bab 3

15
BAB 3. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penentuan daerah penelitian ini menggunakan metode purposive sampling area, artinya daerah penelitian dengan sengaja dipilih berdasarkan tujuan dan pertimbangan tertentu, diantaranya keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak mengambil sampel yang besar dan jauh. Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan di MAN 2 Jember pada semester gasal tahun ajaran 2015/2016. 3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.1 Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA di MAN 2 Jember yang terdiri dari 4 kelas, yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, dan XI IPA 4. 3.2.2 Sampel Metode penentuan sampel penelitian merupakan suatu cara untuk menentukan kelas yang akan dijadikan subjek penelitian. Sebelum sampel ditentukan, dilakukan uji homogenitas dengan analisis varian untuk menguji

Upload: lusi-mentari

Post on 07-Nov-2015

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

3

TRANSCRIPT

32

BAB 3. METODE PENELITIAN3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penentuan daerah penelitian ini menggunakan metode purposive sampling area, artinya daerah penelitian dengan sengaja dipilih berdasarkan tujuan dan pertimbangan tertentu, diantaranya keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak mengambil sampel yang besar dan jauh. Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan di MAN 2 Jember pada semester gasal tahun ajaran 2015/2016.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

3.2.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA di MAN 2 Jember yang terdiri dari 4 kelas, yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, dan XI IPA 4.

3.2.2 SampelMetode penentuan sampel penelitian merupakan suatu cara untuk menentukan kelas yang akan dijadikan subjek penelitian. Sebelum sampel ditentukan, dilakukan uji homogenitas dengan analisis varian untuk menguji pengetahuan awal siswa. Data yang digunakan untuk uji homogenitas ini adalah nilai ulangan harian pada pokok bahasan sebelumnya. Penentuan sampel dilakukan dengan bantuan software Statistical Product and Service Solutions (SPSS) terhadap populasi dengan analisis one-way-anova. Kriteria untuk menentukan kesimpulan dengan taraf signifikansi 5% sebagai berikut.

a. Jika p (signifikansi) < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti kelas memiliki kemampuan yang tidak sama (tidak homogen).

b. Jika p (signifikansi) > 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak yang berarti kelas memiliki kemampuan yang sama (homogen).Jika hasil yang diperoleh homogen, maka langkah selanjutnya menentukan sampel penelitian yang dibutuhkan sebagai kelas kontrol dan kelas eksperimen. Penentuan kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan dengan teknik cluster random sampling, yaitu teknik dengan cara mengundi. Jika populasi tidak homogen maka penetuan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu sengaja menetukan dua kelas yang memiliki nilai rata-rata ulangan harian yang sama atau hampir sama, selanjutnya dapat ditentukan sebagai kelas kontrol dan kelas eksperimen.3.3 Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan cara memberikan perlakuan pada kelas tertentu (kelas eksperimen). Menurut Arikunto (2006 : 86), penelitian eksperimental adalah jenis penelitian yang dianggap sudah baik karena sudah memenuhi persyaratan yaitu dengan adanya kelompok lain yang tidak dikenai perlakuan tetapi ikut mendapatkan pengamatan, yaitu biasa disebut kelas kontrol. Pengaruh yang diharapkan pada penelitian ini adalah pada kelas yang diberi perlakuan tertentu hasilnya akan lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain Posttest Only Control Group Design. Adapun gambar desain penelitiannya seperti berikut ini:

E

X

O

AK

OGambar 3.1 Desain penelitian post-test control designKeterangan:

A= populasiE = kelas eksperimen

K = kelas kontrol

X = proses pembelajaran dengan menggunakan model discovery learning disertai media kartu masalah

O= pelaksanaan post-test(Hadjar, 1996:332)3.4 Definisi Operasional VariabelDefinisi operasional diberikan untuk memperoleh pengertian dan gambaran yang jelas dalam penafsiran judul penelitian. Definisi operasional untuk penelitian ini sebagai berikut.a. Model pembelajaran discovery learning disertai media kartu masalah

Medel pembelajaran discovery learning disertai media kartu masalah merupakan pembelajaran dimana siswa mampu menemukan sendiri konsep dan prinsip melalui proses mentalnya dengan bantuan kartu masalah yang dianggap mampu meningkatkan kemampuan berpikir siswa melalui tahapan pemberian stimulus, identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, pembuktian, dan memberi generalisasi/kesimpulan.b. Kemampuan berpikir kritisKemampuan berpikir kritis adalah kemampuan berpikir siswa yang masuk akal selama pembelajaran menggunakan model pembelajaran discovery learning disertai media kartu masalah. Kemampuan berpikir kritis ini diukur melalui tes, yaitu post test kemampuan berpikir kritis dengan indikator kemampuan berpikir kritis yang akan diamati, antara lain adalah kemampuan membuat pertanyaan, kemampuan menjawab, kemampuan menganalisis, kemampuan memecahkan masalah, dan kemampuan menarik kesimpulan. c. Hasil belajar

Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku atau kemampuan siswa setelah pembelajaran menggunakan model pembelajaran discovery learning disertai kartu masalah. Hasil belajar yang dikaji pada penelitian ini adalah hasil belajar dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Ranah kognitif produk diukur melalui tes, yaitu berupa post test yang dilaksankan setelah kegiatan belajar mengajar sedangkan kognitif proses diukur dengan observasi selama kegiatan percobaan berlangsung. Ranah afektif diwujudkan dalam bentuk non tes, yaitu melalui observasi selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Sedangkan untuk ranah psikomotor diwujudkan dalam bentuk non tes, yaitu melalui observasi selama kegiatan percobaan berlangsung.3.5 Langkah-Langkah PenelitianLangkah-langkah penelitian melalui beberapa tahapan yang dapat dilihat pada Gambar 3.1

Gambar 3.1 Diagram Alur PenelitianLangkah-langkah penelitian yang dilakukan adalah:

a. Melakukan persiapan;b. Menentukan populasi dengan metode purposive sampling area;c. Mengadakan dokumentasi berupa daftar nilai ulangan harian pada pokok bahasan sebelumnya.d. Melakukan uji homogenitas terhadap populasi yang telah ditentukan;

e. Menetukan sampel dengan metode cluster random sampling untuk mendapatkan kelas eksperimen dan kelas kontrol;

f. Melaksanakan pembelajaran pada kelas eksperimen dengan model discovery learning disertai kartu masalah dan kelas kontrol dengan pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru dalam kelas;

g. Memberikan post-test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah pembelajaran dilaksanakan;

h. Melakukan observasi dan wawancara sebagai data pendukung penelitian;i. Menganalisis data skor post-test dan skor lembar penilaian kognitif proses, afektif, dan psikomotor;

j. Melakukan pembahasan dengan mengkaji perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa dan hasil belajar fisika siswa.k. Menarik kesimpulan.

3.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Pengumpulan data digunakan untuk memperoleh sumber-sumber yang sesuai dengan tujuan penelitian. Ada beberapa teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini, antara laina. Data Kemampuan Berpikir Kritis

Adapun teknik dan instrumen data kemampuan berpikir kritis, dijelaskan pada uraian di bawah ini.1) Indikator Kemampuan Berpikir KritisIndikator kemampuan berpikir kritis siswa yang diukur dalam penelitian ini antara lain:a) Memberikan penjelasan dasar, yaitu dengan kemampuan membuat pertanyaan.b) Menentukan dasar pengambilan keputusan, yaitu dengan kemampuan menjawab.c) Menyimpulkan, yaitu dengan kemampuan menganalisis.d) Memberikan penjelasan lanjut, yaitu dengan kemampuan memecahkan permasalahn.e) Memperkirakan dan menggabungkan, yaitu dengan kemampuan menarik kesimpulan.2) Instrumen

Instrumen kemampuan berpikir kritis siswa berupa tes, yaitu post test. Bentuk tes yang digunakan berupa tes uraian dengan jumlah soal 5 seperti yang terdapat pada lampiran L.3) Prosedur

Tes diberikan diakhir pembelajaran setelah menuntaskan 1 KD pembelajaran.4) Jenis data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data interval.

b. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Hasil BelajarAdapun teknik dan instrument pengumpulan data hasil belajar sebagai berikut:1) Indikator

Indikator hasil belajar siswa yang akan diukur dalam penelitian ini adalah kognitif produk dan proses, afektif, dan psikomotor. Indikator untuk kognitif produk disusun dengan menggunakan kata kerja operasional aspek kognitif, yaitu meliputi: pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, dan sintesis. Untuk indikator kognitif proses meliputi mengamati percobaan, menganlisa data, membuat kesimpulan, dan mengkomunikasikan hasil percobaan. Indikator untuk afektif meliputi jujur, disiplin, tanggung jawab, dan toleransi. Sedangkan untuk kemampuan psikomotor, indikator yang digunakan untuk penilaian adalah merangkai alat percobaan dan melaksanakan percobaan sesuai dengan langkah percobaan.2) Instrumen

Instrumen pengumpulan data untuk hasil belajar siswa ranah kognitif adalah berupa tes, yaitu post test. Bentuk tes yang digunakan adalah pilihan ganda (tes objektif) sebanyak 10 soal dan soal uraian (tes subjektif) sebanyak 5 soal. Sedangkan untuk ranah afektif, kognitif proses, dan psikomotor instrumen pengumpulan data menggunakan non tes, yang berupa observasi seperti yang terdapat pada lampiran G.3) Prosedur

Post-test diberikan diakhir pembelajaran setelah menuntaskan 1 KD pembelajaran. Sedangkan untuk penilaian afektif dilaksanakan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Psikomotor dan kognitif proses dilaksanakan selama kegiatan percobaan berlangsung.4) Jenis data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data interval.c. Metode Pengumpulan Data Pendukung

Data pendukung dalam penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara dan dokumentsi.1) Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan sebelum pelaksanaan penelitian untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam melakukan penelitian. Instrumen yang digunakan pada metode dokumentasi dalam penelitian ini, antara lain:a) Daftar nama siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol;b) Nilai ulangan harian pokok bahasan sebelumnya untuk menentukan sampel penelitian melalui uji homogenitas;c) Foto kegiatan pembelajaran saat penelitian.2) Wawancara

Jenis wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara terpimpin, dimana peneliti sudah menyiapkan pertanyaan terlebih dahulu yang akan diajukan pada responden. Wawancara dilaksanakan terhadap beberapa siswa dalam kelas eksperimen dan guru bidang studi fisika.3.7 Teknik dan Analisa Data

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dikemukakan diatas, maka digunakan teknik analisa data sebagai berikut:a. Uji hipotesis penelitian

Model STAD (Student Team Division Assessment) disertai metode eksperminen berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA (fisika). Hasil belajar dalam penelitian ini adalah pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Nilai kognitif terdiri dari kognitif produk dan kognitif proses yang diperoleh dengan rumus sebagai berikut:NKproduk =Jumlah Skor yang DiperolehX 100

Skor Maksimum

NKproses =Jumlah Skor yang DiperolehX 100

Skor Maksimum

Sehingga nilai kognitif untuk hasil belajar adalah: NK =NKproduk + NKproses

2

Nilai afektif dan psikomotor diperoleh dari rumus sebagai berikut:

NA =Jumlah Skor yang DiperolehX 100

Skor Maksimum

NP =Jumlah Skor yang DiperolehX 100

Skor Maksimum

Menurut informasi dari guru bidang studi IPA (fisika) kelas VII SMPN 10 Jember, setiap ranah mempunyai perbandingan yang seimbang dalam penilaian, sehingga hasil akhir untuk mencari data hasil belajar tersebut adalah:

Nilai =NK + NP+NA

3

Untuk menguji hipotesis penelitian 1 menggunakan Independent Sample T-Test dengan bantuan SPSS 16 untuk memudahkan perhitungan, dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

Mx

= Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen

My

= Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol

= Jumlah kuadrat deviasi nilai kelas eksperimen

= Jumlah kuadrat deviasi nilai kelas kontrol

Nx

= Banyaknya sampel pada kelas eksperimen

Ny

= Banyaknya sampel pada kelas kontrol

1) Hipotesis Statistik

H0: XE = XK (nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen tidak berbeda dengan kelas kontrol)

Ha: XE > XK (nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol)

Keterangan:

XE = nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimenXK = nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol

2) Kriteria pengujian:

a) Jika p (signifikansi) > 0,05 maka hipotesis nihil (H0) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak.

b) Jika p (signifikansi) 0,05 maka hipotesis nihil (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima.

Keterangan :H0: Model discovery learning disertai media kartu masalah tidak berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA (fisika).

Ha: Model discovery learning disertai media kartu masalah berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA (fisika).

Persiapan

Populasi

Dokumentasi

Uji homogenitas

Sampel

Kelas eksperimen

Kelas kontrol

Pembelajaran yang biasa dilakukan di sekolah

Model discovery learning disertai media kartu masalah

Observasi dan wawancara

Post-test

Observasi dan wawancara

Data

Analisa data

Pembahasan

Kesimpulan

_1493845888.unknown

_1493845889.unknown

_1493845887.unknown