bab 2 revisi print
DESCRIPTION
phTRANSCRIPT
BAB II
PENETAPAN PRIORITAS MASALAH DAN PENYEBAB MASALAH
2.1 Penetapan Prioritas Masalah
Dari rumusan masalah didapatkan dua masalah yang keduanya dijadikan prioritas masalah
untuk program KB di wilayah Kecamatan Cilincing yang akan ditetapkan penyebab masalah
dengan menggunakan fishbone diagram adalah sebagai berikut:
1. Cakupan peserta KB Baru di wilayah Kecamatan Cilincing bulan Januari - Oktober
2012 adalah sebesar 105,89% berada di atas target yaitu 100%
2. Cakupan peserta KB Aktif di wilayah Kecamatan Cilincing bulan Januari - Oktober
2012 adalah sebesar 79,22% berada di bawah target yaitu 100%
2.2 Menentukan Penyebab Masalah
Setelah dilakukan penetapan prioritas terhadap masalah yang ada, selanjutnya ditentukan
kemungkinan penyebab masalah untuk mendapatkan penyelesaian yang ada terlebih dahulu.
Pada tahap telah dicoba mencari apa yang menjadi akar permasalahan dari setiap masalah yang
merupakan prioritas. Pada tahap ini digunakan diagram sebab akibat yang disebut juga diagram
tulang ikan (fishbone diagram/ishikawa). Dengan memanfaatkan pengetahuan dan dibantu
dengan data yang tersedia dapat disusun berbagai penyebab masalah secara teoritis.
Penyebab masalah dapat timbul dari bagian input maupun proses. Input, yaitu sumber daya
atau masukan oleh suatu sistem. Sumber daya sistem adalah :
1. Man: jumlah staf/petugas, keterampilan, pengetahuan, dan motivasi kerja.
2. Money: jumlah dana
3. Material: jumlah peralatan medis, dan jenis obat.
4. Method: cara
Proses adalah kegiatan sistem. Melalui proses akan diubah input menjadi output. Pada
proses terdiri dari :
1. Planning (perencanaan) : sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan
organisasi, sampai dengan menetapkan alternatif kegiatan unuk mencapainya.
40
2. Organizing (pengorganisasian) : rangkaian kegiatan manajemen untuk menghimpun
semua sumber daya (potensi) yang dimiliki organisasi dan memanfaatkannya secara efisien
untuk mencapai tujuan organisasi.
3. Actuating (pelaksana) : proses bimbingan kepada staf agar mereka mampu bekerja
secara optimal menjalankan tugas-tugas pokoknya sesuai dengan keterampilan yang telah
dimiliki dan dukungan sumber daya yang tersedia.
4. Controlling (monitoring) : proses untuk mengamati secara terus—menerus pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi jika
terjadi penyimpangan.
Masalah prioritas untuk program KB pada puskesmas di wilayah Kecamatan Cilincing
yang akan ditetapkan penyebab masalah dengan menggunakan fishbone diagram adalah sebagai
berikut:
1. Cakupan peserta KB Baru di wilayah Kecamatan Cilincing bulan Januari - Oktober
2012 adalah sebesar 105,89% berada di atas target yaitu 100%
2. Cakupan peserta KB Aktif di wilayah Kecamatan Cilincing bulan Januari - Oktober
2012 adalah sebesar 79,22% berada di bawah target yaitu 100%
41
42
43
2.3 Mencari Penyebab Masalah Yang Dominan
Pada tahap ini adalah menentukan penyebab masalah yang dominan. Dari sembilan
prioritas masalah yang mungkin dengan menggunakan metode Ishikawa atau lebih dikenal
dengan fishbone (diagram tulang ikan), yang telah dikonfirmasi dengan data menjadi akar
penyebab masalah (yang terdapat pada lingkaran). Dari akar penyebab masalah tersebut, dapat
dicari akar penyebab masalah yang paling dominan. Penyebab masalah yang paling dominan
adalah penyebab masalah yang apabila diselesaikan maka secara otomatis sebagian besar
masalah-masalah yang lainnya dapat dipecahkan. Penentuan akar penyebab masalah yang paling
dominan dengan cara diskusi, argumentasi, justifikasi dan pemahaman program yang cukup. Di
bawah ini adalah penyebab masalah yang dominan dalam program KB pada puskesmas di
wilayah Kecamatan Cilincing.
44
Berdasarkan data yang ditemukan cakupan peserta KB baru di wilayah Kecamatan
Cilincing periode Januari-Oktober 2012 di dapatkan:
Akar penyebab masalah yang ditemukan pada input adalah :
1. Masyarakat tidak mengetahui tata cara prosedur ber KB dan alat apa yang akan dipakai
(Man).
2. Jumlah Anggaran yang sedikit untuk program KB (Money).
3. Ketidakpuasan terhadap alat/cara KB (Material).
4. Kurangnya pengetahuan petugas program KB tentang cara pencatatan data yang baik
(Method).
Akar penyebab masalah yang ditemukan pada proses adalah :
1. Perencanaan program dan anggaran puskesmas tidak sesuai dengan target dan sasaran
(Planning).
2. Kurang maksimalnya fungsi organisasi program KB (Organizing).
3. Kurangnya kerjasama antar petugas pelaksana (Actuating).
4. Adanya tumpang tindih dalam pencatatan data (Controlling).
44
Akar penyebab masalah yang ditemukan pada lingkungan (Environtment) adalah:
1. Akses transportasi yang kurang memadai untuk menuju ke puskesmaas (Environment).
Dari sembilan akar penyebab masalah di atas maka ditetapkan empat akar penyebab
masalah yang paling dominan, berdasarkan data, informasi, observasi langsung juga pemahaman
yang cukup. Keempat akar penyebab masalah yang paling dominan tersebut adalah :
1. Ketidakpuasan terhadap alat/cara KB
2. Perencanaan program dan anggaran puskesmas tidak sesuai dengan target dan sasaran
3. Masyarakat tidak mengetahui tata cara prosedur ber KB dan alat apa yang akan dipakai.
4. Kurang maksimalnya fungsi organisasi program KB
2.3.2 Cakupan peserta KB Aktif di wilayah Kecamatan Cilincing bulan Januari - Oktober 2012 adalah sebesar 79,22% berada di bawah target yaitu 100%
Dari data yang ditemukan Cakupan peserta KB Aktif di wilayah Kecamatan Cilincing
bulan Januari - Oktober 2012 adalah sebesar 79,22% berada di bawah target yaitu 100%, dari
diagram Fishbone ditemukan 9 akar penyebab masalah.
Berdasarkan data yang ditemukan cakupan peserta KB baru di wilayah Kecamatan
Cilincing periode Januari-Oktober 2012 di dapatkan:
Akar penyebab masalah yang ditemukan pada input adalah :
1. Peserta KB baru yang diperoleh belum memberikan kontribusi yang kuat (Man).
2. Ruang lingkup program KB yang dianggap sempit (Money).
3. Ketersediaan alat-alat kontrasepsi yang sedikit di puskesmas (Material).
4. Kurangnya pelatihan bagi petugas KB mengenai penctatan data yang baik
(Method).
Akar penyebab masalah yang ditemukan pada proses adalah :
1. Petugas perencanaan banyak mengacu pada perencanaan program yang telah ada
sebelumnya (Planning).
2. Tidak jelasnya pembagian tugas pengorganisasian program KB (Organizing).
3. Kurangnya komunikasi antar petugas pelaksana program KB (Actuating).
4. Koordinasi dalam proses pengawasan masih belum baik (Controlling).
45
Akar penyebab masalah yang ditemukan pada lingkungan (Environtment) adalah:
1. Kurangnya penyediaan fasilitas dalam penyampaian informasi (Environment).
Dari sembilan akar penyebab masalah di atas maka ditetapkan empat akar penyebab
masalah yang paling dominan, berdasarkan data, informasi, observasi langsung juga pemahaman
yang cukup. Keempat akar penyebab masalah yang paling dominan tersebut adalah :
1. Kurangnya pelatihan bagi petugas KB mengenai pencatatan data yang baik.
2. Ketersediaan alat-alat kontrasepsi yang sedikit di puskesmas.
3. Peserta KB baru yang diperoleh belum memberikan kontribusi yang kuat.
4. Koordinasi dalam proses pengawasan masih belum baik
46