bab 2 landasan teori teori umum menurut kurtz (2008, p7...
TRANSCRIPT
7
BAB 2
Landasan Teori
2.1 Teori Umum
2.1.1 Pengertian Pemasaran
Menurut Kotler & Amstrong (2008, p5), pemasaran adalah
sebuah proses perusahaan menciptakan nilai untuk konsumennya dan
membangun hubungan kuat dengan konsumen dengan tujuan untuk
menciptakan nilai keuntungan dari konsumen.
Menurut Kurtz (2008, p7), pemasaran adalah fungsi organisasi
dan sebuah proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan
mengirimkan nilai untuk konsumen dan mengatur hubungan dengan
konsumen sebagai cara menguntungkan perusahaan dan juga pihak
berkepentingan.
Menurut Honni, dkk (2011, p980), dalam jurnalnya yang
berjudul “E-Marketing Jaya Abadi Computer” mengatakan pemasaran
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh individu maupun organisasi
yang mencakup proses perencanaan, harga, promosi dan distribusi
terhadap suatu ide, barang maupun layanan untuk menciptakan
pertukaran yang memuaskan tujuan individu maupun organisasi.
2.1.2 Pengertian Strategi Pemasaran
Menurut Kurtz (2008, p42), strategi pemasaran adalah sebuah
keseluruhan, program perusahaan untuk menentukan target pasar dan
memuaskan konsumen dengan membangun kombinasi elemen dari
bauran pemasaran,yaitu produk, distribusi, promosi, dan harga.
8
Menurut Kotler & Amstrong (2008, p45), strategi pemasaran
adalah logika pemasaran dimana unit bisnis berharap untuk
menciptakan nilai dan mendapatkan keuntungan dari hubungannya
dengan konsumen.
Menurut Kotler & Amstrong (2008, p46), dalam upaya untuk
mendapatkan kepuasan konsumen di tengah persaingan, perusahaan
harus mengerti terlebih dahulu apa kebutuhan dan keinginan
konsumennya. Sebuah perusahaan menyadari bahwa perusahaan tidak
dapat memenuhi keinginan konsumen yang sangat berbeda-beda.
Perusahaan menyiapkan strategi pemasaran dengan memilih segmen
konsumen terbaik yang dapat menciptakan keuntungan yang
sebesarnya.
2.1.3 Pengertian E-Business
Menurut Harisno dan Tri Pujadi (2009, p67), dalam jurnalnya
yang berjudul “E-Business dan E-Commerce sebagai Trend Taktik Baru
Perusahaan” mengatakan E-Business merupakan kegiatan berbisnis di
internet, yang tidak saja pembelian, penjualan dan jasa, tapi juga
pelayanan pelanggan dan kerja sama dengan rekan bisnis (bail
individual maupun instansi).
Menurut Chaffey (2009, p13), e-business adalah seluruh mediasi
yang menggunakan elektronik untuk bertukar informasi, yang
mencakup dalam organisasi dan stakeholder di luar perusahaan yang
berada dalam ruang lingkup proses bisnis.
Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa e-
business merupakan proses menjalankan kegiatan bisnis dengan
memanfaatkan teknologi internet.
9
2.1.4 Pengertian Database
Menurut Williams dan Sawyer (2011, p402) database adalah
kumpulan logis terorganisir dari data yang terkait dirancang dan
dibangun untuk tujuan tertentu.
Menurut Williams dan Sawyer (2011, p402-403)
mengkategorikan database yang terdiri dari komponen-komponen
dasar, sebagai berikut:
• Bit adalah unit terkecil dari data komputer yang dapat disimpan dalam
database yang diwakili oleh 0 untuk off atau 1 untuk on.
• Karakter (byte) adalah huruf, angka, atau karakter khusus.
• Field adalah unit data yang terdiri dari satu atau lebih karakter (byte).
• Record adalah kumpulan dari bidang-bidang terkait.
• File adalah kumpulan catatan terkait.
• Data yang terdiri dari fakta-fakta dan angka-angka baku yang diolah
menjadi informasi.
2.1.5 Pengertian Internet
Menurut Dave Chaffey (2009, p186) Internet adalah jaringan
komunikasi global yang digunakan untuk mengirimkan informasi
dipublikasikan di World Wide Web (WWW) dalam format standar
berdasarkan Hypertext Markup Language (HTML) dengan
menggunakan protokol standar yang berbeda seperti HTTP dan TCP/ IP.
Menurut Hooda, S., & Aggarwal, S. (2012) dalam jurnalnya
yang berjudul “Consumer Behaviour Towards E-Marketing: A Study of
Jaipur Consumer” mengatakan internet adalah jaringan komunikasi
terbuka di seluruh dunia, yang menghubungkan banyaknya jumlah
jaringan komputer di seluruh dunia, melalui jaringan yang intensif dari
saluran telephone.
2.1.6 Komponen Internet
10
2.1.6.1 World Wide Web (WWW)
Menurut Williams dan Sawyer (2011, p18) World
Wide Web (WWW) adalah sebuah sistem interkoneksi
komputer internet (disebut server) yang mendukung
dokumen khusus diformat dalam bentuk multimedia.
2.1.6.2 Hyper Text Markup Language (HTML)
Menurut Williams dan Sawyer (2011, p68) HyperText
Markup Language (HTML) adalah himpunan instruksi khusus
(disebut "tag" atau "markup") yang digunakan untuk
menentukan struktur dokumen, format, dan link ke dokumen
multimedia lainnya di web.
2.1.6.3 Web Server
Menurut Sebesta (2011:28) web server adalah program
yang menyediakan dokumen untuk meminta browser untuk
melakukan sesuatu.
2.1.6.4 Web Browser
Menurut Sebesta (2011, p27) web browser adalah klien
pada website karena web browser memulai komunikasi dengan
sebuah server, dimana menunggu sebuah permintaan dari
klien sebelum melakukan sesuatu.
2.1.6.5 PHP
Menurut Robert W. Sebesta (2011, p45) PHP adalah
bahasa server-side scripting yang didesain khusus untuk
aplikasi web.
2.1.6.6 MySQl
11
Menurut William dan Sawyer (2011, p514) SQL
adalah sebuah bahasa query yang digunakan untuk mengakses
dan memanipulasi data dari sebuah Data Management Sytem.
2.1.6.7 JavaScript
Menurut William & Sawyer (2011, p524) Javascript
adalah bahasa naskah berorientasi objek yang digunakan pada
web browser dengan menambahkan fungsi interaktif pada
halaman web.
2.1.6.8 CSS
Menurut Eric A. Meyer (2006, p3) CSS (Cascading
Style Sheet) adalah sebuah fitur yang luar biasa untuk
memanipulasi sebuah dokumen dan mengatur tampilan
blog/halaman website agar dapat menampilkan halaman yang
lebih baik. Dokumen disini dapat berarti luas.
2.1.7 Pengertian Web Hosting
Menurut Suryana (2008, p13) Web hosting adalah jasa penyedia
hosting di internet, tugas mereka adalah menyediakan dan mengelola
ruang hardisk yang akan disewa oleh pemilik suatu domain untuk
menyimpan file-filenya agar halaman web si pemilik domain dapat
ditampilkan di browser internet. Pada dasarnya perusahaan web hosting
adalah lembaga bisnis yang menyediakan komputer server yang
melayani banyak pemilik domain.
2.1.8 Pengertian Domain
Menurut Williams dan Sawyer (2011, p66) domain adalah
sebuah lokasi di internet, dan server web tertentu.
2.1.9 Pengertian Search Engine Optimization (SEO)
12
Menurut Chaffey (2009, p507) Search Engines Optimization
(SEO) adalah sebuah pendekatan terstruktur yang digunakan untuk
meningkatkan posisi suatu perusahaan atau produk dalam mesin pencari
atau daftar pencarian asli untuk fase unik yang dipilih.
2.2 Teori Khusus
2.2.1 Pengertian E-Markerting
Menurut Chaffey (2009, p417) E-marketing merupakan suatu
proses dalam mencapai tujuan pemasaran melalui penggunaan
teknologi komunikasi elektronik.
Menurut Honni, dkk (2011, p981), dalam jurnalnya yang
berjudul “E-Marketing Jaya Abadi Computer” mengatakan E-marketing
merupakan penggunaan atau pemanfaatan teknologi informasi dalam
proses membuat, berkomunikasi, dan memberikan nilai (value) kepada
pelanggan.
Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa e-
marketing merupakan suatu proses pemasaran atau melakukan kegiatan
promosi dengan menggunakan teknologi khususnya internet.
2.2.2 Pengertian E-Marketing Strategy
Menurut Straus, Frost (2012, p51), e-marketing strategy adalah
desain dari strategi pemasaran yang mengkapitalisasi organization
electronic atau kemampuan teknologi informasi untuk mencapai tujuan
yang spesifik. Pada dasarnya, e-marketing strategy adalah dimana
strategi teknologi dan strategi pemasaran bersatu.
2.2.3 Pengertian Penerapan
13
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian
penerapan adalah suatu cara atau proses atau perbuatan menerapkan.
Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
penerapan merupakan sebuah tindakan yang dilakukan dengan maksud
untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan.
2.2.4 Pengertian Strategi
Menurut Pearce dan Robinson (2008, p6) strategi adalah rencana
berskala besar, bertujuan ke masa depan untuk berinteraksi dengan
kondisi persaingan demi mencapai tujuan perusahaan.
Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi
merupakan suatu proses penentuan rencana yang berfokus pada jangka
panjang, supaya dapat mencapai tujuan perusahaan.
2.2.5 Kerangka SOSTAC
Dalam membangun e-marketing diperlukan suatu kerangka
sehingga e-marketing yang diterapkan akan berjalan dengan efektif.
Salah satu kerangka perencanaan yang dapat digunakan adalah
SOSTAC. SOSTAC adalah kerangka yang dikembangkan oleh Paul
Smith (1999) dan ini merangkum berbagai tahap yang harus terlibat
dalam strategi pemasaran dari pengembangan strategi untuk
implementasi.
14
Gambar 2.1 SOSTAC - Kerangka Kerja Umum Untuk E-
Perencanaan Pemasaran
Sumber : Chaffey (2009, p419)
2.2.5.1 Situation Analysis (Where Are We Now ?)
Menurut Chaffey (2009, p420) situation analysis
adalah lingkungan analisis dan review proses internal dan
sumber daya untuk menginformasikan strategi. Lingkungan
pemasaran yang terus berubah, memberikan banyak
kesempatan untuk mengembangkan produk baru, pasar baru,
dan media baru untuk berkomunikasi dengan pelanggan dan
saluran baru untuk mencapai mitra bisnis. Tujuan dari
situation analysis adalah untuk memahami lingkungan saat ini
dan masa depan perusahaan yang beroperasi agar tujuan
strategis yang realistis dapat mengingat apa yang terjadi di
pasar.
15
2.2.5.2 Porter’s Five Forces
Menurut Porter (1993) persaingan sangat penting bagi
keberhasilan atau kegagalan perusahaan. Persaingan menentukan
kegiatan yang perlu bagi perusahaan untuk berprestasi, seperti
inovasi, budaya yang kohesif, atau implementasi yang baik.
Strategi bersaing merupakan upaya mencari posisi bersaing yang
menguntungkan dalam suatu industri, area fundamental dimana
persaingan berlangsung. Strategi bersaing bertujuan membina
posisi yang menguntungkan dan kuat dalam melawan kekuatan
yang menentukan persaingan dalam industry. Tujuan akhir
strategi bersaing adalah menghadapi dan idealnya mengubah
aturan ini sesuai dengan kepentingan perusahaan.
Gambar 2.2 Lima Faktor Persaingan Porter (Porter, 2003)
Kelima faktor persaingan ini dapat menentukan
kemampuan bersaing perusahaan dalam suatu industry. Lebih
jelasnya adalah sebagai berikut :
1. Daya tawar-menawar pembeli
Mencakup faktor-faktor seperti jumlah para
pembeli di pasar itu, informasi pembeli dan
tersedianya produk pengganti menentukan jumlah
pengaruh yang dimiliki oleh para pembeli dalam
sebuah industri. Daya tawar-menawar pembeli akan
16
mempengaruhi harga yang ditetapkan perusahaan,
serta juga dapat mempengaruhi biaya dan investasi,
karena daya pembeli yang kuat menuntut pelayanan
yang mahal.
2. Daya tawar-menawar pemasok
Mencakup faktor-faktor seperti derajat konsentrasi
pemasok dan tersedianya masukan-masukan
pengganti menentukan jumlah kekuatan yang
dimiliki para pemasok terhadap perusahaan-
perusahaan di dalam industri tersebut. Daya tawar-
menawar pemasok menentukan biaya bahan baku
dan masukan lain.
3. Ancaman produk pengganti
Mencakup faktor-faktor seperti biaya-biaya
perpindahan dan loyalitas pembeli menentukan
kadar sejauh mana pelanggan-pelanggan cendrung
untuk membeli suatu produk pengganti. Seperti
daya tawar-menawar pembeli, ancaman produk
pengganti juga akan mempengaruhi harga yang
ditetapkan perusahaan.
4. Ancaman pendatang baru
Mencakup faktor-faktor seperti skala ekonomi,
loyalitas merek dan persyaratan-persyaratan
permodelan menentukan seberapa mudah atau
seberapa sulit bagi pesaing baru untuk memasuki
sebuah industri. Ancaman pendatang baru
membatasi harga dan menentukan tingkat investasi
yang dibutuhkan untuk merintangi masuknya
pendatang baru.
5. Persaingan yang ada
Mencakup faktor-faktor seperti pertumbuhan
industri, permintaan yang meningkat atau menurun,
dan perbedaan produk menentukan seberapa hebat
akan terjadi persaingan di antara perusahaan-
17
perusahaan di industri itu. Intensitas persaingannya
akan mempengaruhi harga dan biaya bersaing
diberbagai bidang sperti pengembangan produk,
periklanan dan penjualan.
2.2.5.3 SWOT Analysis
Menurut Strauss dan Frost (2012, p74) analisis SWOT
mengalir dari analisis situasi yang menguji kekuatan internal
perusahaan dan kelemahan yang berhubungan dengan
lingkungan, kompetisi, peluang, ancaman eksternal. Peluang
dapat membantu untuk menentukan target pasar atau
mengidentifikasi peluang produk baru, sedangkan ancaman
adalah wilayah pemasaran.
Gambar 2.2 SWOT Analysis: Strengths (S), Weaknesses (W),
Opportunities (O), and Threats (T)
Sumber : Kotler dan Amstrong (2012, p54)
2.2.5.4 Objectives (Where Do We Want To Be?)
Menurut Chaffey (2009, p281) Objectives merupakan
pernyataan dan komunikasi misi organisasi, visi dan tujuan.
18
Tahap ini merupakan tahap untuk menentukan tujuan agar
perusahaan akan focus terhadap apa yang ingin dicapai.
Manfaat dalam penerapan e-marketing dirangkum
menjadi 5S, yaitu :
1. Sell merupakan salah satu manfaat dari penerapan e-
marketing yang membantu dalam meningkatkan penjualan,
karena promosi yang dilakukan secara online dapat
menjangkau masyarakat yang luas.
2. Serve merupakan salah satu tujuan dari penerapan e-
marketing untuk menambah value bagi customer, dengan
meningkatkan kualitas layanan serta berikan feedback untuk
customer.
3. Speak merupakan salah satu tujuan dari penerapan e-
marketing untuk lebih dekat dengan customer. Dalam
mencapai tujuan ini perusahaan diharapkan untuk dapat
membuat e-marketing yang bisa menjadi sarana komunikasi
yang efektif.
4. Save merupakan salah satu tujuan dari penerapan e-
marketing untuk mengurangi biaya promosi, dengan
menciptakan e-marketing yang bisa mengurangi biaya
promosi yang sering dikeluarkan perusahaan.
5. Sizzle merupakan salah satu tujuan dari penerapan e-
marketing untuk meningkatkan brand awareness dan
recognition melalui jalur online.
2.2.5.5 Strategy (How Do We Get There?)
Menurut Chaffey (2009, p295) Definisi strategi
didorong oleh tujuan dan visi sebagaimana dimaksud pada
bagian sebelumnya. Karena strategi disusun berdasarkan visi
19
dan tujuan, sehingga perlu untuk sering kembali dan
merevisinya.
Menurut Chaffey (2009, p295) target market strategi
adalah evaluasi dan pemilihan segmen yang tepat serta
pengembangan penawaran yang sesuai. Target market strategi
melibatkan empat tahap, yaitu :
Gambar 2.3 Tahapan Dalam Pengembangan Sasaran Strategi Pemasaran
Sumber : Chaffey (2009, p437)
a. Segmentation : Identifikasi kelompok yang berbeda dalam
suatu target pasar untuk mengembangkan penawaran
produk yang berbeda dan komunikasi untuk kelompok.
Segmentasi pasar adalah kunci dari pengembangan strategi
pemasaran yang kuat melibatkan lebih dari sekedar
mengelompokkan pelanggan ke segmen mengidentifikasi
20
segmen, targeting, posisi dan mengembangkan keunggulan
atas pesaing diferensial merupakan dasar strategi
pemasaran.
b. Target Market
Pendekatan target digunakan untuk akuisisi online dan
kampanye retensi secara alami akan bergantung pada
segmentasi yang ditetapkan. Gambar 2.4 merangkum
pilihan untuk menargetkan pelanggan online. Kekuatan
teknologi digital ini membuat ini lebih mudah dan lebih
efektif biaya untuk menyampaikan pesan yang ditargetkan
pada halaman web atau e-mail dibandingkan dengan media
tradisional.
Gambar 2.4 Berbagai Target dan Pendekatan Segmentasi Untuk
Kampanye Digital
Sumber : Chaffey (2009, p438)
c. Positioning
Menurut Chaffey (2009, p441) Positioning adalah
mempengaruhi persepsi pelanggan terhadap produk dalam
21
pasar. Positioning berhubungan dengan bagaimana
konsumen mempersepsikan produk dalam hal dari unsur-
unsur nilai. Perusahaan kemudian harus menentukan
bagaimana untuk menonjolkan manfaat sebagai keunggulan
diferensial atas produk saingan. Menurut Chaffey (2009,
p441) Online Value Proposition (OVP) adalah sebuah
pernyataan dari manfaat layanan e-commerce yang ideal
tidak harus tersedia dalam penawaran pesaing atau
persembahan offline. Cara dalam membangun OVP adalah
dengan menggunakan 7 Ps dimana dalam penerapannya
akan dibahas lebih lanjut pada tahap tactic.
2.2.5.6 Tactics (How Exactly Do We Get There?)
Menurut Chaffey (2009, p449), taktik pemasaran untuk
menerapkan strategi dan tujuan secara tradisional di sekitar
bauran pemasaran. Untuk mencapai perencanaan e-marketing
yang efektif maka dapat digunakan tahapan pemasaran 7Ps,
yaitu sebagai berikut:
Gambar 2.5 Unsur Marketing Mix
Sumber : Chaffey (2009, p449)
22
1. Product
Unsur marketing mix yang melibatkan melakukan riset
kebutuhan pelanggan dan mengembangkan produk yang
sesuai. Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan
customer service, menyediakan informasi produk yang
lengkap, testimonial dari user dan lain – lain.
2. Promotion
Unsur marketing mix yang melibatkan komunikasi dengan
pelanggan dan stakeholder lainnya untuk
menginformasikan kepada customer tentang produk dan
organisasi.
Gambar 2.6 Unsur Marketing Mix
Sumber : Chaffey (2009, p449)
3. Price
Unsur Harga dalam marketing mix mengacu pada kebijakan
harga organisasi yang digunakan untuk mendefinisikan
model penentuan harga dan untuk menetapkan harga untuk
produk dan jasa. Contohnya adalah dengan memberikan
23
harga diskon kepada customer yang membeli produk
dengan quantity yang banyak.
4. Place
Unsur marketing mix yang melibatkan distribusi produk
kepada pelanggan sesuai dengan permintaan dan
meminimalkan biaya persediaan, transportasi dan
penyimpanan.
5. People
Unsur marketing mix yang melibatkan pengiriman layanan
kepada pelanggan selama interaksi dengan pelanggan.
6. Process
Unsur marketing mix yang melibatkan metode dan prosedur
perusahaan gunakan untuk mencapai semua fungsi
pemasaran.
7. Physical Evidence
Unsur marketing mix yang melibatkan ekspresi nyata dari
produk dan bagaimana itu dibeli dan digunakan.
2.2.5.7 Action (The Details of Tactics who Does, what and when)
Menurut Chavey (2009, p469) action merupakan
komponen perencanaan tindakan e-marketing mengacu pada
kegiatan yang dilakukan oleh manajer untuk melaksanakan
suatu rencana. Hal – hal yang perlu diselesaikan saat
menentukan tindakan atau action yaitu tingkat investasi apa di
saluran internet yang cukup uintuk memberikan layanan, apa
yang akan menjadi payback, pelatihan staff, tanggung jawab
yang diperlukan untuk keefektifan internet marketing,
perubahan struktur organisasi yang diperlukan dalam internet
memberikan layanan berbasis internet, dan kegiatan seperti
24
apakah yang dapat dilakukan untuk mengelola website.
Berikut hal – hal yang perlu ditentukan dalam menentukan
action yakni tasks, resources, rekan kerja dan outsourcing,
anggaran termasuk biaya untuk pengembangan, promosi dan
pemeliharaan, skala waktu, dan staff.
2.2.5.8 Control (How Do We Get There?)
Menurut chavey (2009, p470) control merupakan unsur
rencana e-marketing dapat dicapai melalui kombinasi teknik
tradisional seperti riset pemasaran untuk mendapatkan
customer view, opini dan teknik baru seperti analisis web-
server log files yang menggunakan teknologi untuk memantau
apakah tujuan telah tercapai. Selain itu, control dapat dicapai
melalui kepuasan pelanggan dan monitoring saluran kinerja
melalui situs web dan saluran tradisional.
2.2.6 Pengertian Wireframes
Chaffey (2009, p636) menurut Wodtke (2002), wireframes
adalah sebuah gambar dasar dari setiap halaman, digambar untuk
mengindikasikan elemen – elemen setiap halaman, relasi setiap
elemen, dan seberapa penting hubungan relatif setiap elemen.
25
Gambar 2.7 Contoh wireframe (Chaffey, 2009, p638)
2.2.7 Pengertian Blueprint
Chaffey (2009, p636) menurut Rosenfeld dan Morville (2002),
blueprint adalah menunjukkan sebuah hubungan antara halaman satu
dengan yang lainnya dan isi komponen yang lainnya, dan dapat
digunakan untuk menggambarkan organisasi, navigasi, dan sistem label.
26
Gambar 2.8 Contoh Blueprint (Chaffey, 2009, p637)
2.2.8 Pengertian Gantt Chart
Menurut Taylor (2004, p304), gantt chart adalah sebuah grafik
batang dengan masing-masing batang menandakan sebuah aktivitas
proyek yang ditunjukkan dalam satuan waktu. Tujuan dari grafik ini
adalah untuk menampilkan status dari tiap sumber daya pada semua
waktu.
27
2.2.9 Pengertian Object-Oriented Analysis
Menurut Satzinger (2009, p60), Object Oriented Analysis adalah
semua jenis object yang melakukan suatu pekerjaan dalam suatu sistem
dan menunjukan apakah interaksi pengguna dibutuhkan untuk
penyelesaian masalah.
2.2.10 Activity Diagram
Menurut Satzinger (2009, p141), Activity Diagram merupakan
jenis diagram workflow yang menggambarkan aktivitas user dan aliran
sekuensialnya.
Gambar 2.9 Contoh Activity Diagram (Satzinger, 2009, p143)
28
2.2.11 Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut Satzinger (2009, p57), Entity Relationship Diagram
adalah analisis terstruktur dan informasi rekayasa model data yang
diperlukan oleh sistem.
Gambar 2.10 Contoh Entity Relationship Diagram (Satzinger, 2009,
p57)
2.2.12 Use Case Diagram
Menurut Satzinger (2009, p242) Use Case Diagram adalah
sebuah diagram yang menunjukkan berbagai peran pengguna dan cara
mereka para pengguna berinteraksi dengan sistem. Aktor adalah orang
atau hal yang benar-benar menyentuh atau berinteraksi dengan sistem.
Gambar 2.11 Contoh Use Case Diagram (Satzinger, 2009, p244)