bab ii data analisa - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2012-1-01208-ds...
TRANSCRIPT
3
BAB II
DATA ANALISA
2.1 Serial Animasi
2.1.1 Data umum
Serial animasi umumnya ditentukan untuk sebuah program acara
televisi di mana setiap episodenya saling berhubungan, dengan jadwal tayang
yang bervariasi, seminggu sekali atau setiap hari sesuai dengan ketentuan
program televisi.
Serial animasi juga memiliki tujuan yang berbeda-beda sesuai target
marketnya, yaitu:
• Serial animasi komedi yang bersifat menghibur penonton,
biasanya ditujukan untuk anak-anak dengan bimbingan
orangtua.
• Serial animasi untuk dewasa yang dalam setiap episodenya
mengandung kekerasan atau seksualitas.
2.1.2 Data Durasi Serial
Penulis mengambil contoh serial Avatar: The Last Airbender serta
Kamen Rider. Berdasarkan tontonan itu, penulis mengetahui bahwa sebagian
besar serial tersebut berdurasi 23-25 menit setiap episodenya. Dan untuk filler
hanya memiliki durasi kurang dari 10 menit setiap episode, sedangkan durasi
tayang serial di televisi adalah sekitar 25 sampai 30 menit. Maka dari itu
jumlah episode yang ditayangkan sekitar tiga sampai empat episode supaya
4
dapat mencapai target jam tayang sesuai ketentuan suatu program televisi
yang menayangkannya.
2.1.3 Kajian Nama dan Referensi Karakter
• Jaka Sewot
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “jejaka atau “perjaka”,
yang artinya bujangan. Berdasarkan survey online tentang arti nama
Jaka kepada 8 responden dari kalangan remaja dengan usia rata-rata 20
tahun ke atas, 2 dari 8 responden menjawab nama Jaka berarti pria
yang belum menikah. Masih dikutip dari Kamus Besar Bahasa
Indonesia, kata sewot berarti marah, atau tersinggung. Berdasarkan
survey online kepada 8 responden tentang arti kata sewot dan alasan
mereka menjadi sewot, sebagian besar responden menjawab sewot
berarti perasaan jengkel, dan alasan mereka menjadi sewot yaitu jika
mengalami suatu hal yang tidak mereka sukai. Atas dasar ini, penulis
ingin menggambarkan tokoh ini sebagai orang yang temperamental,
penuh semangat, ceroboh, dan playboy.
Menurut hasil survey online tentang penampilan remaja SMA yang
gaul, emosional, dan playboy, 8 responden menjawab dari cara
berseragam yang tidak rapih, kotor, memakai gel rambut dan memakai
aksesoris seperti hand bend.
Beberapa referensi pendukungnya antara lain:
5
Gambar 2.1 Referensi karakter Jaka Sewot
• Pandu
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, nama Pandu memiliki arti
sebagai penunjuk jalan. Dari hasil survey online tentang penampilan
remaja SMA yang kutu buku, pintar, tenang, dan sombong, 8
responden menjawab antara lain memakai kacamata dan
berpenampilan rapi, terlihat cool, serta selalu membawa tas penuh
buku pelajaran. Karena itu penulis ingin menggambarkan karakter
Pandu sebagai tokoh yang kutu buku, cerdas, tenang, dan mampu
menjadi penuntun bagi teman-temannya.
Berikut referensi pendukungnya:
Gambar 2.2 Referensi karakter Pandu
6
• Dian
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, nama Dian memiliki arti
pelita atau lampu lilin. Dalam makna kiasannya pelita sering dikaitkan
dengan pelita hati, yaitu yang menunjukkan masalah dalam mengambil
suatu keputusan. Menurut survey online tentang penampilan siswi
SMA yang cantik, ramah, dan pemalu, sebagian responden menjawab
selalu berpakaian rapi dan sopan, feminim, malu-malu, serta murah
senyum. Karenanya penulis ingin menggambarkan karakter Dian yang
selain cantik, juga baik dan pemalu.
Referensi pendukungnya antara lain:
Gambar 2.3 Referensi karakter Dian
2.1.4 Setting Waktu dan Tempat
Setting waktu dan tempat yang digunakan adalah lingkungan
perumahan minimalis dan lingkungan sekolah di Jakarta pada masa kini.
Gambar 2.4 Referensi rumah dan sekolah
7
2.2 Pengertian Emosi Secara Umum
Menurut buku Beragam Cara Terapi Gangguan Emosi Sehari-hari karangan
Abul Syukur tahun 2011, emosi berasal dari bahasa Prancis yaitu emouvoir, yang
artinya kegembiraan, dan bahasa Latin emovere, yaitu e- yang berarti “luar” dan
movere yang berarti “bergerak”.
2.3 Ekspresi Marah pada Manusia
Menurut buku Ubah Amarahmu Jadi Tawa, karangan Andrias Harefa dan
Hendri Bun, ciri-ciri orang yang sedang marah dilihat dari sudut fisiologi adalah:
• Wajah memanas dan memerah
• Mata melotot
• Napas yang memburu
Sedangkan dari tingkah lakunya, orang dapat dikatakan sedang marah jika:
• Mengepalkan tinju
• Merusak atau melempar barang-barang di sekitar jika sedang marah
2.3.1 Gerakan mata dan alis
Orang yang sedang marah, matanya terlihat membelalak, dan semakin
ia membelalak, ia akan terlihat semakin marah. Bagian yang sedikit kompleks
adalah bagian alis pada mata yang membelalak.
Gambar 2.5 Alis mata membelalak
8
2.3.2 Gerakan mulut
Gerakan mulut ditandai dengan bibir atas atau bibir bawah yang
berkontraksi yang membuatnya seolah menyeringai, cuping hidung yang
mengembang, dan otot pipi yang menegang.
2.4 Ekspresi Marah pada Tokoh-Tokoh Kartun
Ekspresi marah pada tokoh kartun umumnya tidak berbeda jauh dengan
ekspresi marah manusia normal. Perbedaannya hanya penambahan beberapa efek
seperti kerutan di dahi, pupil mata dihilangkan, memancarkan api atau suatu aura dari
dalam tubuh, dan efek-efek lainnya untuk mendramatisir emosi.
Menurut buku Let’s Make Original Characters, ekspresi dalam anime bisa
dibedakan menjadi dua, yaitu ekspresi normal dan ekspresi chibi.
2.4.1 Ekspresi normal
• Kesal
Gambar 2.6 Ekspresi kesal
• Marah
Gambar 2.7 Ekspresi marah
9
• Marah besar
Gambar 2.8 Ekspresi Marah Besar
2.4.2 Ekspresi chibi
Banyak dipakai untuk menggambarkan kekonyolan seorang tokoh.
• Kesal
Gambar 2.9 Ekspresi kesal karakter chibi
• Marah
Gambar 2.10 Ekspresi marah karakter chibi
10
• Marah besar
Gambar 2.11 Ekpsresi marah besar karakter chibi
2.5 Data Pembanding
• Angus and Cheryl
Gambar 2.12 Angus and Cheryl
• Monk Little Dog
Gambar 2.13 Monk Little Dog
Dari perbandingan tersebut, penulis menilai desain karakternya lebih cocok
untuk anak-anak usia di bawah 14 tahun. Namun penulis tertarik dengan benang merah
11
setiap episodenya, di mana tokoh utama selalu berada dalam posisi yang tidak
menguntungkan gara-gara kecerobohannya atau sifatnya yang tidak sabaran.
2.6 Faktor Pendukung dan Penghambat
2.6.1 Faktor Pendukung
• Ada peluang menciptakan serial animasi yang bertemakan amarah
dengan pendekatan humoris dan menggunakan bahasa tubuh sebagai
wujud interaksi antar tokohnya.
2.6.2 Faktor Penghambat
• Adanya serial animasi buatan luar negeri dengan tema serta pendekatan
yang lebih menarik.