bab 3 gambaran umum perusahaan dan analisis …thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-1-00700-sias...

51
57 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Gambaran umum perusahaan menjadi bagian yang sangat penting untuk diketahui terlebih dahulu. Hal ini merupakan langkah awal yang harus dilakukan dan sangat berpengaruh terhadap perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi suatu perusahaan. 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Mega Finance merupakan bagian dari Para Group. Awal berdiri pada tahun 1995 dengan nama Para Finance dan bernaung dibawah PT Bank Mega Tbk. Awalnya Para Finance lebih banyak bergerak di bidang leasing (sewa guna usaha), factoring (anjak piutang), consumer finance (pembiayaan konsumen) dengan sasarannya adalah konsumen korporasi dan jenis kendaraan roda empat (mobil). Oktober 2000 Para Finance mengalihkan fokusnya ke bidang consumer finance dengan sasarannya adalah konsumen individu dan organisasi serta jenis produk kendaraan roda dua (motor) yang khusus diproduksi Jepang dan Italia, yaitu Honda, Suzuki, Yamaha, Kawasaki dan Vespa. Pada Juni 2010, Chairul Tanjung (Chairman) mengeluarkan kebijakan untuk mengganti nama Para Finance menjadi Mega Finance. Hal ini dilakukan untuk membedakan divisi bidang usaha Para Group. "Jadi yang bergerak di sektor keuangan Para Group namanya akan menjadi Mega semua. Seperti Bank Mega, Mega Life (asuransi), dan Mega Finance (pembiayaan kendaraan).”

Upload: vuongquynh

Post on 05-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00700-sias 3.pdfAwalnya Para Finance lebih banyak bergerak di bidang leasing (sewa ... masyarakat

57

BAB 3

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS SISTEM

YANG BERJALAN

3.1 Gambaran Umum Perusahaan

Gambaran umum perusahaan menjadi bagian yang sangat penting untuk diketahui

terlebih dahulu. Hal ini merupakan langkah awal yang harus dilakukan dan sangat

berpengaruh terhadap perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi suatu perusahaan.

3.1.1 Sejarah Perusahaan

PT. Mega Finance merupakan bagian dari Para Group. Awal berdiri pada

tahun 1995 dengan nama Para Finance dan bernaung dibawah PT Bank Mega Tbk.

Awalnya Para Finance lebih banyak bergerak di bidang leasing (sewa guna usaha),

factoring (anjak piutang), consumer finance (pembiayaan konsumen) dengan

sasarannya adalah konsumen korporasi dan jenis kendaraan roda empat (mobil).

Oktober 2000 Para Finance mengalihkan fokusnya ke bidang consumer

finance dengan sasarannya adalah konsumen individu dan organisasi serta jenis

produk kendaraan roda dua (motor) yang khusus diproduksi Jepang dan Italia, yaitu

Honda, Suzuki, Yamaha, Kawasaki dan Vespa.

Pada Juni 2010, Chairul Tanjung (Chairman) mengeluarkan kebijakan untuk

mengganti nama Para Finance menjadi Mega Finance. Hal ini dilakukan untuk

membedakan divisi bidang usaha Para Group. "Jadi yang bergerak di sektor keuangan

Para Group namanya akan menjadi Mega semua. Seperti Bank Mega, Mega Life

(asuransi), dan Mega Finance (pembiayaan kendaraan).”

Page 2: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00700-sias 3.pdfAwalnya Para Finance lebih banyak bergerak di bidang leasing (sewa ... masyarakat

58

3.1.2 Lokasi Perusahaan

Kantor pusat PT. Mega Finance berlokasi di Gedung Para Finance, Jln.

Wijaya No. I No. 19 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

PT. Mega Finance telah memiliki banyak kantor cabang yang tersebar di kepulauan

indonesia, seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 3-1 Lokasi Kantor PT. Mega Finance

3.1.3 Visi dan Misi Perusahaan

Visi PT. Mega Finance adalah menjadi perusahaan pembiayaan nomor 1 di

Indonesia pada tahun 2015 berdasarkan total aset dan tingkat keuntungan.

Misi PT. Mega Finance yaitu:

Page 3: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00700-sias 3.pdfAwalnya Para Finance lebih banyak bergerak di bidang leasing (sewa ... masyarakat

59

1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembiayaan kendaraan bermotor

dengan kualitas terbaik.

2. Menjadi mitra usaha masyarakat otomotif yang terpercaya dengan membangun

hubungan bisnis jangka panjang yang saling menguntungkan.

3. Menyediakan tempat berkarya dan pengembangan diri bagi karyawan yang

memiliki dedikasi, motivasi dan kualitas tinggi.

3.1.4 Nilai – Nilai Perusahaan

Nilai-nilai yang diterapkan oleh PT. Mega Finance, terdiri dari:

1. Dipercaya

a. Berpikir, berkata, dan bertindak benar.

b. Terbuka terhadap kritik dan saran.

c. Memegang Amanah.

2. Bertanggungjawab, terhadap pekerjaan dan perbuatan sendiri.

a. Melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya.

b. Patuh pada kebijakan dan peraturan yang berlaku.

c. Berani mengakui kesalahan dan menerima konsekuensi.

3. Disiplin, memiliki kebanggaan dan disiplin profesional yang tinggi.

a. Fokus pada tujuan yang ingin dicapai.

b. Berpikir dan bertindak berdasarkan standar dan etika profesi.

c. Konsisten pada koridor yang telah ditetapkan.

4. Kerjasama, mampu bekerjasama untuk mewujudkan kinerja tim terbaik.

a. Memanfaatkan keragaman sebagai sumber kekuatan tim.

b. Ber-sinergi untuk menyatukan dan membangkitkan kekuatan tim.

c. Berpikir dan bertindak menang-menang.

Page 4: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00700-sias 3.pdfAwalnya Para Finance lebih banyak bergerak di bidang leasing (sewa ... masyarakat

60

5. Menjadi yang terbaik, Menjadi yang terbaik dalam segala hal yang dikerjakan.

a. Mengacu kepada perusahaan /organisasi / praktek bisnis terbaik.

b. Selalu mencari solusi dan ide yang inovatif serta berani menerapkan.

c. Pantang menyerah apapun masalah yang dihadapi.

3.1.5 Komitmen Integritas Perusahaan

PT. Mega Finance menerapkan 5 komitmen integritas dalam kegiatan sehari-hari,

yaitu:

1. Berjuang dengan segala daya upaya untuk mencapai target yang ditetapkan serta

menjadi teladan di lingkungannya.

2. Fokus menjalankan dan mengembangkan kegiatan bisnis Para Finance agar

tetap tumbuh secara berkesinambungan dengan kualitas yang baik.

3. Tidak melakukan penyimpangan atau pelanggaran yang merugikan perusahaan

baik finansial maupun non-finansial.

4. Segera melaporkan jika ada indikasi atau terjadi penyimpangan atau

pelanggaran terutama yang akan atau telah mengakibatkan kerugian finansial.

5. Mematuhi kebijakan, peraturan, prosedur kerja perusahaan serta menjalankan

tata kelola perusahaan yang sehat dan bersedia menerima sanksi sesuai

ketentuan perusahaan.

3.1.6 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi dan job description perlu dituliskan karena ketika perusahaan

memutuskan suatu perencanaan strategi bisnis, hal yang perlu dilakukan selanjutnya

Page 5: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00700-sias 3.pdfAwalnya Para Finance lebih banyak bergerak di bidang leasing (sewa ... masyarakat

61

adalah penyusunan struktur organisasi dan penetapan job description yang sesuai guna

mendukung terwujudnya strategi yang telah direncanakan.

Struktur organisasi merupakan rumusan dari visi, misi dan perencanaan, sedangkan

job description merupakan unit dasar dari struktur organisasi yang membangun

organisasi. Fungsi dari job description adalah memudahkan pemangku jabatan

mengetahui konfigurasi penugasannya di dalam struktur.

PT. Mega Finance dipimpin oleh seorang presiden direktur yang dibantu oleh

sekretaris unit dan membawahi komite Human Resource (HR) yang dibantu oleh Human

Resource Management (HRM) Division, budget committee yang dibantu oleh komite

audit (SKAI), Marketing Director, IT & Finance Director dan Operation Director.

Dalam kegiatan operasional sehari-hari presiden direktur menerima laporan kerja dari

masing-masing direktur untuk mengetahui keadaan perusahaan, baik dari segi keuangan,

operasional, pemasaran dan penjualan serta pengembangan bisnis.

Adapun struktur organisasi PT. Mega Finance dapat dibagi menjadi dua bagian,

yaitu struktur organisasi pusat dan cabang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

gambar dibawah ini.

Page 6: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00700-sias 3.pdfAwalnya Para Finance lebih banyak bergerak di bidang leasing (sewa ... masyarakat

62

Pesiden Director

Corporate Secretary Unit Head

HR Committe

Budget Committe SKAI Head

HRM Div. Head

Operation Director

IT & Finance Director

Marketing Director

Area ManagerMarketing GM 2Marketing GM 1

Finance & Admin Div.

HeadIT Div. Head

Branch Operation Management Div.

Head

Holding Asset & GA Div.

Head

Cabang

IT Development

IT Infrastruktur

IT ServiceFinanceTax Accounting HAMGA Legal

Gambar 3-2 Stuktur Organisasi Kantor Pusat PT. Mega Finance

Page 7: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00700-sias 3.pdfAwalnya Para Finance lebih banyak bergerak di bidang leasing (sewa ... masyarakat

63

Gambar 3-3 Struktur Organisasi Kantor Cabang PT. Mega Finance

3.1.7 Tugas dan Wewenang Jabatan

1. Presiden Director

a. Melakukan perencanaan perihal program kerja, kebijakan, anggaran (AD dan ART)

secara berkesinambungan untuk menjaga relevansi kinerja perusahaan terhadap

perkembangan zaman.

b. Menetapkan kebutuhan perusahaan dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.

c. Mengarahkan management untuk mencapai visi, misi dan tujuan perusahaan.

d. Bertanggung jawab kepada Komisaris atas kegiatan perusahaan secara keseluruhan.

Page 8: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00700-sias 3.pdfAwalnya Para Finance lebih banyak bergerak di bidang leasing (sewa ... masyarakat

64

2. Corporate Secretary Unit Head

a. Mengkoordinasikan rapat dan membuat notulen rapat direksi dan komisaris.

b. Memastikan kelancaran komunikasi antara perusahaan dengan pihak luar yang

berkepentingan serta menjamin tersedianya akses informasi sesuai dengan

kebutuhannya.

c. Mengkomunikasikan kondisi umum dan kinerja perusahaan kepada pihak yang

berkepentingan dalam perusahaan.

d. Membuat laporan informasi yang transparan dan professional secara tepat waktu kepada

pihak terkait sesuai dengan wewenang dan peraturan perusahaan.

3. Director

a. Membantu Presiden Direktur untuk mencapai visi, misi dan tujuan perusahaan

berdasarkan fungsi divisi masing-masing.

b. Direktur bertugas mengkordinasikan dan mengendalikan semua kegiatan yang berada di

divisi mereka.

c. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh presiden direktur yang terkait dengan masing-

masing divisi.

d. Memberi laporan kepada Presiden Direktur mengenai divisi masing-masing sesuai

dengan proses bisnis perusahaan yang sedang berjalan.

4. Human Resource Management Div. Head.

a. Bertanggung jawab atas semua kegiatan terkait dengan human resource.

b. Memberikan usulan terkait dengan recruitment, mutation, rotation, dan retirement

karyawan.

c. Memberikan motivasi dan mengevalusai kinerja karyawan, sebagai tolak ukur

kompetensi karyawan untuk mencapai strategi perusahaan.

Page 9: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00700-sias 3.pdfAwalnya Para Finance lebih banyak bergerak di bidang leasing (sewa ... masyarakat

65

d. Membuat strategi kebijakan pengelolaan SDM berdasarkan rencana dan misi

perusahaan.

5. Marketing GM.

a. Merumuskan segmen, target dan position terhadap produk dan jasa perusahaan sesuai

dengan strategi yang telah ditetapkan.

b. Memberikan arahan tentang marketing development.

c. Bertanggung jawab untuk mengelola pengembangan sistem dan strategi pemasaran.

6. Branch and Opertation Div. Head

a. Membuat strategi dan target untuk kegiatan branch operational yang akan dilakukan

oleh perusahaan.

b. Mengatur dan mengawasi semua kegiatan branch operational guna mencapai tujuan

strategis perusahaan.

c. Bertanggung jawab atas jalannya branch operational perusahaan dan melaporkannya

kepada Director.

7. Area Manager

a. Membuat strategi dan target untuk kegiatan operasional masing-masing area

perusahaan.

b. Mengatur dan mengawasi semua kegiatan operasional masing-masing area guna

mencapai tujuan strategis perusahaan.

c. Bertanggung jawab atas jalannya operasional masing-masing area perusahaan dan

melaporkannya kepada Director

8. Admin & Finance Div. Head.

a. Managerial account dan pembayaran biaya perusahaan.

b. Menetapkan auditor eksternal dan internal untuk pelaksanaan audit laporan keuangan.

Page 10: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00700-sias 3.pdfAwalnya Para Finance lebih banyak bergerak di bidang leasing (sewa ... masyarakat

66

c. Melakukan managerial staff untuk mencapai tujuan yang ditetapkan dalam bidang

keuangan dan akuntansi.

d. Merencanakan penggunaan dana finansial perusahaan secara efektif dan efisien dan

bertanggung jawab atas pelaporan kepada Director.

e. Memonior pemasukan dan pengeluaran perusahaan termasuk pembayaran pajak agar

sesuai dengan tujuan dan strategi yang diterapkan.

9. Holding Asset & GA Div. Head

a. Menentukan strategi, kebijakan dan program yang akan diterapkan di divisi Holding

Asset & GA.

b. Memonitor kegiatan perkembangan dan pemeliharaan asset perusahaan agar berfungsi

dengan baik dan sesuai dengan strategi yang diterapkan.

c. Mengatur dan memonitor kegiatan legal dan HAM perusahaan.

d. Bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan perusahaan yang terkait dengan Holding

Asset & GA kepada Director.

10. IT (Information Technology) Div. Head

1. Menentukan strategi, sistem, kebijakan dan program yang akan diterapkan di divisi IT.

2. Mengatur support/service terhadap penggunaan sistem komputer agar berjalan dengan

baik.

3. Mengatur pemeliharaan terhadap infrastruktur IT (software ataupun hardware).

4. Mengatur pengembangan sistem informasi sesuai dengan kebutuhan bisnis proses yang

ingin diterapkan dengan SI\TI.

5. Mengatur pemeliharaan data perusahaan.

6. Bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan perusahaan yang terkait dengan IT.

Page 11: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00700-sias 3.pdfAwalnya Para Finance lebih banyak bergerak di bidang leasing (sewa ... masyarakat

67

3.1.8 Proses Bisnis

Secara garis besar, terdapat 3 proses utama, yaitu:

1. Proses Marketing

2. Proses Collection

3. Proses Acquisition

3.1.8.1 Proses Marketing

Gambar 3-4 Proses Marketing PT. Mega Finance

Secara umum proses marketing PT. Mega Finance adalah:

1. Marketing PT. Mega Finance menjalin kerjasama dengan berbagai dealer resmi, yang ada

di berbagai cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Setelah kerjasama terjalin antara PT.

Mega Finance dengan dealer yang disertai dengan Nota Kesepakatan Bersama dan Memo

Page 12: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00700-sias 3.pdfAwalnya Para Finance lebih banyak bergerak di bidang leasing (sewa ... masyarakat

68

Fasilitas Dealer, maka PT. Mega Finance memberikan program-program marketing yang

akan dilakukan pada dealer-dealer tesebut. Program- Program tersebut berupa:

a. Daftar harga (Pricelist) PT.Mega Finance atas masing- masing unit sepeda motor.

b. Kegiatan Penjualan Aktif (Pameran Keliling, Pameran Menetap, Hadiah Konsumen,

Temu Konsumen).

c. Kegiatan Pengenalan Merk (pembuatan alat promosi seperti: spanduk, iklan, dan lain-

lain; Iklan Media Masa seperti: koran daerah, iklan radio).

d. Kegiatan Entertaint (pemberian hadiah seperti: mobil, paket tour; kegiatan keakraban

bersama antara PT.Mega Finance dengan Dealer).

e. Pembayaran Jasa Pihak Ketiga (Pembayaran Event Organizer, Sales Promotion Girl,

Sewa Peralatan Pameran dan lain-lain).

2. Dealer menawarkan pricelist PT. Mega Finance kepada channel, counter dan sales yang

bekerjasama dengan dealer tersebut serta kepada konsumen yang ingin membeli sepeda

motor dengan pembayaran kredit yang datang langsung ke dealer.

3. Channel merupakan agent penjualan resmi sepeda motor yang bekerjasama dengan dealer.

Channel melakukan pemesanan unit sepeda motor kepada dealer sesuai permintaan

konsumen.

4. Counter dan Sales merupakan bagian dari dealer yang melakukan kegiatan penjualan

sepeda motor di ruko atau pameran.

Page 13: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00700-sias 3.pdfAwalnya Para Finance lebih banyak bergerak di bidang leasing (sewa ... masyarakat

69

3.1.8.2 Proses Acquisition

Gambar 3-5 Proses Acquisition PT. Mega Finance

Tahapan dalam proses acquisition adalah sebagai berikut:

1. Konsumen

a. Konsumen datang ke dealer untuk membeli kendaraan.

b. Memilih PT. Mega Finance sebagai pembiaya kreditnya.

2. Pada dealer terdapat petugas Dealer Relationship Officer (DRO) atau CMO (Credit

Marketing Officer) yang bertujuan untuk mengumpulkan data konsumen.

3. Data diberikannya ke bagian (Acquisition Supervisor/ASV).

Page 14: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00700-sias 3.pdfAwalnya Para Finance lebih banyak bergerak di bidang leasing (sewa ... masyarakat

70

4. ASV memberikan surat perintah kepada Surveyor untuk melakukan kegiatan survey kepada

konsumen.

5. Surveyor melakukan survey yang berupa :

a. Menerangkan hak dan kewajiban konsumen.

b. Mengecek kondisi lingkungan konsumen. (Apakah domisilinya benar sesuai dengan

data yang diberikan atau tidak).

c. Melakukan wawancara/observasi/pengamatan dan mengumpulkan dokumen yang

kurang lengkap sebelumnya, seperti : fotokopi surat rumah, dan lainnya.

6. Surveyor memberikan hasil survey kepada ASV.

7. ASV menganalisis dokumen hasil survey tersebut. (Apakah termasuk kepada high, medium

atau low risk).

8. Keputusan no 7.

a. High Risk diberikan kepada BM (Branch Manager) untuk di-reject.

b. Medium dan Low Risk diberikan kepada BM (Branch Manager) untuk disetujui atau

ditolak.

9. Jika disetujui CA (Credit Admin) akan menkonfirmasi by phone pada dealer yang

bersangkutan.

10. Berkas diserahkan kepada CA.

11. CA akan menberikan berkas kepada ADH (Admin Head), untuk diverifikasi.

12. ADH membuat PO (Purchase Order).

13. Dealer memberikan tagihan (pembayaran) kepada CA yang ada pada cabang yang terdekat.

14. CA cabang memverifikasi tagihan dan memberikan tagihan tersebut kepada BM.

15. BM menyetujui pembayaran tagihan (data tagihan pembayaran) motor, lalu memberikan

kepada KPO (Kantor Pusat).

Page 15: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00700-sias 3.pdfAwalnya Para Finance lebih banyak bergerak di bidang leasing (sewa ... masyarakat

71

16. KPO membayar tagihan pembayaran motor kepada dealer.

3.1.8.3 Proses Collection (Collection Management Schema)

Gambar 3-6 Proses Collection PT. Mega Finance

Secara umum skema management collection yang diterapkan oleh PT. Mega Finance saat ini

dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:

1. Normal

Skema manajemen collection normal diterapkan kepada para konsumen yang secara

administrasi tidak mengalami gangguan dalam melakukan transaksi pembayaran. Pelanggan

dapat melakukan proses pembayaran secara langsung melalui perusahaan, bank (Bank Mega)

dan kasir yang bertugas pada dealer. Hasil pembayaran tersebut akan dimasukan langsung

kedalam cash pooling perusahaan.

2. Overdue

Skema manajemen collection overdue diterapkan kepada para konsumen yang secara

administrasi mengalami perubahan data.

Page 16: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00700-sias 3.pdfAwalnya Para Finance lebih banyak bergerak di bidang leasing (sewa ... masyarakat

72

Misalnya konsumen berpindah alamat dari yang sebelumnya, konsumen telah menjual produk

(motor) kepada pihak ketiga, konsumen melakukan penunggakan pembayaran melebihi batas

yang telah ditentukan, dan lain sebagainya.

Dalam hal ini pelanggan akan diproses oleh ACO (Account Collection Officer). ACO akan

melakukan penarikan/penahanan produk dari konsumen, dan menentukan apakah konsumen

masih layak untuk memperpanjang kredit atau tidak. Konsumen wajib melakukan pelunasan

pembayaran meskipun produk telah ditahan atau tidak.

3. Bad Debt Accounts

Skema manajemen Bad Debt Accounts diterapkan kepada para konsumen yang mengalami

permasalahan pada account debet mereka, sehingga tidak dapat melakukan pembayaran

melalui account tersebut. Konsumen wajib melakukan proses remedial. Dimana proses

remedial dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :

a. Proses akan ditangan oleh ACO.

b. Proses pembayaran akan dilakukan secara manual. Konsumen akan langsung

mendatangi kantor PT. Mega Finance, bank (Bank Mega) atau kasir yang bertugas

pada dealer untuk melakukan pembayaran.

Dalam proses ini, semua hasil pembayaran tersebut akan dimasukan langsung kedalam cash

pooling perusahaan.

3.2 Analisis Perusahaan

Sub bab ini akan membahas mengenai analisis terhadap lingkungan internal dan eksternal

perusahaan. Pembahasan analisis ini akan disesuaikan berdasarkan landasan teori dan metodologi

yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya.

Page 17: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00700-sias 3.pdfAwalnya Para Finance lebih banyak bergerak di bidang leasing (sewa ... masyarakat

73

3.2.1 Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis Perusahaan

Pada sub bab ini akan membahas analisis lingkungan eksternal bisnis perusahaan PT. Mega

Finance. Lingkungan eksternal sangat berpengaruh terhadap strategi IS/TI yang akan digunakan

perusahaan dalam menjalankan proses bisnis. Oleh karena dari lingkungan eksternal perusahaan

dapat mengetahui adanya ancaman dan peluang bisnis.

Pembahasan lingkungan eksternal perusahaan akan menggunakan metode analisis Lima Daya

Porter dan PEST, sesuai dengan landasan teori dan metodologi yang telah dijelaskan pada bab

sebelumnya.

3.2.1.1 Analisis Lima Daya Porter

Lima daya Porter menganalisis lingkungan eksternal perusahaan akan memberikan gambaran

bagaimana tingkat persaingan industri yang dihadapi PT. Mega Finance, baik dari komponen

pemasok, pelanggan/pembeli, pemain baru, industri sejenis dan produk pengganti.

Adapun gambaran dari komponen-komponen tersebut terhadap PT. Mega Finance dapat dilihat

pada gambar dibawah ini.

Page 18: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00700-sias 3.pdfAwalnya Para Finance lebih banyak bergerak di bidang leasing (sewa ... masyarakat

74

Pendatang Baru

⎝ Consumer Finance Berbasis Syariah (FIF Syariah, BPRS Al Salaam)

⎝ Batavia Finance⎝ Perusahaan

Finance Terbaru

Pemasok

⎝ Bank

Pelanggan/Pembeli

⎝ Individu⎝ Organisasi/

Perusahaan

Produk Pengganti

⎝ Bank⎝ Koperasi

Persaingan Industri / Industri Sejenis

⎝ Wom Finance⎝ Busana Automotif

Finance⎝ Adira Finance

Gambar 3-7 Lima Daya Porter PT. Mega Finance

Implementasi Lima Daya Porter yang ada di PT. Mega Finance adalah sebagai berikut:

1. Pendatang Baru (Ancaman pesaing baru).

Salah satu faktor ancaman perusahaan dari lingkungan eksternal adalah pendatang baru,

karena dapat menciptakan meningkatnya persaingan dalam bidang bisnis yang sama.

Pendatang baru merupakan perusahaan baru yang bergerak dalam bidang industri yang sama

dengan PT. Mega Finance yaitu jasa pembiayaan. Pendatang baru dapat juga berupa

perusahaan lama yang mengalihkan ataupun mengembangkan bisnis mereka kebidang industri

yang sama, contohnya Batavia Finance. Batavia finance awalnya memfokuskan jasa

Page 19: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00700-sias 3.pdfAwalnya Para Finance lebih banyak bergerak di bidang leasing (sewa ... masyarakat

75

pembiayaan mereka pada penjualan mobil. Oleh sebab sukses yang diraih dibidang tersebut,

mereka telah mengembangkan bidang bisnisnya ke jasa pembiayaan sepeda motor juga.

Perhatian juga perlu ditujukan kepada consumer finance yang berbasiskan syariah, karena

terdapat perbedaan dalam menjalankan bidang bisnis yang sama. Perbedaan tersebut dapat

mengalihkan perhatian pelanggan untuk lebih memilih jasa syariah daripada PT. Mega

Finance. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

3-1 Perbedaan Consumer Finance

Consumer Finance Syariah (sistem bagi hasil)

Consumer Finance Konvensional (sistem bunga)

Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan

pada jumlah keuntungan yang diperoleh.

Besarnya persentase berdasarkan pada

jumlah uang (modal) yang dipinjamkan.

Jumlah pembagian laba meningkat sesuai

dengan peningkatan jumlah pendapatan.

Jumlah pembayaran bunga tidak

meningkat sekalipun jumlah keuntungan

berlipat atau keadaan ekonomi sedang

booming.

Oleh sebab itu, perusahaan harus memiliki strategi yang dapat menciptakan hubungan yang

baik dan erat dengan para dealer dan pemasok. Sehingga para dealer akan lebih

mengutamakan jasa PT. Mega Finance daripada jasa yang ditawarkan oleh para pendatang

baru.

2. Kekuatan Pemasok (Kekuatan supplier)

Pemasok merupakan satu faktor penting dalam mendukung persaingan perusahaan. PT.Mega

Finance bergerak dibidang jasa perkreditan, pemasok dapat diartikan sebagai partner. Dalam

hal ini yang berperan sebagai partner pada PT. Mega Finance adalah Bank (Bank Mega) yang

merupakan sumber dana utama. PT. Mega Finance harus memiliki strategi yang baik dalam

menjaga hubungan terhadap pihak bank.

Page 20: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00700-sias 3.pdfAwalnya Para Finance lebih banyak bergerak di bidang leasing (sewa ... masyarakat

76

PT. Mega Finance merupakan agen Bank Mega, dengan berbagi hasil bunga yang didapat dari

jasa perkreditan.

3. Industri Sejenis (Persaingan dengan Perusahaan yang sudah ada).

Industri sejenis yang dimaksudkan menjadi saingan PT. Mega Finance adalah perusahaan-

perusahaan yang bergerak dalam bisnis yang sama, yaitu bisnis pembiayaan kendaraan

bermotor. Beberapa perusahaan terkemuka yang menjadi pesaing PT. Mega Finance, yaitu

WOM Finance, Busana Automotif Finance dan Adira Finance. Para industri sejenis harus perlu

dipertimbangkan dengan baik, karena mereka telah lama berdiri dan sudah pasti memiliki

banyak pengalaman dalam bisnis pembiayaan, lebih terkemuka dan bermodal besar.

Oleh sebab itu PT. Mega Finance harus memiliki strategi bisnis yang handal agar dapat

bersaing dengan perusahaan lain. Strategi yang mampu menciptakan jasa pembiayaan yang

lebih berkualitas serta teknologi yang dapat menganalisis perkembangan pasar dengan cepat

dan akurat.

4. Kekuatan Pelanggan (Kekuatan Pembeli)

PT. Mega Finance memiliki dua tipe pelanggan atau pembeli, yaitu individu dan organisasi

atau perusahaan. Pada dasarnya pelanggan menginginkan kepuasan, kenyamanan dan harga

yang murah dalam pembiayaan kendaraan bermotor. Dalam memenuhi hal tersebut PT. Mega

Finance harus memberikan pelanyanan yang terbaik, memberikan harga yang berkualitas

dengan bunga yang terjangkau yang sesuai dengan analisis pasar dan berkerjasama dengan

pihak bank untuk memberikan lanyanan transaksi yang cepat dan aman.

Disamping itu PT. Mega Finance harus tetap menjaga hubungan baik kepada pelanggan yang

bermasalah dalam bertransaksi, dengan melakukan pendekatan dan memberikan solusi terbaik

antara kedua belah pihak serta memberikan bunga/diskon.

Page 21: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00700-sias 3.pdfAwalnya Para Finance lebih banyak bergerak di bidang leasing (sewa ... masyarakat

77

5. Jasa Pengganti (Ancaman adanya Produk ataupun Jasa Penganti)

Jasa pengganti produk PT. Mega Finance dalam pembiayaan perkreditan kendaraan bermotor

dapat berupa layanan perkreditan. Layanan perkreditan ini banyak ditawarkan oleh pihak bank

dan koperasi. Dimana pelanggan ataupun calon pembeli melakukan peminjaman uang terlebih

dahulu, agar dapat melakukan pembelian kendaraan bermotor. Hal ini dapat menjadi ancaman

bagi produksi bisnis PT. Mega Finance.

PT. Mega Finance harus merancang strategi yang handal dalam mengantisipasi jasa pengganti

ini. Analisis pasar perlu dilakukan dengan baik sehingga dapat menciptakan produk/jasa yang

berkualitas, yang dapat menghindari acaman dari produk pengganti ini.

3.2.1.2 PEST

Metode lain yang dapat digunakan dalam melakukan analisis lingkungan eksternal bisnis

perusahaan PT. Mega Finance adalah PEST. Dimana PEST adalah singkatan dari Politik,

Ekonomi, Sosial, Teknologi.

Dalam analisis PEST terdapat 2 aspek penting yaitu aspek positif dan aspek negatif. Aspek

positif adalah segala sesuatu yang kaitannya mendukung dalam pelaksanaan strategi bisnis.

Sedangkan aspek negatif adalah segala sesuatu yang menghambat pelaksanaan strategi bisnis.

1. Politik

Dalam analisis politik PEST terdapat 2 aspek penting yaitu aspek positif dan aspek negatif.

Aspek positif adalah segala sesuatu yang kaitannya mendukung dalam pelaksanaan strategi

bisnis, sedangkan aspek negatif adalah segala sesuatu yang menghambat pelaksanaan

strategi bisnis.

Adapun menjadi aspek positif Politik PT. Mega Finance adalah :

a. KEPPRES No. 61 Pasal 1 Tahun 1988 tentang Consumer Finance.

Page 22: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00700-sias 3.pdfAwalnya Para Finance lebih banyak bergerak di bidang leasing (sewa ... masyarakat

78

Lembaga pembiayaan dan perusahaan pembiayaan konsumen adalah badan usaha yang

melakukan pembiayaan terhadap pengadaan barang untuk kebutuhan konsumen dengan

sistem pembayaran berkala.

b. Keputusan Menteri Keuangan 1251/KMK.013/1988 tentang Ketentuan dan Tatacara

Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan

Lembaga pembiayaan adalah suatu badan usaha yang didalam melakukan kegiatan

pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan tidak menarik

dana secara langsung dari masyarakat.

Adapun yang menjadi aspek negatif politik PT. Mega Finance adalah :

a. Rencana pemerintah untuk melakukan revisi atas Perpres No 55 Tahun 2005 tentang

Harga Jual Eceran BBM, terkait dengan subsidi BBM premium kepada kendaraan

pribadi keluaran produksi mulai 2005 ke atas.

b. Wacana pemerintah mengenai pengurangan penggunaan kendaraan beroda dua (sepeda

motor).

2. Ekonomi

Faktor ekonomi merupakan salah-satu faktor yang memiliki pengaruh besar dalam lingkungan

eksternal perusahaan. Tinggi rendahnya jumlah permintaan akan berkaitan erat dengan tinggi

rendahnya tingkat ekonomi masyarakat. Hal ini harus menjadi acuan terhadap PT. Mega

Finance dalam mempertahankan dan mengembangkan bisnis mereka pada masing-masing

wilayah pasar.

Menurut Kajian Stabilitas Keuangan (KSK) No.14 Maret 2010, setelah berakhirnya era krisis

moneter yang menimpa Indonesia pada tahun 1997 sampai 2000. Secara bertahap, prospek

sistem keuangan Indonesia menunjukkan arah yang positif. Hal tersebut didukung oleh

semakin bertumbuhnya ekonomi Indonesia ke arah yang lebih baik disertai dengan stabilitas

Page 23: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00700-sias 3.pdfAwalnya Para Finance lebih banyak bergerak di bidang leasing (sewa ... masyarakat

79

harga yang tetap terjaga. Walaupun pada tahun 2007 sampai 2008 terjadi krisis global yang

menimpa beberapa negara besar, tetapi hal tersebut tidak mempengaruhi kestabilan ekonomi

Indonesia. Faktor ini akan menjadi acuan bahwa tingkat ekonomi masyarakat Indonesia sedang

bertumbuh kearah yang lebih baik. Hal ini juga berpengaruh kepada perkembangan dealer

yang semakin banyak dan membaik.

Hal ini juga berpengaruh kepada perkembangan dealer yang semakin banyak dan membaik.

Terbukti dengan naiknya persentase penjualan oleh dealer yaitu sebesar 25,9% pada tahun

2008 dan kembali melonjak lagi hingga 38,8% dari jumlah penjualan sepeda motor nasional

dengan angka penjualan yang mencapai 2,3 juta unit pada tahun 2009.

3. Sosial

Kondisi sosial masyarakat Indonesia yang mayoritas memiliki tingkat ekonomi menengah

kebawah, telah menjadikan penentu untuk lebih menggunakan jasa pembiayaan (kredit)

daripada cash. Kondisi sosial di tingkat daerah yang masih banyak belum menggunakan ATM

(Automatic Teller Machine), sehingga perlu dilakukan pengembangan strategi kerjasama

dengan pihak kantor POS dalam hal pembiayaan dan pembayaran kredit.

Disamping itu, PT. Mega Finance tidak hanya fokus dalam mencari keuntungan bisnis. Mega

Finance juga bertanggung jawab terhadap lingkungan sosialnya melalui kegiatan-kegiatan bakti

sosial, seperti bakti sosial terhadap anak panti asuhan dan sekolah.

4. Teknologi

Pemanfaatan teknologi dalam dunia bisnis berkembang sangat cepat. Hal ini meliputi

penggunaan internet yang semakin meluas didukung dengan peralatan yang dapat digunakan

secara mobile, memungkinkan pertukaran informasi menjadi lebih efektif dan efisien.

Teknologi juga difungsikan dalam menghasilkan inovasi produk ataupun jasa menjadi lebih

baik.

Page 24: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00700-sias 3.pdfAwalnya Para Finance lebih banyak bergerak di bidang leasing (sewa ... masyarakat

80

PT. Mega Finance telah bekerja sama dengan pihak vendor (IDC) dalam melakukan aktivitas

penelitian dan pengembangan teknologi, automatisasi, kecepatan transfer teknologi dan tingkat

kadaluarsa teknologi.

3.2.2 Analisis Lingkungan Internal Bisnis Perusahaan

Analisis lingkungan internal perusahaan PT. Mega Finance akan dibahas dengan menggunakan

metode Value Shop. Pembahasan ini akan menghasilkan pengetahuan analisis bisnis dan IT

perusahaan secara internal.

3.2.2.1 Value chain Service Bussiness (Value shop)

Proses analisis dengan menggunakan value shop akan dibagi menjadi dua bagian

aktivitas, yaitu aktivitas utama dan aktivitas pendukung PT. Mega Finance.

1. Aktivitas Utama

Aktivitas utama PT.Mega Finance merupakan seluruh kegiatan ataupun rantai nilai perusahaan

dalam memenuhi kebutuhan pelanggan, sehingga kepuasan pelanggan dapat terpenuhi.

Aktivitas utama dalam value shop terdiri dari beberapa aktivitas, antara lain:

a. Business Acquisition

Dalam business acquisition, pihak marketing terlebih melakukan kerjasama kepada

berbagai dealer. Setelah itu, pihak operational PT. Mega Finance melakukan pengumpulan

data dan informasi dari berbagai dealer. Data dan informasi tersebut digunakan sebagai

dasar untuk melakukan survey hingga proses perkreditan terlaksana.

Berdasarkan data dan informasi yang didapat dari proses diatas maka pihak marketing dan

operational PT. Mega Finance melakukan analisis untuk mengetahui bagaimana kebutuhan

dan keinginan pelanggan.

Page 25: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00700-sias 3.pdfAwalnya Para Finance lebih banyak bergerak di bidang leasing (sewa ... masyarakat

81

Kebutuhan utama pelanggan adalah pembiayaan kendaraan yang tersedia diberbagai

cabang, kemudahan dan efisiensi dalam melakukan transaksi pengajuan aplikasi, proses

pembayaran dengan biaya ringan dan mendapatkan berbagai keuntungan/bonus transaksi.

Oleh karena itu perusahaan membutuhkan informasi-informasi penting, terkait dengan hal

tersebut. Informasi-informasi tersebut adalah :

i. Informasi perihal data calon pelanggan dan pelanggan.

ii. Informasi perihal data transaksi penjualan.

iii.Informasi perihal data kondisi pasar.

iv. Informasi perihal data pesaing.

b. Problem Specification

Permasalahan yang sering timbul dalam upaya pemenuhan kebutuhan pelanggan antara

lain:

i. Penentuan strategi untuk menganalisa pasar dan langkah promosi.

ii. Lamanya waktu proses pengajuan aplikasi, yang disebabkan oleh terbatasnya

infrastruktur teknologi yang digunakan.

iii. Kendala dalam proses pembayaran oleh pelanggan. Hal ini bisa ditimbulkan karena

kelalaian pelanggan, juga karena tidak tahu informasi atau tata cara pembayaran.

c. Knowledge Application

Knowledge application merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk

menggunakan dan mengelola resource SI/TI guna membantu mengatasi hasil perumusan

permasalahan-permasalahan. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah

sebagai berikut:

i. Penggunaan aplikasi Pasnet (Parafinance Application System), yang berperan dalam

pelaksanaan kegiatan operasional bisnis perusahaan, sehingga proses akses data dan

Page 26: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00700-sias 3.pdfAwalnya Para Finance lebih banyak bergerak di bidang leasing (sewa ... masyarakat

82

informasi antar kantor pusat dengan cabang ataupun kantor cabang dengan cabang

yang lain dapat berjalan dengan cepat dan akurat.

ii. Penambahan module scooring pada aplikasi Pasnet, yang memudahkan dalam

penyaringan data dan informasi, sehingga memudahkan dan mempersingkat waktu

pengajuan.

iii. Penggunaan aplikasi Dealer, yang merupakan aplikasi yang digunakan oleh

perusahaan dan dealer. Aplikasi ini berguna untuk membantu dealer dan

perusahaan dalam mengetahui informasi aging bpkb, mapping dealer, informasi

pelanggan dan calon pelanggan.

iv. Pengembangan aplikasi CRM untuk membantu memperluas pemasaran dan

mendekatkan hubungan dengat customer dengan pemberian informasi terkait

dengan proses pembiayaan kendaraan.

v. Pengembangan aplikasi BI untuk membantu pihak management dalam menganalisis

pasar, analisis resiko dan perencanaan strategi bisnis .

d. Allocation of Resources

Money : Pemanfaatan dana kas perusahaan untuk mengembangkan atau membeli aplikasi-

aplikasi pendukung yang dibutuhkan oleh perusahaan ataupun training karyawan.

Method : Perusahaan melakukan berbagai metode pemasaran untuk melakukan promosi dan

penjualan produk kepada dealer dan pelanggan guna meningkatkan SLA (Service Level

Agreement), yaitu kesepakatan antara penyedia jasa dengan pengguna jasa.

Material : Strategi perusahaan untuk membangun counter dan pendirian cabang baru di

daerah yang strategis, sesuai dengan hasil analisis pasar.

Page 27: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00700-sias 3.pdfAwalnya Para Finance lebih banyak bergerak di bidang leasing (sewa ... masyarakat

83

e. Marketing the Capability

Divisi marketing PT. Mega Finance melakukan promosi melalui media masa/cetak, iklan,

dan spanduk yang ditempatkan pada dealer-dealer, pameran, radio dan channel serta

berkerjasama dengan pihak bank untuk memperkenalkan dan mendistribusikan jasa

perusahaan kepada pelanggan dan masyarakat.

f. Configure Solution

Masing-masing divisi PT. Mega Finance melakukan perumusan solusi baru yang akan

dilakukan, dan membuat perencanaan dalam pengerjaan solusi tersebut sesuai dengan

bidang divisi masing-masing. Hasil perencanaan itu akan dibawakan kedalam rapat kerja

PT. Mega Finance. Hal ini diawali dengan penentuan prioritas permasahalan,

pengidentifikasian biaya yang akan dikeluarkan dan menentukan estimasi waktu

pengerjaan.

g. Execute Solution

Melakukan aksi atas strategi bisnis perusahaan yang telah di tetapkan. Kemudian mengukur

tingkat keberhasilan dengan index ROI (Return Of Invesment) dan customer satisfaction.

Hal ini berguna untuk mengetahui sejauh mana penerapan strategi tersebut tepat guna.

2. Aktivitas Pendukung

Aktivitas pendukung adalah seluruh aktivitas yang secara tidak langsung menambah nilai bagi

perusahaan. Ada empat aktivitas pendukung, yaitu:

a. Technology

Dalam meningkatkan pelayanan yang memuaskan kepada pelanggan dan masyarakat, PT.

Mega Finance telah menerapkan penggunaan beberapa teknologi. Hal ini ditangani oleh

Divisi IT dan vendor IT, yang bertugas dalam merawat aplikasi, bertanggung jawab dalam

sistem komputer ataupun infrastruktur jaringan yang digunakan agar berjalan dengan baik,

Page 28: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00700-sias 3.pdfAwalnya Para Finance lebih banyak bergerak di bidang leasing (sewa ... masyarakat

84

serta bertanggung jawab dalam menanggapi perkembangan teknologi saat ini dan

pengaruhnya terhadap tujuan bisnis.

b. Human Resources.

Aktivitas pada bagian ini adalah segala aktivitas yang dilakukan oleh divisi Sumber Daya

Manusia PT. Mega Finance. Aktivitas yang dilakukan Human Resource adalah penerimaan

karyawan, pengangkatan karyawan, kontrak karyawan, mengawasi kehadiran karyawan,

training karyawan dan mengawasi penyediaan fasilitas yang diterima karyawan.

Seluruh aktivitas terkait dengan sumber daya manusia ditangani oleh aplikasi HRMS.

c. Infrastucture.

Perusahaan menggunakan berbagai infrastruktur dalam menjalankan kegiatan bisnisnya.

Infrastruktur tersebut adalah : penggunaan unlimited bandwith, telepon dan faximile untuk

menjalankan bisnis.

d. Administration.

Divisi Admin PT. Mega Finance berperan dalam penyediaan proses administrasi yang

berkaitan dengan hubungan perusahaan dengan dealer, pemerintah dan bank. Contohnya

dalam penyediaan proses administrasi pajak perusahaan, penyediaan admnistrasi

perusahaan dengan para dealer dan bank.

Dalam pelaksanaan aktivitas bisnis, perusahaan memperoleh dukungan external resource

dari Bank Mega (sebagai single funding), IDC selaku vendor untuk menjamin keamanan

jaringan aplikasi, dan dealer yang berperan pelaku sebagai pemasaran produk.

Berikut adalah diagram value shop PT. Mega Finance:

Page 29: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00700-sias 3.pdfAwalnya Para Finance lebih banyak bergerak di bidang leasing (sewa ... masyarakat

85

Gambar 3-8 Diagram Value Shop PT. Mega Finance

Page 30: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00700-sias 3.pdfAwalnya Para Finance lebih banyak bergerak di bidang leasing (sewa ... masyarakat

86

3.2.3 Analisis Lingkungan Internal SI/TI Perusahaan

3.2.3.1.1 Spesifikasi Hardware dan Software Perusahaan

Dalam kegiatan bisnisnya, PT. Mega Finance telah menggunakan beberapa

perangkat keras dan perangkat lunak, berikut daftar perangkat keras yang digunakan:

3-2 Spesifikasi Hardware PT. Mega Finance

Perangkat Jenis Keterangan

Hardware

Workstation PC Desktop

- Intel® Core™ 2 Duo CPU

- E7400 @ 2.80GHz

- 2.79 GHz, 0,98 GB of RAM

- Hard Disk 160 GB

Server

- Intel Itanium 2 1.60 GHz

- Memory 64 GB

- Hard disk 3 TB

Input Mouse, Keyboard, Scanner

Penyimpanan Flash Memory, CDR R/RW, DVD R/RW,

External Hard disk.

Telekomunikasi

Komunikasi Suara:

• PABX

• Pesawat Telepon Analog

Data:

• UTP Cat5

Penghubungan

• Switch/Hub

• Modem

• Router

Sedangkan untuk perangkat lunak yang digunakan di PT.Mega Finance adalah

sebagai berikut:

Page 31: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00700-sias 3.pdfAwalnya Para Finance lebih banyak bergerak di bidang leasing (sewa ... masyarakat

87

3-3 Spesifikasi Software PT. Mega Finance

Jenis Keterangan Aplikasi • Microsoft Office 2003

• Pasnet

• HRMS

• MGO

• FIS

• Helpdesk

Database SQL Server 2000, MySQL

Anti Virus Norton Anti virus

Browser Internet Explorer, Mozilla Firefox Operating System • Windows XP Professional

• Windows Server 2003

• Ubuntu dan Vector Linux

3.2.3.1.2 Arsitektur Jaringan Perusahaan

PT. Mega Finance menerapkan topologi star pada jaringan komputer mereka.

Koneksi jaringan antar kantor, baik pusat dengan cabang ataupun antar cabang

diterapkan dengan menggunakan teknologi Virtual Private Network (VPN).

PT. Mega Finance memiliki beberapa server yang mendukung proses bisnis

perusahaan. Server-server tersebut semuanya berlokasi di Kantor Pusat PT. Mega

Finance (KPO). Masing-masing server, printer, telepon dan komputer yang terdapat di

beberapa departemen terkoneksi dengan menggunakan teknologi jaringan Local Area

Network (LAN) melalui beberapa hub/swicth. Jaringan PT. Mega Finance memiliki

beberapa jaringan wireless yang mempunyai penamaan merek sepeda motor seperti

kawasaki, suzuki, yamaha dan honda.

Dalam meningkatkan keamanan data dan jaringan, PT Mega Finance bekerjasama

dengan pihak vendor (IDC/Indonesia Data Center) yang berlokasi di gedung Cyber

Page 32: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00700-sias 3.pdfAwalnya Para Finance lebih banyak bergerak di bidang leasing (sewa ... masyarakat

88

Building Jakarta dalam mengimplementasikan Firewall (Cisco PIX), backup server

Email, backup server Web Server dan backup server aplikasi FIS (Financial Application

System). Berikut adalah gambar arsitektur jaringan PT. Mega Finance.

Page 33: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00700-sias 3.pdfAwalnya Para Finance lebih banyak bergerak di bidang leasing (sewa ... masyarakat

89

Gambar 3-9 Arsitektur Jaringan PT. Mega Finance

Page 34: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00700-sias 3.pdfAwalnya Para Finance lebih banyak bergerak di bidang leasing (sewa ... masyarakat

90

3.2.3.1.3 Portfolio Aplikasi Perusahaan

PT. Mega Finance telah memiliki sistem informasi yang digunakan untuk membantu

menjalankan kegiatan bisnis perusahaan, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Pasnet (Parafinance Application System)

Merupakan core system pada PT. Mega Finance yang mendukung operasional PT.

Mega Finance.

2. Portal

Merupakan website internal PT. Mega Finance yang memberikan informasi internal

bagi karyawan PT. Mega Finance seperti: berita terbaru perusahaan, event

perusahaan, promosi departemen marketing, informasi kurs dan informasi ulang

tahun karyawan.

3. Dealer

Merupakan aplikasi yang digunakan oleh dealer-dealer PT. Mega Finance. Aplikasi

ini membantu dealer untuk mengetahui informasi aging bpkb, mapping dealer,

informasi pelanggan dan informasi calon pelanggan PT. Mega Finance yang

menggunakan dealer tersebut dan insentif dealer.

4. HRMS (Human Resources Management System)

Merupakan aplikasi yang dikhususkan untuk Human Resources Departement dan

karyawan PT. Mega Finance.

a. Peran HRMS bagi karyawan : Memberikan informasi kepada karyawan dalam

hal absensi, ijin dan cuti.

b. Peran HRMS bagi HRD : menangani masalah proses perekrutan, data karyawan

(absensi, cuti, izin), memorandum (Surat Keputusan pengangkatan Karyawan,

Page 35: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00700-sias 3.pdfAwalnya Para Finance lebih banyak bergerak di bidang leasing (sewa ... masyarakat

91

surat peringatan dan memo dinas lainnya), Renumeration (gaji, pemotongan

biaya, reimbursement, medical dan overtime), Training dan Report.

5. MGO (My Great Office)

Merupakan aplikasi yang menangani segala sesuatu yang berkaitan dengan

permintaan barang, pembelian barang, pengiriman barang, pembuatan Purchase

Order terhadap barang yang akan dibeli, mengelola data supplier yang akan atau

sudah menjadi rekanan PT. Mega Finance dan stock barang di gudang.

6. FIS (Financial Information System)

Merupakan aplikasi yang digunakan oleh departemen Accounting dan Finance yang

untuk mendukung kinerja departemen tersebut.

Aplikasi ini meliputi: Journal Book (bank, cash, account receivable, account

payable dan memorial), posting, closing bulanan, check journal dan laporan-laporan

(journal, balancing, cash flow, general ledger, balance sheet, profit loss dan

subsidary).

7. Application Helpdesk

Application helpdesk merupakan bagian dari aplikasi pasnet yang berfungsi untuk

melayani keluhan internal masing-masing divisi terhadap penggunaan SI/TI yang

ada di perusahaan.

8. Office Automation Tools

Office Automation Tools adalah aplikasi yang mendukung dalam kegiatan

operasional. Aplikasi ini merupakan program yang membantu perusahaan dalam

mengolah kata, spreadsheet, presentasi dan lain-lain. Adapun aplikasi yang dipakai

adalah Ms. Word 2003.

Page 36: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00700-sias 3.pdfAwalnya Para Finance lebih banyak bergerak di bidang leasing (sewa ... masyarakat

92

9. Electronic Mail

Aplikasi pendukung yang digunakan untuk komunikasi dan pertukaran data antar

staff, baik KPO (Kantor Pusat) maupun Kantor Cabang.

Berikut adalah pemetakan aplikasi di PT.Mega Finance dalam McFarlan Grid

Tabel 3-4 McFarlan Grid Application di PT. Mega Finance

STRATEGIC HIGH POTENTIAL

- Helpdesk - Pasnet - HRMS - MGO

- FIS

- Portal - Internet - Automation office - Electronic mail

KEY OPERATIONAL SUPPORT

3.2.4 Analisis SWOT

Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan yang

telah dilakukan pada sub bab sebelumnya, maka perbandingan antara faktor

eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan

(SWOT) PT. Mega Finance dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Page 37: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00700-sias 3.pdfAwalnya Para Finance lebih banyak bergerak di bidang leasing (sewa ... masyarakat

93

Tabel 3-5 SWOT PT. Mega Finance

FAKTOR INTERNAL FAKTOR EKSTERNAL

Kekuatan (Strength) : Peluang (Opportunity):

1. Nama baik PT. Mega Finance dibidang

pembiayaan kredit.

2. Termasuk dalam group yang besar yaitu

Para Group.

3. Memiliki sumber dana (Bank Mega) yang

handal dan bermodal kuat.

4. Memiliki banyak cabang diantara kepulauan

Indonesia.

5. Memiliki hubungan yang baik dengan dealer

seperti memiliki jadwal kunjungan ke dealer

dan memberikan reward kepada dealer

yang dapat mencapai target sesuai

ketentuan PT.Mega Finance.

6. Memiliki infrastruktur akses yang

menjangkau semua cabang dan rekan

bisnis, serta terkonesi dengan baik.

7. Memiliki SDM yang cukup, profesional,

terampil dan teruji.

1. Minat masyarakat terhadap layanan

perkreditan cukup besar.

2. Stabilitas perekonomian di Indonesia dan

tumbuhnya daya beli masyarakat.

3. Meningkatnya para dealer sepeda motor di

wilayah Indonesia.

4. Perkembangan teknologi yang mendukung

proses bisnis perusahaan yang cepat.

5. Kerjasama dengan pihak eskternal (contoh.

kantor POS) untuk memelakukan

pembayaran.

6. Captive market yang besar di group sendiri

Kelemahan (Weakness): Ancaman (Threat):

1. Sumber dana masih berasal dari satu

sumber (Bank Mega).

2. Pemanfaatan teknologi sebagai sarana

promosi dan menjaga hubungan dengan

pelanggan belum optimal.

3. Pengolahan report masih dilakukan secara

manual.

4. Penyebaran informasi SOP kepada

karyawan yang belum optimal

1. Munculnya produk/jasa pengganti.

2. Munculnya pesaing baru di industri consumer

finance, dan perusahaan sejenis yang lebih

mapan.

3. Adanya krisis yang dapat mempengaruhi

tingkat ekonomi masyarakat dan

pertumbuhan dealer.

4. Kondisi tempat tinggal pelanggan yang dapat

berpindah-pindah terutama di kota-kota

besar yang bisa menyebabkan kemungkinan

Page 38: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00700-sias 3.pdfAwalnya Para Finance lebih banyak bergerak di bidang leasing (sewa ... masyarakat

94

pelanggan tidak meneruskan pembayaran

kredit sepeda motor.

5. Wacana pemerintah DKI Jakarta untuk

mengurangi pengunaan sepeda motor.

3.2.4.1 Matriks SWOT

Matriks SWOT merupakan alat untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan.

Sesuai dengan analisis SWOT pada sub bab diatas, maka matriks SWOT PT. Mega

Finance dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Page 39: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00700-sias 3.pdfAwalnya Para Finance lebih banyak bergerak di bidang leasing (sewa ... masyarakat

95

Tabel 3-6 Matrik SWOT PT. Mega Finance

IFAS

EFAS

STRENGTHS (S)

(S1) Nama baik PT. Mega Finance di dunia

pembiayaan kredit.

(S2) Termasuk dalam group yang besar yaitu

Para Group.

(S3) Memiliki sumber dana (Bank Mega) yang

handal dan bermodal kuat.

(S4) Memiliki banyak cabang diantara

kepulauan Indonesia.

(S5) Memiliki hubungan yang baik dengan

dealer seperti memiliki jadwal kunjungan

ke dealer dan memberikan reward

kepada dealer yang dapat mencapai

target sesuai ketentuan PT.Mega Finance.

(S6) Memiliki infrastruktur akse s yang

menjangkau semua cabang dan rekan

bisnis, serta terkonesi dengan baik.

(S7) Memiliki SDM yang cukup, profesional,

terampil dan teruji.

WEAKNESSES (W)

(W1) Sumber dana masih berasal dari

satu sumber (Bank Mega).

(W2) Pemanfaatan teknologi sebagai

sarana promosi dan menjaga

hubungan dengan pelanggan

belum optimal.

(W3) Pengolahan report masih dilakukan

secara manual.

(W4) Penyebaran SOP kepada

karyawan belum optimal.

Page 40: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00700-sias 3.pdfAwalnya Para Finance lebih banyak bergerak di bidang leasing (sewa ... masyarakat

96

OPPORTUNITIES (O)

(O1) Minat masyarakat terhadap

layanan perkreditan cukup

besar.

(O2) Stabilitas perekonomian di

Indonesia dan tumbuhnya daya

beli masyarakat.

(O3) Meningkatnya para dealer

sepeda motor di wilayah

Indonesia.

(O4) Perkembangan teknologi yang

mendukung proses pembayaran

yang cepat dan aman.

(O5) Kerjasama dengan pihak

eskternal (contoh. kantor POS)

untuk memelakukan

pembayaran.

(O6) Captive market yang besar di

group sendiri

STRATEGI (SO)

(SO1) Memberikan pelayanan terbaik dengan

strategi pemasaran yang handal,

sehingga masyarakat tetap memilih PT.

Mega Finance sebagai jasa pembiayaan.

(SO2) Semakin mempererat hubungan dengan

dealer, menambah jumlah dealer,

meningkatkan kerja sama dan promo

serta memberikan apresiasi kepada

dealer.

(SO3) Memaksimalkan pengelolahan SDM

dengan cara melakukan training dan

reward.

(SO4) Memaksimalkan pemanfaatan aplikasi

yang menunjang performance SDM.

(SO5) Memanfaatkan IT terkait dengan

pengembangan infrastruktur access

bisnis.

STRATEGI (WO)

(WO1) Mengembangkan aplikasi sebagai

sarana promosi dan menjaga

hubungan baik dengan pelanggan.

(WO2) Mencari sumber dana lain

(WO3) Mengembangkan aplikasi dalam

pengolahan report secara

terintegrasi.

Contohnya : BI (Business Inteligent).

TREATHS (T)

(T1) Munculnya produk/jasa

pengganti.

(T2) Munculnya pesaing baru di

STRATEGI (ST)

(ST1) Meningkatkan kualitas produk/jasa agar

lebih diminati oleh masyarakat.

(ST2) Peningkatan penyediaan data dan

STRATEGI (WT)

(WT1) Melakukan analisis dan segmentasi

pasar serta meningkatkan

pemasaran dan teknologi.

Page 41: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00700-sias 3.pdfAwalnya Para Finance lebih banyak bergerak di bidang leasing (sewa ... masyarakat

97

industri consumer finance, dan

perusahaan sejenis yang lebih

mapan.

(T3) Adanya krisis yang dapat

mempengaruhi tingkat ekonomi

masyarakat dan pertumbuhan

dealer.

(T4) Kondisi tempat tinggal pelanggan

yang dapat berpindah-pindah

terutama di kota-kota besar.

(T5) Wacana pemerintah untuk

mengurangi pengunaan sepeda

motor.

informasi harga secara lebih dini dan

akurat.

(ST3) Melakukan analisis dan pendekatan

dengan bank sebagai sumber dana dalam

menghadapi adanya inflasi yang

menyebabkan krisis ekonomi.

(ST4) Tetap konsisten dengan strategi bisnis

(ST5) Memperluas market share.

(ST6) Memantau perkembangan dan

perubahaan data para pelanggan agar

selalu “up to date”.

(WT2) Meningkatkan integrasi data dan

informasi bisnis antar cabang.

Page 42: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00700-sias 3.pdfAwalnya Para Finance lebih banyak bergerak di bidang leasing (sewa ... masyarakat

98

3.2.4.2 Perhitungan Analisis SWOT

Berdasarkan identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang telah

dilakukan pada sub bab sebelumnya. Pada sub bab ini dilakukan pengelompokkan serta

pembobotan terhadap faktor-faktor tersebut.

1. Kekuatan

Tabel 3-7 Perhitungan SWOT Kekuatan PT. Mega Finance

No. Faktor Strategis Bobot Rating Nilai Terbobot

1 Nama baik PT. Mega Finance di bidang pembiayaan kredit. 0.65 3.00 1.95

2 Termasuk dalam group yang besar yaitu Para Group. 0.65 3.00 1.95

3 Memiliki sumber dana (Bank Mega) yang handal dan bermodal kuat. 0.50 2.50 1.25

4 Memiliki banyak cabang diantara kepulauan Indonesia. 0.50 3.00 1.50

5 Memiliki hubungan yang baik dengan dealer. 0.50 3.00 1.50

6 Memiliki infrastruktur akse s yang menjangkau semua cabang dan rekan bisnis, serta terkonesi dengan baik.

0.65 3.00 1.95

7 Memiliki SDM yang cukup, profesional, terampil dan teruji. 0.50 2.75 1.375

Jumlah 3.95 11.475

2. Kelemahan

Tabel 3-8 Perhitungan SWOT Kelemahan PT. Mega Finance

No. Faktor Strategis Bobot Rating Nilai Terbobot

1 Sumber dana masih berasal dari satu sumber (Bank Mega). 0.70 3.00 2.10

2 Pemanfaatan teknologi sebagai sarana promosi dan menjaga hubungan dengan pelanggan belum optimal.

0.50 2.75 1.375

3 Pengolahan report masih dilakukan secara manual. 0.40 2.50 1.00

4

Penyebaran informasi SOP kepada karyawan yang

belum optimal

0.50 2.50 1.25

Jumlah 2.10 5.725

Page 43: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00700-sias 3.pdfAwalnya Para Finance lebih banyak bergerak di bidang leasing (sewa ... masyarakat

99

3. Peluang

Tabel 3-9 Perhitungan SWOT Peluang PT. Mega Finance

No. Faktor Strategis Bobot Rating Nilai Terbobot

1 Minat masyarakat terhadap layanan perkreditan cukup besar. 0.70 3.75 2.625

2 Stabilitas perekonomian di Indonesia dan tumbuhnya daya beli masyarakat. 0.30 2.25 0.675

3 Meningkatnya para dealer sepeda motor di wilayah Indonesia. 0.40 2.75 1.10

4 Perkembangan teknologi yang mendukung proses pembayaran yang cepat dan aman. 0.45 2.25 1.0125

5 Kerjasama dengan pihak eskternal (contoh. kantor POS) untuk memelakukan pembayaran. 0.50 2.25 1.125

6 Captive market yang besar di group sendiri 0.50 3.00 1.500 Jumlah 2.35 8.0375

4. Ancaman

Tabel 3-10 Perhitungan SWOT Ancaman PT. Mega Finance

No. Faktor Strategis Bobot Rating Nilai Terbobot

1 Munculnya produk/jasa pengganti. 0.60

3.00 1.80

2 Munculnya pesaing baru di industri consumer finance, dan perusahaan sejenis yang lebih mapan.

0.60 3.00 1.80

3 Adanya krisis yang dapat mempengaruhi tingkat ekonomi masyarakat dan pertumbuhan dealer.

0.50

4.00 2.00

4

Kondisi tempat tinggal pelanggan yang dapat berpindah-pindah terutama di kota-kota besar yang bisa menyebabkan kemungkinan pelanggan tidak meneruskan pembayaran kredit sepeda motor.

0.30

1.00 0.30

5 Wacana pemerintah DKI Jakarta untuk mengurangi pengunaan sepeda motor.

0.10

1.00 0.10

Jumlah 0.5 6.00

Analisis SWOT dilakukan dengan membandingkan nilai terbobot antara peluang

dengan ancaman dan antara kekuatan dan kelemahan. Nilai terbobot diperoleh dari hasil

perkalian bobot dengan nilai.

Perbedaan nilai antara peluang-ancaman menunjukkan angka positif yaitu 2,0375,

sedangkan nilai pada kekuatan-kelemahan menunjukkan angka negatif yaitu 5,750.

Page 44: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00700-sias 3.pdfAwalnya Para Finance lebih banyak bergerak di bidang leasing (sewa ... masyarakat

100

3.2.4.3 Diagram SWOT

Berdasarkan perhitungan analisis SWOT pada sub bab di atas, maka dapat

digambarkan bahwa posisi PT. Mega Finance saat ini berada pada Kuadran I

sebagaimana ditunjukkan dengan lingkaran pada gambar berikut ini:

Gambar 3-10 Diagram SWOT PT. Mega Finance

Dengan posisi perusahaan pada kuadran I berarti strategi yang dipakai adalah

mempertahankan kekuatan untuk memenangkan peluang yang dimiliki. Pendekatan

yang dipakai adalah pendekatan memaksimalkan kekuatan. Strategi ini disebut juga

strategi agresif.

3.2.5 Analisis Balanced Scorecard

Pemetaan PT. Mega Finance dari segi perspektif keuangan (Financial Perspective),

proses internal bisnis (Internal Perspective), pelanggan (Customers Perspective) dan

Page 45: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00700-sias 3.pdfAwalnya Para Finance lebih banyak bergerak di bidang leasing (sewa ... masyarakat

101

pembelajaran dan pertumbuhan (Inovation and Learning Perspective) dilakukan dengan

menggunakan balanced scorecard. Pemetaan ini digunakan untuk mengolah strategi

jangka panjang perusahaan, terutama untuk mencapai tujuan, ukuran strategi, target,

insiatif strategis bagi perusahaan. Berikut pemetaan ke empat perspektif tersebut.

Page 46: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00700-sias 3.pdfAwalnya Para Finance lebih banyak bergerak di bidang leasing (sewa ... masyarakat

102

Tabel 3-11 Balance Scorecard – Financial Perspective

Financial Perspective Objective Measure (s) Action (CSF) IS Needs

- Meningkatkan

pertumbuhan

financial

- Peningkatan Index

ROI (Return of

Investment) sebesar

18,8% dari Rp 1.020 M

menjadi Rp 1.212M.

- Analisa kredit yang

teliti. Sehingga index

piutang bermasalah

sebesar 1.0% dapat

turun menjadi 0.9%

pada tahun 2011.

- Service Level

Agreement (SLA)

terhadap konsumen,

dealer dan karyawan

meningkat.

- Jumlah Dealer dan

cabang bertambah.

Dengan target jumlah

cabang bertambah

dari 66 cabang

menjadi 85 cabang

pada akhir tahun 2011.

- Jumlah konsumen

naik 9,3% menjadi 2.2

juta.

- Meningkatkan

volume penjualan

produk/jasa

dengan kualitas

yang maksimal.

- Memperluas

pemasaran

- Menambah jumlah

dealer dan

meningkatkan

kerja sama dan

promo.

- Menambah jumlah

cabang yang

memiliki potensial

pasar.

- Membangun sistem

BI (Business

Intelligence).

- Membangun aplikasi

CRM.

Page 47: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00700-sias 3.pdfAwalnya Para Finance lebih banyak bergerak di bidang leasing (sewa ... masyarakat

103

Tabel 3-12 Balance Scorecard – Internal Perspective

Internal Perspective Objective Measure (s) Action (CSF) IS Needs

- Meningkatkan

kinerja karyawan.

- Index kinerja

karyawan.

Penurunan angka

punishment

karyawan, yang

semula 14 kasus

( 9 kasu s untuk

karyawan tetap

dan 5 kasus untuk

karyawan tidak

tetap) menjadi 0

ka sus.

- Mengatur disiplin kerja

yang baik.

- Menerapkan job

description list proses

kerja.

- Menerapkan reward

and punishment.

- Efisiensi kerja.

- Pengaturan SOP

(Standard Operating

Procedure)

- Menambahkan

Module Time Sheet

(log activity) pada

aplikasi HRMS.

- Menambah modul

scoring pada

aplikasi Pasnet

untuk

mempermudah

analisa terhadap

pengajuan kredit

konsumen

sehingga dapat

mempercepat

proses approval.

- Menambah modul

SOP pada aplikasi

Portal.

- Meningkatkan

komunikasi dan

koordinasi kerja.

- Index waktu kerja.

Pelaksanaan

proses pengajuan

yang biasanya

dilakukan 3hari

bisa diselesaikan

dalam waktu 1

hari (same day

service).

- Mengadakan branch

meeting.

- Mengembangkan

kebersamaan diluar

jam kerja

(Outing/Outbound)

- Manambahkan

Module Event di

HRMS.

- Chatting internal

(MIRC internal)

Page 48: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00700-sias 3.pdfAwalnya Para Finance lebih banyak bergerak di bidang leasing (sewa ... masyarakat

104

Tabel 3-13 Balance Scorecard – Customer Perspective

Customer Perspective

Objective Measure (s) Action (CSF) IS Needs - Meningkatkan

kepuasan

pelanggan.

- Index kepuasan

pelangan.

Target penurunan

50% kasus

komplain pada tiap

cabang.

Contoh pada

cabang fatmawati,

dari 43 kasus

komplain pada

tahun 2010 menjadi

20 kasus pada akhir

tahun 2011.

- Mengurangi keluhan

pelanggan

- Memberikan respon

yang cepat dan akurat

terhadap keluhan

pelanggan.

- Memberikan informasi

yang up to date

terhadap pelanggan.

- Membangun

aplikasi CRM.

- Meningkatkan

loyalitas terhadap

pelanggan.

- Index loyalitas

pelanggan.

- Index pembelian

berdasarkan

referensi. Target

pembelian

berdasarkan

referensi naik dari

15% dari 250 ribu

unit menjadi 375

ribu unit pada akhir

tahun 2011.

- Meningkatkan

pendekatan terhadap

pelanggan.

- Meningkatkan kualitas

produk/jasa.

- Memberikan reward

kepada pelanggan

- Memberikan news info

kepada pelanggan

- Membangun sistem

BI (Business

Intelligence).

- Mengembangkan

aplikasi CRM.

- Menambahkan

Module Bonus &

Reward pada

aplikasi Pasnet.

Page 49: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00700-sias 3.pdfAwalnya Para Finance lebih banyak bergerak di bidang leasing (sewa ... masyarakat

105

Tabel 3-14 Balance Scorecard – Inovation & Learning Perspective

3.2.6 Permasalahan yang dihadapi

Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap lingkungan internal dan eksternal

bisnis serta lingkungan internal dan eksternal SI/TI PT. Mega Finance, maka

permasalahan yang diperoleh yaitu:

1. Analisis Value Shop

Inovation & Learning Perspective

Objective Measure (s) Action (CSF) IS Needs - Meningkatkan

kemampuan/keahli

an karyawan

- Skill karyawan

meningkat.

- Index waktu

penyelesaian masalah

membaik.

Target penyelesaian

ka sus piutang

pembiayaan konsumen

meningkat sebesar

12,5% dari

62.5% kasus menjadi

75% kasus.

- Zero Defect

- Melakukan training

eksternal.

- Melakukan

benchmarking ke

industri sejenis

- Menambahkan

Module Online

Training pada

aplikasi HRMS.

- Meningkatkan

produktivitas

karyawan

- Index waktu operasional

membaik.

Pelaksanaan proses

pengajuan yang

biasanya dilakukan

3hari bisa diselesaikan

dalam waktu 1 hari

(same day service).

- Melakukan

pendidikan dan

pelatihan internal.

- Menambahkan

Module Time Sheet

(log activity) pada

aplikasi HRMS.

Page 50: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00700-sias 3.pdfAwalnya Para Finance lebih banyak bergerak di bidang leasing (sewa ... masyarakat

106

Melalui hasil analisis Value Shop disimpulkan bahwa perusahaan perlu

melakukan peningkatan hubungan yang baik dengan pelanggan. Dalam

membina serta meningkatkan hubungan yang baik tersebut diperlukan

suatu sistem yang mampu melakukan pengelolaan data dan transaksi

pelanggan. Untuk selanjutnya data tersebut diolah menjadi suatu informasi

yang berguna untuk proses perencanaan strategi dan pengambilan

keputusan oleh pihak manajemen.

Permasalahan yang di hadapi, seperti:

i. Upaya untuk meningkatkan hubungan pelanggan, dimana sering

terjadi kelalaian pelanggan untuk melakukan proses pembayaran.

Oleh karena itu diperlukan sistem yang membantu untuk

mengingatkan pelanggan perihal batas waktu pembayaran.

ii. Permasalahan pelanggan yang kurang paham tentang tata cara

pembayaran, media pembayaran, informasi produk dan layanan

keluhan. Oleh karena itu diperlukan sistem yang mampu menghandle

permasalahan tersebut. Sistem yang menjamin ketersediaan informasi

dan penyalurannya kepada pelanggan hingga sistem yang mampu

menampung dan mengatasi keluhan pelanggan.

iii. Pengelolaan report yang masih manual membatasi management untuk

proses pengambilan keputusan maupun pembuatan perencanaan

strategi. Oleh karena itu dibutuhkan sistem yang dapat membantu

management untuk menghasilkan report yang cepat, tepat dan akurat.

2. Analisis Lima Daya Porter

Page 51: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00700-sias 3.pdfAwalnya Para Finance lebih banyak bergerak di bidang leasing (sewa ... masyarakat

107

Melalui analisis Lima Daya Porter diperoleh bahwa perusahaan menerima

ancaman dari luar perusahaan yakni adanya keunggulan kompetitif

perusahaan dan munculnya perusahaan pendatang baru dan model bisnis

baru, misalnya syariah dalam bidang industri yang sama sehingga

diperlukan strategi untuk meningkatkan daya kompetitif perusahaan.

3. Analisis PEST

Melalui analisis PEST diperoleh bahwa ancaman politik, berupa wacana

pemerintah untuk membatasi penggunaan motor di Jakarta serta wacana

pengalihan bahan bakar premium-pertama akan memberi dampak pada

strategi bisnis PT. Mega Finance.

4. Analisis SWOT

Melalui analisis SWOT diperoleh bahwa PT. Mega Finance berada pada

kuadran 1 yaitu perusahaan memiliki peluang dan kekuatan sehingga

dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang diterapkan dalam

kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif.

5. Analisis lingkungan internal perusahaan

Melalui analisis lingkungan internal perusahaan diperoleh bahwa PT.

Mega Finance memiliki beberapa aplikasi yang masih harus

dikembangkan lagi untuk menjalankan proses bisnisnya.

Aplikasi tersebut adalah:

i. Module scoring dan module bonus and reward pada aplikasi Pasnet.

ii. Module timesheet dan event pada aplikasi HRMS.

iii. Module SOP pada aplikasi Portal.