bab 3 deskripsi implementasi manajemen risiko …thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2010-1-00360-ka bab...
TRANSCRIPT
43
BAB 3
DESKRIPSI IMPLEMENTASI MANAJEMEN
RISIKO TEKNOLOGI INFORMASI
3.1 Gambaran Umum Perusahaan
3.1.1 Latar Belakang Perusahaan
PT Mitra Solusi Infokom adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang
perdagangan barang maupun jasa. PT Mitra Solusi Infokom didirikan oleh bapak
Widjaja selaku direktur utama pada tahun 2005 berdasarkan akta notaris R.Kusmartono,
SH., akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam
surat keputusan no. C-0884.HT.03.02-TH.2002, tanggal 1 Februari 2005 dan NPWP
perusahaan adalah 02.448.52.2-015.000.
PT Mitra Solusi Infokom bergerak di bidang Computer Network & System
Integrator yang menyediakan layanan mulai dari design, implementasi dan project
management service untuk Structure Cabling System, Intelligent Infrastructure, Data
Center, Voice, dan Data Solution.
PT Mitra Solusi Infokom memiliki “Alcatel Certified Field Engineer”, “Alcatel
Certified System Expert”, “Alcatel Certified IP Specialist”, “Alcatel Qualified Pre-
Sales, “Alcatel Certified VOIP Network Designer”, ”Microsoft Certified System
Engineer”, “Microsoft Certified System Administrator”, “Cisco Certified Network
Associate”. Seluruh sertifikasi di atas mendapatkan pengakuan akan keahlian
44
perusahaan dalam bidang teknologi informasi, adapun hal itu mencakup profesional
dalam bidang jaringan, mengoperasikan jaringan, selain itu juga masalah implementasi,
manage dan troubleshoot Microsoft Window 2003, serta layanan profesional lain. PT
Mitra Solusi Infokom didirikan pada tahun 2005 dengan beralamatkan di jalan Kampung
Melayu Besar No19 A, Jakarta Selatan.
PT Mitra Solusi Infokom dikelola oleh tenaga-tenaga teknologi informasi serta
keahlian dalam bidang teknologi informasi, sehingga perusahaan yang berdiri 4 tahun
silam ini dapat tetap membangun kepercayaan pelanggan, kemudian dari tahun 2005
sampai saat ini, perusahaan masih menjalin kerja sama dengan Alcatel Lucent dalam
menyediakan produk dan layanan yang terbaik. Klien PT Mitra Solusi Infokom di
seluruh spektrum yang luas dari sektor industri seperti otomotif, bangunan, jasa
keuangan, pemerintah, rumah sakit, minyak & gas dan lain-lain.
3.1.1 Visi dan Misi Perusahaan
Berdasarkan hasil wawancara kami dengan karyawan PT Mitra Solusi Infokom,
visi dari PT Mitra Solusi Infokom adalah:
• Menjadi penyedia all-in-one solution dengan pengalaman dalam bidang
infrastuktur dan network
• Bekerja dengan high quality dan best products
• Dengan kemampuan dan kerjasama team, Mitra Solusi Infokom akan
memberikan solusi sesuai dengan kebutuhan pelanggan
45
Misi perusahaan adalah:
• Memberikan solusi terbaik bagi komunikasi bisnis yang terpercaya serta
mendukung kinerja perusahaan dalam meraih keunggulan kompetitif
• Membantu pelanggan bisnis dalam membangun infrasruktur jaringan
sehingga meningkatkan efektifitas kerja dan efisiensi biaya bagi perusahaan
PT Mitra Solusi Infokom memiliki tenaga-tenaga ahli yang bekerja untuk
membantu perusahaan dalam membangun jaringan komunikasi, para profesional ini
memiliki keahlian dan pengetahuan akan cara mengimplementasikan juga
mengoperasikan jaringan. Selain itu perusahaan juga menyediakan solusi TI bagi
pelanggan bisnis yang membutuhkan tenaga ahli dalam bidang maintenance teknologi
informasi, masalah pengintegrasian sistem maupun aplikasi. Selain itu kemampuan
perusahaan lainnya adalah masalah manajemen proyek serta layanan operasional TI
lainnya.
Dan yang terpenting adalah perusahaan pada saat ini telah mendapatkan cukup
banyak sertifikasi yang menunjukkan kehandalan perusahaan dalam bidang TI serta
perusahaan secara berkesinambungan membangun sumber daya manusia yang terampil
dalam mendukung perusahaan, memberdayakan fasilitas TI dalam memberikan layanan
terbaik bagi para pelanggan serta partner business.
3.2 Produk dan Solusi yang disediakan PT Mitra Solusi Infokom
Alcatel-Lucent wireless solution adalah merupakan pendekatan baru mengenai
skalasi, pengamanan, dan manajemen jaringan untuk perusahaan yang menerapkan
bisnis penting diatas jaringan nirkabel.
46
a. Alcatel-Lucent OmniAccess Wireless 6000-PS2
Gambar 3.1 OmniAccess Wireless 6000-PS2
OmniAccess Wireless 6000-PS2 memberikan kemampuan untuk secara kasat
mata mengembangkan suatu jaringan mulai dari yang kecil dengan 48 akses poin hingga
yang besar hingga 512 akses point dengan konsep jaringan nirkabel.
OAW-6000-PS2 dapat secara konstan melakukan deteksi terhadap segala
frekwensi radio 802.11. Paten algortima dari OAW-6000-PS2 akan mengenali apabila
terdapat suatu akses point yang tidak dikenal. Akses poin yang tidak dikenal adalah
akses poin yang belum terdaftar tetapi tidak dianggap sebagai ancaman terhadap
keamanan jaringan. Apabila akses poin yang membahayakan jaringan terdeteksi, maka
OAW-6000 akan mengisolir atau menblokir akses poin tersebut dengan cara mencegah
user untuk mengakses akses poin
b. Alcatel-Lucent OmniAccess Wireless Access Point 41
Gambar 3.2 Accsess Point 41
47
Alcatel-Lucent OmniAccess Wireless Access Point 41 memiliki antena internal
dan dapat dipasang pada dinding menggunakan tautan. Untuk energi listrik dapat
menggunakan adaptor biasa ataupun PoE (Power over Ethernet). OmniAccess 41
dirancang untuk aplikasi dengan biaya hemat sehingga berguna bagi user dan cocok
untuk digunakan dalam perkantoran atau rumah.
Gambar 3.3 Midspan PowerDsine 7001
Untuk satu daya Akses Poin AP41, Alcatel-Lucent menyediakan Midspan
PowerDsine 7001 merupakan solusi high-power untuk remote powering current
application.
c. Alcatel-Lucent OmniSwitch 6400-24
Gambar 3.4 stackable switch L2
48
Alcate-Lucent OmniSwitch 6400-24 adalah stackable switch L2 yang dirancang
untuk rancangan jaringan mulai kecil, medium hingga besar yang tepat untuk
mendukung komunikasi suara, data, dan video yang memenuhi standar untuk penyedia
jasa komunikasi.
d. IP3 NetAccess NA-Xk Captive Portal
IP3 NetAccess memberikan kontrol terhadap jaringan yang memberikan
kemudahan kepada keamanan dan manajemen akses internet publik baik secara
kelompok ataupun individual. Pengguna cukup mengakses web yang dituju dan IP3
Netaccess akan langsung mendeteksi dan memunculkan portal web dengan layanan
menu accounting yang telah diprogram oleh admin jaringan.
Gambar 3.5 IP3 Netaccess
49
e. UPS Liebert GXT2 1KVA
Gambar 3.6 UPS Liebert GXT2 1KVA
UPS Liebert GXT2 1KVA mendukung untuk infrastruktur LAN yang telah teruji
reliabilitynya, konfigurasi dapat dikustomisasi dan hot-swap baterai internal dengan
design tower.
f. Cabling Cat6 Systimax
Gambar 3.7 Cabling Cat6 Systimax
Memberikan kepercayaan total terhadap performa infrastruktur jaringan yang
dikembangkan berdasarkan metode terbaru dan simulasi teknologi oleh systimax R&D
laboratorium.
50
3.3 Struktur Organisasi PT Mitra Solusi Infokom
Struktur organisasi pada PT Mitra Solution Infokom adalah:
Gambar 3.8 Struktur Organisasi PT Mitra Solusi Infokom
(Sumber: Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak MSI, 2009)
Implementation
System Administrator
Marketing Staff
Sales staff
Purchasing Staff
Finance and Acconting Staff
Office Manager
Technical manager
Finance and accounting manager
Sales & Marketing Manager
Maintenance Logistic
Training
Administration
Direktur
Pre-sales Engineer
51
3.4 Struktur Divisi Teknologi Informasi
Struktur devisi TI pada PT Mitra Solution Infokom adalah:
Gambar 3.9 Struktur Divisi TI Pada PT Mitra Solusi Infokom
(Sumber : Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak MSI, 2009)
Lingkup tugas dan tanggung jawab bagian TI pada PT Mitra Solution Infokom:
1. Technical Manager Uraian pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Technical Manager, yaitu:
a. Sebagai pengawas sistem teknologi informasi untuk jaringan, server termasuk
keamanan internet, antivirus, dan lisensi
b. Bertugas memonitor dan membina staff-staff TI.
c. Bekerjasama dengan pihak-pihak yang menjalankan tugas dan fungsi TI di
lingkungan perusahaan.
d. Menyediakan rekomendasi software maupun hardware dan menyediakan input
untuk strategi TI ke depan.
Technical Manager
Pre-sales Engineer
Implementation Maintenance
IT eksternal IT Internal
System Administrator
52
2. Pre-sales Engineer Bertanggung jawab untuk menindaklanjuti proyek agar mendapatkan prospek
pelanggan serta memberikan dukungan kepada sales, dukungan yang diberikan
berupa segi teknologi dan pengetahuan teknis akan produk terhadap klien.
3. System Administrator
Bertanggung jawab untuk memelihara semua sistem informasi yang dimiliki dan
digunakan oleh PT Mitra Solusi Infokom.
4. Implementation
Bertanggung jawab dalam melakukan implementasi produk baik untuk keperluan
internal maupun keperluan pelanggan.
5. Maintenance
Uraian pelaksanaan tugas dan tanggung jawab maintenance, yaitu:
a. Mengecek sistem yang telah diterapkan pada perusahaan klien.
b. Mengadakan perbaikan atas gangguan sistem pada perusahaan klien.
c. Memperbaiki kerusakan atau gangguan pada produk atau sistem dalam
perusahaan.
d. Menjalankan preventive maintenance sesuai dengan kontrak
6. IT Internal
Uraian pelaksanaan tugas dan tanggung jawab IT Internal, yaitu:
a. Menjaga persediaan dari semua peralatan komputer, menyimpan catatan
pemeliharaan, dan menjamin penyediaan maintenance yang memadai
b. Mengindentifikasikan masalah-masalah, membuat rekomendas i untuk
memecahkan masalah yang ada
c. Menjamin data secara rutin di back up
53
d. Menginisialasi troubleshooting TI
e. Menyelesaikan masalah TI dalam kantor dengan memberikan solusinya
7. IT External
Tugas dari bagian IT Eksternal perusahaan adalah berkaitan dengan
pemeliharaan produk yang telah diimplentasikan kepada klien sesuai dengan
kontrak pada klien, sehingga jika ada masalah berkenaan dengan produk seperti
kerusakan maupun maintenance produk.
3.5 Proses Bisnis Perusahaan
PT Mitra Solusi Infokom mengembangkan suatu proyek yang memiliki skedul,
instalasi dan konfigurasi sistem yang cukup kompleks. Misalnya: instalasi sistem PBX
pada PT Samudera Indonesia, dimana PT Mitra Solusi Infokom pada proyek ini
melakukan instalasi pada lebih dari 20 cabang PT Samudera Indonesia di seluruh
Indonesia, dan juga melakukan design, konfigurasi sistem voice sehingga dapat lebih
efektif dan efisien. Adapun proses manajemen proyek tersebut adalah:
54
Gambar 3.10 Proses Manajemen Proyek
1. Inisiasi Proyek
Proses ini bermula dengan adanya penawaran dari PT MSI. Penawaran
dilakukan dengan menyerahkan proposal kepada klien yang dibuat berdasarkan
kebutuhan klien. Proposal tersebut mencakup akan rincian biaya, sumber daya serta
jadwal yang dibutuhkan untuk pengembangan proyek dan menyelesaikan masalah
klien.
Gambar 3.11 Inisiasi Proyek
MSI Customer
Proposal
55
a. SOP (Surat Order Pembelian) dari klien kepada PT MSI
SOP ini sebagai tanda pemesanan dari pihak klien kepada PT MSI kepada
solusi yang ditawarkan. Dari SOP ini,bagian sales akan menyerahkan daftar harga
kepada bagian admin, kemudian bagian admin membuat SPK (Surat Perintah
Kerja) dan menyerahkan SPK ini kepada Project Manager. SPK ini menjadi dasar
ikatan kerja PT MSI dengan klien. Setelah itu Project Manager akan membuat
skedul untuk implementasi, yang kemudian akan didiskusikan dengan engineer.
Setelah skedul selesai, maka proyek akan berjalan sesuai dengan skedul yang
telah ditetapkan. Penambahan ataupun pengurangan terhadap SOP yang telah
berjalan oleh customer akan dianggap sebagai transaksi ataupun penambahan
baru, sehingga SOP awal dan SPK awal tidak akan mengalami perubahan.
Gambar 3.12 Surat Order Pembelian dari Klien
b. Pengadaan barang proyek
Pengadaan barang ini dilakukan apabila PT MSI ditunjuk oleh klien
untuk melaksanakan proyek klien. Biasanya sebelum adanya penawaran dari
PT MSI ke klien, PT MSI melakukan estimasi terlebih dahulu mengenai
ketersediaan material yang dibutuhan untuk proyek. Dalam hal ini PT MSI
melakukan koordinasi dengan bagian logistic, jika persediaan barang di gudang
Klien MSI
Surat Order Pembelian
56
tidak mencukupi, maka bagian logistic melakukan permintaan pembelian
kepada bagian purchasing.
Kemudian bagian purchasing meminta otorisasi dari direktur untuk
melakukan pembelian material. PT MSI melakukan pengadaan barang secara
langsung ke Alcatel-Lucent yang berpusat di Perancis melalui system Actis dari
Alcatel-Lucent, system actis ini akan menghasilkan list barang ataupun solusi
yang akan dibeli dan akan secara otomatis menjadi SOP PT MSI kepada
Alcatel-Lucent Perancis. Alcatel-Lucent Indonesia dalam hal ini memberikan
peran sebagai pendukung (support) dan juga berperan sebagai pengawas
(monitoring) dari PT MSI. Perannya antara lain memberikan dukungan dalam
hal pemasaran dan melakukan pengawasan terhadap validasi sistem yang
ditawarkan ataupun sistem yang telah diimplementasikan.
Setelah barang datang, bagian gudang akan memberi informasi kepada
engineer (implementasi) untuk dilakukan pengecekan barang untuk
memastikan barang yang datang sesuai dengan pesanan dan kondisinya baik.
Dan data-data barang (nomor seri, nama barang) dicatat. Setelah itu bagian
gudang akan membuat Surat Terima Barang, dimana Surat Terima Barang
tersebut akan ditandatangani oleh pihak yang mengajukan permintaan barang
apabila barang yang dipesan telah sesuai dan menyerahkan Surat Terima
Barang kepada bagian financing. Kemudian bagian finance akan melakukan
pembayaran untuk invoice dari Alcatel Lucent. Bagian Logistic juga akan
membuat Surat Jalan dan meminta kurir untuk melakukan pengiriman barang
ke lokasi.
57
2. Perencanaan (Planning)
Perencanaan dalam proyek ini ditujukan agar seluruh aktifitas dapat
disusun untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Perencanaan tersebut meliputi :
• Rencana jadwal pekerjaan (Schedule plan)
Rencana jadwal pekerjaan meliputi jadwal pelaksanaan seluruh pekerjaan
dalam proyek ini.
• Rencana manajemen komunikasi (Communication plan)
Rencana ini menggambarkan koordinasi yang dilakukan oleh PT MSI
dengan klien, serta adanya pihak principal dimana fungsinya sebagai pengawas
terhadap jalannya proyek. Dengan adanya komunikasi dan koordinasi yang baik
di dalam proyek akan menjamin keselarasan penyampaian informasi dalam
proyek dan mengurangi kemungkinan terjadinya ketidaksepahaman antara pihak-
pihak terkait.
• Rencana Alur Pelaporan (Reporting flow plan)
Laporan pekerjaan adalah inti dari manajemen proyek. Seluruh
dokumentasi akan dilakukan oleh PT MSI sebagai acuan perkembangan
pekerjaan. Untuk menjaga konsistensi akan pelaporan pekerjaan, PT MSI
komunikasi dan kerjasama pembuatan laporan dengan pemilik proyek.
PT Mitra Solusi Infokom mengajukan workflow sebagai bagian dari manajemen
proyek.
Laporan dapat diberikan pada setiap minggu dan bulan dimana laporan
bulanan sebagai rangkuman kemajuan pekerjaan. Laporan tersebut akan
diserahkan kepada pihak manajemen Diknas yang secara garis besar membahas
58
status terakhir proyek. Laporan tersebut akan mencantumkan kemajuan
pekerjaan dan masalah yang timbul pada saat berlangsungnya proyek. Setiap
permintaan ataupun perubahan selama masa pekerjaan harus dicantumkan
tertulis pada laporan. Dalam proyek ini PT MSI akan memberikan laporan yang
meliputi : laporan awal, laporan mingguan, laporan akhir dan laporan lain yang
nantinya akan dibutuhkan
• Rencana manajemen perubahan (Change managemen plan)
PT MSI telah mengembangkan mekanisme untuk mengelola permintaan
perubahan dalam melakukan estimasi, persetujuan dan implementasi setiap
perubahan terhadap lingkup pekerjaan yang disepakati. Proses ini
memungkinkan project manager untuk melakukan identifikasi, evaluasi,
pembebanan biaya dan memantau permintaan perubahan mulai dari munculnya
permintaan sampai penutupan kasus. Proses kendali perubahan ini bertujuan
untuk memastikan lingkup, jadwal, dan biaya dapat dikendalikan, sebagaimana
halnya dengan konsistensi kualitas seluruh kewajiban.
Project manager dengan memanfaatkan permintaan perubahan, analisa
dampak perubahan, dan laporan-laporan permasalahan secara efektif dapat
mengenali, memprioritas, dan mengelola perubahan di seluruh siklus pekerjaan
sehingga dampak perubahan yang ditimbulkan ditekan serendah mungkin
3. Pelaksanaan dan pengendalian proyek
Pada tahap ini dilakukan implementasi/installasi sesuai dengan rencana
kerja yang telah ditentukan dan disepakati bersama oleh semua pihak yang
59
terlibat. Setelah selesai diimplementasikan, pada tahap ini pula dilakukan uji
terima. Tim MSI akan mengimplementasikan proses dan metodologi manajemen
proyek agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana pelaksanaan yang
disepakati.
4. Evaluasi proyek (Project review)
Untuk evaluasi kinerja proyek, maka diperlukan suatu sarana dan aktifitas
yang secara berkala diadakan dan dihadiri oleh seluruh pihak yang terkait.
Pada project review, akan dihasilkan dokumen-dokumen seperti :
• Rangkuman project review
• Laporan kemajuan pekerjaan mingguan
• Laporan kemajuan pekerjaan bulanan
• Log dan project atas isu-isu (selected issue) yang muncul
• Dokumen change request ; change log dan change report
5. Project closing
Pada tahap ini secara resmi proyek dianggap selesai dan ditutup dan
sistem yang sudah diimplementasikan beroperasi secara penuh. Bagian dari
proses akhir proyek adalah dengan dilakukannya serah terima.
Project akhir proyek yang akan dilampirkan juga pada fase penutupan
proyek. Dokumen ini merupakan laporan (informasi) tertulis yang merangkum
proses perjalanan proyek dan sangat bermanfaat bagi proses atau proyek serupa
di waktu yang akan datang.
60
Proses yang berkaitan dengan tahap ini adalah:
a. Invoice atas seluruh nilai proyek
Estela proyek selesai, maka akan ada surat berita acara penyerahan
barang dan pekerjaan kepada klien. Berita acara dibuat oleh project manager
MSI. Jika pekerjaan dan barang yang diserahkan telah sesuai dengan Surat Order
Pembelian klien, dan telah dilakukan pengujian oleh klien maka customer akan
menandatangani surat Berita Acara Serah Terima (BAST). Dan surat berita acara
ini akan menjadi lampiran akhir untuk invoice dari keseluruhan nilai proyek.
Gambar 3.13 Serah Tarima Pekerjaan dan Barang
Berita acara yang telah ditandatangani akan diserahkan project manager
ke bagian keuangan untuk dibuatkan tagihannya. Bagian keuangan membuat
tagihan ke klien, berdasarkan SOP klien, Surat Jalan dan Berita Acara yang ada.
Gambar 3.14 Tagihan Keseluruhan Nilai Proyek
MSI Customer
Invoice Tagihan Keseluruhan nilai proyek
Customer MSI
Berita Acara yang telah di tandatangani
61
3.6 Rich Picture Proses Bisnis PT Mitra Solusi Infokom
$ $
Gambar 3.15 Rich Picture Proses Bisnis PT Mitra Solusi Infokom
(Sumber: Berdasarkan wawancara dengan pihak MSI)
62
3.7 Deskripsi Implementasi Teknologi Informasi
3.7.1 Infrastruktur pada PT Mitra Solusi Infokom
Gambar 3.16 Infrastruktur pada PT Mitra Solusi Infokom
(Sumber: Wawancara dengan Bpk.Hendro selaku engineer di MSI)
63
1. Hardware
Peralatan hardware yang digunakan oleh PT MSI adalah:
a. Servers
Server yang digunakan untuk melayani kebutuhan internal perusahaan
seperti email server , file server serta database server terdiri dari:
• IBM System x3250 M2 - 2 buah
• IBM xSeries 306 – 1 buah
b. Clients
Notebook yang digunakan oleh direktur, manajemen, marketing,
bagian keuangan, dan bagian teknikal antara lain:
• Compaq Presario V3000 – 10 buah,
• HP Mini 110 – 7 buah,
• Lenovo 4400 – 2 buah,
• Compaq Presario C700 – 2 buah,
• HP Compaq dx2300 microtower – 2 buah.
• Notebook yang digunakan oleh PT MSI rata-rata memiliki spesifikasi
intel Core2Duo 1.5 ghz, HD80gb, RAM 1024 MB, wifi, bluetooth,
DVDRW.
2. Network Devices
Network devices yang digunakan oleh perusahaan adalah:
Switches :
• Alcatel OmniSwitch 6850 – 2 buah
• LinkSys Srw 224p – 2 buah
64
Router/Firewall :
• Fortigate FG-60 – 1 buah
3. Software
Peralatan software yang digunakan untuk servers serta clients PT Mitra
Solusi Infokom adalah:
Servers :
• Windows 2003 standard server, Microsoft exchange 2003 server,
Corporate symantec antivirus, Firebird database server, accurate deluxe
server
Clients :
• Windows XP SP2, Symantec antivirus, Microsoft office 2003,
Microsoft project management, manymoon, Accurate deluxe client
3.7.2 Kebijakan Pengelolaan Keamanan Asset Perusahaan
Adapun kebijakan pengelolaan keamanan asset dalam MSI adalah sebagai
berikut :
1. MSI memisahkan jaringan internal perusahaan dengan internet menggunakan
firewall.
2. Ruangan tempat menyimpan semua server, router serta data backup berada dilantai
yang berbeda dengan ruangan kerja pegawai. Ruangan tersebut selalu terkunci dan
hanya dapat diakses oleh technical manager dan sistem administrator. Sistem
administrator yang masuk dan keluar ruangan ini berada dalam pengawasan
manager technical manager.
65
3. MSI melakukan backup data harian dan bulanan, untuk data backup dari seluruh
bagian perusahaan Catridge atau tape backup tidak diizinkan keluar dari ruangan
penyimpanan. Selain itu menjaga ruang penyimpanan dengan menggunakan AC
yang memadai untuk suhu ruangan.
4. Adanya fasilitas keamanan seperti alat pemadam kebakaran yang dapat digunakan
dalam keadaan mendesak.
5. Adanya genset dan UPS yang dapat digunakan sewaktu-waktu jika terjadi
pemadaman listrik.
6. Setiap aplikasi yang digunakan wajib menyediakan fungsi login yang memaksa
pengguna untuk memasukan user ID dan password setiap kali akan menggunakan
aplikasi tersebut termasuk ketika melakukan koneksi jaringan.
7. Account yang expired seperti keluarnya pegawai yang dahulunya mendapat hak
akses ke server seperti account mail di server untuk menyimpan datanya segera di
hapus setelah karyawan tersebut resmi resign.
8. Menyediakan drive-drive secara terpisah sebagai tempat penyimpanan data server,
hal ini mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan bila satu tempat mengalami
gangguan maka data server drive lainnya tidak akan terganggu.
9. Adanya pergantian password secara berkala dan didokumentasikan, password yang
digunakan juga merupakan kombinasi dari angka dan karakter dan panjangnya
minimal 6 digit.
10. Menggunakan Corporate Symantec Antivirus untuk setiap komputer di MSI untuk
mencegah penyebaran virus melalui jaringan.
66
11. Perusahaan membuat pertemuan-pertemuan untuk meningkatkan security awareness
karyawan, melakukan edukasi dan training tentang kebijakan dan sistem yang telah
dibangun, hal ini untuk meningkatkan rasa memiliki dan respon dari pengguna.
12. Setiap karyawan memiliki batas akses sesuai dengan job desknya.