terus mempertahankan keadaannya baik dalam kondisi ekonomi

sosial yang baik maupun buruk. Termasuk pada periode kedua seperti yang telah

disebutkan di atas, bahwa Unilever Indonesia pada akhirnya dapat tetap bertahan

sekalipun menghadapi ancaman nasionalisasi semasa pemerintahan Bung Karno.

Dapat dilihat di sini bahwa Unilever tidak hanya mempunyai kemampuan tinggi

untuk memahami pasar Indonesia tetapi juga memiliki jaringan pemasaran yang

sangat luas dan dalam hingga mampu mempertahankan eksistensinya hingga

menginjak usia 75 tahun.

3.1.3 Misi Perusahaan

Misi PT Unilever Indonesia, Tbk, antara lain :

Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi

kebutuhan dan aspirasi konsumen

Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen dan komunitas.

Page 5: BAB 3 KEBUTUHAN DAN SOLUSI IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00673-si 3.pdf · Kemudian mereka juga memproduksi sabun mandi Lux dan Lifebuoy. ... P&G yang

91

Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala proses.

Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang dengan kinerja yang

tinggi.

Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yang menguntungkan

dan memberikan imbalan di atas rata-rata karyawan dan pemegang

saham.

Mendapatkan kehormatan karena integritas tinggi, peduli kepada

masyarakat dan lingkungan hidup.

3.1.4 Nilai – Nilai Perusahaan

Perseroan mempunyai nilai-nilai dan bangga terhadap nilai-nilai tersebut

serta menjalankannya dalam aktivitas sehari-hari.

Fokus kepada pelanggan, konsumen & masyarakat

Kita memusatkan perhatian untuk memenangkan hati para pelanggan

(internal dan eksternal) dan membuat konsumen dan masyarakat

merasa senang dengan selalu memahami dan mengantisipasi

kebutuhan mereka serta memberikan jawaban secara kewirausahaan.

Kerjasama

Kita mengakui adanya ketergantungan satu sama lain dan kita bekerja

bersama-sama guna mencapai tujuan yang sama, dengan semangat

untuk menang, dan saling percaya.

Page 6: BAB 3 KEBUTUHAN DAN SOLUSI IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00673-si 3.pdf · Kemudian mereka juga memproduksi sabun mandi Lux dan Lifebuoy. ... P&G yang

92

Integritas

Kita bersikap jujur, berpegang teguh pada prinsip, konsisten, dan

terpercaya dalam semua transaksi yang kita lakukan. Kita percaya diri

dalam mempertahankan keyakinan kita, bahkan dalam situasi sulit.

Kita melaksanakan apa yang kita katakan.

Membuat sesuatu terjadi

Kita bersikap positif dalam mengambil keputusan yang cepat

berdasarkan fakta yang ada dan dalam membuat sesuatu terjadi. Kita

mengadopsi semangat perusahaan kecil sehingga dapat memberikan

fleksibilitas, ketangkasan dan imajinasi yang ktia perlukan agar

berhasil.

Berbagi kegembiraan

Kita harus berhasil bersama-sama. Semangat kita yang melimpah

menandakan bahwa kita berbagi penghargaan atas hasil kerja keras

kita. Kita melaksanakan tugas dengan gembira sehingga kita

mendapatkan energi dan membantu kita meraih sukses.

Excellence

Kita bersemangat untuk melampaui harapan pelanggan, konsumen dan

masyarakat melalui produk dan cara kerja kita. Kita memiliki

kebebasan untuk berkarya di dala suatu kerangka kerja.

3.1.5 Struktur Organisasi

Bentuk badan usaha PT. Unilever Indonesia adalah perseroan multi atau

transnasional (Multinational /Transnational Corporation), dimana operasinya telah

Page 7: BAB 3 KEBUTUHAN DAN SOLUSI IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00673-si 3.pdf · Kemudian mereka juga memproduksi sabun mandi Lux dan Lifebuoy. ... P&G yang

93

melampaui batas-batas dari negara, dan telah disesuaikan atau diadaptasi sesuai

dengan negara tempat ia beroperasi. PT Unilever Indonesia Tbk dipimpin oleh

seorang chairman dan memiliki sepuluh direktur (directors) sebagai berikut :

1. Chief Financial Officer

2. Home Care Director

3. Personal Care Director

4. Ice cream Director

5. Foods Director

6. Supply Chain Director

7. Development Director

8. Customer Care Director.

9. Human Resources Director

10. Corporate Relations Director

Bentuk organisasi PT Unilever Indonesia adalah organisasi garis/ lini,

dimana terdapat departemen-departemen yang secara langsung berhubungan

dengan produksi dan penjualan dari setiap produk. Secara umum bagan organisasi

PT Unilever Indonesia Tbk dapat digambarkan pada Lampiran 2.

3.1.6 Produk Perusahaan

Hingga saat ini, PT. Unilever Indonesia, Tbk. telah memproduksi dan

memasarkan kurang lebih sebanyak 43 jenis produk. Dalam memasarkan

produkproduknya, perusahaan membagi dalam 3 divisi, dimana setiap divisi

bertanggung jawab untuk memasarkannya.

Page 8: BAB 3 KEBUTUHAN DAN SOLUSI IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00673-si 3.pdf · Kemudian mereka juga memproduksi sabun mandi Lux dan Lifebuoy. ... P&G yang

94

1. Divisi Produk Makanan (Food Products)

Dimulai sejak tahun 1937, perusahaan ini mulai memproduksi margarine

dengan merek Blue Band dan memutuskan untuk menjadikannya sebagai

produk margarine nomor satu. Sejak itulah merek tersebut merupakan awal

dari usaha perusahaan ini memproduksi makanan.

2. Divisi Produk Perawatan Pribadi (Persona Care Products)

Usaha divisi personal dimulai dengan pengakuisisian pabrik Colibri di

Surabaya, saat itu perusahaan hanya memproduksi pasta gigi merek

Pepsodent dan tidak berminat untuk memperluas usahanya dengan

memproduksi produk - produk toiletries. Selain karena perusahaan tidak

memiliki pengalaman yang cukup untuk usaha itu, hal ini juga karena

kualitas material baku dan konsumen saat itu lebih tertarik pada produk-

produk import dari Inggris. Sejak tahun 1977, kemampuan daya beli

masyarakat Indonesia meningkat dan perusahaan melihat bahwa produk

yang dianggap saat itu masih terjangkau oleh kemampuan masyarakat,

mulai saat itu perusahaan meluncurkan produk-produk Perawatan Pribadi

seperti minyak rambut, deodorant, shampoo, lotion, skin care, bedak, dan

pasta gigi.

3. Divisi Produk Perawatan Rumah Tangga (Household Products)

Hingga saat ini detergent merupakan produk terbesar perusahaan dan telah

membuktikan volume penjualan yang meyakinkan. Pada tahun 1970-an,

divisi detergent berhasil melipatgandakan penjualannya dan sampai saat

ini sabun pencuci pertama di Indonesia yang menggunakan material NSP

(Non Soap Detergent) yang berhasil menjadi nomor satu dipasaran adalah

Rinso. Divisi ini juga menghasilkan produk – produk Dishwasher, Fabric

Page 9: BAB 3 KEBUTUHAN DAN SOLUSI IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00673-si 3.pdf · Kemudian mereka juga memproduksi sabun mandi Lux dan Lifebuoy. ... P&G yang

95

softeners, Household cleaner, Mosquito coil, Fabric wash.

Adapun jenis dan kategori produk – produk yang dihasilkan divisi-divisi

tersebut:

Tabel 3.1 Jenis - Jenis Produk Unilever

Jenis - Jenis Produk Unilever

Produk-produk Perawatan Pribadi

(Personal Care Products)

Skin care (Dove, Citra, Vaseline, Pond’s, Binolia) ;

Deodorant (Rexona, Axe) ;

Toothpaste (Close-up, Pepsodent, Signal 2) ;

Hair care (Sunsilk, Lifebuoy, Clear, Brisk) ;

Tissues (Kleenex, Trentis, Scott) ;

Baby diapers (Huggies) ;

Feminine care (Kotex) ;

Personal wash. (Lux, Lifebuoy)

Page 10: BAB 3 KEBUTUHAN DAN SOLUSI IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00673-si 3.pdf · Kemudian mereka juga memproduksi sabun mandi Lux dan Lifebuoy. ... P&G yang

96

3.1.7 Fasilitas Produksi

PT. Unilever Indonesia, Tbk yang berkantor pusat di Graha Unilever, Jl.

Jenderal Gatot Subroto Kav. 15, Jakarta Selatan, memiliki fasilitas – fasilitas

produksi (pabrik-pabrik) salah satunya terletak di Rungkut, Surabaya yang

memproduksi material perawatan dan kosmetik. Serta di Cikarang, Bekasi. Antara

lain: Ice cream, Deterjen cair, Deterjen bubuk, dan Produk Makanan.

Seluruh produk Unilever diproduksi dengan menggunakan peralatan modern

berteknologi tinggi. Sebagai perwujudan dari komitmen perusahaan untuk menjamin

standard mutu produk bertaraf internasional, pabrik-pabrik Unilever telah

Produk-produk Perawatan Rumah Tangga

(Household products)

Dishwash (Sunlight) ;

Fabric softeners (Molto) ;

Fabric wash (Omo, Rinso, Surf, Superbusa) ;

Mosquito coil (Domestos nomos) ;

Household cleaner (Super pell, Vixal, Domestos Wipol).

Produk-produk Makanan

(Foods Products)

Beverages (Lipton, Sariwangi)

Food (Tara Nasiku)

Jam (Skippy, Knorr mayonaise )

Snack (Taro) ;

Seasoning (Royco, Bango) ;

Margarine (Blue - band) ;

Ice cream (Wall’s products)

Page 11: BAB 3 KEBUTUHAN DAN SOLUSI IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00673-si 3.pdf · Kemudian mereka juga memproduksi sabun mandi Lux dan Lifebuoy. ... P&G yang

97

mendapatkan sertifikat ISO

14001, ISO 9001, dan Safety and Occupational Health. Selain itu, Unilever

Indonesia juga memperoleh penghargaan Special Award in Total Productive

Maintenance.

3.2 Pabrik Wall’s Ice Cream

3.2.1 Perkembangan Pabrik Wall’s Ice Cream

3.2.1.1 Struktur Organisasi Wall’s Ice Cream Outbound

Coldstore Master

Ice

Coldstore Supervisor

(Operational)

Coldstore Supervisor

(Administration)

Reach Truck Driver /

Operator Forklift

8(3-3-2)

Pallet Ridder

Operator / Loader

10(4-4-2)

Coldstore

Technition

1

Admin Clerk

1

Despatch

Checker

3(1-2)

Despatch

Assembling

6(3-3)

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Wall’s Ice Cream Outbound

Page 12: BAB 3 KEBUTUHAN DAN SOLUSI IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00673-si 3.pdf · Kemudian mereka juga memproduksi sabun mandi Lux dan Lifebuoy. ... P&G yang

98

Setiap jabatan pada Coldstore, memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai

berikut:

1. Coldstore Master

Coldstore Master memiliki beberapa tanggung jawab atas beberapa

kegiatan didalam Coldstore, diantaranya:

a. Bertanggung jawab untuk semua operational di Coldstore dan

NH3 Refrigerator Utility.

b. Mengatur kebutuhan manpower / manning untuk kebutuhan

operasional dan administrasi

c. Berkoordinasi dengan team lain ( Planner, Production, QC, Sales

dan Marketing ) untuk mencapai target-target perusahaan (

customer order fullfill )

d. Mengatur kebutuhan operasional khususnya untuk MHE /

Material Handling Equipment.

2. Admin supervisor

Admin supervisor memiliki beberapa tanggung jawab atas beberapa

kegiatan didalam Coldstore, diantaranya:

a. Menarik data material/stock secara keseluruhan, dari sistem SAP

untuk tiap-tiap harinya. (Namun aktifitas ini, lebih terfokus

dilakukan diawal minggu)

b. Memperbaiki data-data yang tidak akurat, seperti:

i. Status suatu stock di Coldstore yang seharusnya Block namun

terlewat oleh Bagian Quality (Quality Dept.), sehingga masih

Page 13: BAB 3 KEBUTUHAN DAN SOLUSI IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00673-si 3.pdf · Kemudian mereka juga memproduksi sabun mandi Lux dan Lifebuoy. ... P&G yang

99

Release. Dalam hal ini, Admin supervisor harus melepas stock

tersebut dari sistem, sehingga tidak terjadi kesalahan pada

Bagian Penjualan di MBAU yang menangani pemesanan

(Sales order) untuk GT dan MT, serta di Head Office (HO)

yang menangani pemesanan (Sales order) untuk export (RSE)

dalam memperkirakan material yang tersedia untuk membuat

Delivery plan.

ii. Barcode/Pallet id pada stock yang berasal dari Palletizing

(Bagian Produksi) dan sudah berupa pallet di Despatch area,

tidak dapat di-scan oleh Radio frequency (RF), sehingga tidak

bisa dihasilkan alamat untuk meletakkan stock.

iii. Transaksi - transaksi seleksi produk, yang berasal dari Bagian

Quality dan Bagian Produksi. Bagian Quality dan Bagian

Produksi, akan membuat dan memberikan BON Permintaan

Seleksi kepada Admin supervisor, sehingga stock yang sudah

berada ataupun baru masuk di BOF, diminta dikeluarkan

kembali. Situasi tersebut, mengharuskan Admin supervisor

untuk mengurangi stock pada sistem.

c. Berdasarkan permintaan Bagian Quality, yang telah menyeleksi

stock-stock apa saja yang dapat digolongkan pada export (RSE)

ataupun local, maka terdapat kemungkinan untuk stock-stock

(berupa pallet-pallet yang telah ditentukan) dari local dipindahkan

ke Export. Otorisasi pemindahan tersebut dimiliki oleh Admin

supervisor.

Page 14: BAB 3 KEBUTUHAN DAN SOLUSI IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00673-si 3.pdf · Kemudian mereka juga memproduksi sabun mandi Lux dan Lifebuoy. ... P&G yang

100

d. Menarik data-data Sales order, dari Bagian Penjualan (MBAU)

untuk tujuan export.

e. Yang menarik data-data yang diperlukan untuk aktivitas Stock

Take, sekaligus sebagai penanggung jawab kegiatan.

f. Menentukan jatah planning transporter, pada dokumen Delivery

plan yang telah dibuat sebelumnya oleh Bagian Penjualan

(MBAU) pada tiap-tiap minggu.

3. Operational Supervisor

Operator Supervisor memiliki beberapa tanggung jawab atas beberapa

kegiatan didalam Coldstore, diantaranya:

a. Penanggung jawab, kegiatan operasional mulai dari aktifitas

Penerimaan Produksi sampai Pengeluaran Stock untuk siap

dikirim, dan juga apabila terdapat pengembalian (retur) pada

proses Modern trade (MT).

b. Penanggung jawab, pada beberapa aktifitas, pengecekkan stock

yang akan dikirim, diantaranya:

i. Pallet id yang tidak dapat discan.

ii. Pemindahan barang dari High Rack ke Pick face

(curah/receh).

iii. Memastikan terpenuhinya kebutuhan Pick face, untuk

memudahkan team Assembling.

c. Membuat Delivery note untuk Concess.

Page 15: BAB 3 KEBUTUHAN DAN SOLUSI IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00673-si 3.pdf · Kemudian mereka juga memproduksi sabun mandi Lux dan Lifebuoy. ... P&G yang

101

4. Despatch checker

Despatch checker bertanggung jawab atas kegiatan operasional yang

terkait dengan aplikasi SAP R/3 khususnya untuk aktifitas Picking

General Trade (GT) mulai dari aktifitas Order Management

Processing, Delivery Order Processing, Shipment Processing, hingga

Transfer order Processing.

5. Admin clerk

Admin clerk bertanggung jawab atas kegiatan operasional yang terkait

dengan aplikasi SAP R/3 khususnya untuk aktifitas Picking General

Trade (GT) mulai dari aktifitas Order Management Processing,

Delivery Order Processing, Shipment Processing, hingga Transfer

order Processing.

6. Reach Truck Driver (Forklift Operator)

Reach Truck Driver memiliki beberapa tanggung jawab atas beberapa

kegiatan didalam Coldstore, diantaranya:

a. Menaikkan dan menurunkan stock (berupa pallet) dari Rack,

untuk proses Good Receipt dan Good Issue dengan menggunakan

RF.

b. Menarik data produksi di tiap akhir shift, untuk mengecek stock

hasil produksi dengan yang diterima di BOF sama.

Page 16: BAB 3 KEBUTUHAN DAN SOLUSI IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00673-si 3.pdf · Kemudian mereka juga memproduksi sabun mandi Lux dan Lifebuoy. ... P&G yang

102

7. Coldstore Technition

Coldstore Technition memiliki beberapa tanggung jawab atas beberapa

kegiatan didalam Coldstore, diantaranya:

a. Menangani kerusakkan yang sifatnya teknis dan urgent.

8. Pallet Ridder Operator (Loader)

Pallet Ridder Operator memiliki beberapa tanggung jawab atas

beberapa kegiatan didalam Coldstore, diantaranya:

a. Menarik dan mendekatkkan stock untuk memudahkan Forklift

Operator menaikkan ke High Rack atau menurunkan dari High

Rack.

9. Despatch Assembling

Despatch Assembling memiliki dua tanggung jawab atas beberapa

kegiatan didalam Coldstore, diantaranya:

a. Menangani aktifitas pick face.

b. Pemuatan untuk proses Loading.

3.2.1.2 The Delivery Channels of Wall’s Ice cream Outbound

Secara struktural Pabrik Ice cream terbagi menjadi dua, yaitu

Pabrik Ice cream Inbound (RMS) dan Pabrik Ice cream Outbound (BOF).

Keduanya berlokasi ditempat yang sama yaitu, Cikarang.

Pabrik Ice cream yang berlokasi di Cikarang ini mulai beroperasi

pada pertengahan tahun 1992.

Pada Pabrik Ice cream Inbound (RMS) terjadi proses

penyimpanan raw material yang diterima dari Supplier untuk pembuatan

Page 17: BAB 3 KEBUTUHAN DAN SOLUSI IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00673-si 3.pdf · Kemudian mereka juga memproduksi sabun mandi Lux dan Lifebuoy. ... P&G yang

103

seluruh produk Wall’s Ice Cream. Yang termasuk dalam raw material

dalam hal ini baik untuk produk Ice cream, seperti susu, cokelat, kacang,

vanilla, karamel, brownies maupun packaging material (pengemasan)

seperti bungkusan perbuah, dan bungkusan per-pack.

Pada Pabrik Ice cream Outbound (BOF) dilakukan beberapa

aktifitas seperti: menerima finish good dari Palletizing (produksi) (Good

Receipt from Production) untuk setelahnya dilakukan penyimpanan ke

dalam gudang Ice cream (Coldstore) sesuai dengan alamat rack (storage

bin) yang diditunjukkan oleh sistem SAP R/3. Pabrik Ice cream Outbound

(BOF) juga menerima list Sales order dari MBAU untuk selanjutnya

dilakukan proses delivery order, invoicing, dan pengambilan produk sesuai

dengan pemesanan, sampai akhirnya siap untuk dikirimkan kepada

pelanggan.

Secara umum, terdapat 2 Deliver Channel pada Pabrik Ice cream

Outbound (BOF) Cikarang, yaitu: National Chain dan Regional Sourcing

& Export (RSE). RSE merupakan Delivery Channel untuk tujuan export.

Sedangkan National chain merupakan Delivery Channel untuk tujuan

lokal. National chain terbagi-bagi lagi menjadi 2 bagian seperti yang

tunjukkan pada Gambar 3.3.

Page 18: BAB 3 KEBUTUHAN DAN SOLUSI IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00673-si 3.pdf · Kemudian mereka juga memproduksi sabun mandi Lux dan Lifebuoy. ... P&G yang

104

Delivery Channel

Gambar 3.2 Delivery Channel Ice cream Department

Modern trade ( Greater Jakarta )

Distributor / Concessionaire

Cikarang Cold Store

- 310 stores

- 31 kl / week

- 60 store / day - 41 concess

- 700 kl / week

- 30 trip / day

- 4 countries

- 65 kl / week

National chain Regional Sourcing chain

Page 19: BAB 3 KEBUTUHAN DAN SOLUSI IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00673-si 3.pdf · Kemudian mereka juga memproduksi sabun mandi Lux dan Lifebuoy. ... P&G yang

105

3.2.1.3 The Products of Wall’s (Stock)

Pabrik Ice cream Outbound (BOF) menghasilkan produk akhir dengan

beberapa brand seperti yang ditunjukkan pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Stock Keeping Unit of Wall’s Products – In Home

No Material number

Material Description

OUT HOME

1 20063620 PADDLE POP CHOCOLATE ANZ 32x70ml

2 20067270 MOO MINI MILK 60x35ml

3 20068566 PADDLE POP RAINBOW PEAK 48 X 60 ML

4 20068594 PADDLE POP FRUITY ZAP 36X75ml

5 20068657 PADDLE POP JELLY WAVE 48x57ml

6 20068659 PADDLE POP COLA FIRE 48x57ml

7 20068666 PADDLE POP WOLF & WHALE 36x70ml

8 20068732 PADDLE POP TWISTER CYCLONE 36X75ml

9 62027338 CONELLO ROYL STRWKISS 135ML/24

10 62027339 CONELLO ROYL BFORREST 135ML/24

11 62027341 CONELLO RYL SWTHRTBRW 135ML/24

12 62027617 MOO CONE 80ML / 24

13 62028025 PADDLE POP TRICO 60ML/48

14 62028219 POPULAIRE CHOCOLATE 90ML/40

15 62028220 POPULAIRE STRAWBERRY90ML/40

16 62027844 CORNETTO DISC CHOC 24x120ml

17 62027845 CORNETTO DISC VAN 24x120ml

18 62028301 CONELLO CLSSIC CHOVAN 110ML/24

19 62028302 CONNELO CLSSIC TRMISU 110ML/24

20 62028303 CONELLO HZLNTMOCHACNO 125ML/24

21 62029402 FEAST VANILLA 65ML/42

22 62029403 FEAST CHOCOLATE 65ML/42

23 62052216 MOO ACTIVE 70ML/36

24 IN HOME

25 62027784 MOO TUB 900ML / 6

26 62027785 MOO TUB 400ML / 12

27 20061351 VIENNETTA TRIPLE CHOCCRUNCH 6x600ml

28 62027798 VIENNETTA BLACK FOREST 600ML/6

29 62027825 WALLS VANILLA SOFTMIX 10000ML

Page 20: BAB 3 KEBUTUHAN DAN SOLUSI IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00673-si 3.pdf · Kemudian mereka juga memproduksi sabun mandi Lux dan Lifebuoy. ... P&G yang

106

30 62027826 STRAWBERRY SM 10000ML

31 #62027829 MINI CORNETTO CHO&VAN12X30ML/6

62027833 CHOCOLATE SM 10000ML

32 62027834 WALLS TRIPLECHOCOLATE 700ML/6

33 62027835 WALLS TRI CHOCO 350ML/12

34 62027836 WALLS VANCHOCCHIP&CHO350ML/12

35 62027837 WALLS TRIPLE TWIST 700ML/6

36 62027838 WALLS TRIPLE TWIST 350ML/12

37 62027839 WALLS TRIPLE FRUIT 700ML/6

38 62027840 WALLS TRIPLE FRUIT 350ML/12

39 62027841 WALLS NEOPOLITANA 700ML/6

40 62027842 WALLS NEOPOLITANA 350ML/12

41 62027843 WALLS VANCHOCCHIP&CHOC700ML/6

42 62052209 MINICORNETTO VANILLA 6X12X30ML

43 62052211 MINICORNETTO CHO&VAN 6X12X30ML

44 62052212 MINICORNETTO STRWBLU 6X12X30ML

Tabel 3.3 Stock Keeping Unit of Wall’s Products – Out Home

No Material

code Material Description

OUT HOME

1 20068569 PADDLE POP CHOCOLATE 48x60ml

2 62027100 MAGNUM CLASSIC VANILLA 90ML/25

3 62027525 MP MAGNUM VANILLA 90MLX3X8

4 62027544 PADDLEPOP SHAKYSHAKE 150ML/24

5 62027550 PADDLE POP TWISTRSABER 75ML/36

6 62027554 PADDLE POP TWSTR FRUITY PWR 36x75ml

7 62027773 MOO STICK 70 ML / 36

8 62029000 MAGNUM ALMOND 90ML/25

9 IN HOME

10 20067720 CORNETTO MINI BSCOTCH&CCHOC 6X12X28ml

11 62027789 VIENNETTABROWNIETIRAMISU 600/6

12 62027790 VIENNETTABROWNIECHOCOLATE600/6

13 62029002 MAGNUM MP ALMOND 90MLX3/8

14 62052210 MINICORNETTO CC/BF 6X12X30ML

Page 21: BAB 3 KEBUTUHAN DAN SOLUSI IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00673-si 3.pdf · Kemudian mereka juga memproduksi sabun mandi Lux dan Lifebuoy. ... P&G yang

107

Pada Tabel 3.2, menunjukkan 44 brands yang merupakan item products

yang ditujukan untuk penjualan lokal. Dan 14 brands yang disajikan pada tabel

xxxx ditujukan untuk RSE ke berbagai negara: Malaysia, Singapura, Thailand, dan

Vietnam.

Material Out Home merupakan jenis produk dimana customer dalam

pengkonsumsian produk-produk tersebut dapat dibawa diluar rumah.

Sedangkan material In Home merupakan jenis produk yang pada umumnya

untuk dibawa pulang kerumah cara pengkonsumsiannya

Secara keseluruhan, Pabrik Ice cream Outbound (BOF) menghasilkan 55

SKU (Stock Keeping Unit). Pabrik Ice cream Outbound (BOF) memiliki sekitar

10.000 pegawai Unilever dan 300 pegawai dari pihak ketiga (contract labour).

Pabrik ini beroperasi selama 24 jam dalam sehari dengan pembagian 3 shift

sebagai berikut :

Morning Shift : 06.00 – 14.00

Afternoon Shift : 14.00 – 22.00

Night Shift : 22.00 – 06.00

Dalam operasinya, terdapat waktu istirahat selama 30 menit dalam setiap

shift-nya dan secara keseluruhan dalam satu tahun pabrik ini memiliki 296 hari

kerja.

Page 22: BAB 3 KEBUTUHAN DAN SOLUSI IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00673-si 3.pdf · Kemudian mereka juga memproduksi sabun mandi Lux dan Lifebuoy. ... P&G yang

108

3.3 Implementasi Sistem SAP R/3 Warehouse management pada Wall’s Ice cream

Outbound - Coldstore (CS) 3

Kebutuhan & Solusi Implementasi SAP

Warehouse Management Wall’s Ice

Cream Outbound - Coldstore 3

Already Exist : Wall’s Ice Cream

Outbound Coldstore 1 – 2 :

1. Coldstorage Layout (CS 1 - 2)

2. Existed Warehouse Management

Structure (Coldstore 1 – 2) :

- Organizational Unit

- Master Data

Kebutuhan Implementasi SAP

Warehouse Management Wall’s

Ice Cream Outbound

- Coldstore 3

Solusi Implementasi SAP

Warehouse Management Wall’s

Ice Cream Outbound

- Coldstore 3

1. Latar Belakang

Implementasi Proyek

2. Tujuan Implementasi Proyek

3. Sasaran Implementasi

Proyek

4. Ruang Lingkup

Implementasi Proyek

Warehouse Management

Structure - Coldstore 3 Ice

Cream Wall’s Outbound

(Based on ASAP Project

Implementation):

1. Project Preparation

- Tim Proyek Implementasi

- Tahapan Implementasi

- Jadwal Proyek

- Coldstore 3 Layout

2. Blueprint

- Konfigurasi Organizational

Unit & Master Data

- Standar Operating Procedure

(SOP) / Schematic Processes

- Putaway & Picking Strategy

Configuration

3. Realization

-Penerapan Putaway & Picking

Strategy

Proyek Pembangunan dan

Konfigurasi Coldstore 3 :

Gambar 3.3 Sub Gambaran Penelitian (Implementasi) –

Kebutuhan dan Solusi Implementasi

Page 23: BAB 3 KEBUTUHAN DAN SOLUSI IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00673-si 3.pdf · Kemudian mereka juga memproduksi sabun mandi Lux dan Lifebuoy. ... P&G yang

109

3.3.1 Kebutuhan dan Solusi Implementasi Sistem SAP R/3 Warehouse

management pada Wall’s Ice cream Outbound – Coldstore (CS) 3

3.3.1.1 Kebutuhan Implementasi SAP Warehouse management Wall’s

Ice cream Outbound - Coldstore 3

Already Exist : Wall’s Ice Cream

Outbound Coldstore 1 – 2 :

1. Coldstorage Layout (CS 1 - 2)

2. Existed Warehouse Management

Structure (Coldstore 1 – 2) :

- Organizational Unit

- Master Data

Kebutuhan Implementasi SAP

Warehouse Management Wall’s

Ice Cream Outbound

- Coldstore 3

1. Latar Belakang

Implementasi Proyek

2. Tujuan Implementasi Proyek

3. Sasaran Implementasi

Proyek

4. Ruang Lingkup

Implementasi Proyek

Proyek Pembangunan dan

Konfigurasi Coldstore 3 :

Gambar 3.4 Sub Gambaran Penelitian (Implementasi) –

Kebutuhan Implementasi

Page 24: BAB 3 KEBUTUHAN DAN SOLUSI IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00673-si 3.pdf · Kemudian mereka juga memproduksi sabun mandi Lux dan Lifebuoy. ... P&G yang

110

3.3.1.1.1 Already Exist : Wall’s Ice Cream Outbound Coldstore 1 – 2

3.3.1.1.1.1 Layout of Coldstore 1 - 2

Gambar 3.5 Coldstore 1 Layout

Section 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Row Level Pallet Capacity

AA FRESH PRODUCT 20 5 100

AB 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 16 5 80

AC G1 FRESH PRODUCT 16 5 80

AD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 16 5 80

AE G2 FRESH PRODUCT 16 5 80

AF 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 16 5 80

AF G3 FRESH PRODUCT 16 5 80

AF 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 16 5 80

AI FRESH PRODUCT 16 5 80

G4

AJ 19 4 76

19 4 76

BLOCKED FRESH PRODUCT 19 4 76

19 4 76

19 4 76

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Total Rack 1,120

emergency door in ltr 560,000.00

TOTAL CAPACITY COLDSTORAGE 1 - 2 3,813.00 pallet

1,906,500.00 in ltr

Number

LAYOUT COLDSTORAGE 1

110

Page 25: BAB 3 KEBUTUHAN DAN SOLUSI IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00673-si 3.pdf · Kemudian mereka juga memproduksi sabun mandi Lux dan Lifebuoy. ... P&G yang

111

Gambar 3.6 Coldstore 2 Layout

Section 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 Row Level

BR 39 5

14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 G1

BQ mobile rak CQ 35 5

BP CP 35 5

BO mobile rak G4 G2 14 5

BN 14 5

BM mobile rak CM mobile rak 35 5

BL CL 35 5

BK mobile rak CK mobile rak 35 5

BJ CJ 35 5

BI mobile rak CI mobile rak 35 5

BH CH 35 5

BG mobile rak CG mobile rak 35 5

BF CF 35 5

BE mobile rak CE mobile rak 35 5

BD CD 35 5

BC mobile rak G3 14 5

BB 14 4

BA CA 33 4

12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Total Rack

emergency door in ltr

Number

LAYOUT COLDSTORAGE 2 (LOCAL PRODUCT AREA)

111

Page 26: BAB 3 KEBUTUHAN DAN SOLUSI IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00673-si 3.pdf · Kemudian mereka juga memproduksi sabun mandi Lux dan Lifebuoy. ... P&G yang

112

3.3.1.1.1.2 Existed Warehouse management

Structure (Coldstore 1 – 2)

Gambar 3.1 berikut merupakan

Organizational Unit dari Warehouse management

(Warehouse management Structure) Ice cream

Outbound pada Coldstore yang telah ada yaitu

Coldstore 1 dan 2.

Sementara itu, Tabel 4.3 akan

menampilkan keterangan Organizational Unit tersebut.

Nantinya struktur Warehouse management yang telah

ada ini akan menjadi acuan analisis untuk mereview

kembali kebutuhan yang akan digunakan oleh Tim

Implementasi untuk melakukan konfigurasi Warehouse

management Structure pada Coldstore 3 yang akan

dibangun.

Gambar 3.7 WM Structure for Existing Coldstore (Coldstore 1 - 2)

Page 27: BAB 3 KEBUTUHAN DAN SOLUSI IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00673-si 3.pdf · Kemudian mereka juga memproduksi sabun mandi Lux dan Lifebuoy. ... P&G yang

113

Tabel 3.4 Keterangan Warehouse management Structure

for Existing Coldstore (Coldstore 1 - 2)

Warehouse management Structure for Existing Coldstore

(Coldstore 1-2)

Structure Details

Plant Local 9002, menunjukkan Plant Local untuk Ice cream.

Storage Location 9005, menunjukkan Storage Location untuk Ice cream

BOF Local

Warehouse Number 922, menunjukkan Warehouse Number untuk Ice cream

– Finish Good

Storage type

301 (Back-to-back), 310 (Ground), 351 (Pick face)

menunjukkan Storage type yang berhubungan langsung

dengan Storage section pada Coldstore 1 dan 2.

Storage section 001 (CS1) dan 002 (CS2) merupakan Storage section

untuk Coldstore 1 dan 2.

Storage bin

Menunjukkan 6 karakter numerik dan alfabet, alokasi

akhir pada struktur Warehouse management. Lebih

lanjut akan terlihat pada Layout Coldstore 1 dan 2,

pada gambar xxx

Page 28: BAB 3 KEBUTUHAN DAN SOLUSI IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00673-si 3.pdf · Kemudian mereka juga memproduksi sabun mandi Lux dan Lifebuoy. ... P&G yang

114

3.3.1.1.2 Proyek Implementasi SAP Warehouse management

Pada Coldstore 3:

3.3.1.1.2.1 Latar Belakang Implementasi Proyek

Proyek Konfigurasi Sistem SAP R/3

Warehouse management pada Coldstore (CS) 3 secara

garis besar dilatar belakangi oleh beberapa hal, sebagai

berikut :

1. Ekspansi kapasitas muatan penyimpanan

Stock dari Coldstore 1 dan 2 (pembangunan

warehouse/Coldstore baru yaitu Coldstore 3).

2. Pemaksimalan Struktur Warehouse, untuk

mengoptimalkan pergerakan Stock yang telah

ada khususnya pada Wall’s Ice Cream

Outbound (Finished Good Maintenance from

Production).

3. Pemaksimalam Warehouse Movements untuk

produk-produk akhir (Stock) Wall’s Ice

Cream, khususnya dengan kehadiran

Coldstore 3.

3.3.1.1.2.2 Tujuan Implementasi Proyek

Secara garis besar proyek bertujuan untuk:

1. Menghasilkan Konfigurasi SAP R/3 Warehouse

management untuk Coldstore 3, sebagai bentuk

Page 29: BAB 3 KEBUTUHAN DAN SOLUSI IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00673-si 3.pdf · Kemudian mereka juga memproduksi sabun mandi Lux dan Lifebuoy. ... P&G yang

115

pengembangan sistem.

2. Mengintegrasikan pergerakan stock dalam sistem

untuk Coldstore 1, 2 dan 3, melalui teknik

lanjutan Putaway and Picking Strategies.

3. Menghasilkan Replenishment Strategy, sehingga

pergerakan stock non full pallet dapat terintegrasi

dengan baik.

3.3.1.1.2.3 Sasaran Implementasi Proyek

Modul Warehouse management

merupakan cakupan dari modul Material management

pada SAP R/3, yang diimplementasikan oleh PT

Unilever Indonesia, Tbk. khususnya pada Ice cream

Outbound yang secara keseluruhan digunakan untuk

menangani proses pengadaan produk-produk akhir

(Finished Goods/Stock) dari bagian Produksi, dan

mengelola pergerakkkan masuk (Good Receipt) dan

keluar (Good Issue) Stock dalam warehouse.

Tujuan dari implementasi SAP R/3

Modul Warehouse management pada Ice cream

Outbound, PT Unilever Indonesia, Tbk. antara lain :

Menentukan dan mengatur struktur gudang yang

kompleks.

Page 30: BAB 3 KEBUTUHAN DAN SOLUSI IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00673-si 3.pdf · Kemudian mereka juga memproduksi sabun mandi Lux dan Lifebuoy. ... P&G yang

116

Mengoptimalkan pergerakkan stock melalui teknik

Putaway dan Picking Strategies.

Menyelesaikan proses penerimaan barang,

pengeluaran barang, dan transfer stock secara cepat

dan mudah.

Mengaktivasi transfer fisik dan perumaterial status

Stock (seperti: setelah Inspection oleh bagian

Quality).

Pemilihan dan Pengiriman Stock untuk penjualan.

Menghasilkan fitur pengisian ulang otomatis dari

Rack atau penyimpanan cadangan ketika kuantitas

stock mencapai ambang batas tertentu.

Memastikan bahwa Stock pada Inventory

Management sama dengan Stock di gudang untuk

waktu kapan pun. (Proses Stock Take/Stock

Opname menjadi lebih mudah)

Fitur Printing (slip untuk pallet, permintaan

perpindahan barang, slip pengiriman, dokumen

inventori dan lain-lain) tersedia untuk semua

transaksi yang relevan

Meski semua dokumen untuk tiap transaksi pada

gudang bisa dicetak, WM mendukung fitur alur

kerja gudang yang pada dasarnya paperless (tidak

Page 31: BAB 3 KEBUTUHAN DAN SOLUSI IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00673-si 3.pdf · Kemudian mereka juga memproduksi sabun mandi Lux dan Lifebuoy. ... P&G yang

117

memerlukan kertas)

Memberikan solusi perangkat entri data mobile

Radio frequency (RF) terintegrasi untuk semua

pergerakan Stock.

Pada Modul Warehouse management yang

diimplementasikan oleh Wall’s Ice cream Outbound, PT Unilever

Indonesia, Tbk. melibatkan enam aktifitas penting dan berperan

penting dalam perpindahan Stock pada Modul Warehouse

management, yaitu :

1. Goods receipt (Penerimaan barang)

Good Receipt yang diterapkan pada Wall’s Ice cream

Outbound, PT Unilever Indonesia, Tbk. digunakan untuk

memposting Stock yang merupakan hasil produksi sendiri.

(Good Receipt with reference to a production order).

2. Goods issue (Pengeluaran barang)

Good Issue yang diterapkan pada Wall’s Ice cream Outbound,

PT Unilever Indonesia, Tbk. digunakan untuk memposting

pengambilan Stock untuk dikirim kepada pelanggan. (Good

Issue with reference to a delivery order).

Page 32: BAB 3 KEBUTUHAN DAN SOLUSI IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00673-si 3.pdf · Kemudian mereka juga memproduksi sabun mandi Lux dan Lifebuoy. ... P&G yang

118

3. Stock transfer

Stock transfer yang diterapkan pada Wall’s Ice cream

Outbound, PT Unilever Indonesia, Tbk. digunakan untuk

mem-posting perpindahan fisik Stock dari suatu Storage type

ke Storage type lainnya, dari suatu Storage section ke Storage

section lainnya, dan dari suatu Storage bin ke Storage bin

lainnya.

4. Posting change

Posting change yang diterapkan pada Wall’s Ice cream

Outbound, PT Unilever Indonesia, Tbk. digunakan untuk

melakukan suatu perubahan material informasi terhadap Stock

tertentu, yaitu:

melepaskan Stock dari proses pemeriksaan sehingga

menjadi available Stock.

Merubah status Stock dari Blocked Stock (stock yang tidak

bisa diakses) menjadi Inspection Stock,

Merubah material number

Membagi suatu avalaible material menjadi dua batch atau

lebih,

Merubah special stock, seperti consignment stock atau

returned stock, menjadi stock milik perusahaan

Page 33: BAB 3 KEBUTUHAN DAN SOLUSI IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00673-si 3.pdf · Kemudian mereka juga memproduksi sabun mandi Lux dan Lifebuoy. ... P&G yang

119

5. Transfer requirement

Transfer requirement yang diterapkan pada Wall’s Ice cream

Outbound, PT Unilever Indonesia, Tbk. digunakan sebagai

dasar pembuatan Transfer order, sesuai kondisi dibuat secara

otomatis, maupun manual, dengan atau tanpa referensi.

6. Transfer order

Transfer order yang diterapkan pada Wall’s Ice cream

Outbound, PT Unilever Indonesia, Tbk. digunakan untuk

melakukan, Penempatan barang (Putaway), Pengambilan

barang (Pick) dengan tujuan outbound delivery, dan Posting

changes. Sesuai kondisi dapat dilakukan dengan

menggunakan fitur multiple processing atau secara manual.

3.3.1.1.2.4 Ruang Lingkup Proyek

3.3.1.1.2.4.1 Ruang Lingkup Fungsional

Secara fungsional Proyek

Konfigurasi Sistem SAP R/3 Warehouse

management, memiliki keterkaitan dengan

interface aplikasi SAP lainnya.

Inventory Management (IM-Material

management)

Aktivitas yang terjadi pada WM biasanya

dimulai pada IM. Misalnya, penerimaan barang

Page 34: BAB 3 KEBUTUHAN DAN SOLUSI IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00673-si 3.pdf · Kemudian mereka juga memproduksi sabun mandi Lux dan Lifebuoy. ... P&G yang

120

dan pengeluaran barang dimulai di IM dan

selanjutnya diproses di WM.

Delivery Processing (Logistic Execution-Sales

and distribution/Shipping)

Pengaksesan Warehouse management juga dapat

dilakukan melalui Sales and distribution (SD)

melalui modul Shipping untuk memproses

dokumen pengiriman untuk aplikasi Warehouse

management terintegrasi.

Production Planning and Control (PP, PP-PI)

Pengaksesan Warehouse management dapat juga

dilakukan pada sistem Production Plannning

(PP) untuk membantu penyediaan barang pada

area supply di bagian produksi.

Quality Management (QM)

Pengaksesan Warehouse management dapat juga

digunakan oleh administrator gudang untuk

melacak dan mengatur barang yang disimpan di

gudang untuk diperiksa.

3.3.1.1.2.4.2 Ruang Lingkup Modul

Warehouse management

Ruang lingkup dalam

Page 35: BAB 3 KEBUTUHAN DAN SOLUSI IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00673-si 3.pdf · Kemudian mereka juga memproduksi sabun mandi Lux dan Lifebuoy. ... P&G yang

121

implementasi SAP Modul Warehouse

management pada Wall’s Ice cream Outbound,

PT Unilever Indonesia, Tbk.

1. Master Data

a. Storage bin

2. Proses Pergerakan Stock:

a. Receiving Process (Good Receipt

Processing)

b.Picking Process (Good Issue Processing)

3. Strategi Terapan Penempatan dan

Pengambilan Stock

a. Putaway Strategy

b.Picking Strategy

Page 36: BAB 3 KEBUTUHAN DAN SOLUSI IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00673-si 3.pdf · Kemudian mereka juga memproduksi sabun mandi Lux dan Lifebuoy. ... P&G yang

122

3.3.1.2 Solusi Implementasi SAP Warehouse management Wall’s Ice

cream Outbound - Coldstore 3

Solusi Implementasi SAP

Warehouse Management Wall’s

Ice Cream Outbound

- Coldstore 3

Warehouse Management

Structure - Coldstore 3 Ice

Cream Wall’s Outbound

(Based on ASAP Project

Implementation):

1. Project Preparation

- Tim Proyek Implementasi

- Tahapan Implementasi

- Jadwal Proyek

- Coldstore 3 Layout

2. Blueprint

- Konfigurasi Organizational

Unit & Master Data

- Standar Operating Procedure

(SOP) / Schematic Processes

- Putaway & Picking Strategy

Configuration

3. Realization

-Penerapan Putaway & Picking

Strategy

Gambar 3.8 Sub Gambaran Penelitian (Implementasi)

– Solusi Implementasi

Page 37: BAB 3 KEBUTUHAN DAN SOLUSI IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00673-si 3.pdf · Kemudian mereka juga memproduksi sabun mandi Lux dan Lifebuoy. ... P&G yang

123

3.3.1.2.1 Project Preparation

3.3.1.2.1.1 Warehouse Management Implementation

Team

Warehouse management Implementation

Team dalam Implementasi SAP Warehouse

management pada Wall’s Ice cream Outbound -

Coldstore 3 dapat terlihat melalui Gambar 3.x dibawah

ini.

Business Owner of

Warehouse

Management Ice

Cream Outbound

Logistic Managers

Unilever Globe

Consultant Team

Leader & Members

Unilever Indonesia

Warehouse

Management SAP

System Analyst

System Analyst

Member

System Analyst

Member

System Analyst

Member

Unilever Warehouse

Management SAP

Support

Unilever Warehouse

Management SAP

Support

Unilever Warehouse

Management SAP

Support

End Users

Gambar 3.9 Implementation Team

Page 38: BAB 3 KEBUTUHAN DAN SOLUSI IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00673-si 3.pdf · Kemudian mereka juga memproduksi sabun mandi Lux dan Lifebuoy. ... P&G yang

124

3.3.1.2.1.1.1 Peranan Warehouse Management

Implementation Team

1. Logistic Managers

Logistic Managers merupakan para manajer yang

memiliki wewenang penuh di bidang logistic

perusahaan khususnya terkait kegiatan operasional

secara menyeluruh sejak mobilisasi Project Big bang

SAP hingga Pre dan Post Go live di Unilever

Indonesia, Tbk. Logistic Managers terdiri dari para

Manajer Material management, dan Plant

maintenance.

Tanggung jawab yang dimiliki oleh Logistic

Managers secara umum dalam Warehouse

management Implementation Team

, antara lain :

Mempertanggungjawabkan penyelesaian proyek

Implementasi SAP Warehouse management Wall’s

Ice cream Outbound - Coldstore 3.

Memonitor progress implementasi serta

pengembangan dan dampak yang terjadi di

perusahaan, termasuk sub Modul Warehouse

management.

Menentukan dan menyetujui prioritas dan lingkup

implementasi.

Page 39: BAB 3 KEBUTUHAN DAN SOLUSI IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00673-si 3.pdf · Kemudian mereka juga memproduksi sabun mandi Lux dan Lifebuoy. ... P&G yang

125

Pemberi keputusan akhir tentang hal-hal yang

berkaitan dengan proyek implementasi, termasuk

mengenai desain proses bisnis, organisasi, dan

sumber daya.

Mengendalikan waktu, biaya, sumberdaya,

lingkup, dan kualitas, serta deliverable proyek

sesuai rencana.

2. Unilever Globe Consultant Team

Unilever Globe Consultant merupakan konsultant

yang adalah tim internal yang dari PT Unilever

Global untuk melakukan konfigurasi pada SAP R/3

terhadap sub-sub modul yang ada diseluruh Unilever

di penjuru dunia. Tim konsultan ini berpusat di

Unilever negeri Belanda.

Tanggung jawab yang dimiliki oleh Unilever Globe

Consultant secara umum dalam Tim Proyek

Implementasi, antara lain :

Mengembangkan perangkat lunak, baik interface,

maupun enhancement serta tambahan material

lainnya secara langsung pada SAP R/3 Sub Modul

Warehouse management sesuai kebutuhan yang

telah dikomunikasikan oleh tim SAP System

analysts.

Page 40: BAB 3 KEBUTUHAN DAN SOLUSI IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00673-si 3.pdf · Kemudian mereka juga memproduksi sabun mandi Lux dan Lifebuoy. ... P&G yang

126

Memberikan masukkan kepada SAP System

analysts sebagai komunikator kepada Business

process Owner (BPO) agar jalannya implementasi

tetap sesuai dengan kebutuhan transformasi bisnis,

dan program transformasi perusahaan.

Menetapkan lingkup data yang akan dikonversikan

bersama SAP System analysts dan Business

process Owner (BPO).

Melakukan validasi akhir terhadap data yang telah

diberikan oleh System analyst untuk dikonversikan

ke SAP R/3.

Melakukan upload data yang telah bersih ke R1Q

(SAP Simulator).

Menindaklanjuti perumaterial setelah SIT dan

UAT, untuk nantinya di upload pada R1P.

3. Warehouse management Business Owner of Wall’s

Ice Cream Outbound

Warehouse management Business Owner of Wall’s

Ice cream Outbound dalam hal ini merupakan Wall’s

Coldstore Master.

Tanggung jawab yang dimiliki oleh Business Owner

of Warehouse management Ice cream Outbound

secara umum dalam Tim Proyek Implementasi,

Page 41: BAB 3 KEBUTUHAN DAN SOLUSI IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00673-si 3.pdf · Kemudian mereka juga memproduksi sabun mandi Lux dan Lifebuoy. ... P&G yang

127

antara lain :

Mengkomunikasikan perubahan material proses

bisnis yang dikehendaki kepada System analyst.

Memberikan masukan dalam menyelesaikan

aktifitas Business process Blueprint Review yang

telah dibuat sesuai standar dan prosedur proyek.

Menugaskan Admin supervisor dan Operational

Supervisor yang menguasai proses bisnis dari unit

bisnis terkait untuk bekerja bersama Tim Proyek.

Bekerja sama dengan tim SAP Technical Support

dan Data conversion dalam menjamin kesiapan

infrastruktur dan data pada unit bisnis

bersangkutan, termasuk mengalokasikan sumber

daya untuk penyusunan data dan data clearing.

Menugaskan Admin supervisor dan Operational

Supervisor untuk membuat desain layout Coldstore

3 sesuai kebutuhan sistem, serta melakukan

evaluasi terhadap hasil tersebut.

Menyetujui desain proses bisnis (Business process

Blueprint) dan report, form, interface serta

enhancement.

Menentukan lingkup data yang akan dikonversi

Menyetujui User acceptance test.

Page 42: BAB 3 KEBUTUHAN DAN SOLUSI IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00673-si 3.pdf · Kemudian mereka juga memproduksi sabun mandi Lux dan Lifebuoy. ... P&G yang

128

Menunjuk Admin supervisor dan Operational

Supervisor untuk menyediakan Master Data yang

diperlukan.

4. Unilever Indonesia Warehouse management SAP

System analyst

Tanggung jawab yang dimiliki oleh Unilever

Indonesia Warehouse management SAP System

analyst secara umum dalam Tim Proyek

Implementasi, antara lain :

Menjebatani Unilever Globe Consultant dengan

Business Owner of Warehouse management Ice

cream Outbound.

Menyiapkan standarisasi dan mekanisme

pelaksanaan proyek.

Menyiapkan dan mengendalikan jadwal, serta

melakukan pemonitoran terhadap proyek.

Mengevaluasi hasil desain layout Coldstore 3

sesuai kebutuhan.

Menyusun laporan manajemen proyek secara

mingguan dan bulanan

Memastikan pemenuhan logistik, akomodasi,

peralatan, dan ruangan untuk Tim.

Page 43: BAB 3 KEBUTUHAN DAN SOLUSI IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00673-si 3.pdf · Kemudian mereka juga memproduksi sabun mandi Lux dan Lifebuoy. ... P&G yang

129

Memastikan aktifitas administrasi untuk keperluan

kerja Tim, termasuk memperhatikan kegiatan

Workshop dan Internal Meeting.

Mengevaluasi pencapaian dan kualitas proyek

implementasi ERP pada setiap milestone, dan

mengkomunikasikan kepada para Logistic

Managers.

Mengkomunikasikan kepada Logistic Managers

dan internal konsultan akan Layout Coldstore 3

yang telah diterima dari Business process Owner

sesuai kebutuhan sistem, serta melakukan evaluasi

terhadap hasil tersebut.

Mengkoordinasikan Unit Test, Transactional Test

dan System Integration Testing (SIT) kepada BPO

dan SAP Support, serta memantau User

acceptance test bersamauser.

Melakukan validasi Master Data yang diperlukan

dan mengkomunikasikannya kepada Konsultan.

5. Unilever Warehouse management SAP Support

Tanggung jawab yang dimiliki oleh Unilever

Warehouse management SAP Support secara

umum dalam Tim Proyek Implementasi, antara lain

:

Page 44: BAB 3 KEBUTUHAN DAN SOLUSI IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00673-si 3.pdf · Kemudian mereka juga memproduksi sabun mandi Lux dan Lifebuoy. ... P&G yang

130

Mendapingi Pihak ketiga dalam melakukan

instalasi, upgrade, upgrade patches, back up,

recovery, tuning, monitoring dan pengaturan

security serta melakukan growth management

dari server, database dan aplikasi SAP R/3

(termasuk didalamnya Radio frequency

Terminal/RTF).

Menyiapkan laporan Master Data.

Melakukan aktifitas administrasi untuk keperluan

kerja Tim, termasuk menyiapkan kegiatan

Workshop, Internal Meeting dan Pelatihan.

Page 45: BAB 3 KEBUTUHAN DAN SOLUSI IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00673-si 3.pdf · Kemudian mereka juga memproduksi sabun mandi Lux dan Lifebuoy. ... P&G yang

131

3.3.1.2.1.2 Tahapan Implementasi

Implementasi SAP Warehouse

management pada Coldstore 3, Wall’s Ice cream

Outbound terbagi atas tahapan-tahapan berikut :

1. Project Preparation

Diawali dengan penentuan ruang lingkup

proyek implementasi pada Coldstore 3.

Penyusunan Tim Proyek Implementasi SAP

Warehouse Management pada Coldstore 3.

Penyusunan prosedur-prosedur proyek,

birokrasi yang akan terlibat, serta jadwal

proyek.

Review Layout Coldstore 3.

Melakukan Internal Meeting dengan seluruh

Tim Implementasi.

Business Process Owner, Logistic Managers,

System Analyst melakukan Kick off Meeting

untuk merencanakan waktu dan anggaran atas

kebutuhan teknis.

2. Business Blueprint

Melakukan review terhadap proses bisnis yang

telah ada serta mengidentifikasi kebutuhan dan

penambahan atas proses Putaway dan Picking

Page 46: BAB 3 KEBUTUHAN DAN SOLUSI IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00673-si 3.pdf · Kemudian mereka juga memproduksi sabun mandi Lux dan Lifebuoy. ... P&G yang

132

secara keseluruhan, maupun aplikasi pada

sistem SAP.

Mempersiapkan kondisi lingkungan dimana

pengembangan sistem akan dilakukan terkait

dengan keperluan teknis. (termasuk RF Mobile

Data Entry, jaringan dan perlengkapan lainnya

baik yang terhubung dengan sistem maupun

hanya akan terkait dengan kegiatan operasional

pergudangan saja.)

Menyusun dan Mempersiapkan Master Data

Melakukan validasi terhadap Master Data yang

telah dianjurkan Business Process Owner.

3. Realization

Konfigurasi sebagai tindak lanjut, solusi yang

telah didapatkan melalui fase Business

Blueprint (Sebagian besar peranan dipegang

oleh konsultan).

Melakukan instalasi baik software pendukung

sistem SAP, RF Mobile Data Entry, serta

jaringan-jaringan terkait kebutuhan teknis

implementasi pada Coldstore 3.

Page 47: BAB 3 KEBUTUHAN DAN SOLUSI IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00673-si 3.pdf · Kemudian mereka juga memproduksi sabun mandi Lux dan Lifebuoy. ... P&G yang

133

System Integration Testing (SIT) dilakukan

setelah seluruh migrasi data di-upload pada

SAP Simulator (R1Q).

User Acceptance Test (UAT) dilakukan

dibawah kendali Business Process Owner

dengan pengawasan oleh Tim Implementasi

secara menyeluruh.

Melakukan review dan melengkapi training

material yang telah serta melaksanakan User

Training.

Page 48: BAB 3 KEBUTUHAN DAN SOLUSI IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00673-si 3.pdf · Kemudian mereka juga memproduksi sabun mandi Lux dan Lifebuoy. ... P&G yang

134

3.3.1.2.1.3 Jadwal Proyek

Tabel 3.4 Project Implementation Project

Project Implementation Project Duration (days)

Project Preparation

Initial Project Planning

(Project Procedure & Time Table) 10

Workshop

(Internal Meeting to create Coldstore 3 Layout & Trainning Plans) 26

Technical Requirements Planning 16

Business Blueprint

Business Blueprint Review 14

Needs Review 20

Establish Master Data 7

Validate Master Data 7

Realization

Development and Uploading to R1Q (SAP Simulator) 42

Final Development 32

System Integration Test 4

User acceptance test 14

Uploading Final Configuration to R1P 14

Create Trainning Materials 5

User Trainning 26

Duration Total 240

Page 49: BAB 3 KEBUTUHAN DAN SOLUSI IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00673-si 3.pdf · Kemudian mereka juga memproduksi sabun mandi Lux dan Lifebuoy. ... P&G yang

135

3.3.1.2.1.4 Coldstore 3 Layout

Berikut merupakan Layout Coldstore 3

yang telah di analisis dan dirancang oleh Tim

Implementasi pada fase Project Preparation.

Layout merupakan salah bahan analisis

kebutuhan untuk merancang Warehouse Management

Structure (Organizational Unit dan Master Data)

untuk Implementasi Warehouse Management (WM)

Wall’s Ice Cream Outbound Coldstore 3.

Gambar 3.10 Layout of Coldstore 1, 2 dan 3 Wall’s Ice Cream Outbound

Page 50: BAB 3 KEBUTUHAN DAN SOLUSI IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00673-si 3.pdf · Kemudian mereka juga memproduksi sabun mandi Lux dan Lifebuoy. ... P&G yang

136

Gambar 3.11 Layout of Coldstore 3 Wall’s Ice Cream Outbound – Storage

Section and Storage Type

Gambar 3.12 Coldstore 3 Storage Type