bab 3 gambaran umum perusahaan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2008-1-00214-mn bab...

59
59 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Singkat PT.Interlink Tours & Travel Jakarta Pada tahun 1982 Interlink membuka cabangnya di Jakarta bertempat di jalan Majapahit, Jakarta dengan nama lengkapnya adalah PT. Interlink tours and Travel Jakarta didirikan oleh Bapak Heru Adrianto. Awal berdirinya Perusahaan Interlink Tours and Travel sendiri didirikan pada tahun 1976 di Bandung. Interlink Jakarta memang merupakan cabang dari Interlink Bandung namun Interlink Jakarta mempunyai kekuasaan penuh untuk mengatur bisnisnya serta produk-produk dan jasa yang ditawarkan tidak berbeda dengan yang di Bandung. Dengan komitmen kuat dan kerja keras akhirnya PT. Interlink Tours and Travel Jakarta mengalami perkembangan serta mulai dikenal oleh masyarakat Jakarta, walaupun belum seluruhnya. Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan namun pasti Interlink mendapat kepercayaan baik dari masyarakat maupun perusahaan. Seiring meningkatnya persaingan serta perkembangan bisnis perjalanan wisata, Interlink telah bekerja sama dengan banyak maskapai penerbangan baik domestik maupun Internasional. Selain itu, untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih luas, Interlink memperluas lini produknya dengan pengurusan driving license International, dan puncaknya menjadi anggota dalam IATA (International Air Transport Association) serta masih banyak lagi penawaran jasa dan produk lainnya. Kini, Interlink Jakarta telah dipercayai untuk menyelenggarakan event-event perjalanan tour bagi individu dan perusahaan sebagai pelanggan setia Interlink dengan tekad Interlink untuk meningkatkan pelayanannya pada pelanggannya.

Upload: hoangkhue

Post on 20-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

59

BAB 3

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1 Sejarah Singkat PT.Interlink Tours & Travel Jakarta

Pada tahun 1982 Interlink membuka cabangnya di Jakarta bertempat di jalan

Majapahit, Jakarta dengan nama lengkapnya adalah PT. Interlink tours and Travel Jakarta

didirikan oleh Bapak Heru Adrianto. Awal berdirinya Perusahaan Interlink Tours and Travel

sendiri didirikan pada tahun 1976 di Bandung. Interlink Jakarta memang merupakan cabang

dari Interlink Bandung namun Interlink Jakarta mempunyai kekuasaan penuh untuk

mengatur bisnisnya serta produk-produk dan jasa yang ditawarkan tidak berbeda dengan

yang di Bandung. Dengan komitmen kuat dan kerja keras akhirnya PT. Interlink Tours and

Travel Jakarta mengalami perkembangan serta mulai dikenal oleh masyarakat Jakarta,

walaupun belum seluruhnya. Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan

namun pasti Interlink mendapat kepercayaan baik dari masyarakat maupun perusahaan.

Seiring meningkatnya persaingan serta perkembangan bisnis perjalanan wisata, Interlink

telah bekerja sama dengan banyak maskapai penerbangan baik domestik maupun

Internasional. Selain itu, untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih luas, Interlink

memperluas lini produknya dengan pengurusan driving license International, dan puncaknya

menjadi anggota dalam IATA (International Air Transport Association) serta masih banyak

lagi penawaran jasa dan produk lainnya. Kini, Interlink Jakarta telah dipercayai untuk

menyelenggarakan event-event perjalanan tour bagi individu dan perusahaan sebagai

pelanggan setia Interlink dengan tekad Interlink untuk meningkatkan pelayanannya pada

pelanggannya.

Page 2: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

60

Interlink Tours and Travel Jakarta :

Office : JL. Majapahit 34/9 – Jakarta 10160, Indonesia

Phone : 021 – 3453262 (Hunting)

Fax : 021 – 3803573

Email : [email protected]

Interlink Tours and Travel Bandung :

Office : JL.watsukencanana No.5 – Bandung 40117, Indonesia

Phone : 022 – 4235529 (Hunting)

Fax : 022-4234392

Email : [email protected] .id

[email protected]

[email protected]

Jam Kerja Operasional :

Senin-jumat : 08.30 – 16.30

Sabtu : 08.30 – 13.00

Holding business License : No. 121/D-2/IV/82

- Member of IATA (International Air Transport Association), PATA, ASITA

- Agent of Garuda – Merpati – Lion Air – Adam Air and other Domestic Carries

Page 3: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

61

3.2 Struktur organisasi PT.Interlink Tours & Travel Jakarta

Perusahaaan Interlink merupakan perusahaan kecil jadi ada beberapa jabatan yang

merangkap dengan jabatan lainnya. Di antaranya adalah :

• Pemilik perusahaan merangkap sebagai direktur

• Branch Manager juga merangkap sebagai Marketing manager

Gambar. 3.1 Struktur Organisasi PT. Interlink Tours & Travel Jakarta

Sumber : Interlink (2007)

3.3 Tanggung Jawab dan Wewenang

Director

• Tugas dan Tanggung Jawab

– Sebagai pimpinan tertinggi, merencanakan dan menetapkan strategi serta kebijakan

dalam mencapai tujuan perusahaan

Page 4: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

62

– Memperkenalkan dan memberi pengarahan mengenai strategi dan kebijakan

tersebut di atas

– Mengawasi dan mengevaluasi seluruh kegiatan operasional perusahaan dan

memutuskan langkah-langlah penyempurnaan di masa datang

– Memelihara dan mengembangkan perusahaan yang sehat demi terlaksananya

kegiatan yang efisien dan efektif

– Menjalin kerjasama dengan para pihak supplier

• Wewenang

– Mewakili perusahaan dalam urusan dengan pihak eksternal yang berhubungan

dengan kepentingan perusahaan

– Memutuskan dan menandatangani kontrak-kontrak dan surat-surat penting

perusahaan

– Memiliki wewenang untuk menetapkan dan menyetujui pengangkatan dan

pemberhentian karyawan perusahaan

Branch Manager

• Tugas dan Tanggung Jawab

– Membantu direktur dalam menjalankan kebijakan-kebijakan perusahaan yang telah

ditetapkan

– Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan operasional perusahaan dan target yang

ditetapkan perusahaan

– Membuat program kerja jangka panjang (tahunan) maupun jangka pendek (triwulan,

bulanan) dengan petunjuk dari direktur

– Bertanggung jawab atas segala masalah yang dihadapi oleh masing-masing divisi

yang ada dan membantu memberikan petunjuk untuk mengatasinya

Page 5: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

63

– Melakukan kontrol dan pengawasan terhadap para karyawan perusahaan

– Bersama-sama dengan accounting dan Finance memonitor cash flow, piutang,

hutang perusahaan dan sebagainya

– Memberikan gambaran mengenai kondisi pasar dan langkah antisipasi yang harus

diambil untuk mengatasinya kepada direktur apabila ditemukan kondisi-kondisi

khusus yang harus segera diantisipasi

– Memberikan laporan/evaluasi kerja setiap bulan kepada direktur

– Turut bertanggung jawab dalam hal barang-barang inventaris perusahaan

– Mewakili direktur dalam urusan-urusan dengan pihak eksternal yang berhubungan

dengan kepentingan perusahaan

– Bersedia untuk menaati peraturan perusahaan yang berlaku

– Bertanggung jawab secara langsung kepada direktur

• Wewenang

– Menghadap ke instansi, melakukan negosiasi dan menandatangani surat-surat yang

berhubungan dengan proses tersebut

– Memberikan pandangan maupun keputusan akhir mengenai sanksi-sanksi yang

dikeluarkan oleh perusahaan yang disebabkan adanya pelanggaran oleh karyawan.

Diputuskan setelah mendapat petunjuk dari direktur

– Menetapkan dan menyetujui pengangkatan dan pemberhentian karyawan

perusahaan

– Memiliki batas wewenang untuk memutuskan pengeluaran perusahaan sebesar batas

yang telah ditentukan, di atas jumlah tersebut harus mendapat persetujuan direktur

Page 6: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

64

Accounting & Finance

• Tugas dan Tanggung Jawab

– Mengelola keuangan serta menyusun anggaran keuangan perusahaan

– Menjalankan kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan aspek keuangan dan

akuntansi

– Mempelajari dan menganalisa rencana penerimaan / pengeluaran kas / bank serta

membandingkannya dengan realisasi

– Memeriksa setoran uang hasil penjualan dan penerimaan lainnya

– Membuat catatan cheque / bilyet giro yang diterima dan dikeluarkan

– Menjaga dan mengawasi posisi kas / likuiditas keuangan perusahaan, sehingga

kelancaran pembayaran tidak terganggu

– Mengadakan pengawasan atas saldo kas yakni dengan cara melakukan perhitungan

kas (cash opname) secara periodik

– Membuat laporan harian kas / bank setiap hari dan bertanggung jawab atas

kebenaran laporan yang disajikan

– Menolak penerimaan / pengeluaran yang tidak melalui prosedur

– Bertanggung jawab secara langsung kepada Branch Manager

– Bersedia menaati peraturan perusahaan yang berlaku

• Wewenang

– Memiliki wewenang untuk menyetujui penerimaan dan pengeluaran uang

perusahaan sesuai dengan kebijakan keuangan yang telah ditetapkan

– Memberikan sanksi-sanksi yang dianggap perlu atas pelanggaran yang dilakukan

oleh para karyawan setelah mendapat persetujuan dari Branch Manager dan direktur

Page 7: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

65

International dan Domestic Ticketing Staff

• Tugas dan Tanggung Jawab

– Menguasai dengan baik informasi mengenai produk jasa yang ditawarkan oleh

perusahaan dan memberikan informasi selengkap-lengkapnya kepada pelanggan

– melakukan penjualan tiket maskapai penerbangan kepada pelanggan dengan tujuan

luar negeri dan dalam negeri

– Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang berhubungan dengan tiket, seperti

mengecek status ketersediaan tiket maskapai yang diinginkan oleh pelanggan

– Melakukan pemesanan tiket terhadap maskapai penerbangan yang diinginkan oleh

pelanggan

– Bertanggung jawab secara langsung kepada Branch Manager

– Bersedia menaati peraturan yang berlaku dalam perusahaan

Document staff

• Tugas dan tanggung jawab

– Memiliki tanggung jawab untuk melayani pengurusan dokumen perjalanan konsumen

seperti passpor, visa, exit permit dan sebagainya

– Bertanggung jawab secara langsung kepada Branch Manager

– Bersedia menaati peraturan yang berlaku dalam perusahaan

Tours staff

• Tugas dan Tanggung Jawab

– Menguasai dengan baik informasi mengenai produk jasa yang ditawarkan oleh

perusahaan dan memberikan informasi selengkap-lengkapnya kepada pelanggan

Page 8: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

66

– Melakukan penjualan paket-paket tour (in-bound dan out-bound tour, incentive tour,

individual tour) voucher pemesanan kamar hotel, dengan pelanggan baik di dalam

maupun luar negeri

– Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang berhubungan dengan pengurusan

jadwal perjalanan konsumen, jumlah peserta serta mengecek status ketersediaan

kamar hotel yang dituju oleh pelanggan baik domestik maupun luar negeri

– Melakukan pemesanan kamar hotel dan berkoordinasi dengan bagian Ticketing

dalam mengatur perjalanan yang telah dipesan oleh pelanggan

– Bertanggung jawab mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan in-

bound dan out-bond tour

– Bertanggung jawab secara langsung kepada Branch Manager

– Bersedia menaati peraturan yang berlaku dalam perusahaan

Messangers

• Tugas dan Tanggung Jawab

– Mengantar dokumen-dokumen atau tiket, voucher hotel kepada pelanggan yang

melakukan transaksi

– Bertanggung jawab untuk melakukan transaksi apabila konsumen melakukan Cash

On Delivery (COD) dan menyampaikannya pada bagian Accounting dan Finance

– Bertanggung jawab secara langsung kepada accounting dan Finance

– Bersedia menaati peraturan yang berlaku dalam perusahaan

Page 9: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

67

3.4 Produk dan Jasa PT.Interlink Tours & Travel Jakarta

Adapun pilihan produk dan jasa yang ditawarkan oleh Interlink antara lain:

1. Inbound dan Domestic Tours

2. Outbound dan International Tours

3. International dan Domsetic Ticketing

Maskapai penerbangan International :

- Korean Air

- Air French

- Lufthansa

- Thay Airways

- Philipines Airlines

- Malaysia Airlines

- Gulf Air

- Japan Airlines

- KLM

- SQ

- Quantas

- Cathay Pacific

- China Airlines

- Dan sebagainya

Maskapai Penerbangan Domestik :

- Garuda Indonesia

- Lion Air

- Batavia Air

- Adam Air

Page 10: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

68

- Sriwijaya Air

- Merpati Air

- Dan sebagainya

4. Convension, Seminars, Conggress and Exibihition

5. Travel Document Division :

- Indonesian pasport

- Visa Extension (Social or Kultural Business)

- Exit permit or Exit Re-entry Permit or Exit Permit only (EPO)

- International Driving License

6. Hotel room reservation (domestic and abroad) with voucher on special rate

7. Special Interest Tours

- Business Orientation Tours

- Heritage sight seeing Tours

- Other Tours on request

8. Overseas Studies

- Counselling in choosing study

- Providing accommodation

- Helping in applying student visa

Page 11: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

69

3.5 Analisis PORTER PT. Interlink Tours & Travel Jakarta

Terdapat 5 kekuatan kompetitif Michael Porter atau matriks Porter yang menganalisis

persaingan bisnis perusahaan Interlink berdasarkan 5 aspek utama , yakni :

Gambar 3.2 Model lima kekuatan persaingan dalam Industri Interlink Sumber : Interlink (2007)

1. Potensi masuknya Pesaing baru

Bisnis jasa "manajemen" wisata ini termasuk salah satu sektor usaha yang potensial,

Rutinitas harian yang terkadang menjemukan membuat banyak orang yang ingin

menikmati masa santai saat liburan tiba dan tempat wisata menjadi salah satu alternatif.

Tujuannya tentu untuk rekreasi, relaksasi, dan menambah pengalaman. Pentingnya arti

liburan ini telah mendorong peluang usaha di sektor pariwisata. Salah satu bentuknya

bisa berupa biro travel atau operator tur. Sehingga dapat dikatakan bahwa potensi

masuknya pesaing baru dalam industri ini cukup tinggi.

Selain faktor di atas, alasan lainnya adalah dikarenakan hambatan untuk terjun

dalam industri ini relatif kecil. Dalam industri ini juga produk dan jasa yang ditawarkan

Page 12: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

70

oleh banyaknya biro jasa perjalanan relatif sama, tidak banyak menunjukkan adanya

variasi dan diferensiasi produk.

2. Perseteruan di antara perusahaan yang bersaing

Persaingan antara perusahaan sejenis dalam industri ini dapat dibilang sangat tinggi.

Selain datang dari pesaing yang baru memasuki pasar, tetapi juga banyaknya biro jasa

perjalanan yang telah lama berdiri dan memiliki pangsa pasar yang sama yakni, segmen

pasar menengah dan menengah ke atas. Menurut Direktur Interlink, sekarang pemain

travel ada seribu empat ratusan dan yang besar ada tiga puluhan lebih seperti Smailing,

Anta, Panorama, Wita, Bayu Buana, dan sebagainya. Untuk dapat bertahan dalam bisnis

ini, sebenarnya sangat sederhana yakni dengan memiliki kepercayaan penuh dari

pelanggan dan masyarakat serta menempatkan kualitas dan layanan kepada konsumen

sebagai yang terpenting. Banyak sekali perusahaan Tours dan Travel yang menjadi

pesaing Interlink khususnya di daerah Jakarta, beberapa di antaranya telah memiliki

pengalaman yang cukup tinggi di bidang ini antara lain karena tahun didirikannya hampir

bersamaan dengan Interlink, bahkan ada yang lebih lama dari Interlink. Beberapa

perusahaan tours dan Travel yang dapat dikatakan menjadi pesaing Interlink antara lain:

Page 13: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

71

Tabel 3.1 Beberapa perusahaan pesaing Interlink

Sumber: Interlink dan penulis

3. Potensi Pengembangan Produk Pengganti / produk subtitusi

Potensi pengembangan produk pengganti / Produk subtitusi menggantikan produk

utama dalam dunia industri ini sangat tinggi. Direktur Interlink mengatakan ancaman

produk subtitusi sebagian besar cenderung datang dari perusahaan jasa yang

menawarkan pengurusan dokumen (passport, visa dll), penjualan voucher hotel langsung

dari agen atau supplier dan maskapai penerbangan itu sendiri juga menjadi ancaman

No. Nama Perusahaan Keterangan 1.

Smailing Tours & Travel

Jl. Majapahit No.28

Jakarta Pusat

Phone : +62-21-3800022

Fax : +62-21-3452820

2.

Wita Tour

Jl. Balik Papan No. 5 Jakarta Pusat 10160

Phone : +62-21-2312338

Fax : +62-21-3500503

Email : [email protected]

http://www.witatour.com/

3.

Panorama Tours

Jl. Balikpapan 22-B

Jakarta Pusat

Phone : +62-21-376782

Fax : +62-21-3451027

4.

Anta Tour (Pusat)

Hayam Wuruk 88, Jakarta 11160

+62-21-6262666, 6296908, 6250171, 6253919 / +62-21-

6597487, 6000170, 6597342, 6000170

[email protected]

http://www.anta tour.com

5. Nitour Inc.

Jl. Majapahit No.2

Jakarta Pusat

Phone: +62-21-383844

Fax : +62-21-3840955

6.

Bayu Buana

Jl. Ir.H. Juanda III No.2A Jakarta 10120, INDONESIA

Telp: ( 021) 2350 9999 / Hunting

Fax : (021) 3517432, 3861955

E-mail : [email protected]

Page 14: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

72

yang cukup serius khususnya belakangan ini. Lambat laun semakin banyak National

Carrier yang menjalankan sistem on-line dalam pemesanan dan penjualan tiketnya,

contohnya Adam Air, Garuda Indonesia, dan awal Oktober tahun lalu Lion Airlines

menggandeng Astagatours memperkenalkan penjualan tiket on-line.

Pemesanan dan penjualan tiket secara on-line bukan hanya berpengaruh pada

pelayanan yang lebih cepat dan efisiensi bagi pelanggan, tetapi juga pada tingkat harga

yang ditawarkan. Alasannya, maskapai penerbangan tidak perlu mengeluarkan

commission fee karena tiketnya dijual secara langsung oleh mereka sendiri, dengan kata

lain harga tiket dapat dijual lebih rendah, dan bisa saja dengan penjualan on-line ini,

komisi otomatis hilang. Selain itu, Biro perjalanan tidak akan dapat menekan harga

serendah mungkin, sebab pemasukannya tergantung dari “commission fee” tersebut.

Karenanya dalam era “commission free”, biro perjalanan harus pula berubah dari

semula hanya menerima order, menjadi konsultan wisata berlatar belakang kuat IT,

sebab dua kunci pendorong ekonomi sekarang ini tidak lain adalah Information

Technology dan International Travel (perjalanan wisata global).

4. Kekuatan tawar pemasok

Interlink memiliki beberapa pemasok dalam mendukung proses bisnisnya. Kekuatan

tawar Pemasok sangat kuat dikarenakan jalannya aktivitas bisnis ini tergantung dari

pemasok tersebut, seperti pemesanan dan penjualan tiket pesawat, voucher hotel, dan

sebagainya. Selain itu, tidak banyak pemasok yang memiliki pengalaman dan lamanya

hubungan yang sudah terjalin. Adapun yang menjadi pemasok utama Interlink selama ini

adalah ABACUS, kemudian pemasok lainnya adalah MG Holiday atau AsianLink. ABACUS

bermarkas di Singapura dan berdiri Mei 1988, ABACUS International merupakan

perusahaan terbesar di Asia Pasifik yang memasarkan jasa informasi dan Computer

Reservation System (CRS).

Page 15: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

73

5. Kekuatan tawar konsumen

Menurut Direktur Interlink, pangsa pasar Interlink adalah segmen menengah dan

menengah ke atas yang terdiri dari pelanggan perseorangan dan perusahaan. Kekuatan

tawar konsumen memiliki kesamaan dengan kekuatan tawar pemasok yakni sangat tinggi.

Penyebabnya adalah pasar industri ini memiliki banyak perusahaan sejenis yang bergerak

dalam bidang yang sama (produk dan jasa yang ditawarkan sejenis), selain itu juga para

konsumen tidak terikat dengan layanan perusahaan tertentu. Konsumen cenderung

melakukan perbandingan terlebih dahulu sebelum menetapkan pilihannya, bukan hanya

dari segi harga tetapi juga kualitas pelayanan dari banyaknya pilihan perusahaan yang

ada.

Dalam kenyataannya, konsumen menghubungi misalnya saja ke PT. X Tours &

Travel untuk menanyakan tersedianya tiket pesawat yang di inginkannya tujuan kota A.

Kemudian konsumen akan menanyakan berapa harga tiket tersebut. Namun setelah itu,

konsumen juga akan menghubungi Tours dan Travel lainnya untuk mengetahui harga

tiket tersebut apakah ada yang lebih rendah. Jika konsumen mendapatkan harga yang

lebih rendah dengan kualitas yang sama, maka otomatis akan mengambil tiket dengan

harga yang lebih rendah tersebut. Itulah sebabnya daya tawar konsumen menjadi kuat

dalam bisnis ini.

Page 16: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

74

3.6 Analisis Tahap Masukan

3.6.1 Evaluasi Faktor Internal (EFI) PT.Interlink

Faktor-faktor internal ini didapatkan dari hasil interview dengan direktur Interlink.

Faktor – Faktor tersebut antara lain :

Tabel 3.2 Faktor-faktor kekuatan (Strength) PT.Interlink

Pilihan produk dan jasa yang lengkap dan beragam S1

Interlink telah berpengalaman dalam industri Tours & Travel S2

Penawaran harga yang bersaing S3

Manajemen yang berorientasi pada kualitas S4

Memiliki reputasi baik dan kepercayaan pelanggan S5

Tabel 3.3 Faktor-faktor Kelemahan (Weakness) PT.Interlink

Kurangnya kegiatan promosi W1

Jangkauan pemasaran dan penjualan relatif kecil W2

Inovasi produk jasa yang relatif rendah W3

Proses bisnis masih berlangsung secara konvensional W4

Tidak memanfaatkan perkembangan IT dengan maksimal W5

Keterangan :

Strength (S)

• Interlink telah berpengalaman dalam industri Tours dan Travel

Perusahaan Interlink telah menjalankan bisnisnya selama kurang lebih 20 tahun.

Didirikan pada tahun 1982, pada tahun 2007 ini Interlink telah memasuki usia 25

tahun yang merupakan waktu yang cukup lama bagi sebuah perusahaan untuk

mendapatkan banyak pengalaman dan semakin memantapkan bisnisnya di industri

ini.

Page 17: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

75

• Pilihan produk dan jasa yang lengkap dan beragam

Interlink Tours & Travel melayani penjualan produk yang dapat dibilang sangat

lengkap. Pilihan produk dan jasa yang ditawarkan oleh Interlink antara lain:

1. Inbound dan Domestic Tours

2. Outbound dan International Tours

3. International dan Domsetic Ticketing

4. Convension, Seminars, Conggress and Exibihition

5. Travel Document Division

6. Hotel room reservation (domestic and abroad) with voucher on special rate

7. Special Interest Tours

8. Overseas Studies

• Penawaran harga yang bersaing

Interlink bukanlah satu-satunya perusahaan yang bergerak dalam bidang Tours dan

Travel sebaliknya banyak perusahaan yang bergerak dalam bidang yang sama.

Bahkan dapat dibilang bidang bisnis ini semakin menjamur di Indonesia khususnya

Jakarta. Kerenanya Interlink selalu menawarkan harga yang bersaing kepada

pelanggan untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan mencari

pelanggan baru serta tanggap terhadap berbagai perubahan yang terjadi dalam

masalah harga produk dan jasa yang ditawarkan.

• Memiliki reputasi baik dan kepercayaan pelanggan

Banyak pelanggan individual maupun perusahaan yang telah menaruh kepercayaan

pada Interlink. Hingga tahun 2007 ini Interlink telah menjalin kerjasama dengan

beberapa perusahaan dan individu yang telah menjadi pelanggan tetap Interlink

dalam pengurusan paket-paket Tour serta pemesanan produk jasa Interlink lainnya.

Page 18: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

76

Berikut beberapa perusahaan yang telah menjadi pelanggan Interlink antara lain:

1. PT. INTI - Wisma BNI'46, Jl. Sudirman, Jakarta

2. PT. Indonesia Farma, Jl. Tambak 2, Jakarta.

3. PT. Beringin Karya Sejahtera, Jl. Veteran II, Jakarta.

4. PT. Kalimutu, Tebet Dalam I/G No.16, Jakarta.

5. PT. Nihon Sema Ind., Chase Plaza Lt.7, Jl. Sudirman, Jakarta.

6. PT. Sunti Sepuri Farma, Gd.Nugra Santana, Jl.Sudirman, Jakarta.

7. PT. Zeus Prima Garda, Mampang Prapatan 15/18, Jakarta.

8. PT. Siga Perdana, Jl. TB Simatupang Kav.1, Cilandak, Jakarta.

9. PT. Andima, Tebet Timur Dalam 8X/20, Jakarta.

10. PT. Trimitra, Komplek PTC, Ruko 8C/19, Jakarta Timur.

11. PT. Dairy;and, Bintaro Raya 10A, Jakarta.

12. PT. S.P.M., Jl. Gunawarman 79, Jakarta.

13. PT. Ayutrans, Jl. Asem baris Raya, Jakarta Selatan.

14. PT. Intl. Auction Multi, Jl. Benjamin Sueb Blk.C3, Kemayoran, Jakarta.

15. Dept. Perhubungan, Jl. Merdeka Barat 8, Jakarta.

16. dan lain-lain.

• Manajemen yang berorientasi pada kualitas

Manajemen Interlink selalu mengutamakan kualitas terhadap setiap produk dan jasa

yang ditawarkan pada pelanggan. Hal ini sesuai dengan yang telah disebutkan pada

misi Interlink yakni menujukkan performa yang baik yang memiliki arti bertanggung

jawab sepenuhnya kepada pelanggan. Melayani segmen pasar menengah dan

menengah ke atas yang relatif mengutamakan kualitas maka kualitas produk dan

jasa yang ada menjadi perhatian yang utama bagi Interlink.

Page 19: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

77

Weakness (W)

• Kurangnya kegiatan promosi

Kegiatan promosi yang dilakukan Interlink melalui Sales-Call atau Courtessy-Call

yakni dengan mengunjungi pelanggan oleh staff marketing/Travel-Consultant, pada

umumnya sasaran utamanya adalah perusahaan atau instansi/organisasi dan selama

ini sering mengandalkan publikasi perusahaannya melalui selebaran atau brosur

kemudian dikirim via pos atau fax ke klien. Kegiatan promosi lainnya adalah iklan di

koran “Kompas” atau melalui iklan bersama (konsorsium) dengan agen travel lainnya

atau maskapai penerbangan, namun kegiatan ini dapat terbilang relatif jarang

dilakukan. Sehingga walaupun sudah cukup lama berdiri, nama Interlink belum

begitu dikenal oleh masyarakat luas.

• Proses bisnis masih berlangsung secara konvensional

Selama ini Interlink masih bersifat konvesional, baik dalam kegiatan pemasaran

ataupun penjualannya. Interlink masih mengandalkan telepon dan e-mail dalam

pelayanan terhadap konsumennya.

• Jangkauan pemasaran dan penjualan yang relatif kecil

Dengan kurangnya bentuk kegiatan bentuk promosi dan tidak didukung oleh

teknologi Internet maka jangkauan pasarnya masih relatif kecil, yakni hanya yang

berada di sekitar daerah kantor Interlink dan rekanan perusahaan yang telah

menjalin kerjasama dengan Interlink Jakarta. Dengan kecilnya jangkauan pemasaran

maka penjualan juga tidak akan maksimal.

• Tidak memanfaatkan perkembangan IT dengan maksimal

Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, proses bisnis Interlink sampai sekarang

ini masih berlangsung secara konvensional, padahal kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi, khususnya teknologi Internet sudah cukup maju. Banyak perusahaan

Page 20: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

78

sejenis yang telah didukung oleh teknologi Internet mulai dari penjualan ataupun

hanya sebatas pemasarannya saja.

• Inovasi produk dan jasa yang relatif rendah

Perusahaan Interlink Jakarta memiliki banyak pilihan produk dan jasa. Produk dan

jasa yang ditawarkan tergolong lengkap, akan tetapi banyak industri sejenis yang

memiliki kesamaan dalam penawaran produk dan jasa tersebut, seperti penjualan

tiket, menyediakan peket tour baik dalam maupun luar negeri, dan sebagainya.

Dalam kondisi pertumbuhan industri yang cepat serta persaingan dengan industri

sejenis, inovasi akan produk dan jasa akan memberikan keunggulan kompetitif

tersendiri bagi Interlink.

3.6.2 Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) PT. Interlink

Sama halnya dengan faktor-faktor Internal, Faktor-faktor eksternal ini didapatkan

dari hasil interview dengan direktur Interlink. Berikut faktor-faktor tersebut :

Tabel 3.4 Faktor-faktor Ancaman (Threats) bagi Interlink

Meningkatnya commission free karena penjualan tiket on-line oleh maskapai

penerbangan tertentu

T1

Persaingan dengan perusahaan sejenis yang semakin tinggi T2

Meningkatnya ancaman terorisme pada negara-negara tertentu T3

Kondisi perekonomian Indonesia yang tidak stabil T4

Terjadinya bencana alam di berbagai wilayah Indonesia dan beberapa negara di

dunia

T5

Page 21: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

79

Tabel 3.5 Faktor-faktor Peluang (Opportunities) bagi Interlink

Maraknya negara-negara yang gencar mempromosikan negaranya menjadi objek

wisata

O1

Target pasar meningkat O2

Meningkatnya Iklim perdagangan Internasional O3

Peningkatan daya tarik masyarakat terhadap teknologi Informasi O4

Isu kebijakan pemerintah menghapuskan fiskal luar negeri O5

Keterangan :

Threats (T)

• Meningkatnya commission free karena penjualan tiket on-line oleh maskapai

penerbangan tertentu

Sekarang ini jika konsumen ingin memesan dan membeli tiket pesawat, sudah dapat

dilakukan secara on-line. Pelayanan tersebut telah diperkenalkan oleh beberapa

maskapai penerbangan national carrier seperti Adam Air, Garuda Indonesia, dan Lion

Airlines. Melalui Internet memungkinkan maskapai/supplier langsung berhubungan

dengan klien (calon pengguna jasa/penumpang) untuk booking maupun customer

service yang lebih baik dan cepat. Seperti yang pernah disinggung pada analisis

Porter, bahwa era commission free sudah mulai merambah ke industri perjalanan

wisata dan hampir semua biro wisata/agen penjualan tiket pendapatannya

tergantung dari commission fee. Jelas dengan adanya sistem penjualan on-line ini,

sistem komisi otomatis hilang. Trend penjualan tiket di Internet kini makin populer

karena jauh lebih mudah daripada cara konvensional. Langkah ini ditempuh, tidak

lain untuk mempertahankan eksistensinya serta perusahan penerbangan harus

berlomba menyediakan kemudahan (agar dapat besaing dan bertahan).

Page 22: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

80

• Meningkatnya ancaman terorisme pada negara-negara tertentu

Terorisme masih menjadi kekhawatiran utama, terhitung sejak terjadinya peristiwa

megateror "Serangan 11 September" empat tahun lalu, aksi terorisme seakan tidak

pernah berhenti mengusik kehidupan umat manusia di dunia. Sebut saja, kejadian

terorisme di Indonesia, Thailand, Filipina, Sri Lanka, Nepal, Inggris, dan negara

lainnya, telah membuat masyarakat global hidup tidak tenang. Aksi terorisme juga

telah melumpuhkan sejumlah aktivitas industri di berbagai tempat. Misalnya, akibat

penetapan kebijakan travel warning di sejumlah negara, banyak industri pariwisata

bangkrut karena minimnya jumlah pengunjung yang berwisata. Akibat lainnya, aksi

tersebut telah membuat sejumlah masyarakat jadi paranoid. Masyarakat dihinggapi

berbagai macam ketakutan, seperti takut berpergian jauh, takut naik bus, takut

menumpang pesawat terbang, dan takut menginap di hotel.

• Kondisi perekonomian Indonesia yang tidak stabil

Indonesia saat ini masih menghadapi kelima tantangan dalam upaya meningkatkan

perekonomian, yaitu pengangguran, investasi di sumber daya alam, inflasi,

keamanan, dan daya saing di tingkat regional. Kondisi perekonomian yang tidak

stabil di Indonesia akan memiliki dampak yang cukup besar pada bisnis ini. Jika

tingkat perekonomian negara menurun maka masyarakat yang tinggal di negara

tersebut juga akan terkena imbasnya, dengan tingkat kesejahteraan masyarakat

menurun hal ini akan mengakibatkan berkurangnya jumlah konsumen yang akan

melakukan perjalanan domestik ataupun luar negeri.

Page 23: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

81

Gambar 3.3 Pertumbuhan ekonomi Indonesia Maret 2005 – Maret 2007

(Sumber : http://www.bi.go.id, 23 Oktober 2007)

• Persaingan dengan perusahaan sejenis yang semakin tinggi

Sekarang ini pemain travel di Jakarta sendiri ada sekitar seribu empat ratusan dan

yang besar ada tiga puluhan lebih seperti Bayu Buana, Smailing, Anta, Wita , Avia

Best tour, Dwi Daya, Golden Rama, dan sebagainya, sehingga industri ini memiliki

tingkat persaingan yang tinggi. Pasar bisnisnya terdapat banyak penjual dan banyak

pembeli dan untuk masuk dalam industri ini tidak terdapat adanya hambatan yang

relatif besar. Selain itu, Produk jasa yang ditawarkan di antara perusahaan-

perusahaan tersebut juga relatif sama. Dengan demikian setiap konsumen bebas

melakukan perbandingan harga dan kualitas sebelum terlebih dahulu melakukan

pembelian.

• Terjadinya bencana alam di berbagai wilayah Indonesia dan beberapa negara di

dunia

Bencana alam merupakan momok yang menakutkan bagi industri pariwisata.

Kemunculannya dapat mematikan jantung industri ini, setidaknya dalam jangka

pendek dikarenakan infrastruktur yang rusak, banyaknya warga yang mengungsi

serta ketakutan akan terjadinya bencana alam susulan. Dewasa ini beberapa negara-

Page 24: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

82

negara di dunia dilanda oleh bencana alam; gempa bumi di kawasan Asia yang di

ikuti oleh peringatan isu tsunami, angin ribut dan banjir di RRC, sebagian kawasan

Eropa dan Amerika, dan yang paling terbaru adalah adanya gelombang panas yang

melanda kawasan Amerika dan Eropa. Hal-hal tersebut akan menciptakan kesan

negatif yang membuat wisatawan takut untuk berpergian serta mengurungkan

niatnya untuk melakukan perjalanan.

Opportunities (O)

• pangsa pasar meningkat karena besarnya pasar yang dapat dijangkau

Pangsa pasar di Indoneisa dapat dibilang bertambah karena sekarang banyaknya low

cost carrier seperti Air Asia, Adam Air, Lion Air, dan sebagainya, sehingga yang

dulunya naik kereta atau bus sekarang mereka akan naik pesawat karena harga

relatif tidak berbeda jauh, sedangkan waktu tempuhnya sangat jauh berbeda.

Misalnya saja, jika kita naik kereta api jurusan Jakarta-Solo ditempuh dengan waktu

8-10jam, maka dengan pesawat dapat ditempuh hanya sekitar 55 menit dengan

harga tiket yang tidak jauh berbeda, hanya terpaut kurang lebih Rp.50 ribuan

(khusus maskapai yang low cost carrier). Pasar Indonesia juga tergolong cukup

besar, negara Indonesia memiliki puluhan provinsi, belasan ribu pulau, dan beragam

suku bangsa. Potensi ini sangat besar untuk dikembangkan dalam industri

pariwisata. Karena setidaknya di Indonesia sendiri memiliki banyak tempat yang

dapat dikunjungi oleh para wisatawan domestik.

• Iklim perdagangan internasional yang semakin kuat

Iklim perdangangan dunia sekarang ini telah masuk dalam era perdagangan bebas

(globalisasi), banyak negara menjadi lebih terbuka dengan melakukan kerjasama

dengan negara lainnya. Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan

perdagangan internasional, di antaranya untuk memenuhi kebutuhan barang dan

Page 25: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

83

jasa dalam negeri, adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan

dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi, keinginan memperoleh

keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara, serta keinginan menjalin

hubungan politik dan dukungan dari negara lain.

• Rencana kebijakan pemerintah menghapuskan fiskal luar negeri

Pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di depan DPR-RI yang akan

menghapus kebijakan fiskal luar negeri tahun 2010 bukanlah isu baru karena

penghapusan fiskal luar negeri telah lama diwacanakan pemerintah. Di kawasan

ASEAN tinggal Indonesia yang masih menerapkan pungutan fiskal. Fiskal luar negeri

yang besarnya Rp 200 ribu - Rp 1 juta per orang selama ini sering memberatkan

masyarakat yang ingin berlibur ke luar negeri, khususnya bagi masyarakat yang

finansialnya terbatas. Kebijakan menghapus fiskal akan berimbas positif pada industri

penerbangan dan perusahaan jasa layanan wisata. Alasannya, kebijakan tersebut

berpeluang besar meningkatkan lalu lintas penerbangan internasional dan

pemesanan paket-paket tour ke mancanegara.

• Maraknya negara-negara yang gencar mempromosikan negaranya menjadi objek

wisata

Dapat dilihat di beberapa iklan baik di media cetak ataupun di elektronik sekarang ini

beberapa negara gencar mempromosikan negaranya sebagai objek wisata. Contoh

beberapa negara tersebut di antaranya “Amazing Thailand”, atau kita sering

mendengar slogan yang berbunyi “Malaysia, Truly Asia”, menyusul Singapura dengan

“Uniquely Singapore” dan Korea Selatan (Soul of Asia) yang memakai “Rain” aktor

kenamaan Korsel sebagai bintang iklannya agar menjadi daya tarik tersendiri untuk

mengunjungi Korsel. Pada tahun 2008 Indonesia juga akan menyusul negara-negara

tersebut mempromosikan pariwisata Indonesia melalui “Visit Indonesia 2008” dengan

Page 26: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

84

mengadakan lebih dari 100 event yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia

untuk menarik wisatawan.

• Peningkatan daya tarik masyarakat terhadap teknologi informasi

Pada akhir 2006, jumlah pengguna Internet di Indonesia mencapai 18 juta orang.

Menurut Dirut PT.Telkom, Arwin Rasyid, dengan jumlah pengguna Internet sebesar

18 juta, pengguna Internet di Indonesia menjadi yang terbesar di kawasan Asia.

pengguna Internet di Indonesia menjadi yang terbesar di kawasan Asia, sedangkan

kawasan Asia sendiri merupakan pengguna Internet terbesar di dunia, yakni sebesar

37% dari jumlah seluruh pengguna Internet di dunia. Kemajuan akan pentingnya

teknologi informasi di Indonesia salah satunya dapat dilihat dengan adanya iklan di

televisi mengenai “Telkom Goes to School, membantu mencerdaskan Anak

Indonesia”.

Gambar 3.4 World Internet Users sampai dengan Juni 2007 (Sumber : http://www.internetworldstats.com/stats.htm, 27 Oktober 2007)

Page 27: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

85

3.6.3 Matriks EFI dan EFE PT. Interlink

Matriks ini diperoleh dari evaluasi faktor-faktor Internal dan Eksternal. Faktor-faktor

yang telah didapatkan baik Internal maupun eksternal dan pilihan-pilihan, skala dan prioritas

yang didapatkan melalui interview dengan direktur Interlink telah lengkap, maka tahap

berikutnya adalah menginput data tersebut untuk kemudian dihitung dengan menggunakan

metode perbandingan berpasangan dan normalisasi.

Perusahaan akan memiliki posisi internal yang kuat dan respon yang baik terhadap

peluang dan ancaman apabila memiliki nilai berada di atas rata-rata yakni 2,5.

Tabel 3.6 Matriks EFI

MATRIKS EFI

bobot peringkat nilai

Pilihan produk dan jasa yang lengkap dan beragam S1 0,1 4 0,4

Interlink telah berpengalaman dalam industri Tours & Travel S2 0,13 4 0,52

Penawaran harga yang bersaing S3 0,12 3 0,36

Manajemen yang berorientasi pada kualitas S4 0,11 3 0,33

Memiliki reputasi baik dan kepercayaan pelanggan S5 0,1 4 0,4

Kurangnya kegiatan promosi W1 0,09 1 0,09

Jangkauan pemasaran dan penjualan relatif kecil W2 0,11 1 0,11

Inovasi produk dan jasa yang relatif rendah W3 0,08 2 0,16

Proses bisnis masih berlangsung secara konvensional W4 0,1 1 0,1

Tidak memanfaatkan perkembangan IT dengan maksimal W5 0,07 2 0,14

Total 1 2,61

Keterangan : peringkat 1 = kelemahan besar

Peringkat 2 = kelemahan kecil

Peringkat 4 = kekuatan besar

Peringkat 3 = kekuatan kecil

Page 28: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

86

Tabel 3.7 Matriks EFE

MATRIKS EFE

bobot peringkat nilai

Meningkatnya commission free karena penjualan tiket on-line oleh maskapai

penerbangan tertentu

T1 0,11 4 0,44

Persaingan dengan perusahaan sejenis yang semakin tinggi T2 0,1 4 0,4

Meningkatnya ancaman terorisme pada negara-negara tertentu T3 0,1 2 0,2

Kondisi perekonomian Indonesia yang tidak stabil T4 0,1 3 0,3

Terjadinya bencana alam di berbagai wilayah Indonesia dan beberapa

negara di dunia

T5 0,11 3 0,33

Maraknya negara-negara yang gencar mempromosikan negaranya menjadi

objek wisata

O1 0,1 4 0,4

Target pasar meningkat O2 0,14 3 0,42

Meningkatnya Iklim perdagangan Internasional O3 0,1 2 0,2

Peningkatan daya tarik masyarakat terhadap teknologi Informasi O4 0,08 2 0,16

Isu kebijakan pemerintah menghapuskan fiskal luar negeri O5 0,08 2 0,16

Total 1 3,01

Keterangan : peringkat 4 = respon luar biasa

Peringkat 3 = respon di atas rata-rata

Peringkat 2 = respon rata-rata

Peringkat 1 = respon jelek

Total nilai yang dibobot tertinggi untuk suatu organisasi adalah 4,0 dan yang

terendah adalah 1,0. Rata-rata nilai yang dibobot adalah 2,5. Dan Total nilai EFI yang

didapatkan oleh perusahaan adalah sebesar 2,61, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan

memiliki posisi internal yang cukup baik (di atas 2,5). Sedangkan untuk total nilai EFE

sebesar 3,01, ini mengindikasikan bahwa perusahaan memberikan respon yang sangat baik

terhadap peluang-peluang dan ancaman yang ada dalam industri atau dengan kata lain,

strategi perusahaan secara efektif memanfaatkan peluang yang ada dan meminimalkan

pengaruh negatif dari ancaman eksternal.

Page 29: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

87

3.6.4 Matriks Profil Kompetitif (CPM) PT. Interlink

Matriks CPM mengidentifikasi pesaing utama serta kekuatan dan kelemahannya.

Interlink memiliki banyak pesaing, namun yang menjadi pesaing terdekatnya yakni Smailing

tours & Travel dan Panorama Tours.

Tabel 3.8 Competitive Profile Matrix (CPM)

Interlink Tours & Travel Smailing Tours & Travel Panorama Tours faktor penentu

keberhasilan bobot

peringkat nilai Peringkat Nilai Peringkat nilai

Iklan 0.20 1 0.2 3 0.6 2 0.4

Penjualan 0.20 2 0.4 4 0.8 3 0.6

Daya saing harga 0.10 3 0.3 3 0.3 3 0.3

Manajemen 0.05 3 0.15 3 0.15 3 0.15

Loyalitas pelanggan 0.10 4 0.4 4 0.4 4 0.4

Pangsa pasar 0.15 2 0.3 3 0.45 3 0.45

Kualitas produk 0.10 4 0.4 4 0.4 4 0.4

pengalaman 0.10 4 0.4 4 0.4 4 0.4

TOTAL 1 2.55 3.5 3.1

Keterangan : peringkat 4 = kekuatan besar

Peringkat 3 = kekuatan kecil

Peringkat 2 = kelemahan kecil

Peringkat 1 = kelemahan besar

Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa Interlink memiliki total nilai 2,55

sedangkan pesaingnya masing-masing Smailing Tours & Travel dan Panorama Tours

memperoleh nilai 3,5 dan 3,1. Terlihat bahwa posisi Interlink berada di bawah para

pesaingnya.

Page 30: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

88

3.7 Analisis Tahap Pencocokan

3.7.1 Matriks IE (Internal-Eksternal) PT. Interlink

Hasil dari evaluasi faktor Internal (IFE) dan Evaluasi Faktor Eksternal (EFE)

sebelumnya dapat dihubungkan ke dalam Matriks IE sebagai tahap pencocokan dari

kerangka perumusan strategi. Nilai IFE yang diperoleh adalah 2,61 dan EFE sebesar 3,01.

Maka perinciannya dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 3.5 Matriks IE Interlink

Dari gambar di atas terlihat bahwa Interlink berada pada sel II, sehingga perusahaan

tergolong perusahaan yang memiliki posisi internal yang sedang dan posisi eksternal yang

tinggi atau dengan kata lain perusahaan sedang mengalami pertumbuhan dan membangun

untuk menjadi perusahaan yang terbaik. Perusahaan dapat menggunakan strategi intensif

yakni dengan penetrasi pasar dan pengembangan produk dapat digunakan dalam rangka

mendukung proses tersebut. Penulis menyarankan strategi tersebut dengan

mempertimbangkan kondisi Interlink.

Page 31: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

89

3.7.2 Matriks TOWS PT. Interlink

Strengths (S)

1. Pilihan produk dan jasa

yang lengkap dan beragam

2. Interlink telah

berpengalaman dalam

industri

3. Memiliki reputasi baik dan

kepercayaan pelanggan

4. Penawaran harga yang

bersaing

5. Manajemen yang

berorientasi pada kualitas

Weakness (W)

1. Kurangnya kegiatan promosi

2. Jangkauan pemasaran dan

penjualan relatif kecil

3. inovasi produk dan jasa

yang relatif rendah

4. proses bisnis masih

berlangsung secara

konvensional

5. Tidak memanfaatkan

perkembangan IT dengan

maksimal

Opportunities (O)

1. Maraknya negara-negara yang

gencar mempromosikan

negaranya menjadi objek

wisata

2. Target pasar meningkat

3. Meningkatnya Iklim

perdagangan Internasional

4. Peningkatan daya tarik

masyarakat terhadap teknologi

Informasi

5. Isu kebijakan pemerintah

menghapuskan fiskal luar

negeri

Strategi SO

1. Mempertahankan kualitas

dan kepercayaan pelanggan

untuk mencapai penetrasi

pasar yang lebih dalam (S1,

S3, S5, O2)

2. Menawarkan lebih banyak

Lagi layanan paket tour ke

negara / daerah wisata

yang sedang diminati

dengan kualitas baik dan

harga bersaing

(pengembangan produk)

(S1,S4,S5,O1,O5,O3)

Strategi WO

1. Meningkatkan promosi

produk dan jasa Interlink

untuk menjangkau pasar

yang lebih luas (W1,W2, O2)

2. Mulai memanfaatkan

kemajuan IT untuk

mendukung pemasaran dan

penjualan konvensional, dan

dapat merampingkan biaya

pemasaran (W3,W4,W5,04)

Page 32: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

90

Threats (T)

1. Meningkatnya commission free

karena penjualan tiket on-line

oleh maskapai penerbangan

tertentu

2. Persaingan dengan

perusahaan sejenis yang

semakin tinggi

3. Meningkatnya ancaman

terorisme pada negara-negara

tertentu

4. Kondisi perekonomian

Indonesia yang tidak stabil

5. Terjadinya bencana alam di

berbagai wilayah Indonesia

dan beberapa negara di dunia

Strategi ST

1. mengkomunikasikan pada

pelanggan tentang produk

jasa Interlink yang selalu

memberikan kualitas yang

terbaik (S1,S5,S3,T2,T1)

2. menawarkan pilihan paket

hemat wisata pada

pelanggan (S1, S4, T4,T2)

3. menjalin kerjasama dengan

lembaga-lembaga sosial

domestik yang ingin

mengirimkan tim untuk

membantu korban bencana

alam (S2,S3,T5)

Strategi WT

1. memberikan diskon pada

event-event tertentu (W1,

T2)

2. memangkas produk jasa yang

yang tidak efektif diganti

dengan penawaran produk

jasa yang sedang diminati

pasar (W1, W3, T2)

Gambar 3.6 Matriks TOWS Interlink

Analisis dari matriks TOWS ini banyak didominasi pilihan strategi untuk

meningkatkan promosi dan pemasaran serta pengembangan produk untuk menyeimbangkan

dengan peluang dan ancaman yang ada. Namun dalam pelaksanaannya, Interlink dapat

mengidentifikasi, menganalisis dan mengevaluasi terlebih dulu dan melacak trend industri,

kompetisi dan pasar sekarang ini, dalam rangka menentukan strategi yang paling tepat.

Page 33: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

91

3.7.3 Matriks Strategi Besar (Grand Strategy Matrix) PT. Interlink

Matriks strategi besar didasarkan atas dua dimensi penilaian, yakni posisi persaingan

dan pertumbuhan pasar. Untuk posisi persaingan, nilainya dapat dilihat dari matriks CPM

yang telah dibahas sebelumnya, yakni Interlink memiliki total nilai 2,55 sedangkan

pesaingnya masing-masing Smailing Tours & Travel dan Panorama Tours memperoleh nilai

3,5 dan 3,1. Yang berarti posisi bersaing Interlink lemah dibandingkan dua pesaingnya.

Untuk pertumbuhan industri pasar tours & travel tergolong dalam pertumbuhan pasar yang

cepat.

Gambar 3.7 Grand Strategy Matrix Interlink

Pada matriks strategi besar, Interlink berada pada kuadran II. Penulis menyarankan

perusahaan menerapkan strategi Intensif dengan menerapkan strategi penetrasi pasar dan

pengembangan produk, mengingat perusahaan berada pada pertumbuhan pasar yang cepat

dan persaingan dalam industri cukup tinggi.

Page 34: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

92

3.7.4 Matriks SPACE PT. Interlink

Matriks SPACE ini merupakan alat pencocokan pada tahap 2. Terdiri dari kerangka

empat kuadran yang menunjukkan apakah strategi agresif, konservatif, defensif, atau

kompetitif yang paling cocok untuk Interlink.

Berikut adalah matriks SPACE untuk perusahaan Interlink:

Tabel 3.9 Variabel-variabel serta peringkat pada Matriks SPACE Keunggulan kompetitif (CA) peringkat

• Interlink memiliki pilihan produk jasa yang lengkap. • Interlink telah berdiri selama kurang lebih 25 tahun dalam industri

ini. • Biro wisata menjadi semakin kompetitif

-2 -2 -6 -10

Stabilitas Lingkungan (ES) peringkat • Peraturan pajak negara yang tidak kondusif karena adanya

perbedaan interpretasi dasar/objek kena pajak. • PERDA Jakarta yang kontra produksi karena banyaknya aturan-

aturan yang menyulitkan bagi perusahaan Tours & Travel. • Laju inflasi tahunan tercatat sebesar 5,77%, lebih kecil dari tahun

sebelumnya

-5

-6

-3

-14

Kekuatan Keuangan (FS) peringkat • Interlink hanya mengalami break even selama 3 tahun terakhir ini. • Penjualan tahun 2007 sampai bulan September meningkat 20%

dibanding tahun sebelumnya.

1 3 4

Kekuatan Industri (IS) peringkat

• Peraturan pemerintah Indonesia sangat mendukung industri ini • Hambatan untuk masuk dalam industri ini relatif kecil, sehingga

mudah memasuki industri ini • Dalam penghargaan The World's Best 2007 versi majalah Travel

and Leisure, Bali dinobatkan sebagai pulau terbaik di dunia, sehingga potensi pertumbuhan wisata di Indonesia berpeluang cukup tinggi.

• Dilincurkannya portal terbaru produk pariwisata Asean www.VisitAsean.travel sebagai sarana promosi yang sangat berharga bagi biro perjalanan wisata atau agen perjalanan untuk menciptakan kebutuhan paket pariwisata.

5 2 3 4

14

Sumber : Interlink

Page 35: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

93

Keterangan : Untuk variabel FS dan IS diberi range nilai mulai: Nilai +1 = terburuk

Nilai +6 = terbaik Untuk variabel CA dan Es diberi range nilai mulai: Nilai -1 = terbaik Nilai -6 = terburuk PERHITUNGAN Rata-rata CA : -10 : 3 = -3.33

Rata-rata ES : -14 : 3 = -4.67

Rata-rata IS : 14 : 4 = 3.5

Rata-rata FS : 4 : 2 = 2

Koordinat sumbu x = CA + IS = (-3.33) + 3.5 = 0.17

Koordinat sumbu y = ES + FS = (-4.67) + 2 = -2.67

Gambar 3.8 Matriks SPACE Interlink

Dari hasil analisis SPACE di atas didapatkan bahwa vektor arah dari perusahaan

Interlink berada pada kanan bawah yang berarti berada pada kuadran kompetitif (bersaing).

Strategi yang dapat dterapkan dalam kuadran kompetitif antara lain integrasi ke belakang, ke

depan dan horisontal; penetrasi pasar; pengembangan pasar; pengembangan produk; dan

usaha patungan. Dari beberapa pilihan strategi tersebut, penulis menyarankan strategi

Page 36: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

94

penetrasi pasar dan pengembangan produk, hal ini juga berdasarkan analisis yang telah

dilakukan sebelumnya dengan beberapa alat evaluasi yang berbeda, dua strategi tersebut

adalah yang paling dominan.

3.8 Analisis Tahap keputusan: Quantitave Strategic Planning Matrix (QSPM) PT.

Interlink

Keseluruhan hasil dari teknik dalam kerangka perumusan strategi yang telah

dilakukan dari tahap masukan sampai dengan tahap pencocokan memiliki ringkasan yakni:

1. Tahap masukan

Matriks EFE dan EFI

Pada Evaluasi Faktor Internal (EFI) Interlink memiliki posisi internal yang cukup

kuat dengan total nilai EFI sebesar 2,61 dan untuk Evaluasi Faktor Eksternal

sebesar 3,01. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa perusahaan memberikan

respon yang sangat baik terhadap peluang dan ancaman yang ada dalam

industri.

Matriks CPM

Hasil dari perhitungan matriks Competitive Profile diketahui bahwa posisi

Interlink berada di bawah kedua pesaing utamanya.

2. Tahap Pencocokan

Matriks IE

Dengan menggunakan hasil yang telah diperoleh dari tahap masukan maka pada

matriks IE didapatkan bahwa posisi Interlink berada pada sel II yang berarti

Interlink merupakan perusahaan yang sedang mengalami pertumbuhan dan

membangun.

Page 37: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

95

Matriks TOWS

Analisis dari matriks TOWS ini banyak didominasi oleh usaha untuk

meningkatkan pasar dan mengembangkan produk untuk menyeimbangkan

dengan peluang dan ancaman yang ada.

Matriks Grand Strategy

Interlink berada pada kuadran II pada matriks strategi besar, didapatkan dari

posisi bersaing interlink yang lemah sedangkan pertumbuhan pasarnya tergolong

cepat.

Matriks SPACE

Dari hasil analisis SPACE berada pada kuadran kompetitif (bersaing) dengan

koordinat sumbu x = 0,17 dan koordinat sumbu y = -2,67.

Dari keseluruhan analisis yang telah dilakukan pada tahap pencocokan maka

didapatkan dua alternatif yang paling dominan bagi PT.Interlink yakni:

strategi penetrasi pasar (meningkatkan pasar untuk produk/jasa saat ini

melalui upaya pemasaran yang lebih besar).

strategi pengembangan produk (strategi untuk meningkatkan penjualan

dengan memperbaiki atau memodifikasi produk/jasa saat ini).

penulis menyarankan dua strategi alternatif tersebut dikarenakan:

Interlink berada pada pertumbuhan pasar yang cepat dan posisi

bersaing yang lemah.

Interlink juga bersaing dalam satu industri yang memiliki perkembangan

teknologi yang cepat.

Interlink selama ini masih kurang dalam melakukan kegiatan promosi,

sehingga dengan penetrasi pasar diharapkan pangsa pasar interlink

Page 38: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

96

dapat meningkat. Karena Strategi penetrasi pasar berarti usaha untuk

meningkatkan publisitas Interlink (promosi) pada pasar untuk

meningkatkan penjualan.

Tahap Keputusan

Tahap ini untuk menentukan strategi alternatif yang paling baik, dalam hal ini

antara penetarsi pasar dan pengembangan produk. Adapun perhitungannya

adalah sebagai berikut:

Tabel 3.10 QSPM Interlink STRATEGI-STRATEGI ALTERNATIF

Penetrasi Pasar Pengembangan produk

Faktor-faktor kunci bobot AS TAS AS TAS

Opportunities (O) 1. Maraknya negara-negara yang

gencar mempromosikan negaranya menjadi objek wisata

0,1

3

0,3

4

0,4

2. Target pasar meningkat

0,14 4 0,56 3 0,42

3. Meningkatnya Iklim perdagangan Internasional

0,1 2 0,2 3 0,3

4. Peningkatan daya tarik masyarakat terhadap teknologi Informasi

0,08 4 0,32 2 0,16

5. Isu kebijakan pemerintah menghapuskan fiskal luar negeri

0,08 4 0,32 2 0,16

Threats (T) 1. Meningkatnya commission free

karena penjualan tiket on-line oleh maskapai penerbangan tertentu

0,11

2

0,22

3

0,33

2. Persaingan dengan perusahaan sejenis yang semakin tinggi

0,1 3 0,3 4 0,4

3. Meningkatnya ancaman terorisme pada negara-negara tertentu

0,1 1 0,1 2 0,2

4. Kondisi perekonomian Indonesia yang tidak stabil

0,1 3 0,3 2 0,2

5. Terjadinya bencana alam di berbagai wilayah Indonesia dan beberapa negara di dunia

0,11 1 0,11 2 0,22

Page 39: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

97

1,0 Strengths (S) 1. Pilihan produk dan jasa yang

lengkap dan beragam

0,1

3

0,3

4

0,4

2. Interlink telah berpengalaman dalam industri

0,13 3 0,39 1 0,13

3. Memiliki reputasi baik dan kepercayaan pelanggan

0,1 2 0,2 3 0,3

4. Penawaran harga yang bersaing

0,12 3 0,36 2 0,24

5. Manajemen yang berorientasi pada kualitas

0,11 2 0,22 3 0,33

Weakness (W) 1. Kurangnya kegiatan promosi

0,09

4

0,36

2

0,18

2. Jangkauan pemasaran dan penjualan relatif kecil

0,11 4 0,44 1 0,11

3. inovasi produk dan jasa yang relatif rendah

0,08 1 0,08 2 0,16

4. proses bisnis masih berlangsung secara konvensional

0,1 3 0,3 1 0,1

5. Tidak memanfaatkan perkembangan IT dengan maksimal

0,07 3 0,21 1 0,07

1,0

Jumlah Total Nilai Daya Tarik

5,59

4,81

Keterangan : AS = Nilai Daya Tarik; TAS = Total Nilai Daya Tarik Nilai Daya Tarik : 1 = tidak menarik 2 = agak menarik 3 = wajar menarik 4 = sangat menarik

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah total nilai daya tarik (TAS) untuk

strategi penetrasi pasar memiliki total daya tarik sebesar 5,59 sedangkan untuk strategi

pengembangan produk sebesar 4,81. Jumlah total nilai daya tarik sebesar 5,59 menunjukkan

bahwa strategi penetrasi pasar merupakan strategi yang lebih menarik bagi Interlink jika

dibandingkan dengan pengembangan produk. Penetrasi pasar adalah usaha meningkatkan

Page 40: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

98

pangsa pasar produk jasa saat ini melalui upaya pemasaran yang lebih besar, dan salah

satunya dapat dilakukan dengan merancang sebuah situs web bagi interlink untuk

mendukung sistem pemasaran dan penjualan produk jasanya.

3.9 Analisis Kebutuhan PT.Interlink Tours & Travel Jakarta

3.9.1 Tahap 1 : Framing the market opportunity

1. Investigate opportunity in an existing or New Value System

Peluang yang terdapat pada sistem yang baru antara lain:

• Pengguna Internet yang meningkat karena peran Internet yang semakin strategis serta

infrastruktur IT di Indonesia yang mulai berkembang

Jaringan Internet mampu menghubungkan komputer di seluruh dunia sehingga

informasi, berbagai jenis dan dalam berbagai bentuk dapat dikomunikasikan antar 6

belahan dunia secara instan dan global. Teknologi informasi telah membuka mata dunia

akan sebuah peluang baru, interaksi baru, market place baru, dan sebuah jaringan bisnis

dunia yang tanpa batas.

Trend Internet marketing di Asia khususnya ASEAN saat ini sedang meningkat,

terutama Indonesia. Menurut data statistik terakhir, total pengguna Internet dunia

adalah 1,114,274,426 orang, dan populasi terbesar adalah dari Asia (398,709,065

orang) bukan dari Amerika. Pertumbuhan terbesar adalah dari Indonesia dalam 6 tahun

terakhir, yaitu 900%. Dan yang perlu diperhatikan adalah tingkat penetrasi Internet di

Indonesia adalah masih sangat rendah, yaitu hanya 8,9%.

Page 41: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

99

ASEAN Population ( 2007 Est.)

Internet Users,

(Year 2000)

Internet Users,

Latest Data

Penetration(%

Population)

(%) Users in Asia

Use Growth ( 2000-2007 )

Brunei Darussalem 403,500 30,000 165,600 41.0 % 0.0 % 452.0 %

Cambodia 15,507,538 6,000 44,000 0.3 % 0.0 % 633.3 % Indonesia 224,481,720 2,000,000 20,000,000 8.9 % 4.4 % 900.0 % Laos 5,826,271 6,000 25,000 0.4 % 0.0 % 316.7 % Malaysia 28,294,120 3,700,000 14,904,000 52.7 % 3.2 % 302.8 % Myanmar 54,821,470 1,000 300,000 0.5 % 0.1 % 29,900.0 % Philippines 87,236,532 2,000,000 14,000,000 16.0 % 3.0 % 600.0 % Singapore 3,654,103 1,200,000 2,421,800 66.3 % 0.5 % 101.8 % Thailand 67,249,456 2,300,000 8,465,800 12.6 % 1.8 % 268.1 % Vietnam 85,031,436 200,000 17,220,812 20.3 % 3.7 % 8,510.4 %

Gambar 3.9 ASEAN Internet Usage and Population updated September 2007 (Sumber : http://www.internetworldstats.com/stats3.htm#asia,27 Oktober 2007)

Potensi pertumbuhan di Indonesia adalah sangat sangat besar. Angka 900% ini

dapat menggelembung lebih besar lagi, karena penetrasi pengguna Internet di Indonesia

baru 8,9%. Dengan didorong oleh makin murahnya tarif Internet di Indonesia, dan

makin baiknya infrastruktur Internet di Indonesia, contohnya: Telkom speedy

mengeluarkan tarif baru yang lebih murah sejak 1 April 2007 dan berbagai faktor

pendukung lainnya seperti makin banyaknya pilihan untuk akses internet dari dial-up,

ADSL, Wifi, kabel, GPRS, 3G, dan lainnya. Dapat kita lihat bahwa Indonesia berada pada

posisi yang sangat strategis.

Internet telah memberikan kontribusi yang demikian besar bagi masyarakat,

perusahaan/industri baik swasta maupun pemerintah. Hadirnya Internet telah

menunjang efektifitas dan efisiensi operasional perusahaan, terutama peranannya

sebagai sarana komunikasi, publikasi, serta sarana untuk mendapatkan berbagai

informasi yang dibutuhkan oleh sebuah badan usaha atau lembaga lainnya.

Page 42: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

100

• Maraknya penggunaan Internet sebagai sarana pemasaran dan penjualan baik produk

maupun jasa karena keinginan masyarakat akan informasi yang akurat, cepat dan mudah

diakses

Internet memiliki berbagai manfaat dan fungsi, menurut penulis yang paling

menonjol dari semua fungsi tersebut adalah sebagai media yang sangat efektif yang

dapat digunakan oleh perusahaan sebagai sarana publikasi non-stop 24 jam sehari dan 7

hari seminggu, tentang produk dan jasa maupun informasi lain yang tidak dapat diakses

melalui media massa lainnya seperti televisi, radio, majalah dan surat kabar.

Internet telah mengubah pola persaingan di antara banyak perusahaan karena

dapat menciptakan peluang strategi yang baru bagi suatu perusahaan. Memungkinkan

perusahaan untuk selalu memberikan informasi terbaru mengenai produk jasa yang

ditawarkan, membantu meningkatkan dan menjaga hubungan dengan pelanggan, serta

berita-berita lainnya yang bukan hanya berkaitan dengan perusahaan tetapi juga berita

yang berkaitan dari lingkungan industri. Selain itu, pemasaran on-line juga akan

membantu mengefisiensikan biaya promosi dan komunikasi (seperti biaya iklan,

pencetakan brosur dan sebagainya) serta menjangkau pasar yang lebih luas

dibandingkan dengan pemasaran yang dilakukan secara konvensional.

Berdasarkan perhitungan dari Pengelola Nama Domain Internet Indonesia

(Pandi), sampai bulan Juni 2007 terdapat 38.461 nama domain yang menggunakan .id.

Terdapat pertumbuhan lebih dari 50% dibandingkan dua tahun lalu ketika masih dikelola

Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) dengan pertambahan sebanyak

18.000 domain. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut :

Page 43: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

101

Tabel 3.11 Tabel Persentase domain name sampai dengan Juni 2007

Domain Jumlah Persentase

.co.id 17.552 buah 48%

.web.id 8.814 buah 24%

.or.id 5.942 buah 16%

.sch.id 1.533 buah 4%

.go.id 1.461 buah 4%

.mil.id 1.032 buah 3%

.net.id 266 buah 1%

.war.net 108 buah 1%

Sumber : Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi) – 27 Oktober 2007

2. Identify unmet or underserved customer needs

Proses bisnis Perusahaan Interlink

Sistem penjualan yang berjalan selama ini di PT. Interlink Tours and Travel Jakarta

adalah sistem konvensional, konsumen datang ke kantor Interlink bertemu dengan Staff

Interlink bagian Front Liner sesuai dengan keperluan konsumen tersebut. Atau konsumen

juga dapat menanyakan informasi dan melakukan pembelian melalui media telepon.

Transaksinya dapat dilakukan dengan transfer ataupun Cash on delivery (COD) melalui

messanger.

Page 44: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

102

konsumen

Memberi informasi yang diinginkan

Confirm pemesanan tiket/hotel/tour confirm & booking

pembayaran

Tiket, voucher, dll

KONSUMEN KONFIRMASI LANGSUNG KE KANTOR INTERLINK

konsumen

Tanya informasi melalui telpatau confirm pemesanan

Memberi informasi yang diinginkan

confirm & booking

$

Bank

$

accounting & Finance

accounting & Finance

messanger

transferTiket, voucher.

dll

COD

KONSUMEN KONFIRMASI MELALUI TELEPON

Interlink’s staff

Interlink’s staff

Computer

Computer

Pihak ketiga:- ABACUS- agen voucher hotel

Pihak ketiga:- ABACUS- agen voucher hotel

Gambar 3.10 Gambaran Proses Bisnis Interlink

Sumber : Interlink (2007)

Page 45: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

103

Kebutuhan customer yang belum terpenuhi

Keinginan masyarakat akan informasi yang akurat, cepat dan mudah diakses kapan

saja dan dimana saja

Menurut hasil dari kuesioner yang dibagikan, pelanggan menginginkan adanya

penyediaan informasi yang lengkap jika perlu tanpa mereka harus datang ke kantor.

Ada beberapa alasan, yakni :

– Jarak tempuh yang cukup jauh antara tempat tinggal dengan kantor Interlink

selain itu kemacetan kota Jakarta membuat mereka enggan keluar rumah hanya

sekedar untuk mendapatkan informasi.

– Customer yang memiliki mobilitas yang tinggi atau dengan kata lain adanya

keterbatasan waktu. Jam operasional kerja Interlink adalah 08.30-16.30 (senin-

jumat), dan pada hari sabtu hanya buka sampai pukul 13.00. Waktu tesebut

adalah jam kerja tidak terkecuali bagi customer yang bekerja kantoran. Dan

ketika mereka pulang kantor Interlink juga telah menutup kantornya. Waktu

yang tidak memungkinkan bagi customer dapat membuat mereka berpikir untuk

mencari agen travel lainnya.

Informasi mengenai produk jasa yang sudah ada ataupun yang terbaru yang

ditawarkan oleh Interlink

Tidak mungkin bagi customer untuk selalu menghubungi pihak Interlink

untuk mendapatkan informasi produk jasa apa saja yang ditawarkan Interlink dan

apakah ada penawaran terbaru dari Interlink. Sebuah pernyataan menyatakan

bahwa “pelanggan adalah raja”. Karena itu, Interlink lah yang harus aktif dan

memiliki inisiatif memberikan informasi tersebut kepada masyarakat/pelanggan

sebelum mereka bertanya.

Page 46: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

104

Pertanyaan, keluhan, ataupun kritik dan saran atas produk jasa yang ditawarkan

ataupun layanan dari pihak Interlink sendiri yang diajukan oleh customer

Mendapatkan “feedback” atau respon dari pelanggan terhadap produk/jasa

ataupun layanan perusahaan adalah sebuah masukan yang sangat penting. Hal ini

berhubungan dengan peningkatan mutu yang lebih baik agar tetap menjaga

competitive advantage dalam persaingan di industri. Oleh karenanya, hubungan

antara perusahaan dengan pelanggan menjadi faktor yang cukup penting bagi

keberhasilan sebuah perusahaan.

3. Determine Target Customer Segment (mengidentifikasi segmentasi pelanggan)

Interlink adalah perusahaan yang bergerak pada industri pariwisata. Sehingga tidak

ada batasan usia dalam, jenis kelamin, ras, agama, kebangsaan, dan sebagainya. Alasan

lainnya adalah bahwa kebutuhan dan keinginan konsumen untuk berpergian ke suatu

daerah wisata baik karena ingin liburan ataupun kepentingan lainnya terdapat pada

setiap individu.

Pendekatan segmentasi pasar berdasarkan :

Tabel 3.12 Variabel-variabel utama segmentasi pasar konsumen Interlink Geographics Wilayah DKI Jakarta, Indonesia

Demografis Usia

Jenis kelamin

Pekerjaan

Bayi / infant sampai manula

Pria / wanita

Mencakup semua profesi

Psikografis Menengah dan menengah atas

Sumber : Interlink (2007)

Page 47: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

105

4. Assess Resource Requirements to deliver the Offering

• Customer-Facing

Interlink termasuk perusahaan tour dan travel yang menawarkan pilihan produk jasa

yang beragam, alasannya adalah layanan Interlink tidak terbatas hanya pada

penjualan tiket pesawat melainkan juga penawaran berbagai pilihan paket-paket tour

hingga pengurusan bisnis bagi perusahaan dan pengurusan dokumen. Sampai

sekarang ini Interlink telah menjalin kerjasama dengan banyak travel agent di

daerah tujuan wisata yang telah memiliki pengalaman di bidangnya, antara lain :

China : Southsea Tour. China Wind, dan lain-lain.

Malaysia : BMC Tour, May Flower, dan lain-lain.

Amerika : ATS (American Travel Services), dan lain-lain.

Australia : ATM (Australia Travel Management), dan lain-lain.

New Zealand : Pasific Delight, dan lain-lain.

Eropa : Globus, dan lain-lain.

Korea : Arirang Travel, dan lain-lain.

Untuk lokal agen, nama-namanya antara lain:

Jawa - Bali : BIW (Bali Indah Wisata), dan lain-lain.

Khusus Bali : Pasific Tour, dan lain-lain.

Sumatera : Tigo Balai Tour, dan lain-lain.

dan wilayah-wilayah lainnya di Indonesia.

Selain di Jakarta Interlink juga memiliki kantor di Bandung, yakni di JL.Watsukencana

No.5-Bandung 40117. Keterangan yang didapatkan dari direktur Interlink, adalah bahwa

Interlink jarang memasang iklan baik di media cetak maupun elektronik. Hanya beberapa kali

saja di media cetak, yakni koran Kompas dan beberapa kali iklan bersama tour travel lainnya

Page 48: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

106

(konsorsium). Selebihnya Interlink membagikan selebaran/brosur untuk pelanggan individu

dan untuk perusahaan mengirimkan selebaran/brosur via pos atau fax ke klien.

• Internal

Sumber daya manusia

Total Karyawan Interlink Jakarta berjumlah 14 orang. Banyak dari mereka

merupakan lulusan sekolah pariwisata/sekolah menengah ilmu pariwisata

(SMIP), beberapa juga dari Akademi Pariwisata Theresia di Jakarta dan ENHAI

di Bandung.

Evaluasi karyawan atau kegiatan-kegiatan yang berjalan sering diadakan

rapat/briefing setiap hari Sabtu (seminggu sekali), sedangkan untuk rapat

direksi diadakan kira-kira 3 bulan sekali. Dan untuk meningkatkan kemampuan

karyawan biasanya karyawan Interlink disertakan pada pelatihan-

pelatihan/training. Pelatihan biasanya diadakan oleh Airlines untuk pengenalan

produk baru dan sistem reservasi untuk group, FIT/perorangan, kode-kode

booking, dan lain sebagainya. Ada juga dari ABACUS yang mengadakan

pelatihan dan bersertifikat yang merupakan salah satu persyaratan/keharusan

bagi travel (min. 2 orang punya sertifikat) agar dapat menjadi member IATA/

International Air Transport Association. Jika pelatihan/training untuk karyawan

untuk meningkatkan kemampuan (marketing, customer service, dan lain-lain)

sering diadakan oleh ASITA (Asosiasi Travel Indonesia) tetapi dikenakan biaya.

Kemudian pelatihan lainnya adalah pelatihan yang diadakan oleh organisasi

independent seperti courses/kursus yang mengadakan pelatihan karyawan

dengan fee/biaya tertentu.

Page 49: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

107

• Upstream

Seperti yang telah dijelaskan pada analisis PORTER, bahwa Interlink bekerja

sama dengan beberapa supplier dalam menyediakan produk jasanya. Adapun

suppier tersebut adalah ABACUS, MG Holiday dan AsianLink. Kerja sama

Interlink dengan ABACUS telah berjalan sejak sistem ABACUS ada yakni lebih

dari 20 tahun, sedangkan dengan MG Holiday dan Asianlink sekitar 10 tahun

lebih.

5. Asses Competitive, Technological, and Financial Attractiveness of Opportunity

i. Competitive Intensity

- Direct Competitor

Menurut Direktur Interlink dan analisis yang telah dibahas pada analisis

sebelumnya, Smailing Tours and Travel dan Panorama Tours adalah pesaing

utama Interlink untuk sekarang ini. Dalam industri ini dapat dibilang banyak

pesaing langsung dikarenakan banyaknya perusahaan tour dan travel yang

menawarkan produk jasa yang relatif sama dan tidak ada ikatan antara

customer dan perusahaan. Smailing dan Panorama dapat dibilang sebagai

pesaing utama karena letak kantornya yang berdekatan serta jenis

pemasaran memiliki kemiripan dengan Interlink, hanya saja saat ini mereka

mulai menggunakan teknologi Internet untuk mendukung promosi produk

jasanya, meskipun belum sebesar Bayu Buana Tours and Travel.

- Indirect Competitor

Pesaing tidak langsung dari Interlink yang bergerak dalam industri yang

sama namun memiliki penawaran produk dan jasa yang berbeda dan

berpotensi menjadi pengganti yakni kedutaan (embassy), kereta api, motel

dan villa, kapal laut dan penyewaan Mobil.

Page 50: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

108

Gambar 3.11 Profil Kompetitor Interlink

ii. Technology Vulnerability

Kantor Interlink di Jakarta memiliki total jumlah komputer sebanyak 8 buah.

Dengan spefikasi sebagai berikut:

Software : Microsoft Windows

Hardware : Prosesor Intel Pentium IV

Memory : 512 MB RAM

Harddisk : 30 GB

dan keseluruhannya memiliki akses Internet.

iii. Financial

Menurut pimpinan Interlink penjualan tahun 2007 sampai pertengahan semester

dibandingkan tahun lalu mengalami kenaikan, namun karena biaya tetap dan

biaya variabelnya naik cukup significant laba yang didapatkan belum dapat

maksimal. Ditambahkannya selama 3 tahun ini Interlink hanya mengalami break

event. Jadi dapat dibilang bahwa kondisi keuangan Interlink kurang stabil untuk

saat ini.

Page 51: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

109

Tabel 3.13 Total Sales PT.Interlink Tours & Travel Jakarta

Keterangan Year to date

(Januari-November 2007)

Last Year 2006

SALES INT.TICKET 3,632,959,372.96 1,898,574,304.34 DOM TICKET 6,228,289,969.00 1,992,004,933.82 INT.HOTEL 395,964,430.94 296,982,773.20 DOM.HOTEL 235,743,041.00 144,791,290.00 INT.TOUR 351,708,291.00 619,559,647.25 DOM.TOUR 13,234,850.00 83,328,248.00 PASSPORT 45,675,000.00 38,290,000.00 VISA 75,869,144.00 64,588,000.00 STUDY 0.00 0.00 ADM FEE 0.00 0.00 ASURANSI 36,851,098.00 21,541,651.48

TOTAL SALES 11,016,295,197.60 5,159,660,848.09

Sumber: Interlink (2007)

6. Conduct go / no-go Assesment (membuat keputusan akhir “go / no go decision”)

Setelah dilakukan berbagai analisa melalui 5 tahapan di atas, perusahaan memilki

peluang untuk membuat web site sebagai pendukung sarana pemasaran dan

panyampaian informasi. Hal ini dapat memperluas jangkauan pasar Interlink dan

melayani keinginan konsumen akan akses informasi yang cepat dan efisien.

Faktor-faktor yang digunakan sebagai pertimbangan adalah sebagai berikut:

- Competitive vulnerability

Persaingan dalam industri ini terbilang cukup tinggi. Hambatan yang kecil dan

peluang bisnis yang relatif tinggi merupakan salah satu daya tarik dalam industri ini.

Untuk itu, Interlink selalu menawarkan produk jasa yang berkualitas tinggi dan

menarik serta pelayanan yang maksimal terhadap pelanggan, sehingga dapat

memperoleh kepercayaan pelanggan dan bersaing dengan banyak perusahaan tour

Page 52: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

110

dan travel lainnya. Dalam hal ini karena tingginya persaingan maka dapat dikatakan

bahwa Interlink memiliki kemampuan bersaing yang netral.

- Technology vulnerability

Kemampuan teknologi pada Interlink masih bernilai negatif, hal ini dikarenakan

penggunaan teknologi yang tidak maksimal. Interlink telah memiliki akses Internet,

namun dalam menjalankan bisnisnya terutama pemasarannya masih berlangsung

secara konvensional sehingga cakupan pasar Interlink cenderung masih kecil

dibandingkan perusahaan tour dan travel lainnya.

- Magnitude of unmeet needs

Interlink selalu berupaya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Perbaikan kualitas

dan pengembangan serta peningkatan terhadap pelayanan pada pelanggan terus

dilakukan selama kurang lebih 25 tahun ini. Hal ini dilakukan untuk

mempertahankan pelanggan dan yang terpenting mendapatkan kepuasan

pelanggan. Karenanya peluang ini bernilai positif.

- Interaction between segment

Interaksi antara segmen pelanggan ini bernilai positif. Hal tersebut karena

pelanggan memiliki pengaruh yang cukup kuat bagi suatu perusahaan, demikian

juga bagi Interlink. Word-of-mouth-influence memiliki dampak yang besar pada

sebuah produk dan jasa. Dan dengan E-marketing hubungan antara perusahaan

dan pelanggan dapat menjadi lebih erat.

- Likely rate of growth

Menunjuk pada persentase pertumbuhan perusahaan dalam industri, hal ini bernilai

positif. Pada tahun 2007 sampai dengan pertengahan semester, Interlink mengalami

peningkatan angka penjualan. Meskipun Interlink perusahaan tour travel yang kecil

dibandingkan pesaing lainnya, namun Interlink memiliki pelanggan perusahaan yang

Page 53: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

111

relatif tinggi, yakni lebih dari 40 perusahaan besar di Jakarta. Pengembangan pilihan

produk jasa juga cukup sering dilakukan oleh Interlink, awalnya yang hanya menjual

tiket untuk maskapai kini Interlink telah melayani berbagai pilihan paket-paket tour

baik individu ataupun bagi perusahaan bekerja sama dengan lebih kurang 50 agen

perjalanan baik domestik maupun mancanegara.

- Market size

Ukuran pasar Interlink berada di atas rata-rata walaupun tidak terlalu besar. Pada

industri jenis ini memiliki ukuran pasar yang sangat besar dan luas segmennya.

Sehingga peluang untuk menerapkan e-marketing relatif tinggi karena akan dapat

memperluas cakupan pasar yang ada sekarang, dan membuat faktor ini bernilai

positif.

- Level of profitability

Selama 3 tahun ini Interlink memiliki penjualan yang kurang baik, namun penjualan

pada tahun 2007 ini meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya, meskipun besar

profit yang didapat belum maksimal. Dengan penerapan e-marketing diharapkan akan

dapat mendukung pemasaran khususnya mendukung kegiatan promosi yang selama

ini masih kurang. Dan dengan adanya peningkatan kegiatan pemasaran tersebut

maka dapat meningkatkan penjualan produk jasa Interlink.

Page 54: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

112

Gambar 3.12 Interlink Opportunity Assesment

Dari analisa ke tujuh faktor di atas terdapat beberapa faktor yang bernilai netral yakni

competitive vulnerability, level of profitability, dan technology vulnerability yang nilainya

negatif. Sedangkan sisanya bernilai positif, hal ini berarti peluang yang dapat diperoleh untuk

merancang e-marketing cukup tinggi. Mempertimbangkan hal-hal tersebut dan hasil

kerangka kerja analisis perumusan strategi (QSPM) yang telah dilakukan sebelumnya,

strategi penetrasi pasar menjadi strategi yang efektif bagi Interlink. Dan keputusan untuk

“Go” dalam merancang e-marketing merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk

mendukung strategi tersebut.

Page 55: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

113

3.9.2 Tahap 2 : Formulating The Marketing Strategy

Visi

Interlink Tours and Travel together with colleague travel organization is indeed a Tours &

Travel organizations link tourism and business spot.

Misi

Enjoying well reputated, successful performance, excellent connections, good marketing

channel and vast experiences.

Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran Interlink biasa disebut Sales-Call atau Courtessy-Call yakni

dengan mengunjungi pelanggan oleh staff marketing/Travel-Consultant, pada umumnya

sasaran utamanya adalah perusahaan atau instansi/organisasi. Untuk klien perusahaan,

Interlink akan membuat semacam kontrak yang mencantumkan plafon kredit dan syarat

pembayaran, juga discount jika ada, baik untuk pembelian tiket pesawat maupun voucher

hotel.

Selain kegiatan-kegiatan tersebut untuk mendukung pemasarannya, pada jangka

waktu tertentu Interlink memasang iklan di koran (Kompas). Serta ada iklan bersama dengan

travel lain yang biasa disebut Konsorsium dan bekerja sama dengan Airlines tertentu,

misalnya: Garuda Airlines atau Singapore Airlines atau airlines lainnya. Dan selebihnya

Interlink menggunakan brosur/selebaran baik pelanggan individu ataupun perusahaan yang

dikirim via pos atau fax.

Page 56: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

114

3.9.2.1 Segmentation

Gambar 3.13 Interlink Bricks and Mortars Segmentation Scenarios

Posisi Interlink berada pada Market Expansion dikarenakan karakteristik dari segmen

on-line sama seperti karakteristik dari segmen offline, hanya ukuran segmennya yang

mengalami perubahan. Hal tersebut disebabkan dengan e-marketing akan membantu

mengurangi keterbatasan geografis dalam penjualan produk jasa dan batasan waktu

sehingga memperluas wilayah yang akan dijangkau dan dapat melayani lebih banyak

pelanggan, walaupun penawaran hanya terbatas untuk area Jakarta dan Bandung, belum

menjangkau di luar Jakarta dan Bandung.

Page 57: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

115

3.9.2.2 Targeting

Gambar 3.14 Bricks and Mortars Targeting Scenarios

Interlink berada pada posisi Blanket Targeting. Hal ini dikarenakan dengan

penerapan e-marketing karakteristik segmen on-line Interlink tidak mengalami perbedaan

dengan segmen offline-nya, namun akan bertambah besar karena berkurangnya hambatan

geografis dan waktu atau pelanggan offline perusahaan tersebut merupakan pengguna

Internet. Fokus e-marketing juga masih kepada sektor pelanggan yang lama, karena dengan

adanya e-marketing ini akan memberikan kemudahan bagi pelanggan untuk akses Informasi

lebih cepat dan efisien yang tak terbatas.

Page 58: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

116

3.9.2.3 Positioning

Customer Similarity

Same Customers Different Customers

Entir

e Se

gmen

t Blanket Targeting

• Menggunakan seluruh strategi

positioning saat offline

• Menyediakan website kenyamanan

dan mudah diakses

New-Opportunity Targeting

• Mengganti seluruh strategi

positioning saat offline

• Pembedaan posisi untuk

melayani segmen yang baru

Focu

s o

f Ef

fort

Porti

ons

of a

Seg

men

t

Beachhead Targeting

• Mengambil sebagian strategi saat

offline

• Lebih berfokus pada kebutuhan

kelompok kecil pelanggan

• Menekankan pada keuntungan

yang ada pada internet

Bleed-Over Targeting

• Menggunakan dua positioning

• Positioning sebelumnya masih

digunakan

• Keuntungan tambahan posisi

seperti memperbanyak

penawaran via internet

Gambar 3.15 Interlink Bricks and Mortars Positioning Scenarios and Guildelines

Berada pada posisi Blanket Positoning, dimana fokus pada target segmen pasarnya

tidak mengalami perubahan, strategi yang telah digunakan pada sistem konvensional atau

offline akan tetap diterapkan pada saat on-line, tentunya dengan pengembangan dan

peningkatan ke arah yang lebih baik. E-marketing akan memberikan kenyamanan bagi

pelanggan karena adanya situs web sehingga mudah mengakses informasi mengenai

Interlink kapan dan dimana saja.

Page 59: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00214-MN BAB 3.pdf · Bersaing dengan biro-biro perjalanan wisata yang lain, perlahan ... lagi

117

3.9.3 Tahap 3 : Designing The Customer Experience

Tabel 3.13 Stages of Customer Experience Interlink Stages Generic desired customer

experiences What Interlink delivers

Functionality

- User tidak mengalami kesulitan dalam menggunakan website tersebut

- Waktu akses dalam website tidak memakan waktu yang lama

- User tertarik dengan keseluruhan website/ Interface yang elegan dan memiliki ciri khas Interlink

- Rancangan website yang user friendly didukung navigasi yang jelas dan sederhana

- Membatasi penggunaan animasi yang berlebihan dalam website

- Konsistensi warna, font dan Themes pada tiap halaman website terintegrasi dengan baik

Intimacy

- User dapat mengakses informasi yang diinginkan dan terjamin keakuratannya

- Kemudahan dalam memperoleh konfirmasi dari Interlink

- User dapat berkomunikasi secara efektif dengan Interlink baik untuk memberi masukan, saran, dan sebagainya

- Informasi mengenai perusahaan agar pelanggan/ user mengenal Interlink

- Melayani pelanggan/user dengan maksimal sehingga user tidak merasa diabaikan

- Website selalu menyediakan informasi terbaru dan ter-up-date

- E-mail notification

- Tersedianya menu FAQ - Menyediakan profile

company, contact us (selengkap-lengkapnya)

- Mengirimkan penawaran-

penawaran produk/jasa kepada pelanggan (Contoh: paket tour terbaru) melalui e-mail (e-mail newsletters)

- Fasilitas Forum

evagelism

- User/pelanggan mudah membagikan pengalamannya setelah menggunakan jasa Interlink

- Kepuasan pelanggan terhadap pelayanan Interlink

- Adanya Testimonial/comment dari para pelanggan baik individu ataupun atas nama perusahaan

- E-mail ke teman/rekomendasi