bab 3 analisis sistem yang sedang berjalan 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2006-2-01215-if-bab...

24
43 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Umum PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. Sejarah Adhi Karya dimulai dari 45 tahun yang lalu, ketika Menteri Pekerjaan Umum melalui Surat Keputusannya tertanggal 11 Maret 1960 memutuskan untuk menetapkan suatu perusahaan konstruksi dalam rangka mempercepat pengembangan di Indonesia. Pada tahun berikutnya, Adhi Karya berubah menjadi Pn Adhi Karya secara hukum, berdasarkan keputusan pemerintah No 65 tahun 1961. Pada tahun yang sama, sebuah perusahaan yang dulunya merupakan perusahaan konstruksi Belanda telah dinasionalisasikan dan dimerger dalam Pn Adhi Karya. Perusahaan melalui beberapa amandemen, dan yang terakhir dilakukan dalam rapat pemegang saham umum pada tanggal 17 November 2003 dan telah dibuat Surat Keputusan Menteri menjadi perusahaan milik pemerintah no. Kep- 289/Mbu/2003 tertanggal 17 November 2003. Amandemen dibuat dalam rangka memfasilitasi publik dan mengakibatkan nama perusahaan diubah menjadi PT Adhi Karya ( Persero) Tbk dan telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia melalui Keputusan No.C28630 HT.01.04. TH.2003 tertanggal 8 Desember 2003, Decree of Amendment No.50 tertanggal 19 May 2004.

Upload: ngoxuyen

Post on 03-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01215-IF-Bab 3.pdf · • Melaksanakan Internal Audit mengenai efektivitas sistem dan operasi

43

BAB 3

ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

3.1 Gambaran Umum Perusahaan

3.1.1 Sejarah Umum PT. Adhi Karya (Persero) Tbk.

Sejarah Adhi Karya dimulai dari 45 tahun yang lalu, ketika Menteri

Pekerjaan Umum melalui Surat Keputusannya tertanggal 11 Maret 1960

memutuskan untuk menetapkan suatu perusahaan konstruksi dalam rangka

mempercepat pengembangan di Indonesia. Pada tahun berikutnya, Adhi Karya

berubah menjadi Pn Adhi Karya secara hukum, berdasarkan keputusan pemerintah

No 65 tahun 1961. Pada tahun yang sama, sebuah perusahaan yang dulunya

merupakan perusahaan konstruksi Belanda telah dinasionalisasikan dan dimerger

dalam Pn Adhi Karya.

Perusahaan melalui beberapa amandemen, dan yang terakhir dilakukan

dalam rapat pemegang saham umum pada tanggal 17 November 2003 dan telah

dibuat Surat Keputusan Menteri menjadi perusahaan milik pemerintah no. Kep-

289/Mbu/2003 tertanggal 17 November 2003. Amandemen dibuat dalam rangka

memfasilitasi publik dan mengakibatkan nama perusahaan diubah menjadi PT

Adhi Karya ( Persero) Tbk dan telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak

Azasi Manusia Republik Indonesia melalui Keputusan No.C28630 HT.01.04.

TH.2003 tertanggal 8 Desember 2003, Decree of Amendment No.50 tertanggal 19

May 2004.

Page 2: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01215-IF-Bab 3.pdf · • Melaksanakan Internal Audit mengenai efektivitas sistem dan operasi

44

3.1.2 Bidang Usaha Perusahaan

Sesuai dengan visi dan misi yang baru, perusahaan akan memusatkan

dirinya pada pengembangan dua pilar aktivitas bisnis utama dan untuk masuk

sektor investasi, yakni:

Pilar Utama

a. Perancangan Bangunan Sipil Publik

• Irigasi

• Jalan Dan Jembatan

• Listrik

• Pelabuhan

b. Bangunan

• Bangunan bertingkat, mencakup hotel, kantor, dan lain lain

• Bangunan prasarana, mencakup rumah sakit, sekolah, dan lain lain

• Bangunan komersil

• Kompleks dan perumahan

• Pabrikasi dan industri

c. Elektrik Dan mekanis

• Transmisi energi dan stasiun utama.

• Mekanik dan sentral elektrik untuk membangun dan industri.

• Otomatisasi bangunan.

• Pembangkit tenaga listrik.

• Sistem ventilasi, sistem suara.

• Radio, Telekomunikasi, dan instrumentasi.

Page 3: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01215-IF-Bab 3.pdf · • Melaksanakan Internal Audit mengenai efektivitas sistem dan operasi

45

• Pemasangan pipa.

d. Perdagangan

Aktivitas pengadaan material bangunan, peralatan konstruksi, dan

pengadaan barang impor untuk untuk mendukung aktivitas konstruksi

perusahaan.

Pilar kedua

Pengembangan bisnis di rancang-bangun (Pengadaan Rancang-Bangun

Dan Construction/Epc), dimana perusahaan menyediakan desain, perencanaan,

perolehan, dan jasa konstruksi. Perusahaan membagi bisnisnya menjadi lima

aktivitas bisnis, juga beberapa bisnis lain, seperti PT Adhi Reality, terlibat dalam

konstruksi bangunan kantor, kawasan industri, perumahan, membangun

manajemen, dan pengawasan area.

Perusahaan membagi aktivitas bisnisnya ke dalam 5 divisi, 9 cabang, 1

anak cabang, yang berada di bawah manajemen perusahaan dan 2 perusahaan joint

venture. Untuk lebih fokus dalam dua bisnis, perusahaan mendivestasi anak

perusahaan tersebut. Di masa datang, perusahaan juga akan mengembangkan

bisnis investasi infrastruktur.

Page 4: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01215-IF-Bab 3.pdf · • Melaksanakan Internal Audit mengenai efektivitas sistem dan operasi

46

3.1.3 Visi dan Misi Perusahaan

PT. Adhi Karya Tbk memiliki sebuah visi yaitu untuk menjadi lebih dipilih

sebagai mitra dalam konstruksi, rancang-bangun, dan bisnis investasi. Sedangkan

misi PT. Adhi Karya Tbk adalah:

• Memberikan keuntungan untuk pemegang saham.

• Memuaskan kebutuhan pelanggan dengan kualitas produk dan jasa yang

dapat dipercaya.

• Menyediakan karyawan dengan lingkungan kerja yang aman, menghasilkan

kesuksesan, dan kesempatan untuk membangun karier secara profesisional.

• Memperkuat posisi PT Adhi Karya (Persero) Tbk. di dalam pasar domestik

melalui jaringan yang kuat dalam area yang berpotensi dan memasuki pasaan

dunia.

• Memperkuat posisi kepemimpinan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. di dalam

area infrastruktur dan konstruksi bangunan, mulai untuk menciptakan suatu

posisi yang kuat dalam area rancang-bangun yang dipusatkan pada industri

spesifik, sebaik untuk masuk sektor investasi di dalam area infrastruktur dan

properti selektif dan dimana pun yang mungkin..

• Tingkatkan kemampuan dan kompetifitas dari sumber daya manusia,

menekankan pada pengembangan superior technical, dan manajemen proyek

ahli.

• Di dalam suatu cara konsisten bekerja keras untuk mencapai sukses untuk PT

Adhi Karya ( Persero) Tbk. ROE masing-masing tahun sedikitnya 5% di atas

Harga Hak kekayaan (Cost of Equity).

Page 5: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01215-IF-Bab 3.pdf · • Melaksanakan Internal Audit mengenai efektivitas sistem dan operasi

47

3.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan

Pada bagian sub bab berikut akan dijelaskan mengenai struktur organisasi

yang terdapat dalam PT. Adhi Karya beserta tugas dan wewenang masing-masing

bagian dalam perusahaan.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Adhi Karya (Persero) Tbk.

Adapun tugas dan wewenang dari masing-masing bagian dalam struktur organisasi

diatas adalah sebagai berikut :

1. Direktur Utama

Tugas dan Wewenang:

• Menetapkan kebijakan-kebijakan yang berlaku dalam perusahaan

Page 6: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01215-IF-Bab 3.pdf · • Melaksanakan Internal Audit mengenai efektivitas sistem dan operasi

48

• Mengawasi jalannya perusahaan agar sesuai dengan yang telah

direncanakan

• Mengambil keputusan untuk segala sesuatu hal yang berhubungan

dengan perusahaan

• Mewakili perusahaan baik didalam dan diluar pengadilan

2. Direktur 1

Tugas dan Wewenang:

• Bertanggung jawab tehadap kantor-kantor cabang yang berada di wilayah

Indonesia bagian Barat dari wilyah Sumatra, jawa barat dan sampai

dengan Bandung.

• Mengawasi kinerja biro pembinaan produksi, anak perusahaan dan joint

venture

• Mengambil keputusan untuk segala sesuatu hal yang berhubungan

dengan biro pembinaan produksi

3. Direktur 2

Tugas dan Wewenang:

• Mengawasi kinerja HRD division dan Development division.

• Bertanggung jawab tehadap kantor-kantor cabang yang berada di wilayah

Semarang , Kalimantan, dan sampai dengan Irian Jaya

• Memberikan keputusan sehubung dengan rencana pengembangan market

perusahaan.

Page 7: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01215-IF-Bab 3.pdf · • Melaksanakan Internal Audit mengenai efektivitas sistem dan operasi

49

• Mengambil keputusan untuk segala sesuatu hal yang berhubungan

dengan HRD division dan Development division

4. Direktur 3

Tugas dan Wewenang:

• Mengawasi kinerja marketing division

• Bertanggung jawab terhadap proses pemasaran dan SDM perusahaan

• Mengawasi dan memutuskan perlu atau tidaknya promosi dan pemasaran

jasa baru.

• Membuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan strategi

marketing

5. Direktur 4

Tugas dan Wewenang:

• Mengawasi kinerja Finance division, Corporate Secretary, dan Non

structural

• Memeriksa laporan keuangan, administrasi, dan laporan pajak perusahaan

• Memeriksa surat-surat perjanjian yang dibuat Corporate Secretary

• Mengambil keputusan untuk segala sesuatu hal yang berhubungan

dengan Finance division, Corporate Secretary,dan Non structural

Page 8: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01215-IF-Bab 3.pdf · • Melaksanakan Internal Audit mengenai efektivitas sistem dan operasi

50

6. SPI / Internal auditor

Tugas dan Wewenang:

• Melaksanakan Internal Audit mengenai efektivitas sistem dan operasi

dalam konteks menjamin performa aktivitas bisnis dalam arah menuju

pencapaian target perusahaan sesuai dengan Good Corporate Governance

(GCG).

• Memberikankan laporan dan rekomendasi atas hasil audit sejalan dengan

peningkatan berkelanjutan dalam performa perusahaan.

• memberikan laporan audit langsung kepada direktur utama

7. Badan Kesisteman dan Pengembangan Usaha

Tugas dan Wewenang:

• Melakukan pengembangan teknologi yang digunakan perusahaan dan

pemeliharaan system yang sedang digunakan sekarang

• Mengganti system yang lama dengan system yang baru dengan

persetujuan dari Director 1.

• Pemeliharaan sistem jaringan LAN

8. Biro Pembinaan Produksi

Tugas dan Wewenang: • Mempelajari laporan keseluruhan produksi dan melaporkan ke Direktur 1

untuk di teruskan ke vendor.

Page 9: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01215-IF-Bab 3.pdf · • Melaksanakan Internal Audit mengenai efektivitas sistem dan operasi

51

9. Biro SDM dan Umum

Tugas dan Wewenang: • Menerima, menyeleksi, dan memberhentikan karyawan atas permintaan

masing-masing divisi

• Mengatur tata tertib (disiplin) umum yang harus dipatuhi oleh semua

karyawan di dalam departemennya

• Memberikan laporan mengenai kinerja karyawan perusahaan

• Melakukan interview atau wawancara kerja terhadap calon karyawan

10. Biro Pengembangan Pasar

Tugas dan Wewenang: • Melakukan promosi dan pemasaran jasa

• Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan pemasaran produksi

• Memberi masukan yang berhubungan dengan strategi marketing selama

di lapangan

• Menyelenggarakan semua kegiatan penelitian dan pengembangan

pemasaran

11. Sekretariat Perusahaan

Tugas dan Wewenang: • Mengatur perjanjian dengan pihak-pihak yang ingin bekerja sama dengan

perusahaan

• Memberikan support untuk tugas-tugas dari Director 4 dan President

Director

• Membuat laporan mingguan dan bulanan mengenai transaksi perusahaan

Page 10: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01215-IF-Bab 3.pdf · • Melaksanakan Internal Audit mengenai efektivitas sistem dan operasi

52

• Membuat surat-surat perjanjian yang berhubungan dengan kepentingan

perusahaan

12. Biro Keuangan

Tugas dan Wewenang: • Bertanggung jawab atas pengeluaran keuangan perusahaan yang

menyangkut pada kebijaksanaan penggunaan dana atas segala kegiatan

usaha

• Bertanggung jawab untuk memberi informasi keuangan dan hasil

produksi.

• Mengatur pengalokasian dan penggunaan dana

3.2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

3.2.1 Gambaran Umum Jaringan PT. Adhi Karya (Persero) Tbk.

Bagian berikut akan menjelaskan mengenai gambaran jaringan perusahaan

saat ini secara umum dengan tujuan agar pembaca dapat mengetahui secara umum

bagaimana struktur jaringan dalam PT. Adhi Karya, sebelum membahas lebih

dalam mengenai permasalahan dan solusi yang diusulkan.

Pada dasarnya, jaringan Local Area Network (LAN) pada PT. Adhi Karya

terbagi menjadi dua lantai, dimana jaringan tersebut menggunakan topologi STAR

dan terhubung ke internet melalui suatu proxy server pada ruangan server

perusahaan lalu melewati router. Sistem operasi jaringan yang berlaku saat ini

dalam PT. Adhi Karya adalah sistem operasi client-server. Dimana semua

komputer yang bertindak sebagai workstation dihubungkan melalui beberapa

Page 11: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01215-IF-Bab 3.pdf · • Melaksanakan Internal Audit mengenai efektivitas sistem dan operasi

53

switch dan protokol jaringan yang digunakan untuk mengaturnya adalah TCP/IP.

Sedangkan untuk tipe Network Interface Card (NIC) yang digunakan, PT. Adhi

Karya memakai tipe PCI dengan kecepatan 10/100 Mbps.

Komunikasi data antara kantor pusat dan cabang-cabang PT. Adhi Karya di

Jakarta dikirimkan melalui koneksi internet ADSL, dimana merupakan teknologi

broadband yang murah, mudah dan menggunakan saluran telepon biasa dengan

kecepatan 512 kbps. Sedangkan untuk beberapa cabang di daerah masih

menggunakan koneksi internet dial-up. Koneksi internet di kantor pusat PT. Adhi

Karya terbagi atas 2 (dua) saluran ADSL (2 x 512 kbps) dengan ketentuan :

a. Kebutuhan Internet Sharing

• Koneksi Internet Penuh

Dimana user dapat mengakses penuh

• Koneksi Internet Berjadwal

Dimana user hanya dapat mengakses pada jam-jam tertentu

• Koneksi Internet E-mail

Dimana user hanya dapat mengakses E-mail

b. Kebutuhan Kiriman Data

Dalam kebutuhan penyampaian laporan dari Cabang/Divisi mengirim data ke

kantor pusat.

Page 12: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01215-IF-Bab 3.pdf · • Melaksanakan Internal Audit mengenai efektivitas sistem dan operasi

54

3.2.2 IP Addressing

Pada bagian berikut ini akan dijelaskan mengenai IP Addressing yang ada

pada PT. Adhi Karya, dimana dijelaskan mengenai penggunaan IP address dan

tipe-tipe IP apa saja yang digunakan, serta konfigurasi IP yang digunakan dalam

system jaringan.

Pada jaringan PT. Adhi Karya terdapat aturan IP Addresing, agar jaringan

yang ada terlihat rapi, dan mudah untuk dikontrol. PT. Adhi Karya memiliki 2

macam IP address yaitu private dan public IP address. Alamat IP private dipakai

untuk jaringan di dalam perusahaannya, sedangkan IP public adalah IP address

milik ISP yang disewakan kepada PT. Adhi Karya, yang digunakan untuk

memakai akses Internet. IP public yang diperoleh dari ISP adalah

203.130.197.xxx.

IP address yang digunakan sekarang pada jaringan PT. Adhi Karya adalah IP

address kelas C, karena banyaknya host yang ada tidaklah terlalu besar. Dengan

konfigurasi ini, dapat diperoleh 2 juta network dengan masing-masing network

memiliki 256 IP address. Range IP dari 192.0.0.xxx – 223.225.225.xxx

IP address yang berlaku dalam jaringan PT. Adhi Karya saat ini adalah

192.168.xxx.yyy, dimana ‘xxx’ menunjukkan kode unit kerja dan ‘yyy’

menunjukkan ip dari computer (router/switch) itu sendiri. Contoh :

192.168.10.11

xxx = 10 = menunjukkan lingkungan di kantor pusat

yyy = 11 = menunjukkan alamat server Istiqal di kantor pusat.

Page 13: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01215-IF-Bab 3.pdf · • Melaksanakan Internal Audit mengenai efektivitas sistem dan operasi

55

3.2.3 Topologi Jaringan PT. Adhi Karya Tbk

Pada gambar 3.2 dapat dilihat struktur logical jaringan yang ada pada

kantor pusat PT. Adhi Karya, dimana terdapat divisi-divisi pada kantor pusat yang

saling terhubung ke server perusahaan melalui beberapa switch. Dan ada beberapa

server yang terhubung ke internet melalui router.

Data

INFRASTRUKTURJARINGAN KANTOR PUSAT

ADHI KARYA (Persero) Tbk

SPI SDM BIN SAR

CEO ASSDIR KEU/SETPER IT/PP

Internet

RouterRouter

Patch panel

ProxyData baseFTP PORTAL

Switch

SwitchSwitchSwitch

Switch SwitchSwitchSwitch

Gambar 3.2 Struktur jaringan logical PT.Adhi Karya (Persero) Tbk.

Page 14: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01215-IF-Bab 3.pdf · • Melaksanakan Internal Audit mengenai efektivitas sistem dan operasi

56

Untuk menjalankan proses bisnisnya, PT. Adhi Karya menggunakan jaringan

WAN sebagai berikut :

Router

Database Server

Main Switch

Router

Local Area Network

Switch

Database Server

Main Switch

Internet

ADSL

ADSL

ADSL

ADSL

ADSL

FiberOptic

DIVISI KONSTRUKSI 1

DIVISI KONSTRUKSI 2

DIVISI KONSTRUKSI 3

DIVISI JASA NIAGA

DIVISIPEREKAYASAAN

TOPOLOGI WANPT. ADHI KARYA (Persero) Tbk.

Database Server

Main SwitchRouter

Local Area Network

Switch

Database Server

Main SwitchRouter

Local Area Network

Switch

Database Server

Main SwitchRouter

Local Area Network

Switch

Local Area Network

Switch

Local Area Network

Proxy ServerDatabase Server

FTP Server

Mail Server

Main Switch

Switch

Router

KANTOR PUSAT

Database Server

Main Switch

Cabang-Cabang diDaerah

Local Area Network

Switch

Dial-Up

Modem

Router

Main SwitchADSL

Gambar 3.3 Topologi WAN pada PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. saat ini

Seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.3 diatas, kantor pusat terhubung

dengan kantor divisinya yang berada di Jakarta dengan menggunakan koneksi

ADSL dan fiber optic. Sedangkan koneksi untuk cabang-cabang yang berada di

daerah masih menggunakan koneksi Dial-up. PT. Adhi Karya memiliki sepuluh

kantor cabang yang tersebar di sepuluh propinsi, karena keterbatasan tempat maka

Page 15: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01215-IF-Bab 3.pdf · • Melaksanakan Internal Audit mengenai efektivitas sistem dan operasi

57

pada topologi ini hanya digambarkan sebuah struktur jaringan untuk mewakili

cabang-cabang tersebut.

3.2.4 Penggunaan FTP pada perusahaan.

Berikut adalah tampilan layar FTP yang digunakan pada perusahaan tempat

dilakukannya studi kasus. Disini dapat dilihat bahwa perusahaan menggunakan

LeapFTP 2.7.1 untuk mengakses FTP. dimana pada kolom sebelah kiri

menunjukan data data komputer klien dan disebelah kanan menunjukan data pada

server FTP, untuk mengirim data ke FTP, client cukup melakukan drag and drop

seperti pada windows explorer. Data-data yang dikirimkan biasanya bersifat

umum, seperti data laporan transaksi dan data laporan keuangan. Untuk data-data

perusahaan yang bersifat rahasia atau penting biasanya dikirimkan melalui pos atau

kurir.

Terlihat pada gambar 3.2 di bagian kanan, terdapat banyak folder, masing-

masing folder tersebut mewakili tiap cabang dari PT. Adhi Karya. File-file yang

berhubungan dengan suatu cabang akan diletakkan pada folder cabang yang

bersangkutan, sehingga jika pengguna ingin mengakses informasi mengenai suatu

cabang dan divisi akan lebih mudah .

Page 16: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01215-IF-Bab 3.pdf · • Melaksanakan Internal Audit mengenai efektivitas sistem dan operasi

58

Gambar 3.4 Layar tampilan FTP perusahaan

3.2.5 Analisis Proses Bisnis

Sekarang ini PT. Adhi Karya telah mengintegrasikan penggunaan jaringan

komputer dan internet untuk mendukung kebutuhan akan akses informasi dalam

proses bisnisnya. Penggunaan jaringan komputer digunakan untuk

menghubungkan komputer di masing-masing kantor cabang, sedangkan

penggunaan internet untuk akses informasi hanya dilakukan sebatas pada

penggunaan e-mail dan penggunaan File Tranfer Protokol untuk mengakses

informasi transaksi perusahaan. Adapun proses bisnis yang dilakukan oleh PT.

Adhi Karya adalah sebagai berikut :

Page 17: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01215-IF-Bab 3.pdf · • Melaksanakan Internal Audit mengenai efektivitas sistem dan operasi

59

a. Sistem Pemasaran Proyek Bisnis

Keputusan

Cabang danDivisi Kantor Pusat

AnalisisProposal

Bisnis

Tahap PraQualifikasi

PenolakanProposal

Bisnis

Pengiriman info proyekdan proposal bisnis

mempertimbangkanproposal yang diajukan

Pengumumanpenolakan proposal

Tender

Keputusan

Ditolak

kontrak

Info penolakan tender

Diterima

Pelaksanaankontrak

Ditolak

Diterima

menunggukeputusan

tender

mengikutipelaksanaan

mengelola infoproyek

Gambar 3.5 Sistem Pemasaran Proyek Bisnis

Page 18: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01215-IF-Bab 3.pdf · • Melaksanakan Internal Audit mengenai efektivitas sistem dan operasi

60

Keterangan :

1. Info proyek atau proposal bisnis yang berada pada kantor cabang dan

divisi dikirimkan ke kantor pusat melalui jaringan internet. Koneksi

antar kantor pusat dan kantor cabang dapat berupa koneksi ADSL,

Dial-up, atau Fiber Optic, tergantung pada koneksi yang digunakan

oleh cabang atau divisi tersebut.

2. Setelah proposal atau info proyek dikirimkan, pada kantor pusat

proposal tersebut akan dianalisis untuk mempertimbangkan persetujuan

transaksi bisnis tersebut. Pada tahap ini analisa dilakukan dengan dua

cara. Pertama-tama akan dilakukan analisa prospektif dimana dilakukan

analisa teradap kelayakan proyek, kemampuan, lokasi, dan ekonomi.

Tahap kedua dengan analisa probabilitas yang menganalisa klien,

perusahaan pesaing dan konsultan.

3. Setelah didapat keputusan, jika proposal diterima, maka dilakukan

tahap pra kualifikasi (PQ) dimana akan ditentukan kelayakan

perusahaan untuk mengikuti tender. Jika proposal ditolak, maka kantor

pusat akan mengirimkan pengumuman penolakan proposal bisnis yang

telah diajukan ke kantor cabang.

4. Jika pemenang tender telah diputuskan dan perusahaan berhasil

memenangkan tender, maka akan dilanjutkan dengan penetapan kontrak

dengan pihak klien. Jika tender ditolak, maka kantor pusat akan

menyampaikan pengumuman penolakan tender kepada kantor cabang.

5. Setelah kontrak ditandatangani, maka dilanjutkan dengan tahap proses

pelaksanaan produksi.

Page 19: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01215-IF-Bab 3.pdf · • Melaksanakan Internal Audit mengenai efektivitas sistem dan operasi

61

b. Sistem Pelaksanaan Produksi

Pemeliharaan

Selesai P1

Pelaksanaan

Perencanaan

Pendanaan

PerencanaanKeuangan

PerencanaanSDM

End

Start

Adaperubahan ?

ya

tidak

Gambar 3.6 Sistem Pelaksanaan Produksi

Keterangan :

1. Proses produksi dimulai dengan perencanaan dimana dalam tahap ini

akan dilakukan penjadwalan proyek, metode yang digunakan, dan lain-

lain.

2. Setelah tahap perencanaan selesai, maka dilanjutkan dengan tahap

pelaksanaan proyek. Apabila dalam pengerjaan proyek terdapat

perubahan maka dilakukan perencanaan kembali.

3. Setelah proyek selesai dikerjakan maka akan dilakukan masa

pemeliharaan sesuai dengan yang ditetapkan dalam kontrak. Bila masa

pemeliharaan selesai maka berakhir juga pengerjaan proyek

Page 20: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01215-IF-Bab 3.pdf · • Melaksanakan Internal Audit mengenai efektivitas sistem dan operasi

62

3.3 Analisis Permasalahan

Dengan melihat latar belakang dari studi kasus yang dipilih dalam

penyusunan skripsi ini, serta didasarkan pada hasil analisis sistem yang berjalan pada

saat ini, dimana kebutuhan akan resource sharing yang sangat tinggi untuk

menunjang kelancaran bisnis perusahaan maka dapat disimpulkan beberapa masalah

yang dihadapi oleh studi kasus, yaitu:

1. Transfer data yang kurang aman

Sekarang ini sistem yang dipakai untuk menghubungkan cabang cabang

masih menggunakan FTP, data-data yang dikirimkan melalui FTP merupakan

data-data yang tidak bersifat rahasia, seperti pengumuman perusahaan, laporan

pembelian dan penjualan, dan lain-lain, sedangkan data-data yang diperlukan

untuk tender yang bersifat rahasia dikirimkan melalui pos, atau kurir karena

mereka menganggap transfer data FTP kurang aman.

2. Tidak adanya jalur koneksi cadangan (backup line)

Sistem yang menghubungkan kantor pusat dan kantor cabang pada PT.

Adhi Karya saat ini tidak memiliki jalur koneksi cadangan (backup line),

sehingga jika terjadi gangguan koneksi pada line utama, maka hubungan

dengan kantor cabang akan terputus. Hal ini tentunya akan mengganggu

kelancaran pengiriman data antar kantor pusat dan cabang-cabangnya yang

berada di daerah.

Page 21: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01215-IF-Bab 3.pdf · • Melaksanakan Internal Audit mengenai efektivitas sistem dan operasi

63

3.4 Usulan Pemecahan Masalah

Bagi perusahaan seperti PT Adhi Karya yang memiliki kantor cabang

operasional di berbagai tempat tersebut, tentunya bukan merupakan suatu hal yang

mudah untuk dapat mengintegrasikan sistem komunikasi mereka secara internal.

Salah satu tools atau media yang dianggap sudah menjadi satu kebutuhan

wajib untuk mendukung mekanisme komunikasi baik secara internal ataupun

eksternal bagi kalangan dunia bisnis adalah penggunaan teknologi Internet ataupun

intranet. Penggunaan kedua teknologi ini secara umum misalnya kegiatan akses

informasi melalui e-mail dan intranet perusahaan dari berbagai lokasi dimanapun

dan kapanpun karyawan berada.

Tanpa fasilitas Remote Access tentunya keputusan-keputusan bisnis yang

dibutuhkan tersebut sangat sulit untuk didapatkan. Untuk mengatasi situasi bisnis

seperti itu, ada satu cara yang saat ini sudah mulai banyak diadopsi dan diterapkan

oleh berbagai perusahaan yang disebut dengan Secure Remote Access yang akan

menjamin kegiatan akses informasi secara aman dan efektif melalui suatu jaringan

komunikasi yaitu VPN (Virtual Private Network).

Pengusulan VPN sebagai pengganti FTP untuk pengembangan jaringan

perusahaan dimasa mendatang karena dengan penggunaan VPN, perusahaan tidak

perlu mengubah struktrur jaringan lokal yang sudah ada dan biaya untuk

pengimplementasiannya juga tidak besar, serta dapat memanfaatkan teknologi yang

digunakan FTP sebelumnya yaitu internet. Selain itu VPN juga dianggap lebih aman

daripada FTP karena adanya fitur enkripsi pada VPN. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada pertimbangan yang diberikan dibagian selanjutnya. Sedangkan untuk

Page 22: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01215-IF-Bab 3.pdf · • Melaksanakan Internal Audit mengenai efektivitas sistem dan operasi

64

mengatasi masalah pada kemungkinan gagalnya koneksi pada line utama, maka

diusulkan suatu backup line menggunakan koneksi dial-up.

Pengusulan perancangan suatu jaringan antar cabang berbasis VPN pada

perusahaan yang bersangkutan juga didasarkan pada beberapa pertimbangan antara

lain:

1. Infrastruktur perusahaan

Infrastruktur perusahaan saat ini sudah mendukung adanya penggunaan

VPN, dengan sedikit penyesuaian dan penambahan peralatan jaringan maka

dapat dibuat sebuah jaringan VPN bagi perusahaan. Perancangan jaringan

berbasis VPN ini juga disertai dengan keinginan perusahaan untuk

mengembangkan sistem sekarang menjadi suatu sistem jaringan VPN.

2. Peningkatan performa perusahaan

Dengan adanya koneksi jaringan antar cabang yang terus terhubung,

maka data informasi perusahaan baik itu data transaksi, data mengenai klien,

laporan keuangan dan data-data penting lainnya akan terus ter-update. Hal ini

akan memberikan gambaran kepada pihak manajemen perusahaan untuk

mengetahui kondisi performa perusahaan setiap saat. Dengan demikian, pihak

manajemen perusahaan akan dapat mengambil keputusan yang tepat yang

dapat mendukung dalam peningkatan performa perusahaan.

3. Biaya implementasi yang murah

VPN memiliki biaya implementasi yang lebih murah daripada solusi

tradisional, yang didasarkan pada Leased Line, Frame Relay, ATM, atau ISDN.

Ini disebabkan VPN menghapuskan kebutuhan akan koneksi long-distance dan

Page 23: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01215-IF-Bab 3.pdf · • Melaksanakan Internal Audit mengenai efektivitas sistem dan operasi

65

menggantikannya dengan koneksi lokal suatu jaringan pengangkut, ISP, atau

Point Of Presence (POP).

4. Pengurangan biaya manajemen dan staff

Dengan mengurangi biaya-biaya telekomunikasi yang long-distance,

VPN juga mengurangi biaya-biaya operasi jaringan berbasis WAN adalah

merupakan suatu hal yang pantas dipertimbangkan. Sebagai tambahan, suatu

organisasi dapat mengurangi keseluruhan biaya dari jaringan jika peralatan yang

digunakan dalam WAN digunakan pada VPN dan diatur oleh ISP. Alasan

dibelakang ongkos operasi yang lebih murah diterangkan oleh fakta bahwa

organisasi tidak harus mempekerjakan banyak staff networking terlatih dan

mahal jika VPN diatur oleh organisasinya sendiri.

5. Konektifitas yang lebih baik

VPN membuat internet seakan akan menjadi intranet. Karena Internet

bisa diakses dimana saja, baik di kantor cabang, rumah, bahkan di jalan (mobile)

bisa dengan mudah terhubung ke intranet perusahaan.

6. Keamanan Transaksi

VPN menggunakan teknologi tunneling untuk mentransmisi data melalui

jaringan publik yang tidak aman, sehingga transaksi data dapat berjalan dengan

aman. Sebagai tambahan terhadap penggunaan teknologi tunneling, VPN juga

menggunakan ukuran keamanan yang luas, seperti enkripsi, authentifikasi, dan

otorisasi untuk memastikan keselamatan, kerahasiaan, dan integritas data yang

ditransmisikan. Sebagai hasilnya, VPN menawarkan suatu keamanan transaksi

yang terjamin.

Page 24: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01215-IF-Bab 3.pdf · • Melaksanakan Internal Audit mengenai efektivitas sistem dan operasi

66

7. Penggunaan bandwidth yang efektif

Dalam kasus konektifitas internet yang menggunakan leased-lines,

kadang bandwidth disia-siakan oleh ketidakhadiran dari suatu koneksi internet

aktif. Pada sisi lain, VPN menciptakan logical tunnel untuk mentransmisi data

saat dan manakala diperlukan. Sebagai hasilnya, bandwidth hanya digunakan

hanya ketika ada suatu koneksi internet aktif. Oleh karena itu, akan lebih sedikit

bandwidth yang tersia-siakan.