bab 3 analisis sistem yang sedang berjalan 3.1. …thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2010-2-00440-sias bab...
TRANSCRIPT
BAB 3
ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
3.1. Gambaran Umum Perusahaan
Gambaran umum perusahaan akan menjelaskan tentang latar belakang perusahaan,
visi dan misi perusahaan, produk dan jasa yang diperjualkan, struktur organisasi
perusahaan, serta uraian tugas dan tanggung jawab dari struktur organisasi.
3.1.1. Profil Perusahaan
PT. Prasetia Dwidharma berdiri pada tanggal 8 Agustus 2008. Bergerak dibidang
jasa industri infrastruktur dan telekomunikasi. Walaupun tergolong perusahaan yang
baru berdiri, perusahaan yang berlokasi di Komplek Cempaka Mas, Jakarta Pusat sudah
mampu masuk ke dalam persaingan dalam bisnis konstruksi. Sejak awal berdiri sampai
akhir desember 2009, PT. Prasetia Dwidharma sudah menangani lebih dari 250 project
yang dibagi menjadi 3 tipe project yaitu new site, co-location site, dan maintenance site.
Pada bulan april tahun 2009, PT. Prasetia Dwidharma mulai mengerjakan site
acquisition.
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan
Visi perusahaan adalah “Menjadi Perusahaan Terkemuka dan Terpercaya dalam
Bidang Kontraktor dan Telekomunikasi di Indonesia”.
Sedangkan misi perusahaan adalah “Meningkatkan Quality, Cost & Delivery
(QCD) dengan tujuan memberikan pelayanan terbaik dan menjadi mitra usaha yang baik
kepada customer”.
106
3.1.3. Strategi Bisnis Perusahaan
Sebagai sebuah perusahaan yang ingin mengembangkan bisnisnya. PT Presetia
Dwidharma memiliki strategi bisnis yang harus dicapai. Berikut ini strategi bisnis dari
PT. Prasetia Dwidharma:
1. Melakukan Transparansi Progress on Site dengan customer.
2. Membangun sistem informasi untuk meningkatkan proses bisnis.
3.1.4. Kebijakan Mutu dan Motto Perusahaan
PT. Prasetia Dwidharma memiliki suatu kebijakan dan motto yang digunakan
untuk kemajuan perusahaannya. Hal tersebut dapat memancarkan karakter perusahaan
dan memberikan arah untuk memberikan jasa yang terpercaya untuk kepuasan
pelanggannya.
1. Kebijakan Mutu
PT. Prasetia Dwidharma menyebutnya dengan istilah “The Prasetia Way”
a. Quality Is Our Priority
Kualitas merupakan salah satu kata yang dijaga agar selalu melekat pada PT.
Prasetia Dwidharma, baik dalam hasil pekerjaan pembangunan sampai
dengan jasa pelayanan terhadap customer, warga dan pemerintah setempat.
b. Our Focus Is Technology
PT. Prasetia Dwidharma sangat menyadari betul bahwa kualitas yang baik
tidak terlepas dari teknologi yang digunakan, maka dalam setiap proses
bisnisnya PT. Prasetia Dwidharma selalu berusaha untuk menerapkan
teknologi agar dapat mencapai kualitas pekerjaan yang diharapkan.
c. We Connect Everyone
Melalui pembangunan tower yang memfasilitasi berbagai operator selular
maka PT. Prasetia Dwidharma ikut turut serta untuk mengembangkan
penyebaran informasi di Indonesia.
2. Motto perusahaan adalah “Quality, quality, and quality”.
3.1.5. Jasa yang Dihasilkan dan Customer PT. Prasetia Dwidharma
PT. Prasetia Dwidharma memiliki fokus usaha pada jasa konstruksi Base
Transceiver Station mulai dari perencanaan, konstruksi, mekanikal, dan elektrikal yang
terdiri dari :
1. Konstruksi Base Transceiver Station Tower.
2. Pekerjaan Co-location Base Transceiver Station Tower.
3. Site Acquisition (SITAC).
4. Perbaikan dan Maintenance.
5. Instalasi radio
PT. Prasetia Dwidharma sampai saat ini hanya mempunyai satu customer yaitu
PT. Solusindo Kreasi Pratama yang biasa dikenal dengan nama Indonesia Tower.
3.1.6. Struktur Organisasi PT. Prasetia Dwidharma
Setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya membutuhkan suatu
struktur organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mencapai tujuan
tersebut pada umumnya sebuah perusahaan mempunyai struktur organisasi yaitu sebuah
kerangka hierarki yang terdiri dari bermacam-macam fungsi menurut pola tertentu yang
menyatakan adanya hubungan wewenang dan tanggungjawab antar bagian –bagian yang
108
terdapat dalam perusahaan. Untuk menjalin kerjasama yang baik antar bagian dalam
perusahaan perlu diketahui dengan jelas tugas dan tanggungjawab dari masing-masing
bagian. Dengan struktur organisasi yang baik tentunya akan mendukung kegiatan bisnis
perusahaan agar dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan karena masing-masing
bagian dapat dimintai pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatannya sesuai dengan
wewenang yang diberikan.
Direktur Utama
Direktur Marketing
Direktur Operational
Konselor
Technical Advisor
External & Govermment
Relation
Internal Audit
HR & GA
Construction
Accounting
Engineering
Logistic
Radio Instalation & Maintenance
Finance
Direktur Administration &
Finance
Drawing & Design
CME
Budget Control
PLN
Accounting
Administrasi /Kasir
Tax
Customer Relation
General Affairs
Project Officer
Human Resources
QC
Sitac
Staff PDCA
Staff IT
Staff Purchasing
Aset
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Prasetia Dwidharma
110
3.1.7. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
Berikut adalah uraian tugas dan tanggungjawab setiap bagian pada PT. Prasetia
Dwidharma:
• Direktur Utama
Bertanggung jawab untuk menjaga roda bisnis perusahaan agar terus berjalan dan
tetap menghasilkan keuntungan. Merancang strategi bisnis agar perusahaan dapat
berkompetitisi dengan para kompetitor dan mengambil keputusan yang krusial
untuk masa depan perusahaan.
• Direktur Marketing
Bertanggungjawab untuk mendapatkan order. Melakukan pendekatan dengan
kandidat pelanggan agar dapat menggunakan jasa perusahaan.
• Direktur Keuangan
Bertanggungjawab terhadap pengelolaan kas perusahaan mulai dari pengeluaran
biaya sampai pemasukan.
• Direktur Operasional
Bertanggungjawab untuk mengkoordinasikan segala kegiatan bisnis agar berjalan
sesuai dengan perencanaan.
• Konselor
Sebagai tempat diskusi bagi para karyawan khususnya dalam masalah yang
dihadapi didalam perusahaan dan masalah diluar perusahaan secara umumnya.
• Technical Advisor
Bertanggungjawab untuk memberikan masukan kepada bagian operasional tentang
bagaimana proses perencanaan pembangunan tower sampai tower itu dapat
digunakan. Mempunyai otoritas untuk mengkritik direksi apabila terjadi
kekeliruan secara teknis dalam mengelola pengerjaan tower.
• External and Government Relation
Mempunyai tanggungjawab dalam proses bisnis yang berhubungan dengan
pemerintah setempat dan juga warga yang ada disekitar project. Agar tidak terjadi
masalah pada saat pengerjaan tower.
• Internal Audit
Bertanggungjawab penuh terhadap seluruh kegiatan bisnis perusahaan agar
berjalan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Mempunyai otoritas untuk
mengkritisi sampai ke jajaran direksi.
• Staff Information Technology
Bertanggungjawab terhadap dukungan sistem dan teknologi informasi pada
kegiatan bisnis perusahaan.
• Staff Purchasing
Bertanggungjawab terhadap semua proses pembelian baik itu material untuk
konstruksi tower, asset tetap, alat tulis kantor, dll. Key Performance Indicator
untuk staff ini adalah mendapatkan barang dengan harga serendah mungkin
dengan kualitas barang yang sesuai standar.
3.2. Tahapan Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Bisnis
3.2.1. Analisis Lingkungan Internal Bisnis
Analisis terhadap lingkungan internal bisnis perusahaan mencakup analisis
terhadap Value Chain Service Business (Value Shop), analisis SWOT (Strength,
112
Weakness, Opportunity, Threat), analisis BSC (Balanced Scorecard), analisis CSF
(Critical Success Factor) dan KPI (Key Performance Indicator).
3.2.1.1. Analisis Value Chain Service Business (Value Shop)
Gambar 3.2 Value Chain Services Business
114
Berdasarkan analisis value chain service business menurut Porter terbagi atas 2
jenis aktivitas yaitu:
1. Aktivitas Primer, yang terdiri dari:
a. Business Acquisition
Dalam kegiatan ini perusahaan merumuskan kebutuhan dan keinginan dari
pelanggan dengan data dan informasi yang diperoleh dari pelanggan.
Misalnya:
• Permintaan akan jasa.
• Kontrak pembangunan tower baru.
• Kontrak pekerjaan co-location tower.
• Kontrak pekerjaan maintenance tower.
b. Problem Specification
Dalam kegiatan ini perusahaan merumuskan masalah-masalah apa saja yang
bisa terjadi dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Dan melihat apakah
masalah-masalah dapat diatasi atau tidak.
Misalnya :
• Penentuan tarif jasa.
• Pengurusan izin mendirikan bangunan tower.
• Penentuan kontrak untuk pembangunan tower baru.
• Penentuan kontrak untuk pekerjaan co-location tower.
• Penentuan kontrak untuk pekerjaan maintenance tower.
• Penentuan jadwal kerja proyek.
• Pelaporan tentang kondisi aktual dilapangan.
c. Knowledge Application
Dalam kegiatan ini perusahaan merumuskan masalah-masalah apa saja yang
sedang dihadapi perusahaan yang belum dapat diselesaikan, kemudian
mencari solusinya dengan memperbaharui sistem knowledge application
yang sedang berjalan dan mengembangkan pemasaran dengan menggunakan
teknologi informasi yang sesuai dengan kebutuhan.
Contoh data yang dapat dipakai untuk Knowledge Application:
• Daftar pemasok
• Profil pelanggan
• Progress on site
d. Allocation of Resources
Dalam kegiatan ini perusahaan melakukan analisa 5M (Man, Money,
Material, Machine, Method) dan informasi. Analisis ini dilakukan untuk
mengetahui kemampuan perusahaan dalam menerapkan strategi yang baru.
Perusahaan dapat menggunakan dana dari kas perusahaan untuk
pengembangan sistem.
PT. Prasetia Dwidharma memiliki sumber daya manusia yang kompeten
dalam bidangnya masing-masing. Setiap bagian memiliki tugas dan
tanggungjawabnya masing-masing. Pemanfaatan IT dalam perusahaan
masih dalam ruang lingkup operasional. Untuk itu jika diterapkan strategi
sistem dan teknologi informasi baru, para pengguna akan mudah dalam
beradaptasi. Pengembangan strategi sistem dan teknologi informasi sudah
didukung dengan ketersediaan staff IT pada perusahaan.
116
Dalam pengembangan bisnisnya, PT. Prasetia Dwidharma selama ini
memperoleh sumber dana dari pemilik perusahaan dan peminjaman dari
instansi keuangan. Untuk mendapat kepercayaan dari instansi keuangan dan
mendapatkan investasi atau dana kemitraan, maka perusahaan harus
meningkatkan jasa pelayanannya serta membina hubungan yang baik dengan
pelanggan maupun mitra usahanya.
Pengadaan material, Material yang dimaksud adalah bahan-bahan yang
didapat dari supplier sebagai bahan baku untuk memenuhi kebutuhan
konstruksi bangunan pada setiap site.
Berikutnya adalah pengadaan alat alat yang dibutuhkan PT. Prasetia
Dwidharma dalam menjalankan proses bisnisnya. diantaranya berupa genset,
komputer, printer dan lainnya
e. Marketing The Capability
Kegiatan perusahaan dalam memperkenalkan jasa-jasa baru dari perusahaan
kepada pelanggannya. Perusahaan harus mensosialisasikan keunggulan yang
dimilikinya dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggannya, sehingga
pelanggan tetap percaya untuk terus menggunakan jasa yang diberikan oleh
perusahaan.
f. Configure Solution
Kegiatan perusahaan dalam membuat perencanaan untuk
mengimplementasikan solusi yang dihasilkan, menentukan prioritas yang
akan dilakukan, siapa yang akan bertanggungjawab dan waktu
pengimplementasian.
• Rapat internal perusahaan.
• Prosedur dan standar dalam melaksanakan pekerjaan tower.
• Rancangan gambar tower.
• Perencanaan pekerjaan tower.
g. Execute Solution
Pada tahap ini perusahaan mulai mengaplikasikan solusi kepada para
pelanggannya, tetapi kegiatan value chain service business tidak berhenti
sampai disini. Perusahaan harus tetap mencari tahu apakah solusi yang
dihasilkan sudah cukup memuaskan kebutuhan pelanggan dan memenuhi
standar yang diinginkan oleh pelanggan.
• Proses akuisisi lahan.
• Mobilisasi material.
• Pekerjaan konstruksi tower.
• Evaluasi pekerjaan dilapangan.
• Pekerjaan co-location tower.
• Maintenance tower.
2. Aktivitas Pendukung, yang terdiri dari:
a. Technology
Teknologi yang digunakan oleh PT. Prasetia Dwidharma meliputi penerapan
teknologi terkomputerisasi pendukung support seperti e-HRIS (Sistem
Absensi), FINA (Accounting).
b. Human Resources
118
Pengaturan sumber daya manusia pada PT. Prasetia Dwidharma yang
meliputi perekrutan, pelatihan, peningkatan kualitas sumber daya manusia,
penggajian, kehadiran (absensi).
c. Infrastucture
Infrastruktur merupakan sarana dan prasarana yang diperlukan oleh
perusahaan untuk menunjang kegiatan bisnis seperti gedung, daya listrik,
transportasi, alat tulis kantor
d. Administration
Kegiatan yang berhubungan dengan pembelian, penagihan, dan keuangan
yang meliputi proses pembuatan bukti proses-proses transaksi, pembuatan
laporan-laporan yang berhubungan dengan perusahaan, customer, dan
keuangan.
3.2.1.2. Analisis SWOT
Merupakan analisis yang terdiri dari kekuatan (strength), kelemahan (weakness),
peluang (opportunity), serta ancaman (threats). Berikut merupakan hasil analisis SWOT
dari PT. Prasetia Dwidharma:
3.2.1.2.1. Faktor Strategi Internal
a. Strength
• Dukungan financial yang kuat.
• Jasa pembangunan tower yang cepat dan berkualitas sesuai dengan standard
pembangunan tower.
• Harga jasa yang kompetitif.
• Mayoritas SDM berada pada usia produktif sehingga berpotensi untuk
memberikan ide-ide kreatif dan inovatif.
• Komitmen dari top level manajemen untuk melakukan pemanfaatan SI / TI
pada proses bisnis.
b. Weakness
• PT. Prasetia Dwidharma merupakan perusahaan yang baru berdiri.
• Ketergantungan terhadap customer (single customer).
• Sulitnya mendapatkan informasi akurat mengenai proses dan status progress
pembangunan tower.
• Lemahnya kontrol terhadap stok material.
3.2.1.2.2. Faktor Strategi Eksternal
a. Opportunity
• Kebutuhan akan informasi dan komunikasi di masyarakat yang semakin
meningkat.
• Adanya teknologi CDMA memungkinkan munculnya provider seluler baru.
• Kebutuhan setiap operator seluler untuk memperluas area jangkauan dan
kualitas jaringan komunikasi.
• Perkembangan teknologi informasi dengan menggunakan internet.
• Persaingan antar supplier yang semakin ketat sehingga perusahaan
mempunyai pilihan untuk mendapatkan harga dan kualitas terbaik.
120
b. Threats
• Bisnis pembangunan BTS diperkirakan akan mengalami goncangan jangka
waktu 10 tahun ke depan, karena diperkirakan sudah tidak tersedia lagi lahan
untuk membangun di Indonesia.
• PT. Prasetia Dwidharma menyebutnya dengan istilah Community Problem
yaitu permasalahan yang terjadi dengan warga perihal masalah kompensasi
lahan sampai pada konstruksi.
• Datangnya pesaing baru dari luar yang memiliki teknologi lebih canggih.
3.2.1.2.3. Analisis Matrisk SWOT
Tabel 3.1 Matriks SWOT PT. Prasetia Dwidharma
IFAS
Strength Weakness
1. Dukungan financial yang
kuat.
2. Jasa pembangunan tower
yang cepat dan berkualitas
sesuai dengan standard.
3. Harga jasa yang kompetitif.
4. Mayoritas SDM berada pada
usia produktif sehingga
berpotensi untuk memberikan
ide-ide kreatif dan inovatif.
5. Komitmen dari top level
1. PT.Prasetia Dwidharama
merupakan perusahaan
yang baru berdiri
2. Ketergantungan
terhadap customer
(single customer).
3. Sulitnya mendapatkan
informasi akurat
mengenai proses dan
status progress
pembangunan tower.
EFAS manajemen untuk melakukan
pemanfaatan SI / TI pada
proses bisnis.
4. Lemahnya kontrol
terhadap stok material.
Opportunities Strategi SO Strategi WO
1. Kebutuhan akan
informasi di
masyarakat yang
semakin meningkat.
2. Adanya teknologi
CDMA
memungkinkan
munculnya provider
seluler baru.
3. Kebutuhan setiap
operator seluler
untuk memperluas
area jangkauan dan
kualitas jaringan
komunikasi.
4. Perkembangan
teknologi informasi
dengan
menggunakan
1. Memperluas cakupan jasa
konstruksi pembangunan tower
ke penyedia jasa layanan
internet. (S1,O4)
2. Mengajukan penawaran ke
calon pelanggan baru.
(S2,S3,O2,O3,O4)
3. Membangun suatu sistem yang
dapat memfasilitasi kegiatan
bisnis antara supplier dengan
perusahaan.(S4,S5,O5)
1. Memperkenalkan
kualitas jasa dan
eksistensi perusahaan ke
pasar.
(W1,W2,O2,O3,O4)
2. Membangun sistem
untuk membantu
pengelolaan stok
material. (W4, O5)
3. Membangun sistem
yang dapat membantu
manajemen dalam
mengelola seluruh
projek.(W3,O3)
122
internet.
5. Persaingan antar
supplier yang
semakin ketat
sehingga
perusahaan
mempunyai pilihan
untuk mendapatkan
harga dan kualitas
terbaik.
Threats Strategi ST Strategi WT
2. Bisnis
pembangunan BTS
diperkirakan akan
mengalami
goncangan pada
jangka waktu 10
tahun ke depan,
karena diperkirakan
sudah tidak tersedia
lagi lahan untuk
membangun di
Indonesia.
1. Melakukan negoisasi akusisi
lahan dengan tidak merugikan
kedua belah pihak sesuai
peraturan pemerintah yang
berlaku. (S1,T2)
2. Melakukan perbaikan dan
pengembangan pada sistem
yang sedang berjalan secara
berkesinambungan.(S1,S4,S5,
T3)
3. Memperluas cakupan area
fungsi bisnis sampai ke negara
1. Menetapkan standar
pekerjaan tower dan
budaya kerja yang dapat
meningkatkan daya
saing perusahaan.
(W1,T3)
3. PT. Prasetia
Dwidharma
menyebutnya
dengan istilah
Community
Problem yaitu
permasalahan yang
terjadi dengan
warga perihal
masalah
kompensasi lahan
sampai pada
konstruksi.
4. Datangnya pesaing
baru dari luar yang
memiliki teknologi
lebih canggih.
asing yang masih memiliki
potensi dan kebutuhan dalam
bidang layanan komunikasi.
(S1,S2,S3,T1)
3.2.1.2.4. Matriks IFAS dan EFAS
Tabel 3.2 Matriks IFAS PT. Prasetia Dwidharma
Strength & Weakness Bobot Rating B * R
STRENGTH
124
1. Dukungan financial yang kuat.
2. Jasa pembangunan tower yang cepat dan
berkualitas sesuai dengan standard
pembangunan tower..
3. Harga jasa yang kompetitif.
4. Mayoritas SDM berada pada usia produktif
sehingga berpotensi untuk memberikan
ide-ide kreatif dan inovatif.
5. Komitmen dari top level manajemen untuk
melakukan pemanfaatan SI / TI pada proses
bisnis.
0,1
0,125
0,15
0,125
0,125
3
3
3
3
2
0,3
0,375
0,45
0,375
0,25
Total Strength 0,625 1,75
WEAKNESS
1. PT.Prasetia Dwidharama merupakan
perusahaan yang baru berdiri
2. Ketergantungan terhadap customer (single
customer).
3. Sulitnya mendapatkan informasi akurat
mengenai proses dan status progress
pembangunan tower.
4. Lemahnya kontrol terhadap stok material.
0,1
0,125
0,1
0,05
2
3
2
1
0,2
0,375
0,2
0,05
Total Weakness 0,375 0,825
Total Nilai IFAS 1,00 2,575
Tabel 3.3 Matriks EFAS PT. Prasetia Dwidharma
Opportunity & Threats Bobot Rating B * R
OPPORTUNITY
1. Kebutuhan akan informasi di masyarakat
yang semakin meningkat.
2. Adanya teknologi CDMA memungkinkan
munculnya provider seluler baru.
3. Kebutuhan setiap operator seluler untuk
memperluas area jangkauan dan kualitas
jaringan komunikasi.
4. Perkembangan teknologi informasi dengan
menggunakan internet.
5. Persaingan antar supplier yang semakin
ketat sehingga perusahaan mempunyai
pilihan untuk mendapatkan harga dan
kualitas terbaik.
0,15
0,125
0,125
0,1
0,1
3
3
3
2
2
0,45
0,375
0,375
0,2
0,2
126
Total Opportunity 0,6 1,6
THREATS
1. Bisnis pembangunan BTS diperkirakan
akan mengalami goncangan jangka waktu
10 tahun ke depan, karena diperkirakan
sudah tidak tersedia lagi lahan untuk
membangun di Indonesia.
2. PT. Prasetia Dwidharma menyebutnya
dengan istilah Community Problem yaitu
permasalahan yang terjadi dengan warga
perihal masalah kompensasi lahan sampai
pada konstruksi.
3. Datangnya pesaing baru dari luar yang
memiliki teknologi lebih canggih.
0,125
0,15
0,125
2
2
2
0,25
0,3
0,25
Total Threats 0,4 0,8
Total Nilai EFAS 1,0 2,4
Keterangan Rating:
a. Faktor kekuatan dan peluan
1 = tidak baik
2 = kurang baik
3 = baik
4 = sangat baik
b. Faktor kelemahan dan ancaman
1 = sangat baik
2 = baik
3 = kurang baik
4 = tidak baik
Dilihat dari nilai total yang didapat dari tabel-tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai
total IFAS lebih besar dari EFAS yaitu 2.575. Hal tersebut menggambarkan bahwa PT.
Prasetia Dwidharma lebih memiliki posisi internal yang lebih kuat dibandingkan dengan
eksternal.
3.2.1.2.5. Diagram SWOT
Diagram SWOT ini digunakan untuk mengetahui posisi relatif PT. Prasetia
Dwidharma terhadap faktor strategi internal dan eksternal. Bagaimana posisi mereka
dalam pemanfaatan kekuatan dan peluang yang ada untuk mengurangi atau mengatasi
kelemahan dan ancaman yang yang ada. Setelah mengetahui nilai dari IFAS dan EFAS
128
maka dirancang sebuah diagram SWOT untuk mengetahui posisi dari PT. Prasetia
Dwidharma dari perusahaan lain. Cara untuk mengetahuinya adalah dengan menghitung
selisih antara IFAS dan EFAS:
Tabel 3.4 Hasil selisih IFAS dan EFAS
IFAS EFAS
Kekuatan 1,75 Peluang 1.6
Kelemahan 0.825 Ancaman 0.8
Nilai (x)
Kekuatan-kelemahan
0.925 Nilai (y)
Peluang-ancaman
0,8
Dari perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa posisi perusahaan pada titik
koordinat (0.925, 0.8), dan digambarkan seperti di bawah ini:
Gambar 3.3 Diagram SWOT PT. Prasetia Dwidharma
Dari gambar di atas, dapat disimpulkan bahwa perusahaan berada pada kuadran
satu yaitu berada pada strategi agresif. Dimana perusahaan memiliki kekuatan dan
peluang. Dan dengan kekuatan yang dimiliki, perusahaan mampu memanfaatkan
peluang yang ada untung mengembangkan bisnisnya.
3.2.1.3. Analisis Balanced Scorecard (BSC)
1. Financial Perspective
Perspektif yang menggambarkan apakah penerapan strategi bisa mendatangkan
manfaat ekonomis bagi perusahaan, karena kinerja keuangan menentukan
kelangsungan hidup suatu perusahaan.
Tabel 3.5 Financial Perspective BSC
Financial Perspective
Objectives Measure(s) Target
Meningkatkan
keuntungan
perusahaan
Peningkatan total project Peningkatan total
project 10%
Mengurangi biaya
operasional konstuksi
perusahaan
- Biaya pengiriman
- Biaya pekerja konstruksi
- Tidak adanya biaya
tambahan untuk
pengiriman
- Tidak adanya Lead
Time pekerjaan
2. Internal Business Perspective
130
Perspektif ini berfokus pada kinerja proses internal yang mendorong bisnis
perusahaan.
T
a
b
e
l
3
.
6
I
n
ternal Business Perspective BSC
3. Customer Perspective
Perspektif ini berfokus pada kebutuhan dan kepuasan pelanggan, termasuk pangsa
pasar.
Tabel 3.7 Customer Perspective BSC
Customer Perspective
Objectives Measure(s) Target
Meningkatkan - Loyalitas pelanggan Penurunan jumlah
Internal Business Perspective
Objectives Measure(s) Target
Meningkatkan
kualitas produk
- Derajat kemiringan tower
- Ketahanan tower
Tingkat kerusakan
produk 0%
Meningkatkan
kualitas informasi
perusahaan
- Akurasi data
- Relevansi data
- Waktu mendapatkan
informasi
Tingkat kesalahan data
0%
Menyelesaikan
project sesuai dengan
perencanaan
- Waktu penyelesaian project Project selesai tepat
waktu
kepuasan pelanggan - Jumlah keluhan customer keluhan pelanggan
10%
4. Innovation and Learning Perspective
Perspektif ini menggambarkan kinerja perusahaan di masa mendatang dan faktor-
faktor yang mendukungnya.
Tabel 3.8 Innovation and Learning Perspective BSC
Innovation and Learning Perspective
Objectives Measure(s) Target
Menerapkan
teknologi informasi
ke dalam proses
bisnis
Kualitas informasi Tingkat kesalahan data
0%
Meningkatkan
kompetensi SDM
Tingkat produktivitas
karyawan
Peningkatan kinerja dan
kompetensi karyawan
10%
3.2.1.4. Analisis Critical Success Factor (CSF) dan Key Performance Indicator
(KPI)
Analisis CSF dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penentu
keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan bisnisnya.
132
Tabel 3.9 Financial Perspective CSF dan KPI
Financial Perspective
Objectives Measure(s) Action(CSF) KPI
Meningkatkan
keuntungan
perusahaan
- Total project
Pemberian harga yang
kompetitif
Peningkatan total
project 10%
Mengurangi
biaya
operasional
konstuksi
perusahaan
- Biaya pengiriman
- Biaya pekerja
konstruksi
- Perencanaan
pengiriman material
tepat
- Mengurangi Lead
Time pekerjaan
- Tidak adanya biaya
tambahan untuk
pengiriman
- Tidak adanya Lead
Time pekerjaan
Tabel 3.10 Internal Business Perspective CSF dan KPI
Internal Business Perspective
Objectives Measure(s) Action(CSF) KPI
Meningkatkan
kualitas produk
- Derajat kemiringan
tower
- Ketahanan tower
Peningkatan kualitas
produk
Tingkat kerusakan
produk 0%
Meningkatkan
kualitas
informasi
- Akurasi data
- Relevansi data
- Waktu mendapatkan
Pengolahan
informasi yang tepat
Tingkat kesalahan
data 0%
perusahaan informasi
Menyelesaikan
project sesuai
dengan
perencanaan
Waktu penyelesaian
project
Peningkatan
koordinasi tim
project
Project selesai tepat
waktu
Tabel 3.11 Customer Perspective CSF dan KPI
Customer Perspective
Objectives Measure(s) Action(CSF) KPI
Meningkatkan
kepuasan
pelanggan
- Loyalitas pelanggan
- Jumlah keluhan
customer
- Menjalin
kerjasama yang
baik dengan
pelanggan
- Menangani
keluhan customer
dengan cepat
Penurunan jumlah
keluhan pelanggan
10%
Tabel 3.12 Innovation and Learning Perspective CSF dan KPI
Innovation and Learning Perspective
Objectives Measure(s) Action(CSF) KPI
134
Menerapkan
teknologi
informasi ke
dalam proses
bisnis
Kualitas informasi Pemanfaatan
teknologi sesuai
dengan kebutuhan
dan perkembangan
teknologi
Tingkat kesalahan
data 0%
Meningkatkan
kompetensi SDM
Tingkat produktivitas
karyawan
Peningkatan
keahlian dan
pengalaman
karyawan
Peningkatan kinerja
dan kompetensi
karyawan 10%
3.2.2. Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis
Analisis lingkungan eksternal bisnis, merupakan analisis terhadap faktor-faktor
eksternal yang mempengaruhi kegiatan bisnis perusahaan. Analisis yang dilakukan
mencakup analisis terhadap persaingan bisnis perusahaan dengan menggunakan teknik
analisis PEST dan analisis persaingan Porter.
3.2.2.1. Analisis Lingkungan Politik, Ekonomi, Sosial dan Teknologi (PEST)
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor eksternal perusahaan yang
dapat memberikan dampak bagi kegiatan bisnis perusahaan. Faktor-faktor disini
meliputi:
1. Faktor Politik
Secara langsung kondisi politik di Indonesia tidak mempengaruhi kegiatan bisnis
PT. Prasetia Dwidharma. Walaupun terjadi transisi pemerintahan, perubahan
undang-undang, peraturan pajak dan peraturan daerah tidak akan memberikan
dampak langsung terhadap permintaan bisnis dari pelanggan. Dengan semakin
majunya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi khususnya di
Indonesia, menyebabkan pemerintah menciptakan peraturan yang mengatur
mengenai pembangunan tower. Pemerintah melalui menteri komunikasi dan
infomasi (KOMINFO) mengeluarkan kebijakan mengenai pembangunan menara
melalui peraturan terbaru Peraturan Menteri Kominfo No.
2/PER/M.KOMINFO/3/2008 tentang Pedoman Pembangunan dan Penggunaan
Menara Telekomunikasi pasal 5 yang menyebutkan bahwa kini menara wajib
digunakan secara bersama tanpa mengganggu pertumbuhan industri
telekomunikasi. Hal ini menjadi landasan bahwa kini menara wajib digunakan
oleh minimal 2 operator. Dengan kebijakan ini tentunya mempunyai dampak
positif bagi perusahaan dalam memperoleh project dari pelanggan.
2. Faktor Ekonomi
Kondisi ekonomi global yang tidak menentu memberikan kekhawatiran kepada
para masyarakat dunia, perusahaan menjadi lebih berhati-hati dalam mengeluarkan
keputusan mengenai pengeluaran. Dengan kondisi sekarang ini, kebutuhan
masyarakat akan jaringan telekomunikasi yang semakin meluas menjadikan bisnis
konstruksi tower perusahaan terus mengalami peningkatan yang menjanjikan dari
tahun ke tahun. Beberapa perusahaan operator seluler berlomba-lomba untuk
memperlebar sayap mereka dalam ruang lingkup jaringan telekomunikasi. Hal ini
dinilai menguntungkan bagi perusahaan jasa dibidang konstruksi khususnya tower
136
untuk mendapatkan project, baik itu project untuk pekerjaan konstruksi tower
baru, pekerjaan co-location untuk tower dan pekerjaan maintenance tower.
3. Faktor Sosial
PT. Prasetia Dwidharma mempunyai pemahaman bahwa pelanggan, mitra usaha,
pemerintah dan warga yang mempunyai hubungan langsung dengan kegiatan
bisnis harus mendapat perlakuan khusus yang lebih dari sekedar hubungan bisnis
semata. Kerjasama dengan pelanggan dan mitra usaha tidak hanya pada transaksi
bisnis semata, akan tetapi PT. Prasetia Dwidharma secara terbuka menerima setiap
saran dan kritik dari setiap elemen eksternal penunjang kegiatan perusahaan.
Pelayanan merupakan kunci utama keberhasilan bagi perusahaan. Selain itu
perusahaan selalu menjaga agar pada saat pembangunan sampai tower yang
didirikan siap untuk digunakan tidak memberikan dampak negative bagi warga
disekitar. Maka dengan adanya lingkungan kerja sama yang aman dan nyaman
dapat memberikan kesejahteraan baik bagi perusahaan maupun lingkungan sekitar.
4. Faktor Teknologi
Dengan berkembangnya teknologi yang semakin pesat membuat perusahaan untuk
dapat bereaksi dengan sigap dalam beradaptasi. PT. Prasetia Dwidharma harus
dapat mengikuti perkembangan teknologi, hal ini dikarenakan jasa yang
ditawarkan perusahaan mempunyai hubungan langsung dengan bidang teknologi
informasi. Mengingat trend sekarang teknologi informasi sudah mulai sering
disebut dengan ICT (Information and Communication Technology). Hal ini
menyebabkan pihak manajemen berfikir untuk mengimplementasikan strategi TI
kedalam jasa pendirian sarana komunikasi tersebut. Selain itu perkembangan
teknologi yang begitu cepat dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan, saat ini
banyak perusahaan yang berhasil menerapkan perkembangan teknologi sebagai
penunjang kegiatan bisnis perusahaan, bahkan dapat dijadikan strategi untuk
menciptakan suatu keunggulan bersaing.
3.2.2.2. Analisis Lima Daya Porter
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui keadaan lingkungan yang mencerminkan
persaingan bisnis perusahaan. Dengan adanya gambaran ini, diharapkan perusahaan
mampu untuk mengenali dan bertahan dalam persaingan.
Berdasarkan hasil analisis, maka kekuatan lima daya porter yang terdapat pada PT.
Prasetia Dwidharma adalah:
Pendatang BaruPT.
Supplier- UD.Jari Ranggon Indah- PT. Gunung Bintang Semesta- CV. Vreca Dwitunggal Solution- PT. Voksel Electric- PD. Surya Gemilang- TK. Sentosa Jaya- PT. Caturmukti Pratama- PD. Bintang Jaya Teknik- TK. Multi Abadi- CV. Tripple Jo Electric- PT. Jaya Teknik
CustomerPT. Solusindo
Kreasi Pratama
Subtitusi
Pesaing- PT. Mekar Indah Teknologi- PT. Citra Yasindo Setia- PT Refconindo Bintang Sejahtera
Gambar 3.4 Analisis Lima Daya Porter
138
Dari gambar di atas, dapat dijelaskan:
a. Persaingan Industri
Dalam menjalankan bisnisnya, PT. Prasetia Dwidharma harus menghadapi
persaingan yang terjadi dalam lingkungan industri yang sejenis. Beberapa
perusahaan yang menjadi pesaing PT. Prasetia Dwidharma adalah PT Mekar indah
teknologi, PT. Citra Yosindo Setia, dan PT. Refcoindo Bintang Sejahtera.
Keberadaan pesaing-pesaing tersebut cukup memberikan pengaruh yang besar
bagi perusahaan. Oleh sebab itu perusahaan berusaha sebaik mungkin untuk dapat
bertahan dalam persaingan, dengan terus meningkatkan keunggulan kompetitif
yang dimiliki, seperti meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan,
menambah kapasitan produksi dan meningkatkan kualitas SDM yang dimiliki.
b. Ancaman Pendatang Baru
Munculnya perusahaan baru dapat menjadi ancaman bagi keberadaan PT. Prasetia
Dwidharma. Pendatang baru merupakan perusahaan baru yang muncul dan
bergerak di bidang usaha yang sejenis ataupun perusahaan lama yang
mengembangkan usahanya ke bidang yang sejenis. Saat ini banyak perusahaan-
perusahaan baru yang bermunculan dengan masing-masing keunggulan.
Perusahaan pendatang baru yang menjadi ancaman perusahaan dari luar negeri
yang memiliki keunggulan teknologi dibanding perusahaan.
c. Ancaman Produk Pengganti
Dalam bisnis konstruksi BTS tower untuk kebutuhan telekomunkasi untuk saat ini
tidak terdapat produk pengganti. Teknologi yang digunakan saat ini masih
menggunakan BTS tower.
d. Kekuatan tawar menawar pemasok
Untuk melakukan kegiatan bisnisnya dan untuk penyediaan material pembangunan
tower, adapun diantaranya adalah PT. Bahrul Alam Persada, UD.Jari Ranggon
Indah, PT. Gunung Bintang Semesta, CV. Vreca Dwitunggal Solution, PT. Voksel
Electric, PD. Surya Gemilang, TK. Sentosa Jaya, PT. Caturmukti Pratama ,PD.
Bintang Jaya Teknik, TK. Multi Abadi, CV. Tripple Jo Electric dan PT. Jaya
Teknik. Supplier yang bekerjasama dengan PT. Prasetia Dwidharma mencakup ke
seluruh daerah Indonesia, karena tidak semua bahan baku yang dibutuhkan harus
dikirim dari pusat. Hubungan dengan para supplier terjalin dengan baik karena
perusahaan kita sangat mengutamakan pembayaran yang tepat waktu sehingga
kepercayaan supplier terhadap perusahaan sangat tinggi, dengan adanya
kepercayaan tersebut maka para supplier dapat memberikan pelayanan yang
maksimal dan juga harga yang bersaing.
e. Kekuatan tawar menawar pembeli
Pelanggan dari PT. Prasetia Dwidharma adalah PT. Solusindo Kreasi Utama.
Untuk memuaskan kebutuhan pelanggan, PT. Prasetia Dwidharma berusaha untuk
menjaga dan meningkatkan kualitas dari produk dan jasa yang dihasilkan, seperti
ketepatan pembangunan sesuia yang direncanakan, memiliki harga yang bersaing
dengan para kompetitor. Hal tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
pelanggan dengan baik, sehingga loyalitas pelanggan dapat terjaga. Dalam hal ini
pelanggan memiliki kekuatan tawar-menawar yang lebih besar dibanding PT.
Prasetia Dwidharma, karena pelanggan yang menentukan perusahaan yang akan
bekerjasama untuk memenuhi kebutuhan brake system.
3.2.3. Analisis Lingkungan Eksternal SI/TI
140
Perkembangan teknologi belakangan berkembang begitu pesat, begitu juga dengan
perkembangan teknologi informasi dan sistem informasi. Perusahaan sangat menyadari
bahwa peran teknologi informasi sangat dibutuhkan untuk mendukung jalannya proses
bisnis perusahaan. Perkembangan teknologi informasi tersebut harus dapat diikuti
perkembangannya. Karena dengan pengimplementasian teknologi informasi yang tepat,
dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari perusahaan.
PT Prasetia Dwidarma yang bergeraka dalam bidang jasa konstruksi sangat
mementingkan pelayanan dan kepercayaan terhadap para pelanggannya. Penerapan
SI/TI dapat dilakukan dengan pengintegrasiaan aspek bisnis yang terdapat pada
PT. Prasetia Dwidarma dengan menerapkan penggunaan internet yang telah banyak
perusahaan mengimplementasikannya. Dengan adanya jaringan internet yang mudah
dijangkau maka secara langsung mempengaruhi bisnis dari perusahaan .
3.2.4. Analisis Lingkungan Internal SI/TI
Saat ini, pada PT.Prasetia Dwidharma telah menerapkan sistem informasi
dibeberapa bagian. Bagian-bagian tersebut antara lain: bagian finance dan bagian human
resource.
3.2.4.1. Aplikasi
Terdapat dua aplikasi yang sudah diimplementasikan oleh perusahaan yakni
aplikasi FINA dan aplikasi e-HRIS.
1. Aplikasi e-HRIS
Aplikasi e-HRIS merupakan aplikasi berbasis web yang mendukung kegiatan
bisnis perusahaan khususnya pada bidang kepegawaian. Fitur yang disediakan
oleh aplikasi e-HRIS sebenarnya cukup banyak, akan tetapi perusahaan baru
mengimplentasi salah satu yakni sistem absensi. Aplikasi e-HRIS merupakan
aplikasi opensource yang penggunaannya bebas dimodifikasi sesuai dengan
kebutuhan perusahaan.
2. Aplikasi Fina
Aplikasi FINA merupakan aplikasi yang mendukung kegiatan bisnis perusahaan
khususnya pada bidang keuangan. Menyediakan modul-modul penting yang
digunakan oleh bagian keuangan dan akuntansi dalam menyimpan dan mengolah
data menjadi sebuah laporan yang dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan.
Kedua aplikasi ini mempunyai kesamaan yaitu mempunyai arsitektur database
yang terintegrasi dan mengadaptasi konsep client-server. Perbedaannya adalah e-HRIS
harus diakses melalui browser sedangkan FINA harus menginstall aplikasi pada setiap
client. Namun kelemahan dari implementasi kedua aplikasi ini adalah tidak
terintegrasinya database kedua aplikasi ini yang pastinya akan berdampak buruk pada
perusahaan ke depannya.
3.2.4.2. Spesifikasi Hardware dan Software Perusahaan
Berikut adalah spesifikasi tentang perangkat keras dan perangkat lunak yang
terdapat di PT.Prasetia Dwidharma:
Tabel 3.13 Spesifikasi hardware dan software pada PT. Prasetia Dwidharma
Jenis Keterangan Jumlah
142
Hardware File Server
• Processor : Inter Core2Duo 2.2 Ghz
• Memory : 2GB
• Harddisk : 500GB
• LAN card : 10/100 Mbps
• Monitor LCD 17 Inch
1
Fina Server
• Processor : Inter Core2Duo 2.2 Ghz
• Memory : 1GB
• Harddisk : 200GB
• LAN card : 10/100 Mbps
• Monitor LCD 17 Inch
1
e-HRIS Server
• Processor : Inter Core2Duo 2.2 Ghz
• Memory : 1GB
• Harddisk : 200GB
• LAN card : 10/100 Mbps
• Monitor LCD 17 Inch
1
Notebook
• Processor : Inter Core2Duo 2Ghz
• Memory : 1GB
• Harddisk : 200GB
17
• LAN card : 10/100 Mbps
• VGA : Intel 4500
• WiFi
• Layar 14 Inch
• DVDRW
PC Client
• Processor : Inter Core2Duo 1.8 Ghz
• Memory : 1 GB
• Harddisk : 200GB
• LAN card : 10/100 Mbps
• Monitor LCD 17 Inch
• DVDRW
19
Printer 8
UPS 7
Switch / Hub 6
Modem / Router 1
Software • Windows XP SP2
• Windows 7
• Autocad 2007
• MS Office 2003&2007
• Norton IS 2009
• Fina Client
144
3.2.4.3. SDM Pada Departemen IT
PT. Prasetia Dwidharma telah memiliki sumber daya manusia pada departemen IT
sebanyak 3 orang yang mempunyai tugas untuk mendukung kegiatan perusahaan yang
berhubungan dengan pemanfaatan teknologi dan sistem informasi didalam perusahaan.
Pekerjaan yang dilakukan meliputi kegiatan pengembangan aplikasi dan support.
Kompetensi yang dimiliki oleh para staff IT secara keseluruhan pada PT.Prasetia
Dwidharma diantaranya: kemampuan untuk menganalisa kebutuhan sistem baik yang
telah berjalan maupun yang akan dikembangankan, pengetahuan tentang server dan
networking, kemampuan untuk membuat aplikasi dan website. Para personil IT dituntut
untuk dapat bekerja secara individu maupun secara kelompok dalam mengerjakan
tugasnya.
3.2.4.4. Arsitektur Jaringan Perusahaan
1st Floor 2nd Floor
LOGISTIC FINANCE & ACCOUNTING
FinaServer
2nd Floor
HUMAN RESOURCE & GENERAL AFFAIR
Switch
PrinterPrinter Printer
Switch
2nd Floor
LOGISTIC & PURCHASING
Printer
Switch
3rd Floor
DIREKSI
3rd Floor
PROJECT & ENGINEERING
4th Floor
PROJECT & INFORMATION TECHNOLOGY
Switch
Printer
WirelessRouter
FileServer
SwitchSwitch
Access PointE-HRISServer
Printer
Internet
Gambar 3.5 Arsitektur Jaringan PT. Prasetia Dwidharma
84
3.2.4.5. Aplikasi Portfolio Perusahaan Saat Ini
Analisis portfolio ini mengacu kepada suatu analisis yang digunakan untuk
mengetahui aplikasi yang digunakan oleh perusahaan saat ini termasuk dalam kategori
strategic, high potential, key operational atau support. Pemberian kategori tersebut
dilihat dari kontribusi yang diberikan oleh masing-masing aplikasi kepada bisnis
perusahaan.
• Aplikasi FINA
Pertanyaan Ya/Tidak
h. Apakah FINA menghasilkan keunggulan bersaing bagi
bisnis perusahaan? No
i. Apakah FINA memungkinkan tercapainya tujuan bisnis
yang spesifik dan/atau critical success factors? No
j. Apakah FINA mengatasi kendala bisnis yang
berhubungan dengan pesaing? No
k. Apakah FINA menghindari resiko bisnis di masa depan
agar tidak timbul dalam waktu dekat? No
l. Apakah FINA meningkatkan produktivitas bisnis dan
mengurangi biaya? Yes
m. Apakah FINA memungkinkan perusahaan memenuhi
kebutuhan? Yes
n. Apakah FINA manfaatnya belum diketahui, tapi bisa jadi
menghasilkan poin (a) atau (b) di atas ? No
• Aplikasi e-HRIS
Pertanyaan Ya/Tidak
a. Apakah e-HRIS menghasilkan keunggulan bersaing bagi
bisnis perusahaan? No
b. Apakah e-HRIS memungkinkan tercapainya tujuan bisnis
yang spesifik dan/atau critical success factors? No
c. Apakah e-HRIS mengatasi kendala bisnis yang
berhubungan dengan pesaing? No
d. Apakah e-HRIS menghindari resiko bisnis di masa depan
agar tidak timbul dalam waktu dekat? No
e. Apakah e-HRIS meningkatkan produktivitas bisnis dan
mengurangi biaya? Yes
f. Apakah e-HRIS memungkinkan perusahaan memenuhi
kebutuhan? Yes
g. Apakah e-HRIS manfaatnya belum diketahui, tapi bisa
jadi menghasilkan poin (a) atau (b) di atas ? No
Dari hasil analisis pertanyaan diatas maka dapat ditentukan bahwa Berikut
aplikasi portfolio saat ini pada PT. Prasetia Dwidharma :
86
Tabel 3.14 Analisis Aplikasi Portfolio pada PT. Prasetia Dwidharma
Strategic High Potential
e-HRIS:
- Sistem absensi
FINA (Accounting)
- General Ledger
- Pembelian
Key Operasional Support
Dari analisis portfolio aplikasi yang sedang berjalan saat ini dapat dilihat bahwa
PT. Prasetia Dwidharma belum memiliki aplikasi yang bersifat Strategic atau High
Potential. Selama ini fungsi SI/TI hanya sebagai pendukung dalam kegiatan yang
bersifat support.