bab 3

14
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini di wilayah kerja Puskesmas Pilolodaa Kecamatan Kota Barat Kota Gorontalo, sedangkan waktu penelitian dilaksanakan selama 23 hari dari tanggal 17 April sampai dengan 9 Mei 2012. 3.2 Desain Penelitian Jenis penelitian adalah jenis penelitian Observasional analitik. Rancangan yang digunakan adalah rancangan penelitian Cross sectional study tentang hubungan sarana penyediaan air bersih dan jenis jamban keluarga dengan kejadian diare pada anak di wilayah kerja Puskesmas Pilolodaa Kecamatan Kota Barat Kota Gorontalo 3.3 Variabel Penelitian 3.3.1 Variabel Bebas Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah sarana penyediaan air bersih dan jenis jamban keluarga. 3.3.2 Variabel Terikat Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kejadian diare pada anak di wilayah kerja Puskesmas Pilolodaa Kecamatan Kota Barat Kota Gorontalo.

Upload: hengki-permana-putra

Post on 12-Jan-2016

222 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

penugasan

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 3

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini di wilayah kerja Puskesmas Pilolodaa Kecamatan

Kota Barat Kota Gorontalo, sedangkan waktu penelitian dilaksanakan selama 23

hari dari tanggal 17 April sampai dengan 9 Mei 2012.

3.2 Desain Penelitian

Jenis penelitian adalah jenis penelitian Observasional analitik. Rancangan

yang digunakan adalah rancangan penelitian Cross sectional study tentang

hubungan sarana penyediaan air bersih dan jenis jamban keluarga dengan kejadian

diare pada anak di wilayah kerja Puskesmas Pilolodaa Kecamatan Kota Barat

Kota Gorontalo

3.3 Variabel Penelitian

3.3.1 Variabel Bebas

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah sarana

penyediaan air bersih dan jenis jamban keluarga.

3.3.2 Variabel Terikat

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kejadian diare

pada anak di wilayah kerja Puskesmas Pilolodaa Kecamatan Kota Barat Kota

Gorontalo.

26

Page 2: BAB 3

3.3.3 Definisi Operasional Variabel

1) Anak Balita

Anak balita adalah anak yang berumur dibawah lima tahun atau belum

ulang tahun yang ke lima pada saat penelitian dilakukan.

2) Kejadian Diare

a. Definisi : diare adalah sebuah penyakit di mana penderita

mengalami rangsangan buang air besar yang terus-menerus dalam

bentuk cair atau mencret dengan frekuensi lebih dari 3 kali sehari

yang di alami balita di wilayah kerja Puskesmas Pilolodaa.

b. Kriteria objektif :

1. Diare yaitu jika balita pernah mengalami diare dalam kurun

waktu 1 tahun terakhir pada saat penelitian.

2. Tidak diare yaitu jika balita tidak pernah mengalami diare dalam

kurun waktu 1 tahun terakhir pada saat penelitian.

3) Sarana penyediaan air bersih

a. Defiinisi : Sarana penyediaan air bersih adalah sarana yang

digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air bersih

mereka tiap hari di wilayah kerja Puskesmas Pilolodaa.

b. Kriteria Objektif :

1. Memenuhi syarat jika air berasal dari air perpipaan atau PDAM

2. Tidak memenuhi syarat jika air bukan berasal dari air

perpipaan/PDAM seperti sumur, sungai dan lain-lain.

27

Page 3: BAB 3

4) Jenis Jamban keluarga

a. Definisi : Jenis jamban keluarga adalah tempat buang air besar yang

digunakan oleh masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Pilolodaa.

b. Kriteria Objektif :

1. Memenuhi syarat jika jamban mempunyai tangki septic atau

jamban leher angsa

2. Tidak memenuhi syarat jika jamban tidak mempunyai tangki

septic.

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah

anak balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pilolodaa yang berjumlah 734 anak

balita yang berasal dari 3 kelurahan. Kelurahan Dembe I bejumlah 319 anak

balita, Kelurahan Lekobalo 260 anak balita dan Kelurahan Pilolodaa 155 anak

balita.

3.4.2 Sampel

1) Besar sampel

Jumlah sampel pada penelitian ini diperoleh dengan menggunakan

rumus (Notoatmodjo, 2005) :

N n =

1 + N (d2)

28

Page 4: BAB 3

keterangan :

N = Besar populasi

n = Besar Sampel

d = tingkat kepercayaan/ketepatan

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus di atas dan

menggunakan tingkat ketepatan (d) 0,05 maka jumlah sampel yang

diperoleh adalah 259 balita.

2) Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Simple random

sampling. Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah anak balita

dan respondennya adalah ibu dari anak balita yang dijadikan sampel,

dengan kriteria sebagai berikut :

1) Ibu dari anak balita tersebut bersedia untuk dijadikan responden.

2) Dapat berkomunikasi dengan baik.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

3.5.1 Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini berupa data kuantitatif yaitu data

penderita diare, sarana penyediaan air bersih dan jamban kelurga yang berupa

faktor lingkungan yang mempengaruhi kejadian diare pada anak balita di

Wilayah Kerja Puskesmas Pilolodaa Kota Gorontalo.

29

Page 5: BAB 3

3.5.2 Sumber Data

a. Data Primer

Data primer diperoleh melalui angket dengan responden yang

disesuaikan dengan tujuan penelitian serta observasi secara langsung.

b. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari instansi terkait seperti Dinas Kesehatan

Provinsi, Dinas Kesehatan Kota Gorontalo, Puskesmas Pilolodaa dan

data Kelurahan.

3.5.3 Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara langsung

kepada responden dengan menggunakan kuisioner dan pengamatan secara

langsung pada sarana penyediaan air bersih dan jamban keluarga. Sedangkan

data sekunder diperoleh dari instansi kesehatan seperti Dinas Kesehatan

Provinsi, Dinas Kesehatan Kota Gorontalo, dan Puskesmas Pilolodaa, yang

berupa hasil rekapan puskesmas dan data demografi serta data dari

Kelurahan.

3.5.4 Instrumen Penelitian

Instrumen pada penelitian ini adalah kuisioner. Kuisioner adalah

daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, sudah matang, dimana

responden(dalam hal angket) dan interviewer (dalam hal wawancara) tinggal

memeberikan jawaban atau dengan memberikan data-data tertentu

(Notoatmodjo, 2005).

30

Page 6: BAB 3

Sebelum digunakan kuisioner diuji terlebih dahulu dengan uji validitas

dan reliabilitas.

a. Uji Validitas

Notoatmodjo (2010) menjelaskan bahwa validitas adalah

suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur

apa yang kita diukur. Untuk mengetahui apakah kuisioner yang kita

susun tersebut mampu mengukur apa yang hendak kita ukur, maka

perlu diuji dengan uji korelasi antara skor (nilai) tiap-tiap item

(pertanyaan) dengan skor total kuisioner tersebut. Teknik korelasi

yang dipakai adalah teknik korelasi “product moment”

Rumus :

N ( Σ x Y) – ( ΣX x ΣY) r =

√ {NΣX2 – (NΣY)2} {NΣY2 - (ΣY)2}

Keterangan:

r = Korelasi antara variabel x dan y

X dan Y = Skor masing-masing skala

N = Banyaknya Subjek

b. Uji reliabilitas

Notoatmodjo (2010) menjelaskan bahwa reliabilitas ialah

indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat

dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan

sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap asas (ajeg)

31

Page 7: BAB 3

bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang

sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama.

Fajar (2009 :17) menjelaskan bahwa untuk menguji

reliabilitas digunakan rumus “Alpha Croncbach” dengan rumus

sebagai berikut :

k α = 1-

k - 1

keterangan :

k = jumlah belahan item

S2 = jumlah varian skor total

S2i = varians responden untuk item ke i

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah anailis bivariat

menggunakan uji Chi square dengan menggunakan bantuan software SPSS. Hasil

uji Chi Square dapat mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua variabel X

dan Y yang bermakna secara statistic (Ridiwikdo, 2010).

Dasar pengambilan keputusan penerimaan hipotesis berdasarkan tingkat

signifikan (nilai α) sebesar 95% :

a. jika nilai p value > α (0,05) maka hipotesis penelitian (Ha) ditolak.

jika nilai p value ≤ α (0,05) maka hipotesis penelitian (Ha) diterima.

32