pengaruh daya tarik iklan produk lux … · e. perilaku konsumen.....11 f. tipe perilaku pembelian...

111
PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX TERHADAP MINAT BELI ULANG KONSUMEN Studi pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar sarjana ekonomi program studi manajemen Disusun oleh: Fika Nurliana (042214096) PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008

Upload: vuhanh

Post on 10-Jun-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX TERHADAP MINAT BELI ULANG KONSUMEN Studi pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar sarjana ekonomi program studi manajemen

Disusun oleh: Fika Nurliana (042214096)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2008

Page 2: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian
Page 3: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian
Page 4: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

KasihNya yang tak berkesudahan, kuasaNya yang tak terbatas, penyertaanNya yang tiada berakhir.

(Jemaat Fajar Pengharapan)

God makes everything happen at the right time. (ecclesiates 3 : 11a)

Takut akan TUHAN adalah didikan yang mendatangkan hikmat,

dan kerendahan hati mendahului kehormatan. (Amsal 15:33)

Masa sulit tidak akan bertahan, yang bertahan hanya orang-orang yang ulet.

(Robert Sculler)

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Jesus Christ

My Family

iv

Page 5: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian
Page 6: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

ABSTRAK

PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX TERHADAP MINAT BELI ULANG KONSUMEN

Studi pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Fika Nurliana Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2008

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1). Pengaruh secara simultan atribut daya tarik iklan yaitu informasi, bentuk iklan, dan bintang iklan terhadap minat beli ulang konsumen, 2). Pengaruh secara individual atribut daya tarik iklan yaitu informasi, bentuk iklan, dan bintang iklan terhadap minat beli ulang konsumen.

Penelitian ini dilakukan dengan cara studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus Mrican. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden. Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta kampus Mrican yang memakai sabun mandi Lux dalam waktu dua bulan terakhir dan sudah pernah menonton iklannya. Sampel yang diteliti sebanyak 100 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah Accidental sampling dan Purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda, uji t, dan uji F.

Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui bahwa: 1). Secara simultan informasi, bentuk iklan, dan bintang iklan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli ulang. Pada penelitian ini variabel informasi, bentuk iklan dan bintang iklan hanya berpengaruh sebesar 27,3 % terhadap minat beli ulang konsumen sedangkan 72,7 % dipengaruhi oleh variabel lain. 2). Secara individual informasi dan bintang iklan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli ulang konsumen. Sedangkan untuk bentuk iklan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli ulang konsumen.

vi

Page 7: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF THE ADVERTISEMENT’S APPEALING LUX PRODUCT

TOWARDS THE COSTUMER’ INTENDED REPEAT PURCHASING

A Study to Students of Sanata Dharma University Yogyakarta

Fika Nurliana Sanata Dharma University

Yogyakarta 2008

The research aims at finding out: 1). The simultaneous influence of the advertisement’s appealing attributes, i.e., information, advertisement format, and advertising model, towards the costumers’ intended repeat purchase, 2). The individual influence of the advertisement’s appealing attributes, i.e., information, advertisement format, and advertising model, towards the costumers’ intended repeat purchase.

The research was a case study with the students of Sanata Dharma University campus Mrican as the subjects. The data were collected through questionnaire. The population were the students of Sanata Dharma University campus Mrican who have been using Lux beauty soap in the last two months and watched its advertisement. The total respondents were 100. The techniques employed for the sampling were Accidental sampling and Purposive sampling. The techniques employed for the data analysis were multiple regression, t-test, and F-test.

The findings show that: 1). Simultaneously, the information, advertisement form, and advertising model positively and significantly influence the costumers’ intended repeat purchase. The percentage of the influence of the variables of information, advertisement format, and advertising model toward the costumers’ intended repeat purchase is only 27,3 %, while the rest 72,7 % is influenced by other variables. 2). Individually, the information and advertising model positively and significantly influence the costumers’ intended repeat purchase. On the other hand, the influence of the advertisement form toward the repeat purchase was not established.

vii

Page 8: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian
Page 9: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

KATA PENGANTAR

Segala puji, hormat, dan syukur penulis persembahkan kepada Allah Bapa

di Surga atas segala berkat, kasih serta anugrahNya yang senantiasa penulis

rasakan dari awal sampai akhir penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Daya

Tarik Iklan Produk Lux terhadap Minat Beli Ulang Konsumen”. Skripsi ini

dibuat dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada program studi Manajemen, Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya motivasi, bimbingan, dan bantuan

dari berbagai pihak, skripsi ini tidak akan selesai tepat pada waktunya. Oleh sebab

itu, dalam kesempatan ini dengan kerendahan hati penulis ingin mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi,

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

2. Bapak Drs. Gregorius Hendra Poerwanto, M.Si., selaku Kepala Program Studi

Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta dan

selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan motivasi,

bimbingan, koreksi, dan saran dalam penulisan skripsi ini.

3. Bapak Dr. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang telah

banyak memberikan bimbingan, koreksi, dan saran dalam penulisan skripsi

ini.

viii

Page 10: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

4. Ibu Ike Janita Dewi, S.E., MBA, PhD, selaku Dosen Pembimbing abstrak

yang telah memberikan bimbingan dan koreksi penulisan abstrak dalam

skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta yang telah memberikan bekal ilmu yang sangat berguna bagi

penulis selama proses perkuliahan.

6. Mamaku tercinta, makasih buat kasih sayangnya selama ini, buat motivasi,

doa, dan dukungannya, Luv u mom...

7. Keluargaku di Jogja Papa, Mami, Simbah, Niezt dan Fredy makasih buat

perhatian, dukungan, dan doanya selama ini.

8. Keluargaku di Klaten Ibuk, Kel. Om Agung dan Tante Yus, Om Teguh, Elsa,

Kel. Om Totok, Kel. Om Paulus dan Tante Wien, dan Kel. Om Antok makasih

buat dukungan dan doanya.

9. Pemimpin Jemaat: Pdm. T. Sutopo, Pnt. Drs. MIT Dwikoryanto, Pnt. Joko Tri

Asmoro, S.Th. dan Pnt. Daniel Ngatnu, S.Th., dan jemaat GPdI Fajar

Pengharapan terima kasih atas dukungan dan doanya selama ini.

10. Sahabatku Tyas gede, Tyas ilik dan Dian, Chayoo jow...Mari bikin hidup lebih

hidup, makasih ya buat perhatian, dukungan dan doanya selama ini. Kalian

bener- bener teman sejatiku, Luv u prends...

11. Agus Prasetyo makasih ya buat perhatian, doa, dan dukungannya.

12. Teman-teman seperjuanganku Manajemen C angkatan 2004, yang tidak dapat

saya sebutkan satu persatu makasih buat dukungannya.

ix

Page 11: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

13. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, makasih buat

dukungan, doa, dan kerjasamanya selama ini.

Penulis percaya bahwa kasih dan kemurahan Allah selalu menyertai dan

memberkati semua pihak yang telah membantu serta memberikan dukungannya

dalam skripsi ini. Penulis menyadari skripsi ini jauh dari sempurna, untuk itu

saran dan kritik yang sifatnya membangun akan penulis terima dengan senang

hati. Penulis berharap skripsi ini dapat memberikan menfaat bagi setiap orang

yang membacanya.

Yogyakarta, Maret 2008

Penulis

Fika Nurliana

x

Page 12: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN.............................................iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... v

ABSTRAK ......................................................................................................vi

ABSTRACT................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................. viii

DAFTAR ISI...................................................................................................xi

DAFTAR TABEL..........................................................................................xiv

DAFTAR BAGAN ........................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah............................................................ 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................... 2

C. Batasan Masalah ....................................................................... 3

D. Tujuan Penelitian ...................................................................... 3

E. Manfaat Penelitian .................................................................... 3

F. Sistematika Penulisan ............................................................... 4

BAB II LANDASAN TEORI....................................................................... 6

A. Pengertian Pemasaran ............................................................... 6

B. Manajemen Pemasaran.............................................................. 7

xi

Page 13: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

C. Konsep Pemasaran .................................................................... 7

D. Marketing mix ........................................................................... 9

E. Perilaku Konsumen .................................................................. 11

F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen........................................ 13

G. Promosi dan Promotional Mix ................................................. 15

H. Pengertian Iklan ....................................................................... 17

I. Tujuan Periklanan .................................................................... 19

J. Fungsi Periklanan..................................................................... 20

K. Jenis - Jenis Iklan ..................................................................... 22

L. Media Periklanan ..................................................................... 28

M. Daya Tarik Periklanan.............................................................. 31

N. Penelitian Sebelumnya ............................................................. 32

O. Kerangka Konseptual Penelitian .............................................. 34

P. Rumusan Hipotesis .................................................................. 35

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 36

A. Jenis Penelitian......................................................................... 36

B. Lokasi Penelitian...................................................................... 36

C. Waktu Penelitian ...................................................................... 36

D. Subyek dan Obyek Penelitian .................................................. 36

E. Definisi Operasional ................................................................ 37

F. Variabel Penelitian ................................................................... 38

G. Jenis dan Sumber data.............................................................. 38

H. Teknik Pengumpulan Data....................................................... 39

xii

Page 14: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

I. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling ................................. 39

J. Teknik Pengujian Instrumen .................................................... 40

K. Alat Analisis Data .................................................................... 42

L. Pengujian Hipotesis pada Regresi Berganda............................ 43

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN........................................ 48

A. Gambaran Umum Universitas Sanata Dharma ........................ 48

B. Perusahaan Unilever ................................................................ 53

C. Gambaran Produk Sabun Mandi Lux....................................... 54

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .................................... 61

A. Karakteristik Responden .......................................................... 61

B. Analisis Kuantitatif .................................................................. 68

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN....................................................... 75

A. Kesimpulan .............................................................................. 75

B. Saran......................................................................................... 76

C. Keterbatasan Penelitian............................................................ 77

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 79

LAMPIRAN

xiii

Page 15: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan Program

Studi ........................................................................................ 62

Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............ 63

Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur.......................... 64

Tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Uang Saku per

Bulan ....................................................................................... 64

Tabel 5.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Rumah

Tinggal .................................................................................... 65

Tabel 5.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Menonton

Televisi.................................................................................... 66

Tabel 5.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Lamanya Pemakaian

Sabun Mandi Lux.................................................................... 66

Tabel 5.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Bentuk Kemasan

Sabun Mandi Lux yang Digunakan ........................................ 67

Tabel 5.9 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian................................. 69

Tabel 5.10 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian............................. 70

xiv

Page 16: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian.............................................. 34

Bagan 3.1 Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis.......................... 45

Bagan 3.2 Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis.......................... 47

xv

Page 17: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kebutuhan merupakan tuntutan dasar manusia. Kebutuhan itu akan

menjadi minat beli bila diarahkan ke obyek tertentu yang mungkin dapat

memenuhi kebutuhan tersebut. Banyaknya produk atau merek yang

bermunculan di pasar menimbulkan persaingan ketat di antara produsen atau

perusahaan. Dari hal tersebut diharapkan para produsen akan memperoleh

pasar baru. Para konsumen dihadapkan pada luasnya pemilihan produk yang

cocok bagi masing-masing konsumen. Oleh karena itu akan sulit bagi

perusahaan untuk memasarkan hasil produksinya jika tidak didukung adanya

inovasi produk yang memadai dan kegiatan pemasaran yang mendukung.

Widyatama (2005:25-26) mengungkapkan bahwa pemasaran tidak dapat

dilepaskan dari kegiatan periklanan dan untuk menggeluti bidang periklanan

juga akan sulit bila tidak mengetahui pemasaran. Periklanan juga merupakan

bagian dari kegiatan promotional mix (bauran promosi), bersama-sama dengan

kegiatan personal selling, publisitas, dan promosi dagang. Dengan kata lain

dalam perspektif ini periklanan sebenarnya adalah bagian kecil dari kegiatan

pemasaran yang lebih luas.

Dalam era modern seperti sekarang ini, pemasaran tanpa beriklan

bagaikan seseorang mempunyai produk bagus tapi tidak pernah ditawarkan

pada pembeli. Akibatnya, pembeli tidak pernah mengetahui ada barang

1

Page 18: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

2

semacam itu. Dengan demikian, usaha mengkomunikasikan menjadi sesuatu

yang sangat penting. Semakin luas dikomunikasikan kepada masyarakat,

semakin luas pula barang atau jasa tersebut dikenal. Dalam hal ini perusahaan

merupakan pihak komunikator yang menyampaikan pesan kepada

komunikannya melalui barang dan jasa yang ditawarkan.

Dari latar belakang tersebut penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan mengambil judul Pengaruh Daya Tarik Iklan Produk

Lux terhadap Minat Beli Ulang Konsumen: Studi pada Mahasiswa

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka ada dua rumusan

masalah dalam penelitian yang telah dirumuskan oleh peneliti sebagai berikut:

1. Apakah atribut daya tarik iklan yaitu informasi, bentuk iklan, dan bintang

iklan secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat

beli ulang konsumen?

2. Apakah atribut daya tarik iklan yaitu informasi, bentuk iklan, dan bintang

iklan secara individual berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat

beli ulang konsumen?

Page 19: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

3

C. Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan di atas, maka

peneliti menggunakan batasan masalah sebagai berikut:

1. Media periklanan yang diteliti adalah media televisi.

2. Penelitian dilakukan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Kampus

Mrican.

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan atribut daya tarik iklan yaitu

informasi, bentuk iklan, dan bintang iklan terhadap minat beli ulang

konsumen.

2. Untuk mengetahui pengaruh secara individual atribut daya tarik iklan yaitu

informasi, bentuk iklan, dan bintang iklan terhadap minat beli ulang

konsumen.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian yang dilakukan terhadap iklan produk

Lux adalah sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi

perusahaan terutama dalam pengukuran pengaruh daya tarik iklan terhadap

minat beli ulang konsumen.

Page 20: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

4

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian diharapkan dapat menambah wawasan khususnya

mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma dalam rangka

peningkatkan kualitas pembelajaran di lingkungan perkuliahan.

3. Bagi Penulis

Penelitian yang dilakukan merupakan aplikasi dari teori – teori yang sudah

diterima selama proses perkuliahan, khususnya untuk mata kuliah yang

berkaitan erat dengan pemasaran (marketing).

F. Sistematika Penulisan

BAB I : Pendahuluan

Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah,

rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : Landasan Teori

Dalam bab ini diuraikan mengenai kajian teoritis yang relevan

dengan penelitian, penelitian terdahulu, kerangka konseptual

penelitian, dan hipotesis.

BAB III : Metode Penelitian

Dalam bab ini diuraikan mengenai jenis penelitian, lokasi

penelitian, waktu penelitian, subyek dan obyek penelitian,

definisi operasional, teknik pengumpulan data, variabel

penelitian, populasi, sampel dan teknik sampling, teknik

Page 21: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

5

pengujian instrumen, alat analisi data, dan pengujian hipotesis

pada regresi berganda.

BAB IV : Gambaran Umum Perusahaan

Dalam bab ini diuraikan mengenai gambaran tentang Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta, gambaran tentang Perusahaan

Unilever, dan gambaran produk sabun mandi Lux.

BAB V : Analisis Data dan Pembahasan

Dalam bab ini diuraikan mengenai karakteristik responden,

analisis data, dan pembahasan.

BAB VI : Kesimpulan dan Saran

Dalam bab ini diuraikan mengenai kesimpulan yang diambil dari

penelitian, saran- saran, dan keterbatasan penelitian.

Page 22: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan

kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa

yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2005:10). Untuk definisi manajerial,

pemasaran sering digambarkan sebagai seni menjual produk, tetapi bagian

yang paling penting dari pemasaran adalah bukan penjualan. Penjualan itu

hanya merupakan ujung gunung es pemasaran (Kotler, 2005: 10).

Menurut Drucker (dalam Kotler 2005: 10), orang dapat menganggap

penjualan akan selalu dibutuhkan. Akan tetapi, tujuan pemasaran adalah

membuat penjualan tidak terlalu penting lagi. Tujuan pemasaran adalah

mengetahui dan memahami pelanggan dengan baik sehingga produk atau jasa

itu cocok dengan pelanggan dan selanjutnya mampu menjual dirinya sendiri.

Pemasaran menurut Swastha dan Irawan (2005: 5), adalah suatu sistem

keseluruhan dari kegiatan–kegiatan bisnis yang ditujukan untuk

merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan

barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada

maupun pembeli potensial. Pada umumnya dalam pemasaran, perusahaan

berusaha menghasilkan laba dari penjualan barang dan jasa yang diciptakan

untuk memenuhi kebutuhan pembeli. Namun demikian, pemasaran juga

6

Page 23: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

7

dilakukan untuk mengembangkan, mempromosikan, dan mendistribusikan

program-program dan jasa yang disponsori oleh organisasi non-laba.

B. Manajemen Pemasaran

Menurut Kotler (2005: 10), manajemen pemasaran terjadi ketika

sekurang–kurangnya satu pihak calon pelaku pertukaran berpikir tentang

sarana–sarana untuk memperoleh tanggapan yang diinginkan oleh pihak lain.

Manajemen pemasaran dilihat sebagai seni dan ilmu untuk memilih pasar

sasaran serta mendapatkan, mempertahankan, dan menambah jumlah

pelanggan melalui penciptaan, penyampaian, dan pengkomunikasian nilai

pelanggan yang unggul.

C. Konsep Pemasaran

Pekerjaan pemasaran bukan untuk menemukan pelanggan yang tepat

bagi produk anda, melainkan menemukan produk yang tepat bagi pelanggan

anda. Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai sasaran

organisasi adalah perusahaan harus menjadi lebih efektif dibandingkan para

pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai

pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih (Kotler, 2005: 22).

Perusahaan-perusahaan yang sudah mulai mengenal dan menerapkan

konsep pemasaran dengan baik merupakan faktor penting untuk mencapai

tujuan usahanya. Perusahaan akan mencari cara-cara baru dan sistem yang

tepat guna (strategi) yang sesuai dengan jenis dan karakteristik usaha di suatu

Page 24: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

8

tempat wilayah tertentu agar mampu mencapai tujuan perusahaan. Sistem

itulah yang disebut dengan konsep pemasaran (marketing concept).

Secara umum, konsep pemasaran dapat dikategorikan ke dalam tiga

unsur pokok konsep pemasaran (Swastha dan Irawan, 2005: 8-10) yaitu:

1. Orientasi pada konsumen /pasar/ pembeli

Perusahaan yang ingin mempraktekkan orientasi ini harus:

a. Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan

dipenuhi.

b. Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam

penjualannya.

c. Menentukan produk dan program pemasarannya.

d. Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai, dan

menafsirkan keinginan, sikap, serta tingkah laku mereka.

e. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah

menitik-beratkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau model

yang menarik.

2. Volume penjualan yang menguntungkan

Ini merupakan tujuan dari konsep pemasaran, artinya laba itu dapat

diperoleh melalui pemuasan konsumen. Dengan laba, perusahaan itu dapat

tumbuh dan berkembang, dapat menggunakan kemampuan yang lebih

besar, dapat mamberikan tingkat kepuasan yang lebih besar pada

konsumen, serta dapat memperkuat kondisi perekonomian secara

keseluruhan. Laba merupakan pencerminan dari usaha-usaha perusahaan

Page 25: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

9

yang berhasil memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk

memberikan kepuasan tersebut, perusahaan menyediakan / menjual barang

dan jasa yang paling baik dengan harga yang layak.

3. Koordinasi dan integrasi seluruh kegiatan pemasaran

Setiap orang dan setiap bagian dalam perusahaan turut berkecimpung

dalam suatu usaha yang terkoordinasikan untuk memberikan kepuasan

konsumen, sehingga tujuan perusahaan dapat direalisir. Penyesuaian dan

koordinasi antara produk, harga, saluran distribusi, dan promosi dilakukan

perusahaan untuk menciptakan hubungan pertukaran yang kuat dengan

langganan. Usaha-usaha tersebut perlu dikoordinasikan dengan waktu dan

tempat.

Jadi menurut Swastha dan Irawan (2005: 10) konsep pemasaran adalah

sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan

konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup

perusahaan.

D. Marketing Mix

Menurut Swastha dan Irawan (2005: 78) marketing mix adalah

kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem

pamasaran perusahaan yaitu produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan

sistem distribusi.

Page 26: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

10

Kegiatan yang dimaksudkan dalam definisi tersebut adalah termasuk

keputusan-keputusan dalam empat variabel (Swastha dan Irawan, 2005: 79-

80) yaitu:

1. Produk

Keputusan-keputusan tentang produk ini mencakup penentuan bentuk

penawaran secara fisik, merknya, pembungkus, garansi, dan servis sesudah

penjualan.

2. Harga

Pada setiap produk atau jasa yang ditawarkan, bagian pemasaran berhak

menentukan harga pokoknya. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan

dalam penetapan harga tersebut antara lain biaya, keuntungan, praktek

saingan, dan perubahan keinginan pasar. Kebijakan harga ini menyangkut

pula penetapan jumlah potongan, mark-up, mark-down.

3. Distribusi

Ada tiga aspek pokok yang berkaitan dengan keputusan-keputusan tentang

distribusi (tempat) yaitu:

a. Sistem transportasi perusahaan.

Termasuk dalam sistem pengangkutan antara lain keputusan tentang

pemilihan alat transportasi (pesawat udara, kereta api, kapal, truk,

pipa), penentuan rute yang harus ditempuh.

b. Sistem penyimpanan.

Bagian pemasaran harus menentukan letak gudang, jenis peralatan

yang dipakai untuk menangani material maupun peralatan lainnya.

Page 27: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

11

c. Pemilihan saluran distribusi.

Pemilihan saluran distribusi ini menyangkut keputusan-keputusan

tentang penggunaan penyalur (pedagang besar, pengecer agen,

makelar), bagaimana menjalin kerjasama yang baik dengan para

penyalur tersebut.

4. Promosi

Termasuk dalam kegiatan promosi adalah periklanan, personal selling,

promosi penjualan, dan publisitas.

a. Beberapa keputusan yang berkaitan dengan periklanan adalah

pemilihan media (majalah, televisi, surat kabar), penentuan bentuk

iklan, dan beritanya.

b. Personal selling atau penjual berkaitan dengan penarikan , pemilihan,

latihan, kompensasi, dan supervisi.

c. Promosi penjualan, dilakukan dengan mengadakan suatu pameran,

peragaan, demonstrasi, dan contoh-contoh.

d. Publisitas merupakan kegiatan yang hampir sama dengan periklanan,

hanya biasanya dilakukan tanpa biaya.

E. Perilaku Konsumen

Bidang perilaku konsumen mempelajari tentang cara individu,

kelompok dan organisasi dalam memilih, membeli, memakai, serta

memanfaatkan barang, jasa, gagasan atau pengalaman dalam rangka

memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka (Kotler, 2005: 201). Oleh karena

Page 28: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

12

itu, pemahaman akan perilaku konsumen sangat penting dilakukan oleh

perusahaan untuk mencapai tujuannya, karena hal ini akan mempengaruhi

semua kebijakan yang berlaku di perusahaan tersebut, termasuk juga dalam

kebijakan pemasaran.

Manurut Swastha dan Irawan (2005: 130-131) dalam pasar industri

terdapat tiga macam situasi pembelian seperti dalam pasar konsumen, yaitu:

1. Tugas Baru

Tugas baru akan terjadi bilamana konsumen baru pertama kali

melakukan pembelian suatu produk untuk kebutuhannya. Secara relatif,

situasi pembelian yang pertama ini merupakan situasi yang paling sulit dan

kompleks dibandingkan dengan yang lain. Dalam hal ini, pembeli

memerlukan lebih banyak informasi karena baru pertama kali membeli.

Apabila informasi yang diperlukan diperoleh langsung pada penjual, maka

akan lebih mudah bagi penjual untuk mempengaruhinya.

2. Pembelian Ulang

Pembelian ulang merupakan pembelian yang pernah dilakukan oleh

pembeli terhadap suatu produk yang sama, dan akan membeli lagi untuk

kedua atau ketiga kalinya. Situasi kedua ini berada diantara situasi pertama

dan ketiga dalam hal waktu yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan,

informasi yang diperlukan, dan berbagai alternatif yang harus

dipertimbangkan. Keputusan yang harus diambil dalm situasi kedua ini

relatif lebih mudah daripada situasi yang pertama.

Page 29: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

13

3. Pembelian Rutin / Terus-menerus

Pembelian rutin merupakan situasi pembelian dimana pembeli sudah

pernah berkali-kali melakukan pembelian yang sama. Dalam situasi ini,

pembeli tidak memerlukan banyak informasi dan pengambilan

keputusannya juga lebih mudah karena sudah merupakan tugas rutin. Jika

ditinjau dari segi lamanya waktu yang diperlukan dalam proses pembelian,

situasi ketiga jauh lebih pendek daripada situasi pertama.

F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen

Perilaku pembelian akan berbeda diantara setiap barang dan jasa.

Biasanya keputusan yang lebih rumit melibatkan banyak pelaku dan lebih

banyak kesadaran pembeli.

Menurut Kotler dan Armstrong (2003: 221-224) ada empat tipe perilaku

pembelian:

1. Perilaku Pembelian Kompleks

Konsumen berada dalam perilaku pembelian yang kompleks ketika

mereka sangat terlibat dalam pembelian dan mempunyai persepsi yang

signifikan mengenai perbedaan diantara merek. Pembeli tersebut akan

melalui proses pembelajaran, pertama mengembangkan keyakinan

mengenai produk, kemudian sikap, dan kemudian melakukan pilihan

pembelian dengan penuh pertimbangan. Pemasar produk-produk dengan

tingkat keterlibatan tinggi harus memahami perilaku konsumen dan

pengumpulan informasi dan evaluasi. Mereka perlu membantu pembeli

Page 30: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

14

untuk mempelajari atribut-atribut kelas produk dan tingkat kepentingannya

serta apa yang ditawarkan oleh merek itu.

2. Perilaku Pembelian Pengurangan Disonansi

Perilaku pembelian ini terjadi ketika konsumen mempunyai

keterlibatan yang tinggi dengan pembelian yang mahal, tidak sering atau

berisiko, namun melihat sedikit perbedaan antar merek. Konsumen akan

mengalami disonansi setelah pembelian ketika mereka menyadari

kekurangan tertentu dari suatu produk yang telah dibeli atau mendengar

hal yang lebih baik dari merek yang tidak dibelinya. Untuk mengatasi

disonansi ini, komunikasi pasca penjualan dari pemasar sebaiknya

memberikan bukti dan dukungan kepada konsumen agar merasa tetap

nyaman dengan pilihan merek yang telah dilakukannya.

3. Perilaku Pembelian Kebiasaan

Perilaku pembelian kebiasaan terjadi dalam kondisi dimana

konsumen mempunyai keterlibatan rendah dan tidak terdapat perbedaan

yang signifikan antar merek. Perilaku pembelian konsumen tidak melalui

jalur keyakinan- sikap- perilaku yang biasa. Konsumen tidak mencari

secara luas informasi merek, mengevaluasi merek, dan memutuskan secara

serius merek apa yang akan dibeli. Mereka secara pasif menerima

informasi pada saat melihat televisi atau membaca majalah.

4. Perilaku Pembelian Pencarian Variasi

Konsumen berada pada situasi perilaku pembelian pencarian variasi

ketika konsumen mempunyai tingkat keterlibatan yang rendah tetapi

Page 31: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

15

mempersepsikan adanya perbedaan merek yang signifikan. Disini

konsumen sering kali beralih merek karena variasi semata-mata dan bukan

karena ketidakpuasan. Perusahaan pesaing akan merangsang pencarian

variasi dengan menawarkan harga yang rendah, penawaran khusus, kupon,

sampel gratis, dan iklan yang memperlihatkan berbagai alasan untuk

mencoba sesuatu yang baru.

G. Promosi dan Promotional Mix

Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk

mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan

pertukaran dalam pemasaran. Selain itu promosi dapat didefinisikan sebagai

semua jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong permintaan

(Swastha dan Irawan, 2005: 349).

Tugas-tugas promosi penjualan menurut Shimp (2004:120-126)

adalah sebagai berikut:

1. Merangsang antusiasme tenaga penjualan untuk menjual produk baru,

yang dikembangkan atau lama.

2. Memperkuat penjualan merek yang sudah lama.

3. Memfasilitasi pengenalan produk-produk baru ke dunia perdagangan.

4. Menambah on-shelf dan off-shelf space untuk barang dagang.

5. Menetralisir periklanan dan promosi penjualan kompetitif.

6. Memperoleh pembelian percobaan dari konsumen.

Page 32: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

16

7. Mempertahankan para pengguna sekarang dengan mendorong pembelian-

pembelian ulang.

8. Meningkatkan penggunaan produk dengan meloading para konsumen.

9. Memenangkan persaingan dengan meloading para konsumen.

10. Memperkuat periklanan.

Swastha dan Irawan (2005: 349) menjelaskan bahwa promotional mix

adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan,

personal selling, dan alat promosi yang lain, yang semuanya direncanakan

untuk mencapai tujuan program penjualan.

Variabel-variabel yang ada dalam promotional mix (Swastha dan

Irawan,2005: 350) adalah:

1. Periklanan: bentuk presentasi dan promosi non pribadi tentang ide, barang,

dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu.

2. Personal selling: presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu

calon pembeli atau lebih yang ditujukan untuk menciptakan penjualan.

3. Publisitas: pendorongan permintaan secara non pribadi untuk suatu

produk, jasa, atau ide dengan menggunakan berita komersial di dalam

media massa dan sponsor tidak dibebani sejumlah bayaran secara

langsung.

4. Promosi penjualan: kegiatan pemasaran (selain personal selling,

periklanan, dan publisitas) yang mendorong pembelian konsumen dan

efektivitas pengecer. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain: peragaan,

pertunjukkan dan pameran, dan demonstrasi.

Page 33: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

17

H. Pengertian Iklan

Menurut Kasali (1992: 9) iklan didefinisikan sebagai pesan yang

menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu

media. Iklan lebih diarahkan untuk membujuk orang supaya membeli. Secara

konvensional iklan berbeda dengan publisitas dalam konteks dibayar dan tidak

dibayar, dalam pengertian iklan ada angggarannya sedang publisitas tidak

dikenakan pembayaran (kalaupun ada anggaran, persentasenya kecil sekali).

Iklan adalah bagian dari promosi, tetapi ada perbedaan pengertian iklan dan

promosi yaitu sasaran iklan adalah mengubah jalan pikiran konsumen untuk

membeli sedangkan sasaran promosi adalah merangsang pembelian di tempat.

Masyarakat periklanan Indonesia (dalam Kasali, 1992:11)

mendefinisikan iklan sebagai segala bentuk pesan tentang suatu produk yang

disampaikan lewat media, ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat.

Sedangkan pengertian periklanan didefinisikan sebagai keseluruhan proses

yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan

penyampaian iklan.

Pengertian iklan menurut Widyatama (2005:13) adalah bentuk

penyajian pesan yang dilakukan oleh komunikator secara non personal melalui

media untuk ditujukan kepada komunikan dengan cara membayar.

Page 34: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

18

Dalam iklan mengandung enam prinsip dasar (Widyatama, 2005: 17-24)

yaitu:

1. Adanya pesan tertentu

Sebuah iklan tidak akan ada tanpa adanya pesan. Pesan yang disampaikan

oleh sebuah iklan dapat berbentuk perpaduan antara pesan verbal dan

pesan non verbal.

2. Dilakukan oleh komunikator (sponsor)

Pesan iklan dibuat oleh komunikator. Komunikator dalam iklan dapat

datang dari perseorangan, kelompok masyarakat, lembaga atau organisasi,

bahkan negara.

3. Dilakukan dengan cara non personal

Iklan merupakan penyampaian pesan yang dilakukan secara non personal

artinya tidak dalam bentuk tatap muka.

4. Disampaikan untuk khalayak tertentu

Iklan diciptakan oleh komunikator karena ingin ditujukan kepada khalayak

tertentu. Pesan yang disampaikan tidak dimaksudkan untuk diberikan

kepada semua orang, melainkan kelompok target audience tertentu.

Sasaran khalayak yang dipilih tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa

pada dasarnya setiap kelompok khusus audience memiliki kesukaan,

kebutuhan, keinginan, karakteristik, dan keyakinan yang khusus.

Page 35: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

19

5. Dalam penyampaian pesan tersebut, dilakukan dengan cara membayar

Dalam kegiatan periklanan, istilah membayar sekarang ini harus dimaknai

secara luas. Sebab, kata membayar tidak saja dilakukan dengan alat tukar

uang, melainkan dengan cara barter berupa ruang, waktu, dan kesempatan.

6. Penyampaian pesan tersebut, mengharapkan dampak tertentu

Semua iklan yang dibuat oleh pengiklan dapat dipastikan memiliki tujuan

tertentu, yaitu berupa dampak tertentu ditengah khalayak. Dampak tertentu

yang diharapkan oleh pengiklan dapat berupa pengaruh ekonomis maupun

dampak sosial.

I. Tujuan Periklanan

Aspek penting dalam manajemen adalah menentukan tujuan. Tanpa

tujuan yang baik, tidak mungkin mengarahkan dan mengendalikan keputusan.

Tujuan periklanan menurut Kasali (1992:45-46) adalah:

1. Sebagai alat bagi komunikasi dan koordinasi

Tujuan memberikan tuntunan bagi pihak-pihak yang terlibat, yaitu

pengiklan (klien), acconut executive dari pihak biro, dan tim kreatif untuk

saling berkomunikasi. Tujuan juga membantu koordinasi bagi setiap

kelompok kerja, seperti suatu tim yang terdiri dari copywriter, spesialis

radio, pembeli media, dan spesialis riset.

2. Memberikan kriteria dalam pengambilan keputusan

Jika ada dua alternatif dalam kampanye iklan, salah satu daripadanya harus

dipilih. Berbeda dengan keputusan yang dilakukan berdasarkan selera

Page 36: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

20

executive, mereka semua harus kembali pada tujuan dan memutuskan

mana yang lebih cocok.

3. Sebagai alat bagi evaluasi

Tujuan yang digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap hasil suatu

kampanye periklanan. Oleh karena itu timbul kebutuhan untuk

mengkaitkan beberapa ukuran seperti pangsa pasar atau kesadaran merek

dengan tujuan kampanye periklanan.

Suatu perspektif dibutuhkan untuk menentukan tujuan suatu kegiatan

dalam perusahaan. Umumnya tujuan dalam kampanye periklanan

bersumber pada tujuan di bidang pemasaran dan tujuan di bidang

pemasaran bersumber pada tujuan perusahan secara keseluruhan.

J. Fungsi Periklanan

Sebagai sebuah alat, sebenarnya iklan dapat berfungsi banyak hal sesuai

dengan yang dikehendaki oleh pengiklan. Ia tergantung pada ke mana

komunikator hendak mengarahkan pesannya. Berikut ini fungsi iklan menurut

Widyatama (2005: 151) adalah:

1. Memberikan informasi

Iklan diharapkan mampu memberikan informasi-informasi yang berharga

bagi khalayaknya. Informasi tersebut dapat berupa pengenalan adanya

produk, bagaimana cara menggunakan produk, manfaat tambahan atas

produk, perkembangan produk, dan dimana dan kapan produk dapat dibeli.

Page 37: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

21

2. Mempersuasi khalayak

Iklan bersifat membujuk konsumen agar mengikuti apa yang disarankan

dalam isi pesan iklan. Wujud persuasi yang diperlihatkan dalam iklan

dapat berupa membujuk agar mencoba, membeli, memakai /

mengkonsumsi, mempertahankan minat terhadap produk, beralih pada

produk tertentu, menumbuhkan keyakinan terhadap produk, memelihara

keyakinan terhadap produk, menciptakan, meningkatkan, dan

mengembangkan permintaan terhadap produk.

3. Mendidik khalayak

Iklan berfungsi mengajarkan khalayak atas suatu konstruksi tertentu.

Sesuatu yang diajarkan tersebut dapat berupa cara pemakaian, perakitan,

pemasangan, penggunaan produk dan semacamnya.

4. Memberikan hiburan pada khalayaknya

Iklan tidak semata sebagai sebuah informasi, melainkan harus

menumbuhkan perasaan gembira bagi siapapun yang melihatnya. Dengan

cara seperti ini, iklan tidak akan dilihat sebagai sesuatu yang mengganggu

pandangan mata, namun akan disikapi sebagai tontonan yang selalu

dinantikan.

Page 38: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

22

K. Jenis-Jenis Iklan

Berdasarkan media yang digunakan, iklan dapat dibagi dalam beberapa

jenis (Widyatama, 2005: 76-102), yaitu sebagai berikut:

1. Iklan Cetak

Yang dimaksud iklan cetak yaitu iklan yang dibuat dan dipasang

dengan menggunakan teknik cetak, baik cetak dengan teknologi sederhana

maupun teknologi tinggi. Media yang digunakan dalam teknik cetak

tersebut sangat beragam, mulai dari kertas, pelat metal; kulit; plastik; kaca;

kain dan sebagainya. Iklan yang dibuat dengan menggunakan teknik cetak

ini, pada akhirnya lebih popular disebut dengan nama sesuai dengan

bentuk dan format media cetak. Beberapa bentuk iklan cetak yaitu: iklan

cetak surat kabar; iklan cetak majalah; tabloid; iklan cetak baliho; iklan

cetak poster; iklan spanduk; kemasan produk; stiker; balon udara dan

berbagai iklan cetak lainnya.

2. Iklan Elektronik

Disebut iklan elektronik, karena media yang digunakan sebagai

tempat dipasangnya pesan iklan adalah menggunakan media yang berbasis

perangkat elektronik. Secara lebih spesifik, iklan elektronik dapat dibagi

dalam dua jenis, yaitu:

a. Iklan Radio

Iklan radio memiliki karakteristik yang khas, yaitu hanya dapat

didengarkan melalui audio (suara) saja. Suara dalam iklan radio yang

dimaksud dapat merupakan salah satu atau perpaduan dari kata-kata

Page 39: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

23

(voice), musik dan sound effect. Iklan radio terdiri dari beberapa jenis

kategori, yaitu:

1) Ad lib

Iklan ini disampaikan oleh penyiar secara langsung berupa

siaran kata saja. Umumnya dilakukan dengan gaya penyampaian

bebas dan personal, artinya disampaikan secara live (bukan hasil

rekaman). Ad lib dilakukan oleh penyiar di sela-sela ia melakukan

siaran, baik mengantarkan acara musik, dialog dan sebagainya.

Pada umumnya, ad lib disampaikan tidak lebih dari 60 detik.

2) Spot

Iklan spot disampaikan dengan teknik perekaman

sebelumnya, sehingga membutuhkan naskah terlebih dahulu.

Dalam iklan spot radio dapat berisi perpaduan siaran kata (voice),

musik dan efek suara (sound effect). Umumnya durasi yang

digunakan untuk menyiarkan sebuah spot berkisar antara 15

sampai 60 detik.

3) Sponsor program

Sponsor program adalah pemberian waktu khusus kepada

sponsor untuk menyampaikan pesan dengan cara membiayai

sebuah program acara radio. Iklan ini memiliki karakter yang khas,

dimana keseluruhan sebuah acara tertentu radio tersebut seakan

dimiliki oleh sponsor, sehingga sponsor leluasa untuk

menyampaikan pesan-pesan iklannya.

Page 40: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

24

b. Iklan Televisi

Sesuai dengan karakternya, iklan televisi mengandung unsur

suara, gambar, dan gerak. Oleh karena itu, pesan yang disampaikan

media ini sangat menarik perhatian.

Berdasarkan bentuknya, iklan televisi dapat dikelompokkan dalam

beberapa jenis iklan, yaitu:

1) Live action

Live action adalah video klip iklan yang melibatkan unsur

gambar, suara, dan gerak secara bersama. Gambar yang

diperlihatkan sangat beragam, meliputi cuplikan kehidupan

manusia, tempat dan segala sesuatu yang berkait dengannya, maka

pesan iklan ini terasa lebih natural. Misalnya tentang cuplikan

kejadian sehari-hari ketika pembantu mencuci piring, ibu memasak

di dapur, anak sedang sakit, dan sebagainya.

2) Animation

Animasi merupakan iklan yang dibangun berdasarkan

gambar-gambar kartun (baik dua maupun tiga dimensi) baik

gambar kartun yang digambar dengan ketrampilan tangan maupun

animasi komputer. Gambar-gambar dibuat satu persatu. Tiap satu

gambar disebut satu frame. Gambar-gambar tersebut diurutkan

sedemikian rupa sehingga memberikan kesan gerak yang hidup.

Iklan bentuk animasi banyak digunakan untuk mengiklankan

produk-produk yang membidik anak-anak, mengingat kelompok

Page 41: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

25

anak-anak paling suka dengan gambar animasi. Namun demikian,

bukan berarti kelompok usia lain tidak menyukai kartun.

3) Stop action

Stop action adalah iklan televisi yang berbentuk perpaduan

antara teknik live action (gambaran kehidupan masyarakat sehari-

hari) dan teknik animasi (gambar kartun), sehingga ilustrasi yang

rumit dapat digambarkan dengan baik dan menarik. Stop action

banyak digunakan untuk mengiklankan produk makanan,

minuman, obat-obatan, dan sebagainya.

4) Still

Still merupakan iklan yang disampaikan dengan cara tidak

melibatkan unsur gerak, melainkan gambar beku (diam). Agar

iklan still dapat lebih menarik perhatian, maka gambar-gambar

yang diperlihatkan dalam iklan still dikombinasikan dengan

menggunakan alunan musik dan narasi suara.

5) Musik

Iklan televisi disampaikan melalui musik sebagai media

penyampai pesan. Artinya, pesan iklan dikemas dalam sebuah

alunan musik sebagai kekuatan utama pesan iklan.

6) Superimposed

Superimposed adalah bentuk iklan televisi dalam bentuk

gambar iklan yang diperlihatkan di atas gambar lain. Dalam hal ini

ketika gambar muncul biasanya diperlihatkan di ujung layar, baik

Page 42: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

26

kiri atas, kiri bawah, kanan atas, dan kanan bawah, sementara

siaran televisi tetap berlangsung. Umumnya durasi iklan

superimposed berkisar antara 5 sampai 10 detik, namun kadang

juga dapat lebih lama lagi.

7) Sponsor program

Sponsor program adalah bentuk iklan televisi dimana pihak

pengiklan atau sponsor membiayai program acara televisi tertentu

dan sebagai imbalannya ia dapat menyampaikan pesan iklan

dengan lebih mendominasi. Agar tidak membosankan, acara yang

telah dipesan tersebut dikemas dengan perpaduan berbagai acara

hiburan dan informasi yang menarik.

8) Running text

Running text adalah bentuk iklan televisi dimana pesan

diperlihatkan muncul masuk secara perlahan bergerak dari kanan

masuk pada layar lalu menhilang pada sebelah kiri layar. Biasanya

running text diperlihatkan di bawah layar, sehingga tidak terlalu

mengganggu tayangan yang sedang berlangsung.

9) Backdrop

Backdrop adalah bentuk iklan televisi dimana pesan iklan

diperlihatkan pada latar belakang acara yang diadakan. Backdrop

dapat berupa gambar still maupun klip iklan.

Page 43: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

27

10) Caption

Caption adalah bentuk iklan televisi yang menyerupai

superimposed. Bedanya dalam caption, pesan yang digunakan

hanya berupa tulisan saja yang muncul di layar bawah. Biasanya

untuk mendukung iklan property endorsment, misalnya untuk

menerangkan bahwa busana dan make-up yang dikenakan oleh

presenter adalah dari perusahaan tertentu.

11) Credit title

Credit title merupakan bentuk iklan televisi dimana iklan

yang diperlihatkan pada bagian akhir ketika sebuah acara sudah

selesai. Sponsor diperlihatkan bersama dengan kru teknik dan

pemain yang mendukung acara televisi tersebut.

12) Ad lib

Ad lib adalah bentuk iklan televisi dimana pesan

disampaikan dan diucapkan oleh penyiar secara langsung, baik

diantara satu acara dengan acara yang lain maupun disampaikan

oleh pembawa program acara tertentu. Tidak seperti ad lib yang

dilakukan pada media radio, ad lib iklan televisi biasanya lebih

sedikit dilakukan.

13) Property endorsment

Iklan ini merupakan iklan yang berbentuk dukungan sponsor

yang diperlihatkan pada berbagai hal yang digunakan sebagai

kelengkapan property siaran maupun berbagai hal yang dikenakan

Page 44: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

28

oleh artis atau penyiar. Agar keberadaan produk maupun tata rias

yang digunakan artis dapat terlihat jelas, biasanya bentuk iklan ini

di televiasi dikuatkan dengan bentuk iklan lain, misalnya dengan

running text, ad lib, superimposed, maupun caption.

14) Promo ad

Promo ad adalah iklan yang dilakukan oleh pengelola

televisi untuk mempromosikan acara-acaranya, dengan harapan

pemirsa tertarik menonton acara yang ditayangkan, sehingga

program acara tersebut mendapatkan jumlah pemirsa ynag cukup

banyak. Jumlah penonton yang banyak tersebut akan menjadikan

rating acara semakin tinggi dan pada gilirannya akan mengundang

minat pengiklan untuk memasang iklan di acara tersebut.

L. Media Periklanan

Dalam mengadakan periklanan manajemen harus memilih media yang

tepat untuk digunakan. Menurut Swastha dan Irawan (1984: 253-255) ada

beberapa faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan media yang akan

digunakan dalan periklanan, yaitu:

1. Tujuan Periklanan

Dari beberapa tujuan periklanan yang ada, misalnya perusahaan

mengutamakan kecepatan sampainya berita kepada masyarakat atau pasar

(dalam waktu yang relatif pendek, satu atau dua hari). Untuk mencapai

Page 45: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

29

tujuan tersebut akan lebih tepat apabila perusahaan menggunakan radio

atau suratkabar sebagai media periklanannya.

2. Sirkulasi Media

Sirkulasi media yang akan dipakai harus sesuai atau seluas pola

distribusi produknya, baik distribusi secara geografis maupun distribusi

pada segmen pasar yang dituju. Apabila distribusi produknya hanya

meliputi daerah lokal saja, maka iklan yang diperlukan cukup dipasang

pada media yang memiliki sirkulasi di daerah lokal tersebut. Dari segi lain,

untuk produk-produk yang dipasarkan pada segmen pasar tertentu,

misalnya produk untuk wanita dapat diiklankan melalui majalah

kewanitaan.

3. Keperluan Berita

Ada beberapa produk yang dalam periklanannya perlu disertai

dengan gambar, tidak hanya tulisan saja. Jadi, berita yang harus

disampaikan dirangkai dengan gambar, misalnya iklan untuk mobil, almari

es, dan sebagainya. Untuk maksud tersebut dapat dipilih media-media

seperti: suratkabar, majalah, televisi, slide di bioskop, dan sebagainya.

4. Waktu dan Lokasi Dimana Keputusan Membeli Dibuat

Faktor waktu dan tempat dimana keputusan membeli dibuat juga

memberikan pengaruh dalam pemilihan media yang akan digunakan.

Misalnya: untuk iklan film, dapat memilih suratkabar sebagai media

periklanannya. Dengan melihat iklan film di suratkabar, seseorang yang

Page 46: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

30

ingin melihat film akan cepat mengambil keputusan tentang film mana

yang akan dilihatnya.

5. Biaya Advertensi

Pertimbangan biaya ini dihubungkan dengan jumlah dana yang

tersedia dan sirkulasi media yang akan digunakan. Makin luas sirkulasi

media tersebut, semakin tinggi pula biaya pemasangan iklannya. Namun

tingginya biaya tersebut diimbangi dengan makin banyaknya jumlah

pembaca / pendengar yang dapat dicapai, sehingga diharapkan jumlah

pembelinya akan semakin besar.

6. Kerjasama dan Bantuan Promosi yang Ditawarkan oleh Media

Pada umumnya manajemen lebih condong untuk memilih media

yang bersedia mengadakan kerjasama yang baik dan memberikan bantuan

promosi yang lebih besar. Kerjasama tersebut dapat dilakukan secar terus-

menerus dengan memberikan kesempatan pembayaran biaya advertensi

kepada perusahaan dalam jangka waktu yang lebih lama.

7. Karakteristik Media

Untuk mengambil keputusan tentang media yang akan dipilih, perlu

dipertimbangkan karakteristiknya. Misalnya: radio merupakan media yang

dapat menimbulkan keinginan melalui telinga, sedangkan surat kabar

merupakan media yang dapat menimbulkan keinginan melalui mata.

Penyampaian pesan dapat disebut iklan bila dilakukan melalui media

(yang kemudian disebut dengan media periklanan). Media yang digunakan

Page 47: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

31

dalam periklanan secara umum dapat dikelompokkan dalam dua jenis

(Widyatama, 2005: 20-22) yaitu:

1. Media lini atas, terdiri dari media surat kabar, majalah, radio, televisi, film,

dan internet. Media ini memiliki beberapa karakter yang khas, antara lain:

a. Informasi yang disebarkan bersifat serempak.

b. Khalayak penerima pesan cenderung anonim (tidak dikenali secara

personal oleh komunikator).

c. Mampu menjangkau khalayak secara luas.

2. Media lini bawah, terdiri atas poster, leaflet, folder, spanduk, baliho, balon

udara, direct mail, point of purchase, kemasan produk sisi luar dan

kemasan dalam, bus stop, bus panel, flyers, handphone, dinding lift, dan

lantai swalayan atau toko. Media ini memiliki beberapa karakter yang

khas, antara lain:

a. Komunikan yang dijangkau terbatas, baik dalam jumlah maupun luas

wilayah sasaran.

b. Mampu menjangkau khalayak yang tidak dijangkau media lini atas.

c. Cenderung tidak serempak.

M. Daya Tarik Periklanan

Daya tarik periklanan merujuk pada pendekatan yang digunakan dalam

iklan untuk menarik perhatian atau minat para konsumen untuk mempengaruhi

perasaan-perasaan mereka terhadap produk, jasa atau gagasan. Menurut Monle

Page 48: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

32

dan Carla Johnson (2004: 179-183) data tarik periklanan dapat dibagi menjadi

dua kategori yaitu:

1. Daya tarik informasional/ rasional (Penjualan agresif)

Daya tarik ini berfokus pada kebutuhan praktis dan fungsional

konsumen akan produk atau jasa dan menekankan ciri-ciri sebuah produk

atau jasa dan atau manfaat menggunakan atau memiliki merek tertentu.

Banyak motif rasional dapat digunakan sebagai basis daya tarik

periklanan, termasuk kenyamanan, kemudahan, dan ekonomi.

2. Daya tarik emosional (penjualan persuasif)

Daya tarik ini menggunakan pesan emosional dan dirancang

disekitar citra yang diharapkan dapat menyentuh hati dan menciptakan

tanggapan berdasarkan perasaan-perasaan dan sikap-sikap. Para pengiklan

dapat menggunakan daya tarik emosional dalam dalam berbagai cara

strategi kreatif mereka. Daya tarik humor dan seks, atau jenis-jenis daya

tarik lain yang sangat menghibur atau menggembirakan, akan

mempengaruhi emosi-emosi para konsumen dan menempatkan mereka

dalam kerangka berfikir yang menguntungkan. Daya tarik ketakutan dapat

sama-sama dramatisnya dalam mengusik emosi namun memiliki akibat

berkebalikan dalam kerangka berfikir pemirsa.

N. Penelitian Sebelumnya

Penelitian ini terinspirasi oleh penelitian yang dilakukan oleh Ika Ratih

Utami pada tahun 2005, yang berjudul Pengaruh Daya Tarik Iklan terhadap

Page 49: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

33

Minat Beli Konsumen . Secara garis besar penelitian ini meneliti tentang

pengaruh daya tarik iklan terhadap minat beli konsumen dan perbedaan

persepsi terhadap daya tarik iklan tersebut. Atribut daya tarik iklan yang

diteliti adalah produk atau merek, isi iklan, informasi, bentuk atau format

iklan, dan durasi waktu. Obyek penelitian yang dipilih adalah kosmetik

dengan menggunakan media televisi.

Iklan atau advertising merupakan komunikasi non personal atas barang

dan jasa yang dikendalikan oleh perusahaan untuk memberitahu dan

membujuk segmen pasar tertentu. Konsumen pada umumnya diekspos pada

ratusan iklan setiap hari, sebagian besar dari pesan yang disampaikan hanya

menerima perhatian dan pemahaman dari konsumen dalam jumlah sedikit.

Salah satu cara untuk merebut perhatian konsumen adalah dengan menyajikan

suatu bentuk iklan yang menarik. Daya tarik dari suatu iklan dapat dilihat dari

berbagai macam aspek, antara lain kekuatan produk, isi iklan, informasi yang

diberikan, bentuk atau format iklan, dan durasi waktu. Oleh karena itu, iklan

yang ditayangkan dalam media televisi haruslah didesain sebaik mungkin,

sehingga menarik audiens.

Dari penelitian ini, peneliti mengetahui bahwa ada atribut daya tarik

iklan yang berpengaruh positif dan ada atribut yang tidak berpengaruh

terhadap minat beli konsumen. Selain itu peneliti mengetahui bahwa ada

perbedaan persepsi daya tarik iklan antara Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, UPN “Veteran” Yogyakarta,

dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Page 50: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

34

O. Kerangka Konseptual Penelitian

Adapun kerangka konseptual dari penelitian ini adalah:

Atribut Daya Tarik Iklan

Informasi

Minat Beli

Bentuk Iklan Ulang

Bintang Iklan

Konsumen

Bagan 2.1

Kerangka Konseptual Penelitian

Page 51: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

35

P. Rumusan Hipotesis

Dari rumusan masalah yang telah dirumuskan oleh peneliti, maka

hipotesis dari penelitian ini adalah:

1. Atribut daya tarik iklan yaitu informasi, bentuk iklan dan bintang iklan

secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli

ulang konsumen.

2. Atribut daya tarik iklan yaitu informasi, bentuk iklan dan bintang iklan

secara individual berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli

ulang konsumen.

Page 52: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian studi kasus. Penelitian

ini hanya dilakukan pada obyek tertentu dan kesimpulan yang ditarik hanya

berlaku pada obyek yang diteliti.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Kampus Mrican.

C. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2007.

D. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta kampus Mrican yang memakai sabun mandi Lux dalam waktu

dua bulan terakhir dan sudah pernah menonton iklannya.

36

Page 53: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

37

2. Obyek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah atribut daya tarik iklan sabun mandi Lux yang

meliputi informasi, bentuk iklan, dan bintang iklan di media televisi.

E. Definisi Operasional

1. Iklan adalah pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada

masyarakat lewat suatu media. Iklan lebih diarahkan untuk membujuk

orang supaya membeli.

2. Informasi adalah pesan dari sebuah iklan mengenai suatu produk yang

ingin disampaikan kepada konsumen. Iklan tersebut memberikan

informasi yang jujur dan lengkap mengenai produk yang diiklankan,

mudah dicerna dan mudah diingat.

3. Bentuk iklan adalah model atau bentuk penyajian suatu iklan. Bentuk iklan

dari produk Lux adalah bentuk iklan drama atau cerita.

4. Bintang iklan adalah seseorang yang digunakan dalam suatu iklan sebagai

icon dari produk yang diiklankan. Bintang iklan yang menarik dan populer

bisa menambah kepercayaan akan produk, yang pada akhirnya mampu

menimbulkan minat pada konsumen untuk membeli. Bintang iklan yang

dipakai harus sesuai dengan produk yang diiklankan. Contohnya, bintang

film terkenal dan cantik akan cocok dijadikan model iklan sabun mandi

atau kosmetik.

Page 54: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

38

5. Minat beli ulang konsumen adalah minat yang timbul setelah konsumen

melakukan pembelian terhadap suatu produk yang sama, dan akan

membeli lagi untuk kedua atau ketiga kalinya.

F. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas (independent variable)

Variabel bebas adalah variabel yang tidak tergantung pada variabel

lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah atribut informasi (jujur,

lengkap, mudah dicerna, mudah diingat), bentuk iklan (kenyamanan

ditonton, image/ kesan, jingle, kejelasan alur), dan bintang iklan (secara

fisik, keterkenalan bintang, figur, kecocokan mewakili produk,

kemampuan mendemonstrasikan produk, kemampuan mempengaruhi

emosi) pada iklan sabun mandi Lux.

2. Variabel Terikat (dependent variable)

Variabel terikat adalah variabel yang tergantung pada variabel lain.

Variabel terikat dari penelitian ini adalah minat beli ulang konsumen

(ketertarikan membeli kembali, kecenderungan tidak berpindah ke merek

lain) akan sabun mandi Lux.

G. Jenis dan Sumber Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer. Data

primer adalah data yang didapat dari sumber pertama. Data yang diperoleh

Page 55: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

39

langsung dari konsumen itu berhubungan dengan daya tarik iklan dan minat

beli ulang konsumen.

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah kuesioner

(angket). Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden tentang pengaruh daya tarik iklan sabun

mandi Lux terhadap minat beli ulang konsumen. Kuesioner yang dibagikan

kepada responden terdiri atas tiga bagian.

Bagian I : Berupa daftar pertanyaan mengenai identitas responden.

Bagian II : Berupa daftar pernyataan mengenai daya tarik iklan sabun

mandi Lux dan minat beli ulang konsumen.

Jawaban responden diukur dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang akan

kelompok orang tentang fenomena sosial. Skala Likert digunakan untuk

menjawab pernyataan yang mempunyai gradasi dari sangat positif sampai

negatif.

I. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

1. Populasi

Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta kampus Mrican yang memakai sabun mandi Lux dalam waktu

dua bulan terakhir dan sudah pernah menonton iklannya.

Page 56: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

40

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang menjadi obyek sesungguhnya

dalam penelitian ini. Dalam hal ini peneliti menggunakan 100 orang

sebagai sampel.

3. Teknik Sampling

a. Accidental Sampling

Accidental sampling adalah anggota sampel ditentukan dengan

sederhana, yaitu dengan memilih responden terdekat yang dijumpai

pertama kali saat itu juga.

b. Purposive Sampling

Purposive sampling adalah anggota sampel ditentukan

berdasarkan pada ciri tertentu yang dianggap mempunyai hubungan

yang erat dengan ciri populasi. Syarat dari sampel ini adalah responden

yang sudah memakai sabun mandi Lux dalam waktu dua bulan terakhir

dan sudah pernah menonton iklannya.

J. Teknik Pengujian Instrumen

1. Validitas

Menurut Cooper dan Emori (1995: 160) validitas adalah sejauh

mana perbedaan yang didapatkan melalui alat pengukur mencerminkan

perbedaan yang sesungguhnya diantara responden yang diteliti. Uji

validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor yang diperoleh dari

Page 57: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

41

masing-masing item dengan skor total. Pengukuran ini menggunakan

rumus Product Moment, yaitu :

=xyr])(][)([

)()(2222 yyNxxN

yxxyN∑−∑∑−∑

∑∑−∑

Keterangan :

= koefisien korelasi setiap item xyr

x = nilai dari setiap item

y = nilai seluruh item

N = banyaknya responden

Dengan taraf signifikan (α )= 0,05, apabila > maka

kuesioner sebagai alat ukur dikatakan valid atau sahih.

hitungr tabelr

2. Reliabilitas

Menurut Umar (2003: 86-96) reliabilitas adalah suatu nilai yang

menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala

yang sama. Untuk mengetahui hasil pengukuran yang sebenarnya,

kesalahan pengukuran juga perlu diperhitungkan. Makin kecil kesalahan

pengukuran, makin reliabel alat pengukur tersebut.

Secara rumusan matematik, dapat digambarkan dalam persamaan

berikut:

Xo = Xt + Xe

Dimana:

Xo = angka yang diperoleh (obtained score)

Xt = angka yang sebenarnya (true score)

Page 58: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

42

Xe = kesalahan pengukuran (measurement error)

Teknik yang digunakan dalam pengukuran reliabilitas tersebut

adalah teknik Cronbach yaitu dengan menggunakan koefisien alpha (α).

Rumus ini dapat ditulis sebagai berikut:

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛ Σ−⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛

−= 2

2

11 11 t

b

kkr

σσ

dimana

11r = reliabilitas instrumen

k = banyak butir pertanyaan

2tσ = varian total

2bσΣ = jumlah varian butir

K. Alat Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi

berganda. Menurut Suharyadi dan Purwanto (2004: 508) analisis regresi

berganda digunakan untuk menganalisis besarnya hubungan dan pengaruh

variabel independen yang jumlahnya lebih dari dua.

Bentuk persamaan regresi dengan 3 variabel independen adalah:

Y = a + dimana: ++ 2211 XbXb 33 Xb

Y = minat beli ulang konsumen

1X = informasi

2X = bentuk iklan

Page 59: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

43

3X = bintang iklan

a = nilai konstan

b = koefisien regresi

L. Pengujian Hipotesis pada Regresi Berganda

Menurut Suharyadi dan Purwanto (2004: 523-527) pengujian hipotesis

dilakukan secara bersama-sama dengan menggunakan Uji F maupun

individual dengan menggunakan Uji-t.

1. Uji Keseluruhan atau Uji F

Uji ini dimaksudkan untuk melihat kemampuan menyeluruh dari

variabel bebas yaitu X1, X2, ...Xk, untuk dapat atau mampu menjelaskan

tingkah laku atau keragaman variabel tidak bebas Y. Uji F juga

dimaksudkan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas memiliki

koefisien regresi sama dengan nol.

Untuk dapat melakukan pengujian secara keseluruhan, maka ada

beberapa langkah yang diperlukan yaitu:

a. Merumuskan hipotesis.

Dalam merumuskan hipotesis selalu ada hipotesis nol dan hipotesis

alternatif. Untuk hipotesis nol pada umumnya mengandung unsur

kesamaan, sehingga dirumuskan hipotesis nol adalah koefisien regresi

sama dengan nol. Dalam penelitian ini yang dimaksud hipotesis nol

adalah bila koefisien regresinya lebih kecil atau sama dengan

Page 60: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

44

nol.Untuk hipotesis alternatifnya adalah koefisien regresi lebih besar

dari nol. Hipotesisnya kemudian dirumuskan sebagai berikut:

H0 : b1; b2; b3 ≤ 0

H1 : b1; b2; b3 > 0

b. Menentukan daerah keputusan.

Untuk uji ini digunakan tabel F. Untuk mencari nilai F-tabel perlu

diketahui derajat bebas pembilang pada kolom, derajat bebas penyebut

pada baris dan taraf nyata. Penelitian ini menggunakan taraf nyata 5%.

Untuk derajat pembilang digunakan nilai k-1, yaitu jumlah variabel

dikurang 1. untuk derajat penyebut digunakan n-k, yaitu jumlah

sampel dikurangi jumlah variabel.

c. Menentukan nilai F-hitung.

Nilai F-hitung ditentukan dengan rumus sebagai berikut:

F = ( )( )( )knk

RR

−−

− /1/

1 2

2

d. Menentukan daerah keputusan.

Menentukan wilayah H0 dan H1, serta membandingkan dengan nilai F-

hitung untuk mengetahui apakah menerima H0 menerima H1.

Page 61: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

45

Bagan 3.1

Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis

e. Memutuskan hipotesis.

Jika F-hitung ≥ F-tabel pada α.= 0.05 atau jika F-hitung pada P-value

≤ 0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima

Jika F-hitung < F-tabel pada α.= 0.05 atau jika F-hitung pada P-value

> 0.05 maka H0 diterima dan H1 ditolak

2. Uji Individual atau Uji t

Uji signifikansi individual adalah suatu uji untuk mengetahui apakah

suatu variabel dari X1 sampai Xk secara individual berpengaruh nyata

terhadap variabel Y. Untuk melakukan uji-t ada beberapa langkah yang

diperlukan seperti berikut ini:

a. Merumuskan hipotesis.

Dalam merumuskan hipotesis selalu ada hipotesis nol dan hipotesis

alternatif. Untuk hipotesis nol pada umumnya mengandung unsur

kesamaan, sehingga dirumuskan hipotesis nol adalah koefisien regresi

Page 62: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

46

sama dengan nol. Dalam penelitian ini yang dimaksud hipotesis nol

adalah bila koefisien regresinya lebih kecil atau sama dengan

nol.Untuk hipotesis alternatifnya adalah koefisien regresi lebih besar

dari nol.

Hipotesisnya kemudian dirumuskan sebagai berikut:

H0 : b1; b2; b3 ≤ 0

H1 : b1; b2; b3 > 0

b. Menentukan daerah kritis.

Daerah kritis ditentukan oleh nilai t-tabel dengan derajat bebas yaitu n-

k, dan tarif nyata α.

c. Menentukan nilai t-hitung.

Nilai t-hitung untuk koefisien b1 dan b2 dapat dirumuskan sebagai

berikut:

F = Sb

Bb −

d. Menentukan daerah keputusan.

Daerah keputusan untuk menerima H0 atau menolak H0 ditentukan

dengan derajat bebas taraf nyata.

Page 63: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

47

Bagan 3.2

Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis

H0

H0

e. Menentukan keputusan.

Jika t-hitung ≥ t-tabel pada α.= 0.05 atau jika t-hitung pada

P-value ≤ 0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Jika t-hitung < t-tabel pada α.= 0.05 atau jika t-hitung pada

P-value > 0.05 maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Page 64: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Gambaran Umum Universitas Sanata Dharma

1. Latar Belakang Universitas Sanata Dharma

Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) didirikan oleh Prof.

Moh. Yamin, S.H. (Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan RI)

pada tahun 1950-an. Perguruan ini disambut baik oleh para imam Katolik,

terutama Ordo Societas Jesus (Serikat Yesus yang lazim disingkat S.J.).

Waktu itu Ordo ini telah membuka kursus-kursus B1, antara lain B1

Mendidik (Yayasan De Britto) di Yogyakarta yang dikelola oleh Pater H.

Loeff, S.J. dan B1 Bahasa Inggris (Yayasan Loyola) di Semarang yang

dikelola oleh pater W.J. Van der Meulen, S.J. dan Pater H. Bastiaanse, S.J.

Dengan dukungan dari Conggregatio de Propaganda Fide, selanjutnya

Pater Kester yang waktu itu menjabat sebagai Superior Misionaris Serikat

Yesus menggabungkan kursus-kursus ini menjadi sebuah perguruan tinggi

dan lahirlah PTPG Sanata Dharma pada tanggal 20 Oktober 1955 dan

diresmikan oleh pemerintah pada tanggal 17 Desember 1955.

Pada awalnya PTPG Sanata Dharma mempunyai 4 Jurusan, yaitu

Bahasa Inggris, Sejarah, IPA, dan Ilmu Mendidik. Para pembesar misi

Serikat Yesus menunjuk Pater Prof. Nicolaus Driyarkara, S.J. menjadi

Dekan PTPG Sanata Dharma dan Pater H. Loeff sebagai Wakil Dekan.

48

Page 65: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

49

Nama “Sanata Dharma” diciptakan oleh Pater K. Looymans, S.J.

yang waktu itu menjadi pejabat Departemen Pendidikan, Pengajaran, dan

Kebudayaan di Kantor Wali Gereja Indonesia. “Sanata Dharma”

sebenarnya dibaca “Sanyata Dharma”, yang berarti “kebaktian yang

sebenarnya” atau “pelayanan yang nyata”. Kebaktian dan pelayanan itu

ditujukan kepada tanah air dan gereja (Pro Patria et Eclessia

2. Perkembangan Selanjutnya

a. FKIP Sanata Dharma (1958 – 1965)

Untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan pemerintah, dalam

hal ini Kementrian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan tentang

perubahan PTPG menjadi FKIP, maka PTPG Sanata Dharma pada

bulan November 1958 berubah menjadi FKIP (Fakultas Keguruan

Ilmu Pendidikan) Sanata Dharma dan merupakan bagian dari

Universitas Katolik Indonesia cabang Yogyakarta. Pada masa FKIP ini

Sanata Dharma berhasil memperoleh status “disamakan” dengan

negeri berdasarkan SK Menteri PTIP No.1 / 1961 pada tanggal 6 Mei

1961 jo No. 77 / 1962 tanggal 11 Juli 1962. Walaupun bagian dari

Universitas Katolik Indonesia, secara de facto FKIP Sanata Dharma

berdiri sendiri.

b. IKIP Sanata Dharma (1965 - 1993)

Untuk mengatasi kerancuan antara menjadi bagian dari

Universitas Katolik Indonesia cabang Yogyakarta dengan kemandirian

FKIP Sanata Dharma sebagai sebuah institusi pendidikan, FKIP Santa

Page 66: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

50

Dharma berubah menjadi IKIP Sanata Dharma berdasarkan SK

Menteri PTIP No. 237 / B – Swt / U / 1965. Surat Keputusan ini

berlaku mulai tanggal 1 September 1965.

Selain melaksanakan Program S1 (sebelumnya Sarjana Muda

dan Sarjana), IKIP Sanata Dharma juga dipercaya pemerintah untuk

mengelola Program Diploma I, II, dan III untuk jurusan Matematika,

Fisika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPS, dan PMP. Berbagai

program Diploma ini ditutup pada tahun 1990 dan selanjutnya dibika

program Diploma II PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar).

c. Universitas Sanata Dharma (1993 sampai sekarang)

Akhirnya untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dan

kebutuhan masyarakat serta kemajuan zaman, tanggal 20 April 1993

sesuai dengan SK Mendikbud No. 46 / D / O / 1993, IKIP Sanata

Dharma dikembangkan menjadi Universitas Sanata Dharma atau lebih

dikenal dengan nama USD. Dengan perkembangan ini Universitas

Sanata Dharma diharapkan tetap dapat memajukan sistem pendidikan

guru sekaligus berpartisipasi dalam memperluas wawasan ilmu

pengetahuan dan teknologi.

Setelah berkembang menjadi universitas, Sanata Dharma

terdorong untuk memperluas muatan program pendidikannya. Di

samping tetap mempertahankan pendidikan guru dengan tetap

membuka FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan), Sanata

Dharma membuka beberapa fakultas baru. Universitas Sanata Dharma

Page 67: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

51

sekarang memiliki 8 Fakultas dengan 25 Program Studi, 3 Program

Pasca Sarjana, 1 Program Profesi, dan 3 Program Kursus Bersertifikat.

Sekarang ini banyak hal berkembang di Universitas Sanata

Dharma. Perkembangannya meliputi berbagai aspek, baik sarana fisik

(gedung, lab, perpustakaan, dan fasilitas fisik lainnya), administrasi

(sistem informasi, manajemen, biro / lembaga / pusat / serta unit

pendukung), peningkatan mutu akademik, penelitian, pengajaran, serta

pengabdian pada masyarakat.

3. Tujuan Universitas Sanata Dharma

Pendidikan di Universitas Sanata Dharma bertujuan membantu

mencerdaskan putra-putri bangsa dengan memadukan keunggulan

akademik dan nilai-nilai humanistik yang berlandaskan nilai-nilai – nlai

Kristiani yang universal dan cita-cita kemanusiaan sebagaimana

terkandung dalam Pancasila, sehingga memiliki kemampuan akademik

sesuai dengan bidang studinya dan integritas kepribadian yang tinggi.

4. Visi dan Misi Universitas Sanata Dharma

a. Visi

Universitas Sanata Dharma didirikan oleh Ordo Serikat Yesus

(S.J.) provinsi Indonesia bersama para imam dan awam Katolik untuk

berpartisipasi dalam usaha melindungi dan meningkatkan martabat

manusia melalui perpaduan keunggulan akademik dan nilai-nilai

kemanusiaan yang diwujudkan dalam penggalian kebenaran secara

objektif dan akademis dan pengembangan kaum muda yang didasarkan

Page 68: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

52

pada nilai kebangsaan, kemanusiaan, dan spiritualitas Ignatian, yaitu

menjadi manusia bagi sesama (human for and with others), perhatian

pribadi (cura personalis), semangat keunggulan (magis), dan semangat

dialogis.

b. Misi

Universitas Sanata Dharma didirikan sebagai lembaga

akademis yang menekankan perpaduan IPTEK dan nilai-nilai

kemanusiaan, lembaga kritis masyarakat, lembaga yang menjunjung

tinggi kebebasan akademis, lembaga pendidikan humanis dan dialogis

yang mengembangkan segi intelektual, moral, emosional, dan sprititual

mahasiswa secara terpadu, lembaga yang mendidik mahasiswa

menjadi manusia yang utuh, kritis, dewasa, dan memiliki kepekaan

sosial, lembaga yang memberikan pelayanan masyarakat, dan lembaga

yang mempersiapkan tenaga kependidikan secara profesional.

5. Fakultas dan Program Studi

Berikut ini Fakultas dan Program Studi yang ada di Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta:

a. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)

Program Studinya adalah Pendidikan Bahasa Inggris, Pend. Bhs.

Sastra Indonesia & Daerah, Pendidikan Ekonomi, Pendidikan

Akuntansi, Pendidikan Sejarah, Pendidikan Fisika, Pendidikan

Matematika, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Pendidikan Agama

Katolik, dan Bimbingan dan Konseling.

Page 69: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

53

b. Fakultas Sastra

Program Studinya adalah Sastra Inggris, Sastra Indonesia, dan Ilmu

Sejarah.

c. Fakultas Ekonomi

Program Studinya adalah Akuntansi dan Manajemen.

d. Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studinya adalah Fisika, Matematika, Ilmu Komputer, Teknik

Mesin, Teknik Elektro, Teknik Informatika, dan Mekatronika.

e. Fakultas Psikologi

Program Studinya adalah Psikologi.

f. Fakultas Farmasi

Program Studinya adalah Farmasi dan Profesi Apoteker.

g. Fakultas Teologi

Program Studinya adalah Teologi.

6. Program Pasca Sarjana

Program Pasca Sarjana yang ada di Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta adalah Teologi, Ilmu Religi dan Budaya Kajian Bahasa

Inggris.

B. Perusahaan Unilever

Misi korporasi Unilever adalah untuk meningkatkan vitalitas hidup.

Vitalitas hidup yang dimaksud oleh Unilever adalah memenuhi kebutuhan

akan nutrisi, kesehatan dan perawatan pribadi sehari-hari dengan produk-

Page 70: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

54

produk yang membuat para pemakainya merasa nyaman, berpenampilan baik

dan lebih menikmati kehidupan.Hal ini menunjukkan bagaimana perusahaan

benar-benar memahami pelanggan abad 21 dan kehidupan mereka.

PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) yang didirikan pada 5

Desember 1933 mempunyai misi sebagai berikut:

1. Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi

kebutuhan dan aspirasi konsumen

2. Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen dan komunitas.

3. Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala proses.

4. Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang dengan kinerja yang tinggi.

5. Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yang menguntungkan dan

memberikan imbalan di atas rata-rata karyawan dan pemegang saham.

6. Mendapatkan kehormatan karena integritas tinggi, peduli kepada

masyarakat dan lingkungan hidup.

Kantor pusat perusahaan Unilever terletak di Jakarta dan pabriknya

terletak di Cikarang dan Surabaya. Perusahaan bergerak dalam bidang

produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan makanan yang terbuat

dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh dan produk-produk

kosmetik.

C. Gambaran Produk Sabun Mandi Lux

Sabun Lux pertama kali diperkenalkan di dunia pada tahun 1925 oleh

Lever bersaudara. Walaupun kata Lux adalah nama keluarga yang populer di

Page 71: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

55

Jerman, dan juga berarti "terang" dalam bahasa Latin, nama Lux yang terpilih

berasal dari kata "Luxury".

Sabun Lux diluncurkan di India pada tahun 1929. Iklan pertamanya

pada tahun 1929 memperkenalkan Leela Chitnis sebagai duta dari Lux. Sejak

itu sabun Lux terkenal sebagai "sabunnya para bintang". Duta sabun Lux

sekarang adalah Aishwarya Rai. Sejak tahun 30-an, sudah lebih dari 400 aktris

ternama Hollywood memperkenalkan sabun ini kepada para wanita sebagai

alat untuk mempercantik diri. Iklan-iklannya telah memperkenalkan Aiswarya

Rai, Jennifer Lopez, Elizabeth Taylor, Demi Moore, Sarah Jessica Parker,

Catherine Zeta-Jones, dan Marilyn Monroe, adalah antara lainnya. Pada akhir

tahun 1980-an muncul segmen premium dalam kategori sabun karena para

konsumer dengan kebutuhannya akan kecantikan dan peralatan mandi telah

berubah. Tahun 1989, untuk memasuki segmen baru ini, Lux meluncurkan

serangkaian sabun premiumnya untuk berbagai jenis kulit yang ada.

Segalanya tentang Lux, dari tampilan dan perasaan, produk dan

kemasan hingga wewangian, adalah kebahagiaan akan rasa feminin. Lux,

mendorong kaum perempuan untuk berani menggali potensi kecantikan dalam

dirinya.

Beberapa jenis pilihan sabun mandi Lux dalam bentuk cair:

1. Lux Evening Silk

Mengandung Silk Protein, Lavender Extract from the South of France.

Kulit terasa halus dengan Lux Evening Silk, nikmati kecantikan terbaik

pada pagi hari.

Page 72: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

56

Ingredients: Water, Potassium Hydroxide, Sorbitol, Sodium Laureth

Sulfate, Lauric Acid, Cocamidopropyl Betaine, Myristic Acid, Palmitic

Acid, Propylene Glycol, Glycol Distearate, Fragrance, Sodium Chloride,

Polyquaternium-39, Polyquaternium-7, Etidronic Acid, Formaldehyde,

Tetrasodium EDTA, Hydroxypropylcellulose, BHT, Guar

Hydroxypropyltrimonium Chloride, Hydrolyzed Silk Protein, Lavandula

Angustifolia (Lavender) Flower Extract, Cl 74180, Cl 17200.

2. Lux Silk Nourishment

Mengandung Creamy Yogurt, Light Natural Honey, Mediterranean Olive

Extracts. Alami kulit terasa selembut sutra yang menawan setiap hari.

Ingredients: Water, Potassium Hydroxide, Sorbitol, Sodium Laureth

Sulfate, Lauric Acid, Cocamidopropyl Betaine, Myristic Acid, Palmitic

Acid, Propylene Glycol, Glycol Distearate, Fragrance, Sodium Chloride,

Polyquaternium-39, Styrene/ Acrylates Copolymer, Polyquaternium-7,

Etidronic Acid, Formaldehyde, Tetrasodium EDTA,

Hydroxypropylcellulose, BHT, Guar Hydroxypropyltrimonium Chloride,

Yogurt Powder, Honey, Olive Oil Refined.

3. Lux Soft Luxury

Mengandung Rose Extracts, Rice Protein, Gentle White Lilac. Keharuman

bunga mawar untuk kulit nan cantik dengan Lux Soft Luxury.

Ingredients: Water, Potassium Hydroxide, Sorbitol, Sodium Laureth

Sulfate, Lauric Acid, Cocamidopropyl Betaine, Myristic Acid, Palmitic

Acid, Propylene Glycol, Glycol Distearate, Fragrance, Sodium Chloride,

Page 73: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

57

Polyquaternium-39, Polyquaternium-7, Etidronic Acid, Formaldehyde,

Tetrasodium EDTA, Hydroxypropylcellulose, BHT, Guar

Hydroxypropyltrimonium Chloride, Hydrolyzed Rice Protein, Syringa

Vulgaris (Lilac) Extract, Rosa Damascena Flower, Cl 14700, Cl 17200.

4. Lux Vibrant Citrus

Mengandung Californian Oranges, Kiwi, Grapefruit. Alami kulit ceria dari

Lux Vibrant Citrus yang mengandung ekstrak buah-buahan.

Ingredients: Water, Potassium Hydroxide, Sorbitol, Sodium Laureth

Sulfate, Lauric Acid, Cocamidopropyl Betaine, Myristic Acid, Palmitic

Acid, Propylene Glycol, Glycol Distearate, Fragrance, Sodium Chloride,

Polyquaternium-39, Polyquaternium-7, Etidronic Acid, Formaldehyde,

Tetrasodium EDTA, Hydroxypropylcellulose, BHT, Guar

Hydroxypropyltrimonium Chloride, Citrus Aurantium Dulcis (orange)

Extract, Actinidia Chinensis (Kiwi) Extract, Citrus Paradisi (Grapefruit)

Extract, Cl 47005, Cl 12150.

5. Lux White Glamour

Mengandung AHA, Rose oil & White Tea Anti-Oxidant. Kulit tampak

bercahaya setiap hari.

Ingredients: Water, Potassium Hydroxide, Sorbitol, Sodium Laureth

Sulfate, Lauric Acid, Cocamidopropyl Betaine, Myristic Acid, Palmitic

Acid, Propylene Glycol, Glycol Distearate, Fragrance, Sodium Chloride,

Polyquaternium-39, Styrene / Acrylates Copolymer, Polyquaternium-7,

Etidronic Acid, Formaldehyde, Tetrasodium EDTA,

Page 74: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

58

Hydroxypropylcellulose, BHT, Guar Hydroxypropyltrimonium Chloride,

Camellia Sinensis Leaf Extract, Rosa Damascena Flower, Lactic Acid.

6. Lux Sparkling Beauty

Mengandung Clarifying Canadian Glacial Mud, Icy Cool Mint. Sirami

kulit dengan kesegaran Lux Sparkling Beauty.

Ingredients: Water, Potassium Hydroxide, Sorbitol, Sodium Laureth

Sulfate, Lauric Acid, Cocamidopropyl Betaine, Myristic Acid, Palmitic

Acid, Propylene Glycol, Glycol Distearate, Fragrance, Sodium Chloride,

Polyquaternium-39, Polyquaternium-7, Menthol, Etidronic Acid,

Formaldehyde, Tetrasodium EDTA, Hydroxypropylcellulose, BHT, Guar

Hydroxypropyltrimonium Chloride, Manicouagan Clay, Cl 74160, Cl

51319.

Beberapa jenis pilihan sabun mandi Lux dalam bentuk padat:

1. Lux Aqua Sparkle

Mengandung riverbed mineral yang membersihkan kulit dan kesejukan

spring water. Alami kesegaran kulit senantiasa.

Ingredients: Sodium Soap, Water, Perfume, Titanium Dioxide, Mineral &

Spring Water Extract, Tetrasodium EDTA, Ethane Hydroxy Diphosphonic

Acid, Cl 74160, Cl 11680.

2. Lux Aromatic Radiance

Dengan keharuman anggun Aromatic oil dan sari bunga lotus. Untuk kulit

yang lebih cantik menawan nan harum.

Page 75: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

59

Ingredients: Sodium Soap, Water, Glycerin, Perfume, Titanium Dioxide

(Mica), Tetrasodium EDTA, Ethane Hydroxy Diphosphonic Acid, Lotus

Extract, Cl 17200, Cl 74160.

3. Lux Creamy Delight

Dengan kandungan susu yang merawat kelembaban dan keharuman bunga

French Lavender. Alami kelembaban kulit cantik yang mengesankan.

Ingredients: Sodium Soap, Water, Perfume, Titanium Dioxide, Lavender

& Milk Extract, Fluorescer, Tetrasodium EDTA, Ethane Hydroxy

Diphosphonic Acid.

4. Lux Dazzling Beauty

Dengan paduan Brazilian Guarana dan green tea. Alami kecantikan kulit

segar yang bergairah.

Ingredients: Sodium Soap, Water, Glycerin, Perfume, Titanium Dioxide

(Mica), Guarana & Green Tea Extract, Tetrasodium EDTA, Ethane

Hydroxy Diphosphonic Acid, Cl 15510, Cl 14700.

5. Lux Petal Touch.

Mengandung minyak jojoba dan sari kelopak bunga hibiscus yang lembut.

Alami sensasi kelembutan kulit yang harum menawan.

Ingredients: Sodium Soap, Water, Perfume, Titanium Dioxide, Jojoba &

Hibiscus Extract, Tetrasodium EDTA, Ethane Hydroxy Diphosphonic

Acid, Cl 17200, Cl 42090.

Page 76: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

60

6. Lux White Glamour

Dengan Triple Fairness Essence, membersihkan kulit dan membuatnya

tampak lebih cerah. Kulit tampak bercahaya setiap hari.

Ingredients: Sodium Soap, Water, Sodium Lauryl Sulfate, Sodium Lactate

(2.0%), Dipotassium Sebacate, Perfume, Lauramine Oxide, Glycerin,

Titanium Dioxide, polyethylene, Octyl Methoxycinnamate, Disodium

Distyrylbiphenyl Disulfonate, Propylene Glycol, Prunus Persica (Peach)

Juice, Pyrus Malus (Apple) Juice, Vitis Vinifera (Grape) Juice,

Tetrasodium EDTA, Etidronic Acid, Cl 12490.

7. Lux Youthful Essence

Dengan kandungan Minyak Zaitun Italia dan sari biji buah anggur. Alami

kecantikan kulit berseri nan menawan.

Ingredients: Sodium Soap, Water, Perfume, Titanium Dioxide,

Tetrasodium EDTA, Ethane Hydroxy Diphosphonic Acid, Olive & Grape

Seed Extract, Cl 74260, Cl 11710.

Page 77: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini disajikan deskripsi tentang karakteristik responden dan

analisis kuantitatif data penelitian. Karakteristik responden yang dibahas meliputi

jurusan program studi, jenis kelamin, usia, uang saku rata-rata perbulan, status

tempat tinggal, frekuensi menonton televisi dalam 2 bulan terakhir, lamanya

pemakaian sabun mandi Lux, dan bentuk kemasan sabun mandi Lux yang

digunakan. Analisis kuantitatif terdiri atas uji instrumen (validitas dan reliabilitas

instrumen), analisis regresi berganda, uji F, dan uji t. Penelitian ini menguji

pengaruh variabel bebas yang meliputi X1 (informasi), X2 (bentuk iklan), dan X3

(bintang iklan) terhadap variabel terikat Y (minat beli ulang konsumen terhadap

sabun mandi Lux). Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perangkat

lunak SPSS for Windows versi 11.0.

Uji validitas instrumen dilakukan dengan membandingkan nilai koefisien

korelasi product-moment (Pearson) antara skor butir-total terhadap nilai rtabel.

Sementara teknik Cronbach’s alpha digunakan untuk menguji reliabilitas

instrumen.

A. Karakteristik Responden

Analisis karakteristik responden digunakan untuk memperoleh

gambaran tentang karakteristik responden yang diteliti (responden) dilakukan

pengolahan terhadap data kasar melalui perhitungan statistik deskriptif.

61

Page 78: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

62

Dalam analisis ini responden diklasifikasikan berdasarkan:

1. Jurusan Program Studi

Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan Accidental sampling

yaitu anggota sampel ditentukan dengan sederhana, yaitu dengan memilih

responden terdekat yang dijumpai pertama kali saat itu juga. Jurusan program

studi responden dikelompokkan menjadi enam kelompok, yaitu Manajemen,

Akuntansi, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Akuntansi, Sastra Inggris,

dan Bimbingan dan Konseling. Hasil analisis data berdasarkan jurusan

program studi dapat ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 5.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan Program Studi

Program Studi Jumlah Persentase Manajemen 46 46% Akuntansi 15 15% Pendidikan Bahasa Inggris 11 11% Pendidikan Akuntansi 14 14% Sastra Inggris 13 13% Bimbingan dan Konseling 1 1% T O T A L 100 100%

Sumber : Data Primer, 2008

Berdasarkan Tabel 5.1 di atas dapat dilihat bahwa responden didominasi

oleh kelompok program studi Manajemen, yaitu 46 (46%) responden, yang

disusul oleh kelompok program studi Akuntansi, yaitu 15 (15%) responden,

dan Pendidikan Akuntansi, 14 (14%) responden.

Page 79: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

63

2. Jenis Kelamin Responden

Berdasarkan jenis kelamin, responden dalam penelitian ini dibedakan

menjadi pria dan wanita. Hasil analisis data berdasarkan jenis kelamin dapat

ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 5.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase Pria 18 18% Wanita 82 82% Total 100 100%

Sumber : Data Primer, 2008

Berdasarkan Tabel 5.2 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar

responden berjenis kelamin wanita yaitu sebanyak 82 orang atau sebesar 82%

dan sisanya sebanyak 18 orang atau sebesar 18% adalah pria. Sabun mandi

Lux ini kebanyakan dipakai oleh wanita karena ini berhubungan dengan

masalah kecantikan dan wanita lebih memperhatikan hal itu dibandingkan

dengan pria.

3. Usia Responden

Dalam penelitian ini, umur responden dikelompokkan menjadi empat

kelompok umur, seperti yang tercantum pada Tabel 5.3 berikut ini:

Page 80: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

64

Tabel 5.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Umur Jumlah Persentase 16 – 18 tahun 0 0% 19 – 21 tahun 56 56% 22 – 24 tahun 41 41% Lebih dari 24 tahun 3 3% T O T A L 100 100%

Sumber : Data Primer, 2008

Berdasarkan Tabel 5.3 di atas dapat dilihat bahwa responden didominasi

oleh kelompok umur 19 – 21 tahun, yaitu 56 (56%) responden, yang disusul

oleh kelompok umur 22 – 24 tahun, yaitu 41 (41%) responden, dan lebih dari

24 tahun, 3 (3%) responden.

4. Uang Saku per Bulan

Berdasarkan besar uang saku per bulan, responden dapat dikelompokkan

menjadi 4 kelompok, seperti yang tercantum pada Tabel 5.4 berikut ini.

Tabel 5.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Uang Saku per Bulan

Uang Saku per Bulan Jumlah Persentase Kurang dari Rp 400.000; 31 31% Rp 400.000; – Rp 700.000; 57 57% Rp 700.100; – Rp 1.000.000; 10 10% Lebih dari Rp 1.000.000; 2 2% T O T A L 100 100%

Sumber : Data Primer, 2008

Berdasarkan Tabel 5.4 di atas dapat dilihat bahwa responden didominasi

oleh kelompok uang saku Rp 400.000 – Rp 700.000, yaitu 57 (57%)

Page 81: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

65

responden, yang disusul oleh kelompok uang saku kurang dari Rp 400.000,

yaitu 31 (31%) responden, dan uang saku Rp 700.100 – Rp 1.000.000, yaitu

10 (10%) responden.

5. Status Rumah Tinggal

Berdasarkan status rumah tinggal, responden dapat dikelompokkan

menjadi 4 kelompok, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 5.5 berikut ini:

Tabel 5.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Status Rumah Tinggal

Status Rumah Tinggal Jumlah Persentase Sewa / Kontrak 2 2% Kos 61 61% Rumah Orang Tua 31 31% Rumah Saudara 6 6% T O T A L 100 100%

Sumber : Data Primer, 2008

Berdasarkan Tabel 5.5 di atas dapat diketahui bahwa berdasarkan status

rumah tinggal, responden didominasi oleh kelompok yang tinggal di kos,

yaitu 61 (61%) responden, disusul kelompok yang tinggal di rumah orang

tua, yaitu 31 (31%) responden, dan di rumah saudara 6 (6%) responden.

6. Frekuensi Menonton Televisi dalam 2 Bulan Terakhir

Berdasarkan frekuensi menonton televisi dalam 2 bulan terakhir,

responden dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok, seperti yang

ditunjukkan pada Tabel 5.6 berikut ini:

Page 82: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

66

Tabel 5.6

Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Menonton Televisi

Frekuensi Menonton Televisi Jumlah Persentase Setiap hari dalam beberapa jam 31 31% Setiap hari pada jam tertentu 38 38% Hanya pada hari tertentu 31 31% Tidak pernah 0 0% T O T A L 100 100%

Sumber : Data Primer, 2008

Berdasarkan Tabel 5.6 di atas dapat diketahui bahwa berdasarkan

frekuensi menonton televisi dalam 2 bulan terakhir, responden didominasi

oleh kelompok yang menonton setiap hari pada jam tertentu, yaitu 38 (38%)

responden, disusul kelompok yang menonton setiap hari dalam beberapa jam

dan yang menonton hanya pada hari tertentu dengan jumlah yang sama, yaitu

31 (31%) responden.

7. Lamanya Pemakaian Sabun Mandi Lux

Berdasarkan lamanya pemakaian sabun mandi Lux, responden dapat

dikelompokkan menjadi 3 kelompok, seperti yang ditunjukkan pada Tabel

5.7 berikut ini:

Tabel 5.7

Karakteristik Responden Berdasarkan Lamanya Pemakaian Sabun Mandi Lux

Lamanya Pemakaian sabun Mandi Lux Jumlah Persentase Kurang dari 2 bulan 23 23% 2 bulan – 4 bulan 17 17% Lebih dari 4 bulan 60 60% T O T A L 100 100%

Sumber : Data Primer, 2008

Page 83: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

67

Berdasarkan Tabel 5.7 di atas dapat diketahui bahwa berdasarkan

lamanya pemakaian sabun mandi Lux, responden didominasi oleh kelompok

yang menggunakan lebih dari 4 bulan, yaitu 60 (60%) responden, disusul

kelompok yang menggunakan kurang dari 2 bulan, yaitu 23 (23%)

responden.

8. Bentuk Kemasan Sabun Mandi Lux yang Digunakan

Berdasarkan bentuk kemasan sabun mandi Lux yang digunakan,

responden dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok, seperti yang

ditunjukkan pada Tabel 5.8 berikut ini:

Tabel 5.8

Karakteristik Responden Berdasarkan Bentuk Kemasan Sabun Mandi yang

Digunakan

Bentuk Kemasan Jumlah Persentase Cair 53 53% Batang 47 47% T O T A L 100 100%

Sumber : Data Primer, 2008

Berdasarkan Tabel 5.8 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar

responden menggunakan sabun mandi Lux kemasan cair yaitu sebanyak 53

orang atau sebesar 53% dan sisanya sebanyak 47 orang atau sebesar 47%

menggunakan kemasan batang / padat.

Page 84: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

68

B. Analisis Kuantitatif

1. Hasil Uji Validitas

Pengujian validitas instrumen penelitian dilakukan dengan formula

korelasi product moment (Pearson) antara masing-masing item yang

mengukur suatu skala dengan skor total skala tersebut. Kriteria yang

digunakan adalah bila nilai koefisien korelasi butir-total lebih besar dari

nilai r tabel, maka butir yang bersangkutan dapat dinyatakan valid/sahih

(Singarimbun dan Sofian Effendi, 1995:123). Untuk responden yang

berjumlah 100, dapat diperoleh derajat bebas df sebesar 100 – 2 = 100 – 2

= 98. Untuk df = 98 dan nilai alpha 5% (dua sisi), diperoleh nilai r tabel

sebesar 0,197. Nilai r tabel ini selanjutnya digunakan untuk kriteria

validitas butir-butir kuesioner. Untuk dapat dinyatakan valid, korelasi

butir-total harus lebih besar dari 0,197.

Page 85: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

69

Tabel 5.9 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian

Variabel rbutir-total r tabel Status Informasi (x1) informasi1 informasi2 informasi3 informasi4

0.3355 0.4093 0.5523 0.6313

0.197 0.197 0.197 0.197

Valid Valid Valid Valid

Bentuk Iklan (x2) bentuk1 bentuk2 bentuk3 bentuk4

0.7123 0.7177 0.5773 0.6569

0.197 0.197 0.197 0.197

Valid Valid Valid Valid

Bintang Iklan (x3) bintang1 bintang2 bintang3 bintang4 bintang5

bintang6

0.6508 0.6552 0.5587 0.7258 0.5569 0.4868

0.197 0.197 0.197 0.197 0.197 0.197

Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Minat Beli (y) minat1 minat2

0.7155 0.7155

0.197 0.197

Valid Valid

Sumber : Data Primer, 2008

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa semua butir-butir

instrumen penelitian dinyatakan valid (sahih) karena masing-masing butir

memiliki nilai r butir-total yang lebih besar dari nilai r tabel. Oleh karena

itu, data yang diperoleh dapat dianalisis lebih lanjut untuk menguji

hipotesis.

2. Hasil Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan

teknik Cronbach’s alpha. Menurut Nunnally (dalam Ghozali, 2001: 133),

Page 86: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

70

batas minimal nilai Cronbach alpha yang umum diterima untuk

persyaratan reliabilitas suatu instrumen adalah 0,600. Analisis dilakukan

pada masing-masing instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel

independen (informasi, bentuk iklan, dan bintang iklan) dan variabel

dependen (minat beli ulang)

Hasil analisis reliabilitas instrumen, yang didasarkan pada kriteria

Cronbach’s alpha menurut Nunnally disajikan dalam Tabel 5.10 berikut

ini.

Tabel 5.10 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Variabel Nilai α-Cronbach

Batas Minimal Status

Informasi 0.6924 0.600 Andal Bentuk Iklan 0.8346 0.600 Andal Bintang Iklan 0.8265 0.600 Andal Minat Beli 0.8261 0.600 Andal

Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa tiap instrumen memiliki nilai

realibilitas yang memenuhi syarat dan dinyatakan reliabel (andal), karena

masing-masing nilai Cronbach’s alpha berada di atas 0,600.

3. Analisis Regresi Berganda

Dari hasil pengolahan data dengan SPSS for Windows versi 11.0

diperoleh persamaan Y = - 0.157 + 0,391 X1 + 0,208 X2 + 0,347 X3.

Page 87: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

71

Menurut Sunyoto (2007: 89-105), persamaan regresi yang baik

adalah persamaan yang memenuhi asumsi-asumsi sebagai berikut: tidak

terjadi multikolinieritas, tidak terjadi heteroskedastisitas, data berdistribusi

normal, dan tidak terjadi autokorelasi

Berdasarkan pendapat Sunyoto (2007: 89-105) di atas maka model

dalam penelitian ini akan dilihat sejauh mana persamaan regresi tersebut

memenuhi atau tidak memenuhi asumsi-asumsi. Jika menggunakan alpha /

tolerance = 10% atau 0,10, maka VIF = 10. Dari hasil pengolahan data

dengan SPSS diperoleh nilai VIF hitung (VIF informasi = 1,750, VIF

bentuk iklan = 2,272, dan VIF bintang iklan = 1,546) < 10 dan nilai

tolerance variabel bebas ( informasi = 57,1%, bentuk iklan = 44%, dan

bintang iklan = 64,7%) di atas 10%, maka dapat disimpulkan bahwa antar

variabel bebas tidak terjadi multikolinieritas.

Dari hasil pengolahan data dengan SPSS (gambar Scatterplot)

diperoleh titik-titik menyebar di bawah dan di atas sumbu Y, dan tidak

mempunyai pola teratur. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam variabel

bebas tidak terjadi heteroskedastisitas.

Dari hasil pengolahan data dengan SPSS diperoleh grafik histogram

yang menunjukkan garis kurva normal, berarti data yang diteliti diatas

berdistribusi normal. Demikian juga dari normal probability plots

menunjukkan berdistribusi normal juga karena garis (titik-titik) mengikuti

garis diagonal. Jadi dapat disimpulkan bahwa data variabel bebas dan

variabel terikat berdistribusi normal.

Page 88: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

72

Dari hasil pengolahan data dengan SPSS diperoleh nilai Durbin-

Watson (DW) sebesar 1,940. Karena nilai DW berada diantara -2 dan +2

atau -2 ≤ DW ≤ +2, maka dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi.

4. Pengujian Signifikansi Pengaruh Simultan dengan Uji F

Hasil pengujian pengaruh bersama-sama (simultan) ketiga variabel

X1, X2, dan X3 dengan uji F menghasilkan nilai p = 0,000. Karena nilai

p < 0,05 maka ketiga variabel bebas (informasi, bentuk iklan, dan bintang

iklan) secara bersama-sama memiliki pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap variabel terikat Y (minat beli ulang). Dalam arti minimal ada satu

variabel bebas yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel

terikat Y.

Dari hasil analisis regresi berganda tiga variabel bebas diperoleh

koefisien determinasi R2 sebesar 0,273. Besaran R2 ini menunjukkan

bahwa 0,273 atau sekitar 27.3% perubahan-perubahan pada Y yaitu minat

beli ulang dapat dijelaskan oleh ketiga variabel yaitu informasi, bentuk

iklan, dan bintang iklan.

5. Pengujian signifikansi pengaruh individual: dengan Uji t

Dari hasil analisis regresi berganda diperoleh koefisien korelasi untuk

variabel X1 (informasi) sebesar 0,391, bertanda positif. Dari hasil

pengolahan data dengan SPSS, diperoleh nilai p = 0,048. Karena p < 0,05

maka secara individual variabel X1 (informasi) berpengaruh secara positif

dan signifikan terhadap Y (minat beli ulang).

Page 89: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

73

Hasil uji signifikansi terhadap nilai koefisien korelasi untuk X2

(bentuk iklan) menunjukkan nilai koefisien sebesar 0,208, bertanda positif.

Dari hasil pengolahan data dengan SPSS, diperoleh nilai p = 0,230. Karena

nilai p > 0,05 berarti variabel bebas X2 (bentuk iklan) secara individual

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Y (minat beli ulang).

Hasil uji signifikansi terhadap nilai Koefisien korelasi untuk X3

(bintang iklan) diperoleh sebesar 0,347, bertanda positif. Dari hasil

pengolahan data dengan SPSS, diperoleh nilai p = 0,029. Karena nilai

p < 0,05 maka secara individual variabel X3 (bintang iklan) berpengaruh

secara positif dan signifikan terhadap variabel Y (minat beli ulang).

Berdasarkan pembahasan analisis regresi berganda, diperoleh

persamaan Y = - 0.157 + 0,391 X1 + 0,208 X2 + 0,347 X3. Konstanta

sebesar – 0.157 mengindikasikan bahwa jika tidak ada pengaruh variabel

X1, X2, dan X3, dalam arti masing-masing dianggap nol, maka Y bernilai

sebesar - 0.157 unit.

Koefisien regresi X1 sebesar 0,391 mengindikasikan bahwa setiap

terjadi penambahan X1 sebesar 1 unit, maka Y meningkat 0,391 unit (Hasil

uji signifikansi terhadap nilai koefisien ini dengan uji t diperoleh nilai

p = 0,048. Karena nilai p < 0,05 berarti secara individual variabel X1

(informasi) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Y (minat

beli ulang) ).

Koefisien regresi X2 sebesar 0,208 mengindikasikan bahwa setiap

terjadi penambahan X2 sebesar 1 unit, maka Y tidak diketahui

Page 90: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

74

pengaruhnya secara jelas.(Hasil uji signifikansi terhadap nilai koefisien ini

dengan uji t diperoleh nilai p = 0,230. Karena nilai p > 0,05 berarti secara

individual variabel X2 (bentuk iklan) tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap Y (minat beli ulang) ).

Koefisien regresi X3 sebesar 0,347 mengindikasikan bahwa setiap

terjadi penambahan X3 sebesar 1 unit, maka Y meningkat 0,347 unit (Hasil

uji signifikansi terhadap nilai koefisien ini dengan uji t diperoleh nilai

p = 0,029. Karena nilai p < 0,05 berarti secara individual variabel X3

(bintang iklan) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Y

(minat beli ulang) ).

Page 91: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil analisis data penelitian

tentang pengaruh variabel bebas (informasi, bentuk iklan, dan bintang iklan)

terhadap variabel terikat (minat beli ulang) dapat ditarik beberapa kesimpulan

sebagai berikut:

1. Hasil analisis regresi berganda memberikan koefisien determinasi (R2)

sebesar 0,273, yang berarti bahwa ketiga variabel bebas (informasi, bentuk

iklan, dan bintang iklan) mampu menjelaskan 27,3% perubahan pada Y

(minat beli ulang), yaitu melalui persamaan regresi:

Y = - 0.157 + 0,391 X1 + 0,208 X2 + 0,347 X3.

Persamaan ini menunjukkan bahwa setiap terjadi pertambahan 1 unit pada

variabel X1 akan mengakibatkan kenaikan Y sebesar 0,391 dan setiap

terjadi pertambahan 1 unit pada variabel X3 akan mengakibatkan kenaikan

Y sebesar 0,347. Sedangkan setiap terjadi pertambahan 1 unit pada

variabel X2 tidak diketahui secara jelas pengaruhnya terhadap Y.

2. Pengaruh bersama-sama (simultan) ketiga variabel bebas terhadap variabel

terikat bersifat signifikan sebagaimana ditunjukkan oleh nilai p = 0,000.

Karena nilai p < 0,05 maka ketiga variabel bebas (informasi, bentuk iklan,

dan bintang iklan) secara bersama-sama memiliki pengaruh yang positif

75

Page 92: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

76

dan signifikan terhadap variabel terikat Y (minat beli ulang). Dalam arti

minimal ada satu variabel bebas yang memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap variabel terikat Y.

3. Hasil pengujian signifikansi pengaruh individual tiap variabel bebas

dengan uji t menunjukkan bahwa tidak semua variabel bebas tersebut

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Y (minat beli

ulang). Untuk variabel X1 diperoleh nilai p = 0,048 dan variabel X3

diperoleh nilai p = 0,029 yang lebih kecil dari 0,05 maka dapat diartikan

bahwa variabel X1 (informasi) dan X3 (bintang iklan) berpengaruh secara

positif dan signifikan terhadap Y (minat beli ulang). Sedangkan untuk

variabel X2 diperoleh nilai p = 0,230 yang ternyata lebih besar dari 0,05

maka dapat diartikan bahwa variabel X2 (bentuk iklan) tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap variabel Y (minat beli ulang).

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan di atas, ada beberapa saran yang

dapat dikemukakan penulis bagi pihak pemasar atau bagi pihak lain yang

terkait dengan pemasaran produk dan juga bagi peneliti selanjutnya. Saran

tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Bagi perusahaan

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa ketiga variabel

(informasi, bentuk iklan, dan bintang iklan) baik secara simultan maupun

individual mampu membentuk pengaruh yang positif terhadap minat beli

Page 93: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

77

ulang konsumen, maka sebaiknya Sabun Mandi Lux mempertahankan

kesuksesan iklannya dan lebih meningkatkan kreativitas dalam membuat

iklan Sabun Mandi Lux agar konsumen tetap menyukai iklannya.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Pada penelitian ini diketahui bahwa variabel informasi, bentuk iklan

dan bintang iklan hanya berpengaruh sebesar 27,3 % terhadap minat beli

ulang konsumen sedangkan 72,7 % dipengaruhi oleh variabel lain, maka

peneliti selanjutnya sebaiknya meneliti variabel lainnya yang dapat

mempengaruhi minat beli ulang konsumen.

C. Keterbatasan Penelitian

Penulis sudah berusaha sebaik dan semaksimal mungkin, namun

penulis menyadari akan keterbatasan yang penulis lakukan dalam penelitian

ini yaitu:

1. Hasil dari penelitian ini belum sempurna, karena keterbatasan peneliti

dalam hal waktu dan pengetahuan. Disamping itu penulis belum

mempunyai pengalaman dalam menulis karya ilmiah, maka dalam hal

pengkajian teori, pengolahan data, dan menganalisis data, penulisan

skripsi ini jauh dari sempurna.

Page 94: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

78

2. Dalam penelitian ini penulis tidak dapat memastikan kebenaran data yang

diperoleh dari responden, karena data diperoleh dengan membagikan

kuesioner kepada responden sehingga kemungkinan dalam memberikan

jawaban kurang maksimum karena ketidaksungguhan responden dalam

mengisi kuesioner.

Page 95: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Cooper dan Emori. 1995. Metode Penelitian Bisnis. Edisi Kelima. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang: BP. Undip. Kasali, Renald. 1992. Manajemen Periklanan: Konsep dan Aplikasinya di

Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti. Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi Kesebelas. Jilid I. (Alih

Bahasa: Benyamin Molan). Jakarta: Indeks. Kotler, Philip and Gary Armstrong. 2003. Dasar-Dasar Pemasaran. Edisi

Kesembilan. Jilid I. (Alih Bahasa: Drs. Alexander Sindoro). Jakarta: Indeks.

Lee, Monle dan Carla Johnson. 2004. Prinsip-Prinsip Pokok Periklanan dalam

Perspektif Global. Edisi Pertama. (Alih Bahasa: Haris Munandar dan Dudy Priatna). Jakarta: Prenada.

Shimp, A. Terence. 2004. Periklanan Promosi: Aspek Tambahan Komunikasi

Pemasaran Terpadu. Edisi Kelima. Jilid II. (Alih Bahasa: Dwi Kartini Yahya). Jakarta: Erlangga.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta:

LP3ES. Suharyadi dan Purwanto. 2004. Statistika Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern.

Buku 2. Jakarta: Salemba Empat. Sunyoto, Danang. 2007. Analisis Regresi dan Korelasi Bivariat. Cetakan Pertama.

Yogyakarta: Amara Books. Swastha, Basu. 1984. Azas Azas Marketing.. Edisi Ketiga. Cetakan Pertama.

Yogyakarta: Liberty. Swastha, Basu dan Irawan. 2005. Manajemen Pemasaran Modern. Edisi Kedua.

Cetakan Keduabelas. Yogyakarta: Liberty. Umar, Husein. 2003. Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa. Cetakan Pertama.

Jakarta: Ghalia Indonesia.

79

Page 96: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

Widyatama, Rendra. 2005. Pengantar Periklanan. Jakarta: Buana Pustaka Indonesia.

www.playwithbeauty-id.com, download 5 Januari 2008. www.unilever.co.id, download 5 Januari 2008. www.usd.ac.id, download 5 Januari 2008.

80

Page 97: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian
Page 98: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

KUESIONER

Lamp : 1 berkas kuesioner Hal : kuesioner penelitian Yogyakarta, 20 November 2007 Kepada: Yth. Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Dengan hormat, Dengan ini saya: Nama : Fika Nurliana NIM : 042214096 Mahasiswa Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma sedang menyusun skripsi dengan judul “ Pengaruh Daya Tarik Iklan Produk Lux Terhadap Minat Beli Ulang Konsumen”. Dalam penyusunan skripsi ini, saya mohon bantuan Anda untuk menjawab pernyataan-pernyataan yang tersusun dalam kuesioner ini, untuk memperoleh data yang saya butuhkan. Kesungguhan Anda dalam mengisi setiap butir pernyataan akan sangat menentukan tingkat keberhasilan penelitian ini. Saya sangat mengharapkan kerjasama Anda dengan menjawab semua pernyataan sesuai dengan keadaan Anda yang sebenarnya. Petunjuk cara pengisian akan saya jelaskan di awal setiap kelompok kuesioner ini. Atas perhatian dan kerjasama Anda, saya mengucapkan terima kasih. Hormat saya, Fika Nurliana

Page 99: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

BAGIAN I Identitas Responden

Berilah tanda silang (x) pada salah satu alternatif jawaban yang sesuai dengan keadaan Anda sebenarnya. 1. Nama responden :........................................................... (Bila tidak berkeberatan) 2. Fakultas :........................................................... 3. Prodi :........................................................... 4. Jenis Kelamin:

a. Pria b. Wanita

5. Usia Anda: a. 16 tahun - 18 tahun b. 19 tahun - 21 tahun c. 22 tahun – 24 tahun d. Lebih dari 24 tahun

6. Uang saku Anda rata-rata perbulan: a. Kurang dari Rp. 400.000,00 b. Rp. 400.000,00 – Rp. 700.000,00 c. Rp. 700.100,00 – Rp. 1.000.000,00 d. Lebih dari Rp. 1.000.000,00

7. Status tempat tinggal Anda: a. Sewa/ kontrak b. Kos c. Rumah orang tua d. Rumah saudara

8. Apakah Anda sering menonton televisi dalam 2 bulan terakhir ini: a. Setiap hari dalam beberapa jam b. Setiap hari pada jam tertentu c. Hanya pada hari tertentu d. Tidak pernah

9. Anda telah menggunakan Sabun Mandi Lux selama? a. Kurang dari 2 bulan b. 2 bulan – 4 bulan c. Lebih dari 4 bulan

10.Bentuk kemasan Sabun Mandi Lux yang Anda gunakan? a. Cair b. Batang

Page 100: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian
Page 101: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

Reliability

Case Processing Summary

100 100.00 .0

100 100.0

ValidExcludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on allvariables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

.692 4

Cronbach'sAlpha N of Items

Item Statistics

3.45 .716 1003.54 .702 1003.83 .652 1003.75 .730 100

inform1inform2inform3inform4

Mean Std. Deviation N

Item-Total Statistics

11.12 2.773 .335 .71511.03 2.656 .409 .66910.74 2.518 .552 .58310.82 2.189 .631 .519

inform1inform2inform3inform4

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

Page 102: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

Reliability

Case Processing Summary

100 100.00 .0

100 100.0

ValidExcludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on allvariables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

.806 4

Cronbach'sAlpha N of Items

Item Statistics

3.96 .751 1003.96 .695 1003.62 .749 1003.86 .752 100

bentuk1bentuk2bentuk3bentuk4

Mean Std. Deviation N

Item-Total Statistics

11.44 3.097 .694 .72011.44 3.360 .648 .74511.78 3.406 .553 .78911.54 3.301 .595 .769

bentuk1bentuk2bentuk3bentuk4

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

Page 103: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

Reliability

Case Processing Summary

100 100.00 .0

100 100.0

ValidExcludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on allvariables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

.820 6

Cronbach'sAlpha N of Items

Item Statistics

4.24 .726 1004.27 .723 1003.60 .910 1003.90 .718 1003.71 .756 1003.50 .893 100

bintang1bintang2bintang3bintang4bintang5bintang6

Mean Std. Deviation N

Item-Total Statistics

18.98 8.565 .653 .77818.95 8.755 .606 .78719.62 8.157 .555 .80019.32 8.361 .721 .76419.51 8.818 .552 .79819.72 8.587 .475 .818

bintang1bintang2bintang3bintang4bintang5bintang6

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

Page 104: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

Reliability

Case Processing Summary

100 100.00 .0

100 100.0

ValidExcludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on allvariables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

.826 2

Cronbach'sAlpha N of Items

Item Statistics

3.73 .839 1003.07 1.008 100

minat1minat2

Mean Std. Deviation N

Item-Total Statistics

3.07 1.015 .715 .a

3.73 .704 .715 .aminat1minat2

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

The value is negative due to a negative average covarianceamong items. This violates reliability model assumptions. Youmay want to check item codings.

a.

Page 105: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

Regression

Descriptive Statistics

3.4000 .85576 1003.6425 .50534 1003.7825 .65197 1003.8767 .58967 100

Minat BeliInformasiBentuk IklanBintang Iklan

Mean Std. Deviation N

Correlations

1.000 .430 .452 .426.430 1.000 .655 .400.452 .655 1.000 .594.426 .400 .594 1.000

. .000 .000 .000.000 . .000 .000.000 .000 . .000.000 .000 .000 .100 100 100 100100 100 100 100100 100 100 100100 100 100 100

Minat BeliInformasiBentuk IklanBintang IklanMinat BeliInformasiBentuk IklanBintang IklanMinat BeliInformasiBentuk IklanBintang Iklan

Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

Minat Beli Informasi Bentuk Iklan Bintang Iklan

Page 106: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

Variables Entered/Removedb

BintangIklan,Informasi,BentukIklan

a

. Enter

Model1

VariablesEntered

VariablesRemoved Method

All requested variables entered.a.

Dependent Variable: Minat Belib.

Model Summary

.522a .273 .250 .74107Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), Bintang Iklan, Informasi, BentukIklan

a.

ANOVAb

19.778 3 6.593 12.004 .000a

52.722 96 .54972.500 99

RegressionResidualTotal

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Bintang Iklan, Informasi, Bentuk Iklana.

Dependent Variable: Minat Belib.

Coefficientsa

-.157 .621 -.253 .801.391 .195 .231 2.006 .048.208 .172 .158 1.208 .230.347 .157 .239 2.211 .029

(Constant)InformasiBentuk IklanBintang Iklan

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: Minat Belia.

Page 107: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian
Page 108: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

UJI ASUMSI KLASIK MULTIKOLINIERITAS Regression

Variables Entered/Removedb

BintangIklan,Informasi,BentukIklan

a

, Enter

Model1

VariablesEntered

VariablesRemoved Method

All requested variables entered.a.

Dependent Variable: Minat Belib.

Coefficientsa

,571 1,750,440 2,272,647 1,546

InformasiBentuk IklanBintang Iklan

Model1

Tolerance VIFCollinearity Statistics

Dependent Variable: Minat Belia.

Coefficient Correlationsa

1,000 -,018 -,479-,018 1,000 -,566-,479 -,566 1,000

2,466E-02 -5,61E-04 -1,297E-02-5,613E-04 3,802E-02 -1,899E-02-1,297E-02 -1,90E-02 2,965E-02

Bintang IklanInformasiBentuk IklanBintang IklanInformasiBentuk Iklan

Correlations

Covariances

Model1

Bintang Iklan Informasi Bentuk Iklan

Dependent Variable: Minat Belia.

Collinearity Diagnosticsa

3,967 1,000 ,00 ,00 ,00 ,001,444E-02 16,577 ,55 ,00 ,39 ,001,265E-02 17,708 ,01 ,29 ,02 ,726,107E-03 25,487 ,45 ,71 ,60 ,27

Dimension1234

Model1

EigenvalueCondition

Index (Constant) Informasi Bentuk Iklan Bintang IklanVariance Proportions

Dependent Variable: Minat Belia.

Page 109: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

UJI ASUMSI KLASIK HETEROSKEDASTISITAS Regression

Residuals Statisticsa

1,8511 4,2808 3,4000 ,44696 100-3,465 1,971 ,000 1,000 100

,07817 ,33779 ,13840 ,05331 100

1,7474 4,4430 3,4015 ,44782 100-2,7808 1,4699 ,0000 ,72976 100

-3,752 1,983 ,000 ,985 100-3,860 2,009 -,001 1,010 100

-2,9430 1,5493 -,0015 ,76815 100-4,178 2,042 -,005 1,030 100

,112 19,578 2,970 3,522 100,000 ,217 ,014 ,033 100,001 ,198 ,030 ,036 100

Predicted ValueStd. Predicted ValueStandard Error ofPredicted ValueAdjusted Predicted ValueResidualStd. ResidualStud. ResidualDeleted ResidualStud. Deleted ResidualMahal. DistanceCook's DistanceCentered Leverage Value

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Dependent Variable: Minat Belia.

Charts

Scatterplot

Dependent Variable: Minat Beli

Regression Standardized Predicted Value

3210-1-2-3-4

Reg

ress

ion

Stu

dent

ized

Res

idua

l

3

2

1

0

-1

-2

-3

-4

Page 110: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

UJI ASUMSI KLASIK NORMALITAS Charts

Regression Standardized Residual

1,751,25

,75,25-,25-,75

-1,25-1,75

-2,25-2,75

-3,25-3,75

Histogram

Dependent Variable: Minat Beli

Freq

uenc

y

16

14

12

10

8

6

4

2

0

Std. Dev = ,98 Mean = 0,00

N = 100,00

Normal P-P Plot of Regression S

Dependent Variable: Minat Beli

Observed Cum Prob

1,0,8,5,30,0

Exp

ecte

d C

um P

rob

1,0

,8

,5

,3

0,0

Page 111: PENGARUH DAYA TARIK IKLAN PRODUK LUX … · E. Perilaku Konsumen.....11 F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

UJI ASUMSI KLASIK AUTOKORELASI Regression

Model Summaryb

,522a ,273 ,250 ,74107 1,940Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Durbin-Watson

Predictors: (Constant), Bintang Iklan, Informasi, Bentuk Iklana.

Dependent Variable: Minat Belib.